Anda di halaman 1dari 43

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan guna untuk


keselamatan kerja dan menambah pengetahuan tentang alat laboratorium
yang berguna dalam menganalisis suatu penyakit yang diidap oleh pasien
melalui sampel. Selain itu, pengenalan alat laboratorium bertujuan agar
mahasiswa teknologi elektromedis mengetahui nama, fungsi, prinsip kerja
dan hal-hal lainnya dari alat tersebut sebagai dasar profesi mereka. Alat-alat
laboratorium juga dapat berbahaya jika terjadi kesalahan dalam prosedur
pemakaiannya. Maka diperlukannya pengenalan alat-alat laboratorium agar
penggunaan alat tersebut dapat dipergunakan dengan fungsi dan prosedur
yang baik dan benar, sehingga kesalahan yang terjadi dapat diminimalisir.

1.2. RUMUSAN MASALAH


1. Apakah yang Dimaksud dengan Elisa Reader ?
2. Apakah yang Dimaksud dengan Blood Bank?
3. Apakah yang Dimaksud dengan Hematology Analyzer?
4. Apakah yang Dimaksud dengan Elektrolit Analyzer?
5. Apakah yang Dimaksud dengan Chemistry Analyzer?
6. Apakah yang Dimaksud dengan Urine Analyzer?
7. Apakah yang Dimaksud dengan Blood Gas Analyzer?
8. Apakah yang Dimaksud dengan Spektrofotometer UV-VIS?

1
1.3. TUJUAN
1. Untuk Mengetahui yang Dimaksud dengan Elisa Reader
2. Untuk Mengetahui yang Dimaksud dengan Blood Bank
3. Untuk Mengetahui yang Dimaksud dengan Hematology Analyzer
4. Untuk Mengetahui yang Dimaksud dengan Elektrolit Analyzer
5. Untuk Mengetahui yang Dimaksud dengan Chemistry Analyzer
6. Untuk Mengetahui yang Dimaksud dengan Urine Analyzer
7. Untuk Mengetahui yang Dimaksud dengan Blood Gas Analyzer
8. Untuk Mengetahui yang Dimaksud dengan Spektrofotometer UV-
VIS

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 ELISA READER

2.1.1 Gambar Alat

2.1.2 Fungsi Alat


Microplate Elisa reader merupakan alat yang digunakan untuk
mendiagnosis atau menganalisis test antigen, antibody tubuh, deteksi penyakit
infeksi hiv, periksa hormone tiroid, periksa fertilitas, deteksi alergi serta
deteksi tumor.

2.1.3 Prinsip Kerja Alat


Memanfaatkan rangkaian monokromator untuk mengubah cahaya
polikromatis menjadi monokromatis, kemudian cahaya tersebut akan
mengenai sampel dan dipantulkan oleh cermin menuju ke potomultiplier tube
yang berfungsi sebagai detektor.

3
2.1.4 Blok Diagram Alat & Penjelasan

SUMBER
FILTER
CAHAYA

MONOKROMATOR MIRROR

DRIVER MOTOR MIKRO


PLATE

PRINTER ARDUINO
PMT TUBE

LCD

Penjelasan :
Ketika alat telah diaktifkan maka sumber cahaya yang berasal dari
lampu halogen akan difilter agar cahaya masuk ke monokromatis dan akan di
teruskan ke mirror untuk dipantulkan ke sample, kemudian setelah cahaya
mengenai sampel maka cahaya mengenai PMT Tube yang akan mendeteksi
kandungan apa saja yang ada dalam sampel, setelah itu hasil dari detector akan
dikirim ke arduino, lalu data pembacaan kandungan sampel akan tertampil pada
LCD serta hasil akan diprint out pada printer yang ada pada alat.

4
2.1.5 Flow Chart Alat & Penjelasan

Start

Inisialisasi LCD A

Driver ON
Masukkan Mikrolate

Motor ON

Set Speed
PMT Tube ON

Set Waktu
Data Tertampil

ENTER
Data Tertampil

A
END

Penjelasan :
Saat alat ‘start’ mula-mula alat akan inisialisasi yang akan
menampilkan spesifikasi pabrikan, lalu setelah memasukkan Microplate kemudian
set speed dan waktu sesuai kebutuhan dan menekan enter maka lampu halogen dan
driver motor akan aktif dan cahaya yang telah dirubah menjadi cahaya
monokromatis oleh rangkaian filter akan melewati sampel dan mengenai detektor
yang aktif sehingga detektor tersebut akan mendeteksi kandungan yang ada pada
sampel. Kandungan sampel tersebut akan ditampilkan pada LCD dan hasil keluar
dalam bentuk printout yang akan terprint sendiri pada alat .

