Anda di halaman 1dari 5

2.1.

6 Efek Ketidakseimbangan Cairan

Ketidakseimbangan cairan terjadi pada saat dehidrasi (kehilangan air dalam jumlah yang berlebihan )
dan intoksikasi air (kelebihan air) (Almatsier, 2004).

2.1.6.1 Dehidrasi

Dehidrasi merupakan keadaan dimana (tubuh kekurangan masukan air atau tubuh kehilangan air
dalam jumlah yang banyak. (Piliang dan Djojosoebugio. 1996). Jika seseorang tidak cukup minum,
maka tubuh akan memberi sinyal haus agar kita tahu. Tetapi mekanisme rasa haus ini tidak selalu
bisa diandalkan terutama pada saat latihan olahrugu, pada suut bayi, saat sakil, dun saat usia lanjut.
Karena itu seorang atle! dianjurkan untuk menimbang badan sebelum dan betelah pertandingan
untuk mengetahui jumIah cairan yang hilang. Untuk setiap l/z kg berm badan yang berkurang
dianjurkan minum 2 ‘/2 3 gelas air. Keadaan lain yang mengharuskan seseorang untuk diingatkan
agar banyak minum adalah orang Ianjut usia dan saat sakit apalagi yang disetai demam, muntah,
diare dan respirasi yang meningkat. (Wardlaw dan Hampl, 2007)

Tanda awal dehidrasi adalah haus, rasa kering yang dirasakan di mulut karena sel pada gusi, lidah dan
pipi kehilangan air. Tanda kedua adalah berkurangnya urine. Jika tanda ini tidak diindahkan, maka
jaringan tubuh semakin lama akan kering atau tubuh sudah mulai dehidrasi. Jika sudah mengalami
hal tersebut dan tidak segera mengkonsumsi air, maka kita tidak dapat bertahan. (Rinzler, 2006)

Saat tubuh kekurangan 1-2% air dari berat badan, akan ditandai dengan rasa haus. Bila 4% air hilang,
otot kehilangan kekuatan dan ketahanan. Saat sudah [042% air hilang, daya tahan panas berkurang
dan hasilnya lemas. Tubuh bisa mengalami koma bahkan kematian saat sudah 20% air hilang
(Wardlaw dan Hampl, 2007).

Faktor-Faktor

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan air seseorang. Diantaranya adalah jenis
kelamin, usia. ukurun tubuh, aktivitas tisik. temperatur dan kelembaban, konsumei makanan,
genetik, pertumbuhan. kebiasaan, ketersediaan, serta faktor ekstemal yang meliputi karaktcrislik
keluarga, sosial dan budaya.

1 Jenis Kelamin

Total cairan tubuh pada laki-laki muda sekitar 60% dari berat badan, sementara pada wanita adalah
50% dari berat badan. Hal ini terjadi karena lakilaki memiliki otot (kaya akan cairan) dari pada wanita
(Wiseman, 2002). Oleh karena itu, kebutuhan air pada laki laki lebih banyak dibandingkan dengan
wanita. Asian Food Information Centre (2000) menyatakan bahwa perempuan mengkonsumsi cairan
yang lebih rendah daripada laki laki. Wanita hanya minum 5 6 gelas cairan per hari sementara laki
laki minum 6-8 gelas cairan per hari.

2.2.2 Umur

Kebutuhan air pada anak-anak lebih tinggi dari orang dewasa. Mereka hams mengkonsumsi 1,5 ml
air untuk setiap kalori yang mereka konsumsi. Hal ini terjadi selain karena kandungan air pada tubuh
anak yang lebih tinggi, juga karena fungsi ginjal mereka yang belum sempurna sehingga memerlukan
air untuk membamu mengeluarkan sisa metabolisme tubuh (Piliang dan Djojosoebagio, 1996). Oleh
karena itu anak-anak sangat peka terhadap kehilangan air.
Menurut penelitian pada populasi orang dewasa di Amerika Serikat pada tahun 2005-2006 (Kant et
a1, 2009) menghasilkan bahwa intake air putih, minuman dan total komumsi air mengalami
penurunan seiring dengan pertambahan usia. Penelitian lainnya oleh di Paris yang membandingkan
intake cairan antara anak-anak. remaja, dewasa dan lansia (Bellisle et a1, 2010) menghasilkan bahwa
mtal intake cairan pada kelompok anak, remaja dan dewasa mengalami peningkatan dan menurun
kembali pada kelompok lansia namun peningkatan tersebut tidak terlalu signifikan.

