VIII-9
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan (RDTRK) Bagian Wilayah Kota (BWK) I Kota Magelang
Laporan Antara
VIII-9
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan (RDTRK) Bagian Wilayah Kota (BWK) I Kota Magelang
Laporan Antara
TABEL VII.1.
KESIMPULAN PER ASPEK ANALISIS
NO ASPEK ANALISIS POTENSI KENDALA PROSPEK/ARAH PENGEMBANGAN
1 2 3 4 5
1. Analisis Kedudukan dan Keterkaitan Wilayah
a. Kedudukan dan Keterkaitan Eksternal
1.1. Analisis Kedudukan Kawasan BWK I merupakan pusat pelayanan Keterbatasan sarana pendukung aktivitas perdagangan Kebijaksanaan yang perlu dilakukan guna
dan Keterkaitan kegiatan perdagangan dan jasa yang melayani skala regional seperti parker, sehingga menimbulkan mendukung potensi perdagangan dan jasa
Ekonomi kawasan Kota Magelang dan sekitarnya keruwetan lalulintas adalah perlunya penataan dan pengembangan
Kedudukan BWK I merupakan jalur transportasi yang Pasar Rejowinangun yang pada saat ini sedang
menghubungkan Yogyakarta dan Semarang mengalami proses perbaikan dari musibah
sebagaiPKN kebakaran, serta pasar yang telah ada
hendaknya dilengkapi dengan fasilitas umum
dan fasilitas parkir, area bongkar muat, serta
pengelompokan jenis barang dagangan untuk
mempermudah pengangkutan dan proses
perdagangan. Untuk pengembangan kawasan
perdagangan perlu pula dilakukan penataan di
kawasan perdagangan Jalan Pemuda serta
penataan PKL di sekitar Alun-alun Kota
Magelang dengan jenis komoditas perdagangan
dalam skala ritel yang mendukung untuk orang
agar lebih betah lama berada di tempat tersebut.
1.2. Analisis Kedudukan Kedudukan BWK I didukung dengan sumber air Dioptimalkan fungsi kawasan BWK I Kota
dan keterkaitan system bersih yang berada di Kota Magelang dan Kabupaten Magelang sebagai pusat pelayanan. Oleh
prasarana Magelang karena itu, perlu adanya upaya penataan
Kawasan BWK I didukung dengan TPA yang berada kawasan serta pengembangan sarana
di wilayah Kabupaten Magelang prasarana yang mampu memberikan tingkat
Terletak di simpul jaringan transportasi antar provinsi, pelayanan skala regional.
jalur transportasi regional
1.3. Analisis kedudukan Berada pada jalur perdagangan dan ekonomi utama Adanya ancaman dari wilayah tetangga yang Kedudukan PKW didukung dengan eksistensi
dan keterkaitan aspek di Pulau Jawa berkembang pesat, BWK I sebagai pusat Kota Magelang Layanan Fasum-Fasos yang memadai dan
lingkungan Menjadi bagian dari sistem kawasan kerjasama antar perlu ditata agar tetap pada posisi PKW serta mempunyai representatip.
kawasan yaitu kawasan SSB (Solo/Surakarta, Selo/ layanan khas yang berbeda dengan wilayah sekitar Layanan Fasum-Fasos dipertimbangkan
Boyolali dan Borobudur /Magelang) sebagai basis tersebut terhadap rencana sampai dengan detil agar
pengembangan Pariwisata ke Borobudur PKW dengan layanan 24 jam menjadi tujuan
Menjadi bagian kawasan kerjasama strategis Intra- bagi kota-kota sekitar.
Kabupaten/Kota yaitu Kawasan Masatandur Terutama JASA layanan : transportasi,
(Magelang-Salam, Muntilan dan Borobudur) pariwisata dan informasi, ekonomi pertanian
Menjadi bagian kawasan kerjasama Purwomanggung dalam arti luas, perdagangan. Pendidikan dan
(Purworejo Magelang Temanggung ) Kesehatan.
1.4. Analisis kedudukan Di kawasan BWK I terdapat kawasan pertahanan Masih terbatasnya fasilitas yang mendukung aktivitas Fasilitas-fasilitas yang diperlukan antara lain
dan keterkaitan aspek keamanan berupa markas militer dan asrama militer militer di Kota Magelang khususnya di BWK I seperti tempat latihan fisik dan rekreasi /olah raga bagi
pertahanan dan yang berada di Jalan A. Yani BWK I Kota Magelang. track lari, fasilitas olahraga. calon anggota ABRI serta fasilitas penunjang
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan (RDTRK) Bagian Wilayah Kota (BWK) I Kota Magelang
VIII-9
Laporan Antara
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan (RDTRK) Bagian Wilayah Kota (BWK) I Kota Magelang
VIII-9
Laporan Antara
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan (RDTRK) Bagian Wilayah Kota (BWK) I Kota Magelang
VIII-9
Laporan Antara
10.3.Analisis Sarana Tingkat pelayanan sarana peribadatan di kawasan Masih jauh jarak antar sarana peribadatan sehingga Peningkatan ketersediaan sarana peribadatan
Peribadatan BWK I dirasa cukup baik menyulitkan penduduk untuk mencapai sarana diupayakan dapat melayani kebutuhan
penduduk. Hal itu dapat dilakukan dengan
menempatan lokasi sarana peribadatan di
kawasan sekitar kawasan permukiman, dan
penduduk mudah mencapai layanan sarana
peribadatan tersebut.
