Anda di halaman 1dari 91

ASUBAN KEPERA WA TAN PADA No "S" DENG AN

NYERI PADA VERTIGO DI RUANG MUZDALIFAH


RUMAH
SAKIT ISLAM SITI KHADIJAH PALEMBANG
TAHUN2018

KARY A TULIS ILMIAH


Disusun Sebagai Salah Satu Penyaratan Untuk Memperoleb Gelar
Ahli Madya Keperawataa (A.md.Ke.p)

DONIASMADA
11522044

PROGRAM STUDI DIPLOMA m KEPERA WAT AN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SITI KHADIJ&II PALEMBANG
2018

ii
Asuhan Keperawatan Pada Nn. "S" Dengan Nyeri Pada Vertigo Di Ruang
MuzdaUfah Di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang Tahun 2018
(xiv+S3 Halaman+2 Gambar+ 7Lampiran)

DONIASMADA
11522044
Karya Tulis Ilmiah, Agustus 2018

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERA WAT AN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SITI KHADUAH PALEMBANG
PEMBIMBING : Ns. SINTIY A BALISYA P, M.kes

ABSTRAK
Vertigo adalah Gangguan Orientasi di mana seseorang merasa berputar terhadap
lingkungan nya, atau lingkungan sekitar betgetak tcmadap dirl nya. Tuj"Uan untuk
memperoleh gambaran secara nyata dalam pelaksanaan Asuhan Keperawatan
pada Nn "S" dengan Vertigo dengan Nyeri Ruangan Muzdalifah di Rumah Sakit
Islam Siti Khadijah Palembang tahun 2018. Penelitian dilakukan diruangan rawat
inap muzdalifah Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang pada tanggal 12-14
juni 2018. Laporan studi kasus ini mengguoakao Metode deskrqrtif kualitatif
disajikan secara naratif. Hasil penelitian ini berfokus pada satu pasien Nn "S",
basil studi kasus Nn "S" pengkajian nyeri, intervensi keperawatan yaitu kaji
karakteristik nyeri (PQRST), kaji slaka nyeri, lcaji tanda-tanda vital, implementasi
keperawatan yaitu mengkaji karakteristik nyeri (PQRST), mengkaji skala nyeri
menkaji vital sign, dan evaluasi keperawatan dilakukan selama 3x24 jam di dapatkan
masalah nyeri teratasi, pasien Nn 'S' perbolehkan dokter untuk pulang. Dari penelitian
ini didapatkan kesimpulan penulis mampu melakukan asuhan keperawatan
pada pasien Nn "S" selama 3 hari dengan masalah ayeri teratasi daa
pasien diperbolehkan dokter untuk pulang. Saran Bagi Rwnah Sakit
dibarapkan dapat lebih meningkatJam mutu dan karakteristikserta memiliki
para pekerja yang professional dan terampil, serta memiliki jiwa saling tolong
menolong.
Kata kund : Asuhan Keperawatan Vertigo, Nyeri
Daftar pustaka : 20 (2007-2017)

Iii
Nuning Care to Mn. S the patient with Painful of Vertigo at MuzdaUfab
Room Siti Khadijah Islamic Hospital Palembang
(xiv+ 53 pages + 2 pictures+ 7 appendices)

DONIASMADA
11522044

Scientific Writing, August 2018


DIPLOMA m NURSING STUDY PROGRAM
INSTITUTE OF HEALTH SCIENCE
SITI KHADIJAH PALEMBANG
ADVISOR: Ns. SINTIYA HALISYA P, M.kes

ABSTRAK
Vertigo is orientation disorder where the patient feels hard dizziness or
movement of everything around The aim of this study was to find out the real
description of nursing care to Mrs. S with painful of Vertigo at MU7.dalifah
room Siti Khadijah Islamic hospital Palembang in 2018. The study was done at
Muzdalif.ah room Siti Khadijah Islamic hospital on 12dl-14tb of June 2018. The
qualitative descriptive method was used in this study. The study was focus on
single patient as Mrs S. based on the result of case study to Mrs S about
painful analyzing, painful caracteristics, painful scale analyzing, vital sign
analyzing, and nursing evaluation which were done within 3 x 24 homs, it was
found that the patient Mrs. S could be homed. It can be concluded that the writer
was able to do nursing Cate patient Mrs. S within 3 days and the painful was
overcame. It is hoped that hospital stakeholders could increase the quality
and human resource professionalism which have a sense to help each other.

Keywords : Nuning Care Vertigo Pain


References : 20 (2007-2017)

iv
BALA.MAN PERSETUJUAN

Saya yang bercanda tangan·dibawah ini:

Nama : Doni Asmada

NIM/NPM : 11522044
Program Studi : D~plomaKcperawatan

lnstitusi : STIK Siti KhadijahPalembang

Judul : Asuhan Keperawatan Pada Nn "S" Ocngan Nyeri Pada

Vertigo Di Ruang Mumalifah Rumah Sakit Islam Siti

.Khadijah Palembang Tahun 2018.

Karya Tulis llmiah ini . teJah diperiksa clan disetujui untuk diuji'kan pada saat

sidang komprehenslf

Pcmbimbing.

( Ns. Sintiya Halisya P, MJCcs )

Menyetujui,

.Ketua Prosram Studi Diil Kcperawatan

rflt.
(Ns. Mardiab, S.Kep., MJCes)

v
IIALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Jlmiah oleh Doni Asmada NIM : 11522044 dengan judul

Asuhan Keperawatan Pada Nn "S" Dengan Nyeri Pada Vertigo Di Ruang·

Muzdalitah Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang Tahun 2018 telah

dipertahankan di dcpan dewan pcnguji pada tangal _10 Agustus 20J8.

Dewan Penguji,

1. Ns. Sintiya Halisya P, M.Kes Pengujl Ketua (......~ ....)

2. Ns. Leni Astuti, M.Kes Penguji J ( ~~ )

.
3. Lily MarJeni, S.Kep, M.Kes Penguji 2
·c:-1r-~,,,
(••••..[ ~ ,. )

Mengetahui,

Siti Khadijah

Dr.

vi
HALAMAN PERNY AT AAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Doni Asmada

NIM/NPM : 11522044
Program Studi : Diploma Keperawatan

Institusi : STIK Siti Khadijah Palembang

Menyatakan dengan sebenamya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis ini

adalah benar-benar merupakan basil karya sendiri dan bukan merupakan

pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai basil

tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian ditemukan bukti atau dapat dibuktikan Karya Tulis Ilmiah ini

basil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Mengetahui, Palembang, Agustus 2018


Pembimbing
::~.~-~r..e:,i~t..~ernyataan

(Ns. Sintiya Halisya P, M.Kes)

vii
BIODATA

Nama : Doni Asmada


Tempat Tanggal lahir : Palembang, 27 Oktober 1996
Foto 3x4
Jenis Kelamin : Laid- Laki

Agama : Islam
Alamat : Jalan Ogan Rt.38 Rw.12 Kel.Bukit Lama Kee. Dir Barat 1

Nama Orang Tua


Ayah : Asnawi
lbu : Maria Dales
Agama : Islam
Alam.at : Desa Betung Kee. Semendawai Barat Kah. OKU Timur

Riwayat Pendidikan :

I. SD N 4 Palembang tahun 2002-2008

2. SMP N 18 Palembang tahun 2008-2011

3. SMA Srijaya Negara Palembang tahun2011-2014

4. STIK Siti Khadijah Palembang

a. Tingkat 1 Tahun

2015/2016 b. Tingkat II

Tahun 2016/2017 c.

TingkatillTahun2017/2018

viii
MOITO DAN PERSEMBABAN

Motto:
"KEMARIN nuSUDAR TERLALU JAUH
SAYA HIDUP UNTUK HARl INl KARENA ESOK BELUM TENTU ADA"

"ORANO YANO BBRBUAT BAIK, MESKI RBJBKI


BELUMMENGHAMPIRINY A NAMUN SESUNOGUHNYA BENCANA
MULAlMENJAUHINY AORANO YANO BERBUAT JAHAT, MESKI
BENCANA BELUM MENOHAMPIR.INYA NAMUN SBSUNOOVHNY A
RBZEKI MULAIMENJAUHINY A"

Kupenembahkaa:
I. Albarndulillah ucap syukur kepada Allah SWT. Atas sepia oilanamyayang
da"berikan dan )'8118 aku harap berkah-Nya.
2. Untuk keel~ orang tua ku Ayah (Asnawi) clan lbu (Maria Dales),
terimakwrih · yang sclalu memberilam semanpt, dukungan, serta
selalu mendnakau~ Untuk Kiaydan ayuk yang aku sayangi ( Mclvi
Permata sari,
julia nmmaJa dm, trio asmada, dona asmada) terimabsib untuk aemangat
yang selalu diberikan clan terimakasib untuk semua kelwupku yang tolah
mcmbantu seJama pcndidilam di STIK Siti Khadijah Palembaft8.
3. Sebabat scpajuangan yang selalu memberilam semangat dandukunpn nya.
4. T~ kasih untuk kawan bcbalab/pacar aku herza obi vira untuk
dulamgan nya d8D sama-sama bajuang 3 tahun, love u.
5. Semua teman seperjuangan tcrima kasih untuk keaenpn lll8llia yang tolah
teru1dr selama ini dengan pclja!aan clan kebcrsamaan kita 18k pe:mah
aku lupalam.

Ix
Assalamu 'olaikum Wr. Wb.

Alhamdu/il/ahi robbtl alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang bermetode Studi Kasus ini dengan judul "Asuhan

Keperawatan Pada Nn "S" Dengan Nyeri Pada Vertigo Di Ruang Muz.dalifah

Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang Tahun 2018".

Karya Tulis Ilmiah yang bermetode Studi Kasus ini disusun sebagai

syarat untuk mendapatkan gelar Ahli Madyah Keperawatan pada

Program Studi

Diploma m Keperawatan Sekolah Tinggi Dmu Kesehatan Siti Khadijah

Palembang. Penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang bennetode Studi Kasus ini

tidak lepas dari bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh

karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. dr. Ibrahim Edy Sapada M.Kes selaku ketua STIK Siti Khadijah

Palembang.

2. lbu Ns. Mardiah, S.Kep.,M.Kes selaku ka. Prodi Sekolah Tinggi Dmu

Kesehatan Siti Khadijah Palembang.

3. lbu Ns. Sintiya Halisya, S.Kep.,M.Kes selaku dosen pembimbing.

4. Bapak dan ibu Dosen beserta staf STIK Siti Khadijah Palembang.

x
S. Kedua orang tua yang memberi motivasi dan Do'a kepada saya.

6. Teman-teman angkatan tahun 201S Diploma III keperawatan STIK Siti

Khadijah Palembang.

7. Teman-teman satu almamater.

Penulis menyadari Karya Tulis Ilmiah yang bermetode Studi Kasus ini

belum sempuma. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangung sangat di

harapkan oleh penulis. Akhir kata penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah

yang bermetode Studi Kasus ini bermanfaat dan digunakan bagaimana mestinya.

Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.

Agustus 2018
Penulis

xi
DAFTARISI

HALAMAN JUDUL DEPAN ~.


HALAMAN JUD UL DALAM •••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• ~.
ABSTRAK. •••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• ~u
ABSTRACT •••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• IV
HALAMAN PERSETUJUAN •••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••v
HALAMAN PENGESAHAN •••••••••••••.••••••••••••••.••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• VI .
HALAMAN PERNY ATAAN KEASLIAN TULISAN vii
...
MOTIO D.AN' PERSEMBAHAN .
BIODATA ••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••.••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••Vlll
m
KA.TA PENGANTAR
DAFrAR ISi
:1
DI
..
DAFrAR LAMPIRAN xv

BAB 1 PENDAHULUAN ••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••1


1.1 La.tar Belakang I
1.2 rumusan Massiah. ....•.........•.....•........•..•................................•......................... 4
1.3 Tujuan. Studi K.asus .............................•...............•......................••.................. 4
1.4 Manfaa.t Penulis 4
1.4.1 Bagi Masyaraka.t ••.........................................•...•..•..............•...4
1.4.2 Bagi Rumah Sakit 4
1.4.3 Bagi Penulis 4

B.AB D TIN'JAU.AN' PUSTAKA S


2.1 Konsep D~ Penyakit ...............................................................•......5
2.1.1 Definisi Vertigo .•....•.........•.........•........•..•.....•..•...•.•...•.....•.•...•••.S
2.1.2 Etiologi .••.........•.......•......•........•....•.........••.•..••..•....••.......•.....••..•S
2.1.3 An.a.tomi Fisiologis .............................................•...................... 7
2.1.4 Fisiologissistemkeseimbangantubuh 8
2.1.5 Path.way •..••••••.•.•••••••••...•••....••..•••.••.••.••••••••••.•••••••••••••••••.••••••.•••• 1 O
2.1.6 Patofisiologi .•......•............................•..........•.•..•.•.••.•..................1 O
2.1. 7 Manifestasi Klinis .......................•...•..••••.•••.•.••.••••...••••.••••••...••.•1. 1
2.1.8 Pemeri.ksaan Fisik ••••.••••.••.•.•••.•.....••....•...............•..•................•..13
2.1.9 Pemeriksaan PenlJD.jan.g .•.••..........•...•..•....•....•..•...•.........•••• ·....••.. l S
2.1.10 Enatalaksanaan Medis Dan Keperawatan 15

xii
2.2 Nyeri Pada Pasien Vertigo 17
2.2.1 Defi.nisi Nyeri 17
2.2.2 Etiologi ..............•........•................................•...•...................••... 1 7
2.2.3 Klasifikasi 18
2.2.4 Man.ifestasi Klinis 18
2.2.5 Pengendalian Nyeri Pada Vertigo 19
2.2.6 SkalaNyeri 19
2.3 Asuhan Keperawatan Secara Teoritis 21
2.3.1 Pengkajian Kepemwa.tan .•......................................................... 21
2.3.2 Diagnosa Keperawaan 24
2.3.3 Intervensi Kepemwatan. 24
2.3.4 Implementasi .....•..........•............................................................ 27
2.3.S Evaluasi 28

B.AB m METODOLOGI PENULIS.AN •••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••29


3.1.1 StudlKasus 29
3.1.2 Subyek Studi
Kasus••••.••.....•.......•.•..••.•.................•.•..••....•.•••.•.....2..9
3.1.3 Fokus Studi .......•............................................................................ 29
3.1.4 Definisi Operasiona.l•..•.....•.......•................................................•..•29
3.1.S Tempat Dan Waktu 30
3.1.6 Pengumpulan Data .........•..............................................................30
3.1.7 Penyajian Data ..............................................................•................
31
3.1.8 E'tika. Status ..............•...........•.•...............................................•......3.
1

BAB IV Hull Studi .Kasus " 33


4.1. HasU Studi ICasus 33
4.1.1. Pengakajian ........•..•...•..•.••.•...•.................•..•.......................•.............33
4 .1.2. Diegnose Keperawatan •..•.•.•••.........•..................................•............• 34
4.1.3. Intervensi Keperawatan ....•.......•...........................................•.........•34
4.1.4 lmplementasi Kepcmwatan ......••..•...........•.....•...................•......•..•..• 35
4.1.S Evaluasi .....•....................................................•................................. 39
4.2. Pembahasan 41
4.2.1 Pengalcajian. ••.•.••...•....•..••.....•..•.•..............................•.........••..•.•.•..•..•41
4.2.2 Diagriosa. Kepera.watan 42
4 .2.3 Inrervensi Kepera.wam. ..•.•.•.......•..•......•....•.....•..•.•.•....••...•..•..•..•...•.•• 4 3
4.2.4 lmplementasi Keperawatan 45
4.2.S Evaluasi .........•...................•................................•..•.......................... 48
4.3 Keterbatllsan 49

xiii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• 51
5.1 Kesimpulan ••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••• 51
5.2. Saran 51
5.2.1 Bagi Penulis ...............•.....•.....................................................•..........52
5.2.2 Bagi Rumah Sakit 53
S.2.3 Bagi lnstitusi ...........•..•.........................................•...•..........•...•.....•..•53

DAFf AR PUSTAKA

LAMP IRAN

xiv
DAFT AR LAMPIRAN

Lampiran 1
(Halaman Informed Consent)
Lampiran2
(Fonnat Asuhan Keperawatan)
Lampiran3
(Halaman Pengajuan Judul)
Lampiran4
(Bulcti Proses Bimbingan)
Lampiran 5
(Surat Pengantar Penelitian STIK Siti Khadijah)
Lampiran6
(Surat Balasan Penelitian Rumah Sakit SitiKbadijah Palembang)
Lampiran 7
(Surat Undangan Ujian Studi Kasus)

xv
BABl

PENDAHULUAN

I.I. Latar belakang

Vertigo berasaI dari bahasa Jatin yaitu "vertere" yang berarti berputar

dan"igo" yang berarti kondisi. Gangguan orientasi dimana seseorang merasa

berputar terhadap Jingkungannya, atau Jingkungan sek.itar bergerak terhadap

dirinya dinamakan vertigo. Apabila perasaan seseorang berputar terhadap

lingkungan sekitar, maka dinamakan vertigo subyektif, sedangkan perasaan

seolah-oJah ruangan bergerak terhadapnya disebut vertigo obyektif (Finestone,

2009).