2.2.3 Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil lahu setelah seseorang melakukan penginderaan lerhadap suatu
objek. Penginderaan ini menggunakan panca indera manusia yaitu indera penglihalan, penciuman,
pendengaran. perasa dan peraba. Tetapi sebagian besar dihasilkan oleh indera penglihatan (mata)
dan pendengaran (telinga). Pengelahuan ini merupakan aspek penling yang mempengaruhi
terbentuknya lindakan seseorang. Apabila perilaku seseorang tidak didasari oleh pengetahuan dan
kesadaran, maka perilaku tersebut tidak akan bertahan lama. (Notoatmodjo. 1993).

Penelitian di Singapura oleh Asian Food Information Centre (AFlC) pada tahun 1998 menunjukkan
bahwa walaupun sebagian besar sampel memiliki pengelahuan yang baik tentang air, tetapi total
asupan air yang mereka konsumsi tenyata masih di bawah jumlah yang dianjurkan. Hasil studi oleh
PERGIZI PANGAN Indonesia. Departemen Gizi Masyarakat (Fakultas Ekologi Manusia. IPB) dan
Danone Aqua Indonesia mengenai kebiasaan minum dan hidrasi pada remaja dan dewasa di dua
wilayah ekologi yang berbeda (Hardinsyah et a1. 2008) menunjukkan bahwa rata rata setengah
remaja dan dewasa yang menjadi responden mempunyai tingkat pengetahuan tentang air minum
kategori sedang dan rendah. Hal tersebut cukup sebanding dengan banyaknya sampel yang
menderita dehidrasi ringan yaitu sebanyak 24,75% pada kelompok remaja di dataran tinggi dan di
dalaran rendah 41.70%. Sementara pada kelompok dewasa proporsi dehidmsi ringan di dalaran
tinggi 15,4096 dan di damran rendah 24,0096.

2.2.4 Aktivitas Fisik

Menuru! Depdiknas (2008). aktivitas fisik adalah gerakan tubuh karena otot meningkatkan
pengeluaran tenaga dan energi atau kalori. Aktivilas flsik akibat kontraksi otot-otot rangka yang
mengakibatkan pengeluaran tenaga. Yang termasuk dalam aktivitas fisik adalah aktivitas waktu kerja,
waktu senggang. dan aktivitas sehari hari. Sedangkan latihan fisik adalah aktivitas fisik yang
direncanakan dan dilakukan dengan terstruktur. (Adisnpoetm. 2008 dalam Rosmaida, 2011). Aktivitas
tubuh selalu mengeluarkan cairan dalam bentuk keringat. urine, feses dan melalui pernapasan.
Latihan-latihan berat selama beberapa hari tanpa diimbangi dengan pergantian air secara cepat akan
mengakibatkan dehidrasi yang parah. Hal ini karena kecepatan kehilangan air melalui keringat lebih
cepat daripada kemampuan lambung menampung jumlah penggantian air (lambung mengosongkan
1 liter air setiap jam) (Piliang dan Djojosoebagio. I996). Ditambahkan lagi menurut Beming (2007)
kebutuhan cairan berbanding lurus dengun aktivitas tubuh. semakin berat aklivitas yang dikerjakan,
semakin banyak pula kebutuhan cairannya.

Penelitian lainnya oleh Brake (2001) menunjukkan adanya kenaikan komsumsi air minum pada
pekerja yang aktif dan penelitian Iersebut diperkuat lagi oleh penelitian Brake (2002) yang
menyimpulkan bahwa kebutuhan cairan pekerja meningkat setelah beban kerja ditambahkan
(penambahan shift dan stress kerja).

5 Persen Lemak Tubuh


Jumlah cairan tubuh total i 55 60% dari berat badan. persentase tersebut berhubungan juga dengan
jumlah lemak tubuh. jenis kelamin dan umur. Namun, jumlah lemak lubuh memberikan pengaruh
terbesar terhadap jumlah cairan tubuh. Kandungan air dalam sel otot lebih tinggi dibandingan
dengan pada sel lemak, sehingga total cairan tubuh pada orang gemuk (obese) lebih rendah daripada
orang yang tidak obese. (FKUI. 2007). Pada orang gemuk. perbandingan kandungan air dengan lemak
adalah 50% : 50%, pada orang kurus adalah 67% : 7%, sememara pada orang yang normal adalah
60% : 16% (Karsin, 2004). Penelitian di Amerika pada populasi orang dewasa menunjukkan bahwa
Indeks Massa Tubuh memiliki hubungan posilif dengan asupan air dari minuman dan total asupan
airnya (Kant, Grauband dan Alchinson. 2009).

