Anda di halaman 1dari 8

TUGAS BIOSTATISTIK

Skala Pengukuran

Kelompok 4

Anita Oktapiani (195401426222)

Aqliya Alqonita (195401426037)

Firris Barlian (195401426053)

Mei Rina Elisa (195401426224)

Nurhalimah Juneldi (195401426102)

Sri Rahayu (195401426116)

Sylvia Calista Fransisca (195401426167)

Triany Kundari (195401426160)

Kelas B2

FAKULTAS ILMU KESEHATAN PRODI D4 KEBIDANAN


UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA SELATAN
2019
Pengertian Skala Pengukuran

Skala pengukuran adalah sebuah acuan yang digunakan untuk menentukan panjang
pendeknya interval yang ada dalam satuan alat ukur. Dengan menggunakan skala pengukuran,
maka alat ukur yang digunakan akan menghasilkan data kuantitatif.

Setelah proses pengukuran yang menghasilkan data kuantitatif yang berupa angka-angka tersebut

No Sifat Skala Nominal Ordinal Interval Ratio

1 Persamaan pengamatan (pengelompokkan), Ya Ya Ya Ya


klasifikasi pengamatan dapat dilakukan

2 Urutan Tertentu, Urutan pengamatan dapat Tidak Ya Ya Ya


dilakukan

3 Jarak antara kelompok dapat ditentukan Tidak Tidak Ya Ya

4 Perbandingan antara kelompok (adanya titik Tidak Tidak Tidak Ya


nol mutlak)

baru lah kemudian ditentukan analisis statistik yang cocok untuk digunakan.

Di dalam ilmu statistik, skala pengukuran dibagi menjadi 4, yaitu sebagai berikut:

Skala Nominal

Skala nominal merupakan skala pengukuran paling sederhana atau tingkatannya paling rendah di
dalam suatu penelitian. Skala ini hanya digunakan untuk memberikan kategori saja. Misalnya
digunakan untuk memberi label, simbol, lambang, atau nama pada sebuah kategori sehingga
akan mempermudah pengelompokan data menurut kategorinya.

berikut ini ciri-ciri dari skala nominal:

 Kategori data bersifat mutually exclusive (setiap objek hanya memiliki satu kategori saja).
 Kategori data tidak memiliki aturan yang logis (bisa sembarang).

Contoh Skala Nominal

 jenis kelamin. Jenis kelamin akan dibedakan menjadi Laki-laki dan Perempuan.
 nama kota lahir. Ada yang Bandung, Jakarta, Surabaya, Bogor, dan lain lain.
 agama, ada Islam, Kristen, Hindu, Budha, Katolik. Ini hanya bersifat membedakan saja
 bentuk bank syariah di Indonesia
 Olahraga
 Data mengenai barang yang dihasilkan oleh mesin digolongkan dalm kategori cacat atau
tidak cacat
 Status pernikahan
 Pengelompokkan rumah-rumah dalam suatu perumahan
 Nomor kursi duduk berbeda
 Pengelompokan hewan
 Nama-nama penyakit
 Warna
 Sekumpulan angka
 Jenis musik
 Pengelompokkan awal pekerjaan
 Jenis profesi
 Jenis mesin, misal kategori motor
 Kelompok kelas
 Jenis alat tulis
 Jenis obat
Skala Ordinal

Ordinal:

 Data yang berskala ordinal adalah data yang diperoleh dengan cara kategorisasi atau
klasifikasi
 Skala ordinal ini memiliki tingkatan yang lebih tinggi dari pada skala nominal karena
skala ini tidak hanya menunjukan kategori saja tetapi menunjukkan peringkat
 Objek atau kategori disusun berdasarkan urutan tingkatannya, dari tingkatan terendah
hingga tertinggi atau sebaliknya

Ciri-ciri:

 Posisi data tidak setara


 Tidak bisa dilakukan oprasi matematika
 Termasuk jenis data kualitatif (kategorik)

Variabel ordinal:

1. Kepuasan kerja
2. Motivasi
3. Nilai mutu pada perkuliahan (A, B, C)
4. Kepuasan peyananan konseling di Klinik
5. Mengurutkan prestasi mahasiswa
6. Mutu fasilitas ruangan ANC
7. Kepuasan pelayanan rawat inap di PONED
8. Minat pemakaian KB
9. Tingkat pendidikan
10. Kualitas pembelajaran
11. Kualitas pengajaran
12. Minat membaca
13. Kualitas fasilitas perpustakaan
14. Kualitas fasilitas laboratorium kebidanan
15. Kualitas pelayanan imunisasi di puskesmas
16. Minat pasien terhadap tempat pelayanan imunisasi (pkm, klinik, bpm)
17. Usia pasien saat bersalin
18. Minat tempat bersalin
19. Minat tempat pelayanan KB
20. Kepusan fasilitas pijat bayi

Skala Interval
Skala Interval merupakan skala pengukuran yang bisas digunakan untuk menyatakan peringkat
untuk antar tingkatan. Jarak atau interval antar tingkatan pun sudah jelas, hanya saja tidak
memiliki nilai 0 (nol) mutlak.

