Anda di halaman 1dari 2

1.

Spektrofotometri massa : alat atau instrument yg digunakan untuk menentukan struktur - Reaksi pembentukan kompleks dan pengendapan : endapan yg terbentuk akan
kimia dari molekul tersebut serta pola fragmentasinya. membebaskan ion terhidrasi dari larutan, umumnya digunakan elektroda Ag dan
2. Spectrum masa diperoleh dng mengubah senyawa suatu sampel menjadi ion-ion yg Hg shg berbagai logam dpt dititrasi dng EDTA.
bergerak cepat yg dipisahkan berdasarkan perbandingan masa thd muatan. - Reaksi netralisasi : titrasi asam basa dpt diikuti dng elektroda indicator elektroda
3. Penerapan MS : u/ menentukan/memastikan identitas/ struktur obat & bahan baku yg gelas, tetapan ionisasai harus kurang dari 10-a.
digunakan dlm pembuatannya. - Reaksi redoks : digunakan elektroda inert lainnya, oksidator kuat membentuk
4. Kelebihan : metode terbaik u/ mendapatkan identifikasi cepat pengotor minor, menjadi lapisan logam oksidasu yg harus dibebaskan dng reduksi secara katoda dlm
metode utama dalam pengendalian mutu antibody dan peptide terapetik. larutan encer.
5. Kekurangan : tdk digunakan u/ pengendalian mutu (quality control, QC) rutin tapi di 11. Cara membuta kurva titrasi : I : membentuk grafik hubungan antara emf yg diukur dng
tempatkan dlm suatu lingkungan penelitian dan pengembangan (researdh and volume titran yg ditambahkan. II. Membuat grafik hubungan antara selisih potensial
development) yg digunakan u/ mengatasi masalah2 spesifik yg berasal dari proses rutin dibagi dng selisih volume titran dng volume titran. III. Membuat grafik hubungan antara
aatau dalam pengembangan proses, mahal dan membutuhkan dukungan personel yg turunan kedua hubungan potensial dn volume titran.
sangat terlatih dan pemeliharaan yg teratur.
6. Intstrumen prinsip kerja : 1. The ion souce : sedikit sampel senyawa diionkan, umumnya
KOMATOGRAFI LAPIS TIPIS
membentuk kation melalui proses pelepasan satu electron. 2. The mass analyzer : ion-ion
yg terbentuk pd proses pengionan, diseleksi dan dipisahkan berdasarkan massa dan
muatannya. 3. The detector : ion yg sudah terpisah dideteksi & dicatat serta hasilnya 1. Defenisi : metode analisis yg digunakan u/ memisahklan suatu campuran senyawa secara
ditampilkan dlm bentuk grafik(spectra). cepat dn sederhana. Prinsipny: terjadi hubungan kesetimbangan antara fase diam dan fase
7. Metode pemisahan dng instrument sector magnetic : ion (m/z) bergerak dng jalur lintas gerak dimana ada interaksi antara permukaan fase diam dng ggs fungsi senyawa organic
medan magnet. Pd kromatografi resolusi tinggi, diperlukan kesepatan yg lbh cepat u/ ion yg akan diidentifikasi yg telah berinteraksi dng fase geraknya. Kesetimbangan di
melintasi medan magnet pd MS. pengaruhi : kepolaran fasediam dan gerak, dam ukuran molekul.
8. Metode pemisahan dng instrument kuadropol : lebih murah & lbh peka dari pd 2. Perbedaan KLT &KKT : KLT : lebih serbaguna disbanding kkt, pemisahan komponen
instrument sector magnetic. Memisahkan ion-ion berdasarkan perbandingan m/z senyawa lbh sempurna, pembuatan lempengnya memerlukan waktu kecuali sudah
menggunakan 2 medan listrik pd sudut2nya bukan medan magnet. tersedia secara komersial, media pemisahannya yg digunakan lapisan tipis adsorben halus
9. Prinsip dasar MS : senyawa dl MS dimulai dng molekul sampel dlm fase uap yg tersangga pd papan kaca, aluminuim atau plastic. KKT: hanya u/ senyawa-senyawa
dibombardir dng electron berenergi tinggi (70eV) yg menyebabkan lepasnya suatu terbatas, pembuatan fase diam lbh sederhana, media pemisahnya kertas.