Cukupbanyak penyebab vertigo, baik vertigo tife perifer maupun tife

sentral. Kelainananatomi dan atau fisiologi vertigo terletak pada alat

keseimbangan tubuh,penyebabnya dapat meliputi degenerasi, vaskuler, tumor,

infeksi, inflamasi,kongenital, dan trauma (Sutami, 2006).

Tanda dan gejala vertigo yaitu perasaan berputar yang kadang-kadang

disertai gejala yang lain yaitu mual, muntah, kepala terasa berat, nafsu makan

menunm, lelah, lidah pucat dengan selaput putih lenglcet dan nadi terasa lemah

(Pirawati, 2004 ).Wreksoatmodjo, (2014) Menyatakan gejala vertigo yang sering

di gambarkan pasien adalah sensasi berputar di sertai rasa oleng dan rasa pusing.

Perasaan berputar-putar pada vertigo salah satunya di akibatkan oleh

terganggunya sistem vestibular yang terbagi menjadi vertigoperifer (telinga

dalam,atau syaraf vestibular) dan vertigo senteral (akibat gangguan pada saraf

1
2

Gangguan keseimbangan tersebut bentuk nya beragam dan penyabab nya pun

bennacam-macam, pada saat tertentu kondisi gangguan keseimbangan ini dapat

mengancam jiwa. Banyak sistem atau organ pada tubuh yang ikut terlibat dalam

mengatur dan mempertahankan keseimbangan tubuh kita. Diantara sistem ini

yang banyak peran nya ialah system vestibular, sistem visual, sistem

somatosensorik (Lumban Tobing, 2004).

Menurut Yuliarti (2017) ada beberapa bahaya vertigo di antara nya

merupakanKebilangan pendengaran merupakan lnfeksi yang terjadi pada bagian

dalam telinga bisa menyebabkan kerusakan organ telinga sehingga penderita

bisa kebilangan pendengaran secara permanen, yang mana kondisi inilah yang

harus di waspadai oleh semua penderita vertigo.Kehilangan keseimbangan dapat

menyebabkan penderita vertigojatuh karna vertigo menyerang secara mendadak

hingga mengakibatkan orang yang terkena vertigo jatuh dari posisi berdiri

yang dapat menyebabkan cedera, termasuk patah tulang pinggul.Penyakit vertigo

juga dapat membuat aktivitas seseorang dari normal keadaan yang sulit

Hal ini mengakibatkan seseorang yang mengalami vertigo membuat

aktivitas nya terganggu kama sulit untuk berjalan atau berdiri.Vertigo

memang bukan termasuk kedalam penyakit tertentu, namun gangguan ·

vertigo menyebabkan alcan timbulnya penyakit baru yang menjadi gejala

awal dari sebuah penyakit tertentu yang berhubungan dengan otak clan

telinga. Biasanya vertigo juga menjadi penyebab serius dari gejala awal tumor

otak.

Menurut Elizabeth (2015),Terkadang vertigo tidak memerlukan

pengobatan khusus clan bisa sembuh dengan sendirinya. Walaupun begitu, ada
3

berbagai metode pengobatan untuk vertigo. Langkah pengobatan gejala ini di

tentukan berdasarkan penyebab clan tingkat keparahan vertigo yang dialami oleh

pasien. Misalnya, mual dan sensasi berputar mungkin dapat di kurangi

dengan berbaring dalam ruangan gelap, menghindari situasi yang memicu stres

sehingga menurunkan kecemasan dan tingkat keparahan vertigo, serta

konsumsi obat• obatan.

Pengontrolan nyeri pada vertigo sangatlah penting untuk mengatasi nyeri

yang terjadi terus menerus pada pasien vertigo dengan cara memperbanyak

istirahat, tirah baring dengan beberapa terapi vertigo yaitu terapi simptomatik,

terapi kuasatif, terapi rehabilitatif.

Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untulc melakukan

asuhan keperawatan pada pasien vertigo Dengan nyeri di Rumah Sakit Islam Siti

Khadijah Palembang Tahun 2018.


4

1.2.Rumusan Massiah

Bagimanakah Gambaran Asuhan Keperawatan nyeri Pada Pasien Vertigo

di Ruang Musdalifah di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang Tahun

2018?

1.3 Tujuan Studi Kasus

Menggambarkan Asuhan Keperawatan nyeri Pada Pasien Vertigo di

Ruang Musdalifah Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang.

1.4Manfaat Studi Kasus

1.4.1. Bagi Masyarakat

Diharapkan masyarakat dapat mengetahui bagamana mengatasi masalah nyeri

pada vertigo

1.4.2.Bagi Rumab Sakit

Diharapkan dapat menjadi salah satu referensi bagi perawat dalam memberikan

asuban keperawatan nyeri pada pasien vertigo.

1.4.3. Bagi Penulis

Memperoleh pengalaman dalam mengaplikasikan basil riset keperawatan,

Khususnya studi kasus tentang penatalakssnaan mengatasi nyeri pada pasien

vertigo.
BABll
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Dasar Penyakit

2.1.1 Defmisi Vertigo

Menurut Yayan A. Israr (2008) Vertigo adalah perasaan seolah-olah

penderita bergerak atau berputar, atau seolah-olah benda di sekitar penderita

bergerak atau berputar, yang biasanya disertai dengan mual dankehilangan

keseimbangan. Vertigo bisa berlangsung hanya beberapa saat atau bisa berlanjut

sampai beberapa jam bahkan hari. Penderita kadang merasa lebih baik jika

berbaring diam, tetapi vertigo bisa terus berlanjut meskipun penderita tidak

bergerak sama sekali.

Menurut Wreksoatmodjo (2004)Vertigo merupakan keluhan yang sering

dijumpai dalam praktek, seringdigambarlcan sebagai sensasi berputar, rasa oleng,

tidak stabil (giddiness.unsteadiness) dan rasa pusing (dizziness). Deskripsi

keluhan vertigo tersebutpenting karena seringkali kalangan awam

mengkacaukan istilah pusing clan nyeri kepala secara bergantian.

2.1.2 Etiologi

Menurut Tarwoto, dkk. (2007) ada beberapa penyebab dari vertigo antara

lain yaitu, gangguan pada telinga bagian dalam pusing yang terjadi pada pasien

vertigo a1can bilang dengan sendiri nya, vertigo jenis ini diklasifilcasikan menjadi

akibat dari masalah telinga bagian dalam clan dikenal sebagai Benign

Paroxysmal Positional Vertigo. Penyakit sistem saraf pusat gangguan sistem

syaraf pusat terjadi karena ada nya beberapa beberapa penyakit seperti multiple

5
6

sclerosis, kerusakan leher, tumor, atau stroke yang bisa menyebabkan penyakit

vertigo. Migrain merupakan salah satu jenis sakit kepala yang menggangu sistem

penglihatan Vertigo yang disebabkan karena migrain dapat berlangsung dalam

beberapa menit hingga beberapa hari.Peradangan atau infeksi yang menyerang

tubuh seperti pilek, flu, atau yang lainnya sehingga dapat mempengaruhi kinerja

telinga bagian dalam dan akhimya mengakibatkan vertigo. Gangguan

penglihatan Mata selain untuk melihat juga dapat membantu dalam fungsi

keseimbangan tubuh. Sehingga masalah yang terjadi pada penglihatan dapat

mengakibatkan gangguan keseimbangan dan memicu penyakit vertigo. Penyakit

meniere Penyakit meniere terjadi akbiat peningkatan volume endolimfe yang

juga berhubungan dengan distensi seluruh sistem endolimfatik (hidrops

endolymphatic ). Penyakit meniere yang mengakibatkan telinga bagian dalam

mempunyai banyak cairan yang pada akhimya mempengaruhi keseimbangan

tubuh. Rasa pusing yang terjadi dapat berlangsung selama setengah jam atau

lebih lama lagi. Posisi tidur Bantal kepala yang terlalu rendah atau terlalu tinggi

bisa mempengaruhi munculnya vertigo dan apalagi jika bani bangun tidur

langsung bangun dengan cepat.


7

2.1.3 Anatomi fisiologis


Menurut Sanders (2007) Labirin terdapat di telinga dalam,dan di dalam

albirin terdapat vestibulum yang memegang peranan penting dalam fungsi alat

keseimbangan tubuh. Dalam labirinterdapat dua organ sensoris yaitu reseptor

pendengaran dan reseptor keseimbangan. Reseptor tersebut merupakan sel

berambut. Kedua jenis organ sensoris tersebut berada dalam cairan

endolimf.sehingga jika ada aliran atau gelombang endolimf akibat rangsangan

bunyi atau gerakan,maka sel rambut akan menekuk ke arah tertentu dan

mengubah tansmisi irnpuls sensorik.

Menurut Sanders (2007) Organ yang berperan dalam pendengaran adalah

corti vestibulum. Vestibulum di bedakan menjadi crista dan macula yang

masing-masing sensitifterhadap rangsangan gerak sirkuler dan linier.

(gambar 2.1)
8

2.1.4.Fisiologi Sistem Keseimbangan Tubuh

Alat keseimbangan tubuh manusia relatif kurang stabil dibandingkan

dengan hewan, karena manusia berjalan dengan dua tungkai,sedangkan

hewan berjalan dengan empat tungkai. Akibatnya, pada sistem alat

keseimbangan tubuh manusia, diperlukan suatu informasi posisi tubuh relatif

terhadap lingkungan, serta informasi gerakan agar dapat terus

beradaptasi dengan perubahan Iingkungan sekitar.

Informasi gerakan tersebut di peroleh dari dari sistem keseimbangan

tubuh yang terdiri da' ri sistem vestibular, sistem syaraf pusat, serta
alat keseimbangan tubuh. Sistem ini akan terus saling berhubungan
dan

mempengaruhi, sehingga informasi yang diperoleh akan diolah pada susuna

syaraf pusat.

Fungsi alat keseimbangan tubuh melewati tahap-tabapan sebagai berikut :

1. Tahap Transduksi

Rangsangan gerakan di ubah oleh reseptor propioseptik menjadi

impuls syaraf. Mekanisme transduksi ini berlangsung ketika rangsangan

gerakan membangkitkan gelombang pada endolimf akan menekuk sel

ram.but (stereosilia) yang kemudian membuka/menutup kanal ion

kalium. Bila tekukan stereosilia mengarah ke kinocilia (ram.but sel

terbesar) maka akan timbul intluks ion K dari endolimf ke dalam hairy

cell. lnfluks ion Ca bersama potensial aksi merangsang pelepasan

nemo1ranSmitter ke celah
9

sinaps untuk mengantarkan impuls ke neuron berikutnya yaitu syaraf aferen

vestibularis selanjut nya menuju ke pusat alat keseimbangan tubuh.

2. Tahap Transmisi

lmpuls yang di kirim dari hairy cell akan akan di hantarkan oleh syaraf

aferen vestibularis menuju ke otak dengan neurotransmitter glutamat.

3. Tahap modulasi

Modulasi di lakukan oleh beberapa struktur di otak yang merupakan pusat

alat keseimbangan tubuh antara lain Inti vestibularis, Vestibulo-serebelum,

Inti okulomotorius, Hipotalamus, Formasio retikularis, Korteks prefronta dan


limbik

4. Tahap persepsi

Tahap ini belum diketahui lokasinya.


10

2.1.S Pathway
Trauma ukuran lensa mata aliran darah infeksi pada
cerebellum tidak sama ke otak telinga

t t
VERTIGO
t j

I
! r r l
l
mualKranial
Penurunan Tekanan Stres tekanan pada
Kognitif Meningkat otot leher

l l l
Ce mas Nyeri Koping Individu Gangguan Pola
Tidak Efektif Tidur

(sumber : Nanda Nie Noc)

2.1.6 Patofisiologl

MenurutPrice, S.A (2007) terdapat ketidakcocokan informasi aferen

yang disampaikan ke pusat kesadaran. Susunan aferen yang terpenting dalam

sistem ini adalah susunan vestibuler atau keseimbangan, yang secara terus

menerus menyampaikan impulsnya ke pusat keseimbangan. Susunan lain yang

berperan ialah sistem optik dan pro-prioseptik, jaras-jaras yang

menghubungkan nuldei

vestibularis dengan nuklei N. m, IV dan VI, susunan vestibuloretikularis, dan

vestibulospinalis.
11

Menurut wilson (2007) Informasi yang berguna untulc keseimbangan tubuh

a1can ditangkap oleh reseptor vestibuler, visual, clan proprioseptik;

reseptor vestibuler memberikan kontribusi paling besar, yaitu lebih dari 50

% disusul kemudian reseptor visual dan yang paling kecil

kontribusinya adalah proprioseptik.

MenurutPrice, S.A (2007) Dalam kondisi fisiologis/normal, informasi

yang tiba di pusat integrasi alat keseimbangan tubuh berasal dari

reseptor vestibuler, visual dan proprioseptik kanan dan kiri akan

diperbandingkan, jilca semuanya dalam keadaan sinkron dan wajar, akan

diproses lebih lanjut. Respons yang muncul berupa penyesuaian otot-otot

mata dan penggerak tubuh dalam keadaan bergerak.

