Dwi Ristanti - 2014015 - Karya Tulis Ilmiah PDF
Dwi Ristanti - 2014015 - Karya Tulis Ilmiah PDF
YA TULIIS ILMIA
AH
ASUH
HAN KEPPERAWA ATAN PA ADA PASIIEN Ny. J DENGAAN
C
CKD (Chro ney Diseasse) STAG
onic Kidn GE V DI R
RUANG
ALAMAN
A NDA 2 RS SUD SLEEMAN
Y
YOGYAK KARTA
Oleh:
DWI RIST
D TANTI
NIM: 201
14015
YAYA
ASAN KEP
PERAWAT TAN YOGY
YAKARTA
A
AKADEMI
A I KEPERAAWATAN “YKY”
“
Y
YOGYAKA ARTA
2017
7
i
KARYA TULIS ILMIAH
Oleh :
DWI RISTANTI
NIM: 2014015
ii
KARY
YA TULIIS ILMIA
AH
ASUH
HAN KEPPERAWA ATAN PA ADA PASIIEN Ny. J DENGAAN
C
CKD (Chro ney Diseasse) STAG
onic Kidn GE V DI R
RUANG
ALMAN NDA 2 RSUD SLEM MAN
Y
YOGYAK KARTA
Oleh :
D
DWI RISTTANTI
NIM: 201
14015
Telah m
memenuhi persyaratan dan
d
Diisetujui pada tanggal
18 Juli 2017
2
Pembimb
bing
Yayang
Y Harrigustian, S.Kep., Ns., M.Kep
N
NIK: 1141 11 160
iii
KARY
YA TULIIS ILMIA
AH
ASUH
HAN KEPPERAWA ATAN PA ADA PASIIEN Ny. J DENGAAN
C
CKD (Chro ney Diseasse) STAG
onic Kidn GE V DI R
RUANG
ALMAN NDA 2 RSUD SLEM MAN
Y
YOGYAK KARTA
Oleh :
DWI RIST
D TANTI
NIM: 201
14015
Mengesah hkan
Dirrektur Akpeer “YKY”
Yogyakaarta
Tri A
Arini, S.Kep.,Ns.,M.Kep
p
N
NIK: 1141 03 052
iv
MOTTO
“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu
sendiri yang mengubah nasibnya.”
(Q. S. Ar Ra’ad : 11)
Sesungguhnya bersama kesukaran itu ada keringanan. Karena itu bila kau
sudah selesai (mengerjakan yang lain). Dan berharaplah kepada Tuhanmu.
(Q.S Al Insyirah : 6-8)
“Ilmu adalah lebih dari harta. Ilmu menjagamu, sedangkan kamu harus menjaga
hartamu. Harta akan berkurang jika kau nafkahkan, sedangkan ilmu bertambah
subur bila kau nafkahkan, demikian pula budi yang ditimbulkan melalui harta yang
akan hilang dengan hilangnya harta.”
( Ali bin Abi Tholib )
Kebanggan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit
kembali setiap kita jatuh
v
PERSEMBAHAN
1. Kedua orang tua ku, Ayahanda tercinta Sunaryo, dan ibunda tercinta Remi,
yang dengan sabar mendidikku sampai saat ini dan selalu memberikan
kasih sayang, doa, nasehat serta cinta kasih yang tak pernah lupa diberikan
dukungan dan memberi semangat untuk adikmu ini dan selalu menjadi
dukungan dan semangat kapada saya, tak lupa juga terimakasih untuk
keluarga kedua dan juga tak bosan untuk selalu memberikan dukungan,
sahabat terdekat dari pertama masuk kuliah sampai kita wisuda bersama.
yang selalu mendukung satu sama lain, selalu kompak antara satu sama
vi
lain semoga kedepannya kita selalu diberikan kelancaran dalam segala hal
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulisan karya tulis ilmiah dengan judul
diselesaikan dengantepat waktu.Karya tulis ilmiah ini disusun dan diajukan guna
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis ilmiah ini dapat disusun
dan diselesaikan atas bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, maka dalam
1. dr. Joko Hastaryo, M.Kes selaku direktur RSUD Sleman Yogyakarta yang
yang telah memberikan kesempatan dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini.
tulis ilmiah, yang telah memberikan arahan dan masukan kepada penulis,
sehingga penulisan karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik dan
Yogyakarta.
viii
5. Ani Yuliati,AMK, selaku penguji dari RSUD Sleman yang telah memberikan
7. Kedua orang tuaku yang telah memberikan dukungan. Baik secara moril
maupun materiil serta do’a sehingga penulis dapat mengikuti pendidikan dan
Yogyakarta.
8. Semua pihak yang telah membantu atas terselesaikannya penulisan Karya Tulis
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih
jauh dari sempurna. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini, dan semoga Karya Tulis
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ..................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii
INTISARI ........................................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 4
C. Ruang Lingkup ...................................................................... 4
D. Tujuan Penulisan .................................................................... 5
E. Manfaat penulisan .................................................................. 6
F. Metode Penulisan ................................................................... 7
G. Sistematika Penulisan ............................................................. 10
x
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian ............................................................................... 53
1. Identitas ............................................................................. 53
2. Riwayat Kesehatan ............................................................. 54
3. Kesehatan Fungsional ........................................................ 56
4. Pemeriksaan Fisik .............................................................. 62
5. Pemeriksaan Penunjang ..................................................... 65
6. Terapi Yang Diberikan....................................................... 68
7. Analisa Data ....................................................................... 69
B. Diagnosa keperawatan .............................................................. 71
C. Perencanaan Keperawatan ........................................................ 73
D. Catatan Perkembangan ............................................................. 74
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengkajian ................................................................................ 118
B. Diagnosa Keperawatan ............................................................. 123
C. Perencanaan .............................................................................. 127
D. Pelaksanaan .............................................................................. 131
E. Evaluasi .................................................................................... 134
F. Dokumentasi ............................................................................. 135
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 137
B. Saran ......................................................................................... 138
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
Dwi Ristanti. (2017). Asuhan Keperawatan pada Pasien Ny. “J” dengan CKD
(Chronic Kidney Disease) StageV di Ruang Almanda 2
RSUD Sleman Yogyakarta. Karya Tulis Ilmiah. Akademi
Keperawatan ”YKY” Yogyakarta.
Pembimbing : Yayang Harigustian, S.Kep.,Ns.,M.Kep
INTISARI
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
didunia diperkirakan hingga tahun 2015 data WHO dengan kenaikan dan
tingkat persentase dari tahun 2009 sampai tahun 2011 sebanyak 36 juta
warga dunia meninggal dunia akibat penyakit gagal ginjal kronik. Hal ini
lain dalam darah). Masalah lain yang timbul yaitu ginjal tidak mampu
ginjal yag sesuai terhadap perubahan masukan cairan dan elektrolit sehari-
2011 terjadi 166.000 kasus, dan pada tahun 2012 menjadi 372.000 kasus.
Angka ini diperkirakan, masih akan terus naik. Pada tahun 2015
1
2
Juli 2017 terdapat 761 pasien dengan gangguan penyakit dalam, dan
prosentase 5,65%.
urine, diet berlebih dan retensi cairan dan natrium, perubahan nutrisi
3
membiasakan pola hidup sehat. Peran perawat dalam upaya kuratif yaitu
kesehatan kepada pasien yang sudah terkena penyakit agar tidak terjadi
4
RSUD Sleman sebanyak 43 pasien periode bulan januari sampai bulan juli
Sleman Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah
pasien Ny. “J” dengan CKD (Chronic Kidney Disease) Stage 5 di Ruang
5
C. Ruang Lingkup
Karya tulis ilmiah ini termasuk dalam ruang lingkup mata ajar
pukul 08.00 WIB sampai dengan 9 Juli 2017 pukul 07.00 WIB. Asuhan
keperawatan ini diberikan kepada pasien Ny. “J” dengan CKD (Chronic
D. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
6
Sleman Yogyakarta.
E. Manfaat Penulisan
pihak yaitu :
1. Bagi Penulis
7
Karya tulis ini diharapkan dapat dijadikan bahan bacaan dan penambah
F. Metode Penulisan
8
dengan tehnik :
1. Data Primer
a. Wawancara
atau dibantu oleh orang lain, istirahat apakah ada gangguan dalam
pola istirahat tidur dan pola nutrisi pasien apakah ada penurunan
b. Observasi
9
c. Pemeriksaan Fisik
pasien.
1) Inspeksi
2) Palpasi
3) Perkusi
10
4) Auskultasi
2. Data Sekunder
Adalah data yang diperoleh dari sumber lain di luar pasien, yaitu
meliputi:
a. Wawancara
pasien.
b. Studi dokumentasi
c. Studi kepustakaan
11
G. Sistematika Penulisan
Karya tulis ilmiah ini terdiri dari 5 BAB yang tertulis secara sistematis
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
12
BAB IV PEMBAHASAN
yang ada pada BAB II dengan kasus yang ada pada BAB III.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
I
TIINJAUAN TEORI
A. Gaambaran Umum
U Ginjjal
1. Anatomi Fisiologi
F Giinjal
a. Anatom
mi Ginjal
ogi, 2013)
Fisiolo
melipu
uti kosta, sedangkan
n dibagian arterior dilindungi oleh
diband
dingkan denngan kiri kaarena tertekaan ke bawahh oleh hati. Pada
13
14
dengan reabsorbsi sejumlah solute dan air dalam jumlah yang tepat
panjang dari kedua ginjal yang lebih dari 1,5 cm atau perubahan
15
berjumlah 1-1,2 juta buah pada tiap ginjal. Nefron adalah unit
cairan dan molekul yang masih diperlukan tubuh. Molekul dan sisa
16
lebih dari 90% darah yang masuk keginjal berada pada korteks
2009).
17
b. Fisiologi Ginjal
atau racun.
cairan tubuh,
18
1) Filtrasi Glomelurus
yang besar dan cukup permabel terhadap air dan larutan yang
19
2) Reabsorpsi
3) Sekresi
20
1. Pengertian CKD
umum dari berbagai penyakit traktus urinarius dan ginjal (Toto dan
Abdul, 2009)
21
(Smeltzer, 2009).
dapat disimpulkan bahwa CKD adalah penyakit ginjal yang tidak dapat
lagi pulih atau kembali sembuh secara total seperti sediakala. CKD
2. Etiologi
diantaranya adalah :
22
amiloidosis.
timbale.
h. Nefropati obstruktif :
netroperitoneal.
3. Klasifikasi CKD
Selama stadium ini kreatinin serum dan kadar BUN normal, dan
diketahui dengan tes pemekatan kemih dan tes GFR yang teliti.
23
mulai timbul.
1) Sekitar 90% dari massa nefron telah hancur atau rusak, atau
uremik.
mL/mnit.1,73 m2
24
29mL/menit/1,73 m2
4. Patofisiologi
disertai poliuri dan haus. Selanjutnya karena jumlah nefron yang rusak
telah hilang 80% – 90%. Pada tingkat ini fungsi renal yang demikian
25
seperti steroid.
26
c. Asidosis
terjadi.
d. Anemia
27
dan fosfat tubuh memiliki hubungan saling timbal balik, jika salah
menurun.
5. Manifestasi klinis
GFR menurun 5-10% dari keadaan normal dan terus mendekati nol,
28
Dua kelompok gejala klinis dapat terjadi pada sindrome uremik, yaitu :
diketahui).
ginjal kronik :
a. Biokimia :
b. Saluran cerna :
29
d. Kardiovaskuler
rub), disritmia.
e. Pernafasan
f. Hematologik
pneumonia,septikemia)
g. Kulit
memar.
h. Neuromuskular
kejang.
