Chahyani Nofi Fajaryanti - 2014010 - Karya Tulis Ilmiah PDF
Chahyani Nofi Fajaryanti - 2014010 - Karya Tulis Ilmiah PDF
YA TULIIS ILMIA
AH
ASUH
HAN KEPPERAWA ATAN PA ADA PASIIEN Tn.SS DENGA
AN
CKD (C Kidney Disease) STA
Chronic Ki ADIUM V ON
HEEMODIA ALISARU UTINDI RUANG
R
ALAMAN
A NDA 2 RS SUD SLE EMAN
Y
YOGYAK KARTA
Oleh:
CHAHYA
ANI NOFI FAJARYA
ANTI
14010
NIM: 201
YAYA
ASAN KEP
PERAWAT TAN YOGY
YAKARTA
A
AKADEMI
A I KEPERAAWATAN “YKY”
“
Y
YOGYAKA ARTA
2017
7
i
KARYA TULIS ILMIAH
Oleh :
CHAHYANI NOFI FAJARYANTI
NIM: 2014010
ii
KARY
YA TULIIS ILMIA
AH
ASUH
HAN KEPPERAWA ATAN PA ADA PASIIEN Tn.SS DENGA
AN
CKD (C Kidney Disease) STA
Chronic Ki ADIUM V ON
HEEMODIA ALISA RU UTIN DI RUANG
R
ALAMAN
A NDA 2 RS SUD SLE EMAN
Y
YOGYAK KARTA
Oleh :
CHAHYA
ANI NOFI FAJARYA
ANTI
NIM: 201
14010
Telah m
memenuhi persyaratan dan
d
Diisetujui pada tanggal
18 Juli 2017
2
bing
Pembimb
Yayang
Y Harrigustian, S.Kep., Ns., M.Kep
N
NIK: 1141 11 160
iii
KARY
YA TULIIS ILMIA
AH
ASUH
HAN KEPPERAWA ATAN PA ADA PASIIEN Tn.SS DENGA
AN
CKD (C Kidney Disease) STA
Chronic Ki ADIUM V ON
HEEMODIA ALISA RU UTIN DI RUANG
R
ALAMAN
A NDA 2 RS SUD SLE EMAN
Y
YOGYAK KARTA
Oleh :
ANI NOFI FAJARYA
CHAHYA ANTI
NIM: 201
14010
Mengesah hkan
Dirrektur Akpeer “YKY”
Yogyakaarta
iv
MOTTO
“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu
sendiri yang mengubah nasibnya.”
(Q. S. Ar Ra’ad : 11)
Sesungguhnya bersama kesukaran itu ada keringanan. Karena itu bila kau
sudah selesai (mengerjakan yang lain). Dan berharaplah kepada Tuhanmu.
(Q.S Al Insyirah : 6-8)
"Kita berdoa kalau kesusahan dan membutuhkan sesuatu, mestinya kita juga
berdoa dalam kegembiraan besar dan saat rezeki melimpah."
(Kahlil Gibran)
Jadilah seperti karang di lautan yang selalu kuat meskipun terus dihantam ombak
dan lakukanlah hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan juga untuk orang
lain, karena hidup tidak abadi
v
PERSEMBAHAN
1. Kedua orang tuaku, Ayahanda tercinta Sukadi, dan ibunda tercinta Sri
Umi, yang dengan sabar selalu memberikan cinta, kasih sayang, doa,
semangat untuk adikmu ini serta seluruh keluarga besarku yang selalu
Mila, Febri, Wiwik, Atika, Tari, Wd) yang tak bosan untuk selalu
untuk saya.
5. Untuk teman satu kelompok (Arif, Ristanti, dan Nursulis) yang selalu
kompak dan solid antara satu sama lain semoga kedepannya kita selalu
vi
6. Buat teman-teman seperjuanganku, angkatan ke-20 yang tidak biasaku
vii
KATA PENGANTAR
Yogyakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis ilmiah ini dapat disusun
dan diselesaikan atas bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, maka dalam
1. Dr. Joko Hastaryo, M.Kes, selaku direktur RSUD Sleman Yogyakarta yang
yang telah memberikan kesempatan dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini.
tulis ilmiah, yang telah memberikan arahan dan masukan kepada penulis,
sehingga penulisan karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik dan
viii
5. Ani Yuliati,AMK, selaku penguji dari RSUD Sleman yang telah memberikan
7. Kedua orang tuaku yang telah memberikan dukungan. Baik secara moril
maupun materiil serta do’a sehingga penulis dapat mengikuti pendidikan dan
Yogyakarta.
8. Semua pihak yang telah membantu atas terselesaikannya penulisan Karya Tulis
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih
jauh dari sempurna. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini, dan semoga Karya Tulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ..................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii
INTISARI ........................................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 4
C. Ruang Lingkup ...................................................................... 4
D. Tujuan Penulisan .................................................................... 5
E. Manfaat penulisan .................................................................. 6
F. Metode Penulisan ................................................................... 7
G. Sistematika Penulisan ............................................................. 11
x
2. Diagnosa Keperawatan....................................................... 37
3. Perencanaan........................................................................ 40
4. Pelaksanaan ........................................................................ 46
5. Evaluasi .............................................................................. 48
6. Dokumentasi ....................................................................... 49
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengkajian ................................................................................ 121
B. Diagnosa Keperawatan ............................................................. 126
C. Perencanaan .............................................................................. 131
D. Pelaksanaan .............................................................................. 135
E. Evaluasi .................................................................................... 138
F. Dokumentasi ............................................................................. 140
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 141
B. Saran ......................................................................................... 143
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
Chahyani Nofi Fajaryanti. (2017). Asuhan Keperawatan pada Pasien Tn.“S”
dengan CKD (Chronic Kidney Disease) Stadium V On Hemodialisa
Rutin diRuang Alamanda 2 RSUD Sleman Yogyakarta. Karya Tulis
Ilmiah. Akademi Keperawatan ”YKY” Yogyakarta.
Pembimbing : Yayang Harigustian, S.Kep., Ns., M.Kep
INTISARI
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
seluruh dunia yang berdampak besar pada masalah medik, ekonomi dan
prevalensi dari gagal ginjal kronis di Amerika sekitar 30 juta orang atau
15% dari populasi dan 48% mengalami penurunan fungsi ginjal. Gagal
1
2
atau Nefropati Obstruksi (7%), karena Asam Urat (1%), Penyakit Lupus
meningkat tajam pada kelompok umur 35-44 tahun (0,3%), diikuti umur
45-54 tahun (0,4%), dan umur 55-74 tahun (0,5%), tertinggi pada
kelompok umur ≥75 tahun (0,6%). Prevalensi pada laki-laki (0,3%) lebih
(http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas
3
2009).
pola hidup sehat. Peran perawat dalam upaya kuratif yaitu memberikan
sudah terkena penyakit agar tidak terjadi komplikasi yang tidak diinginkan
Alamanda 2 RSUD Sleman dari bulan Januari 2017 sampai dengan bulan
08 Juli 2017 jumlah pasien dengan Chronic Kidney Disease atau gagal
5,65% atau 43 pasien dari jumlah pasien keseluruhan dari bulan Januari
4
2017 sampai dengan 08 Juli 2017 adalah 761 pasien. Berdasarkan uraian
di atas maka penulis tertarik untuk mempelajari lebih jauh tentang gagal
ginjal kronik yang penulis tuangkan dalam Karya Tulis Ilmiah yang
Sleman Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah
C. Ruang lingkup
Karya tulis ilmiah ini termasuk dalam ruang lingkup mata ajaran
pukul 07.00 WIB sampai dengan 09 Juli 2016 pukul 07.00 WIB. Asuhan
5
Yogyakarta.
D. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
6
E. Manfaat Penulisan
pihak yaitu :
1. Bagi Penulis
Yogyakarta .
7
F. Metode Penulisan
8
1. Data Primer
a. Wawancara
dilakukan sendiri atau dibantu oleh orang lain, istirahat apakah ada
gangguan dalam pola istirahat tidur dan pola nutrisi pasien apakah
b. Observasi
9
keperawatan.
c. Pemeriksaan Fisik
pasien.
1) Inspeksi
2) Palpasi
3) Perkusi
4) Auskultasi
10
2. Data Sekunder
a. Wawancara
b. Studi dokumentasi
c. Studi kepustakaan
11
G. Sistematika Penulisan
Karya tulis ilmiah ini terdiri dari 5 BAB yang tertulis secara sistematis
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
12
keperawatan.
BAB IV PEMBAHASAN
ada pada BAB II dengan kasus yang ada pada BAB III.
operasional.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
I
TIN
NJAUAN PUSTAKA
P
A. Gaambaran Umum
U Chroonic Kidneyy Disease
1. Anatomi Ginjal
(Sumber : Irianto, 20
013)
beratnya 120-150
1 graam. 95% orang dewasaa memiliki jjarak antar kutub
k
perubahan
n struktur (S
Suharyanto&
&Madjid,20
009).
Poton
ngan longituudinal ginjjal memperrlihatkan du
dua daerah yang
berbeda yaitu
y kortekks di bagiaan luar dan
n medula ddi bagian dalam.
d
13
14
Pembentu
ukan urine ddimulai dalaam korteks dan berlanjjut selama bahan
b
pembentuk
kan urine tersebut mengalir
m melalui tubuulus dan duktus
d
Papilaris Bellini,
B massuk kaliks minor,
m kalik
ks mayor, ppelvis ginjall, dan
akhirnya meninggalk
m kan ginjal melalui
m uretter menuju kandung kemih
k
(Suharyan
nto&Madjidd,2009).
2. Fisiologi Ginjal
G
(Sumber : Irianto, 20
013)
a. Bagian
n – bagiann dalam giinjal menu wo dan Widjaja
urut Wibow
1) Ko
orteks meruupakan yang
g di dalam
mnya terdap at jutaan nefron
n
yan
ng terdiri ddari suatu badan
b malphigi. Badann malphigi yang
pro
oksimal, tubbulus kontorrtus distal, dan
d tubuluss kolektivus.
15
kontortus distal.
kandung kemih.
glomerulus.
16
lain :
1) Nefron
kolektivus.
2) Glomerulus
primer.
3) Kapsula Bowman
urine sekunder.
5) Lengkung Henle
17
sesungguhnya.
kemih.
3. Fungsi Ginjal
dalam darah.
dan kreatinin.
hormon.
1. Pengertian Hemodialisa
18
aliran darah yang penuh dengan toksin dan limbah nitrogen dialihkan
(Suharyanto&Madjid,2009).
2. Prosedur Hemodialisa
19
dengan pompa darah. Infus heparin dapat diletakkan baik sebelum atau
Pada kondisi seperti ini, setiap obat-obat yang akan diberikan pada
20
(Suharyanto&Madjid,2009).
3. Komplikasi
antara lain :
1) Ketidakseimbangan cairan
a) Hipervolemia
b) Ultrafiltrasi
d) Hipovolemia
e) Hipotensi
f) Hipertensi
2) Ketidakseimbangan Elektrolit
a) Natrium serum
b) Kalium
21
c) Bikarbonat
d) Kalsium
e) Fosfor
f) Magnesium
3) Infeksi
5) Troubleshooting
a) Masalah-masalah peralatan
b) Aliran dialisat
c) Konsentrat Dialisat
d) Suhu
e) Aliran Darah
f) Kebocoran Darah
g) Emboli Udara
6) Akses ke sirkulasi
a) Fistula Arteriovenosa
b) Otot tandur
c) Tandur Sintetik
22
(Suharyanto&Madjid,2009).
2. Etiologi
23
amiloidosis.
timbale.
h. Nefropati obstruktif
netroperitoneal.
24
3) Stadium III: gagal ginjal stadium akhir atau uremia, kadar ureum
Glomerolus) :
m2)
mL/menit/1,73m2)
29mL/menit/1,73m2)
25
4. Patofisiologi
menurun dan klirens menurun, maka kadar serum ureum nitrogen dan
sejumlah besar urine encer dapat keluar, yang membuat klien rentan
2014).
menurun, GFR total menurun lebih jauh. Sehingga tubuh menjadi tidak
mampu membebaskan diri dari kelebihan air, garam, dan produksi sisa
ml/menit, efek toksin uremia pada tubuh menjadi bukti. Jadi penyakit
26
5. Manifestasi Klinis
a. Kardiovaskuler
perifer.
b. Respiratory system
c. Gastrointestinal
d. Integumen
e. Neurologis
gatal pada lengan dan kaki. Selain itu juga adanya kram pada
27
metabolik encephalophaty.
f. Endokrin
metabolisme karbohidrat.
g. Hematologi
h. Muskuloskeletal
28
6. Penatalaksanaan
1) Peranan diet
nitrogen.