6 Tingkat Pendidikan

Pendidikan merupakan proses menuju perubahan yaitu merubah tingkah laku seseorang maupun
masyarakat. Tugas pendidikan adalah memberikan dan atau meningkatkan pengetahuan/pengenian,
memunculkan sikap positif dan memberikan atau meningkatkan keterampilan masyarakat individu
tentang aspek tenemu sehingga dicapailah masyarakat yang berkembang. Tujuannya adalah
mengubah perilaku ses'eomng kc arah perilaku yang mengunlungkan atau sesuai dengan nonna yang
seharusnya (Notoatmodjo,l993). Penelitizm di Amerika pada populasi orang dewasa menunjukkan
bahwa ada hubungan signifikan antara semakin tingginya pendidikan dengan peningkatan total
intake air (Kant et a1, 2009).

7 Luas Permukaan Tubuh

Menurut Marsetyo dan Kanasapoetra (1991), besamya energi basal metabohsme (BMR) salah
salunya dipenguruhi oleh luas permukaan tubuh. Bidang permukaan tubuh orang yang bertubuh
besar akan lebih luas daripada orang yang bertubuh kecil. Bilu bidang pcrmukaan tubuh seseorang
luas, maka jaringan aktif yang terdapax pada tubuhnya juga Iebih besar dan luas. Pekerjaan
berhubungan dengan pendapamn seseorang. faklor ini sangat menenlukan kuamitas dan kualitus
makunan (Suhardjo, 1989). Sementara pendapalan mempengaruhi jenis dan jumlah makanan yang
dikonsumsi keluarga. Semszin banyak seseomng mcmiliki uung. semakin baik makanan yang
diperolehnya (Berg. 1986 dulam Putn'. 2009). Ha] tersebut dibuklikan dengan penelitian pada tahun
I957 di Amerika Serikat yang menunjukkan keluarga dengan pendapalan tinggi mengkonsumsi lebih
banyak Lat gizi dibandingkan dengan keluarga yang pendapalannya rendah. (Eppright et a1, 1978).
Namun menurut Suhardjo (1989), meningkalnya pendapatan seseorang dapat mengubah pangan
yang dikonsumsi. Namun, pengeluaran uang untuk pangan yang lebih banyak lersebut Iidnk
menjamin keberagaman makanan alau minuman yang dikonsumsi. Yang berubah biasanya adalah
pangan yang dibeli cenderung lebih mahal dari yang sebelumnya, (Suhardjo, 1989)

8 Ketersediaan

Faktor lain yang berpengamh terhadap konsumsi pangan adalah kendala dalam penyediann bahun
pangan tersebut. Tersedianya pungan tersebut dipengaruhi juga oleh produksi pangan dan
pengeluaran uang untuk keperluan pangan. (Marsetyo dan Kanasapoetra, I990). Orang yang hidup
sendirian menghabiskan lebih banyak makanun dibandingkan dengan keluarga yang terdiri dari dua
orang atau lebih. Mereka mengkonsumsi semua kelompok makanan kecuali susu. namun diet
mereka tidak lebih baik. Pada satu alau lebih zat gizi, mereka hanyn memenuhi se‘engah dari jumlah
yang dianjurkan (Epprighl. 1978). Harga mkanan yang dibeli di luar rumah lebih mahal dibandingkan
dengan makanan yang sudah tersedia di rumah. Menuru! hasil penelitian Bellisle et a] (2010). 80%
asupan air dari total usupan dikomumsi saat di rumah. Hal ini sama di seliap kelompok umur yang
berbeda. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ketersediaan air di rumah atau tempat tinggal
juga dapal berpengaruh pada total asupan airnya.
9 Konsumsi Makanan

Sumber utama air terdapat dalam bahan makanan baik yang dalam bentuk cairan alaupun bahan
makanan yang sering dikonsumsi. Konsumsi minuman berupa teh. kopi. sirup, susu dan minuman
lainnya mencapai konsumsi sampai lebih dari 1 liter setiap harinya atau mm mm sebanyak 1.100 ml
1.200 ml per hari. (Piliang dan Djojosoebagio. 1996). Seluruh makanan mengandung air yang
berbeda antara satu bahan makanan dengan yang lainnya. Kandungan air yang tertinggi ada pada
sayuran dan buah yang jumlahnya hampir sama dengan jenis minuman. Makanan lain yang
mengandung air antara 50 75% antara lain kentang, ayam. daging. Sememara selai. madu, biskuit,
dan beberapa lemak yang sering dijumpai secara umum mengandung air kurung dari 35% (Wardlaw
dan Hampl. 2007).

