Anda di halaman 1dari 338

BUPATI BANGLI

PROVINSI BALI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI


NOMOR 8 TAHUN 2016

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH


SEMESTA BERENCANA KABUPATEN BANGLI TAHUN 2016-2021

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANGLI,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 264 ayat (1)


Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah dirubah
beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Semesta Berencana Kabupaten Bangli Tahun 2016-2021;
b. bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
merupakan amanat dari Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah;
c. bahwa dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 23
tahun 2014, tentang Pemerintahan Daerah, pasal 260
mengamanatkan, Daerah sesuai dengan kewenangannya
menyusun rencana pembangunan Daerah sebagai satu
kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan
nasional, dikoordinasikan, disinergikan, dan
diharmonisasikan oleh Perangkat daerah yang membidangi
perencanaan pembangunan daerah;
d. bahwa perencanaan pembangunan dapat memberikan
arah bagi peningkatan pengembangan sosial ekonomi dan
kemampuan masyarakat dengan menciptakan Integritas,
sinkronisasi, dan mensinergikan perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan;
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu menetapkan
Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Semesta Berencana Kabupaten Bangli
Tahun 2016-2021;
 

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia 1945;
2. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah
Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan
Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 1655);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4817);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 517);
9. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 16 Tahun 2009
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali tahun
2009–2029 (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2009
Nomor 16);
 

10. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 1 Tahun 2014


tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Provinsi Bali Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah
Provinsi Bali Tahun 2014 Nomor 1);
11. Peraturan Daerah Kabupaten Bangli Nomor 8 Tahun 2011
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Kabupaten Bangli (Lembaran Daerah Kabupaten Bangli
Tahun 2011 Nomor 8);
12. Peraturan Daerah Kabupaten Bangli Nomor 9 Tahun 2013
Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bangli
(Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Bangli Nomor 7
Tahun 2013);

Dengan Persetujuan Bersama


DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANGLI
dan
BUPATI BANGLI

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN


JANGKA MENENGAH DAERAH SEMESTA BERENCANA
KABUPATEN BANGLI TAHUN 2016-2021

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan :


1. Daerah adalah Kabupaten Bangli.
2. Pemerintah Daerah adalah penyelenggara Urusan
Pemerintah oleh Pemerintah Daerah dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas Otonomi dan
tugas-tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-
luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan
Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
3. Bupati adalah Bupati Bangli.
4. Perangkat daerah yang selanjutnya disebut PD adalah
Perangkat Daerah pada Pemerintah Kabupaten Bangli.
5. Pembangunan Daerah adalah pemanfaatan sumber daya
yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan
masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan,
kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap
 

pengambilan kebijakan, berdaya saing, maupun


peningkatan indeks pembangunan manusia.
6. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang
selanjutnya disebut RPJMD merupakan penjabaran dari
visi, misi, dan program kepala daerah yang memuat
tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan, pembangunan
daerah, dan keuangan daerah serta program perangkat
daerah yang disertai dengan kerangka pendanaan bersifat
indikatif untuk jangka waktu 5 (lima) Tahun yang disusun
dengan berpedoman pada RPJPD dan RPJMN.
7. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Semesta Berencana Kabupaten Bangli Tahun
2016-2021 yang selanjutnya disebut dengan RPJMD
Semesta Berencana Kabupaten Bangli adalah dokumen
perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Bangli
untuk periode 5 (lima) Tahun terhitung sejak tahun 2016
sampai dengan tahun 2021.
8. Rencana Strategis Perangkat Daerah yang selanjutnya
disebut dengan Renstra PD adalah dokumen perencanaan
Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun.
9. Rencana Kerja Pembangunan Daerah yang selanjutnya
disebut RKPD adalah penjabaran dari RPJM Daerah
untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang memuat
rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas
pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya,
baik dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah
maupun ditempuh dengan mendorong partisipasi
masyarakat, dengan mengacu pada rencana kerja
pemerintah.
10. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang
diinginkan pada akhir periode perencanaan.
11. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang
akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.

BAB II

ASAS DAN TUJUAN

Pasal 2

(1) RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli Tahun


2016-2021 diselenggarakan berdasarkan asas transparan,
renponsif, efisien, efektif, akuntabel, partisipatif, terukur,
berkeadilan dan berwawasan lingkungan.
 

(2) RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli Tahun


2016-2021 bertujuan untuk :
a. terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi baik
antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi
Pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah;
b. menjamin keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan
pengawasan; dan
c. menjamin terciptanya penggunaan sumberdaya secara
efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.

BAB III

MATERI MUATAN DAN FUNGSI RENCANA


PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

Pasal 3

(1) RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli Tahun


2016-2021 memuat arah kebijakan keuangan daerah,
strategi pembangunan daerah, kebiajakan umum dan
program PD, lintas PD dan program kewilayahan disertai
dengan rencana kerja dalam kerangka regulasi dan
pendanaan yang bersifat indikatif.

(2) RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli Tahun


2016-2021 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi
pedoman penyusunan RKPD setiap tahun, Renstra PD,
Renja PD dan rencana teknis pelaksanaan dan
pengendalian daerah.

(3) RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli Tahun


2016-2021 merupakan penjabaran periode III (ketiga)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
Kabupaten Bangli Tahun 2016-2021.

(4) RPJMD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum


dalam lampiran dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
 

BAB IV

SISTEMATIKA
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
SEMESTA BERENCANA KABUPATEN BANGLI
TAHUN 2016-2021

Pasal 4

RPJMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) terdiri


dari :
a. BAB I Pendahuluan;
b. BAB II Gambaran Umum Kondisi Daerah;
c. BAB III Gambaran Umum Pengelolaan Keuangan
Daerah dan Kerangka Pendanaan;
d. BAB IV Analisis Isu-isu Strategis;
e. BAB V Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran;
f. BAB VI Strategi dan Arah Kebijakan;
g. BAB VII Kebijakan Umum dan Program
Pembangunan Daerah;
h. BAB VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan
Disertai Kebutuhan Pendanaan;
i. BAB IX Penetapan Indikator Kinerja Daerah;
j. BAB X Pedoman Transisi dan Kaidah
Pelaksanaan

BAB V

PENGENDALIAN DAN EVALUASI


PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Pasal 5

(1) Bupati melakukan pengendalian terhadap perencanaan


pembangunan daerah.

(2) Pengendalian dan evaluasi terhadap kebijakan


perencanaan pembangunan daerah, meliputi :
a. pengendalian dan evaluasi terhadap kebijakan
perencanaan pembangunan daerah;
b. pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan
rencana pembangunan daerah; dan
c. evaluasi terhadap hasil rencana pembangunan daerah.
 

BAB VI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 6

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal


diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Daerah ini, dengan penempatannya
dalam Lembaran Daerah Kabupaten Bangli.

Ditetapkan di Bangli
pada tanggal 16 Agustus 2016
BUPATI BANGLI,

I MADE GIANYAR

Diundangkan di Bangli
pada tanggal 16 Agustus 2016
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BANGLI,

IDA BAGUS GDE GIRI PUTRA


LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR 8 TAHUN 2016,

NOREG. PROVINSI BALI NOMOR : 8.75/ 2016


 

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI

NOMOR 8 TAHUN 2016

TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
SEMESTA BERENCANA KABUPATEN BANGLI TAHUN 2016-2021

I. UMUM

Untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis,


transparan, akuntabel, efisien dan efektif di bidang perencanaan
pembangunan daerah, diperlukan adanya tahapan, tata cara penyusunan,
pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan daerah. Penerapan
peraturan perundangan yang berkaitan dengan perencanaan daerah
merupakan alat untuk mencapai tujuan pelayanan publik sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah dirubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
Untuk itu, pelaksanaan otonomi daerah perlu mendapatkan dorongan
yang lebih besar dari berbagai elemen masyarakat melalui perencanaan
pembangunan daerah agar demokratisasi, transparansi, akuntabilitas
dapat terwujud.
Penyelenggaraan tahapan, tata cara penyusunan pengendalian dan
evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah dimaksudkan untuk:
1. Meningkatkan konsistensi antar kebijakan yang dilakukan berbagai
organisasi publik dan antara kebijakan makro dan mikro maupun
antara kebijakan dan pelaksanaan;
2. Meningkatkan transparansi dan partisipasi dalam proses perumusan
kebijakan dan perencanaan program;
3. Menyelaraskan perencanaan program dan penganggaran;
4. Meningkatkan akuntabilitas pemanfaatan sumber daya dan keuangan
publik;
5. Terwujudnya penilaian kinerja kebijakan yang terukur, perencanaan
dan pelaksanaan sesuai RPJMD, sehingga tercapai efektivitas
perencanaan.
 

Penyelenggaraan tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan


evaluasi rencana daerah dilakukan dengan pendekatan politik,
teknokratik, partisipatif, atas-bawah (top down) dan bawah-atas (bottom
up). Dilaksanakannya tata cara dan tahapan perencanaan daerah
bertujuan untuk mengefektifkan proses pemerintahan yang baik melalui
pemanfaatan sumber daya publik yang berdampak pada percepatan
proses perubahan sosial bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat,
atau terarahnya proses pengembangan ekonomi dan kemampuan
masyarakat, dan tercapainya tujuan pelayanan publik. Penyelenggaraan
tata cara dan tahapan perencanaan daerah mencakup proses
perencanaan pada masing-masing lingkup pemerintahan (pusat, provinsi,
kabupaten/kota) terdiri dari proses (1) penyusunan kebijakan, (2)
penyusunan program, (3) penyusunan alokasi pembiayaan, dan (4)
monitoring dan evaluasi kinerja pelaksanaan kebijakan, rencana program,
dan alokasi pembiayaan program.
Tata cara dan tahapan perencanaan daerah dilakukan oleh
lembaga atau badan perencanaan di lingkup pemerintahan pusat dan
daerah maupun unit organisasi publik, meliputi: (1) lembaga negara dan
lembaga daerah, (2) departemen/nondepartemen dan dinas/nondinas
daerah.
Proses kegiatan penyelenggaraan perencanaan dilakukan baik
pada masing-masing lingkup pemerintahan (pusat, provinsi,
kabupaten/kota) maupun koordinasi antar lingkup pemerintahan melalui
suatu proses dan mekanisme tertentu untuk mencapai tujuan nasional.
Proses penyelenggaraan perencanaan harus dapat memberikan
arahan bagi peningkatan pengembangan sosial-ekonomi dan kemampuan
masyarakat, oleh karena itu diperlukan adanya sinkronisasi antara
rencana program oleh organisasi publik dengan rencana kegiatan
masyarakat dan pemangku kepentingan.
Proses penyelenggaraan perencanaan perlu diikuti oleh adanya
mekanisme pemantauan kinerja kebijakan, rencana program, dan
pembiayaan secara terpadu bagi penyempurnaan kebijakan perencanaan
selanjutnya; dan mekanisme koordinasi perencanaan horizontal dan
vertikal yang lebih difokuskan pada komunikasi dan dialog antar lembaga
perencanaan dengan prinsip kebersamaan, kesetaraan, dan saling
ketergantungan satu sama lain.
Proses perencanaan dilaksanakan dengan memasukkan prinsip
pemberdayaan, pemerataan, demokratis, desentralistik, transparansi,
akuntabel, responsif, dan partisipatif dengan melibatkan seluruh unsur
lembaga negara, lembaga pemerintah, masyarakat dan pemangku
kepentingan.
 

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1
Cukup jelas
Pasal 2
Cukup jelas
Pasal 3
Cukup jelas
Pasal 4
Cukup jelas
Pasal 5
Cukup jelas
Pasal 6
Cukup jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR 7 TAHUN


2016.
 

LAMPIRAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR 8 TAHUN 2016
TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
SEMESTA BERENCANA KABUPATEN BANGLI TAHUN 2016-2021
Pemerintah Kabupaten Bangli

DAFTAR ISI
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH SEMESTA
BERENCANA KABUPATEN BANGLI TAHUN 2016-2021

Halaman
BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………… I-1
1.1 Latar Belakang ……...…………………………………....... I-1
1.2 Dasar Hukum Penyusunan….……………………………… I-2
1.3 Hubungan Antar Dokumen................................................... I-5
1.4 Sistematika Penulisan .......................................................... I-8
1.5 Maksud dan Tujuan................................................................ I-9

BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ………………. II-1


2.1 Aspek Geografi dan Demografi…….......……...................... II-1
2.1.1 Aspek Geografi…………………………..………... II-1
2.1.2 Demografi…….......……………………….............. II-23
2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat……......................…......... II-30
2.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi…... II-30
2.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial…….…..........……........ II-41
2.2.3 Fokus Seni Budaya dan Olahraga………………..... II-53
2.3 Aspek Pelayanan Umum……................…….......…….......... II-54
2.3.1 Fokus Layanan Urusan Wajib…….......……............ II-54
2.3.2 Fokus Layanan Urusan Pilihan…….......…….......... II-77
2.4 Aspek Daya Saing Daerah…….......…….......…….......……. II-92
2.4.1 Kemampuan Ekonomi Daerah…….......................... II-92
2.4.2 Fokus Fasilitas Wilayah/ Infrastruktur……….......... II-100
2.4.3 Fokus Iklim Berinvestasi…….......…….......……..... II-105
2.4.4 Fokus Sumber Daya Manusia…….......……............ II-107

BAB III. GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH


SERTA KERANGKA PENDANAAN………….................... III-1
3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu…….......…….......……........... III-1
3.1.1 Kinerja Pelaksanaan APBD…….......…….......….... III-1
3.1.2 Neraca Daerah…….......…….......…….......……...... III-7

3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu…………........ III-11


3.2.1 Proporsi Penggunaan Anggaran…….......……......... III-15

RPJMDSemesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 i


Pemerintah Kabupaten Bangli

3.2.2 Analisis Pembiayaan…….......…….......……........... III-18

3.3 Kerangka Pendanaan.............................................................. III-20


3.3.1 Analisis Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat
serta Proritas Utama.................................. III-20
3.3.2 Proyeksi Data Masa Lalu.......................................... III-21
3.3.3 Penghitungan Kerangka Pendanaan.......................... III-27
3.3.4 Kebijakan Alokasi Anggaran.................................... III-29

BAB IV. ANALISIS ISU–ISU STRATEGIS…..……………………... IV-1


4.1 Permasalahan Pembangunan………………………………. IV-2
4.1.1 Telaah Kondisi Umum Kabupaten Bangli………… IV-2
4.1.2 Telaah Rencana Struktur Ruang…………………... IV-2
4.1.3 Telaah Rencana Pola Ruang……………………….. IV-5
4.1.4 Kajian Lingkungan Hidup Strategis………………. IV-7
4.2 Isu Strategis……………………………………………….... IV-22

BAB V. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN................................ V-1


5.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Jangka Panjang………..…. V-1
5.1.1 Visi Jangka Panjang……………………………....... V-1
5.1.2 Misi Jangka Panjang……………………………...... V-1
5.1.3 Tujuan Rencana Pembangunan Jangka Panjang…… V-2
5.1.4 Sasaran Pembangunan Jangka Panjang……………. V-3
5.2 Visi,Misi, Tujuan, dan Sasaran Jangka Menengah
Kabupaten Bangli Tahun 2016-2021………………………. V-5
5.2.1 Visi Jangka Menengah……………………………... V-5
5.2.2 Misi Jangka Menengah……………………………... V-6
5.2.3 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah…………….. V-6

BAB VI. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN……………………. VI-1

BAB VII. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM


PEMBANGUNAN DAERAH……………………………..... VII-1
7.1 Kebijakan Umum Pembangunan…………………………… VII-1
7.1.1 Amanat RPJM Nasional Tahun 2015-2019………... VII-2
7.1.2 Amanat RPJMD Provinsi Bali 2013-2018………… VII-5
7.2 Program Pembangunan Daerah…………………………….. VII-11
7.2.1 Program Setiap Perangkat Daerah…………………. VII-11
7.2.2 Program Pembangunan Daerah Terkait Dengan
Urusan……………………………………………… VII-11

ii
Pemerintah Kabupaten Bangli

BAB VIII. INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG


DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN………………… VIII-1
8.1 Penyusunan Indikasi Rencana Program Prioritas Yang
Disertai Kebutuhan Pendanaan RPJMD Semesta Berencana
Kabupaten Bangli…………………………………………... VIII-1
8.2 Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan VIII-1

BAB IX. PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH................ IX-1


9.1 Pengukuran Indikator Kinerja............................................. IX-1
9.2 Indikator Kinerja Daerah..................................................... IX-2

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN X-1


10.1 Pedoman Transisi…………………………………………. X-1
10.2 Kaidah Pelaksanaan………………………………………. X-1

iii
Pemerintah Kabupaten Bangli

DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 2.1 Luas Wilayah Kab/Kota se-Provinsi Bali Tahun 2014................. II-2
Tabel 2.2 Data Administrasi wilayah, Jumlah Desa dan Luas Wilayah
per kecamatan di Kabupaten Bangli………………………......... II-3
Tabel 2.3 Luas Lahan Atas Dasar Ketinggian Tempat di Kabupaten
Bangli……………........................................................................ II-3
Tabel 2.4 Curah Hujan Kabupaten Bangli Tahun 2015…………………... II-5
Tabel 2.5 Kesesuaian Lahan Wilayah Kabupaten Bangli………………… II-6
Tabel 2.6 Penggunaan Lahan Wilayah Kabupaten Bangli Tahun 2014…... II-8
Tabel 2.7 Luas Kawasan Hutan Dirinci Menurut Kecamatan di
Kabupaten Bangli......................................................................... II-13
Tabel 2.8 Luas Lahan Pengembangan Hutan Rakyat Tahun 2015……….. II-15
Tabel 2.9 Sebaran Dusun Pada Desa-Desa Rawan Letusan Gunung
Berapi Batur…........................................................................ II-20
Tabel 2.10 Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Bangli 2010-2014…... II-24
Tabel 2.11 Jumlah Penduduk Jompo di Kabupaten Bangli………………… II-28
Tabel 2.12 Jumlah Pemeluk Agama di Kabupaten Bangli 2014…………… II-29
Tabel 2.13 PDRB Kabupaten Bangli Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar
Harga Berlaku Tahun Dasar 2010=100, Tahun 2010─2014…… II-30
Tabel 2.14 PDRB Kabupaten Bangli Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar
Harga Konstan Tahun Dasar 2010=100, Tahun 2010 – 2014…. II-31
Tabel 2.15 Laju Pertumbuhan Riil PDRB Kabupaten Bangli Menurut
Lapangan Usaha, 2011─2014 Persen)…………………………. II-33
Tabel 2.16 Komponen IPM Kabupaten Bangli Tahun 2010 – 2014………. II-35
Tabel 2.17 Perkembangan Laju Inflasi Kota Denpasar Tahun 2010-2014… II-36
Tabel 2.18 Nilai Koefisien Gini dan Kriteria Bank Dunia Tahun 2010 –
2014………................................................................................. II-37
Tabel 2.19 Informasi Status Kesejahteraan Rumah Tangga dan Individu di
Kabupaten Bangli……………………………………………… II-38
Tabel 2.20 Jumlah Tindak Kriminal Dalam 1 Tahun (yang terdaftar di
Kepolisian)……............................................................................ II-40
Tabel 2.21 Banyaknya Tahanan Kejaksaan di Kabupaten Bangli Tahun
2010-2014……............................................................................. II-41
Tabel 2.22 Banyaknya Perkara Yang Diterima dan Diselesaikan di
Kabupaten Bangli Tahun 2010-2014………………………….... II-41
Tabel 2.23 Banyaknya Terdakwa / Tertuduh Yang Diselesaikan Menurut
Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Di Kabupaten Bangli,
Tahun 2014………………........................................................... II-41
Tabel 2.24 Data Angkatan Kerja di Kabupaten Bangli Tahun 2014……….. II-52
Tabel 2.25 Data Grup dan Gedung Kesenian Tahun 2010-2014………….... II-53
Tabel 2.26 Jumlah Klub dan Gedung Olah Raga di Kabupaten Bangli……. II-54

iv
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tabel 2.27 Kegiatan Kepemudaan di Kabupaten Bangli…………………… II-54


Tabel 2.28 Angka Kelulusan di Kabupaten Bangli Tahun 2010-2015…….. II-56
Tabel 2.29 Angka Putus Sekolah di Kabupaten Bangli 2015……………… II-57
Tabel 2.30 Sarana Kesehatan di Kabupaten Bangli Tahun 2014…………... II-57
Tabel 2.31 Jumlah Tenaga Kesehatan di Kabupaten Bangli……………….. II-59
Tabel 2.32 Penemuan Penderita TB (+) di Kabupaten Bangli Tahun 2011-
2015.............................................................................................. II-61
Tabel 2.33 Penemuan dan Penanganan Penderita DBD di Kabupaten
Bangli Tahun 2011-2015............................................................. II-62
Tabel 2.34 Penemuaan dan Penanganan GHPR (Rabies) di Kabupaten
Bangli Tahun 2011-2015.............................................................. II-63
Tabel 2.35 Data Prevalensi Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Bangli Tahun
2006-2015.................................................................................... II-65
Tabel 2.36 Perkembangan Panjang Jalan dan Kondisi Jalan Menurut Jenis
Permukaan serta Kondisi Jembatan Tahun 2010-2014............... II-65
Tabel 2.37 Perkembangan Kendaraan Bermotor dan Sarana Angkutan di
Kabupaten Bangli Tahun 2010-2014…………………................ II-69
Tabel 2.38 Sarana dan Prasaran Persampahan............................................... II-71
Tabel 2.39 Jenis Perizinan Yang Dilayanai.................................................... II-72
Tabel 2.40 Realisasi Perizinan…………………………………...........……. II-74
Tabel 2.41 Jumlah Wajib KTP dan Penduduk yang Memiliki E-KTP di
Kabupaten Bangli Tahun 2014…………………………............ II-75
Tabel 2.42 Realisasi Penanaman Modal di Kabupaten Bangli Tahun 2010-
2014.............................................................................................. II-77
Tabel 2.43 Standar Capaian Produksi Tananaman Pangan…………............ II-80
Tabel 2.44 Produktifitas Pertanian Hortikultura 2011-2015………………. II-81
Tabel 2.45 Produksi Pertanian Holtikultura 2011-2015……………………. II-81
Tabel 2.46 Standar dan Capaian Produksi Tanaman Perkebunan………….. II-83
Tabel 2.47 Produksi Pertenakan di Kabupaten Bangli Tahun 2010-2015….. II-84
Tabel 2.48 Keberadaan Lahan Kritis dalam Kawasan di Kabupaten Bangli
Tahun 2015.................................................................................. II-85
Tabel 2.49 Sisa Lahan Kritis Dalam Kawasan Tahun 2010-2015………….. II-86
Tabel 2.50 Sisa Lahan Kritis Luar Kawasan Tahun 2010-2015……………. II-87
Tabel 2.51 Pertumbuhan Kunjungan Pariwisata ke Kabupaten Bangli dan
Provinsi Bali................................................................................. II-88
Tabel 2.52 Produksi Ikan (Ton ) Tahun 2010-2015………………………... II-89
Tabel 2.53 Data perkembangan Pedagang Kecil di Kabupaten Bangli
Tahun 2011-2015.......................................................................... II-90
Tabel 2.54 Data Perkembangan Pedagang Menengah di Kabupaten Bangli
Tahun 2011-2015.......................................................................... II-90
Tabel 2.55 Data Perkembangan Pedagang Besar di Kabupaten Bangli
Tahun 2011-2015......................................................................... II-90
Tabel 2.56 Perkembangan Industri Unggulan Kabupaten Bangli Tahun
2011-2015..................................................................................... II-90
v
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tabel 2.57 Perkembangan SIUP Tahun 2011-2015 di Kabupaten Bangli..... II-91


Tabel 2.58 Perhitungan LQ Lapangan Usaha di Kabupaten Tahun 2014...... II-93
Tabel 2.59 Perhitungan Pertumbuhan Lapangan Usaha Tahun 2012-2014... II-94
Tabel 2.60 Perhitungan Share Lapangan Usaha di Kabupaten Bangli Tahun
2014.............................................................................................. II-95
Tabel 2.61 Klasifikasi Lapangan Usaha di Kabupaten Bangli Berdasarkan
Diagram Growth Share Tahun 2014............................................. II-96
Tabel 2.62 Nilai Tukar Petani Bali per Desember Tahun 2010-2015............ II-99
Tabel 2.63 Rasio Panjang Jalan per-Jumlah Kendaraan ............................... II-100
Tabel 2.64 Jumlah Orang/Barang Yang Terangkut Angkutan Umum.......... II-100
Tabel 2.65 Jumlah Orang/Barang Melalui Dermaga/Bandara/Terminal per
Tahun............................................................................................ II-101
Tabel 2.66 Rasio Peruntukan Ruang.............................................................. II-101
Tabel 2.67 Luas Wilayah Produktif............................................................... II-102
Tabel 2.68 Luas Wilayah Kekeringan............................................................ II-102
Tabel 2.69 Luas Wilayah Perkotaan............................................................... II-103
Tabel 2.70 Jenis dan Jumlah Bank................................................................. II-103
Tabel 2.71 Jenis dan Jumlah Perusahaan Asuransi dan Cabang.................... II-103
Tabel 2.72 Rumah Tangga(RT) Yang Menggunakan Air Bersih................... II-104
Tabel 2.73 Rasio Ketersediaan Daya Listrik……………………………….. II-104
Tabel 2.74 Rumah Tangga Yang Menggunakan Listrik…………………… II-105
Tabel 2.75 Angka Kriminalitas…………………………………......………. II-105
Tabel 2.76 Jumlah Demo…………………………………............................ II-105
Tabel 2.77 Lama Proses Perizinan.................................................................. II-106
Tabel 2.78 Jumlah / Macam Pajak dan Retribusi Daerah ………………….. II-107
Tabel 2.79 Jumlah Perda Yang Mendukung Iklim Usaha.............................. II-107
Tabel 2.80 Rasio Lulusan S1/S2/S3……………………………………....... II-107
Tabel 2.81 Rasio Ketergantungan…………………………...............……... II-108
Tabel 3.1 Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah
Kabupaten Bangli Tahun Anggaran 2011-2015……………….. III-2
Tabel 3.2 Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Belanja Daerah Kabupaten
Bangli Tahun Anggaran 2011-2015……………………............. III-4
Tabel 2.84 Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Pembiayaan Daerah
Kabupaten BangliTahun Anggaran 2011-2015……................... III-6
Tabel 2.85 Rata-rata Pertumbuhan Neraca Daerah Kabupaten BangliTahun
Anggaran 2011-2015…………………………………..……….. III-8
Tabel 3.5 Analisis Rasio Keuangan Kabupaten Bangli…………………… III-10
Tabel 3.6 Proporsi Realisasi Belanja dan Anggaran Belanja Kabupaten
Bangli Tahun 2011-2015……………………………………….. III-16
Tabel 3.7 Realisasi Belanja Pemenuhuan Kebutuhan Aparatur................... III-17
Tabel 3.8 Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur
Kabupaten Bangli Tahun 2013-2015............................................ III-18
vi
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tabel 3.9 Defisit Riil dan Penutup Defisit Riil Angaran Kabupaten Bangli
Tahun 2013-2015.......................................................................... III-18
Tabel 3.10 Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Kabupaten Bangli
Tahun 2013-2015.......................................................................... III-19
Tabel 3.11 Pengeluaran Periodik, Wajib dan Mengikat Serta Prioritas
Utama Kabupaten Bangli Tahun 2013-2015............................... III-20
Tabel 3.12 Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Bangli Tahun
Anggaran 2016-2021.................................................................... III-22
Tabel 3.13 Proyeksi SiLPA Kabupaten Bangli Tahun Anggaran 2016-2021 III-24
Tabel 3.14 Proyeksi Belanja dan Pengeluaran Wajib, Mengikat Serta
Prioritas Utama Kabupaten BangliTahun Anggaran 2016-
2021………………………………............................................. III-26
Tabel 3.15 Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Kabupaten
Bangli Tahun Anggaran 2016-2021............................................. III-28
Tabel 3.16 Alokasi Kapasitas Riil Berdasarkan Proritas Kabupaten Bangli
Tahun Anggaran 2016-2021…………………………………... III-30
Tabel 3.17 Kerangka Pendanaan Alokasi Kapasitas Riil Keuangan Daerah
Kabupaten Bangli Tahun Anggaran 2016-2021……………..... III-32
Tabel 4.1. Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah………………………. IV-4
Tabel 4.2 Hasil Telaahan Pola Ruang Wilayah…………………………... IV-7
Tabel 4.3. Analisis Terhadap Dokumen Hasil KLHS…………………….. IV-8
Tabel 5.1 Visi,Misi, Tujuan dan Sasaran Kabupaten Bangli Tahun 2016-
2021………................................................................................. V-7
Tabel 5.2 Visi, Misi,Tujuan, Sasaran, Indikator Sasaran dan Target
Sasaran…………….................................................................... V-9
Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan……………………….…………. VI-2
Tabel 7.1 Keterkaitan Prioritas Pembangunan Kabupaten Bangli dengan
Prioritas Nasional……………………………………………… VII-4
Tabel 7.2 Keterkaitan Prioritas Pembangunan Kabupaten Bangli dengan
Prioritas Provinsi Bali…………………………………………. VII-9
Tabel 7.3 Kebijakan Umumdan Program Pembangunan Kabupaten
Bangli Tahun 2016-2021……………………............................ VII-21
Tabel 8.1 Indikasi Rencana Program Prioritas yang Disertai Kebutuhan
Pendanaan…............................................................................... VIII-4
Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja
Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kabupaten Bangli……… IX-3

vii
Pemerintah Kabupaten Bangli

DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 1.1 Keterkaitan Perencanaan Nasional dan Perencanaan Daerah................ I-6


Gambar 1.2 Diagram Hubungan Perencanaan Pembangunan Dengan Rencana
Tataruang............................................................................................... I-7
Gambar 2.1 Peta Kabupaten Bangli……………………………………………….. II-1
Gambar 2.2 Geologi Wilayah Kabupaten Bangli...................................................... II-4
Gambar 2.3 Kesesuaian Lahan Untuk Pertanian....................................................... II-7
Gambar 2.4 Potensi Pengembangan Pertanian.......................................................... II-11
Gambar 2.5 Penetapan Kawasan Hutan.................................................................... II-14
Gambar 2.6 Potensi Pengembangan Hutan Raya..................................................... II-16
Gambar 2.7 Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah Pulau Bali Pada Wilayah
Kabupaten Bangli................................................................................. II-18
Gambar 2.8 Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung Api Batur………………….. II-20
Gambar 2.9 Potensi Kawasan Rawan Bencana Gempa Bumi di Kabupaten
Bangli………....................................................................................... II-22
Gambar 2.10 Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Bangli
Tahun 2014.......................................................................................... II-25
Gambar 2.11 Diagram Growth Share………………………………….................... II-97
Gambar 4.1 Informasi yang Diperlukan Dalam Perumusan Isu-Isu Strategis
Kabupaten Bangli……………………………………………………. IV-1
Gambar 4.2 Peta Rencana Pola Ruang Wilayah…………………………………... IV-6
Gambar 7.1 Contoh Dukungan Daerah Dalam Pencapaian Nawa Cita Melalui
Kebijakan Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah ………….. VII-3

viii
Pemerintah Kabupaten Bangli

DAFTAR GRAFIK
Halaman

Grafik 2.1 Keberadaan Subak Sawah di Kabupaten Bangli Tahun 2014........................... II-10
Grafik 2.2 Perkembangan Produksi Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan di
Kabupaten Bangli Tahun 2010-2014…………………………………………. II-12
Grafik 2.3 Proyeksi Penduduk Kabupaten Bangli Tahun 2010-2020…………………… II-24
Grafik 2.4 Rasio Ketergatungan Tahun 2010-2014 di Kabupaten Bangli.......................... II-26
Grafik 2.5 Piramida Penduduk Bangli Tahun 2014............................................................ II-27
Grafik 2.6 Sex Ratio Penduduk Bangli Tahun 2014.......................................................... II-27
Grafik 2.7 Perkembangan Tempat Peribadatan di Kabupaten Bangli................................ II-29
Grafik 2.8 Struktur Ekonomi Wilayah Berdasarkan Kontribusi Sektor Ekonomi di
Kabupaten Bangli Tahun 2014.......................................................................... II-30
Grafik 2.9 Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Bangli Tahun 2011-2014....................... II-34
Grafik 2.10 PDRB per-Kapita Tahun Kabupaten Bangli Tahun 2010-2014……………… II-36
Grafik 2.11 Penduduk Miskin di Kabupaten Bangli Tahun 20110-2014………………….. II-38
Grafik 2.12 Garis Kemiskinan per-Kapita di Kabupaten Bangli Tahun 2009-2013………. II-39
Grafik 2.13 Pengeluaran Rata-rata per- Kapita dan Jenis Pengeluaran per-Bulan di
Kabupaten Bangli Tahun 2013-2014…………………………………………. II-39
Grafik 2.14 Angka Melek Huruf Kabupaten Bangli Tahun 2010-2014…………………… II-42
Grafik 2.15 Rata-rata Lama Sekolah di Kabupaten Bangli Tahun 2010-2014……………. II-42
Grafik 2.16 Angka Partisipasi Kasar (APK) Sekolah di Kabupaten Bangli Tahun 2014…. II-43
Grafik 2.17 Angka Partiaipasi Murni (APM) Sekolah di Kabupaten Bangli Tahun 2014... II-43
Grafik 2.18 Perkembangna Angka Partisipasi Usia Sekolah di Kabupaten Tahun 2010-
2014…………………………………………………………………………... II-44
Grafik 2.19 Perkembangan Siswa Sekolah di Kabupaten Bangli Tahun 2010-2014……… II-44
Grafik 2.20 Perkembangna Rasio Murid Terhadap Guru SLTP dan SMU/ Kejuruan
diKabuapten Bangli Tahun 2009-2014………………………………………. II-45
Grafik 2.21 Angka Kematian Ibu per-Kabupaten /Kota di Provinsi Bali Tahun 2014…… II-46
Grafik 2.22 Angka Kematian Bayi per-Kabupaten /Kota di Provinsi Bali Tahun 2014….. II-47
Grafik 2.23 Angka Kematian Neonatal per-Kabupaten /Kota di Provinsi Bali Tahun
2013-2014………………………………..…………………………………… II-48
Grafik 2.24 Angka Kematian Balita per-Kabupaten /Kota di Provinsi Bali Tahun 2014…. II-49
Grafik 2.25 Angka Harapan Hidup Kabupaten Bangli Tahun 2010-2014………………… II-50
Grafik 2.26 Klasifikasi Penduduk Usia Kerja Di Kabupaten Bangli Tahun 2012-2014….. II-51
Grafik 2.27 Angka Pengangguran di Kabupaten Bangli Tahun 2012-2014……………… II-52
Grafik 2.28 Struktur Lapangan Pekerjaan diKabupaten Bangli Tahun 2014……………... II-53
Grafik 2.29 Angka Partisipasi Sekolah di Kabupten Bangli………………………………. II-55
Grafik 2.30 Perkembangan Jumlah Sekolah diKabupaten Bangli Tahun 2009-2014……. II-55

ix
Pemerintah Kabupaten Bangli

Grafik 2.31 Perbandingan Jumlah Kelas dan Guru SD per-Kecamatan di Kabupaten


Bangli Tahun 2014…………………………………………………………… II-56
Grafik 2.32 Perkembangan Rasio Guru Terhadap Murid Di Kabupaten Bangli Tahun
2009-2014…………………………………………………………………….. II-56
Grafik 2.33 Fasilitas Keshatan di Kabupaten Bangli Tahun 2009-2014…………….......... II-58
Grafik 2.34 Perkembangan Sarana Prasarana Kesehatan di Kabupaten Bangli Tahun
2009-2014…………………………………………………………………….. II-58
Grafik 2.35 Perkembangan Jumlah Tenaga Medis di Kabupaten BangliTahun 2009-2014. II-59
Grafik 2.36 Pemanfaatan Sarana Prasarana Kesehatan- Puskesmas Oleh Masyarakat
Tahun 2010-2014…………………………………………………………….. II-60
Grafik 2.37 Jumlah Kasus 10 Penyakit Terbanyak di Kabupaten Bangli Tahun 2014…… II-61
Grafik 2.38 Penemuan Penderita TB-BTA (+) di Kabupaten Bangli Tahun 2011-2015… II-62
Grafik 2.39 Penemuan dan Penanganan Penderita DBD di Kabupaten Bangli Tahun
2011-2015…………………………………………………………………..... II-63
Grafik 2.40 Penemuan dan Penanganan Penderita GHPR (Rabies) di Kabupaten Bangli
Tahun 2011-2015…………………………………………………………….. II-64
Grafik 2.41 Penemuan Kasus HIP/AIDS di Kabupaten Bangli Tahun 2011-2015………. II-64
Grafik 2.42 Perkembangan Panjang Jalan di Kabupaten Bangli Kurun Waktu Tahun
2009-2014……………………………………………………………………. II-66
Grafik 2.43 Perkembangan Kondisi Jalan di Kabupaten Tahun 2009-20014…………….. II-66
Grafik 2.44 Perkembangan Kondisi Jembatan di Kabupaten Bangli Tahun 2009-2014….. II-67
Grafik 2.45 Panjang Jalan di Kabupaten Bangli Berdasarkan Permukaan dan
Kewenangan Tahun 2014…………………………………………………….. II-67
Grafik 2.46 Kondisi Jalan di Kabupaten Bangli Menurut Kewenangan Pengelolaan
Tahun 2014……………………………………………………........................ II-67
Grafik 2.47 Jenis Jalan di Kabupaten Bangli Menurut Kecamatan Tahun 2014………….. II-67
Grafik 2.48 Kondisi Jalan di Kabupaten Bangli Menurut Kecamatan Tahun 2014………. II-68
Grafik 2.49 Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor di Kabupaten Bangli Tahun
2010-2014…………………………………………………………………….. II-69
Grafik 2.50 Banyaknya Sarana Angkutan Menurut Jenis Yang Ada di Kabuapaten
Bangli Tahun 2014……………………………………………........................ II-70
Grafik 2.51 Perkembangan Sarana Angkutan Danau di Kabupaten Bangli Tahun 2009-
2014…………………………………………………………………………… II-70
Grafik 2.52 Banyaknya Proyek dan Nilai Swadaya Masyarakat ………………………… II-76
Grafik 2.53 Produktivitas Padi dan Palawija di Kabupaten Bangli Tahun 2011-2015……. II-78
Grafik 2.54 Capaian Produksi dan Palawija Tahun 2011-2015…………………………… II-79
Grafik 2.55 Capai Produksi Tanaman Perkebunan Tahun 2011-2015……………………. II-82
Grafik 2.56 Luas Penanganan Lahan Kritis Dalam Kawasan Tahun 2010-2015………… II-86
Grafik 2.57 Luas Penanganan Lahan Kritis Luar Kawasan Tahun 2010-2015……………. II-86
Grafik 2.58 Kunjungan Pariwisata ke Kabupaten Bangli dan Provinsi Bali………………. II-87
Grafik 2.59 Persentase Pengeluaran per-Kapita Sebulan-Kelompok bukan Makanan
Menurut Golongan Pengeluaran per-Kapita Sebulan di Kabupaten Bangli….. II-98

x
Pemerintah Kabupaten Bangli

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa perencanaan pembangunan nasional
terdiri atas perencanaan pembangunan yang disusun secara terpadu oleh
kementerian/lembaga dan perencanaan pembangunan oleh pemerintah daerah
sesuai dengan kewenangannya.
Perencanaan pembangunan terdiri atas rencana pembangunan jangka
panjang untuk 20 (dua puluh) tahun berupa Rencana Pembangunan Jangka
Panjang (RPJP), rencana pembangunan jangka menengah untuk 5 (lima) tahun
berupa Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), dan rencana
pembangunan tahunan untuk 1 (satu) tahun berupa Rencana Kerja Pemerintah
(RKP). Daerah sesuai dengan kewenangannya menyusun rencana pembangunan
daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional.
Rencana pembangunan daerah dikoordinasikan, disinergikan, dan
diharmonisasikan oleh perangkat daerah yang membidangi perencanaan
pembangunan daerah.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Pasal 263 ayat (3) mengamanatkan bahwa RPJMD merupakan penjabaran dari
visi, misi, dan program kepala daerah yang memuat tujuan, sasaran, strategi, arah
kebijakan pembangunan daerah dan keuangan daerah, serta program perangkat
daerah dan lintas perangkat daerah yang disertai dengan kerangka pendanaan
bersifat indikatif untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang disusun berpedoman
pada RPJPD dan RPJMN.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD),
sebagaimana tertuang dalam Pasal 264 UU No 23 Tahun 2014 serta Pasal 15 PP
No. 8 Tahun 2008 menyatakan bahwa RPJMD ditetapkan dengan peraturan
daerah, paling lama 6 (enam) bulan setelah kepala daerah terpilih dilantik. RKPD
merupakan penjabaran dari RPJMD yang memuat rancangan kerangka ekonomi
daerah, prioritas pembangunan daerah, serta rencana kerja dan pendanaan untuk
jangka waktu 1 (satu) tahun yang disusun dengan berpedoman pada Rencana
Kerja Pemerintah dan program strategis nasional yang ditetapkan oleh pemerintah
pusat.
Selain itu, sebagai bagian dari elemen pemerintah yang bertautan dalam
fungsi pemerintahan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia,
pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan yang dilakukan Pemerintah Daerah
Kabupaten Bangli, tidak hanya mempertimbangkan visi dan misi kepala daerah,
melainkan koneksitasnya dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai pada
lingkup pemerintahan Provinsi Bali dan Nasional.
Sejalan dengan berlangsungnya Pilkada pada tanggal 9 Desember 2015
dan telah ditetapkannya pasangan I Made Gianyar S.H, M.Hum dan Sang
Nyoman Sedana Arta, SE sebagai Bupati dan Wakil Bupati terpilih pada tanggal
21 Desember 2015 oleh KPU serta telah berakhir masa berlakunya Peraturan
Daerah Kabupaten Bangli Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016-2021 I-1


 
Pemerintah Kabupaten Bangli

Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bangli Tahun 2010-2015 dipandang perlu


menyusun RPJMD Kabupaten Bangli Tahun 2016-2021 sebagaimana amanat
dalam UU Nomor 25 Tahun 2004 dan UU Nomor 23 Tahun 2014.
RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli tahun 2016-2021
merupakan dokumen perencanaan lima tahun tahap ketiga dari RPJPD Kabupaten
Bangli Tahun 2005-2025. Nilai strategis dari RPJMD Semesta Berencana
Kabupaten Bangli pada tahap ke tiga ini ditujukan untuk lebih memantapkan
pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan
pencapaiaan daya saing perekonomian berlandaskan keunggulan budaya, sumber
daya alam dan sumber daya manusia yang berkualitas serta kemampuan
penguasaan dan penerapan ilmu dan teknologi yang terus meningkat tanpa
meninggalkan aktivitas dan jati diri budaya lokal.
RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli Tahun 2016-2021
merupakan dokumen yang disusun melalui proses yang sistematis dan
berkelanjutan serta merupakan penjabaran dari visi misi Bupati Bangli I Made
Gianyar S.H, M.Hum dan Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, SE
yang terintegrasi dengan potensi sumber daya alam dimiliki Kabupaten Bangli.
RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli Tahun 2016-2021 ini disusun agar
Pemerintah Kabupaten Bangli mampu menjawab tuntutan perkembangan
lingkungan strategis Daerah Kabupaten Bangli, Provinsi Bali dan nasional serta
tuntutan global yang dinamis.
RPJMD Semesta Berencana ini disusun dengan pendekatan: politik;
teknokratik; partisipatif; atas-bawah (top-down); dan bawah-atas (bottom-up).
Pendekatan politik adalah pendekatan perencanaan pembangunan yang berasal
dari proses politik. Perencanaan pembangunan dengan pendekatan teknokratik
merupakan perencanaan pembangunan yang dilaksanakan dengan menggunakan
metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja yang secara
fungsional bertugas untuk itu. Perencanaan pembangunan dengan pendekatan
partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan
(stakeholders) terhadap pembangunan. Keterlibatan stakeholders dimaksudkan
untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa memiliki. Sedangkan
pendekatan perencanaan pembangunan atas-bawah dan bawah-atas dalam
perencanaan pembangunan dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan.
Dokumen rencana hasil proses perencanan atas-bawah dan bawah-atas
diselaraskan melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah
(Musrenbangda). 

1.2. Dasar Hukum Penyusunan


Dasar Hukum yang memuat ketentuan secara langsung terkait dengan
penyusunan RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli Tahun 2016-2021
adalah:
1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah
Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara
Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 1655);

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016-2021 I-2


 
Pemerintah Kabupaten Bangli

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara


yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355 );
5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan
Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4400 );
6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4438);
8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4700);
9. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4725 );
10. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 190, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5059);
11. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
12. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7);
13. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587 ), sebagaiamana telah
diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 58 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016-2021 I-3


 
Pemerintah Kabupaten Bangli

Republik Indonesia Tahun 2001 nomor 41 Tambahan Lembaran Negara


Republik Indonesia Nomor 4090);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2001 nomor 100 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4124);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan
dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik
Indonsia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4585);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian
dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembangunan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan
Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4614);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4664);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4693);
22. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737);
23. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
24. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);
25. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016-2021 I-4


 
Pemerintah Kabupaten Bangli

26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 210);
27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);
28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan atau
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 994);
29. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan
Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 32);
30. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 6 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Bali (Lembaran
Daerah Provinsi Bali Tahun 2009 Nomor 6);
31. Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 16 Tahun 2009 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi Bali Tahun 2009 – 2029 (Lembaran Daerah Provinsi
Bali Tahun 2009 Nomor 16);
32. Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 1 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Bali Tahun 2013-2018
(Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2014 Nomor 1);
33. Peraturan Daerah Kabupaten Bangli Nomor 8 Tahun 2011 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Bangli (Lembaran Daerah
Kabupaten Bangli Tahun 2011 Nomor 8);
34. Peraturan Daerah Kabupaten Bangli Nomor 9 Tahun 2013 Tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bangli (Lembaran Daerah Kabupaten Bangli
Tahun 2013 Nomor 9).

1.3. Hubungan Antar Dokumen

1.3.1. Hubungan RPJMD dengan RPJPN, RPJMN, Renstra Kementerian/


Lembaga, RPJPD Provinsi dan RPJMD Provinsi
Pembangunan daerah merupakan subsistem dari Pembangunan Nasional,
oleh karena itu maka RPJPN diacu oleh RPJPD Provinsi. RPJPD Provinsi diacu
oleh RPJPD Kabupaten/Kota. RPJPN dipakai pedoman oleh RPJMN, RPJMN
dipakai pedoman oleh RPJMD Provinsi. RPJMD Provinsi diperhatikan untuk
menyusun RPJMD Kabupaten/Kota. RPJMD Kabupaten/Kota dijabarkan setiap
tahunnya dalam RKPD Kabupaten/Kota. Hubungan-hubungan antara RPJPN dan
RPJPD disajikan pada Gambar 1.1.

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016-2021 I-5


 
Pemerintah Kabupaten Bangli

Gambar 1.1
Keterkaitan Perencanaan Nasional dan Perencanaan Daerah

Sumber: Kemendagri 2015

1.3.2. Hubungan RPJMD dengan RPJPD


Hirarki perencanaan pembangunan daerah sebagaimana diamanatkan
dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional menjadi dasar dalam penyusunan perencanaan
pembangunan daerah. Oleh karena itu, RPJMD merupakan bagian yang
terintegrasi dengan perencanaan pembangunan nasional, yang bertujuan untuk
mendukung koordinasi antarpelaku pembangunan. RPJMD harus sinkron dan
sinergi antardaerah, antarwaktu, antarruang dan antarfungsi pemerintah, serta
dapat menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, dan pengawasan. RPJPD merupakan dokumen jangka panjang yang
digunakan sebagai pedoman penyusunan RPJMD.

1.3.3. Hubungan RPJMD dengan Rencana Strategis Perangkat Daerah


(Renstra PD)
RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli akan dijabarkan dalam
perencanaan pembangunan tahunan atau Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) dan menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis Perangkat
Daerah (Renstra PD). Renstra PD sebagai dokumen perencanaan lima tahunan
yang disusun oleh Perangkat Daerah yang merupakan dokumen penjabaran teknis
dari RPJMD.

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016-2021 I-6


 
Pemerintah Kabupaten Bangli

1.3.4. Hubungan RPJMD dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah


(RKPD)
RKPD merupakan dokumen perencanaan tahunan pemerintah daerah
yang penyusunannya berpedoman pada RPJMD. Pasal 263 ayat (4) Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, bahwa “RKPD
merupakan penjabaran dari RPJMD yang memuat rancangan kerangka ekonomi
Daerah, prioritas pembangunan daerah, serta rencana kerja dan pendanaan untuk
jangka waktu 1 (satu) tahun yang disusun dengan berpedoman pada Rencana
Kerja Pemerintah dan program strategis nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah
Pusat”. Selanjutnya, Pasal 5 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menyebutkan bahwa “RKPD
merupakan penjabaran dari RPJMD dan mengacu pada RKP, memuat Rancangan
Kerangka Ekonomi Daerah, Prioritas Pembangunan Daerah, Rencana Kerja dan
Pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang
ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

1.3.5. Hubungan Dokumen Perencanaan Pembangunan dengan RTRW dan


Dokumen Perencanaan Sektoral
Berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 dalam
penyusunan RPJMD, mengisyaratkan bahwa Rencana Tata Ruang merupakan
dasar dalam menyusun prioritas program pembangunan. Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Bangli digunakan sebagai dasar penyusunan prioritas
program pembangunan sesuai dengan pusat pengembangan wilayah dan tata guna
ruang Kabupaten Bangli. Hubungan RPJMD Semesta Berencana Kabupaten
Bangli periode tahun 2016-2021 dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Bangli digambarkan pada diagram 1.2 di bawah ini:

Gambar 1.2
Diagram Hubungan Perencanaan Pembanggunan
dengan Rencana Tata Ruang

PERENCANAAN
PERENCANAANPEMBANGUNAN,
PEMBANGUNAN,
PERENCANAAN
PERENCANAANTATA
TATARUANG
RUANG
DAN
DAN PERENCANAANSEKTORAL
PERENCANAAN SEKTORAL
PERENCANAAN PERENCANAAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN TATA RUANG SEKTORAL
RENCANA PEMBANGUNAN
JANGKA PANJANG (RPJP) JARINGAN
RENCANA PEMBANGUNAN RENCANA INFRASTRUKTUR
ANTARPULAU
Nasional JANGKA MENENGAH (RPJMN) TATA RUANG
NASIONAL DAN ANTAR-
RENCANA KERJA PROVINSI
PEMERINTAH (RKP)

RENCANA PEMBANGUNAN
JANGKA PANJANG (RPJPD)
RENCANA JARINGAN
RENCANA PEMBANGUNAN TATA RUANG INFRASTRUKTUR
Provinsi JANGKA MENENGAH (RPJMD) PROVINSI ANTARKABUPATEN
ANTARKOTA
RENCANA KERJA
PEMERINTAH (RKPD)

RENCANA PEMBANGUNAN
JANGKA PANJANG (RPJPD)
Kabupaten/ RENCANA
TATA RUANG
JARINGAN
RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
Kota JANGKA MENENGAH (RPJMD) KABUPATEN/KOTA ANTARKECAMATAN
RENCANA KERJA
PEMERINTAH (RKPD)
RENCANA JARINGAN
TATA RUAG INFRASTRUKTUR
Kecamatan KECAMATAN ANTARDESA
8

Sumber : Bappenas 2014

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016-2021 I-7


 
Pemerintah Kabupaten Bangli

1.4. Sistematika Penulisan


Sesuai dengan PP No. 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah, Pasal 40 serta Permendagri 54 Tahun 2010, RPJMD Semesta Berencana
Kabupaten Bangli Tahun 2016-2021 memuat:

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang penyusunan RPJMD Semesta
Berencana Kabupaten Bangli, dasar hukum penyusunan, hubungan
dengan dokumen perencanaan lainnya, sistematika penulisan, serta
maksud dan tujuan.

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH


Bab ini menguraikan statistik dan gambaran umum aspek geografi
dan demografi, aspek kesejahteraan mayarakat, aspek pelayanan
umum dan daya saing daerah.

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH


SERTA KERANGKA PENDANAAN
Bab ini menjelaskan kinerja keuangan masa lalu, kebijakan
pengelolaan keuangan masa lalu, serta kerangka pendanaan.

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS


Bab ini memuat penjelasan tentang isu strategis sebagai dampak dari
kinerja pengelolaan pemerintahan dalam lima tahun lalu yang
dipakai acuan dalam menyusun visi, misi, tujuan dan sasaran serta
cara mencapai tujuan dan sasaran lima tahun kedepan.

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN


Bab ini menguraikan visi dan misi kepala daerah, serta tujuan dan
sasaran pembangunan setiap misi yang akan dicapai selama lima
tahun ke depan yang dirumuskan bersama para pemangku
kepentingan.

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN


Bab ini berisi perumusan strategi yang merupakan langkah-langkah
untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah
sebagai dasar perumusan program pembangunan daerah.

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN


DAERAH
Bab ini berisi tentang kebijakan umum yang merupakan pedoman
penyusunan program prioritas pembangunan jangka menengah
daerah bagi setiap perangkat daerah, lintas perangkat daerah, dan
kewilayahan.
Bab ini juga memuat perumusan program-program yang akan
dilaksanakan Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli dengan
memperhatikan renstra yang disiapkan masing-masing perangkat

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016-2021 I-8


 
Pemerintah Kabupaten Bangli

daerah yang diintegrasikan dengan visi, misi, kebijakan dan program


(indikatif) yang tertuang dalam RPJMD Semesta Berencana
Kabupaten Bangli Tahun 2016-2021.

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG


DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Dalam Bab ini diuraikan hubungan urusan pemerintah dengan
Perangkat Daerah terkait beserta program yang menjadi tanggung
jawab Perangkat Daerah dan disajikan pula pencapaian target
indikator kinerja pada akhir periode perencanaan yang dibandingkan
dengan pencapaian indikator kinerja pada awal periode perencanaan.

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH


Bab ini menguraikan penjelasan Indikator Kinerja Daerah yang
diamanatkan oleh Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 yaitu
Indikator Kinerja Kunci sebagai pengukur kemampuan
penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Bab ini juga menguraikan
Indikator Kinerja Utama sebagaimana amanat Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:
PER/09/M.PAN/5/2007 tanggal 31 Mei 2007 tentang Pedoman
Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama dan Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 53 Tahun 2014
tanggal 20 November 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah.

BAB X. PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN


Bab ini memuat penjelasan tentang pedoman transisi serta proses,
mekanisme dan metode pelaksanaan tahunan atas RPJMD Semesta
Berencana Kabupaten Bangli Tahun 2016-2021 ini, mekanisme
perencanaan partisipatif secara berjenjang serta evaluasi kinerja dan
penyusunan laporan pelaksanaan atas kinerja tahunan dan lima
tahunan dengan mengacu pada peraturan perundangan-undangan
yang berlaku dan arahan kebijakan nasional.

1.5. Maksud dan Tujuan

1.5.1 Maksud
Penyusunan RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli Tahun 2016-
2021 dimaksudkan untuk memberikan acuan dan dasar hukum bagi pembangunan
jangka menengah daerah dalam lima tahun mendatang, serta untuk menjamin
keterpaduan dan kesinambungan pembangunan yang berkelanjutan.

1.5.2. Tujuan
Tujuan penyusunan dokumen RPJMD Semesta Berencana Kabupaten
Bangli Tahun 2016-2021 tidak dapat dilepaskan dari proses perencanaan
pembangunan sebagaimana yang tercantum dalam UU No. 25 Tahun 2004 tentang

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016-2021 I-9


 
Pemerintah Kabupaten Bangli

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan UU No. 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah, adapun tujuannya adalah:
1. Menjabarkan visi dan misi kepala daerah ke dalam bentuk strategi, kebijakan,
program, dan kegiatan.
2. Menjamin keterkaitan dan konsistensi dokumen RPJMD Semesta Berencana
Kabupaten Bangli dengan dokumen perencanaan pembangunan lainnya, baik
secara vertikal maupun horisontal, sekaligus juga sebagai pedoman dalam
melihat dan memelihara konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan.
3. Mengoptimalkan penggunaan sumber daya secara efektif, efisien, berkeadilan,
dan berkelanjutan, sejalan dengan upaya menggeser ketergantungan pada
pemanfaatan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui kepada pemanfaatan
sumber-sumber daya yang dapat diperbaharui.
4. Mengidentifikasi isu-isu pembangunan dan kebijakan perencanaan
pembangunan daerah, sehingga betul-betul bisa berorientasi pada
pembangunan masyarakat secara menyeluruh, dalam rangka mengoptimalkan
partisipasi masyarakat.
5. Melakukan analisis kebijakan perencanaan pembangunan daerah, untuk dapat
merumuskan arah kebijakan dan perencanaan pembangunan daerah yang
menjamin tercapai pemanfaatan sumber daya secara optimal tersebut di atas.
6. Membagi pencapaian sasaran setiap Perangkat Daerah dalam rangka
mewujudkan visi dan misi kepala daerah, sehingga tercipta sinkronisasi dan
sinergitas pemahaman antar pelaku pembangunan, baik secara lintas ruang
(spasial), maupun lintas kegiatan (sektoral).

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016-2021 I - 10


 
Pemerintah Kabupaten Bangli

BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1. Aspek Geografi dan Demografi


2.1.1.Aspek Geografi
A. Luas dan Batas Wilayah
Secara Geografis Kabupaten Bangli terletak di antara 080 08’ 30” -
08 31’ 07” Lintang Selatan dan 1150 13’ 43” – 1150 27’ 24” Bujur Timur.
0

Kabupaten Bangli merupakan Kabupaten di Bali yang tidak memiliki


wilayah pantai. Luas Wilayah Kabupaten Bangli secara keseluruhan adalah
520,81 km2 atau 9,24 % dari luas Pulau Bali (5.636,66 km2).

