Anda di halaman 1dari 3

SIKLUS PEMBENTUKAN ENERGI

JUDUL 1

Sumber Dan Metabolisme Energi Dalam Olahraga

PENULIS

Sandi nengah (2019)

METODE

PEMBAHASAN

KESIMPULAN

Setiap aktivitas fisik termasuk olahraga membutuhkan energi yang pada prinsipnya
berasal dari bahan makanan berupa karbohidrat, lemak, dan protein. Semua bahan makanan
tersebut diproses di dalam tubuh untuk secara langsung dapat digunakan sebagai sumber energi
berupa ATP. Proses pembentukan ATP dapat melalui tiga sistem yaitu sistem fosfokreatin,
sistem glikolisis yang masing-masing tidak membutuhkan oksigen dan sistem oksidatif yang
membutuhkan oksigen
JURNAL KE 2

ANALISIS KECUKUPAN ENERGI DAN TINGKAT KELELAHAN ATLET U – 19 TAHUN


PADA KLUB SEPAKBOLA (STUDI SSB PUTRA MINAK JINGGO BANYUWANGI)

PENULIS

Moch Robby Septiawan & Anna Noordia (2019)

METODE

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan deskriptif
kuantitatif dengan teknik purposive sampling.

PEMBAHASAN

Status gizi dipengaruhi oleh konsumsi pangan yang disesuaikan dengan kecukupan zat gizi
seseorang berdasarkan jenis kelamin, umur, berat badan, tinggi badan, dan aktifitas fisik (Putri,
2017 : p. 54). Menurut Utomo (2011: p. 20) struktur tubuh yang menguntungkan berpengaruh
terhadap ketahanan fisik yang prima dan merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk
dapat meraih prestasi

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kecukupan energi atlet U – 19 klub
sepakbola Putra Minak Jinggo Banyuwangi masih belum terpenuhi karena asupan energi yang
masuk lebih kecil daripada kebutuhan energi yang dibutuhkan atlet.
JURNAL KE 3

JUDUL

PEMBERIAN ASUPAN TIWUL SINGKONG MENINGKATKAN PERFORMA AKTIVITAS


AEROBIK ERGOCYCLING DIBANDINGKAN PEMBERIAN ASUPAN ROTI TAWAR
PUTIH

PENULIS

Khairul imam dkk (2018)

METODE

1. Rancangan Penelitian
2. Populasi dan Sampel
3. Intervensi Pemberian Asupan Makanan
4. Pengukuran Performa Ergocycling

PEMBAHASAN
Hasil analisis statistik menunjukkan ada perbedaan yang bermakna baik durasi maupun jarak
maksimal bersepeda yang mampu ditempuh antara intervensi pemberian asupan tiwul singkong
dan intervensi pemberian asupan roti tawar putih dengan jarak waktu 45 menit sebelum aktivitas
aerobik bersepeda.

KESIMPULAN
Pemberian asupan tiwul singkong sebelum aktivitas lebih meningkatkan performa aktivitas
aerobik ergocycling pria dewasa yang tidak terlatih dengan selisih durasi 61,31% lebih lama dan
selisih jarak tempuh 65,05% lebih jauh daripada pemberian asupan roti tawar putih.

Anda mungkin juga menyukai