30
6. Penatalaksanaan
a. Tindakan konservatif
Pengobatannya yaitu :
a) Pembatasan protein
31
menyebabkan hiperkalemia.
d) Pengaturan cairan
harian.
a) Hipertensi
32
b) Hiperkalemia
Glukonat 10%.
c) Anemia
d) Asidosis
33
f) Pengobatan hiperurisemia
7. Pemeriksaan penunjang
34
scan.
f. EKG : disritmia
72 x creatinin serum
35
1. Pengkajian
36
a. Aktivitas istirahat
gerak.
b. Sirkulasi
dada (angina)
c. Eliminasi
diare, konstipasi.
d. Makanan / Cairan
37
e. Neorosensasi
tips.
f. Nyeri / Kenyamanan
g. Pernafasan
38
paru).
h. Keamanan
2. Diagnosa keperawatan
39
masalah.
ini data penunjang dan masalah belum ditemukan tapi sudah ada
belum ditemukan.
lebih tinggi.
40
kejadian/situasi tertentu.
mungkin.
Diagnosa yang mungkin muncul pada pada pasien gagal ginjal kronik
41
informasi.
3. Perencanaan
cairan
Intervensi keperawatan :
kaji adanya distensi vena leher, pantau TD, denyut nadi dan
irama.
makanan.
pembatasan cairan.
42
Intervensi keperawatan :
hitung kalori.
diet.
makan.
43
yang lambat.
Intervensi keperawatan :
sampah, depresi.
dapat ditoleransi.
Intervensi keperawatan :
44
tepat.
4. Pelaksanaan
a. Independen
45
pemeriksaan fisik.
pada pasien.
b. Interdependen
c. Dependen
tindakan medis.
46
yang bersangkutan
5. Evaluasi
a. Evaluasi proses
tercapai.
b. Evaluasi hasil
47
telah ditetapkan.
baru.
6. Dokumentasi
dipahami.
48
mutlak.
a. Dokumentasi Pengkajian
Pedoman yaitu :
49
d. Dokumentasi Implementasi
50
2008).
keperawatan adalah :
telah dikerjakan.
keperawatan.
memberikan intervensi.
e. Dokumentasi Evaluasi
51
S : Data Subjektif
O : Data Objektif
tim kesehatan.
A : Analisis
P : Perencanaan
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Hari/Tanggal : kamis / 06 Juli 2017
Jam : 08.15 WIB
Tempat : Ruang Alamanda 2 RSUD Sleman
Oleh : Dwi Ristanti
Sumber data : pasien, keluarga pasien, perawat, rekam
medis
Metode : wawancara, observasi, pemeriksaan fisik,
studi dokumentasi
1. Identitas
a. Pasien
1) Nama Pasien : Ny. J
2) Tempat Tgl Lahir : Sleman, 1 januari 1939
3) Jenis Kelamin : perempuan
4) Agama : islam
5) Pendidikan : SD
6) Pekerjaan : buruh
7) Suku / Bangsa : jawa/ indonesia
8) Alamat : grojogan, pandowoharjo, sleman
9) Diagnosa Medis : CKD (Chronic Kidney Disease) stage 5
10) No. RM :328325
11) Tanggal Masuk RS : 26 juni 2017
b. Penanggung Jawab / Keluarga
1) Nama : Ny. M
2) Umur : 47 tahun
3) Pendidikan : D III
4) Pekerjaan : pegawai swasta
52
53
2. Riwayat Kesehatan
a. Kesehatan Pasien
1) Keluhan Utama saat Pengkajian
Keluarga pasien mengatakan, pasien mengalami penurunan
kesadaran, sudah 2 hari ini pasien gelisah dan susah tidur.
2) Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluarga pasien mengatakan pasien masuk rumah sakit karena
diare, tetapi sebelum dibawa kerumah sakit, pasien dirawat oleh
anaknya yang juga seorang perawat di rumah selama 10 hari sejak
tanggal 16 juni 2017 karena pasien tidak mau dirawat di rumah
sakit. Pada tanggal 23 juni 2017 atau 2 hari sebelum lebaran pasien
mengalami muntah berak. Setelah dibujuk oleh anak-anaknya
akhirnya pasien mau dirawat di rumah sakit yaitu pasien masuk
rumah sakit pada lebaran hari ke 2 atau tanggal 26 juni 2017 dan di
lakukan pemerikasaan di IGD. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut oleh dokter IGD, pasien dianjurkan untuk menjalani rawat
inap. Di IGD pasien mendapat tindakan pemasangan kateter dan
pemasangan infus. Kemudian pasien di pindahkan ke ruang
Alamanda 2 untuk menjalani rawat inap dan mendapat tindakan
lebih lanjut terkait penyakitnya.
3) Riwayat Kesehatan Dahulu
Keluarga pasien mengatakan, pasien sebelumnya belum pernah
opname/dirawat inap di rumah sakit manapun. Dan baru kali ini
pasien di opname di rumah sakit. Keluarga pasien mengatakan
apabila pasien sakit biasnya hanya dirawat dirumah oleh anaknya.
54
+ + + +
Keterangan :
: laki-laki : tinggal serumah
+ : meninggal
Kesehatan Fungsional
c. Aspek Fisik – Biologis
1) Nutrisi
a) Sebelum Sakit
Keluarga pasien mengatakan sebelum sakit kebutuhan makan,
minum baik. Pasien makan 3xsehari dengan lauk, pauk, nasi,
dan minum 6-8 gelas/hari.
b) Selama Sakit
Keluarga pasien mengatakan selama sakit pasien susah makan
dan ada kesulitan menelan, tetapi pada tanggal 5 juli 2017
pasien dipasang selang makan / NGT dan mendapatkan diit RP
1100K.
2) Pola Eliminasi
a) Sebelum
Keluarga pasien mengatakan sebelum sakit pasien BAB
1xsehari dengan konsistensi lembek, warna kuning, tidak
disertai darah. BAK 5-6xsehari, warna kuning, bau khas urine.
b) Selama Sakit
Keluarga pasien mengatakan, pasien selama sakit BAB lancar
sejak hari rabu tanggal 5 juli 2017 dengan konsistensi lembek
warna kuning. Sedangkan untuk BAK nya pasien menggunakan
selang kateter dan di pasang sejak tanggal 26 juni 2017, warna
kuning jernih, bau khas urine, jumlah urine ±1000 cc.
3) Pola Aktivitas
a) Sebelum Sakit
(1) Keadaan aktivitas sehari – hari
Keluarga pasien mengatakan aktivitas sebelum sakit yaitu
pasien setiap harinya pergi kesawah dan pasien mampu
melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
56
b) Selama Sakit
(1) Keadaan aktivitas sehari – hari
Keluarga pasien mengatakan selama sakit pasien hanya
bedrest, dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pasien
dibantu oleh keluarganya.
(2) Keadaan pernafasan
Keluarga pasien mengatakan selama sakit ada gangguan
pada pernafasannya dan pasien mendapat terapi O2 3 lpm
dengan menggunakan nasal kanul.
(3) Keadaan kardiovaskuler
Keluarga pasien mengatakan pasien selama sakit tidak ada
gangguan pada jantunngya.
57
KETERANGAN:
20 : Mandiri 5-8 : Ketergantungan berat
12-19 : Ketergantungan ringan 0-4 : Ketergantungan total
9-11 : Ketergantungan Sedang
Tingkat Risiko : Tidak berisiko bila skor 0-24 → lakukan perawatan yang baik
: Risiko rendah bila skor 25-50 → lakukan intervensi jatuh
standar (lanjutkan formulir pencegahan)
: Risiko Tinggi bila skor ≥ 51 lakukan intervensi jatuh resiko
tinggi (lanjutkan dengan pencegaha jatuh pasien dewasa)
59
KETERANGAN:
16-20 : risiko rendah terjadi dekubitus
12-15 : risiko sedang terjadi dekubitus
<12 : risiko tinggi terjadi dekubitus
60
d. Aspek Psiko-Sosial-Spiritual
1) Pemeliharaan dan pengetahuan terhadap kesehatan
Keluarga pasien mengatakan jika ada salah satu anggota keluarga
yang sakit , akan diperiksakan di pelayanan kesehatan.
2) Pola hubungan
Keluarga pasien mengatakan hubungan dengan antar keluarga tidak
ada masalah, hubungan dengan orang lain juga baik.
3) Koping atau toleransi stres
Keluarga pasien mengatakan apabila pasien ada masalah, selalu
diceritakan kepada anaknya.
4) Kognitif dan persepsi tentang penyakitnya
Keluarga pasien mengatakan, sudah sedikit mengetahui tentang
penyakit yang dialami pasien.
5) Konsep diri
a) Gambaran Diri
Pasien mengalami penurunan kesadaran.
b) Harga Diri
Pasien mengalami penurunan kesadaran.
61
c) Peran Diri
Keluarga pasien mengatakan, peran pasien dirumah
sebagai nenek dari cucu-cucunya, dan sebagai seorang ibu
bagi anak-anaknya. Sedangkan di RS sebagai pasien.
d) Ideal Diri
Pasien mengalami penurunan kesadaran.
e) Identitas Diri
Pasien mengalami penurunan kesadaran.
6) Seksual dan menstruasi
Keluarga pasien mengatakan, pasien sudah berumur dan sudah
menopause.
7) Nilai
Keluarga pasien mengatakan, pasien beragama islam, dirumah
pasien selalu menjalankan kewajibannya sebagai orang islam
yaitu sholat 5 waktu, tetapi di RS pasien tidak bisa sepenuhnya
menjalankan sholat 5 waktu.
4) Skala Nyeri
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
( Keterangan nyeri : tidak ada nyeri)
b. Pemeriksaan Secara Sistematik (Cephalo – Caudal)
1) Kulit
Warna kulit sawo matang, terdapat luka didaerah pantat karena
luka. Awalnya luka karena ruam pempers luka sudah ada
sebelum masuk rumah sakit, ukuran luka 15×15, warna
kemerahan, tidak ada cairan yang keluar, tidak bau. Dan di kaki
terdapat bekas luka. Turgor kulit menurun.
2) Kepala
Rambut pasien sudah ada ubannya sebagian dan agak kotor
sedikit, kulit kepala tidak ada lesi, mata simetris kanan kiri,
konjungtiva tidak anemis, hidung normal, tidak terdapat
pernafasan cuping hidung, membran mukosa kering, telinga
simetris kanan kiri, tidak ada cairan serumen yang keluar.
3) Leher
Leher tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, dapat bergerak ke
kanan ke kiri, tidak ada lesi, luka.
4) Tengkuk
Tidak ada kelainan, tidak ada lesi dan nyeri tekan. Tidak ada
kaku kuduk.
5) Dada
a) Inspeksi
Tidak ada lesi, bentuk dada normal chest, tidak ada retraksi
dada
63
b) Palpasi
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan abnormal, taktil
fremitus antara getaran kanan dan kiri sama.
c) Perkusi
Paru-paru terdengar suara sonor, terdengar suara pekak pada
jantung
d) Auskultasi
Terdengar suara nafas vesikuler, tidak ada suara nafas
tambahan.
6) Payudara
a) Inspeksi
Payudara pasien tidak ada bekas luka, aerola tampak berwarna
coklat
b) Palpasi
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan abnormal
7) Punggung
Punggung tegak, tidak ada kelainan bentuk, tidak ada lesi, tidak ada
nyeri tekan.
