Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Keterampilan menyimak dimaksudkan untuk mengembangkan
kemampuan dalam memehami ilmu yang lainnya karena dengan
menyimaklah seseorang mendapatkan informasi baik dari TV, radio,
maupun langsung dari nara sumber. Keuntungan lain yang dapat diperoleh
dari keterampilan menyimak adalah lancar berbicara sebab seseorang lancar
berbicara apabila ia mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang luas.
Dengan demikian, keterampilan menyimak akan mendatangkan
keuntungan bagi masyarakat pada umumnya dan siswa pada khususnya.
Sebab dengan keterampilan menyimak akan mengembangkan kesanggupan
kita untuk dapat mempengaruhi orang lain dalam mengembangkan kontrol
sosial yang diinginkan.

1.2. Rumusan Masalah


a. Apa pengertian menyimak?
b. Apa tahapan-tahapan menyimak?
c. Apa tujuan menyimak?
d. Apa faktor penentu keberhasilan menyimak?

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Menyimak


Menyimak menurut Tarigan, adalah suatu proses kegiatan
mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian,
pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi,
menangkap isi serta memahami makna komunikasi yang disampaikan oleh
si pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Underwood mendefinisikan
menyimak adalah kegiatan mendengarkan atau memperhatikan baik-baik
apa yang diucapkan orang, menangkap dan memahami makna dari apa yang
didengar. Jadi dengan demikian menyimak adalah keterampilan dalam
mencari makna dari bunyi-bunyi dan pola-pola kalimat yang sampai ke
telinga.
Bauer mengemukakan menyimak adalah kemampuan seseorang untuk
menyimpulkan makna suatu wacana lisan yang didengar tanpa harus
menerjemahkan kata demi kata. Selanjutnya Urbana mengatakan menyimak
adalah suatu proses penulisan bahasa yang dimaknai ke dalam pikiran
(Listening the process by which spoken language is converted to meaning in
the mind). Jika demikian, maka menyimak adalah proses bahasa yang terdiri
dari bunyi-bunyi yang dimaknai atau dipahami yang diproses lewat pikiran
atau syaraf pendengaran seseorang.

2.2. Tahap-Tahap Menyimak


Secara garis besar terdapat sembilan tahap menyimak, mulai dari yang
tidak berketentuan sampai kepada yang bersungguh-sungguh. Adapun
tahap-tahapnya adalah sebagai berikut:
a. Menyimak secara sadar
Menyimak ini bersifat berkala, hanya terjadi saat siswa
merasakan terlibat langsung dalam pembicaraan.

2
b. Menyimak berseling atau ada gangguan
Menyimak ini terjadi saat siswa mendengarkan secara intensif
tetapi bersifat sementara atau dangkal.
c. Setengah mendengarkan
Saat mendengarkan, siswa menunggu kesempatan untuk
mengekspresikan isi hatinya, mengutarakan apa yang terpendam dalam
hatinya.
d. Menyimak bersungguh-sungguh
Menyimak secara asyik dan nyata selama pemahaman pasif yang
sesungguhnya.
e. Menyimak sekali-kali
Pada saat menyimak, perhatian penyimak bergantian dengan
keasyikan dengan gagasan yang dikandung oleh kata-kata sang
pembicara ke dalam hati dan pikiran penyimak.
f. Menyimak sosiatif
Pada saat menyimak, penyimak mengingat pengalaman pribadi
sehingga sang penyimak benar-benar tidak memberikan reaksi terhadap
pesan yang disampaikan oleh pembicara.
g. Menyimak secara berkala
Saat menyimak reaksi penyimak terhadap pembicara secara
berkala dengan membuat komentar atau membuat pertanyaan.
h. Menyimak secara saksama
Menyimak secara saksama dan sungguh-sungguh mengikuti jalan
pikiran sang pembicara.
i. Menyimak secara aktif
Menyimak untuk mendapatkan serta menemukan pikiran dan
pendapat sang pembicara.( Djago Tarigan, 1989, 4 )

3
2.3. Tujuan Menyimak
Tujuan utama menyimak menurut Logan adalah untuk menangkap,
memahami atau menghayati pesan ide gagasan yang tersirat pada bahan
simakan.
Adapun tujuan menyimak menurut klasifikasinya adalah sebagai
berikut:
a. Mendapatkan fakta
Mendapatkan fakta dapat dilakukan melaui penelitian, riset,
eksperimen, dan membaca. Cara lain yang dapat dilakukan adalah
menyimak melalui radio, tv, dan percakapan.
b. Menganalisis fakta
Fakta atau informasi yang telah terkumpul dianalisis. Kaitannya
harus jelas pada unsur-unsur yang ada, sebab akibat yang terkandung di
dalamnya. Apa yang disampaikan penyimak harus dikaitkan dengan
pengetahuan dan pengalaman penyimak dalam bidang yang sesuai.
c. Mendapatkan inspirasi
Dapat dilakukan dalam pertemuan ilmiah atau jamuan makan.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan ilham. Penyimak tidak
memerlukan fakta baru. Mereka yang datang diharapkan untuk dapat
memberikan masukan atau jalan keluar berkaitan dengan masalah yang
dihadapi.
d. Menghibur diri
Para penyimak yang datang untuk menghadiri pertunjukkan
sandiwara, musik untuk menghibur diri. Mereka itu umumnya adalah
orang yang sudah jenuh atau lelah sehingga perlu menyegarkan fisik,
mental agar kondisinya pulih kembali.