10.4. Analisis Sarana Sarana rekreasi dan olah raga yang tersedia Persebaran sarana rekreasi dan olahraga belum Sarana dan prasarana tersebut perlu disediakan
merupakan sarana bermain dan interaksi penduduk merata di seluruh kawasan BWK I sesuai kebutuhan terutama untuk menambahkan
Rekreasi dan
juga menjadi upaya untuk netralisasi terhadap polusi Kebutuhan sarana rekreasi dan olah raga di tahun arena bermain, keindahan dan faktor pengikat
Lapangan Olahraga
udara rencana cukup besar tidak sebanding dengan lingkungan permukiman.
ketersediaan lahan
10.5.Analisis Fasilitas Tingkat pelayanan fasilitas umum di kawasan BWK I Masih kurangnya pemenuhan kebutuhan sarana Kualitas dan kuantitas sarana umum perlu
Umum dirasa cukup baik untuk memenuhi kebutuhan umum untuk tahun rencana ditingkatkan dapat meningkatkan pemenuhan
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan (RDTRK) Bagian Wilayah Kota (BWK) I Kota Magelang
VIII-9
Laporan Antara
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan (RDTRK) Bagian Wilayah Kota (BWK) I Kota Magelang
VIII-9
Laporan Antara
9. Analisis Transportasi Sistem jaringan angkutan umum sebagian besar Tidak seimbangnya pertambahan jaringan jalan serta Perlu adanya pengaturan trafic jalan terkait
menghubungkan kawasan BWK I sebagai kawasan fasilitas lalu lintas yang tersedia dan angkutan bila dengan tingkat dan jenis layanan moda sesuai
pusat kota dengan wilayah di sekitarnya dibandingkan pertumbuhan kepemilikan kendaraan kondisi di lapangan
Ketersediaan angkutan kota dilihat dari efektifitasnya yang berakibat pada meningkatnya volume lalu lintas. Pengaturan lahan parkir secara tepat
cukup baik, diman jarak antar armada relative Terjadinya lalu lintas campuran atau mix traffic pada berdasarkan kelas jalan, arah, tingkat
sebentar satu jalur jalan, di Jalan A. Yani, Jalan Ikhlas kepadatan trafic jalan dan sebagainya
Jaringan jalan yang melewati BWK I merupakan Kurang tersedianya lahan yang cukup pada jalan Perlu adanya penambahan rambu-rambu lalu
jaringan jalan yang menghubungkan kota dengan untuk akses menyiap, berpapasan, dan lalu lintas tak lintas terutama pada kawasan rawan
wilayah disekitarnya bermotor maupun untuk kantong-kantong parkir. kecelakaan dan padat.
Adanya system pengaturan sirkulasi/lalulintas dengan Kurang disiplinnya pengemudi dan pengguna jalan Pengaturan jalur-jalur pengambilan dan
system one ways dengan tujuan memecah lainnya seperti penumpang angkutan umum dan penurunan penumpang yang didukung dengan
konsentrasi lalulintas perkotaan dirasa efisien pejalan kaki. pengembangan fasilitas halte, dan
Terdapat city walk yang berada di simpul Permasalahan trayek/rute yang belum bisa melayani sebagainya.
perdagangan Jalan Pemuda menjadi salah satu seluruh wilayah pemukiman. Penambahan/peningkatan/pengaturan trayek
alternative prasarana jalan untuk mengakomodasi Permasalah trayek angkutan yang tidak sesuai untuk kendaraan umum yang bisa
lalulintas non kendaraan bermotor dengan aturan rute yang telah ditetapkan menjangkau seluruh kawasan
Manajemen lalu lintas yang kurang baik, seperti Pemberian rambu-rambu, isyarat, dan sarana
dalam pengaturan simpang-simpang utama, dimana penunjang lain untuk peningkatan
belum semua persimpangan di lengkapi dengan keselamatan bagi para pemakai jalan
fasilitas APILL Pengembangan sistem manajemen
Komitmen yang rendah dalam hal penanganan pengeturan lalu lintas
transportasi, misalnya dengan masih adanya Penindakan secara tegas/pemberian sanksi
beroperasi angkutan umum plat hitam. bagi siapa pun pihak yang melanggar aturan
Ketidakterpaduan pengelolaan sistem transportasi. lalu lintas.
Perkembangan kota yang tidak diikuti dengan struktur
tata guna tanah yang serasi.
Kurangnya penataan simpul-simpul parker yang
menimbulkan keruwetan lalulintas seperti di Jalan
Ikhlas, Jalan Pemuda
Adanya terminal bayangan angkutan kota di simpul
Shopping, Pasar Rejowinangun, dan Alun-alun
Kurangnya fasilitas sarana transportasi seperti halte.
10. Analisis Penataan Kawasan Adanya upaya-upaya penataaan bangunan yang Kurangnya komunikasi antar sektor dalam upaya Perlu adanya komunikasi dan kerjasama, serta
dan Bangunan sedang dilakukan seperti pengaturan pedestrian dan penataan kawasan/ bangunan seringkali pelibatan berbagai pihak terkait upaya penataan
penataaan kawasan pada beberapa simpul strategis menimbulkan konflik-konflik sosial dimasyarakat kawasan dan banguna pada kawasan BWK I
seperti pada kawasan alun-alun, Jl. Ikhlas, Jl. Kota Magelang
Pemuda dan sebagainya.
11. Analisis Kelembagaan Adanya kerjasama pemerintah dan swasta dalam Perlu adanya pengawasan kerjasama antara
pelaksanaan pembangunan pemerintah dan swasta agar proses
Semakin meningkatnya peran masyarakat sebagai pembangunan berjalan lebih optimal
pelaku pembangunan dengan penjaringan aspirasi Peningkatan penjaringan aspirasi masyarakat
melalui FGD agar pembangunan diarahkan sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan masyarakat
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan (RDTRK) Bagian Wilayah Kota (BWK) I Kota Magelang
VIII-9
Laporan Antara
Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan (RDTRK) Bagian Wilayah Kota (BWK) I Kota Magelang
VIII-9