3) Kebutuhan cairan
Bila ureum serum > 150 mg% kebutuhan cairan harus adekuat
29
renal disease).
1) Asidosis metabolik
2) Anemia
3) Keluhan gastrointestinal
obat-obatan simtomatik.
30
4) Kelainan kulit
5) Kelainan neuromuskular
6) Hipertensi
pasien.
1) Hemodialisis
tidak boleh terlalu cepat pada pasien GGK yang belum tahap
3) Transplantasi ginjal.
31
7. Komplikasi
rennin-angiotensin-aldosteron
abnormal.
f. Asidosis metabolic
g. Osteodistropi ginjal
h. Sepsis
i. Neuropati perifer
j. Hiperuremia
32
8. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
Untuk mencari apakah ada batuan, atau masa tumor, juga untuk
Ginjal Kronik
33
1. Pengkajian
status kesehatan klien (Rohmah, 2013). Ada dua jenis data pada
a. Data Subjektif
a. Data Objektif
34
Sumber data dapat berasal dari klien, orang terdekat, catatan klien,
a. Aktivitas/istirahat.
gerak.
b. Sirkulasi.
(angina).
35
c. Integritas Ego
Perasaan yang tak berdaya, tak ada harapan, tak ada kekuatan.
perubahan kepribadian.
d. Eliminasi.
e. Makanan/cairan.
bau amonia.
f. Neurosensori.
sindrom “kaki gelisah” bebas rasa terbakar pada telapak kaki. Bebas
36
perifer).
g. Nyeri/kenyamanan.
h. Pernapasan.
i. Keamanan.
37
j. Seksualitas.
k. Interaksi sosial.
2. Diagnosa keperawatan
(wellness), sindrom.
a. Aktual : Menjelaskan masalah yang sedang terjadi saat ini dan harus
PES. Symptom (S) harus memenuhi kriteria mayor (80% - 100%) dan
38
data penunjang dan masalah belum ditemukan tapi sudah ada faktor
lebih tinggi.
39
mungkin.
interpretasi informasi.
40
3. Perencanaan Keperawatan
a. Menentukan prioritas.
1) Fisiologis
3) Sosial
4) Harga diri
5) Aktualisasi
ganda)
41
dibau).
Ilmiah)
keperawatan).
mandat).
42
Intervensi:
43
anoreksia.
Intervensi:
44
kadar albumin.
interpretasi informasi.
Intervensi :
prosedur.
45
pilihan informasi.
Intervensi:
keletihan.
46
beristirahat.
4. Pelaksanaan
a. Independen
47
pemeriksaan fisik.
pada pasien.
b. Interdependen
c. Dependen
tindakan medis.
48
5. Evaluasi
a. Evaluasi proses
tercapai.
b. Evaluasi hasil
telah ditetapkan.
49
baru.
6. Dokumentasi
dipahami.
mutlak.
50
a. Dokumentasi Pengkajian
51
d. Dokumentasi Implementasi
(Hidayat, 2008)
keperawatan adalah :
52
dikerjakan.
memberikan intervensi.
e. Dokumentasi Evaluasi
adalah:
53
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Pasien
4) Agama : Islam
5) Pendidikan : SD
6) Pekerjaan :-
54
55
HD Rutin
1) Nama : Ny.J
2) Umur : 53 tahun
3) Pendidikan : SD
4) Pekerjaan : IRT
2. Riwayat Kesehatan
a. Kesehatan Pasien
pasang HD cath.
Juli 2017 untuk pasang HD cath pada pukul 11.00 WIB dan
RSUD Sleman.
keluarganya.
57
1) Genogram
Keterangan Gambar :
= Perempuan
= Laki-laki
= Meninggal
= Pasien
= Garis pernikahan
= Garis keturunan
= Tinggal serumah
58
penyakit menular seperti TBC. Keluarga pasien juga tidak ada yang
mengalami cacat.
3. Kesehatan Fungsional
1) Kebutuhan Nutrisi
a) Sebelum Sakit
nafsu makan baik. Minum air putih kurang lebih 5-6 gelas/hari.
minuman.
b) Selama Sakit
2) Kebutuhan Eliminasi
a) Sebelum
jernih, tidak ada keluhan saat BAK. BAB 1-2x dalam sehari,
59
b) Selama Sakit
cc, bau khas urin. Pasien mengatakan tidak ada keluhan BAB
dan BAK.
3) Pola Aktivitas
a) Sebelum Sakit
pernafasan.
b) Selama Sakit
Tingkat Risiko : Tidak berisiko bila skor 0-24 → lakukan perawatan yang baik
: Risiko rendah bila skor 25-50 → lakukan intervensi jatuh
standar (lanjutkan formulir
pencegahan)
: Risiko Tinggi bila skor ≥ 51 lakukan intervensi jatuh resiko
tinggi (lanjutkan dengan pencegahan jatuh pasien dewasa)
63
KETERANGAN:
16-20 : risiko rendah terjadi dekubitus
12-15 : risiko sedang terjadi dekubitus
<12 : risiko tinggi terjadi dekubitus
64
a) Sebelum sakit
biasa memulai tidur pukul 21.00 wib dan bangun jam 05.00 WIB.
Pasien tidur siang ± 2 jam dari jam 13.00 WIB. Pasien tidak
tidur.
b) Selama sakit
bangun jam 05.00 WIB dan tidur siang dari jam 12.00 WIB
terbangun ± 5x.
b. Aspek Psiko-Sosial-Spiritual
2) Pola hubungan
hubungan peran antara pasien, perawat, dokter, ahli gizi dan pasien
masalah.
4. Konsep diri
a) Gambaran Diri
b) Harga Diri
c) Peran Diri
d) Ideal Diri
dirumah.
66
e) Identitas Diri
dengan benar.
6. Nilai
permanen, terdapat kamar tidur, kamar mandi, ruang tamu, ruang makan
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
1) Kesadaran : compos mentis ( E 4, V 5, M 6)
2) Status Gizi :TB = 150 cm
BB = 45 Kg
IMT = BB = 20 (normal)
TB2
3) Tanda Vital : TD = 130/100 mmHg Nadi= 80 x/mnt
Suhu = 36,6 °C RR = 21 x/mnt
4) Skala Nyeri
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
kaki kanan, terdapat luka bekas melepuhan dipaha kanan. Turgor kulit
2) Kepala
bekas luka.
3) Leher
kanan.
68
4) Tengkuk
5) Dada
a) Inspeksi
Tidak ada lesi, bentuk dada normal chest, tidak ada retraksi dada
b) Palpasi
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan abnormal, taktil fremitus
c) Perkusi
jantung
d) Auskultasi
6) Payudara
a) Inspeksi
coklat.
b) Palpasi
7) Punggung
Punggung berbentuk skoliosis, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan
69
8) Abdomen
a) Inspeksi
b) Auskultasi
c) Perkusi
d) Palpasi
9) Panggul
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada jejas atau memar, tidak ada krepitasi.
Anus & rectum tidak ada hemoriod, tidak ada lesi dan bersih.
11) Genetalia
a) Pada Pria
12) Ekstremitas
a) Atas
Anggota gerak lengkap, kedua ekstremitas atas kanan dan kiri tidak
ada edema. Tangan kanan post oprasi tahun 1989 karena jari telunjuk
dan jari tengah menempel. Terpasang infus mikro lini di tangan kanan
Tonus otot 5 5
70
b) Bawah
d. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
Tabel 3.4 Pemeriksaan laboratorium Tn.S di Ruang Alamanda 2 RSUD Sleman
Tanggal 06 Juli 2017
Tanggal Jenis Pemeriksaan Hasil (satuan) Normal Interpretasi
Pemeriksaan
5 Juli 2017 Hemostasis
-Protrombin Time (PT) 10,8 detik 9-15 Normal
-Protrombin Time control 11,0 detik
-International Normalized 1,00
Ratio (INR)
-Activated Partial 24,1 detik 0,8-1,2 Normal
Thromboplastine Time
(APTT)
- Activated Partial 25,4 detik 22-35 Normal
Thromboplastine Time
Control (APTT Control)
Hematologi
Hematologi Rutin
-Hemoglobin 7,9 gr/dl 14-18 Rendah
-Hematokrit 25 % 42-52 Rendah
-Leukosit 5,7 rb/uL 4,5-11,0 Normal
-Eritrosit 3,27 jt/uL 4,7-6,1 Rendah
-Trombosit 198 rb/uL 150-440 Normal
- mpv 10,4 fL 7,2-11,1 Normal
-PDW 11,6 fL 9-13 Normal
Index eritrosit
-RDW-CV 17,4 % 11,5-14,5 Tinggi
-MCV 74,9 fL 80-100 Rendah
-MCH 24,2 pg 26-34 Rendah
-MCHC 32,2 % 32-36 Normal
Hitung Jenis
Leukosit
-Basofil 0,2 % 0-1 Normal
-Monosit 11,2% 4-8 Tinggi
-Eosinofil 8,1 % 1-6 Tinggi
-Limfosit 24,3 % 22-40 Normal
-Neutrofil 56,2 % 40-70 Normal
Kimia Klinik
Fungsi Ginjal
-Ureum 184,0 mg/dl 10-50 Tinggi
-kreatinin 5,39 mg/dl 0,7-1,2 Tinggi
Karbohidrat
-GDS 201 mg/dl 74-106 Tinggi
Elektrolit
-Na 139,5 mmol/L 135-148 Normal
-Kalium (K) 3,72 3,5-5,3 Normal
-Kalorida (Cl) 104,4 98-107 Normal
Mikrobiologi
07 Juli 2017 -Preparat BTA negatif negatif Normal
Imunoserologi
08 Juli 2017 -FT4 10,97 12-26 Rendah
-TSH 0,77 0,5-5,0 Normal
(Sumber Data Sekunder : RM Pasien)
72
e. Terapi
Tabel 3.6 Pemberian Terapi Pasien Tn.S di Ruang Alamanda 2 RSUD Sleman
Tanggal 06 Juli 2017
f. ANALISA DATA
Tabel 3.7 Analisa Data
Pasien Tn.S di Ruang Almanda 2 RSUD Sleman Tanggal 06 Juli 2017
DO:
-TD : 130/100 mmHg
-S : 36,6 C
-N : 80 x/menit
-RR : 21 x/menit
-Pasien terlihat memegangi
bagian punggungnya.
2 DS :
- Pasien mengatakan perutnya
begah terasa penuh
DO :
-Pasien laki-laki berusia 55
tahun Ketidakefektifan
-Membran mukosa bibir terlihat Faktor resiko DM perfusi ginjal
pucat
-Konjungtiva terlihat pucat
-Pasien mempunyai riwayat DM
-terdapat edema pada kaki kiri
- Terdapat benjolan dibagian
leher kanan.