Menurut Wilson (2007) Di samping itu orang menyadari posisi kepala dan

tubuhnya terhadap lingkungan sekitar. Jilca fungsi alat keseimbangan tubuh di

perifer atau sentral dalam kondisi tidak normaV tidak fisiologis, atau ada

rangsang gerakan yang aneh atau berlebihan, maka proses pengolahan

informasi alcan terganggu, akibatnya muncul gejala vertigo dan gejala otonom;

di samping itu, respons penyesuaian otot menjadi tidak adekuat sehingga

muncul gerakan abnormal yang dapat berupa nistagmus, unsteadiness,

ataksia saat berdiri/ berjalan dan gejala lainnya.

2.1. 7 Manifestasi Klinis

Menurut Dewanto, (2009).Manifestasi klinis pada ldien dengan

vertigo yaitu Perasaan berputar yang kadang-kadang disertai gejala sehubungan

dengan reak dan lembab yaitu mual, muntah, rasa kepala berat, nafsu makan

turun, lelah,
12

lidah pucat dengan selaput putih lengket, nadi lemah, puyeng (dizziness), nyeri

kepala, penglihatan kabur, tinitus, mulut pahit, mata merah, mudah tersinggung,

gelisah, lidah merah dengan selaput tipis.

Menurut Dewanto (2009) Pasien Vertigo akan mengeluh jika posisi

kepala berubah pada suatu keadaan tertentu. Pasien akan merasa berputar atau

merasa sekelilingnya berputar jika akan ke tempat tidur, berguling dari satu sisi

ke sisi lainnya, bangkit dari tempat tidur di pagi hari, mencapai sesuatu yang

tinggi atau jika kepala digerakkan ke belakang. Biasanya vertigo hanya

berlangsung 5-10 detik. Kadang-kadang disertai rasa mual dan seringkali pasien

merasa cemas.Penderita biasanya dapat mengenali keadaan ini clan berusaha

menghindarinya dengan tidak melakukan gerakan yang dapat menimbulkan

vertigo. Vertigo tidak akan terjadi jika kepala tegak lurus atau berputar secara

aksial tanpa ekstensi, pada bampir sebagian besar pasien, vertigo akan berkurang

dan akbirnya berhenti secara spontan dalam beberapa hari atau beberapa bulan,

tetapi kadang-kadang dapat juga sampai beberapa tahun.

Menurut Dewanto (2009) Pada anamnesis, pasien mengeluhkan kepala

terasa pusing berputar pada perubahan posisi kepala dengan posisi tertentu.

Secara klinis vertigo terjadi pada perubaban posisi kepala dan akan berkurang

serta akbirnya berhenti secara spontan setelah beberapa waktu. Pada


pemeriksaan 1HT secara umum tidak didapatkan kelainan berarti, dan pada uji

kalori tidak ada paresis kanal.


13

Menurut Dewanto (2009) Uji posisi dapat membantu mendiagnosa vertigo,

yang paling baik adalah dengan melakukan manuver Hallpike : penderita duduk

tegak, kepalanya dipegang pada kedua sisi oleh pemeriksa, lalu kepala

dijatuhkan mendadak sambil menengok ke satu sisi. Pada tes ini akan didapatkan

nistagmus posisi dengan gejala Penderita vertigo akan merasakan sensasi

gerakan seperti berputar, baik dirinya sendiri atau lingkungan, Merasakan mual

yang luar biasa, Sering muntah sebagai akibat dari rasa mual, Gerakan mata

yang abnormal, Tiba - tiba muncul keringat dingin, Telinga sering terasa

berdenging, Mengalami kesulitan bicara, Mengalami kesulitan berjalan karena

merasakan sensasi gerakan berputar, Pada keadaao tertentu, penderita juga bisa

mengalami ganguuan peoglihatan.

2.1.8Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan neurologis sering kali menemubn adanya kelainan.

Nigtagmus horizontal biasanya di jumpai pada vertigo tipe perifer, sedangkan

nigtagmus pada vertigo tipe sentral sering bersifat vertikal atau rotasional.

Pemeriksaao spesifik yang dapat membantu menentukan diagnosis penyebab

vertigo antara lain:

1. Tes romberg

Pemeriksa berada di belakang pasien, pasien berdiri tegak dengan kedua

tangan di dada, kedua mata terbuka, di amati selama 30 detik setelab itu

pasien di minta menutup mata dan diamati selama 30 detik, jika dalam

keadaao mata terbulca pasien swish jatuh menandakan kelainan pada


14

serebelum, jika dalam keadaan mata tertutup pasien cendenmg jatuh ke

satu sisi menandakan kelainan vestibular/propioseptif.

2. Tes romberg di pertajam

Pemeriksa berada di belakang pasien, lalu tumit pasien berada di

depan ibu jari kaki yang lainnya, kemudian pasien di amati dalam

keadaan mata terbuka selama 30 detik,lalu pasien menutup mata dan

diamati selama 30 detik, interpretasi sama dengan tes romberg.

3. Tes jalan tandem (tandem gait)

Pasien di minta berjalan dengan sebuah garis lurus, dengan

menempatkan tum.it di depan jari kaki sisi yang lain secara bergantian.

Pada kelainan serebelar : pasien tidak dapat melakukanjalan tandem dan

jatuh ke satu sisi. Pada kelainan vestibular : pasien akan mengalami

deviasi ke sisi lesi.

4. Tes fukuda

Pemeriksa berada dibelalcang pasien, lalu tangan di luruskan ke

depan, mata pasien ditutup, pasien di minta berjalan di tempat SO

langkah. Tes fukuda di anggapabnormal jika deviasi ke satu sisi >30

derajat atau maju/mundur >1 meter. Tes fukuda menunjukkan lokasi

kelainan di sisi kanan atau kiri.

S. Tes past pointing

Pada posisi duduk, pasien di mint untuk mengangkat satu tangan dengan

jari mengarah ke atas, jari pemeriksa di letakkan di depan pasien,

lalu pasien di minta ujung jari nya menyentuh ujung jari pemeriksa

beberapa
15

kali dengan mata terbuka, setelah itu di Iakukan dengan mata

tertutup. Pada kelainan vestibular : ketika mata tertutup maka jari

pasien akan deviasi ke arah lesi. Pada kelainan serebelar : akan terjadi

hipennetri atau hipometri.

6. Head thrust test

Pasien di minta memfiksasikan mata pada hidungldahi pemeriksa, setelah

itu kepala di gerakkan secara cepat ke satu sisi, pada kelainan vestibular

perifer alcan di jumpai adanya sakadik.

2.1.9 Pemeriksaan penunjang

Menurut Yayan A. lsrar (2008) Pemeriksaan penunjang pada

pasien vertigo adalah CT scan atau MRI kepala, yang bisa menunjukkan

kelainan tulang atau tumor yang menekan saraf. Jika di duga suatu infeksi,

bisa diambil contoh cairan dari telinga atau sinus atau dari tulang belalcang.

Jika di duga terdapat penurunan aliran darah ke otak, maka dilakukan

pemeriksaan angiogram, untuk melihat adanya sumbatan pada pembuluh darah

yang menuju keotak.

2.1.10. penatalaksanaan medis dan keperawatan

1. Penatalaksanaan Medis

Beberapa terapi yang dapat diberikan adalah terapi dengan obat-obatan seperti :

a. Anti kolinergik

1). Sulfas Atropin : 0,4 mglim

2). Scopolamin : 0,6 mg IV bisa diulang tiap 3 jam

b. Simpatomimetika :Epidame 1,5 mg IV bisa diulang tiap 30 menit


16

c, Menghambat aktivitas nukleus vestibuler

d. Golongan antihistamin.Golongan ini, yang menghambat aktivitas nukleus

vestibularis adalah : Diphenhidramin: 1,5 mg/'un/oral bisa diulang tiap 2 jam

dan Dimenhidrinat: 50-100 mg,' 6 jam.

2. Penatalaksanaan Keperawatan

Karena gerakan kepala memperhebat vertigo, pasien harus dibiarkan

berbaring diam dalam kamar gelap selama 1-2 hari pertama.Fiksasi visual

cenderung mengbambat nistagmus dan mengurangi perasaan subyektif vertigo

pada pasien dengan gangguan vestibular perifer, misalnya neuronitis


vestibularis. Pasien dapat merasakan bahwa dengan memfiksir pandangan mata

pada suatu obyek yang dekat, misalnya sebuah gambar atau jari yang

direntangkan ke depan, temyata lebih enaic daripada berbaring dengan kedua

mata ditutup.K.arena aktivitas intelektual atau konsentrasi mental dapat

memudahkan terjadinya vertigo, maka rasa tidak enak dapat diperkecil dengan

relaksasi mental disertai fiksasi visual yang kuatBila mual dan muntah berat,

cairan intravena hams diberikan untuk mencegah debidrasi.Bila vertigo tidak

bilang. Banyak pasien dengan gangguan vestibular perifer akut yang belum

dapat memperoleh perbaikan dramatis pada hari pertama atau kedua. Pasien

merasa sakit berat dan sangat takut menc:lapat serangan berikutnya. Sisi penting

dari terapi pada kondisi ini adalah pemyataan yang meyaldokan pasien bahwa

neuronitis vestibularis dan sebagian besar gangguan vestibular akut lainnya

adalah jinak dan c:lapat sembuh. Dokter harus menjelaskan bahwa kemampuan
17

otak untuk beradaptasi akan membuat vertigo mengbilang setelah

beberapa hari.Latihan vestibular dapat dimulai beberapa hari setelah gejala

akut mereda. Latihan ini untuk memperkuat mekanisme kompensasi sistem

saraf pusat untuk gangguan vestibular akut.

2.2.Nyeri Pada Pasien Vertigo

2.2.1. Definisi Nyeri

Nyeri kepala adalah rasa nyeri atau rasa tidak mengenakkan pada seluruh

daerah kepala dengan batas bawah dari dagu sampai ke daerah belakang

kepala (sjahrir, 2008).

Nyeri kepala adalah suatu rasa nyeri atau rasa tidak enak pada

daerah kepala yang meliputi daerah wajah dan tengkuk leher. (muttaqin

arif,2008).

2.2.2. Etiologi

Penyebab dari nyeri kepala yang menyebabkan tegang nya otot

belum diketahui. Diduga dapat disebabkan oleh faktor psilds maupun

faktor fisi.k. Secara psikis, nyeri kepala ini dapat timbul akibat reaksi tubuh

terbadap stress, kecemasan, depresi maupun konfli.k emosional. Sedangkan

faktor fisi.k, posisi kepala yang menetap yang mengakibatkan kontralcsi otot-

otot kepala dan leher dalam jangka waktu yang lama, tidur yang kurang,

kesalahan dalam posisi tidur dan kelelahanjuga dapat menimbulkan nyeri kepala

(neurona,2005).
18

2.2.3. Klasiftkasi

Nyeri kepala dapat di bagi menjdi tiga yaitu nyeri kepala akut, sub skut,

kronik. Nyeri kepala akut ini disebabkan oleh penyakit serebrovaskular,

meningitis. Selain itu, nyeri kepala ini juga bisa timbul di sebabkan oleh

kejang, lumbar punksi, dan karena hipertensi ensefalopati.

Bagi nyeri kepala sub akut, nyeri ini biasany timbul karena massa

intrakranial, neuralgia trigeminal, neuralgia glossofaringeal dan hipertensi.

Nyeri kronik timbul kama migren, nyeri kepala klaster, nyeri kepala tipe

tegang.

2.2.4. Manifestasi klinis

Menurut (neurona,2005) Beberapa tanda clan gejala pada nyeri kepala

pasien vertigo adalah

1. Pasien akan mengalami migren selama beberapa menit, clan dapat

memberikan kesempatan bagi pasien untuk mengendalikan migren.

Migren merupakan serangan sakit pada kepala yang dapat terjadi

secara brulang-ulang.

2. Pasien mengalami nyeri yang di ilcuti mata berair clan sumbatan pada

bagian hidung. Serangan ini akan berdurasi hingga 15 menit sampai 2

jam tergantung rasa nyeri yang di alami pasien. Fase ini di sebut cluster

headche tipe sakit kepala ini di kaitkan dengan dilatasi didaerah dan

sekitar arteri ekstrakranualis, yang di timbulkan oleh alkohol.


19

3. Pasien mengalami nyeri pada kepala kama tegang karateristik dari nyeri

kepala ini merasakan tekanan pada dahi, pelipis, atau belakang leher.

Fase ini di sebut tension headache yang dapat menyebabkan kontraksi

pada otot-otot leher dan kulit kepala.

2.2.5 Pengendalian NyeriPada Klien Vertigo

(Menurut zulmiati,2005) Pengontrolan nyeri pada vertigo sangatlah

penting untuk mengatasi nya meningkat nya nyeri pada tubuh pasien.

Pengontrolan terdiri dari dua prinsip yaitu pe w, annakologi dan non


<, ,1-- li,1()

:-i~

<~c,J
farmakologi. Terapi non farmakologi intin ~ men an pusing pada

pasien dan mengurangi resiko terjadi (.~\ i=-~ vertigo.

Terapi farmakologi yang tepat untuk mengendalik ~~~ngan pemberian

obat benzodiazepine yang dapat mengurangi sensasi berputar. Antihistamin

dapat

mengurangi rasa mual dan muntah karna vertigo.

2.2.6 Skala nyeri

Berikut adalah penilaian Skala Nyeri 0-10 (Comparative Pain

Scale).

0 = Tidak ada rasa sakit, Merasa normal.

1 = Nyeri hampir tak terasa (sangat ringan) = Sangat ringan, seperti

gigitan nyamuk. Sebagian besar waktu Anda tidak pemah berpikir

tentang rasa sakit.

2 = (tidak menyenangkan) = nyeri ringan, seperti cubitan ringan

pada kulit,
20

3 = (bisa ditoleransi) = nyeri Sangat terasa, seperti pukulan ke

hidung menyebabkan hidung berdarah, atau suntikan oleh dokter.

4 = (menyedihkan) = Kuat, nyeri yang dalam, seperti sakit gigi atau

rasa sakit dari sengatan lebah.

S = (sangat menyedihkan) = Kuat, dalam, nyeri yang menusuk,

seperti pergelangan kaki terkilir.

6 = (intens) = Kuat, dalam, nyeri yang menusuk begitu kuat


sehingga tampalmya sebagian mempengaruhi sebagian indra

Anda, menyebabkan tidak fokus, komunikasi terganggu.

7 = (sangat intens) = Sama seperti 6 kecuali bahwa rasa sakit benar•


benar mendominasi indra Anda menyebabkan tidak dapat

berkomunikasi dengan baik dan tak mampu melakukan perawatan

diri.

8 = (benar-benar mengerikan) = Nyeri begitu kuat sehingga Anda


tidak lagi dapat berpikir jernih, dan sering mengalami perubahan

kepribadian yang parah jika sakit datang dan berlangsung lama.

9 = (menyiksa tak tertabanlcan) = Nyeri begitu kuat sehingga Anda

tidak bisa mentolerimya dan sampai-sampai menuntut untuk

segera menghilangkan rasa sakit apapun caranya, tidak peduli

apa efek samping atau risikonya.