Gambar 2.1 Peta Kabupaten Bangli

Sumber: RTRW Kabupaten Bangli

Batas-batas administrasi Kabupaten Bangli adalah sebagai berikut:


Bagian Utara : Kabupaten Buleleng
Bagian Timur : Kabupaten Karangasem
Bagian Selatan : Kabupaten Klungkung
Bagian Barat : Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Badung

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 1


Pemerintah Kabupaten Bangli

Secara administrasi Kabupaten Bangli, terbagi menjadi 4 (empat)


Kecamatan, 68 (enam puluh delapan) desa dan 4 (empat) kelurahan yaitu:
Kecamatan Susut, Bangli, Tembuku dan Kintamani. Ibukota Kabupaten
Bangli adalah Kawasan Perkotaan Bangli.

Tabel 2.1 Luas Wilayah Kab/Kota se-Provinsi Bali Tahun 2014

No. Wilayah Luas (km2) %


1 Buleleng 1.365,88 24,23
2 Jembrana 841,80 14,93
3 Karangasem 839,54 14,89
4 Tabanan 839,33 14,89
5 Bangli 520,81 9,24
6 Badung 418,52 7,42
7 Gianyar 368,00 6,53
8 Klungkung 315,00 5,59
9 Kota Denpasar 127,78 2,27
Provinsi Bali 5.636,66 100,00

L UAS  WIL AY AH P R O VINS I B AL I


J embrana B uleleng
K arangas em Tabanan
B angli B adung
G ianyar K lungkung
K ota Denpas ar
5,59%2,27% 14,93%
6,53%

7,42%

9,24% 24,23%

14,89%
14,89%
Sumber: BPS Provinsi Bali

Data administrasi wilayah, jumlah desa dan luas luas wilayah per
kecamatan dapat dilihat pada Tabel 2.2.

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 2


Pemerintah Kabupaten Bangli

Tabel 2.2 Data administrasi wilayah, jumlah desa dan luas wilayah
per kecamatan di Kabupaten Bangli
No Kecamatan Luas Persentase Jml Jml
(km2) Desa Kel.

1 Kintamani 366,92 70,45 48 -


2 Bangli 56,26 10,80 5 4
3 Susut 49,31 9,47 9 -
4 Tembuku 48,32 9,28 6 -
Kabupaten Bangli 520,81 100,00 68 4
Provinsi Bali 5.636,66 9,24 716
Sumber: BPS Kabupaten Bangli

Berdasarkan Tabel 2.2 dapat dilihat bahwa luas wilayah Kecamatan


Kintamani adalah 70,45 % dari luas wilayah Kabupaten dan bahkan
merupakan kecamatan terluas di Provinsi Bali (6,51% dari luas wilayah
Provinsi Bali), lebih besar dari luas wilayah Kabupaten Klungkung (315,00
km2) dan hampir sama dengan luas wilayah Kabupaten Gianyar (368,00
km2).

B. Kondisi Fisik Dasar Wilayah


a. Topografi
Topografi wilayah Kabupaten Bangli berada pada ketinggian antara
100 – 2.152 meter dpl, dengan puncak tertinggi adalah Puncak Penulisan.
Secara umum rentang ketinggian wilayah Kecamatan Susut (225 – 950
mdpl), Kecamatan Bangli (200 – 1.175 meter dpl), Kecamatan Tembuku
(300 – 891 meter dpl) dan Kecamatan Kintamani (100 – 2.152 meter dpl)
dengan proporsi seperti pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3 Luas Lahan Atas Dasar Ketinggian Tempat di Kabupaten Bangli
LuasLahan(Ha)
No Kecamatan DataranRendah DataraSedang DataranTinggi Perbukitan Pegunungan
100- 250 % >250- 500 % >500- 750 % >750- 1.000 % >1.000 %
1 Susut 62.50 6.46 2,446.00 41.66 1,297.50 21.39 1,125.00 8.46 0.00 0.00
2 Bangli 340.00 35.14 1,412.50 24.06 917.50 15.12 2,053.50 15.44 902.50 2.49
3 Tembuku 0.00 0.00 1,650.00 28.10 2,539.50 41.86 642.50 4.83 0.00 0.00
4 Kintamani 565.00 58.40 362.50 6.17 1,312.50 21.63 9,476.50 71.27 35,378.50 97.51
Kab. Bangli 967.50 100.00 5,871.00 100.00 6,067.00 100.00 13,297.50 100.00 36,281.00 100.00
Sumber : RTRW Kabupaten Bangli

Kemiringan wilayah bervariasi antar wilayah kecamatan dan secara


umum berada pada kondisi dataran sampai landai (0-15%) seluas 12,11%
dari luas wilayah, bergelombang (15-30%) seluas 21,7% dari luas wilayah,
curam (30-40%) seluas 18,18% dari luas wilayah dan sangat curam (>40%)
seluas 48,01% luas wilayah. Kondisi datar relatif hanya terdapat pada
kawasan di kaki Gunung Batur, landai dan bergelombang pada wilayah

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 3


Pemerintah Kabupaten Bangli

Kecamatan Susut, Bangli dan Tembuku sedangkan bergelombang dan


curam serta sangat curam pada wilayah Kecamatan Kintamani.

b. Struktur Geologi
Ditinjau dari aspek Geologi, secara umum formasi geologi wilayah
Kabupaten Bangli termasuk dalam formasi geologi Buyan, Beratan dan
Gunung Batur (Qpbb) yang berumur kuarter. Formasi ini pada bagian
permukaan di dominasi oleh tufa pasiran dan di beberapa tempat dijumpai
tufa batu apung dan endapan lahar. Tufa pasiran umumnya melapuk
menengah – tinggi berwarna kuning kecoklatan, berukuran pasir halus –
kasar. Tufa batu apung berwarna putih kecoklatan, agak rapuh dan mudah
lepas. Endapan lahar berwarna abu-abu sampai abu-abu kehitaman terdiri
dari batuan beku andesit dan batuapung dengan masa tufa pasiran bersifat
agak rapuh. Pada Kaldera Gunung Batur formasi geologi terdiri dari
formasi geologi Batuan Gunung Api Batur (Qvbb) yang mengandung
aglomerat, lava, dan tufa (Gambar 2.2).

Gambar 2.2 Geologi Wilayah Kabupaten Bangli

Sumber: RTRW Kabupaten Bangli

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 4


Pemerintah Kabupaten Bangli

Berdasarkan peta kerentanan gerakan tanah Pulau Bali, didapatkan


bahwa terdapat zona kerentanan gerakan tanah tinggi pada kawasan sekitar
dinding Kaldera Gunung Batur yang memiliki kemiringan curam dan
sangat curam. Selanjutnya tersebar luas zona kerentanan gerakan tanah
menengah terdapat gerakan tanah terutama pada kawasan yang berbatasan
dengan lembah sungai, gawir (pinggir jurang), pada wilayah tebing bagian
barat laut, utara dan timur laut Kaldera Gunung Batur, dan tersebar sedikit
di selatan Kaldera Gunung Batur.

c. Curah Hujan
Kabupaten Bangli memiliki iklim tropis, suhu udara relatif rendah
berkisar antara 150 - 300C, semakin ke utara suhu semakin dingin. Angka
curah hujan rata-rata tahunan terendah adalah 900 mm dan tertinggi 3.500
mm. Penyebaran curah hujan relatif tinggi (2.500 - 3.500 mm) meliputi
bagian utara (lereng Gunung Batur) dan semakin rendah ke arah selatan
wilayah. Curah hujan tertinggi terjadi bulan Desember – Maret dan
terendah pada bulan Agustus. Berikut disajikan data curah hujan pada
Tahun 2015 dari 11 Pos Pemantauan yang tersebar di Kabupaten Bangli:
Tabel 2.4 Curah Hujan Kabupaten Bangli Tahun 2015

Sumber: BMKG Wilayah III

d. Jenis Tanah
Jenis tanah Wilayah Kabupaten Bangli merupakan tanah yang
memiliki tekstur sedang dan kasar dengan kedalaman efektif tanah yang
bervariasi mulai kurang dari 30 cm sampai dengan lebih dari 90 cm.
Sedangkan jenis tanah di wilayah Kabupaten Bangli adalah merupakan
tanah Regosol dengan suhu rata-rata 20ºC.

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 5


Pemerintah Kabupaten Bangli

e. Kesesuaian Lahan
Kesesuaian lahan di wilayah perencanaan dapat dibedakan menjadi
beberapa zone/peruntukan lahan yang di analisa berdasarkan atas
keseragaman land unit pada tingkat fase lahan, penggunaan lahan, iklim,
dan tata guna tanah yang ada.
Zone-zone tersebut merupakan dominasi dari penggunaan lahan
yang ada di wilayah Kabupaten Bangli, meliputi :
ƒ Zone untuk permukiman
ƒ Zone untuk pertanian tanaman pangan
ƒ Zone untuk perkebunan
ƒ Zone untuk kawasan hutan produksi
ƒ Zone untuk hutan lindung
ƒ Zone untuk untuk pariwisata
Berdasarkan analisa kelayakan dengan metode land unit, untuk
wilayah perencanaan berlaku persyaratan kesesuaian lahan, seperti pada
Tabel 2.5. dan Gambar 2.3

Tabel 2.5 Kesesuaian Lahan Wilayah Kabupaten Bangli


Kesesuaian Lahan

Zone Curah
Ketinggian Kemiringa
Jenis Tanah HujanM Komoditi
m. (dpl) n(%)
m/Th

Permukiman 100-500 2-15 Regosol 1500 -

Tanaman 100-500 0-15 Regosol 2000 Padi sawah, padi


Pangan coklat ladang, palawija,
kekuningan, buah-buahan
regosol
berhumus

Perkebunan 100-1000 8-25 Regosol 1500- Palawija, sayur-


coklat 2000 sayuran, buah-buahan,
kekuningan, cengkeh, kopi, coklat,
regosol vanili, dan tanaman-
berhumus tanaman

Hutan 500-1000 15-25 Regosol 1500- Tanaman Tahunan


Produksi 2000 yang dapat menahan
dan menyimpan air
serta dapat
dibudidayakan

Hutan 750-2152 25>40 Regosol 2000 Tanaman Tahunan,


Lindung keras, mampu
menahan tanah,
menyerap air dan tidak
untuk produksi seperti
jati, pinus, mahoni,
cemara, dll

Pariwisata - - - Disesuaikan dengan


jenis wisata yang akan
dikembangkan

Sumber: RTRW Kabupaten Bangli

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 6


Pemerintah Kabupaten Bangli

Gambar 2.3 Kesesuaian Lahan Untuk Pertanian

Sumber: RTRW Kabupaten Bangli

f. Hidrologi
Hidrologi wilayah terdiri dari air permukaan dan air tanah. Air
permukaan terdiri dari Danau Batur dengan luas 1.667 Ha, kedalaman 70
meter, volume 815,58 juta/m3, dengan daerah tangkapan seluas 10.535
Ha. Sungai yang ada di Kabupaten Bangli berjumlah 14 buah yang
merupakan hulu-hulu sungai utama yang bermuara di bagian Selatan Pulau
Bali. Berdasarkan peta pengendalian pengambilan air tanah dan
perlindungan daerah resapan (Dep. ESDM), wilayah Kabupaten Bangli
dari bagian utara Kota Bangli ke arah utara semuanya merupakan Daerah
Resapan Air yang mengisi Cekungan Air Tanah (CAT) wilayah
Kabupaten/Kota Sarbagita termasuk wilayah Kabupaten Bangli bagian
selatan.
Jumlah potensi mata air di Kabupaten Bangli tersebar di 88 buah
titik di 42 desa dengan debit total 1.534,30 ltr/dt. Sungai-sungai yang
mengalir di wilayah umumnya pendek dan jenis alirannya bersifat

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 7


Pemerintah Kabupaten Bangli

ephemeral, yang sebagian besar terletak di sebelah Utara, sedangkan yang


mengalir ke bagian selatan lebih panjang, aliran sungainya kebanyakan
bersifat perenmial.

C. Potensi Pengembangan Wilayah


Luas lahan yang ada di Kabupaten Bangli, secara garis besar
dikelompokkan menjadi lahan pertanian dan lahan bukan pertanian. Lahan
pertanian di dikelompokkan lagi menjadi lahan sawah dan lahan pertanian
bukan sawah. Penggunaan lahan pada tahun 2014 didominasi berturut-
turut penggunaannya untuk lahan sawah seluas 2.916 Ha, lahan pertanian
bukan sawah 33.454 Ha dan lahan bukan pertanian seluas 15.711 Ha.
Pemanfaatan sawah terdapat di 4 (empat) Kecamatan, Kecamatan
Kintamani, Bangli, Susut dan Tembuku sedangkan Kecamatan Kintamani
didominasi pemanfaatan hutan, tegalan dan kebun

Tabel 2.6 Penggunaan Lahan Wilayah Kabupaten Bangli Tahun 2014

Penggunaan Susut Bangli Tembuku Kintamani Jumlah %


Lahan

Lahan 4.417 4.511 4.312 23.130 33.701 68,20


Pertanian

a. Lahan 1.241 727 808 140 2.916 5,90


Sawah
b. Lahan 3.176 3.784 3.504 22.990 30.785 62,30
Bukan
Sawah
Lahan Bukan 514 1115 520 13.562 15.711 31,80
Pertanian

Sumber: Bangli Dalam Angka 2015

a. Penggunaan Lahan Untuk Permukiman


Penggunaan lahan untuk permukiman dalam data BPS
direpresentasikan pada penggunaan lahan untuk pekarangan dan
sekitarnya. Pengertian pekarangan dan sekitarnya menurut data BPS
adalah lahan yang dipakai untuk rumah/bangunan termasuk halaman
sekitar rumah (pekarangan) yang tidak diusahakan untuk pertanian. Atas
dasar pengertian tersebut, maka dapat diasumsikan pengertian dimaksud
dalam hirarki fungsi kawasan termasuk dalam kawasan budidaya pada
hirarki 2 sebagai fungsi kawasan permukiman. Kawasan permukiman
adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik berupa
kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan
tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung perikehidupan dan penghidupan.
Luas pekarangan dan sekitarnya atau kawasan permukiman di
Kabupaten Bangli Tahun 2014 adalah 15.711 Ha atau 31,80% dari luas
wilayah Kabupaten Bangli. Luas kawasan permukiman di Kabupaten

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 8


Pemerintah Kabupaten Bangli

Bangli telah terus meningkat terutama di kawasan perkotaan, dan


kawasan-kawasan yang memliki prospek pengembangan ekonomi.

Kawasan permukiman terdiri dari kegiatan-kegiatan berikut :


• Permukiman Perkotaan yaitu kegiatan perumahan beserta fasilitas
penunjangnya di kawasan perkotaan Bangli yang merupakan ibukota
Kabupaten Bangli, kawasan perkotaan Kintamani, Kawasan Perkotaan
Susut dan Kawasan Perkotaan Tembuku.
• Permukiman Perdesaan yaitu kegiatan perumahan di pusat-pusat
permukiman desa dan permukiman yang tersebar di kawasan
perdesaan
• Kawasan dengan dominasi akomodasi wisata beserta fasilitas
penunjang pariwisata seperti di Kawasan Penelokan dan Kawasan
Toyabungkah
• Di dalam hitungan pekarangan atau kawasan permukiman juga
termasuk didalamnya kegiatan-kegiatan terbangun dengan fungsi
kegaiatan kepariwisataan, kegiatan perindustrian, bangunan
infrastruktur wilayah, kegiatan pelayanan pendidikan, pelayanan
perkantoran/pemerintahan, pelayanan kesehatan, peribadatan,
pertahanan keamanan, dan kegiatan bangunan umum lainnya

b. Penggunaan Lahan Untuk Pertanian Lahan Sawah


Berdasarkan ketentuan UU. No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang serta dipertegas dalam UU No. 41 Tahun 2009 tentang
Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan serta kearifan budaya
lokal Bali, maka seluruh lahan sawah yang ada di Kabupaten Bangli
sepatutnya dapat dipertahankan secara berkelanjutan.
Luas sawah di Kabupaten Bangli yaitu 2.916 Ha atau sebesar
5,90% dari luas wilayah Kabupaten Bangli. Dari data BPS Tahun 2014
subak sawah terbanyak terdapat di Kecamatan Bangli disusul ke
Kecamatan Susut, Tembuku dan paling sedikit berada di Kecamatan
Kintamani. Total keseluruhan di Kabupaten Bangli terdapat 110 subak
sawah, di Kecamatan Bangli terdapat 46 subak sawah sedangkan di
Kecamatan Susut sebanyak 36 subak sawah. Sedangkan di Kecamatan
Tembuku terdapat 23 subak sawah dan di Kecamatan Kintamani terdapat 5
subak sawah.
Keberadaan subak sawah merupakan bentuk sosio-agraris-religius,
yang keberadaannya sangat terkait dengan perkembangan sosial
masyarakat, ekonomi pertanian dan religius. Keterkaitan antara pertanian
dan pariwisata diperankan oleh subak sawah itu sendiri, baik sebagai
lembaga sosial-religius yang mendukung kebudayaan Bali, maupun
sebagai lembaga agraris ekonomis yang memproduksi berbagai produk
yang diperlukan pariwisata.

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 9


Pemerintah Kabupaten Bangli

Grafik 2. 1 Keberadaan Subak Sawah di Kabupaten Bangli Tahun 2014

Sumber: Profil Kabupaten Bangli 2015

c. Penggunaan Lahan Untuk Tegalan dan Perkebunan


Penggunaan lahan untuk kegiatan perkebunan di Kabupaten Bangli
berdasarkan data yang ada merupakan data campuran antara pemanfaatan
tegalan atau lahan kering atau hortikultura yang mencapai 59,75% dari
luas wilayah. Melihat data tersebut, secara sekilas dapat dilihat bahwa
potensi terbesar Kabupaten Bangli adalah perkebunan.
Berdasarkan data yang ada keunggulan komoditas perkebunan
yang telah dimiliki, Kabupaten Bangli yang telah dikenal luas secara
nasional maupun internasional adalah Kopi Arabika. Kopi Arabika
Kintamani memiliki citarasa yang khas, dan berciri khusus, sehingga
pemerintah telah memberikan Sertifikat Indikasi Geografis terhadap
komoditas Kopi Arabika tersebut. Pengakuan ini menunjukkan bahwa
komoditas Kopi Arabika adalah unggulan utama Bangli dan Bali yang
perlu terus didorong pengembangannya, terlebih sediaan lahan sisa masih
cukup luas. Berdasarkan data luas komoditas Kopi Arabika (sebagian
besar di Kecamatan Kintamani) baru diusahakan seluas 6.854 Ha.
Desa-desa di wilayah Kecamatan Kintamani yang telah
mengembangkan Kopi Arabika dan perlu diperluas arealnya adalah : Desa
Daup, Selulung, Belantih, Catur, Pengejaran, Belanga, Binyan, Batukaang,
dan Mengani. Sedangkan desa-desa sekitarnya yang yang mempunyai
telah mengembangkan dengan skala lebih kecil, namun berpeluang untuk
dapat dikembangkan secara luas adalah Desa Manikliyu, Langgahan,
Lembean, Bunutin, Bayunggede, Bayungcerik, Abuan, dan Bonyoh.
Selanjutnya juga telah dikembangkan komoditas baru berupa Kopi
Arabika Kopyol di Desa Landih dan telah mengadopsi perkebunan
Organik.
Komoditas hortikultura meliputi komoditas sayur mayur dan buah-
buahan serta tanaman lahan kering lainnya. Komoditas buah yang cukup
menonjol di Kabupaten Bangli adalah jeruk Kintamani. Pada keyataannya
tidak dapat dipisahkan secara tegas pemanfaatan lahan untuk tanaman
jeruk dan tanaman kopi, karena keduanya saling bercampur (tumpangsari).

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 10


Pemerintah Kabupaten Bangli

Sebagian besar areal komoditas perkebunan kopi akan bercampur dengan


tanaman jeruk. Pencampuran ini telah memberikan ciri yang khas khusus
kepada masing-masing komoditas. Rasa kopi arabika khas Kintamani
menurut pendapat yang telah berkembang lebih terasa kecut, sedangkan
jeruk kintamani ada rasa pahitnya. Potensi pengembangan tanaman jeruk
hampir sama dengan lokasi potensi pengembangan kopi arabika.

Gambar 2.4 Potensi Pengembangan Pertanian

Sumber: RTRW Kabupaten Bangli

Selanjutnya komoditas sayur mayur sangat berkembang di sekitar


Danau Batur, dengan memanfaatkan air danau yang diangkat ke daratan untuk

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 11


Pemerintah Kabupaten Bangli

pengairan. Komoditas yang menonjol adalah bawang merah, cabe, kol dan
sayuran lainnya. Sebaran lokasi pengembangan hortikultura adalah desa
Buahan, Kedisan, Songan A, Songan B, Terunyan, Abang Songan, Abang
Batudingding, Belandingan, dan Pinggan

Grafik 2.2 Perkembangan Produksi Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan


di Kabupaten Bangli Tahun 2010-2014

Sumber: Profil Kabupaten Bangli 2015

d. Penggunaan Lahan Untuk Hutan Negara


Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan alami
berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam
persekutuan alam lingkunganya, yang satu dengan lainnya tidak dapat
dipisahkan.
Hutan negara adalah hutan yang berada pada tanah yang tidak
dibebani hak atas tanah atau hutan milik negara yang fungsinya dapat berupa
hutan produksi maupun kawasan lindung. Hutan negara di wilayah Kabupaten
Bangli seluas kurang lebih 9.341 Ha, merupakan kawasan hutan yang
ditetapkan oleh pemerintah dengan fungsi Hutan Lindung (HL), Hutan
Produksi Terbatas (HPT) dan Taman Wisata Alam (TWA) terdiri atas :
1. Hutan Lindung Penulisan-Kintamani seluas kurang lebih 4.219 Ha;
2. Hutan Lindung Munduk Pengejaran seluas kurang lebih 613 Ha;
3. Hutan Lindung Gunung Abang-Agung seluas kurang lebih 1.407
Ha;
4. Hutan Produksi Terbatas Batur - Bukit Payang seluas kurang lebih
453 Ha;
5. Taman Wisata Alam Batur - Bukit Payang seluas kurang lebih
2.075 Ha; dan
6. Taman Wisata Alam Penelokan seluas kurang lebih 574 Ha.

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 12


Pemerintah Kabupaten Bangli

Tabel 2.7 Luas Kawasan Hutan Dirinci Menurut Kecamatan


di Kabupaten Bangli

Areal Hutan (Ha)

No Kecamatan Hutan Hutan Total


Hutan Hutan Suaka Wisata
Lindung Produksi Alam Alam

1 Susut - - - - -

2 Bangli - - - - -

3 Tembuku - - - - -

4 Kintamani 6.239,01 453 - 2.649,27 9.341,28

Total 6.239,01 453 - 2.649,27 9.341,28

Persentase 66,79 4,85 - 28,36 100

Sumber : Bangli Dalam Angka 2015

Di sisi lain tutupan lahan wilayah memang telah kritis. Pada kawasan
hutan lindung, hampir sebagian besar luasannya merupakan lahan sangat
kritis (tanpa vegetasi) bahkan sebagian besar merupakan lahan bekas aliran
lahar di sekitar Gunung Batur. Secara umum jumlah lahan kritis di
Kabupaten Bangli adalah 4,23% dari luas wilayah (sangat kritis ), agak kritis
(15,37%).

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 13


Pemerintah Kabupaten Bangli

Gambar 2.5 Penetapan Kawasan Hutan

Sumber: RTRW Kabupaten Bangli

e. Penggunaan Lahan Untuk Hutan Raya


Hutan raya adalah hutan yang tumbuh diatas tanah yang dibebani hak
milik maupun hak lainnya dengan luas minimum 0,25 Ha, penutupan tajuk
tanaman kayu dan tanaman lainnya lebih dari 50%.
Pengembangan tanaman hutan raya di Kabupaten Bangli merupakan
upaya pendayagunaan lahan yang memiliki karakter topografi yang curam
terutama lahan dengan kemiringan di atas 40% serta dalam upaya tetap
menjaga kelestarian lingkungan dan menjaga fungsi wilayah sebagai kawasan
resapan air Pulau Bali. Pengembangan hutan rakyat diharapkan dapat
menghasilkan komoditas kayu-kayuan untuk memenuhi kebutuhan
konstruksi bangunan maupun industri kerajinan.

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 14


Pemerintah Kabupaten Bangli

Berdasarkan persyaratan kriteria di atas, maka sediaan lahan yang


mungkin dikembangkan adalah seluas 20.149,90 Ha. Namun sangat disadari
pula bahwa lahan dengan kemiringan tersebut juga dapat dikembangkan
komoditas tanaman perkebunan dan hortikultura terutama buah-buahan. Pada
lahan yang sama, dapat dikembangkan berbagai kegiatan sehingga perlu
dilakukan harmonisasi sesuai kebutuhan dan tetap dalam koridor
terpeliharanya lingkungan. Data dari BPS pada Tahun 2015 pengembangan
hutan raya baru mencapai 3.918 Ha yang tersebar di 4 Kecamatan.

Tabel 2.8 Luas Lahan Pengembangan Hutan Raya Tahun 2015

NO KECAMATAN LUAS (Ha) JENIS KOMODITAS KAYU-KAYUAN

1 Susut 692 Kelompok kayu campuran (Albizia, Ampupu,


Mahoni, Nangka, Jempinis, Cemara, dll)

2 Bangli 983 Kelompok kayu campuran (Albizia, Ampupu,


Mahoni, Nangka, Jempinis, Cemara, dll)

3 Tembuku 597 Kelompok kayu campuran (Albizia, Ampupu,


Mahoni, Nangka, Jempinis, Cemara, dll)

4 Kintamani 1.646 Kelompok kayu campuran (Albizia, Ampupu,


Mahoni, Nangka, Jempinis, Cemara, dll)

JUMLAH 3.918

Sumber : Bangli dalam Angka 2015

Kontribusi sub sektor kehutanan terhadap PDRB adalah sebesar


0,05%. Pesatnya perkembangan pembangunan dan kepariwisataan
menyebabkan kebutuhan akan kayu sebagai bahan bangunan dan sebagai
bahan baku souvenir untuk wisatawan dimasa mendatang sangat dibutuhkan,
sehingga ke depan perlu dikembangkan budidaya tanaman kayu Albesia
sebagai kayu serba guna. Potensi pengembangan kayu ini yakni ± 20.149,90
Ha.

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 15


Pemerintah Kabupaten Bangli

Gambar 2.6 Potensi Pengembangan Hutan Raya

Sumber: RTRW Kabupaten Bangli

Selain tanaman kayu-kayuan tersebut di atas, Kabupaten Bangli


memiliki ikon sebagai wilayah penghasil bambu di Bali. Kabupaten Bangli
merupakan sentra produksi bambu yang memenuhi kebutuhan bambu untuk
kabupaten/kota di Provinsi Bali, baik untuk kegiatan upacara, maupun untuk
bangunan. Bambu dari Bangli telah mewarnai perwujudan bangunan-
bangunan atau bahan bangunan arsitektur tradisional Bali di seluruh wilayah
Bali maupun mancanegara. Beberapa desa di Bangli sampai saat ini juga
tetap mengandalkan ikon bambu sebagai daya tarik wisata, seperti Desa
Penglipuran, Desa Pengotan, Desa Bayunggede, serta sebaran desa lainnya
yang memang memanfaatkan bambu sebagai bahan baku utama untuk
bangunan rumah mereka.

f. Penggunaan Lahan Untuk Peternakan


Perkembangan peternakan diarahkan untuk meningkatkan populasi
dan produksi melalui diversifikasi dan intensifikasi untuk memenuhi
kebutuhan gizi masyarakat. Populasi ternak besar (Sapi) di Kabupaten

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 16


Pemerintah Kabupaten Bangli

Bangli pada tahun 2014 adalah 75.164 ekor, sedangkan populasi Kambing
dan Babi (Landrace, Bali, Saddle Back) yang dikelompokkan sebagai ternak
kecil berturut-turut adalah 1.291 ekor, dan 63.881 ekor. Jumlah pemotongan
ternak yang terjadi pada Tahun 2014 tercatat 250 ekor untuk Sapi, 1.458 ekor
untuk kambing dan 31.754 ekor untuk Babi.

g. Penggunaan Lahan Untuk Perikanan Air Darat


Sub sektor perikanan mempunyai peranan yang strategis sebagai
sumber pertumbuhan baru dalam upaya meningkatkan perekonomian
Kabupaten Bangli di masa mendatang terutama perikanan budidaya di
perairan Danau Batur. Komoditi perikanan yang paling potensial untuk
dikembangkan di Danau Batur dengan sistem Keramba Jaring Apung (KJA)
adalah ikan Nila dengan luas lahan yang baru dimanfaatkan rata-rata 0,8 Ha
pertahun dari potensi lahan perairan Danau Batur yang dapat dikembangkan
masih sangat luas yaitu maksimal 5% dari luas perairan Danau Batur sebesar
83,35 Ha. Produksi ikan rata-rata pertahunnya sebesar 3.862 ton untuk hasil
perikanan budidaya, sedangkan hasil penangkapan rata-rata 843,45 ton.

h. Penggunaan Lahan Untuk Kegiatan Kepariwisataan


Penggunaan lahan untuk kegiatan kepariwisataan saat ini, didasarkan
atas arahan RTRWP Bali dan sebaran daya tarik wisata yang ada dan
berpotensi dikembangkan lebih lanjut. Konsentrasi kegiatan kepariwisataan
saat ini sangat terlihat di Kawasan Penelokan, Kawasan Desa Penglipuran,
dan Kawasan Toyabungkah. Di kawasan tersebut telah berkembang
akomodasi wisata dan fasilitas penunjang pariwisata.
Perkembangan pemanfaatan ruang untuk kegiatan kepariwisataan, di
Kabupaten Bangli juga mempunyai permasalahan yang sangat pelik. Potensi
wisata terbesar di Kabupaten Bangli adalah pemandangan alam Gunung
Batur dan Danau Batur. Upaya untuk memanfaatkan potensi wisata tersebut
dengan membangun fasilitas akomodasi wisata beserta fasilitas penunjangnya
memberikan konflik kepentingan antara penjagaan terhadap lingkungan dan
terbatasnya lahan untuk pengembangan terutama di Kawasan koridor Kaldera
Gunung Batur, di Provinsi Bali satu-satunya Kabupaten yang yang tidak
memiliki kawasan pariwisata adalah Kabupaten Bangli. Dalam RTRWP Bali
Kawasan penelokan dan sekitarnya ditetapkan sebagai Kawasan Daya Tarik
Wisata Khusus.

D. Kawasan Rawan Bencana


Kabupaten Bangli sebagai bagian dari Pulau Bali rentan akan adanya
bencana alam, karena kedudukan Pulau Bali pada pada pertemuan tiga
lempeng tektonik utama dunia merupakan wilayah teritorial yang sangat
rawan terhadap bencana alam. Dilihat dari potensi bencana yang ada,
beberapa bencana yang berpotensi menimpa Kabupaten Bangli dapat dilihat
pada, antara lain:

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 17


Pemerintah Kabupaten Bangli

a. Kawasan Rawan Bencana Tanah Longsor


Kawasan rawan bencana tanah longsor adalah kawasan-kawasan
yang mempunyai potensi terjadinya gerakan tanah terutama pada kawasan-
kawasan yang memiliki perbukitan dengan kemiringan terjal. Sebaran
kawasan rawan bencana tanah longsor di Pulau Bali terbagi menjadi 4
(empat) kategori yang disebut Zona Kerentanan Gerakan Tanah yaitu: sangat
rendah, rendah, menengah, dan tinggi. Kawasan yang termasuk rawan
gerakan tanah untuk rawan tanah longsor adalah kawasan yang memiliki
zona kerentanan gerakan tanah tinggi.
Zona kerentanan gerakan tanah tinggi, berpotensi terjadi pada
kawasan dengan perbukitan yang terjal, karena pada zona ini sering terjadi
gerakan tanah, sedangkan gerakan tanah lama dan gerakan tanah baru masih
aktif bergerak, akibat adanya curah hujan yang tinggi dan dibarengi dengan
erosi yang kuat terutama pada kawasan perbukitan yang terjal.
Sebaran kawasan rawan gerakan tanah di Kabupaten Bangli
terutama terdapat pada kawasan yang memiliki kemiringan tanah di atas 40%
yang sebarannya terutama terdapat pada di seluruh dinding Kaldera Gunung
Batur, baik kaldera luar maupun kaldera dalam serta pada beberapa spot
kawasan tersebar di wilayah Kecamatan Kintamani lainnya serta di pinggir
sungai. Kawasan-kawasan tersebut merupakan kawasan yang termasuk dalam
zona kerentanan gerakan tanah tinggi.

Gambar 2.7 Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah Pulau Bali pada
Wilayah Kabupaten Bangli

Sumber: RTRW Kabupaten Bangli


b. Kawasan Rawan Bencana Letusan Gunung Berapi Batur
Di Provinsi Bali terdapat 2 ( dua ) kawasan rawan letusan gunung
berapi yaitu kawasan rawan bencana gunung berapi Gunung Agung dan
Gunung Batur. Kedua gunung berapi tersebut dapat diidentifikasi
berdasarkan karakteristik fisik sebagai berikut :

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 18


Pemerintah Kabupaten Bangli

¾ Kawasan dengan jarak radius tertentu dari pusat letusan yang


terpengaruh langsung dan tidak langsung dengan tingkat kerawanan
berbeda;
¾ Kawasan berupa lembah yang akan menjadi daerah aliran lahar dan
lava.
Gunung berapi Gunung Batur terletak di Kecamatan Kintamani.
Berdasarkan analisis data dari Direktorat Vulkanologi, Departemen Energi
dan Sumber Daya Mineral, kawawan rawan bencana alam letusan gunung
berapi Gunung Batur hanya berada disekitar lembah Gunung Batur.
Berdasarkan uraian sejarah, terjadinya Bahaya Gas beracun dapat
berupa mofet (CO dan CO2), Solfatara (H2S, H2SO4) dan adanya gas beracun
lainnya yang hanya muncul dan terkonsentrasi di daerah kawah dan lubang
letusan terutama bila keadaan cuaca buruk. Berdasarkan data yang ada serta
memperhatikan bentang alam Kaldera Gunung Batur, maka kawasan rawan
bencana letusan gunung berapi Gunung Batur menjadi 3 (tiga) zona, yang
sebarannya dapat dilihat pada Gambar 2.8 dan Tabel 2.9, terdiri atas :

1) Kawasan Rawan Bencana III(Zona Terlarang)


Adalah kawasan yang terlanda aliran lava, hujan abu dan kemungkinan
adanya gas beracun. Kawasan ini terutama di terletak daerah puncak
Gunung Batur, lereng bagian tenggara, selatan, barat daya, barat dan barat
laut. Pada kawasan yang termasuk Rawan Bencana III, tidak
diperkenankan untuk mendirikan perumahan atau untuk kegiatan wisata.

2) Kawasan Rawan Bencana II (Zona Bahaya)


Adalah kawasan yang berpotensi terlanda hujan abu lebat dan
kemungkinan perluasan aliran lava serta lontaran batu pijar. Kawasan ini
mencakup kaki Gunung Batur sebelah utara, timur laut dan timur hingga
berbatasan dengan dinding kaldera dalam Batur dan Danau Batur. Luas
zona bahaya meliputi jari-jari ± 3 km dari puncak Gunung Batur.

3) Kawasan Rawan Bencana I (Zona Waspada);


Adalah kawasan yang hanya terancam hujan abu dan kemungkinan
lontaran batu pijar, meliputi kawasan Kaldera Gunung Batur dengan
radius ± 6 km dari puncak Gunung Batur. Kawasan cukup layak dan
diperbolehkan adanya kegiatan pemukiman dan penunjangnya.

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 19


Pemerintah Kabupaten Bangli

Gambar 2.8 Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung Api Batur


PETA KAWASAN RAWAN BENCANA GUNUNG API BATUR

Sumber: RTRW Kabupaten Bangli

Selanjutnya pada kawasan zona terlarang juga berpotensi terjadi


adanya rawan bahaya gas beracun yang dianalisis berdasarkan pada kawasan
yang berpotensi dan /atau pernah mengalami bahaya gas beracun terutama
didaerah kawah / Kaldera Gunung Berapi Batur.

Tabel 2.9 Sebaran Dusun pada Desa-Desa Rawan Letusan


Gunung Berapi Batur
Desa Dusun Rawan Rawan Rawan
Bencana III Bencana II Bencana I

Batur Utara Yeh Mampeh - -

Tadang Buanasari - - X

Batur Selatan Bantang Tingkad X - -

Masembudikarya - - X

Kertabuana - - X

Kertabudi - - X

Batur Tengah Toyabongkah X - -

Telemba - - X

Bugbugan - - x

Penelokan - - X

Bubungklambu - - X

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 20


Pemerintah Kabupaten Bangli

Desa Dusun Rawan Rawan Rawan


Bencana III Bencana II Bencana I

Jati X - -

Songan A Dalem X X -

Yehpanas - X -

Serongga - X -

Uludanu - X X

Belingkang - X X

Pulu - X X

Songan A X -

Tabu - X -

Bantas - - X

Songan B Songan B - X -

Pinggan Pinggan - - X

Buanasari - - X

Br. Buanasari - - X

Sukawana Paketan - - X

Kutadalam - - X

Kintamani Wiradarma - - X

Surakarma - - X

Pasar - - X

Jayamaruti - - X

Sudihati - - X

Kedisan Kedisan - - X

Buahan Binyan - - X

Buahan - X

Waru - - X

Ab. Btdinding Bubung - - X

Dukuh - - X

Suter Abangdukuh - - X

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 21


Pemerintah Kabupaten Bangli

Desa Dusun Rawan Rawan Rawan


Bencana III Bencana II Bencana I

Abang - - X

Trunyan Mukus - - X

Terunyan - - X

Sumber: RTRW Kabupaten Bangli

c. Kawasan Rawan Bencana Gempa Bumi


Kawasan Rawan Bencana Gempa Bumi adalah kawasan yang
berada pada daerah/kawasan yang berpotensi terjadinya gempa bumi atau
yang pernah/sering terjadinya gempa bumi. Kawasan rawan bencana gempa
bumi ditetapkan dengan kriteria sebagai kawasan yang berpotensi dan/atau
pernah mengalami gempa bumi dengan skala VII sampai XII Modified
Mercally Intencity (MMI).
Untuk Kabupaten Bangli, sejarah kegempaan yang ada tidak terlalu
banyak, kecuali gempa setempat terkait letusan gunung berapi Batur yang
berupa Gempa Vulkanik. Menurut Peta kawasan rawan bencana gempa bumi
di Bali yang diterbitkan oleh Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi
Bencana Geologi, Kabupaten Bangli termasuk kategori potensi kawasan
rawan bencana Provinsi Bali termasuk dalam Kawasan Rawan Bencana
Gempa Bumi Menengah.

Gambar 2.9 Potensi Kawasan Rawan Bencana Gempa Bumi di Kabupaten Bangli

Sumber: Bappeda Provinsi Bali

d. Kawasan Rawan Bencana Kebakaran


Kawasan rawan bencana kebakaran, terutama terjadi pada kawasan
lahan kering dan kawasan hutan. Pemicu terjadinya potensi kebakaran adanya
kondisi iklim dan cuaca yang merangsang terjadinya kebakaran.

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 22


Pemerintah Kabupaten Bangli

Salah satu penyebab terjadinya kebakaran hutan adalah adanya


hutan bervegetasi homogen dan curah hujan rendah, serta dominasi pohon
pinus yang mengeluarkan zat ektraktif yang mudah terbakar. Kawasan hutan
yang rawan kebakaran yaitu RPH Kintamani Barat, RPH Kintamani Timur
dan RPH Penelokan.

2.1.2. Demografi
A. Kependudukan
Penduduk pada dasarnya bisa dilihat dari dua sisi yaitu penduduk
sebagai beban pembangunan dan potensi pembangunan. Penduduk sebagai
beban pembangunan karena ketidakseimbangan antara pertumbuhan
penduduk dengan pertumbuhan ekonomi, sedangkan penduduk sebagai
potensi pembangunan akan memberikan kontribusi terhadap pembangunan
itu sendiri karena dengan adanya penduduk yang besar akan menciptakan
permintaan sehingga secara kumulatif berdampak positif terhadap kegiatan
pembangunan yang dapat mendorong kesejahteraan masyarakat.
Data kependudukan merupakan salah satu sumber informasi untuk
suatu kegiatan perencanaan. Dengan adanya informasi data kependudukan
tersebut, rancangan suatu perencanaan dapat terukur dengan baik dari sisi
target sasaran serta dampak atau outcome, yang diharapkan.
Pada hakekatnya pengertian penduduk lebih ditekankan pada
komposisi penduduk. Pengertian ini mempunyai arti yang sangat luas; tidak
hanya meliputi pengertian umur, jenis kelamin dan lainnya, tetapi juga
klasifikasi ketenagakerjaan, tingkat pendidikan, agama, ciri sosial, dan angka
statistik lainnya yang menyatakan distribusi frekuensi. Selain itu komposisi
penduduk juga menyatakan pergerakan sosial yang memperlihatkan
perubahan status penduduk. Perubahan ini tidak hanya melalui pertambahan
secara alami tetapi juga melalui berbagai kegiatan ekonomi dan sosial.
Dari data kependudukan tersebut dapat dibuat sebuah proyeksi
beberapa Tahun kedepan, sehingga perencanaan tidak hanya untuk kebutuhan
sesaat tetapi juga dapat diimplementasikan dalam jangka waktu tertentu.
Proyeksi penduduk tersebut bukan merupakan ramalan, tetapi perhitungan
ilmiah yang didasarkan pada asumsi-asumsi tertentu berdasarkan komponen-
komponen laju pertumbuhan penduduk.
Menurut BPS, Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah
penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu
sebelumnya. Kelahiran dan perpindahan penduduk dari luar wilayah masuk
disuatu wilayah menyebabkan bertambahnya jumlah penduduk di wilayah
yang bersangkutan. Sedangkan kematian dan perpindahan penduduk ke
wilayah lain menyebabkan berkurangnya jumlah penduduk di wilayah
tersebut.
Jumlah penduduk Kabupaten Bangli dari data BPS pada Tahun
2012 sebanyak 218.700 jiwa, sedangkan pada Tahun 2013 sebanyak 220.000
jiwa meningkat di Tahun 2014 menjadi 221.300. Berdasarkan data tersebut
dibandingkan Tahun sebelumnya menunjukkan peningkatan dengan angka
pertumbuhan 0,55%. Dinamika kependudukan ini disebabkan oleh faktor
alamiah seperti kelahiran dan kematian maupun disebabkan oleh perpindahan

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 23


Pemerintah Kabupaten Bangli

penduduk. Berkembangnya jumlah penduduk merupakan indikator yang


menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi di Kabupaten Bangli semakin
membaik. Faktor penarik seperti terbukanya lapangan pekerjaan mampu
menarik migrasi penduduk ke Kabupaten Bangli.
Tabel 2.10 Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Bangli 2010-2014

Laju Pertumbuhan
Kecamatan 2010-2011 2011 - 2012 2012 – 2013 2013 – 2014

Susut 0,42 0,51 0,37 0,46


Bangli 0,93 0,82 0,77 0,81
Tembuku 0,38 0,44 0,38 0,29
Kintamani 0,60 0,58 0,69 0,65
Rata-rata 0,58 0,59 0,55 0,55
Sumber: BPS Kabupaten Bangli

Grafik 2.3 Proyeksi Penduduk Kabupaten Bangli Tahun 2010-2020

Sumber: Profil Kabupaten Bangli 2015

Jika diperhatikan proyeksi penduduk Kabupaten Bangli sampai


Tahun 2020, penduduk di Kabupaten Bangli terus bertambah. Dari hasil
proyeksi ini mengindikasikan bahwa pemerintah daerah harus tanggap
terhadap pelayanan dan penyediaan sarana prasarana wilayah. Selain itu
berbagai masalah kependudukan juga harus diantisipasi. Penataan ruang
harus lebih diperhatikan untuk meningkatkan daya dukung dan daya tampung
lingkungan.
Ketersedian data Kepadatan Penduduk sangat diperlukan untuk
pengambilan kebijakan pembangunan lebih tepat sasaran. Semakin padat
suatu wilayah, maka semakin membutuhkan perhatian yang besar dibanding
wilayah yang sebaliknya. Angka Kepadatan Penduduk menunjukan rata-rata

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 24


Pemerintah Kabupaten Bangli

jumlah penduduk tiap 1 kilometer persegi. Semakin besar Angka


Kepadatan Penduduk menunjukan bahwa semakin padat penduduk yang
mendiami wilayah tersebut.
Berdasarkan pembagian distribusi penduduk di 4 (empat)
kecamatan yang ada di Kabupaten Bangli pada Tahun 2014, wilayah yang
memiliki Angka Kepadatan Penduduk terbesar yakni di Kecamatan Susut
sebesar 893,9 jiwa/km2, kemudian yang terkecil yakni Kecamatan Kintamani
252,7 jiwa/km2 (lihat tabel 3.5). Sementara berdasar persentase Distribusi
Penduduk, terbesar ada di Kecamatan Kintamani yakni 42%.

Gambar 2.10 Kepadatan Penduduk menurut Kecamatan


di Kabupaten Bangli Tahun 2014

Sumber: Profil Kabupaten Bangli 2015

B. Rasio Ketergantungan
Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah perbandingan
antara jumlah penduduk berumur 0-14 Tahun, ditambah dengan jumlah
penduduk 65 Tahun keatas, dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-
64 Tahun. Rasio ketergantungan dapat dibagi menurut usia yakni Rasio
Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua. Rasio Ketergantungan
Muda adalah perbandingan jumlah penduduk umur 0-14 Tahun dengan
jumlah penduduk umur 15-64 Tahun. Rasio Ketergantungan Tua adalah

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 25


Pemerintah Kabupaten Bangli

perbandingan jumlah penduduk umur 65 tahun ke atas dengan jumlah


penduduk di usia 15-64 tahun.
Rasio ketergantungan (Dependency Ratio) dapat digunakan sebagai
indikator secara kasar untuk menunjukkan keadaan ekonomi. Dependency
Ratio merupakan bagian dari salah satu indikator demografi. Semakin tinggi
persentase Dependency Ratio menunjukkan semakin tinggi beban yang harus
ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang
belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan persentase Dependency
Ratio yang semakin rendah menunjukkan semakin rendah beban yang
ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang
belum produktif dan tidak produktif lagi.
Berdasarkan data proyeksi penduduk yang dikeluarkan Badan Pusat
Statistik Kabupaten Bangli 2014 menunjukkan bahwa Jumlah Penduduk yang
diklasifikasikan berdasarkan kelompok umur 0-14 tahun pada tahun 2009,
sebanyak 48.366 orang dan pada tahun 2014 sebanyak 56.100 orang. Jumlah
penduduk usia 15–64 tahun pada tahun 2009 sebanyak 150.840 orang, dan
pada tahun 2014 sebanyak 145.200 orang. Sedangkan penduduk usia diatas
65 Tahun ke atas pada tahun 2009 sejumlah 15.779 orang, dan pada tahun
2014 sejumlah 19.900 orang. Dari ketiga kategori tersebut, kategori antara
usia 15-64 tahun atau kategori usia produktif mengalami penurunan, seperti
pada grafik 2.4 berikut:
Grafik 2.4 Rasio Ketergantungan Tahun 2010-2014 di Kabupaten Bangli

Sumber: Profil Kabupaten Bangli 2015

C. Piramida Penduduk dan Sex Rasio


Jika diperhatikan piramida penduduk di Kabupaten Bangli tahun
2014 memiliki bentuk limas (expansive) terlihat seperti Grafik 2.5. Bentuk
ini menunjukkan bahwa jumlah penduduk usia muda lebih banyak daripada
usia dewasa maupun tua. Kondisi ini lasim terjadi di Negara-negara
berkembang seperti Indonesia, Filipina, Mesir dan Nigeria. Tingkat kelahiran
yang tinggi mengakibatkan terlampauinya jumlah penduduk tua. Melebarnya
grafik pada usia 5-9 mengindikasikan tingginya tingkat kelahiran pada Tahun
2007-2011.

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 26


Pemerintah Kabupaten Bangli

Grafik 2.5 Piramida Penduduk Bangli Tahun 2014

Sumber: Bangli Dalam Angka 2015

Grafik 2.6 Sex Ratio Penduduk Kabupaten Bangli Tahun 2014

Sumber: Bangli Dalam Angka 2015

Jika diperhatikan indikator lainnya yaitu Sex Ratio. Sex Ratio di


Kabupaten Bangli pada tahun 2014 sebesar 102,5. Angka Sex Ratio ini
terlihat paling tinggi di Kecamatan Kintamani yaitu sebesar 103,7. Sex Ratio
atau Rasio Jenis Kelamin adalah angka perbandingan yang menunjukkan
jumlah laki-laki dari setiap 100 orang perempuan yang terdapat di suatu
wilayah pada waktu tertentu.
D. Penduduk Lanjut Usia
Indonesia akan menikmati bonus demografi ketika jumlah
penduduk dengan usia produktif sangat besar, sementara penduduk usia
mudanya semakin mengecil dan penduduk lanjut usia (lansia) belum
membesar. Pemerintah sendiri mengklaim bonus demografi ini sudah
dinikmati sejak 2012 dimana rasio ketergantungan penduduk di bawah 50%
per 100 penduduk usia produktif.

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 27


Pemerintah Kabupaten Bangli

Dengan kekuatan tenaga kerja produktif, ke depannya Bangsa


Indonesia diharapkan mampu menguasai ekonomi dunia. Puncak bonus
demografi yang dinikmati Indonesia, diperkirakan terjadi tahun 2028-2031.
Setelah itu, jumlah penduduk lansia (jompo) akan membesar.
Jumlah penduduk lansia yang membesar ternyata berpotensi
memberikan banyak benefit jika tangguh, sehat dan tetap produktif.
Penduduk lansia tersebut bahkan diprediksi menjadi bonus demografi kedua
bagi Indonesia. Namun demikian, menjadikan penduduk lansia tetap sehat,
tangguh dan produktif tentu membutuhkan banyak persiapan serta dukungan
dari semua pihak. Persoalan kualitas gizi, sanitasi serta dukungan lingkungan
yang sehat kemudian menjadi beberapa hal prioritas yang wajib diwujudkan,
sama halnya dengan penyiapan kualitas penduduk usia produktif. Mengingat
begitu besarnya peran penduduk lansia, kebijakan yang akan diambil oleh
pemerintah harus komprehensif bersinergi dengan kebijakan penduduk usia
produktif

Tabel 2.11. Jumlah Penduduk Jompo Di Kabupaten Bangli


Jompo Potensial Jompo Terlantar
Kecamatan Jumlah
Laki Wanita Jumlah Laki Wanita Jumlah
Susut 692 678 1.370 521 622 1.143 2.513
Bangli 765 775 1.540 641 606 1.247 2.787
Tembuku 554 566 1.120 816 873 1.689 2.809
Kintamani 1.460 1.480 2.940 1.226 1.277 2.503 5.44
Jumlah
2014 3.471 3.499 6.970 3.204 3.378 6.582 13.552
2013 7.569 7.778 5.347 780 1.102 1.88 7.22
2012 290 47 768 462 66 1.13 1.89
2011 290 47 768 462 66 1.13 1.89
2010 - - - 2.486 2.453 4.93 4.93
Sumber : Profil Kabupaten Bangli 2015

E. Agama dan Kepercayaan


Kehidupan dan kesadaran untuk menjalankan ajaran agama
berkembang dengan baik. Demikian juga telah tumbuh kesadaran yang kuat
di kalangan pemuka agama untuk membangun hubungan sosial antar umat
beragama baik secara intern maupun eksternal. Perkembangan fasilitas
keagamaan dalam bentuk fisik seperti pura, mesjid, vihara, kelenteng dan
gereja mengalami perubahan, pada fasilitas pura kayangan tiga sebanyak 552
buah, Swagina sebanyak 211 buah, sedangkan fasilitas Mushola mengalami
peningkatan sebanyak 2 buah, sedangkan pada tahun 2014, jumlah pemeluk
agama masih tetap paling banyak adalah pemeluk Agama Hindu pemeluk
agama Islam, Budha, Protestan dan Katolik. Keberadaan tempat ibadah
berbagai agama di Kabupaten Bangli menunjukkan bahwa masyarakat di
Kabupaten Bangli memiliki tingkat toleransi yang tinggi terhadap pemeluk
agama lain. Data jumlah pemeluk agama seperti dalam tabel berikut :

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 28


Pemerintah Kabupaten Bangli

Tabel 2.12 Jumlah Pemeluk Agama Di Kabupaten Bangli 2014


AGAMA(ORANG)
Kabupaten Jumlah
Hindu Islam Budha Kristen Katolik Konghucu

Bangli 281.062 2.185 921 437 149 2 284.756


Sumber : Profil Kabupaten Bangli 2015

Grafik.2.7. Perkembangan Tempat Peribadatan di Kabupaten Bangli

Sumber : Profil Kabupaten Bangli 2015

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 29


Pemerintah Kabupaten Bangli

2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat


2.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
A. Pertumbuhan PDRB
Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi
perekonomian secara makro adalah data Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB). Terdapat 2 (dua) jenis penilaian PDRB yaitu atas dasar harga
berlaku dan atas dasar harga konstan. Strukur ekonomi Kabupaten Bangli
ditunjukkan dengan PDRB 2014 masih didominasi oleh sektor pertanian.
Sektor ini mempengaruhi sepertiga nilai PDRB Bangli.

Grafik 2.8 Struktur Ekonomi Wilayah Berdasarkan Kontribusi Sektor Ekonomi di


Kabupaten Bangli Tahun 2014

Sumber: Bangli Dalam Angka 2015

Perkembangan PDRB Kabupaten Bangli menurut harga berlaku dan


harga konstan periode tahun 2010–2014 tersaji pada Tabel 2.13 dan Tabel
2.14 berikut ini.

Tabel 2.13 PDRB Kabupaten Bangli Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga
Berlaku Tahun Dasar 2010=100, Tahun 2010─2014
Lapangan Usaha 2010 2011 2012 2013* 2014**

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 799.564,8  847.953,2  924.141,3  1.038.991,5  1.178.130,4 

B Pertambangan dan Penggalian 64.417,7  74.192,2  88.452,0  101.224,1  113.676,6 

C Industri Pengolahan 279.952,5  291.491,7  314.524,8  358.428,7  418.381,8 

D Pengadaan Listrik dan Gas 843,2  801,1  786,9  770,6  1.018,4 

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 30


Pemerintah Kabupaten Bangli

Lapangan Usaha 2010 2011 2012 2013* 2014**

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,


E 2.029,8  2.024,3  2.084,0  2.243,1  2.507,2 
Limbah dan Daur Ulang

F Konstruksi 191.090,9  214.850,1  274.130,3  306.441,9  332.772,7 

Perdagangan Besar dan Eceran;


G 268.044,4  303.780,9  329.229,5  369.589,9  435.825,5 
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

H Transportasi dan Pergudangan 34.487,2  36.599,4  39.921,7  47.495,5  57.792,8 

Penyediaan Akomodasi dan Makan


I 309.780,9  349.269,2  399.864,0  475.036,8  590.586,4 
Minum

J Informasi dan Komunikasi 127.425,2  138.418,8  150.186,6  159.541,7  178.924,1 

K Jasa Keuangan dan Asuransi 64.906,9  71.453,0  85.991,8  103.467,5  121.460,2 

L Real Estat 95.060,0  102.328,4  111.239,4  125.547,7  145.930,3 

M Jasa Perusahaan 15.655,4  16.294,1  17.621,9  19.960,3  23.256,6 

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan


N 323.654,7  411.442,5  420.300,5  428.858,4  498.222,3 
dan Jaminan Sosial Wajib

O Jasa Pendidikan 58.117,1  64.493,4  68.581,6  84.414,3  99.241,0 

p Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 35.901,4  39.437,3  43.748,4  51.990,1  61.060,2 

Q Jasa lainnya 76.524,5  83.521,5  91.873,1  105.484,6  122.862,4 

2.747.456,5  3.048.351,0  3.362.677,7  3.779.486,8  4.381.648,8 

Produk Domestik Regional Bruto 2.747.456,5  3.048.351,0  3.362.677,7  3.779.486,8  4.381.648,8 

* Angka sementara

** Angka sangat sementara

Sumber: BPS Kabupaten Bangli

Tabel 2.14 PDRB Kabupaten Bangli Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga
Konstan Tahun Dasar 2010=100, Tahun 2010 - 2014
Lapangan Usaha 2010 2011 2012 2013* 2014**

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 799.564,8  810.339,8  853.911,4  873.105,1  900.296,4 

B Pertambangan dan Penggalian 64.417,7  70.840,9  82.019,7  88.785,3  87.888,3 

C Industri Pengolahan 279.952,5  274.540,0  285.470,0  314.755,6  341.204,0 

D Pengadaan Listrik dan Gas 843,2  915,2  1.016,3  1.108,0  1.129,0 

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 31


Pemerintah Kabupaten Bangli

Lapangan Usaha 2010 2011 2012 2013* 2014**

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,


E 2.029,8  2.025,5  2.090,2  2.223,8  2.366,8 
Limbah dan Daur Ulang

F Konstruksi 191.090,9  202.832,6  242.066,6  258.575,0  261.039,1 

Perdagangan Besar dan Eceran;


G 268.044,4  281.724,8  298.306,4  328.017,5  349.238,5 
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

H Transportasi dan Pergudangan 34.487,2  35.943,5  37.963,4  40.863,6  44.359,2 

Penyediaan Akomodasi dan Makan


I 309.780,9  327.491,2  350.172,0  377.070,5  399.990,3 
Minum

J Informasi dan Komunikasi 127.425,2  138.046,8  149.227,1  159.101,5  169.074,6 

K Jasa Keuangan dan Asuransi 64.906,9  67.877,5  74.036,8  84.753,4  92.216,5 

L Real Estat 95.060,0  98.786,5  105.075,8  113.292,5  122.452,7 

M Jasa Perusahaan 15.655,4  16.083,8  16.411,1  18.068,1  19.294,2 

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan


N 323.654,7  404.951,3  409.102,6  412.028,5  453.320,7 
dan Jaminan Sosial Wajib

O Jasa Pendidikan 58.117,1  64.150,9  64.318,5  73.758,5  81.056,5 

P Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 35.901,4  38.027,8  40.308,1  45.830,7  51.182,2 

Q Jasa lainnya 76.524,5  81.565,2  85.562,0  89.824,0  96.107,3 

2.747.456,5         

Produk Domestik Regional Bruto 2.747.456,5  2.916.143,2  3.097.058,0  3.281.161,8  3.472.216,3 

* Angka sementara

** Angka sangat sementara

Sumber: BPS Kabupaten Bangli

Pertumbuhan ekonomi, merupakan salah satu indikator untuk menilai


tingkat kemajuan pembangunan disuatu daerah yang juga merupakan salah
satu dampak nyata atas keberhasilan dari beberapa kebijakan ekonomi yang
diterapkan pada waktu sebelumnya sehingga pembangunan secara
keseluruhan juga bergerak kearah yang lebih baik.
Selama kurun periode 2011–2014 pertumbuhan ekonomi Kabupaten
Bangli terjadi fluktuasi, Pertumbuhan ekonomi Bangli pada Tahun 2014
sebesar 5,82 lebih rendah dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya 5,94.
Dilihat dari pertumbuhan persektor maka pertumbuhan ekonomi pada
masing-masing sektor relatife melambat, sektor yang merupakan sektor
unggulan yaitu sektor pertanian mengalami pertumbuhan dari 1,35 % di
tahun 2011 menjadi 3,11% di Tahun 2014.

