Oleh:
Winda Muliana
NIM. 1730912320140
Pembimbing:
dr. Andri L Tobing, Sp.An
II. Anamnesis
Keluhan Utama : Benjolan di perut kiri
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengeluh terdapat benjolan sejak +/- 11 tahun yang lalu
benjolan awalnya kecil kemudian benjolan semakin membesar sejak 2
tahun terakhir. Keluhan nyeri pada benjolan tidak ada. Ketika di
pegang juga benjolan tidak terasa nyeri. Pasien juga mengeluh mual
dan nyeri ulu hati. Selain itu pasien juga mengeluh batuk berdahak.
Pasien ada riwayat tranfusi darah, dan pasien sering masuk rumah sakit
karena hb rendah.
Sakit kepala (-), muntah (-), demam (-), sesak napas (-), BAK/BAB (-/-
).
Riwayat Penyakit Dahulu : Hipertensi (-), Diabetes Mellitus (-),
Asma (-)
Riwayat Alergi Obat : tidak ada
Riwayat Alergi Makanan : tidak ada
Riwayat Perdarahan Memanjang : tidak ada
Riwayat Pembiusan sebelumnya : tidak ada
Riwayat Kejang : tidak ada
Riwayat Asma : tidak ada
Riwayat Gigi Goyang : tidak ada
Riwayat Gigi Palsu : tidak ada
Riwayat Merokok/Alkohol : tidak ada
Riwayat Penyakit Keluarga : tidak ada
2
Tinggi Badan : 150 cm
IMT : 18.2 kg/m2
Status Interna
3
IV. Pemeriksaan Penunjang
Hasil Laboratorium:
Tanggal 08-10-2019
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
HEMATOLOGI
Hemoglobin 12.8 14,00-18,00 g/dL
Leukosit 17.900 4,0-10,5 ribu/µL
Eritrosit 4.710.000 4,10-6,00 juta/µL
Hematokrit 41.8 42,00-52,00 vol%
Trombosit 432.000 150-450ribu/µL
KIMIA
GULA DARAH
Glukosa Darah Puasa 91 <200 mg/dl
SGOT 14 U/L
SGPT 15 U/L
GINJAL
Ureum 17 10-50 mg/dL
Creatinin 0.50 0.72-1.25 mg/dL
ELEKTROLIT
Natrium 135 136-145 mEq/L
Kalium 3.9 3,5-5,1 mEq/L
Klorida 106 98-107 mEq/L
PROTHROMBIN
TIME
PT 11.2 9,9-13,5 detik
APTT 26.7 22,2-37,0 detik
V. Diagnosis
Neoplasma Ovarium Kistik Suspect Maligna
VII. ASA
ASA II
4
X. Problem Anestesi
Risiko operasi memanjang
XII. Persiapan
1. Persiapan pasien dipuasakan 6-8 jam pre-operasi
2. Persiapan mesin anestesi
3. Persiapan alat yang digunakan
4. Persiapan obat
a. Premedikasi
Konseling untuk membantu psikis pasien
Ondansetron 8mg intravena untuk mengatasi mual dan
mencegah muntah
b. Analgetik
Fentanyl : 1-2 mcg/kgBB = 41 mcg – 82 mcg
c. Induksi
Propofol : 2-2,5 mg/kgBB = 82 mg – 102,5 mg
d. Muscle Relaxan
Rocuronium :0,6-1,2 mg/kgBB = 24 - 48 mg
e. Maintenance
Oksigen: 4-6 lpm
Sevofluran: 2,0%
f. Emergency
Efedrin: diberikan jika hipotensi
Dosis: 0,2 mg/kgBB = 8,2 mg
Sulfas Atropin (SA): diberikan jika bradikardi
Dosis: 0,005 mg/kgBB = 0,2 mg
Epinephrine: diberikan jika cardiac arrest
Dosis: 0,25-0,3 mg/kgBB = 10,2 – 12,3 mg
Dexamethasone: diberikan jika ada reaksi alergi atau edema
laring
Dosis: 0,5 – 9 mg/ hari IV atau IM
5
3. Endotracheal tube 12. Monitor SpO2
4. Nasopharyngeal airway 13. Kapas alkohol
5. Oropharyngeal airway 14. Spuit 3cc / 5cc / 10cc
6. Plester 15. Lidocain
7. Mandrin 16. Jelly
8. O2 terhubung ke mesin 17. Bantal
9. Selubung suction 18. Handscoon
c) Cek identitas pasien
d) Pastikan pasien terpasang IV line dengan tetesan yang lancar
e) Pindahkan pasien ke kamar operasi, posisikan supine
f) Pasang tensimeter NIBP, pulse oxymetri dan elektrode ECG
g) Lakukan insuflasi Oksigen dengan aliran 8 lpm
Lakukan pemberian analgetik dengan Fentanyl 1-2 mcg/kgBB
atau 41 mcg – 82 mcg dan induksi dengan Propofol : 2-2,5 mg/kgBB
atau 82 mg – 102,5 mg
Pada saat pasien sudah tidak sadar, cek refleks bulu mata, jika
hilang, berikan nafas dengan menggunakan facemask, ekstensikan
kepala, letakkan facemask di atas mulut pasien
h) Pastikan udara tidak bocor, perhatikan pengembangan dada
Masukkan muscle relaxant Rocuronium : 0,6-1,2 mg/kgBB atau 24
- 48 mg, sambil ventilasi manual
i) Tunggu1-2menit (Onset rocuronium).
j) Alirkan oksigen 6 lpm dan Sevofluran 2% tergantung reaksi pasien
ke dalam anestesi, tergantung ada atau tidaknya respon nyeri dan
nadi normal atau tidak berubah dengan rangsangan
k) Ekstensikan kepala, buka mulut pasien, masukkan laringoskop
dengan tangan kiri dari atas kanan pasien, tarik ke tengah, sehingga
epiglotis terlihat, lakukan manuver cricoid untuk memudahkan
melihat pita suara, masukkan ETT, sambungkan dengan pipa
konektor, kembangkan balon ETT
l) Periksa apakah ETT sudah tepat letaknya (dengan stetoskop pada 2
lapang paru nilai simetrisasi dan epigastrium)
m) Fiksasi dengan plester bila berhasil, pasang OPA
n) Intubasi selesai, maintenance cairan dan anestesi, lakukan
monitoring durante operasi
o) Lakukan terapi cairan
6
Total = 81 cc/jam
c) Stress Operasi
Operasi sedang : 6ml/kgBB/jam
6ml x 41 kg = 246 cc/jam
7
XV. Pulih Sadar
ALDRETTE SCORE
1. Pergerakan : - gerak bertujuan 2
- gerak tak bertujuan 1
- tidak bergerak 0
2. Pernafasan : - teratur, batuk, manangis 2
- depresi 1
- perlu bantuan 0
3. warna kulit : -merah muda 2
- pucat 1
- sianosis 0
4. TD : - berubah sekitar 20% 2
- berubah 20%-30% 1
- berubah >30% 0
5. Kesadaran : - sadar penuh 2
- bereaksi terhadap rangsangan 1
- tidak bereaksi 0
TOTAL SKOR : 10
Berikan analgetik pasca bedah dengan melarutkan Tramadol dalam 500 cc RL.
Pasang di IV line.