Anda di halaman 1dari 8

Laporan Kasus

NEOPLASMA OVARIUM KISTIK SUSPECT MALIGNA

Oleh:
Winda Muliana
NIM. 1730912320140

Pembimbing:
dr. Andri L Tobing, Sp.An

DEPARTEMEN ANESTESIOLOGI& TERAPI INTENSIF


FAKULTAS KEDOKTERAN ULM / RSUD ULIN
BANJARMASIN
OKTOBER 2019
I. Identitas Pasien
Nama : Ny. Krisyanti Harjuliana
Usia : 42 tahun
JenisKelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Kalibata, Palangkaraya

II. Anamnesis
Keluhan Utama : Benjolan di perut kiri
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengeluh terdapat benjolan sejak +/- 11 tahun yang lalu
benjolan awalnya kecil kemudian benjolan semakin membesar sejak 2
tahun terakhir. Keluhan nyeri pada benjolan tidak ada. Ketika di
pegang juga benjolan tidak terasa nyeri. Pasien juga mengeluh mual
dan nyeri ulu hati. Selain itu pasien juga mengeluh batuk berdahak.
Pasien ada riwayat tranfusi darah, dan pasien sering masuk rumah sakit
karena hb rendah.
Sakit kepala (-), muntah (-), demam (-), sesak napas (-), BAK/BAB (-/-
).
Riwayat Penyakit Dahulu : Hipertensi (-), Diabetes Mellitus (-),
Asma (-)
Riwayat Alergi Obat : tidak ada
Riwayat Alergi Makanan : tidak ada
Riwayat Perdarahan Memanjang : tidak ada
Riwayat Pembiusan sebelumnya : tidak ada
Riwayat Kejang : tidak ada
Riwayat Asma : tidak ada
Riwayat Gigi Goyang : tidak ada
Riwayat Gigi Palsu : tidak ada
Riwayat Merokok/Alkohol : tidak ada
Riwayat Penyakit Keluarga : tidak ada

III. Pemeriksaan Fisik


Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital : Tekanan Darah :100/60 mmHg
Nadi :72x/menit
Frekuensi Nafas :19 x/menit
Suhu : 36,8°C
ASA : II
Mallampati :I
Thyromental Distance : 3 jari
Berat Badan : 41 kg

2
Tinggi Badan : 150 cm
IMT : 18.2 kg/m2

Status Interna

Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-),


reflex cahaya (+ /+)

Mulut : Mukosa lembab, stomatitis (-), gigi palsu (-),


karies gigi (-), faring hiperemis (-)

Leher : Mobilitas leher baik, pembesaran KGB (-)

Pulmo : Inspeksi : Simetris(+/+)


Palpasi :Fremitus vokal simetris kiri dan
kanan
Perkusi : Sonor (+/+)
Auskultasi : Vesikuler, Rh (-/-), Wh (- /-)

Cor : Batas jantung normal, S1 > S2, tunggal, tidak ada


murmur

Abdomen : Inspeksi : Benjolan (-/+), asites (-)


Auskultasi : BU (+)
Palpasi : Nyeri tekan (-),
Perkusi : Pekak

Ekstremitas : Akral hangat (+/+), edema (-/-), parese (-/-), plegi


(-/-)

Genitalia : Dalam batas normal

Anus dan glutea : Dalam batas normal

3
IV. Pemeriksaan Penunjang
Hasil Laboratorium:
Tanggal 08-10-2019
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
HEMATOLOGI
Hemoglobin 12.8 14,00-18,00 g/dL
Leukosit 17.900 4,0-10,5 ribu/µL
Eritrosit 4.710.000 4,10-6,00 juta/µL
Hematokrit 41.8 42,00-52,00 vol%
Trombosit 432.000 150-450ribu/µL
KIMIA
GULA DARAH
Glukosa Darah Puasa 91 <200 mg/dl
SGOT 14 U/L
SGPT 15 U/L
GINJAL
Ureum 17 10-50 mg/dL
Creatinin 0.50 0.72-1.25 mg/dL
ELEKTROLIT
Natrium 135 136-145 mEq/L
Kalium 3.9 3,5-5,1 mEq/L
Klorida 106 98-107 mEq/L
PROTHROMBIN
TIME
PT 11.2 9,9-13,5 detik
APTT 26.7 22,2-37,0 detik