8) Abdomen
a) Inspeksi
Tidak ada bekas luka, abdomen tampak rata.
b) Auskultasi
Terdengar bising usus 10x/menit
c) Perkusi
Terdengar bunyi timpani
d) Palpasi
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan abnormal
9) Panggul
Tidak ada nyeri tekan, tidak ada jejas atau memar
10) Anus dan Rectum
Anus & rectum tidak ada hemoriod, tidak ada lesi dan bersih.
64
11) Genetalia
a) Pada Wanita
Vagina pasien agak sedikit kotor.
12) Ekstremitas
a) Atas
Anggota gerak lengkap, kedua ekstremitas atas kanan dan kiri
tidak cacat, tidak ada edema. Terpasang infus NaCl 0.9% 20
tpm ditangan kiri sejak 05 Juli 2017.
b) Bawah
Anggota gerak lengkap, ekstremitas bawah kanan dan kiri
simetris, anggota gerak sebelah kiri agak lemah. , terdapat
bekas uka pada kaki yang sudah menutup.
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Patologi Klinik
Tabel 3.4 Pemeriksaan laboratorium Ny. J di Ruang Alamanda 2
RSUD Sleman Tanggal 06 juli 2017
KIMIA KLINIK
Fungsi Ginjal
Ureum 18.5 mg/dL 10~50 Normal
Kreatinin 5.20 mg/dL 0.5~0.9 Tinggi
KIMIA KLINIK
05 juli 2017 Fungsi Ginjal
Ureum 131.0 mg/dL 10~50 Tinggi
Kreatinin 4.84 mg/dL 0.5~0.9 Tinggi
HEMATOLOGI
08 juli 2017 Hematologi Rutin
Hemoglobin 6.5 gr/dl P: 12.0~16.0 Rendah
Hematokritl 20 % 37~47 Rendah
Lekosit 6.9 ribu/uL 4.5~11.0 Normal
Entrosit 2.44 juta/uL 4.2~5.4 Rendah
Tombrosit 117 ribu/uL 150~440 Rendah
MPV 11.1 fL 7.2~11.1 Normal
PDW 12.1 fL 9~13 Normal
Index Eritosit
RDW-CV 12.8 % 11.5~14.5 Normal
MCV 79.9 fL 80~100 Rendah
MHC 26.6 pg 26~34 Normal
MCHC 33.3 % 32~36 Normal
Hasil : Kesan :
- Tak tampak soft tissue swelling - Atrophy cerebri.
ekstracranial - Gambaran dapat
04 juli - Tampak gyri dan sulci prominent, mendukung klinis
2017 subarachnoid space frontalis stroke non hemorrhagic
birateral melebar. tipe hiperakut.
- Batas cortex dan medulla tegas.
- Tak tampak lesi
hypodens/isodens/hyperdens/dan
intracereblar/maupun
intracerebellar.
- Systema ventriculair melebar.
- Struktura mediana di tengah.
- SPN dan cellulae mastoidea
normodens.
(Sumber Data Sekunder : RM Pasien)
67
5. Terapi
Tabel 3.6 Pemberian Terapi Pasien Ny. J di Ruang Alamanda 2 RSUD
Sleman
Tanggal 06 juli 2017
6. ANALISA DATA
Tabel 3.7 Analisa Data
Pasien Ny. J di Ruang Alamanda 2 RSUD Sleman Tanggal 06 juli
2017
1 DS : penurunan Ketidakefektifan
Keluarga pasien mengatakan pasien kesadaran perfusi jaringan
saat diajak berkomunikasi tidak cerebral
merespon karena pasien mengalami
penurunan kesadaran.
DO :
- KU lemah
- Kesadaran : somnolen
- Terpasang O2 3 lpm
- TD : 130/60 mmHg
- N : 86 x/menit
- RR : 22 x/menit
- S : 36,8 ˚C
2 DS : DM (kadar Ketidakefektifan
Keluarga mengatakan pasien hanya glukosa darah perfusi renal
bedrest, dan sudah dilakukan HD dua tinggi
hari yang lalu yaitu tanggal 28 juni
dan 1 juli 2017
DO :
- GDS : 200 mg/dlL(hasil lab.
Tanggal 05 juli 2017)
- Ureum : 85 mg/Dl
- Kreatinin : 2.70 mg/Dl
- Pasien tampak lemah
- Membran mukosa bibir kering
dan pecah-pecah
- Pasien wanita berumur 78
tahun
- TD : 130/60 mmHg
- N : 86 x/menit
- RR : 22 x/menit
- S : 36,8 ˚
69
3 DS : gangguan Ketidakseimbangan
- Keluarga pasien mengatakan, menelan nutrisi kurang dari
pasien sudah 2 hari yang lalu kebutuhan tubuh
susah untuk makan dan susah
untuk menelan, lalu pada hari
rabu tanggal 5 juli 2017 paien
di pasang selang makan.
DO :
- Pasien tampak lemas
- Terpasang NGT sejak tanggal
05 juli 2017
- IMT : 17,8
- BB : 40 kg
- Pasien mendapat diit RP
1100K lewat sonde.
4 DS: gangguan Kerusakan
- keluarga pasien mengatakan permukaan integritas kulit
ada luka di bagian pantat sudah kulit
sejak sebelum masuk rumah
sakit karena pemakaian
pempers yang lama.
DO :
- terdapat luka lecet pada bagian
pantat dengan ukuran 15x15
cm, warna kemerahan, tidak
ada cairan yang keluar
5 DS : kelemahan Hambatan
- Keluarga pasien mengatakan mobilitas fisik
semua kebutuhan sehari-hari
pasien dibantu keluarga .
- Keluarga mengatakan untuk
berpindah posisi sangat terbata
dan memerlukan bantuan
keluarga
DO :
- Pasien berdrest
- Pasien tampak lemah
- Skala ketergantungan 2 (total)
70
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
72
52
73
(CATATAN PERKEMBANGAN)
Nama Pasien/No. C.M : Ny. J / 328325 Ruang : Alamanda 2
RSUD Sleman
Diagnosa Keperawatan : Ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral
HR/TG EVALUASI
PELAKSANAAN
L/ JAM (S O A P)
Kamis, 15.00 WIB Kamis, 06 juli 2017
06 juli Memonitor TTV 20.00 WIB
2017 (TD : 130/70 mmHg, S: 36,8 ˚C, S:-
Jam RR : 20 x/mnt, N : 88 x/mnt) O:
14.00 - TD : 130/70 mmHg,
WIB - S: 36,8 ˚C,
(dwi) - RR : 20 x/mnt,
17.00 WIB - N : 88 x/mnt)
Memberikan obat citicolin dan - Sudah diberikan obat
mecobalamin. citicolin dan mecobalamin
(obat sudah masuk lewat iv) A:
Masalah ketidakefektifan perfusi
jaringan cerebral belum teratasi
(dwi) P : Lanjutkan intervensi
- Monitor TTV
- Monitor kesadaran pasien
- Monitor aliran O2
- Anjurkan kepada keluarga
untuk menemani pasien
- Kolaborasi dengandokter
pemberian obat
(dwi)
74
(CATATAN PERKEMBANGAN)
HR/TG EVALUASI
PELAKSANAAN
L/ JAM (S O A P)
Kamis, 06.30 WIB Jumat, 07 juli 2017
06 juli Memonitor kesadaran pasien 07.30 WIB
2017 (Keluarga pasien mengatakan, S:
Jam pasien masih belum nyambung - Keluarga pasien
20.00 saat diajak berkominukasi, pasien mengatakan, pasien masih
WIB masih tampak lemah, kesadaran belum nyambung saat
somnolen) diajak berkominukasi
O:
- pasien masih tampak lemah,
(dwi) - kesadaran somnolen
06.40 WIB - Terpasang O2 3lpm
Memonitor aliran O2 - Sudah diberikan injeksi
(Terpasang O2 3lpm) A:
Masalah ketidakefektifan perfusi
jaringan cerebral belum teratasi
(dwi) P : Lanjutkan intervensi
- Monitor TTV
- Monitor kesadaran pasien
- Monitor aliran O2
- Anjurkan kepada keluarga
untuk menemani pasien
- Kolaborasi dengan dokter
pemberian obat
(dwi)
75
(CATATAN PERKEMBANGAN)
HR/TG EVALUASI
PELAKSANAAN
L/ JAM (S O A P)
Jumat, 09.00 WIB Jumat, 07 juli 2017
07 juli Menganjurkan keluarga pasien 14.00 WIB
2017 untuk menemani pasien S:
Jam (keluarga pasien mengatakan keluarga pasien mengatakan akan
08.00 akan menemani pasien) menemani pasien
WIB O:
- TD : 120/70 mmHg,
(dwi) - S : 37˚C,
10.00 WIB - RR : 22 x/mnt,
Memonitor TTV - N : 84 x/mnt
(TD : 120/70 mmHg, S : 37˚C, A:
RR : 22 x/mnt, N : 84 x/mnt) Masalah ketidakefektifan perfusi
jaringan cerebral belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
(dwi) - Monitor TTV
- Monitor kesadaran pasien
- Monitor aliran O2
- Anjurkan kepada keluarga
untuk menemani pasien
- Kolaborasi dengan dokter
pemberian obat
(dwi)
76
(CATATAN PERKEMBANGAN)
HR/TG EVALUASI
PELAKSANAAN
L/ JAM (S O A P)
Jumat, 15.00 Jumat, 07 juli 2017
07 juli Memonitor TTV pasien 20.00 WIB
2017 (TD : 120/80 mmHg, S : 37˚C, S:-
Jam RR : 22 x/mnt, N : 86 x/mnt) O:
14.30 - TD : 120/80 mmHg,
WIB - S : 37˚C,
(dwi) - RR : 22 x/mnt,
17.00 WIB - N : 86 x/mnt
Memberikan obat injeks citicolin - sudah dilakukan injeksi obat
dan mecobalamin citicolin dan mecobalamin
(sudah dilakukan injeksi melalui IV
iv) A:
Masalah ketidakefektifan perfusi
jaringan cerebral belum teratasi
(dwi) P : Lanjutkan intervensi
- Monitor TTV
- Monitor kesadaran pasien
- Monitor aliran O2
- Anjurkan kepada keluarga
untuk menemani pasien
- Kolaborasi dengan dokter
pemberian obat
(dwi)
77
(CATATAN PERKEMBANGAN)
HR/TG EVALUASI
PELAKSANAAN
L/ JAM (S O A P)
Jumat, 06.30 WIB Sabtu, 08 juli 2017
07 juli Memonitor kesadaran pasien 07.30 WIB
2017 (kesadaran somnolen, pasien S:-
Jam bedrest, saat diajak berkomunikasi O:
20.00 tidak respon) - Sudah diberikan injeksi
WIB citicolin dan mecobalamin
(dwi) IV
- kesadaran somnolen,
- pasien bedrest,
- saat diajak berkomunikasi
tidak respon
A:
Masalah ketidakefektifan perfusi
jaringan cerebral belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor TTV
- Monitor kesadaran pasien
- Monitor aliran O2
- Anjurkan kepada keluarga
untuk menemani pasien
- Kolaborasi dengan dokter
pemberian obat
(dwi)
78
(CATATAN PERKEMBANGAN)
HR/TG EVALUASI
PELAKSANAAN
L/ JAM (S O A P)
Sabtu, 08 09.30 WIB Sabtu, 08 juli 2017
juli 2017 Memonitor O2 14.00 WIB
Jam (terpasang O2 3 lpm) S:-
08.30 O:
WIB - TD : 130/70 mmHg,
(dwi) - S: 36,8 ˚C,
10.00 WIB - RR : 20 x/mnt,
Memonitor TTV - N : 88 x/mnt)
(TD : 130/70 mmHg, S: 36,8 ˚C, - Terpasang O2 3lpm
RR : 20 x/mnt, N : 88 x/mnt) A:
Masalah ketidakefektifan perfusi
jaringan cerebral belum teratasi
(dwi) P : Lanjutkan intervensi
- Monitor TTV
- Monitor kesadaran pasien
- Monitor aliran O2
- Anjurkan kepada keluarga
