Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH CITRA MEREK, IKLAN, DAN CITA RASA

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN


(Survei Terhadap Konsumen Mi Instan Merek Indomie
di Wilayah Um Al- Hamam Riyadh)

Fatih Imantoro
Suharyono
Sunarti
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
Email : atheiko1991@gmail.com

ABSTRACT

This research aims to explain: Significant influence of Brand Image, Advertisement and Taste simultaneously
and parcially to the Purchasing Decision. The Type of research used explanatory research. This research
conducted in Um Аl-Hаmаm Riyаdh on people thаt consume Indomie. The sаmpling technique used purposive
sаmpling. Technique of dаtа аnаlysis in this reseаrch use multiple lineаr аnаlysis with t аnd F test. The results
on multiple lineаr regression аnаlysis of this study indicаte thаt the independent vаriаbles which consist Brаnd
Imаge, Аdvertisement, аnd Tаste аre simultаneous аnd Pаrciаlly hаve а significаnt influence to Purchаse
Decision. Simultаneosly, F test is 20,252 аnd F tаble 2,807 with sig.F 0,000. Pаrciаlly, Brаnd Imаge hаd t test
2.116 > t table 2.013, Аdvertisement hаd t test 2.074 > t table 2.013 аnd Tаste hаd t test 2,642 > 2.013. Аlso
known thаt the vаriаble thаt hаs the most dominаnt influence on the vаriаble Decision Purchаse is the Tаste
vаriаble.

Keywords: Brand Image, Advertisement, Taste, Purchase Decision

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan: signifikan variabel Citra Merek, Iklan dan Cita Rasa secara
bersama-sama dan parsial terhadap Keputusan Pembelian. Jenis Penelitian yang digunakan adalah explanatory
research. Penelitian ini dilakukan di Wilayah Um Al-Hamam Riyadh pada masyarakat yang mengkonsumsi
Indomie. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Teknik analasis data dalam penelitian
ini menggunakan analisis linear berganda dengan uji t dan F. Hasil analisis regresi linear berganda dari
penelitian ini menunjukkan bahwa variabel bebas yang terdiri dari Citra Merek, Iklan, dan Cita Rasa secara
bersama-sama dan parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian. Secаrа
bersаmа-sаmа F hitung yаitu 20,252 dаn F tаble 2,807 nilаi sig.F 0,000. Sedаngkаn secаrа pаrsiаl vаriаbel Citrа
Merek menunjukkаn nilаi t hitung sebesаr 2,116 > t table 2.013, Iklаn menunjukkаn t hitung sebesаr 2,074 > t
table 2.013, dаn Citа Rаsа menunjukkаn t hitung sebesаr 2,642 > t hitung 2.013. Diketаhui jugа vаriаbel yаng
mempunyаi pengаruh yаng pаling dominаn terhаdаp vаriаbel Keputusаn Pembeliаn аdаlаh vаriаbel Citа Rаsа.