-GDS : 201 mg/dl
-Ureum : 184 mg/dl
-Kreatinin : 5,39 mg/dl
- Hb : 7,9 gr/dl
DS :
-Pasien mengatakan badannya
3 sering gatal-gatal
75
DO :
-Saat ditanya tentang pantangan
makanan yang tidak boleh
dikonsumsi, pasien terlihat diam
saja
5 DS :
-Pasien mengatakan tidak ada
pantangan makanan
-Keluarga mengatakan semua
makanan yang diberikan kepada
pasien selalu habis Asupan diet yang Resiko
berlebihan ketidakstabilan
DO : kadar glukosa darah
-GDS : 201 mg/dl
-pasien terlihat lemas
-terdapat kulit bagian epidermis
pada kaki kanan yang
mengelupas
76
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
(Sesuai Prioritas Masalah)
DS :
punggungnya
DO:
-S : 36,6 C
-N : 80 x/menit
-RR : 21 x/menit
DS :
DO :
- Hb : 7,9 gr/dl
DS :
DO :
DS :
-Pasien dan keluarga mengatakan tau penyakit gagal ginjal kronik yaitu
ginjalnya rusak
-Keluarga pasien mengatakan sudah tau diit tentang pantangan makanan yang
tidak boleh dikonsumsi oleh pasein, tetapi pasien , tetapi pasien masih saja
DO :
5. Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d asupan diet yang berlebihan
d.d
DS :
habis
DO :
Nama Pasien
n / NO CM : Tn.S / 138xxx Ruang : Alamanda 2
Hari/ PERENCANA
AAN
Tgl/ Jam DIAGN
NOSA
KEPERAWWATAN TUJUA
AN RENCANA A LAKSANAAN
PEL EVALU
UASI
TINDAKAN N
Nyeri akut b.dd agen cidera Setelah dilakukaan tindakan Paain management Kamis, 06 Juli 2017 Kamis, 06 Juuli 2017
Kamis biologis d.d keperawatan sellama 3 x 24 1. Lakukan pengk kajian Jam 08..15 WIB Jam 14.00 WIB
W
06 Juli DS : jjam diharapkaan pasien nyeri secara Melaku ukan pengkajian S:
2017 -Pasien mengatakan semua mencapai painn control komperhensif nyeri seecara - Pasien men ngatakan
Jam badannya pegel- dengan kriteria hhasil : 2. Monitor tanda vital komperrhensif tubuhnya semmua
09.15 pegel/nyeri teerutama pada 1. Melaporkan nyeri 3. Observasi reak ksi (Pasien
n mengatakan pegel-pegel/nnyeri
WIB bagian punggu ungnya berkuang daari skala 5 nonverbal dari tubuhny ya semua pegel- terutama padda bagian
-Pasien mengatakan menjadi skalla 2 (0-10) ketidak nyaman nan pegel/n
nyeri terutama punggungnya, nyeri
nyerinya skalaa 5 (1-10) 2. Mampu m
mengontrol 4. Ajarkan tehnik k non pada baagian skala 5 (1-10
0), nyeri
-Pasien meng gatakan nyeri nyeri ( tahuu penyebab farmakologi unntuk pungguungnya, nyeri hilang timbuul, kualitas
hilang tim
mbul dan nyeri, mampu mengurangi ny yeri skala 5 (1-10), nyeri nyeri seperti ditusuk-
kualitasnya seperti menggunakaan teknik 5. Anjurkan pasieen hilang timbul,
t kualitastusuk
ditusuk-tusuk nonfarmakologi untuk banyak istirahaat nyeri seeperti ditusuk- O:
-pasien mengatakan mengurangi nyerinya) 6. Kolaborasi tusuk) -TD : 130/1000 mmHg
nyerinya menjalar
m ke 3. Menyatakann rasa pemberian anallgetik -S : 36,4 C
seluruh tubunhya. nyaman settelah nyeri -N : 80x/mntt
DO: berkurang Chahyan
ni -RR : 21 x/mmnt
-TD : 130/100 0 mmHg 4. TTV dalaam batas -Pasien tamppak
-S : 36,6 C normal memeganggii bagian
-N : 80 x/mennit N : 60-100 xx/mnt punggungnya
-RR : 21 x/meenit RR : 18-24 xx/mnt
-Pasien terlihat S : 36,5-37,55 C
memegangi bagian TD : 120/800 mmHg
punggungnya.
79
PEREN
NCANAAN KE
EPERAWATAN
N
Nama Pasien
n / NO CM : Tn.S / 138xxx Ruang : Alamanda 2
Hari/ P
PERENCANAAAN
Tgl/ Jam DIAGNO
OSA
TUJUAN RENCANA TINDAK KAN PELAK
KSANAAN ASI
EVALUA
KEPERAWAATAN
Jam 08.35 WIB A : masalah nyerri akut
Mengobsservasi belum
b teratasi
reaksi no
onverbal dari
ketidaknyyamanan P : Lanjutkan Intervensi
O: 1.. Lakukan peng gkajian
-Pasien tampak
t nyeri secara
memegan nggi bagian komperhensiff
punggung gnya
2.
2 Monitor tandaa vital
3.
3 Observasi reaaksi
Chahyani
nonverbal darri ketidak
nyamanan
Jam 08.440 WIB
4.
4 Anjurkan pasiien
Memonittor TTV
banyak istirah
hat
O:
5.
5 Ajarkan tehnik non
-TD : 1300/100
farmakologi untuk
u
mmHg
mengurangi nyeri
n
-S : 36,6 C
-N : 80x//mnt
Chahyani
-RR : 21 x/mnt
Chahyani
80
81
D. CATA
ATAN PERK
KEMBANGAN
Chahyanni
82
CATAT
TAN PERK
KEMBANG
GAN
M : Tn.S / 138xxx
Nama Pasien/No. C.M 1 Ruang: Allamanda 2
Diagnosa Keperawataan : Nyeri Akut
A
Chahyanni O :
-TD : 14 40/100 mmH Hg
-S : 36 C
Jam 06.445 WIB -N : 82x x/mnt
Monitor tanda vital -RR : 20 0 x/mnt
(-TD : 140/100 mmmHg -pasien terlihat
t relaax
-S : 36 C
-N : 82xx/mnt A:
-RR : 200 x/mnt) Masalahh nyeri akutt teratasi
sebagaiaan
Chahyanni P :
Lanjutkaan intervennsi
1. Lak kukan pengkkajian nyerii
secaara komperh hensif
2. Monnitor tanda vital
v
3. Obseervasi reakssi nonverball dari
ketiddak nyaman nan
4. Ajark kan tehnik non
n farmakkologi
untuk k menguran ngi nyeri
Chaahyani
83
CATAT
TAN PERK
KEMBANG
GAN
Chahyani
Chahyani
CATAT
TAN PERK
KEMBANG
GAN
P : Lanjutkan interrvensi
1. Lakkukan pengkkajian nyerii secara
kom
mperhensif
2. Monitor tanda vital
3. Obsservasi reak ksi nonverbaal dari
ketiidak nyamaanan
4. Anjjurkan tekniik relaksasi nafas
dalaam jika nyeeri datang
5. Evaaluaasi pasieen dalam
mellakukan relaaksasi nafass dalam
Chhahyani
85
CAT
TATAN PE
ERKEMBA
ANGAN
M : Tn.S / 138xxx
Nama Pasien/No. C.M 1 Ruang: Allamanda 2
Diagnosa Keperawataan : Nyeri Akut
A
P : Lanjutkan interrvensi
1. Lakkukan pengkkajian nyerii
secaara komperh hensif
2. Monitor tanda vital
3. Obsservasi reak ksi nonverbaal
darii ketidak nyyamanan
4. Anjjurkan tekniik relaksasi nafas
dalaam jika nyeeri datang
5. Evaaluaasi pasieen dalam
mellakukan relaaksasi nafass
dalaam
Chaahyani
86
CAT
TATAN PE
ERKEMBA
ANGAN
CATAT
TAN PERK
KEMBANG
GAN
M : Tn.S / 138xxx
Nama Pasien/No. C.M 1 Ruang: Allamanda 2
Diagnosa Keperawataan : Nyeri Akut
A
Chahyanni
88
CATAT
TAN PERK
KEMBANG
GAN
Chaahyani
C. PER
RENCANAAN KEPERAWA
ATAN
89
PERE
ENCANAAN KEPERAWAT
K TAN
ni
Chahyan
90
91
D. CA
ATATAN PERKEMB
P ANGAN
H
HR/TGL/ EVALUA ASI
PE
ELAKSANA
AAN
JAM (S O A P)
P
KKamis Jam 14.30 WIB
W Kamis, 06 Juli 2017
006 Juli Memonitor ttv
t Jam 20.00 WIB
22017 -TD : 130/1000 mmHg S:
JJam -S : 36,4 C -pasien mengatakan
m p
perutnya
114.00 -N : 82x/mnt maasih teerasa seperti penuh
WWIB -RR : 20 x/mmnt
O:
Chahyanni -TD : 130 0/100 mmHgg
-S : 36,4 C
Jam 14.40 WIB
W -N : 82x//mnt
Mengobservvasi status hiddrasi -RR : 20 x/mnt
(kelembabann membran mukosa)
m -membraan mukosa terrlihat pucat
(membran mukosa
m terlihhat pucat) - kaki kirri terlihat edeema
-terdapat benjolan di leher bagiann
Chahyanni kanan
Chahyanni
92
CAT
TATAN PE
ERKEMBA
ANGAN
H
HR/TGL/ EVALUA ASI
PE
ELAKSANA
AAN
JAM (S O A P)
P
KKamis Jam 06.00 WIB
W Jumat, 077 Juli 2017
006 Juli Mengelola pemberian
p obbat pada Jam 07.30 WIB
22017 pasien S :-
JJam -Furosemid 1x1 40 mg rute
r PO
220.00 - CaCO3 3x11 500mg rutte PO O:
WWIB -Amlodipin 1x5 mg rute PO -TD : 1400/100 mmHgg
-Anemolat 3x1
3 1 mg rutte PO -S : 36 C
-N : 82x//mnt
Chahyanni -RR : 20 x/mnt
-BC : -53360
Jam 06.30 WIB
W -obat peroral sudah diberikan
Memonitor BC
B
( BC = + 30)) A:
Chahyanni Masalah Ketidakefekktifan Perfusii
Ginjal beelum teratasi
Chahyanni
93
CAT
TATAN PE
ERKEMBA
ANGAN
H
HR/TGL/ EVALUA ASI
PE
ELAKSANA
AAN
JAM (S O A P)
P
JJumat 07 Jam 08.10 WIB
W Jumat, 077 Juli 2017
JJuli 2017 Monitor tandda vital Jam 14.00 WIB
JJam -TD : 140/1000 mmHg S:-
008.00 -S : 36 C
WWIB -N : 80x/mnt O:
mnt
-RR : 20 x/m -Pasien sedang dilakuukan
pemasanggan HD cathh dan
Chahyanni langsung menjalani Hemodialisa
H
rutin di ruuangan Hem
modialisa
Jam 09.15 WIB
W mulai pukkul 10.45 WIB
W
Menganjurkkan pasien unntuk
membatasi minum
m A:
(pasien terlihhat minum seedikit- Masalah Ketidakefekktifan Perfusii
sedikit) Ginjal beelum teratasi
Chahyanni P :
n intervensi
Lanjutkan
1. Monitor
M ttv
2. Monitor bala
M nce cairan
3. Observasi
O staatus hidrasi
(kelembaban membran
mukosa)
m
4. Observasi
O taanda-tanda
cairan
c berlebih/retensi
(odem,distensi vena leherr)
5. Anjurkan
A passien untuk
membatasi
m m
minum
6. Kolaborasi
K deengan dokterr
pemeberian
p o
obat
Chahyanni
94
CAT
TATAN PE
ERKEMBA
ANGAN
H
HR/TGL/ EVALUA ASI
PE
ELAKSANA
AAN
JAM (S O A P)
P
JJumat, 07 Jam 18.50 WIB
W Jumat, 077 Juli 2017
JJuli 2017 Monitor tandda vital Jam 20.00 WIB
JJam -S : 36,8 C S:-
114.00 -N : 80x/mnt
WWIB -RR : 20 x/mmnt O:
-S : 36,8 C
Chahyanni -N : 80x//mnt
-RR : 20 x/mnt
-pasien tiiba di ruangaan Alamandaa
2 post HDD pada pukuul 18.40 WIBB
A :Masallah Ketidakefektifan
Perfusi Ginjal
G belum teratasi
utkan interveensi
P : Lanju
1. Monitor
M ttv
2. Monitor bala
M nce cairan
3. Observasi
O staatus hidrasi
(kelembaban membran
mukosa)
m
4. Observasi
O taanda-tanda
cairan
c berlebih/retensi
(odem,distensi vena leherr)
5. Anjurkan
A passien untuk
membatasi
m m
minum
6. Kolaborasi
K deengan dokterr
pemeberian
p o
obat
Chahyanni
95
CATAT
TAN PERK
KEMBANG
GAN
HR R/TGL/ EVALUAS SI
PEL
LAKSANAA
AN
JAM (S O A P)
Jummat, 07 Jam 06.30 WIB
W Sabtu, 08 Juli
J 2017
Juli 2017 Monitor tandaa vital
M Jam 07.30 WIB
Jamm -S
S : 36,8 C S:-
200.00 -N
N : 80x/mnt
W
WIB -R
RR : 20 x/mnnt O:
-S : 36,8 C
Chahyani -N : 80x/mmnt
-RR : 20 x//mnt
Jaam 06.40 WIIB -pasien tibaa di ruangan
n Alamanda
M
Mengobservas si status hidrrasi 2 post HD pada pukul 18.40 WIB
(k
kelembaban membran
m muukosa) -membran mukosa terliihat pucat
(m
membran mukosa
m terlihaat pucat )
A :Masalahh Ketidakefeektifan
Chahyani Perfusi Ginnjal belum teeratasi
