Anda di halaman 1dari 66

SKILLS LAB

SISTEM RESPIRASI
dr. Afrita Amalia Laitupa, SpP
dr. Mohammad Subkhan, SpP, MM, FAPSR
ANAMNESA
SISTEM RESPIRASI
✔ Anamnesis adalah wawancara untuk menggali riwayat
penyakit yang sedang diderita oleh pasien.

✔ HARUS runtut, cermat, dan mengarah.

✔ Ada 2 macam anamnesis, yaitu auto anamnesis dan


alloanamnesis

✔ Keluhan yang paling menonjol 🡪 keluhan utama

✔ Keluhan pada anamesis sistem respirasi 🡪 batuk, sesak


napas, nyeri dada, abnormalitas suara napas
BATUK
Berdasarkan Eroupean Respiratory Society :
Mekanisme motorik yang bersifat ekspulsif dan terdiri dari 3 fase yaitu diawali
usaha inspirasi dalam (fase inspirasi), diikuti oleh usaha ekspirasi paksa yang kuat
pada glotiss tertutup (fase kompresi) yang akan terbuka dengan aliran udara
ekspirasi cepat (fase ekspulsi)

Etiologi

Klasifika Waktu
si

Sputum
Etiologi
Batuk
Akut Kronis

CXR CXR CXR CXR


Normal Abnormal Normal Abnormal
• GERD
• Infeksi virus • Pneumonia • Tumor paru
• Asma
• Infeksi bakteri • Terhirup benda • Tuberkulosis
(bronkitis akut) • Hipereaktivitas
asing • Penyakit paru
• Terhirup benda bronkus pasca infeksi
• Pneumonitis interstitial
asing virus
• Terhirup debu • Hipersensitivitas • Bronkiektasis
• Rinitis/sinusitis
iritan/asap akut
• Merokok
• Obat-obatan,
khususnya ACE
Inhibitor
• Debu/asap iritan
Waktu / Timing

• Timing batuk membantu identifikasi dari jenis penyakit

• Malam hari 🡪 Asma

• Batuk pada paru kerja 🡪 membaik saat akhir minggu, saat libur kerja

• Batuk sesaat setelah menelan minuman 🡪 penyakit neuromuscular pada


orofaring
Sputum
▪ Penting untuk menanyakan warna, bau dan jumlah sputum

▪ Bau 🡪 bakteri anaerob, misal pada bronkiektasis, abses paru, empyema

▪ Bronkiektasis terdapat sputum 3 lapis (busa, purulen, mukoid)

▪ Warna : kuning, kehijauan, putih, bercampur bercak darah

▪ Volume sputum banyak, sering terjadi pada penyakit bronkiektasis


Batuk Darah
✔ Ekspektorasi darah yang berasal dari saluran napas dibawah pita suara

✔ HARUS dibedakan dengan hematemesis.

✔ Etiologi : Infeksi (jamur, bakteri), neoplasma, trauma benda asing,


kardiovaskular

✔ Klasifikasi batuk darah menurut Pursel


a. Derajat 1 : bloodstreak
b. Derajat 2 : 1-30 ml / 24 jam
c. Derajat 3 :30-150 ml / 24 jam
d. Derajat 4 : 150-500 ml / 24 jam
e. Massive : > 500 ml / 24 jam
SESAK NAPAS
ETIOLOGI :
a. Fisiologi 🡪 ketinggian, olahraga
b. Patologi 🡪 paru, jantung, anemia, obesitas
c. Psikologis 🡪 cemas
d. Farmakologi 🡪 efek obat jantung dan paru yang menginduksi sesak napas

ONSET :
A. Menit : tromboemboli paru, pneumotoraks, asma, aspirasi benda asing, acute
left ventricular
B. Jam – Hari : pneumonia, asma, PPOK, anemia, penyakit neuromuscular
C. Bulan – Tahun : PPOK, fibrosis paru, TB Paru
NYERI DADA
✔ Riwayat Penyakit Dahulu

✔ Riwayat Pengobatan Dahulu

✔ Riwayat Penyakit Sosial

✔ Riwayat Sosial : Merokok, Pekerjaan, Hewan Peliharaan


PEMERIKSAAN FISIK
▪ Inspeksi

▪ Palpasi

▪ Perkusi

▪ Auskultasi
Perubahan
Bentuk

Perubahan
Penyakit Pergerakan

Perubahan
Penghantaran
Gerakan
Perubahan Bentuk
Volume Mengecil
- Atelektasis
- Fibrosis

Volume membesar
- Emfisema / PPOK / Barrel Chest
- Efusi Pleura
- Pneumotoraks
Perubahan Pergerakan
Perubahan Penghantaran Getaran

Penilaian penghantaran dapat dilakukan dengan palpasi, perkusi dan


auskultasi

Palpasi : fremitus suara meningkat ( konsolidasi), fremitus suara menurun


(atelectasis, efusi pleura, pneumotoraks)

Perkusi : pekak, redup, sonor, hipersonor, timpani

Auskultasi : suara napas, suara tambahan, suara bisik, suara percakapan.