untuk menemani pasien
- Kolaborasi dengan dokter
pemberian obat
(dwi)
79
(CATATAN PERKEMBANGAN)
HR/TG EVALUASI
PELAKSANAAN
L/ JAM (S O A P)
Sabtu, 08 15.00 WIB Sabtu, 08 juli 2017
juli 2017 Memonitor TTV 20.00 WIB
Jam (TD : 130/80 mmHg, S: 36,8 ˚C, S:-
14.30 RR : 22 x/mnt, N : 88 x/mnt) O:
WIB - TD : 130/80 mmHg,
- S: 36,8 ˚C,
(dwi) - RR : 22 x/mnt,
17.00 - N : 88 x/mnt
Memberikan injeksi citicolin dan - sudah berikan injeksi
mecobalamin IV citicolin dan mecobalamin
(injeksi sudah diberikan) IV
A:
Masalah ketidakefektifan perfusi
(dwi) jaringan cerebral belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor TTV
- Monitor kesadaran pasien
- Monitor aliran O2
- Anjurkan kepada keluarga
untuk menemani pasien
- Kolaborasi dengan dokter
pemberian obat
(dwi)
80
(CATATAN PERKEMBANGAN)
HR/TG EVALUASI
PELAKSANAAN
L/ JAM (S O A P)
Sabtu, 08 06.30 WIB Minggu, 09 juli 2017
juli 2017 07.00 WIB
Jam Menganjurkan keluarga pasien S:
20.00 untuk menemani pasien - Krluarga mengatakan akan
WIB (keluarga pasien mengatakan selalu menemani pasien
akan menemani pasien) O:
Injeksi citicolin dan mecobalamin
sudah diberikan
(dwi) A :
Masalah ketidakefektifan perfusi
jaringan cerebral belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor TTV
- Monitor kesadaran pasien
- Monitor aliran O2
- Anjurkan kepada keluarga
untuk menemani pasien
- Kolaborasi dengan dokter
pemberian obat
(dwi)
PERENCANAAN KEPERAWATAN
81
52
82
(CATATAN PERKEMBANGAN)
HR/TG EVALUASI
PELAKSANAAN
L/ JAM (S O A P)
Kamis, 15.00 Kamis, 06 juli 2017
06 juli Memonitor TTV 20.00 WIB
2017 (TD : 130/70 mmHg, S: 36,8 ˚C, S:-
Jam RR : 20 x/mnt, N : 88 x/mnt) O:
14.00 - TD : 130/70 mmHg,
WIB - S: 36,8 ˚C,
(dwi) - RR : 20 x/mnt,
17.00 WIB - N : 88 x/mnt
Memberikan injeksi lasix IV - Sudah berikan injeksi lasix
(obat sudah diberikan) IV
A:
Masalah ketidakefektifan perfusi
(dwi) ginjal belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor TTV
- Monitor ureum kreatinin
dan GDS
- Observasi status hidrasi
(kelembaban membran
mukosa)
- Anjurkan pasien untuk
membatasi minum
- Kolaborasi dengan dokter
pemberian obat
(dwi)
83
(CATATAN PERKEMBANGAN)
HR/TG EVALUASI
PELAKSANAAN
L/ JAM (S O A P)
Kamis, 06.30 WIB Jumat, 07 juli 2017
06 juli Menganjurkan pasien untuk 07.30 WIB
2017 membatasi minum S:
Jam (keluarga mengatakan akan - keluarga mengatakan akan
20.00 membatasi minum pasien) membatasi minum pasien
WIB O:
- Injeksi lasix sudah di
(dwi) berikan
- Bc : -1370
06.40 WIB A:
Memonitor balance cairan Masalah ketidakefektifan perfusi
(BC = -1370) ginjal belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor TTV
(dwi) - Monitor ureum kreatinin
dan GDS
- Observasi status hidrasi
(kelembaban membran
mukosa)
- Anjurkan pasien untuk
membatasi minum
- Kolaborasi dengan dokter
pemberian obat
(dwi)
84
(CATATAN PERKEMBANGAN)
HR/TG EVALUASI
PELAKSANAAN
L/ JAM (S O A P)
Jumat, 09.00 WIB Jumat, 07 juli 2017
07 juli Mengobservasi status hidrasi 14.00 WIB
2017 (keluarga pasien mengatakan S:
Jam sariawan pada bibir pasien masih - keluarga pasien mengatakan
08.00 tetapi sudah di berikan betadine sariawan pada bibir pasien
WIB kumur, membran mukosa kering masih tetapi sudah di
dan pecah-pecah) berikan betadine kumur
O:
- membran mukosa kering
(dwi) dan pecah-pecah
- TD : 120/70 mmHg,
10.00 WIB - S : 37˚C,
Memonitor TTV - RR : 22 x/mnt,
(TD : 120/70 mmHg, S : 37˚C, - N : 84 x/mnt
RR : 22 x/mnt, N : 84 x/mnt) A:
Masalah ketidakefektifan perfusi
ginjal belum teratasi
(dwi) P : Lanjutkan intervensi
- Monitor TTV
- Monitor ureum kreatinin
dan GDS
- Observasi status hidrasi
(kelembaban membran
mukosa)
- Anjurkan pasien untuk
membatasi minum
- Kolaborasi dengan dokter
pemberian obat
(dwi)
85
(CATATAN PERKEMBANGAN)
HR/TG EVALUASI
PELAKSANAAN
L/ JAM (S O A P)
Jumat, 15.00 WIB Jumat, 07 juli 2017
07 juli Memonitor TTV pasien 20.00 WIB
2017 (TD : 120/80 mmHg, S : 37˚C, S:-
Jam RR : 22 x/mnt, N : 86 x/mnt) O:
14.30 - TD : 120/80 mmHg
WIB - , S : 37˚C,
(dwi) - RR : 22 x/mnt,
17.00 WIB - N : 86 x/mnt
Memberikan injeksi lasix IV - Injeksi lasix sudah
(obat sudah diberikan) diberikan
A:
Masalah ketidakefektifan perfusi
(dwi) ginjal belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor TTV
- Monitor ureum kreatinin
dan GDS
- Observasi status hidrasi
(kelembaban membran
mukosa)
- Anjurkan pasien untuk
membatasi minum
- Kolaborasi dengan dokter
pemberian obat
(dwi)
86
(CATATAN PERKEMBANGAN)
HR/TG EVALUASI
PELAKSANAAN
L/ JAM (S O A P)
Jumat, Sabtu, 08 juli 2017
07 juli 06.30 WIB 07.30
2017 Mengobservasi status hidrasi S:-
Jam (membran mukosa kering, bibir O:
20.00 pecah-pecah) - Injeksi lasix sudah
WIB diberikan
- membran mukosa kering,
(dwi) bibir pecah-pecah
- pasien tampak lemah
06.40 - BC : -580
Memonitor balance cairan A:
(BC : -580) Masalah ketidakefektifan perfusi
ginjal belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
(dwi) - Monitor TTV
- Monitor ureum kreatinin
dan GDS
- Observasi status hidrasi
(kelembaban membran
mukosa)
- Anjurkan pasien untuk
membatasi minum
- Kolaborasi dengan dokter
pemberian obat
(dwi)
87
(CATATAN PERKEMBANGAN)
HR/TG EVALUASI
PELAKSANAAN
L/ JAM (S O A P)
Sabtu, 08 10.00 WIB Sabtu, 08 juli 2017
juli 2017 Memonitor TTV 14.00 WIB
Jam (TD : 130/70 mmHg, S: 36,8 ˚C, S:
08.00 RR : 20 x/mnt, N : 88 x/mnt) - keluarga mengatakan akan
WIB membatasi minum pasien
O:
(dwi) - TD : 130/70 mmHg,
10.10 WIB - S: 36,8 ˚C,
Menganjurkan pasien membatasi - RR : 20 x/mnt,
minum - N : 88 x/mnt)
(keluarga mengatakan akan - Ureum : 162 mg/dl,
membatasi minum pasien) - kreatinin : 5.04 mg/dl,
- GDS : 135 mg/dl
A:
(dwi) Masalah ketidakefektifan perfusi
11.00 ginjal belum teratasi
Memonitor ureum, kreatinin, P : Lanjutkan intervensi
GDS - Monitor TTV
(Hasil pemeriksaan laboratorium - Monitor ureum kreatinin
Ureum : 162 mg/dl, kreatinin : dan GDS
5.04 mg/dl, GDS : 135 mg/dl) - Observasi status hidrasi
(kelembaban membran
mukosa)
(dwi) - Anjurkan pasien untuk
membatasi minum
- Kolaborasi dengan dokter
pemberian obat
(dwi)
88
(CATATAN PERKEMBANGAN)
HR/TG EVALUASI
PELAKSANAAN
L/ JAM (S O A P)
Sabtu, 08 15.00 WIB Sabtu, 08 juli 2017
juli 2017 Memonitor TTV 20.00 WIB
Jam (TD : 130/80 mmHg, S: 36,8 ˚C, S:-
14.00 RR : 22 x/mnt, N : 88 x/mnt) O:
WIB - TD : 130/80 mmHg,
- S: 36,8 ˚C,
(dwi) - RR : 22 x/mnt,
17.00 - N : 88 x/mnt
Memberikan injeksi lasix IV - Injeksi lasix sudah
(Obat sudah diberikan) diberikan
A:
Masalah ketidakefektifan perfusi
(dwi) ginjal belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor TTV
- Monitor ureum kreatinin
dan GDS
- Observasi status hidrasi
(kelembaban membran
mukosa)
- Anjurkan pasien untuk
membatasi minum
- Kolaborasi dengan dokter
pemberian obat
(dwi)
89
(CATATAN PERKEMBANGAN)
HR/TG EVALUASI
PELAKSANAAN
L/ JAM (S O A P)
Sabtu, 08 06.30 WIB Minggu, 09 juli 2017
juli 2017 Memonitor balance cairan 07.00 WIB
Jam (BC : -1370) S:-
20.00 O:
WIB (dwi) - injeksi lasix udah diberikan
- BC : 1370
A:
Masalah ketidakefektifan perfusi
ginjal belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor TTV
- Monitor ureum kreatinin
dan GDS
- Observasi status hidrasi
(kelembaban membran
mukosa)
- Anjurkan pasien untuk
membatasi minum
- Kolaborasi dengan dokter
pemberian obat
(dwi)
B. PERENCANAAN KEPERAWATAN
90
52
91
(CATATAN PERKEMBANGAN)
HR/TG EVALUASI
PELAKSANAAN
L/ JAM (S O A P)
Kamis, 16.00 WIB Kamis, 06 juli 2017
06 juli Memberikan makanan lewat 20.00 WIB
2017 selang makan S:-
Jam (sudah diberikan makan lewat O : sudah diberikan makan lewat
14.30 sonde 200cc) sonde dan porsi makan habis
WIB A:
Masalah ketidakseimbangan nutrisi
(dwi) kurang dari kebutuhan tubuh teratai
sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor intake pasien
- Berikan nutrisi sesuai diit
yang di peroleh
- Monitor aliran selang NGT
(cek adanya cairan residu)
- Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk mendapatkan diit
yang di programkan
(dwi)
92
(CATATAN PERKEMBANGAN)
HR/TG EVALUASI
PELAKSANAAN
L/ JAM (S O A P)
Kamis, 06.30 WIB Jumat, 07 juli 2017
06 juli Memonitor intake pasien 07.30 WIB
2017 (keluarga pasien mengatakan S:
Jam makanan yang disediakan - keluarga pasien mengatakan
20.00 dihabiskan ) makanan yang disediakan
WIB dihabiskan
O:
(dwi) - pasien tampak lemas
- pasien bedrest
A
Masalah ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh teratai
sebagian:
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor intake pasien
- Berikan nutrisi sesuai diit
yang di peroleh