5
2.1.6 Cara Pengoperasian
1. Hubungkan dengan sumber tegangan
2. Tekan tombol ON
3. Hubungkan dengan printer
4. Warm up selama kurang lebih 15 menit
5. Letakkan mikroplate yang berisi sampel pada tempat yang telah ada
6. Setting waktu dan kecepatan, tekan enter
7. Tunggu sampai pembacaan sampel selesai dan hasilnya secara
langsung akan di print

2.1.7 Cara Pemeliharaan


1. Bersihkan Microplate dari sisa sample
2. Cek kondisi rangkaian Manokromator
3. Periksa kondisi Motor
4. Cek kondisi printer
5. Cek kondisi letak kertas print

2.1.8 Trouble Shooting


Error Penyebab Perbaikan
Kertas print 1. Letak kertas 1. Perbaiki
tidak keluar terbalik posisi kertas
2. Pintu print 2. Pastikan
tidak rapat pintu tertutup
rapat
Hasil tidak Rangkaian PMT Tube Ganti atau perbaiki
akurat rusak rangkaian PMT Tube
Indikator Tidak ada supply PLN Sambungkan kabel ke
PLN tidak sumber tegangan
menyala

6
2.1.9 Wiring Alat

7
2.2 BLOOD BANK

2.2.1 Gambar Alat

2.2.2 Fungsi Alat


Blood Bank berfungsi untuk menyimpan darah dengan
menggunakan suhu 2-6 derajat celcius untuk darah yang dingin dan 35 derajat
celsius untuk darah penghangat.

2.2.3 Prinsip Kerja Alat


Prinsip kerja dari alat ini ialah menggunakan cooler untuk
mendinginkan darah dan heater untuk memanaskan sampel atau darah.

8
2.2.4 Blok Diagram Alat & Penjelasan

220V PS

LCD

A
SET SUHU DRIVER HEATER
R
D
ENTER U
I
DRIVER COOLER
LM 35 N
O

BUZZER

Penjelasan :
Ketika alat telah diaktifkan lalu setting suhu alat sesuai kebutuhan
kemudian tekan enter maka arduino akan memerintahkan salah satu driver untuk
mengaktifkan antara heater atau cooler dimana heater akan memanaskan sample
dan cooler akan mendinginkan sample dan suhu akan tertampil pada lcd ,
kemudian setelah alat bekerja maka lm 35 akan bekerja ketika alat sudah tidak
mencapai suhu yang disetting setelah itu data darilm 35 akan dikirim ke arduino
dimana arduino akan menghidupkan buzzer sebagai penanda suhu sudah tidak
stabil.

9
2.2.5 Flow Chart Alat & Penjelasan

Penjelasan :
Saat alat ‘start’ mula-mula alat akan inisialisasi yang akan
menampilkan spesifikasi pabrikan, lalu setelah itu set suhu sesuai kebutuhan dan
menekan enter maka arduino akan memerintahkan salah satu driver untuk
mengaktifkan antara heater atau cooler dimana heater akan memanaskan sample
dan cooler akan mendinginkan sample dan suhu akan tertampil pada lcd ,
kemudian setelah alat bekerja maka lm 35 akan bekerja ketika alat sudah tidak
mencapai suhu yang disetting setelah itu data darilm 35 akan dikirim ke arduino
dimana arduino akan menghidupkan buzzer sebagai penanda suhu sudah tidak
stabil.

10
2.2.6 Cara Pengoperasian
1. Hubungkan dengan sumber tegangan
2. Tekan tombol switch ON
3. Masukkan kantong darah ke dalam blood bank
4. Tutup pintu blood bank dengan rapat
5. Setting suhu sesuai kebutuhan lalu tekan enter
6. Alat akan bekerja dengan mempertahankan suhu secara terus menerus.

2.2.7 Cara Pemeliharaan


1. Periksa sensor LM35 sebulan sekali
2. Periksa kondisi rangkaian LCD dan LCD satu bulan sekali
3. Cek keseluruhan rangkaian
4. Kalibrasi alat setahun seakali

2.2.8 Trouble Shooting


Error Penyebab Perbaikan
Suhu tidak sesuai Sensor Ganti
suhu rusak sensor
suhu
Sample tidak dingin Rangkaian cooler rusak Ganti rangkaian
cooler
Alat mati total Fuse rusak/putus Ganti fuse

11
2.2.9 Wiring Alat

LCD

10
11
12
13
14
15
16
RESET ENTER SET SUHU

1
2
3
4
5
6
7
8
9
U1

R2 R3 R5 15 14
R R R ~D9 D8
16 13 VCC
~D10 D7
17 12
~D11 ~D6
18 11
D12 ~D5
VCC 19 10 C1 D3
D13 XTAL
20 9 Y2 DIODE
VCC XTAL C2
21 8
AREF GND
22 7 VCC
GND VCC
23 6
A0 D4
24 5
A1 D3
VCC 25 4
A2 D2
26 3
A3 D1
PENDINGIN

5 27 2
3 A4 D0
4 28 1
1 A5 RST
2

AT328

TATMAINNAH AINUN HAQ.MH


17.054

12
2.3 HEMATOLOGY ANALYZER

2.3.1 Gambar Alat

2.3.2 Fungsi Alat


Hematology Analyzer berfungsi untuk memeriksa darah lengkap
dengan cara menghitung dan menguikur sel darah secara otomatis berdasarkan
impedansi aliran listrik atau berkas cahaya terhadap sel-sel yang dilewatkan.
Biasanya dibutuhkan untuk pemeriksaan hematologi rutin seperti pemeriksaan
hemaglobin, hitung sel leukosit dan hitung jumlah sel trombosit.

2.3.3 Prinsip Kerja Alat


Sampel yang telah di inkubasi dimasukkan ke dalam mesin melalui
selang aspirator. Kemudian sampel (serum) masuk ke dalam kuvet untuk
disinari dengan cahaya lampu photometer yang kemudian akan ditangkap oleh
detektor.