10. Kebiasaan Minum

Kebiasaan adalah perilaku yang dipraktekkan berulang ulang (Rachma, 2009). Kebiaaan minum yang
baik adalah minum kapanpun bahkan di tengah saat kita makan, selain itu saat bangun pagi untuk
memperbaiki dehidrasi yang dihasilkan saat lidur. selain ilu air harus diminum sebelum olahraga dan
pada orang yang kekurangan konsumsi buah dan sayut (Bangmathelidj, 2007 dalam Rachma, 2009).
Kebiasaan baik lain yang berkaitan dengan minum adalah minum sebelum merasa haus
direkomendasikan oleh klinik Cleveland dan CDC. selalu membawa bekal minum selarna bepergian,
minum sebelum dan setelah berolahraga, sebisa mungkin selalu memnlih air pulih dibandingkan
dengan jenis minuman lain. selalu minum sebelum dan sesudah makan, sena saat makan dan
menghindari minuman yang mengandung alkohol dun kafein (Porter. 2011).

Survei yang dilakukan di Singapuru oleh AFIC (1999), menghasilkan kebiasaan minum rata rata
penduduk di Singapura Ierkait dengan konsumsi air ternyata tidak baik. kebiasaan itu antara lain
minum hanya ketika haus. tidak minum cukup ketika berolahraga dan alasannya adalah lupa dan
tidak mau sering ke toilet.

11. Musim

Temperatur lingkungan dan kelembaban akan mempengaruhi pengeluaran panae tubuh. Pada
temperatur dun kelembaban yang rendah. panas akan dikeluarkan melalui radiaai dan konduksi. Tupi
jika temperatur lingkungan dan kelembabunnya naik, panas akan diluarkun jugn melalui keringal.
Karena panas tubuh lidak akan keluar dengdn baik melalui rudiasi dan konduksi. Akan berbeda pada
seseorang yang tinggal di tempat dengan ketinggian tenentu di atas permukaan laut. kecepatan
respirasinya akan meningkal supaya kebuluhan oksigen tubuh dapat terpenuhi. Sehingga kehilangan
cairan melalui respirasi juga akan lebih besar dari normal.

Kurang minum air putih dapat mengganggu


fungsi ginjal dan akan menyebabkan penyakit
gagal ginjal. Gangguan ginjal dalam tahap ringan
masih dapat diatasi dengan minum banyak air
putih. Namun, kalau sudah gagal ginjal, hanya
bisa diatasi dengan cuci darah atau cangkok
ginjal yang biayanya sangat mahal. Kasus gagal
ginjal di dunia meningkat lebih dari 50%. Kasus
gagal ginjal di Indonesia sudah mencapai sekitar
20% atau sekitar 25 juta orang mengalami gangguan
fungsi ginjal. 2(Luize, 2006). Di Provinsi
Jawa Tengah berdasarkan laporan program yang
berasal dari Rumah Sakit, Kasus Gagal ginjal
yang ditemukan sebanyak 151.075. tertinggi
adalah di Kota Semarang yaitu sebesar 46.225
kasus (30,59%) Sedangkan kasus tertinggi kedua
adalah Kabupaten Klaten yaitu sebesar 16.067
kasus (10,22%%), Kasus paling sedikit adalah
Kabupaten Semarang yaitu 52 kasus (0,03%).
Sedangkan rata-rata kasus pertahun di Jawa
Tengah adalah 4.316,42 kasus 1(Profil Kesehatan
Provinsi Jawa Tengah, 2011). Berdasarkan laporan
dari puskesmas , jumlah penderita gagal
ginjal di Kabupaten Boyolali tahun 2011 sebanyak
64 kasus 1(DKS Boyolali, 2011).