elektorn dari kulit valensi molekul tsb. Molekul yg kehilangan satu electron akan menjadi 3. Keuntungan : KLT banyak digunakan u/ tujuan analisis, identifikasi pemisahan
suatu kation radikal. Sbg hasil dari tabrakan dng electron berenergi tinggi, ion molekul komponen dapat dilakukan dng pereaksi warna, flouresensi radiasi sinar UV, dapat
akan mempunyai energy tinggi yg dpt pecah menjadi fragmen lbh kecil. Ion mulekol dilakukan elusi secara menaik, menurun atau dng elusi dimensi. Ketepatan penentuan
dipisahkan dng medan magnet sihingga m/z menunjukan massa dari kation tersebut. kadar akan lebih baik karena komponen yang akan ditentukan merupakan bercak yang
10. Output MS : Spektra massa biasanya ditampilkan dlm bentuk grafik, tiap puncak tidak bergerak.
mewakili ion dng rasio massa muatan tertentu, tinggi rendahnya puncak mengindikasikan 4. Penjerap fase diam :
kelimpahan relative ion tsb. Puncak tertinggi biasanya diberi harga 100 dan dianggap sbg - Silica gel : mekanismenya adsorpsi, penggunaan pd analisis : as. Amino,
puncak dasar. Ion dng massa tertinggi umumnya dianggap sebagai ionm mulekular yg hidrokarbon, vitamin, alkaloid.
setara dng BM sampel. - Siliki yg dimodifikasi dng hidrokarbon: mekanisme : partisi termodifikasi, peng:
11. Proses pembelahan ada 3 : pembelahan homolisis, pem. Heterolysis, pem. Hemi- senyawa2 non polar
heterolisis. - Serbuk selulosa : meka : partisi, peng : as. Amino, nukleotida, karbohidrat.
- Alumina , meka: adsorpsi, peng: hidrokarbon, ion logam, pewarna makanan,
alkaloid.
POTENSIO METRI - Kliselguhr , meka: partisi, peng : gula & as. Lemak
- Selulosa penukar ion : meka: pertukaran ion, peng: as. Nukleat, nukleotida, halide
1. Defenisi: cara pemeriksaan fisiko kimia yg menggunakan peralatan listrik untuk dan ion-ion logam
- Gel sphadex, meka : eklusi, peng: polimer, protein, kompleks logam
mengukur potensial electron indicator.
5. Modifikasi fase diam : 1. Perlakuan silica dng KOH : analisis yg bersifat basa dpt
2. pH meter : didasarkan pd potensial elektro kimia yg terjadi antara larutan yg terdapat
dilakukan dng menggunakan fase diam siliki yg disemprot dng latutan KOH dlm
didlm elektroda gelas (membrane glass) yg telah diketahui dng larutan yg terdapat diluar
methanol. 2. Pembecaman siliki gel : menggunakan diklorodimetilsilana u/ membuat
elektroda gelas yg tdk diketahui.
3. Persamaan nerst : Eset = Eº- 0,0592/n log oks/red silica gel menjadi non-polar 3. Keiselguhr sbg pendukung lembab : tdk mempunyai sifat
4. Potensial elektroda : system 2 fase yg terdiri dari sebuah penghantar elektronik absorptip yg kuat, dilapisi cairan paraffin untuk uji farmakope
(mis.logam) & sebuah penghantar ionic (larutan). Bila logam dicelupkan kelarutan yg 6. Bahan pembaceman silica : carboner 9identifikasi neomisin sulfat), tetradekana
mengandung inon missal Zn ked lm larutan seng sulfat maka akan terbentuk perbedaan ( identifikasi sepradin & sefak or), EDTA (Pemisahan serotonin, epineprin, dan on
potensial antar logam & larutan. epineprin)
5. Jenis elektroda potensio metri : 1. Elektroda pembanding (harga potensial sek diketahui, 7. Syarat fase gerak : harus mempunyai kemurnian yg sangat tinggi karena KLT teknik yg
konstan dan sama sekali tdk peka thd komposisi larutan yg sedang diselidiki) : elektroda sangat sensitive, daya elusi harus diatur agar Rf 0,2-0,8 u/ memaksimalkan pemisahan,
8. Factor yag mempengaruhi gerakan media : struktur kimia dan senyawa yg dipisahkan,
kalomel(terdiri dari lapisan Hg yg ditutupi dng pasta merkuri (Hg), merkuri klorida dan
sifat dari penyerap dn derajat aktifitasnya, suhu &kesetimbangan, derajat kejenuhan.
