Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asuhan kebidanan pada keluarga merupakan asuhan kebidanan komunitas yang
bertujuan meningkatkan derajat kesehatan keluarga. Dalam sebuah keluarga biasanya
dijumpai satu atau lebih permasalahan kesehatan. Misalnya adalah keluarga Tn.F di
dalam keluarga itu terdapat dua masalah kesehatan yaitu teknik menyusui dan manfaat
ASI esklusif.
Keluarga Tn.F terdiri dari 3 anggota keluarga dengan permasalahan kesehatan
yang terdapat pada masing-masing anggota keluarga. Tn.F selaku kepala keluarga tidak
memiliki permasalahan, sedangkan Ny.D tidak mengetahui tentang cara teknik menyusui
yang benar, dan manfaat ASI eklusif pada anak, karena ibu masih muda, ini merupakan
bayi pertamanya dan masih berusia satu bulan.
Dari dua masalah tersebut nantinya akan dipilih satu yang menjadi prioritas dan
harus segera mendapatkan penanganan, disamping juga yang harus dicari solusinya.

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk meningkatkan derajat kesehatan dalam keluarga sehingga terwujud keluarga
sehat sejahtera.
2. tujuan khusus
a. Untuk memberikan pengetahuan Ny.D tentang teknik menyusui yang benar.
b. Untuk memberikan pengetahuan pada Ny.D tentang manfaat ASI ekslusif.

C. Manfaat
Dari Asuhan Kebidanan dalam konteks keluarga Kepada Keluarga Tn.F
bermanfaat untuk :

1. Bagi Keluarga Tn.F

1
a. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran keluarga dalam mewujudkan keluarga
yang bahagia, sejahtera dan bekualitas.

b. Meningkatkan kesehatan bayi dan keluaga.

2. Bagi mahasiswa

a. Meningkatkan keterampilan dalam kegiatan pelayanan komunitas.

b. Meningkatkan pengetahuan dalam pengelolaan pelayanan kebidanan komunitas.

3. Bagi puskesmas

a. Sebagai bahan rencana tindak lanjut program puskesmas mengenai kesehatan


keluarga.

b. Meningkatkan cakupan KIA (k1, k4, persalinan linakes (persalian tenaga


kesehatan), deteksi resiko tinggi, imunisasi, posyandu dll).

D. Sasaran

Keluarga binaan yang dipilih yaitu keluarga Tn.F, Dusun PKK, Gampong Pasi
Pinang, Kecamatan Meurebo, Kabupaten Aceh Barat.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Komunitas

Komunitas berasal dari bahasa latin “communitas” yang berarti kesamaan, dan
juga “communis” yang berarti sama, publik ataupun banyak. Dapat diterjemahkan
sebagai kelompok orang yang berada disuatu lokasi/daerah area tertentu (Meilani, Niken
dkk, 2010 : 1)

B. Konsep Keluarga

1. Pengertian

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu
rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, dimana
antara satu dengan yang lainnya saling tergantung dan berinteraks. Bila salah satu
anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan atau keperwatan, maka akan
berpengaruh terhadap anggota anggota yang laindan keluarga keluarga yang ada di
sekitarnya.

2. Bentuk-bentuk keluarga menurut Anderson Carter


a. Keluarga inti (nurclear family), adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan
anak-anak.
b. Keluarga besar (extended familly), adalah keluarga inti di tambah sanak saudara,
misalnya nenek, kakek, keponaan, saudara sepupu, paman, bibi, dan sebagainya.
c. Keluarga berantai (serial familly), adalah keluarga yang terdiri dari wanita pria
yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluaga inti.
d. Keluarga duda/janda (composite), adalah keluarga yang terjadi karena perceraian
atau kematian.
e. Keluarga berkomposisi, adalah yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara
bersama-sama.

3
f. Keluaraga kabitas, adalah dua orang yang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi
membentuk satu keluarga.

3. Pemegang Kekuasaan dalam Keluarga


Pemegang kekuasaan keluarga menurut Effendi (1998)

a. Patrikal, yang dominan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak ayah.
b. Matrikal, yang dominan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak ibu.
c. Equalitarian, yang dominan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak
ayah dan ibu.