10 = (sak:it tak terbayangkan tak dapat diungkapkan) = Nyeri begitu

kuat tak sadarkan diri. Kebanyakan orang tidak pemah mengalami

skala rasa sakit ini. Karena sudah terlanjm pingsan seperti


21

mengalami kecelakaan parah, tangan hancur, dan kesadaran akan

hilang sebagai akibat dari rasa sakit yang luar biasa parah

0 1 2 3 4 5 6
I7 8I 9 10
T"ldak
Nyerl Nyetl
Nycrl
Sedang Sanpt
Hebat

1. Skala Nyeri 1-3 berarti Nyeri Ringan (masih bisa ditahan, aktifitas

talc terganggu)

2. Skala nyeri 4-6 berarti Nyeri Sedang (menganggu aktifitas fisik)

.3. Skala nyeri 7-10 berarti Nyeri Berat (tidak dapat melakukan

aktifitas secara mandiri) (Giri Wiarto, 2017).

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
I I I I I I I

No f),,1s M1111 Vuir s,.n Ri. w,... , •~- r

2.3 Asuhan Keperawatan Secara Teoritis


2.3.1 Pengkajian Keperawatan
Menurut Artes dan Morle,(2008). Pengumpulan data adalah fase utama

proses keperawatan. Jika data elemen yang di kumpulkan tidak benar,pasien

dapat mengalami komplikasi yang sangat besar pada tahap akhir. Masalah

keperawatan mungkin di identifikasikan secara tidak tepat,dan akan sulit untuk


22

membuat rencana keperawatan yang tepat atau memberikan asuhan keperawatan

yang efektif. Pengumpulan yang tidak benar memilild konsekuens dengan

pencapaianjauh dalam rangkaian tahap proses keperawatan.

Adapun pengkajian terhadap klien dengan nyeri: vertigo , antara lain:

1. Identitas pasien

2. Riwayat kesehatan

a. Keluhan utama

Keluhan yang menonjol pada pasien vertigo adalah nyeri.

b. Riwayat kesehatan sekarang

Klien mengeluh nyeri kepala, nyeri di rasakan seperti berputar-putar,

nyeri dirasakan seperti berputar, nyeri dirasakan apabila klien duduk atau

berdiri dan nyeri berkurang apa bila klien berbaring. Nyeri di rasalcan

hilang timbul dengan skala nyeri 3 dari skala (0-10).

c. Riwayat kesehatan dahulu

Klien memiliki riwayat penyakit yang sama.

d. Riwayat kesebatan keluarga

Klien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang memilild penyakit seperti

klien dan tidak ada penyakit keturunan seperti jantung, diabetes mellitus, dan

asthma.

3. Sistem pemapasan

Bentuk hidung simetris, ftekuensi nafas normal, frekuensi nafas 20

kali/menit, pergerakan dada kiri dan kanan simetris, tidak ada sianosis.

4. Sistem persyarafan
23

Bicara nonnal, orientasi waktu klien mampu menjawab dengan baik, orientasi

orang klien mampu menjawab dengan baik, orientasi tempat klien

mampu menjawab dengan baik, pupil mengecil saat di berikan reflek

cahaya, klien tidak dapat menggerakkan bola mata ke atas dan ke bawah.

S. Sistem cardiovaskuler

Konjungtiva anemis, tidak terdapat oedem palpebra, tidak pembesaran vena

jugularis, capillary refit time (CRT) kembali dalam 3 detik, bunyi jantung S

1-

82, tidak ada penambahan S3-S4, bentuk thorax simetris, tekanan darah

120/80 mmHg, nadi 80 kali/menit.

6. Sistem pencemaan

Mukosa bibir tidak kering, tidak ada pembengkakan tonsil, mulut bersih,

bising usus IO kali/menit, reflek menelan baik, pada saat di palpasi tidak

ada nyeri tekan maupun nyeri lepas, turgor kulit kembali dalam 3 detik,

tidak terdapat distensi abdomen.

7. Sistem perkemihan

Volume urine lOOOcc/hari, wama kuning jemih, tidak terpasang kateter,

saat di palpasi tidak ada pembesaran ginjal, pada saat di palpasi tidak

terdapat nyeri pada ginjal

8. Sistem intergumen:

Kulit berwama sawo matang dan teraba hangat, wama rambut hitam, terdapat

uban, penyebaran rambut merata, turgor kulit kembali dengan cepat,

tidak tampak ada nya kemerahan ataupun hematum.


24

2.3.2 Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah suatu pemyataan yang akan disusun dan di


ambil dari pengkajian kepada pasien/klien.

Menurut Nanda Nie Noc (2005) ada beberapa diagnosa keperawatan mengenai
penyakit vertigo antara lain :

I. Cemas yang berhungan dengan penurunan fungsi kognitif

2. Nyeri (akutlkronis) berhubungan dengan stress dan ketegangan, iritasi/

tekanan syaraf, vasospressor, peningkatan intrakranial ditandai dengan

menyatakan nyeri yang dipengaruhi oleh faktor misal, perubahan posisi,

perubahan pola tidur, gelisah.

3. Koping individual tak efektif berhubungan dengan ketidak-adekuatan

relaksasi, metode koping tidak adekuat, kelebihan beban kerja.

4. gangguan pola tidur berhubungan dengan terjadi nya penekanan pada otot

leher

2.3.3 INTERVENSI KEPERA WATAN

Intervensi keperawatan atau perencanaan adalah usaha membantu

mngatasi masalah agar tercapai kesehatan yang optimal berdasarkan pada tingkat

pemenuban kebutuhan manusian yang telah di susun berdasarkan diagnosa

keperawatan yang timbul :

1. Cemas berhubungan dengan penurunan fungsi kognitif

a. Definisi
25

Cemas adalah perasaan tidak nyaman atau khawatir yang samar disertai

dengan respon otonom, perasaan takut yang sebabkan oleh antisipasi terhadap

bahaya.

b. Tujuan : klien mampu mengidentifikasi.kan, mengungkapkan dan menunjukan

tehnik untuk mengontrol cemas.

c. Kriteria hasil : klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapkan gejala

cemas

d. Intervensi :Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan,

persepsi,Berikan obat untuk mengurangi kecemasan,Intruksikan pasien

menggunakan teknik relaksasi.

2. Nyeri (akut/kronis) berhubungan dengan stress dan ketegangan, iritasi/

tekanan syaraf, vasospasme, peningkatan intrakranial ditandai dengan

menyatakan nyeri yang dipengaruhi oleh beberapa faktor misalnya perubahan

posisi, perubaban pola tidur, gelisah.

a. Definisi

Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang berkaitan

dengan keru..czakan jaringan aktual atau fungsional, dengan onset

mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang

berlangsung kurang dari 3 bulan.

b. Tujuan : Nyeri bilang atau berkurang

c, Kriteria basil : Pasien tampak tenang dan rileks


26

d. lntervensi: Pantau tanda-tanda vital, intensitas/skala nyeri, Anjurkan

klien istirabat ditempat tidur, Atur posisi pasien senyaman mungkin,

Ajarkan teknik relaksasi dan napas dalam, Kolaborasi untuk pemberian

analgetik.

3. Ketidak efektifan koping berhubungan dengan ketidak-adekuatan relaksasi,

metode koping tidak adekuat, kelebihan beban kerja.


a. Definisi

Ketidak mampuan untuk membentuk penilaian valid tentang stressor, ketidak

adekuatan pilihan respon yang dilakukan dan ketidak mampuan untuk

menggunakan sumber yang tersedia.

b. Tujuan : perubahan dalam pola komunikasi yang biasa

c, Kriteria Hasil : Mengidentifikasi pola koping yang efektif

d, lntervensi :Kaji kapasitas fisiologis yang bersifat umum, Sarankan klien

untuk mengekspresikan perasaannya, Berikan informasi mengeoai

penyebab sakit kepala, penenangan dan basil yang dibarapkan, Dekati

pasien dengan ramah dan penuh perhatian, ambil keuntungan dari

kegiatan yang dapat diajarkan.

4. gangguan pola tidur berhubungan dengan terjadi nya penekanan pada otot

leher.

a. Definisi

Gangguan kualitas dan kuantitas waktu tidur akibat factor ekstemal.

b. Tujuan : perubahan pola tidur normal

c. Kriteria basil : jumlah jam tidur dalam bates normal 6-8 jam
27

d. lntervensi :Jelaskan penting nya tidur yang adekuat, Ciptakan Iingkungan

yang nyamao,kolaborasi pemberian obat tidur.

2.3.4 Implementasi

Implementasi adalah pengelolaan dan penwjudaan darirencana

keperawatan yang meliputi tindakan-tindakan yang di rencanaksn perawat.

Pelaksaoaan anjuran dokter dan menjalankan ketentuan rumah sakit. Oleh

sebab itu di perlu kan keterampilan dan kemampuan perawat.

1. Cemas Berhubungan Dengan Penurunan Fungsi Kognitif

a. lmplementasi : Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan,

persepsi, Berikan obat untuk mengurangi kecemasan, lntruksikan pasien

menggunakan teknik relaksasi.

2. Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang berkaitan dengan

kerusakao jaringan aktual atau fungsional, dengan onset mendadak atau

lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3

bulan.

a. lmplementasi : Pantau tanda-tanda vital, intensitas/skala nyeri,Anjurkan klien

istirahat ditempat tidur, Atur posisi pasien senyaman mungkin, Ajarkan


telmik relaksasi dan napas dalam, Kolaborasi untuk pemberian analgetik.

3. Ketidak. efektifan koping berhubungan dengan ketidak.-adekuatan relaksasi,

metode koping tidak. adekuat, kelebiban beban kerja.

a. Implementasi, Kaji kapasitas fisiologis yang bersifat umum, Sarankan klien

unmk mengekspresikan perasaaDD>" Berikan informasi mengenai penyebab


28

sakit kepala, penenangan dan basil yang diharapkan, Dekati pasien dengan

ramah dan penuh perhetian, ambil keuntungan dari kegiatan yang dapat

diajarkan.

4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan terjadi nya penekanan pada otot

leher.

a. lmplementasi : Jelaskan penting nya tidur yang adekuat, Ciptakan lingkungan

yang nyaman, kolaborasi pemberian obat tidur

2.3.S Evaluasi

Menurut padila (2013) merupakan tahap terakhir proses keperawatan

dengan cara menilai sejauh mungkin aman tujuan dari keperawatan tercapai atau

tidak. Tahap evaluasi ini terdiri atas dua kegiatan yaitu evaluasi proses dan

evaluasi basil. Evaluasi proses dilakukan selama proses keperawatan

berlangsung atau menilai respon pasien, sedangkan evaluasi basil dilakukan atau

target tujuan nya di harapkan. Evaluasi dapat juga dildasifikasikan menjadi dua

yaitu:

1. Evaluasi formatif

Evaluasi yang di lakukan pada seat memberikan intervensi dengan segera

2. Evaluasi sumatif

Merupakan rekapitulasi dari basil observasi dan anaUsa status pasien

pada waktu tertentu berdasarkan tujuan yang di rencanalam pada tahap

perenc.enaan. Di samping itu,evaluasi juga menjadi tolak ukur atas tujuan


yang mempunyai kriteria untuk membuktikan apakah tujuan tercapai atau

tercapai sebagian.
BABUI METODOLOGI

PENULISAN

3.1 Rancangan Studi Kasus

Rancangan studi kasus dalam penelitian ini adalah dengan melakukan

proses keperawatan yang meliputi pengkajian, · penunusan

diagnosis keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi pada

klien vertigo dalarn masalah gangguan rasa nyaman di Rumah Sakit

Islam Siti Khadijah Palembang Tahun 2018.

3.2 Subyek Studi Kasus

Adapun subjek penelitian studi kasus ini adalah pasien Nn"S"yang

akandilakukanasuhankeperawatan. Pada klien vertigo dalam masalah

gangguan rasa nyaman di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang

Tahun2018.

3.3 Fokus Studi

Studikasusinimemfokuskanpada klien vertigo dalam masalah gangguan

rasa nyaman di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang Tahun 2018.

3.4 Definui Operaslonal

Asuban keperawatan adalah suatu proses dalam melakukan praktik

keperawatan yang tersusun secara sistematis, meliputi pengkajian, diagnosa

keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan dan

evaluasi.

29
30

Vertigo adalah suatu gangguan orientasi dimana perasaan

seseorang berputar terhadap lingkungannya, atau lingkungan sekitar bergerak

terhadap dirinya.(Neuhauser H.K. 2007).

Pasien vertigo adalah pasien yang lebih mencerminkan keluhan rasa

yang berputar-putar, rasa goyah, kepala ringan dan perasaan yang sulit

dilukiskan sendiri oleh penderitanya.

Nyeri kepala suatu gangguan yang membuat penderita vertigo

merasakao pusing yang berputar-putar dan gangguan yang terjadi di

bagian kepala.

3.S Tempatdan Waktu

Penelitian akan dilak:saoakan di Rwnah Sakit Islam Siti Khadijah

Palembang dari tanggal 12 - 14Juni 2018.

3.6 Pengumpalan Data

Dalam studi kasus ini prosedur pengumpulan data menggunakan

berbagai cam yang pertama biofisologi, yaitu dengan melakukan

pengkajian mulai dari rambut sampai ujung kaki untuk mendapatkan

data pemeriksaao fisik pasien. Kedua, wawancara yaitu dengan melakukan

tanya jawab antara perawat, pasien dan keluarga pasien, tujuannya

untuk mendapatkan data-data pasien secara subjektif. Ketiga,

observasi yaitu dengan melihat keadaao pasien secara tatap muka atau

langsung, tujuannya untuk mendapatkan data-data pasein secara objektif.

Keempat, dengan cara skala penilaian yang bertujuan untuk

mengetahui catatan perkembang pasien setiap harinya. Apabila

setiap hari pasien memeliki catatan


31

perkembangan yang baik, berarti asuhan keperawatan yang telah dilakukan

berhasil.

3.7 Penyajian Data

Pada umumnya dikelompokkan menjadi tiga, yakni penyajian dalam

bentuk teks (textular), penyajian dalam bentuk tabel dan penyajian

dalam bentuk grafik. Penyajian secara textular biasanya digunakan

untuk penelitian atau data kualitatif, penyajian dengan tabel clan penyajian

dengan grafik digunakan untuk data yang sudah diklasifikasikan dan

ditabulasi (Notoadmodjo, 2012).

Penelitian yang digunakan penulis unuk studi kasus ini menggunakan

penyajian data dengan teks (textular). Penyajian data textular adalah

penyajian data basil penelitian dalam bentuk uraian kalimat (Notoadmodjo,

2012).

3.8 Etika Stadi Kum

Dicantnmkanetika yang mendasarisuatupenelitian, terdiridari :

1. Persetujuandari Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang

2. Persetajuanmenjadiresponden (Informed consent)

Informed consent ini berupa lembar persetujuan untuk menjadi

responden. Pemberian infonnend consent ini bertujuan agar subjek

mengerti maksud dari tujuan penelitian clan mengetahui dampak

.jika subjek bersedia, maka mereka harus menandaitangani lembar

persetujuan danjika responden tidak bersedia, maka penelitian harus

menghonnati

3. Tanpanama (Anonimity)
32

Anonimity menjelaskan bentuk penulisan kuesioner dengan tidak

perlu mencantum kan nama pada lembar pengumpulan data, hanya

menuliskan kode pada lembar pengumpulan data.