kalium klorida), elektroda perak/ Ag/AgCl (terdiri dari suatu elektroda perak yg
9. Penampakan bercak kimia : berdasarkan sifatnya 1. Permanen (asam sulfat pekat dan
dicelupkan ked lm larutan KCl yg dijenuhkan dng AgCl). 2. Elektroda indicator
ninhidrin) 2. Sementara (uap iodium), berdasarkan spesifikasinya : umum (uap iodium,
(potensialnya bergantung pd konsentrasi zat yg sedang dianalisis) : elektroda indicator
as. Sulfat pekat)
logam(elektroda yg dibuat dng menggunakan lemeng logam atau kawat yg dicelupkan k 10. Pengembangan : mengembangkan sampel pd bejana kromatografi yg telah jenuh dng fase
dlm larutan elektrolit), elektroda redoks/inert (elektroda yg tdk masuk k dlm reaksi. Cth gerak, elusi dng bejana kromatografi yg ditutup rapat, dng cara mekanik/ menurun
logam mulia spt platinum, emas dn palladium), elektroda membran(tdk ada electron yg 11. Menentukan Rf : jarak yg ditempuh oleh zat yg diteliti/jarak yg ditempuh oleh pelarut
diberikan sbg gantinya membrane membrikan ion-ion jenis tertentu menembusnya). 12. Cara u/ medeteksi bercak : menyemprot lempeng KLT dng reagen kromogenik yg akan
6. Persyaratan elektroda pembanding: mematuhi persamaan nerst bersifat reversible, bereaksi secara kimiawi dng seluruh solute yg mengandung ggs fungsional tertentu shg
memiliki potensial elektroda yg konstan olh waktu, segera kembali keharga potensial bercak mennjadi berwarna, mengamati lempeng di bawah lampu UV 254&366 nm u/
semula apabila diairi arus yg kecil, hanya memiliki hysterisi yg kecil jika diberi suatu menampakan solute sbg bercak gelap, menyemprot lempeng dng asam sulfat pekat / as.
siklus suhu, merupakan elektroda yg bersifat non polarisasi secara ideal. Nitrat pekat lalu dipanaskan u/ mengoksidasi solute-solut organic yg akan Nampak sbg
7. Persyaratan elektroda indicator : memenuhi tingkat kesensitivan thd konsentrasi analit. bercak hitam. Memaparkan lempeng dng uap iodium dlm cember tertutup, melakukan
Respon thd bentuk teroksidasi dan bentuk tereduksi haru sedekat mungkin dng scaning pd permukaan lempeng dng densitometer.
persamaan nerst. 13. Alternative prosedur KLT :KLT 2 arah/ dimensi :meningkatkan resolusi sampel ketika
8. Jenis elektroda membrane : lektorda membrane ciar, elektroda padat, elektroda penunjuk komponen solute mempunyai karakteristik kimiayg sama. Pengembangan kontiniu :
gas, Elektroda kaca (sensor potensiometrik yg terbuat dari selaput kaca dng komposisi mengalirkan fase gerak terus menurs pd lempeng KLT melalui suatu wadah, melalui
tertentu) kelebihan : larutan uji tdk terkontaminasi, zat-zat yg tdk mudah teroksidasi & suatu lapisan dan dibuang dng cara tertentu pd ujung lapisan. pengembangan Gradien :
tereduksi tdk berinterfrensi, elektroda ini bisa dibuat cukup kecil u/ disisipkan dlm lempeng yg berisi analit dimasukan ked lm bejana kromatografi yg berisi fase gerak
volume larutan yg sangat kecil. Kekurangan : pada pH yg sangat tinggi berakibat: tertentu lalu komponen fase gerak ditambahkan sedikit demi sedikit k dlm bejana dn aduk
spesifisitas u/ H+ hilang, ketergantungan tegangan pH berkurang, potensial menjadi ad homogeny.