13
2.3.4 Blok Diagram Alat & Penjelasan

FILTER SAMPEL DETEKTOR

HALOGEN
LAMP MIKRO
ADC AMPLIFIER
KONTR
OLLER

LCD PRINT

Penjelasan :
Ketika alat telah diaktifkan maka sumber cahaya yang berasal dari
lampu halogen akan di filter dari cahaya polikromatis menjadi cahaya
monokromatis dan akan di teruskan ke sampel, kemudian setelah cahaya mengenai
sampel maka cahaya mengenai detektor yang akan mendeteksi kandungan apa saja
yang ada dalam sampel, setelah itu dikuatkan oleh rangkaian amplifier dan oleh
ADC akan diubah sinyal analog menjadi sinyal digital sehingga dapat diolah oleh
mikrokontroller, lalu data pembacaan kandungan sampel akan tertampil pada
monitor serta keluar berupa hasil printout

14
2.3.5 Flow Chart Alat & Penjelasan

Start

Inisialisasi LCD

Masukkan Sampel

Tekan Enter

LED ON

Detektor ON

Data Processing

Data Tertampil

Printer ON

END
Penjelasan :
Saat alat ‘start’ mula-mula alat akan inisialisasi yang akan
menampilkan spesifikasi pabrikan, lalu setelah memasukkan alat dan menekan
enter maka lampu halogen akan aktif dan cahaya yang telah dirubah menjadi
cahaya monokromatis oleh rangkaian filter akan melewati sampel dan mengenai
detektor yang aktif sehingga detektor tersebut akan mendeteksi kandungan yang
ada pada sampel. Kandungan sampel tersebut akan ditampilkan pada LCD dan
keluar dalam bentuk printout .

15
2.3.6 Cara Pengoperasian
1. Hubungkan kabel power ke sumber tegangan
2. Hidupkan alat (saklar on/off pada sisi kanan atas alat)
3. Alat akan self check dan inisialisasi LCD
4. Tekan tombol Whole Blood “WB” pada layar
5. Tekan tombol ID, tulis No sampel kemudian masukkan sampel
6. Tutup tempat sampel dan tekan “ENTER”
7. Hasil akan muncul pada layar secara otomatis

2.3.7 Cara Pemeliharaan


1. Simpan alat pada ruangan bersuhu kering dan tempat yang
berpermukaan datar
2. Bersihkan alat dari sisa-sisa sampel setelah digunakan
3. Lakukan Kalibrasi setahun sekali
4. Cek kondisi lampu halogen sebagai sumber cahaya

2.3.8 Trouble Shooting


Error Penyebab Perbaikan
Hasil pembacaan tidak Detektor rusak Ganti Detektor
akurat
Hasil tidak tampil pada LCD rusak Ganti LCD
display
Indikator PLN tidak Tidak ada supply PLN Sambungkan kabel
menyala ke sumber tegangan

16
2.3.9 Wiring Alat

17
2.4 ELEKTROLIT ANALYZER

2.4.1 Gambar Alat

2.4.2 Fungsi Alat


Merupakan alat yang di gunakan untuk pemeriksaan hematologi
klinik, guna mengetahui kadar hemoglobin, lekosit, trombosit, dan hematrokit
pasien yang di rawat. Mengtahui jumlah elektrolit dalam tubuh pasien.
Elektrolit analyzer dapat mendeteksi ion garam anorganik, ion kalsium sampel
bahan kecil, dll . Elektrolit analyzer telah menggunakan metode ion elektroda
selektif untuk mencapai pengukuran tepat dari pengujian. Aparat adalah enam
elektroda: natrium, kalium dan klorin, ion kalsium, lithium dan elektroda CST.

2.4.3 Prinsip Kerja Alat


Ketika ion-ion elektrolite masuk pada elektroda timbul potensial listrik
sebanding dengan konsentrasi ion elektrolit, kemudian potensial listrik
tersebut di kuatkan dan di konversikan melalui prosesor menjadi nilai
konsentrasi elektrolite.

18
2.4.4 Blok Diagram Alat & Penjelasan

Elektroda Ca

Elektroda K
Sampel Multiplexer Amplifier
Elektroda Na

Elektroda Cl Selenoid ADC

Driver
Mikro
Sensor Tekanan

Display
ADC
Printer

Indikator LED Bubble


Detektor

Penjelasan :
Sampel yang masuk melalui jarum penghisap akan melewati
beberapa elektrolit yang berada pada alat yang berfungsi untuk
membandingkan jumlah elektrolit yang ada pada sampel dengan jumlah
elektrolit yang sudah ada pada alat, setelah melewati elektrolit tersebut maka
multiplexer akan meloloskan salah satu elektrolit yang ingin diketahui
kandungannya berdasarkan settingan, kemudian keluaran akan dikuatkan oleh
amplifier kemudian masuk ke ADC untuk merubah sinyal analog menjadi
digital. Setelah itu data akan masuk ke mikrokontroller untuk mengaktifkan
beberapa instrumen berdasarkan settingan. Seperti, driver yang aktif sehingga
selenoid secara otomatis aktif, sensor tekanan yang apabila mendeteksi
tekanan yang berlebih akan membuat LED menyala dengan program pada
mikrokontroller. Display akan menampilkan data kandungan sampel, printer
akan mengeluarkan hasil berupa printout, dan bubble detektor sebagai
pendeteksi adanya gelembung pada selang yang melewatkan sampel

19
2.4.5 Flow Chart Alat & Penjelasan

START

Inisialisasi LCD

Enter

Elektroda ON

NO
Pemilihan
Multiplexer

YES

Driver ON

Selenoid ON

Bubble Detektor ON

Indikator Sensor ON

Display

Print ON

END

20
Penjelasan :
Pada saat tombol start di tekan maka akan muncul inisialisasi LCD,
lalu tekan enter. Kemudian elektroda ON dansetelah itu muncul pertanyaan
pemilihan multiplexer ? jika tidak maka elektroda akan tetap ON dan jika ya
maka motor ON, Selenoid ON, bubble detektor ON, indikator sensor juga akan
ON, setelah itu data akan tertampil pada display dan print ON. Selesai.

