Disusun oleh :
1. Zena Fitria 1610110114
2. Ilham Maheswara 1610110264
3. Eva Rosani 1610110282
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dimana berkat
rahmat dan hidayahnya kami mampu menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Teori
Akuntansi “Pengadopsian IFRS di Indonesia”.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih terdapat banyak kekurangan,
baik pada teknis penulisan maupun materi. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
bersifat membangun dari semua pihak baik dari dosen pengajar maupun dari teman-
teman saya harapkan demi penyempurnaan makalah ini, dan agar dalam pembuatan
makalah-makalah selanjutnya dan di waktu yang akan datang bisa lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya. Sekian dan terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Kelompok 3
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Singkat IFRS
International Financial Reporting Standards (IFRS) adalah standar, interpretasi,
dan kerangka yang diadopsi oleh badan penyusun standar akuntansi internasional yang
dikenal dengan International Accounting Standards Board (IASB).
Beberapa standar yang membentuk IFRS dulunya dikenal dengan nama
International Accounting Standards (IAS). IAS diterbitkan oleh suatu badan yang
dikenal dengan International Accounting Standards Committee (IASC) pada kurun
waktu antara tahun 1973-2001. Hingga Maret 2002, IASC telah menerbitkan 41 IAS
dan 34 SIC (Standing Interpretations Committee) Interpretations. Beberapa di
antaranya telah diubah atau diganti oleh IASB. Standar yang masih tersisa dipandang
sebagai payung bagi IFRS.
IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan
oleh International Accounting Standard Board (IASB). Standar akuntansi ini disusun
oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional
(IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal
(IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasional (IFAC).
Sepanjang tahun 1999-2000, IASC melakukan restrukturisasi (dengan mengubah
konstitusi, strategi, struktur dan nama). IASC berkeinginan untuk menjadi badan
akuntansi yang lebih independen dan profesional. Pada Maret 2001, IASC Trustees
mengaktifkan Part B dari IASC Constitution yang baru dan menetapkan non-profit
Delaware corporation yang diberi nama International Accounting Standards
Committee Foundation untuk mengawasi IASB. Pada April 2001, IASB yang baru
mengambil alih tanggung jawab IASC dalam menetapkan International Accounting
Standards.
IASB berkeinginan untuk membentuk satu standar pelaporan keuangan global
yang berkualitas. Selama pertemuan pertamanya, badan yang baru tersebut mengadopsi
IAS dan SIC (Standing Interpretation Committee) yang ada. IASB terus
mengembangkan standar yang disebut dengan International Financial Reporting
Standards (IFRS). Jadi IFRS adalah termasuk standar dan interpretasi yang disetujui
oleh IASB serta IAS dan SIC Interpretations yang diterbitkan berdasarkan konstitusi
sebelumnya.
BAB III
KESIMPULAN
Awalnya Indonesia menggunakan PSAK sebagai standar penyusunan laporan
keuangan, namun seiring dengan adanya globalisasi dan meningkatnya kebutuhan
laporan keuangan berbasis internasional maka Indonesia mulai mengadopsi IFRS pada
tahun 2012. Hal ini bertujuan untuk memudahkan proses rekonsiliasi bisnis dalam
bisnis lintas negara. IFRS memiliki tujuan untuk memastikan bahwa laporan keuangan
dan laporan keuangan interim perusahaan untuk periode-periode yang dimaksud dalam
laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas.
Indonesia melakukan konvergensi IFRS. Konvergensi disini dimaksudkan sebagai
proses menyesuaikan Standar Akuntansi Keungan (SAK) terhadap IFRS. Dalam
melakukan konvergensi IFRS, terdapat dua macam strategi adopsi, yaitu big bang
strategy dan gradual strategy. Indonesia menggunakan gradual strategy, dimana dalam
pengadopsiaannya dilakukan secara bertahap. Dalam pelaksanaan IFRS di Indonesia
masih ditemukan kendala-kendala seperti kendala dalam sumber daya, bahasa,
infrastruktur, dan juga support pemerintah terhadap konvergensi.
Selain kendala yang dihadapi, IFRS juga memberikan dampak yang beragam baik
itu dampak positif maupun dampak negative dibeberapa bidang seperti dibidang
pendidikan dan di perusahaan. Dampak IFRS bagi perusahaan tergantung jenis
industri, jenis transaksi, elemen laporan keuangan yang dimiliki, dan juga pilihan
kebijakan akuntansi.
DAFTAR PUSTAKA
Purba, Marisi P., International Financial Reporting Standards : Konvergensi
& Kendala Aplikasinya di Indonesia, Graha Ilmu, 2010.