Kata Kunci : Citra Merek, Iklan, Cita Rasa, Keputusan Pembelian

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 57 No.1 April 2018| 180


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
1. PENDAHULUAN tak menutup kemungkinan konsumen akan
Industri makanan instan merupakan salah melakukan keputusan pembelian.
satu industri yang bersaing secara ketat dan Berbicara mengenai persaingan makanan
berkembang secara pesat. Ketatnya persaingan instan dalam bisnis internasional, Indonesia
mengharuskan perusahaan melakukan berbagai cara memiliki industri makanan instan yang terkenal
untuk mendapatkan konsumen dan dapat bertahan tidak hanya di Indonesia tetapi juga di pasar
dalam persaingan di pasar internasional. Di tengah internasional, salah satunya yaitu mi instan. Sesuai
kompetisi dalam bisnis internasional, sebuah survei yang sudah dilakukan oleh world-grain
perusahaan harus pintar membuat strategi dikutip dari ketahui.com PT.Indofood memproduksi
pemasaran yang baik untuk produknya. mi instan terbesar di dunia salah satunya yaitu mie
Pada produk makanan, brand image instan merek Indomie. Indomie merupakan mi
sangatlah penting didalam benak konsumen yang instan yang memiliki cita rasa terbaik di dunia.
dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Brand Berdasarkandata dari instantnoodles.org Indonesia
image adalah sejumlah citra dan pengalaman dalam menempati posisi kedua dunia dalam permintaan mi
benak konsumen yang mengkomunikasikan manfaat instan terbanyak. Pada tahun 2012 mencapai 14,750
yang dijanjikan produk yang diproduksi oleh juta bungkus, pada tahun berikutnya 2010
perusahaan tertentu (Keegan et al., 1995:318). Jika mengalami kenaikan mencapai 14,900 juta
suatu produk makanan instan memiliki citra yang bungkus, sedangkan pada tahun 2014 - 2016
positif dari konsumen, maka peluang terjadinya mengalami penurunan.
keputusan pembelian sangat tinggi. Keputusan lndomie bukan hanya dikenal di negara
pembelian sendiri merupakan pemilihan suatu tetangga Indonesia seperti Singapura, Malaysia,
tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Hong Kong hingga Taiwan, namun saat ini Indomie
Seorang konsumen yang hendak melakukan pilihan sudah menjangkau lebih dari 80 negara, baik di
maka ia haru memiliki pilihan alternatif, jika Eropa, Timur Tengah, Afrika hingga Amerika. Di
konsumen tidak memiliki alternatif pilihan maka hal Sudan dan Libanon, Indomie hampir ada di setiap
tersebut bukan termasuk dalam situasi konsumen toko ritel dan super market. Bahkan, PT. Indofood
mengambil keputusan (Sumawarman 2014:357). juga membangun pabrik di sejumlah negara, seperti
Tak hanya itu saja perusahaan juga harus di Malaysia, Nigeria, Suria, Mesir, hingga Saudi
memperkenalkan produknya agar dikenal oleh Arabia.
masyarakat seperti melalui iklan. Persaingan bisnis Banyaknya perusahaan cabang dan pabrik-
internasional ini juga dipermudah dengan pabrik yang didirikan di berbagai negara membuat
canggihnya teknologi sebagai media promosi iklan peneliti tertarik melakukan penelitian di ibu kota
yang ditayangkan di berbagai media seperti televisi. Arab Saudi yaitu Riyadh di wilayah Um Al-
Iklan adalah penyampaian pesan yang disponsori Hamam. Alasan peneliti memilih Riyadh Saudi
oleh perusaaan yang ditransmisikan melalui media Arabia adalah karena di sana Indomie sudah
massa (Subhash, 2001:131). Melalui iklan, produk diproduksi sejak tahun 1990-an, dan Indonesia
Indomie dapat diketahui target pasar dalam merupakan Negara pertama yang memperkenalkan
jangkauan luas sehingga menciptakan citra merek mi instan kepada penduduk Arab Saudi melalui
(brand image). Iklan yang baik harus bisa mebuat tenaga kerja Indonesia (Sumber: World Instan
citra yang baik pada produknya sehingga konsumen Noodles Association). Wilayah Um Al-Hamam
yang melihat iklan tersebut tertarik dengan iklan dijadikan tempat penilitian karena wilayah Um Al-
yang ditayangkan. Hamam tersebut terdapat banyak toko-toko kecil
Tapi pada umumnya dalam hal produk atau dalam bahasa arab (bagalah) yang sebagian
makanan instan, cita rasa juga merupakan salah satu besar menjual mi instan merek Indomie. Data yang
faktor yang dapat mempengaruhi keputusan diperoleh dari kompasiana menyatakan bahwa
pembelian. Konsumen akan memilih produk Indomie berada pada urutan pertama makanan
makanan jika sesuai dengan lidah atau seleranya. instan dari Indonesia paling terfavorit di Riyadh.
Perusahaan di bidang makanan instan berlomba- Arab Saudi juga membuktikan bahwa Indomie telah
lomba membuat inovasi dalam berbagai varian rasa mendapatkan hati warga Riyadh, hal ini dibuktikan
yang diminati oleh konsumen. Jika konsumen dengan data yang dilansir oleh
menyukai cita rasa dari produk mi instan tersebut djpen.kemendag.go.id yang menyatakan Indofood
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 57 No.1 April 2018| 181
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Sukses Makmur memproduksi Indomie dengan c) Kebijakan family branding dan leverage
penjualan sebanyak 12,4 miliar periode 2009-2013 branding dapat dilakukan jika brand image
di Riyadh Arab Saudi. produk yang telah ada positif.