4. Kerahasiaan (Confidentiality)

Confidentiality menjelaskan masalah-masalah responden yang

harus dirahisiakan dalam penelitian. Kerahasiaan infonnasi yang telat

dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data

tertentu yang alcan dilaporkan dalam hasi lpenelitian.


BAB IV

BASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN

4.1 Basil Studi Kasus

Pada bab ini penulis akan menjelaskan basil yang ditemukan pada

Asuhan Keperawatan Nyeri Pada Pasien Nn.S Dengan VertigoDi Ruang

Musdalifah Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang yang dilakukan mulai

tanggal 12 Juni-14 Juni 2018.

4.1.1 Pengkajian

Penulis mulai melakukan pengkajian pada tanggal 12 Juni 2018 jam

08:00 WIB menggunakan tahap pengkajian melalui wawancara, observasi,

pemeriksaan fisik, dan catatan medis pasien. Sehingga didapatkan bahwa pasien

berinisial Nn "S", berumur 21 tahun, berjenis kelamin perempuan, beragama

islam dan bertempat tinggal di jalan lunjuk lorong Pakjo. Pasien mengatakan :I: 1

hari yang lalu kepala nya terasa pusing, lemas dan mual muntah , pasien banya

diberikan obat yang bell di warung. Setelah mengkonsumsi obat warung tidak

ada perubaban pada kondisi pasien. Sebingga pasien dibawa oleh ibunya ke

Rumah sakit islam siti kbadijah palembang . Di Rumah Sakit pasien

mendapatkan basil pemeriksaan suhu tubuh 36°C nyeri dengan skala 6 dan

mendapatkan basil yang menyatakan bahwa pasien positifterserang Vertigo. Di

IOD pasien mendapatkan basil pemeriksaan clan mendapatkan tindakan

pemasangan IVFD RL. Kemudian pasien dipindahkan ke ruang musdalifah

(penyakit dalam).

33
34

Dari basil pengkajian pada tanggal 12 Juni 2018, didapatkan keluhan

utama Nn.S yaitu Nyeri. Data subjektif pasien mengatakan mengeluh nyeri dan

pusing bila klien banyak bergerak dan dirasakan berkurang bila klein

beristirahat. Pada klien dengan vertigo biasanya pusing dirasakan seperti

berputar klien, mengatakan bila vertigo menyerang pada daerah kepala pusing

yang dirasakan seperti berputar dengan skala nyeri 6, klien mengatakan vertigo

menyerang bila melakukan suatu gerakan yang mendadak dan di saat pasien

kelelahan.

4.1.2 Diagnosa Keperawatan

Dari basil pengkajian didapatkan masalah keperawatan Nn.S adalah

nyeri dan diagnosa keperawatan utama yaitu nyeri yang berhubungan

dengan gerakan kepala yang mendadak dan kelelahan. Yang di buktikan

dengan Tanda gejala yang timbul pada Nn.S yaitu nyeri sakit kepala disertai

rasa berputar• putar,mualmuntah, hilang nya gangguan keseimbangan pasien

terlihat gelisah, pasien tampak lemah,berkeringat.

4.1.3 Intervensi Kepenwatan

Setelah merumuskan diagnosa keperawatan, Jangkah selanjutnya

ialah menyusun rencana keperawatan. Dalam perencaoaao ini, penulis

dapat menentukan tingkat keberhasilan berdasarkan tujuan keperawatan yaitu

setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan nyeri

berkurang dengan kriteria basil dengan skala 0, nadi dalam rentang normal

60-100 kali permenit, pemafasan dalam rentang normal 15-24 kali permenit,

wama kulit normal, dan tidak ada pusing (Nurarit 2015).


35

lntervensi keperawatan yang akan dilakukan selama 3x24 jam oleh

penulis pada pasien Nn.S berdasarkan NIC (Nuring Imervension

Clasification) antara lain yaitu mengkaji intensitaslskala nyeri, monitor tekanan

darah, nadi dan RR, atur posisi pasien senyaman mungkin, ajarkan tehnik

relaksasi napas dalam, kolaborasi dalam pemberian analgetik clan

kolaborasi pemberian cairan intravena (Nurarif, 20 l S).

4.1.4 Implementasi Keperawatan

lmplementasi keperawatan yang dilakukan selama 3x24 jam oleh penulis

yaitu memonitor nyeri sesering mungkin, anjurkan klien istirahat, atur

posisi pasien, menganjarkan pasien tehnik relaksasi napas dalam, berkolaborasi

dalam pemberian antipiretik dan berkolaborasi pemberian cairan intravena.

Implementasi keperawatan yang dilakukan penulis selama 3x24 jam, basil

yang clidapatkan pada tanggal 12 Juni 2018 pada pukul 08.00 WIB, yaitu

mengkaji intensitas/skala nyeri sesering mungkin, respon subjektif pasien

yaitu pasien mengatakan kepala nya masih terasa nyeri, respon objektif pasien

tampak meringis dan gelisah sambil memegang kepala, pasien tampak

lemah. Memonitor telaman darah, nadi dan RR, respon subjektif pasien

yaitu pasien mengatekan bersedia, respon objektif pasien yaitu tekanan darah

110/80 mmHg, nadi 80 x/menit, respirasi 20 x/menit, KU lemah.

Mengatur posisi pasien senyaman mungkin, respon subjektif mengatakan

tubuh nya kurang nyaman kama nyeri yang berputar-putar pada kepala nya,

respon objektif pasien tampak mencari posisi senyaman mungldn dengan di

bantu perawat dan keluarga, tehnik relaksasi napas dalam, respon subjektif

pasien mengatakan bersedia di ajari


36

tehnik relaksasi napas dalam, respon objektif pasien tampak melakukan tebnik

relaksasi napas dalam secara perlahan-lahan. Berkolaborasi dalam pemberian

antipiretik (Antihistamin 3xl, Betahistin 3xl, dan Mertigo 3xl}, respon subjektif

pasien yaitu pasien mengatakan bersedia minum obatnya, respon objektif pasien

yaitu obat Antihistamin, Betahistin, Mertigo sudah diminum. Berkolaborasi

pemberian cairan intravena (ondan 2x 1, ranitidin 2x 1 ), respon subjektif

pasien yaitu Nn.S mengatakan mau disuntik, respon objektif pasien yaitu

injeksi melalui IV.

Hasil Evaluasi yang didapat pada pukul 13.00 WIB yaitu mengkaji

intensitas/skala nyeri sesring mungkin, respon subjektif pasien yaitu pasien

mengatakan kepala nya masih terasa nyeri, respon objektif pasien tampak

meringis dan gelisah sambil memegang kepala, pasien tampak lemah.

Memonitor tekanan darah, nadi dan RR, respon subjektif pasien yaitu pasien

mengatakan bersedia, respon objektif pasien yaitu tekanan darah 110/80 mmHg,

nadi 80 x/menit, respirasi 20 x/menit, KU lemah. Mengatur posisi pasien

senyaman mungkin, respon subjektif mengatakan tubuh nya kurang nyaman

karna nyeri yang berputar-putar pada kepala nya, respon objektif pasien tampak

mencari posisi senyaman munglcio dengan di bantu perawat dan keluarga,

tebnik relaksasi napas dalam, respon subjektif pasien mengatakan bersedia

di ajari tehnik relaksasi napas dalam, respon objektif pasien tampak

melakukan tehnik

relaksasi napas dalam secara perlaban-lahan. Berkolaborasi dalatn pemberian

antipiretik (Antihistam.in 3xl, Betahistin 3xl, dan Mertigo 3xl), respon subjektif

pasien yaitu pasien mengatakan bersedia minum obatnya, respon objektif pasien
37

yaitu obat Antihistamin, Betahistin, Mertigo sudah diminum. Berkolaborasi

pemberian cairan intravena (ondan 2xl, ranitidin 2x1), respon subjektif pasien

yaitu Nn.S mengatakan mau disuntik, respon objektif pasien yaitu injeksi

melalui IV.

Basil pengkajian yang didapatkan pada tanggal 13 Juni 2018 pada pukul

08.00 WIB, yaitu Basil yang didapatmengkaji intensitas/skala nyeri sesring

mungkin, respon subjektif pasien yaitu pasien mengatakan kepala nya masih

terasa nyeri, respon objektif pasien tampak meringis dan gelisah sambil

memegang kepala, pasien tampak lemah. Memonitor tekanan darah, nadi dan

RR, respon subjektif pasien yaitu pasien mengatakan bersedia, respon objektif

pasien yaitu tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 80 x/menit, respirasi 20 x/menit,

KU lemah. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin, respon subjektif

mengatakan tubuh nya kurang nyaman kama nyeri yang berputar-putar pada

kepala nya, respon objektif pasien tampak mencari posisi senyaman mungkin

dengan di bantu perawat dan keluarga, tehnik relalcsasi napas dalam, respon

subjektif pasien mengatakao bersedia di ajari tehnik relaksasi napas dalam,

respon objektif pasien tampak melakukan tehnik relaksasi napas dalam secara

perlahan-lahan. Berkolaborasi dalam pemberian antipiretik (Antihistamin 3xl,

Betahistin 3xl, dan Mertigo 3xl), respon subjektif pasien yaitu pasien

mengatakan bersedia minum obatnya, respon objektif pasien yaitu obat

Antihistamin, Betahistillt Mertigo sudah diminum. Berkolaborasi pemberian

cairan intravena (ondan 2xl, ranitidin 2x I), respon subjektif pasien yaitu Nn.S
mengatakan mau disuntik, respon objektif pasien yaitu injeksi melalui IV.
38

pada pukul 13.00 WIB yaitu Basil yang didapat Basil yang

didapatmengkaji intensitas/skala nyeri sesring mungkin, respon subjektif pasien

yaitu pasien mengatakan kepala nya masih terasa nyeri, respon objektif pasien

tampak meringis clan gelisah sambil memegang kepala, pasien tampak lemah.

Memonitor tekanan darah, nadi clan RR, respon subjektif pasien yaitu pasien

mengatakan bersedia, respon objektif pasien yaitu tekanan darah 110/80 mmHg,

nadi 80 x/menit, respirasi 20 x/menit, KU lemah. Mengatur posisi pasien

senyaman mungkin, respon subjektif mengatakao tubuh nya kurang nyaman

kama nyeri yang berputar-putar pada kepala nya, respon objektif pasien tampak

mencari posisi senyaman mungkin dengan di bantu perawat ciao keluarga, tehnik

relaksasi napas dalam, respon subjektif pasien mengatakan bersedia di ajari

tehnik relaksasi napas dalam, respon objektif pasien tampak melakukan tehnik

relaksasi napas dalam secara perlaban-lahan. Berkolaborasi dalam pemberian

antipiretik(Antihistamin 3xl, Betahistin 3xl, clan Mertigo 3xl), respon subjektif

pasien yaitu pasien mengatakan bersedia minum obatnya, respon objektif pasien

yaitu obat Antihistamin, Betahistin, Mertigo suclah diminum. Berkolaborasi

pemberian cairan intravena (ondan 2xl, ranitidin 2xl ), respon subjektif

pasien yaitu Nn.S mengatakan mau disuntik, respon objektif pasien yaitu

injeksi melaluiIV.

Hasil yang didapatkan pada tanggal 13 Juni 2018 pada pukul 08.00

WIB, yaitumengkaji intensitas/skala nyeri sesring mungkin, respon subjektif

pasien yaitu pasien mengatakan kepala nya m.asih terasa nyeri, respon

objektif pasien
39

tampak meringis clan gelisah sambil memegang kepala, pasien tampak lemah.

Memonitor tekanan darah, nadi clan RR, respon subjektif pasien yaitu pasien

mengatakan bersedia, respon objektif pasien yaitu tekanan darah 110/80 mmHg,

nadi 80 x/menit, respirasi 20 x/menit, KU lemah. Mengatur posisi pasien


senyaman mungkin, respon subjektif mengatakan tubuh nya kurang nyaman

kama nyeri yang berputar-putar pada kepala nya, respon objektif pasien tampak

mencari posisi senyaman mungkin.dengan di bantu perawat clan keluarga, tehnik

relaksasi napas dalam, respon subjektif pasien mengatakan bersedia di ajari

tehnik relaksasi napas dalam, respon objektif pasien tampak melakukan tehnik

relaksasi napas dalam secara perlahan-lahan. Berkolaborasi dalam pemberian

antipiretik (Antihistamin 3xl, Betahistin 3xl, clan Mertigo 3xl), respon subjektif

pasien yaitu pasien mengatakan bersedia minum obatnya, respon objektif pasien

yaitu obat Antihistamin, Betahistin, Mertigo sudah diminum. Berkolaborasi

pemberian cairan intravena (ondan 2xl, ranitidin 2xl), respon subjektif pasien

yaitu Nn.S mengatakan mau disuntik, respon objektif pasien yaitu injeksi

melalui IV.

4.1.S Evaluasi
Setelab dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, maka penulis

melakukan evaluasi. Hasil evaluasi dididapatkan penulis pada tanggal 12 juni

2018 respon subjektif pasien mengatakan kepala nya terasa nyeri yang disertai
40

rasa berputar-putar, mual-muntah, respon objektif pasien tampak memegang

kepala nya dan gelisah, KU lemab,muka pucat. Masalah nyeri belum teratasi dan

intervensi dilanjutkan denganmengkaji intensitas/skala nyeri, monitor tekanan

darah, nadi dan RR, atur posisi pasien senyaman mungkin, ajarkan

tehnik relaksasi napas dalam, kolaborasi dalam pemberian analgetik dan

kolaborasi pemberian cairan intravena.

Hasil evaluasi yang didapatkan pada tanggal 13 juni 2018 respon subjektif

yaitu pasien mengatakan nyeri pada kepala yang di sertai berputar-putar dan

mual muntah sudah mulai berkurang pasien tampak sudah tidak gelisah

lagi, keadaan pasien masih lemah, dan ticlak pucat lagi. Masalah nyeri belum

teratasi dan intervensi dilanjutkan denganmengkaji intensitas/skala nyeri,

monitor tekanan darah, nadi dan RR, atur posisi pasien senyaman

mungkin, ajarkan tehnik relaksasi napas dalam, kolaborasi dalam

pemberian analgetik dan kolaborasi pemberian cairan intravena.

Hasil evaluasi yang didapatkan penulis pada tanggal 14 juni 2018

respon subjektifyaitu pasien mengatakan nyeri pada kepala yang di sertai rasa

berputar• putar sudah tidak terasa lagi dan perasaan mual-muntah pun tidak

ada lagi, keadaan umum pasien sudah membaik. Maslah nyeri sudah

teratasi dan intervensi dilanjutkan.

Hasil evaluasi selama 3x24 jam didapatkan bahwa masalah keperawatan

nyeri pada vertigo teratasi sepenuh nya dengan data subjektif pasien mengatakan

tubuh nya tidak terasa lagi nyeri pada kepala yang disertai rasa berputar-putar

yang disertai mual-muntab, pasien tidak gelisah, pasien tampak tidak lemah,
41

keadaao umum pasien sudah membaik. Masalah nyeri sudah teratasi dan

intervensi di lanjutkan.

