Anda di halaman 1dari 3

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 481/MENKES/SK/XII/2013

TENTANG

RUMAH SAKIT RUJUKAN BAGI ORANG DENGAN HIV DAN AIDS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan


kesehatan bagi orang dengan HIV dan AIDS
diperlukan jumlah rumah sakit rujukan bagi
orang dengan HIV dan AIDS yang memadai di
setiap Provinsi;

b. bahwa dengan memperhatikan rekomendasi


dari Dinas Kesehatan Provinsi, jumlah Rumah
Sakit Rujukan Bagi Orang Dengan HIV dan
AIDS yang telah ditetapkan dengan Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor
451/MENKES/SK/XII/2012;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan


sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b,
perlu menetapkan kembali Rumah Sakit Rujukan
Bagi Orang Dengan HIV dan AIDS dengan
Keputusan Menteri Kesehatan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang


Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 20,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3273);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
59, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4844);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia 5063);
4. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia 5072);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991


tentang Penanggulangan Wabah Penyakit
Menular (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1991 Nomor 49, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3447);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007
tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4737);
7. Peraturan Menteri Kesehatan No.
1501/Menkes/Per/X/2010 tentang Jenis
Penyakit Menular Tertentu Yang Dapat
Menimbulkan Wabah, dan Upaya
Penanggulangan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 503);
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1144/MENKES/PER/VIII/2010 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 585), sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 35 Tahun 2013 (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 741);
9. Peraturan Menteri Kesehatan No. 21 Tahun 2013
tentang Penanggulangan HIV dan AIDS;
10.Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1507/Menkes/SK/X/2005 tentang Pedoman
Pelayanan Konseling dan Testing HIV dan AIDS
Secara Sukarela (Voluntary Counselling and
Testing).

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG


RUMAH SAKIT RUJUKAN BAGI ORANG DENGAN
HIV DAN AIDS

KESATU : Daftar Rumah Sakit Rujukan Bagi Orang Dengan


HIV dan AIDS yang selanjutnya disebut Rumah
Sakit Rujukan Bagi ODHA sebagaimana tercantum
dalam lampiran keputusan ini yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri
ini.

KEDUA : Rumah Sakit Rujukan Bagi ODHA sebagaimana


dimaksud Diktum Kesatu bertugas:
1. Menyusun Standar Prosedur Operasional;
2. Menjamin ketersediaan obat Anti Retroviral
(ARV) yang secara langsung didistribusikan oleh
Kementerian Kesehatan sesuai dengan pedoman;
3. Menyiapkan sarana, prasarana dan fasilitas yang
sesuai dengan pedoman;
4. Menyiapkan tenaga kesehatan yang terdiri dari
dokter spesialis, dokter spesialis, dokter/dokter
gigi, perawat, apoteker, analis kesehatan,
konselor dan manajer khusus;

5. Membentuk tim kelompok kerja/pokja khusus


HIV dan AIDS yang terdiri dari tenaga medis dan
tenaga kesehatan lainnya yang telah dilatih
melalui pelatihan khusus HIV dan AIDS ; dan
6. Melaporkan pelaksanaan pelayanan bagi Orang
Dengan HIV dan AIDS (ODHA) kepada Menteri
Kesehatan melalui Direktur Jenderal Bina Upaya
Kesehatan.

KETIGA : Rumah Sakit Rujukan Bagi ODHA bertanggung


jawab kepada Menteri Kesehatan.

KEEMPAT : Monitoring dan evaluasi terhadap pelayanan


kesehatan bagi Orang Dengan HIV dan AIDS
(ODHA) dilakukan oleh Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyakit sesuai tugas dan fungsi
masing-masing.

KELIMA : Menteri Kesehatan, Kepala Dinas Kesehatan


Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota melakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap pelaksanaan Keputusan ini.

KEENAM : Pada saat Keputusan Menteri ini mulai berlaku,


Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
451/MENKES/SK/XII/2012 tentang Rumah Sakit
Rujukan Bagi Orang Dengan HIV Dan AIDS (ODHA)
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

KETUJUH : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal


ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 12 Desember 2013

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,

NAFSIAH MBOI

Anda mungkin juga menyukai