2. KAJIAN PUSTAKA 2.3. Iklan


2.1. Pemasaran Global Menurut Peter, Olson (2000:181) iklan
Keegan (1996:09) mendefinisikan (advertising) adalah penyajian informasi
pemasaran global sebagai kegiatan pemasaran yang nonpersonal tentang suatu produk, merek,
memfokuskan pada pemanfaatan aset, pengalaman, perusahaan, atau toko yang dilakukan dengan
dan produk perusahaan secara global dan bayaran tertentu. Jefkins (1997:18) juga
melakukan penyesuaian pada apa yang benar-benar menjelaskan bahwa iklan merupakan media
unik dan berbeda dalam setiap negara. Artinya, ada informasi yang dibuat sedemikian rupa agar dapat
pengakuan terhadap budaya universal dan menarik minat khalayak, orisinal, serta memiliki
perbedaan pasar yang unik. Simamora (2000:4) karakteristik tertentu dan persuasif sehingga para
menjelaskan bahwa pemasaran global atau konsumen secara suka rela terdorong untuk
pemasaran international (International Markerting) melakukan suatu tindakan sesuai dengan yang
adalah pelaksanaan aktivitas-aktivitas bisnis yang diinginkan pengiklan. Iklan yang baik atau efektif
mengarahkan arus barang dan jasa kepada memahami bahwa orang-orang tidak membeli
konsumen atau pemakai pada lebih dari satu negara produk tapi mereka membeli keuntungan dari
demi suatu keuntungan. produk tersebut dan lebih dari itu iklan yang efektif
adalah iklan yang mendapat perhatian dan diingat,
2.2. Merek serta membuat orang-orang bertindak untuk
Merek adalah produk atau jasa yang melakukan pembelian (Shimp, 2003: 416).
dimensinya mendiferensiasikan merek tersebut
dengan beberapa cara dari produk atau jasa lainnya 2.4. Cita Rasa
yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan Dalam hal produk makanan khususnya
yang sama. Perbedaan ini bias fungsional, rasional makanan instan, cita rasa dari sebuah produk ikut
dan nyata, berhubungan dengan kinerja produk dari mempengaruhi keputusan pembelian. Dalam
merek. Perbedaan ini bisa juga lebih bersifat persaingan bisnis internasional bidang industri
simbolis, emosional, atau tidak nyata, berhubungan makanan instan perusahaan dituntut untuk
dengan apa yang dipresentasikan oleh merek meberikan inovasi-inovasi dalam berbagai varian
(Kotler & Keller, 2012:263). Aaker (1991: 2) rasa sesuai permintaan konsumen.
menjelaskan bahwa Merek adalah cara Drummond KE & Brefere LM (2010)
membedakan sebuah nama atau simbol seperti logo, mendefinisikan bahwa cita rasa adalah suatu cara
trademark, atau desain kemasan yang dimaksudkan pemilihan makanan yang harus dibedakan dari rasa
untuk mengidentifikasikan produk atau jasa dari (taste) makanan tersebut. Cita rasa merupakan
satu produsen atau satu kelompok produsen dan atribut makanan yang meliputi penampakan, bau,
untuk membedakan produk atau jasa itu dari rasa, tekstur, dan suhu.
produsen pesaing. Menurut Kotler & Keller
(2006:264), element dari merek adalah nama, 2.5. Perilaku konsumen
simbol, logo, desain, dan kemasan. Schiffman dan Kanuk (2008:6)
Menurut Sutisna (2001 : 83), ada beberapa mendefinisikan Perilaku konsumen
manfaat dari brand image yang positif, yaitu : menggambarkan cara individu mengambil
a) Konsumen dengan image yang positif terhadap keputusan untuk memanfaatkan sumber daya
suatu brand, lebih memungkinkan untuk mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna
melakukan pembelian. membeli barang-barang yang berhubungan
b) Perusahaan dapat mengembangkan lini produk dengan konsumsi. Menurut Sunyoto (2013:1)
dengan memanfaatkan image positif yang telah pemahaman akan perilaku konsumen dapat
terbentuk terhadap brand produk lama. diaplikasikan dalam beberapa hal, yang pertama
adalah untuk merancang sebuah strategi pemasaran
yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 57 No.1 April 2018| 182