4.2 Pembahasan

Pada bah ini akan diuraikan kesenjangan antara basil temuan penulis,

basil penelitian orang lain dengan judul yang sama, dan teori terkait tentang

kasus Vertigo dengan nyeri yang terdiri dari tahap pengkajian, diagnosa

keperawatan, intervensi keperawatan, implementasi keperawatan dan evaluasi

keperawatan.

4.2.1 Pengkajian

Menurut basil temuan penulis di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah

Palembang didapatkan basil pemeribaao fisik pada tanggal 12 Juni 2018,

keluhan utama Nn.S yaitu nyeri. Data subjektifpasien meogatakan nyeri sudah 1

bari yang lalu, pasien mengatakan kepala nya terasa nyeri berputar-putar, dan

pasien mengatakan tubuhnya terasa tidak enak dan data objektif suhu

tubuhnya

36°C, nadi 80 kali permenit, pernapasan 20 kali permenit, tekanan darahnya

120/80 mmHg. Pasien Nn.S terlihat gelisah, pasien tampak lemah.

Berdasarkan basil pengkajian Murtiningsih (2013) ditemukan pasien

Vertigo dengan masalah nyeri yang didukung oleh data subjektif Tn R

nyeri swish 1 hari clan data objektif pasien memegang kepala, nadi 88 kali

permenit, pernapasan 24 kali permenit,

MenurutMisbach (2015) Vertigo adalah ada nya sensasi berputar atau

rasa gerakan dari tubuh atau lingkungan sekitarnya dengan gejala lain yang

timbul
42

terutama dari sistem otonom, yang di sebabkan oleh gangguan alat

keseimbangan tubuh oleh berbagai keadaan atau penyakit.

Menurut pumamasari 2016 vertigo merupakan penyakit yang

menimbulkan kepala terasa berputar-putar, mual-muntah yang juga disertai

nyeri yang mengakibatkan hilang nya sistem keseimbangan tubuh.

Menurut kusumastuti 2015 vertigo adalah suatu gejala yang membuat

penderita memsakan pusing yang berputar-putar dengan disertai rasa

mual• muntah yang di akibatkan adanya gerakan mendadak yang

menimbulkan nyeri pada seseorang.

Berdasarkan basil pengkajian penulis, basil penelitian orang lain dan

teori terkait, maka penulis berasumsi tidak terdapat kesenjangan antara

ketiganya. Penulis mempunyai pendapat bahwa tanda gejala penyakit

Vertigo, yaitu rasa nyeri yang menyerang bagian kepala yang menjadi prioritas

diagnosa keperawatan.

4.2.2 Diagnosa Keperawatan

Dari basil pengkajian selama 3x24 jam didapatksn masalah keperawatan


Nn.S adalah vertigo diagnosa keperawatan utama yaitu nyeri. Tanda gejala yang

timbul pada Nn.S yaitupasien megang bagian kepala, pasien terlihat

gelisah,pasien tampak lemah, turgor kulit tidak elastis, mukosa bibir kering.

Berdasarkan basil pengkajian Murtiningsih (2013) diagnosa keperawatan

utama yang diangkat adalah vertigo dengan masalah nyeri yang didukung

oleh data subjektif sakit kepala 1 hari clan data objektif pasien mengeluh sakit

kepala,
43

nadi 88 kali permenit, pemapasan 24 kali pennenit, mukosa bibir kering,

lidah pucat.

Putri (2016) Vertigo disebabkan oleh jika posisi kepala berubah pada

suatu keadaan tertentu. Pasien akan merasa berputar atau merasa sekelilingnya

berputar jika alcan ke tempat tidur, berguling dari satu sisi ke sisi

lainnya, bangkit dari tempat tidur di pagi hari, mencapai sesuatu yang tinggi

atau jika kepala digerakkan ke belakang. Biasanya vertigo banya berlangsung

5-10 detik. Kadang-kadang disertai rasa mual dan seringkali pasien merasa

cemas.Penderita biasanya dapat mengenali keadaan ini dan berusaha

menghindarinya dengan tidak melakukan gerakan yang dapat menimbulkan

vertigo.

Misbach (2016) vertigo adalah adanya sensasi gerakan atau rasa

gerak dari tubuh atau lingkungan sekitamya dengan gejala Iain yang timbul

terutama dari sistem otonom, yang disebabkan oleh gangguan alat

keseimbangan.

4.2.3 Intervensi Kepenwatan

Setelah menunuskan diagnosa keperawatan, langkah selanjutnya ialah

menyusun rencana keperawatan. Dalam perencanaan ini, penulis dapat

menentukan tingkat keberhasilan berdasarkan tujuan keperawatan yaitu setelah

dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam dibarapkan nyeri dalam

batas

normal dengan laiteria basil nyeri berkurang, pernamsan dalam rentang normal
1 S-24 kali pennenit, warna kulit normal, dan tidak ada pusing (Nurmif, 201 S)•

• Intervensi keperawatan yang dilakukan oleh penulis pada Nn.S

berdasarkan NIC (Nuring lntervension Clasiftcation) antara Iain yaitu lakukan


44

pengkajian nyeri secara komprehensif, monitor tekanan darah, nadi clan

RR,anjurkan pasien banyak minum, kolaborasi dalam pemberian antipiretik clan

kolaborasi pemberian cairan intravena.

Berdasarkan basil penelitian boris yanuar (2015) intervensi keperawatan

yang dilakukan adalah mengkaji intensitas nyeri, ajarkan klien tehnik

relaksasi napas dalam, ajarkan pasien mengatur posisi senyaman mungkin,

mengobservasi tanda-tanda vital, kolaborasi pemberian analgetik.

Ada beberapa intervensi yang harus dilakukan pada pasien vertigo dengan

masalah nyeri, yaitu monitor intensitas/skala nyeri sesering mungkin, anjurkan

pasien istirahat, atur posisi pasien senyaman mnngkin, ajarkan pasien

teknik relaksasi napas dalam, kolaborasi untuk pemberian analgetik. (Nurarif,

2015).

Berdasarkan intervensi yang dilakukan penulis, basil penelitian orang lain,

clan teori terkait, maka penulis berasumsi bahwa terdapat beberapa persemaan

dan perbedaan. Persamaannya, yaitu monitor skala nyeri dengan rasional untuk

mengetahui perubahan rasa nyeri, monitor tekanan darah, nadi, dan RR dengan

rasional tanda-tanda vital merupakan acuan untuk mengetahui keadaan umum

pasien,kolaborasi dalam pem.berian antipiretik dengan rasional antipiretik untuk

mengurangi nyeri, dan kolaborasi pemberian cairan intravena dengan rasional

pemberian cairan intravena untuk memenuhi kebutuhan cairan. Adapula

perbedaannya, yaitu penulis tidak melakukan intervensi berikan penjelasan

kepada pasien den keluarga tentang nyeri, pasien Nn.S sw:lah berusia 15 tahun,

pasien swtah mulai mengetahui informasi tentang nyeri pada pasien, penulis

tidak melakukan intervensi anjurkan pasien menggunakan tehnik napas dalam


45

karena, pasien Nn.S merasa susah saat relaksasi napas dalam kama pusing

yang di alami.

4.2.4 lmplementasi Keperawatan

lmplementasi keperawatan yang dilakukan penulis selama 3x24 jam,

basil yang didapatkan pada tanggal 12 Juni 2018 , yaitu mengkaji

intensitas/skala nyeri sesring mungkin, respon subjektif pasien yaitu pasien

mengatakan kepala nya masih terasa nyeri, respon objektif pasien tampak

meringis dan gelisah sambil memegang kepala, pasien tampak lemah.

Memonitor tekanan darah, nadi dan RR, respon subjektif pasien yaitu

pasien mengatakan bersedia, respon objektif pasien yaitu tekanan darah

110/80 mmHg, nadi 80 x/menit, respirasi 20 x/menit, KU lemah. Mengatur posisi

pasien senyaman mungkin, respon subjektif mengatakan tubuh nya kurang

nyaman kama nyeri yang berputar-putar pada kepala nya, respon objektif

pasien tampak mencari posisi senyaman mungkin dengan di bantu perawat

dan keluarga, tehnik relaksasi napas dalam, respon subjektif pasien

mengatakan bersedia di ajari tehnik relaksasi napas dalam, respon objektif

pasien tampak melakukan tehnik relaksasi napas dalam secara perlaban-lahan.

Berkolaborasi dalam pemberian antipiretik (Antihistamin 3xl, Betabistin 3xl,

dan Mertigo 3xl), respon subjektif pasien yaitu pasien mengatakan

bersedia minum obatnya, respon objektif pasien yaitu obat

Antihistamin, Betahistin, Mertigo sudah diminum. Berkolaborasi

pemberian cairan intravena (ondan 2xl, ranitidin 2xl), respon subjek.tif

pasien yaitu Nn.S mengatakao mau disuntik, respon objektif pasien yaitu injeksi

melalui IV.
46

Hasil yang didapatkan pada tanggal 13 Juni 2018 pada pukul 08.00 WIB,

yaitu mengkaji intensitas/skala nyeri sesring mungkin, respon subjektif pasien

yaitu pasien mengatakan kepala nya masih terasa nyeri, respon objektif pasien

tampak meringis dan gelisah sambil memegang kepala, pasien tampak lemah.

Memonitor tekanan darah, nadi dan RR, respon subjektif pasien yaitu pasien

mengatakan bersedia, respon objektif pasien yaitu tekanan darah 110/80 mmHg,

nadi 80 x/menit, respirasi 20 x/menit, KU lemah. Mengatur posisi pasien

senyaman mungkin, respon subjektif mengatakan tubuh nya kurang nyaman

kama nyeri yang berputar-putar pada kepala nya, respon objektif pasien tampak

mencari posisi senyaman mungkin dengan di bantu perawat dan keluarga, tebnik

relaksasi napas dalam, respon subjektif pasien mengatakan bersedia di ajari

tebnik relaksasi napas dalam, respon objektif pasien tampak melakukan

tebnik relaksasi napas dalam secara perlaban-Iaban. Berkolaborasi dalam

pemberian antipiretik (Antihistamin 3xl, Betahistin 3xl, dan Merti.go 3xl),

respon subjektif pasien yaitu pasien mengatakan bersedia minum obatnya, respon

objektif pasien yaitu obat Antihistamin, Betabistin, Mertigo sudah

diminum. Berkolaborasi pemberian cairan intravena (ondan 2xl, ranitidin 2xl),

IeSJ)On subjektif pasien yaitu Nn.S mengatakan mau disuntik, respon

objektif pasien yaitu injeksi melaluiIV.

Hasil yang didapatkan pada tanggal 14 Juni 2018 pada pukul 08.00

WIB, yaitu mengkaji intensitas/skala nyeri sesring mungkin, respon subjektif

pasien yaitu pasien mengatakan kepala nya masih terasa nyeri, respon

objektif pasien tampak meringis dan gelisah sam.bil memegang kepala, pasien

tampak lemah.
47

Memonitor tekanan darah, nadi dan RR, respon subjektif pasien yaitu

pasien mengatakan bersedia, respon objektif pasien yaitu tekanan darah 110/80

mmHg, nadi 80 x/menit, respirasi 20 x/menit, KU lemah. Mengatur

posisi pasien senyaman mungkin, respon subjektif mengatakan tubuh nya

kurang nyaman karna nyeri yang berputar-putar pada kepala nya, respon

objektif pasien tampak mencari posisi senyaman mungkin dengan di bantu

perawat dan keluarga, tehnik relaksasi napas dalam, respon subjektif pasien

mengatakan bersedia di ajari tehnik relaksasi napas dalam, respon objektif

pasien tampak melakukan tehnik relaksasi napas dalam secara perlahan-laban.

Berkolaborasi dalam pemberian antipiretik (Antihistamin Jxl, Betahistin Jxl,

dan Mertigo Jxl), respon subjektif pasien yaitu pasien mengatakan bersedia

minum obatnya, respon objektif pasien yaitu obat Antibistamin, Betahistin,

Mertigo sudah diminum. Berkolaborasi pemberian cairan intravena (ondan

2xl, ranitidin 2xl), respon subjektif pasien yaitu Nn.S mengatakan mau

disuntik, respon objektif pasien yaitu injeksi melalui IV.

Berdasarkan implementasi keperawatan yang dilakukan Murtiningsih

(2013) selama 3x24 jam, basil yang didapatkan pada tanggal 22 April 2013 pada

pukul 13.00 WIB, yaitu mengobservasi keadaan umum dan tanda-tanda vital,

respon subjektif pasien yaitu Nn.S mengatakau anaknya tidak nyeri kepala

lagi, respon objektif pasien yaitu pasien sudah tenang, nadi 88 x/menit,

respirasi 24 x/menit, badan teraba panas dan lemab. Mengatur posisi pasien

senyaman mungkin, respon subjektif mengatakao tubuh nya kurang nyaman

karna nyeri yang berputar-putar pada kepala nya, respon objektif pasien

tampak mencari
48

posisi senyaman mungkin dengan di bantu perawat dan keluarga, tebnik

relaksasi napas dalam, respon subjektif pasien mengatakan bersedia di

ajari tehnik relaksasi napas dalam, respon objektif pasien tampak melakukan

tebnik relaksasi napas dalam secara perlahan-lahan. Berkolaborasi dalam

pemberian antipiretik (Antihistamin 3xl, Betahistin 3xl, dan Mertigo 3xl),

respon subjektif pasien yaitu pasien mengatakan bersedia minum obatnya, respon

objektif pasien yaitu obat Antihistamin, Betahistin, Mertigo sudah

diminum. Berkolaborasi pemberian cairan intravena (ondan 2xl, ranitidin

2xl), respon subjektif pasien yaitu Nn.S mengatakan mau disuntik, respon

objektif pasien yaitu injeksi melalui IV.

Berdasarkan basil temuan penulis, basil penelitian orang lain, dan teori

terkait, maka penulis berasumsi bahwa terdapat beberapa persamaan dan

perbedaan antara implementasi yang dilakukan. Implementasi yang dilakukan

hams sesuai dengan keadaao umum pasien.

4.2.5 Evalaasi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x74 jam didapatkan

bahwa masalah keperawatan nyeri teratasi sepenuhnya dengan data subjektif

pasien mengatakan tubuhnya tidak nyeri lagi dan data objektif pasien tidak

terlihat gelisah, pasien tidak tampak lemah, tubuh pasien tidak nyeri,

keadean umum pasien membaik, basil pemeriksaao tanda-tanda vital

tekanan darah

120/80 mmHg, nadi 81 x/menit, pernapasan 19 x/menit, suhu 37°.Masalah


nyeri

teratasi dan intervensi dilanjutkan.


49

Berdasarkan basil penelitian Murtiningsih (2013), evaluasi yang dilakukan

selama 3x24 jam adalah data subjektif keluarga pasien mengatakan nyeri

Nn.S sudah menunm dan data objektifuya suhu 3 7°C, nadi 84 kali

pennenit, pemapasan 20 kali permenit, Nn.S tampak lebih segar. Masalah

nyeri sudah teratasi clan intervensi dihentikan karena pasien sudab

diperbolehkan pulang oleh dokter.

Keberhasilan evaluasi berdasarkan kriteria basil yaitu setelah

dilakukan tindakan keperawatan diharapkan nyeri normaldengan kriteria basil

nyeri dalam rentang normal 0-10, nadi dalam rentang normal 60-100

kali pennenit, pemafasan dalam rentang normal 15-24 kali permenit, wama

kulit normal, dan tidak ada pusing (Nurarif, 2015).

