PROPOSAL
REHABILITASI SARANA IBADAH
I. Landasan Pemikiran
Di era kemajuan informasi dan teknologi yang sangat cepat, telah menimbulkan suatu
perkembangan, perubahan dan kemajuan yang pesat sehingga menimbulkan pengaruh besar
terhadap seluruh aspek kehidupan masyarakat, sehingga memberi motivasi untuk menyadari,
bahwa saat ini kita masih tertinggal, utamanya dalam bidang pembangunan sumber daya
manusia.
Dari berbagai masalah yang dihadapi, tentu sangat diharapkan adanya suatu perubahan
ke arah yang lebih baik dan sangat memberikan manfaat dalam rangka peningkatan
kesejahteraan sosial serta dapat memberikan manfaat dalam rangka peningkatan
kesejahteraan sosial, serta dapat memberikan keseimbangan, keselarasan serta kesetaraan
bagi daerah yang mengalami kemajuan.
Salah satu langkah untuk meningkatkan hal tersebut adalah melalui pembangunan
mental dan rohani bagi masyarakat. Agar tujuan tersebut dapat tercapai, maka dibutuhkan
sarana ibadah yang memadai. Untuk itu, masyarakat di Lingkungan Doajeng (Kompleks BTN
Lonrae) membangun sarana ibadah berupa Masjid yang dinamakan Masjid Babussalam.
Sejauh ini, Masjid Babussalam telah menjadi sarana ibadah bagi umat Islam di
Lingkungan Doajeng. Selain itu, Masjid Babussalam juga menjadi wadah silaturahmi bagi
masyarakat Lingkungan Doajeng, seperti pengajian rutin, peringatan hari besar Islam, serta
pelaksanaan kegiatan-kegiatan lain yang bertujuan untuk meningkatkan mental spiritual
masyarakat.
Keberadaan Masjid Babussalam bagi masyarakat Lingkungan Doajeng, juga sangat
vital, lantaran tidak jarang masyarakat menggunakan Masjid ini sebagai wadah untuk
bermusyawarah menyelesaikan urusan sosial kemasyarakatan.
Mengingat pentingnya keberadaan masjid ini sebagai penunjang kehidupan sosial
masyarakat di Lingkungan Doajeng, maka kami dari Pengurus Forum Keserasian Sosial
memandang perlu untuk dilakukan rehabilitasi terhadap sejumlah fasilitas yang ada di Masjid
Babussalam. Dengan harapan, Masjid Babussalam bisa menjadi ikon di tengah-tengah
masyarakat dan sarana perekat solidaritas sosial masyarakat di Lingkungan Doajeng.
FORUM KESERASIAN SOSIAL DOAJENG
KEL. LONRAE KEC. TANETE RIATTANG TIMUR
KABUPATEN BONE
Sekretariat : Jl. Wiyata Mandala Lr. III, Tanete Riattang Timur, Kabupaten Bone
B. Kondisi Monografi
1. Penduduk
a. Jumlah penduduk : 8.687
b. Jumlah kepala keluarga : 1.892
c. Jumlah laki-laki : 3.270
d. Jumlah perempuan : 5.417
2. Mata Pencarian
a. Pengusaha : 205 orang
b. Buruh / swasta : 15 orang
c. PNS : 60 orang
d. TNI / Polri : 30 orang
e. Pengrajin : 5 orang
f. Pedagang : 103 orang
g. Penjahit : 17 orang
h. Tukang batu : 20 orang
i. Tukang kayu : 15 orang
j. Peternakan : 20 orang
k. Montir : 2 orang
l. Pengemudi becak : 5 orang
m. Sopir : 10 orang
3. Tingkat Pendidikan
a. Belum sekolah : 74 orang
b. Tidak tamat SD : 65 orang
c. Tamat SD : 800 orang
d. Tamat SMP : 225 orang
e. Tamat SMA : 200 orang
f. Tamat PT : 50 orang
4. Kondisi Sosial
a. Keluarga miskin : 257 orang
b. Lanjut usia miskin : 200 orang
c. Anak terlantar : 17 orang
d. Cacat : 30 orang
FORUM KESERASIAN SOSIAL DOAJENG
KEL. LONRAE KEC. TANETE RIATTANG TIMUR
KABUPATEN BONE
Sekretariat : Jl. Wiyata Mandala Lr. III, Tanete Riattang Timur, Kabupaten Bone
IX. Penutup
Demikian proposal ini dibuat untuk menjadi bahan pertimbangan dalam upaya pemberian
bantuan Keserasian Sosial dalam rangka menjaga solidaritas dan harmonisasi masyarakat di
Lingkungan Doajeng, Kelurahan Lonrae, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Kabupaten
Bone.
Mengetahui,
Lurah Lonrae