2.4. Faktor Penentu Keberhasilan Menyimak


Menurut ( Tarigan, 1989: 34 ) ada empat faktor untuk menentukan
keberhasilan menyimak yaitu:

4
a. Faktor Pembicara
Ada enam tuntutan yang harus dipenuhi pembicara yaitu;
1. Penguasaan materi
Pembicara harus menguasai materi yang akan disampaikan.
Pembicara dalam menyampaikan materi harus menguasai,
memahami, menghayati apa yang disampaikan pada penyimak.
2. Berbahasa baik dan benar
Pembicara dalam menyampaikan isi pembicaraan harus
menggunakan ucapan yang jelas, intonasi yang tepat, kalimat yang
sederhana dan istilah yang tepat. Selain itu isi pembicaraan harus
sesuai dengan tarap penyimaknya.
3. Percaya diri
Pembicara harus percaya diri, tampil dengan mantap serta
menyakinkan penyimak.
4. Berbicara sistematis
Pembicaraan yang disampaikan harus sistematis dan bahan
yang disampaikan mudah dipahami.
5. Gaya menarik
Pembicara harus tampil menarik dan simpatik, tidak
bertingkah laku berlebihan karena akan membuat penyimak beralih
dari isi pesan ke tingkah laku yang dianggap aneh.
6. Kontak dengan penyimak
Dalam berbicara, pembicara harus kontak dengan penyimak
dan menghargai, menghormati serta menguasai para penyimak.
b. Faktor Pembicaraan
1. Aktual
Pembicaraan yang disampaikan harus baru atau hangat,
karena ini akan menarik dan diminati oleh penyimaknya.
2. Bermakna
Pembicaraan yang disampaikan harus bermakna dan berguna
bagi penyimaknya Dalam hal ini setiap materi yang disampaikan

5
tidaklah semua bermakna bagi penyimaknya, ini tergantung dari
kebutuhan penyimaknya.
3. Sistematis
Dalam berbicara, pembicaraan yang disampaikan harus
sistematis agar mudah dipahami oleh penyimaknya.
4. Seimbang
Taraf kesukaran pembicaraan harus seimbang dengan taraf
kemampuan penyimak yaitu mudah dipahami dan berguna bagi
penyimaknya.
c. Situasi
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam situasi proses
menyimak.
1. Ruangan
Dalam menyimak, ruangan perlu diperhatikan yaitu ruangan
yang memenuhi persyaratan. Misalnya penerangan, tempat duduk,
tempat pembicara, luas ruangan dan alat-alatnya.
2. Waktu
Waktu sangat penting dalam menyimak karena ini akan
mempengaruhi si penyimak. Pilihlah waktu yang tepat misalnya;
pada pagi hari saat menyimak masih segar dan rilek.
3. Tenang
Suasana dan lingkungan yang tenang serta nyaman sangat
mempengaruhi proses menyimak. Apabila suasana kurang tenang,
maka proses penyimakan pun kurang berhasil dengan baik.
4. Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam menyimak harus mudah
dioperasikan karena kalau tidak dapat digunakan dan tidak baik
akan mengganggu penyimak.
d. Penyimak
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan menyangkut diri si
penyimak.

6
1. Kondisi
Dalam menyimak, kondisi dan mental penyimak harus baik
karena ini sangat menunjang dalam menyimak.
2. Konsentrasi
Penyimak harus memusatkan perhatian terhadap bahan
simakan. Hindari hal-hal yang mengganggu konsentrasi penyimak.
3. Bertujuan
Dalam menyimak, penyimak harus mempunyai tujuan agar
dalam merumuskan tujuan secara tegas mempunyai arah dan
keinginan dalam menyimak.
4. Berminat
Penyimak dalam menyimak harus berminat atau berusaha
meminati. Bahan yang disimak dikembangkan melalui bimbingan
dan latihan yang intensif.

7
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Setiap orang memiliki daya tangkap, daya ingat dan pemahaman yang
berbeda-beda dari suatu informasi yang diterimanya. Untuk menyikapi hal
tersebut seyogyanya seorang pendidik ataupun penyampai informasi
memahami beragam tehnik atau metode penyampaian agar proses
pembelajaran atau penyampaian informasi dapat berhasil dengan baik.
Salah satu tehnik atau metode pembelajaran atau penyampaian
informasi yang baik adalah tehnik menyimak. Tehnik tersebut sebenarnya
sederhana, namun membutuhkan kemampuan khusus baik dari sisi
penyampai informasi maupun dari sisi penyimaknya.

3.2. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu penulis mengharapkan saran dari pembaca agar pada penulisan
makalah kami selanjutnya dapat lebih baik lagi.

8
DAFTAR PUSTAKA

Brata, Keterampilan Menyimak, di akses dari http://mbahbrata-


edu.blogspot.com/2010/04/keterampilan-menyimak.html pada tanggal 23
September 2014 pukul 19:10 Wib.

Anda mungkin juga menyukai