2.4.6 Cara Pengoperasian


1. Hidupkan Power ON pada alat
2. Proses inisialisasi alat berlangsung, alat dalam keadaan stand by
3. Insert sempel serum ( automatic sampeling ), tarik tangkai jarum
hisap
4. Letekan sampel pada ujung jarum, sampel akan terhisap
5. Masukan kembali tangkai jarum
6. Sampel akan di proses dan hasil akan di print

2.4.7 Cara Pemeliharaan


1. Bersihkan tangkai jarum sebelum dan sesudah di gunakan
2. Letakan alat pada media datar
3. Letakan alat pada ruangan suhu normal atau ber-AC
4. Lakukan pembersihan pada seluruh bagian alat
5. Melakukan kalibrasi dan pengujian kecepatan pada pesawat

21
2.4.8 Trouble Shooting
Error Penyebab Perbaikan
Na, Ca, K, Ka Terjadi Sumbatan 1. Bersihkan
OverFlow Aspirasi
2. Lakukan
penggantian iner
solution ion
elektroda
Pipet tidak menghisap Terjadi sumbatan Bersihkan
Aspirasi
Hasil tidak akurat Error pada beberapa Lakukan kalibrasi
komponen ulang

2.4.9 Wiring Alat

LCD1
VDD

RXD

VSS
MILFORD-2X16-BKP
13
12
11
10
9
8

7
6
5
4
3
2
1
0
PB5/SCK

PD4/T0/XCK
PB0/ICP1/CLKO
AREF

TX PD1/TXD
RX PD0/RXD
PD7/AIN1
~ PD6/AIN0
PD5/T1

~ PD3/INT1
PD2/INT0
~PB3/MOSI/OC2A
~ PB2/SS/OC1B
~ PB1/OC1A
PB4/MISO

K+
Na+
C+ U1
Ref 4 6
D0 Y
~

3
D1
2
D2 Y
5 DIGITAL (~PWM)
1
D3
15
D4
14
D5
13 ATMEGA328P-PU
D6 1121
12
D7
11
A
10
B
9 microcontrolandos.blogspot.com
PC4/ADC4/SDA
PC5/ADC5/SCL

C
7
OE
ANALOG IN
PC0/ADC0
PC1/ADC1
PC2/ADC2
PC3/ADC3

74251
RESET

A0
A1
A2
A3
A4
A5

bubble
detektor

22
2.5 CHEMISTRY ANALYZER

2.5.1 Gambar Alat

2.5.2 Fungsi Alat


Chemistry Analyzer digunakan terutama untuk analisis laboratorium
rutin dalam bidang medis. Instrumen ini biasanya menentukan tingkat
albumin, alkali fosfatase, aspartate transaminase (AST), nitrogen urea darah,
bilirubin, kalsium, kolesterol, kreatinin, glukosa, fosfor anorganik, protein, dan
asam urat dalam sampel darah tubuh serum atau lainnya. Autoanalyzer
mengotomatisasi langkah analisis sampel berulang yang seharusnya dapat
dilakukan secara manual oleh seorang teknisi, untuk tes medis seperti yang
disebutkan sebelumnya. Dengan cara ini, sebuah autoanalyzer dapat
menganalisis ratusan sampel setiap hari dengan satu teknisi operasi.

2.5.3 Prinsip Kerja Alat


Prinsip Kerja Chemistry Analyzer adalah sample yang telah diinkubasi
dimasukan ke dalam mesin melalui selang aspirator. Kemudian sample
(serum) masuk ke dalam kuvet untuk disinari dengan cahaya lampu
photometer yang kemudian akanditangkap oleh detektor.

23
2.5.4 Blok Diagram Alat & Penjelasan

Penjelasan :
Lampu halogen sebagai sumber cahaya merupakan
cahaya Polychromatic yang mempunyai panjang gelombang 400-800
nm memancarkan cahayanya yang masuk ke Monochomator.
Monochomator disini merupakan alat untuk menguraikan spektrum
warna dari cahaya yang dihasilkan. Di dalam Monochomator ini,
cahaya Polychromatic diuraikan menjadi Monochromatic yang
selanjutnya dari Monochromator, cahaya masuk ke Filter dalam
memilih atau melewatkan cahaya. Filter ini berfungsi memilih atau
melewatkan hanya 1 spectrum cahaya saja sesuai dengan unsur yang
akan di ukur dalam proses ini.Cahaya yang keluar dari Filter (I0)
menyinari cuvette, sehingga molekul di dalam sampelakan
mengabsorbsi sebuah eneri cahaya (foton) dengan jarak gelombang
tertentu dan kemudian akan menghasilkan. Cuvette disini merupakan
tempat menaruh sample yang akan diperiksa nantinya.Cahaya yang
keluar dari cuvette (It) ditangkap oleh detector untuk merubah energi.