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
tepat perusahaan memberikan diskon untuk Riyadh yang bertempat tinggal di Um Al-Hamam
menarik pembeli. Kedua, perilaku konsumen dapat dengan kriteria :
membantu pembuat keputusan membuat kebijakan a. Menjadi konsumen Indomie
publik. Aplikasi ketiga adalah dalam hal pemasaran b. Berkewarganegaraan asing (selain warga
sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide di Indonesia)
antara konsumen. Dengan memahami sikap c. Usia 15 – 50 tahun
konsumen dalam menghapi sesuatu, seseorang Penentuan sampel pada penelitian ini
dapat menyebarkan ide dengan cepat dan efektif. menggunakan teknik Purposive Sampling, Karena
jumlah populasi tidak diketahui untuk menentukan
2.6. Keputusan Pembelian jumlah sampel yang akan diteliti, penentuan jumlah
Menurut Suharno (2010:96) keputusan sampel yang representative menurut Hair et al.
pembelian adalah tahap dimana pembeli telah (1995 dalam Kiswati 2010) adalah tergantung pada
menentukan pilihannya dan melakukan pembelian jumlah indikator dikali 5 sampai 10. Jumlah sampel
produk, serta mengkonsumsinya. Hal ini berkaitan dalam penelitian ini adalah :
dalam usahanya memenuhi kebutuhan dengan tahap Sampel = jumlah indikator x 5
yang dilibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh = 10 x 5
dan menggunakan produk. = 50
Terdapat empat faktor yang mempengaruhi Berdasarkan perhitungan di atas di dapat
perilaku konsumen dalam melakukan pembelian, untuk sampel minimum menggunakan 50 sampel
yaitu sebagai berikut: responden. Metode pengumpulan data yang
1) Faktor Budaya, faktor budaya seseorang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Primer
mempengaruhi perilaku mereka dalam mencari, yang bersumber dari hasil kuisioner yang
menyelesaikan dan mengkonsumsi suatu produk, disebarkan kepada responden penelitian di Riyadh.
secara mendalam dan konsisten. Teknis analisis data yang dilakukan dalam
2) Faktor Sosial, merupakan faktor yang penelitian ini mencakup analisis deskriptif dan
mempengaruhi perilaku konsumen yang analisis inferensial. Pada analisis statistik inferensial
terbentuk dan berasal dari lingkungan sekitar. peneliti menggunakan analisis regresi linier
Aktivitas sosialisasi seseorang dengan orang- berganda dengan metode kuadrat terkecil biasa atau
orang disekelilingnya sehari-hari akan Ordinary Least Square (OLS). Setelah melakukan
membentuk pola perilaku yang khas pada analisis regresi linier berganda selanjutnya
masyarakat. dilakukan pengujian hipotesis yang mencakup
3) Faktor Pribadi, faktor pribadi yang koefisien determinasi, uji simultan (uji F) dan uji
mempengaruhi perilaku pembelian adalah usia parsial (uji t).
dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi
ekonomi, gaya hidup dan personalitas. 3.1. Model Konseptual
4) Faktor Psikologis, faktor psikologis merupakan Berdasarkan teori yang sudah dijabarkan
faktor dari dalam diri seseorang dan mengenai Citra Merek, Iklan dan Cita Rasa yang
mementukan bagaimana mereka memilih dan dijelaskan sebelumnya dapat ditentukan suatu
mengkonsumsi produk. Pemasar perlu model konsep tentang variabel Citra Merek, Iklan
memahami faktor psikologis, yang terdiri dari dan Cita Rasa yang mempengaruhi Keputusan
motivasi, persepsi, pembelajaran, dan keyakinan pembelian Indomie secara parsial atau secara
dan sikap. bersama-sama. Hubungan konseptual tersebut
dijelaskan pada bagan:
3. METODE PENELITIAN
Citra Merek
Jenis penelitian yang peneliti gunakan (X1)
adalah penelitian explanatory research. Pada
Keputusan
penelitian ini peneliti menetapkan lokasi Iklan
Pembelian
(X2)
pengumpulan data yaitu di Riyadh wilayah Um Al- (Y)
Hamam. Populasi dalam penelitian ini adalah warga Cita Rasa
negara asing (selain warga negara Indonesia) di (X2)

