a. Inspirasi
Pada prinsipnya, pertukaran/pengaliran gas terjadi apabila terdapat perbedaan
tekanan pada dua tempat atau lebih yang mana gas/udara tersebut akan mengalir dari
tempat dengan tekanan tinggi ke tempat dengan tekanan rendah. Inspirasi terjadi apabila
terjadi perbedaan tekanan antara alveoli dan udara luar, dimana tekanan intra alveoli lebih
rendah dari tekanan udara luar (atmosfer). Pada inspirasi biasa tekanan ini berkisar antara
-1 sampai -3 mmHg. Pada inspirasi mendalam tekanan intra alveoli dapat mencapai -30
mmHg. Penurunan tekanan intrapulmonal (intra alveoli) pada waktu inspirasi disebabkan
oleh mengembangnya rongga toraks akibat kontraksi otot-otot inspirasi. Pada waktu
inspirasi costa tertarik ke caudal, diafragma berkontraksi menyebabkan diafragma turun
ke bawah dan menyebabkan rongga dada membesar/mengembang.
Inspirasi bersifat aktif : selama inspirasi terjadi kontraksi otot diafragma dan
intercosta eksterna, hal ini akan meningkatkan volume intrathorakmenurunkan tekanan
intratorak tekanan intrapleural makin negatifparu mengembangtekanan
intrapulmonary menjadi makin negatifudara masuk paru
b. Ekspirasi
Ekspirasi berlangsung bila tekanan intrapulmonal lebih tinggi daripada tekanan
udara luar sehingga udara bergerak ke luar paru. Peningkatan tekanan di dalam rongga
paru terjadi bila volume rongga paru mengecil akibat proses penguncupan yang
disebabkan oleh daya elastis jaringan paru dan relaksasi diafragma dan otot-otot inspirasi.
Pada proses ekspirasi biasanya tekanan intrapulmoal berkisar antara 1 sampai 3 mmHg.
Tekanan intrapleura adalah tekanan didalam ronnga pleura (cavum pleura).
Ekspirasi bersifat pasif : selama ekspirasi terjadi relaksasi otot diafragma dan
interkosta eksterna, hal ini akan menurunkan volume intratorakmeningkatkan tekanan
intratoraktekanan intrapleural makin positifparu mengempistekanan intrapulmonal
menjadi makin postifparu mengepistekanan intrapulmonal menadi makin
positifudara keluar paru (http://document.tips/documents/mekanisme-ventilasi.html)
D. Seorang pria berusia 48 tahun yang merokok sebungkus rokok sehari dengan
emfisema
Strategi Keperawatan Untuk Mempromosikan Fungsi Pernafasan
Menjelaskan pada pasien mengenai penyakitnya : Emfisema adalah salah satu penyakit
yang disebabakan oleh kerusakan jaringan paru-paru terutama yang letaknya berdekatan
dengan saluran udara. Yang disebabkan kebiasaan merokok, karena kandungan dalam
rokok dapat merusak rambut-rambut halus pada saluran udara yang dikenal dengan nama
sillia. Sillia bertanggung jawab untuk membersihkan saluran udara pembuangan lendir
yang membawa kandungan dan bakteri yang tidak didinginkan keluar dar paru-paru
Menjelasken pada pasien cara penceghan penyakitnya: Pencegahannya dengan cara
menerapkan gaya hidup sehat, kurangi merokok dalam 1 hari yaitu 1 bungkus dengan
cara 1 hari merokok hanya 5 batang,hari kedua 4 batang,hari ketiga 3 batang dan hari
selanutnya mulailah menganti rokok dengan mengkomsumsi permen.
Memberitahukan tindakan perawat yang akan dilakukabn :
1) Mengurangi sekresi mucus
2) Melakukan Fisioterapi dan Rehabilitasi
3) Pemberian O2 dalam jangka panjang
4) Melakukan Pemeriksaan radiologis
5) Pemeriksaan kedistal fungsi paru
6) Analisis gas darah
7) Pemeriksaan EKG (kumpulanaskeplpmakalah.blogspot.co.id/2013/12/asuhan-
keperawatan-pada-pasien-engan-html)
4. Rencana Perawatan Perawat Sesuai Dengan Kasus. Nyonya Johnson adalah seorang
wanita berusia 72 tahun yang dirawat di rumah sakit karena pneumonia lobus kiri bagian
bawah
A. Pengkajian
1) Nama : Nyonya Johnson
2) Jenis kelamin : Perempuan
3) Umur : 72 tahun
B. fokus pengkajian
1) tanda fisik:
Batuk terus – menerus, nyeri dada bagian kiri,demam, dan sesak nafas.
2) faktor perkembangan
Pasien dapat melakukan pekerjaannya sehari-hari dengan mandiri
3) Pemeriksaan fisik
a. Status penampilan kesehatan : lemah
b. Tingkat kesadaran kesehatan : kesadaran composmentis
c. Tanda-tanda vital:
Respirasi: 28 x/menit
Nadi: 100 x/menit
Tekanan darah: 140/90 mmHg
C. Diagnosa keperawatan
1) Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan inflamasi trakeobronkial,
pembentukan edema, peningkatan produksi sputum.
2) Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran alveolus
kapiler, gangguan kapasitas pembawa aksigen darah, ganggguan pengiriman
oksigen.
3) Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan
cairan berlebih, penurunan masukan oral.
D. Perencanaan
- Kaji frekuensi/ kedalaman pernafasan dan gerakan dada
- Kaji tanda-tanda vital
- Auskultasi bunyi nafas
- Ajarkan tehnik batuk efektif
- Atur posisi tiap 2 jam
- Berikan cairan sedikit 2500ml/hari (air hangat)
- Berikan cairan tambahan oksigen 6 liter/ menit
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat sesuai indikasi analgesik
E. Penatalaksanaan
f) Mengkaji frekuensi / kedalaman pernafasan dan pergerakan dada
g) Mengkaji tanda-tanda vital
h) Mendengarkan bunyi nafas
i) Mengajarkan pasien tehnik batuk yang efektif
j) Mengatur posisi pasien tiap 2 jam
k) Memberikan cairan sedikit 2500ml/hari (air hangat)
l) Memberikan cairan tambahan oksigen canulla nassal 6 liter/ menit
m) Mengkolaborasikan dengan dokter untuk pemberian obat yang sesuai