Anda mungkin juga menyukai

  • Running Record (1) Eti
    Running Record (1) Eti
    Dokumen4 halaman
    Running Record (1) Eti
    Andidiva Zalzabilahepabokori
    0% (1)
  • Perkembangan Kongitif Remaja
    Perkembangan Kongitif Remaja
    Dokumen19 halaman
    Perkembangan Kongitif Remaja
    Andidiva Zalzabilahepabokori
    Belum ada peringkat
  • KK
    KK
    Dokumen6 halaman
    KK
    Andidiva Zalzabilahepabokori
    Belum ada peringkat
  • Kasus LGD Dampak Gadget
    Kasus LGD Dampak Gadget
    Dokumen1 halaman
    Kasus LGD Dampak Gadget
    Andidiva Zalzabilahepabokori
    Belum ada peringkat
  • Dokumen
    Dokumen
    Dokumen2 halaman
    Dokumen
    Andidiva Zalzabilahepabokori
    Belum ada peringkat
  • Review Nisa
    Review Nisa
    Dokumen2 halaman
    Review Nisa
    Andidiva Zalzabilahepabokori
    Belum ada peringkat
  • Participation Charts Ainun
    Participation Charts Ainun
    Dokumen7 halaman
    Participation Charts Ainun
    Andidiva Zalzabilahepabokori
    Belum ada peringkat
  • Kwu MOTIVASI
    Kwu MOTIVASI
    Dokumen27 halaman
    Kwu MOTIVASI
    Andidiva Zalzabilahepabokori
    Belum ada peringkat
  • Diri Bahagia
    Diri Bahagia
    Dokumen1 halaman
    Diri Bahagia
    Andidiva Zalzabilahepabokori
    Belum ada peringkat
  • P
    P
    Dokumen5 halaman
    P
    Andidiva Zalzabilahepabokori
    Belum ada peringkat
  • TUGAS 1 Psikometri
    TUGAS 1 Psikometri
    Dokumen9 halaman
    TUGAS 1 Psikometri
    Andidiva Zalzabilahepabokori
    Belum ada peringkat
  • Participation Charts (1) Eti
    Participation Charts (1) Eti
    Dokumen7 halaman
    Participation Charts (1) Eti
    Andidiva Zalzabilahepabokori
    Belum ada peringkat
  • Participation Charts Anna
    Participation Charts Anna
    Dokumen7 halaman
    Participation Charts Anna
    Andidiva Zalzabilahepabokori
    Belum ada peringkat
  • Chapter 11 Pio - En.id
    Chapter 11 Pio - En.id
    Dokumen13 halaman
    Chapter 11 Pio - En.id
    Andidiva Zalzabilahepabokori
    Belum ada peringkat
  • Participation Charts
    Participation Charts
    Dokumen7 halaman
    Participation Charts
    Andidiva Zalzabilahepabokori
    Belum ada peringkat
  • TUGAS Psikometri Ainun
    TUGAS Psikometri Ainun
    Dokumen14 halaman
    TUGAS Psikometri Ainun
    Andidiva Zalzabilahepabokori
    Belum ada peringkat
  • Bias
    Bias
    Dokumen3 halaman
    Bias
    Cut Lieshyaa Chiey Cutechuitzs
    Belum ada peringkat
  • Tugas Kewirausahaan Kelompok Golden
    Tugas Kewirausahaan Kelompok Golden
    Dokumen6 halaman
    Tugas Kewirausahaan Kelompok Golden
    Andidiva Zalzabilahepabokori
    Belum ada peringkat
  • TUGAS 1 Psikometri
    TUGAS 1 Psikometri
    Dokumen9 halaman
    TUGAS 1 Psikometri
    Andidiva Zalzabilahepabokori
    Belum ada peringkat
  • Tugas Kewirausahaan 1 Diva
    Tugas Kewirausahaan 1 Diva
    Dokumen4 halaman
    Tugas Kewirausahaan 1 Diva
    Andidiva Zalzabilahepabokori
    Belum ada peringkat
  • Skala Angga
    Skala Angga
    Dokumen7 halaman
    Skala Angga
    Andidiva Zalzabilahepabokori
    Belum ada peringkat
  • Guide Survey
    Guide Survey
    Dokumen1 halaman
    Guide Survey
    Andidiva Zalzabilahepabokori
    Belum ada peringkat
  • TUGAS 2 Psikometri
    TUGAS 2 Psikometri
    Dokumen6 halaman
    TUGAS 2 Psikometri
    Andidiva Zalzabilahepabokori
    Belum ada peringkat
  • Psisos Isu Fix
    Psisos Isu Fix
    Dokumen6 halaman
    Psisos Isu Fix
    Andidiva Zalzabilahepabokori
    Belum ada peringkat
  • Chapter 16 Kelompok 2
    Chapter 16 Kelompok 2
    Dokumen15 halaman
    Chapter 16 Kelompok 2
    Andidiva Zalzabilahepabokori
    Belum ada peringkat
  • Participation Charts
    Participation Charts
    Dokumen7 halaman
    Participation Charts
    Andidiva Zalzabilahepabokori
    Belum ada peringkat
  • Rating
    Rating
    Dokumen12 halaman
    Rating
    Andidiva Zalzabilahepabokori
    Belum ada peringkat
  • Diri Bahagia
    Diri Bahagia
    Dokumen1 halaman
    Diri Bahagia
    Andidiva Zalzabilahepabokori
    Belum ada peringkat
  • Prin
    Prin
    Dokumen11 halaman
    Prin
    Andidiva Zalzabilahepabokori
    Belum ada peringkat