- Monitor aliran selang NGT
(cek adanya cairan residu)
- Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk mendapatkan diit
yang di programkan
(dwi)
93
(CATATAN PERKEMBANGAN)
HR/TG EVALUASI
PELAKSANAAN
L/ JAM (S O A P)
Jumat, 10.00 WIB Jumat, 07 juli 2017
07 juli Memonitor aliran NGT 14.00 WIB
2017 (terdapat residu dan aliran selang S : -
Jam makan tidak ada sumbatan dan O:
08.00 perdarahan) - terdapat residu dan aliran
WIB selang makan tidak ada
sumbatan dan perdarahan
(dwi) - sudah diberikan makan
10.05 WIB lewat sonde
Memberikan makan lewat selang A :
NGT Masalah ketidakseimbangan nutrisi
(sudah dilakukan sonde) kurang dari kebutuhan tubuh teratai
sebagian
P : Lanjutkan intervensi
(dwi) - Monitor intake pasien
- Berikan nutrisi sesuai diit
yang di peroleh
- Monitor aliran selang NGT
(cek adanya cairan residu)
- Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk mendapatkan diit
yang di programkan
(dwi)
94
(CATATAN PERKEMBANGAN)
HR/TG EVALUASI
PELAKSANAAN
L/ JAM (S O A P)
Jumat, 16.00 WIB Jumat, 07 juli 2017
07 juli Memberikan makanan lewat 20.00 WIB
2017 selang makan S:-
Jam (sudah diberikan makan lewat O : sudah diberikan makan lewat
14.30 sonde) sonde
WIB A:
Masalah ketidakseimbangan nutrisi
(dwi) kurang dari kebutuhan tubuh teratai
sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor intake pasien
- Berikan nutrisi sesuai diit
yang di peroleh
- Monitor aliran selang NGT
(cek adanya cairan residu)
- Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk mendapatkan diit
yang di programkan
(dwi)
95
(CATATAN PERKEMBANGAN)
HR/TG EVALUASI
PELAKSANAAN
L/ JAM (S O A P)
Jumat, 06.30 WIB Sabtu, 08 juli 2017
07 juli Memonitor intake pasien 07.30 WIB
2017 (keluarga pasien mengatakan S:
Jam makanan yang disediakan - keluarga pasien mengatakan
20.00 dihabiskan ) makanan yang disediakan
WIB dihabiskan
O:
(dwi) - pasien tampak lemas
- pasien bedrest
A:
Masalah ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh teratai
sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor intake pasien
- Berikan nutrisi sesuai diit
yang di peroleh
- Monitor aliran selang NGT
(cek adanya cairan residu)
- Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk mendapatkan diit
yang di programkan
(dwi)
96
(CATATAN PERKEMBANGAN)
HR/TG EVALUASI
PELAKSANAAN
L/ JAM (S O A P)
Sabtu, 08 10.00 WIB Sabtu, 0 juli 2017
juli 2017 Memberikan makan lewat selang 14.00 WIB
Jam NGT S:-
08.00 (sudah dilakukan sonde 200cc) O : sudah diberikan makan lewat
WIB sonde
A:
(dwi) Masalah ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh teratai
sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor intake pasien
- Berikan nutrisi sesuai diit
yang di peroleh
- Monitor aliran selang NGT
(cek adanya cairan residu)
- Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk mendapatkan diit
yang di programkan
(dwi)
97
(CATATAN PERKEMBANGAN)
HR/TG EVALUASI
PELAKSANAAN
L/ JAM (S O A P)
Sabtu, 08 15.00 WIB Sabtu , 08 juli 2017
juli 2017 Memberikan makanan lewat NGT 20.00 WIB
Jam (udah dilakukan sonde) S:
14.30 - keluarga pasien mengatakan
WIB pasien sudah tidak muntah .
(dwi) O:
- sudah diberikan makan
lewat sonde
- pasien tampak lemah
A:
Masalah ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh teratai
sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor intake pasien
- Berikan nutrisi sesuai diit
yang di peroleh
- Monitor aliran selang NGT
(cek adanya cairan residu)
- Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk mendapatkan diit
yang di programkan
(dwi)
98
(CATATAN PERKEMBANGAN)
HR/TG EVALUASI
PELAKSANAAN
L/ JAM (S O A P)
Sabtu, 08 06.30 WIB Minggu, 09 juli 2017
juli 2017 Memonitor intake pasien 07.00 WIB
Jam (keluarga pasien mengatakan S:
20.00 pasien selalu menghabiskan - keluarga pasien mengatakan
WIB makanan yang diberikan) pasien selalu menghabiskan
makanan yang diberikan
O : Pasien masih terpaang NGT
(dwi) A :
Masalah ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh teratai
sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Monitor intake pasien
- Berikan nutrisi sesuai diit
yang di peroleh
- Monitor aliran selang NGT
(cek adanya cairan residu)
- Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk mendapatkan diit
yang di programkan
(dwi)
99
B. PERENCANAAN KEPERAWATAN
(dwi)
99
100
(CATATAN PERKEMBANGAN)
HR/TG EVALUASI
PELAKSANAAN
L/ JAM (S O A P)
Kamis 15.30 WIB Kamis, 06-07-2017
06 juli Melakukan perawatan luka 20.00
2017 (sudah dilakukan perawatan luka S : -
Jam dengan mengompres betadine O:
15.00 1%) - sudah dilakukan perawatan
WIB luka dengan mengompres
betadine 1%)
(dwi) - obat salep ketoconazol
15.45 WIB cream sudah diberikan
Memberikan obat salep - luka tampak bersih
ketoconazol cream A:
Masalah kerurasan integritas kulit
(dwi) belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Observasi kulit yang luka
- Lakukan perawatan luka
- Anjurkan pasien untuk
memakai pakaian longgar
terutama pada bagian yang
terdapat luka
- Motivasi dan mengajarkan
keluraga pasien untuk
melakukan perawatan luka
dirumah.
- Kolaborasi dengan dokter
pemberian obat
(dwi)
\\
101
(CATATAN PERKEMBANGAN)
HR/TG EVALUASI
PELAKSANAAN
L/ JAM (S O A P)
Kamis Jumat, 07-07-2017 Jumat, 07-07-2017
06 juli 06.30 WIB 07.30 WIB
2017 Mengobservasi kulit yang luka S:
Jam (luka masih basah, dan area luka keluarga pasien mengatakan akan
20.00 tampak kotor, belum dilakukan memakaikan pakaian longgar pada
perawatan luka ) pasien
O:
- luka masih basah,
(dwi) - dan area luka tampak kotor,
06.40 IB - belum dilakukan perawatan
Menganjurkan pasien untuk luka
memakai pakaian longgar A:
terutama pada bagian yang Masalah kerusakan integritas kulit
terdapat luka belum teratasi
(keluarga pasien mengatakan P : Lanjutkan intervensi
akan memakaikan pakaian - Observasi kulit yang luka
longgar pada pasien) - Lakukan perawatan luka
- Anjurkan pasien untuk
memakai pakaian longgar
(dwi) terutama pada bagian yang
terdapat luka
- Motivasi dan mengajarkan
keluraga pasien untuk
melakukan perawatan luka
dirumah.
- Kolaborasi dengan dokter
pemberian obat
(dwi)
102
(CATATAN PERKEMBANGAN)
HR/TG EVALUASI
PELAKSANAAN
L/ JAM (S O A P)
Jumat 09.30 WIB Jumat, 07-07-2017
07 juli Melakukan perawatan luka 14.00 WIB
2017 . (sudah dilakukan perawatan luka S : -
jam dengan mnegompres betadine O:
08.00 1%) - sudah dilakukan perawatan
luka dengan cara
mengompres dengan
(dwi) betadine 1%
09.50 WIB - luka tampak bersih tetapi
Memberikan obat ketoconazol belum kering
cream pada luka. - sudah diberikan obat salep
ketoconazol cream pada
luka
(dwi) A :
Masalah kerusakan integritas kulit
belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Observasi kulit yang luka
- Lakukan perawatan luka
- Anjurkan pasien untuk
memakai pakaian longgar
terutama pada bagian yang
terdapat luka
- Motivasi dan mengajarkan
keluraga pasien untuk
melakukan perawatan luka
dirumah.
- Kolaborasi dengan dokter
pemberian obat
(dwi)
103
(CATATAN PERKEMBANGAN)
HR/TG EVALUASI
PELAKSANAAN
L/ JAM (S O A P)
Jumat, 15.00 WIB Jumat, 07-07-2017
07 juli Mengobservasi luka 20.00 WIB
2017 (luka masih basah , tidak bau) S:
Jam keluarga pasien mengatakan sudah
14.00 paham bagaimana cara melakukan
WIB (dwi) peraatan luka dirumah.
15.10 WIB O:
Memotivasi dan mengajarkan - Luka masih basah
keluarga pasien untuk melakukan - Luka tidak bau
perawatan luka dirumah. A:
(keluarga pasien mengatakan Masalah kerusakan integritas kulit
sudah paham bagaimana cara belum teratasi
melakukan peraatan luka P : Lanjutkan intervensi
dirumah) - Observasi kulit yang luka
- Lakukan perawatan luka
- Anjurkan pasien untuk
(dwi) memakai pakaian longgar
terutama pada bagian yang
terdapat luka
- Motivasi dan mengajarkan
keluraga pasien untuk
melakukan perawatan luka
dirumah.
- Kolaborasi dengan dokter
pemberian obat
(dwi)
104
(CATATAN PERKEMBANGAN)
HR/TG EVALUASI
PELAKSANAAN
L/ JAM (S O A P)
Jumat, 06.30 WIB Sabtu, 08 juli 2017
07 juli Mengobservasi kulit yang luka 07.30 WIB
2017 (luka belum dibersihkan, balutan S :
Jam luka tampak kotor,) Keluarga pasien mengatakan luka
20.00 pasien belum dibersihkan
WIB O:
(dwi) - luka belum dibersihkan,
- balutan luka tampak kotor
A:
Masalah kerusakan integritas kulit
belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Observasi kulit yang luka
- Lakukan perawatan luka
- Anjurkan pasien untuk
memakai pakaian longgar
terutama pada bagian yang
terdapat luka
- Motivasi dan mengajarkan
keluraga pasien untuk
melakukan perawatan luka
dirumah.
