Anda di halaman 1dari 3

Nama : Anisa Tiasari

NPM : 1906428631 – S1 Ekstensi Kesehatan Masyarakat

Tugas : Dasar Sosiologi Resume Pranata & Kelompok Sosial

I. PRANATA SOSIAL

Koentjarningrat (1979) menyatakan bahwa pranata sosial adalah sistem-sistem yang menjadi
wahana yang memungkinkan warga masyarakat untuk berinteraksi menurut pola-pola atau
sistem tatakelakuan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi
kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat.

Pranata tidak sama dengan lembaga, karena pranata adalah system norma aturan mengenai suatu
aktifitas masyarakat dalam memnuhi kebutuhan. Sedangkan lembaga adalah badan yang
melaksanakan aktifitas tersebut. Pranata social disebut dengan lembaga kemasyarakatan.

Ada 5 lembaga kemasyarakatan dalam setiap masyarakat, yaitu kekeluargaan, pendidikan,


keagamaan, ekonomi, pemerintahan dimana masing-masing lembaga memiliki fungsi dan
tanggung jawab tertentu. Fungsi lembaga kemasyarakatan secara umum adalah pedoman
masyarakat untuk bertingkah laku terutama dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan, menjaga
keutuhan masyarakat, system pengawasan dari masyarakat terhadap tingkah laku anggota-
anggotanya.

Proses pertumbuhan lembaga kemasyarakatan berawal dari norma dalam masyarakat kemudian
adanya system pengendalian social. Norma adalah aturan social sebagai patokan perilaku
pantas/tidak pantas, tingkah laku rata-rata yang diabstraksikan. Contohnya adalah memberi
hormat kepada yang tua usianya. Norma diperlukan agar hubungan antarmanusia di dalam
masyarakat seperti yang di harapkan. Norma pada awalnya terbentuk tidak sengaja kemudian
norma dibuat secara sengaja atau sadar. Norma yang ada mempunyai kekuatan mengikat yang
berbeda-beda antara lain yaitu cara, kebiasaan, tata kelakuan, dan adat istiadat.

Proses norma menjadi lembaga kemasyarakatan yaitu harus diketahui, dipahami, ditaati, dan
dihargai. Proses ini disebut pelembagaan/institutionalization, sedangkan norma yang mendarah
daging disebut internalized. Bentuk internalisasi yaitu kaidah pribadi dan kaidah antar pribadi.
Tipe-Tipe Lembaga Kemasyarakatan dibedakan berdasarkan perkembangan, sistem nilai,
penerimaan masyarakat, dan dari sudut penyebaran serta fungsinya. Cara mempelajari lembaga
kemasyarakatan menggunakan tiga pendekatan yaitu analis secara historis, analis komparatif,
dan analis fungsional.

II. KELOMPOK SOSIAL

Kelompok adalah sejumlah orang yang terikat oleh kegiatan bersama dan saling berinteraksi satu
sama lain secara kontinyu. Contohnya yaitu keluarga, kelompok belajar, kelompok arisan.
Bentuk-bentuk kelompok dibedakan menjadi kelompok teratur dan kelompok tidak teratur.
Kelompok teratur sendiri banyak macamnya yaitu kelompok sukarela dan kelompok paksa,
kelompok dalam dan kelompok luar, primary group dan secondary group, Gemeinschaft dan
Gesellschaft, serta formal group dan informal group.

Bentuk kelompok yang tidak teratur adalah kerumunan, yaitu individu-individu yang berkumpul
secara kebetulan di suatu tempat dan waktu yang sama. Contohnya antrian bioskop, orang-orang
yang menunggu bis, orang-orang yang melihat jual obat.

Ciri-ciri kerumuman yaitu kehadiran orang-orang secara fisik, kerumunan habis bila orang-orang
pergi (bersifat sementara), kerumunan mudah beraksi, kerumunan dapat mempunyai pimpinan
tetapi tidak ada sistem pembagian kerja, interaksi bersifat spontan, yang hadir mempunyai
kedudukan sama. Bentuk kerumunan dibedakan berdasarkan kerumunan yang berartikulasi
dengan struktur sosial, kerumunan yang bersifat sementara dan kerumunan yang berlawanan
dengan norma-norma hokum

Kelompok kecil dalah suatu kelompok yang secara teoritis terdiri dari paling sedikit dua orang
yang saling berhubungan untuk memenuhi tujuan tertentu dan menganggap hubungan tersebut
penting baginya. Dalam kelompok yang besar selalu ada kelompok kecil karena tidak setiap
manusia mempunyai kepentingan yang sama dan small group adalah wadahnya.

Kelompok sosial mengalami perubahan-perubahan dengan cepat, perubahan terjadi akibat proses
formasi atau reformasi dari pola-pola di dalam kelompok tersebut dan karena pengaruh dari luar.
keadaan tidak stabil dalam kelompok, perubahan struktur kelompok sosial dan perubahan-
perubahan yang terjadi dalam situasi social ekonomi.
III. INTERAKSI SOSIAL

Interaksi adalah hubungan timbal balik antar pihak tertentu, dapat dikatakan stimulasi dan
tanggapan antar manusia. Interaksi social adalah proses social dan merupakan kunci dari semua
kehidupan social, hubungan sosial yang dinamis dan terjadi bila ada reaksi antar ke dua belah
pihak

Faktor-faktor yang mendasari terjadinya proses interaksi yaitu imitasi (proses peniruan), sugesti
(pemberian pandangan/sikap yang diterima oleh pihak lain), identifikasi (kecenderungan untuk
menjadi sama dengan pihak lain), dan simpati (keinginan untuk memahami pihak lain untuk
kerjasama). Syarat-syarat interaksi sosial yaitu adanya kontak sosial dan komunikasi

Proses sosial yaitu pengertian mengenal segi dinamis dari masyarakat. Proses-proses social
adalah cara-cara berhubunga dan pengaruh timbal balik antara pelbagai segi kehidupan bersama.
Pentingnya kontak dan komunikasi bagi terwujudnya interaksi sosial, dapat diuji terhadap suatu
kehidupan yang terasing. Kehidupan terasing dapat terjadi karena secara badaniah seseorang
sama sekali diasingkan dari hubungan dengan orang-orang lain, karena cacat pada salah satu
inderanya, dan karena pengaruh perbedaan ras atau kebudayaan.

Kimball Young menjelaskan tiga macam bentuk proses social yaitu oposisi (persaingan dan
pertentangan/konflik), kerjasama (akomodasi), differensiasi (pembedaan hak dan kewajiban
dalam masyarakat). Gillin dan Gillin menjelaskan dua macam proses sosial yang timbul akibat
adanya interaksi sosial yaitu proses yang assosiatif seperti kerjasama, akomodasi, asimilasi, dan
akulturasi. Kedua adalah proses yang dissosiatif seperti persaingan, contravention, dan pertikaian

Anda mungkin juga menyukai