Chahyani
96
CA
ATATAN PE
ERKEMBAN
NGAN
H
HR/TGL/ EVALUA ASI
PE
ELAKSANA
AAN
JAM (S O A P)
P
SSabtu, 08 Jam 08.15 WIB
W Sabtu, 088 Juli 2017
JJuli 2017 Monitor tandda vital Jam 14.00 WIB
JJam -TD 150/90 mmHg n mengatakaan merasa
S : Pasien
008.00 -S : 36,4 C mual-muual
WWIB -N : 82x/mnt -keluargaa mengatakan n pasien
-RR : 20 x/mmnt muntah sedikit-sedikiit
Chahyanni
O:
Jam 09.00 WIB
W -TD 150//90 mmHg
Menganjurkkan pasien unntuk -S : 36,4 C
membatasi minum
m -N : 82x//mnt
(keluarga meengatakan minum
m pasienn-RR : 20 x/mnt
sudah dibataasi oleh istrinnya) -obat peroral sudah diberikan
-pasien mendapatkan
m obat
Chahyanni tambahann extra ondannsentron
karena paasien mual dan muntah
Chahyanni
97
CAT
TATAN PE
ERKEMBA
ANGAN
HR/TGL/ EVALUASI
PELAKSAN
NAAN
JAM (S O A P)
Sabtu, 08 Jam 14.30 WIB Sabtu, 08 Juli 2017
Juli 2017 Memonittor tanda vitaal Jam 20.00
2 WIB
Jam -S : 36C S:-
14.00 -N : 80x//mnt
WIB Chahyyani O :
-S : 366,6 C
Jam 14.40 WIB -N : 80x/mnt
Mengobsservasi statuss hidrasi -RR : 20 x/mnt
(kelembaaban membraan mukosa) -mem mbran mukosaa terlihat lemmbab
(membraan mukosa terrlihat lembabb) -kaki kiri terlihat edema
e
-terdaapat benjolann pada leher
Chahyyani kanan n pasien
Chahhyani
98
CAT
TATAN PE
ERKEMBA
ANGAN
H
HR/TGL/ EVALUA ASI
PE
ELAKSANA
AAN
JAM (S O A P)
P
SSabtu, 08 Jam 06.00 WIB
W Minggu, 09 Juli 20177
JJuli 2017 Mengelola pemberian
p obbat pada Jam 07.30 WIB
JJam pasien S:-
220.00 -Furosemid 1x1 40 mg rute
r PO
WWIB - CaCO3 3x11 500mg rutte PO O:
-Amlodipin 1x5 mg rute PO -S : 36,2 C
-Anemolat 3x1
3 1 mg rutte PO -N : 80x//mnt
-RR : 20 x/mnt
-TD : 1200/70 mmHg
Chahyanni
A :Masallah Ketidakefektifan
Perfusi Ginjal
G belum teratasi
Chahyanni
C. PER
RENCANAAN KEPERAWA
ATAN
99
99
PER
RENCANAAN KEPERAWA
ATAN
Chahyani
100
100
101
D. CATA
ATAN PER
RKEMBAN
NGAN
Namma Pasien/N
No. C.M : Tn.S
T / 138xxxx Ruaang: Alamaanda 2
Diaagnosa Kepeerawatan : Kerusakan
K Integritas
I K
Kulit
H
HR/TG EVALU UASI
PELA
AKSANAA
AN
L
L/ JAM (S O A P)
Kaamis J 14.30 WIB
Jam W Kamis, 066 Juli 2017
066 Juli Memonitor kulit
M k adanyaa Jam 20.000 WIB
20017 keemerahan S:
Jaam ( tidak terdappat kemerahhan pada -pasien mengatakan
m k
kulitnya maasih
144.00 kuulit pasien ) sering gattal
W
WIB
Chayani O :
-pasien terrlihat mengggunakan
Jaam 14.40 WIB
W pakaian yang longgarr
M
Menganjurka an pasien unntuk -tidak terddapat kemerrahan pada kulit
m
menggunkan n pakaian yaang pasien
loonggar -kulit pasiien terlihat bersih
b
(ppasien terlihhat menggunnakan
kaaos yang longgar) A:
Masalah kerusakan
k inntegritas kuulit
Chahyani belum teraatasi
P:
Jaam 15.00 WIB
W Lanjutkann intervensii
M
Menganjurka an pasien unntuk 1.Monitorr kulit adanyya kemerahhan
m
menjaga kebersihan kuliit 2. anjurkaan pasien unntuk
(kkeluarga passien mengattakan menggunkkan pakaiann yang longggar
paasien sudahh dimandikaan tadi) 3. anjurkaan untuk meengoleskan llotion
pada daerah yang gattal
Chahyani 4. anjurkaan pasien unntuk menjagga
kebersihan n kulit
5. kolaborrasi dengan dokter kuliit
Chaahyani
Kaamis JJam 06.30 WIB
W Jumat, 07 Juli 2017
066 Juli M
Memonitor k
kulit adanyaa Jam 07.300 WIB
20017 keemerahan S:
Jaam (ttidak terdapat kemerahaan pada -Pasien mengatakan
m g
gatal dikulittnya
200.00 kuulit pasien) sudah berkkurang
W
WIB
Chahyani O :
-pasien terrlihat mengggunkan pakkaian
Jaam 06.40 WIB
W yang longggar
102
P:
Lanjutkann intervensii
1.Monitorr kulit adanyya kemerahhan
2. anjurkaan pasien unntuk
menggunkkan pakaiann yang longggar
3. anjurkaan untuk meengoleskan llotion
pada daerah yang gattal
4. anjurkaan pasien unntuk menjagga
kebersihan n kulit
5. kolaborrasi dengan dokter kuliit
Chaahyani
Juumat 07 J
Jam 08.00 WIB
W Jumat, 07 Juli 2017
Juuli 2017 Memonitor kulit
M k adanyaa Jam 14.000 WIB
Jaam keemerahan S:-
088.00 ( tidak terdappat kemerahhan pada O:
W
WIB kuulit sekitar pasien)
p -pasien suudah dikonsulkan ke dookter
kulit denggan hasil jik ka pada
Chahyani pemeriksaaan klinisnyya tersebut
hasilnya negatif
n (-) teetapi masih
Jaam 08.10 WIB
W menungguu hasil BTA A pada pasieen.
M
Memberitahu ukan kepadaa pasien -tidak adaa kemerahann pada kulit
unntuk tidak mmengoleskaan lotion pasien
paada daerah yang
y gatal -tidak adaa lesi pada kulit
k pasien
(kkelurga menngatakan terrimakasih A :
teelah diberitahu) Masalah kerusakan
k inntegritas kuulit
teratasi seebagaian
Chahyani P :
Lanjutkann intervensii
Jaam 10.30 WIB
W 1.Monitorr kulit adany ya kemerahhan
M
Mengkolabo rasikan denngan 2. anjurkaan pasien unntuk
dookter kulit tentang
t indiikasi menggunkkan pakaiann yang longggar
peenyakit suspp.lepra 3. anjurkaan untuk meengoleskan llotion
(ppasien dianttar ke Poli spesialis
s pada daerah yang gattal
peenyakit kuliit dan kelammin di 4. anjurkaan pasien unntuk menjagga
R
RSUD Slemaan ) kebersihan n kulit
5. kolaborrasi dengan dokter kuliit
Chahyani
Chaahyani
103
CATATAN
N PERKEM
MBANGAN
N
Namma Pasien/N
No. C.M : Tn.S
T / 138xxxx Ruaang: Alamaanda 2
Diaagnosa Kepeerawatan : Kerusakan
K Integritas
I K
Kulit
H
HR/TG EVALUA ASI
PELA
AKSANAA
AN
L
L/ JAM (S O A P)
Juumat, J 14.30 WIB
Jam W Jumat, 07 Juli 2017
077 Juli Memonitor kulit
M k adanyaa Jam 20.000 WIB
20017 keemerahan S:-
Jaam (ttidak terdapat kemerahaan pada
144.00 kuulit pasien) O:
W
WIB -tidak terllihat kemaraahan pada kulit
k
Chahyani pasien
Chahhyani
Juumat, J 06.30 WIB
Jam W Sabtu, 08 Juli 2017
077 Juli Monitor kulit akan adannya
M Jam 07.300 WIB
20017 keemerahan S:-
Jaam (ttidak ada keemerahan paada kulit
200.00 paasien) O:
W
WIB -tidak adaa kemerahann pada kulit
Chahyani pasien
P : Lanjuttkan interveensi
1.Monitorr kulit adanyya kemerahhan
2. anjurkaan untuk meengoleskan
lotion padda daerah yaang gatal
3. anjurkaan pasien unntuk menjagga
104
kebersihann kulit
4. kolaborrasi dengan dokter kuliit
Chahhyani
Saabtu, 08 JJam 08.00 WIB
W Sabtu, 08 Juli 2017
Juuli 2017 M
Monitor kulit akan adannya Jam 14.000 WIB
Jaam keemerahan S:
088.00 ( tidak terlihaat kemerahaan pada -pasien mengatakan
m g
gatal pada
W
WIB kuulit pasien) tubuhnya sudah berkuurang
Chahyani O :
-kulit pasiien terlihat bersih
b
Jaam 08.10 WIB
W -kulit pasiien tidak terrdapat
M
Menganjurka an pasein unntuk kemerahaan
m
mengoleskan n lotion padda daerah
yaang gatal A :Masalaah kerusakaan integritass
(kkeluarga meengatakan jiika pasien kulit teratasi sebagaiaan
gaatal hanya diberi
d bedakk bayi)
P : Lanjuttkan interveensi
Chahyani 1.Monitorr kulit adany ya kemerahhan
2. anjurkaan untuk meengoleskan
Jaam 08.15 WIB
W lotion padda daerah yaang gatal
M
Menganjurka an pasien unntuk
m
menjaga kebersihan kuliit Chahhyani
(ppasien menggatakan suddah
diimandikan oleh
o istrinyaa, kulit
paasien terlihaat bersih)
Chahyani
Chahyani Chahhyani
105
n / NO CM
Nama Pasien : Tn.S / 138xxx
1 R
Ruang : Alamannda 2
Hari/
PERENC CANAAN
Tgl/ Jam DIAG GNOSA
AAN
PELAKSANA EV
VALUASI
KEPERA AWATAN TUJ JUAN RENCANA TINDAKAN
1. Defiensi pengetahuan
p b.dd Setelah dilak kukan tindakan Pendidikan Keesehatan Kamis, 06 Juli 2017
2 Kamis,0 06 Juli 2017
Kamis kurangnya informasi d.d keperawatan selama 3 x 24 1. Kaji pengettahuan pasien Jam 08.15 WIB B Jam 14.0 00 WIB
06 Juli DS : jam diharaapkan pasien tentang gaggal ginjal Mengkaji S:
2017 -Pasien dan keluargaa mencapai kno owledge : health kronik pengetahuan pasien Pasien dan
d keluarga
Jam mengatakan n tau penyakitt behavior deengan kriteria 2. Berikan pen ndidikan tentang penyakiit mengataakan tau
09.15 gagal ginjal kronik yaituu hasil : kesehatan mengenai
m gagal ginjal kronik tentang penyakit
p gagal
WIB ginjalnya ruusak 1. Pasien dan keluarga penyakit gaagal ginjal (pasien dan keluuarga ginjal krronik hanya
-Keluarga pasienn menyatakaan pemahaman kronik mengatakan sud dah sebatas bahwa
b
mengatakan n sudah tau diitt tentang peenyakit, kondisi 3. Berikan pen njelasan tau penyakit gaggal ginjalny
ya rusak
tentang panntangan makanann dan prograam pengobatan mengenai diit
d dan ginjal kronik haanya
yang tidak bolehh 2. Pasien dan keluarga komplikasi penyakit tau sebatas jika ginjal
O:
dikonsumsii oleh pasein,, mampu menjelaskan gagal ginjal kronik sudah rusak ) Pasien teerlihat diam
tetapi pasieen , tetapi pasienn kembali apa
a yang sudah 4. Berikan kessempatan saja ketiika ditanya
masih sajaa mengkonsumsii dijelaskan
n perawat pasien dan keluarga Chaahyani pantangaan makanan
makanan yang dilarangg 3. Pasien dan keluarga untuk bertaanya yang tid
dak boleh
tersebut mampu melaksanakan 5. Evaluasi paasien dan dikonsum msi
DO : prosedur yang dijelas keluarga mengenai
m
-Saat ditanya tentangg dengan beenar penjelasan yang A : masaalah defiensi
pantangan makanan yangg disampaikaan pengetah huan belum
tidak boleeh dikonsumsi,, teratasi
pasien terlihhat diam saja
106
PERENCANAAN KEPERAWAT
TAN
Nama Pasien
n / NO CM : Tn.S / 138xxx
1 R
Ruang : Alaman
nda 2
Hari/
PERENCANA AAN
Tgl/ Jam DIAGNO
OSA
PEL
LAKSANAAN EVAL
LUASI
KEPERAWWATAN TUJUAN RENNCANA TINDAK
KAN
P : Lanjutkan intervensi
1. Kaji pengetahuan
p
pasien
n tentang gagal
ginjal kronik
2. Berikaan pendidikan
kesehaatan mengenai
penyaakit gagal ginjal
kronikk
3. Berikaan penjelasan
mengeenai diit dan