24
Detektor disini merupakan hasil sensor untuk merubah energi cahaya
menjadi bentuk energi (sinyal-sinyal) listrik yang selanjutnya
dikuatkan oleh Amplifier lalu di converter oleh ADC dimana ADC
disini berfungsi mengubah data analog menjadi data digital dalam
proses ADC. Kemudian dari ADC diolah oleh Microcontroller dan
ditampilkan ke dalam bentuk tampilan display. Dan hasil yang akan
keluar berupa kertas print out yang berisi data yang telah di deteksi.

2.5.5 Flow Chart Alat & Penjelasan

START
Pompa ON

Inisialisasi LCD Proses Pendeteksian

Set. Pemilihan Sampel LCD

Print Data ON
Enter

END
Heater ON

Penjelasan :

Pada saat tombol start di tekan maka akan muncul inisialisasi LCD,
lalu pilih setting pemilihan sampel lalu tekan enter. Kemudian heater ON, pompa
ON, proses pendeteksian berlangsung setelah itu hasil akan tampil di LCD dan
print data ON. Selesai.

25
2.5.6 Cara Pengoperasian
1. Hubungkan alat ke catu daya PLN
2. Tekan switch ON
3. Masukkan kuvet yang berisi sampel ke wadah
4. Tutup pintu sampel dengan rapat
5. Pilih jenis pemeriksaan yang akan dilakukan
6. Tekan enter
7. Proses berlangsung dan tungggu sampai hasil pemeriksaan selesai

2.5.7 Cara Pemeliharaan


1. Bersihkan alat dari sisa-sisa sampel setelah digunakan
2. Bersihkan istrumen alat sebelum dan setelah digunakan
3. Simpan alat pada ruangan bersuhu dan kelembapan (ber-AC)
4. Lakukan kalibrasi setahun sekali
5. Periksa dan bersihkan bagian-bagian alat.
6. Periksa konektor suhu, kabel konektor lain dan kabel power.
7. Periksa grounding pada alat untuk mencegah terjadinya arus bocor
8. Lakukan pemeriksaan kinerja dan aspek keselamtan kerja
9. Lakukan penyetelan/adjustmen.
10. Memeriksa kelengkapan dan aksesoris pada alat
11. Lakukan pembersihan pada seluruh bagian alat
12. Melakukan kalibrasi dan pengujian kecepatan pada pesawat

26
2.5.8 Trouble Shooting
Error Penyebab Perbaikan
Saluran cairan macet Posisi selang terlipat Perbaiki posisi
selang
Indikator PLN Tidak Tidak ada supply PLN Hubungkan steker
Menyala ke catu daya PLN
Layar Tidak Membaca Adanya gelembung Bersihkan
hasil pada selang sumbatan dengan
kain bersih

2.5.9 Wiring Alat

VCC
display

Detektor
10
11
12
13
14
15
16
1
2
3
4
5
6
7
8
9

R1

VCC

DIODE
4k7
VCC
10k
470uF 5v
U1

4k7 15 14
~D9 D8
16 13
~D10 D7
17 12
~D11 ~D6
220nF 18 11
D12 ~D5
100k 19 10
D13 XTAL
20 9
2N3904 VCC VCC XTAL
21 8
AREF GND
22 7
GND VCC
23 6 SW1
220nF A0 D4
24 5 1 2
A1 D3 VCC
25 4 57uF 6 18
A2 D2 7 +IN DB0 17
DS2 -IN DB1 16
26 3 DB2
A3 D1 9 15
VREF/2 DB3 14
27 2 DB4
A4 D0 4 13
VCC 19 CLKIN DB5 12
28 1 CLKR DB6
A5 RST 11
LAMP AT328 2 DB7
1
2

3 RD 5
LS2 1 WR INTR
10k CS
5 10uF 20
3 VCC/VREF
4
1 ADC0804
2

VCC

27
2.6 URINE ANALYZER

2.6.1 Gambar Alat

2.6.2 Fungsi Alat


Suatu alat yang berfungsi untuk membaca atau mengevaluasi hasil
dari urine melalui media strip test urine dengan hasil yang lebih tepat. Urine
Analyzer adalah alat fotometer reflektansi (reflectance photometer). Urine
Analyzer membaca strip tes urine pada kondisi standar, menyimpan hasil ke
memori dan menampilkan hasil melalui printer built-in dan / atau serial
interface pada alat tersebut.Urine Analyzer menstandarisasi hasil „Urine Test
Strip‟ dengan dengan menghilangkan faktor-faktor yang diketahui dapat
mempengaruhi evaluasi/pengecekan secara visual pada strip tes urine.

2.6.3 Prinsip Kerja Alat


Prinsip Kerja Urine Analyzer adalah sumber cahaya yang dihasilkan
oleh LED akan dipancarkan ke strip test. Cahaya yang mengenai strip test
akan terpantul melalui mirror dan diteruskan ke detektor. Kemudian detektor
akan menangkap dan membaca hasil pembacan pada strip test. Dan akan
muncul grafik pada layar urine analyzer yang menggambarkan kondisi urine
pada tubuh yang di deteksi oleh detektor tersebut.