- Kolaborasi dengan dokter
pemberian obat
(dwi)
105
(CATATAN PERKEMBANGAN)
HR/TG EVALUASI
PELAKSANAAN
L/ JAM (S O A P)
Sabtu, 08 09.00 WIB Sabtu, 08 juli 2017
juli 2017 Melakukan perawatan luka 14.00
Jam (sudah dilakukan perawatan luka S : -
08.00 dengan mengompres betadine O:
WIB 1%) - sudah dilakukan perawatan
luka dengan mengompres
betadine 1%
(dwi) - udah diberikan obat
09.15 WIB ketoconazol cream pada
Memberikan obat salep luka
ketoconazol cream A:
Masalah keruskan integrita kulit
belum teratasi
(dwi) P :Lanjutkan intervensi
- Observasi kulit yang luka
- Lakukan perawatan luka
- Anjurkan pasien untuk
memakai pakaian longgar
terutama pada bagian yang
terdapat luka
- Motivasi dan mengajarkan
keluraga pasien untuk
melakukan perawatan luka
dirumah.
- Kolaborasi dengan dokter
pemberian obat
(dwi)
106
(CATATAN PERKEMBANGAN)
HR/TG EVALUASI
PELAKSANAAN
L/ JAM (S O A P)
Sabtu, 08 15.00 WIB Sabtu, 08 juli 2017
juli 2017 Menganjurkan pasien untuk 20.00 WIB
Jam memakai pakaian longgar S:
14.00 terutama pada bagian yang - keluarga pasien mengatakan
WIB terdapat luka hanya memakaikan jarit
(keluarga pasien mengatakan pada pasien dibagian yang
hanya memakaikan jarit pada terdapat luka
pasien dibagian yang terdapat - keluarga pasien mengatakan
luka) akan merawat pasien dan
lukanya agar cepat sembuh
O:
(dwi) - pasien tampak lemah
15.05 WIB A:
Memotivasi keluraga pasien Masalah kerusakan integritas kulit
untuk melakukan perawatan luka belum teratasi
dirumah, P : Lanjutkan intervensi
(keluarga pasien mengatakan - Observasi kulit yang luka
akan merawat pasien dan lukanya - Lakukan perawatan luka
agar cepat sembuh) - Anjurkan pasien untuk
memakai pakaian longgar
terutama pada bagian yang
(dwi) terdapat luka
- Motivasi dan mengajarkan
keluraga pasien untuk
melakukan perawatan luka
dirumah.
- Kolaborasi dengan dokter
pemberian obat
(dwi)
107
(CATATAN PERKEMBANGAN)
HR/TG EVALUASI
PELAKSANAAN
L/ JAM (S O A P)
Sabtu, 08 06.40 WIB Minggu, 09 juli 2017
juli 2017 Memotivasi keluraga pasien 07.00 WIB
Jam untuk melakukan perawatan luka S:
20.00 dirumah, - keluarga pasien mengatakan
WIB (keluarga pasien mengatakan akan merawat pasien dan
akan merawat pasien dan lukanya lukanya agar cepat sembuh
agar cepat sembuh) dan akan menerapkannya
dirumah untuk melakukan
perawatan pada luka pasien
(dwi) dirumah
O:
- pasien tampak masih
tertidur
A:
Masalah kerusakan integritas kulit
belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Observasi kulit yang luka
- Lakukan perawatan luka
- Anjurkan pasien untuk
memakai pakaian longgar
terutama pada bagian yang
terdapat luka
- Motivasi dan mengajarkan
keluraga pasien untuk
melakukan perawatan luka
dirumah.
- Kolaborasi dengan dokter
pemberian obat
(dwi)
108
B. PERENCANAAN KEPERAWATAN
108
109
(CATATAN PERKEMBANGAN)
HR/TG EVALUASI
PELAKSANAAN
L/ JAM (S O A P)
Kamis, 15.00 WIB Kamis, 06 juli 2017
06 juli Memonitor kemampuan pasien 20.00 WIB
2017 dalam memenuhi ADLs S:
Jam (keluarga pasien mengatakan - keluarga pasien mengatakan
14.30 pasien masih dibantu dalam pasien masih dibantu dalam
WIB memenuhi ADLs, pasien hanya memenuhi ADLs
tiduran) O:
- pasien hanya tiduran
(dwi) A : Masalah hambatan mobilitas
belum teratasi
P : Lanjutkan planning
- Memonitor kemampuan
pasien dalam memenuhi
ADLS
- Monitor skala
ketergantungan pasien
- Bantu pasien dalam
memenuhi ADLS
- Anjurkan keluarga pasien
untuk tetap membantu
pasien dalam memenuhi
ADLS
- Kolaborasi dengan
fisioterapi
(dwi)
110
(CATATAN PERKEMBANGAN)
HR/TG EVALUASI
PELAKSANAAN
L/ JAM (S O A P)
Kamis, 06.30 WIB Jumat, 07 juli 2017
06 juli Memonitor kemampuan pasien 07.30 WIB
2017 dalam memenuhi ADLs S:
Jam (keluarga pasien mengatakan - keluarga pasien mengatakan
20.00 pasien masih dibantu dalam pasien masih dibantu dalam
WIB memenuhi ADLs, pasien masih memenuhi ADLs
dibantu , pasien tampak lemas) O:
- pasien masih dibantu ,
- pasien tampak lemas
(dwi)
A : Masalah hambatan mobilitas
belum teratasi
P : Lanjutkan planning
- Memonitor kemampuan
pasien dalam memenuhi
ADLS
- Monitor skala
ketergantungan pasien
- Bantu pasien dalam
memenuhi ADLS
- Anjurkan keluarga pasien
untuk tetap membantu
pasien dalam memenuhi
ADLS
- Kolaborasi dengan
fisioterapi
(dwi)
111
(CATATAN PERKEMBANGAN)
HR/TG EVALUASI
PELAKSANAAN
L/ JAM (S O A P)
Jumat, 10.00 WIB Jumat, 08 juli 2017
07 juli Menganjurkan keluarga pasien 14.00 WIB
2017 untuk tetap membanntu pasien S:
Jam dalam memenuhi ADLS - Keluarga pasien
08.30 (Keluarga pasien mengatakan mengatakan pasien akan
WIB pasien akan membantu pasien membantu pasien dalam
dalam memenuhi ADLS) memenuhi ADLS
O:
- Pasien bedrest
(dwi) - Pasien tampak lemah
A : Masalah hambatan mobilitas
belum teratasi
P : Lanjutkan planning
- Memonitor kemampuan
pasien dalam memenuhi
ADLS
- Monitor skala
ketergantungan pasien
- Bantu pasien dalam
memenuhi ADLS
- Anjurkan keluarga pasien
untuk tetap membantu
pasien dalam memenuhi
ADLS
- Kolaborasi dengan
fisioterapi
(dwi)
112
(CATATAN PERKEMBANGAN)
HR/TG EVALUASI
PELAKSANAAN
L/ JAM (S O A P)
Jumat, 15.00 WIB Jumat, 07 juli 2017
07 juli Membantu pasien dalam 20.00 WIB
2017 memenuhi ADLs S:-
Jam (mengganti pakaian pasien) O:
14.30 - mengganti pakaian pasien
WIB (dwi) - pasien maih dibantu
- skala ketergantungan 2
15.05 WIB (total)
Memonitor skala ketergantungan A : Masalah hambatan mobilitas
pasien belum teratasi
(skala ketergantungan 2 (total) ) P : Lanjutkan planning
- Memonitor kemampuan
pasien dalam memenuhi
(dwi) ADLS
- Monitor skala
ketergantungan pasien
- Bantu pasien dalam
memenuhi ADLS
- Anjurkan keluarga pasien
untuk tetap membantu
pasien dalam memenuhi
ADLS
- Kolaborasi dengan
fisioterapi
(dwi)
113
(CATATAN PERKEMBANGAN)
HR/TG EVALUASI
PELAKSANAAN
L/ JAM (S O A P)
Jumat, 06.30 WIB Sabtu, 08 juli 2017
07 juli Memonitor kemampuan pasien 07.30 WIB
2017 dalam memenuhi ADLs S:
Jam (keluarga pasien mengatakan - keluarga pasien mengatakan
20.00 pasien masih dibantu dalam pasien masih dibantu dalam
WIB memenuhi ADLs , pasien tampak memenuhi ADLs
lemas) O:
- pasien tampak lemas
(dwi)
114
(CATATAN PERKEMBANGAN)
HR/TG EVALUASI
PELAKSANAAN
L/ JAM (S O A P)
Sabtu, 08 09.40 WIB Sabtu, 08 juli 2017
juli 2017 Memonitor skala ketergantungan 14.00 WIB
Jam pasien S:-
08.30 (skala ketergantungan 2 (total) ) O:
WIB - melakukan oral hygiene
pada pasien
(dwi) - skala ketergantungan 2
10.00 WIB (total)
Membantu pasien dalam - Pasien tampak lemas
memenuhi ADLs A : Masalah hambatan mobilitas
(melakukan oral hygiene pada belum teratasi
pasien) P : Lanjutkan planning
- Memonitor kemampuan
pasien dalam memenuhi
(dwi) ADLS
- Monitor skala
ketergantungan pasien
- Bantu pasien dalam
memenuhi ADLS
- Anjurkan keluarga pasien
untuk tetap membantu
pasien dalam memenuhi
ADLS
- Kolaborasi dengan
fisioterapi
(dwi)
115
(CATATAN PERKEMBANGAN)
HR/TG EVALUASI
PELAKSANAAN
L/ JAM (S O A P)
Sabtu, 08 15.30 WIB Sabtu, 08 juli 2017
juli 2017 Memonitor kemampuan pasien 20.00 WIB
Jam dalam memenuhi ADLs S:
14.30 (keluarga pasien mengatakan - keluarga pasien mengatakan
WIB pasien masih dibantu dalam pasien masih dibantu dalam
memenuhi ADLs , pasien tampak memenuhi ADLs
lemas) O:
- pasien tampak lemas
(dwi)
116
(CATATAN PERKEMBANGAN)
HR/TG EVALUASI
PELAKSANAAN
L/ JAM (S O A P)
Sabtu, 08 06.30 WIB Minggu, 09 juli 2017
juli 2017 Menganjurkan keluarga pasien 07.00 WIB
Jam untuk tetap membanntu pasien S:
20.00 dalam memenuhi ADLS - Keluarga pasien
WIB (Keluarga pasien mengatakan mengatakan pasien akan
pasien akan membantu pasien membantu pasien dalam
dalam memenuhi ADLS) memenuhi ADLS
O:
- Pasien masih tampak tidur
(dwi) A :
Masalah hambatan mobilitas
belum teratasi
P : Lanjutkan planning
- Memonitor kemampuan
pasien dalam memenuhi
ADLS
- Monitor skala
ketergantungan pasien
- Bantu pasien dalam
memenuhi ADLS
- Anjurkan keluarga pasien
untuk tetap membantu
pasien dalam memenuhi
ADLS
- Kolaborasi dengan
fisioterapi
(dwi)
BAB IV
PEMBAHASAN
teori yang ada pada di BAB II dan pelaksanaan asuhan keperawatan yang penulis
lakukan seperti yang tercantum dalam BAB III. Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3 x 24 jam yaitu mulai tanggal 06 Juli 2017 jam 07.00 WIB
sampai dengan 09 Juli 2016 jam 07.00 WIB didapatkan hasil pengkajian sampai
dengan evaluasi keperawatan pada pasien Ny. “J” dengan CKD (Chronic Kidney
A. Pengkajian
dari teori menurut Toto dan Abdul (2009) dengan hasil pengkajian pada Ny.