Berdasarkan evaluasi basil temuan penulis, penelitian orang lain dan teori

terkait, maka penulis berasumsi bahwa tidak ada kesenjangan antara ketiganya.

Masalah pada pasien dapat dikatakan teratasi apabila kriteria hasilnya sudab

terpenuhi.

4.3 Keterbatasan

Dalam penelitian ini, tidak juga terlepas dari keterbatasan-keterbatasan

yang terjadi, yaitu:

1. Waktu yang disediakan untuk pengumpulan data penelitian sangat singkat

sehingga mempengaruhi pengumpulan informasi saat pengkajian dan

mempengarubi kualitas penelitian.


50

2. Kekurangan referensi baik buku maupun jumal yang berhubungan dengan

pennasalahan ini, sehingga basil penelitian yang awal mulanya menjadi target

kurang memuaskan.

3. Kurangnya pengalaman penulis dalam kegiatan riset, sehingga banyak

terdapat kekurangan dalam penulisan.


BABV

KESIMPULANDANSARAN

S.l. Kesimpulan

5.1.1.Hasil pengkajian pada Nn.S yang didapatkan antara lain data subjektif

pasien mengatakan pusing dikepala yang disertai mual muntah sudah 1

hari yang lalu, pasien mengatakan tubuhnya terasa lemah, dan data objektif

suhu tubuhnya 38,9°C, nadi 80kali pennenit, pemapasan 20 kali pennenit,

tekanan darahnya 120/SOmmHg. Pasen Nn.S terlihat gelisah, pasien

tampak lemah.

5.1.2.Dari basil pengkajian di dapat kan masalah keperawatan Nn.S adalah Nyeri

diagnosa keperawatan utama yaitu Nyeri berhubungan dengan aktifitas

mendadak

5.1.3.Intervensi keperawatan pada Nn.S yaitu setelah dilakukan tindakan

keperawatan 3x24 jam c:liharapkan nyeri berkurang dengan rentang norma

10 (Nurarif,2015). lntervensi keperawatan yang dilakukan penulis, yaitu

mengkaji skala nyeri, monitor tekanan darah, nadi dan RR, mengatur

posisi pasien senyaman mungkin, mengajarkan tehnik relaksasi napas

dalam, kolaborasi dalam pemberian antipiretik dan kolaborasi pemberian

cairan intravena.

51
52

5.1.4.ImpJementasi keperawatan yang dilakukan penulis selama 3x24 jam pada

Nn.S yaitu mengkaji skala nyeri, memonitor tekanan darah, nadi clan RR,

mengatur posisi pasien senyaman mungkin, berkolaborasi dalam

pemberian anti piretik clan berkolaborasi pemberian cairan intravena.

S.1.S.Hasil evaluasi selama 3x24 jam di dapat kan bahwa masalah keperawatan

nyeri teratasi sepenuhnya dengan data subjektif pasien mengatakan

tubuhny atidak nyeri lagi, respon objektif nya suhu tubuh Nn.S 37,3°C,

tekanan darah 120/80 mmHg ,nadi 8lx/menit, respirasi 19x/menit,

keadaan umum pasien sudah membaik. Masalah nyeri sudah teratasi dan

intervensi dilanjutkan (pasien dijadwalkan pulang oleh dokter pada tanggal

15 Juni 2018).

S.2. Saran

5.2.1.Bagi Masyarakat atau Pasien:

Diharapkan agar masyarakat untuk senantiasa mencari tahu lebih

dalam tentang cara mengatasi nyeri pada pasien Vertigo, karena

pengetahuan yang banyak dapat mencegah agar tidak menyebabkan

komplikasi. Selain itu, masyarakat juga diharapkan dapat menjaga

pola aktivitas agar tidak menimbulkan Vertigo.


53

5.2.2. Bagi Rumah Sakit:

Diharapkan kepada Direktur Rumah Sakit agar sering di laksanakan

pelatihan secara berkala penyegaran asuhan keperawatan pada pasien Vertigo

dengan masalah nyeri kepada pegawai khusus nya perawat. Agar lebih

meningkat nya kualitas pemberian asuhan keperawatan pada pasien.

5.2.3. Bagi Peneliti:

Diharap kan penulis selanjutnya dapat menggunakan atau memanfaatkan

waktu seefektif mungkin, sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan pada


pasien secara optimal.
DAFl'AR PUSTAKA

Dewanto, George 2009. Panduan Praktis Diagnosis & Tata Laksana Penyakit

Saraf, Jakarta : EGC

Santosa, Budi. 2005. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006. Alih

bahasa, Jakarta : Prima Medika

Wilkinson, Judith M. 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan

Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC, Jakarta : EGC

Price, S.A., & Wilson, L.M. 2006. Patifisiologi: Konsep klinis proses-proses

penyakit Vol.2, Jakarta : EGC

Muttaqin, Arif. 2008. Pengantar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan

Sistem Persyarafan, Jakarta :_ Salemba Medika

Sanders, Valeria C. Scanlon Tina. 2006. Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi, edisi

3, Jakarta : EGC

Finestone, AJ. 2009. Evaluation and clinical management of dizzines

and vertigo. Massachusetts : john wright

Kelompok studi vertigo PERDOSSI. 2012. Pedoman tata laksana vertigo.

Jakarta : PERDOSSI.

Sutami, s. 2006. Diagnosis and management of vertigo. PIN II nyeri kepala,

nyeri dan vertigo, surabaya.


Wieksoatmodjo, B.R. 2004. Vertigo aspek neurologi. Cennin dunia

kedokteran.
INFORMED CONSENT

(Penetujuan Menjadi Partisipao)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa saya telah

mendapat penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang

akan dilakukan oleh

Nama DoniAsmada

Judul Asuhan Keperawatan Dengan Nyeri Pada Pasien Vertigpo Di

Ruang Muzdalifah Rumah SalcitIslam Siti Khadijah Palembang.

Saya memutuskan setuju untuk ikut berpatisipasi pada penelitian ini secara

sukarela tanpa paksaan. Bila selama penelitian ini saya menginginkan

mengundurkan diri, maka saya dapat mengundurkan diri sewaktu-waktu tanpa

saksi apapun.
Palembang, Mei 2018
Saksi Yang memberi Pensetujuan

Palembang, Mei 2018


Peneliti

(Doni Asmada)
RUMAH SAKIT ISLAM SITI KHADIJAH
Jalan Demang Lebar Daun, Pakjo Palembang 30137

1'(0711) 356008 (Hunting), Fax. (0711) 311884,373976 e-mail:rsisitij(hadijah_plg@yahoo.co.id

Nomor : 1090/DIR/1.4/VIIl/2018 19 Dzulagidah 1439 H


Lampiran :- 01 Agustus 2018 M
Perihal : Izln Penelitian

Yth.Ketua
snK Siti Khadijah
di-
Palembang

Assalamu'alaikum Wr. Wb

Teriring salam dan do'a semoga Allah SWT senantiasa memberikan Rahmat dan
Hidayah kepada kita semua dldalam menjalankan aktlvitas sehari-hari. Amiin.

Menindaklanjuti surat saudara Nomor 435/BAAK/l/1.3/V/2018 tanggal 02 Junl 2018


perihal permohonan izin penelitian mahasiswa atas nama :
Nama : Donl Asmada
NIM : 11.522.044
Judul : Asuhan Keperawatan Dengan Nyeri Pada Pasien Vertigo di Ruang
Muzdalifah Rumah Saldt Islam Sitt Khadijah Palembang Tahon
2018
dengan lnl Dlrektur Utama Rumah Saklt Islam Sitt Khadijah Palembang memberfkan fzfn
kepada yang bersangkutan untuk melakukan penelitian.

Data hanya dlgunakan untuk bahan kajfan flmiah dan tldak untuk dlpubllkaslkan, setelah
selesal yang bersangkutan dlharapkan memberfkan data dan hasllnya 1 (satu) eksemplar
sebagai arsip Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang.

Demlklan atas perhatlannya diucapkan terfma kaslh.

Wassalamu'alalkum Wr. Wb
YAYASAN ISLAM SITI KHADIJAH
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
IZIN MENDIKNAS NO. 164/i;>/0/2004
REKOMENDASI BPPSDM DEPKES NO. HK.03.2.4.1.02485
Jf1L Damang L.ebar Daun Pal(Jo Palembang Tolp. 0711 -314562

Nomor :~~f"/ BAAK/ I /1.JN/2018 Palembang, 2 Juni 2018


Lampiran : I berkas Kepada. Yth,
Perihal : Mohon Izin Penelitian Mahasiswa Direktur RSI Siti Khadijah
Prodi D.111 Keperawatan Di-
Palembang

Assalamualaikum Wr.Wb
Teriring salam clan doa, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan
rahmat dan hidayah Nya kepada kita semua dalam melaksanakan tugas sehari-hari.
Amin
Dalam rangka penyelesaian tugas akhir mahasiswa/1 Program Studi D.III
Keperawatan STIJ< Siti Khadijah Palembang, maka bersama ini kami mohon
bantuan kiranya Bapak/Ibu/Saudara/1 untuk memberikan izin penelitian kepada
mahasiswa kami (daftar nama terlampir) untuk melakukan pengambilan kasus
penehtian dan data-data yang diperlukan berserta penjelasan lainnya dari instansi
yang berada di tempat yang Bapak/ibu pimpin. Untuk kemudian digunakan dalam
penyusunan proposal penelitian Karya Tulis Ilmiah yang dimaksud.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan, atas kerjasamanya yang baik
kami ucapkan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb

Ketua Prodi D.Dl Keperawatan

Kes

Tembusan:
1. Ka. Diklat RSI Siti Khadijah Palembang
2. Arsip
PROSES PEMBIMBINGAN

A. BIMBINGAN PROPOSAL
( Proses bimbingan minimal 4 kali pertemuan)

No Hariffanggal Kegiatan Cata tan Paraf


Pembimbine/Saran Pembimbin2

'1} ,.... !1 ... 'l..G(~ to\\c:;u.L


t ~o..'o
~ ....\,
fl
v:. 9tt
~

I z, \ ....Q-'2..~i
4Z-,c.~\ ~\
Si
l
~\::, ~
~\, .~

\cc.,~,s

Yr
{kc-
'3 ~ ,. 3 .-,Z..QI@. r.,~\, CJ.
(5o,.'o ~

r,.
, i.,,,.£1.t:;;,;,;;aij¢.Qz;;;;e;;i;Z£0!,#fi;:;.,AZ43......
.. ..... . »>!".' • ·. ·
YAYASAN ISLAM SITI KHADUAH
SEKOLAH TlNGGI ILMU KESEHATAN SITI K.HADUAH
PROGRAM STUDI D.111 KEPERA WATAN
Jin. Demang Lebar Daun Pa.ltjo Palombang Telp. 0711-31462

Palembang, 09 Agustus 2018


Nornor : 086.42/DIIIKepNIIl/2018 Kepada Yth,
Lampiran 1. Ns. Sintiya Halisya, M.Kes.
Perihal : Undangan Seminar Komprehensif 2. Lily Marleni, S.Kep.,M.Kes
3. Ns. Lenny Astuti, S.Kep.,M.Kes
Di
Palembang

Assalamuaiaikum Wr.Wb
Teriring salam dan doa semoga Allah swr senansiasa melimpahkan rahmat dan Hidayah Nya
kcpada kita semoga dalam mclaksanakan tugas sehari-hari. Amin
Sehubungan dengan pelaksanaan seminar komprehensif mahasiswa Program Studi Diii
Keperawatan atas nama :
No Nama NIM Judul KTI
1 Doni Asmada 11522044 Asuhan Keperawatan dengan Nyeri pada Pasien Vertigo di
Ruang Musdalifah RST Siti Khadijah Palembang Tahun
2018

Maka kami mengharapkan kesedian saudara/i untuk hadir sebagai pembimbing dan penguji
pada:
Hariffanggal : Jumat, 10 Agustus 2018
Pukul : l5.00 wib s.d selesai
Tempat : Kampus STIK Siti Khadijah Palembang

Beberapa hal yang diperhatikan:


l . Bila pada waktu bersamaan banya diperbolehkan menguji I mahasiswa/1
l. Pembagian tugas TIM
a) Ketua penguji adalah pembimbing yang bertindak sebagai moderator dan menguji
kepatuhan terhadap panduan penyusunan laporan komprehensif
b) Penguji I menguji substansi
c) Penguji II menguji teknis lapangan

Demikianlah atas kehadiran dan perhatianya kami ucapkan terimakasih.


Wassalamualaikum Wr. Wb

Ketua Program Studi

&C)ct-~~
Ns. Mardiah, S.Kep, M.Kes
Lampiran:

DAFT AR NAMA MAHASISW A/I PROGRAM STUD! D.III KEP~RA WA TAN


, STIK SITI KHADUAH PALEMBANG
TAHUN2018

NO NAMA MAHASISWA NIM JUDUL


I Doni Asrnada 1152204 Asuhan Keperawatan Dengan Nyeri Pada Pasien
4 Vertigo Di Ruang Ml;JZdalifah Rumah Sakit Islam Siti
Khadijah Palembang Tahun 2018
2 Serlinawati 1152207 Asuhan Keperawatan Dengan Resiko Perubahan Suhu
3 Tubuh Pada Bayi Baru Lahir Di Ruang Shafa Rumah
Sakit Islam Siti Khadijah Palembang Tahun 2018
3. Endra Wahyudi 1152202 Asuhan Keperawatan Dengan Nyeri Post Operasi Batu
2 Empedu {Kolelitiasis) Di Ruang Marwah Rumah Sakit
Islam Siti Khadijah Palembang Tahun 2018
4 Ogilius Sulfanus 1152204 Asuban Keperawatan Dengan Masalah Kerusakan
7 Integritas Kulit Post Operasi Batu Empedu Di Ruang
Marwah Rwnah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang
Tahun 2018

Mengetahui, ·
Ketua Prodi D.III Keperawatan

M.Kes
LAPORAN KASUS
KEPERA W ATAN MEDIKAL BEDAH

Tanggal pasien masuk : 12juni 2018 Jam : 05:00wib


Tangal pengkajian :12juni 2018 Jam : 08:00wib

1. IDENTITAS
1) Pasien
lnisial : Suci lestari
Umur : 21 tahun
Pendidikan : mahasisiwi
Pekerjaan : mahasisiwi
Status pemikahan : belum menikah
Alam at :jaJan Junjukjaya
Dx. Medik : vertigo
No.RM
2) Penanggung Jawab
Nama : Watinah
Umur : 50 tahun
Pendidikan
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Status perkawinan : sudah menikah
Alamat : jalan lunjukjaya
No. Telp
2. RIWAYAT PENYAKIT
l) Alasan Utama datang kc RS : klien I hari yang lalu pasien mengeluh sakit
kepala dan yang di sertai mual-muntah.

