Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Undang-Undang nomor 22 tahun 1999 tentang otonomi daerah dan

peraturan pemerintah nomor 25 tahun 2000 tentang pembagian kewenangan antara

pusat dan daerah telah membawa perubahan pada sistem pengelolaan Pendidikan

Nasional dari Sentralistik menjadi Desentralistik. Menurut pasal 11 ayat 2 undang-

undang nomor 22 tahun 1999, pendidikan termasuk bidang yang wajib

dilaksanakan oleh daerah Kabupaten dan Kota. Dengan demikian masa depan

Pendidikan Nasional akan sangat bergantung pada daerah Kabupaten atau Kota

terutama dalam mengelola Pelaksanaan dan Mengawasi Pelaksanaan Pendidikan.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang

sistem Pendidikan Nasional pasal 3 menjelaskan pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab.

1
2

Kualitas mengajar guru dan kinerja kepala sekolah secara langsung

maupun tidak langsung dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran. Untuk itu

diperlukan pembinaan terus-menerus dari Pengawas yang antara lain melalui

Supervisi pengajaran. Oleh karena itu tugas pengawas mencakup: (1) inspecting

(mensupervisi), (2) advising (memberi advis atau nasehat), (3) monitoring

(memantau), (4) reporting (membuat laporan), (5) coordinating (mengkoordinir)

dan (6) performing leadership dalam arti memimpin dalam melaksanakan kelima

tugas pokok tersebut (Ofsted, 2003).

Pengawas Sekolah adalah guru yang diberi tugas, tanggungjawab dan

wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan

pembinaan dan pengawasan pendidikan di sekolah baik pengawasan dalam bidang

akademik, maupun bidang manajerial. Jabatan pengawas adalah jabatan fungsional

bukan jabatan struktural sehingga untuk menyandang predikat sebagai pengawas

harus sudah pernah berstatus sebagai tenaga pendidik/guru dan/atau Kepala

Sekolah/Wakil Kepala Sekolah. Tugas pokok pengawas sekolah/satuan pendidikan

adalah melakukan penilaian dan pembinaan dengan melaksanakan fungsi-fungsi supervisi,

baik supervisi akademik maupun supervisi manajerial.

Kompetensi Pengawas Sekolah adalah seperangkat kemampuan yang meliputi

pengetahuan,sikap,nilai dan keterampilan yang harus dikuasai dan ditampilkan oleh

pengawas sekolah dalam melaksanakan pengawasan akademik dan pengawasan

manajerial pada sekolah-sekolah binaannya. Dalam pengertian kompetensi pengawas

sekolah sebagaiana dikemukakan diatas tersirat adanya tiga ciri utama kompeten.Ketiga
3

ciri tersebut adalah (a) adanya substansi atau materi yang harus dikuasai pengawas

sekolah yang terkait dengan pelaksanaan tugas pokoknya (b) adanya performasnce atau

tampilan prilaku nyata dari pengawas sekolah dalam dalam melaksanakan tugas pokoknya

sebagai pencerminan dari materi yang telah dikuasainya serta (c) adanya hasil dari

performance/tampilan perilaku nyata pengawas sekolah dalam bentuk hasil-hasil

pengawasan yang tampak dari kinerja sekolah yang dibinanya.

Berdasarkan rumusan di atas maka kepengawasan adalah aktivitas profesional

pengawas dalam rangka membantu sekolah binaannya melalui penilaian dan pembinaan

yang terencana dan berkesinambungan. Pembinaan diawali dengan mengidentifikasi dan

mengenali kelemahan sekolah binaannya, menganalisis kekuatan/potensi dan prospek

pengembangan sekolah sebagai bahan untuk menyusun program pengembangan mutu dan

kinerja sekolah binaannya. Untuk itu maka pengawas harus mendampingi pelaksanaan

dan pengembangan program-program inovasi sekolah. Ketiga langkah tersebut adalah:

Menetapkan standar/kriteria pengukuran performansi sekolah (berdasarkan evaluasi diri

dari sekolah), Membandingkan hasil tampilan performansi itu dengan ukuran dan

kriteria/benchmark yang telah direncanakan, guna menyusun program pengembangan

sekolah serta Melakukan tindakan pengawasan yang berupa pembinaan/pendampingan

untuk memperbaiki implementasi program pengembangan sekolah. Dalam melaksanakan

kepengawasan, ada sejumlah prinsip yang dapat dilaksanakan pengawas agar kegiatan

kepengawasan berjalan efektif.

Kompetensi Pengawas sekolah meliputi Kompetensi Kepribadian , Kompetensi

Supervisi Manajerial, Kompetensi Supervisi Akademik, Kompetensi Evaluasi

Pendidikan, Kompetensi Penelitian Pengembangan, Kompetensi Sosial. Robbins (1997)


4

menyatakan bahwa kunci penting dari proses manajemen Sekolah yaitu nilai fungsi

pengawasan sekolah terletak terutama pada hubungannya terhadap perencanaan dan

kegiatan-kegiatan yang didelegasikan.

Kabupaten Seluma adalah salah satu Kabupaten pemekaran dari kabupaten

bengkulu selatan yang mempunyai otonomi untuk menyelenggarakan pemerintahan

sendiri. Sebagai Kabupaten pemekaran kabupaten seluma mempunyai tugas berat dalam

hal penyelenggaraan pembangunan terutama pembangunan SDM melalui Pendidikan.