kompllikasi penyakit
gagal ginjal kronik
4. Berikaan kesempatan
pasien
n dan keluarga
untuk bertanya
5. Evalu uasi pasien dan
keluarrga mengenai
penjellasan yang
disam
mpaikan
chahyani
107
108
D. CA
ATATAN PERKEMB
P ANGAN
Chahyanni O : -
A:
Masalahh defisiensi pengetahuaan
belum teeratasi
P:
Lanjutkaan intervennsi
1. Memotivasi
M i pasien untuuk
h
hati-hati dallam makan
2. Berikan
B penndidikan
k
kesehatan m
mengenai
p
penyakit gaagal ginjal
k
kronik
3. Berikan
B pennjelasan
m
mengenai d dan
diit
k
komplikasi penyakit gaagal
g
ginjal kronik
4. Berikan
B kessempatan
p
pasien dan keluarga
k unntuk
b
bertanya
5. Evaluasi
E paasien dan
k
keluarga meengenai
p
penjelasan y
yang
d
disampaikan n
Chahhyani
109
A:
Masalahh defisiensi pengetahuaan
belum teeratasi
P:
Lanjutkaan intervennsi
1. Motivasi pasien dalam
mennjaga makan n dan minum m
2. Berrikan pendid dikan kesehhatan
menngenai penyyakit gagal
ginjjal kronik
3. Berrikan penjelasan mengeenai
diit dan komplikasi penyaakit
gaggal ginjal kroonik
4. Berrikan kesem mpatan pasieen
dann keluarga untuk
u bertannya
5. Evaaluasi pasien n dan keluaarga
menngenai penjelasan yangg
disaampaikan
Chahhyani
Jumat 077 Jam 088.00 WIB Jumat, 07
0 Juli 2017
7
Juli 20177 Memotivvasi pasien untuk Jam 14.0
00 WIB
Jam menjagaa makan dann minumnyaa S:-
08.00 (keluargga mengatakkan
WIB makanann yang diseddiakan O:
pasien seelalu dihabiiskan) -Pasien sedang dilaakukan
pemasanngan HD caath dan
Chahyanni langsungg menjalanii HD rutin di
d
ruangann HD mulai pukul 10.455
WIB
A:
Masalahh defisiensi pengetahuaan
belum teeratasi
P:
110
Lanjutkaan intervennsi
1. Motivasi pasien dalam
mennjaga makan n dan minum m
2. Berrikan pendid dikan kesehhatan
menngenai penyyakit gagal
ginjjal kronik
3. Berrikan penjelasan mengeenai
diit dan komplikasi penyaakit
gaggal ginjal kroonik
4. Berrikan kesem mpatan pasieen
dann keluarga untuk
u bertannya
5. Evaaluasi pasien n dan keluaarga
menngenai penjelasan yangg
disaampaikan
Chahhyani
Jumat, Jam 18.50 WIB Jumat, 07
0 Juli 2017 7
07 Juli Memotivvasi pasien untuk Jam 20.0 00 WIB
2017 menjagaa makan dann minumnyaa S:-
Jam (keluargga mengatakkan minum O:
14.00 pasien suudah dibataasi oleh -pasien tiba
t di ruanngan Alamannda
WIB keluargaa ) 2 post HD
H pada pukkul 18.40 WIB W
A :Masaalah defisiennsi
Chahyanni pengetah huan belum m teratasi
P : Lanjutkan interrvensi
1. Motivasi pasien tentaang
minnuman yang g dilarang
2. Berrikan pendid dikan kesehhatan
menngenai penyyakit gagal
ginjjal kronik
3. Berrikan penjelasan mengeenai
diit dan komplikasi penyaakit
gaggal ginjal kroonik
4. Berrikan kesem mpatan pasieen
dann keluarga untuk
u bertannya
5. Evaaluasi pasien n dan keluaarga
menngenai penjelasan yangg
disaampaikan
Chahhyani
Jumat, Jam 06.30 WIB Sabtu, 08
0 Juli 20177
07 Juli Memotivvasi pasien tentang Jam 07.3 30 WIB
2017 minumann yang dilarrang S : Pasieen mengatakkan sudah
Jam ( pasien bertanya jikka kopi biji tidak ak
kan mengko onsumsi koppi
111
Chahhyani
112
CAT
TATAN PE
ERKEMBA
ANGAN
M : Tn.S / 138xxx
Nama Pasien/No. C.M 1 Ruang: Allamanda 2
Diagnosa Keperawataan : Defisiensi Pengetaahuan
Chahyani
Jam 09.445 WIB
Mengevaluasi pasieen dan
keluargaa mengenai penjelasan
yang dissampaikan
(keluargga terlihat mampu
m
menyebuutkan kembbali
penjelasan yang sud dah
dijelaskaan kepada keluarga
k
pasien)
Chahyani
C. PER
RENCANAAN KEPERAWA
ATAN
Chaahyani
113
PEREN
NCANAAN KE
EPERAWATA
AN
Chahyani
114
115
D. CAT
TATAN PE
ERKEMBA
ANGAN
N
Nama Pasienn/No. C.M : Tn.S / 1388xxx R
Ruang: Alam
manda 2
Diagnosa Keperawatan : Resiko Keetidakstabilaan Kadar Gllukosa Daraah
Chahhyani
KKamis Jam 06.300 WIB Jumat, 07
0 Juli 20177
006 Juli Mengelola pemberian insulin Jam 07.330 WIB
22017 pada pasienn S :-
JJam (pasien menndapatkan novorapid
n
220.00 3x6 unit rutte SC) O:
WWIB -TD : 1440/100 mmH
Hg
Chahyanni -S : 36 C
116
-N : 82xx/mnt
-RR : 200 x/mnt
Jam 06.45 WIB
W -novorappid 3x unit rute
r SC suddah
Monitor tannda vital diinjeksiikan
-TD : 140/1100 mmHg
-S : 36 C A:
-N : 82x/mnnt Masalah h Resiko Keetidakstabilaan
-RR : 20 x/mnt Kadar Glukosa
G Darrah belum
teratasi
Chahyanni
P:
Lanjutkaan intervennsi
1. Monitor
M TTV V
2. Monitor
M asuupan nutrisi
pasien
p
3. Pantau
P kadaar glukosa
darah
d
4. Kelola
K pembberian insullin
sesuai
s dosis yang
ditentukan
d
5. Kolaborasi
K dengan
d dokkter
jika peningkkatan kadar
glukosa
g daraah
Chahhyani
JJumat 07 Jam 08.10 WIB Jumat, 07
0 Juli 20177
JJuli 2017 Monitor tannda vital Jam 14.000 WIB
JJam -TD : 140/1100 mmHg S:-
008.00 -S : 36 C
WWIB -N : 80x/mnnt O:
-RR : 20 x/mnt -Pasien sedang
s dilakkukan
pemasanngan HD caath dan
Chahyanni langsungg menjalanii HD rutin di
d
ruangan Hemodialissa mulai puukul
10.45 WIB
W
A:
Masalah h Resiko Keetidakstabilaan
Kadar Glukosa
G Darrah belum
teratasi
P:
Lanjutkaan intervennsi
1. Monitor
M TTV V
2. Monitor
M asuupan nutrisi
pasien
p
117
3. Pantau
P kadaar glukosa
darah
d
4. Kelola
K pembberian insullin
sesuai
s dosis yang
ditentukan
d
5. Kolaborasi
K dengan
d dokkter
jika peningkkatan kadar
glukosa
g daraah
Chahhyani
JJumat, Jam 18.50 WIB Jumat, 07
0 Juli 20177
007 Juli Monitor tannda vital Jam 20.000 WIB
22017 -S : 36,8 C S:-
JJam -N : 80x/mnnt
114.00 -RR : 20 x/mnt O:
WWIB -S : 36,88 C
Chahyanni -N : 80xx/mnt
-RR : 200 x/mnt
Jam 19.00 WIB
W -pasien tiba
t di ruanggan Alamannda
Memantau kadar glukoosa darah 2 post Hemodialisa
H pada pukull
(gds 129 mg/dl)
m 18.40 WIB
W
-gds 129 9 mg/dl
A :Masaalah Resiko
Ketidaksstabilan Kaddar Glukosaa
Darah teeratasi sebaagaian
utkan intervvensi
P : Lanju
1. Monitor
M TTV V
2. Monitor
M asuupan nutrisi
pasien
p
3. Kelola
K pembberian insullin
sesuai
s dosis yang
ditentukan
d
4. Kolaborasi
K dengan
d dokkter
jika peningkkatan kadar
glukosa
g daraah
Chahhyani
JJumat, Jam 06.30 WIB Sabtu, 08 Juli 2017
007 Juli Monitor tannda vital Jam 07.330 WIB
22017 -S : 36,8 C S:-
JJam -N : 80x/mnnt
220.00 -RR : 20 x/mnt O:
WWIB -S : 36,88 C
Chahyanni -N : 80xx/mnt
118
A :Masaalah Resiko
Ketidaksstabilan Kaddar Glukosaa
Darah teeratasi sebaagaian
utkan intervvensi
P : Lanju
1. Monitor
M TTV V
2. Monitor
M asuupan nutrisi
pasien
p
3. Kelola
K pembberian insullin
sesuai
s dosis yang
ditentukan
d
4. Kolaborasi
K dengan
d dokkter
jika peningkkatan kadar
glukosa
g daraah
Chahhyani
SSabtu, 08 Jam 08.15 WIB Sabtu, 08 Juli 2017
JJuli 2017 Monitor tannda vital Jam 14.000 WIB
JJam -TD 150/900 mmHg S:-
008.00 -S : 36,4 C
WWIB -N : 82x/mnnt O:
-RR : 20 x/mnt -TD 1500/90 mmHg
Chahyanni -S : 36,44 C
-N : 82xx/mnt
Jam 11.40 WIB
W -RR : 200 x/mnt
Mengelola pemberian insulin -insulin novorapid 3x6
3 unit rutte
pada pasienn SC sudaah diberikann
(pasien menndapatkan insulin
i
novorapid 3x6
3 unit rutte SC) A :Masaalah Resiko
Ketidaksstabilan Kaddar Glukosaa
Darah teeratasi sebaggaian
Chahyanni
P : Lanjuutkan intervvensi
Jam 12.30 WIB
W 1. Monitor
M TTV V
Memonitorr asupan nuttrisi pasien 2. Monitor
M asuupan nutrisii
(keluarga mengatakan
m makanan pasien
p
kaleng yg disediakan
d u
untuk 3. Kelola
K pembberian insullin
keluarga paasien dimak
kan pasien sesuai
s dosis yang
sampai habbis) ditentukan
d
119
4. Kolaborasi
K dengan
d dokkter
Chahyanni jika peningkkatan kadar
glukosa
g daraah
Chahhyani
SSabtu, 08 Jam 14.30 WIB
W Sabtu, 08 Juli 2017
JJuli 2017 Memonitorr tanda vital Jam 20.00 WIB
JJam -S : 36C S:-
114.00 -N : 80x/mnnt
WWIB Chahyanni O :
-S : 36,66 C
-N : 80xx/mnt
-RR : 200 x/mnt
Jam 16.00 WIB
W -novorappid 3x6 unitt rute SC suudah
Mengelola pemberian insulin diberikann
pada pasienn
(insulin novvorapid 3x66 unit rute A :Masaalah resiko
SC sudah diberikan)
d Ketidaksstabilan Kaddar Glukosaa
Darah teeratasi sebaagaian
Chahyanni
P : Lanju utkan intervvensi
1. Monitor
M TTV V
Jam 16.30 WIB
W 2. Monitor
M asuupan nutrisi
Memonitorr asupan nuttrisi pasien
p
(keluarga mengatakan
m pasien 3. Kelola
K pembberian insullin
makan seteengah porsi makanan sesuai
s dosis yang
yang diberiikan RS) ditentukan
d
4. Kolaborasi
K dengan
d dokkter
jika peningkkatan kadar
Chahyanni glukosa
g daraah
Chahhyani
SSabtu, 08 Jam 06.30 WIB Minggu,, 09 Juli 20117
JJuli 2017 Monitor tannda vital Jam 07.330 WIB
JJam -TD : 120/770 mmHg S:-
220.00 -S : 36,2 C
WWIB -N : 80x/mnnt O:
-RR : 20 x/mnt -S : 36,22 C
-N : 80xx/mnt
Chahyanni -RR : 200 x/mnt
-TD : 1220/70 mmHg
utkan intervvensi
P : Lanju
Lanjutkaan intervennsi
1. Monitor
M TTV V
2. Monitor
M asuupan nutrissi
pasien
p
3. Kelola
K pembberian insullin
sesuai
s dosis yang
ditentukan
d
4. Kolaborasi
K dengan
d dokkter
jika peningkkatan kadar
glukosa
g daraah
Chahhyani
BAB IV
PEMBAHASAN
apa yang ada di teori dengan pelaksanaan pemberian asuhan keperawatan pada
pasien Tn. “S” dengan Chronic Kidney Disease Stadium V On Hemodialisa Rutin
keperawatan selama 3x24 jam yaitu mulai tanggal 06 Juli 2017 sampai tanggal 09
Juli 2017 didapatkan hasil pengkajan sampai dengan evaluasi keperawatan. Dalam
pelaksanaan asuhan keperawatan ini terdapat perbedaan dan persamaan, hal ini
terjadi karena manusia bersifat unik yang mempunyai beragam perbedaan baik
dari segi Bio-Psiko-Sosial dan Spiritual diantara satu dengan yang lainnya.