4. Peranan Keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat
kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Menurut
(Effendi, 1998) penaran dalam keluarga adalah:
a. Peranan ayah
Sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anak, pecari nafkah, pendidik,
pelindung, kepala keluarga, anggota dari kelompok sosialnya, anggota masyarakat
dari lingkungannya.
b. Peranan ibu
Sebagai istri dan ibu dari anak-anak, mengurus rumah tangga, mengasuh dan
pendidik, pelindung dari salah satu kelompok dari peranan sosialnya, serta
sebagai anggota masnyarakat dari lingkungannya, pencari nafkah tambahan dalam
keluarga.
c. Peranan anak
Melaksanakan peranan psikososial sesuai tingkat perkembangan baik fisik, mental
maupun spiritual.

4
5. Fungsi Keluarga

a. Fungsi biologis
Untuk meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan anak,
memenuhi kebutuhan gizi keluarga, memelihara dan merawat anggora keluarga.
b. Fungsi psikologis
1) Memberikan kasih sayang dan rasa aman.
2) Memberikan kasih sayang diantara anggota keluarga.
c. Fungsi sosial
1) Membina sosialisasi pada anak.
2) Membentuk norma tingkah laku sesuai tingkat perkembangan anak.
d. Fungsi ekonomi
1) Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan
keluarga.
2) Mencari sumber penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
3) Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga dimasa yang akan datang.
e. Fungsi Pendidikan
1) Menyekolahkan anak untuk membekali pendidikan, keterampilan dan
membentuk perilaku sesuai bakat dan minat yang dimilikinya.
2) Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang, memenuhi
peranannya sebagai orang dewasa.
3) Mendidik anak sesuai tingkat perkembangannya.

6. Gambaran Keluarga Sehat


Gambaran keluarga sehat dapat dikemukakan sebagai berikut:

a. Anggota keluarga dalam kondisi sehat fisik, mental maupun sosial.


b. Cepat meminta bantuan tenaga kesehatan atau unit pelayanan kesehatan bila timbul
masalah kesehatan pada salah satu anggota keluarga.
c. Di rumah tersedia kotak berisi obat-obatan sederhana untuk P3K.
d. Tinggal di rumah dan lingkungan yang sehat.
e. Selalu memperhatikan kesehatan keluarga dan masyarakat.
5
Seorang bidan yang bekerja di komuniti harus mengetahui data wilayah kerjanya,
data tersebut mencakup komposisi keluarga, keadaan sosial, ekonomi, adat kebiasaan,
kehidupan beragama, status kesehatan serta masalah ibu dan anak balita. Keberhasilan bidan
yang bekerja dibidang komuniti tergantung pada peningkatan kesehatan ibu dan anak balita
di wilayah kerjanya.
Sasaran umum kebidanan komunitas asalah ibu dan anak dalam keluarga. Menurut
undang-undang no.12 tentang kesehatan, yang dimaksud dengan keluarga adalah suami,
istri, anak dan anggota keluarga lainnya.
Di dalam kesehatan keluarga, kesehatan istri mencakup kesehatan masa pra
kehamilan, persalinan, pasca persalinan dan masa di luar masa kehamilan (masa interfal)
serta persalinan. Upaya kesehatan ibu dan anak dilakukan melalui peningkatan kesehatan
anak dalam kandungan, masa bayi, masa balita dan masa pra sekolah.

C. Konsep Manajemen Asuhan Keluarga


Dalam memecahkan masalah pasiennya, bidan menggunakan manajemen yaitu
suatu metode yang digunakan oleh bidan dalam menentukan dan mencari langkah-
langkah pemecahan masalah serta melakukan tindakan untuk menyelamatkan pasiennya
dari gangguan kesehatan.
Langkah-langkah kebidanan komunitas:
1. Identifikasi masalah
Dalam identifikasi masalah bidan melakukan pengumpulan data berdasarkan
sumber data, pengumpulan dilakukan secara langsung di masyarakat (data subyektif) dan
secara tidak langsung (data obyektif).
Data subyektif didapat dari informasi yang langsung diterima dari masyarakat
melalui wawancara. Data obyektif adalah data yang diperoleh dari hasil observasi
pemeriksaan dan penelaahan catatan keluarga, masyarakat dan lingkungannya.
Kegiatan yang dilakukan oleh bidan dalam pengumpulan data ini adalah
pengumplan data tentang keadaan kesehatan desa dan pencatatan data keluarga sebagai
sasaran pemeriksaan.

6
2. Data Desa
Data desa meliputi:
a. Wilayah desa (Luas, keadaan geografis, jarak desa dan fasilitas kesehatan
pemeriksaan).
b. Penduduk (jumlah, komposisi penduduk, jumlah keluarga, mata pencaharian,
pertumbuhan penduduk, dinamika penduduk).
c. Status kesehatan (angka kematian, jenis dan angka kesakitan ibu, anak dan balita).
d. Keadaan lingkungan (jumlah sarana air minum, jumlah jamban keluarga,
pembuangan sampah dan kotoran, pembuangan tinja dan kondisi tinja).
e. Sosial ekonomi (pendidikan, pendapatan perkapita, organisasi dari lembaga
swadaya masyarakat yang ada, media komunikasi yang dimiliki masyarakat).
f. Data keluarga
Pemeriksaan fisik anggota keluarga yaitu ibu, bayi dan balita.
Pemeriksaan lingkungan keluarga (rumah, pekarangan, pembuangan sampah dan
kotoran).
3. Analisa dan Perumusan Masalah
Setelah data dikumpulkan dan dicatat sebagai syarat dengan ditetapkan masalah
kesehatan lingkungan di komuniti.
a. Analisis
Tujuan analisis adalah menggunakan data yang terkumpul dan mencari kaitan satu
dengan lainnya sehingga ditemukan berbagai masalah, melalui proses analisis
ditemukan jawaban tentang hubungan antara penyakit atau kasus kesehatan
dengan lingkungan keadaan sosial budaya (perilaku). Pelayanan kesehatan serta
faktor keturunan yang berpengaruh terhadap kesehatan.
b. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dapat dikumpulkan berdasarkan hasil analisis. Dalam
rumusan masalah mencakup masalah utama dan penyebabnya serta masalah
potensial.

7
4. Rencana dan Tindakan
Bila sudah diketahui masalah utama kesehatan lingkungan serta penyebannya, maka
disusun rencana dan tindakan yang dilakukan. Tindakan dilakukan berdasarkan
rencana yang disusun :
a. Rencana
Rencana untuk pemecahan masalah kesehatan lingkungan di komunitas dapat
dibagi menjadi tujuan, rencana pelaksanaan, dan evaluasi. Untuk pencapaian
tujuan tersebut perlu ditetapkan sasaran, maka disusun rencana pelaksanaan.
Di dalam pelaksanaan mencakup:
1) Pemeliharaan kesehatan lingkungan.
2) Penyuluhan tentang kesehatan lingkungan yang diberikan pada keluarga.
Untuk mengetahui hasil suatu upaya, maka perlu ditentukan kriteria keberhasilan,
kriteria ini ditetapkan di dalam rencana evaluasi tercakup:
1) Tingkat kesehatan lingkungan.
2) Frekuensi penyuluhan.
3) Partisipasi keluarga dalam bentuk tindakan.
b. Tindakan
Di dalam pelaksanaan kegiatan, bidan harus memonitor perkembangan dan
perubahan yang terjadi terhadap lingkungan kemungkinan penetapan tujuan juga
tidak tepat, bila hal ini terjadi, maka perlu dilakukan modifikasi dan juga
menyebabkan perubahan dalam melaksanakan tindakan dan evaluasi.
5. Evaluasi
Tujuan evaluasi adalah mengetahui ketepatan dan kesempurnaan antara hasil yang
dicapai dengan tujuan yang ditetapkan. Suatu pengkajian dinyatakan berhasil bila
evaluasi menunjukan data yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Bila tujuan
tidak tercapai, maka perlu dikaji kembali penyebabnya. Bila kegiatan berhasil
mencapai tujuan maka identifikasi dilakukan dalam mengantisipasi kemungkinan
terjadi masalah lain yang timbul akibat keberhasilan tersebut.