V. Diagnosis
Neoplasma Ovarium Kistik Suspect Maligna

VI. Rencana Tindakan


Laparatomi + VC

VII. ASA
ASA II

VIII. Problem Medis


Neoplasma Ovarium Kistik Suspect Maligna

IX. Problem Bedah


Risiko perdarahan, Risiko infeksi

4
X. Problem Anestesi
Risiko operasi memanjang

XI. Rencana Anestesi


General Anestesi dengan Endotracheal Tube

XII. Persiapan
1. Persiapan pasien dipuasakan 6-8 jam pre-operasi
2. Persiapan mesin anestesi
3. Persiapan alat yang digunakan
4. Persiapan obat
a. Premedikasi
Konseling untuk membantu psikis pasien
Ondansetron 8mg intravena untuk mengatasi mual dan
mencegah muntah
b. Analgetik
Fentanyl : 1-2 mcg/kgBB = 41 mcg – 82 mcg
c. Induksi
Propofol : 2-2,5 mg/kgBB = 82 mg – 102,5 mg
d. Muscle Relaxan
Rocuronium :0,6-1,2 mg/kgBB = 24 - 48 mg
e. Maintenance
Oksigen: 4-6 lpm
Sevofluran: 2,0%
f. Emergency
Efedrin: diberikan jika hipotensi
Dosis: 0,2 mg/kgBB = 8,2 mg
Sulfas Atropin (SA): diberikan jika bradikardi
Dosis: 0,005 mg/kgBB = 0,2 mg
Epinephrine: diberikan jika cardiac arrest
Dosis: 0,25-0,3 mg/kgBB = 10,2 – 12,3 mg
Dexamethasone: diberikan jika ada reaksi alergi atau edema
laring
Dosis: 0,5 – 9 mg/ hari IV atau IM

XIII. Langkah dan persiapan


a) Persiapan Pasien
- Puasa 6-8 jam pre operasi
- IV line terpasang threeway dan tidak macet
b) Persiapan Alat, dengan menggunakan STATICS :
1. Laringoskop 10. Facemask
2. Stetoskop 11. Mesin anestesi

5
3. Endotracheal tube 12. Monitor SpO2
4. Nasopharyngeal airway 13. Kapas alkohol
5. Oropharyngeal airway 14. Spuit 3cc / 5cc / 10cc
6. Plester 15. Lidocain
7. Mandrin 16. Jelly
8. O2 terhubung ke mesin 17. Bantal
9. Selubung suction 18. Handscoon
c) Cek identitas pasien
d) Pastikan pasien terpasang IV line dengan tetesan yang lancar
e) Pindahkan pasien ke kamar operasi, posisikan supine
f) Pasang tensimeter NIBP, pulse oxymetri dan elektrode ECG
g) Lakukan insuflasi Oksigen dengan aliran 8 lpm
Lakukan pemberian analgetik dengan Fentanyl 1-2 mcg/kgBB
atau 41 mcg – 82 mcg dan induksi dengan Propofol : 2-2,5 mg/kgBB
atau 82 mg – 102,5 mg
Pada saat pasien sudah tidak sadar, cek refleks bulu mata, jika
hilang, berikan nafas dengan menggunakan facemask, ekstensikan
kepala, letakkan facemask di atas mulut pasien
h) Pastikan udara tidak bocor, perhatikan pengembangan dada
Masukkan muscle relaxant Rocuronium : 0,6-1,2 mg/kgBB atau 24
- 48 mg, sambil ventilasi manual
i) Tunggu1-2menit (Onset rocuronium).
j) Alirkan oksigen 6 lpm dan Sevofluran 2% tergantung reaksi pasien
ke dalam anestesi, tergantung ada atau tidaknya respon nyeri dan
nadi normal atau tidak berubah dengan rangsangan
k) Ekstensikan kepala, buka mulut pasien, masukkan laringoskop
dengan tangan kiri dari atas kanan pasien, tarik ke tengah, sehingga
epiglotis terlihat, lakukan manuver cricoid untuk memudahkan
melihat pita suara, masukkan ETT, sambungkan dengan pipa
konektor, kembangkan balon ETT
l) Periksa apakah ETT sudah tepat letaknya (dengan stetoskop pada 2
lapang paru nilai simetrisasi dan epigastrium)
m) Fiksasi dengan plester bila berhasil, pasang OPA
n) Intubasi selesai, maintenance cairan dan anestesi, lakukan
monitoring durante operasi
o) Lakukan terapi cairan