tergantung pd aNa+ 14. Penggunaan KLT : analisis kualitatif : uji senyawa baku, parameter Rf, da senyawa
9. Metode analisis potensiometri : dikatakan identic jika mempunyai nilai rf yg sama jikak diukur pada KLT yg sama,
- Potensiometri langsung : prinsip : membuat sel elektrik dari analit suatu larutan
analisis kuantitatif : dng 2 cara, bercak diukur langsung pd lempeng menggunkan ukuran
shg perbedaan potensial sel tsb berkaitan dng konsentrasi larutan. Potensiometri
luas/teknik densitometry, mengerok bercak lalu menetapkan kadar senyawa dlm bercak
langsung hanya digunakan dlm bidang pengawasan mutu pd industry, pengukuran
tsb sng metode analisis lain. Analisa preparative : memisahkan analit dlm jumlh yg
pH
banyak lalu senyawa yg telah dipisahkan di analisis.
- Adisi standar : digunakan pd instrumentasi analisis sprt dlm anatomic absorption
spectroscopy and gas chromatography u/ mencari nilai konsentrasi subtansi dalam
sampel yg tdk diketahui dng perbandingan u/ suasana sampel yg diketahui KROMATOGRAFI GAS
konsentrasinya.
- Adisi sampel : hampir sama dng adisi standar kecuali pd sejumlah volume kecil 1. Defenisi : teknik untuk memisahkan & deteksi senyawa mudah menguap dlm fase gas
sampel. Pengukuran dibuat pd kekuatan ion standard n slop elektroda yg melalui fase diam.
dihasilkan lebih sesuai dibandingkan adisi standar. Kekurangan : diperlukan 2. Jenis KG : fase diam berupa zat padat (kromatografi gas-padat) bila fase diam zat cair
pencampuran yg akurat dari volume standar maupun sampel yg akan diukur. (kromatografi gas-cair).
Kelebihan : selama proses elektroda ttp tercelup dlm larutan shg hanya terdapat 3. Syarat cuplikan : harus memiliki keatsiran yg cukup (volatile), stabil thd panas
sedikit perubahan pd junction potential larutan. 4. Senyawa yg dpt dianalisis KG: Pd suhu ≤450 , molekul/senyawa dpt berubah fase gas
- Tirtasi potensio metri : proses titrasi thd larutan asam oleh larutan bersifat basa atau uap, tdk terdekomposisi pd suhu tsb,
atau sebaliknya 5. Bagian system KG : system gas pembawa, system pemasukan cuplikan, system
10. Jenis reaksi pd titrasi potensiometri : pemanasn kolom, kolom, system deteksi, sistempengolahan data.
6. Syarat gas sbg fase gerak : lembab/inert, koefesien difusi gas rendah, kemurnian tinggi, 5. Jens fase gerak : - interaktif ,non interaktif, kepolaran (berdasar polaritas senyawa), Fase
mudah didapat dn murah, cocok dng detector yg dipakai. norrmal : Fasa gerak nonpolar & Fasa diam polar , Fasa Terbalik : Fasa gerak polar & Fasa
7. Mekanisme kerja KG : fase gerak mengalir dari tabung gas melalui injector, masuk k dlm diam nonpolar, Fase diam (zat padat), Jika sampel mula-mula berbentuk padatan harus
kolom ke dalam detektro dn pembuangan cuplikan dimasukan ke injector dng syringe/ diperkecil sehingga berupa larutan homogen yang tidak terdapat endapan lagi dan
semprit, cuplikan harus dimasukan ke dalam kolom sekligus, suhu gerbang suntik harus bening. fasa diam yang digunakan pada HPLC memiliki ukuran yang lebih kecil sehingga
cukup panas u/ menguapkan cuplikan sedemikian cpt shg tdk menghilangkan keefesienan luas permukaan besar sehingga keseimbangan antar fasa menjadi lebih baik dan efisien.