28
2.6.4 Blok Diagram Alat & Penjelasan

220 VOLT PS

CAHAYA MIRROR DETEKTOR

TEST
TRIP AMPLIFIER

MIKROKONTROLLER

LCD

Penjelasan :
Ketika sumber tegangan masuk ke alat, maka cahaya yang berasal
dari beberapa led akan mengenai strip test yang telah dicelupkan ke dalam
urine, setelah cahaya mengenai strip test tersebut maka warna yang dihasilkan
oleh strip test akan dipantulkan ke mirror sehingga akan mengenai detektor
untuk di deteksi. Lalu output akan dikuatkan melalui amplifier kemudian
masuk ke mikrokontroller. Kemudian data hasil pembacaan urine akan tampil
pada LCD.

29
2.6.5 Flow Chart Alat & Penjelasan

start
A

Inisialisasi LCD
Strip test menerima
cahaya

Tekan start u/
mengeluarkan tray strip Cahaya terpantul

Detekror on
Letakan stip di atas
tray

Data terbaca
Tekan enter

Hasil keluar
Lampu LED on

END
A

Penjelasan :
Saat alat ‘start’ mula-mula alat akan inisialisasi dan akan menampilkan
spesifikasi pabrikan, lalu untuk mengeluarkan tray strip maka tekan start, setelah
itu letakkan strip test pada tempat yang ditentukan kemudian tekan enter. LED
akan menyala dan mengenai strip test kemudian cahaya akan dipantulkan ke
detektor untuk mendeteksi kandungan yang ada pada urine tersebut, hasil akan
keluar berupa tampil pada LCD dan hasil printout.

30
2.6.6 Cara Pengoperasian
1. Hubungkan steker dengan catu daya pln
2. Tekan swich on pada alat
3. Tekan start maka secara otomatis tray strip akan keluar
4. Celupkan strip test ke dalam sampel urine
5. Letakan strip tersebut di atas tray strip
6. Tekan enter untuk memasukan tray trip ke dalam alat
7. Tunggu hngga 55 detik atau satu menit untuk melakukan pembacaan
strip
8. Hasil pembacaan tersebut akan keluar melalui printout.

2.6.7 Cara Pemeliharaan


1. Bersihkan alat dari sisa sampel urine
2. Buang limbah strip dari dalam alat setelah alat dimatikan
3. Cek kondisi motor tray
4. Cek secara berkala kondisi roll printer
5. Cek kondisi printer

31
2.6.8 Trouble Shooting
Error Penyebab Perbaikan
Hasil urine tidak Posisi strip tidak benar Posisikan ujung
terbaca strip sepenuhnya
menyentuh
penahan strip
Kertas print tidak 1. Salah penempatan 1. Pastikan
keluar kertas pada roller penempatan
2. Kertas print habis gulungan kertas
benar
2. Isi kertas print
Hasil Pemeriksaan Detektor Rusak Ganti/Perbaiki
tidak sesuai detektor

2.6.9 Wiring Alat


J4 J5
8
7 CON5
6
5
4
1
2
3
4
5

3
2
1

CON8
VCC
VCC
IN4002

16
21
22
23
24
25
26
27
28

10
11
12
13
14
15
16
17

29

30

15
14
P2.0/A8
P2.1/A9
P2.2/A10
P2.3/A11
P2.4/A12
P2.5/A13
P2.6/A14
P2.7/A15

P3.2/INT0
P3.3/INT1
P3.4/T0
P3.5/T1

ALE/PROG
P3.1/TXD
P3.0/RXD

P3.6/WR
P3.7/RD

PSEN

13
12 L1
11
VCC
LCD DISPLAY

10 3
9
8 20
GND
P1.6/MISO
P1.5/MOSI
P1.1/T2EX

7
P1.7/SCK
P0.0/AD0
P0.1/AD1
P0.2/AD2
P0.3/AD3
P0.4/AD4
P0.5/AD5
P0.6/AD6
P0.7/AD7

AT89S51
P1.4/SS
P1.0/T2

EA/VPP

6
XTAL1
XTAL2

5 5 1
VCC
P1.2
P1.3

RST

4 3 S
3 4
2 1 154ANS
39
38
37
36
35
34
33
32

19
18

31

40

1 2
1
2
3
4
5
6
7
8

VCC

VCC

32
2.7 BLOOD GAS ANALYZER

i. Gambar Alat

2.7.2 Fungsi Alat


Sebuah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan parsial gas

yang ada di dalam darah seperti untuk mengukur tekanan parsial gas yang ada

di dalam darah seperti PH, PCO2, HCO3, BE dan O2 saturasi dalam darah. ,

mengukur pH dan mengukur elektrolit seperti potasium, natrium, zat kapur

serta klorid.

2.7.3 Prinsip Kerja Alat


Prinsip Kerja Blood Gas Analyzer adalah gas sampel yang diambil

melalui probe akan masuk kesetiap sampel secara bergiliran dimana gas

sampel akan dibandingkan dengan gas standar dimana akan menghasilkan

perbedaan panjang gelombang yang akan dikonversi receiver menjadi signal

analog dengan menggunakan chemical sensor/sensor kimia untuk mendeteksi

kadar oksigen dalam darah.