pendokumentasian.
A. Pengkajian
kebutuhan pasien. Data pengkajian pada Tn. “S” dengan Chronic Kidney
Sleman yang sesuai dengan teori Suharyanto & Madjid (2009) yaitu :
121
122
80x/menit. Hal ini sesuai dengan teori Suharyanto & Madjid (2009) bahwa
riwayat hipertensi lama atau berat. Menurut Brunner dan Suddarth (2001)
keluarga pasien mengatakan pasien BAK 4-6 kali/hari dengan jumlah 50-
100 cc. Pasien mengatakan perutnya berasa begah dan penuh. Hal ini
sesuai dengan teori Suharyanto & Madjid (2009) bahwa pasien CKD
distensi abdomen. Menurut Rudjianto (2016) hal ini sesuai dengan asupan
fungsi ginjal.
3. Makanan dan cairan, pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 06 Juli
2017 kaki kiri pasien terlihat edema, pasien terlihat tak bertenaga/lemas.
Hal ini sesuai dengan teori Suharyanto & Madjid (2009) bahwa salah satu
gejala pasien dengan penyakit CKD yaitu adanya edema, penampilan yang
kongestif. Dengan tertahannya natrium dan cairan bisa terjadi edema dan
ascites.
terbuktikan pada teori Suharyanto & Madjid (2009) gejala yang timbul
pada pasien CKD nyeri panggul, nyeri kaki. Menurut Rudjianto (2016),
sebagaian besar penyakit ginjal tidak menimbulkan rasa nyeri, nyeri dapat
timbul dari kapsul ginjal (sakit pinggang), ureter (kolik ureter) atau
oleh teori Suharyanto & Madjid (2009) bahwasannya salah satu gejala
pasien yang timbul adalah kulit gatal. Menurut Suharyanto & Madjid
fosfor dan kalsium telah terlibat pada uremic pruritus yang merupakan
Data pengkajian yang ada pada teori Suharyanto & Madjid (2009) tapi
tidak ada pada kasus Tn. “S” dengan Chronic Kidney Disease Stadium V On
dilakukan pengkajian pada Tn. “S” tidak tampak ditemukan tanda dan
dibantu oleh keluarga. Hal ini dapat disebabkan karena pasien masih
skor 11. Menurut Baradero (2008) pada pasien tidak mengalami gangguan
2. Integritas ego, menurut Suharyanto & Madjid (2009) pada pasien CKD
marah, dan menolak. Namun saat dilakukan pengkajian pada Tn.”S” tidak
nampak gejala gangguan pada integritas ego. Hal ini dibuktikan pada saat
125
otot, rasa terbakar pada telapak kaki, kelemahan dan kesemutan pada
(2008) hal ini dibuktikan pada saat dilakukan pengkajian pasien tidak
syndrome, restless leg syndrome, kram otot, dan nyeri otot pada pasien
terjadi masalah pernapasan yaitu napas pendek, batuk atau dengan sputum
kental. Namun pada saat pengkajian pada Tn.”S” tidak ditemukan tanda
dan gejala seperti napas pendek, batuk atau dengan sputum kental.
Menurut Baradero (2008) pola nafas cepat dan dalam merupakan upaya
sirkulasi, hal ini berbanding terbalik dengan kondisi pasien karena pasien
21x/menit.
126
Tidak ada data pengkajian yang ditemukan pada kasus yang tidak
B. Diagnosa keperawatan
mengatakan sudah tau diit tentang pantangan makanan yang tidak boleh
aktualisasi diri.
2. Diagnosa yang muncul pada teori Suharyanto & Madjid (2009) namun
dan tidak ada penambahan berat badan dalam waktu yang sangat
mukosa mulut.
yang harus atau yang ingin dilakukan. Pada saat pengkajian tidak
energi.
3. Diagnosa yang muncul pada kasus tetapi tidak ada pada teori
terjadi pada tubuh kita. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri
salah satunya adalah nyeri pada bagian panggul, nyeri kaki, kram
nyeri dapat timbul dari kapsul ginjal (sakit pinggang), ureter (kolik
(pielonefritis akut).
bekas melepuh pada bagian paha kanan dan terdapat luka bekas
(Suharyanto&Madjid,2009).
kepada pasien selalu habis, GDS : 201 mg/dl, pasien terlihat lemas
Carpenito, 2006).
C. Perencanaan
dalam kasus ini didasarkan pada masalah keperawatan dan diagnosa yang
muncul, dibuat dan disesuaikan dengan teori, keadaan dan sarana dan
tersebut masuk dalam kebutuhan dasar yaitu rasa aman nyaman yang
vital dalam batas normal nadi: 60-100 x/mnt; respirasi rate: 18-24 x/mnt;
tanda-tanda vital dalam batas normal nadi : 60-100 x/mnt; respirasi rate :
membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang abnormal, ureum dan
kreatinin dalam batas normal ureum : 10-50 mg/dl dan kreatinin : 0,7-1,2
mg/dl, balance cairan seimbang, tidak ada distensi vena leher, tidak ada
pemeberian obat.
yaitu rasa aman nyaman yang harus segera ditangani menurut Hirarki
pasien mampu mencapai tissue integrity skin and mocous dengan kriteria
untuk mengoleskan lotion pada daerah yang gatal, anjurkan pasien untuk
(NOC) selama 3x24 jam diharapkan pasien mampu mencapai diabete self
kadar glukosa, kadar glukosa darah dalam batas normal : ≤ 200 mg/dl,
glukosa darah
D. Pelaksanaan
perencanaan yang telah disusun oleh penulis. Semua rencana yang telah
keperawatan yaitu:
a. Independen (mandiri)
nyeri
a. Independen (mandiri)
136
membatasi minum.
b. Interdependen (kolaborasi)
metabolik
a. Independen (mandiri)
kebersihan kulit.
a. Independen (mandiri)
a. Independen (mandiri)
b. Interdependen (kolaborasi)
E. Evaluasi
masalah yang muncul, dilakukan evaluasi yang mengacu pada kriteria tujuan
yang telah dibuat. Evaluasi yang dibuat dari diagnosa keperawatan yang
muncul adalah:
kriteria hasil ada 3 yang tercapai yaitu pasien dan keluarga menyatakan
benar. Yang dievaluasi pada hari Sabtu 08 Juli 2017 jam 11.00 WIB dan
skala 5(1-10) menjadi 3(1-10) dan bertambah pada hari ke 3nya yaitu
mmHg. Yang dievaluasi pada hari Sabtu 08 Juli 2017 jam 14.00 WIB
metabolik
dikarenakan dari kreteri hasil tidak ada luka/lesi pada kulit, mampu
ada 1 kriteria hasil yang tercapai. Yang dievaluasi pada hari Sabtu 08
Juli 2017 jam 08.15 WIB dan sesuai dengan kondisi pasien.
pada hari Sabtu 08 Juli 2017 jam 14.00 WIB dan sesuai dengan
kondisi pasien.
140
kriteria hasil ada 5 yang belum tercapai yaitu tidak ada rasa haus yang
normal ureum : 10-50 mg/dl dan kreatinin : 0,7-1,2 mg/dl, tidak ada
distensi vena leher, tidak ada edema perifer dan asites. Yang dievaluasi
pada hari Sabtu 08 Juli 2017 jam 14.00 WIB dan sesuai dengan kondisi
pasien.
F. Dokumentasi keperawatan
yang dilakukan selama 3x24 jam. Penulis sudah mendokumentasikan apa yang
tanda tangan dan nama terang penulis. Hal ini bertujuan untuk menghindari
PENUTUP
A. Kesimpulan
Juli 2017 pukul 07.00 WIB sampai dengan 09 Juli 2017 pukul 07.00 WIB
RSUD Sleman Yogyakarta selama 3x24 jam mulai tanggal 06 Juli 2017 sampai
eliminasi dengan data pasien mengatakan perutnya berasa begah dan penuh,
makanan dan cairan dengan data kaki kiri pasien terlihat edema. Nyeri dan
kenyamanan keamanan. Data pengkajian yang ada pada teori tapi tidak ada
141
142
pengkajian yang ditemukan pada kasus yang tidak sesuai dengan toeri.
kebutuhan tubuh, dan Intoleransi aktivitas. Diagnosa yang muncul pada kasus
tetapi tidak ada pada teori yaitu Nyeri akut, Kerusakan integritas kulit
Diagnosa keperawatan yang sesuai dengan teori dan ada pada kasus yaitu
defisiensi pengetahuan.
Hierarki Maslow, dan juga melihat kondisi dari pasien. Dalam membuat
rencana tindakan penulis mengacu pada NOC dan NIC dan pada kondisi
pasien.
evaluasi hasil. Dari 5 diagnosa yang ada pada kasus, diagnosa yang teratasi
sebagian ada tiga yaitu nyeri akut, kerusakan integritas kulit, resiko
teratasi, sesuai dengan keadaan pasien. Pada hari terakhir tanggal 09 Juli 2017
B. Saran
Andra, Ns. Saferi Wijaya, S.Kep dan Ns. Yessie Mariza Putri, S.Kep. 2013.
Keperawatan Medikal Bedah: Keperawatan Dewasa Teori dan Askep.
Yogyakarta : Nuha Medika.
Doenges, M.E, Marry F, Mand Alice, C.G. 2001. Rencana Asuhan Keperawatan :
Pedoman untuk Perencanaan dan Penkomumentasian Perawatan Pasien.
Jakarta : EGC.
Irianto, Koes. 2013. Anatomi dan Fisiologi Untuk Mahasiswa. Alfabeta: Bandung.
Price, Sylvia A dan Lorraine M Wilson. 2012. Patofisiologi Konsep Klinis Proses
proses penyakit. Edisi 4. Jakarta : EGC.
Smeltzer, Suzonne C & Branda E. Bare. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah. Brunner & Suddart. Edisi:8. Jakarta : EGC.
Suharyanto, Toto & Madjid, Abdul. 2009. Asuhan Keperawatan Pada Klien
Dengan Gangguan Sistem Perkemihan. Jakarta : Trans Info Media.
Suyono, Slamet. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 3. Jilid I II.
Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
Wibowo, D.S & Widjaja, P. 2009. Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta : Penerbit
Graha : hlm. 4.