yg disebabkan plh cara penyuntikan, masukan cuplikan ke injector dipanaskan dng suhu 6. Keuntungan kerugan : Persamaan dengan GC  keluarannya berupa kromatogram,
150-250 u/ menuapkan sampel, linarut yg berfase uap akan digerakan di dlm kolom olh Keuntungan dibanding pemakaian GC  kemampuan menganalisis sampel yg unvolatile
gas pembawa, kolom berada dlm oven yg suhunya terkontrol, linarut mengalir dng dan labil pada suhu tinggi, Akan tetapi analisis HPLC lebih mahal, HPLC = High
kecepatan berbeda linarut akan keluar dari kolom memasuki detector suatu sinyal listrik Performance Liquid Chromatography
akan terbentuk akibat dari interaksi linarut dng detector sinyal ini akan direkam oleh 7. Prnsp kerja : Dengan bantuan pompa fase gerak dialirkan melalui kolom ke detektor.
suatu system data dan di rajah menjadi sebuah kromatogram. Sampel yang dilarutkan dalam solvent, dimasukkan ke dalam aliran fasa gerak dengan
8. System deteksi detector : TCD (semua senyaw akecuali gas pembawa, 10ppm) FID cara injeksi. Di dalam kolom terjadi pemisahan komponen2 campuran  perbedaan
(senyawa organic, 0,1 ppm) ECD (senyawa halogen/logam organic 0,1 ppb) NPD kekuatan interaksi antara analat (solut-solut) dengan stationary phase pada kolom.
(senyawa nitrogen/fosfor organic, 1ppb). Solut-solut yang kurang kuat interaksinya dengan fase diam akan keluar dari kolom
9. Derivatisasi KG : proses kimiawi u/ mengubah suatu senyawa menjadi senyawa lain yg terlebih dahulu. Sebaliknya, solut2 yang kuat berinteraksi dengan fasa diam maka solut2
mempunyai sifat yg sesuai u/ dilakukan analisis menggunakan kromatografi gas. tsb akan keuar dari kolom lebih lama. Setiap komponen campuran yang keluar dari
10. Alas an dilakukan derivatisasi : senyawa tdk mungkin dilakukan analiss dng KG terkait kolom dideteksi oleh detektor kemudian direkam dalam bentuk kromatogram.
volatilitas &stabilitas, meningkatkan batas deteksi & bentuk kromatogram, meningkatkan Kromatogram HPLC serupa dengan kromatogram GC  jumlah peak menyatakan jumlah
volatilitassenyawa yg tidak mudah menguap, missal senyawa gula, meningkatkan deteksi komponen; luas area peak menyatakan konsentrasi dalam campuran. Sisitim HPLC dapat
missal : kolestrol &senyawa steroid, meningkatkan stabilitas, meningkatkan batas dihubungkan dengan software pada komputer dan dioperasikan secara computerize
deteksi. 8. iNstrumen HPLC : Fase gerak, Pompa, Sample injector, Kolom, Detektor
11. Cara derivatisasi : 9. sampel njektor : Injeksi syringe, Syringe diinjeksikan melalui septum (seal karet), injeksi
- Esterifikasi : u/ membuat derivate ggs karboksil menjadi esternya meningkatkan
dilakukan dengan konstan dan bebas gelembung udara. Injeksi ‘stop-flow’ Saat injeksi
volatilitas karena akan menurunkan ikatan hydrogen.
pelarut dihentikan sementara. Sampel disuntikkan langsung pada ujung kolom. Kran
- Asilasi : digunakan pd sampel yg mengandung fenol, alcohol, amin
sampel Disebut juga “loop” dan paling banyak digunakan. Sejumlah volume sample
primer/sekunder.