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 32


Pemerintah Kabupaten Bangli

Daya saing ekonomi daerah bertujuan untuk memberikan pertumbuhan


ekonomi yang berkelanjutan, yaitu mengembangkan sektor unggulan sesuai
dengan potensi dan kebutuhan daerah dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah dan
desentralisasi fiskal, peran pemerintah daerah dalam mengupayakan daya
saing daerah menjadi sangat penting dan strategis. Peran pemerintah daerah
dalam pelaksanaan otonomi daerah meliputi (1) keselarasan, dan (2)
keserasian. Selaras dalam memberikan pelayanan dan meningkatkan peran
serta, prakarsa, dan memberdayakan masyarakat yang memperhatikan
kepentingan dan aspirasi masyarakat. Serasi dalam menyelenggarakan
hubungan antar tingkat pemerintahan, baik antar daerah maupun antara pusat
dan daerah. Sementara itu, instrumen utama dalam pelaksanaan desentralisasi
fiskal adalah pendanaan atas penyerahan urusan kepada daerah yang
proporsional, adil, demokratis, dan transparan dengan memperhatikan potensi
dan kebutuhan daerah. Pelaksanaan desentralisasi fiskal bermakna pada
mengelola keuangan secara efektif, efisien, dan akuntabel guna mendukung
pelayanan publik. Laju pertumbuhan riil PDRB Kabupaten Bangli menurut
lapangan usaha yang ada dari Tahun 2011-2014 ditampilkan dalam tabel
berikut:

Tabel 2.15 Laju Pertumbuhan Riil PDRB Kabupaten Bangli Menurut Lapangan
Usaha, 2011─2014 (Persen)
Lapangan Usaha 2011 2012 2013* 2014** Rata-rata

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1,35 5,38 2,25 3,11 3,02

B Pertambangan dan Penggalian 9,97 15,78 8,25 (1,01) 8,25

C Industri Pengolahan (1,93) 3,98 10,26 8,40 5,18

D Pengadaan Listrik dan Gas 8,54 11,05 9,02 1,90 7,63

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,


E (0,21) 3,20 6,39 6,43 3,95
Limbah dan Daur Ulang

F Konstruksi 6,14 19,34 6,82 0,95 8,32

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi


G 5,10 5,89 9,96 6,47 6,85
Mobil dan Sepeda Motor

H Transportasi dan Pergudangan 4,22 5,62 7,64 8,55 6,51

Penyediaan Akomodasi dan Makan


I 5,72 6,93 7,68 6,08 6,60
Minum

J Informasi dan Komunikasi 8,34 8,10 6,62 6,27 7,33

K Jasa Keuangan dan Asuransi 4,58 9,07 14,47 8,81 9,23

L Real Estat 3,92 6,37 7,82 8,09 6,55

N Jasa Perusahaan 2,74 2,04 10,10 6,79 5,41

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 33


Pemerintah Kabupaten Bangli

Lapangan Usaha 2011 2012 2013* 2014** Rata-rata

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan


O 25,12 1,03 0,72 10,02 9,22
dan Jaminan Sosial Wajib

P Jasa Pendidikan 10,38 0,26 14,68 9,89 8,80

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 5,92 6,00 13,70 11,68 9,32

R Jasa lainnya 6,59 4,90 4,98 7,00 5,87

Produk Domestik Regional Bruto 6,14 6,20 5,94 5,82 6,03

* Angka sementara

** Angka sangat sementara

Sumber : BPS Kabupaten Bangli

Kurun waktu tiga tahun terakhir pertumbuhan ekonomi wilayah


Kabupaten Bangli terlihat mengalami penurunan. Periode Tahun 2012-2014
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bangli melambat dari 6,2% menjadi
5,82%. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional dan
pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali, bahwa pertumbuhan ekonomi di
Kabupaten Bangli masih diatas rata-rata nasional (5,46) dan masih berada
diatas rata-rata Provinsi Bali (3,81). Pelambatan pertumbuhan ekonomi
terlihat tidak hanya terjadi di Kabupaten Bangli saja, secara rata-rata
pelambatan pertumbuhan ekonomi juga terjadi secara nasional dan regional
dalam provinsi.

Grafik 2.9 Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Bangli Tahun 2011 - 2014

Sumber: BPS Kabupaten Bangli, Tahun 2015

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 34


Pemerintah Kabupaten Bangli

Salah satu strategi yang dapat diterapkan dalam rangka meningkatkan


perekonomian daerah yaitu dengan cara meningkatkan daya saing daerah.
Daya saing merupakan kemampuan suatu daerah dibanding daerah lain dalam
menetapkan strategi yang tepat untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Dengan kata lain, daya saing adalah interaksi yang kompleks
antara faktor input (sebagai faktor utama pembentuk daya saing) dan output
(inti dari kinerja perekonomian, yaitu meningkatkan kesejahteraan
masyarakat) yang ada di daerah masing-masing.

B. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)


Upaya untuk membangun kualitas sumberdaya manusia tetap menjadi
perhatian penting, mengingat sumberdaya manusia merupakan subyek dan
sekaligus obyek pembangunan. Kualitas sumberdaya manusia semakin baik
antara lain ditandai dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia
(IPM). IPM Kabupaten Bangli selama kurun waktu 2010–2013 dengan
perhitungan metode lama terus mengalami peningkatan, yaitu sebesar 70,71
Tahun 2010 menjadi 72,80 di tahun 2013, sedangkan pada tahun 2014 terjadi
perubahan metode perhitungan dengan tiga indikator tunggal yaitu umur
angka harapan hidup, lama bersekolah dan harapan lama bersekolah. IPM
Kabupaten Bangli tahun 2014 adalah 65,75.
Tabel 2.16 Komponen IPM Kabupaten Bangli Tahun 2010 – 2014
Tahun
Keterangan
2010 2011 2012 2013 2014
Umur Harapan Hidup 68,80 68,98 69,18 69,36 69,44
Angka Melek Huruf 83,80 85,64 85,83 85,91 87,78
Rata-rata Lamanya Sekolah
5,93 5,97 6,01 6,35 6,38
Metode baru
Rata-rata Lamanya Sekolah
6,63 6,66 6,68 6,70 N/A
Metode lama
Harapan Lama Bersekolah 10,49 10,50 10,75 11,01 11,15
Pengeluaran rata-rata perkapita
9.797 10.113 10.341 10.424 10.469
Rp. (000)
IPM BANGLI Metode Baru 63,43 63,87 64,53 65,47 65,75
IPM BANGLI Metode Lama 70,71 71,42 71,80 72,80 -
Sumber : Bangli Dalam Angka 2015

C. Laju Inflasi
Indikator ekonomi yang tidak kalah penting dalam menjaga stabilitas
moneter adalah inflasi. Dalam ilmu ekonomi, inflasi sering didefinisikan
sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum. Jadi besarnya inflasi,
hanya menggambarkan besarnya perubahan harga. Bisa saja harga
sebenarnya masih tergolong rendah akan tetapi jika meningkat dari periode
sebelumnya dikatakan inflasi, atau sebaliknya harga yang relatif tinggi dan
hanya mengalami sedikit penurunan disebut sebagai deflasi.
Dilihat dari penyebabnya, inflasi bisa terjadi karena dorongan
permintaan (demand pull inflation) maupun dorongan kenaikan biaya

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 35


Pemerintah Kabupaten Bangli

produksi (cost push inflation). Inflasi akibat dorongan permintaan terjadi,


ketika permintaan akan barang dan jasa sangat tinggi, sehingga menyebabkan
harga barang dan jasa tersebut mengalami peningkatan.
Sementara inflasi akibat dorongan biaya produksi terjadi ketika biaya
produksi (input) mengalami peningkatan sehingga mengakibatkan harga
produk-produk (output) yang dihasilkan juga ikut meningkat. Perhitungan
angka inflasi tersebut dilaksanakan di 82 (delapan puluh dua) kota di
Indonesia yang secara periodik diumumkan oleh Badan Pusat Statistik. Data
Perhitungan laju inflasi hanya dilakukan di BPS Provinsi Bali, sehingga
untuk mengetahui angka inflasi di Kabupaten Bangli menggunakan acuan
perhitungan angka inflasi di kota terdekat, yaitu Kota Denpasar,
perkembangan inflasi Tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut :

Tabel 2.17 Perkembangan Laju Inflasi Kota Denpasar Tahun 2010-2014


Tahun 2010 2011 2012 2013 2014
Angka Inflasi 8.10 3.41 5,64 7,38 8,03

Sumber : BPS Provinsi Bali

D. PDRB Perkapita
PDRB per kapita dapat digunakan sebagai gambaran rata-rata
pendapatan yang dihasilkan oleh setiap penduduk selama satu tahun di suatu
wilayah atau daerah. PDRB perkapita diperoleh dari hasil pembagian antara
PDRB dengan jumlah penduduk. Adapun PDRB Perkapita Kabupaten Bangli
Tahun 2010-2014 adalah seperti berikut:

Grafik 2.10 PDRB Perkapita Kabupaten Bangli Tahun 2010-2014

Sumber: Profil Kabupaten Bangli 2015

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 36


Pemerintah Kabupaten Bangli

E. Distribusi Pendapatan
Distribusi pendapatan mencermikan bagaimana tingkat ketimpangan
pendapatan antar penduduk berdasarkan klasifikasinya untuk mengukur
ketimpangan tersebut dapat digunakan koefisien gini atau kriteria Bank
Dunia.
Koefisien Gini (Gini Ratio) mencerminkan tingkat ketimpangan
distribusi pendapatan di masyarakat apabila nilai koefisien gini mendekati 1
maka tingkat ketimpangan semakin timpang dan begitu sebaliknya. Selama
kurun waktu Tahun 2010–2014, Kabupaten Bangli berada pada ketimpangan
rendah, karena koefisien gini rasio berada dibawah 0,35 dan pada tahun 2014
GR sebesar 0,328
Menurut Bank Dunia indikator ketimpangan didasarkan hanya pada
40% penduduk berpendapatan terendah minimal 17%, sedangkan di
Kabupaten Bangli Tahun 2014 sebesar 20,94 %. Ini berarti selama Tahun
2010–2014 tingkat pemerataannya tergolong rendah.

Tabel 2.18 Nilai Koefisien Gini dan Kriteria Bank Dunia Tahun 2010 – 2014
Tahun Gini Ratio 40 % Bawah 40 % Tengah 20% Atas
2010 0,2217 17,01 30,28 52,71
2011 0,2678 23,82 38,57 37,62
2012 0,3052 22,52 38,68 40,70
2013 0,3031 20,78 34,22 44,99
2014 0,3285 20,94 37,27 42,80
Bali 0,4150 15,49 36,79 46,90
Sumber : Bali Dalam Angka 2015

F. Kemiskinan
Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K)
melalui Basis Data Terpadu Program Perlindungan Sosial Tahun 2011 (BDT
PPLS 2011) mengelompokkan penduduk menurut peringkat kesejahteraan
sampai 40% terendah. Mengapa hanya sampai 40%, karena secara ideal, data
yang tersedia berisikan nama dan alamat seluruh penduduk Indonesia yang
diurutkan menurut peringkat kesejahteraan. Saat Basis Data Terpadu
dikembangkan, cakupan 40% dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhan
penargetan program perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan.
Cakupan 40% ini juga meliputi kelompok penduduk miskin dan hampir
miskin.
Rumah tangga dalam Basis Data Terpadu dapat dikelompokkan ke
dalam kelompok yang disebut desil. Desil adalah kelompok per-sepuluhan
sehingga seluruh rumah tangga dapat dibagi ke dalam 10 desil. Dengan
demikian pengelompokan rumah tangga dalam Basis Data Terpadu adalah
sebagai berikut:
• Desil 1 adalah rumah tangga dalam kelompok 10% terendah
• Desil 2 adalah rumah tangga dalam kelompok antara 10-20%
terendah

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 37


Pemerintah Kabupaten Bangli

• Desil 3 adalah rumah tangga dalam kelompok antara 20-30%


terendah dan seterusnya
• Desil 10 adalah rumah tangga dalam kelompok 10% dengan
tingkat kesejahteraan paling tinggi.
Basis Data Terpadu berisikan kelompok Desil 1, Desil 2, Desil 3 dan
Desil 4 karena memuat 40% rumah tangga dengan peringkat kesejahteraan
terendah. Untuk Kabupaten Bangli, peringkat kesejahteraan penduduk sampai
Desil 3 dapat dilihat seperti Tabel 2.16 berikut:

Tabel 2.19 Informasi Status Kesejahteraan Rumah Tangga dan


Individu di Kabupaten Bangli

Jumlah Rumah Tangga Jumlah Individu

TOTAL TOTAL
Kecamatan Desil Desil Desil Desil Desil Desil
1 2 3 per Kec 1 2 3 per Kec

SUSUT 312 882 1.122 2.316 1.978 4.230 4.346 10.554

BANGLI 271 841 812 1.924 1.647 3.778 2.924 8.349

TEMBUKU 248 911 1.145 2.304 1.454 4.066 4.063 9.583

KINTAMANI 1.570 2.584 2.139 6.293 8.957 10.588 7.104 26.649

JUMLAH 988 5.218 5.218 12.837 14.036 22.662 18.437 55.135

Sumber : Basis Data Terpadu PPLS Maret 2012

Jumlah Penduduk Miskin di Bangli sebanyak 12.968 jiwa pada


Tahun 2014, meningkat 968 dibanding Tahun sebelumnya. Jumlah Penduduk
miskin di Bangli 1,1 % lebih tinggi dari persentase penduduk miskin di Bali,
yakni 5,86% untuk kabupaten Bangli sementara untuk provinsi Bali 4,76%.
(Sumber BPS Kabupaten Bangli)
Grafik 2. 11 Penduduk Miskin di Kabupaten Bangli 2010-2014

Sumber : BPS Kabupaten Bangli

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 38


Pemerintah Kabupaten Bangli

Sementara bila dilihat dari Garis Kemiskinan per Kapita per Bulan di
Kabupaten Bangli Tahun 2013 yakni Rp.258.538. Nilai ini lebih rendah
Rp.25.471 dibanding dari nilai provinsi Bali yang mencapai Rp.284.009.

Grafik 2.12 Garis Kemiskinan Perkapita di Kabupaten Bangli Tahun 2009-2013

Sumber: Bali Dalam Angka 2015 (berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi
Nasional - September)

Pada Pengeluaran rata-rata perkapita perbulan, penduduk Kabupaten


Bangli mengalami kenaikan Tahun 2014 dibanding Tahun 2013 yakni
sebesar Rp 75.152,00. Bila dibandingkan dengan pengeluaran rata-rata
perkapita provinsi Bali pada Tahun 2014 yang sebesar Rp. 1.097.749,00
Kabupaten Bangli lebih kecil yakni Rp.407.836,00. Secara lebih detil lihat
gambar diagram dibawah.
Grafik 2.13 Pengeluaran Rata-rata Perkapita dan Jenis Pengeluaran Perbulan di
Kabupaten Bangli Tahun 2013-2014

Sumber: Bali Dalam Angka 2015

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 39


Pemerintah Kabupaten Bangli

G. Angka Kriminalitas
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi taraf kehidupan manusia
adalah masalah keamanan dan ketertiban. Rasa aman dan tertib memang
sangat dibutuhkan oleh manusia. Oleh karena itu berikut diuraikan secara
terbatas data yang menyangkut pelanggaran hukum yang bersumber dari
laporan / data Kejaksaan Negeri, Pengadilan Negeri dan Rumah Tahanan
Negara Kabupaten Bangli. Banyaknya tahanan Kejaksaan Negeri Bangli
selama Tahun 2014 sebanyak 56 orang. Dari jumlah tersebut seluruhnya
dapat diselesaikan/ dilimpahkan ke Pengadilan Negeri. Sedangkan mengenai
jumlah narapidana yang ada pada Rumah Tahanan Negara Bangli sampai
dengan akhir Tahun 2014 sebanyak 80 orang.
Sementara, berdasarkan pemetaan angka kriminalitas oleh Polda
Bali, tingkat kriminalitas Kabupaten Bangli pada Tahun 2014, menduduki
posisi terendah dibanding kabupaten-kabupaten lain di Provinsi Bali. Angka
Kriminalitas yang terjadi di Bangli yakni: 163 Kasus (sumber: Bali
Membangun 2015).
Tabel 2.20 Jumlah tindak kriminal dalam 1 tahun (yang terdaftar di kepolisian)
NO KABUPATEN/ PENCULI PEMBUNU PENGANI PENCU PEME PENGGE LAIN-LAIN
KOTA KAN HAN AYAAN RIAN RASAN LAPAN (KASUS)
(KASUS) (KASUS) (KASUS) (KASUS) (KASUS) (KASUS)

1 POLDABALI - 1 21 42 5 90 577
2 POLTABES 1 3 118 442 7 193 1.815
DENPASAR

3 POLRES - - 42 135 11 32 320


BADUNG
4 POLRES - 1 50 52 - 13 727
BULELENG
5 POLRES - 1 20 66 5 17 318
TABANAN

6 POLRES - - 68 125 4 31 612


GIANYAR
7 POLRES - 1 35 56 3 22 291
KLUNGKUNG

8 POLRES - 1 9 28 2 3 163
BANGLI

9 POLRES - 4 50 41 8 16 249
KARANGASEM
10 POLRES 1 1 9 93 1 16 308
JEMBRANA

Sumber: Bali Membangun 2015

Pembangunan yang berjalan diharapkan dapat memberi hasil yakni


mampu membawa penduduk ke arah yang lebih baik dan maju. Namun
demikian dalam proses perjalanannya, tidak dapat dihindari timbulnya
konflik kepentingan antar anggota masyarakat.
Sepanjang Tahun 2014, jumlah tahanan kejaksaan sebanyak 56
orang dan kesemuaanya telah mendapat vonis pengadilan. Sementara jumlah
perkara pidana yang masuk ke Pengadilan Negeri Bangli sebanyak 62 kasus,
dan jumlah perkara perdata yang masuk selama Tahun 2014 sebanyak 103
kasus.
Dilihat berdasar kelompok umur, pada Tahun 2014 pelaku tindak
pidana terbanyak pada kelompok umur diatas 21 Tahun sebanyak 63 orang,

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 40


Pemerintah Kabupaten Bangli

untuk usia 16-20 Tahun sebanyak 11 orang dan untuk dibawah usia 16 Tahun
ada 1 orang.

Tabel 2.21 Banyaknya Tahanan Kejaksaan Di Kabupaten Bangli Tahun 2010-2014

Banyaknya Dilimpahkan ke
Tahun Divonis/diputus bebas
tahanan Pengadilan Negeri

2014 56 56 56
2013 78 78 78
2012 100 10 100
2011 99 99 99
2010 99 99 99
Sumber: Bangli Dalam Angka 2015

Tabel 2.22 Banyaknya Perkara Yang Diterima dan Diselesaikan di Kabupaten


Bangli Tahun 2010-2014
Tahun Perkara Pidana Perkara Perdata Jumlah
Diterima Diselesaikan Diterima Diselesaikan Diterima Diselesaikan
2014 62 67 103 96 165 163
2013 90 97 420 459 510 556
2012 122 105 658 608 780 713
2011 115 109 58 49 173 158
2010 108 99 40 34 148 133
Sumber: Bangli Dalam Angka 2015

Tabel 2.23 Banyaknya Terdakwa / Tertuduh Yang Diselesaikan


Menurut Kelompok Umur & Jenis Kelamin Di Kabupaten Bangli, 2014
Kelompok Umur Laki-laki Perempuan
Kurang dari 16 1 0
Tahun
16-20 Tahun 11 0
21 Tahun keatas 63 65
Sumber: Bangli Dalam Angka 2015

2.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial


A. Pendidikan
Selain pada sektor kesehatan, hal utama yang menjadi prioritas
dasar untuk menunjang pembangunan suatu daerah adalah sektor pendidikan.
Pembangunan sektor ini dilakukan melalui peningkatan kualitas Sumber
Daya Manusia (SDM) tenaga pendidik, anak didik dan pembangunan sarana
prasarana pendidikan. Dengan SDM berkualitas, pembangunan akan dapat
dilaksanakan dengan baik dan lancar.

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 41


Pemerintah Kabupaten Bangli

Pendidikan adalah satu indikator dari kualitas sumber daya manusia,


sesuai tujuan Millenium Development Goals (MDGs) untuk menyelesaikan
pendidikan dasar bagi semua anak pada tahun 2025. Berdasarkan hal
tersebut indikatornya adalah Tingkat Partisipasi Sekolah, Angka Melek Huruf
dan Pendidikan yang ditamatkan oleh penduduk yang putus sekolah.
Angka Melek Huruf di Kabupaten Bangli terus mengalami
kenaikan dari 83,80 di tahun 2010 menjadi 87,78 di tahun 2014. Semakin
tinggi angka melek huruf, maka semakin tinggi kemampuan masyarakat
dalam menyerap informasi dari berbagai media. Angka melek huruf
masyarakat yang tinggi akan mempengaruhi potensi perkembangan
intelektual dan kontribusinya terhadap pembangunan.
Grafik 2.14 Angka Melek Huruf Kabupaten Bangli Tahun 2010-2014

Sumber: BPS Kabupaten Bangli


Lamanya sekolah atau years of schooling adalah sebuah angka yang
menunjukkan lamanya bersekolah seseorang dari masuk sekolah dasar
sampai dengan tingkat pendidikan terakhir (TPT). Angka rata-rata lama
sekolah di Kabupaten Bangli dari Tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut:

Grafik 2.15 Rata-rata Lama Sekolah di Kabupaten Bangli Tahun 2010-2014

Sumber: BPS Kabupaten Bangli

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 42


Pemerintah Kabupaten Bangli

Grafik 2.16 Angka Partisipasi Kasar (APK) Sekolah


di Kabupaten Bangli Tahun 2014

Sumber: Profil Kabupaten Bangli 2015

Tingkat partisipasi sekolah secara tidak langsung juga


menggambarkan kemajuan pendidikan masyarakat. Tingkat partisipasi
sekolah dapat berupa Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi
Murni (APM). APK (Angka Partisipasi Kasar) merupakan proporsi anak
sekolah pada suatu jenjang pendidikan tertentu yang sesuai dengan kelompok
umur tersebut, APK digunakan untuk melihat kondisi murid pada suatu
jenjang pendidikan tanpa melihat usianya, secara matematis APK adalah
perbandingan antara jumlah penduduk yang bersekolah di SD tanpa melihat
usianya dengan jumlah penduduk usia 7–12 tahun. APK penduduk usia 7-12
tahun 2010–2014 angkanya sudah melebihi 100% yang artinya bahwa jumlah
murid SD sudah lebih besar jika dibandingkan dengan penduduk usia SD 7-
12 tahun, sedangkan untuk APM pada tahun 2014 menunjukkan angka
99,27 artinya bahwa dari penduduk usia sekolah dasar 7-12 Tahun masih ada
yang tidak bersekolah pada usia 7-12 tahun.
Gambar 2.17 Angka Partisipasi Murni (APM) Sekolah
di Kabupaten Bangli Tahun 2014

Sumber: Profil Kabupaten Bangli 2015

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 43


Pemerintah Kabupaten Bangli

Grafik 2.18 Perkembangan Angka Partisipasi Usia Sekolah


di Kabupaten Bangli Tahun 2010-2014

Sumber: Profil Kabupaten Bangli 2015

Grafik 2.19 Perkembangan Siswa Sekolah di Kabupaten Bangli Tahun 2010-2014

Sumber: Profil Kabupaten Bangli 2015

Rasio murid dengan guru selama kurun waktu 5 tahun di Kabupaten


Bangli mengalami fluktuasi dari 16,48 diTahun 2009 menjadi 12,20 di tahun
2014, sementara untuk SLTA dari 10,13 di Tahun 2009 menjadi 9,06 di tahun
2014.

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 44


Pemerintah Kabupaten Bangli

Grafik 2.20 Perkembangan Ratio Murid Terhadap Guru SLTP dan SMU/Kejuruan di
Kabupaten Bangli Tahun 2009-2014

Sumber: Profil Kabupaten Bangli 2015

B. Kesehatan
Penilaian terhadap derajat kesehatan dapat menggunakan beberapa
indikator yang mencerminkan kondisi mortalitas (kematian). Pada Kabupaten
Bangli, derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Bangli digambarkan
melalui Angka Mortalitas; terdiri atas Angka Kematian Ibu (AKI), Angka
Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Neonatal (AKN), dan Angka
Kematian Balita (AKABA).
Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor.
Faktor-faktor tersebut tidak hanya berasal dari sektor kesehatan seperti
pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana dan prasarana, melainkan juga
dipengaruhi faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial, keturunan dan
faktor lainnya.
Mortalitas merupakan angka kematian yang terjadi pada kurun
waktu dan tempat tertentu yang diakibatkan oleh keadaan tertentu, dapat
berupa penyakit maupun sebab lainnya.

a. Angka Kematian Ibu (AKI)


Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan indikator penting yang
menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat dan pemanfaatan
pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir. Angka kematian ibu juga
merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan
pembangunan millenium yaitu tujuan ke 5 meningkatkan kesehatan ibu
dimana target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi
sampai ¾ resiko jumlah kematian ibu. Sensitivitas AKI terhadap perbaikan
pelayanan kesehatan menjadikannya indikator keberhasilan pembangunan
kesehatan.

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 45


Pemerintah Kabupaten Bangli

AKI merupakan kematian ibu pada masa kehamilan, persalinan dan


nifas yang disebabkan oleh faktor obstetrik maupun nonobstetrik. Angka
Kematian Ibu (AKI) di Indonesia belum menunjukkan penurunan yang cukup
berarti dan masih tinggi bila dibandingkan dengan negara Asia lainnya.
Diperkirakan di dunia setiap tahun terjadi kematian 5 juta persalinan dan
20.000 diantaranya berakhir dengan kematian yang disebabkan kondisi yang
berhubungan dengan kehamilan, persalinan dan nifas. Di Indonesia Angka
Kematian Ibu saat ini menurut SDKI 2012 adalah 359/100.000 Kelahiran
Hidup.
Grafik 2.21 Angka Kematian Ibu per Kabupaten/Kota di Provinsi Bali Tahun 2014

Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2014

Dilihat dari Grafik diatas sebaran AKI per kabupaten/kota tahun


2014, AKI terendah ada di Kota Denpasar sebesar 16,1 per 100.000 KH dan
tertinggi ada di Kabupaten Karangasem yaitu sebesar 200,9 per 100.000
KH,sedangkan untuk Kabupaten Bangli sendiri sebesar 57 per 100.000 KH.
Kondisi AKI yang fluktuatif selama 10 tahun terakhir tentunya
harus menjadi perhatian kita bersama. Trend masalah yang timbul
diantaranya; kematian ibu masih didominasi oleh penyebab langsung obstetri,
kematian ibu oleh karena penyebab tidak langsung kecenderungannya mulai
meningkat, masih ada kematian ibu yang terjadi bukan di fasilitas pelayanan
kesehatan, belum adanya rumah singgah bagi ibu hamil utamanya yang
tinggal di daerah perifer, pelaksanaan PONED dan PONEK masih terkendala
dengan SDM.
Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli telah melakukan serangkaian
upaya dalam rangka menurunkan AKI diantaranya:
• Menerapkan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan
Komplikasi (P4K) pada semua ibu hamil
• Memantapkan pelaksanaan PONED dan PONEK
• Pemenuhan Unit Transfusi Darah pada semua RSUD
kabupaten/kota
• Meningkatkan kemitraan Bidan dengan Bidan

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 46


Pemerintah Kabupaten Bangli

• Pelayanan Keluarga Berencana yang berkualitas


• Pemenuhan sumber daya manusia kesehatan yang kompeten dan
berkualitas
• Meningkatkan pelayanan Ante Natal Care yang berkualitas dan
terpadu serta tindakan berencana dalam mengatasi masalah
kesehatan ibu dan bayi baru lahir
• Melakukan monitoring-evaluasi dan supervisi fasilitatif
berjenjang
• Pelaksanaan AMP terus dilakukan pada setiap kasus kematian
• Mengupayakan regionalisasi sistem rujukan.

b. Angka Kematian Bayi (AKB)


Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi usia 0-
11 bulan yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada Tahun yang
sama. Usia bayi merupakan kondisi yang rentan baik terhadap kesakitan
maupun kematian. Dari 5,97% kematian balita per 1.000 kelahiran hidup,
sebagian besar (91,87%) disumbangkan oleh umur 0-11 bulan atau bayi,
sehingga angka kematian bayi tidak jauh berbeda dengan angka kematian
balita.
Oleh karena itu banyak upaya kesehatan yang dilakukan dalam
rangka menurunkan angka kematian bayi

Grafik 2.22 Angka Kematian Bayi per Kabupaten/Kota di Provinsi Bali Tahun 2014

Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Tahun 2014

Berdasarkan Grafik diatas dapat dilihat AKB terendah dicapai oleh


Kota Denpasar sebesar 0,6/1000 Kelahiran Hidup, AKB tertinggi dicapai
oleh Kabupaten Gianyar sebesar 12,3/1000 Kelahiran hidup, sedangkan
untuk AKB Kabupaten Bangli cukup tinggi sebesar 11,7/1000 kelahiran
hidup.

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 47


Pemerintah Kabupaten Bangli

Permasalahan yang berkaitan dengan kematian bayi di Kabupaten


Bangli antara lain: penyebab kematian masih didominasi oleh karena BBLR
dan asfiksia, masih adanya disparitas angka kematian bayi antar
kabupaten/kota. Berdasarkan masalah tersebut untuk menekan AKB, Dinas
Kesehatan Kabupaten Bangli telah melakukan berbagai upaya diantaranya:
dilakukannya pelayanan ANC yang berkualitas dan terpadu, meningkatkan
pelaksanaan GSI-B dan P4K, meningkatkan fungsi puskesmas dalam
memberikan pelayanan neonatal esensial, peningkatan SDM Kesehatan
melalui peningkatan keterampilan dan pelatihan, meningkatkan fungsi
keluarga dalam perawatan bayi dan balita melalui kelas ibu balita,
meningkatkan pemanfaatan buku KIA.

c. Angka Kematian Neonatal (AKN)


Angka Kematian Neonatal (AKN) adalah jumlah kematian bayi usia
sampai 28 hari yang dinyatakan dalam 1000 kelahiran hidup pada tahun yang
sama. Angka Kematian neonatal kabupaten/kota tahun 2013-2014 dapat
dilihat pada grafik berikut.
Grafik 2.23 Angka Kematian Neonatal per Kabupaten/Kota
di Provinsi Bali Tahun 2013-2014

Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2014

Berdasarkan Grafik diatas dapat dilihat sebaran AKN per


kabupaten/kota Tahun 2013 tertinggi Kabupaten Gianyar 6,82 per 1000 KH
dan terendah Kota Denpasar 0,27 per 1000 KH. Sedangkan Tahun 2014
tertinggi Kabupaten Bangli 8,99 per 1000 KH dan terendah Kota Denpasar
0,43 per 1000 KH. Jika dibandingkan, AKN Provinsi Bali Tahun 2013
dengan Tahun 2014 terjadi peningkatan capaian dari 3,47 per 1000 KH pada
Tahun 2013 menjadi 4,59 per 1000 KH pada Tahun 2014, demikian juga
sebaran di masing-masing kabupaten, AKN cenderung meningkat. Hal ini
disebabkan, kematian neonatal oleh karena BBLR dan asfiksia masih
cenderung tinggi. Upaya yang perlu dilakukan adalah peningkatan pelayanan
ANC yang berkualitas dan terpadu, meningkatkan pelaksanaan GSI-B dan
P4K, meningkatkan fungsi puskesmas dalam memberikan pelayanan neonatal
esensial, peningkatan SDM Kesehatan melalui peningkatan keterampilan dan
pelatihan, meningkatkan fungsi keluarga dalam perawatan bayi dan balita

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 48


Pemerintah Kabupaten Bangli

melalui kelas ibu balita, meningkatkan pemanfaatan buku KIA. Diharapkan


dengan berbagai upaya yang dilakukan dapat menurunkan AKN di tahun
berikutnya.
d. Angka Kematian Balita (AKABA)
Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan jumlah anak yang
meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun yang dinyatakan sebagai angka
per 1.000 kelahiran hidup. AKABA mempresentasikan peluang terjadinya
kematian pada fase antara kelahiran dan sebelum umur 5 tahun.
Millenium Development Goals (MDGs) menetapkan nilai normatif
AKABA, yaitu sangat tinggi dengan nilai > 140, tinggi dengan nilai 71-140,
sedang dengan nilai 20-70 dan rendah dengan nilai <20. Sesuai dengan profil
kesehatan kabupaten/kota tahun 2014, capaian nilai AKABA sebesar 6,67 per
1.000 kelahiran hidup. Angka ini jika dibandingkan dengan nilai normatif
AKABA pada target MDGs termasuk kategori rendah karena <20. Kematian
Balita disebabkan oleh antara lain BBLR dan asfiksia yang masih cenderung
tinggi, penyakit infeksi lainnya, trauma/kecelakaan yang menyebabkan
meninggalnya balita.
Berdasarkan capaian nilai AKABA pada tingkat kabupaten/kota,
diketahui AKABA terendah ada di Kota Denpasar sebesar 0,81 per 1000 KH
dan AKABA tertinggi ada di Kabupaten Gianyar yaitu sebesar 13,82 per
1000 KH, sedangkan untuk AKABA Kabupaten Bangli cukup tinggi sebesar
12,55 per 1000 KH.

Grafik 2.24 Angka Kematian Balita per Kabupaten/Kota di Provinsi Bali Tahun 2014

Sumber : Profil Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2014

e. Angka Harapan Hidup


Derajat kesehatan masyarakat juga dapat diukur dengan melihat
besarnya Angka Harapan Hidup (AHH). Angka Harapan Hidup adalah hasil
perhitungan proyeksi yang sering dipakai sebagai salah satu Indikator
Kesejahteraan Rakyat. Dengan asumsi kecenderungan Angka Kematian Bayi
(AKB) menurun serta perubahan susunan umur penduduk. Selain itu, AHH
juga menjadi salah satu indikator yang diperhitungkan dalam menilai Indeks
Pembangunan Manusia (IPM).

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 49


Pemerintah Kabupaten Bangli

Grafik 2.25 Angka Harapan Hidup Kabupaten Bangli


Tahun 2010 – 2014

Sumber : BPS Kabupaten Bangli

Angka Harapan Hidup diperoleh secara langsung melalui sensus


penduduk yang dilakukan sekali setiap 10 tahun dan survey nasional lainnya.
Untuk Kabupaten Bangli Angka Harapan Hidup (AHH) tahun 2014
menunjukan 69,44 meningkat sebesar 0,08 dari tahun sebelumnya yaitu
sebesar 69,36 di tahun 2013.

C. Ketenagakerjaan
a. Angkatan Kerja
Klasifikasi Penduduk Usia Kerja pada dasarnya dapat dibagi
menjadi dua kelompok yaitu Kelompok Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan
Kerja, yang termasuk Kelompok Angkatan Kerja adalah mereka yang saat
pencacahan dilakukan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : (1) berusia lebih
dari 15 Tahun, (2) telah menamatkan pendidikan atau tidak melanjutkan
pendidikan kejenjang selanjutnya, serta (3) membutuhkan pekerjaan sebagai
penopang hidup.

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 50


Pemerintah Kabupaten Bangli

Grafik 2.26 Klasifikasi Penduduk Usia Kerja di Kabupaten Bangli Tahun 2012-2014

Sumber: Profil Kabupaten Bangli 2015

Sedangkan yang termasuk Bukan Angkatan Kerja adalah (1)


penduduk berstatus sekolah, dan (2) lainnya yang tidak bekerja dan tidak
mencari pekerjaan seperti pensiunan, cacat, dan lain-lain yang sejenis.
Perbandingan antara Angkatan Kerja dengan Penduduk Usia Kerja disebut
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK).
Dilihat dari jumlah Penduduk Usia Kerja di Kabupaten Bangli pada
tahun 2014 sebanyak 144.833 Dari jumlah tersebut tingkat penggangguran
terbuka bernilai 0,67 dengan TPAK bernilai 87,60. Salah satu faktor
penyebab pengangguran terbuka tersebut adalah ketersediaan lapangan
pekerjaan serta kesiapan memasuki dunia kerja.
Pengangguran Terbuka merupakan bagian dari angkatan kerja yang
tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan (baik bagi mereka yang belum
pernah bekerja sama sekali maupun yang sudah penah berkerja), atau sedang
mempersiapkan suatu usaha, mereka yang tidak mencari pekerjaan karena
merasa tidak mungkin untuk mendapatkan pekerjaan dan mereka yang sudah
memiliki pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 51


Pemerintah Kabupaten Bangli

Grafik 2.27 Angka Penggangguran di Kabupaten Bangli Tahun 2012-2014

Sumber: Profil Kabupaten Bangli 2015


Proporsi atau jumlah pengangguran terbuka dari angkatan kerja
berguna sebagai acuan pemerintah bagi pembukaan lapangan kerja baru.
Disamping itu, trend indikator ini akan menunjukkan keberhasilan progam
ketenagakerjaan dari tahun ke tahun. Selama kurun waktu tahun 2012-2014
perkembangan pengangguran di Kabupaten Bangli mengalami penurunan
sebesar 70%. Ini menunjukkan keberhasilan pemerintah dalam mengurangi
pengangguran dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Membuka lapangan
usaha dan pemberdayaan masyarakat merupakan strategi pengurangan
pengangguran di Kabupaten Bangli.
Tabel 2.24 Data Angkatan Kerja di Kabupaten Bangli Tahun 2014

Jenis Kegiatan Nilai


I. Angkatan Kerja 144.833
1. Bekerja 143.857
2. Pengangguran 976

II Bukan Angkatan Kerja 20.504


1. Sekolah 7.356
2. Mengurus Rumah Tangga 8.231
3. Lainnya 4.917

Penduduk Usia Kerja 165.337

TPAK (Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja) 87,6

Tingkat Pengangguran Terbuka 0,67


Sumber : Bangli Dalam Angka 2015

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 52


Pemerintah Kabupaten Bangli

b. Struktur Lapangan Pekerjaan


Proporsi Penduduk Bekerja menurut lapangan pekerjaan merupakan
angka yang menunjukan distribusi/penyebaran penduduk bekerja di setiap
lapangan pekerjaan. Pergeseran distribusi penduduk bekerja dari lapangan
pekerjaan pertanian menuju industri dan jasa merupakan fenomena terjadinya
transformasi/perubahan struktural perekonomian. Disamping itu, indikator ini
membantu pemerintah untuk memberikan fokus kebijakan dibidang
ketenagakerjaan.
Grafik 2.28 Struktur Lapangan Pekerjaan di Kabupaten Bangli Tahun 2014

Sumber: Bangli Dalam Angka 2015

Tiga lapangan usaha utama yang banyak digeluti penduduk di


Kabupaten Bangli terbanyak terdapat berada di sektor pertanian yakni 67.264
atau 47,52%, disusul di sektor Industri Pengolahan yakni 33.842 atau
23,91%, dan terakhir di sektor Perdagangan, Rumah Makan dan Hotel yakni
20.186 atau 14,26%.

2.2.3. Fokus Seni Budaya dan Olahraga


a. Kebudayaan
Capaian Kinerja Kebudayaan di Kabupaten Bangli adalah sebagai berikut:

Tabel 2.25 Data Grup dan Gedung Kesenian Tahun 2010-2014


Fokus Satuan 2010 2011 2012 2013 2014
Kebudayaan
Jumlah grup Grup
1.190 1.190 1.190 1.190 1.200
kesenian

Jumlah Gedung Gedung 1 1 1 1 1


Kesenian

Sumber: Dinas Pariwisata Kabupaten Bangli

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 53


Pemerintah Kabupaten Bangli

b. Pemuda dan Olahraga


Salah satu upaya pemerintah Kabupaten Bangli dalam menjaga
kesehatan masyarakatnya adalah dengan kegiatan olahraga. Dengan olahraga
maka akan terbentuk tubuh yang sehat dan kuat sehingga seseorang dapat
melakukan aktivitas keseharian dengan hasil maksimal. Salah satu upaya
pemerintah dalam mencapai tujuan tersebut adalah dengan membangun
fasilitas olahraga yang dapat digunakan penduduk untuk berolahraga.
Saat ini Kabupaten Bangli telah mempunyai beberapa fasilitas
lapangan olahraga, dimana selama 5 tahun terakhir mengalami penambahan
jumlah, seperti dapat dilihat tabel berikut:
Tabel 2.26 Jumlah Klub dan Gedung Olah Raga di Kabupaten Bangli
Sarana satuan 2010 2011 2012 2013 2014

Jumlah klub olah


klub 3 3 3 3 3
raga

Jumlah gedung
unit 2 3 6 6 6
olah raga

Sumber: Disdikpora dan Koni Kabupaten Bangli 2015

Dalam upaya menggairahkan dan menggalakkan masyarakat untuk


berolah raga, dalam 5 tahun terakhir intensitas kegiatan olah raga juga
semakin bertambah, seperti dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.27 Kegiatan Kepemudaan di Kabupaten Bangli

Kegiatan satuan 2010 2011 2012 2013 2014

Jumlah
kegiatan
kali 5 6 6 6 6
kepemudaan
dalam 1 tahun

Jumlah
kegiatan olah
kali 4 5 5 5 5
raga dalam 1
tahun

Sumber: Profil Kabupaten Bangli 2015

2.3. Aspek Pelayanan Umum


2.3.1. Fokus layanan urusan wajib
A. Pendidikan
Perkembangan jumlah sekolah di Kabupaten Bangli dari waktu ke
waktu terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2014 di Kabupaten Bangli
terdapat TK sebanyak 144 sekolah, angka tersebut meningkat sebanyak 129%
dari Tahun 2009. SD meningkatnya hanya 1% dalam kurun waktu 2009-
2014. Untuk SMP meningkat sebesar 12% yaitu sebanyak 28 sekolah pada

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 54


Pemerintah Kabupaten Bangli

tahun 2014 sedangkan untuk tingkat SMU meningkat sebanyak 18% yakni
sebanyak 20 sekolah di tahun 2014.
Angka Partisipasi Sekolah (APS) merupakan perbandingan antara
penduduk usia sekolah yang masih bersekolah dengan usia sekolah. APS
biasanya diterapkan untuk kelompok umur sekolah menurut jenjang
pendidikan SD, SLTP dan SLTA. APS untuk kelompok SD di Kabupaten
Bangli menunjukan angka 99,27, APS SLTP sebesar 95,6 dan SMA 72,98
tahun 2014. Untuk lebih jelasnya di tampilkan dalam bentuk grafik.

Grafik 2.29 Angka Partisipasi Sekolah di Kabupaten Bangli

Sumber : BPS Kabupaten Bangli

Grafik 2.30 Perkembangan Jumlah Sekolah di Kabupaten Bangli Tahun 2009-2014

Sumber : Bangli Dalam Angka 2015


Jika diperhatikan perkembangan rasio guru terhadap murid di
Kabupaten Bangli cukup baik yakni di Tahun 2014 rasio untuk SLTP yaitu

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 55


Pemerintah Kabupaten Bangli

sebesar 12:1. Artinya setiap 12 orang anak SLTP didampingi oleh 1 orang
guru. Sedangkan untuk rasio SLTA yaitu sebesar 9:1. Semakin rendah rasio
tersebut semakin baik. Sedangkan jika kita perhatikan kebutuhan guru per
kecamatan maka di Kabupaten Bangli Tahun 2014 mengalami kekurangan
guru yaitu total sebanyak 259 guru. Di Kecamatan Susut kekurangan guru
sebanyak 38 orang, di Kecamatan Bangli sebanyak 43 orang. Sedangkan di
Kecamatan Tembuku kekurangan guru sebanyak 61 orang dan di Kecamatan
Kintamani kekurangan guru sebanyak 117 orang.
Grafik 2.31 Perbandingan Jumlah Grafik 2.32 Perkembangan Rasio Guru
Kelas dan Guru SD per Kecamatan Terhadap Murid di Kabupaten Bangli
di Kabupaten Bangli Tahun 2014 Tahun 2009-2014

Sumber : Bangli Dalam Angka 2015

Perkembangan angka kelulusan periode Tahun 2010–2015 disajikan pada


Tabel berikut ini.

Tabel 2.28 Angka Kelulusan di Kabupaten Bangli Tahun 2010-2015

No. Jenjang pendidikan 2010 2011 2012 2013 2014 2015

1. Angka kelulusan (AL) 100 100 99,97 100 100 100


SD/MI

2. Angka kelulusan (AL) 99,97 99,97 99,97 99,60 100 100


SMP/MTs

3. Angka kelulusan (AL) 99,94 100 100 99,90 99,89 99,99


SMA/ SMK/ A

Sumber: Disdikpora Kabupaten Bangli

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 56


Pemerintah Kabupaten Bangli

2.29 Angka Putus Sekolah di Kabupaten Bangli Tahun 2015

No. Jenjang pendidikan 2015

1. Angka Putus Sekolah (AP) SD/MI 9

2. Angka Putus Sekolah (AP) SMP/MTs 0

3. Angka Putus Sekolah (AP) SMA/ SMK/ MA 3

Sumber: Disdikpora Kabupaten Bangli

B. Kesehatan
Infrastruktur kesehatan merupakan hal penting dalam pelayanan
pemerintah terhadap pelayanan publik. Sebagai upaya mewujudkan
peningkatan derajat dan status kesehatan penduduk, ketersediaan dan
keterjangkauan fasilitas dan sarana kesehatan yang menjadi salah satu faktor
yang penting untuk dipenuhi. Perkembangan sarana prasarana kesehatan di
Kabupaten Bangli dari tahun ke tahun mengalami peningkatan walaupun
tidak signifikan. Kabupaten Bangli memiliki fasilitas kesehatan sampai pada
Tahun 2014 berupa 3 (tiga) rumah sakit yaitu 1 (satu) Rumah Sakit Umum
Daerah, 1 (satu) Rumah Sakit Swasta dan 1 (satu) Rumah Sakit jiwa Yang
merupakan satu-satunya di Provinsi Bali, puskesmas sebanyak 12 (dua belas)
unit, puskesmas pembantu sebanyak 59 lima puluh sembilan ) unit, apotek 7
(tujuh) unit dan toko obat sebanyak 5 (lima) unit.

Tabel 2.30 Sarana Kesehatan di Kabupaten Bangli Tahun 2014

Rumah Puskesmas Toko


No Kecamatan Puskesmas Apotek
Sakit Pembantu Obat
1 Susut - 2 10 - 2
2 Bangli 3 2 8 7 1
3 Tembuku - 2 8 - 1
4 Kintamani - 6 33 - 1
Jumlah
2014 3 12 59 7 5
2013 3 12 59 7 5
2012 3 12 59 6 4
2011 2 11 59 6 4
2010 2 11 59 6 1
Sumber: Bangli Dalam Angka 2015

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 57


Pemerintah Kabupaten Bangli

Grafik 2.33 Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Bangli Tahun 2009-2014

Sumber : Bangli Dalam Angka 2015

Grafik 2.34 Perkembangan Sarana Prasarana Kesehatan di Kabupaten Bangli Tahun


2009-2014

Sumber : Bangli Dalam Angka 2015

Perkembangan tenaga ahli medis di Kabupaten Bangli mengalami


peningkatan. Untuk dokter umum tahun 2014 sebanyak 85 orang meningkat
dari tahun 2009 sebesar 23%. Dokter spesialis meningkat dari 2 orang di
tahun 2009 menjadi 26 orang di tahun 2014.

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 58


Pemerintah Kabupaten Bangli

Grafik 2.35 Perkembangan Jumlah Tenaga Medis


di Kabupaten Bangli Tahun 2009-2014

Sumber : Bangli Dalam Angka 2015

Dokter gigi meningkat sangat signifikan yakni sebanyak 1 orang di


tahun 2009 menjadi 30 orang di tahun 2014. Sedangkan untuk perawat
meningkat 28%, bidan meningkat 58% dan farmasi meningkat sebanyak
67%. Kondisi ini menunjukkan pemerintah daerah sangat serius
meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Bangli.

Tabel 2.31 Jumlah Tenaga Kesehatan di Kabupaten Bangli Tahun 2014


Tenaga Kesehatan
No. Tempat Tugas Dokter Dokter Dokter Peraw
Umum
Bidan Farmasi
Spesialis Gigi at
Dinas Kesehatan
1 12 - - 9 2 2
Kabupaten Bangli
2 RSU Bangli 27 20 6 200 77 25
3 RSJ Pusat Bangli 28 6 2 197 1 6
Puskesmas Kecamatan
4 1 - 2 18 20 -
Susut I
Puskesmas Kecamatna
5 1 - 3 17 9 2
Susut II
6 Puskesmas Bangli Utara 1 - 2 8 15 2
Puskesmas Kecamatan
7 1 - 3 18 11 1
Bangli
Puskesmas Kecamatan
8 1 - 3 14 11 2
Tembuku I
Puskesmas Kecamatan
9 Tembuku II 1 - 2 10 12 1

Puskesmas Kecamatan
10 3 - 1 10 16 1
Kintamani I
Puskesmas Kecamatan
11 1 - 1 9 18 1
Kintamani II
12 Puskesmas Kecamatan 3 - 2 10 19 1

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 59


Pemerintah Kabupaten Bangli

Kintamani III
Puskesmas Kecamatan
13 2 - - 10 15 -
Kintamani IV
Puskesmas Kecamatan
14 2 - 2 14 12 -
Kintamani V
Puskesmas Kecamatan
15 1 - 1 8 14 1
Kintamani VI
Jumlah
2014 85 26 30 552 252 45
2013 75 25 31 498 241 37
2012 74 2 2 459 152 47
2011 72 2 1 513 158 36
2010 72 2 1 469 181 37
Sumber : Bangli Dalam Angka 2015

Grafik 2.36 Pemanfaatan Sarana Prasarana Kesehatan - Puskesmas oleh


Masyarakat Tahun 2010-2014

Sumber : Bangli Dalam Angka 2015

Pada tahun 2014 jumlah pasien yang masuk ke Rumah Sakit Umum
Bangli sebanyak 81.313 orang meningkat sebesar 132,21% bila dibandingkan
pada tahun 2010 yang sebanyak 35.017 orang, sedangkan penderita rawat
inap di RSU Bangli sebanyak 7.714 orang pada tahun 2014 meningkat
sebanyak 30,61% dibandingkan tahun 2010 sebanyak 5.906 orang. 10
Penyakit terbanyak di Bangli pada tahun 2014 adalah kasus diare sebanyak
4.306 kasus atau 16,54% dari keseluruhan kasus. Sementara terendah adalah
kasus kulit infeksi.

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 60


Pemerintah Kabupaten Bangli

Grafik 2.37 Jumlah Kasus 10 Penyakit Terbanyak di Kabupaten Bangli Tahun 2014

Sumber : Bangli Dalam Angka 2015

Meningkatnya penyakit menular yang disebabkan oleh perilaku


manusia dan penyakit tidak menular. Data lima tahun terakhir
menggambarkan adanya peningkatan kasus penyakit menular yang
disebabkan oleh perilaku manusia. Beberapa penyakit menular tersebut
adalah sebagai berikut:

a. Penyakit Tuberculosis (TB)


Penyakit TB ini sangat merugikan, bukan hanya dari aspek kesehatan
tetapi juga dari aspek sosial maupun ekonomi. Penularan TB ini sangat
dipengaruhi oleh perilaku manusia, untuk itu perlu dilakukan usaha-usaha
untuk mencegah terjadinya penyebaran TB lebih luas yaitu salah satunya
dengan cara melakukan sosialisasi tentang penyakit TB di semua tatanan
masyarakat. Adapun penanggulangan penyakit TB dalam waktu lima tahun
terakhir adalah sebagai berikut:

Tabel 2.32 Penemuan Penderita TB (+)


Di Kabupaten Bangli Tahun 2011-2015

NO KECAMATAN TAHUN (%)


2011 2012 2013 2014 2015
1 Bangli 52 414 61 17 22
2 Tembuku 58 17 65 53 24
3 Susut 33 41 44 61 44
4 Kintamani 12 39 33 47 40
Jumlah 32 37 46 45 34

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 61


Pemerintah Kabupaten Bangli

Grafik 2.38 Penemuan Penderita TB BTA (+)


di Kabupaten Bangli Tahun 2011-2015

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli

b. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)


Penyakit DBD merupakan salah satu penyakit menular yang masih
menjadi masalah kesehatan masyarakat. Kasus DBD tiga tahun terakhir terus
mengalami peningkatan yang sangat tajam. Namun sampai saat ini belum ada
kematian akibat penyakit ini. Untuk mengantisifasi timbulnya KLB DBD
adalah melakukan berbagai upaya salah satunya yaitu dengan melaksanakan
abatisasi pada tempat penampungan air dan melakukan fogging sehingga
penyakit DBD tidak menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat.

Tabel 2.33 Penemuan dan Penanganan Penderita DBD


Di Kabupaten Bangli Tahun 2011-2015

NO KECAMATAN TAHUN
2011 2012 2013 2014 2015
1 Bangli 27 5 44 90 135
2 Tembuku 16 7 21 51 74
3 Susut 16 14 16 63 86
4 Kintamani 17 24 25 61 54
Jumlah 76 50 106 245 347
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 62


Pemerintah Kabupaten Bangli

Grafik 2.39 Penemuan dan Penanganan Penderita DBD


di Kabupaten Bangli Tahun 2011-2015

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli

c. Penyakit Rabies
Penyakit rabies mulai dirasakan di Provinsi Bali mulai tahun 2010 yang
pertama kali ada kematian di daerah unggasan Badung. Rata-rata gigitan di
Kabupaten Bangli 10 perhari sehingga dalam satu Tahun ada kasus gigitan
antara 3650-4000 kasus. Kasus kematian akibat Gigitan Hewan Penular
Rabies (GHPR) dari Tahun 2010-2015 sebanyak 8 (delapan) orang.
Penanggulangan penyakit rabies yang menyangkut hewan menjadi tugas dan
tanggungjawab dinas peternakan sedangkan yang menyangkut manusia
menjadi tanggungjawab Dinas Kesehatan. Capaian penanggulangan penyakit
rabies Tahun 2013 sebesar 2058, capaian Tahun 2014 sebesar 3.564 dan
capaian Tahun 2015 sebesar 3.185.

Tabel 2.34 Penemuan dan Penanganan Penderita GHPR (Rabies)


Di Kabupaten Bangli Tahun 2011-2015

NO KECAMATAN TAHUN

2011 2012 2013 2014 2015


1 Bangli 966 806 318 757 692
2 Tembuku 788 738 388 684 545
3 Susut 679 593 350 553 389
4 Kintamani 1735 2045 1002 1476 1556
Jumlah 4200 4274 2058 3564 3185

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 63


Pemerintah Kabupaten Bangli

Grafik 2.40 Penemuan dan Penanganan Penderita GHPR (Rabies)


Di Kabupaten Bangli Tahun 2011-2015

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli

d. Penyakit HIV/AIDS
Penyakit HIV/AIDS juga merupakan penyakit yang menjadi masalah
kesehatan masyarakat. Data kasus HIV/AIDS secara kumulatif dari Tahun 2006-
2015 ada 239 kasus. Yang terdiri dari 70 kasus AIDS dan 169 kasus HIV yang
tersebar diseluruh wilayah Kabupaten Bangli. Data kasus HIV/AIDS yang
ditemukan di Kabupaten Bangli lima tahun terakhir adalah sebagai berikut:

Grafik 2.41 Penemuan Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Bangli Tahun 2011-2015

NO TAHUN JML KASUS


1 2011 29
2 2012 31
3 2013 32
4 2014 36
5 2015 28
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 64


Pemerintah Kabupaten Bangli

Tabel 2.35 Data Prevalensi Kasus HIV/AIDS


Di Kabupaten Bangli 2006-2015

HIV Jumlah AIDS Jumlah Total


Laki Perempuan Laki Perempuan
113 56 169 49 21 70 239
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli

C. Pekerjaan Umum
a. Sistem Jaringan Jalan
Jalan merupakan prasarana untuk memperlancar kegiatan
perekonomian. Makin meningkatnya usaha pembangunan menuntut pula
peningkatan pembangunan jalan untuk memudahkan mobilitas penduduk dan
memperlancar perdagangan antar daerah. Data Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Bangli tahun 2014 menunjukkan panjang jalan Kabupaten Bangli
adalah 733,274 km, panjang jalan dalam keadaan baik 346,580 Km. Panjang
jalan dalam keadaan rusak yaitu sepanjang 201,734 km di tahun 2014.
Selengkapnya disajikan dalam bentuk tabel dibawah ini.