Gambar 1. Model Konseptual

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 57 No.1 April 2018| 183


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
analisis pada Tabel 2. diperoleh hasil adjustedR 2
4. HASIL DAN PEMBAHASAN (koefisien determinasi) sebesar 0,545. Artinya
4.1. AnalisisRegresi Linier Berganda bahwa 54,5% variabel Keputusan Pembelian akan
4.1.1. Persamaan Regresi dipengaruhi oleh variabel bebasnya, yaitu Citra
Tabel 1. Persamaan Regresi Merek(X1), Iklan (X2), Cita Rasa (X3). Sedangkan
Unstandardized Standardized sisanya 45,5% variabel Keputusan Pembelian akan
Variabel Coefficients Coefficients t Sig.
bebas
B Std. Beta
dipengaruhi oleh variabel-variabel yang lain yang
(Cons 0.028 Error
1.133 0.024 0.981 tidak dibahas dalam penelitian ini.
tant) Selain koefisien determinasi juga didapat
X 0.087 0.041 0.280 2.11 0.040 koefisien korelasi yang menunjukkan besarnya
1 6
X 0.077 0.037 0.250 2.07 0.044 hubungan antara variabel bebas yaitu Citra Merek,
2 4
X 0.141 0.053 0.355 2.64 0.011 Iklan, Cita Rasa, terhadap variabel Keputusan
3 2
Sumber : Data diolah, 2017 Pembelian, nilai R (koefisien korelasi) sebesar
Adapun persamaan regresi yang didapatkan 0,757, nilai korelasi ini menunjukkan bahwa
berdasarkan Tabel 1. adalah sebagai berikut : hubungan antara variabel bebas yaitu Citra Merek
Y = 0,028 + 0,087 X1 + 0,077 X2 + 0,141 X3 (X1), Iklan (X2), Cita Rasa (X3) dengan Keputusan
Dari persamaan di atas dapat diinterpretasikan Pembelian termasuk dalam kategori kuat karena
sebagai berikut: berada pada selang 0,6 – 0,8.
a. b1 = 0,087, artinya Keputusan Pembelian akan
meningkat untuk setiap tambahan X1 (Citra 4.1.3. Pengujian Hipotesis
Merek). Jadi apabila Citra Merek mengalami Hipotesis I (F test / Serempak)
peningkatan, maka Keputusan Pembelian akan Tabel 3. Uji F/Serempak
meningkat sebesar 0,087 satuan dengan asumsi Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
variabel yang lainnya dianggap konstan. Regress 54.137 3 18.046 20.525 0.000
b. b2 = 0,077, artinya Keputusan Pembelian akan ion
Residua 40.443 46 0.879
meningkat untuk setiap tambahan X2 (Iklan), l
Total 94.580 49
Jadi apabila Iklan mengalami peningkatan, maka Sumber : Data diolah, 2017
Keputusan Pembelian akan meningkat sebesar Berdasarkan Tabel 3. nilai F hitung sebesar
0,077 satuan dengan asumsi variabel yang 20,525. Sedangkan F tabel (α = 0.05 ; db regresi = 3
lainnya dianggap konstan. : db residual = 46) adalah sebesar 2,807. Karena F
c. b3 = 0,141, artinya Keputusan Pembelian akan hitung > F tabel yaitu 20,525 > 2,807 atau nilai Sig.
meningkat untuk setiap tambahan X3 (Cita F (0,000) < α = 0.05 maka model analisis regresi
Rasa), Jadi apabila Cita Rasa mengalami adalah signifikan. Hal ini berarti H0 ditolak dan H1
peningkatan, maka Keputusan Pembelian akan diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa
meningkat sebesar 0,141 satuan dengan asumsi variabel terikat (Keputusan Pembelian) dapat
variabel yang lainnya dianggap konstan. dipengaruhi secara signifikan oleh variabel bebas
Berdasarkan interpretasi di atas, dapat Citra Merek (X1), Iklan (X2), Cita Rasa (X3).
diketahui bahwa Citra Merek, Iklan, Cita Rasa Hipotesis II (t test / Parsial)
positif terhadap Keputusan Pembelian. Dengan kata Berdasarkan Tabel 1. diperoleh hasil sebagai