Hasil pengkajian yang dilakukan kepada pasien Ny. “J” dengan CKD
117
118
1. Nutrisi
ada gangguan saat menelan sehingga pasien tidak nafsu makan, lalu
diperoleh data juga bahwa pasien mengalami mual muntah dan juga
diare. Data ini sesuai dengan teori Toto dan Abdul (2009) bahwa
Hal ini didukung oleh teori Smeltzer & Bare (2008) terjadinya uremia
119
2. Aktivitasnya
Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 06 juli 2017 pada Ny. “J”
dan selama sakit pasien hanya bedrest dan semua kebutuhan sehari-
hari pasien dibantu oleh keluarga. Data ini didukung oleh teori
dengan teori Toto dan Abdul, (2009) yang ada di yaitu pasien dengan
intoleransi aktivitas.
3. Respirasi,
22x/menit pada pasien, data ini sesuai dengan teori Toto dan Abdul
120
akan membuat kesehatan tubuh akan melemah, dan efek pada tubuh
yang dialami ialah tubuh yang lemas dan juga akan mengalami tubuh
sehingga bisa ada pembengkakan pada bagian tangan atau kaki. Jika
dengan kebutuhan.
4. Sistem integumen
bagian pantat pasien ini disebabkan karena pasien juga dalam kondisi
tirah baring yang lama. Data ini sesuai dengan teori Toto dan Abdul
juga menurun, dan kulit kering kasar. Data ini didukung oleh teori
pasien. Beberapa dampak negatif tirah baring terhadap fisik yaitu pada
121
Hasil pengkajian pada pasien Ny. “J” dengan CKD (Chronic Kidney
menurut Toto dan Abdul, (2009) tetapi tidak ada pada kasus pasien Ny.
“J” yaitu :
pasien Ny. J menggunakan kateter dan urin keluar banyak dalam urine
bag. Data ini tidak sesuai dengan teori, yang menyebutkan bahwa
pasien dengan CKD dalam sistem eliminasi untuk BAK nya pasien
akan lebih sedikit BAK dan bahkan tidak BAK (Toto dan Abdul,
2009).
ada keluhan dari pasien, misalya seperti nyeri panggul, sakit kepala,
kram otot. Data ini tidak sesuai dengan teori yang menyebutkan
bahwa pasien dengan CKD terdapat gejala nyeri, tetapi pada pasien
122
Dari data hasil pengkajian pada pasien Ny. “J” dengan CKD (Chronic
ada di teori Toto dan Abdul, (2009) , tetapi ada pada kasus pasien Ny. J
yaitu : Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 06 juli 2017, diperoleh data
terkait dengan status kesehatannya. Hal ini didukung oleh teori Asmadi
1. Status kesehatan
sehat (sakit) dan rasa nyeri , makan kebutuhan tidurnya akan tidak
nyenyak.
2. Lingkungan
123
tidurnya.
3. Stres psikologis
4. Diet
mengganggu tidur.
5. Gaya hidup
6. Obat –obatan
124
B. Diagnosa keperawatan
membandingan dengan teori yang ada di BAB II diagnosa yang sesuai dengan
Data ini sesuai karena saat dilakukan pengkajian tanggal 06 juli 2017
pada pasien Ny. “J” dengan CKD (Chronic Kidney Disease) pasien
mulut kering bahkan bibir pasien pecah-pecah, maka dalam kasus ini
Data ini didukung oleh teori Muttaqin (2011), yaitu pada kondisi gagal
125
Diagnosa keperawatan yang ada pada teori Toto dan Abdul (2009) tetapi
diet berlebih dan retensi cairan dan natrium. Diagnosa ini tidak muncul
pada kasus pasien Ny. “J” dengan CKD (Chronic Kidney Disease) karena
“J” tidak terdapat kelebihan volume cairan seperti edema, pasien juga
produk sampah dan prosedur dialisis. Pada diagnosa ini penulis tidak
dengan alasan pada kasus Ny. “J” lebih mengarah ke keterbatasan pada
pergerakan fisik tubuh atau satu atau lebih ekstermitas secara mandiri
dan terarah, juga karena kelemahan fisiknya, karena pasien juga susp.
126
edema dan ascites. Hal ini menimbulkan resiko kelebihan volume cairan
terhadap aktifitas.
dalam kasus Ny. J tidak muncul karena tidak ada yang mendukung untuk
data bahwa anggota keluarga Ny. J sudah ada yang mengetahui tentang
penyakit Ny. J karena salah satu anggota keluarga ada yang sebagai tim
penyakit yang dialami Ny. J. Hal ini didukung oleh teori menurut
a. Pendidikan
127
media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-
128
seseorang.
d. Lingkungan.
e. Pengalaman
129
f. Usia
menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan lebih banyak
Diagnosa keperawatan yang ada di kasus tetapi tidak ada di teori Toto dan
130
pasien hanya bedrest, dan sudah dilakukan HD dua kali yaitu tanggal 28
juni dan 1 juli 2017 dan juga GDS : 200 mg/dl, Ureum : 85 mg/dl,
Kreatinin : 2.70 mg/dl. Karena salah satu penyebab CKD adalah adanya
pengkajian 06 juli 2017 yaitu terdapat luka pada kulit bagian pantat
131
2017 kepada pasien Ny. “J”, keluarga pasien mengatakan semua aktivitas
fisik tubuh atau satu atau lebih ekstermitas secara mandiri atau terarah.
C. Perencanaan
132
kriteria hasil :tanda- tanda vital dalam batas normal (N: 60-100 x/menit,
pemberian obat.
darah tinggi), penulis menetapkan ini sebagai diagnosa kedua karena ini
mukosa lembab, ureum kreatinin dalam batas normal, tidak ada rasa haus
133
obat.
Nutrisi pasien terpenuhi, tidak ada penurunan BB, IMT normal (18,5-
24,9), tidak ada mual muntah, porsi makan pasien dihabiskan. Dan untuk
134
pasien mencapai Self Care : ADLs dengan kriteria hasil : klien meningkat
ketergantungan pasien.
D. Pelaksanaan
135
ini, penulis melibatkan pasien, keluarga dan tim kesehatan lain sehingga
kolaborasi dengan dokter maupun tim kesehatan lain seperti perawat ruangan.
kesadaran.
a. Tindakan independen
b. Tindakan interdependen
c. Tindakan dependen
ini.
darah tinggi)
a. Tindakan independen
136
b. Tindakan interdependen
c. Tindakan dependen
ini.
a. Tindakan independen
b. Tindakan interdependen
programkan
c. Tindakan dependen
ini.
kulit
a. Tindakan independen
137
b. Tindakan interdependen
c. Tindakan dependen
ini.
a. Tindakan independen
b. Tindakan interdependen
c. Tindakan dependen
diagnosa ini.
E. Evaluasi
dilakukan tindakan dan secara umum sesuai dengan kriteria yang diharapkan.
138
Dari kelima diagnosa keperawatan yang di tegakan oleh penulis pada kasus
Ny. “J” dengan CKD, evaluasi terakhir dilakukan pada tanggal 09 juli 2017
jam 07.00 WIB. Dan dari kelima diagnosa yang di ambil dan sudah dilakukan
dengan dilakukan evaluasi yang mengacu pada kriteria hasil, didapatkan hasil
sebagai berikut :
Hasil evaluasi yang dilakukan pada pasien Ny. “J” dengan CKD, untuk
masalah keperawatan yang sudah teratasi tidak ada karena pasien tidak
Hasil evaluasi yang dilakukan pada pasien Ny. “J” dengan CKD, ada satu
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, dari lima kriteria hasil yaitu tidak
tidak ada penurnan BB, IMT dalam batas normal (18,5 – 24,9). Terdapat
tiga kriteria hasil yang tercapai yaitu tidak mual muntah, nutrisi pasien
terpenuhi dan porsi makan pasien dihabiskan dan ada dua kriteria hasil
yang belum tercapai yaitu tidak ada penurunan berat badan, IMT dalam
139
Hasil evaluasi yang dilakukan pada pasien Ny. “J” dengan CKD, ada
belum tercapai yaitu tanda vital dalam batas normal, tidak ada
penurunan kesadaran.
batas normal, tidak ada rasa haus yang abnormal dan tanda-tanda
perbaikan kulit.
F. Dokumentasi keperawatan
secara lengkap tentang asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien Ny.
140
keperawatan menurut Potter & Perry dalam Nursalam (2008), yaitu: penulis
tanda tangan, dan nama terang penulis. Hal ini bertujuan untuk menghindari
BAB V
A. Kesimpulan
mulai tanggal 06 Juli 2017 jam 07.00 sampai dengan 09 Juli 2017 jam
07.00 pada pasien Ny. “J” dengan CKD (Chronic Kidney Disease) Stage 5
pendokumentasian.
dan ada dikasus yaitu pengkajian nutrisi, aktivitas, respirasi dan sistem
integumnen, dan didapatkan data pengkajian yang ada diteori tetapi tidak
ada dikasus yaitu eliminasi, nyeri, karena disesuaikan dengan kondisi dan
keluhan pasien saat dilakukan pengkajian. Data yang tidak ada diteori
diagnosa yang ada di kasus tetapi tidak ada di teori ada empat diagnosa
141
142
ada yang mengacu pada teori dan di ambil dari NOC dan NIC. Tindakan
disusun.
Dari kelima diagnosa yang ada ada kasus pasien Ny. “J” ada satu
kurang dari kebutuhan tubuh dan ada empat diagnosa yang belum tercapai
B. Saran
Ruang Alamanda.
143
DAFTAR PUSTAKA
Indonesia Renal Registry (IRR). 2013. 5thn Report of Indonesian Renal Registry.
Perhimpunan Nefrologi Indonesia. Kartikasari. 2013.
Muttaqin, Arif dan Sari, Kumala. 2011. Asuhan Keperawatan Sistem Perkemihan.
Jakarta : Salemba Medika.
Smeltzer S,C. dan Bare B.G. 2008. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Suddarth Volume 2 (Edisi kedelapan). Jakarta : EGC
Suharyanto, Toto & Madjid, Abdul. 2009. Asuhan Keperawatan Pada Klien
Dengan Gangguan Sistem Perkemihan. Jakarta : Trans Info Media
Suyono, Slamet. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 3. Jilid I II.
Jakarta : Balai Penerbit FKUI
Wibowo, D.S & Widjaja, P. 2009. Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta : Penerbit
Graha:hlm.4
Wijaya, A.S., dan Putri, Y.M. 2013. Keperawatan Medikal Bedah : Keperawatan
Dewasa Teori dan Askep. Yogyakarta: Nuha Medika.
LAMPIRAN
7/28/2017
KARYA TULIS ILMIAH
BAB 1
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Ny. J DENGAN
CKD (Chronic Kidney Disease) STAGE V DI RUANG
PENDAHULUAN
Berdasarkan data yang diperoleh dari
ALAMANDA 2 RSUD SLEMAN
buku registrasi di Ruang Alamanda 2 LATAR BELAKANG
YOGYAKARTA
RSUD Sleman Yogyakarta, dari
bulan Januari 2017 sampai 8 Juli 2017 Bagaimana asuhan keperawatan
terdapat 761 pasien dengan gangguan pada Ny. “J” Dengan Chronic
penyakit dalam, dan sebanyak 43 Kidney Disease Stage V di
pasien menderita CKD (Chronic ruang Alamanda 2 RSUD
Kidney Disease) dengan prosentase Sleman Yogyakarta yang meliputi
Dwi Ristanti 5,65%. pengkajian, perumusan diagnosa,
20145
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi
YAYASAN KEPERAWATAN YOGYAKARTA dan pendokumentasian.