Tabel 2.36 Perkembangan Panjang Jalan Dan Kondisi Jalan menurut Jenis Permukaan
Serta Kondisi JembatanTahun 2010 – 2014
Keterangan Tahun
Panjang Jalan 2010 2011 2012 2013 2014
(km)
1 Aspal 478,564 551,20 478,564 712,674 733,274
2 Kerikil - - - - -
3 Geladag - - - 2,500 0,500
4 Tanah - - 19,300 1,300
Kondisi Jalan
1 Baik 151,305 197,88 151 350,298 346,580
2 Sedang 158,092 181,37 158 126,304 184,960
3 Rusak 169,167 170,96 169 256,670 201,734
Kondisi Jembatan
1 Baik 4 16 4 26 28
2 Sedang 14 3 - - -
3 Rusak - - - - -
Sumber : Bangli Dalam Angka 2015

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 65


Pemerintah Kabupaten Bangli

Grafik 2.42 Perkembangan Panjang Jalan di Grafik 2.43 Perkembangan Kondisi Jalan di
Kabupaten Bangli Kurun Waktu Tahun 2009- Kabupaten Bangli Tahun 2009-2014
2014

Sumber Profil Kabupaten Bangli 2015

Pada tahun 2014 total panjang jalan di Kecamatan Kintamani


sepanjang 172,31 km, dari panjang tersebut sebesar 41% dengan kondisi
baik, 28% kondisi sedang dan sepanjang 30% dengan kondisi rusak. Di
Kecamatan Tembuku total panjang jalan yaitu sebesar 133,25 km sebanyak
47% kondisi baik, 22% kondisi sedang dan 30% kondisi rusak. Kecamatan
Bangli memiliki total panjang jalan sepanjang Tingkat Pelayanan Jalan (TPJ)
pada jalan-jalan provinsi dengan fungsi kolektor primer di Kabupaten Bangli
menunjukkan bahwa sebagian menunjukkan tingkat pelayanan yang baik
(tingkat pelayanan A dan B) dan hanya di beberapa ruas jalan sering
mengalami perlambatan atau bahkan kemacetan pada saat-saat tertentu,
seperti ruas jalan Penelokan – Batur. Kelambatan dan kemacetan pada ruas
jalan tersebut kecenderungannya terjadi pada saat dilaksanakannya kegiatan
pujawali di Pura Batur dan di sekitar Penelokan karena aktivitas keluar
masuk parkir museum dan parkir wisata di kawasan Penelokan. Panjang
jembatan di Kabupaten Bangli adalah 256,9 m terdiri dari 4 buah jembatan
provinsi dan 15 buah jembatan kabupaten dan 9 Jembatan desa.

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 66


Pemerintah Kabupaten Bangli

Grafik 2.44 Perkembangan Kondisi Jembatan di Grafik 2.45 Panjang Jalan di Kabupaten
Kabupaten Bangli Tahun 2009-2014 Bangli Berdasarkan Jenis Permukaan
dan Kewenangan Tahun 2014

Grafik 2.46 Kondisi Jalan di Kabupaten Bangli Grafik 2.47 Jenis Jalan di Kabupaten Bangli
Menurut Kewenangan Pengelolaan Tahun 2014 Menurut Kecamatan Tahun 2014

Sumber Profil Kabupaten Bangli 2015

Di Kecamatan Bangli total panjang jalan sepanjang 83,704 km dengan


kondisi baik sebanyak 83%, kondisi sedang 12% dan kondisi rusak 5%.
Kecamatan Susut memiliki total panjang jalan sepanjang 256,97 km dengan
kondisi baik sebanyak 16%, kondisi sedang sebanyak 72% dan rusak
sebanyak 12%.

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 67


Pemerintah Kabupaten Bangli

Grafik 2.48 Kondisi Jalan di Kabupaten Bangli Menurut Kecamatan Tahun 2014

Sumber: Bangli Dalam Angka 2015

b. Sarana Transportasi
Sarana Transportasi di Kabupaten Bangli ditunjukkan oleh peran
angkutan umum, angkutan pribadi dan angkutan danau. Pemanfaatan
angkutan umum di Kabupaten Bangli dilayani oleh keberadaan terminal Type
B terdiri atas Terminal Lokasrana Bangli dan Terminal Kintamani serta
sebaran Terminal Type C di Susut dan Tembuku, yang melayani angkutan
antar kota dan angkutan perdesaan dengan jumlah armada yang
kecenderungannya terus menurun.Pada Tahun 2014 jumlah Perusahaan
Otobus (PO) sebanyak 2 perusahaan, dengan jumlah Bus Besar sebanyak 5
buah, 23 bus sedang, 10 bus kecil, 44 Mobil Penumpang Umum (MPU)
dengan jumlah total sesuai dengan ijin sebanyak 88 kendaraan.
Perkembangan jumlah kendaraan bermotor di Kabupaten Bangli
Tahun 2010-2014 terlihat mengalami kenaikan. Khususnya sepeda motor
meningkat sangat tinggi yaitu sebesar 26% dan truk meningkat 47% dalam
kurun waktu 2010-2014. Sedangkan untuk mobil angkutan massal yakni bus
sangat memprihatinkan yakni menurun sebesar 98% dalam kurun waktu
2010-2014. Sedangkan peningkatan mobil pribadi meningkat sangat tajam
yakni mencapai 22 kali lipat semenjak Tahun 2010 sampai Tahun
2014.Komposisi kendaraan bermotor pada Tahun 2014 dirinci menurut
jenisnya adalah mobil penumpang (minibus) 3.423 unit, mobil barang (pick
up) 4.565 unit dan sepeda motor 75.749 unit.

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 68


Pemerintah Kabupaten Bangli

Tabel 2.37 Perkembangan Kendaraan Bermotor dan Sarana Angkutan di


Kabupaten Bangli Tahun 2010 – 2014
Keterangan Tahun
Sarana Angkutan 2010 2011 2012 2013 2014
1 Angkutan Danau 21 27 28 33 33
Kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya
1 Truck/Pick Up 3.330 3.646 3.957 4.594 4.885
2 Bus/Station 1.620 - 33 29 31
3 Jeep 340 - - - -
4 Sedan 149 2.394 2.468 2.955 3.458
5 Sepeda Motor 37.971 40.031 41.596 44.759 46.304
Sumber: Dinas Pendapatan Provinsi Bali / Bali Dalam Angka 2015

Grafik 2.49 Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor di Kabupaten Bangli Tahun


2010-2014

Sumber : Bangli Dalam Angka 2015

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 69


Pemerintah Kabupaten Bangli

Grafik 2.50 Banyaknya Sarana Angkutan Menurut Jenis yang Ada di Kabupaten
Bangli Tahun 2014

Sumber: Bangli Dalam Angka 2015

Angkutan danau, di Kabupaten Bangli terdapat di Danau Batur yang


didukung oleh keberadaan 4 unit dermaga yaitu Dermaga Kedisan, Dermaga
di Desa Trunyan, Dermaga Kuburan Trunyan, dan Dermaga Toya Bungkah.
Angkutan danau selain untuk melayani kebutuhan transportasi penduduk
juga untuk angkutan pariwisata. Jumlah angkutan danau terjadi penurunan
yang cukup signifikan dari data Tahun 2010 sebanyak 21 dan Tahun 2014
berkurang menjadi 33 buah, dan dilengkapi pula 1 buah speedboat untuk
patroli keselamatan pelayaran.

Grafik 2.51 Perkembangan Sarana Angkutan Danau di Kabupaten Bangli


Tahun 2009-2014

Sumber : Bangli Dalam Angka 2015

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 70


Pemerintah Kabupaten Bangli

D. Pengolahan limbah dan Persampahan


Prasarana lingkungan terdiri dari prasarana pengolahan limbah dan
pengelolaan persampahan. Penanganan air limbah dilakukan secara individu
dan belum ada pelayanan sistem perpipaan komunal dan terpusat. Sampai
tahun 2014 prasarana air limbah masih individual berupa MCK dan jamban
keluarga.
Pengelolaan persampahan di Kabupaten Bangli dilayani oleh
keberadaan Tempat Pemrosesan Sampah (TPA) regional Bangklet yang
melayani Kabupaten Bangli, sebagian Kabupaten Gianyar (sebagian
Kecamatan Tegalalang dan Payangan), sebagian Kabupaten Klungkung
(Kecamatan Banjarangkan) dan sebagian Kabupaten Karangasem
(Kecamatan Selat, Sidemen dan Rendang). Volume sampah yang dikelola
sebanyak 1126,77 (m3/hari) dengan sarana pendukung pengelolaan
persampahan yang dimiliki Kabupaten Bangli tahun 2014 seperti dalam tabel
berikut :

Tabel 2.38 Sarana dan Prasarana Persampahan


PRASARANA DAN SARANA
NO JUMLAH/JENIS KETERANGAN
PERSAMPAHAN
1 Sarana Pengumpulan (unit)
- Gerobak Sampah 9
- Container /LHC -
2 Sarana Pemindahan (Unit)
- TPS 82
- Tranfer Depo -
- Kontainer 17
3 Sarana Pengangkutan (Unit)
- Truck Sampah 5
- Dump Truck 4
- Arm Roll Truck 7
- Compactor -
4 - Kendaraan Penyisir pick –up 2
5 Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
- Luas Areal (Ha) 4,75 Ha
- Sistem Pengolahan Landfill
* Peralatan
- Buldozer 1
- Backhoe -
- Loader 1
- Shovel
- Exavator
6 Personil (Orang) 289
- Sopir Truck 16
- Penyapuan/Pengumpulan 196

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 71


Pemerintah Kabupaten Bangli

- Pengangkutan 65
- Pembuangan Akhir 12
- Pemilahan/Pengolahan -

Sumber : Profil Kabupaten Bangli 2015

E. Pelayanan Perizinan
Jenis Perizinan yang diselenggarakan di Kantor Pelayanan Perizinan
Kabupaten Bangli sesuai dengan Peraturan Bupati Bangli Nomor 15 Tahun
2010 sebagai berikut:

Tabel 2.39 Jenis Perizinan yang Dilayani


DASAR HUKUM
NO JENIS PELAYANAN PENYELENGGARAAN
PERIZINAN/NON PERIZINAN
Persetujuan Prinsip Membangun Surat Keputusan Bupati Bangli Nomor
1
06 Tahun 2003

Izin Lokasi (IL) Peraturan Bupati Bangli Nomor 03


2
Tahun 2005

3 Izin Peruntukan Penggunaan -


Tanah (IPT)

4 Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Peraturan Daerah Kabupaten Bangli


Nomor 28 Tahun 2011

5 Perubahan Fungsi Izin Mendirikan Peraturan Daerah Kabupaten Bangli


Bangunan (IMB) Nomor 28 Tahun 2011

6 Pemecahan Izin Mendirikan Peraturan Daerah Kabupaten Bangli


Bangunan (IMB) Nomor 28 Tahun 2011

7 Balik Nama Izin Mendirikan Peraturan Daerah Kabupaten Bangli


Bangunan (IMB) Nomor 28 Tahun 2011

8 Duplikat Izin Mendirikan Peraturan Daerah Kabupaten Bangli


Bangunan (IMB) Nomor 28 Tahun 2011

9 Legalisir Izin Mendirikan Peraturan Daerah Kabupaten Bangli


Bangunan (IMB) Nomor 28 Tahun 2011

10 Pemutihan Izin Mendirikan Peraturan Daerah Kabupaten Bangli


Bangunan (IMB) Nomor 28 Tahun 2011

11 Izin Usaha Pemondokan (IUP) Peraturan Mendikbudpar RI No.


PM.86/HK.501/MKP/2010

12 Surat Izin Tempat Usaha (SITU) Peraturan Daerah Kabupaten Daerah


Tingkat II Bangli Nomor : 12 Tahun
1993

13 Izin Gangguan (Hinder Peraturan Daerah Kabupaten Bangli


Ordonantie) Nomor 29 Tahun 2011

14 Surat Izin Usaha Perdagangan Peraturan Menteri Perdagangan RI

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 72


Pemerintah Kabupaten Bangli

(SIUP) Nomor : 36/M-DAG/PER/9/2007 yang


telah dirubah menjadi Nomor : 46/M-
DAG/PER/9/2009

15 Surat Izin Usaha Perdagangan Peraturan Menteri Perdagangan RI


Minuman Beralkohol (SIUP Mikol) Nomor : 43/M-DAG/PER/9/2009

16 Izin Usaha Industri (IUI) Peraturan Menteri Perdagangan RI


Nomor : 41/M-IND/PER/6/2008

17 Izin Usaha Bahan Bakar (IUBB) Surat Pelimpahan dari Gubernur Bali
No. 541/7773/Ekbang, Tanggal 21
Oktober 2003

18 Izin Usaha Industri Depot Air -


Minum

19 Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Peraturan Menteri Perdagangan RI


Nomor : 37/M-DAG/PER/9/2007

20 Tanda Daftar Gudang (TDG) Peraturan Menteri Perdagangan RI


Nomor : 6/M-DAG/PER/3/2006

21 Tanda Daftar Industri (TDI) Peraturan Menteri Perdagangan RI


Nomor : 41/M-IND/PER/6/2008

22 Izin Usaha Taman Rekreasi Peraturan Mendikbudpar RI No.


91/HK.501/MKP/2010

23 Izin Usaha Hotel Melati Peraturan Mendikbudpar RI No.


KM.3/HK.001/MKP.02/2010

24 Izin Usaha Restoran/Rumah Peraturan Mendikbudpar RI No.


Makan/Warung Wisata PM.87/HK.501/MKP.02/2010

25 Izin Usaha Bar Peraturan Mendikbudpar RI No.


PM.87/HK.501/MKP.02/2010

26 Izin Usaha Pondok Wisata Peraturan Mendikbudpar RI No.


PM.86/HK.501/MKP.02/2010

27 Izin Usaha Jasa Boga Peraturan Mendikbudpar RI No.


PM.87/HK.501/MKP.02/2010

28 Izin Operasional Salon Peraturan Menkes RI No.


PM.87/HK.501/MKP.02/2010

29 Izin Pemanfaatan Air Bawah -


Tanah (ABT)

Sumber : Kantor Pelayanan Perizinan Kabupaten Bangli

Selama kurun waktu 2011-2015 permohonan perizinan yang telah diproses


pada Kantor Pelayanan Perizinan Kabupaten Bangli dari jenis perizinan yang sering
di mohonkan oleh masyarakat sebagai berikut :

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 73


Pemerintah Kabupaten Bangli

Tabel 2.40 Realisasi Perizinan

TAHUN
NO JENIS IZIN
2011 2012 2013 2014 2015

1 Persetujuan Prinsip 32 40 31 74 18

2 Izin Mendirikan Bangunan 67 94 60 74 48


(IMB)

3 Izin Gangguan (HO) 32 51 30 41 45

4 Surat Izin Usaha Perdagangan 308 284 194 166 218


(SIUP)

5 Tanda Daftar Perdagangan 290 300 194 166 218


(TDP)

6 Tanda Daftar Industri (TDI) 13 30 15 21 23

7 Izin Usaha Bahan Bakar 4 4 2 - -

8 Tanda Daftar Usaha Pariwisata - - - - 4

9 SIUP Mikol - - - - 1

JUMLAH 746 803 526 542 575

Sumber : Kantor Pelayanan Perizinan Kabupaten Bangli

F. Pelayanan Kependudukan
Kartu Tanda Penduduk (KTP) adalah identitas resmi penduduk
sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh Kementerian Dalam Negeri yang
berlaku di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kartu ini
wajib dimiliki bagi Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing
(WNA) yang memiliki Izin Tinggal Tetap (ITAP) yang sudah berumur 17
Tahun atau sudah pernah kawin atau telah kawin. Anak dari orang tua Warga
Negara Asing yang memiliki ITAP dan sudah berumur 17 Tahun juga wajib
memilki KTP.
Dengan memiliki KTP maka seseorang telah dapat melakukan hak
dan kewajiban sebagai Warga Negara dengan sepenuhnya seperti membayar
pajak, memiliki SIM, dan lain-lain. Kepemilikan KTP bagi Warga Negara
selain merupakan hasil kerja pemerintah yakni dengan optimalitas
layanannya, juga dipengaruhi oleh adanya kesadaran dari warga masyarakat
sendiri. Kartu Tanda Penduduk elektronik atau electronic-KTP (e-KTP)
adalah Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang dibuat secara elektronik, dalam
artian baik dari segi fisik maupun penggunaannya berfungsi secara
komputerisasi. Program e-KTP diluncurkan oleh Kementerian Dalam Negeri
Republik Indonesia. Data jumlah yang sudah memiliki e-KTP di Kabupaten
Bangli seperti pada tabel berikut :

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 74


Pemerintah Kabupaten Bangli

Tabel 2.41 Jumlah Wajib KTP dan Penduduk Yang Memiliki E- KTP
di Kabupaten Bangli Tahun 2014

Sumber: Bali Membangun 2014

G. Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)


Peran Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Kabupaten
Bangli sangat mendukung kelancaran sejumlah program dan kegiatan yang
dilaksanakan oleh Perangkat Daerah. PKK mengadakan kerjasama kegiatan
yang sesuai dengan program kerjanya bersama dengan Perangkat Daerah di
Kabupaten Bangli, diantaranya yakni: BPMPD, Bagian Hukum, Badan
Kesbangpollinmas, BPPKB dan Dinas Kesehatan.
Bersama dengan BPMPD Kabupaten Bangli, PKK melaksanakan
berbagai kegiatan pembinaan dan penilaian Lomba Desa Terpadu, yang
diikuti 68 desa dan 4 kelurahan dari 4 Kecamatan se-Kabupaten Bangli.

H. Pemberdayaan Masyarakat
Partisipasi dan pemberdayaan merupakan hal yang menjadi pusat
perhatian dalam proses pembangunan belakangan ini di berbagai daerah.
Kemiskinan yang terus melanda dan menggerus kehidupan masyarakat akibat
proses restrukturisasi menunjukkan perhatian yang sangat besar terhadap
strategi partisipasi sebagai sarana percepatan proses pembangunan.
Partisipasi dan pemberdayaan merupakan strategi yang sangat potensial
dalam rangka meningkatkan ekonomi, sosial dan transformasi budaya. Proses
ini pada akhirnya akan dapat menciptakan pembangunan yang lebih berpusat
pada masyarakat (people centered).
Menurut Moeljarto, ada beberapa alasan utama mengapa partisipasi
masyarakat mempunyai sifat penting. Masyarakat adalah focus utama dan
tujuan akhir dari pembangunan, karena itu partisipasi merupakan akibat logis
dari dalil tersebut. Memandang masyarakat sebagai subyek dalam
pembangunan menjadi sangat penting dalam rangka memanusiakan
masyarakat. Proses humanisasi ini pada gilirannya mampu mendorong
masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan.

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 75


Pemerintah Kabupaten Bangli

Pembangunan yang fokus dan sumber utamanya masyarakat akan dapat


mengubah peranan masyarakat tersebut sebagai penerima pasif menjadi
anggota masyarakat yang mampu berperan aktif dalam pembangunan.
Berdasarkan data BPS nilai swadaya masyarakat dalam melakukan
pembangunan dekade dua tahun terakhir mengalami penurunan. Dalam kurun
waktu lima tahun terakhir, nilai pemberdayaan masyarakat Bangli tertinggi
pada tahun 2012 yakni senilai Rp 45 Miliar, tetapi pada tahun 2014
mengalami penurunan menjadi Rp14,5 Miliar

Grafik 2.52 Banyaknya Proyek dan Nilai Swadaya Masyarakat

Sumber: Profil Kabupaten Bangli Tahun 2015

I. Penanaman Modal
Salah satu penggerak perekonomian adalah adanya investasi yang
mendukung pembangunan. Investasi adalah penanaman modal yang
diharapkan dapat menghasilkan tambahan dana pada masa yang akan datang
yang berguna untuk membuka lapangan kerja dan penampungan hasil
produksi di daerah serta multiplier effect dari investasi akan meningkatkan
produktivitas, memacu pertumbuhan dan berpeluang meningkatkan
pendapatan masyarakat dan mengurangi kemiskinan. Investasi dapat menjadi
pendorong roda perekonomian daerah dan meningkatkan kesejahteraan ketika
semua pihak mendapat manfaat maksimal dari aktivitas tersebut.
Pendanaan investasi mayoritas masih berasal dari pemerintah, dan
ditopang pula oleh pendanaan perbankan dan penanaman modal baik dalam
negeri maupun asing. Kabupaten Bangli membuka diri untuk investor yang
akan membuka usaha baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Realisasi
penanaman modal di Kabupaten Bangli dapat di lihat pada tabel berikut:

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 76


Pemerintah Kabupaten Bangli

Tabel 2.42 Realisasi Penanaman Modal Di Kabupaten Bangli Tahun 2010-2014


(dalam jutaan rupiah)
Jenis Tahun
No. Penanaman
Modal 2010 2011 2012 2013 2014

1 Penanaman 31.181 26.058 31.479 21.252 23.128


Modal Dalam
Negeri
2 Penanaman 1.556 2.093 140 140 1.284
Modal Asing

Sumber : Bali Dalam Angka 2015

2.3.2 Fokus layanan urusan pilihan


A. Pertanian
Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam
perekonomian nasional. Peran strategis pertanian tersebut digambarkan
melalui kontribusi yang nyata melalui pembentukan kapital, penyediaan
bahan pangan, bahan baku industri, penyerap tenaga kerja, sumber
pendapatan, serta pelestarian lingkungan melalui praktek usaha tani yang
ramah lingkungan

a. Pertanian Tanaman Pangan


Komoditas prioritas yang dikembangkan Kabupaten Bangli adalah
padi, jagung, kedelai, kacang tanah, ubi kayu dan ubi jalar merupakan
komoditas tanaman pangan utama. Produktifitas tanaman pangan tahun 2011
sampai dengan 2015 di Kabupaten Bangli akan ditampilkan dalam grafik
berikut:

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 77


Pemerintah Kabupaten Bangli

Grafik 2.53 Produktivitas Padi dan Palawija di Kabupaten Bangli Tahun 2011-2015

30

Capaian Produktifitas (Ton/Ha)


25
Padi
20 Jagung
Kedelai
15 Kacang tanah
Ubi Kayu
10
Ubi Jalar
5
0
Tahun 2011 2012 2013 2014 2015

Keterangan
Produktivitas ( Ton/Ha)

2011 2012 2013 2014 2015


Komoditi Tar Reali Tar Reali Tar Reali Tar Reali Tar Reali
get sasi get sasi get sasi get sasi get sasi
Padi 5,37 4,98 5,53 5,03 5,54 5,10 5,55 5,35 5,55 5,79

Jagung 4,80 4,84 4,64 4,60 4,88 4,99 4,91 4,10 4,60 3,52

Kedelai 1,00 1,12 1,16 1,18 1,16 0,88 1,19 0,67 0,68 1,17

K.tanah 1,34 1,31 1,41 1,11 1,41 1,13 1,41 1,16 1,14 1,19

Ubi kayu 16,05 24,19 16,47 19,23 16,47 15,84 16,48 21,59 17,94 21,97

Ubi jalar 12,89 11,67 13,13 9,20 13,13 9,61 13,13 11,32 9,30 11,04

Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan dan Perhutanan Kabupaten Bangli

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 78


Pemerintah Kabupaten Bangli

Grafik 2.54 Capaian Produksi Padi dan Palawija Tahun 2011- 2015

40000
Capaian Produksi (Ton) 35000
Padi
30000
Jagung
25000 Kedelai
20000 Kacang tanah
15000 Ubi Kayu
Ubi Jalar
10000
5000
0
Tahun 2011 2012 2013 2014 2015

Keterangan
Produksi ( Ton )

2011 2012 2013 2014 2015


Komoditi
Reali Reali Reali Reali Reali
Target Target Target Target Target
sasi Sasi sasi sasi sasi

Padi 29.473 31.497 30.354 30.073 30.423 29.915 30.455 29.999 30.015 28.571

Jagung 15.134 9.123 13.024 8.442 13.704 6.029 13.775 4.241 4.965 1.985

Kedelai 141 46 149 13 148 14 152 12 13 88

K.tanah 2.173 1.741 1.796 1.368 1.796 1.198 1.801 996 1.452 993

Ubi kayu 15.504 22.517 15.943 16.711 15.943 10.184 15.950 11.336 14.894 6.812

Ubi jalar 37.982 36.548 37.111 25.939 37.111 21.045 37.111 21.425 23481 12.870

Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan dan Perhutanan Kabupaten Bangli

Dilihat dari Standar dan capaian Produksi padi dan palawija Ton/Ha,
untuk komoditas padi capaian Produksi mencapai 4,98 s/d 5,79Ton/Ha Gabah
Kering Giling dibanding dengan standar produksi 5,00 s/d 7,6 Ton/Ha Gabah
Kering Giling, komoditas Jagung capaian Produksi mencapai 3,52 s/d 4,99
Ton/Ha pipilan kering dibanding dengan standar produksi 4,00 s/d 5,40
Ton/Ha pipilan kering, komoditas Kedelai capaian Produksi mencapai 0,67
s/d 1,18 Ton/Ha biji kering dibanding dengan standar produksi 1,50 s/d 2,00
Ton/Ha biji kering, komoditas Kacang Tanah capaian Produksi mencapai
1,11 s/d 1,31 Ton/Ha biji kering dibanding dengan standar produksi 1,80 s/d
2,40 Ton/Ha biji kering, komoditas Ubi Kayu capaian Produksi mencapai
15,84 s/d 24,19 Ton/Ha Umbi Basah dibanding dengan standar produksi
22,00 s/d 30,50 Ton/Ha umbi basah, komoditas Ubi Jalar capaian Produksi
mencapai 9,20 s/d 11,67 Ton/Ha Umbi Basah dibanding dengan standar
produksi 18,00 s/d 28,50 Ton/Ha umbi basah.

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 79


Pemerintah Kabupaten Bangli

Tabel 2.43 Standar dan Capaian Produksi Tanaman Pangan

Standar Capaian
No Komoditas Keterangan
(Ton/ Ha) (Ton / Ha)

1.
5 s/d 7,6 4,98 s/d 5,79 GKG

Padi
2.
Pipilan
4 s/d 5,40 3,52 s/d 4,99
Kering
Jagung
3.
1,50 s/d 2,00 0,67 s/d 1,18 Biji Kering

Kedelai
4.
1,80 s/d 2,40 1,11 s/d 1,31 Biji Kering

Kacang Tanah
5.
22,00 s/d 30,50 15,84 s/d 24,19 Umbi Basah

Ubi Kayu
6.
18,00 s/d 28,50 9,20 s/d 11,67 Umbi Basah

Ubi Jalar

Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan dan Perhutanan Kabupaten Bangli

Pencapaian luas tanam padi dan palawija Tahun 2011 s/d 2015, dilihat
dari data capaian untuk komoditas Padi, Jagung, Kedelai, Kacang tanah, Ubi
kayu, Ubi jalar dari tahun ke tahun mengalami penurunan disebabkan karena :
- Menurunnya debit air untuk mengairi lahan sawah dan musin kemarau
- Banyaknya jaringan irigasi yang masih rusak
- Penerapan teknologi belum optimal
- Penanganan panen dan pasca panen produk pertanian belum memadai;
- Masih lemahnya sistim budidaya tanaman sesuai anjuran
- Alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian masih cukup tinggi;
- Sarana dan prasarana produksi pertanian belum optimal;
- Pengendalian Organisme Penggangu Tanaman (OPT) belum optimal;
- Lemahnya Kapasitas kelembagaan dan SDM petani dan penyuluh;
- Tata guna dan tata kelola air belum optimal;
- Belum optimalnya diversifikasi tanaman;

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 80


Pemerintah Kabupaten Bangli

b. Pertanian Hortikultura
Disamping bidang pertanian tanaman pangan juga terdapat pertanian
hortikultura, berikut akan di uraikan produktivitas masing-masing komoditi
dalam bentuk tabel:

Tabel 2.44 Produktifitas Pertanian Hortikultura 2011-2015


Komoditas Tahun Ket
2011 2012 2013 2014 2015
Jeruk siem 28,54 35,92 39,71 28,84 33,91 Kg/Phn
Mangga 28,32 22,70 199,29 36,78 32,26 Kg/Phn
Pisang 52,95 49,32 56,59 41,40 34,69 Kg/Phn
Pepaya 50,85 61,85 28,58 32,00 32,21 Kg/Phn
Nangka 85,13 121,00 24,88 70,88 49,27 Kg/Phn
Bawang Merah 118,04 114,00 125,00 117,00 152,64 Kw/Ha
Kubis 358,88 312,70 347,84 325,13 338,29 Kw/Ha
Cabai Besar 78,94 101,87 93,52 75,18 75,59 Kw/Ha
Cabai Rawit 27,36 57,91 38,31 26,20 92,70 Kw/Ha
Buncis 156,64 141,77 251,31 100,85 62,12 Kw/Ha
Petsai 149,58 105,61 113,17 127,31 200,30 Kw/Ha
Tomat 229,00 200,51 251,31 155,42 152,00 Kw/Ha
Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan dan Perhutanan Kabupaten Bangli

Tabel 2.45 Produksi Pertanian Hortikultura 2011-2015


Komoditas Tahun Ket
2011 2012 2013 2014 2015
Jeruk siem 89.202 109.656 118.981 70.698 100.224 Ton
Mangga 82 828 2.451 3.931 3.344 Ton
Pisang 92.339 103.312 177.096 132.328 80.885 Ton
Pepaya 2.501 2.408 1.995 764 703 Ton
Nangka 4.000 7.845 2.303 3.046 3.180 Ton
Bawang 91.602 84.198 75.520 94.805 95.570 Ton
Merah
Kubis 23.690 20.539 22.853 25.782 44.776 Ton
Cabai Besar 42.155 49.000 42.366 44.583 45.130 Ton
Cabai Rawit 3.502 9.962 2.682 6.813 22.063 Ton
Buncis 5.206 5.387 7.715 5.295 2.562 Ton
Petsai 21.541 12.145 17.542 25.589 18.428 Ton
Tomat 8.114 8.281 7.715 6.310 3.588 Ton
Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan dan Perhutanan Kabupaten Bangli

c. Perkebunan
Bidang perkebunan unggulan yang diusahakan oleh petani adalah kopi
Arabika, kelapa, cengkeh dan tembaka. Khusus untuk kopi Arabika menjadi
komoditas unggulan daerah yang sudah diekspor di beberapa negara yang
mana kopi Arabika dengan pengolahan basah terkenal mempunyai aroma dan
rasa yang spesifik yang tidak ada duanya di dunia yang banyak diminati
diluar negeri.

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 81


Pemerintah Kabupaten Bangli

Pencapaian produksi tanaman unggulan perkebunan tahun 2011-2015


disajikan dalam grafik berikut:

Grafik 2.55 capaian Produksi Tanaman Perkebunan Tahun 2011- 2015

3,500,000
3,000,000
Capaian Produksi (Kg)

2,500,000 Kopi Arabika


2,000,000 Kelapa
Cengkeh
1,500,000 Tembakau

1,000,000
500,000
0
11

12

13

14

15

Tahun
20

20

20

20

20

Keterangan
Komoditi Produksi (Kg)

2011 2012 2013 2014 2015


Target Reali Target Reali Target Reali Target Reali Target Reali
Sasi sasi Sasi Sasi Sasi
Kopi 2.630.453 2.506.490 2.745.348 2.507.362 2.748.987 2.504.831 2.657.908 2.338.287 2.658.963 2.456.363
Arabika
Kelapa 3.181.250 2.899.532 3.243.250 3.052.665 3.264.250 2.504.831 3.285.650 2.490.856 3.306.235 2.504.472

Cengkeh 35.240 34.940 36.750 35.360 35.820 35.434 36.760 34.775 35.467 34.830

Tembakau 11.675 11.338 12.764 11.214 11.645 11.250 12.986 12.500 17.632 16.191

Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan dan Perhutanan Kabupaten Bangli


Pencapaian produksi Kopi Arabika, Kelapa, Cengkeh, Tembakau
tahun 2011-2015, dilihat dari grafik untuk masing-masing komoditas dari
tahun ke tahun mengalami penurunan disebabkan karena :
- Cuaca yang tidak menentu
- Serangan hama dan penyakit tanaman

Dilihat dari pencapaian produksi perkebunan perlu adanya perbaikan


dan regenerasi komoditas, Pengembangan, Peremajaan dan rehabilitasi
tanaman perkebunan, pembinaan peningkatan produksi perkebunan ,
peningkatan SDM petani dengan memberikan penyuluhan peningkatan
produksi perkebunan, pengendalian hama tanaman yang menyebabkan

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 82


Pemerintah Kabupaten Bangli

penurunan produksi, Intensifikasi tanaman serta penanganan panen dan pasca


panen tanaman perkebunan.
Dilihat dari Standar dan capaian Produksi Perkebunan Kg/ha, untuk
komoditas Kopi Arabika Produksi mencapai 665 s/d 680 Kg/Ha Ose
dibanding dengan standar produksi 665 s/d 680 Kg/Ha Ose, komoditas
Kelapa capaian Produksi mencapai 2.200 s/d 5.000 Kg/Ha butir dibanding
dengan standar produksi 4.000 s/d 6.000 Kg/Ha butir, komoditas Cengkeh
capaian produksi mencapai 310 s/d 1.180 Kg/Ha biji kering dibanding dengan
standar produksi 1.500 s/d 2.000 Kg/Ha biji kering, komoditas tembakau
capaian produksi mencapai 548 s/d 680 Kg/Ha kering dibanding dengan
standar produksi 600 s/d 700 Kg/Ha kering,
Perbandingan standar dengan pencapaian komoditas perkebunan
Kg/Ha, dapat dilihat pada grafik berikut:

Tabel 2.46 Standar dan Capaian Produksi Tanaman Perkebunan

Standar Capaian
No Komoditas Keterangan
(Kg/ Ha) (Kg / Ha)
1.
665 s/d 680 613 s/d 670 Ose

Kopi Arabika
2. 2.200 s/d
4.000 s/d 6000 Butir
5.000
Kelapa
3.
1.500 s/d 2.000 310 s/d 1.180 Kering

Cengkeh
4.
600 s/d 700 548 s/d 680 Kering

Tembakau

Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan dan Perhutanan Kabupaten Bangli

d. Peternakan
Pada sub sektor peternakan, di Kabupaten Bangli banyak diusahakan
ternak sapi, babi dan unggas seperti ayam buras, ayam petelur, ayam
pedaging dan itik. Populasi Sapi Bali di Kabupaten Bangli pada Tahun 2015
sebanyak 72.880 ekor turun dari tahun 2010 sebanyak 97.830 ekor.
Sedangkan populasi babi pada Tahun 2015 sebanyak 63.497 ekor turun
dibandingkan tahun 2010 sebanyak 69.280 ekor, ayam buras tahun 2015

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 83


Pemerintah Kabupaten Bangli

populasiya sebanyak 421.052 ekor, ayam petelur sebanyak 1.730.300 ekor,


ayam pedaging 1.803.900 ekor. Secara umum populasi unggas mengalami
peningkatan tiap tahun, kecuali populasi ayam pedaging mengalami
penurunan rata-rata sebesar 7,45% selama 6 tahun terakhir yaitu tahun 2010-
2015, selengkapnya ditampilkan dalam tabel berikut:

Tabel 2.47 Produksi Peternakan di Kabupaten Bangli Tahun 2010-2015

Rata 2
Tahun Pening
Uraian
katan(
%)
2010 2011 2012 2013 2014 2015

Populasi Ternak( Ekor)

- Sapi Bali 97.830 94.063 96.733 81.226 75.164 72.880 (14,62)

- Sapi Perah 127 139 133 100 97 - (0,23)

- Ternak Babi 69.280 71.254 105.735 44.562 63.881 63.497 (4,36)

- Ayam Buras 257.416 398.192 393.828 411.182 411.182 421.052 5,38

- A.Ras Petelur 628.350 871.760 880.835 1.313.500 1.418.600 1.730.300 46,72

-A.Ras Pedaging 2.094.116 1.366.800 1.343.300 1.795.800 1.969.000 1.803.900 (7,45)

Produksi Daging ( Ton)

- Sapi Bali 79,94 78,59 89,37 74,10 56,14 34,81 (39,33)

- Babi 1.969,66 2.028,41 2.269,12 1.805,27 1.942,46 2.464,81 11,17

- Ayam Buras 388,53 388,24 383,98 400,90 392,23 584,86 20,17

- Ayam Ras 287,78 437,04 634,19 443,83 606,34 417,45 18,39

Produksi Telor ( Ton)

- Ayam Buras 108,115 136,978 165,40 172,70 172,70 176,84 5,38


- Ayam Ras
4.071,708 410,232 5.707,90 8.511,48 8.551,40 13.136,90 52,68
Petelur
Produksi Susu ( Liter)

- Susu 304.800 364.800 360.000 170.000 43.200 N/A 0,30

Sumber: Dinas Peternakan dan Perikanan Air Darat

B. Kehutanan
Di bidang perhutanan mempunyai fungsi strategis yang memang
berada di tengah–tengah Pulau Bali yang perlu dijaga kelestarianya. Pada
kawasan hutan lindung, hampir sebagian besar luasannya merupakan lahan
sangat kritis bahkan sebagian besar merupakan lahan bekas aliran lahar
disekitar Gunung Batur. Secara umum jumlah lahan kritis di Kabupaten
Bangli adalah 4,23% dari luas wilayah (sangat kritis dan kritis), agak kritis
(15,37%).

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 84


Pemerintah Kabupaten Bangli

Penanganan lahan kritis baik di dalam maupun diluar kawasan hutan


baru 9.865 Ha (23,08%) dari luas lahan kritis yang ada 42.739,72 Ha, relatif
sangat kecil. Maka kebijakan yang diharapkan agar masyarakat ikut secara
kontinyu berpartisipasi merehabilitasi lahannya. Dari data/ fakta yang ada
proyeksi hasil hutan kayu dan non kayu lima Tahun kedepan rata - rata /
tahun produksi bambu + 1.963.284 Bt / tahun. Sedangkan produksi albisia
rata-rata perTahun 28.282 m3, adapun produksi diatas merupakan proyeksi
yang akan diharapkan hasil untuk menambah penghasilan petani dan
keluarga sekaligus upaya untuk melestarikan sumber daya alam.
Keberadaan Lahan Kritis di Kabupaten Bangli sampai dengan tahun
2015 berdasarkan Buku Laporan Lahan Kritis BP DAS Unda Anyar tahun
2015 adalah sebagai berikut :

Tabel 2.48 Keberadaan Lahan Kritis Dalam Kawasan di Kabupaten


Bangli Tahun 2015
Keberadaan Lahan Kritis
Keterangan
Sangat Kritis Agak Potensial Jumlah
Kritis (Ha) (Ha) Kritis (Ha) Kritis (ha)
Dalam Kawasan 1.842,96 2.373,24 3.565,15 1.531,84 9.341,28
Hutan Lindung
Luar Kawasan - 2.319,66 12.575,89 16.203,77 42.739,72

Sumber : Lap.Lahan Kritis BP DAS Unda Anyar 2015

Keberadaan lahan kritis di luar dan di dalam kawasan hutan yang


telah tertangani di Kabupaten Bangli saat ini adalah Lahan kritis di dalam
kawasan baru tertangani sampai dengan tahun 2015 seluas 1.705 Ha
(18,25%) dari lahan kritis seluas 9.341,28 Ha, lahan kritis di luar kawasan
hutan seluas 42.739,72 Ha dan baru tertangani sampai dengan tahun 2015
seluas 9.865,50 Ha (23,08%) dan sisanya 32.874,22 Ha (76,91%),
penanganan lahan kritis dapat tertangani sebesar 2,34% sd 6,84% dari luas
lahan kritis yang ada di kabupaten Bangli. Luas penanganan lahan kritis
dalam kawasan dan diluar kawasan disajikan dalam data dan grafik berikut:

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 85


Pemerintah Kabupaten Bangli

Grafik 2.56 Luas Penanganan Lahan Kritis Dalam Kawasan Tahun 2010-2015

10,000.00

8,000.00

6,000.00

4,000.00

2,000.00

0.00
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Lahan Kritis dalam 9,341.28 8,086.28 7,986.28 7,886.28 7,786.28 7,686.28
Kawasan

Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan dan Perhutanan Kabupaten Bangli

Tabel 2.49 Sisa Lahan Kritis Dalam Kawasan Tahun 2010-2015


Tahun Luas Lahan Luas Lahan Sisa (Ha) Keterangan
kritis dalam Yang
kawasan (ha) ditangani (Ha)
2010 9.341,28 1.255 8.086,28 Kewenangan
2011 8.086,28 100 7.986,28 Pemerintah
2012 7.986,28 100 7.886,28 Provinsi
2013 7.886,28 100 7.786,28
2014 7.786,28 100 7.686,28
2015 7.686,28 50 7.636,28
Jumlah 1.705 7.636.28
Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan dan Perhutanan Kabupaten Bangli

Luas penanganan lahan kritis luar kawasan di Kabupaten Bangli


pada tahun 2010 - 2015 adalah sebagi berikut:

Grafik 2.57 Luas Penanganan Lahan Kritis Luar Kawasan Tahun 2010-2015

50,000.00

40,000.00

30,000.00

20,000.00

10,000.00

0.00
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Lahan Kritis luar Kawasan 42,739.7 41,739.7 39,389.7 36,464.7 35,064.7 33,977.2

Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan dan Perhutanan Kabupaten Bangli

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 86


Pemerintah Kabupaten Bangli

Tabel 2.50 Sisa Lahan Kritis Luar Kawasan Tahun 2010-2015

Tahun Luas Lahan Luas Lahan Sisa (Ha) Keterangan


kritis Luar Yang
kawasan ditangani
(Ha) (Ha)
2010 42.739,72 1.000,00 41.739,72 Kewenangan
2011 41.739,72 2.350,00 39.389,72 Pemerintah
2012 39.389,72 2.925,00 36.464,72 Kabupaten
2013 36.464,72 1.400,00 35.064,72
2014 35.064,72 1.087,50 33.977,22
2015 33.977,22 1.103,00 32.874,22
Jumlah 9.865,50 32.874,22
Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan dan Perhutanan Kabupaten Bangli

C. Pariwisata
Salah satu Indikator pokok dalam menilai keberhasilan
pembangunan pariwisata di daerah adalah meningkatnya jumlah kunjungan
wisatawan. Semakin banyak wisatawan yang datang/berkunjung, maka
diharapkan dapat memberikan multiflier effect terhadap peningkatan
perekonomian masyarakat lokal.
Jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Bangli pada tahun 2014
baru mencapai 647.607 orang meningkat dari 425.905 orang di tahun 2010.
Dari sisi pencapaian indikator penerimaan PAD sektor pariwisata mencapai
Rp. 14.144.840.500,- pada tahun 2015 meningkat 680% dari pencapaian PAD
tahun 2010 sebesar Rp. 1.813.462.000,-.

Grafik 2.58 Kunjungan Pariwisata ke Kabupaten Bangli dan Provinsi Bali

Sumber: Dinas Pariwisata Provinsi Bali

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 87


Pemerintah Kabupaten Bangli

Tabel 2.51 Pertumbuhan Kunjungan Pariwisata


ke Kabupaten Bangli dan Provinsi Bali
Jumlah Pertum Jumlah
Pertumbuhan
No Tahun Kunjungan ke buhan Kunjungan
(%)
Kab. Bangli (%) Ke Prov. Bali
1 2005 311.008 - 3.367.147 -
2 2006 247.895 -20,29 3.731.945 10,83
3 2007 261.527 5,50 4.179.433 11,99
4 2008 356.214 36,21 4.849.274 16,03
5 2009 397.600 11,62 5.882.091 21,30
6 2010 425.905 7,12 7.124.749 21,13
7 2011 541.504 27,14 8.240.100 15,65
8 2012 548.152 1,23 10.159.261 23,29
9 2013 616.637 12,49 10.332.670 1,71
10 2014 647.607 5,02 11.687.467 13,11
RATA-RATA PERTUMBUHAN 9,65 15,00
Sumber: Dinas Pariwisata Provinsi Bali

D. Perikanan
Perikanan merupakan salah satu bidang pembangunan yang sangat
strategis dan potensial dalam pembangunan daerah. Potensi yang dimiliki
oleh Kabupaten Bangli sangat besar karena danau dan sungai yang dimiliki
bisa dimanfaatkan dalam pengembangannya. Apabila potensi ini mampu
dikelola dengan baik niscaya akan dapat memberikan kesejahtraan bagi
masyarakat.
Selama periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 produksi
perikanan budidaya mengalami peningkatan rata-rata sebesar 56,40%. Pada
tahun 2010 produksi mencapai 1.788,22 ton. Pada tahun 2011 meningkat
menjadi 1.985,15 ton. Pada tahun 2012 mengalami peningkatan produksi
menjadi sebesar 3.862,00 ton, pada tahun 2013 mengalami peningkatan
menjadi 5.238,00 ton, pada tahun 2014 mengalami peningkatan menjadi
6.379,00 ton dan pada tahun 2015 kembali meningkat yaitu menjadi 6.415,00
ton. Demikian juga produksi perikanan tangkap yaitu pada tahun 2010
produksi sebesar 213,50 ton, dan pada akhir tahun 2015 mengalami
peningkatan produksi menjadi 932,0 ton. Dari tahun 2010 sampai dengan
tahun 2015 produksi perikanan tangkap rata-rata mengalami peningkatan
sebesar 62,72%.

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 88


Pemerintah Kabupaten Bangli

Tabel 2.52 Produksi Ikan (Ton)Tahun 2010-2015

Rat-
rata
Jenis Produksi Tahun Peningk
atan
2010 2011 2012 2013 2014 2015 (%)

Budidaya Ikan 1.788,22 1.985,15 3.862,00 5.238,00 6.397,00 6.415,00 56,40

a. Sawah 22,77 30,20 43,00 63,00 101,5 65,0 48,11


- Inmindi
12,00 8,20 31,00 30,00 71,5 34,5 48,39

-Non Inmindi 10,77 22,00 12,00 33,00 30,0 30,5 47,81

b. Kolam/Salir. 154,45 233,85 1014,00 1170,00 2.027,5 1.745,5 83,74


c. Perairan
Umum 1611,00 1721,10 2.805,00 4.005,00 4.268,0 4.604,5 48,16

- Jaka/ Karamba 1.611,00 1.721,10 2.805,00 4.005,00 4.268,0 4.604,5 48,16


Penangkapan
Ikan di
Perairan
Umum 213,50 454,57 843,5,00 913,50 930,1 932,0 62,72

a. Sungai 11,35 30,20 49,50 53,00 68,4 61,7 68,93

b. Waduk 13,00 20,70 28,00 29,50 44,9 40,7 51,58

c. Danau 189,15 403,67 766,00 831,00 816,8 829,6 62,87

Jumlah 2.001,72 2.439,72 4.705,50 6.151,50 7.327,1 7.347,0 57,18


Konsumsi Ikan
( Kg/Kap/Th) 16,92 12,28 20,85 23,99 29,40 N/A 0,80
Sumber Dinas Peternakan dan Perikanan Air Darat

E. Perdagangan
Disektor perdagangan perkembangan unit usaha meningkat rata-rata
2,35 % per tahun, penyerapan tenaga kerja meningkat 6,28% per tahun dan
terjadi lonjakan pertumbuhan modal usaha pada tahun 2013 sebesar 109,09
%. Sementara perkembangan usaha dagang menengah terjadi lonjakan di
tahun 2013 untuk unit usaha sebesar 109,09 % demikian juga tenaga kerja
sebesar 109,09 % sedangkan modal usaha sebesar 18,22 %. tetapi untuk
usaha pedagang besar hampir tidak ada perkembangan dari tahun 2011-2015.
Data selengkapnya di tampilkan dalam bentuk tabel dibawah ini.

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 89


Pemerintah Kabupaten Bangli

Tabel 2.53 Data Perkembangan Pedagang Kecil


Di Kabupaten Bangli Tahun 2011-2015
Tahun Unit Tenaga Modal Usaha Nilai Penjualan
Usaha Kerja (Rp.)

2011 10.824 24.180 45.675.000 50.242.500


2012 10.954 26.012 55.825.000 61.407.500
2013 11.443 27.821 116.725.000 128.397.500
2014 11.693 28.379 123.525.000 135.877.500
2015 11.874 30.814 125.425.000 137.967.500
Sumber: Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bangli

Tabel 2.54 Data Perkembangan Pedagang Menengah


Di Kabupaten Bangli Tahun 2011-2015
Tahun Unit Tenaga Modal Usaha Nilai Penjualan
Usaha Kerja (Rp.)
2011 63 315 1.590.525 1.749.577.500
2012 77 385 1.666.350 1.832.985.000
2013 161 805 1.742.400 1.916.640.000
2014 169 845 1.821.825 2.004.000.750
2015 173 864 2.153.700 2.369.070.000
Sumber: Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bangli

Tabel 2.55 Data Perkembangan Pedagang Besar


Di Kabupaten Bangli Tahun 2011-2015
Tahun Unit Usaha Tenaga Modal Usaha Nilai
Pedagang Kerja (Rp.) Penjualan

2011 16 176 168.000.000 252.000.000


2012 16 192 168.016.000 252.624.000
2013 16 201 168.080.000 253.120.420
2014 16 288 168.160.000 277.464.000
2015 17 221 171.051.000 298.339.250
Sumber: Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bangli

Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Kabupaten Bangli sesuai


dengan Grafik 2.8 rata-rata kontribusinya adalah 9,87 % per Tahun.

F. Perindustrian
Capaian kinerja pelayanan urusan pilihan di bidang perindustrian dari
Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2015, diuraikan sebagai berikut:

Tabel 2.56 Perkembangan Industri Unggulan


Kabupaten Bangli Tahun 2011 – 2015
NILAI NILAI
UNIT TENAGA PRODUKSI KAPASITAS NILAI
TAHUN KOMUDITI BB/BP
USAHA KERJA (Rp.000) PRODUKSI INVESTASI
(RP. 000)
Anyaman
2011 Bambu 4,945 9,265 28,600,500 452,675 9,271,875 11,440,200

Kerajinan Kayu 2,797 5,589 25,120,500 3,375,380 2,391,435 10,048,200


Kerajinan Emas
Perak 538 2,120 7,584,365 434,678 11,825,778 3,033,746

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 90


Pemerintah Kabupaten Bangli

Garmen 525 1,875 6,837,698 1,526,500 2,612,925 2,735,079

Kopi 78 510 5,300,000 2,213,500 242,190 2,120,000

Jumlah 8,883 19,359 73,443,063 8,002,733 26,344,203 29,377,225


Anyaman
2012 Bambu 4,952 9,904 28,701,792 455,584 9,285,000 11,480,717

Kerajinan Kayu 2,908 5,811 25,279,300 871,700 2,486,340 10,111,720


Kerajinan Emas
Perak 549 2,153 7,978,875 2,586,079 12,067,569 3,191,550

Garmen 525 1,875 6,937,608 453,695 2,612,925 2,775,043

Kopi 85 770 5,902,500 179,355 263,925 2,361,000

Jumlah 9,019 20,513 74,800,075 4,546,413 26,715,759 29,920,030


Anyaman
2013 Bambu 4,957 9,914 28,730,772 456,044 9,294,375 11,492,309

Kerajinan Kayu 3,095 7,127 25,617,121 883,349 2,646,225 10,246,848


Kerajinan Emas
Perak 552 2,210 7,926,402 2,687,599 12,133,512 3,170,561

Garmen 525 1,875 6,837,696 453,695 2,612,925 2,735,078

Kopi 130 855 6,502,000 243,540 403,650 2,600,800

Jumlah 9,259 21,981 75,613,991 4,724,227 27,090,687 30,245,596


Anyaman
2014 Bambu 4,977 9,954 28,846,692 457,884 9,331,875 11,538,677

Kerajinan Kayu 3,105 7,227 25,699,890 886,203 2,654,775 10,279,956


Kerajinan Emas
Perak 553 2,214 7,940,761 2,692,468 12,155,493 3,176,304

Garmen 525 1,875 6,837,696 453,695 2,612,925 2,735,078

Kopi 130 855 6,502,000 243,540 403,650 2,600,800

Jumlah 9,290 22,125 75,827,039 4,733,790 27,158,718 30,330,816


Anyaman
2015 Bambu 4,997 9,994 28,962,612 459,724 5,101,937 11,585,045

Kerajinan Kayu 3,378 7,773 27,959,238 911,319 4,793,382 11,183,695


Kerajinan Emas
Perak 553 2,214 7,940,761 2,692,468 12,155,493 3,176,304

Garmen 525 1,875 6,837,696 453,695 2,612,925 2,735,078

Kopi 130 855 6,502,000 243,540 403,650 2,600,800

Jumlah 9,583 22,711 78,202,307 4,760,746 25,067,387 31,280,923


Sumber: Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bangli

Tabel 2.57 Perkembangan SIUP Tahun 2011-2015 di Kabupaten Bangli


SIUP
Tahun Pedagang Pedagang Pedagang
Jumlah
kecil menengah besar
2011 2.686 26 16 2.728
2012 2.861 41 18 2.920
2013 3.049 47 18 3.114
2014 3.207 8 0 3.215
2015 3.420 4 1 3.425
Sumber: Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bangli

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 91


Pemerintah Kabupaten Bangli

2.4. Aspek Daya Saing Daerah


Aspek daya saing daerah adalah kemampuan perekonomian daerah
dalam mencapai pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi dan
berkelanjutan dengan tetap terbuka pada persaingan dengan provinsi lainnya
yang berdekatan, nasional atau internasional.
Untuk menilai daya saing daerah diperlukan analisis untuk
menentukan tingkat spesialisasi sektor basis. Analisis LQ menunjukkan
potensi dari tempat terkait dengan kondisi kekayaan yang ada di wilayah
tersebut.

2.4.1. Kemampuan Ekonomi Daerah


A. Analisis LQ Kabupaten Bangli
Sektor basis adalah sektor yang menjadi tulang punggung
perekonomian daerah karena mempunyai keunggulan kompetitif yang cukup
tinggi. Sedangkan sektor non basis adalah sektor-sektor lainnya yang kurang
potensial tetapi berfungsi sebagai penunjang sektor basis (Sjafrizal , 2008).
Sektor basis ekonomi suatu wilayah dapat dianalisis dengan teknik Location
Quotient (LQ), untuk mengetahui seberapa besar tingkat spesialisasi sektor
basis.
Teknik analisis LQ dapat menggunakan variabel tenaga kerja atau
PDRB suatu wilayah sebagai indicator pertumbuhan ekonomi wilayah.
Location Quotient merupakan rasio antar jumlah tenaga kerja pada sektor
tertentu atau PDRB terhadap total jumlah tenaga kerja sektor tertentu atau
total nilai PDRB suatu daerah dibandingkan dengan rasio tenaga kerja dan
sektor yang sama dengan daerah yang lebih tinggi (referensi).
Metode Location Quitionet digunakan untuk mengindentifikasi
sektor unggulan potensi perekonomian Kabupaten Bangli. Analisis LQ
menunjukkan potensi dari tempat terkait dengan kondisi kekayaan yang ada
di wilayah tersebut. LQ berguna untuk melihat spesialisasi kegiatan produksi
suatu wilayah. Pada dasarnya, teknik ini menyajikan perbandingan relatife
antara kemampuan suatu sektor di daerah yang diselidiki dengan kemampuan
sektor yang sama pada daerah yang lebih luas. Apabila hasil perhitungan
rasio lebih besar dari 1 (LQ > 1) menunjukkan sektor tersebut sektor
unggulan atau basis dan jika LQ = 1 menunjukkan keswasembadaan, dalam
artian memiliki potensial yang sama dengan sektor sejenis di daerah tertentu,
sehingga hanya cukup untuk melayani kebutuhan daerah sendiri. Dan bila LQ
< 1 menunjukkan tergolong bukan sektor unggulan dalam artian bahwa
wilayah tersebut tidak mampu untuk mencukupi kebutuhannya sendiri dan
cenderung untuk import/mendatangkan barang dari luar daerahnya.

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 92


Pemerintah Kabupaten Bangli

Si Si
N1 S
LQ = =
S N1
N N

Keterangan:
Si = Jumlah produksi komoditas x di Kabupaten Bangli
S = Jumlah seluruh produksi komoditas di Provinsi Bali
N1 = Jumlah produksi komoditas x di Kabupaten Bangli
N = Jumlah seluruh produksi komoditas x di Provinsi Bali

Tabel 2.58 Perhitungan LQ Lapangan Usaha di Kabupaten Bangli Tahun 2014


Nilai PDRB
No. Lapangan Usaha LQ
Bangli *Bali
1 Pertanian, Kehutanan, dan 1.178.130.400,0 22.899.521.400 1,84
Perikanan
2 Pertambangan dan Penggalian 113.676.600,0 1.955.757.700 2,08
3 Industri Pengolahan 418.381.800,0 9.984.338.700 1,50
4 Pengadaan Listrik dan Gas 1.018.400,0 225.954.500 0,16
5 Pengadaan Air, Pengelolaan 2.507.200,0 286.673.600 0,31
Sampah, Limbah dan Daur
Ulang
6 Konstruksi 332.772.700,0 14.114.257.000 0,84
7 Perdagangan Besar dan 435.825.500,0 12.937.596.300 1,20
Eceran; Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor
8 Transportasi dan Pergudangan 57.792.800,0 14.203.195.100 0,15
9 Penyediaan Akomodasi dan 590.586.400,0 36.111.285.200 0,58
Makan Minum
10 Informasi dan Komunikasi 178.924.100,0 8.034.798.200 0,80
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 121.460.200,0 6.647.927.200 0,65
12 Real Estat 145.930.300,0 6.813.218.600 0,76
13 Jasa Perusahaan 23.256.600,0 1.534.457.100 0,54
14 Administrasi Pemerintahan, 498.222.300,0 7.828.075.700 2,27
Pertahanan dan Jaminan
Sosial Wajib
15 Jasa Pendidikan 99.241.000,0 7.465.413.800 0,47
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan 61.060.200,0 3.090.468.600 0,71
Sosial
17 Jasa lainnya 122.862.400,0 2.315.341.200 1,89

PDRB 4.381.648.900,0 156.448.280

Sumber :Profil Kabupaten Bangli 2015


*Angka Sementara

Penilaian menggunakan LQ akan memberi gambaran apakah suatu


komoditas bersifat ekspor atau habis diwilayah sendiri. Batasan ekspor dapat
diartikan keluar dari kecamatan, kabupaten, provinsi, sampai nasional,
semuanya berdasarkan ketersediaan data dan pembanding yang dimiliki.
Berdasarkan hasil perhitungan LQ Kabupaten Bangli terhadap Provinsi Bali,
bahwa sektor unggulan adalah sektor pertanian (subsektor Tanaman
Perkebunan, Kehutanan dan Perikanan) dan sektor bangunan. Dimana
memiliki LQ>1 yang merupakan syarat utama menjadi sektor unggulan.

