Skala Pengukuran
Kelompok 4
Kelas B2
Skala pengukuran adalah sebuah acuan yang digunakan untuk menentukan panjang
pendeknya interval yang ada dalam satuan alat ukur. Dengan menggunakan skala pengukuran,
maka alat ukur yang digunakan akan menghasilkan data kuantitatif.
Setelah proses pengukuran yang menghasilkan data kuantitatif yang berupa angka-angka tersebut
baru lah kemudian ditentukan analisis statistik yang cocok untuk digunakan.
Di dalam ilmu statistik, skala pengukuran dibagi menjadi 4, yaitu sebagai berikut:
Skala Nominal
Skala nominal merupakan skala pengukuran paling sederhana atau tingkatannya paling rendah di
dalam suatu penelitian. Skala ini hanya digunakan untuk memberikan kategori saja. Misalnya
digunakan untuk memberi label, simbol, lambang, atau nama pada sebuah kategori sehingga
akan mempermudah pengelompokan data menurut kategorinya.
Kategori data bersifat mutually exclusive (setiap objek hanya memiliki satu kategori saja).
Kategori data tidak memiliki aturan yang logis (bisa sembarang).
jenis kelamin. Jenis kelamin akan dibedakan menjadi Laki-laki dan Perempuan.
nama kota lahir. Ada yang Bandung, Jakarta, Surabaya, Bogor, dan lain lain.
agama, ada Islam, Kristen, Hindu, Budha, Katolik. Ini hanya bersifat membedakan saja
bentuk bank syariah di Indonesia
Olahraga
Data mengenai barang yang dihasilkan oleh mesin digolongkan dalm kategori cacat atau
tidak cacat
Status pernikahan
Pengelompokkan rumah-rumah dalam suatu perumahan
Nomor kursi duduk berbeda
Pengelompokan hewan
Nama-nama penyakit
Warna
Sekumpulan angka
Jenis musik
Pengelompokkan awal pekerjaan
Jenis profesi
Jenis mesin, misal kategori motor
Kelompok kelas
Jenis alat tulis
Jenis obat
Skala Ordinal
Ordinal:
Data yang berskala ordinal adalah data yang diperoleh dengan cara kategorisasi atau
klasifikasi
Skala ordinal ini memiliki tingkatan yang lebih tinggi dari pada skala nominal karena
skala ini tidak hanya menunjukan kategori saja tetapi menunjukkan peringkat
Objek atau kategori disusun berdasarkan urutan tingkatannya, dari tingkatan terendah
hingga tertinggi atau sebaliknya
Ciri-ciri:
Variabel ordinal:
1. Kepuasan kerja
2. Motivasi
3. Nilai mutu pada perkuliahan (A, B, C)
4. Kepuasan peyananan konseling di Klinik
5. Mengurutkan prestasi mahasiswa
6. Mutu fasilitas ruangan ANC
7. Kepuasan pelayanan rawat inap di PONED
8. Minat pemakaian KB
9. Tingkat pendidikan
10. Kualitas pembelajaran
11. Kualitas pengajaran
12. Minat membaca
13. Kualitas fasilitas perpustakaan
14. Kualitas fasilitas laboratorium kebidanan
15. Kualitas pelayanan imunisasi di puskesmas
16. Minat pasien terhadap tempat pelayanan imunisasi (pkm, klinik, bpm)
17. Usia pasien saat bersalin
18. Minat tempat bersalin
19. Minat tempat pelayanan KB
20. Kepusan fasilitas pijat bayi
Skala Interval
Skala Interval merupakan skala pengukuran yang bisas digunakan untuk menyatakan peringkat
untuk antar tingkatan. Jarak atau interval antar tingkatan pun sudah jelas, hanya saja tidak
memiliki nilai 0 (nol) mutlak.
Skala interval ini bisa dikatakan berada diatas skala ordinal dan nominal. Besar interval atau
jarak satu data dengan data yang lainnya memiliki bobot nilai yang sama. Besar interval ini bisa
saja di tambah atau dikurang.
Contoh pertama, contoh yang paling umum pada skala interval adalah suhu. Misalkan suatu
ruangan memiliki suhu 0C, ini bukan berarti bahwa ruangan tersebut tidak ada suhunya.
Angka 0C disini merupakan suhu, hal ini dikarena pada skala interval 0 (nol) bukanlah nilai yang
mutlak.
Contoh kedua, jam 00.00 bukan berarti waktunya kosong atau tidak ada nilainya, karena jam
00.00 sendiri masih menunjukkan waktu dimana jam 00.00 sama dengan jam 12 malam.
Skala Rasio
Skala rasio adalah skala pengukuran yang ditujukan pada hasil pengukuran yang bisa dibedakan,
diurutkan, memiliki jarak tertentu, dan bisa dibandingkan.
Skala rasio merupakan tingkatan skala paling tinggi dan paling lengkap dibanding skala-skala
lainnya. Jarak atau interval antar tingkatan sudah jelas, dan memiliki nilai 0 (nol) yang mutlak.
Nilai nol mutlak berarti benar-benar menyatakan tidak ada.
Tinggi badan
Berat badan
Lingkar lengan
Lingkar kepala
Ukuran sepatu
Ukuran baju
Besar penghasilan
Lingkar perut
Jarak rumah
Waktu
Jumlah siswa perkelas
Besaran volume
Nilai akademik
Lingkar dada
Luas wilayah
Kapasitas kendaran
Jumlah kunjungan pasien
Jumlah rujukan
Jumlah KLB
Angka kematian pertahun
STATISTIKA DESKRIPTIF :
Berkenaan dengan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian sebagian atau seluruh data
(pengamatan) untuk memberikan informasi tanpa pengambilan kesimpulan
STATISTIKA INFERENSI :
menganalisis data, dan kemudian dilakukan interpretasi serta diambil kesimpulan. Statistika
inferensi akan menghasilkan generalisasi (jika sampel representative).
Sumber꞉ https://ekspektasia.com/skala-pengukuran/
Rencana judul penelitian
Aqliya Alqonita : Pengaruh Pijat Bayi terhadap Durasi Menyusu pada Bayi di
Klinik M
Sylvia Calista Fransisca : Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Post Partum Dengan
Pemberian Kolostrum Pada Bayi Baru Lahir di Rumah Sakit