33
2.7.4 Blok Diagram Alat & Penjelasan

Amplifier
Sensor Analog
Filter
Kimia Data
Set. Selftest

ADC

LCD
Mikro
Amplifier Printer

USB

Penjelasan :
Keluaran sensor kimia akan dikuatkan oleh rangkaian amplifier,
setelah itu data hasil penyettingan set.selftest yang berupa data analog akan di
filter sehingga tidak ada noise yang mengganggu pembacaan data, kemudian
komponen ADC akan mengubah sinyal analog menjadi digital sebelum diolah
oleh mikrokontroller, terakhir data hasil pembacaan akan tampil pada LCD
dan keluar menjadi hasil printout. USB berupa inputan data yang akan
dimasukkan ke mikrokontroller, biasanya berupa data-data pasien.

34
2.7.5 Flow Chart Alat & Penjelasan

Start

Inisialisasi LCD

Sensor Kimia ON

Set. Selftest

Filter ON

Data Terproses

Data tertampil

Printer On

END

Penjelasan :
Pada saat alat ‘start’ mula-mula alat akan inisialisi menampilkan
spesifikasi pabrikan, kemudian sensor kimia akan ON lalu alat akan di setting
berupa penyettingan selftest setelah itu amplifier akan menguatkan keluaran yang
berupa data analog, kemudian filter akan ON dan menyaring sinyal yang tidak
dibutuhkan kemudian data akan diproses dan ditampilkan pada LCD. Data dapat
berupa hasil printout.

35
2.7.6 Cara Pengoperasian
1. Nyalakan power ON
2. Setiap pertama kali menghidupkan alat, lalu kalibrasi dengan cara
tekan calibrate kemudian enter, alat akan melakukan kalibrasi secara
otomatis
3. Apabila ada sample pemeriksaan sebelum melakukan pemeriksaan
tekan status untuk mengetahui kondisi apakah PH, PCO2 dan PO2
kondisinya OK. Jika OK sample langsung dapat diperiksa. Apabila
kondisinya UC (Un Caliblasi) lakukan kalibrasi yaitu tekan calibrate
kemudian enter
4. Apabila alat sudah dalam kondisi ready for analysa berarti alat
sudah siap melakukan pemeriksaan, tekan Analyzer. Selang
pengisap sample akan keluar secara otomatis kemudian masukan
sample bersamaan tekan lagi analyzer sampai sample terhisap secara
otomatis selang akan masuk sendiri
5. Lakukan daftar isian seperti yang terlihat dilayar monitor, sample ID
, HB, suhu badan, jenis sample (0 arteri, 1 vena, 2 kapiler), F102
(volume oksigen yang dilorelasi dengan persen lihat daftar),
kemudian clear 2x.
6. Alat akan menghitung secara otomatis dalam waktu yang relatif
cepat hasil akan keluar melalui printer

2.7.7 Cara Pemeliharaan


1. Bersihkan elektroda dan selang menggunakan tustel dengan di
basuhi cairan Electrode Conditionig Solution bisa juga
menggunakan Alkohol
2. Lakukan cleaning dari pengaturan yang ada pada alat dengan
memasukan cairan ECS agar selang bagian dalam dapat di
bersihkan
3. Lakukan kalibrasi dari pengaturan alat sebelum di gunakan

36
4. Lakukan kalibrasi dari perusahaan 1 kali setahun

2.7.8 Trouble Shooting


Error Penyebab Perbaikan
Display Buram Pengaturan kontras 1. Pastikan
rendah mengatur kontras
display sesuai
kebutuhan
2. Ganti instrumen
display apabila
rusak
Hasil Tidak muncul 1. Posisi strep yang 1. Atur posisi strep
pada LCD kurang tepat dengan benar
2. Detektor Rusak 2. ganti Detektor
Hasil print tidak keluar Periksa posisi kertas Posisikan kertas
print print dengan benar

2.7.9 Wiring Alat

37
2.8 SPEKTROFOTOMETER UV-VIS

2.8.1 Gambar Alat

2.8.2 Fungsi Alat


Spektrofotometer Uv-Vis merupakan spektrofotometer yang
digunakan untuk pengukuran didaerah ultra violet dan didaerah tampak.
Semua metode spektrofotometri berdasarkan pada serapan sinar oleh senyawa
yang ditentukan, sinar yang digunakan adalah sinar yang semonokromatis
mungkin. Spektrofotometer UV-Vis (Ultra Violet-Visible) adalah salah satu
dari sekian banyak instrumen yang biasa digunakan dalam menganalisa suatu
senyawa kimia. Spektrofotometer umum digunakan karena kemampuannya
dalam menganalisa begitu banyak senyawa kimia serta kepraktisannya dalam
hal preparasi sampel apabila dibandingkan dengan beberapa metode analisa.

2.8.3 Prinsip Kerja Alat


Ketika sumber cahaya menyinari sampel maka monokromator akan
mengeluarkan berbagai macam warna cahaya dan kemudian akan akan
melewati mirror. Ketika cahaya mengenai prisma maka warna hanya akan
mengeluarkan satu warna saja sesuai settingan panjang gelombang yang akan
menyinari sampel.cahaya akan di focuskan leh lensa focus yang kemudian
akan di teruskan ke sampel.cahaya yang telah mengenai sampel akan di
deteksi oleh detector.