Kabupaten Seluma Memiliki 169 Sekolah dasar yang terdapat mulai dari Kecamatan

Semidang Alas Maras sampai Kecamatan Sukaraja. Kabupaten seluma juga memiliki 4

UPTD dan setiap UPTD memiliki 4 wilayah kerja serta memiliki 19 orang pengawas

tingkat sekolah dasar.

Dari latar belakang di atas , peneliti tertarik mengambil penelitian mengenai

“Profil Kompetensi Pengawas Sekolah Dasar di Kabupaten Seluma Tahun 2012 “.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka Fokus dan masalah penelitian secara

umum adalah “Bagaimana Profil Kompetensi Pengawas Sekolah Dasar di Kabupaten

Seluma tahun 2012”.

Secara khusus fokus penelitian yang akan diteliti adalah :

1. Bagaimana Kompetensi Kepribadian Pengawas Sekolah dasar di Kabupaten Seluma

2. Bagaimana Kompetensi Supervisi Manajerial Pengawas Sekolah dasar di Kabupaten

Seluma?
5

3. Bagaimana Kompetensi Supervisi Akademik Pengawas Sekolah dasar di Kabupaten

Seluma?

4. Bagaimana Kompetensi Evaluasi Pendidikan Pengawas Sekolah dasar di Kabupaten

Seluma?

5. Bagaimana Kompetensi Penelitian Pengembangan Pengawas Sekolah Dasar di

Kabupaten Seluma?

6. Bagaimana Kompetensi Sosial Pengawas Sekolah Dasar di Kabupaten Seluma?

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan Khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mendeskripsikan Profil Kompetensi Pengawas Sekolah Dasar di Kabupaten Seluma .

Tujuan Umum penelitian ini adalah

1. Mendeskripsikan Profil Kompetensi Kepribadian Pengawas Sekolah dasar di

Kabupaten Seluma .

2. Mendeskripsikan Profil Kompetensi Supervisi Manajerial Pengawas Sekolah dasar di

Kabupaten Seluma.

3. Mendeskripsikan Profil Kompetensi Supervisi AkademikPengawas Sekolah dasar di

Kabupaten Seluma.

4. Mendeskripsikan Profil Kompetensi Evaluasi PendidikanPengawas Sekolah dasar di

Kabupaten Seluma.

5. Mendeskripsikan Profil Kompetensi Penelitian Pengembangan Pengawas Sekolah

dasar di Kabupaten Seluma.


6

6. Mendeskripsikan Profil Kompetensi Sosial Pengawas Sekolah Dasar di Kabupaten

Seluma.

D. MANFAAT PENELITIAN

Adapun hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memiliki manfaat :

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap

pengembangan pendidikan dasar pada umumnya, dan khususnya dapat memberikan

masukan tentang Kompetensi Pengawas sekolah dasar.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi guru SD, untuk memecahkan masalah di dalam peningkatan profesionalisme

kepala

sekolah .

b. Bagi Kepala Sekolah, diharapkan dengan Kompetensi pengawas dapat digunakan

untuk

memecahkan berbagai masalah yang dihadapi, terutama dalam mengembangkan

program peningkatanprofesionalisme guru SD.

c. Bagi UPT Pendidikan, diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi

penyusunan strategi dalam program peningkatan profesionalisme kepala sekolah

dan guru Sekolah Dasar melalui peningkatan kompetensi pengawas sekolah dasar.
7

E. RUANG LINGKUP PENELITIAN

Berkaitan dengan masalah penelitian yang menjadi fokus pembahasan ,

maka peneliti akan membatasi pada aspek-aspek yang berhubungan langsung

dengan Profil Kompetensi pengawas sekolah dasar untuk di teliti.

Adapun adapun sub- permasalahan yang menjadi bahasan penelitian adalah

Profil Kompetensi pengawas sekolah dasar yang meliputi Kompetensi Kepribadian

, Kompetensi Supervisi Manajerial, Kompetensi Supervisi Akademik, Kompetensi

Evaluasi Pendidikan, Kompetensi Penelitian Pengembangan, Kompetensi Sosial pada

pengawas sekolah dasar di kabupaten seluma.

F. DEFINISI KONSEP

1. Kompetensi adalah kemampuan yang harus dimiliki baik dalam ranah

pengetahuan maupun dalam tatran penerapan pelaksanaan.

2. Kompetensi Kepribadian adalah Memiliki tanggungjawab sebagai pengawas

satuan pendidikan. Kreatif dalam bekerja dan memecahkan masalah baik yang

berkaitan dengan kehidupan pribadinya maupun tugas-tugas jabatannya.

3. Kompetensi Supervisi Manajerial adalah Menguasai metode, teknik dan

prinsip-prinsip supervisi dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di

sekolah.

4. Kompetensi Supervisi Akademik adalah Memahami konsep, prinsip, teori

dasar, karakteristik, dan kecenderungan perkembangan tiap mata pelajaran

yang relevan di sekolah menengah yang sejenis.


8

5. Kompetensi Penelitian Pengembangan adalah Menguasai berbagai

pendekatan, jenis, dan metode penelitian dalam pendidikan Menyusun

proposal penelitian pendidikan baik proposal penelitian kualitatif maupun

penelitian kuantitatif Melaksanakan penelitian pendidikan untuk pemecahan

masalah pendidikan, dan perumusan kebijakan pendidikan yang bermanfaat

bagi tugas pokok tanggung jawabnya Menentukan masalah kepengawasan

yang penting diteliti baik untuk keperluan tugas pengawasan maupun untuk

pengembangan karirnya sebagai pengawas.

6. Kompetensi Sosial adalah Kemampuan berinteraksi dengan orang lain secara

aktif.

Anda mungkin juga menyukai