AKADEMI KEPERAWATAN “YKY”
YOGYAKARTA RUMUSAN MASALAH
2017
TUJUAN PENULISAN
1
7/28/2017
DS :
Keluarga pasien mengatakan pasien mengalami
penurunan kesadaran, saat diajak berkumikasi tidak
merespon.
Keluarga pasien mengatakan sudah dua hari yang lalu
pasien susah makan dan susah menelan, pada tanggal 5
juli pasien dipasang selang makan.
Keluarga pasien mengatakan ada luka di bagian pantat . DO :
Keluarga pasien mengatakan dalam memenuhi ‐ TD : 130/80 mmHg DIAGNOSA KEPERAWTN
kebutuhan sehari‐hari dibantu keluarga ‐ N : 86 x/menit
‐ RR : 22 x/menit
‐ S : 36,8 ˚C
‐ Terpasang O2 3lpm
‐ Terpasang NGT sejak tanggal 5 • Ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral • Kerusakan integritas kulit
juli
DATA FOKUS • Ketidakefektifan perfusi renal • Hambatan mobilitas fisik
‐ KU Lemah, somnolen
‐ GDS : 200 mg/dl • Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
‐ Ureum : 85 mg/dl kebutuhan tubuh
‐ Kreatinin : 2.70 mg/dl
‐ Pasien tampak lemah
‐ Membran mukosa kering dan
bibir pecah‐pecah
‐ IMT : 17,8
‐ Terdapat luka di pantat
‐ Pasien bedrest, skala
ketergantungan 2 (total)
BA IV
PEMBAHSN Pada perencanaan, penulis mengacu
pada NIC dan NOC untuk menentukan
rencana tindakan yang akan dilakukan
ke pasien
PENGKAJIAN
Hasil pengkajian diperoleh, sudah
sesuai dengan kasus pada pasien.
Tetapi ada beberapa pengkajian yang
tidak sesuai dengan teori yang ada PERENCANAAN
yaitu : nyeri, eliminasi. DIAGNOSA
Dalam kasus ini, di temukan 4
diagnosa yang tidak sesuai dengan PELAKSANAAN
teori yaitu :
Ketidakefektifan perfusi jaringan
cerebral, ketidakefektifan perfusi Pada pelaksanaan, penulis
ginjal, kerusakan integritas kulit, melaksanakan tindakan
dan hambatan mobilitas fisik keperawatan sesuai dengan apa
yang ada dalam perencanaan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada Ny. J dengan CKD stage V di Ruang
Alamanda 2 RSUD Sleman selama 3x24 jam yang dimulai pada tanggal 06 juli
2017 jam 07.00 sampai dengan tanggal 09 juli 2017 jam 07.00, penulis
EVALUASI mendapatkan pengalaman nyata mengenai bagaimana pemberian asuhan
Pada tahap ini, menggunakan keperawatan kepada pasien CKD yang di mulai pengkajian sampai dengan
evaluasi proses dan evaluasi hasil. pendokumentasian
Dari kelima diagnosa terdapat 1
diagnosa teratasi sebagian yaitu
ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh, dan yang
empat diagnosa belum teratasi.
2
7/28/2017
Bagi Akper YKY Yogyakarta
Diharapkan institusi menambah lebih banyak
literature dan kepustakaan tentang asuhan
keperawatan pada pasien dengan gagal ginjal
kronik dengan sumber terbaru.
SARAN
3
1
Hari/Tanggal :
Jam :
Tempat :
Oleh :
Sumber data :
Metode :
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Pasien
1) Nama Pasien :…………………………………………………
2) Tempat/Tgl Lahir : …………………………………… (…… Th)
3) Jenis Kelamin : ………………………………………………..
4) Agama : ………………………………………………..
5) Pendidikan : ………………………………………………..
6) Pekerjaan : ………………………………………………...
7) Status Perkawinan : ………………………………………………...
8) Suku / Bangsa : ………………………………………………..
9) Alamat : ………………………………………………...
10) Diagnosa Medis : ………………………………………………...
11) No. RM : ………………………………………………..
12) Tanggal Masuk RS : ………………………………………………..
b. Penanggung Jawab / Keluarga
1) Nama : ………………………………………………...
2) Umur : ………………………………………………...
3) Pendidikan : ………………………………………………..
4) Pekerjaan : ………………………………………………..
5) Alamat : ………………………………………………..
6) Hubungan dengan pasien : …………………………………………….
7) Status perkawinan : ………………………………………………..
2
2. Riwayat Kesehatan
a. Kesehatan Pasien
1) Keluhan Utama saat Pengkajian
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
2) Riwayat Kesehatan Sekarang
a) Alasan Masuk Rumah Sakit
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
b) Riwayat Kesehatan Pasien ;
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
3
Keterangan Gambar :
3. Kesehatan Fungsional
a. Aspek Fisik – Biologis
1) Kebutuhan Nutrisi
a) Sebelum Sakit
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
4
b) Selama Sakit
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
….......................................................................................................
2) Kebutuhan Eliminasi
a) Sebelum
………………………………………………………………...……
………………………………………………………………...……
…………………………………………………………...…………
………………………………………………………...……………
b) Selama Sakit
………………………………………………………………...……
………………………………………………………………...……
…………………………………………………………...…………
………………………………………………………...……………
3) Kebutuhan Aktivitas
a) Sebelum Sakit
(1) Keadaan aktivitas sehari – hari
………………………………………………………………...
…………………………………………………………………
…...……………………………………………………………
…...……………………………………………………………
(2) Keadaan pernafasan
………………………………………………………………...
…………………………………………………………………
…...……………………………………………………………
…...……………………………………………………………
(3) Keadaan Kardiovaskuler
………………………………………………………………......
…………………………………………………………………..
.……………………………………………………………….....
…………………………………………………………………..
.………………………………………………………………….
5
b) Selama Sakit
(1) Keadaan aktivitas sehari – hari
………………………………………………………………...
…………………………………………………………………
…...……………………………………………………………
…...……………………………………………………………
……...…………………………………………………………
(2) Keadaan pernafasan
………………………………………………………………...
…………………………………………………………………
…...……………………………………………………………
…...……………………………………………………………
……...…………………………………………………………
(3) Keadaan kardiovaskuler
………………………………………………………………...
…………………………………………………………………
…...……………………………………………………………
…...……………………………………………………………
……...…………………………………………………………
6
Nilai Skor
No Fungsi Skor Uraian Hari I Hari II Hari III
1. Mengendalikan 0 Tak terkendali/tak teratur
rangsang defekasi (perlu pencahar)
(BAB) 1 Kadang-kadang tak
terkendali
2 Mandiri
2. Mengendalikan 0 Tak terkendali/pakai
rangsang berkemih kateter
(BAK) 1 Kadang-kadang tak
terkendali (1x24 jam)
2 Mandiri
3. Membersihkan dir 0 Butuh pertolongan orang
(cuci muka,sisisr lain
rambut,sikat gigi) 1 Mandiri
4.. Penggunaan jamban, 0 Tergantung pertolongan
masuk dan keluar orang lain
(melepaskan 1 Perlu pertolongan pada
,memakai beberapa kegiatan tetapi
celana,membersihkan dapat mengerjakan
,menyiram) sendiri kegiatan yang
lain
2 Mandiri
5. Makan 0 Tidak mampu
1 Perlu ditolong memotong
makanan
2 Mandiri
6. Berubah sikap dari 0 Tidak mampu
berbaring ke duduk 1 Perlu banyak bantuan
untuk bisa duduk (2
orang)
2 Bantuan (2 orang)
3 Mandiri
7. Berpindah/berjalan 0 Tidak mampu
1 Bisa (pindah) dengan
kursi roda
2 Berjalan dengan bantuan
1 orang
3 Mandiri
8. Memakai Baju 0 Tidak mampu
1 Sebagai dibantuan (misal
mengancingkan baju)
2 Mandiri
9. Naik turun tangga 0 Tidak mampu
1 Butuh pertolongan
2 Mandiri
10. Mandi 0 Tergantung orang lain
1 Mandiri
Total Skor
Tingkat Ketergantungan
Paraf & Nama Perawat
(Sumber Data Sekunder : RM Pasien)
KETERANGAN:
Tingkat Risiko : Tidak berisiko bila skor 0-24 → lakukan perawatan yang baik
: Risiko rendah bila skor 25-50 → lakukan intervensi jatuh
standar (lanjutkan formulir pencegahan)
: Risiko Tinggi bila skor ≥ 51 lakukan intervensi jatuh resiko
tinggi (lanjutkan dengan pencegahan jatuh pasien dewasa)
8
Tangal PENILAIAN 4 3 2 1
Skor
Total Skor
Skor
Total Skor
Skor
Total Skor
KETERANGAN:
16-20 : risiko rendah terjadi dekubitus
12-15 : risiko sedang terjadi dekubitus
<12 : risiko tinggi terjadi dekubitus
b. Aspek Psiko-Sosial-Spiritual
1) Pemeliharaan dan pengetahuan terhadap kesehatan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
2) Pola hubungan
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………...................................................................
3) Koping atau toleransi stres
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
4) Kognitif dan persepsi tentang penyakitnya
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
………………………………................................................................
5) Konsep diri
a) Gambaran Diri
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
……………………….............................................................
b) Harga Diri
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
………………………..............................................................
11
c) Peran Diri
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
……………………….............................................................
d) Ideal Diri
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
………………………..............................................................
e) Identitas Diri
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
……………………………….................................................
6) Seksual dan menstruasi
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
………………………................................................................
7) Nilai
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………...................................................................
c. Aspek Lingkungan Fisik
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
………………………………………..................................................
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
1) Kesadaran :…………………………………………………………
2) Status Gizi :TB = cm
BB = Kg
12
IMT = BB = (……………………..)
TB2
3) Tanda Vital : TD = mmHg Nadi = x/mnt
Suhu = °C RR = x/mnt
4) Skala Nyeri
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
P : ……………………………………………………………….
Q : ………………………………………………………………..
R : ………………………………………………………………..
S : ………………………………………………………………..
T : ………………………………………………………………..
4) Tengkuk
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
5) Dada
a) Inspeksi
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
………………………..............................................................
b) Palpasi
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
c) Perkusi
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
d) Auskultasi
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
6) Payudara
a) Inspeksi
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
14
b) Palpasi
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
7) Punggung
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
…………………………………………….....................................
8) Abdomen
a) Inspeksi
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
b) Auskultasi
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
c) Perkusi
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
……………………….............................................................
d) Palpasi
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
………………………..............................................................
9) Panggul
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
15
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
Tabel 3.4 Pemeriksaan laboratorium Tn............... di Ruang .......................
di RS ………………………………… Tanggal...................
6. Terapi
Tabel 3.6 Pemberian Terapi Pasien...... di Ruang ...............................
RS ……………………………………….. Tanggal ................
7. ANALISA DATA
Tabel 3.7 Analisa Data
Pasien ...... di Ruang .......................... RS ……………………Tanggal................
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
(Sesuai Prioritas Masalah)
1. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
3. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………....
4. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
5. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………….................................................................................
6. …………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………….................................................................................
21
C. PERENCANAAN KEPERAWATAN
D. CATATAN PERKEMBANGAN