ANATOMI TUBUH PADA PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi

Yang perlu dilihat pada inspeksi antara lain :


1. Bentuk dan Ukuran Toraks
2. Permukaan dada
3. Otot Pernapasan Bantu
4. Iga dan Antar Iga
5. Tipe dan Frekuensi Napas
Palpasi

Yang perlu diperiksa pada saat palpasi antara lain :


1. Posisi Mediastinum 🡪 Trakea, Ictus Cordis
2. Denyutan getaran, massa, edema, krepitasi
3. Nyeri tekan
4. Fremitus Vokal
5. Gesekan Pleura
Palpasi Trakea
Palpasi Gerakan Dinding Dada
Palpasi Fremitus Suara
Perkusi

Yang perlu diperiksa pada saat perkusi antara lain :


1. Batas Jantung
2. Batas Paru Hati
3. Daerah Supraclavikula (Isthmus Kronig)
4. Batas Bawah Paru Belakang
Perkusi Paru - Jantung Perkusi Paru - Hepar

Area jantung menimbulkan bunyi


redup di sisi kiri sternum mulai dari
sela iga 3 sampai sela iga 5.
Perkusi paru kiri dilakukan di sebelah
lateral dari area tersebut.

Normal di ICS 6
Perkusi Isthmus Kronig

✔ Pada orang sehat lebarnya 4 –


6 cm
✔ Jika terdapat kelainan di
puncak paru (mis. TB, tumor) 🡪
menyempit atau hilang (redup)
Suara Perkusi Nada Waktu Patologi
Pekak > Tinggi > Pendek Padat / cair
Redup Tinggi Pendek Udara <
normal
Sonor Normal Normal Normal
Hipersonor rendah Panjang Udara >
normal
Timpani > rendah > lama Udara saja
Auskultasi

Yang perlu diperiksa pada saat auskultasi antara lain :


1. Suara Napas
2. Suara Tambahan
3. Suara Bisik
4. Suara Percakapan
SUARA NAPAS LEBIH JELAS, MENGUAT :
Infiltrat ( konsolidasi ), atelektasis kompresi
SUARA NAPAS MELEMAH :
Udara >> : emfisema, pneumotoraks
Cairan : efusi pleura
Jaringan padat/ masif : tumor
SUARA TAMBAHAN
Timbul karena :
• Sekret
• Penyempitan
• Asinus terbuka
Ronkhi

Wheezing
Suara Napas
Tambahan Stridor

Pleural Rub
SUARA BISIK
• BRONKIAL/BR.WHISPERED PECTORILOQUE
• DENGAN BERBISIK (KATA DESIS)
• NORMAL : JELAS PADA LARYNG
• JELAS , NADA TINGGI: KONSOLIDASI, ATELEKTASIS
SUARA PERCAKAPAN
•DENGAN SUARA SATU, DUA , TIGA
•JELAS , BRONKOFONI + , PADA KONSOLIDASI ,
ATELEKTASIS
•BRONKOFONI : EGOFONI, PADA ATAS EFUSI PLERA
TERAPI OKSIGEN
✔ Terapi oksigen adalah cara pemberian oksigen ke pasien untuk
mencegah hipoksia.
✔ Perlu memperhatikan “Humidification”.

Kadar oksigen arteri rendah dari hasil AGD

Indikasi Peningkatan kerja nafas

Peningkatan kerja miokard


Kateter Nasal

Kanula Nasal
Sistem Aliran
Rendah Sungkup Muka Sederhana
(Simple Mask)
Sungkup Muka dengan
Metode Kantong Rebreathing
Pemberian
O2 Sungkup Muka dengan Kantong
Non Rebreathing

Sistem Aliran CPAP


Tinggi
Headbox
PENGHITUNGAN KEBUTUHAN OKSIGEN

MV = TV x RR

MV : Minute Volume (pemberian O2 per menit)


TV : Tidal Volume (500 cc)
RR : 16-24 x/menit
TERAPI INHALASI
• Terapi inhalasi 🡪 pemberian obat secara hirupan/inhalasi dalam bentuk
aerosol ke dalam saluran napas.

• Obat yang digunakan : antibiotik, anti kolinergik, bronkodilator,


kortikosteroid, kromolin, dan mukolitik

• Dapat juga diberikan untuk melakukan profokasi untuk mendiagnosis


suatu penyakit
INDIKASI
Diagnostik Terapeutik

• Uji provokasi bronkus • Bronkodilatasi


• Test faal paru • Pemberian anastesi
• Scintografi local
(“radiolabelled • Mukolitik
aerosols”) • Antiinflamasi
• Klirens mukosilier • Antibiotik, antifungi,
(radio-aerosol) antiviral
• Klirens alveolar
(radio-aerosol
Kontra indikasi terapi inhalasi/ nebulisasi:
1. Hipertensi
2. Takikardia
3. Riwayat alergi
4. Trakeostomi
5. Fraktur di daerah hidung, maxilla, palatum oris
6. Kontraindikasi dari obat yang digunakan untuk nebulisasi
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan terapi nebulasi

✔ Sifat fisik partikel/ aerosol


✔ Ventilasi: volume tidal, inhalasi, “breath-hold time“, frekuensi
pernafasan dan tipe pernafasan
✔ Anatomi saluran pernafasan
✔ Alat dan Teknik nebulasi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai