Anda di halaman 1dari 5

TUGAS ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS

“PROGRAM BINA GIZI DAN KIA”

OLEH :

ESRA DESYANA RUMAPEA ( 022017022 )

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ELISABETH MEDAN

PROGRAM STUDI DIII-KEBIDANAN

2019/2020
A. LATAR BELAKANG

Rencana Strategis Program Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA merupakan

dokumen perencanaan yang memuat Program Bina Gizi Dan Kesehatan Ibu Dan Anak

dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat .

Salah satu program kesehatan untuk mencegah terjadi komplikasi pada ibu hamil

yang diperoleh yaitu melalui penyelenggaraan kelas pre-natal. Upaya dalam penurunan

kematian ibu salah satunya dengan peningkatan kualitas pelayanan antenatal dengan

pelaksanaan kelas pre-natal (Dirjen Bina Gizi dan KIA, 2011). Kelas pre-natal adalah

suatu aktifitas belajar kelompok bersama di dalam kelas dengan diskusi dan tukar

pengalaman dengan memakai buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) sebagai alat

pembelajaran. Dalam penggunaan buku KIA dengan tujuan untuk peningkatan

pengetahuan dan keterampilan dari petugas kesehatan serta adanya peningkatan kualitas

pelayanan, serta pendidikan dan penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil (Kemenkes, 2011).

Sesuai dengan dengan amanat Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Kesehatan telah menyusun

Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019 yang ditetapkan dalam

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015. Menindaklanjuti hal

tersebut, Direktur Jenderal Bina Gizi KIA menyusun Rencana Strategis sebagai dasar

atau acuan untuk direktorat-direktorat lingkup Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA

dalam melakukan kegiatan.


B. TUJUAN

1. Mendukung tercapainya peningkatan status kesehatan masyarakat melalui

terselenggaranya kegiatan di lingkup Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA untuk

mencapai indikator kinerja program, yaitu persentase persalinan di fasilitas pelayanan

kesehatan (PF) dan persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK).

2.Terlaksananya pelayanan teknis administrasi kepada semua unsur di lingkungan Ditjen

Bina Gizi dan KIA dalam rangka terselenggaranya pembangunan kesehatan yang

berhasil guna dan berdaya guna dalam mencapai derajat kesehatan masyarakat yang

setinggi-tingginya.

C. SASARAN STRATEGIS SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL BINA GIZI

DAN KIA

1. Meningkatnya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya pada

Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak

2. Tersedianya Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) untuk Puskesmas

D. STRATEGI

Dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan masyarakat, strategi yang dilakukan

adalah :

1. Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Remaja, dan Lanjut

Usia yang Berkualitas

2. Mempercepat Perbaikan Gizi Masyarakat

3. Meningkatkan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan


4. Meningkatkan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar yang Berkualitas

5. Meningkatkan Akses Pelayanan Kesehatan Rujukan yang Berkualitas

6. Meningkatkan Ketersediaan, Keterjangkauan, Pemerataan, dan Kualitas Farmasi dan

Alat Kesehatan

7. Meningkatkan Pengawasan Obat dan Makanan

8. Meningkatkan Ketersediaan, Penyebaran dan Mutu Sumber Daya Manusia Kesehatan

9. Meningkatkan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

10. Menguatkan Manajemen, Penelitian Pengembangan dan Sistem Informasi

11. Memantapkan Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Bidang

Kesehatan

12. Mengembangkan dan Meningkatkan Efektifitas Pembiayaan Kesehatan

E. INDIKATOR KINERJA

Indikator Kinerja Sekretariat Ditjen Bina Gizi dan KIA tahun 2015 merupakan turunan

dari sasaran strategis Sekretariat Ditjen Bina Gizi dan KIA yang meliputi:

1) Persentase realisasi kegiatan administrasi dukungan manajemen dan pelaksanaan

tugas teknis lainnya program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak sebesar 90%.

2) Jumlah Puskesmas yang mendapatkan Bantuan Operasional Kesehatan sebesar 9719

Puskesmas.

3) Jumlah Puskesmas yang mempublikasikan laporan pemanfaatan BOK di papan

pengumuman Puskesmas atau kantor camat sebanyak 7383 Puskesmas.


PENETAPAN KINERJA SETDITJEN BINA GIZI DAN KIA TAHUN 2015

Sasaran Strategis Indikator Target

Meningkatnya dukungan Persentase realisasi kegiatan 90%


manajemen dan pelaksanaan administrasi dukungan
tugas teknis lainnya pada manajemen dan pelaksanaan
Program Bina Gizi dan tugas teknis lainnya program
Kesehatan Ibu dan Anak Bina Gizi dan Kesehatan Ibu
dan Anak
Jumlah Puskesmas yang Jumlah Puskesmas 9.719
mendapatkan Bantuan yang mendapatkan Puskemas
Operasional Kesehatan Bantuan Operasional Kesehatan
Jumlah Puskesmas yang 7289
mempublikasikan laporan
pemanfaatan BOK di papan
pengumuman Puskesmas atau
kantor camat

F. TUGAS DAN FUNGSI

Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak mempunyai tugas

merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang pembinaan

gizi dan kesehatan ibu dan anak. Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Jenderal Bina

Gizi dan KIA menyelenggarakan fungsi:

a. Perumusan kebijakan di bidang pembinaan gizi dan kesehatan ibu dan anak;

b. Pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan gizi dan kesehatan ibu dan anak;

c. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria dibidang pembinaan gizi dan

kesehatan ibu dan anak;

d. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pembinaan gizi dan kesehatan ibu

dan anak; dan

e. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak.

Anda mungkin juga menyukai