XIV. Terapi Cairan


a) Maintenance
4 x 10 kg = 40 cc
2 x 10 kg = 20 cc
1 x 21 kg = 21 cc +

6
Total = 81 cc/jam

b) Terapi Pengganti = Lama puasa x maintenance


= 8 jam x 81 cc/jam
= 648 cc/jam

c) Stress Operasi
Operasi sedang : 6ml/kgBB/jam
6ml x 41 kg = 246 cc/jam

d) EBV (Estimated Blood Volume)


65 x BB (kg) = 65 x 41 kg = 2665 cc

Hitung Pemberian Cairan

1 jam pertama = maintenance + 50% pengganti puasa + stress


operasi
= 81 cc/jam + 324 cc/jam + 246 cc/jam
= 651 cc/jam
1 jam berikutnya = maintenance + 25% pengganti puasa + stress
operasi
= 81 cc/jam + 162 cc/jam + 246 cc/jam
= 489 cc/jam
1 jam berikutnya= maintanance + 25% pengganti puasa + stress
operasi
= 81 cc/jam + 162 cc/jam + 246 cc/jam
= 489 cc/jam
e) Perdarahan

𝐸𝐵𝑉 𝑥 (𝐻𝑡 𝑃𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛−𝐻𝑡 𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡)


ABL (allowable blood loss) =
𝐻𝑡 𝑃𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛

2665𝑥 (41,8 − 30)


𝐴𝐵𝐿 = = 752 𝑐𝑐
41,8

Ganti kehilangan 30 % ABL dengan 10% pertama Kristaloid, 10%


kedua koloid dan 10% ketiga darah

7
XV. Pulih Sadar

Pasien dikirim ke ruang pulih sadar sambil memperhatikan jalan nafas.


Kemudian diberikan oksigen 2-4 lpm diruang pulih sadar, sampai pasien sadar.
Observasi tekanan darah, nadi, jalan napas, warna kulit dan kesadaran.

ALDRETTE SCORE
1. Pergerakan : - gerak bertujuan 2
- gerak tak bertujuan 1
- tidak bergerak 0
2. Pernafasan : - teratur, batuk, manangis 2
- depresi 1
- perlu bantuan 0
3. warna kulit : -merah muda 2
- pucat 1
- sianosis 0
4. TD : - berubah sekitar 20% 2
- berubah 20%-30% 1
- berubah >30% 0
5. Kesadaran : - sadar penuh 2
- bereaksi terhadap rangsangan 1
- tidak bereaksi 0

TOTAL SKOR : 10

Pasien dipindahkan kembali keruang Tulip lantai 1 setelah observasi di ruang


pulih sadar dengan nilai Aldrette Score 10.

XIV. Analgetik Pasca Bedah

Berikan analgetik pasca bedah dengan melarutkan Tramadol dalam 500 cc RL.
Pasang di IV line.

Anda mungkin juga menyukai