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 93


Pemerintah Kabupaten Bangli

Adapun sektor selain pertanian (subsektor Tanaman Perkebunan,


Kehutanan dan Perikanan) merupakan sektor belum potensial/non basis
dengan sektor sejenis di daerah tertentu, sehingga bukan merupakan sektor
unggulan.

B. Analisis Growth
Melalui perhitungan LQ, akan diperoleh sektor ekonomi yang
memiliki potensi untuk dilakukan ekspor (distribusi keluar daerah lain).
Selanjutnya dilakukan analisis Growth yang dilakukan untuk mengetahui
tingkat pertumbuhan dari sektor ekonomi tersebut setiap Tahunnya (minimal
dalam kurun waktu 3 tahun terakhir).
Dimana :
Tn − (Tn − 1) X 100% Tn : Σ Produksi Tahun ke-n
Rumus = Tn-1 : Σ Produksi Tahun ke n-1
Tn − 1
Tabel 2.59 Perhitungan Pertumbuhan Lapangan Usaha Tahun 2012 - 2014
Nilai PDRB Nilai Nilai
Growth Growth
No. Lapangan usaha 2012– 2013 –
2012 2013 2014 2013 2014
(%) (%)
1 Pertanian, 924.141.300 1.038.991.500 1.178.130.400,0 12,43 13,39
Kehutanan, dan
Perikanan
2 Pertambangan dan 88.452.000 101.224.100 113.676.600,0 14,44 12,30
Penggalian
3 Industri 314.524.800 358.428.700 418.381.800,0 13,96 16,73
Pengolahan
4 Pengadaan Listrik 786.900 770.600 1.018.400,0 -2,07 32,16
dan Gas
5 Pengadaan Air, 2.084.000 2.243.100 2.507.200,0 7,63 11,77
Pengelolaan
Sampah, Limbah
dan Daur Ulang
6 Konstruksi 274.130.300 306.441.900 332.772.700,0 11,79 8,59

7 Perdagangan Besar 329.229.500 369.589.900 435.825.500,0 12,26 17,92


dan Eceran;
Reparasi Mobil
dan Sepeda Motor
8 Transportasi dan 39.921.700 47.495.500 57.792.800,0 18,97 21,68
Pergudangan
9 Penyediaan 399.864.000 475.036.800 590.586.400,0 18,80 24,32
Akomodasi dan
Makan Minum
10 Informasi dan 150.186.600 159.541.700 178.924.100,0 6,23 12,15
Komunikasi
11 Jasa Keuangan dan 85.991.800 103.467.500 121.460.200,0 20,32 17,39
Asuransi
12 Real Estat 111.239.400 125.547.700 145.930.300,0 12,86 16,23

13 Jasa Perusahaan 17.621.900 19.960.300 23.256.600,0 13,27 16,51

14 Administrasi 420.300.500 428.858.400 498.222.300,0 2,04 16,17


Pemerintahan,
Pertahanan dan
Jaminan Sosial
Wajib
15 Jasa Pendidikan 68.581.600 84.414.300 99.241.000,0 23,09 17,56

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 94


Pemerintah Kabupaten Bangli

16 Jasa Kesehatan dan 43.748.400 51.990.100 61.060.200,0 18,84 17,45


Kegiatan Sosial
17 Jasa lainnya 91.873.100 105.484.600 122.862.400,0 14,82 16,47

Sumber : Profil Kabupaten Bangli 2015

Berdasarkan perhitungan analisis growth diatas diketahui secara


keseluruhan sektor lapangan usaha pada tahun 2014 memiliki nilai
pertumbuhan atau growth (+), dari tahun 2012 hingga Tahun 2014 memiliki
nilai pertumbuhan (+) pada semua sektor lapangan usaha, kecuali pada sektor
pengadaan listrik dan gas. seperti pada nilai pada lapangan usaha penyediaan
akomodasi, makanan dan minuman, nilai growth dibandingkan antara tahun
2012-2013 dengan tahun 2013-2014 peningkatan nilainya mengalami
peningkatan dari 18,80 menjadi 24,32 sedangkan di sektor pertanian yang
merupakan sektor utama terjadi kenaikan pertumbuhan dari 12,43 menjadi
13,39. Sedangkan sektor konstruksi mengalami penurunan dari 11,79 menjadi
8,59.

C. Analisis Share
Analisis share digunakan untuk melihat karakteristik struktur
ekonomi di suatu wilayah. Share dengan nilai >1 diberi poin 3, nilai = 1
diberi poin 2 dan nilai <1 diberi poin 1. Share positif yaitu sektor yang
mempunyai poin sama atau lebih dari 2 menunjukkan sektor tersebut
berpotensi untuk dikembangkan. Penetapan tanda positif hanya
diperuntukkan untuk sektor yang mempunyai poin sama atau lebih dari 2
dengan pertimbangan bahwa sektor tersebut mempunyai kontribusi dalam
perekonomian regional.

Share = NP1 × 100 %


NP 2

Keterangan:
NP1 = Nilai produksi komoditas x di Kabupaten Bangli
NP2 = Nilai produksi komoditas x di Provinsi Bali

Tabel 2.60 Perhitungan Share Lapangan Usaha di Kabupaten Bangli Tahun 2014
No. Lapangan Usaha Kabupaten Provinsi Bali* Share
Bangli
1 Pertanian, Kehutanan, dan 1.178.130.400,0 22.899.521.400 5,14
Perikanan
2 Pertambangan dan 113.676.600,0 1.955.757.700 5,81
Penggalian
3 Industri Pengolahan 418.381.800,0 9.984.338.700 4,19
4 Pengadaan Listrik dan Gas 1.018.400,0 225.954.500 0,45
5 Pengadaan Air, Pengelolaan 2.507.200,0 286.673.600 0,87
Sampah, Limbah dan Daur
Ulang

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 95


Pemerintah Kabupaten Bangli

No. Lapangan Usaha Kabupaten Provinsi Bali* Share


Bangli
6 Konstruksi 332.772.700,0 14.114.257.000 2,36
7 Perdagangan Besar dan 435.825.500,0 12.937.596.300 3,37
Eceran; Reparasi Mobil dan
Sepeda Motor
8 Transportasi dan 57.792.800,0 14.203.195.100 0,41
Pergudangan
9 Penyediaan Akomodasi dan 590.586.400,0 36.111.285.200 1,64
Makan Minum
10 Informasi dan Komunikasi 178.924.100,0 8.034.798.200 2,23
11 Jasa Keuangan dan Asuransi 121.460.200,0 6.647.927.200 1,83
12 Real Estat 145.930.300,0 6.813.218.600 2,14
13 Jasa Perusahaan 23.256.600,0 1.534.457.100 1,52
14 Administrasi Pemerintahan, 498.222.300,0 7.828.075.700 6,36
Pertahanan dan Jaminan
Sosial Wajib
15 Jasa Pendidikan 99.241.000,0 7.465.413.800 1,33
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan 61.060.200,0 3.090.468.600 1,98
Sosial
17 Jasa lainnya 122.862.400,0 2.315.341.200 5,31
Sumber : Profil Kabupaten Bangli 2015

Untuk menyatakan kontribusi yang diberikan itu besar atau tidak


adalah dengan melihat ketentuan berikut: bila share bernilai x>2 diberi tanda
(+) dan dinyatakan kontribusi yang diberikan besar dan bila share bernilai
1<x<2 diberi tanda (-) dan dinyatakan kontribusi yang diberikan kecil
(rendah).

D. Klasifikasi Sektor Berdasarkan Tingkat Pertumbuhan


Berdasarkan pertimbangan klasifikasi sektor ditinjau dari tingkat
pertumbuhan pada tahun 2014 Kabupaten Bangli, maka ditetapkan
komoditas-komoditas unggulan menjadi beberapa klasifikasi sektor, yaitu :

Tabel 2.61 Klasifikasi Lapangan Usaha di Kabupaten Bangli Berdasarkan Diagram


Growth Share Tahun 2014

No. Lapangan Usaha Growth Share KlasifikasiSektor


1 Pertanian, Kehutanan, dan (+) (+) Sektor Dominan
Perikanan
2 Pertambangan dan Penggalian (+) (-) Sektor Potensial
3 Industri Pengolahan (+) (+) Sektor Dominan
4 Pengadaan Listrik dan Gas (+) (-) Sektor Potensial
5 Pengadaan Air, Pengelolaan (+) (-) Sektor Dominan
Sampah, Limbah dan Daur Ulang
6 Konstruksi (+) (+) Sektor Dominan
7 Perdagangan Besar dan Eceran; (+) (+) Sektor Dominan

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 96


Pemerintah Kabupaten Bangli

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor


8 Transportasi dan Pergudangan (+) (-) Sektor Potensial
9 Penyediaan Akomodasi dan (+) (+) Sektor Dominan
Makan Minum
10 Informasi dan Komunikasi (+) (+) Sektor Dominan
11 Jasa Keuangan dan Asuransi (+) (+) Sektor Dominan
12 Real Estat (+) (+) Sektor Dominan
13 Jasa Perusahaan (+) (+) Sektor Dominan
14 Administrasi Pemerintahan, (+) (+) Sektor Dominan
Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib
15 Jasa Pendidikan (+) (+) Sektor Dominan
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan (+) (+) Sektor Dominan
Sosial
17 Jasa lainnya (+) (+) Sektor Dominan
Sumber :Profil Kabupaten Bangli 2015

Gambar 2.11 Diagram Growth Share

(+)

(-) Share (+)

Growth(-)

a. Sektor Unggulan
Komoditas yang masuk dalam klasifikasi sektor unggulan
menunjukkan bahwa komoditas tersebut memiliki pertumbuhan
yang cukup tinggi (+) dan kontribusi yang diberikan cukup besar
(+). Sektor unggulan nantinya akan menjadi sektor basis suatu
wilayah.Tidak ada komoditas yang masuk dalam sektor unggulan.
b. Sektor Potensial
Komoditas yang masuk dalam sektor potensial
menunjukkan bahwa komoditas tersebut memiliki tingkat
pertumbuhan yang rendah (-) tetapi kontribusi yang diberikan
cukup besar (+).Sektor potensial ini nantinya mampu dijadikan

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 97


Pemerintah Kabupaten Bangli

sebagaisektor basis dalam jangka panjang. Hal ini berarti bahwa


sektor tersebut dapat dikembangkan menjadi basis ekonomi
Kabupaten Bangli dengan perlakuan-perlakuan khusus. Tidak ada
komoditas yang masukdalam sektor unggulan.
c. Sektor dominan
Komoditas yang masuk dalam sektor dominan
menunjukkan bahwa komoditas tersebut memiliki tingkat
pertumbuhan yang cukup tinggi (+) akan tetapi memiliki kontribusi
yang kecil (-). Sektor dominan dapat dikembangkan menjadi sektor
basis dengan adanya perlakuan-perlakuan khusus. Berdasarkan
analisis diatas, sebagian besar sektor lapangan usaha termasuk
dalam klasifikasi sektor dominan.
d. Sektor statis
Komoditas yang masuk dalam sektor statis menunjukkan
bahwa komoditas tersebut memiliki tingkat pertumbuhan yang
rendah (-) dan memiliki kontribusi yang kecil (-). Berdasarkan
analisis diatas, tidak ada komoditas yang termasuk sektor statis.
E. Pengeluaran dan Konsumsi
Secara Ekonomi, pengukuran tingkat kesejahteraan dapat
digambarkan dengan perbandingan antara pengeluaran dan pendapatan
seseorang. Namun demikian, kesulitan untuk mengukur pendapatan membuat
tingkat kesejahteraan secara moneter didekati dengan besarnya pengeluaran
seseorang.Dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pengeluaran
masyarakat Bangli secara rata-rata mencapai Rp. 346.295 per Kapita per
bulan untuk konsumsi makanan dan Rp. 343.618 untuk konsumsi non
makanan.
Grafik 2.59 Persentase Pengeluaran per Kapita Sebulan Kelompok Bukan Makanan
Menurut Golongan Pengeluaran per Kapita Sebulan
di Kabupaten Bangli, 2014

Sumber: Profil Kabupaten Bangli 2015

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 98


Pemerintah Kabupaten Bangli

F. NTP/Nilai Tukar Petani (Farmers Term Of Trade)


NTP (Nilai Tukar Petani/Farmers Term of Trade) merupakan salah
satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di
perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk
pertanian terhadap barang dan jasa yang diperlukan petani untuk konsumsi
rumah tangganya maupun untuk biaya produksi produk pertanian. Nilai
Tukar Petani diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani
terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam persentase). Semakin
tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli
petani. Data yang digunakan bersumber dari BPS Provinsi Bali.
Tabel 2.62 Nilai Tukar Petani Bali per Desermber Tahun 2010-2015

Sumber: BPS Provinsi Bali


Keterangan:
- NTP = Nilai Tukar Petani
- Ib = Indeks Harga Yang Dibayar Petani
- It = Indeks Harga Yang Diterima Petani

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 99


Pemerintah Kabupaten Bangli

2.4.2. Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur

A. Perhubungan
a. Rasio Panjang Jalan
Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan dihitung untuk
mengetahui tingkat ketersediaan sarana jalan dapat memberi akses tiap
kendaraan. Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan adalah perbandingan
panjang jalan terhadap jumlah kendaraan. Perkembangan Rasio Panjang
Jalan Per Jumlah Kendaraan tahun 2010–2014 disajikan pada tabel berikut
ini.
Tabel 2.63 Rasio Panjang Jalan Per Jumlah Kendaraan
No. Uraian 2010 2011 2012 2013 2014

1. Panjang jalan 478.564 551.204 478.564 733.274 733.274

2. Jumlah kedaraan 43.410 46.071 48.054 52.337 54.678

3. Rasio (1/2) 90,71 83,58 100,41 71,37 74,57

Sumber: Bangli Dalam Angka 2015 (diolah)

b. Jumlah Orang/Barang Yang Terangkut Angkutan Umum


Perkembangan jumlah orang/barang yang terangkut angkutan umum
periode tahun 2010–2014 disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 2.64 Jumlah Orang/Barang Yang Terangkut Angkutan Umum
No. Uraian 2010 2011 2012 2013 2014

1. Jumlah
orang/barang
2.376 864 816 815 810
yang terangkut
angkutan umum

Sumber: Dishubkominfo Kabupaten Bangli, 2015

c. Jumlah Orang/Barang Melalui Dermaga/Bandara/Terminal Per


Tahun
Perkembangan jumlah orang/barang melalui dermaga/bandara/
terminal per Tahun periode tahun 2010–2014 disajikan pada Tabel 2.180
berikut ini.

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 100


Pemerintah Kabupaten Bangli

Tabel 2.65 Jumlah Orang/Barang Melalui Dermaga/Bandara/


Terminal Per Tahun
No. Uraian 2010 2011 2012 2013 2014

1. Jumlah
orang/barang
melalui 7.445 6.358 14.858 15.130 12.925
dermaga/bandara/t
erminal per Tahun

Sumber: Dishubkominfo Kabupaten Bangli 2015

B. Penataan Ruang
a. Rasio Peruntukan Ruang
Perkembangan rasio peruntukan ruang periode tahun 2010–2014
disajikan pada Tabel berikut ini.

Tabel 2.66 Rasio Peruntukan Ruang


No. Uraian 2010 2011 2012 2013 2014

1. Realisasi
Peruntukan 43.723,92 43.723,00 43.723,00 43.723,00 43.723,00
Ruang

2. Rencana
peruntukan 52.081,00 52.081,00 52.081,00 52.081,00 52.081,00
Ruang

3. Persentase
83,95 83,95 83,95 83,95 83,95
(1/2x100)

Sumber: Dinas Tata Kota Kabupaten Bangli, 2015

b. Luas Wilayah Produktif (Ha)


Luas wilayah produktif adalah persentase realisasi luas wilayah
produktif terhadap luas rencana kawasan budidaya sesuai dengan RTRW.
Luas wilayah produktif diasumsikan bahwa wilayah produktif yang dimaksud
adalah wilayah pertanian lahan basah, pertanian lahan kering, dan
perkebunan. Sehingga dapat dilakukan perhitungan untuk mengetahui luas
wilayah produktif. Perkembangan luas wilayah produktif periode tahun 2010–
2014 disajikan pada tabel berikut ini.

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 101


Pemerintah Kabupaten Bangli

Tabel 2.67 Luas Wilayah Produktif


No. Uraian 2010 2011 2012 2013 2014

1. Jumlah luas
wilayah produktif 36.374 36.374 36.374 36.374 36.374
(Ha)

2. Jumlah luas 41.408 41.409 41.409 41.409 41.40


seluruh wilayah
budidaya (Ha)

3. Persentase (1/2 x 87,84 87,84 87,84 87,84 87,84


100)

Sumber: BAPPEDA PM Kabupaten Bangli, 2015

c. Luas Wilayah Kekeringan


Luas wilayah kekeringan adalah luas wilayah kekeringan terhadap
luas rencana kawasan budidaya sesuai dengan RTRW. Perkembangan luas
wilayah kekeringan periode tahun 2010–2014 disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 2.68 Luas Wilayah Kekeringan
No. Uraian 2010 2011 2012 2013 2014

1. Jumlah luas wilayah 0 0 0 0 0


kekeringan (ha)

2. Jumlah luas seluruh 41.408 41.409 41.409 41.409 41.409


wilayah budidaya
(ha)

3. Persentase (1/2 x 0 0 0 0 0
100)
Sumber: BAPPEDA PM Kabupaten Bangli, 2015

d. Luas Wilayah Perkotaan


Luas wilayah perkotaan adalah persentase realisasi luas wilayah
perkotaan terhadap luas rencana wilayah budidaya sesuai dengan RTRW.
Perkembangan luas wilayah perkotaan periode tahun 2010–2014 disajikan
pada tabel berikut ini.

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 102


Pemerintah Kabupaten Bangli

Tabel 2.69 Luas Wilayah Perkotaan

No. Uraian 2010 2011 2012 2013 2014

1. Jumlah luas 14.521 14.521 14.521 14.521 14.521


wilayah perkotaan
(ha)

2. Jumlah luas seluruh 41.408 41.408 41.408 41.408 41.408


wilayah budidaya
(ha)

3. Persentase (1/2 x 35,07 35,07 35,07 35,07 35,07


100)

Sumber: BAPPEDA PM Kabupaten Bangli, 2015

C. Otonomi Daerah
a. Jenis dan Jumlah Bank dan Cabang
Perkembangan jenis dan jumlah bank periode tahun 2010–2014
disajikan pada Tabel berikut ini.

Tabel 2.70 Jenis dan Jumlah Bank

No. Uraian 2010 2011 2012 2013 2014

1. Jumlah Bank/BPR 7 7 7 7 7

Sumber: Dinas Perizinan Kabupaten Bangli

b. Jenis dan Jumlah Perusahaan Asuransi dan Cabang


Perkembangan jenis dan jumlah perusahaan asuransi dan cabang tahun
2010–2014 disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 2.71 Jenis dan Jumlah Perusahaan Asuransi dan Cabang
No. Uraian 2010 2011 2012 2013 2014

1. Jenis dan jumlah 0 0 0 0 0


perusahaan
asuransi dan
cabangnya

Sumber: Dinas Perizinan Kabupaten Bangli

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 103


Pemerintah Kabupaten Bangli

D. Lingkungan Hidup
a. Rumah Tangga (RT) Yang Menggunakan Air Bersih
Perkembangan rumah tangga (RT) yang menggunakan air bersih
periode Tahun 2010–2014 disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 2.72 Rumah Tangga (RT) yang Menggunakan Air Bersih

No. Uraian 2010 2011 2012 2013 2014

Jumlah rumah
1. tangga pengguna 29.350 31.350 33.350 35.350 37.350
air bersih

Jumlah seluruh
2.
rumah tangga 59.106 65.366 69.299 69.473 69.787

Persentase
3. 49,65 47,96 48,12 50,88 53,52
(1/2x100)

Sumber: Dinas PU dan Disdukcapil Kab. Bangli 2015

E. Energi
a. Rasio Ketersediaan Daya Listrik
Adapun rasio ketersediaan Daya Listrik di Kabupaten Bangli tahun
2010-2014 disajikan pada tabel berikut

Tabel 2.73 Rasio Ketersediaan Daya Listrik


No. Uraian 2010 2011 2012 2013 2014

1. Daya listrik
27.921.000 31.509.850 34.975.150 38.893.550 44.028.100
terpasang

2. Jumlah
43.764.876 43.438.539 48.403.00 47.853.004 53.239.210
kebutuhan

3. Persentase
63,80 72,54 72,26 81,28 82,70
(1/2 x 100)

Sumber: PLN Cabang Bangli

b. Rumah Tangga Yang Menggunakan Listrik


Perkembangan persentase rumah tangga yang menggunakan listrik
periode tahun 2010–2014 disajikan pada tabel berikut ini.

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 104


Pemerintah Kabupaten Bangli

Tabel 2.74 Rumah Tangga yang Menggunakan Listrik


No. Uraian 2010 2011 2012 2013 2014

1. Jumlah rumah tangga


33.170 34.896 37.017 39.922 43.811
pengguna listrik

2. Jumlah seluruh
59.106 65.366 69.299 69.473 69.787
rumah tangga

3. Persentase (1/2x100) 56,12 53,39 53,42 57,46 62,78

Sumber: PLN Cabang Bangli dan Disdukcapil

2.4.3. Fokus Iklim Berinvestasi


A. Otonomi Daerah
a. Angka Kriminalitas
Perkembangan angka kriminalitas yang tertangani periode tahun
2010–2014 tersaji pada tabel berikut ini.
Tabel 2.75 Angka Kriminalitas

No. Indikator 2010 2011 2012 2013 2014

1. Jumlah tindak
kriminal yang 133 158 713 556 163
ditangani

2. Jumlah penduduk 216.100 217.400 218.700 220.000 221.300

3. Angka kriminalitas
yg ditangani (1/2 x 6,15 7,27 32,60 25,27 7,37
10000)

Sumber: BPS Kabupaten Bangli

b. Jumlah Demo
Perkembangan jumlah demonstrasi yang tertangani periode tahun
2010–2014 tersaji pada tabel berikut ini.

Tabel 2.76 Jumlah Demo

No. Indikator 2010 2011 2012 2013 2014

1. Jumlah demo 0 0 5 0 0

Sumber: Polres Bangli 2015

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 105


Pemerintah Kabupaten Bangli

c. Lama Proses Perijinan


Lama proses perijinan merupakan rata-rata waktu yang dibutuhkan
untuk memperoleh suatu perijinan (dalam hari).

Tabel 2.77 Lama Proses Perijinan

Lama Jumlah
Biaya resmi
No. Uraian mengurus persyaratan
(Rp)
(hari) (dokumen)
1. Persetujuan Prinsip Membangun 14 15 Gratis
2. Izin Lokasi (IL) 14 14 Gratis
Izin Peruntukan Penggunaan
3. 14 8 Gratis
Tanah (IPT)
Sesuai Perda No.
4. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) 14 14
29 Th 2011
Perubahan Fungsi Izin
5. 14 7 Gratis
Mendirikan Bangunan (IMB)
Pemecahan Izin Mendirikan
6. 14 7 Gratis
Bangunan (IMB)
Balik Nama Izin Mendirikan
7. 14 5 Gratis
Bangunan (IMB)
Duplikat Izin Mendirikan
8. 14 5 Gratis
Bangunan (IMB)
Legalisir Izin Mendirikan
9. 14 4 Gratis
Bangunan (IMB)
Pemutihan Izin Mendirikan
10. 14 5 Gratis
Bangunan (IMB)
11. Izin Usaha Pemondokan (IUP) 14 10 Gratis
12. Surat Izin Tempat Usaha (SITU) 14 12 Gratis
Izin Gangguan (Hinder Sesuai Perda No
13. 14 14
Ordonantie) 28 Tahun 2011
3 hari
Surat Izin Usaha Perdagangan setelah
14. 9 Gratis
(SIUP) survey
lapangan
Surat Izin Usaha Perdagangan
15. Minuman Beralkohol (SIUP 14 12 Gratis
Mikol)
14 Setelah
16. Izin Usaha Industri (IUI) survey 13 Gratis
lapangan
17. Izin Usaha Bahan Bakar (IUBB) 14 9 Gratis
Izin Usaha Industri Depot Air
18. - - -
Minum
19. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 14 8 Gratis
20. Tanda Daftar Gudang (TDG) 14 12 Gratis
21. Tanda Daftar Industri (TDI) 14 11 Gratis
22. Izin Usaha Taman Rekreasi 14 12 Gratis
23. Izin Usaha Hotel Melati 14 12 Gratis
Izin Usaha Restoran/Rumah
24. 14 14 Gratis
Makan/Warung Wisata
25. Izin Usaha Bar 14 11 Gratis
26. Izin Usaha Pondok Wisata 14 7 Gratis
27. Izin Usaha Jasa Boga 14 13 Gratis

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 106


Pemerintah Kabupaten Bangli

28. Izin Operasional Salon 14 19 Gratis


Izin Pemanfaatan Air Bawah
29. - - -
Tanah (ABT)
Sumber: Kantor Perizinan Kabupaten Bangli, 2015

d. Jumah/Macam Pajak dan Retribusi Daerah


Jumah/macam pajak dan retribusi daerah tahun 2010–2014 tersaji
pada tabel berikut ini.
Tabel 2.78 Jumah/Macam Pajak dan Retribusi Daerah

No. Indikator 2010 2011 2012 2013 2014

1. Jumlah/Macam Pajak dan


15 23 23 23 24
Retribusi Daerah

Sumber: Dispenda Kabupaten Bangli, 2015

e. Jumlah Perda Yang Mendukung Iklim Usaha


Jumlah perda yang mendukung iklim usaha periode tahun 2010–2014
tersaji pada tabel berikut ini.

Tabel 2.79 Jumlah Perda Yang Mendukung Iklim Usaha

No. Indikator 2010 2011 2012 2013 2014

1. Jumlah perda yang


mendukung iklim 1 3 3 5 5
usaha

Sumber: Bagian Hukum dan HAM Kabupaten Bangli, 2015

2.4.4. Fokus Sumber Daya Manusia


A. Ketenagakerjaan
a. Rasio Lulusan S1/S2/S3
Rasio lulusan S1/S2/S3 periode tahun 2010–2014 tersaji pada Tabel
berikut ini.
Tabel 2.80 Rasio Lulusan S1/S2/S3
No. Indikator 2010 2011 2012 2013 2014

1. Jumlah lulusan S1/S2/S3 5.189 5.964 6.436 6.511 6.543

2. Jumlah penduduk 216.100 217.400 218.700 220.000 221.300

3. Rasio (1/2 x 10.000) 240,12 274,33 294,28 295,95 295,66

Sumber: Disdukcaapil dan BPS

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 107


Pemerintah Kabupaten Bangli

b. Rasio Ketergantungan
Perkembangan rasio ketergantungan periode tahun 2010–2014 tersaji
pada tabel berikut ini.

Tabel 2.81 Rasio Ketergantungan

No. Indikator 2010 2011 2012 2013 2014

1. Rasio ketergantungan 53,59 53,10 52,72 52,67 52,41

Sumber: Profil Kabupaten Bangli 2015

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 II - 108


Pemerintah Kabupaten Bangli

BAB III
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
SERTA KERANGKA PENDANAAN

3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu


Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, kinerja
keuangan Pemerintah Daerah sangat terkait dengan aspek kinerja pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan aspek kondisi neraca
daerah. Kinerja pelaksanaan APBD tidak terlepas dari perkembangan struktur
APBD yang terdiri dari pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan
daerah. Sementara itu, neraca daerah akan mencerminkan perkembangan dari
kondisi Aset Pemerintah Daerah, kondisi Kewajiban Pemerintah Daerah, serta
kondisi ekuitas dana yang tersedia. Gambaran kinerja pengelolaan keuangan
dalam penyelenggaraan pemerintahan, diuraikan sebagai berikut:

3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD


Kinerja pelaksanaan APBD dapat dilihat dari aspek tingkat realisasi
APBD, perkembangan pendapatan dan belanja tidak langsung, proporsi sumber
pendapatan, pencapaian kinerja pendapatan, dan gambaran realisasi belanja
daerah, permasalahan yang muncul, serta potensi dan tantangan ke depan. Secara
umum gambaran tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Pendapatan Daerah
Sumber pendapatan daerah yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten
Bangli meliputi Pendapatan Asli Daerah (PAD), dana perimbangan dan lain-
lain pendapatan daerah yang sah. Perkembangan rata-rata pertumbuhan
realisasi pendapatan daerah periode tahun 2011-2015 disajikan pada Tabel 3.1
berikut ini.

III - 1
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tabel 3.1
Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Bangli Tahun Anggaran 2011-2015
Rata-
Rata
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015* Pertum
buhan
(%)
1 PENDAPATAN 543.397.296.190,20 622.718.265.074,96 702.904.029.712,53 793.647.679.010,96 873.400.676.331,56 12,61
1.1 Pendapatan Asli Daerah 22.963.226.126,08 40.751.049.551,70 56.661.569.808,08 76.141.461.020,04 87.662.787.954,73 41,50
1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah 3.811.440.233,00 6.107.124.593,00 7.679.635.781,00 11.802.144.519,00 12.557.945.219,50 36,52
1.1.2 Pendapatan Retribusi Daerah 12.652.616.052,84 10.101.008.545,00 11.286.789.894,00 14.995.768.691,00 18.566.237.388,00 12,06
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan
1.1.3 Daerah yang Dipisahkan 2.425.425.290,41 2.563.279.399,78 3.425.035.157,67 3.550.338.261,55 4.008.691.268,61 13,97
1.1.4 Lain-lain PAD yang sah 4.073.744.549,83 21.979.637.013,92 34.270.108.975,41 45.793.209.548,49 52.529.914.078,62 135,95
1.2 Dana Perimbangan 372.360.434.599,00 459.413.968.609,00 513.012.768.177,00 546.402.981.593,00 569.345.607.183,00 11,44
1.2.1 Dana Bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak 21.634.023.599,00 24.211.805.609,00 23.512.514.177,00 16.826.056.593,00 14.512.036.183,00 - 8,29
1.2.2 Dana Alokasi Umum 321.381.411.000,00 396.942.913.000,00 450.812.694.000,00 486.381.005.000,00 499.734.801.000,00 11,93
1.2.3 Dana Alokasi Khusus 29.345.000.000,00 38.259.250.000,00 38.687.560.000,00 43.195.920.000,00 55.098.770.000,00 17,68
1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 148.073.635.465,12 122.553.246.914,26 133.229.691.727,45 171.103.236.397,92 216.392.281.193,83 11,59
1.3.1 Pendapatan Hibah - - - - - -
1.3.2 Pendapatan Dana Darurat - - - - - -
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan
1.3.3 Pemerintah Daerah lainnya 51.507.846.265,12 72.005.747.214,26 76.161.490.727,45 97.884.223.397,92 117.658.814.193,83 23,57
1.3.4 Dana Penyesuaian dan otonomi khusus 91.782.184.200,00 39.289.956.000,00 55.975.166.000,00 71.999.013.000,00 96.577.827.000,00 12,01
lainnya
4.783.605.000,00
1.3.5 Bantuan keuangan dari prov atau pemerintah daerah 11.257.543.700,00 1.093.035.000,00 1.220.000.000,00 2.155.640.000,00 33,34
*sebelum laporan hasil pemeriksaan BPK
Sumber: Bagian Keuangan Kabupaten Bangli

III - 2
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tabel 3.1 di atas menunjukkan bahwa realisasi pendapatan daerah


periode tahun 2011-2015 cenderung meningkat. Pada tahun 2011 pendapatan
daerah sebesar Rp. 543.397.296.190,20 meningkat menjadi Rp.
873.400.676.331,56 pada tahun 2015 dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 12,61
persen. Rata-rata pertumbuhan tertinggi ada pada pendapatan asli daerah yaitu
sebesar 41,50 persen dan lain-lain pendapatan yang sah sebesar 11,59 persen,
serta diikuti terakhir oleh dana perimbangan sebesar 11,44 persen.
Kontribusi terbesar PAD periode tahun 2011-2015 bersumber dari lain-
lain PAD yang sah sebesar 135,95 persen. Sumber PAD lainnya adalah
Pendapatan Pajak Daerah yang memberikan kontribusi dengan rata-rata
pertumbuhan sebesar 36,52 persen, selanjutnya hasil pengelolaan kekayaan daerah
yang dipisahkan pertumbuhan rata-ratanya sebesar 13,97 persen sedangkan
pendapatan restribusi daerah sebesar 12,06 persen.

b. Belanja Daerah
Belanja daerah terdiri dari belanja tidak langsung dan belanja langsung.
Belanja tidak langsung merupakan belanja yang tidak terkait langsung dengan
berbagai kegiatan yang dilaksanakan serta sulit untuk diukur dalam pencapaian
prestasi kerja yang ditetapkan. Sedangkan, belanja langsung yaitu belanja yang
terkait langsung dengan pelaksanaan kegiatan dan dapat diukur dengan capaian
prestasi kerja yang telah ditetapkan. Perkembangan rata-rata pertumbuhan
realisasi belanja daerah periode tahun 2011-2015 disajikan pada Tabel 3.2 berikut
ini.

III - 3
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tabel 3.2
Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Belanja Daerah
Kabupaten Bangli Tahun Anggaran 2011-2015

Rata-
rata
No. Uraian 2011 2012 2013 2014 2015* pertu
mbuha
n (%)
B BELANJA
2.1. Belanja Tidak Langsung 366.225.962.712,01 395.736.955.723,96 475.739.671.237,83 556.735.255.346,17 642.300.046.614,28 15,17
2.1.1. Belanja Pegawai 305.727.750.189,00 345.288.249.856,97 371.523.672.414,83 417.521.985.26,00 475.644.605.714,00 11,71
2.1.2. Belanja Bunga 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
2.1.3. Belanja Subsidi 165.000.000,00 1.415.000.000,00 165.000.000,00 0,00 0,00 142,31
2.1.4. Belanja Hibah 7.022.750.974,00 6.479.550.000,00 32.678.300.244,00 61.031.213.202,00 74.508.638.352,00 126,36
2.1.5. Belanja Bantuan Sosial 15.517.355.000,00 0,00 2.264.325.000,00 3.255.000.000,00 1.080.000.000,00 -30,77
2.1.6. Belanja Bagi Hasil kepada
Propinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah 1.573.292.500,00 1.787.335.000,00 1.972.461.800,00 2.420.830.000,00 3.335.672.211,00 21,12
Desa
2.1.7. Belanja Bantuan Keuangan kepada
35.104.500.549,01 40.555.934.116,99 67.135.911.779,00 71.375.084.865,00 91.066.802.548,28 28,74
Propinsi/Kabupaten dan Pem. Desa
2.1.8. Belanja Tidak Terduga 1.115.313.500,00 210.886.750,00 0,00 1.131.142.014,17 0,00 -45,27
2.2. Belanja Langsung 208.679.570.653,91 196.495.419.386,00 176.603.987.325,90 205.641.743.143,90 254.348.382.971,78 6,04
2.2.1. Belanja Pegawai 18.789.137.900,00 19.555.793.850,00 20.116.994.600,00 19.937.561.016,00 46.606.485.655,00 1,51
2.2.2. Belanja Barang dan Jasa 75.202.509.208,00 94.598.698.414,00 93.724.028.511,90 115.486.912.877,90 97.029.104.048,50 8,03
2.2.3. Belanja Modal 114.687.923.545,91 82.340.927.122,00 62.762.964.214,00 70.217.269.250,00 110.712.793.268,28 4,39
Total Jumlah Belanja 574.905.533.365,92 592.232.375.109,96 652.343.658.563,73 762.376.998.490,07 896.648.429.586,06 11,91
*sebelum laporan hasil pemeriksaan BPK
Sumber: Bagian Keuangan Kabupaten Bangli

III - 4
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tabel 3.2 di atas menunjukkan bahwa rata-rata pertumbuhan per tahun


belanja daerah periode tahun 2011-2015 sebesar 11,91 persen. Rata-rata
pertumbuhan pada komponen belanja langsung adalah 6,04 persen lebih rendah
dari belanja tidak langsung sebesar 15,17 persen.

c. Pembiayaan Daerah
Pembiayaan daerah yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Bangli
meliputi penerimaan pembiayaan daerah dan pengeluaran pembiayaan daerah.
Perkembangan rata-rata pertumbuhan realisasi pembiayaan daerah periode tahun
2011-2015 disajikan pada Tabel 3.3 berikut ini.

III - 5
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tabel 3.3
Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Pembiayaan Daerah
Kabupaten Bangli Tahun Anggaran 2011-2015

Rata2
pertum
No. Uraian 2011 2012 2013 2014 2015*
-buhan
(%)
PENERIMAAN
3.1 PEMBIAYAAN DAERAH 58.468.825.286,09 24.780.383.971,37 54.132.910.936,37 101.336.096.529,04 127.941.507.170,93 43,57
Sisa lebih perhitungan anggaran
3.1.1 tahun anggaran sebelumnya 58.468.825.286,09 24.780.383.971,37 54.132.910.936,37 100.203.466.932,07 128.106.777.049,93 43,45

3.1.2 Penerimaan piutang daerah - - - -


Penerimaan kembali investasi
3.1.3 dana bergulir - - - 1.132.629.596,97 - -25,00
PENGELUARAN
3.2 PEMBIAYAAN DAERAH 2.664.464.473,00 1.133.363.000,00 4.489.815.153,00 4.500.000.000,00 - 59,73
Penyertaan modal (investasi)
3.2.1 pemerintah daerah 2.576.000.000,00 500.000.000,00 4.000.000.000,00 4.500.000.000,00 - 157,98

3.2.2 Pembayaran pokok utang 88.464.473,00 633.363.000,00 489.815.153,00 - - 148,32

PEMBIAYAAN NETTO 56.288.621.147,09 23.647.020.971,37 49.643.095.783,37 - 127.941.507.170,93 12,99


SISA LEBIH PEMBIAYAAN
ANGGARAN (SILPA) 24.780.383.971,37 54.132.910.936,37 100.203.466.932,07 128.106.777.049,93 101.625.506.705,43 52,68
*sebelum laporan hasil pemeriksaan BPK

Sumber: Bagian Keuangan Kabupaten Bangli (data diolah)

III - 6
Pemerintah Kabupaten Bangli

3.1.2. Neraca Daerah


Analisis neraca daerah bertujuan untuk mengetahui kemampuan
keuangan Pemerintah Daerah melalui perhitungan rasio likuiditas, solvabilitas,
dan rasio aktivitas serta kemampuan aset daerah untuk penyediaan dana
pembangunan daerah. Perkembangan neraca daerah periode tahun 2011-2015 dan
rata-rata pertumbuhannya disajikan pada Tabel 3.4 berikut ini.

III - 7
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tabel 3.4
Rata-rata Pertumbuhan Neraca Daerah
Kabupaten Bangli tahun 2011-2015

Rata2
Pertum-
No. Uraian 2011 2012 2013 2014 2015*
buhan
(%)
I ASET 606.625.415.147,79 677.113.892.522,64 714.019.055.118,65 806.569.075.331,61 833.384.704.302,41 8,34
a. Aset Lancar 55.233.968.144,78 84.985.758.322,48 138.818.846.371,02 200.001.970.502,06 155.450.726.705,92 34,75
1 Kas di kas daerah 24.471.011.622,40 51.502.762.356,78 93.261.981.005,47 119.939.926.878,36 95.903.424.202,48 50,03
2 Kas di bendahara pengeluaran 339.546.461,01 198.705.627,86 165.931.308,00 313.582.643,09 15,153,783,00 7,75
3 Kas di bendahara penerimaan 124.851.700,00 3.151.425.032,61 124.111.127,38 693.094.103,65 145.909.730,40 676,89
4 Kas di kas BLUD & JKN
0 2.435.797.234,59 6.775.554.618,60 7.853.267.528,48 5.569.696.389,55 41,25
Puskesmas
5 Piutang Pajak 1.221.503.229,80 1.323.546.608,00 1.491.701.575,00 16.096.081.900,00 26.284.762.173,60 265,85
6 Piutang restribusi 388.919.732,02 1.328.321.638,32 3.884.307.825,60 3.526.448.103,31 4.587.554.560,70 113,71
7 Bagian tuntutan ganti rugi 2.697.571.771,77 441.482.840,00 374.954.840,00 374.954.840,00 515.384.719,00 -15,31
8 Piutang lainnya 23.366.378.522,58 19.653.176.372,87 27.644.960.326,99 32.772.326.079,00 23.888.118.457,75 4,05
9 Persediaan 2.578.637.038,57 5.224.765.030,34 5.744.318.576,87 18.987.921.399,68 19.544.978.394,42 86,51
10 Penyisihan piutang tak tertagih 0 -320.254.163,33 -648.974.832,89 -555.632.973,51 -21.004.255.704,98 942,12
11 Aset lancar lainnya 45.548.066,66 46.029.744,44 0 0 0 -24,74
b. Investasi Jangka Panjang 14.164.416.617,31 23.801.148.927,42 24.412.146.455,12 36.387.938.128,18 35.518.757.378,36 29,32
1 Investasi non permanen 2.412.390.000,00 2.133.390.000,00 1.356.342.400,00 657.110.000,00 574.190.967,52 -28,04
dana bergulir 2.412.390.000,00 2.412.390.000,00 1.326.000.000,00 665.689.400,00 638.212.400.00 -23,71
Dana bergulir diragukan
0 -279.000.000,00 30.342.400,00 -8.579.400,00 -64.021.432,48 101,77
tertagih
2 Investasi permanen penyertaan
11.752.026.617,31 19.534.368.927,42 23.055.804.055,12 35.730.828.128,18 34.944.566.410,84 34,26
modal daerah
c. Aset Tetap 520.112.433.408,31 544.440.683.174,56 533.363.994.964,61 554.637.781.809,30 625.632.878.092,28 4,86
1 Tanah 77.163.016.219,00 73.828.016.219,00 73.380.251.219,00 73.380.251.219,00 78.438.854.219,00 0,49
2 Peralatan dan mesin 102.691.586.699,20 120.058.101.076,41 122.330.716.422,10 136.613.072.739,95 163.245.041.011,35 12,49
3 Gedung dan Bangunan 202.000.714.449,61 206.338.117.449,69 219.898.529.063,87 231.132.730.271,82 277.999.232.504,25 8,53
4 Jalan,irigasi dan jaringan 390.101.226.545,85 422.767.462.830,23 455.757.552.725,49 495.828.030.803,49 584.506.618.867,49 10,71
5 Aset tetap lainnya 11.220.173.348,20 14.238.772.542,66 5.223.673.796,11 5.894.995.419,00 6.861.106.505,00 -1,79

III - 8
Pemerintah Kabupaten Bangli

6 Kontruksi dalam pengerjaan 5.810.882.000,00 7.774.763.000,00 5.335.960.648,00 9.116.190.458,00 10.231.798.958,00 21,38


7 Akumulasi penyusutan -268.875.165.853,55 -300.564.549.943,43 -348.562.688.909,96 -397.327.489.101,96 -495.649.773.972,81 16,62
d Aset Lainnya 17.114.596.977,39 23.886.302.098,18 17.424.067.327,90 15.541.384.892,07 16.782.342.125,85 2,42
1 Aset tidak berwujud 0 0 0 34.100.000,00 34.000.000,00 -0,07
2 Aset lain-lainnya 16.439.596.977,39 23.211.302.098,18 17.424.067.327,90 15.507.284.892,07 16.748.242.125,85 3,32
3 Kemitraan dengan pihak ketiga 675.000.000,00 675.000.000,00 0 0 0 -25,00
II KEWAJIBAN 802.110.722,40 489.815.153,28 4.576.920.317,02 2.152.010.527,93 3.192.830.543,05 197,72
e Kewajiban Jangka Pendek 802.110.722,40 489.815.153,28 4.576.920.317,02 2.152.010.527,93 3.192.830.543,05 197,72
1 Utang perhitungan pihak ketiga 7.577.654,00 0 0 0 0 -25,00
2 Utang dalam negeri pemerintah
633.363.000,00 0 0 0 0 -25,00
pusat
3 Utang dalam negeri pemerintah
0 141.266.453,28 0 0 100 -25,00
provinsi
4 Utang Jangka pendek lainnya 161.170.068,40 348.548.700,00 4.576.920.317,02 2.152.010.527,93 3.192.830.443,05 331,20
f Kewajiban Jangka Panjang 0 0 0 0 0 0,00
III Ekuitas Dana 605.823.304.425,39 652.822.928.441,94 709.381.449.992,63 804.417.064.803,65 833.439.808.987,84 8,36
g Ekuitas dana lancer 54.431.857.422,38 84.495.943.169,20 134.241.926.045,00 197.849.959.974 0 15,37
1 Sisa lebih pembiayaan
24.780.383.971,37 54.132.910.936,37 100.203.466.923,07 128.106.777.049 0 32,85
anggaran (silpa)
2 Pendapatan yang ditangguhkan 147.448.158,01 3.155.779.315,47 124.111.127,38 693.094.103,65 0 575,66
3 Cadangan piutang 27.719.921.322,83 22.472.303.040,30 32.746.949.734,70 52.214.177.949,70 0 -3,44
4 Cadangan persediaan 2.578.637.038,57 5.224.765.030,34 5.744.318.576,87 18.987.921.399,68 0 60,78
5 Dana yang harus disediakan
untuk pembayaran utang -794.533.068,40 -489.815.153,28 -4.576.920.317,02 -2.152.010.527,93 0 160,77
jangka pendek
h Ekuitas dana investasi 551.391.447.003,01 568.326.985.272,74 575.139.523.947,63 606.567.104.829,55 0 -22,57
1 Diinvestasikan dalam investasi
14.164.416.617,31 21.667.758.927,42 24.351.461.655,12 36.387.938.128,18 0 3,70
jangka panjang
2 Diinvestasikan dalam aset tetap 520.112.433.408,31 544.440.683.174,56 533.363.994.964,61 554.637.781.809,30 0 -23,34
3 Diinvestasikan dalam aset
17.114.596.977,39 23.886.302.098,18 17.424.067.327,90 15.541.384.892,07 0 -24,57
lainnya
*sebelum laporan hasil pemeriksaan BPK
Sumber: Bagian Keuangan Kabupaten Bangli

III - 9
Pemerintah Kabupaten Bangli

Analisis terhadap data neraca daerah sekurang-kurangnya dilakukan


untuk hal-hal sebagai berikut:
1. Rasio likuiditas
Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan Pemerintah
Daerah dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Jenis rasio
likuiditas yang digunakan adalah rasio lancar (current ratio) dan rasio
quick (quick ratio). Rasio lancar merupakan perbandingan antara aset
lancar dengan kewajiban jangka pendek. Sedangkan rasio quick
merupakan perbandingan antara aset lancar dikurang persediaan dengan
kewajiban jangka pendek.
2. Rasio solvabilitas
Rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan Pemerintah
Daerah dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya. Jenis
rasio solvabilitas yang digunakan adalah rasio total utang terhadap total
aset dan rasio utang terhadap modal. Rasio total utang terhadap total aset
merupakan perbandingan antara total kewajiban dengan total aset.
Sedangkan rasio utang terhadap modal merupakan perbandingan total
utang dengan total ekuitas.

Hasil analisis rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio aktivitas


periode tahun 2011-2015 tersaji pada Tabel 3.5 berikut ini.

Tabel 3.5
Analisis Rasio Keuangan Kabupaten Bangli
No. Uraian 2011 2012 2013 2014 2015*
A. Rasio Likuiditas
Rasio lancar (current
1. 68,8608 173,5058 30,3302 92,9373 48,6874
ratio)
Rasio quick (quick
2. 65,6460 162,8390 29,0751 84,1139 42,5659
ratio)
B. Rasio Solvabilitas
Rasio total utang
3. 0,0013 0,0007 0,0064 0,0027 0,0038
terhadap total aset
Rasio utang terhadap
4. 0,0013 0,0008 0,0065 0,0027 0,0038
modal
*Sebelum laporan hasil pemeriksaan BPK
Sumber: Bagian Keuangan Kabupaten Bangli, (data diolah)

Berdasarkan analisis rasio keuangan Kabupaten Bangli sebagaimana


yang disajikan pada Tabel 3.5 di atas menunjukkan bahwa rasio lancar pada tahun
2013 mempunyai nilai 30,3302, yang berarti bahwa Pemerintah Kabupaten
Bangli kewajiban jangka pendek yang sangat kecil. Rasio lancar pada tahun 2015
sebesar 48,6874 yang berarti bahwa aset lancar adalah 48,6874 kali lipat bila
dibandingkan dengan kewajiban yang jatuh tempo, dan setiap Rp.1,00 utang
dijamin oleh Rp 48,6874 aset lancar. Kondisi ini menunjukkan bahwa kondisi
keuangan Pemerintah Kabupaten Bangli tidak berani mengambil resiko dengan
utang yang lebih banyak.
Sama seperti halnya rasio lancar, rasio quick pada tahun 2015 sebesar
42.5659, hal ini berarti kemampuan Pemerintah Kabupaten Bangli dalam
membayar kewajiban jangka pendeknya cukup besar. Rasio quick merupakan

III - 10
Pemerintah Kabupaten Bangli

salah satu ukuran likuiditas terbaik, karena mengindikasikan apakah Pemerintah


Daerah dapat membayar kewajibannya dalam waktu dekat yang mengurangkan
persediaan pada total aset lancar. Meskipun persediaan masuk dalam kategori aset
lancar, namun memerlukan tahap untuk menjadi kas. Apalagi persediaan di
Pemerintah Daerah bukan merupakan barang dagangan, sehingga sebagai faktor
pengurang dalam aset lancar pada saat penghitungan rasio quick.
Rasio total utang terhadap total aset menunjukkan seberapa besar
pengaruh utang terhadap aktiva, di mana semakin besar nilainya diartikan semakin
besar pula pengaruh utang terhadap pembiayaan dan menandakan semakin besar
resiko yang dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten Bangli. Besar rasio total utang
terhadap total aset pada tahun 2015 sebesar 0,0038 hal ini berarti pengaruh utang
terhadap aktiva sangat kecil.
Rasio utang terhadap modal menunjukkan seberapa perlu utang jika
dibandingkan dengan kemampuan modal yang dimiliki, di mana semakin kecil
nilainya berarti semakin mandiri, tidak tergantung pembiayaan dari pihak lain.
Pada tahun 2015 rasio utang terhadap modal Pemerintah Kabupaten Bangli
sebesar 0,0038. Hal ini menunjukkan bahwa nilai total utang masih jauh di bawah
nilai modal yang dimiliki Kabupaten Bangli, dan semakin mandiri serta tidak
tergantung pada utang.

3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu


Dalam rangka pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah sebagaimana
ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, timbul hak dan
kewajiban daerah yang dapat dinilai dengan uang. Hak dan kewajiban daerah
tersebut perlu dikelola dalam suatu sistem pengelolaan keuangan daerah yang
merupakan subsistem dari sistem pengelolaan keuangan negara dan merupakan
elemen pokok dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Kebijakan pengelolaan keuangan Pemerintah Kabupaten Bangli juga
berpedoman pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara,
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggungjawab Keuangan Negara, dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Sedangkan untuk
pelaksanaannya berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah yang merupakan perpaduan dari beberapa
peraturan tentang pengelolaan keuangan daerah.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 pasal 4 ayat (1) dan
ayat (2) menyatakan bahwa keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada
peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan
bertanggungjawab dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan dan manfaat
untuk masyarakat yang dilaksanakan dalam suatu sistem yang terintegrasi,
diwujudkan dalam APBD yang tiap tahun ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
Dalam implementasinya kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah setiap
tahunnya dituangkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Selain itu, kebijakan pengelolaan keuangan daerah Kabupaten Bangli
juga diselenggarakan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004

III - 11
Pemerintah Kabupaten Bangli

tentang Perbendaharaan Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005


tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
13 Tahun 2006 yang kemudian diubah dan dilengkapi dengan ketentuan baru yang
diatur dalam Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas
Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah, serta Peraturan Daerah yang mengatur tentang pengelolaan keuangan
daerah.

a. Kebijakan Umum Pendapatan Daerah


Kebijakan umum pendapatan daerah Pemerintah Kabupaten Bangli
diarahkan untuk mengoptimalkan seluruh potensi pendapatan daerah guna
membiayai pelaksanaan pembangunan sesuai dokumen perencanaan yang telah
ditetapkan, agar dapat semaksimal mungkin mensejahterakan masyarakat. Oleh
karena itu, pendapatan daerah yang dianggarkan dalam APBD merupakan
perkiraan terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber
pendapatan.
Dalam konteks keuangan daerah, yang dimaksud dengan pendapatan
daerah adalah hak-hak Pemerintah Daerah yang diakui sebagai penambah nilai
kekayaan bersih, yang didapat dari sumber penerimaan internal maupun eksternal
Pemerintah Daerah. Sumber penerimaanpendapatan daerahsecara garis besar
mencakup PAD, pendapatan dari dana perimbangan pusat-daerah, dan lain-lain
sumber pendapatan yang sah. Pendapatan daerah dari sumber PAD didapat dari
penerimaan pajak-pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan, dan sumber pendapatan asli daerah lainnya yang sah.
Kemudian pendapatan daerah dari sumber dana perimbangan didapat dari bagi
hasil pajak dan bukan pajak, dana alokasi umum, dan dana alokasi khusus yang
mana kebijakan penetapannya merupakan kewenangan Pemerintah (Pusat).
Selanjutnya, untuk pendapatan dari sumber lain-lain pendapatan daerah yang sah
didapat dari penerimaan dana bagi hasil pajak dari Provinsi dan Pemerintah
Daerah lainnya, dana penyesuaian/otonomi khusus, bantuan keuangan dari
Provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya.
Sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, pendanaan
penyelenggaraan Pemerintah telah diatur sesuai kewenangan yang diserahkan,
hal tersebut dimaksudkan untuk mencegah tumpang tindih ataupun tidak
tersedianya pendanaan pada suatu bidang pemerintahan. Penyelenggaraan
pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah dibiayai dari APBD,
sedangkan penyelenggaraan kewenangan yang menjadi tanggung jawab
Pemerintah dibiayai dari APBN. Kebijakan otonomi daerah telah memberikan
kebebasan kepada Pemerintah Daerah untuk mengelola keuangannya sendiri agar
mampu mendanai aktivitas pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan
daerah. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 merupakan landasan bagi daerah
untuk membangun daerahnya secara mandiri dan lebih mengandalkan
kemampuan dan potensi yang dimiliki daerah.
Kebijakan pendapatan harus terus diupayakan dalam rangka
meningkatkan sumber-sumber pendapatan daerah melalui upaya meningkatkan
pelayanan dan efektifitas serta efisiensi biaya operasional kinerja pendapatan unit-
unit produksi. Untuk itu pendapatan dari PAD perlu ditingkatkan dari tahun
sebelumnya. Demikian juga pendapatan yang bersumber dari bantuan Pemerintah

III - 12
Pemerintah Kabupaten Bangli

Pusat (DAU, DAK, dan dana perimbangan lainnya) maupun bantuan dari
Pemerintah Provinsi Bali terus dapat diefektifkan melalui koordinasi akurasi data
maupun kegiatan prioritas yang bernilai regional, terkait dengan bagi hasil dari
Pemerintah Provinsi.
Upaya-upaya penting yang terus dilakukan dalam rangka meningkatkan
penerimaan PAD tersebut adalah:
1. Menghitung kembali potensi PAD secara rill, khususnya pada sumber-sumber
pendapatan tertentu dalam kerangka ekstensifikasi dan intensifikasi pungutan
PAD, baik sumber-sumber retribusi daerah maupun pajak.
2. Meningkatkan kapasitas fiskal daerah dengan cara mengoptimalkan sumber-
sumber penerimaan daerah yang bersifat ekonomis dan rasional dengan
merangsang pertumbuhan potensi perekonomian daerah.
3. Optimalisasi peran BUMD guna memacu pertumbuhan dan perkembangan
ekonomi daerah, serta dapat memberikan kontribusinya secara signifikan
terhadap peningkatan PAD.
4. Mempelajari kemungkinan meningkatkan pendapatan melalui penjualan jasa-
jasa publik.
5. Menyempurnakan administrasi penerimaan pendapatan daerah dan
meningkatkan pengendalian pendapatan daerah untuk menjamin efektivitas
pengumpulan pendapatan.

Sedangkan, upaya dalam rangka meningkatkan penerimaan dana


perimbangan adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat
dalam rangka optimalisasi dan efektivitas pendapatan daerah, antara lain
melalui penyampaian akurasi data maupun penyusunan kegiatan prioritas
yang berskala nasional dan regional.
2. Pengusulan kegiatan khusus dan strategis dalam skala daerah dalam rangka
meningkatkan pertumbuhan potensi perekonomian daerah dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak


Daerah dan Retribusi dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Sumber
pendapatan daerah Kabupaten Bangli terdiri dari:
1. PAD meliputi: pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.
2. Dana perimbangan meliputi: dana bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak,
dana alokasi umum, dan dana alokasi khusus.
3. Lain-lain pendapatan daerah yang sah meliputi: pendapatan hibah, dana bagi
hasil pajak dari provinsi dan pemerintah daerah lainnya, bantuan keuangan
dari provinsi atau pemerintah daerah lainnya, pendapatan lainnya, dan dana
penyesuaiandan otonomi khusus.