lain, apabila bahwa Citra Merek, Iklan, Cita Rasa berikut:
meningkat maka akan diikuti peningkatan 1) Uji Hipotesis Secara Parsial Variabel Citra
Keputusan Pembelian. Merek (X1) Terhadap Keputusan Pembelian
(Y).
4.1.2. Koefisien Determinasi (R2) t test antara X1 (Citra Merek) dengan Y
Tabel 2. Koefisien Korelasi dan Determinasi (Keputusan Pembelian ) menunjukkan t hitung =
R R Square Adjusted R Square 2,116. Sedangkan t tabel (α = 0.05 ; db residual =
0.757 0.572 0.545 46) adalah sebesar 2,013. Karena t hitung > t tabel
Sumber : Data diolah, 2017 yaitu 2,116 > 2,013 atau sig. t (0,040) < α = 0.05
Koefisien determinasi digunakan untuk maka pengaruh X1 (Citra Merek) terhadap
menghitung besarnya pengaruh atau kontribusi Keputusan Pembelian adalah signifikan. Hal ini
variabel bebas terhadap variabel terikat. Dari berarti H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 57 No.1 April 2018| 184
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
bahwa Keputusan Pembelian dapat dipengaruhi penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nuriyani
secara signifikan oleh Citra Merek atau dengan (2014) tentang “Analisi Pengaruh Iklan, Citra
meningkatkan Citra Merek maka Keputusan Merek, dan Harga terhadap Keputusan Pembelian
Pembelian akan mengalami peningkatan secara Sampo Sunsilk di Semarang” yang menyatakan
signifikan. bahwa variabel Citra Merek berpengaruh positif
2) Uji Hipotesis Secara Parsial Variabel Iklan secara signifikan terhadap Keputusan Pembelian.
(X2) Terhadap Keputusan Pembelian (Y). Penelitian oleh Malik, Ghafoor, Iqbal, Ali, Hunbal,
t test antara X2 (Iklan) dengan Y Noman, Ahmad (2013) tentang “Impact of Brand
(Keputusan Pembelian ) menunjukkan t hitung = Image and Advertisement on Consumer Behavior”
2,074. Sedangkan t tabel (α = 0.05 ; db residual = yang menyatakan bahwa Citra Merek memiliki
46) adalah sebesar 2,013. Karena t hitung > t tabel pengaruh positif secara signifikan terhadap
yaitu 2,074 > 2,013 atau sig. t (0,044) < α = 0.05 perilaku pembelian konsumen.
maka pengaruh X2 (Iklan) terhadap Keputusan
Pembelian adalah signifikan pada alpha 5%. Hal ini 2. Pengaruh Variabel Iklan (X2) terhadap
berarti H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan Variabel Keputusan Pembelian (Y)
bahwa Keputusan Pembelian dapat dipengaruhi Berdasarkan hasil penelitian variabel Iklan
secara signifikan oleh Iklan atau dengan (X2) berpengaruh signifikan secara parsial
meningkatkan Iklan maka Keputusan Pembelian terhadap Keputusan Pembelian (Y) pada mi instan
akan mengalami peningkatan secara signifikan. merek Indomie. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t
3) Uji Hipotesis Secara Parsial Variabel Cita hitung sebesar 2,074 dan t tabel 2,013. Karena t
Rasa (X3) Terhadap Keputusan Pembelian hitung > t tabel, maka pengaruh variabel Iklan
(Y). (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y) adalah
t test antara X3 (Cita Rasa) dengan Y signifikan.
(Keputusan Pembelian) menunjukkan t hitung = Hasil penelitian ini memperkuat penelitian
2,642. Sedangkan t tabel (α = 0.05 ; db residual = terdahulu yang dilakukan oleh Nuriyani (2014)
46) adalah sebesar 2,013. Karena t hitung > t tabel tentang “Analisis Pengaruh Iklan, Citra merek dan