- Alkilasi : derivatisasi alcohol, fenol, amina(primer dan sekunder), imida, sulfidril. (dalam solvent) disuntikkan ke dalam loop dalam posisi “load”, sampel masih berada di
- Silisasi : untuk menggantikan eter alakali pd analisis sampel yg polar & tdk dalam loop. Kran diputar (ke bawah) utk mengubah ke posisi “injeksi” dan fasa gerak
mudah menuap. membawa sample ke dalam kolom
- Kondensasi : untuk sampel yg mengandung aldehid/keton, mencegah terjadinya 10. syarat detector : Cukup sensitive, Stabilitas dan reproducibility tinggi, Respon linear
enolisasi karena ikatan hydrogen. terhadap solute, Waktu respon pendek sehingga tidak bergantung flow rate, Mudah
- Siklisasi : penutupan ggs polar melalui siklisasi dilakukan pd senyawa yg digunakan, Tidak merusak sampel
mengandung 2 ggs fungsi yg sangat mudah dibuat heterosiklik beratom 5 dan 6. 11. jens detector : Detektor Fluorescence, Detektor UV, Refractive Index Detector
12. Penerapan KG dlm farmasi : kindamisin, fenileprin, metadon
ELEKTROFORESIS KAPILER SPEKTROSKOPI RESONANSI MAGNETIK INTI (NMR)
1. DEFENISI : elektroforesis yg berlangsung pd tabung kapiler, dikenal sebagai capillary
electrophoresis (CE).
2. Instrument : kolom kapiler : digunakan fused silica baik yg dimodifikasi maupun tdk. 1. NMR : Interaksi inti atom yang berputar di dalam medan magnet dengan radiasi
Elektroda : platinum foil. Potensial : elc suplay 20-30 kV daerah buffer diberi sungkup gelombang radio, sehingga menyebabkan magnet inti beresonansi pada frekuensi yang
dari flexiglass. Detector : detector yg semua detector yg digunakan pd HPLC dpt juga bervariasi antara 4-600 MHz atau panjang gelombang 75-0,5 m.
2. Prnsp dasar : Bahwa pada kondisi yang sesuai cuplikan dapat mengabsorbsi radisasi
diaplikasikan pd CE dan HPCE. Injeksi : beberapa mikro liter kebagian ujung kapiler yg
elektromagnet pada daerah frekuensi radio tertentu tergantung dari sifat inti yang ada
bermuatan positif dibantu dng gravitasi.
3. System injeksi : injeksi hidrodinamik : pd system ini digunakan bantuan tekanan saat dalam cuplikan tersebut
menginjeksikan sampel pd kolom kapiler. Injeksi elektrokinetik : digunakan bantuan arus 3. Kegunaan : Gambaran perbedaan sifat magnet berbagai inti. Dugaan letak inti dalam
listrik saat sampel diinjeksikan pd kolom kapiler. molekul Bagian dari karakterisasi senyawa. Mengetahui atom apa yang terdapat dalam
4. Kelebihan HPCE : konsentrasi sampel yg dibutuhkan rendah, bentuk kurva berkaitan molekul
dng diffuse/ disperse elektromigrasi. Lebih di tentukan oleh kecepatan gerak dari partikel. 4. Syarat pelarut : Pelarut dalam proton NMR, Tidak boleh mengandung proton, Tidak
Kelebihan HPCE dari CE thd efek termal, rasio permukaan-vlume > CE, temperature berinteraksi secara kimia dengan analit. Mudah dipisahkan dengan analit Contoh :
gardien pd kolom/kapiler dpt terjadi karena kalor diproduksi disepanjang kapiler, tetapi CDCl3, CCl4, D2O
5. Cara kerja NMR : NMR bekerja secara spesifik sesuai dengan inti atom yang dipakai.
konduksi hanya terjadi pd dinding kapiler.
5. Prinsip pemisahan : pemisahan dilakukan dng pemberian tegangan tinggi (10-30 kV) Jenis radiasi yang dipakai pada pengukuran NMR adalah radiasi frekuensi radio.
pada kaviler silica-terfusi yg sempit (25-75µm) yg diisi dng fase gerak, fase gerak
biasanya mengandung komponen berair dan mengandung elektrolit, analit2 bermigrasi
dlm medan listrik yg diberikan pd laju yg bergantung pd muatan & jari2 ionnya,
6. Pemisahan secara elektroforesis kapiler di pengaruh oleh : EOF (elektro-osmotic flow)/
aliran elektroosmotik, pH.