Kebijakan pengelolaan pendapatan daerah yang dilakukan periode tahun


2011-2015 diarahkan pada intensifikasi dan ekstensifikasi pengelolaan pendapatan
daerah terutama sumber penerimaan dari PAD termasuk pajak daerah dan
retribusi daerah, pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, serta penerimaan

III - 13
Pemerintah Kabupaten Bangli

lain-lain PAD yang sah. Kebijakan pengelolaan pendapatan daerah juga dilakukan
dengan mengoptimalkan dana perimbangan termasuk dana bagi hasil pajak dan
dana bagi hasil bukan pajak.
Dalam kurun waktu tahun 2011-2015, dari sisi pengelolaan pendapatan
daerah khususnya pajak daerah dan retribusi daerah, terdapat perubahan peraturan
terkait pajak dan retribusi daerah, yaitu ditetapkannya Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Perubahan perundang-
undangan tersebut mengakibatkan adanya perubahan dan penyesuaian kebijakan
terkait pengelolaan pendapatan daerah.Undang-undang tersebut ditetapkan dalam
upaya memperbaikii sistem pemungutan serta optimalisasi pajak daerah dan
retribusi daerah, melalui perluasan objek dan penambahan jenis pajak
daerah.Penetapan undang-undang tersebut memberikan dukungan terhadap
langkah yang sangat strategis guna lebih memantapkan kebijakan desentralisasi
fiskal, khususnya dalam rangka membangun hubungan keuangan antara
Pemerintah Pusat dan daerah yang lebih ideal.

b. Kebijakan Belanja Daerah


Kebijakan pengelolaan belanja daerah didasarkan pada dokumen RPJMD
Kabupaten Bangli Tahun 2010-2015 dan mempedomani dokumen perencanaan
RKPD, serta dibahas secara bersama sesuai mekanisme ketentuan perundang-
undangan. Kebijakan umum belanja daerah pada periode tahun 2011-2015 adalah:
1. Peningkatan proporsi belanja untuk memihak kepentingan publik, di samping
tetap menjaga eksistensi penyelenggaraan pemerintahan yang
mengedepankan efisiensi dan efektivitas, sesuai dengan prioritas daerah yang
diharapkan dapat memberikan dukungan dalam pelaksanaan program-
program strategis daerah;
2. Menitikberatkan alokasi belanja daerah pada 6 bidang urusan wajib pelayanan
dasar, urusan wajib non pelayanan dasar dan beberapa penunjang urusan;
3. Meningkatkan alokasi anggaran untuk pemenuhan kebutuhan dasar
masyarakat, berupa pelayanan pendidikan, kesehatan, meningkatkan akses
penduduk untuk mendapatkan perumahan yang layak, lapangan kerja,
meningkatkan ketahanan pangan serta pelayanan sosial;
4. Mengarahkan pada peningkatan perekonomian daerah, khususnya untuk
meningkatkan nilai tukar petani, melalui fasilitasi usaha/industri olahan, baik
skala rumah tangga, kecil, dan menengah;
5. Melakukan efisiensi belanja, yaitu dengan meminimalkan belanja yang tidak
langsung terarah kepada masyarakat (khususnya belanja barang) menjadi
belanja yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat;
6. Belanja daerah disusun berdasarkan sasaran/target kinerja Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) yang harus dicapai setiap tahunnya (performance-
based budgeting);
Disamping kebijakan belanja yang dituangkan dalam RPJMD, dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan, Pemerintah
Kabupaten Bangli sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia juga
mempedomani kebijakan pembangunan Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Provinsi, diantaranya:
1. Kebijakan yang tertuang dalam dokumen perencanaan, baik Pemerintah Pusat
maupun Pemerintah Provinsi;

III - 14
Pemerintah Kabupaten Bangli

2. Standar pelayanan minimal yang ditetapkan oleh Kementerian, sebagai


pedoman dalam pelaksanaan perencanaan kinerja kegiatan pembangunan;
3. Tujuan pembangunan millenium atau MDGs, yang meliputi penanggulangan
kemiskinan dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar untuk semua,
mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, menurunkan
angka kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, memerangi HIV/AIDS,
malaria, dan penyakit menular lainnya, memastikan kelestarian lingkungan
hidup, dan membangun kemitraan global untuk pembangunan;
4. Pelaksanaan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia (MP3EI) dan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan
Kemiskinan Indonesia (MP3KI).

c. Kebijakan Pembiayaan Daerah


Dengan memperhatikan perkembangan kebijakan pembiayaan daerah
yang ada dan kebutuhan pembangunan daerah, maka arah kebijakan pembiayaan
daerah Kabupaten Bangli yang ditetapkan dalam dokumen RPJMD Tahun 2010-
2015 adalah sebagai berikut:
1. Menciptakan pembiayaan anggaran yang memiliki resiko terkecildan relatif
tidak mengganggu stabilitas maupun kesinambungan anggaran pusat maupun
daerah;
2. Menyediakan pembiayaan dari dana cadangan untuk membiayai kegiatan
tertentu yang pengerjaannya memerlukan waktu lebih dari satu tahun
anggaran;
3. Menjadikan penyertaan modal Pemerintah Kabupaten dalam BUMD sebagai
langkah perbaikan kinerja BUMD yang bersangkutan.

3.2.1. Proporsi Penggunaan Anggaran

Gambaran proporsi penggunaan anggaran periode tahun anggaran


sebelumnya digunakan sebagai bahan untuk menentukan kebijakan pembelanjaan
Pemerintahan Kabupaten Bangli dimasa datang dalam rangka peningkatan
kapasitas pendanaan pembangunan daerah, diuraikan sebagai berikut:

a. Proporsi Realisasi Belanja Daerah Dibanding Anggaran


Proporsi realisasi belanja daerah dibanding anggaran periode tahun 2013-
2015 disajikan pada Tabel 3.6 berikut ini.

III - 15
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tabel 3.6
Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja
Kabupaten Bangli Tahun 2013-2015

2013 2014 2015*


No Uraian
Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi %
A PENDAPATAN 680.300.719.487,28 702.904.029.712,53 103,32 783.842.365.263,46 793.647.679.010,96 101,25 880.620.212.564,93 873.468.101.331,56 99,19
1 Pendapatan Asli
Daerah 46.229.390.000,00 56.661.569.808,08 122,57 66.000.000.000,00 76.553.186.120,04 115,99 88.000.000.000,00 87.730.212.954,73 99,69
2 Pendapatan
Transfer 629.304.154.487,28 645.149.424.904,45 102,52 716.118.365.263,46 716.286.217.990,92 100,02 789.177.382.564,93 783.582.248.376,83 99,29
3 Lain-lain
Pendapatan Yang
Sah 4.767.175.000,00 1.093.035.000,00 22,93 1.724.000.000,00 1.220.000.000,00 70,77 3.442.830.000,00 2.155.640.000,00 62,61
B BELANJA 749.596.991.643,24 652.343.658.563,83 87,03 882.297.868.939,93 762.419.033.590,07 86,41 1.009.437.479.014,86 899.784.101.797,06 89,14
1 Belanja Operasi 671.601.404.824,24 587.608.232.549,83 87,49 784.797.969.165,41 688.649.792.325,90 87,75 873.550.336.405,09 785.735.636.317,78 89,95
2 Belanja Modal 73.558.124.889,00 62.762.964.214,00 85,32 88.830.751.760,35 70.217.269.250,00 79,05 131.802.271.979,77 110.712.793.268,28 84,00
3 Belanja Tak
Terduga 2.465.000.000,00 0 0,00 6.248.318.014,17 1.131.142.014,17 18,10 708.401.000,00 0 0,00
4 Bagi hasil
transfer 1.972.461.930,00 1.972.461.800,00 100,00 2.420.830.000,00 2.420.830.000,00 100,00 3.376.469.630,00 3.335.672.211,00 98,79
Surplus/defisit -69.296.272.155,96 50.560.371.148,70 172,96 -98.455.503.676,47 31.640.370.520,89 132,14 -128.817.266.449,93 -26.316.000.465,50 79,57
C PEMBIAYAAN 69.296.272.155,96 49.643.095.783,37 71,64 98.455.503.676,47 96.466.406.529,04 97,98 128.817.266.449,93 127.941.507.170,93 99,32
1 Penerimaan
Pembiayaan 74.286.087.309,24 54.132.910.936,37 72,87 102.955.503.676,47 100.966.406.529,04 98,07 128.817.266.449,93 127.941.507.170,93 99,32
2 Pengeluaran
Pembiayaan 4.989.815.153,28 4.489.815.153,00 89,98 4.500.000.000,00 4.500.000.000,00 100,00 - -
Jumlah
Pembiayaan
Netto 69.296.272.155,96 49.643.095.783,37 71,64 98.455.503.676,47 96.466.406.529,04 97,98 128.817.266.449,93 127.941.507.170,93 99,32
SILPA 100.203.466.932,07 128.106.777.049,93 101.625.506.705,43
*sebelum laporan hasil pemeriksaan BPK

Sumber: Bagian Keuangan Kabupaten Bangli, (data diolah)

III - 16
Pemerintah Kabupaten Bangli

Berdasarkan Tabel 3.6 di atas diperoleh gambaran bahwa, proporsi


realisasi belanja tidak langsung (belanja operasi) lebih besar dibanding realisasi
belanja langsung (belanja modal) setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan bahwa
alokasi dana APBD Kabupaten Bangli untuk mendanai program pembangunan
selama ini relatif lebih kecil, meskipun trennya menurun dari 85,32 persen pada
tahun 2013 menjadi 84,00 persen di tahun 2015.

b. Analisis Proporsi Belanja Untuk Pemenuhan Kebutuhan Aparatur


Gambaran belanja daerah yang menginformasikan proporsi belanja untuk
pemenuhan kebutuhan aparatur Kabupaten Bangli disajikan pada Tabel 3.7
berikut ini.

Tabel 3.7
Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur

Rata2
pertum-
No. Uraian 2013 2014 2015*
buhan
(%)
BELANJA TIDAK
A.
LANGSUNG
1 Gaji dan Tunjangan 283.029.649.130,00 311.116.716.085,00 329.328.535.622,00 7,89

2 Tambahan Penghasilan PNS 85.959.748.945,83 103.699.253.269,00 142.995.500.677,00 29,27


Belanja Penerimaan lainnya
3 Pimpinan dan anggota 1.812.000.000,00 1.912.000.000,00 1.912.000.000,00 2,76
DPRD serta KDH/ WKDH
4 Tunjangan Profesi Guru 0 0 0 0,00
Biaya Pemungutan Pajak
5 0 0 0 0,00
Daerah
Insentif Pemungutan Pajak
6 272.077.307,00 406.193.371,00 511.593.973,00 37,62
Daerah
Insentif Pemungutan Pajak
7 449.797.032,00 387.822.540,00 896.975.442,00 58,75
Restribusi Daerah
Sub jumlah 371.523.272.414,83 417.521.985.265,00 616.282.161.171,28 29,99

B. BELANJA LANGSUNG 0,00

1 Honorarium PNS 2.757.576.875,00 4.566.916.416,00 9.970.403.500,00 91,97

2 Honorarium Non PNS 14.408.478.725,00 13.482.142.600,00 20.408.611.560,00 22,47

3 Uang lembur 77.619.000,00 95.952.000,00 187.807.000,00 59,67

4 Pegawai BLUD 0 1.792.550.000,00 15.011.080.725,00 368,71

5 Uang untuk pihak ketiga 2.873.320.000,00 0 828.582.870,00 -50,00

6 Belanja barang 93.724.428.512,00 115.486.912.877,90 126.382.661.702,50 16,33

Sub jumlah 113.841.423.112,00 135.424.473.893,90 172.789.147.357,50 23,27


PENGELUARAN
C. 0,00
PEMBIAYAAN DAERAH
Penyertaan Modal
1 (Investasi) Pemerintah 4.000.000.000,00 4.500.000.000,00 0 -43,75
Daerah
Pembayaran pokok
2 pinjaman dalam negeri- 489.815.153,00 0 0 -50,00
pemerintah pusat
Pembayaran pokok
3 pinjaman dalam negeri- 0 0 0 0,00
lainnya
Sub jumlah 4.489.815.153,00 4.500.000.000,00 0 -49,89

III - 17
Pemerintah Kabupaten Bangli

A+B+C 489.854.510.679,83 557.446.459.158,90 692.042.204.480,28 18,97


*Sebelum laporan hasil pemeriksaaan BPK
Sumber: Bagian Keuangan Kabupaten Bangli

Berdasarkan Tabel 3.7 di atas diperoleh proporsi penggunaan anggaran


yang digunakan untuk belanja pemenuhan kebutuhan aparatur periode tahun
2013-2015 disajikan pada Tabel 3.8 berikut ini.

Tabel 3.8
Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur
Kabupaten Bangli Tahun 2013-2015
Total Belanja Untuk Total Pengeluaran (Belanja
Pemenuhan +Pembiayaan Prosentase
No. Uraian
KebutuhanAparatur (Rp) Pengeluaran)(Rp)
(a) (b) (a) / (b) x 100%
1. Tahun anggaran 2013 371.523.272.414,83 489.854.510.679,83 75,84
2. Tahun anggaran 2014 417.521.985.265,00 557.446.459.158,90 74,90
3. Tahun anggaran 2015 616.282.161.171,28 692.042.204.480,28 89,05

Tabel 3.8 di atas menunjukkan bahwa, selama periode tahun 2013-2015


rata-rata belanja untuk belanja pemenuhan kebutuhan aparatur adalah sebesar
89,05 persen. Hal ini menunjukkan bahwa alokasi belanja untuk belanja
pemenuhan kebutuhan aparatur persentasenya relatif lebih besar apabila
dibandingkan dengan belanja untuk pelayanan publik dan diharapkan belanja
untuk pelayanan publik lebih meningkat lagi pda tahun-tahun berikutnya.
Efektifitas dan efisiensi belanja daerah perlu dioptimalkan untuk belanja yang
kemanfaatannya lebih besar di masyarakat

3.2.2. Analisis Pembiayaan


Perkembangan kondisi defisit riil anggaran dan penutup defisit riil
anggaran Kabupaten Bangli periode tahun 2013-2015 tersaji pada Tabel 3.9
berikut ini.

Tabel 3.9
Defisit Riil dan Penutup Defisit Riil Anggaran
Kabupaten Bangli Tahun 2013-2015
No. Uraian 2013 2014 2015*
1. Realisasi pendapatan daerah 702.904.029.712,53 794.059.404.110,96 873.322.191.601,16
Dikurangi realisasi:
2. Belanja daerah 652.343.658.563,83 762.419.033.590,07 899.784.101.797,06
3. Pengeluaran pembiayaan daerah 49.643.095.783,37 96.466.406.529,04 0,00
A. Defisit riil 917.275.365,33 -64.826.036.008,15 -26.461.910.195,90
Ditutup oleh realisasi
penerimaan pembiayaan
4. Sisa lebih perhitungan anggaran
(silpa) tahun anggaran 54.132.910.936,37 100.203.466.932,07 128.817.266.449,93
sebelumnya
5. Penerimaan piutang daerah 0 2.306.639.844,40 0,00

III - 18
Pemerintah Kabupaten Bangli

B. Total realisasi penerimaan


55.050.186.301,70 37.684.070.768,32 127.941.507.170,93
pembiayaan daerah
A+ Sisa lebih pembiayaan
55.967.461.667,03 (27.141.965.239,83) 101.479.596.975,03
B anggaran tahun berkenaan
*Sebelum laporan hasil pemeriksaan BPK

Tabel 3.9 di atas menunjukkan bahwa periode tahun 2013-2015 realisasi


pendapatan daerah Kabupaten Bangli mengalami peningkatan. Artinya realisasi
pendapatan daerah melebihi realisasi belanja daerah masing-masing sebesar Rp.
702.904.029.712,53 pada tahun 2013, Rp. 794.059.404.110,96 pada tahun 2014, dan
hanya pada tahun 2015 pendapatan lebih kecil sebesar Rp. 873.322.191.601,16.
Untuk realisasi sisa lebih perhitungan APBD Kabupaten Bangli periode
tahun 2013-2015, tersaji pada Tabel 3.10 berikut ini.

Tabel 3.10
Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
Kabupaten Bangli Tahun 2013-2015

2013 2014 2015


No Uraian
% dari % dari % dari
Rp SILPA Rp SILPA Rp SILPA
1 Jumlah SILPA 54.132.910.936,37 100,00 100.203.466.932,07 100,00 128.106.777.049,93 100
2 Pelampauan
penerimaan PAD 1.751.049.551,70 3,23 10.432.179.808,08 10,41 10.141.461.020,04 7,92
3 Pelampauan
penerimaan dana
perimbangan 97.265.417,88 0,18 15.845.270.417,17 15,81 167.852.727,46 0,13
4 Pelampauan
penerimaan lain-lain
pendapatan yang
sah - - (3.674.140.000,00) (3,67) (504.000.000,00) -0,39
5 Sisa penghematan
belanja atau akibat
lainnya 52.277.018.312,79 96,57 97.253.333.079,41 97,06 119.920.870.449,86 93,61
6 kewajiaban kepada
pihak ketiga sampai
dengan akhir tahun
belum terselesaikan 489.815.153,28 0,90 4.576.920.317,02 4,57 2.152.010.527,93 1,68
7 Kegiatan lanjutan - - - -
Sumber: Bagian Keuangan Kabupaten Bangli

Tabel 3.10 di atas menunjukkan bahwa periode tahun 2013-2015 terlihat


adanya kecenderungan peningkatan SiLPA. SiLPA bermakna positif jika
merupakan hasil dari efektifnya PAD sehingga terjadi overtarget dan dibarengi
oleh efisiensi anggaran belanja Pemerintah Daerah. Sedangkan SiLPA bermakna
negatif bila berasal dari tertundanya belanja langsung program dan kegiatan pada
Pemerintah Daerah. Dari 7 (tujuh) jenis sumber penerimaan SiLPA terdapat 1
(satu) jenis saja yang berkontribusi terhadap bertambahnya penerimaan SiLPA,

III - 19
Pemerintah Kabupaten Bangli

yaitu sisa penghematan belanja atau akibat lainnya. Kondisi ini merupakan fakta
yang kurang relevan dengan pendekatan perencanaan pembangunan yang harus
makin akurat dalam perencanaan alokasi kegiatan. Hasil evaluasi terhadap SiLPA
tersebut diharapkan untuk rencana ke depan jumlah SiLPA dapat diperkecil. Salah
satu solusi untuk memperkecil SiLPA adalah pada saat mengajukan usulan
kegiatan dalam proses perencanaan pembangunan dilengkapi dengan KAK dan
dokumen penunjang lainnya.

3.3. Kerangka Pendanaan


Analisis kerangka pendanaan bertujuan untuk menghitung kapasitas riil
keuangan daerah yang akan dialokasikan untuk pendanaan belanja/pengeluaran
periodik wajib dan mengikat serta prioritas utama, dan program pembangunan
jangka menengah daerah selama lima tahun ke depan, serta alokasi untuk belanja
daerah dan pengeluaran daerah lainnya.

3.3.1. Analisis Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas


Utama
Analisis terhadap realisasi pengeluaran wajib dan mengikat dilakukan
untuk menghitung kebutuhan pendanaan belanja dan pengeluaran pembiayaan
yang tidak dapat dihindari atau harus dibayar dalam suatu tahun anggaran. Belanja
periodik yang wajib dan mengikat adalah pengeluaran yang wajib dibayar serta
tidak dapat ditunda pembayarannya dan dibayar setiap tahun oleh Pemerintah
Daerah seperti gaji dan tunjangan pegawai serta anggota dewan, bunga, belanja
jasa kantor, sewa kantor yang telah ada kontrak jangka panjang atau belanja
sejenis lainnya.
Sedangkan, belanja periodik prioritas utama adalah pengeluaran yang
harus dibayar setiap periodik oleh Pemerintah Daerah dalam rangka
keberlangsungan pelayanan dasar prioritas Pemerintah Daerah yaitu pelayanan
pendidikan dan kesehatan, seperti honorarium guru dan tenaga medis serta belanja
sejenis lainnya. Untuk mengetahui perkembangan pengeluaran periodik wajib dan
mengikat, serta prioritas utama disajikan pada Tabel 3.11 berikut ini.

Tabel 3.11
Pengeluaran Periodik, Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama
Kabupaten Bangli Tahun 2013-2015
Rata2
No. Uraian 2013 2014 2015* pertum-
buhan
A. BELANJA TIDAK LANGSUNG
1 Gaji dan Tunjangan 283.029.649.130,00 311.116.716.085,00 329.328.535.622,00 7,89
2 Belanja Penerimaan lainnya
Pimpinan dan anggota DPRD serta 1.812.000.000,00 1.912.000.000,00 1.912.000.000,00 2,76
KDH/ WKDH
3 Tunjangan Profesi Guru 0 0 0 0,00
4 Biaya Pemungutan Pajak Daerah 0 0 0 0,00
5 Insentif Pemungutan Pajak Daerah 272.077.307,00 406.193.371,00 511.593.973,00 37,62
6 Insentif Pemungutan Pajak
Restribusi Daerah 449.797.032,00 387.822.540,00 896.975.442,00 58,75

III - 20
Pemerintah Kabupaten Bangli

Sub jumlah 285.563.523.469,00 313.822.731.996,00 332.649.105.037,00 7,95


B. BELANJA LANGSUNG 0,00
1 Honorarium PNS 2.757.576.875,00 4.566.916.416,00 9.970.403.500,00 91,97
2 Honorarium Non PNS 14.408.478.725,00 13.482.142.600,00 20.408.611.560,00 22,47
3 Uang lembur 77.619.000,00 95.952.000,00 187.807.000,00 59,67
4 Pegawai BLUD 0 1.792.550.000,00 15.011.080.725,00 368,71
5 Belanja barang 93.724.428.512,00 115.486.912.877,90 126.382.661.702,50 16,33
Sub jumlah 110.968.103.112,00 135.424.473.893,90 171.960.564.487,50 24,51
PENGELUARAN PEMBIAYAAN
C. 0,00
DAERAH

Penyertaan Modal (Investasi)


1 4.000.000.000,00 4.500.000.000,00 0 -43,75
Pemerintah Daerah

Pembayaran pokok pinjaman dalam


2 489.815.153,00 0 0 -50,00
negeri-pemerintah pusat

Pembayaran pokok pinjaman dalam


3 0 0 0 0,00
negeri-lainnya
Sub jumlah 4.489.815.153,00 4.500.000.000,00 0 -49,89
A+B+C 401.021.441.734,00 453.747.205.889,90 504.609.669.524,50 12,18
*Sebelum laporan hasil pemeriksaan BPK
Sumber: Bagian Keuangan Kabupaten Bangli

Berdasarkan Tabel 3.11 di atas menunjukkan bahwa pengeluaran


periodik, wajib dan mengikat serta prioritas utama untuk belanja tidak langsung
periode tahun 2013-2015 pertumbuhannya sebesar 7,95 persen. Sedangkan untuk
belanja langsung pertumbuhannya sebesar 24,51 persen dengan pertumbuhan
paling tinggi berasal dari belanja BLUD, yaitu sebesar 368,71 persen.

3.3.2. Proyeksi Data Masa Lalu


Proyeksi data masa lalu merupakan proyeksi data untuk lima tahun ke
depan yang didasarkan pada rata-rata pertumbuhan selama lima tahun kebelakang.
Adapun proyeksi untuk periode tahun 2016-2021, meliputi: proyeksi pendapatan,
proyeksi belanja tidak langsung dan belanja langsung yang periodik, wajib,
mengikat serta prioritas utama, serta proyeksi SiLPA.

a. Proyeksi Pendapatan
Proyeksi pendapatan daerah menggunakan rata-rata pertumbuhan realisasi
pendapatan periode tahun 2011-2015 sebesar 21.65 persen, dengan tahun dasar
2015 dan proyeksi tahun 2016 yang merupakan tahun pertama RPJMD maka
dapat dikalkulasikan proyeksi pendapatan sebagaimana disajikan pada Tabel 3.12
berikut ini.

III - 21
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tabel 3.12
Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Bangli Tahun Anggaran 2016-2021
Rata2
Pertum- PROYEKSI PENDAPATAN DAERAH Pertum-
No. Uraian 2015 buhan
buhan
2016 2017 2018 2019 2020 2021

1 PENDAPATAN 873,400,676,331.56 10.05 1.039.813.104.555,94 1.253.979.612.796,37 1.518.444.087.108,56 1.846.662.419.584,74 2.256.115.069.521,68 2.769.617.085.506,56 21,65

1.1 Pendapatan Asli Daerah 87,662,787,954.73 15.13 101.132.858.905,11 116.909.437.559,32 135.423.225.588,71 157.189.548.031,19 182.827.303.558,08 213.080.881.816,27 16,07

1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah 12,557,945,219.50 6.40 13.362.146.843,91 14.217.324.241,92 15.127.232.993,41 16.095.375.904,98 17.125.479.962,90 18.221.510.680,53 6,40
Pendapatan Retribusi
1.1.2 Daerah 18,566,237,388.00 23.81 22.986.829.008,27 28.459.992.995,14 35.236.317.327,28 43.626.084.482,91 54.013.455.198,29 66.874.058.881,00 23,81
Pendapatan Hasil
Pengelolaan Kekayaan
1.1.3 Daerah yang Dipisahkan 4,008,691,268.61 12.91 4.526.218.208,86 5.110.552.979,62 5.770.325.369,29 6.515.274.374,47 7.356.396.296,21 8.306.107.058,05 12,91

1.1.4 Lain-lain PAD yang sah 52,529,914,078.62 14.71 60.257.664.844,07 69.121.567.342,63 79.289.349.898,73 90.952.813.268,84 104.331.972.100,69 119.679.205.196,70 14,71

1.2 Dana Perimbangan 569,345,607,183.00 4.20 772.968.948.540,00 936.034.468.655,20 1.138.309.280.989,54 1.390.525.487.864,88 1.706.668.342.155,11 2.105.030.009.287,33 22,19
Dana Bagi hasil pajak/bagi
1.2.1 hasil bukan pajak 14,512,036,183.00 -13.75 19.142.434.000,00 21.056.677.400,00 23.162.345.140,00 25.478.579.654,00 28.026.437.619,40 30.829.081.381,34 10,00

1.2.2 Dana Alokasi Umum 499,734,801,000.00 2.75 568.278.934.000,00 664.488.557.526,20 776.986.470.315,39 908.530.279.739,78 1.062.344.456.099,73 1.242.199.372.517,41 16,93

1.2.3 Dana Alokasi Khusus 55,098,770,000.00 27.56 185.547.580.540,00 250.489.233.729,00 338.160.465.534,15 456.516.628.471,10 616.297.448.435,99 832.001.555.388,58 35,00
LAIN-LAIN
PENDAPATAN YANG
1.3 SAH 216,392,281,193.83 26.47 165.711.297.110,83 201.035.706.581,85 244.711.580.530,31 298.947.383.688,66 366.619.423.808,48 451.506.194.402,96 22,20

1.3.1 Pendapatan Hibah -

1.3.2 Pendapatan Dana Darurat -


Dana Bagi Hasil Pajak dari
Provinsi dan Pmerintah
1.3.3 Daerah lainnya 117,658,814,193.83 20.20 117.900.992.110,83 145.690.255.951,35 180.029.449.279,09 222.462.390.474,17 274.896.775.908,93 339.689.945.990,66 23,57
Dana Penyesuaian dan
1.3.4 otonomi khusus 96,577,827,000.00 34.14 43.090.305.000,00 48.265.450.630,50 54.062.131.251,22 60.554.993.214,49 67.827.647.899,56 75.973.748.412,29 12,01
Bantuan keuangan dari prov
atau pemerintah daerah
1.3.5 lainnya 2,155,640.000.00 76.69 4.720.000.000,00 7.080.000.000,00 10.620.000.000,00 15.930.000.000,00 23.895.000.000,00 35.842.500.000,00 50,00
Sumber: Bagian keuangan dan Dispenda Kabupaten Bangli, 2015

III - 22
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tabel 3.12 di atas menunjukkan bahwa untuk periode tahun 2016-2021,


pendapatan daerah diproyeksikan naik setiap tahunnya dari pendapatan tahun
2015. Proyeksi pendapatan ini merupakan sekumpulan angka-angka perkiraan
yang dapat berubah dan atau berbeda atau bersifat indikatif sepanjang faktor-
faktor penghitungnya atau asumsi-asumsinya tidak mengalami perubahan.
Komponen pendapatan yang berkontribusi paling besar diproyeksikan dari lain-
lain pendapatan asli daerah yang sah, kemudian dana perimbangan, dan PAD.
Dari prediksi diatas juga memungkinkan ada sumber pendanaan lainnya dari dana
APBN, APBD Provinsi, pemerintah daerah lainnya, swasta/Corporate Social
Responsibility (CSR), maupun partisipasi masyarakat yang dapat mempercepat
pencapaian target kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli lima tahun
mendatang.

b. Proyeksi SiLPA
Sebagaimana diketahui tingkat pertumbuhan SiLPA periode tahun 2011-
2015 sebesar 52.68 persen. Namun demikian, dengan mempertimbangkan bahwa
tahun-tahun mendatang proses perencanaan dan penganggaran diharapkan akan
lebih baik, sistem pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan
sudah berjalan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan atau
dengan asumsi bahwa SiLPA harus mampu menutup defisit anggaran yaitu
maksimal sebesar 6 persen dari total APBD, maka diperoleh proyeksi SiLPA
sebagaimana disajikan pada Tabel 3.13 berikut ini.

III - 23
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tabel 3.13
Proyeksi SiLPA
Kabupaten Bangli Tahun Anggaran 2016-2021

Uraian Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran


Tahun Anggaran Sebelumnya 58,468,825,286.09 24,780,383,971.37 54,132,910,936.37 100,203,466,932.07 128,106,777,049.93 101,625,506,705.43
( Tahun 2010-2015)

Uraian Tahun 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran


Tahun Anggaran Sebelumnya 62.388.786.273,36 75.238.776.767,78 75.922.204.355,43 92.333.120.979,24 112.805.753.476,08 138.480.854.275,33
(Hasil Proyeksi 2016-2021)

Sumber: Olahan data Bappeda PM 2015

III - 24
Pemerintah Kabupaten Bangli

c. Proyeksi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Yang Periodik,


Wajib, Mengikat Serta Prioritas Utama
Proyeksi belanja tidak langsung dan belanja langsung yang periodik,
wajib, mengikat, serta prioritas utama periode tahun 2016-2021 diproyeksikan
cenderung meningkat. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.14 berikut ini.

III - 25
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tabel 3.14
Proyeksi Belanja dan Pengeluaran Wajib, Mengikat serta Prioritas Utama Kabupaten Bangli
Tahun Anggaran 2016–2021
Rata-rata Proyeksi
Data tahun dasar pertum-
No. Uraian (2015) buhan 2016 2017 2018 2019 2020 2021
A. BELANJA TIDAK LANGSUNG
1 Gaji dan Tunjangan 329.328.535.622,00 3,40% 361.393.736.667,28 373.681.123.713,97 386.759.963.043,96 400.296.561.750,50 414.306.941.411,76 428.807.684.361,17
2 Belanja Penerimaan lainnya
Pimpinan dan anggota DPRD serta
KDH/ WKDH 1.912.000.000,00 8,18% 2.668.000.000,00 2.934.800.000,00 2.961.480.000,00 3.257.628.000,00 3.583.390.800,00 3.941.729.880,00
3 Biaya Pemungutan Pajak Daerah 0 10,00% 105.000.000,00 115.500.000,00 127.050.000,00 139.755.000,00 153.730.500,00 169.103.550,00
4
Insentif Pemungutan Pajak Daerah 511.593.973,00 6,40% 668.107.342,20 710.866.212,10 756.361.649,67 804.768.795,25 856.273.998,15 911.075.534,03
5 Insentif Pemungutan Pajak
Restribusi Daerah 896.975.442,00 23,81% 1.149.341.450,41 1422999650 1761815866 2181304224 2700672760 3343702944
6 Belanja Bantuan Keuangan kepada
Provinsi/Kabupaten/Kota dan
Pemerintah Desa 91.066.802.548,28 19,31% 112.976.642.690,00 141.521.737.654,90 173.173.911.420,39 205.491.302.562,43 238.540.432.818,67 272.394.476.100,54
7 Belanja Bagi Hasil kepada
Provinsi//Kabupaten/Kota dan
Pemerintah Desa 3.335.672.211,00 18,55% 3.634.897.585,22 4.267.731.723,71 5.036.355.032,07 5.972.146.038,79 7.113.893.516,12 8.509.556.956,15
8 Belanja Tidak Terduga 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00
Sub jumlah 427.051.579.796,28 483.595.725.735,11 525.654.758.954,68 571.576.937.012,09 619.143.466.370,96 668.255.335.804,70 719.077.329.325,89
B. BELANJA LANGSUNG
1 Honorarium PNS 9.970.403.500,00 10,00% 13.909.047.500,00 15.299.952.250,00 16.829.947.475,00 18.512.942.222,50 20.364.236.444,75 22.400.660.089,23
2 Honorarium Non PNS 20.408.611.560,00 10,00% 29.764.256.236,00 32.740.681.859,60 36.014.750.045,56 39.616.225.050,12 43.577.847.555,13 47.935.632.310,64
3 Uang lembur 187.807.000,00 0,00% 203.000.000,00 203.000.000,00 203.000.000,00 203.000.000,00 203.000.000,00 203.000.000,00
4 Pegawai BLUD 15.011.080.725,00 10,00% 16.735.000.000,00 18.408.500.000,00 20.249.350.000,00 22.274.285.000,00 24.501.713.500,00 26.951.884.850,00
5 Belanja barang dan jasa 126.382.661.702,50 10,00% 147.162.792.649,97 161.879.071.914,97 178.066.979.106,46 195.873.677.017,11 215.461.044.718,82 237.007.149.190,70
Sub jumlah 171.960.564.487,50 207.774.096.385,97 228.531.206.024,57 251.364.026.627,02 276.480.129.289,73 304.107.842.218,70 334.498.326.440,57
C PENGELUARAN PEMBIAYAAN
DAERAH
1 Penyertaan Modal (Investasi)
Pemerintah Daerah 4.684.000.000,00 6.000.000.000,00 8.000.000.000,00 10.000.000.000,00 12.000.000.000,00 14.000.000.000,00

Sub jumlah 4.684.000.000,00 6.000.000.000,00 8.000.000.000,00 10.000.000.000,00 12.000.000.000,00 14.000.000.000,00


Total A B+C 599.012.144.283,78 696.053.822.121,08 760.185.964.979,25 830.940.963.639,11 905.623.595.660,69 984.363.178.023,40 1.067.575.655.766,46
Sumber: Bappeda PM (data diolah)

III - 26
Pemerintah Kabupaten Bangli

Berdasarkan Tabel 3.14 di atas menunjukkan bahwa belanja dan


pengeluaran wajib, mengikat serta prioritas utama periode tahun 2016-2021
diproyeksikan mengalami kenaikan dari belanja dan pengeluaran wajib, mengikat
serta prioritas utama dengan memperhatikan belanja tahun tahun 2015.

3.3.3. Penghitungan Kerangka Pendanaan


Setelah menganalisis kondisi pengelolaan keuangan daerah masa lalu
sebagai kerangka keuangan, selanjutnya akan digambarkan kapasitas riil keuangan
daerah untuk mendanai kebutuhan pembangunan periode tahun 2016-2021.
Perkiraan kapasitas riil kemampuan daerah disajikan secara indikatif, yaitu tidak
kaku dan disesuaikan dengan kondisi dan informasi terbaru pada saat perencanaan
dan penganggaran setiap tahunnya. Selengkapnya secara indikatif tersaji pada
Tabel 3.15 berikut ini.

III - 27
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tabel 3.15
Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah
Kabupaten Bangli Tahun 2016-2021
Proyeksi
No. Uraian
2016 2017 2018 2019 2020 2021

1. Pendapatan
1.039.813.104.555,94 1.253.979.612.796,37 1.518.444.087.108,56 1.846.662.419.584,74 2.256.115.069.521,68 2.769.617.085.506,56
Sisa lebih riil perhitungan
2.
anggaran 101.625.506.705,43 62.388.786.273,36 75.238.776.767,78 75.922.204.355,43 92.333.120.979,24 112.805.753.476,08

Total penerimaan 1.141.438.611.261,37 1.316.368.399.069,73 1.593.682.863.876,34 1.922.584.623.940,17 2.348.448.190.500,92 2.882.422.838.982,64

Dikurangi:

Belanja dan Pengeluaran


3. Pembiayaan yang Wajib dan 696.053.822.121,08 760.185.964.979,25 830.940.963.639,11 905.623.595.660,69 984.363.178.023,40 1.067.575.655.766,46
Mengikat serta Prioritas Utama

Kapasitas riil kemampuan


445.384.789.140,29 556.182.434.090,48 762.741.900.237,23 1.016.961.028.279,48 1.364.085.012.477,52 1.814.847.183.216,18
keuangan daerah
Sumber: Bappeda PM (data diolah)

III - 28
Pemerintah Kabupaten Bangli

Dengan melihat proyeksi kapasitas riil kemampuan keuangan daerah


sebagaimana disajikan Tabel 3.15 di atas, maka dalam mengalokasikan anggaran
harus benar-benar sesuai prioritas daerah agar keterbatasan kemampuan keuangan
daerah tersebut dapat dimanfaatkan seefektif mungkin.

3.3.4. Kebijakan Alokasi Anggaran


Berdasarkan proyeksi kapasitas kemampuan keuangan daerah, selanjutnya
perlu ditetapkan kebijakan alokasi dari kapasitas kemampuan keuangan daerah
tersebut ke dalam prioritas program/kegiatan. Prioritas program/kegiatan
dipisahkan menjadi prioritas I, prioritas II, dan prioritas III, di mana prioritas I
mendapatkan prioritas pertama sebelum prioritas II. Prioritas III mendapatkan
alokasi anggaran setelah prioritas I dan II terpenuhi kebutuhan dananya.

Prioritas I
Dialokasikan untuk mendanai pengeluaran wajib, mengikat serta prioritas
utama (6 urusan wajib pemerintahan dengan layanan dasar)

Prioritas II
Dialokasikan untuk pendanaan:
a. Program prioritas dalam rangka pencapaian visi dan misi Bupati dan Wakil
Bupati periode tahun 2016-2021, yang merupakan program pembangunan
daerah dengan tema atau program unggulan (dedicated) kepala daerah
sebagaimana diamanatkan dalam RPJMN dan amanat/kebijakan nasional
yang definitif harus dilaksanakan oleh daerah pada tahun rencana. Program
tersebut harus berhubungan langsung dengan kepentingan publik, bersifat
monumental, berskala besar, dan memiliki kepentingan dan nilai manfaat
yang tinggi, memberikan dampak luas pada masyarakat dengan daya ungkit
yang tinggi pada capaian visi/misi daerah. Di samping itu, prioritas II juga
diperuntukkan bagi prioritas belanja yang wajib sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
b. Program prioritas dalam rangka penyelenggaraan urusan pemerintahan
daerah yang paling berdampak luas pada masing-masing segmentasi
masyarakat yang dilayani sesuai dengan prioritas dan permasalahan yang
dihadapi berhubungan dengan layanan dasar serta tugas dan fungsi
Perangkat Daerah.

Prioritas III
Merupakan prioritas yang dimaksudkan untuk alokasi belanja-belanja, seperti:
dana pendamping DAK, tambahan penghasilan PNS, belanja hibah, belanja
bantuan sosial organisasi kemasyarakatan, belanja bantuan keuangan dan
pemerintahan desa, serta belanja tidak terduga. Pengalokasiannya prioritas III
harus memperhatikan (mendahulukan) pemenuhan dana pada prioritas I dan II
terlebih dahulu untuk menunjukkan urutan prioritas yang benar.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka alokasi kapasitas riil keuangan daerah


berdasarkan prioritas disajikan pada Tabel 3.16 sebagai berikut.

III - 29
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tabel 3.16
Alokasi Kapasitas Riil Keuangan Daerah Berdasarkan Prioritas
Kabupaten Bangli Tahun Anggaran 2016-2021

Alokasi
Jenis
No 2016 2017 2018 2019 2020 2021
dana
% Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % Rp
Prioritas
1 50,36 572.500.001.845,86 46,25 606.012.387.600,39 40,50 642.208.178.387,01 35,63 681.485.376.379,62 30,98 723.866.603.940,52 26,83 769.645.150.187,02
I
Belanja
a. Tidak 32,20 365.984.185.459,89 28,91 378.865.289.575,82 24,74 392.366.670.559,99 21,26 406.680.017.769,89 18,04 421.601.009.469,82 15,24 437.173.296.269,25
Langsung
Belanja
b. 18,17 206.515.816.385,97 17,33 227.147.098.024,57 15,76 249.841.507.827,02 14,37 274.805.358.609,73 12,94 302.265.594.470,70 11,59 332.471.853.917,77
langsung
Prioritas
2 22,24 252.771.500.175,79 21,70 284.348.891.125,47 29,24 463.727.271.326,75 36,66 701.194.855.661,07 42,01 981.501.061.055,23 48,12 1.380.394.966.781,15
II
Prioritas
3 27,40 311.483.109.239,72 32,05 420.007.120.343,87 30,25 479.747.414.162,57 27,71 529.904.391.899,48 27,01 631.080.525.505,17 25,04 718.382.722.014,47
III
Total 100,00 1.136.754.611.261,37 100,00 1.310.368.399.069,73 100,00 1.585.682.863.876,34 100,00 1.912.584.623.940,17 100,00 2.336.448.190.500,92 100,00 2.868.422.838.982,64

Sumber: Bappeda PM (data diolah)

III - 30
Pemerintah Kabupaten Bangli

Secara ringkas kerangka pendanaan pembangunan jangka menengah


Kabupaten Bangli tahun 2016-2021 disajikan pada Tabel 3.17 berikut ini.

III - 31
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tabel 3.17
Kerangka Pendanaan Alokasi Kapasitas Riil Keuangan Daerah Kabupaten Bangli Tahun Anggaran 2016-2021

Proyeksi
No. Uraian
2016 2017 2018 2019 2020 2021

A. PENERIMAAN 1.141.438.611.261,37 1.316.368.399.069,73 1.593.682.863.876,34 1.922.584.623.940,17 2.348.448.190.500,92 2.882.422.838.982,64

a. Pendapatan 1.039.813.104.555,94 1.253.979.612.796,37 1.518.444.087.108,56 1.846.662.419.584,74 2.256.115.069.521,68 2.769.617.085.506,56

Sisa lebih riil perhitungan


b. 101.625.506.705,43 62.388.786.273,36 75.238.776.767,78 75.922.204.355,43 92.333.120.979,24 112.805.753.476,08
anggaran

B. BELANJA 2.868.422.838.982,64
1.136.754.611.261,37 1.310.368.399.069,73 1.585.682.863.876,34 1.912.584.623.940,17 2.336.448.190.500,92
BELANJA TIDAK
1 677.467.294.699,61 770.340.787.072,97 830.515.449.187,82 891.480.357.409,04 973.575.531.797,34 1.059.886.036.389,52
LANGSUNG

PRIORITAS I 365.984.185.459,89 378.865.289.575,82 392.366.670.559,99 406.680.017.769,89 421.601.009.469,82 437.173.296.269,25

a. Gaji dan Tunjangan 361.393.736.667,28 373.681.123.713,97 386.759.963.043,96 400.296.561.750,50 414.306.941.411,76 428.807.684.361,17

Belanja Penerimaan lainnya


b. Pimpinan dan anggota 2.668.000.000,00 2.934.800.000,00 2.961.480.000,00 3.257.628.000,00 3.583.390.800,00 3.941.729.880,00
DPRD serta KDH/WKDH

Biaya Pemungutan Pajak


c. 105.000.000,00 115.500.000,00 127.050.000,00 139.755.000,00 153.730.500,00 169.103.550,00
Daerah

Insentif Pemungutan Pajak


d. 668.107.342,20 710.866.212,10 756.361.649,67 804.768.795,25 856.273.998,15 911.075.534,03
Daerah

Insentif Pemungutan Pajak


e 1.149.341.450,41 1.422.999.649,76 1.761.815.866,36 2.181.304.224,15 2.700.672.759,91 3.343.702.944,05
Restribusi Daerah

III - 32
Pemerintah Kabupaten Bangli

Proyeksi
No. Uraian
2016 2017 2018 2019 2020 2021

PRIORITAS III 311.483.109.239,72 420.007.120.343,87 479.747.414.162,57 529.904.391.899,48 631.080.525.505,17 718.382.722.014,47

a. Tambahan Penghasilan PNS 184.923.518.964,50 194.730.930.860,95 214.204.023.947,05 235.624.426.341,75 259.186.868.975,92 285.105.555.873,52

b. Belanja Hibah 7.689.770.000,00 46.072.893.967,44 55.778.900.235,67 67.290.461.837,91 82.195.686.667,53 100.884.799.364,39

Belanja Bantuan Sosial


c. Kepada Organisasi 0 43.236.342.584,74
19.745.525.986,05 23.905.242.958,15 28.838.769.359,10 35.226.722.857,51
Kemasyarakatan

Belanja Bantuan Keuangan


Kepada Pemerintah
d. 112.976.642.690,00 152.805.929.805,72 178.300.373.189,64 195.475.963.680,72 244.515.105.740,08 277.619.994.712,87
Daerah/Pemerintahan Desa
Lainnya

Belanja Bagi Hasil Kepada


e Provinsi/Kabupaten /Kota 3.634.897.585,22 4.267.731.723,71 5.036.355.032,07 5.972.146.038.79 7.113.893.516,12 8.509.556.956,15
dan Pemerintah Desa

f. Belanja Tidak Terduga 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00 1.000.000.000,00


Belanja uang untuk
g diserahkan kepada pihak 1.258.280.000,00 1.384.108.000,00 1.522.518.800,00 1.674.770.680,00 1.842.247.748,00 2.026.472.522,80
ketiga

2 BELANJA LANGSUNG 1.808.536.802.593,12


459.287.316.561,76 540.027.611.996,76 755.167.414.688,51 1.021.104.266.531,13 1.362.872.658.703,58

PRIORITAS I 332.471.853.917,77
206.515.816.385,97 227.147.098.024,57 249.841.507.827,02 274.805.358.609,73 302.265.594.470,70

a. Belanja honorarium pns 20.364.236.444,75 22.400.660.089,23


13.909.047.500,00 15.299.952.250,00 16.829.947.475,00 18.512.942.222,50
Belanja Honorarium Non
b 29.764.256.236,00 32.740.681.859,60 36.014.750.045,56 39.616.225.050,12 43.577.847.555,13 47.935.632.310,64
PNS

III - 33
Pemerintah Kabupaten Bangli

Proyeksi
No. Uraian
2016 2017 2018 2019 2020 2021

c. Uang Lembur 203.000.000,00 203.000.000,00 203.000.000,00 203.000.000,00 203.000.000,00 203.000.000,00

d. Belanja Pegawai BLUD 16.735.000.000,00 18.408.500.000,00 20.249.350.000,00 22.274.285.000,00 24.501.713.500,00 26.951.884.850,00

e. Belanja Barang Jasa 145.904.512.649,97 160.494.963.914,97 176.544.460.306,46 194.198.906.337,11 213.618.796.970,82 234.980.676.667,90

PRIORITAS II 252.771.500.175,79 284.348.891.125,47 463.727.271.326,75 701.194.855.661,07 981.501.061.055,23 1.380.394.966.781,15

PENGELUARAN
C. PEMBIAYAAN 4.684.000.000,00 6.000.000.000,00 8.000.000.000,00 10.000.000.000,00 12.000.000.000,00 14.000.000.000,00
DAERAH
Pembentukan dana
cadangan
Penyertaan Modal
(Investasi) Pemerintah 4.684.000.000,00 6.000.000.000,00 8.000.000.000,00 10.000.000.000,00 12.000.000.000,00 14.000.000.000,00
Daerah
Pembayaran Pokok Utang
SURPLUS/DEFISIT = A –
0 0 0 0 0 0
(B + C)
Sumber: Bappeda PM (data diolah)

III - 34
Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli
 

BAB IV
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Analisis isu-isu strategis merupakan salah satu bagian terpenting dalam


dokumen RPJMD, analisis isu-isu strategis menjadi dasar utama visi dan misi
pembangunan jangka menengah Kabupaten Bangli. Penyajian analisis isu-isu
strategis diharapkan dapat menjelaskan butir-butir penting isu-isu strategis yang
akan digunakan sebagai pedoman untuk menentukan kinerja pembangunan
Kabupaten Bangli dalam 5 (lima) tahun mendatang. Penyajian isu-isu strategis
RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli meliputi permasalahan
pembangunan daerah dan isu strategis.
Isu-isu strategis merupakan kondisi yang harus diperhatikan atau
dikedepankan dalam perencanaan karena dampaknya yang signifikan bagi
Kabupaten Bangli dimasa datang. Suatu kondisi yang menjadi isu strategis adalah
keadaan yang apabila tidak diantisipasi akan menimbulkan kerugian yang lebih
besar, atau suatu kondisi/keadaan yang apabila tidak dimanfaatkan akan
menghilangkan peluang untuk meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat
dalam jangka menengah. Informasi yang diperlukan dalam perumusan isu-isu
strategis adalah permasalahan dan hasil layanan daerah Kabupaten Bangli, hasil
analisis RPJM Provinsi Bali, RPJMN dan hasil telaah RTRW, dan Hasil telaah
KLHS.

Gambar 4.1 Informasi yang Diperlukan Dalam Perumusan Isu-Isu Strategis


Kabupaten Bangli

Hasil Analisis Gambaran  Hasil Analisis RPJM 
Umum Daerah 2010 ‐2015

   

Isu – isu 
Strategis

Hasil Telaah RTRW Hasil Analisis KLHS

Analisis isu-isu strategis dalam perencanaan pembangunan antara lain


dimaksudkan agar Pemerintah Daerah senantiasa mampu menyelaraskan diri
dengan lingkungan. Analisis isu-isu strategis dalam perencanaan pembangunan

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016-2021 IV - 1


 
 
Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli
 

meliputi: 1) Analisis kondisi geografi dan KLHS untuk menentukan permasalahan


pembangunan, 2) Analisis Lingkungan Internal dan 3) Analisis Lingkungan
Eksternal.

4.1 Permasalahan Pembangunan


Dewasa ini kondisi umum daerah, baik struktur ruang, pola ruang, dan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) sangat terkait dengan daya dukung
lingkungan. Oleh sebab itu maka dalam menganalisis isu-isu strategis untuk
memecahkan permasalahan pembangunan daerah, diawali dengan menelaah
kondisi kondisi umum daerah, baik struktur ruang, pola ruang, dan Kajian
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS).

4.1.1 Telaah Kondisi Umum Kabupaten Bangli


Gambaran Umum Kabupaten Bangli pada Bab II menyimpulkan bahwa
secara umum perkembangan Kabupaten Bangli menunjukan kondisi yang cukup
baik, hal ini ditunjukan oleh data makro ekonomi Kabupaten Bangli terus
meningkat. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku meningkat secara signifikan dari
2.747.456,50 pada tahun 2010 menjadi 4.381.648,80 pada tahun 2014. Laju
pertumbuhan ekonomi PDRB Atas dasar Harga konstan cukup baik, dari
2.747.456,50 pada tahun 2010 menjadi 3.4772.216,30 pada tahun 2014 Penurunan
angka kemiskinan dari 16.970 jiwa pada tahun 2010 menjadi 12.968 jiwa pada
tahun 2014.
Berbagai program ekonomi kerakyatan berjalan dengan baik, seperti:
program pendidikan, program kesehatan, program pertanian dalam arti luas,
program pembangunan infrastruktur dan lingkungan serta program-program
lainnya.

4.1.2 Telaah Rencana Struktur Ruang


Rencana struktur ruang adalah susunan pusat - pusat permukiman dan
sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan
sosial ekonomi masyarakat yang secara hirarkis memiliki hubungan fungsional.
Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten Bangli, meliputi:
a. Pusat-pusat kegiatan,
b. Sistem jaringan transportasi sebagai sistem jaringan prasarana utama, dan
c. Sistem jaringan prasarana lainnya.

Rencana struktur ruang wilayah kabupaten, meliputi :


a. Sistem perkotaan yang berkaitan dengan kawasan perdesaan, dan
b. Sistem jaringan prasarana wilayah.

Sistem perkotaan yang berkaitan dengan kawasan perdesaan, meliputi :


a. Sistem perkotaan, dan
b. Sistem perdesaan.

Sistem jaringan prasarana wilayah meliputi :


a. Sistem jaringan transportasi sebagai sistem jaringan prasarana utama,
b. Sistem jaringan energi,
c. Sistem jaringan telekomunikasi,

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016-2021 IV - 2


 
 
Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli
 

d. Sistem jaringan sumber daya air, dan


e. Sistem jaringan prasarana wilayah lainnya

Gambar 4.1 Peta Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Bangli

Sumber: Perda RTRW Kabupaten Bangli

Berdasarkan hasil telaah struktur ruang wilayah maka dalam penyusunan


RPJMD diperoleh hasil sebagai berikut :

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016-2021 IV - 3


 
 
Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli
 

Tabel 4.1 Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah

Pengaruh
Indikasi Program Rencana
Rencana Struktur Pemanfaatan Ruang Struktur
No. Struktur Ruang Saat pada Periode Ruang
Ruang Ini Perencanaan terhadap
Berkenaan Program
RPJMD
1 Sistem Sistem Program pembangunan sesuai RTRW
Perkotaan Perkotaan jalan dan jembatan
Program pembangunan sesuai RTRW
saluran drainase dan
gorong-gorong
Program pembangunan sesuai RTRW
turap/talud/bronjong
Program pengembangan sesuai RTRW
dan pengelolaan jaringan
irigasi, rawa dan jaringan
pengairan lainnya
Program pengembangan sesuai RTRW
kinerja pengelolaan air
minum dan air limbah
Program pengendalian sesuai RTRW
banjir
Program pengembangan sesuai RTRW
perumahan
Program lingkungan sesuai RTRW
sehat perumahan
2 Rencana Sistem Program Pembangunan sesuai RTRW
Jaringan Jaringan Prasarana dan Fasilitas
Prasarana Transportasi Perhubungan
Wilayah
Program Rehabilitasi dan sesuai RTRW
Pemeliharaan Prasarana
dan Fasiitas LLAJ
Program Pembangunan sesuai RTRW
Sarana dan Prasarana
Perhubungan

4.1.3 Telaah Rencana Pola Ruang

Berdasarkan Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang


dan PP No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional maka

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016-2021 IV - 4


 
 
Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli
 

pengertian rencana pola ruang adalah rencana yang menggambarkan letak, ukuran
dan fungsi dari kegiatan-kegiatan lindung dan budidaya. Substansi dari rencana
pola ruang meliputi batas-batas kegiatan sosial, ekonomi, budaya dan kawasan-
kawasan lainnya (kawasan lindung dan budidaya). Adapun tujuan pengembangan
rencana pola ruang adalah :
1. Pemanfaatan ruang harus memperhatikan daya dukung lingkungan,
2. Tersedianya lahan yang dapat menampung perkembangan jumlah penduduk
dan tenaga kerja,
3. Terciptanya sinkronisasi antara rencana pola ruang dan rencana struktur ruang
yang dikembangkan,
4. Memperhatikan kesesuaian lahan dan kondisi eksisting;
5. Mewujudkan aspirasi masyarakat.

Berdasarkan pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:


16/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten, rencana pola ruang wilayah kabupaten merupakan rencana distribusi
peruntukan ruang dalam wilayah kabupaten yang meliputi rencana peruntukan
ruang untuk fungsi lindung dan rencana peruntukan ruang untuk fungsi budidaya.
Rencana pola ruang wilayah kabupaten berfungsi:
Sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat
dan kegiatan pelestarian lingkungan dalam wilayah kabupaten,
a. Mengatur keseimbangan dan keserasian peruntukan ruang,
b. Sebagai dasar penyusunan indikasi program utama jangka menengah lima
tahunan untuk dua puluh tahun, dan
c. sebagai dasar dalam pemberian izin pemanfaatan ruang pada wilayah
kabupaten.

Gambar 4.2 Peta Rencana Pola Ruang Wilayah

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016-2021 IV - 5


 
 
Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli
 

Sumber: Perda RTRW Kabupaten Bangli

Adapun hasil telaah pola ruang wilayah dapat dilihat pada tabel 4.2

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016-2021 IV - 6


 
 
Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli
 

Tabel 4.2
Hasil Telaahan Pola Ruang Wilayah

Pengaruh
Indikasi Program
Rencana Pola
Pemanfaatan Ruang
Rencana Pola Ruang Ruang
Pada Periode
No Pola Ruang Saat Ini terhadap
Perencanaan
Program
Berkenaan
RPJMD
1 Rencana Rencana Program pengendalian Sesuai proritas
kawasan kawasan pencemaran dan
lindung lindung perusakan lingkungan
hidup
Program Sesuai proritas
perlindungandan
kenservasi sumber daya
alam
Program perlindungan Sesuai proritas
dan konservasi sumber
daya hutan
Program pengelolaan Sesuai proritas
ruang terbuka hijau
(RTH)
2. Kawasan Kawasan Program pencegahan Sesuai proritas
rawan rawan dini dan penanggulangan
bencana bencana korban bencana alam
3. Rencana Rencana Program peningkatan Sesuai proritas
kawasan kawasan penerapan teknologi
budidaya budidaya pertanian/perkebunan
Program Pemanfaatan Sesuai proritas
Potensi Sumber Daya
Hutan

4.1.4 Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

Rangkaian analisis sistematis untuk memastikan bahwa prinsip


pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam
pembangunan suatu wilayah, dan/atau kebijakan, rencana dan/atau program
(KRP). Apabila KLHS menyatakan bahwa daya dukung dan daya tampung sudah
terlampaui maka kebijakan, rencana dan program yang ada wajib diperbaiki sesuai
dengan rekomendasi KLHS. Hasil KLHS menjadi dasar bagi kebijakan, rencana,
dan/atau program pembangunan dalam suatu wilayah.