yaitu 2,642 > 2,013 atau sig. t (0,011) < α = 0.05 Harga terhadap Keputusan Pembelian Sampo
maka pengaruh X3 (Cita Rasa) terhadap Keputusan Sunsilk di Semarang” yang menyatakan bahwa
Pembelian adalah signifikan pada alpha 5%. Hal ini variabel Iklan berpengaruh positif secara
berarti H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan signifikan terhadap Keputusan Pembelian.
bahwa Keputusan Pembelian dapat dipengaruhi
secara signifikan oleh Cita Rasa atau dengan 3. Pengaruh Variabel Cita Rasa (X3)terhadap
meningkatkan Cita Rasa maka Keputusan Variabel Keputusan Pembelian (Y)
Pembelian akan mengalami peningkatan secara Berdasarkan hasil penelitian variabel Cita
nyata. Rasa (X3) berpengaruh signifikan secara parsial
terhadap Keputusan Pembelian (Y) pada mi instan
4.2. Pembahasan merek Indomie. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t
1. Pengaruh Variabel Citra Merek (X1) hitung sebesar 2,642 dan t tabel 2,013. Karena t
terhadap Variabel Keputusan Pembelian (Y) hitung > t tabel, maka pengaruh Cita Rasa (X3)
Berdasarkan hasil penelitian variabel Citra terhadap keputusan Pembelian (Y) adalah
Merek (X1) berpengaruh signifikan terhadap signifkan.
Keputusan Pembelian (Y) pada mi instan merek Hasil penelitian ini memperkuat penelitian
Indomie. Hal ini ditunjukkan dengan nila t hitung terdahulu yang dilakukan oleh Sulistyo (2008)
sebesar 2,116 dan t tabel 2.013. Karena t hitung > tentang “Pengaruh Merek, Rasa, Desain Kemasan
t tabel, maka pengaruh variabel Citra Merek (X1) Dan Kemudahan Memperoleh terhadap Pembelian
terhadap Keputusan Pembelian (Y) adalah Mie Instan di Yogjakarta (Studi kasus pada
signifikan. Hal tersebut membuktikan bahwa Citra Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional
Merek Indomie yang sudah dipandang positif (UPN) Veteran Yogyakarta)” yang menyatakan
sebagai produk mi instan berpengaruh terhadap bahwa variabel Rasa berpengaruh positif secara
keputusan pembelian konsumen. signifikan terhadap Pembelian mi instan.
Hasil penelitian ini memperkuat hasil
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 57 No.1 April 2018| 185
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
5. KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA
5.1. Kesimpulan Aaker, D.A. 1991. Managing Brand Equity, New
1. Pengaruh secara simultan (bersama-sama) tiap York: The Free Press.
variabel bebas terhadap Keputusan Pembelian Assauri, Sofjan. 2004. Manajemen Produksi dan
dilakukan dengan pengujian F-test. Dari hasil Operasi. Edisi Revisi. Jakarta: Lembaga
analisis regresi linier berganda diperoleh Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
variabel bebas mempunyai pengaruh yang Indonesia.
signifikan secara simultan terhadap Keputusan
Pembelian. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Drummond KE and Brefere LM. 2010. Nutrition for
pengujian terhadap hipotesis yang menyatakan Foodservice and Culinary Professional’s,
bahwa adanya pengaruh secara bersama-sama Seventh Edition. New Jersey: John Wiley &
(simultan) variabel bebas terhadap variabel Sons, Inc.
Keputusan Pembelian dapat diterima sebesar Jain, Subhas C. 2001. Manajemen Pemasaran
54,5%. Internasional. Alih Bahasa: Imam Nurmawan.
2. Untuk mengetahui pengaruh secara individual Jakarta: Erlangga.