38
2.8.4 Blok Diagram Alat & Penjelasan

Penjelasan :
Cahaya yang berasal dari tungsten lamp atau D2 Lamp akan
terpantul oleh mirror dan diteruskan ke rangkaian filter untuk menyaring satu
warna yang akan diteruskan ke rangkaian monokromator, cahaya terpantul
kembali oleh mirror ke rangkaian monokromator yang berfungsi untuk
mengubah cahaya polikromatis menjadi cahaya monokromatis. Kemudian
beam splitter berfungsi untuk memberikan jalan cahaya sehingga hanya
melewati satu arah lalu nilai yang diperoleh hanya nilai absorbansi dari larutan
yang dimasukan. Cahaya tersebut akan melewati sample dan
membandingkannya dengan larutan reference kemudian photo dioda sebagai
detektor akan mendeteksi kandungan yang ada pada sampel, setelah itu data
akan di proses kemudiaan data terbaca dalam bentuk grafik setelah di
absorbansi.

39
2.8.5 Flow Chart Alat & Penjelasan

Start

Inisialisasi LCD

Masukkan Sampel

Tekan Enter

Lampu ON

Monokromator ON

Cahaya Melewati sampel

Detektor ON

Data Processing

Data Tertampil

END
Penjelasan :
Saat alat ‘start’ mula-mula alat akan inisialisi, setelah memasukkan
sampel dan menekan enter lampu alat akan ON sesuai lampu yang dipilih
kemudian rangkaian monokromator akan mengubah cahaya menjadi monokromatis
dan melewatkannya sampai mengenai sampel, kemudian detektor akan mendeteksi
kandungan yang ada pada sampel kemudian data akan diproses, dan ditampilkan
pada LCD.

40
2.8.6 Cara Pengoperasian
1. Hubung steker dengan catu daya pln
2. Tekan swich on pada alat
3. Masukan botol sampel ke dalam tempat sampl pada alat
4. Setting panjang gelombang yang di butuhkan
5. Tekan tombol enter pada alat
6. Cahaya akan menyinari sampel dan di akan di deteksi oleh detector
7. Hasil akan tertampil pada lcd.

2.8.7 Cara Pemeliharaan


1. Sebelum digunakan, biarkan mesin warming-up selama 15-20 menit.
2. Spektrofotometer sebisa mungkin tidak terpapar sinar matahari
langsung, karena cahaya dari matahari akan dapat mengganggu
pengukuran.
3. Simpan spektrofotometer di dalam ruangan yang suhunya stabil dan
diatas meja yang permanen.
4. Pastikan kompartemen sampel bersih dari bekas sampel.
5. Saat memasukkan kuvet, pastikan kuvet kering.
6. Lakukan kalibrasi panjang gelombang dan absorban secara teratur.

2.8.8 Trouble Shooting


Error Penyebab Perbaikan
Terjadi Fluktuasi pada Ada gangguan di jalan 1. Pastikan cuvette
hasil pembacaan cahaya tidak tergores
2. Pastikan tdk ada
yg mengambang pd
cuvette
Pembacaan Panjang gelombang Periksa rangkaian
menunjukkan nilai keliru monokromator
negatif

41
Layar Tidak Membaca Detektor Rusak Ganti/Perbaiki
hasil detektor

2.8.9 Wiring Alat

display

10
11
12
13
14
15
16
1
2
3
4
5
6
7
8
9
R1

VCC
DIODE

VCC

RESET

TATMAINNAH AINUN HAQ.MH


U1

15 14
R2 ~D9 D8
R 16 13
~D10 D7
17 12
~D11 ~D6
18 11
D12 ~D5
VCC 19 10
D13 XTAL
20 9
VCC XTAL
21 8
AREF GND
22 7
GND VCC
23 6
A0 D4
24 5
1 A1 D3
2 25 4
A2 D2
LIGHT SENSOR 26 3 R4 R6
A3 D1 R R
27 2
A4 D0
1
2

28 1
A5 RST C5 C3
OBJEK AT328 Q1

V4
R7 R3 R5
V1
SOURCE VOLTAGE

42
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan guna untuk


keselamatan kerja dan menambah pengetahuan tentang alat laboratorium
yang berguna dalam menganalisis suatu penyakit yang diidap oleh pasien
melalui sampel. Selain itu, pengenalan alat laboratorium bertujuan agar
mahasiswa teknologi elektromedis mengetahui nama, fungsi, prinsip kerja
dan hal-hal lainnya dari alat tersebut sebagai dasar profesi mereka. Alat-alat
laboratorium juga dapat berbahaya jika terjadi kesalahan dalam prosedur
pemakaiannya. Maka diperlukannya pengenalan alat-alat laboratorium agar
penggunaan alat tersebut dapat dipergunakan dengan fungsi dan prosedur
yang baik dan benar, sehingga kesalahan yang terjadi dapat diminimalisir.
Alat yang termasuk alat laboratorium yaitu Chemistry Analyzer,
Urine Analyzer, Elektrolit Analyzer, Blood Gas Analyzer, Hematology
Analyzer, Elisa Reader, Spektrofotometer UV-VIS, Blood Bank, dapat
didalami dengan mengetahui beberapa pengetahuan seperti definisi, prinsip
kerja, cara pengoperasian, cara pemeliharaan, blok diagram, flow chart,
serta trouble shooting dari masing-masing alat tersebut.

3.2 Saran
Sebagai mahasiswa jurusan elektromedik, hendaknya perlu
mengenal apa itu alat laboratorium,jenis-jenisnya serta pengetahuan dasar
tentang alat tersebut yang notabene merupakan objek yang akan ditindak
lanjuti oleh teknisis apabila terjadi kerusakan.

43

Anda mungkin juga menyukai