7. Variable yg mempengaruhi EOF : pH dapar (buffer : EOF meningkat seiring dng pH,.
Kekuatan dapar : EOF menurun siring dengan peningkatan kekuatan dapar. Medan
listrik : peningkatan medan listrik meningkatkan EOF. Suhu: peningkatan suhu
menurunkan viskositas sehingga meningkatkan aliran. Pemodifikasi organic : perubahan
potensial pd dinding kapiler-tetapan dielektrik dapar penggerak & viskositas biasanya
menurunkan EOF. Surfaktan : menyerap diatas permukaan dinding kapiler.
8. Migrasi dlm elektroforesis kapiler (EK) : adanya EOF berate semua ion bergerak
menuju katoda. Laju pergerakan ion dlm larutan bebas.
9. Penerapannya : suatu teknik yg akurat & tepat mengukur obat dlm semua tipe
formulasi, kelebihan khusus dalam pengendalian mutu obat-obatan peptide, sangat
selektif & efektif dlm menghasilkan pemisahan enantiomer, efektif u/ pembuatan profil
pengotor karena kekutan pemisahan yg kuat.
10. HPCE VS HPLC, Keuntungan : sangat lbh efesien dan prose pemisahannya lbh baik
dari HPLC, waktu analisis lbh pendek dari HPLC, harga kolom lebih murah dari HPLC,
penggunaan pelarut dpt diabaikan. Kerugian : kurang tangguh (robustness) dibandingkan
HPLC. Sensitifitas alat lbh rendah dibandingkan HPLC, lebih banyk parameter yg
memerlukan optimasi dibandingkan metode HPLC.
Bu lnda

HPLC/ KCKT HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY

1. HPLC merupakan bagian dari kromatografi didasarkan pada perbedaan afiinitas analit
pada 2 fase yi Fase Diam (Stationary Phase) dan Fase Gerak (Mobile Phase)
2. Kromatograf kolom terbuka : Sistem pemasukan sampel: manual, tidak volumetrik 
Injector. Waktu analisis lama, mengandalkan gaya grafitasi dan kapiler  pompa Hasil
pemisahan kurang baik  pengemasan kolom .Kesulitan Pengamatan hasil pemisahan
untuk analit tidak berwarna  Detektor, Kesulitan penghitungan kadar  integrator
3. Dalam HPLC, zat cair (liquid) digunakan sebagai fasa gerak. Kolom berisi serbuk halus
yang dipadatkan (sebagai fasa diam) Dapat dibayangkan betapa sulitnya zat cair mengalir
melalui fasa diam di dalam kolom. Sehingga, agar zat cair dapat melewati kolom dengan
cepat, dibutuhkan bantuan pompa bertekanan tinggi
4. Syarat fase gerak : Murni, tanpa cemaran, tidak kental untuk menghindari penyumbatan
dalam kolom, Tidak bereaksi dengan kemasan, Sesuai dengan detector, Dapat
melarutkan cuplikan, Mempunyai viskositas rendah, Mudah diperoleh, murah, tidak
mudah terbakar dan tidak beracun, Bila diperlukan, memudahkan "sample recovery"

Anda mungkin juga menyukai

  • JBHKJ
    JBHKJ
    Dokumen58 halaman
    JBHKJ
    Adi Putra
    Belum ada peringkat
  • Jsjskjs
    Jsjskjs
    Dokumen7 halaman
    Jsjskjs
    Adi Putra
    Belum ada peringkat
  • Neteru Sukinini
    Neteru Sukinini
    Dokumen34 halaman
    Neteru Sukinini
    Adi Putra
    Belum ada peringkat
  • Cengkeh
    Cengkeh
    Dokumen11 halaman
    Cengkeh
    Adi Putra
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Gerd
    Jurnal Gerd
    Dokumen18 halaman
    Jurnal Gerd
    Adi Putra
    Belum ada peringkat
  • Kawalumet
    Kawalumet
    Dokumen13 halaman
    Kawalumet
    Adi Putra
    Belum ada peringkat
  • 4513 Uas
    4513 Uas
    Dokumen2 halaman
    4513 Uas
    Adi Putra
    Belum ada peringkat