(parsial) variabel bebas (Citra Merek (X1),
Iklan (X2), Cita Rasa (X3) terhadap Keputusan Jefkins, Frank, 1997, Periklanan, Jakarta: Erlangga.
Pembelian dilakukan dengan pengujian t-test. Keegan, Warren J. 1995. Global Marketing
Berdasarkan pada hasil uji didapatkan bahwa Management. 5 edition. Upper Sadder River :
terdapat tiga variabel yang mempunyai Pearson Education
pengaruh signifikan terhadap Keputusan _________________. 1996. Manajemen
Pembelian yaitu Citra Merek (X1), Iklan (X2), Pemasaran Global. Jilid 1. Edisi Revisi. Alih
Cita Rasa (X3) bahasa Alexander Sindoro. Jakarta:
3. Berdasarkan pada hasil uji t didapatkan bahwa Prenhallindo.
variabel Cita Rasa mempunyai nilai t hitung
yang paling besar. Sehingga variabel Cita Rasa Kiswati, Sri. 2010, Study tentang sikap konsumen
mempunyai pengaruh yang paling kuat atas merek Tolak Angin pada mahasiswa FE
dibandingkan dengan variabel yang lainnya Undip Semarang. Tesis di publikasikan
maka variabel Cita Rasa mempunyai pengaruh Program study Magister manajemen program
yang dominan terhadap Keputusan Pembelian . pasca sarjana, Universitas Diponegoro
Semarang.
5.2. Saran Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller. 2007.
1. Diharapkan pihak perusahaan dapat Manajemen Pemasaran. Jilid 1 Edisi
mempertahankan serta meningkatkan pelayanan Terjemahan 12. Jakarta: Indeks.
terhadap Cita Rasa, karena variabel Cita Rasa
mempunyai pengaruh yang dominan dalam _____________dan Gary Amstrong. 2012. Prinsip-
mempengaruhiKeputusan Pembelian, prinsip Pemasaran. Edisi 13. Jilid 1. Jakarta :
diantaranya dengan terus mengikuti Erlangga.
perkembanganpermintaan konsumen, berinovasi Paul, Peter. J dan Jerry C. Olson, 2000, Consumer
dengan Cita Rasa baru sesuai dengan yang Behaviour : Perilaku Konsumen dan Strategi
digemari oleh konsumen kedepannya sehingga Pemasaran, jilid 1 dan jilid 2, Terjemahan
Keputusan Pembelian akan meningkat. Jakarta : Erlangga.
2. Mengingat variabel bebas dalam penelitian ini
Schiffman dan Kanuk. 2008. Perilaku konsumen.
merupakan hal yang sangat penting dalam
Terjemahan Edisi 7. Jakarta: Indeks
mempengaruhi Keputusan Pembelian diharapkan
hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan Shimp, Terence A. 2003. Periklanan dan Promosi
bagi peneliti selanjutnya untuk mengembangkan Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran
penelitian ini dengan Terpadu. Terjemahan Jakarta: Erlangga.
mempertimbangkanvariabel- variabel lain yang
merupakan variabel lain diluar variabel yang
sudah masuk dalam penelitian ini.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 57 No.1 April 2018| 186
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Simamora, Henry. 2000. Manajemen Pemasaran
Internasional, Cetakan Pertama, Jakarta:
Salemba Empat.
Sumawarman, Ujang. 2014. Perilaku Konsumen
Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran.
Edisi Kedua. Bogor: Ghalia Indonesia.
Sunyoto, Danang. 2013. Perilaku Konsumen:
Panduan Riset Sederhana untuk Mengenali
Konsumen. Jakarta: PT. Buku Seru.
Sutisna. (2001), Perilaku Konsumen dan
Komunikasi Pemasaran, Cetakan I. Bandung:
PT.Remaja Rosdakarya.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 57 No.1 April 2018| 187


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai