Anda di halaman 1dari 8

MALARIA VIVAX

(File Kating)

Anamnesis:
Seorang pria usia dewasa (lupa) datang dengan keluhan demam selama beberapa
hari terakhir. Demam terus menerus. Demam disertai menggigil, kemudian setelah
menggigil, pasien keringetan.
Pasien juga mengeluh pegal-pegal (nyeri otot) di seluruh tubuh, mual, pusing,
badan lemes. Pernah mengalami gejala serupa sekitar 5 tahun yang lalu, sudah
berobat dan sembuh.
Tinggalnya di Banjarnegara. Dia ngekos disana. Sudah berkeluarga, tapi LDR gitu
sama keluarganya. Kerjaannya jualan es dawet (kalo ga salah). Temen-temen
kosannya ada juga mengalami gejala serupa.
Pemeriksaan fisik:
Konjungtiva anemis
Hepatomegali.
Pemeriksaan lab:
Darah rutin:
Hb: 10 (lupa tepatnya berapa, yg jelas anemia ringan)
Ht : lupa
Leukosit: kayaknya meningkat
Trombosit: Normal
Darah lengkap:
Pemeriksaan mikroskopis apusan darah:
Anamnesis :
pak Tono Mengeluh demam 7 hari yang lalu menggigil keringat banyak keluhan
lain mual, muntah, pegal2
RPD : 5 th yll pernah mengalami sebelumnya
RPsosek : Pekerja di banjarnegara

PF:
BB : 60kg, TB : 170cm
TD : 120/70
HR : 96x /menit
RR : 20x/menit
T : 38, ... C

head to toe
konjugtiva anemis (+)
sklera ikteri (-)
thypoid tongue (-)
hepar teraba 2 jari BACD
splen schuffner 3
Rumple Leed (-)

PP :
Hb turun
Ht normal
leukosit normal
trombosit normal
ADT : Skizon plamodium vivax (eritrosit membersar, schufner dots)

pertanyaan :
1. DD
2. Diagnosis kerja
3. alasan diagnosis
4. patomekanisme demam
5. Talak medikamentosa

1. Diagnosis Banding
Diagnosis banding:
- Demam dengue
- Demam tifoid
- Leptospirosis
- Infeksi akut virus lainnya
- Malaria falciparum
- Malaria ovale
- Malaria malariae
2. Dx : Malaria vivax
3. Alasan diagnosis
Anamnesis:
- Trias Malaria (Demam tinggi, menggigil, dan berkeringat)
- Mialgia
- Sakit kepala
- Mual muntah
- Hepatomegali
- Anemia
- Riwayat bepergian dari tempat endemik
- Tinggal di tempat endemik
- Riwayat transfusi darah
PF:
- Demam (>37,5 ºC aksila)
- Konjungtiva anemis atau telapak tangan pucat
- Hepatomegali
- Splenomegali (lupa ada splenomegali juga apa nggak)
Pemeriksaan Lab:
Pemeriksan sediaan darah merupakan GOLD STANDARD!
Terdiri dari apusan darah tipis dan tebal.
Alasan kalo itu malaria vivax:
5 tahun yang lalu pernah punya gejala yg sama!!  curiga relapse.
Walaupun statement orang di tempat tinggalnya juga ada yang punya gejala sama
agak ngejebak (Karena bisa aja dia ketularan, tapi bukan relapse/kambuh).
Tapi pikirkan relapse dulu yang pertama kali!
Pemeriksaan apusan darah tebal  ditemukan tropozoit dengan ciri-ciri:
- Eritrosit yang terinfeksi lebih besar daripada eritrosit normal (yg tidak
terinfeksi)  jelas banget ngebedain sama malaria falciparum.
- Sitoplasma ameboid (gak teratur, seperti amuba)
- Ditemukan Schuffner’s dots

4. Patofisiologi Demam
Harus tau siklus dari Plasomodium dulu:
Pada siklus eritrositik.
Skizon darah pecah  mengeluarkan bermacam-macam antigen 
merangsang makrofag, monosit atau limfosit  keluarkan sitokin, seperti
TNF, IFN, IL-1, IL-6  dibawa ke aliran darah  Hipotalamus (tepatnya
di endotelium)  merangsang asam arakhidonat  mengeluarkan
prostaglandin  meningkatkan termal set poin  produksi panas dan
konservasi panas  demam  menggigil  berkeringat (pada saat sudah
mencapai termal set point)

5. Penatalaksanaan
Farmakologi:
Kemaren kalo gak salah BB bapaknya itu 60 kg.
Malaria vivax.
Kausatif:
Jadi pengobatan lini pertamanya: DHP3 4 tab (DHP selama 3 hari, setiap
harinya minum 4 tablet) PQ14 1 tab (Primakuin selama 14 hari, setiap
harinya 1 tab)
Lini kedua : Kina 3x2,5 slm 7 hari, primakuin selama 14 hari tiap hr 1 tab.
Tips: kalo untuk pengobatan malaria yang dewasa (berarti hapalin BB >40
kg sama > 60 kg. Angkanya juga lebih cantik kan hehe)
Simptomatik
Demam  Paracetamol 3 x 500 selama 5-7 hari
Anemia  Sulfat ferrosus 1 x tab mg 300 selama 3-5 hari
Bisa ditambahkan vitamin C juga.
Mual  Domperidon 3 x 10 mg prn mual
Nonfarmakologi:
1. Istirahat cukup, kalo perlu gak kerja dulu (bed rest)
2. Gunakan kelambu/obat nyamuk saat tidur (biar ga digigit nyamuk, jadi
mencegah penularan ke orang lain)
3. Makan makanan bergizi (tinggi kalori, protein, dan yang kaya zat besi)
4. Menghindari aktivitas di luar rumah saat malam
5. Minum obat hingga tuntas
6. Ke dokter lagi jika keadaan tidak membaik

Anda mungkin juga menyukai