2) Kelohan Utama : klien mengatakan mengeluh sakit kepala dan susah berjalan
ketika sakit kepala menyerang

3) Riwayat Peoyakit Saat loi (P,Q,R,S,T):


P= Nyeri di kepala
Q= Nyeri disertai rasa berputar-putar
R=Nycri di rasakan berat di kcpala
S= Skala Nyeri 6
T= Nyeri di rasakan mendadak

4) Riwayat kesebatan lalu : klien mengatakan tidak pemah mengalami sakit


seperti ini.

5) Riwayat penyakit keluarga : tidak ada


Genogram ( Tiga generasi )

Skema I.I
Genogram ( Tiga generasi)

Keterangan :
D : taki-1aki : Tinggal Serumah
0 : Perempuan
/ : Pasien I Pasien
6) Riwayat pengobatan dan alergi
a. Riwayat pengobatan :
b. Riwayat Alergi : tidak ada

3. PENGKAJIAN FISIK
l) Keadaan Umum
Kesadaran - GCS : Compos mentis E : 3 M : 5 V : 4 = 11
Delerium
Vital Sign
- Tekanan Darah : 110/80 mmgh
- Tekanan Nadi 80 x/menit
- RR 20 x/menit
- SuhuTubuh 36 oc
Sakit/ Nyeri : 6
Status gizi :
BB SMRS :50 kg
BB saat di kaji:49 kg
TB :)50 cm
Masalah kepcrawatao : Tidak ada masalab keperawatao

2) Pemeriksaan khusus :
I) Kulit
• Warna : sawo matang
• Turgor : elastis
• Tekstur : normal
• Kclembaban : lembab
• Memar atau Iuka : tidak ada
• Edema : tidak ada
• Kebersihan : Cukup Bersih
Masalah keperawatan : Tidak Ada Masalah keperawatan
2) Kepala
• Bentuk : Oval
• Kebersihan : cukup bersih
Masalah keperawatan : tidak ada
3) Rambut
• Warna : bersih
• Distribusi : menyeluruh
• Kebersihan : cukup
Massiah keperawatan : tidak ada
4) Mata
• Bentuk : simitris kanan/kiri
• Conjungtiva : tidak anemis
• Pupil : isokor
• Edema : tidak ada
• Kebersihan : cukup
• Pemeriksaan Mata Terakhir : tidak ada
• Operasi : tidak ada
• Kacamata : tidak ada
Masalah keperawatan : tidak ada
S) Telinga
• Bentuk : simetris
• Fungsi pendengaran : nonnal
• Kebersihan : cukup
• Nyeri : tidakada
Masalah keperawatan : tidak ada

6) Hidung
• Bentuk : normal
• Fungsi Penciuman : normal
• Kebersihan bersih : cukup
• Reaksi Alergi : tidak ada
• Cara Mengatasinya :tidak ada
Masalab keperawatao : tidakada

7) Mulut dan Tenggorokan


• Bibir : simetris
• Mukosa bibir : lembab
• Sakit menelan : tidakada
• Lidah : normal
• Tonsil : tidak ada
• Kebersihan : cukup
• Gigi Geligi : tidak ada
• Pemeriksaan Gigi Terakhir : tidak ada
Masalab keperawatan : tidak ada
8) Leher
• Bentuk : normal
• KeJenjar tiroid : tidak ada ke)uhan
• Venajugularis : tidak ada keluhan
• Masalab keperawatan : tidak ada
9) Sistem Kardiovaskuler
• Tekanan Darah : I l 0/80 mmhg
• Nadi Perifer :teraba
• Kapilarry Refil :capilang refil
• Distensi Vena Jugularis :tidak ada keluhan
• Suara Jantung : lub dup
• Suara Jantung Tambahan:tidak ada
• lrama Jantung (monitor): normal
• Nyeri :tidak ada
• Edema : tidak ada
• Baal : tidak ada keluhan
• Perubahan Wama Kulit :tidak ada
• Clubbing Finger : 3 detik
• Keadaan Ekstremitas : normal
• Syncope : tidak ada
• Chest Pain : tidak ada keluhan
Masalab Keperawatan: tidak ada

10) Sistem Respirasi


• Suara Paru-paru : normal
• PolaNapas : normal
• Frekuensi : 20x/menit
Napas
: tidak ada
• Batuk
• Sputum :tidak ada
• Nyeri pada saat bemapas : tidak ada
• Kemampuan melakukan aktivitas : tidak ada
• Hemaptoe :tidak ada
• Dyspnea :tidak ada
• Sianosis :tidak ada
Masalah keperawatan : tidak ada
11) Abdomen
• Jnspeksi : tidak ada Iuka. memar
• Palpasi : perisialtik usus I 7x/menit
• Perkusi : tympani
• Auskultasi : tidak ada pembesaran hati
Masalah keperawatan : tidak ada
12) Sistem Gastrointestinal
• Jenis Diet : bubur biasa
• Nafsu Makan : baik
• Mual Muntah :ada
• Intake Cairan :baik
Masalah Keperawatan :tidak ada

13) Sistem Eliminasi

• Pola Rutin : Ix sehari


• Penggunaan Laxan : tidak ada
• Colostomy : tidak ada
• Konstipasi : tidakada
• Diare :tidak ada
• Inkontinensia :tidak ada
• Hematuria :tidak ada

• Catheter :tidak ada


• Urine Out Put : 800- 1000 cc
Masalah Keperawatan : tidak ada

14) Sistem Reproduksi


• Vagina : normal
• Srotum dan testis : normal
• Anus : normal
• Kebersihan :baik
• Perdarahan tidak ada
Massiah Keperawatan : tidak ada
15) Sistem Neurologi
• Tingkat Kesadaran : Delerium
• GCS : 11
• Disorientasi :tidak ada
• Tingkah Laku :normal
• Riwayat Epilepsy :tidak ada
• Refleks :normal
• Kekuatan Genggaman :normal
• Pergerakan Ekstermitas :normal
Massiah Keperawatan : tidak ada

16) Sistem Musuloskeletal


• Nyeri : di bagian kepla
• Takut Gerak : karna nyeri kepala
• Pola Latihan Gerak :tidak ada
• Gangguan Persendian :tidak ada
• ROM : normal
• Kekuatan Otot : normal
Masalah Keperawatan : ada
4. AKTIVITAS SEHARI-HARI

No Kegiatan Sebelum masuk RS Saatdi RS


1 POLAMAKAN
- Frekuensi 3x sehari Nasi, 3x sehari
- Jen is Jauk pauk l Bubur
- Jumlah porsi I porsi
Masalah Keperawatan Tidakada Tidak ada
2 MINUM/CAIRAN TUBUH
- Frelcuensi :± 6x/sehari 34 gelas sehari
- lenis Air putih I Air putih
- Jumlah liter Tidak I liter
Masalah Keoerawatan ada Tidak ada
3 ELIMINASI
BAB
- Frekuensi lx/hari Belum Bab
- Padat
Wama Kuning
Masalah Keperawatan Tidakada
BAK
-. Frekuensi :± 5-6
x sehari :±5-6 x sehari
Wama Jemih Kuningjemih
Tidakada Tidakada
Masalah Keoerawatan
4 PERSONAL HVGINIENE
- Mandi 2x/ hari lx/hari
-
. -
GosokGigi
keramas Jx/ hari
2x/hari 2x/ hari
. Potongkuku I minggu sekali -
. Ganti pakaian 2x/ hari 2x/ hari
Masalah Keperawatan Tidakada Tidakada
5 POLA AKTMTAS
-.Lama tidur siang
Lama tidur malam
:± I jam
± 7-Sjam
±2jam
8 jam
:i:
- Gangguan tidur
Masalah Keperawatan
Tidakada Tidakada
5. DATA PENUNJANG
a. Hasil pemeriksaan labolatorium tanggal :
Hasil Pemeriksaan Labolatorium
No T1d Pemeriksaan Jeois Pemeriksaan Has ii Nilai Normal
l. \2\uni 20\S Hb \2,4 gram \3,5-\ 7 .s gram
2. 12juni 2018 Eritrosit 4, 13 juta/mm3 4,5-6,0 juta/mm3
3. 12iuni 2018 Leukosit 5.100/mmJ 4.000-1 1.00()
4. l2juni 2018 Trombosit l 87.000/mm3 150-350 ribu

b. Terapi obat yang diberikan :


No Obattriodakan Goloogao Dos is Indikasi
I. Antihistamin Oral
2. Ondan IV
3. IVRL IV
4. Betahistin Oral
6. PENGKAJIAN MASALAH PSIKOLOGIS BUDAY A DAN SPIRITUAL
PSIKOLOGJS
Perasaan kJien seteJah mengalami masalah ini adaJah: Tenang

Cara mengatasi perasaan tersebut: Berdo'a

Rencana klien setelah masalahnya terselesaikan Bisa Beraktivitas Seperti


Biasa

Jika rencana ini tidak dapat dilaksanakan : Sabar

Pengetahuan klien tentang masalah/penyakit yang ada : Baik

SOSIAL
Aktivitas atau peran klien dimasyarkat adalah : -

Kebiasaan lingkungan yang tidak disukai adalah : -

Cara mengatasinya : -

Pandangan klien tentang aktivitas sosial di lingkunganya : -


BUDAYA
Budaya yang diikuti klien adalah budaya melayu yang
aktivitasnya adalah
Keberatanya dalam mengikuti budaya tersebut adalah:-

Cara mengatasi keberatan tersebut adalah : -

SPIRITUAL
Aktivitas ibadah yang biasa dilakukan sehari-hari adalah : sholat, baca al•
qur'an.

Kegiatan keagamaan yang biasa dilakukan adalah :

Aktivitas ibadah yang sekarang tidak dapat dilaksanakan adalah :

Perasaan klien akibat tidak dapat melaksanakan hal tersebut :

Upaya klien mengatasi perasaan tersebut :


Apa keyakinan klien tentang peristiwa/masalah kesehatan yang sekarang sedang
dialami : klien yakin pada Allah SWT

7. ANALISA DATA
Nama Pasien : Nn" S" DxMedis : Vertigo
Jenis Kelamin : Perempuan No RM
Hari/ Tanggal : 12juni 2018 Ruangan : Muzdalifah

No Data Etiologi Masalah


Keperawatan
1. Data subjektif . Nyeri Gerakan mendadak Nyeri
berhubungan dengan ada
nya gerakan mendadak l
atau kelelahan saat Kurang istirahat
beraktifitas

Data objektif:
l
Nyeri

KU temah, Meringis

TD : 110/80 mmhg

RR : 20x/ menit

Pols : 92xJ menit

T: 36C
DAFf AR MASALAH KEPERA WAT AN
Nyeri
No Diagnosa Keperawatan Tujuan (NOC) Intervesi (NIC)
). Nyeri . pengalaman - Setelah dilakukan
PRIORITAS DIAGNOSA
sensori dan emosionalKEPERA WATkeperawatan
asuhan AN
Nyeri
yang tidak selama 3x 24 jam,
menyenangkan yang nyeri mulai
DIAGNOSA
muncul KEPERAWATAN
akibat terpenuhi dengan
Nyeri yang berhubungan
kerusakan dengan ada
jaringan yang nya gerakan mendadak
basil:
8.
-
INTERVENSI KEPERA WAT AN
aktua atau potensial. Nyeri berkurang
lnisial Pasien
Medis
-
: Doni Asmada
Klien Dx
tampak : Vertigo
tenang
Jenis Kelamin : No RM
Perempuan - Skala nyeri 6
- 1Tv dalam batas
normal
- 1TD . 110/80 I. mengkaji
mmhg nyeri sesring
- Nadi . 60- mungkin
IOOx/menit
2. anjurkan klien istirahat
- RR : l 6-20x/menit
- Suhu: 36-37 C 3. atur
posisi pasien
senyaman
mungkin
4. ajarkan tehnik relaksasi
napasdalam

5. kolaborasi
pemberian
antipiretik dengan
tim medis
CATATANPERKEMBANGANl
Inisial Pasien : Nn. "S" DxMedis : Vertigo
Jenis Kelamin : perempuan No RM : 234586

Tgl Diagnosa Jam Implementasi Keperawatan Has ii Jam Evaluasi (SOAP) 1TD
Keperawatan
I. Nyeri 08:00 1. Mengkaji nyeri sesring Klien tampak tenang 14:00
DS:klien mungkin dan nyeri mulai s .klien mengatakan msaih
mengatakn nyeri di berkurang merasakan nyeri di bagian
kepala di sertai rasa Klien tamapak kepala
2. Anjurkan Klien Istirahat
berputar-putar. beristirahat 0 : skala nyeri 6
DO : klien tampak Klien tampak lemah
meriogis, KU 3. Atur posisi pasien senyaman Klien merasa
lemah mungkin menyaman A : masalah keperawatan belum
TO: 110/80 4. Ajarkan tehnik relaksasi Klien mulai rileks teratas
Pols : 88x/ menit napasdalam
RR : 20 xi 5. Klien tampak tenang P: Intervensi di lanjutkan
Kolaborasi pemberian
menit Suhu: 36 dan nyaman
antipiretik dengan tim medis
C
CATATANPERKEMBANGAN n
Inisial Pasien : Nn. "S" DxMedis : Vertigo
Jenis Kelamin : perempuan No RM : 234586

Tgl Diagnosa Jam lmplementasi Keperawatan Hasii Jam Evaluasi (SOAP) TTD
Keperawatan
1. Nyeri 08:00 1. mengkaji nyeri sesring Klien mengatak nyeri 14:00
OS: klien mengatakn mungkin mulai berkurang s . klien mengatakan masih
nyeri di kepala di
2. anjurkan klien istirahat merasakan nyeri di bagian
sertai rasa berputar- Klien merasa nyaman kepala datang terkadang-kadang
3. atur posisi pasien senyaman
putar. 0 : skala nyeri 4
mungkin
DO : ldien tarnpak Klien tampak Iemah
meringis, KU lemah
4. ajarkan tehnik relaksasi
Klien mulai rileks
napasdalam
TD: 110/80 A : masalah keperawatan belum
Pols : 88x/ menit s. kolaborasi pemberian Klien mulai tenang teratasi
RR : 22 xi antipiretik dengan tim medis
dan nyeri mulai hilang P : intervensi di lanjutkan
menit
Suhu:36C
CATATAN PERKEMBANGAN III

lnisial Pasien : Nn. "S" DxMedis : Vertigo


Jenis Kelamin : perempuan No RM : 234586

Tgl Diagnosa Jam Implementasi Keperawatan Has ii Jam Evaluasi (SOAP) TTD
Keperawatan
1. Nyeri 08:00 1. mengkaji nyeri searing Nyeri sudah hilang 14:00
DS: klien mengatakn mungkin s . klien mengatakan nyeri
nyeri di kepala di 2. anjurkan klien istirahat Klien sudah tampak sudah hilang di bagian kepala.
sertai rasa berputar- sehat 0 : skala nyeri O
3. atur poslsi pasien senyaman
putar. Klien merasa Klien tampak sehat dan bisa
mungkin
DO: klien tampak nyaman melakukan aktivitas
meringis, KU lemah
4. ajarkan tehnik relaksasi
TD: 110/80 napas dalam
A : masalah keperawatan teratasi
Pols : 88x/ menit 5. kolaborasi pemberian Klien mulai rileks P : intervensi dihentikan
RR : 22 xi menit antipiretik dengan tim medis
Suhu: 36C Klien mulai tenang
dan nyeri mulai
hilang

Anda mungkin juga menyukai