8
D. Konsep Permasalahan Keluarga
Setelah dilakukan pengkajian dan ditemukan permasalahan dalam keluarga Tn.F
yaitu adanya kesalahan dalam teknik menyusui pada bayi Tn.F dan Ny.D.

9
BAB III
HASIL PENDATAAN

A. Gambaran Umum Lokasi Keluarga Binaan


Rumah keluarga binaan terletak di Dusun PKK, Gampong Pasi Pinang.
Gampong Pasi Pinang terletak di wilayah Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat
dengan luas wilayah 76 Ha. Gampong Pasi Pinang berada di perbatasan Gampong Darat
Kec. Johan Pahlawan dan Gampong Ujong Drien Kec. Meureubo.
a. Letak Geografis
Letak geografis merupakan posisi keberadaan sebuah Wilayah
berdasarkan letak dan bentuknya dimuka bumi. Letak geografis biasanya dibatasi
dengan berbagai fitur geografi yang ada dibumi dan nama daerah yang secara
langsung bersebelahan dengan daerah tersebut. Adapun letak geografis Gampong
Pasi Pinang, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat yaitu:
1. Sebelah Utara : Gampong Ujong Tanjong Kec. Meureubo
2. Sebelah Timur : Gampong Ujong Drien Kec. Meureubo
3. Sebelah Selatan : Samudra Hindia
4. Sebelah Barat : Gampong Darat Kec. Johan Pahlawan

b. Data Demografi
Demografi atau kependudukan adalah ilmu yang mempelajari dinamika
kependudukan manusia, demografi meliputi ukuran, struktur dan distribusi
penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran,
kematian, migrasi, serta penuaan.
Adapun data demografi di Gampong Pasi Pinang, Kecamatan Meureubo,
Kabupaten Aceh Barat memiliki jumlah penduduk sebanyak 675 jiwa dengan
penduduk laki-laki sebanyak 341 jiwa dan perempuan 334 jiwa dan jumlah KK 176
KK. Masyarakat Pasi Pinang dalam rangka melakukan berbagai pekerjaan rutin
mempunyai beberapa keterampilan antara lain membuat kapal, membuat kue, bertani
dengan pola tradisional, keterampilan perbengkelan semi modern, dan bedagang

10
dengan cara tradisional tidak didasari oleh manajemen usaha yang baik dengan luas
wilayah 76 Ha.

11
TABEL I
JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN JENIS KELAMIN DI GAMPONG PASI
PINANG KECAMATAN MEUREBO KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2019

NO JENIS KELAMIN JUMLAH %

1 LAKI-LAKI 341 50.52

2 PEREMPUAN 334 49.48

TOTAL 675 100

Analisa :

Dari Grafik diatas dapat disimpulkan bahwa di Gampong Pasi Pinang pada tahun 2019 jumlah
penduduk yang dominan adalah Laki-laki yaitu 341 jiwa(50,52 %).

GRAFIK I
DISTRIBUSI TINGKAT PEKERJAAN DI GAMPONG PASI PINANG KECAMATAN
MEUREBO KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2019

PEKERJAAN KK
80

70

60

50

40
PEKERJAAN KK
30

20

10

0
PNS PETANI WIRASWASTA NELAYAN DLL

12
Analisa :

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat pekerjaan KK di gampong Pasi Pinang tahun 2019
mayoritas adalah Wiraswasta (44,19 %), dan minoritas adalah PNS (5,23 %).

GRAFIK III
DISTRIBUSI ALAT KONTRASEPSI DI GAMPONG PASI PINANG KECAMATAN
MEUREBO KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2019

ALAT KONTRASEPSI
60

50

40

30

20

10

0
PIL SUNTIK IMPLAN KONDOM IUD TRADISIONAL

Analisa :

Dari Grafik diatas dapat dilihat bahwa tingkat penggunaan jenis alat kontrasepsi di Gampong
Pasi Pinang tahun 2019 mayoritas adalah suntik (65,75%), dan minoritas adalah kondom
(1,37%).