Wijaya, A.S., dan Putri, Y.M. 2013. Keperawatan Medikal Bedah :Keperawatan
Dewasa Teori dan Askep. Yogyakarta : Nuha Medika.
LAMPIRAN
FORM
MAT BIMBINGAN KT
TI
NO TAN
NGGAL TANGGALL ATERI
MA TANDDA TANGA AN
MASUK KELUAR
R BIMB
BINGAN Pembimbiing Mahassiswa
Taanggal :
Pembimbing :
Taanda Tangan
n:
YAYASAN KEPERAWATAN YOGYAKARTA
AKADEMI KEPERAWATAN YKY
YOGYAKARTA
===================================
Hari/Tanggal :
Jam :
Tempat :
Oleh :
Sumber data :
Metode :
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Pasien
1) Nama Pasien :…………………………………………………
2) Tempat/Tgl Lahir : …………………………………… (…… Th)
3) Jenis Kelamin : ………………………………………………..
4) Agama : ………………………………………………..
5) Pendidikan : ………………………………………………..
6) Pekerjaan : ………………………………………………...
7) Status Perkawinan : ………………………………………………...
8) Suku / Bangsa : ………………………………………………..
9) Alamat : ………………………………………………...
10) Diagnosa Medis : ………………………………………………...
11) No. RM : ………………………………………………..
12) Tanggal Masuk RS : ………………………………………………..
b. Penanggung Jawab / Keluarga
1) Nama : ………………………………………………...
2) Umur : ………………………………………………...
3) Pendidikan : ………………………………………………..
4) Pekerjaan : ………………………………………………..
5) Alamat : ………………………………………………..
6) Hubungan dengan pasien : …………………………………………….
7) Status perkawinan : ………………………………………………..
2. Riwayat Kesehatan
a. Kesehatan Pasien
1) Keluhan Utama saat Pengkajian
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
2) Riwayat Kesehatan Sekarang
a) Alasan Masuk Rumah Sakit
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
b) Riwayat Kesehatan Pasien ;
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
3) Riwayat Kesehatan Dahulu
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
Keterangan Gambar :
3. Kesehatan Fungsional
a. Aspek Fisik – Biologis
1) Kebutuhan Nutrisi
a) Sebelum Sakit
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
b) Selama Sakit
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
….......................................................................................................
2) Kebutuhan Eliminasi
a) Sebelum
………………………………………………………………...……
………………………………………………………………...……
…………………………………………………………...…………
………………………………………………………...……………
b) Selama Sakit
………………………………………………………………...……
………………………………………………………………...……
…………………………………………………………...…………
………………………………………………………...……………
3) Kebutuhan Aktivitas
a) Sebelum Sakit
(1) Keadaan aktivitas sehari – hari
………………………………………………………………...
…………………………………………………………………
…...……………………………………………………………
…...……………………………………………………………
(2) Keadaan pernafasan
………………………………………………………………...
…………………………………………………………………
…...……………………………………………………………
…...……………………………………………………………
(3) Keadaan Kardiovaskuler
………………………………………………………………......
…………………………………………………………………..
.……………………………………………………………….....
…………………………………………………………………..
.………………………………………………………………….
b) Selama Sakit
(1) Keadaan aktivitas sehari – hari
………………………………………………………………...
…………………………………………………………………
…...……………………………………………………………
…...……………………………………………………………
……...…………………………………………………………
(2) Keadaan pernafasan
………………………………………………………………...
…………………………………………………………………
…...……………………………………………………………
…...……………………………………………………………
……...…………………………………………………………
(3) Keadaan kardiovaskuler
………………………………………………………………...
…………………………………………………………………
…...……………………………………………………………
…...……………………………………………………………
……...…………………………………………………………
(4) Skala ketergantungan
Tabel 3.1 Penilaian Status Fungsional (Barthel Index)
Pasien....... di Ruang ............................ RS ……………….. Tanggal .......................
Nilai Skor
No Fungsi Skor Uraian Hari I Hari II Hari III
1. Mengendalikan 0 Tak terkendali/tak teratur
rangsang defekasi (perlu pencahar)
(BAB) 1 Kadang-kadang tak
terkendali
2 Mandiri
2. Mengendalikan 0 Tak terkendali/pakai
rangsang berkemih kateter
(BAK) 1 Kadang-kadang tak
terkendali (1x24 jam)
2 Mandiri
3. Membersihkan dir 0 Butuh pertolongan orang
(cuci muka,sisisr lain
rambut,sikat gigi) 1 Mandiri
4.. Penggunaan jamban, 0 Tergantung pertolongan
masuk dan keluar orang lain
(melepaskan 1 Perlu pertolongan pada
,memakai beberapa kegiatan tetapi
celana,membersihkan dapat mengerjakan
,menyiram) sendiri kegiatan yang
lain
2 Mandiri
5. Makan 0 Tidak mampu
1 Perlu ditolong memotong
makanan
2 Mandiri
6. Berubah sikap dari 0 Tidak mampu
berbaring ke duduk 1 Perlu banyak bantuan
untuk bisa duduk (2
orang)
2 Bantuan (2 orang)
3 Mandiri
7. Berpindah/berjalan 0 Tidak mampu
1 Bisa (pindah) dengan
kursi roda
2 Berjalan dengan bantuan
1 orang
3 Mandiri
8. Memakai Baju 0 Tidak mampu
1 Sebagai dibantuan (misal
mengancingkan baju)
2 Mandiri
9. Naik turun tangga 0 Tidak mampu
1 Butuh pertolongan
2 Mandiri
10. Mandi 0 Tergantung orang lain
1 Mandiri
Total Skor
Tingkat Ketergantungan
Paraf & Nama Perawat
(Sumber Data Sekunder : RM Pasien)
KETERANGAN:
Tingkat Risiko : Tidak berisiko bila skor 0-24 → lakukan perawatan yang baik
: Risiko rendah bila skor 25-50 → lakukan intervensi jatuh
standar (lanjutkan formulir pencegahan)
: Risiko Tinggi bila skor ≥ 51 lakukan intervensi jatuh resiko
tinggi (lanjutkan dengan pencegahan jatuh pasien dewasa)
(6) Tabel Pengkajian Resiko Luka Dekubitus
Tabel 3.3 Tabel Resiko Luka Dekubitus (Skala Norton)
Pasien ....... di Ruang ........................ RS …………………… Tanggal.................
Tangal PENILAIAN 4 3 2 1
Skor
Total Skor
Skor
Total Skor
Skor
Total Skor
KETERANGAN:
16-20 : risiko rendah terjadi dekubitus
12-15 : risiko sedang terjadi dekubitus
<12 : risiko tinggi terjadi dekubitus
4) Skala Nyeri
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
P : ……………………………………………………………….
Q : ………………………………………………………………..
R : ………………………………………………………………..
S : ………………………………………………………………..
T : ………………………………………………………………..
5) Dada
a) Inspeksi
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
………………………..............................................................
b) Palpasi
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
c) Perkusi
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
d) Auskultasi
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
6) Payudara
a) Inspeksi
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
b) Palpasi
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
7) Punggung
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
…………………………………………….....................................
8) Abdomen
a) Inspeksi
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
b) Auskultasi
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
c) Perkusi
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
……………………….............................................................
d) Palpasi
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
………………………..............................................................
9) Panggul
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
10) Anus dan Rectum
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
…………………………………………………………...................
11) Genetalia
a) Pada Wanita
……………………………………………………………………
…….……………………………………………………………..
…………………………………................................................
b) Pada Pria
……………………………………………………………………
…….………………………………………………….................
12) Ekstremitas
a) Atas
……………………………………………………………………
…….……………………………………………………………..
……………………………………………………………………
Bawah
……………………………………………………………………
…….……………………………………………………………
……………………………………………………………………
………………….........................................................................
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
Tabel 3.4 Pemeriksaan laboratorium Tn............... di Ruang .......................
di RS ………………………………… Tanggal...................
1. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
3. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………....
4. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
5. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………….................................................................................
6. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………….................................................................................
C. PERENCANAAN KEPERAWATAN
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan tentang gagal ginjal kronik selama 30
menit, pasien dan keluarga diharapkan dapat menjelaskan kembali
tentang pantangan makanan pendertia gagal ginjal kronik
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan keluarga mampu :
a. Menjelaskan pengertian gagal ginjal kronik
b. Menjelaskan penyebab gagal ginjal kronik
c. Menyebutkan komplikasi gagal ginjal kronik
d. Menjelaskan pantangan makanan penderita gagal ginjal kronik
B. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian gagal ginjal kronik
2. Penyebab gagal ginjal kronik
3. Komplikasi gagal ginjal kronik
4. Pantangan makanan penderita gagal ginjal kronik
C. MEDIA PENGAJARAN
1. Leaflet
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Tanya Jawa
E. KEGIATAN PENYULUHAN
F. EVALUASI
1. Apa pengertian gagal ginjal kronik
2. Apa penyebab gagal ginjal kronik
3. Apa saja komplikasi gagal ginjal kronik
4. Bagaimana pantangan makanan penderita gagal ginjal
G. SUMBER PUSTAKA
www.infopenyakit.com
MATERI
A. Pengertian
Gagal ginjal kronik adalah suatu kondisi yang ditandai oleh hilangnya
secara bertahap fungsi ginjal dari waktu ke waktu. Kondisi ini akan
merusak ginjal dan menurunkan kemampuannya untuk menjaga tubuh
tetap sehat dengan melakukan fungsi normalnya.
B. Penyebab
Gagal ginjal kronik bisa terjadi akibat kerusakan ginjal. Penyebab
tersering kerusakan ini adalah:
1. Tekanan darah tinggi yang tak terkontrol selama beberapa tahun.
2. Kadar gula darah tinggi selama beberapa tahun. Hal ini terjadi pada
diabetes tipe 1 atau 2 yang tak terkontrol.
Faktor lainnya yang bisa menyebabkan gagal ginjal kronik meliputi:
1. Penyakit ginjal dan infeksi misalnya penyakit polikistik ginjal,
pielonefritis, dan glomelurus
2. Penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah arteri ginjal.
3. Penggunaan obat – obatan yang merusak ginjal dalam jangka waktu
lama. Contohnya obat anti inflamasi non steroid (OAINS) seperti
ibuprofen dan celecoxib.
C. Komplikasi
1. Kelebihan Cairan
Selama ini banyak orang yang beranggapan bahwa banyak minum
akan membuat ginjal sehat. Hal ini ternyata tidak sepenuhnya benar,
jika seseorang dengan fungsi ginjal yang masih baik minum 2-3 liter
air dalam sehari memang baik untuk ginjalnya. Tetapi jika seseorang
dalam kondisi memiliki gejala penyakit ginjal minum 5-6 liter dalam
sehari, hal tersebut bisa berbahaya. Karena bisa menyebabkan kadar
garam di dalam tubuh berkurang, dan bisa membuat seseorang lemah
atau bahkan kejang-kejang. Seseorang dengan penyakit ginjal kronis,
memiliki dengan pembuangan cairan yang ada di dalam tubuhnya.
Sehingga ketika ia minum air dalam jumlah yang banyak, tidak semua
air yang ia minum keluar dan malah menumpuk di pembuluh darah,
dan membuat jantung menjadi bekerja lebih keras.
2. Hiperkalemia
Komplikasi ini merupakan keadaan di mana kalium yang ada di dalam
darah seseorang tinggi. Kalium yang tinggi ini, akan membuat jantung
bekerja dengan tidak sempurna. Sehingga menyebabkan gangguan
pada jantung, yang bisa berujung pada kematian mendadak. Pada
orang dengan gangguan fungsi ginjal kronis, kemampuannya untuk
membuang kalium sangatlah rendah. Sumber kalium bisa didapatkan
dari buah-buahan dan juga sayuran, sehingga dokter menyarankan
kepada orang dengan penyakit ginjak kronis untuk tidak mengonsumsi
buah-buahan dalam jumlah yang banyak.
3. Metabolik Asidosis
Salah satu fungsi ginjal adalah mengatur elektrolit, cairan, dan juga
asam basa di dalam darah. Jika fungsi tersebut terganggu, maka darah
akan asam dan pH darah akan turun. Jika pH darah turun, maka akan
membuat pembuluh darah melebar, dan juga kontraksi jantung menjadi
terganggu. Jika hal tersebut tidak dikendalikan, maka akan membawa
dampak yang sangat buruk
4. Gangguan Mineral dan Tulang
Penyakit ginjal kronik yang sudah lama dibiarkan, bisa menganggu
mineral dan juga tulang. Asupan kalsium yang kurang, bisa
menyebabkan tulang menjadi mudah patah. Orang dengan penyakit
ginjal kronis, memiliki tulang yang tidak kuat dan mudah patah, karena
gangguan tulang yang dialaminya.