Skala interval ini bisa dikatakan berada diatas skala ordinal dan nominal. Besar interval atau
jarak satu data dengan data yang lainnya memiliki bobot nilai yang sama. Besar interval ini bisa
saja di tambah atau dikurang.

Berikut ini adalah ciri-ciri dari skala interval:

 Kategori data memiliki sifat saling memisah.


 Kategori data memiliki aturan yang logis.
 Kategori data ditentukan skalanya berdasarkan jumlah karaaktristik khusus yang
dimilikinya.
 Perbedaan karakteristik yang sama tergambar dalam perbedaan yang sama dalam jumlah
yang dikenakan pada kategori.
 Angka nol hanya menggambarkan satu titik dalam skala (tidak memiliki nilai nol
absolut).
Contoh Skala Interval

Contoh pertama, contoh yang paling umum pada skala interval adalah suhu. Misalkan suatu
ruangan memiliki suhu 0C, ini bukan berarti bahwa ruangan tersebut tidak ada suhunya.

Angka 0C disini merupakan suhu, hal ini dikarena pada skala interval 0 (nol) bukanlah nilai yang
mutlak.
Contoh kedua, jam 00.00 bukan berarti waktunya kosong atau tidak ada nilainya, karena jam
00.00 sendiri masih menunjukkan waktu dimana jam 00.00 sama dengan jam 12 malam.

Contoh Skala Interval :


 Suhu
 Jam
 Nilai (skor test)
 Tingkat kecerdasan
 Skor jawaban quisioner
 Harga
 Tinggi badan
 Jarak
 Usia
 Panjang
 Jumlah anak
 Ukuran
 Sistem kalender

Skala Rasio

Skala rasio adalah skala pengukuran yang ditujukan pada hasil pengukuran yang bisa dibedakan,
diurutkan, memiliki jarak tertentu, dan bisa dibandingkan.

Skala rasio merupakan tingkatan skala paling tinggi dan paling lengkap dibanding skala-skala
lainnya. Jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas, dan memiliki nilai 0 (nol) yang mutlak.
Nilai nol mutlak berarti benar-benar menyatakan tidak ada.

Contoh Skala Rasio

 Tinggi badan
 Berat badan
 Lingkar lengan
 Lingkar kepala
 Ukuran sepatu
 Ukuran baju
 Besar penghasilan
 Lingkar perut
 Jarak rumah
 Waktu
 Jumlah siswa perkelas
 Besaran volume
 Nilai akademik
 Lingkar dada
 Luas wilayah
 Kapasitas kendaran
 Jumlah kunjungan pasien
 Jumlah rujukan
 Jumlah KLB
 Angka kematian pertahun

STATISTIKA DESKRIPTIF :

Berkenaan dengan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian sebagian atau seluruh data
(pengamatan) untuk memberikan informasi tanpa pengambilan kesimpulan

STATISTIKA INFERENSI :

Setelah data dikumpulkan, maka dilakukan berbagai metode statistik untuk

menganalisis data, dan kemudian dilakukan interpretasi serta diambil kesimpulan. Statistika
inferensi akan menghasilkan generalisasi (jika sampel representative).

Sumber꞉ https://ekspektasia.com/skala-pengukuran/
Rencana judul penelitian

Anita Oktapiani : Pengaruh Rangsangan Puting Payudara terhadap


Peningkatan Hormon Oksitosin

Aqliya Alqonita : Pengaruh Pijat Bayi terhadap Durasi Menyusu pada Bayi di
Klinik M

Firris Barlian : Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Makanan


Bergizi Dengan Pemberian MPASI di Posyandu Kenanga

Mei Rina : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Preterm


Labor di Rumah Sakit

Nurhalimah Juneldi : Faktor-Faktor yang Memengaruhi Anemia pada Remaja

Sri Rahayu : Pengaruh Pemberian Aromaterapi pada Ibu Hamil


Trimester I untuk Mengurangi Hiperemesis Gravidarum di BPM Sukmawati

Sylvia Calista Fransisca : Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Post Partum Dengan
Pemberian Kolostrum Pada Bayi Baru Lahir di Rumah Sakit

Triany Kundari : Pengaruh Lamanya Pemberian Tablet FE Terhadap


Peningkatan Kadar Hemoglobin Pada Remaja Putri Di SMK

Anda mungkin juga menyukai