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016-2021 IV - 7


 
 
Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli
 

Tabel 4.3
Analisis Terhadap Dokumen Hasil KLHS

Implikasi
Catatan bagi
Ringkasan terhadap
No Aspek Kajian Perumusan
KLHS Program
Program RPJMD
RPJMD
1 Kapasitas daya Cukup Program RPJMD Dalam perumusan
dukung dan daya mendukung daya Program RPJMD,
tampung dukung dan daya Perangkat Daerah
lingkungan tampung memperhatikan daya
hidup untuk lingkungan hidup dukung dan daya
pembangunan untuk tampung lingkungan
pembangunan hidup untuk
pembangunan

2 Perkiraan Cukup Program terkait Dalam perumusan


mengenai dengan Program RPJMD,
dampak dan lingkungan hidup Perangkat Daerah
risiko memperhatikan
lingkungan dampak dan risiko
hidup lingkungan hidup

3 Kinerja Cukup Program terkait Dalam perumusan


layanan/jasa dengan : Program RPJMD,
ekosistem pendidikan, Perangkat Daerah
kesehatan, PU memperhatikan
dan tata ruang, Kinerja layanan/jasa
perumahan dan ekosistem
pemukiman,
pertanian dalam
arti luas

4. Efisiensi Cukup Program-program Dalam perumusan


pemanfaatan pembangunan Program RPJMD,
sumber daya Perangkat Daerah
alam memperhatikan
pemanfaatan sumber
daya alam

5. Tingkat Cukup Program-program Dalam perumusan


kerentanan dan pembangunan Program RPJM,
kapasitas Perangkat Daerah
adaptasi memperhatikan

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016-2021 IV - 8


 
 
Pemerintah Daerah Kabupaten Bangli
 

terhadap tingkat kerentanan


perubahan iklim dan kapasitas
adaptasi terhadap
perubahan iklim

6. Tingkat Cukup Program-program Dalam perumusan


ketahanan dan pembangunan Program RPJMD,
potensi Perangkat Daerah
keanekaragaman memperhatikan
hayati tingkat ketahanan
dan potensi
keanekaragaman
hayati

7. Ketersediaan Kurang Pembangunan Dalam perumusan


tanaga listrik jaringan sutet dan Program RPJMD,
gardu induk Perangkat Daerah
memperhatikan
petersediaan tenaga
listrik

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016-2021 IV - 9


 
 
Pemerintah Kabupaten Bangli
 
 
4.2. Permasalahan Pembangunan
Permasalahan pembangunan daerah dapat terjadi karena kinerja
pembangunan yang dicapai saat ini belum sesuai dengan yang direncanakan serta
adanya upaya untuk mencapai pembangunan masa yang akan datang dengan
kondisi riil saat ini. Potensi permasalahan pembangunan daerah pada umumnya
timbul dari kekuatan yang belum didayagunakan secara optimal, kelemahan yang
tidak diatasi, peluang yang tidak dimanfaatkan, dan ancaman yang tidak
diantisipasi.Perumusan permasalahan pembangunan daerah bertujuan untuk
mengidentifikasi berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan
kinerja pembangunan Kabupaten Bangli di masa lalu.Identifikasi permasalahan
pembangunan Kabupaten Bangli diuraikan menurut bidang urusan
penyelenggaraan pemerintahan daerah dan/atau terhadap beberapa urusan yang
dianggap memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap munculnya permasalahan
pada bidang urusan lainnya.Hal ini bertujuan agar dapat dipetakan berbagai
permasalahan yang terkait dengan urusan yang menjadi kewenangan dan
tanggungjawab penyelenggaraan pemerintahan daerah guna menentukan isu-isu
strategis pembangunan jangka menengah daerah. Adapun permasalahan
pembangunan Kabupaten Bangli berdasarkan urusan adalah sebagai berikut:

1. Pendidikan
Permasalahan pembangunan daerah dalam Urusan Pendidikan meliputi:
1) Ada 13 indikator capaian SPM jenjang pendidikan dasar yang belum
tercapai dari 18 Indikator SPM yaitu:
Persentase
No Komponen/Indikator Capaian Keterangan
Sudah Belum
1 Tersedia satuan pendidikan 90 10 Tiga desa (kutuh,
dalam jarak yang terjangkau Malet dan Terunyan)
dengan berjalan kaki yaitu bersekolah ke luar
maksimal 6 km untuk SMP dari kabupaten
kelompok permukiman
permanen di daerah terpencil
2 Jumlah peserta didik dalam 88,36 11,64
setiap rombongan belajar untuk
SD tidak melebihi 32 orang
3 Jumlah peserta didik dalam 96,70 3,30 Yang Belum :
setiap rombongan belajar untuk - SMPN 1 Bangli
SMP tidak melebihi 36 orang. - SMPN 6 Kintamani
4 Untuk SD setiap rombongan 94,6 5,4 Yang belum
belajar tersedia 1 (satu) ruang Kec. Bangli = 23
kelas yang dilengkapi dengan Kec. Susut =6
meja dan kursi yang cukup Kec. Tembuku = 8,
untuk peserta didik dan guru, Kec. Kintamani = 75
serta papan tulis;
5 Untuk SMP setiap rombongan 80,20 19,80 Kec. Bangli = 19
belajar tersedia 1 (satu) ruang Kec. Susut = 21
kelas yang dilengkapi dengan Kec. Tembuku = 13
meja dan kursi yang cukup Kec. Kintamani = 24
untuk peserta didik dan guru,
serta papan tulis;
6 Di setiap SMP tersedia ruang 75,86 24,14 Yang belum tersedia
laboratorium IPA yang Laboratorium IPA :
dilengkapi dengan meja dan SMPN 4 Bangli

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016-2021 IV - 10


 
Pemerintah Kabupaten Bangli
 
 
kursi yang cukup untuk 36 SMPN Satap1
peserta didik dan minimal satu Kintamani
set peralatan praktek IPA untuk SMPN Satap 3
demonstrasi dan eksperimen Kintamani
peserta didik SMPN satap 5
Kintamani
SMP WD suter
SMP TP 45
Kayuambua
7 Di setiap SD tersedia satu ruang 56 44 - Kec. Bangli = 14
guru yang dilengkapi dengan - Kec. Susut = 15
meja dan kursi untuk setiap - Kec. Tembuku = 9
orang guru, kepala sekolah dan - Kec. Kintamani = 36
staf kependidikan lainnya;
8 Di setiap SMP tersedia satu 72,5 27,5 Yang Belum :
ruang guru yang dilengkapi Kec. Susut= 3
dengan meja dan kursi untuk Kec. Tembuku = 2
setiap orang guru, kepala Kec. Kintamani= 5
sekolah dan staf kependidikan
lainnya; dan di setiap tersedia
ruang kepala sekolah yang
terpisah dari ruang guru.
9 Di setiap SD/MI tersedia 1 70,13 29,87 Yang Kurang:
(satu) orang guru untuk setiap - Kec. Tembuku = 25
32 peserta didik dan 6 (enam) - Kec. Susut = 20
orang guru untuk setiap satuan - Kec. Kintamani = 49
pendidikan, dan untuk daerah - Kec. Bangli = 21
khusus 4 (empat) orang guru
setiap satuan pendidikan
10 Di setiap SMP/MTs tersedia 1 8 92 Yang Belum :
(satu) orang guru untuk setiap - Kec. Bangli =5
mata pelajaran, dan untuk - Kec. Kintamani=11
daerah khusus tersedia satu -Kec. Susut =3
orang guru untuk setiap rumpun -Kec. Tembuku = 4
mata pelajaran
11 Di setiap SD/MI tersedia 2 (dua) 96,95 3,05 Yang Belum :
orang guru yang memenuhi - Kec Bangli =1
kualifikasi akademik S1 atau D- - Kec. Kintamani =4
IV dan 2 (dua) orang guru yang
telah memiliki sertifikat
pendidik;
12 Di setiap SMP/MTs tersedia 52 48 yang belum
guru dengan kualifikasi memenuhi standar
akademik S-1 atau D-IV disebabkan guru yang
sebanyak 70% dan separuh belum sertifikasi
diantaranya (35% dari belum mencapai 35%
keseluruhan guru) telah
memiliki sertifikat pendidik,
untuk daerah khusus masing-
masing sebanyak 40% dan 20%;
13 Di setiap SMP/MTs tersedia 53,57 46,43 karena adanya
guru dengan kualifikasi pengkuotaan peserta
akademik S-1 atau D-IV dan sertifikasi
telah memiliki sertifikat
pendidik masing-masing satu
orang untuk mata pelajaran
Matematika, IPA, Bahasa
Indonesia, dan Bahasa Inggris

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016-2021 IV - 11


 
Pemerintah Kabupaten Bangli
 
 
2) Ada 2 Indikator capaian SPM Jenjang Pendidikan Dasar oleh Satuan
Pendidikan yang belum tercapai dari 14 indikator

Persentase
No Komponen/Indikator Capaian Keterangan
Sudah Belum
1 Setiap SD menyediakan satu set 60 40 Yang belum
peraga IPA dan bahan yang memenuhi standar :
terdiri dari model kerangka - Kec. Bangli =3
manusia, model tubuh manusia, - Kec. Kintamani= 14
bola dunia (globe), contoh - Kec. Tembuku = 4
peralatan optik, kit IPA untuk - Kec. Susut =5
eksperimen dasar, dan
poster/carta IPA
2 Setiap guru tetap bekerja 37,5 76,26 23,74 Yang belum
jam per minggu di satuan disebabkan karena
pendidikan, termasuk ada 403 yang belum
merencanakan pembelajaran, sertifikasi
melaksanakan pembelajaran,
menilai hasil pembelajaran,
membimbing atau melatih
peserta didik, dan melaksanakan
tugas tambahan
3) Adanya beberapa kendala dalam penuntasan wajib belajar dua belas tahun.

2. Kesehatan
Permasalahan pembangunan daerah dalam Urusan Kesehatan meliputi:
1) Pelayanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tahap Pertama untuk
masyarakat masih terkendala mutu layanan.
2) Tata kelola manajemen puskesmas yang belum maksimal
3) Belum semua pelayanan di Puskesmas terstandarisasi
4) Masih kurangnya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan di puskesmas
dan jaringannya
Kondisi
No Nama Jumlah Rusak Rusak
Baik
Ringan Berat
1 Puskesmas Non Rawat inap 7 1 4 2
2 Puskesmas Rawat Inap 5 1 3 1
3 Puskesmas Pembantu 59 9 24 26
4 Polindes 6 2 4 0
5 Poskesdes 25 10 15 0
6 Puskesmas Keliling 12 6 6 0
5) Kurangnya jumlah, jenis dan mutu tenaga kesehatan. Dari analisa
kebutuhan SDM yang dilaksanakan tahun 2015 terdapat kekurangan SDM
kesehatan untuk pelayanan di Puskesmas yaitu:
No Pendidikan Jumlah Kebutuhan (+/-)
1 Dokter umum 24 33 (-9)
2 Bidan 134 181 (-47)
3 Perawat 141 244 (-103)
4 Perawat Gigi 18 21 (-3)
5 Tenaga teknis kefarmasian 9 24 (-15)
6 Apoteker 3 12 (-9)
7 Kesehatan Masyarakat 18 19 (-1)

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016-2021 IV - 12


 
Pemerintah Kabupaten Bangli
 
 
8 Kesehatan Lingkungan 29 31 (-2)
9 Nutrisionis 16 18 (-2)
10 Analisis Kesehatan 5 12 (-7)
11 Dokter gigi 17 13 (+4)
6) Meningkatnya penyakit menular dan penyakit tidak menular yang
disebabkan oleh perilaku manusia antara lain:
a. Penyakit TB
b. Kasus DBD tiga tahun terakhir terus mengalami peningkatan yang
sangat tajam sehingga pelaksanaan abatisasi pada tempat
penampungan air dan fogging perlu ditingkatkan.
c. Rata-rata gigitan di Kabupaten Bangli 10 kasus perhari sehingga
dalam satu tahun ada kasus gigitan antara 3650-4000 kasus. Kasus
kematian akibat gigitan hewan penular rabies (GHPR) dari tahun
2010-2015 sebanyak 8 orang. Penanggulangan penyakit rabies yang
menyangkut hewan menjadi tugas dan tanggungjawab Dinas
Peternakan sedangkan yang menyangkut manusia menjadi
tanggungjawab Dinas Kesehatan. Capaian penanggulangan penyakit
rabies tahun 2013 sebesar 2.058 kasus, capaian tahun 2014 sebesar
3.564 kasus dan capaian tahun 2015 sebesar 3.076 kasus.
d. Penyakit HIV/AIDS juga merupakan penyakit yang menjadi masalah
kesehatan masyarakat. Data kasus HIV/AIDS secara kumulatif dari
tahun 2006-2015 ada 239 kasus. Yang terdiri dari 70 kasus AIDS dan
169 kasus HIV yang tersebar diseluruh wilayah Kabupaten Bangli.
7) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat oleh masyarakat masih rendah.
8) Beberapa Indikator Kesehatan masih merupakan masalah yang dihadapi
oleh Kabupaten Bangli. Angka Kematian Ibu (AKI ) Di Kabupaten Bangli
masih tinggi yaitu 57 per 100.000 kelahiran hidup dibandingkan dengan 4
Kabupaten lainnya di Provinsi Bali, Angka Kematian Bayi 11,7 jauh diatas
rata-rata provinsi yaitu 6, Angka kematian Balita (AKABA) 12,55 per
1.000 kelahiran hidup masih diatas rata-rata provinsi 6,67. Angka
kematian Neonatal pada tahun 2014 Kabupaten Bangli berada pada urutan
tertinggi yaitu 8,99 per 1.000 kelahiran (provinsi = 4,59)

3. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang


Pelaksanaan urusan wajib pelayanan dasar pada pekerjaan umum dan
penataan ruang dalam mendukung kesejahteraan masyarakat Bangli masih
dihadapkan pada permasalahan, seperti:
1) Kondisi bendungan masih mengalami kerusakan ringan sebesar 23
bendungan dari 55 bendungan yang ada.
2) Kondisi Saluran Terbuka (TB) untuk pasangan mengalami Rusak ringan
sepanjang 5.368Km dari total 41.767 Km sedangkan untuk belum
pasangan mengalami rusak ringan sebesar 30.378 Kmdari total 69.145
km.
3) Kondisi Saluran Tertutup/Terowongan (TT) untuk pasangan mengalami
rusak ringan sepanjang 0.368 Km dari 4.337 Km sedangkan untuk yang
belum pasangan mengalami rusak ringan sepanjang 15.500 km dari
30.716 km.

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016-2021 IV - 13


 
Pemerintah Kabupaten Bangli
 
 
4) Kondisi Bangunan Air (BH) mengalami rusak ringan sebanyak 105 buah
dari 680 Bangunan Air yang ada dan Rumah Jaga Bendung mengalami
rusak ringan sebanyak 9 buah dari 15 rumah jaga bendung yang ada.
5) Prasarana Jalan Kabupaten sepanjang 689,91 km mengalami kerusakan
sepanjang 266,545 km (38,63 %) dan dalam kondisi sedang sepanjang:
127,636 km (18,50 %) di tahun 2014.
6) Prasarana jembatan berjumlah 19 buah sebanyak 16 buah dalam kondisi
baik dan sebanyak 3 buah dalam kondisi sedang.
7) Sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 15 tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang(PP-PPR) Pasal 59 Ayat 4, setiap
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota harus
menetapkan bagian dari wilayah dan menyusun Rencana Detail Tata
Ruang (RDTR)nya. RDTR harus sudah ditetapkan paling lama 36 (tiga
puluh enam) bulan sejak ditetapkan Perda RTRW.
8) Adanya pelanggaran terhadap rencana tata ruang dan lemahnya
penegakan hukum terhadap pelanggaran aturan tata ruang.
9) Belum memadainya jumlah dan kompetensi Aparatur Sipil Negara yang
menangani program penataan ruang baik dalam hal perencanaan tata
ruang maupun pengendalian pemanfaatan ruang.
10) Belum adanya regulasi tentang pengaturan tata ruang secara optimal.
11) Kurangnya sarana dan prasarana kebersihan dan pertamanan serta
penerangan jalan dalam usaha meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat.
12) Tingkat partisipasi masyarakat dalam menjaga dan memelihara sarana
dan prasarana kebersihan belum optimal.
13) Meningkatnya kebutuhan ruang dalam pengembangan sarana dan
prasarana perumahan khususnya di daerah perkotaan, sehingga
dibutuhkan ruang pertamanan dan pengelolaan sampah.
14) Masih rendahnya SDM pegawai dan petugas lapangan dalam penguasaan
teknologi dan manajemen pengeloaan sampah dan pertamanan.
15) Belum tertatanya lingkungan pemukiman yang bersih, indah dan sehat.
16) Belum optimalnya keindahan kota, lingkungan pemukiman, obyek-obyek
wisata,dan fasilitas umum lainnya.
17) Masih kurangnya peran serta masyarakat dalam menjaga dan memelihara
kebersihan dan pertamanan.

4. Perumahan rakyat dan kawasan permukiman


Permasalahan pembangunan daerah dalam Urusan Perumahan rakyat dan
kawasan permukimanmeliputi:
1) Cakupan pelayanan air bersih masih kurang, salah satu indikatornya adalah
layanan PDAM baru mencapai 14.143 RT (Bangli Dalam Angka 2015).
2) Masih rendahnya rumah tangga pengguna listrik yaitu 38.777 RT (Bangli
Dalam Angka 2015).
3) Masih dijumpai masyarakat yang menempati rumah tidak layak huni.

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016-2021 IV - 14


 
Pemerintah Kabupaten Bangli
 
 
5. Ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindunganmasyarakat
Permasalahan pembangunan daerah dalam Urusan Ketenteraman, ketertiban
umum, dan pelindunganmasyarakat meliputi:
1) Masih rendahnya pengetahuan masyarakat terhadap regulasi yang ada.
2) Belum optimalnya standar pelayanan keamanan kepada masyarakat.
3) Belum adanya PPNS yang melaksanakan penindakan dalam kasus tipiring
atau pelanggar Peraturan Daerah.

6. Sosial
Permasalahan pembangunan daerah dalam Urusan Sosial meliputi:
1) Sulitnya mengumpulkan data yang akurat tentang penyandang masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial
(PSKS) dari sumber data primer.
2) Terbatasnya SDM yang menangani kasus-kasus sosial di masyarakat
3) Besarnya cakupan permasalahan sosial yang ditangani

7. Tenaga Kerja
Permasalahan pembangunan daerah dalam Urusan Tenaga Kerja meliputi:
1) Terbatasnya lowongan pekerjaan sehingga proses bursa tenaga kerja
sangat terhambat.
2) Bidang Pelatihan terbatasnya dana yang tersedia, sehingga kegiatan
pelatihan keterampilan kerja terbatas.
3) Belum terciptanya kesejahtraan pekerja/buruh secara optimal, mengingat
tidak tersedianya Pegawai Pengawas.
4) Belum optimalnya peran lembaga ketenagakerjaan.
5) Belum semua perusahan menerapkan peraturan perundang-undangan
secara optimal.
6) Belum optimalnya peluang kerja luar negeri yang dapat dimanfaatkan oleh
pencari kerja, karena masih diperlukan uji kompetensi untuk perlindungan
tenaga kerja.
7) Belum optimalnya fungsi Balai Latihan Kerja.

8. Pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak


Permasalahan pembangunan daerah dalam Urusan Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak meliputi:
1) Masih rendahnya pemahaman masyarakat tentang segala bentuk tindak
kekerasan terhadap perempuan dan anak.
2) Sistem pencatatan dan pelaporan korban kekerasan dalam rumah tangga
(KDRT) dan Kesejahteraan Perlindungan Anak (KPA) belum berjalan
secara kontinyu dan optimal.
3) Belum lengkapnya database di bidang Pemberdayaan Perempuan untuk
digunakan sebagai informasi perumusan kebijakan, penyusunan program,
kegiatan perlindungan perempuan dan anak.
4) Belum optimalnya aktifitas keluarga dalam kegiatan Kelompok Bina
Keluarga Remaja/Lansia (BKR/BKL), Posdaya, Nyama Anyar.
5) Masih kurangnya kelompok Bina Keluarga Lansia yang aktif.

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016-2021 IV - 15


 
Pemerintah Kabupaten Bangli
 
 
9. Pangan
Permasalahan pembangunan daerah dalam Urusan Pangan meliputi:
1) Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat tidak dibarengi dengan
kesiapan dalam kesediaan pangan.
2) Masih tingginya ketergantungan akan bahan pangan pokok beras.
3) Belum optimalnya pemetaan potensi bahan pangan.
4) Belum dikenalnyaproduk pangan baik segar maupun hasil olahan oleh
masyarakat luas.
5) Kualitas konsumsi pangan penduduk masih rendah.
6) Belum optimalnya penguasaan dan kemampuan masyarakat dalam
menerapkan teknologi dan pengolahan pangan.
7) Masih banyak dijumpai produk pangan yang menggunakan bahan kimia
berbahaya, sehingga tidak aman untuk dikonsumsi.
8) Belum optimalnya pemanfaatan dan pengelolan lumbung pangan
masyarakat untuk menunjang stabilitas ketersediaan dan distribusi pangan.
9) Kurangnya data dan hasil analisis data yang mutahir, yang bisa dijadikan
pedoman dalam menentukan arah kebijakan dan perencanaan
pembangunan di bidang ketahanan pangan.

10. Pertanahan
Permasalahan pembangunan daerah dalam Urusan Pertanahan meliputi:
1) Masih terdapat tanah yang belum memiliki dokumen kepemilikan
(sertifikat).
2) Belum optimalnya pemanfatan aset yang dimiliki untuk menunjang PAD.
3) Belum optimalnya sistem pencatatan aset tanah milik pemerintah.

11. Lingkungan hidup


Permasalahan pembangunan daerah dalam Urusan Lingkungan Hidup
meliputi:
1) Pencemaran badan air ( sungai dan danau ) dan tanah akibat pembuangan
limbah komersial dan sampah.
2) Menurunnya kualitas udara.
3) Belum optimalnya pengawasan dan penegakan hukum lingkungan.
4) Kerusakan lahan akibat penggalian pada kawasan yang berfungsi lindung.
5) Rendahnya pemahaman masyarakat terhadap pengelolaan lingkungan

12. Administrasi kependudukan dan pencatatan sipil


Permasalahan pembangunan daerah dalam Urusan Administrasi
kependudukan dan pencatatan sipilmeliputi:
1) Masyarakat tidak cermat terhadap kebenaran dokumen kependudukan
yang berdampak pada perbedaan data antar satu dokumen dengan
dokumen lainnya.
2) Perkawinan dibawah tangan (adat/agama) yang tidak tercatat pada catatan
sipil.
3) Perkawinan dibawah umur tanpa ijin pengadilan.
4) Perkawinan kedua tanpa pengesahan pengadilan atas perceraian dengan
pasangan pertama.
5) Penduduk pendatang dengan NIK, KTP ganda (duplicate record).

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016-2021 IV - 16


 
Pemerintah Kabupaten Bangli
 
 
13. Pemberdayaan masyarakat dan Desa
Permasalahan pembangunan daerah dalam Urusan Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa meliputi:
1) Kurang berkembangnya usaha ekonomi masyarakat miskin.
2) Belum optimalnya peran aktif masyarakat dalam proses pengambilan
keputusan publik.
3) Belum optimalnya peran aktif masyarakat dan pemerintah dalam
pengelolaan sumber daya alam dan penerapan teknologi tepat guna.
4) Belum optimalnya penyelenggaraan pelatihan untuk mengembangkan,
memandirikan, menswadayakan masyarakat.
5) Masih terbatasnya kemampuan pemerintah desa/kelurahan.

14. Pengendalian penduduk dan keluarga berencana


Permasalahan pembangunan daerah dalam Urusan Pengendalian penduduk
dan keluarga berencana meliputi:
1) Tingginya laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Bangli yaitu sebesar
1,07%.
2) Belum optimalnya peranan masyarakat khususnya Pembantu Pembina KB
Desa (PPKBD)
3) Kurangnya frekwensi tatap muka yang dilaksanakan oleh petugas
Keluarga Berencana.
4) Belum optimalnya pelaksanaan forum-forum pembinaan.
5) Terbatasnya sarana dan prasarana dalam pelayanan KB.

15. Perhubungan
Permasalahan pembangunan daerah dalam Urusan Perhubunganmeliputi:
1) Fasilitas keselamatan lalu lintas belum dapat mencukupi kebutuhan,baik
ditempat-tempatstrategis maupun di lokasi rawan kecelakaan
2) Kondisi terminal kurang memenuhi persyaratan pelayanan angkutan
3) Kualitas sumber daya manusia yang mempunyai basik pengetahuan di
bidang transportasi kelalulintasan belum memadai
4) Kurangnya kepatuhan masyarakat terhadap Undang-Undang Lalu lintas
5) Kondisi pelayanan angkutan umum yang masih terbatas
6) Masih tingginya angka kecelakaan

16. Komunikasi dan informatika


Permasalahan pembangunan daerah dalam Urusan Komunikasi dan
Informatika meliputi:
1) Belum optimalnya pengawasan terhadap regulasi tentang Komunikasi dan
Informatika
2) Masih rendahnya kemampuan SDM aparatur pemerintah dalam
penguasaan Teknologi Informasi (TI).

17. Koperasi, usaha kecil, dan menengah


Permasalahan pembangunan daerah dalam Urusan Koperasi dan
UKMmeliputi:
1) Menurunnya jumlah anggota koperasi
2) Rendahnya SDM pengurus koperasi dan pelaku UMKM

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016-2021 IV - 17


 
Pemerintah Kabupaten Bangli
 
 
3) Rendahnya kemampuan koperasi dan UMKM dalam mengikuti
pengembangan usaha
4) Rendahnya kemampuan koperasi dan UMKM untuk mengelola dan
mengakses permodalan kelembaga keuangan
5) Rendahnya jiwa kewirausahaan dari koperasi dan UMKM dalam
persaingan usaha
7) Lemahnya pemasaran produk unggulan koperasi dan UMKM
8) Kurangnya petugas pelaksana penilai kesehatan KSP/USP koperasi yang
memenuhi persyaratan

18. Penanaman modal


Permasalahan pembangunan daerah dalam Urusan Penanaman
Modalmeliputi:
1) Belum meratanya investasi antar wilayah kecamatan dan antar sektor.
2) Kurangnya informasi tentang potensi dan peluang pengembangan
investasi.
3) Rendahnya kesadaran investor dalam memenuhi kewajibannya.
4) Masih adanya tumpang tindih regulasi tentang investasi.

19. Kepemudaan dan olahraga


Permasalahan pembangunan daerah dalam Urusan Pemuda dan Olahraga
meliputi:
1) Belum tumbuhnya budaya olahraga di masyarakat.
2) Belum optimalnya pengembangan olahraga-olahraga tradisional.
3) Maih kurangnya sarana prasarana, pelatih dan guru olahraga.

20. Statistik
Permasalahan pembangunan daerah dalam Urusan Statistik meliputi:
1) Rendahnya sumber data primer.
2) Belum baiknyakualitas data yang dimiliki.

21. Persandian
Permasalahan pembangunan daerah dalam Urusan Persandian meliputi:
1) Rendahnya kapasitas aparatur persandian daerah.

22. Kebudayaan
Permasalahan pembangunan daerah dalam Urusan Kebudayaan meliputi:
1) Masih rendahnya perhatian terhadap situs-situs peninggalan Budaya
2) Mulai bergesernya budaya dan kearifan lokal.
3) Kurangnya sarana-prasarana pementasan kesenian.

23. Perpustakaan
Permasalahan pembangunan daerah dalam Urusan Perpustakaan meliputi:
1) Masih rendahnya minat baca masyarakat.
2) Masih kurangnya alih bahasa terhadap lontar-lontar kuno.
3) Sarana prasarana yang kurang representatif.
4) Minimnya tenaga pustakawan.

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016-2021 IV - 18


 
Pemerintah Kabupaten Bangli
 
 
24. Kearsipan
Permasalahan pembangunan daerah dalam Urusan Kerasipan meliputi:
1) Belum ada ruangan khusus untuk menyimpan arsip (depo arsip).
2) Belum adanya fungsional arsiparis.
3) Kurangnya pemahaman Perangkat Daerah mengenai pentingnya arsip.

25. Kelautan dan Perikanan


Permasalahan pembangunan daerah dalam Urusan Kelautan dan Perikanan
meliputi:
1) Masih terbatasnya kemampuan Pemerintah Kabupaten melestarikan
sumber daya hayati.
2) Belum terpenuhinya kebutuhan bibit ikan sesuai 5T (Tepat Jumlah, Tepat
Ukuran, Tepat Jenis , Tepat Waktu dan Tepat Mutu).
3) Kurangnya tenaga teknis sarjana perikanan dan penyuluh perikanan.
4) Rendahnya pengetahuan SDM dalam bidang budidaya ikan.
5) Fluktuatifnya harga pakan ikan.

26. Pariwisata
Permasalahan pembangunan daerah dalam Urusan Pariwisata meliputi:
1) Masih Rendahnya Daya Saing Unit Bisnis Kepariwisataan.
2) Masih Rendahnya Aksesibilitas Menuju Ke Obyek Wisata.
3) Masih Kurangnya Penanganan Kemacetan Lalu Lintas di Jalur Pariwisata
pada saat High Season.
4) Masih banyak obyek wisata yang belum tertata.
5) Tingginya ketimpangan jumlah kunjungan wisatawan antara Provinsi
dengan Kabupaten Bangli.

27. Pertanian
Permasalahan pembangunan daerah dalam Urusan Pertanianmeliputi:
1) Masih rendahnya tingkat produksi dan produktivitas produk pertanian.
2) Alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian masih cukup tinggi.
3) Sarana dan prasarana pertanian belum optimal.
4) Pengendalian Organisme Penggangu Tanaman (OPT) belum optimal.
5) Penanganan panen dan pasca panen produk pertanian belum memadai.
6) Jejaring informasi pasar produk pertanian belum optimal.
7) Lemahnya Kapasitas kelembagaan dan SDM petani dan penyuluh.
8) Belum optimalnya diversifikasi tanaman.
9) Ancaman penyakit rabies terhadap pelestarian anjing Kintamani.

28. Kehutanan
Permasalahan pembangunan daerah dalam Urusan Kehutanan meliputi:
1) Masih rendahnya penanganan hasil hutan kayu dan non kayu.
2) Masih rendahnya kesadaran masyarakat akan fungsi hutan.

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016-2021 IV - 19


 
Pemerintah Kabupaten Bangli
 
 
29. Energi dan Sumberdaya mineral
Permasalahan pembangunan daerah dalam Urusan Energi dan sumber daya
mineral meliputi:
1) Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian galian
C.

30. Perdagangan
Permasalahan pembangunan daerah dalam Urusan Perdaganganmeliputi:
1) Belum memadainya sarana dan prasarana perdagangan / pasar.
2) Belum optimalnya manajemen pengelolaan pasar dan penataan pedagang
kaki lima.
3) Masih rendahnya jiwa kewirausahaan yang dimiliki pelaku usaha.
4) Terbatasnya kemampuan pelaku usaha baik dalam mengakses informasi
pasar maupun permodalan.
5) Terbatasnya kesadaran masyarakat dan pelaku usaha tentang pentingnya
perlindungan konsumen.
6) Terbatasnya SDM, sarana dan prasarana kemetrologian.
7) Masih rendahnya kesadaran pelaku usaha di bidang kemetrologian.
8) Terbatasnya kemampuan pelaku usaha untuk memasarkan produk melalui
IT.
9) Masih terjadinya disparitas harga bahan pokok dan barang stategis lainnya.

31. Perindustrian
Permasalahan pembangunan daerah dalam Urusan Perindustrianmeliputi:
1) Terbatasnya kemampuan pelaku usaha baik di bidang Teknik produksi
maupun Manajemen (Efisiensi dan Produktivitas belum optimal).
2) Masih rendahnya kesadaran masyarakat dan pelaku usaha terhadap
lingkungan.
3) Terbatasnya kesadaran pelaku usaha tentang pentingnya legalitas Usaha
dan sertifikat mutu, SNI, HKI dan sertifikasi lainya.
4) Perlunya peningkatan mutu produk serta penyediaan sarana prasarana
distribusi dan pemasaran terkait dengan pasar bebas (MEA).

32. Transmigrasi
Permasalahan pembangunan daerah dalam Urusan Transmigrasi meliputi:
1) Peserta transmigrasi sangat memilih lokasi, sehingga sulit mendapatkan
peserta sesuai dengan lokasi yang ditentukan oleh Pusat.
2) Masih rendahnya pelatihan dan produktifitas tenaga yang akan di
transmigrasikan.
3) Masih terjadinya ketimpangan lokasi penempatan transmigran
4) Kesiapan mental dan etos kerja para transmigran masih perlu dibina, agar
mereka tidak menjadi perserta transmigrasi yang gagal
5) Para transmigran di lokasi baru masih perlu di fasilitasi, untuk koordinasi
dengan pemerintah setempat. Dengan demikian perlu kunjungan ke lokasi
transmigrasi untuk mendengarkan keluh kesah mereka.

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016-2021 IV - 20


 
Pemerintah Kabupaten Bangli
 
 
33. Perencanaan
Permasalahan pembangunan daerah dalam Penunjang Urusan Pemerintahan
Daerah Perencanaan meliputi:
1) Masih rendahnya tingkat konsistensi antara dokumen perencanan.
2) Kurangnya data pendukung yang valid dan reliable.
3) Belum terpenuhinya rasio tenaga fungsional perencana.
4) belum optimal sistem penyediaan database untuk perencanaan
pembangunan.

34. Keuangan
Permasalahan pembangunan daerah dalam Penunjang Urusan Pemerintahan
Daerah Keuangan meliputi:
1) Adanya potensi kebocoran penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
akibat belum optimalnya penggalian dan pemetaan potensi
2) Surat Pertanggung Jawaban keuangan belum memiliki format yang sama
antar Perangkat Daerah.
3) SDM pengelola keuangan belum memiliki pemahaman yang sama.
4) Perubahan sistem akrual masih mengalami kendala terkait dasar hukum
pelaksanaan kegiatan pada awal tahun.

35. Kepegawaian serta pendidikan dan pelatihan


Permasalahan pembangunan daerah dalam Penunjang Urusan Pemerintahan
Daerah Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan meliputi:
1) Belum optimalnya analisis jabatan
2) Belum optimalnya Analisis Beban Kerja
3) Belum optimalnya pengembangan karir pegawai
4) Belum optimal penanganan masalah disiplin pada Perangkat Daerah
5) Terbatasnya anggaran pengembangan pegawai (diklat, tugas belajar dan
assessment)
6) Database kepegawaian belum akurat

36. Penelitian dan pengembangan


Permasalahan pembangunan daerah dalam Penunjang Urusan Pemerintahan
Daerah Penelitian dan pengembangan meliputi:
1) Belum berkembangnya penelitian daerah
2) Kuantitas dan Kualitas SDM Peneliti

37. Sekretariat DPRD


Permasalahan pembangunan daerah dalam Penunjang Urusan Pemerintahan
Daerah Sekretariat DPRD meliputi:
1) Terjadinya perbedaan pemahaman antara sekretariat dengan pimpinan
maupun anggota DPRD tentang pelaksanaan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
2) Kurang tertib penyampaian materi-materi raperda dari eksekutif untuk
dibahas di DPRD.

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016-2021 IV - 21


 
Pemerintah Kabupaten Bangli
 
 
38. Sekretariat Daerah
Permasalahan pembangunan daerah dalam Penunjang Urusan Pemerintahan
Daerah Sekretariat Derah meliputi:
1) Belum adanya sistem pendokumentasian produk-produk hukum berbasis
website.
2) Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk mematuhi/mentaati
Peraturan Perundang-undangan Daerah.
3) Terbatasnya jumlah tenaga PPNS baik dari kuantitas maupun kualitas dan
lemahnya koordinasi.
4) Belum optimalnya pelaksanaan penegakan Peraturan Daerah dan Peraturan
Kepala daerah.
5) Rentannya masalah ketentraman masyarakat dan ketertiban umum.

39. Perijinan terpadu


Permasalahan pembangunan daerah dalam Penunjang Urusan Pemerintahan
Daerah; Perijinan terpadu meliputi:
1) Belum optimalnya minat masyarakat mengurus ijin.
2) Masih terbatasnya kuantitas dan kualitasSDM yang melayani proses
perijinan.
3) Belum optimalnya sarana prasaran serta pemanfaatan IT dalam proses
perijinan.

40. Kesbangpoldagri
Permasalahan pembangunan daerah dalam Urusan Pemerintahan Daerah
sesuai dengan aturan Kesbangpoldagri meliputi:
1) Belum optimalnya pendidikan Politik Masyarakat
2) Belum optimalnya peranserta organisasi masyarakat dalam mendukung
keamanan serta persatuan dan kesatuan Bangsa

4.2 Isu Strategis


Isu strategis merupakan pernyataan suatu kondisi atau hal yang harus
diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena
dampaknya yang signifikan bagi entitas (daerah/masyarakat) dimasa datang untuk
memecahkan permasalahan pembangunan daerah selama 5 tahun.
Adapun kreteria penentuan isu strategis adalah :
a. Identifikasi permasalahan pembangunan daerah dikelompokan
menjadi satu kesatuan, jika ditangani/dipecahkan secara simultan
hasilnya saling mempengaruhi untuk menyelesaikan permasalahan,
sebagai dasar perumusan pernyataan isu strategis;
b. Pernyataan isu memiliki pengaruh yg besar/signifikan terhadap
pencapaian sasaran pembangunan nasional;
c. Merupakan tugas dan tanggung jawab Pemerintah Daerah
(kewenangan);
d. Luasnya dampak yg ditimbulkannya utk memecahkan permasalahan
pembangunan guna meningkatkan pembangunan daerah;
e. Memiliki daya ungkit yg signifikan terhadap pembangunan daerah;

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016-2021 IV - 22


 
Pemerintah Kabupaten Bangli
 
 
f. Kemungkinan atau kemudahannya untuk dikelola; dan
g. Prioritas untuk memenuhi janji politik kepala daerah yang perlu
diwujudkan.

A. Isu Global
Menjelang berakhirnya masa berlaku MDGs (Millenium Development
Goals), Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menunjuk Panel Tingkat Tinggi
yang dipimpin bersama pada saat itu oleh Presiden Yudhoyono, Presiden Liberia
Ellen Johnson Sirleaf dan Perdana Menteri Inggris David Cameron untuk
menyusun agenda pembangunan global menggantikan MDGs yaitu Sustainable
Development Goals (SDG’s). Rancangan Agenda Pembangunan Sustainable
Development Goals (SDG’s) tersebut berisikan 12 butir target penghapusan
kemiskinan ekstrim. Ke-12 tujuan pembangunan itu adalah :
a) Mengakhiri kemiskinan
b) Pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender
c) Pendidikan yang berkualitas dan pembelajaran seumur hidup
d) Memastikan kehidupan yang sehat.
e) Menjamin ketahanan pangan dan gizi yang baik
f) Akses universal terhadap air dan sanitasi
g) Perlunya ketahanan energi secara berkelanjutan.
h) Menciptakan lapangan kerja, penghidupan yang berkelanjutan, dan
pertumbuhan yang adil
i) Mengelola aset sumber daya alam secara berkelanjutan
j) Memastikan tata kelola pemerintahan dan institusi yang efektif
k) Memastikan masyarakat yang stabil dan damai
l) Menciptakan lingkungan hidup dan katalisator pembiayaan jangka panjang
secara global.
Kedua belas tujuan pembangunan tersebut merupakan sebuah
keberlanjutan dari program internasional MDGs yang berisi delapan tujuan untuk
mencapai kesejahteraan rakyat yaitu menanggulangi kemiskinan dan kelaparan,
pendidikan dasar untuk semua, mendorong kesetaraan gender, menurunkan angka
kematian anak, dan meningkatkan kesehatan ibu. Kemudian memerangi
HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya, memastikan kelestarian
lingkungan hidup dan mengembangkan kemitraan global. Tentunya dalam
perjalanannya ke-12 tujuan pembangunan pasca MDG’s ini berimplikasi terhadap
pembangunan jangka menengah maupun jangka panjang di Kabupaten Bangli.
Urusan kesejahteraan tetap menjadi poin utama dalam pembahasannya dan hal
tersebut sesuai dengan upaya yang dilakukan oleh Kabupaten Bangli 5 tahun
kedepan.
B. Isu Regional
Diera Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) daya saing akan semakin
ketat. ASEAN akan menjadi pasar tunggal dan satu kesatuan basis produksi,
sehingga akan terjadi aliran bebas barang, jasa, investasi, modal, dan tenaga kerja
terampil antarnegara ASEAN. Hal ini merupakan peluang sekaligus tantangan
yang perlu disikapi oleh daerah secara cermat dan terintegrasi. Kesiapan Daerah
perlu dilakukan di segala bidang secara menyeluruh. Edukasi masyarakat tentang
peluang MEA 2015, peningkatan daya saing perekonomian nasional dan daerah,

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016-2021 IV - 23


 
Pemerintah Kabupaten Bangli
 
 
serta peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kerja Indonesia akan menjadi aset
berharga bagi Indonesia untuk meraih keberhasilan MEA 2015 bagi kepentingan
pembangunan nasional.
Bidang kerjasama MEA meliputi pengembangan sumber daya manusia
dan kapasitas; pengakuan kualifikasi profesional, konsultasi mengenai kebijakan
makro ekonomi dan keuangan, langkah-langkah pembiayaan dalam perdagangan,
peningkatan infrastruktur dan konektivitas komunikasi, perkembangan elektronik
transaksi melalui e-ASEAN, mengintegrasikan industri di seluruh wilayah untuk
mempromosikan sumber di daerah, dan meningkatkan keterlibatan sektor swasta
untuk bangunan MEA. Kerjasama MEA akan mengubah ASEAN ke wilayah
dengan pergerakan bebas dari barang, jasa, investasi, tenaga kerja terampil, dan
lebih bebas aliran modal.
Masyarakat Ekonomi ASEAN ini menjadi sebuah jalan baru untuk
Kabupaten Bangli membuka arus investasi. Sesuai dengan arahan RPJPD 2005-
2025 Bangli yang ingin menjadikan Kabupaten yang ramah terhadap investor.
Penguatan pasar lokal dan regional menjadi perhatian utama guna mempersiapkan
pasar bebas yang berimplikasi pada eksistensi pengusaha lokal untuk dapat
berdaya saing.

C. Isu Nasional
Peluang Indonesia untuk dapat menikmati bonus demografi yaitu
percepatan pertumbuhan ekonomi akibat berubahnya struktur umur penduduk
yang ditandai dengan menurunnya rasio ketergantungan penduduk non usia kerja
kepada penduduk usia kerja. Perubahan struktur ini memungkinkan bonus
demografi tercipta karena meningkatnya suply angkatan kerja, tabungan, dan
kualitas sumber daya manusia.
Kabupaten Bangli dalam menyikapi bonus demografi ini harus segera
menyiapkan program-program yang menunjang peningkatan sumber daya
manusia di Kabupaten Bangli yaitu dengan :
a) Memperluas lapangan kerja
b) Meningkatkan pelatihan keterampilan angkatan kerja melalui kualifikasi dan
kompetensi, memperbanyak lembaga pelatihan untuk mendukung pasar kerja.
c) Meningkatkan kewirausahaan dan pendidikan karakter pemuda.
d) Mengembangkan pusat pertumbuhan dengan memperhatikan interkonektivitas
antar wilayah.

Berdasarkan dinamika internasional, nasional, regional/lokal maupun isu


lainnya yang cenderung terjadi dalam 5 (lima) tahun mendatang digunakan
kreteria sebagai berikut:
1) Prioritas janji politik yang perlu diwujudkan diberi bobot 25,
2) Memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadap sasaran pembangunan
nasional diberi bobot paling tinggi sebesar 20,
3) Dampak yang ditimbulkannya terhadap daerah dan masyarakat diberi bobot 20,
4) kemungkinan atau kemudahan untuk di tangani diberi bobot 15,
5) tugas dan tanggung jawab pemerintah daerah diberi bobot 10,
6) memiliki daya ungkit signifikan terhadap pembangunan daerah diberi bobot 10.

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016-2021 IV - 24


 
Pemerintah Kabupaten Bangli
 
 
Dari kreteria tersebut dalam forum konsultasi Publik tanggal 2 Mei 2016
disimpulkan bahwa isu utama di Kabupaten Bangli adalah:

1) Belum optimalnya produktivitas dan infrastruktur pendukung


pertanian guna meningkatkan jenis, mutu serta ketersediaan aneka
pangan.
2) Belum optimalnya perlindungan dan pelestarian terhadap
keanekaragaman sumber daya alam hayati dan non hayati.
3) Belum optimalnya penanganan panen dan pasca panen produk
pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
4) Belum optimalnya ketersediaan bahan baku dan permodalan untuk
mendukung produktivitas masyarakat dalam bidang sandang.
5) Belum optimalnya ketersediaanperumahan yang layak huni bagi
masyarakat berpenghasilan rendah dan infrastruktur penunjang.
6) Belum optimalnya regulasi di tingkat kabupaten.
7) Belum optimalnya layanan kesehatan.
8) Belum optimalnya layanan pendidikan.
9) Belum optimalnya peranan dan fungsi adat istiadat.
10) Belum optimalnya dukungan pada layanan keagamaan.
11) Belum optimalnya pelestarian budaya.
12) Belum optimalnya layanan Jaminan Sosial.
13) Belum sesuainya antara ketersediaan tenaga kerja dengan lapangan
kerja.
14) Belum optimalnya pengembangan pariwisata.
15) Belum optimalnya kinerja aparatur daerah.

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016-2021 IV - 25


 
Pemerintah Kabupaten Bangli

BAB V
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

5.1 Visi, Misi, Tujuan, Dan Sasaran Jangka Panjang


5.1.1 Visi Jangka Panjang
Setiap organisasi perlu memiliki Visi agar mampu eksis dan unggul
dalam persaingan yang semakin ketat dalam lingkungan yang berubah dengan
cepat. Perumusan Visi Kabupaten Bangli mencerminkan apa yang ingin
dicapai, memberikan arah dan fokus strategi yang jelas, mampu menjadi
perekat seluruh komponen Pemerintah Kabupaten beserta masyarakat yang
menjadi subyek dan obyek pembangunan, sehingga memiliki orientasi masa
depan, mampu menumbuhkan komitmen, dan mampu menjamin
kesinambungan Kepemimpinan Daerah.
Berdasarkan permasalahan, tantangan, serta keterbatasan yang
dihadapi Kabupaten Bangli dan berdasarkan hasil studi penjaringan aspirasi
masyarakat maka Visi Pembangunan Kabupaten Bangli Tahun 2005 – 2025
sebagai berikut:

“TERWUJUDNYA MASYARAKAT BANGLI YANG SEJAHTERA,


MANDIRI,TERDIDIK DAN SIAP MENGABDI (SEWYAKIRTI)
BERDASARKAN TRI HITA KARANA.”

Visi tersebut memiliki makna bahwa perikehidupan masyarakat Bangli


dalam pencapaian kesejahteraannya dimotivasi dengan semangat kemandirian
bermodalkan kemajuan pendidikan di segala bidang yang selalu siap
mengabdikan diri untuk mampu menghadapi segala tantangan dan
permasalahan dengan memanfaatkan potensi sumber daya yang ada
berlandaskan nilai – nilai, norma, tradisi dan kearifan lokal Tri Hita Karana
yang bersumber kepada budaya Bali dan Agama Hindu.
Tri Hita Karana adalah sebagai perwujudan harmonisasi unsur
parhyangan pawongan, dan palemahan, didalam perikehidupan masyarakat
Bangli dalam keterikatan hubungan tata pergaulan hidup antar sesama
masyarakat di ranah lingkungan kerukunan hidupnya, dan selalu dilandasi
srada bhakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa.

5.1.2 Misi Jangka Panjang


Upaya–upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi
pembangunan Daerah Kabupaten Bangli Tahun 2005 – 2025 ditempuh
melalui 5 (lima) misi pembangunan Kabupaten Bangli sebagai berikut:
1. Mewujudkan masyarakat Bangli yang tangguh dan unggul, yaitu
memperkuat sumberdaya manusia melalui pendidikan, kesehatan dan

V-1
Pemerintah Kabupaten Bangli

penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan daya saing dan


kualitas yang tinggi.
2. Melestarikan kebudayaan Bali, yaitu mengutamakan lestarinya budaya
Bali sebagai modal dasar jati diri kehidupan masyarakat Bangli melalui
pemberdayaan kebudayaan daerah, kelembagaan adat dan tradisional,
pemantapan dan penerapan nilai agama, kerukunan antar umat beragama,
serta penghormatan kepada norma adat budaya sesuai dengan kemajuan
jaman.
3. Mewujudkan ketertiban dan keamanan masyarakat Bangli yang
berkeadilan dan demokratis, yaitu memperkuat sistem keamanan dan
ketertiban dalam peningkatan budaya hukum, politik, serta semakin
mantapnya penyelenggaraan tata kelola pemerintah yang baik dalam
pelaksanaan otonomi daerah melalui peran serta masyarakat sipil,
penegakan disiplin dan penegakan supremasi hukum, serta kesetaraan
gender.
4. Mewujudkan masyarakat Bangli yang Sejahtera dan Mandiri, yaitu
meningkatnya pembangunan ekonomi masyarakat yang dilakukan secara
mandiri sebagai wujud peningkatan kesejahteraan dalam menanggulangi
dan menurunkan angka kemiskinan sejalan dengan meningkatnya
pendapatan masyarakat.
5. Mewujudkan Bangli yang asri dan lestari, yaitu memperbaiki pengelolaan
pelaksanaan pembangunan yang dapat menjaga keseimbangan antara
pemanfaatan, keberlanjutan, keberadaan, dan kegunaan sumber daya alam
dan lingkungan hidup dengan tetap menjaga fungsi, daya dukung, dan
kenyamanan dalam kehidupan pada masa kini dan masa depan, melalui
pemanfaatan ruang yang serasi antara pemanfaatan kawasan lindung dan
kawasan budidaya berupa permukiman, kegiatan sosial ekonomi, dan
upaya konservasi; meningkatkan pemanfaatan ekonomi sumber daya
alam dan lingkungan yang berkesinambungan; memperbaiki pengelolaan
sumber daya alam dan lingkungan hidup untuk mendukung kualitas
kehidupan; memberikan keindahan dan kenyamanan kehidupan; serta
meningkatkan pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati
sebagai modal dasar pembangunan termasuk kesiagaan untuk
menghadapi bencana alam.

5.1.3 Tujuan Rencana Pembangunan Jangka Panjang


Tujuan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten
Bangli Tahun 2005 – 2025 adalah mewujudkan Kabupaten Bangli dan
masyarakatnya yang lebih sejahtera, mandiri, dan terdidik yang dilandasi oleh
nilai-nilai, norma, tradisi dan kearifan lokal yang bersumber pada Budaya Bali
yang dijiwai oleh Agama Hindu sebagai landasan bagi tahap pembangunan
berikutnya menuju masyarakat adil dan makmur dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia tahun 1945.
V-2
Pemerintah Kabupaten Bangli

Sebagai ukuran tercapainya Terwujudnya Masyarakat Bangli yang


Sejahtera, Mandiri, Terdidik dan Siap Mengabdi (sewyakirti) berlandaskan Tri
Hita Karana dalam 20 tahun mendatang diarahkan pada pencapaian sasaran-
sasaran pokok dengan arah, tahapan dan prioritas pembangunan.

5.1.4 Sasaran Pembangunan Jangka Panjang


A. Terwujudnya masyarakat Bangli yang Tangguh dan Unggul.
a. Terwujudnya masyarakat Bangli yang berakhlak mulia, bermoral dan
berdaya saing tinggi.
b. Meningkatnya penduduk usia produktif yang ditandai dengan
prosentase pertumbuhan penduduk 20 tahun mendatang sebesar 0,24
dengan jumlah penduduk sebanyak 231.394 jiwa dan persebaran
penduduk yang lebih merata ke seluruh desa/kecamatan melalui upaya
peningkatan mutu sumber daya manusia dengan peningkatan
pelayanan pendidikan dan kesehatan yang lebih baik.
c. Meningkatnya kualitas sumberdaya manusia yang dicerminkan dengan
peningkatan Indek Pembangunan Manusia (IPM) menjadi 79,05;
beserta Angka Harapan Hidup (AHH) menjadi 77,63; Angka Melek
Huruf (AMH) 91,78; rata-rata lamanya sekolah sebesar 10,10; dan
daya beli masyarakat sebesar Rp.757.620,-
d. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat Bangli di tahun 2025
yang ditandai dengan menurunnya rerata angka kematian bayi sebesar
1,71 perseribu kelahiran bayi; rerata angka kematian balita 9,05
perseribu kelahiran, dan angka kematian ibu hamil menjadi 31,77
perseratus ribu kelahiran, serta semakin meningkatnya rasio jumlah
dan mutu tenaga medis dan paramedis untuk melayani penduduk
dalam peningkatan perilaku hidup sehat.
e. Meningkatnya kualitas pendidikan pada tahun ke-20 dengan
tercapainya penuntasan dan pemerataan pendidikan wajib belajar 12
tahun yang ditandai dengan meningkatnya tingkat dan partisipasi
pendidikan di atas angka rata-rata nasional, serta semakin
berkembangnya satuan pendidikan yang berstandar nasional maupun
internasional, serta satuan pendidikan berbasis muatan lokal
(keunggulan lokal) yang berdaya saing tinggi dalam meraih prestasi
bidang pendidikan, di berbagai tingkatan maupun jenjang.
f. Meningkatnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
bercirikan nilai domestik dengan nuansa global yang ditandai dengan
meningkatnya Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI).

B. Lestarinya Kebudayaan Bali.


a. Meningkatnya peranan lembaga Desa Pakraman untuk membentengi
kehidupan budaya Bali.

V-3
Pemerintah Kabupaten Bangli

b. Meningkatnya penghormatan dan pelestarian nilai-nilai luhur,


kehidupan seni, bahasa dan sastra, adat dan tradisi kebudayaan Bali
yang ditandai dengan meningkatnya jati diri krama Bangli.
c. Meningkatnya penerapan nilai–nilai Agama Hindu dalam
perikehidupan masyarakat.
d. Terwujudnya kerukunan antar umat beragama dan terciptanya
kehidupan beragama dan bermasyarakat yang lebih sejahtera dan aman
yang ditandai dengan keharmonisan hidup antar umat beragama dan
kerukunan hidup beragama.
e. Terwujudnya ketertiban dan keamanan masyarakat Bangli yang
berkeadilan dan demokratis:
f. Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap tertib dan sadar hukum
dengan mengutamakan supremasi hukum, penegakan hak asasi
manusia (HAM) serta partisipasi politik kenegaraan.
g. Meningkatnya rasa aman masyarakat Bangli yang ditandai dengan
rendahnya ketegangan dan konflik sosial maupun perkara kriminal.
h. Meningkatnya peranan masyarakat sipil dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara.
i. Meningkatnya kesetaraan dan keadilan gender dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
j. Terwujudnya masyarakat Bangli yang Sejahtera dan Mandiri
k. Meningkatnya pertumbuhan investasi yang ditandai dengan
peningkatan nilai investasi mencapai 10,09% yang bersumber dari
swasta maupun pemerintah, dan mampu menumbuhkan ekonomi
sebesar 6,61% sebagai upaya untuk menurunkan tingkat pengangguran
dan pengurangan rumah tangga miskin.
l. Terciptanya kesempatan kerja yang cukup besar di sektor pertanian
dalam arti luas (tanaman pangan, perkebunan, perikanan, peternakan,
dan kehutanan), sektor tersier dan sektor sekunder.
m. Meningkatnya pendapatan perkapita pada tahun 2025 diperkirakan
mencapai Rp 8,71 juta yang ditandai dengan berkembangnya sektor
yang berbasis pertanian, pariwisata dan UKM melalui pemberdayaan
ekonomi kerakyatan.
n. Menjaga stabilitas laju inflasi di bawah angka 2 (dua) digit yang
ditandai dengan sasaran tingkat inflasi yang rendah dan stabil dengan
tetap memperhatikan pertumbuhan ekonomi daerah.

C. Terwujudnya Bangli yang asri dan lestari


a. Lestarinya wilayah Kabupaten Bangli sebagai kawasan resapan air dan
penjaga ekosistem Bali yang ditandai dengan meningkatnya kualitas
hutan dan vegetasi minimal 30% penutupan daerah aliran sungai
(DAS), yang sebagian besar berada di wilayah Kabupaten Bangli.
b. Menurunnya proporsi luas lahan kritis baik di kawasan hutan maupun
kawasan budidaya

V-4
Pemerintah Kabupaten Bangli

c. Terwujudnya pemerataan pengembangan wilayah Bangli guna


mempersempit ketimpangan wilayah Bangli bagian utara dengan
wilayah Bangli bagian selatan yang ditandai dengan dimekarkannya
wilayah Kecamatan Kintamani, kebutuhan pengembangan jaringan
jalan provinsi pada ruas Bayunggede – Belancan – Manikliyu –
Belantih/Catur, tambahan kelengkapan fasilitas dan perluasan
permukiman perkotaan di ibukota kabupaten maupun ibukota masing –
masing kecamatan, penegasan fungsi kawasan perkotaan Kayuambua,
sebagai kawasan perdagangan dan jasa wilayah.
d. Terwujudnya pembangunan konservasi DAS dan prasarana Sumber
Daya Alam (SDA), prasarana sumber daya air untuk menunjang
kebutuhan air baku, sarana prasarana air minum, air limbah,
persampahan, transportasi, energi, dan telekomunikasi maupun
telematika yang handal.
e. Terpenuhinya kebutuhan air minum dan irigasi non sawah yang
ditandai dengan peningkatan pemanfaatan air baku yang ada untuk air
minum dan irigasi perkebunan atau hortikultura untuk peningkatan
produksi dan nilai tambah kawasan.
f. Terwujudnya infrastruktur untuk deteksi dini bencana alam (letusan
gunung berapi, gempa, tanah longsor) serta bencana lainnya, dan
infrastruktur tanggap darurat terhadap bencana.