5. Hipertensi
Hipertensi bisa membuat seseorang terkena penyakit ginjal, tetapi
penyakit ginjal kronis juga bisa menyebabkan hipertensi. Karena
gangguan glomeruler, seseorang bisa mengalami hipertensi. Hipertensi
juga bisa disebabkan karena terlalu banyak cairan atau tekanan darah
yang naik.
6. Anemia
Anemia disebabkan karena kurangnya hormon eritrokosit, sehingga
kemampuan sum-sum tulang untuk membentuk darah juga akan
berkurang.
7. Dislipidemia
Gangguan kolesterol ternyata juga bisa mengganggu. Pada orang
dengan gangguan ginjal kronik bisa mengalami kolesterol yang tinggi.
8. Disfungsi Seksual
Untuk seseorang yang berusia muda dan memiliki penyakit ginjal
kronis, terutama pria, terkadang sering merasakan cepat lelah saat
melakukan hubungan intim.
D. Pantangan penderita gagal ginjal
1. Membatasi cairan
2. Diet rendah protein ( daging, ungags, telor, dan susu)
3. Membatasi garam, kalsium,kalium (kentang, rebung, buncis, ubi jalar,
tomat,Pisang,Kelapa muda, Nangka,Bayam,Sawi
4. Durian,Petai,Jantung pisang,Kentang fosfor, dan elektrolit lainnya
5. Mendapatkan cukup kalori jika kehilangan berat badan
6. minuman bersoda , kopi, susu, yogurt.
KOMPLIKASI PADA PANTANGAN
PASIEN MAKANAN UNTUK GGK (Gagal
Ginjal Kronik)
GAGAL GINJAL
GAGAL GINJAL a. Membatasi cairan
b. Diet rendah
protein ( daging,
1. Kelebihan Cairan ungags, telor, dan
susu)
2. Hiperkalemia c. Membatasi garam,
kalsium,kalium
3. Metabolik Asidosis (kentang, rebung,
buncis, ubi jalar,
4. Gangguan Mineral t o m a t , Pisang,Kelapa
dan Tulang muda,
Nangka,Bayam,Sawi
5. Hipertensi Durian,Petai,Jantun
g pisang,Kentang CHAHYANI
6. Anemia fosfor, dan NOFI
elektrolit lainnya FAJARYANTI
7. Dislipidemia d. Mendapatkan
cukup kalori jika
8. Disfungsi Seksual kehilangan berat
badan
AKPER “YKY”
e. minuman YOGYAKARTA
bersoda , kopi,
2017
“ susu, yogurt,
Penyebab Gagal Ginjal fritis, dan glomeru-
Kronik lonefritis.
Apa itu Gagal
Ginjal Kronik? Gagal ginjal kronik bisa ter- b. Penyempitan atau
jadi akibat kerusakan ginjal. penyumbatan pem-
Penyebab tersering kerusakan buluh darah arteri
Gagal
ini adalah: ginjal.
ginjal
a. Tekanan darah tinggi c. Penggunaan obat –
kronik
yang tak terkontrol sela- obatan yang
adalah
ma beberapa tahun. merusak ginjal da-
suatu
lam jangka waktu
kondisi b. Kadar gula darah tinggi
lama. Contohnya
yang selama beberapa tahun.
obat anti inflamasi
ditandai oleh Hal ini terjadi pada diabe-
non steroid
hilangnya secara ber- tes tipe 1 atau 2 yang tak
(OAINS) seperti
tahap fungsi ginjal terkontrol.
ibuprofen dan
dari waktu ke waktu. Faktor lainnya yang bisa me-
Kondisi ini akan nyebabkan gagal ginjal kronik
merusak ginjal dan meliputi:
menurunkan kemam-
a. Penyakit ginjal dan in- AKPER “YKY” YOGYAKARTA
puannya untuk menja- 2017
feksi misalnya penyakit
ga tubuh tetap sehat
polikistik ginjal, pielone-
7/27/2017
KARYA TULIS ILMIAH
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn.S DENGAN
CKD (Chronic Kidney Disease) STADIUM V ON HD
Berdasarkan catatan register di Ruang Alamanda 2 RSUD
RUTIN DI RUANG ALAMANDA 2 RSUD SLEMAN
Sleman Yogyakarta dari Januari sampai 08 Juli 2017 terdapat
YOGYAKARTA
761 pasien, 5,65% atau 43 diantaranya adalah penderita chronic
kidney disease.
Disusun Oleh:
Chahyani Nofi Fajaryanti
2014010
RUANG LINGKUP BAGI PENULIS
Menambah wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan
keterampilan dalam menerapkan proses keperawatan dan
memanfaatkan ilmu pengetahuan dalam menerapkan ilmu
Bagaimana asuhan keperawatan Termasuk dalam mata ajaran Keperawatan Medikal Bedah yang diperoleh selama
pada Tn. “S” dengan Chronic Keperawatan Medikal Bedah menempuh pendidikan di Akper "“YKY” Yogyakarta
Kidney Disease Stadium V On Selama 3x24 jam (06 Juli – 09 Juli
HD Rutin di Ruang Alamanda 2 2017)
BAGI RSUD SLEMAN
RSUD Sleman Yogyakarta dari
MANFAAT Diharapkan dapat memperluas wawasan bagi perawat
mulai pengkajian, diagnosa,
PENULISAN di Ruang Almanda 2 RSUD Sleman Yogyakarta dalam
perencanaan, pelaksanaan,
TUJUAN memberikan asuhan keperawatan khususnya pada
evaluasi dan pendokumentasian?
kasus Chronic Kidney Disease Stadium V On HD Rutin
TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS
BAGI AKADEMI KEPERAWATAN “YKY” YOGYAKARTA
Diharapkan dapat dijadikan bahan bacaan dan penambah
wawasan bagi mahasiswa Akademi Keperawatan “YKY”
Yogyakarta dalam melaksanakan proses belajar mengajar
khususnya mata ajaran Keperawatan Medikal Bedah
METODE Metode yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini Gagal ginjal kronis (GGK) atau
PENULISAN adalah diskriptif. penyakit ginjal tahap akhir
(ESRD) merupakan gangguan Kelebihan volume cairan berhubungan
fungsi ginjal yang progresif dan dengan pernurunan haluran urin, diet berlebih,
retensi cairan dan natrium
iireversibel dimana
kemampuan tubuh gagal untuk Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN mempertahankan metabolisme tubuh berhubunga dengan anoreksia,mual
dan keseimbangan cairan dan muntah, pembatasan diet
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
elektrolit, menyebabkan
SISTEMATIKA BAB III TINJAUAN KASUS uremia (retensi urea dan Intoleransi aktifitas berhubungan dengan
BAB IV PEMBAHASAN keletihan,anemia retensi produk
PENULISAN sampah nitrogen lain dalam
BAB V KESIMPULAN DAN darah) Kurang pengetahuan tentang kondisi
SARAN (Suharyanto&Madjid,2009). prognosis dan kebutuhan pengobatan
berhubungan dengan keterbatasan kognitif,
salah interpretasi informasi
1
7/27/2017
DO :
‐TD : 130/100 mmHg
DATA FOKUS ‐S : 36,6 C
‐N : 80 x/menit
‐RR : 21 x/menit
‐Pasien terlihat memegangi bagian punggungnya.
DS : ‐Pasien laki‐laki berusia 55 tahun
‐Pasien mengatakan semua badannya pegel‐pegel/nyeri terutama pada ‐Membran mukosa bibir terlihat pucat
bagian punggungnya ‐Konjungtiva terlihat pucat
‐Pasien mengatakan nyerinya skala 5 (1‐10) ‐Pasien mempunyai riwayat DM
‐Pasien mengatakan nyeri hilang timbul dan kualitasnya seperti ditusuk‐tusuk ‐terdapat edema pada kaki kiri
‐pasien mengatakan nyerinya menjalar ke seluruh tubunhya. ‐ Terdapat benjolan dibagian leher kanan.
‐ Pasien mengatakan perutnya begah terasa penuh ‐GDS : 201 mg/dl
‐Pasien mengatakan badannya sering gatal‐gatal ‐Ureum : 184 mg/dl
‐Kreatinin : 5,39 mg/dl
‐Pasien dan keluarga mengatakan tau penyakit gagal ginjal kronik yaitu
‐ Hb : 7,9 gr/dl
ginjalnya rusak ‐Kulit terlihat kering
‐Keluarga pasien mengatakan sudah tau diit tentang pantangan makanan yang ‐Kulit bagian epidermis pada kaki kanannya terlihat mengelupas
tidak boleh dikonsumsi oleh pasein, tetapi pasien , tetapi pasien masih saja ‐Terdapat luka bekas melepuh pada bagian paha kanan
mengkonsumsi makanan yang dilarang tersebut ‐Terdapat luka bekas tusukan jarum post opname di rumah sakit
‐Pasien mengatakan tidak ada pantangan makanan ‐Saat ditanya tentang pantangan makanan yang tidak boleh dikonsumsi, pasien terlihat diam
‐Keluarga mengatakan semua makanan yang diberikan kepada pasien selalu saja
habis ‐GDS : 201 mg/dl
‐pasien terlihat lemas
‐terdapat kulit bagian epidermis pada kaki kanan yang mengelupas
PENGKAJIAN
Nyeri akut b.d Agen Cidera Biologis
Dalam pengkajian secara
keseluruhan menurut Teori DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Ketidakefektifan perfusi ginjal dengan faktor sudah sesuai dengan yang ada
resiko DM pada kasus. Tetapi pada teori Pada kasus ini penulis
pengkajian pada pasien Chronic menemukan 4 diagnosa
Kerusakan integrtas kulit b.d kondisi gangguan kidney desease ada beberapa yang tidak sesuai dengan
metabolisme yang tidak sesuai dengan kasus teori yaitu :
yaitu: 1. Nyeri Akut
aktivitas/istirahat, integritas ego, 2. Ketidakefektifan
Defisiensi pengetahuan b.d kurangnya informasi neurosensori, dan pernafasan. perfusi ginjal
3. Kerusakan integritas
kulit
Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d 4. Resiko ketidakstabilan
asupan diet yang berlebihan kadar glukosa darah
2
7/27/2017
EVALUASI
PELAKSANAAN
PERENCANAAN Dari perencanaan yang telah di Pada hasil evaluasi yang
Pada tahap tentukan semua dapat sudah teratasi yaitu
perencanaan dilaksanakan sesuai dengan defisiensi pengetahuan, DOKUMENTASI
dilakukan prioritas perencanaan. yang teratasi sebagaian Penulis
masalah dengan mendokumentasikan semua
mengunakan teori
yaitu nyeri akut,
Hirarki Maslow. kerusakan integritas kulit, tindakan yang dilakukan
Perencanaan yang resiko ketidakstabilan pada karya tulis ilmiah ini
dilaksanakan sesuai kadar glukosa darah dan dengan menggunakan
dengan NOC dan yang belum teratasi yaitu metode SOAP
NIC.
ketidakefektifan perfusi
ginjal.
SARAN
KESIMPULAN
Setalah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam
mulai tanggal 06 Juli 2017 jam 07.00 WIB sampai dengan tanggal 09
Bagi Institusi: Bagi Ruang Alamanda 2 RSUD
Juli 2017 jam 07.00 WIB pada pasien Tn. “S” dengan CKD (Chronic Diharapkan perpustakaan Sleman Yogyakarta :
Kidney Disease) Stadium V On HD Rutin di Ruang Alamanda 2 RSUD memperbanyak referensi Diharapkan perawat ruang
sehingga literatur Alamanda 2 RSUD Sleman tetap
Sleman Yogyakarta, maka penulis mendapatkan pengalaman nyata perpustakaan menjadi lebih mempertahankan pelayanan
lengkap Khususnya tentang keperawatan yang sudah
tentang pemberian asuhan keperawatan pada pasien tersebut. Penulis
Chronic kidney disease optimal khusunya pada pasien
dapat melakukan langsung proses keperawatan mulai dari pengkajian, Stadium V On HD Rutin dengan CKD (Chronic Kidney
Disease)
memenentukan diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi serta pendokumentasian.
TERIMAKASIH…