Disusun oleh : Rumaisha B1A017 Fiqita Mayliani B1A017119
TUGAS TERSTRUKTUR BAKTERIOLOGI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS BIOLOGI PURWOKERTO 2019 PENDAHULUAN
Banyak operasi industri dan aplikasi pertanian akan menghasilkan pelepasan
logam berat dalam jumlah besar ke ekosistem alami termasuk tanah, air, dan udara. Akumulasi logam-logam berat ini dalam tanah dapat menyebabkan penurunan kesuburan tanah melalui dampak negatifnya terhadap komunitas mikroba heterogen yang mendiami tanah. Juga, melalui rantai makanan, logam berat diketahui menyebabkan efek toksik pada kesehatan tanaman dan manusia. Oleh karena itu, karena fakta bahwa logam berat bertahan di lingkungan dan secara biologis tidak merusak, telah menjadi argumentasi untuk menemukan pendekatan yang efektif untuk menghilangkan dan membersihkan area yang terkontaminasi logam berat. Berbagai opsi akan dilakukan untuk menghilangkan logam berat, strategi konvensional seperti filtrasi, flokulasi, dan resin penukar ion telah ditemukan pada nilai yang besar tetapi harganya mahal dan kurang praktis dalam pengerjaan di lapangan. Di sisi lain, proses bioremediasi menggunakan organisme hidup atau fraksi subselulernya sangat efektif dengan biaya rendah, namun prosesnya cukup memakan waktu. Populasi bakteri telah menjanjikan sebagai organisme bioremediasi karena jalur metabolisme mereka yang aktif dan berbeda, tingkat pembelahan yang tinggi dan dapat bertahan hidup di banyak ekosistem. Organisme ini memiliki kemampuan mengeksploitasi kontaminan kimia sebagai sumber energi dalam proses metabolisme mereka. Bakteri termofilik seperti Bacillus stearothermophilus memiliki keunggulan dalam aplikasi bioremediasi dalam pembuangan dan pengolahan limbah. Bakteri ini memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi pada temperatur 50-650C, pertumbuhan penuhnya terjadi tidak lebih dari 5 jam, menghasilkan spora toleran yang dapat menahan banyak kondisi lingkungan yang keras. Bakteri termofilik menoleransi dan menahan banyak logam berat termasuk timbal, kadmium, kromium, dan merkuri. PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian, bakteri termofilik Bacillus stearothermophilus memiliki
kemampuan untuk mereduksi timbal dari media pertumbuhan yang sesuai (LB broth). Konsentrasi timbal berkurang dari 0,804 ppm menjadi 0,244 ppm setelah 48 jam inkubasi. Hasil tersebut, menunjukkan bahwa reduksi timbal dipengaruhi oleh waktu inkubasi. Proses reduksi timbal yang dipengaruhi oleh waktu, optimum dapat terlihat setelah inkubasi selama 48 jam. Tidak ada perbedaan yang signifikan pada konsentrasi timbal, ketika media pertumbuhan tidak diberi bakteri Bacillus stearothermophilus. Penelitian lainnya menunjukkan bahwa reduksi timbal dari air tergantung pada suhu dan jenis pengolahan. Diketahui bahwa biomassa bakteri hidup yang utuh dari Bacillus stearothermophilus dapat mereduksi konsentrasi timbal lebih tinggi dibandingkan dengan bakteri debris (serpihan bakteri), masing-masing sekitar 0,633 ppm dan 0,421. Hal ini mungkin dikarenakan bakteri yang utuh mungkin memiliki lebih dari satu strategi untuk mereduksi timbal seperti akumulasi aktif (active accumulation) yang membutuhkan ATP untuk mengangkut timbal ke bagian dalam sel bakteri dan biosorpsi yang melibatkan asosiasi unsur secara kovalen atau elektrostatis tanpa perlu ATP (passive accumulation). Selain itu, biodegradasi timbal oleh biomassa bakteri lebih optimum terjadi pada temperatur 550C dibandingkan dengan 250C, sementara tidak ada perbedaan statistik yang signifikan antara temperatur 550C dan 250C untuk biodegradasi timbal oleh bakteri debris (serpihan bakteri). Hal tersebut dikarenakan sifat termofilik dari Bacillus stearothermophilus yang hidup pada suhu tinggi. Logam berat (timbal) dapat diakumulasikan, diabsorpsi, dan diadsorpsi oleh sel utuh, dinding sel bakteri (puing-puing sel), dan produk bakteri (polisakarida, lipid, protein, DNA, dan setiap molekul memiliki muatan negatif pada sel hidup atau mati). Sel bakteri hidup memiliki cara untuk melindungi diri dari penumpukan racun dari logam berat. Bakteri menutupi permukaan perifernya dengan perisai matriks eksopolisakarida yang mampu mengatasi penyerapan logam dan menghalangi penetrasi mereka di dalam sel. Bakteri utuh atau serpihan komponen selulernya dapat digunakan secara efisien dalam menghilangkan timbal dari air berdasarkan banyak strategi bioremediasi. Juga, memberikan fleksibilitas dalam perlakuan seperti menggunakan temperatur yang berbeda, persyaratan rendah untuk pertumbuhan, mudah untuk pemeliharaan dan aplikasi, tidak memiliki bakteri berbahaya bagi manusia dan hewan, serta waktu singkat untuk bioremediasi sekitar 48 jam. Isolat bakteri termofilik dapat menghilangkan sekitar 0,633 ppm pada temperatur 550C dan sekitar 0,4533 ppm pada 250C, serta pada setiap putaran mengandung bakteri 108 CFU’s/mL. Bakteri termofilik mungkin memiliki quorum sensing untuk timbal konsentrasi tinggi dalam air, respon terhadap konsentrasi timbal yang tinggi dalam perlakuan, sebanding dengan konsentrasi timbal yang rendah kurang dari 0,1 ppm. Aplikasi ini direkomendasikan untuk menghilangkan timbal dari air sungai tercemar atau air limbah industri atau kandungan timbal yang tinggi dari minyak diesel menggunakan Bacillus stearothermophilus. KESIMPULAN DAFTAR REFERENSI