13
GRAFIK III
DISTRIBUSI IMUNISASI PADA BALITA DI GAMPONG PASI PINANG
KECAMATAN MEUREBO KABUPATEN ACEH BARAT TAHUN 2019

IMUNISASI

19%

46%
LENGKAP 20
TIDAK LENGKAP 15
35% TIDAK IMUNISASI 8

Analisa :

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa tingkat pemberian imunisasi di Gampong Pasi Pinang
mayoritasnya adalah balita imunisasi lengkap yaitu 20 orang (46,51%).

14
B. Hasil Pendataan

1) Data keluarga Binaan

Asuhan Keluarga
Form. Asuhan Kebidanan Komunitas Keluarga Binaan

A. Data dan Identifikasi


1. Biodata

Nama KK : Tn F

Umur : Tahun

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Wiraswasta

Suku /Bangsa : Aceh/Indonesia

Alamat : Gampong Lapang

2. Nama anggota keluarga

No Nama Umur L/P Status Pendidikan Pekerjaan Agama

1 Fendi Saputra 24 Tahun P Kawin SMA Wiraswasta Islam

2 Darnisah 22 Tahun P Kawin SMA IRT Islam

3 Riani Mutia 26 Hari P Islam

15
3. Kegiatan sehari-hari
a. Kebiasaan tidur

1) Tn.F tidur siang 1 Jam, malam 7-8 Jam

2) Ny. H tidur siang kadang-kadang, malam 8 jam

b. Kebiasaan makan
Semua anggota keluarga makan 3 kali/hari dengan makanan pokok beras, lauk-
pauk sesuai kemampuan keluarga ( Sayur, ikan, telur ), tetapi dalam keluarga
jarang makan bersama-sama karena memiliki kesibukan masing-masing Tn.F
hanya makan pagi dirumah sebelum berangkat kerja.
c. Pola eliminasi
Seluruh anggota keluarga mengatakan BAB 2 kali/hari, kadang-kadang 1
kali/hari, BAK lebih kurang 6 kali/hari
d. Kebersihan perorangan/personal hygiene
Mandi, gosok gigi, ganti baju 2 kali/hari.
e. Pola kebiasaan kesehatan
Tidak ada waktu khusus untuk berolah raga.
f. Pengunaan waktu senggang
Tn.F bekerja dari pukul 08.00 WIB sampai sore, setelahnya Tn.F sering berada
dirumah untuk menemani Ny.D dan bayinya.
g. Rekreasi keluarga
Dapat dikatakan keluarga ini tidak pernah berkreasi bersama-sama.
h. Keadaan social ekonomi
Penghasilan Tn.F 800.000-1.000.000, jumlah tersebut digunakan untuk keperluan
hidup sehari-hari.
4. Situasi lingkungan
a. Kepemilikan Rumah : Rumah sendiri
b. Jenis rumah : Kayu dan beton
c. Atap rumah : Seng
d. Lantai rumah : Semen halus
16
e. Ventilasi : Rumah memiliki jendela dan pintu di buka pagi
dan sore.
f. Kebersihan dan kerapian : Cukup
g. Pembuangan sampah : Dibelakang rumah dan di bakar 1 kali sehari
selesai disapu
h. Sumber air : Air sumur
1) Penggunaan minum air : Dimasak
2) Tempat penyimpanan air : Tertutup
3) Pengurasan tempat air minum : Ketika air berkeruh dan kotor
4) Kualitas air : Tidak berwarna dan tidak berbau
i. Saluran pembuangan air limbah (SPAL) : Terbuka
1) Jarak sumber pembuangan air limbah : < Dari 5 Meter
2) Keadaan : Tidak ada
j. Jamban/WC
1) Kondisi : Bersih
2) Jarak jamban dengan sumber air : < 5 Merer
k. Kandang ternak : Tidak ada
l. Pemanfaatan perkarangan : Untuk jemuran pakaian dan menanam tumbuhan
sayur.
m. Pemanfaatan fasilitas kesehatan : bila ada anggota keluarga yang
sakit
n. Keluarga mempunyai Asuransi Kesehatan : Ada

5. Keadaan kesehatan keluarga


a. Riwayat perkawinan : Lama perkawinan 1 tahun
b. Riwayat kehamilan persalinan,nifas lalu : Ny.D mengatakan anaknya lahir
dirumah sakit, ditolong oleh bidan
dengan usia kehamilan 9 bulan dan
persalinan berjalan dengan lancar.
c. 3 bulan terakhir anggota keluarga yang sakit : tidak ada

17
6. Riwayat KB : Ibu tidak menggunakan KB
7. Fungsi keluarga : Keluarga berjalan dengan baik
8. Stress dan koping
a. Stress jangka pendek : Kurangnya pengetahuan tentang teknik menyusui yang
benar.
b. Stress jangka Panjang : Tidak ada
9. Transportasi : Keluarga Tn. F dalam kegiatan sehari-hari menggunakan
sepeda motor sendiri

A. Pemeriksaan Fisik

a. Tn. S

Kepala : Rambut bersih, hitam, lurus

Wajah : Oval

Mata : Simetris, konjungtiva merah muda, sclera tidak ikterik

Hidung : Simetris

Telinga : Bersih tidak ada serumen

Mulut&gigi : Bersih

Leher : Tidak ada penbesaran kelenjar tiriod dan vena jugolaris

Ketiak : Tidak ada pembengkakan kelenjar limfe

Dada : Simetris

Perut : Datar, hati dan limfe tidak teraba

Punggung : Lordosis

Genitalia : Tidak diperiksa

Ekstremitas : Tidak, odema, tidak sianosis

Postur tubuh : Sedang, tegap

TTV : Tidak dilakukan

18
b. Ny.D

Kepala : Mesochepal, rambut hitam, berobak dan lebat

Wajah : Oval

Mata : Simetris, Konjungtiva merah muda, sclera tidak ikterik

Hidung : Bersih

Telinga : Bersih

Mulut&gigi : Bersih

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, dan vena jugolaris

Ketiak : Tidak ada benjolan

Dada : Simetris

Perut : Datar, hati dan limfe tidak retaba

Punggung : Lordosis

Genitalia : Tidak diperiksa

Ekstremitas : Tidak odema, tidak ada sianosis

Posturtubuh : Sedang

TTV : Tidak dilakukan

c. By. R

Kepala : Bersih, rambut hitam, lurus

Wajah : Oval

Mata : Konjungtiva merah muda, sklera tidak ikterik

Hidung : Bersih

Telinga : Bersih

Mulut& gigi : Bersih

19
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, vena jugolaris

Ketiak : Tidak ada benjolan

Dada : Simetris

Perut : Datar, hati dan limfe tidak teraba

Punggung : Lordosis

Genitalia : Tidak diperiksa

Ekstremitas : Tidak odema, tidak sianosis

Postur tubuh : Pendek

TTV : Tidak dilakukan pemeriksaan

B. Analisis Data

Masalah kesehatan yang ada dikeurga Tn. F disebabkan karena keterbatasan pengetahuan
ibu dengan teknik menyusui, dan ASI ekslusif.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan data dan analisa yang telah dilakukan maka didapatkan kesimpulan bahwa
permasalahan yang muncul sebagian besar disebabkan kurangnya pengetahuan mengenai
tentang kesehatan.

20
D. Prioritas Masalah

Masalah Sifat Kemungkinan Potensi Dukungan Jumlah


kegiatan masalah masalah masalah sumber
dapat dapat daya
dirubah dicegah

Teknik 0,33 2 1 1 4,33


menyusui

ASI ekslusif 0,66 1 0,66 0 2,32

Berdasarkan prioritas masalah dan hasil pembobotan masalah kesehatan pada keluarga
adalah sebagai berikut :

Prioritas I : Kurangnya pengetahuan ibu tentang imunisasi

Prioritas II : Teknik menyusui

Prioritas II : Kurangnya pengetahuan ibu tentang ASI ekslusif

E. Asuhan Kebidanan

1. Kurangnya pengetahuan ibu tentang teknik menyusui yang benar

a. Data

Ny. D mengatakan kurang memehami tentang teknik menyusui yang benar.

b. Masalah kesehatan

Kurangnya pengetahuan tentang teknik menyusui yang benar.

c. Tujuan

1) Setelah diberikan bimbingan Ny. D mengetahui tentang teknik menyusui yang


benar.
21
2) Ibu mengetahui bagaimana cara teknik menyusui yang benar

d. Rencana tindakan

Memberikan bimbingan tentang teknik menyusui yang benar.

e. Tindakan

Memberikan bimbingan tentang teknik menyusui yang benar.

f. Evaluasi

Ibu dapat memahami dan akan mulai mempraktikkan teknik menyusui yang benar.

22
BAB IV
PEMBAHASAN

Keluarga Tn.F tinggal dirumah sendiri dengan kondisi rumah permanen dengan lantai
semen sampai dapur. Keluarga Tn.F merupakan kumpulan keluraga inti dengan jumlah anggota
keluarga 3 orang. Dalam keluarga Tn.F memiliki beberapa masalah yaitu mengenai kurangnya
pengetahuan keluarga tentang teknik menyusui yang benar dan ASI ekslusif. Setelah dilakukan
identifikasi masalah, lalu muncul masalah utama dalam keluarga Tn.S yaitu masalah kurangnya
pengetahuan ibu tentang teknik menyusui kemudian dilakukan beberapa tindakan untuk
mengatasi salah satu dari masalah tersebut, yaitu dengan melakukan penyuluhan. Dan setelah
dilakukan Penyuluhan, maka sekarang keluarga Tn.F terutama pada Ny.D sudah mengetahui
mengenai teknik menyusui yang benar sehingga diharapkan nantinya dapat mengerti tentang
teknik menyusui.

23
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Asuhan kebidanan komunitas memfokuskan pemberian pelayanan pada setiap


keluarga yang berada dalam wilayah kerjanya, bentuk pemberian pelayanan yang
dilaksanakan adalah menyelesaiakan berbagai permasalahan di bidang kesehatan
khususnya kesehatan ibu dan anak. Kegiatan-kegiatan tersebut tentunya bertujuan akhir
untuk menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi. Dari berbagai
penyuluhan yang telah di lakukan, di harapkan akan mampu menigkatkan pengetahuan
masyarakat mengenai permasalahan kesehatan mereka sehingga di harapkan masyarakat
lebih mandiri dalam menyelesaikan maslah kesehatan yang ada di lingkunganya . Begitu
juga dengan keluarga Tn.F Setelah dilakukan beberapa tindakan untuk menyelesaikan
masalah yang ada, kini keluarga Tn.F Sudah lebih memahami apa dan bagaimana cara
mengatasi masalah kesehatannya.

B. Saran
1. Kepada mahasiswa
Mahasiswa diharapkan lebih dapat mengenali lebih dalam lagi mengenai kesehatan
keluarga dan meningkatkan pengetauan mengenai asuhan kebidanan pada keluarga.
2. Kepada keluarga
Dengan diadakanya penyuluhan ini di harapkan keluarga dapat mengenali masalah
kesehatan serta mampu mencari penyelesaian secara mandiri.
3. Institusi pendidikan
Diharapkan dapat memberikan bimbingan yang dapat memberikan semagat bagi para
mahasiswi.

24
DAFTAR PUSTAKA

Ari Kunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (edisi revisi V) cetakan
kedua belas. Jakarta : Rhineka Cipta.

Nasrul Effendy. (1998). Dasar-dasar kesehatan masyarakat. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC.

Saifudin, Abdul Bahri. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Neonatal.
Jakarta : JHPIEGO.

Utami Roesli, 2009. ASI Panduan Praktis Ibu Menyusui. Yogyakarta : Banyu Media.

Varney, Hellen. 2001. Buku Saku Bidan. Jakarta: EGC.

25

Anda mungkin juga menyukai