5.2 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Jangka Menengah Kabupaten Bangli
Tahun 2016-2021

5.2.1 Visi Jangka Menengah


Visi Kabupaten Bangli merupakan gambaran kondisi masa depan yang
dicita-citakan dapat terwujud dalam kurun waktu lima tahun yaitu pada tahun
2016-2021. Sesuai dengan Visi Bupati dan Wakil Bupati Terpilih maka Visi
pembangunan daerah jangka menengah Kabupaten Bangli tahun 2016-2021
adalah sebagai berikut:

“MEMBUMIKAN AJARAN TRI SAKTI BUNG KARNO


UNTUK MEWUJUDKAN MASYARAKAT BANGLI
YANG GITA SHANTI”

Untuk lebih memahami akan makna dari Visi tersebut dapat di jelaskan sebagai
berikut:
“MEMBUMIKAN” bermakna mewujudkan dalam sikap atau pendirian pada
kehidupan sehari-hari.
“AJARAN” berarti segala sesuatu yang diajarkan, nasihat, petuah, petunjuk,
senantiasa memegang teguh.

V-5
Pemerintah Kabupaten Bangli

“TRI SAKTI BUNG KARNO” merupakan tiga kekuatan yang harus


diwujudkan yakni berdaulat dibidang politik, berdikari dibidang ekonomi,
berkepribadian dalam kebudayaan.
“MASYARAKAT BANGLI” merupakan seluruh insan manusia yang tinggal
dalam wilayah Kabupaten Bangli.
“GITA SHANTI” terdiri dari dua suku kata“Gita”memiliki makna nyanyian,
lagu, puja, atau sesuatu yang dicita-citakan. Sedangkan “Shanti” bermakna
kedamaian atau kondisi idaman semua insan dengan selalu mengikuti petunjuk
atau ajaran suci Tuhan Yang Maha Esa. Jadi Gita Shanti adalah cita-cita untuk
mewujudkan kedamaian

5.2.2 Misi Jangka Menengah


Perwujudan visi pembangunan Kabupaten Bangli jangka menengah
ditempuh melalui misi pembangunan daerah.Misi merupakan komitmen untuk
melaksanakan agenda-agenda utama yang menjadi penentu keberhasilan
pencapaian visi pembangunan.
Untuk mewujudkan visi “Membumikan ajaran Tri Sakti Bung Karno
untuk mewujudkan masyarakat Bangli yang Gita Shanti” di atas, maka
ditetapkan Misi Pembangunan Kabupaten Bangli 2016-2021, sebagai berikut:
1. Membangkitkan perekonomian lokal
2. Meningkatkan pendapatan asli daerah
3. Pembenahan tata kelola objek wisata
4. Menekan angka pengangguran dan kemiskinan
5. Perbaikan manajemen pendidikan, pariwisata dan lingkungan
6. Penguatan kelembagaan aparatur pemerintah dan masyarakat
7. Mewujudkan pemerintahan yang bersih, demokratis dan efisien
8. Pengembangan UMKM berbasis ekonomi kreatif
9. Mengembangkan nilai budaya dan kearifan lokal

5.2.3 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah


Tujuan dan sasaran pada hakekatnya merupakan penegasan kembali visi
dan misi RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli secara lebih detail,
terinci, lebih tergambar dengan jelas yang selanjutnya akan menjadi dasar
penyusunan kerangka kinerja pembangunan secara keseluruhan. Rumusan
tujuan dan sasaran merupakan dasar dalam menyusun pilihan-pilihan strategi
pembangunan dan sarana untuk mengevaluasi pilihan tersebut.
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu
dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi dengan menjawab isu
strategis daerah dan permasalahan pembangunan daerah. Tujuan yang baik
dapat memberi gambaran apa yang akan dicapai dalam 5 (lima) tahun kedepan.
Untuk menjabarkan misi agar jelas wujudnya dalam masa lima tahun
ke depan ditetapkan tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Bangli
sebagai berikut:
V-6
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tabel 5.1 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kabupaten Bangli Tahun 2016-2021

Visi: Membumikan ajaran Tri Sakti Bung Karno untuk mewujudkan


masyarakat Bangli yang Gita Shanti

No Tujuan Prioritas Sasaran Strategis


1 2 3
Misi Pertama: Membangkitkan perekonomian lokal
1 Meningkatkan prokduktivitas1) Meningkatnya prokduktivitas
pertanian dan perikanan melalui pertanian dan perikanan guna
pemanfaatan tanah, pemberdayaan ketahanan pangan
masyarakat desa guna ketahanan 2) Meningkatnya pemberdayaan
pangan dan prokduktivitas masyarakat desa guna
perekonomian lokal mendukung produktivitas
perekonomian lokal
Misi Kedua: Meningkatkan pendapatan asli daerah
1 Meningkatkan sumber-sumber 1) Meningkatnya pendapatan asli
pendapatan asli daerah daerah
Misi Ketiga: Pembenahan tata kelola objek wisata
1 Meningkatkan kualitas 1) Meningkatnya ketersediaan
infrastruktur guna mendukung infrastruktur dasar guna
tata kelola Daya Tarik Wisata mendukung tata kelola Daya
(DTW) Tarik Wisata (DTW)
2) Meningkatnya ketersediaan
sarana dan prasarana
perhubungan, komunikasi dan
informatika guna mendukung
tata kelola Daya Tarik Wisata
(DTW)
Misi Keempat: Menekan angka pengangguran dan kemiskinan
1 Menurunkan angka kemiskinan 1) Menurunnya angka
melalui kesehatan dan layanan kemiskinan
sosial lainnya 2) Meningkatnya cakupan
layanan kesehatan
3) Meningkatnya cakupan
layanan sosial dasar
Misi Kelima: Perbaikan manajemen pendidikan, pariwisata dan
lingkungan
1 Meningkatkan manajemen 1) Meningkatnya manajemen
pendidikan, dan pariwisata yang pendidikan, dan pariwisata
berwawasan lingkungan 2) Meningkatnya manajemen
lingkungan

V-7
Pemerintah Kabupaten Bangli

Misi Keenam: Penguatan kelembagaan aparatur pemerintah dan


masyarakat
1 Meningkatkan kelembagaan 1) Meningkatnya kelembagaan
aparatur pemerintah dan adat aparatur pemerintah
2) Meningkatnya kelembagaan
Desa Dinas, Desa Adat/Desa
Pekraman dan Banjar
Adat/Banjar Pekraman
Misi Ketujuh: Mewujudkan pemerintahan yang bersih, demokratis dan
efisien
1 Meningkatkan akuntabilitas 1) Meningkatnya akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah kinerja instansi pemerintah
2 Meningkatkan demokratisasi 2) Meningkatnya demokratisasi
masyarakat Bangli masyarakat Bangli
Misi Kedelapan: Pengembangan UMKM berbasis ekonomi kreatif
1 Meningkatkan kualitas Koperasi, 1) Meningkatnya kinerja
UMKM, Penanaman Modal, Koperasi, UMKM,
Perindustrian dan perdagangan Penanaman Modal,
Perindustrian dan
perdagangan
Misi Kesembilan: Mengembangkan nilai budaya dan kearifan lokal
1 Melestarikan nilai budaya dan 1) Meningkatnya nilai budaya
kearifan lokal dan kearifan lokal

V-8
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tabel 5.2
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Indikator Sasaran dan Target Sasaran

Visi: “Membumikan Ajaran Tri Sakti Bung Karno Untuk Mewujudkan Masyarakat Bangli Yang Gita Shanti”
Target Capaian Setiap Tahun Penanggung
Indikator Kinerja
No Misi Tujuan Sasaran Formula Satuan Jawab
Sasaran 2016 2017 2018 2019 2020 2021 urusan
1 Membangkitkan Meningkatkan Meningkatnya - Konsumsi beras dari ∑ produksi beras x 100%
∑ penduduk 66 67 68 69 71 72 Pangan
perekonomian prokduktivitas prokduktivitas produksi sendiri %
lokal pertanian dan pertanian dan Produktivitas Tanaman
perikanan perikanan guna Pangan
melalui ketahanan pangan
pemanfaatan - Padi 5,20 5,26 5,32 5,38 5,43 5,49
tanah,
pemberdayaan - Jagung 3,23 3,52 3,71 3,92 4,16 4,22
masyarakat desa
guna ketahanan - Kedelai Poduksi tanaman 1,13 1,15 1,16 1,17 1,13 1,15 Pertanian
pangan dan (ton/Ha)
Luas tanam
prokduktivitas
perekonomian - Kacang tanah 1,18 1,20 1,22 1,24 1,26 1,28
lokal
- Ubi Kayu 17,50 19,50 19,61 19,83 20,10 20,75

- Ubi Jalar 10,54 11,07 11,09 11,11 11,6 11,20


- Persentase jaringan ∑ jaringan
irigasi dalam kondisi irigasi kondisi baik x100% % 37,39 49,91 62,43 74,96 87,48 100 PU
baik ∑ jaringan irigasi

- Produksi Ikan ∑ Produksi ton 6.718 12.311 17.904 23.498 29.091 34.684 Pertanian
- Produksi Daging ∑ Produksi ton 3.581 6.616 9.651 12.685 15.720 18.755 Pertanian
Meningkatnya ∑ peningkatan
pemberdayaan lembaga ekonomi Pemberdayaa
- Kelembagaan
masyarakat desa pedesaan x 100% % 87 88 89 90 91 92 n masyarakat
ekonomi pedesaan ∑ lembaga
guna mendukung dan Desa
Ekonomi pedesaan
produktivitas
perekonomian - Persentase ∑ Kelompok
pengetahuan dan tani yang dilatih x100% % 10 20 30 40 60 70 Pertanian
lokal ∑ Kelompok tani
keterampilan petani

V-9
Pemerintah Kabupaten Bangli

Target Capaian Setiap Tahun Penanggung


Indikator Kinerja
No Misi Tujuan Sasaran Formula Satuan Jawab
Sasaran 2016 2017 2018 2019 2020 2021 urusan
2 Meningkatkan Meningkatkan Meningkatnya - Persentase
pendapatan asli sumber-sumber pendapatan asli pertumbuhan
daerah pendapatan asli Pendapatan Asli PAD n – PAD n-1 x 100% % 16,07 16,07 16,07 16,07 16,07 16,07 Keuangan
daerah PAD n
daerah Daerah (PAD) per
tahun
- Persentase
pertumbuhan pajak Pajak n – Pajak n-1 x 100% % 6,40 6,40 6,40 6,40 6,40 6,40 Keuangan
daerah per tahun Pajak n

- Persentase wajib
pajak melaksanakan WP tepat waktu x 100%
∑ WP
% 50 65 70 75 80 85 Keuangan
kewajiban tepat
waktu
3 Pembenahan Meningkatkan Meningkatnya - Persentase jalan Panjang jalan
tata kelola objek kualitas ketersediaan dalam kondisi baik kondisi baik x 100% % 49,60 75 100 - - -
wisata infrastruktur infrastruktur dasar (%) Panjang Jalan
guna guna mendukung PU
mendukung tata tata kelola Daya ∑ RT
- Persentase RT
kelola Daya Tarik Wisata Pengguna Air Bersih x 100% % 62 74.67 87.33 100 - -
Berakses Air Bersih ∑ seluruh RT
Tarik Wisata (DTW)
(DTW)
Meningkatnya - Persentase ∑ pelanggaran
ketersediaan pelanggaran dan & kecelakaan lalin x 100% % 46 44 42 40 38 36 Perhubungan
sarana dan kecelakaan lalu lintas ∑ Kendaraan
prasarana
perhubungan, - Persentase
komunikasi dan pengembangan dan ∑ PD yang sudah Komunikasi
informatika guna terpasang jaringan
pemanfaatan IT Kabupaten x 100%
% 30 37 44 51 58 65 dan
mendukung tata teknologi informasi informatika
∑ PD
kelola Daya Tarik dan komunikasi
Wisata (DTW)
4 Menekan angka Menurunkan Menurunnya Persentase penduduk
- Angka kemiskinan % 5,18 4,91 4,64 4,37 4,10 3,80 Sosial
pengangguran angka angka kemiskinan miskin/∑ penduduk
dan kemiskinan kemiskinan - Angka Pengangguran Jmlh Pengangguran x100% Tenaga kerja
melalui Jmlh Angkatan Kerja % 0,66 0,65 0,64 0,63 0,62 0,61
terbuka
kesehatan dan
layanan sosial - Perluasan Penduduk yang bekerja
Angkatan kerja
45 50 55 60 65 70 Tenaga Kerja
kesempatan kerja

V - 10
Pemerintah Kabupaten Bangli

Target Capaian Setiap Tahun Penanggung


Indikator Kinerja
No Misi Tujuan Sasaran Formula Satuan Jawab
Sasaran 2016 2017 2018 2019 2020 2021 urusan
lainnya Meningkatnya - Cakupan pelayanan ∑ KK miskin
cakupan layanan kesehatan KK yang dilayani x100% % 100 100 100 100 100 100 Kesehatan
kesehatan Miskin ∑ KK Miskin

Angka perkiraan lama hidup


rata-rata penduduk dengan
- Umur Harapan
asumsi tidak ada perubahan tahun 70,21 70,78 71,35 71,92 72,48 73,05 Kesehatan
Hidup pola mortalitas menurut
umur

D hamil x 1000
- Angka kematian Ibu 86,7 86,5 57,2 57,2 57 57 Kesehatan
JLH
- Angka Kematian D0-<1th x 1.000
∑ Lahir Hidup
6,5 6,2 6 5,7 5,7 5,7 Kesehatan
Bayi
- Angka Kematian D0-59 x 1.000
∑ Penduduk 7,8 7,6 7,4 7,2 7 7 Kesehatan
Balita usia 0-59Bulan
∑ balita
- Persentase gizi buruk gizi buruk x 100% % <5 <5 <5 <5 <5 <5 Kesehatan
∑ Balita
Meningkatnya administrasi
cakupan layanan - Persentase Penduduk ∑ penduduk kependuduka
sosial dasar memiliki akta catatan berakta x 100%
% 51,8 54.8 57.8 60.8 63.8 66,8 n dan
∑ penduduk
sipil pencatatan
sipil
pengendalian
- Laju Pertumbuhan
R= (Pt) 1/t-1 penduduk
Penduduk
P0
0,55 0,54 0,53 0,52 0,51 0,50
dan keluarga
berencana
pemberdayaa
∑ KDRT yang dilaporkan n perempuan
- Rasio KDRT dalam periode 1 (satu) tahun 0,011 0,009 0,007 0,006 0,004 0,002 dan
per 1.000 rumah tangga pelindungan
anak
∑ PMKS x100%
- Persentase PMKS
∑ Penduduk
% 5,18 4,91 4,64 4,37 4,10 3,80 Sosial
∑ Kasus Perseli-
- Persentase penyelesaian
sihan Tertangani x100% Tenaga kerja
kasus perselisihan di
∑ kasus yang
% 90 92 94 96 98 100
perusahaan
dilaporkan

V - 11
Pemerintah Kabupaten Bangli

Target Capaian Setiap Tahun Penanggung


Indikator Kinerja
No Misi Tujuan Sasaran Formula Satuan Jawab
Sasaran 2016 2017 2018 2019 2020 2021 urusan
∑ KKyang menjadi
- Jumlah Transmigran per
tahun
Transmigran dalam satu KK - 10 10 10 10 10 Transmigrasi
tahun
5 Perbaikan Meningkatkan Meningkatnya Kombinasi antara partisipasi
manajemen manajemen manajemen sekolah, jenjang pendidikan
pendidikan, pendidikan, dan pendidikan, dan - Angka rata-rata lama yang sedang dijalani, kelas
yg diduduki, dan pendidikan 6,96 7.39 7.83 8.26 8.70 9,13 Pendidikan
pariwisata dan pariwisata yang pariwisata sekolah yang ditamatkan.Banyaknya
lingkungan berwawasan murid usia 7-12, 13-15, 16-
lingkungan 18 th
∑Penduduk usia 15th
ke atas dapat baca
- Angka Melek Huruf tulis X 100 85,20 86.53 87.86 89.19 90.52 91,85 Pendidikan
∑Penduduk usia 15th
ke atas
- Jumlah pemustaka ∑ pengunjung yang
memanfaatkan fasilitas
layanan perpustakaan di
orang 996.000 998.000 1.000.000 1.002.000 1.004.000 1.006.000 Perpustakaan
Kabupaten Bangli
- Persentase instansi
pemerintah yang ∑ PD yang
pengelolaan telah menerapkan
kearispannya arsip secara baku % 16,61 33,21 49,81 66,41 83,01 99,61 Arsip
mengacu pada ------------------------x 100 %
peraturan perundang- ∑ PD
undangan
∑ wisatawan
mancanegara dan
- Jumlah Kunjungan
nusantara yang orang 1.200.000 1.988.279 3.366.209 4.744.140 6.122.070 7.500.000 Pariwisata
Wisata
berkunjung ke Kab.
Bangli
Meningkatnya ∑ lingkungan yang Pemukiman
manajemen - Persentase memuhi syarat
lingkungan sehat x 100%
% 75 80 85 90 95 100 dan
lingkungan Lingkungan Sehat
∑ Lingkungan Perumahan
- Indeks Kualitas IKLH=(IPAx30%) + Lingkungan
(IPUx30%) + (ITHx40%) 60,5-62,5 62,5-64,5 64,5-66,5 66,5-68,5 68,5-70,5 70,5-72,5
Lingkungan Hidup hidup

V - 12
Pemerintah Kabupaten Bangli

Target Capaian Setiap Tahun Penanggung


Indikator Kinerja
No Misi Tujuan Sasaran Formula Satuan Jawab
Sasaran 2016 2017 2018 2019 2020 2021 urusan
Volume sampah
- Persentase yang dikelola (m3) x 100% Lingkungan
% 33% 37% 42% 47% 52% 60%
Pengelolaan sampah Volume produksi sampah Hidup
(m3)
6 Penguatan Meningkatkan Meningkatnya - Jumlah Produk
kelembagaan kelembagaan kelembagaan Hukum Daerah yang
aparatur aparatur aparatur tidak bertentangan
∑ Produk Hukum yang Produk
pemerintah dan pemerintah dan pemerintah dengan Peraturan diterbitkan hukum
225 225 250 250 250 250 Setda
masyarakat adat Perundang-undangan
dan Kepentingan
Umum
- Pelayanan
administrasi ∑ ASN yang terlayani sesuai
SOP dan tepat waktu
orang 11.079 11.485 11.613 11.738 11.838 11.971
kepegawaian sesuai Kepegawaian
SOP dan tepat waktu serta
- Persentase pejabat yg (∑ pejabat yang memenuhi
pendidikan
telah memenuhi persyaratan pendidikan dan pelatihan
persyaratan pelatihan kepemimpinan / ∑ % 20% 30% 50% 70% 80% 100%
pendidikan pelatihan total pejabat PD yg ada ) x
kepemimpinan 100%

Meningkatnya - Persentase SDM (∑ perangkat Desa yang Pemberdayaa


kelembagaan Desa dan Banjar dibintek / ∑ perangkat Desa % 85 86 87 88 89 90 n masyarakat
Desa Dinas, Desa yang di Bintek yang ada) x100% dan Desa
Pekraman dan - Jumlah LPD kategori (∑ LPD yang aktif / ∑ LPD
Banjar Adat yang ada) x100%
LPD 119 120 121 122 123 124 Setda
sehat
- Persentase Ormas
yang aktif dalam (∑ Ormas yang terlibat /
% 75 80 85 90 92 95 Ketenteraman
penguatan persatuan ∑ Ormas) x100%
dan kesatuan bangsa , ketertiban
umum, dan
- Persentase organisasi pelindungan
generasi muda yang (∑ organisasi muda yang masyarakat
dibina/ ∑ organisasi muda) x % 50 55 60 70 80 90
memahami tentang 100%
nasionalisme
7 Mewujudkan Meningkatkan Meningkatnya - Persentase capaian (∑ nilai Laporan Kinerja PD
pemerintahan akuntabilitas akuntabilitas kinerja Perangkat yang bernilai B/∑ PD yang
membuat Laporan Kinerja) x
% 0 10 20 30 40 50 Setda
yang bersih, kinerja instansi kinerja instansi Daerah menjadi
demokratis dan pemerintah pemerintah kategori B 100%

V - 13
Pemerintah Kabupaten Bangli

Target Capaian Setiap Tahun Penanggung


Indikator Kinerja
No Misi Tujuan Sasaran Formula Satuan Jawab
Sasaran 2016 2017 2018 2019 2020 2021 urusan
efisien - Persentase inovasi ∑ PD berinovasi x100%
∑ PD % 3 6 12 15 18 20 Setda
pelayanan publik
- Persentase perangkat
daerah yang ∑ PD yang
melaporkan realisasi melaporkan tepat
waktu x100%
% 60 66 72 78 84 90 Setda
fisik kegiatan
pembangunan tepat ∑ PD
waktu
- Penyelesaian waktu Penyelesaian proses
perijinan tepat waktu
hari 14 12 12 12 12 12 Perijinan
perijinan

- Opini BPK Opini BPK WDP WDP WTP WTP WTP WTP Keuangan

(∑ program sesuai / ∑
- Kesesuaian RPJMD program RPJMD yang
dijabarkan dalam RKPD) x
% 70 75 80 85 87 90 Perencanaan
dengan RKPD
100%
- Persentase usulan
musrenbang ∑ usulan
kecamatan yang yang terserap x100% % 60 65 70 75 78 80 Perencanaan
diserap dalam ∑ Usulan
dokumen RKPD
- Persentase ∑ aset yang
pengelolaan sudah terkelola x 100% % 50 58 66 74 82 90 Setda
barang/jaasa dan aset ∑ aset
- Persentase perangkat (∑ perangkat daerah yang
daerah yang mendapat nilai >B / ∑
mendapat nilai >B Perangkat Daerah) x 100% % 6 16 26 36 46 56
hasil penilaian
inspektorat Inspektorat
- Persentase (∑ rekomendasi hasil
rekomendasi hasil pemeriksaan yang
pemeriksaan yang ditindaklanjuti di tahun yang
bersangkutan/∑ akumulasi
% 70 73 76 79 82 85
selesai rekomendasi hasil
ditindaklanjuti pemeriksaan) x 100%

V - 14
Pemerintah Kabupaten Bangli

Target Capaian Setiap Tahun Penanggung


Indikator Kinerja
No Misi Tujuan Sasaran Formula Satuan Jawab
Sasaran 2016 2017 2018 2019 2020 2021 urusan
- Persentase ketepatan ∑Laporan
waktu penyampaian tepat waktu x 100%
∑ Laporan % 100 100 100 100 100 100 Setda
LPPD dan LKPJ
Kepala daerah
- Persentase Kegiatan ∑ kegiatan
Pemerintah Kabupaten yang dipublikasikan x 100%
Bangli yang dapat ∑ kegiatan
% 50 55 60 70 80 90 Setda
diakses publik
Meningkatkan Meningkatnya - Persentase pelanggaran ∑ pelanggaran PERDA
demokratisasi demokratisasi Peraturan Daerah dan dan PERKADA x 100%
Peraturan Kepala ∑ Penduduk
% 30% 25% 20% 15% 10% 5%
masyarakat masyarakat Bangli Ketenteraman
Daerah
Bangli , ketertiban
Jmlh penyelesaian
- Penegakan PERDA dan penegakan PERDA x 100% umum, dan
Perkada
% 70 74 78 82 86 90
Jmlh pelanggaran PERDA pelindungan
masyarakat
∑ masyarakat
- Persentase masyarakat
Yang menggunakan
yang menggunakan hak
hak suara x 100%
% 70 70 70 70 70 70
pilihnya dalam Pemilu
∑ Pemilih
8 Pengembangan Meningkatkan Meningkatnya ∑ Kontribusi
UMKM kualitas kinerja Koperasi, - Kontribusi sektor PDRB dari sektor
industi terhadap PDRB Industri x 100%
% 10,53 10,83 11,33 11,83 12,33 12,83 Perindustrian
berbasis Koperasi, UMKM, ∑ total PDRB
ekonomi kreatif UMKM, Penanaman
Penanaman Modal, ∑ Kontribusi
- Kontribusi Sektor PDRB dari sektor
Modal, Perindustrian dan Perdagangan Terhadap % 10,56 11,06 11,56 12,06 12,56 13,06 Perdagangan
Perdagangan x 100%
Perindustrian perdagangan PDRB ∑ total PDRB
dan
perdagangan - Pertumbuhan UMKM ∑ UMKM non BPR/LK
non BPR/LK UMKM UMKM
UMKM 33.188 33.688 34.188 34.688 35.188 35.688 UMKM
- Persentase Koperasi ∑ Koperasi aktif x 100 %
aktif ∑ Koperasi
% 92,01 92,80 93,63 94,42 95,55 98,52 UMKM
- Peningkatan jumlah ∑ Investor di Kabupaten
Investor Bangli
Investor 268 293 318 343 368 393
Penanaman
- Jumlah peningkatan Nilai Investasi PMA dan Modal
nilai investasi PMA dan PMDN skala nasional M 103 108,5 111 113,5 116 118,5
PMDN skala nasiolal
9 Mengembangka Melestarikan Meningkatnya - persentase pelestarian ∑ Seni Budaya
n nilai budaya nilai budaya dan nilai budaya dan seni dan budaya yang dilestarikan x 100% % 40 46 52 58 64 70 Kebudayaan
∑ Seni Budaya

V - 15
Pemerintah Kabupaten Bangli

Target Capaian Setiap Tahun Penanggung


Indikator Kinerja
No Misi Tujuan Sasaran Formula Satuan Jawab
Sasaran 2016 2017 2018 2019 2020 2021 urusan
dan kearifan kearifan lokal kearifan lokal - Persentase rangkaian ∑ rangkaian
lokal upacara keagamaan upacara yang
yang dilaksanakan dilaksanakan x 100% % 80 82 84 86 88 90 Setda
∑ rangkaian
upacara

V - 16
Pemerintah Kabupaten Bangli

BAB VI
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif


tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan
efektif dan efisien. Dengan pendekatan komprehensif, strategi juga dapat digunakan
sebagai sarana untuk melakukan tranformasi, reformasi, dan perbaikan kinerja
birokrasi.
Perencanaan stratejik selain mengagendakan aktivitas pembangunan, juga
mengakomodasi segala program yang mendukung dan menciptakan layanan
masyarakat yang dapat dilakukan dengan baik, termasuk didalamnya upaya
memperbaiki kinerja dan kapasitas birokrasi, sistem manajemen, dan pemanfaatan
teknologi informasi.
Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program program
indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi menjadi salah satu rujukan
penting dalam perencanaan pembangunan daerah (strategyfocussed-management).
Sedangkan arah kebijakan adalah pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi
yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dari waktu
kewaktu selama 5 (lima) tahun. Rumusan arah kebijakan merasionalkan pilihan
strategi agar memiliki fokus dan sesuai dengan pengaturan pelaksanaannya.
Tema Pembangunan berdasarkan arah kebijakan adalah sebagai berikut:
1. Tahun 2016: Memantapkan Tata kelola Pemerintahan yang Baik dengan
Dukungan Masyarakat untuk Memperkuat Daya Saing Daerah.
2. Tahun 2017: Melalui Gerakan Revolusi Mental Kita Tingkatkan
Pengelolaan Kemampuan Daerah, Keterpaduan dan Semangat Bekerja
Menuju Bangli yang Gita Shanti
3. Tahun 2018: Pemerataan Pembangunan Antar Wilayah Dengan Penguatan
Infrastruktur dan Pelayanan Dasar.
4. Tahun 2019: Pemantapan Pembangunan Ekonomi Kerakyatan Dengan
Memperhatikan Budaya dan Kearifan Lokal
5. Tahun 2020: Peningkatan Kreatifitas dan Inovasi Daerah Menuju Bangli
yang Unggul di Segala Bidang.
6. Tahun 2021: Optimalisasi Hasil Pembangunan Untuk Masyarakat Bangli
yang Gita Shanti
Untuk mewujudkan visi pembangunan jangka menengah Kabupaten Bangli
Tahun 2016-2021, yang dilaksanakan melalui 9 (sembilan) misi, agar lebih terarah
dalam mencapai tujuan dan sasaran, maka dirumuskan strategi dan arah kebijakan
kurun waktu 2016-2021 per misi, adalah sebagai berikut:

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 VI - 1


Pemerintah Kabupaten Bangli

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan


Visi :Membumikan ajaran Tri Sakti Bung Karno untuk mewujudkan masyarakat Bangli yang Gita Shanti
Misi 1: Membangkitkan perekonomian lokal
No Tujuan Prioritas Sasaran Strategis Strategi Arah Kebijakan
1 • Meningkatkan prokduktivitas • Meningkatnya prokduktivitas • Intensifikasi dan ekstensifikasi • Melakukan penelitian dan pengembangan guna
pertanian dan perikanan pertanian dan perikanan guna pertanian dan perikanan guna meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil
melalui pemberdayaan ketahanan pangan ketahanan pangan pertanian dalam rangka kedaulatan pangan
masyarakat desa guna • Meningkatnya pemberdayaan • Penguatan perekonomian desa dan • Memetakan potensi pertanian, peternakan,
ketahanan pangan dan masyarakat desa guna pemberdayaan masyarakat desa. perkebunan dan perikanan
prokduktivitas perekonomian produktivitas perekonomian • Meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil
lokal lokal potensi pertanian, peternakan, perkebunan dan
perikanan termasuk sayuran
• Meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil
potensi kelapa sebagai perkebunan ungulan
• Meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil
potensi sapi bali, babi bali , itik bali dan ayam
bali
• Memperkuat peningkatan ketahanan pangan
melalui perlindungan sawah, perlindungan
sumber daya air, kesuburan tanah, dan akses
produksi
• Meningkatkan produksi buah lokal, seperti
sawo, wani dan lain sebagainya.
• Mengaktifkan sekee manyi
• Memperkuat kelembagaan Subak
• Mempertegas peningkatan kedaulatan beras
• Mengembangkan kelestarian pertanian Tanaman
Bumi Banten
• Mengembangkan pemberdayaan masyarakat
desa.
• Pengembangan kerajinan tenun di pedesaan dan
perkotaan

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 VI - 2


Pemerintah Kabupaten Bangli

Visi : Membumikan ajaran Tri Sakti Bung Karno untuk mewujudkan masyarakat Bangli yang Gita Shanti
Misi 2 : Meningkatkan pendapatan asli daerah
No Tujuan Prioritas Sasaran Strategis Strategi Arah Kebijakan
1 • Meningkatkan sumber- • Meningkatnya pendapatan • Intensifikasi dan ekstensifikasi • Pemetaan dan penggalian potensi PAD
sumber pendapatan asli asli daerah sumber-sumber PAD • Meningkatkan pemanfaatan Teknologi
daerah Informasi
• Meningkatkan Pengendalian Perijinan

Visi : Membumikan ajaran Tri Sakti Bung Karno untuk mewujudkan masyarakat Bangli yang Gita Shanti
Misi 3 : Pembenahan tata kelola objek wisata
No Tujuan Prioritas Sasaran Strategis Strategi Arah Kebijakan
1 • Meningkatkan kualitas • Meningkatnya ketersediaan • pembangunan, peningkatan • Meningkatkan kuantitas maupun kualitas sarana
infrastruktur guna infrastruktur dasar guna insfrastruktur penunjang objek wisata dan prasarana penunjang Daya Tarik Wisata
mendukung tata kelola Daya mendukung tata kelola Daya • Peningkatan kualitas pengelolaan tata (DTW)
Tarik Wisata (DTW) Tarik Wisata (DTW) ruang dan objek wisata • Meningkatkan pelestarian panorama alam dan
• Peningkatan ketersediaan dan kualitas daerah tujuan wisata
• Meningkatnya ketersediaan
fasilitas perhubungan, pengelolaan • Melakukan rehabilitasi daerah kritis dalam
sarana dan prasarana
komunikasi dan informatika berbagai aspeknya, tahura dan daerah terbuka
perhubungan, komunikasi dan
hijau, reboisasi dan penghijauan
informatika guna mendukung
tata kelola Daya Tarik Wisata • Meningkatkan kualitas tataruang dan kuantitas
(DTW) Daya Tarik Wisata (DTW)
• Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana
perhubungan , komunikasi dan informatika

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 VI - 3


Pemerintah Kabupaten Bangli

Visi : Membumikan ajaran Tri Sakti Bung Karno untuk mewujudkan masyarakat Bangli yang Gita Shanti
Misi 4 : Menekan angka pengangguran dan kemiskinan
No Tujuan Prioritas Sasaran Strategis Strategi Arah Kebijakan
1 • Menurunkan angka • Menurunnya angka • Penanggulangan kemiskinan, • Memastikan jaminan sosial
kemiskinan melalui kesehatan kemiskinan pengangguran dan peningkatan • Membangun kerjasama dan memperkuat
dan layanan sosial lainnya • Meningkatnya cakupan pemberdayaan masyarakat miskin hubungan dunia usaha dan potensi lokal
layanan kesehatan • Peningkatan Kualitas Pelayanan • Peningkatkan Gerakan Pembangunan Desa
• Meningkatnya cakupan Kesehatan Sistem Gotong Royong (Gerbangdesigot) dan
layanan sosial dasar • Peningkatan mutu dan jangkauan Gerakan pembangunan Sistem Gotong Royong
pelayanan sosial Kota (Gerbangsigota)
• Membina dan memberdayakan organisasi
perempuan
• Melakukan peningkatan pembangunan Rumah
Layak Huni (Bedah Rumah)
• Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana
kesehatan
• Peningkatan akses kesehatan melalui Poskesdes,
Polindes dan Pustu
• Meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya
pada penduduk yang kurang mampu
• Meningkatkan kesadaran masyarakat akan
PHBS
• Meningkatkan perlingdungan perempuan dan
anak
• Meningkatkan pembinaan kepesertaan dan
kemandirian berKB
• Meningkatkan penangan terhadap fakir miskin
dan PMKS
• Meningkatkan minat dan kualitas para calon
transmigran
• Meningkatkan tertib administrasi umum

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 VI - 4


Pemerintah Kabupaten Bangli

Visi : Membumikan ajaran Tri Sakti Bung Karno untuk mewujudkan masyarakat Bangli yang Gita Shanti
Misi 5 : Perbaikan manajemen pendidikan, pariwisata dan lingkungan
No Tujuan Prioritas Sasaran Strategis Strategi Arah Kebijakan
1 • Meningkatkan manajemen • Meningkatnya manajemen • Meningkatkan akses layanan • Memantapkan pemenuhan kebutuhan
pendidikan, dan pariwisata pendidikan, dan pariwisata pendidikan dan pariwisata PAUD/TK
yang berwawasan lingkungan • Meningkatnya manajemen • Peningkatan cakupan pengelolaan, • Memantapkan pemenuhan kebutuhan Dikdas da
lingkungan penataan lingkungan hidup dan Wajar 9 Tahun
partisipsi masyarakat dalam menjaga • Mendukung Wajar 12 tahun
kelestarian lingkungan • Meningkatkan tatakelola perpustakaan dan arsip
• Meningkatkan pembinaan dan kualitas sarana
prasarana olahraga
• Mengembangkan destinasi wisata baru: Wisata
Agro, Wisata Spiritual, Wisata Alam dll
• Pengembangan SDM Pariwisata dengan
melibatkan desa adat.
• Meningkatkan kelestarian lingkungan termasuk
pengendalian pemanfaatan danau
• Meningkatkan peran serta masyarakat dalam
mengamankan pelestarian daerah tangkapan air,
resapan air, daerah cadangan air, sempadan
(jalan, sungai, jurang, danau), darah
perlindungan jurang

Visi :Membumikan ajaran Tri Sakti Bung Karno untuk mewujudkan masyarakat Bangli yang Gita Shanti
Misi 6 : Penguatan kelembagaan aparatur pemerintah dan masyarakat
No Tujuan Prioritas Sasaran Strategis Strategi Arah Kebijakan
1 • Meningkatkan kelembagaan • Meningkatnya kelembagaan • Peningkatan kesesuaian struktur • Penguatan keberadaan Desa Adat
aparatur pemerintah dan adat aparatur pemerintah organisasi perangkat daerah dengan • Meningkatkan kesesuaian struktur organisasi
• Meningkatnya kelembagaan kebutuhan daerah perangkat daerah dengan kebutuhan daerah
Desa Dinas, Desa Adat/Desa • Peningkatan SDM Aparatur Desa, • Meningkatkan koordinasi antar organisasi
Pekraman dan Banjar Desa Adat/Desa Pekraman dan Banjar perangkat daerah

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 VI - 5


Pemerintah Kabupaten Bangli

Adat/Banjar Pekraman Adat/Banjar Pekraman • Meningkatkan sumber daya aparatur desa dan
• Peningkatan kesadaran berbangsa dan kelurahan
bernegara • Meningkatkan kesadaran berbangsa dan
bernegara

Visi :Membumikan ajaran Tri Sakti Bung Karno untuk mewujudkan masyarakat Bangli yang Gita Shanti
Misi 7 : Mewujudkan pemerintahan yang bersih, demokratis dan efisien
No Tujuan Prioritas Sasaran Strategis Strategi Arah Kebijakan
1 • Meningkatkan akuntabilitas • Meningkatnya akuntabilitas • Peningkatan tata kelola • Meningkatkan akuntabilitas kinerja pemerintah
kinerja instansi pemerintah kinerja instansi pemerintah penyelenggaraan pemerintahan yang dari tingkat desa hingga kabupaten
• Meningkatkan demokratissasi • Meningkatnya demokratisasi akuntabel • Meningkatkan profesionalisme aparat
masyarakat Bangli masyarakat Bangli • Peningkatan kualitas dan kuantitas pemerintah, mulai dari tingkat Kabupaten,
data/informasi pendukung Kecamatan, sampai dengan Desa
pembangunan daerah dan • Meningkatkan kualitas perencanaan
penyelenggaraan pemerintahan pembangunan daerah
• Peningkatan ketenteraman, ketertiban • Melibatkan masyarakat dan lembaga-lembaga
dan perlindungan masyarakat adat sejak awal, berkaitan dangan pembuatan
• Penguatan sistem inovasi dan ataupun sosialisasi produk-produk hukum
pengembangan IPTEK strategis daerah • Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
ketenteraman, ketertiban umum
• Meningkatkan kesadaran masyarakat Bangli
untuk berpartisipasi dalam upaya pencegahan
dan penanggulangan bencana.
• Mengembangkan Inovasi dan teknologi tepat
guna

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 VI - 6


Pemerintah Kabupaten Bangli

Visi :Membumikan ajaran Tri Sakti Bung Karno untuk mewujudkan masyarakat Bangli yang Gita Shanti
Misi 8 : Pengembangan UMKM berbasis ekonomi kreatif
No Tujuan Prioritas Sasaran Strategis Strategi Arah Kebijakan
1 • Meningkatkan kualitas • Meningkatnya kinerja • Peningkatan produksivitas kualitas • Meningkatkan kualitas dan kuantitas koperasi
Koperasi, UMKM, Koperasi, UMKM, Koperasi dan UMKM. dan UMKM
Penanaman Penanaman Modal, • Peningkatan produktivitas usaha • Mengembangkan industri ungulan daerah yang
Modal,Perindustrian dan Perindustrian dan berbasis ekonomi kreatrif potensial.
perdagangan perdagangan • Meningkatkan kemitraan pemasaran hasil
industri kecil dan menengah

Visi :Membumikan ajaran Tri Sakti Bung Karno untuk mewujudkan masyarakat Bangli yang Gita Shanti
Misi 9: Mengembangkan nilai budaya dan kearifan lokal
1 • Meningkatkan nilai budaya • Meningkatnya nilai budaya • Pelestarian seni dan budaya daerah • Mengembangkan dan merevitalisasi seni budaya
dan kearifan lokal dan kearifan lokal • Pengembangan seni dan budaya daerah Bali
• Merestorasi peninggalan budaya
• Merevitalisasi keberadaan Listibya
• Membangun sarana dan prasarana kesenian
• Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap
seni dan budaya lokal
• Menguatkan kelompok dan pelaku seni budaya
lokal
• Meningkatkan kerukunan antar umat beragama

RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli 2016 -2021 VI - 7


Pemerintah Kabupaten Bangli

BAB VII
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

7.1 Kebijakan Umum Pembangunan


Pembangunan pada hakekatnya adalah upaya sistematis dan terencana
oleh masing-masing maupun seluruh komponen bangsa untuk mengubah suatu
keadaan menjadi keadaan yang lebih baik dengan memanfaatkan berbagai sumber
daya yang tersedia secara optimal, efisien, efektif dan akuntabel, dengan tujuan
akhir untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat secara
berkelanjutan. Upaya sistematis dan terencana tadi tentu berisi langkah-langkah
strategis, taktis dan praktis, karena masing-masing Negara memiliki usia
kedaulatan, sumberdaya andalan dan tantangan yang berbeda. Bagi bangsa
Indonesia, secara khusus tujuan pembangunan nasional telah digariskan dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, yaitu untuk: melindungi
segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Agar kebijakan umum dapat dijadikan pedoman dalam menentukan
program prioritas yang tepat, kebijakan umum dibuat dalam empat perspektif
sesuai strateginya, yaitu:
1. Kebijakan pada perspektif masyarakat/layanan adalah kebijakan yang
dapat mengarahkan kejelasan segmentasi masyarakat yang akan
dilayani, kebutuhan dan aspirasi mereka dan layanan apa yang harus
diberikan. Kebijakan pada persepektif masyarakat ini diarahkan pada:
memberikan jaminan pelayanan dasar kesehatan dengan
mengutamakan bagi masyarakat berpenghasilan rendah, lansia dan
berkebutuhan khusus, meningkatkan efisiensi usaha tani, serta
Mendorong terciptanya kesempatan kerja yang seluas-luasnya.
2. Kebijakan pada perspektif proses internal adalah kebijakan bagi
operasionalisasi birokrat dan lembaga pemerintahan yang mendorong
proses penciptaan nilai dari proses inovasi, pengembangan barang/jasa
publik, dan penyerahan layanan pada segmentasi masyarakat yang
sesuai. Kebijakan pada perspektif proses internal ini di arahkan pada:
pelaksanaan reformasi birokrasi berbasis kompetensi; meningkatkan
system pelayanan publik yang prima; Peningkatankualitas monitoring,
evaluasi dalam implementasi program dan kegiatan; serta
Mewujudkan perencanaan pembangunan yang berkualitas dan
aspiratif.
3. Kebijakan pada perspektif kelembagaan yaitu kebijakan yang
mendorong upaya-upaya yang mengungkit kinerja masa depan berupa
investasi pada perbaikan SDM, sistem, dan pemanfaatan teknologi
informasi bagi peningkatan kinerja operasional pemerintahan daerah.
Kebijakan pada perspektif kelembagaan ini diarahkan pada: Penataan
system dan kelembagaan yang tepat fungsi dan tepat ukuran,
Meningkatkan kualitas manajemen SDM aparatur, serta Optimalisasi
pemanfaatan teknologi informasi.

VII - 1
Pemerintah Kabupaten Bangli

4. Kebijakan pada perspektif keuangan yaitu kebijakan yang member


jalan bagi upaya untuk mengefektifkan alokasi anggaran, efisiensi
belanja, dan upaya-upaya untuk meningkatkan kapasitas keuangan
daerah demi mendukung strategi pembangunan daerah. Kebijakan
pada perspektif keuangan ini diarahkan pada: Meningkatkan
akuntabilitas keuangan dan kinerja pemerintah daerah, meningkatkan
efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran yang seimbang, serta
meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan aset daerah yang
berorientasi pada kepentingan publik.

Dengan memperhatikan strategi, arah kebijakan yang akan dilaksanakan


selama lima tahun kedepan, maka ditetapkan program prioritas sebagai berikut:
1. Program peningkatan produktivitas dan infrastruktur pendukung
pertanian guna meningkatkan jenis, mutu serta ketersediaan aneka
pangan.
2. Program perlindungan dan pelestarian terhadap keanekaragaman
sumber daya alam hayati dan non hayati.
3. Program peningkatan penanganan panen dan pasca panen produk
pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
4. Program peningkatan ketersediaan bahan baku dan permodalan
untuk mendukung produktivitas masyarakat dalam bidang sandang.
5. Program pemberdayaan masyarakat desa, termasuk optimalisasi
ketersediaan perumahan yang layak huni bagi masyarakat
berpenghasilan rendah dan infrastruktur penunjang.
6. Program optimalisasi regulasi di tingkat kabupaten.
7. Program peningkatan Pendidikan, kesehatan dan layanan sosial.
8. Program peningkatan peranan dan fungsi adat istiadat.
9. Program dukungan pada layanan keagamaan.
10. Program peningkatan pelestarian budaya.
11. Program peningkatan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan.
12. Program pembenahan tata kelola pariwisata.
13. Program peningkatan pemerintahan yang demokratis, bersih dan
efisien.

7.1.1. Amanat RPJM Nasional Tahun 2015-2019

RPJM Nasional telah dituangkan dalam Peraturan Presiden No. 2 Tahun


2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2015-
2019. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-
2019 merupakan tahap ketiga dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005-2025 yang ditetapkan melalui Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2007. RPJMN tahun 2015-2019 ini selanjutnya menjadi
pedoman bagi kementerian/lembaga dalam menyusun Rencana Strategis
kementerian/lembaga (Renstra-KL) dan menjadi bahan pertimbangan bagi
pemerintah daerah dalam menyusun/menyesuaikan rencana pembangunan
daerahnya masing-masing dalam rangka pencapaian sasaran pembangunan
nasional. Untuk pelaksanaan lebih lanjut, RPJMN akan dijabarkan ke dalam

VII - 2
Pemerintah Kabupaten Bangli

Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yang akan menjadi pedoman bagi penyusunan
Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN).
Pembangunan pada hakekatnya adalah upaya sistematis dan terencana
oleh masing-masing maupun seluruh komponen bangsa untuk mengubah suatu
keadaan menjadi keadaan yang lebih baik dengan memanfaatkan berbagai sumber
daya yang tersedia secara optimal, efisien, efektif dan akuntabel, dengan tujuan
akhir untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat secara
berkelanjutan. Upaya sistematis dan terencana tadi tentu berisi langkah-langkah
strategis, taktis dan praktis, karena masing-masing negara memiliki usia
kedaulatan, sumber daya andalan dan tantangan yang berbeda. Bagi bangsa
Indonesia, secara khusus tujuan pembangunan nasional telah digariskan dalam
Pembukaan Undang Undang Dasar (UUD) 1945, yaitu untuk: melindungi segenap
bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia; memajukan kesejahteraan umum;
mencerdaskan kehidupan bangsa; dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019
adalah tahapan ketiga dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
(RPJPN) 2005-2025 yang telah ditetapkan melalui Undang-undang Nomor 17
Tahun 2007. Dengan berpayung kepada UUD 1945 dan UU No. 17 Tahun 2007
tentang RPJP tadi, RPJMN 2015-2019, disusun sebagai penjabaran dari Visi,
Misi, dan Agenda (Nawa Cita) dan Tri Sakti.Kabupatenn/kota serta provinsi wajib
mendukung pencapaian Nawacita dan Tri Sakti dengan menyusun Program
Pembangunan terpadu sesuai dengan arahan RPJMN 2015-2019.

Gambar 7.1
Contoh Dukungan Daerah Dalam Pencapaian Nawa Cita Melalui Kebijakan
Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah

NAWACITA RPJMN
VISI & MISI RENSTRA K/L
2015-2019
PRESIDEN
MENDAGRI MUSRENBANG
RPJMD PROV
4 Prioritas Pokok Koordinasi Teknis
(Multi
• Kedaulatan Pangan antara K/L dgn daerah
Stakeholder)
Prov oleh MENDAGRI
• Kedaulatan Energi
dgn BAPPENAS
• Kemaritiman RENSTRA-PD
EVALUASI PERDA RPJMD PROV
• Pariwisata & PROV
Ekonomi Kreatif Peserta:
Kemendagri, DPRD,
Prioritas Wajib Bappeda & PD Prov,
• Pendidikan Prov yg berbatasan,
• Kesehatan Bappenas & K/L
• Penanggulangan
Kemiskinan MUSRENBANG
GUBERNUR RPJMD K/K
Dimensi Pemerataan (Multi
Koordinasi Teknis
• Antar Wilayah Stakeholder)
antara PROV dgn K/K
• Antar Kelompok oleh GUB
EVALUASI PERDA RENSTRA-PD
Pendapatan RPJMD K/K
K/K
Peserta:
Bappeda & PD Prov,
DPRD, Bappeda & PD
K/K, K/K yg
berbatasan

VII - 3
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tabel 7.1
Keterkaitan Prioritas Pembangunan Kabupaten Bangli
Dengan Prioritas Nasional

Program Prioritas Kabupaten


No Program Prioritas Nasional
Bangli
1 Program prioritas pembangunan Prioritas Pembangunan Kedaulatan
Kabupaten Bangli nomor satu; Pangan
Program peningkatan produktivitas dan
infrastruktur pendukung pertanian Prioritas Pembangunan Antar
guna meningkatkan jenis, mutu serta Wilayah
ketersediaan aneka pangan.
2 Program prioritas pembangunan Prioritas Pembangunan Kedaulatan
Kabupaten Bangli nomor dua; Energi
Program perlindungan dan pelestarian
terhadap keanekaragaman sumber daya Prioritas Pembangunan Antar
alam hayati dan non hayati. Wilayah

3 Program prioritas pembangunan Prioritas Pembangunan Kedaulatan


Kabupaten Bangli nomor tiga; Pangan
Program peningkatan penanganan
panen dan pasca panen produk Prioritas Pembangunan Kelompok
pertanian untuk meningkatkan Pendapatan
kesejahteraan petani.
4 Program prioritas pembangunan Prioritas Pembangunan Pariwisata
Kabupaten Bangli nomor empat; & Ekonomi kreatif
Program peningkatan ketersediaan
bahan baku dan permodalan untuk Prioritas Pembangunan Kelompok
mendukung produktivitas masyarakat Pendapatan
dalam bidang sandang.
5 Program prioritas pembangunan nomor Prioritas Pembangunan
lima; Penanggulangan Kemiskinan
Program pemberdayaan masyarakat
desa, termasuk optimalisasi
ketersediaan perumahan yang layak Prioritas Pembangunan Kelompok
huni bagi masyarakat berpenghasilan Pendapatan
rendah dan infrastruktur penunjang.
6 Program prioritas pembangunan nomor Prioritas Pembangunan Antar
enam; Wilayah
Program optimalisasi regulasi di Prioritas Pembangunan Kelompok
tingkat kabupaten. Pendapatan
7 Program prioritas pembangunan nomor Prioritas Pembangunan Pendidikan
tujuh; Prioritas Pembangunan Kesehatan
Program peningkatan Pendidikan, Prioritas Pembangunan Antar
kesehatan dan layanan sosial. Wilayah
Prioritas Pembangunan Kelompok

VII - 4
Pemerintah Kabupaten Bangli

Pendapatan
8 Program prioritas pembangunan nomor Prioritas Pembangunan Pariwisata
delapan; & Ekonomi kreatif
Program peningkatan peranan dan Prioritas Pembangunan Antar
fungsi adat istiadat. Wilayah
Prioritas Pembangunan Kelompok
Pendapatan
9 Program prioritas pembangunan nomor Prioritas Pembangunan Pariwisata
sembilan; & Ekonomi kreatif
Program dukungan pada layanan Prioritas Pembangunan Kelompok
keagamaan. Pendapatan
10 Program prioritas pembangunan nomor Prioritas Pembangunan Pariwisata
sepuluh; & Ekonomi kreatif
Program peningkatan pelestarian
budaya.
11 Program prioritas pembangunan nomor Prioritas Pembangunan
sebelas; Penanggulangan Kemiskinan
Program peningkatan lapangan kerja
dan pengentasan kemiskinan. Prioritas Pembangunan Antar
Wilayah
Prioritas Pembangunan Kelompok
Pendapatan
12 Program prioritas pembangunan nomor Prioritas Pembangunan Pariwisata
duabelas; & Ekonomi kreatif
Program pembenahan tata kelola
pariwisata.
13 Program prioritas pembangunan nomor Prioritas Pembangunan Antar
tigabelas; Wilayah
Program peningkatan pemerintahan Prioritas Pembangunan Kelompok
yang demokratis, bersih dan efisien. Pendapatan

7.1.2 Amanat RPJMD Provinsi Bali 2013-2018


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Bali Tahun
2013-2018 telah ditetapkan berdasarkan Perda Nomor 1 Tahun 2014.Visi Provinsi
Bali merupakan gambaran kondisi masa depan yang dicita-citakan dapat terwujud
dalam kurun waktu lima tahun yaitu pada akhir tahun 2013-2018.Sesuai dengan
visi Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih maka Visi Pembangunan Daerah
Jangka Menengah Provinsi Bali Tahun 2013-2018 adalah sebagai berikut.“BALI
MANDARA” Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera.
Visi Pembangunan Bali Mandara ini merupakan kelanjutan dari visi Bali
Mandara sebelumnya (Bali Mandara Jilid I). Visi Bali Mandara Jilid II ini
diharapkan akan dapat mewujudkan keinginan dan amanat masyarakat Provinsi
Bali dengan tetap mengacu pada pencapaian tujuan nasional seperti diamanatkan
dalam Pembukaan UUD 1945 khususnya bagi masyarakat provinsi Bali, selaras
dengan RPJM Nasional 2010-2014, dan RPJPD Provinsi Bali 2005-2025. “Bali

VII - 5
Pemerintah Kabupaten Bangli

Maju” adalah Bali yang dinamis, Bali yang terus bergerak menurut dinamika
pergerakan dan perkembangan dunia. Bali yang senantiasa bergerak dan maju
dengan tetap menjunjung kesucian dan keiklasan demi tegaknya dharma. Bali
yang maju adalah Bali yang harus tetap “metaksu” yang senantiasa meningkatkan
kualitas dirinya sebagai daerah tujuan wisata yang handal, berkharisma dan
religius. Bali yang maju
adalah Bali yang modern menurut ukuran dan tuntutan nilai-nilai universal yang
tidak menyimpang dan atau bertentangan dengan nilai-nilai agama Hindu (Bali)
serta adat istiadat Bali. Kemodernan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup
dan peradaban sebagai masyarakat yang berada di perkampungan dunia yang
terbuka.
“Bali Aman” adalah Bali yang ”dabdab” teratur sekala niskala. Bali yang
memiliki keseimbangan antara korelasi kebutuhan hubungan antar manusia
dengan manusia lainnya, hubungan manusia dengan alam lingkungannya, serta
hubungan manusia dengan Tuhan nya sejalan dengan konsep Tri Hita Karana.
Bali yang aman adalah Bali yang terhindar dari ancaman intervensi virus-virus
ideologi yang bertentangan dengan Tri Hita Karana seperti: terorisme, anarkisme
dan virus non traditional threat lainnya yang mewarnai jaman Kali.
“Bali Damai” adalah Bali yang diselimuti atmosfir kesejukan lahir
bathin serta selalu dalam kondisi “tis” dan kondusif. Bali Damai adalah Bali yang
menggambarkan adanya komunitas masyarakat Bali, baik di perkotaan maupun
pelosok pedesaan yang kental dengan suasana “briyag-briyug, pakedek
pakenyem”. Hal tersebut sebagai indikator optimisme masyarakat dalam menatap
masa depan yang menjanjikan.
“Bali yang Sejahtera” adalah Bali yang “sukerta sekala niskala” sebagai
diperolehnya kemajuan, keamanan dan kedamaian yang sejati. Artinya, segala
aspek
kejadian yang bervibrasi spiritual dan kontekstual potensial menyebabkan Daerah
dan Masyarakat Bali maju, aman serta terasanya kedamaian, akan mengantarkan
Daerah dan Masyarakat Bali pada kesejahteraan hidup sepanjang masa.
Untuk mewujudkan visi “Bali Mandara” di atas, maka ditetapkan “Misi
Pembangunan Provinsi Bali 2013-2018”, sebagai berikut.
1) Mewujudkan Bali yang berbudaya, Metaksu, Dinamis, Maju dan Modern.
2) Mewujudkan Bali yang Aman, Damai, Tertib, Harmonis, serta Bebas dari
berbagai Ancaman.
3) Mewujudkan Bali yang Sejahtera dan Sukerta Lahir Bhatin
Kebijakan Pembangunan Provinsi Bali Provinsi Bali yang perlu
didukung Kabupaten Bangli adalah : (1) peningkatan kualitas SDM sehingga bisa
menjadi aset utama keunggulan kompetitif provinsi; (2) pembangunan dan
pemeliharaan infrastruktur untuk mempercepat pemerataan pembangunan
ekonomi; (3) pengembangan pertanian dalam arti luas sehingga dapat
menghasilkan produk unggulan yang mampu bersaing di pasar nasional; (4)
perbaikan lingkungan hidup; dan (5) penanganan kemiskinan dengan prioritas
pendidikan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Kelima prioritas pembangunan
tersebut dipadukan dalam kerangka vitalisasi dan aktualisasi melalui sulit
terlaksana tanpa diimbangi oleh peningkatan kualitas SDM.
Strategi Provinsi Bali yang memberi dampak pada RPJMD Semesta
Berencana Kabupaten Bangli, antara lain :

VII - 6
Pemerintah Kabupaten Bangli

1. Mengendalikan Tingginya Pertumbuhan Penduduk dan Ketimpangan


Antar Kabupaten/Kota
Pada dasarnya strategi mengendalikan tingginya pertumbuhan penduduk
dan ketimpangan antar Kabupaten/Kota merupakan upaya untuk mendukung
seluruh capaian sasaran yang dilakukan pada tujuan dari seluruh misi (misi
pertama, kedua, dan ketiga). Masalah kependudukan akan menjadi sumber
berbagai masalah yang sudah dan akan terjadi di Bali, antara lain: masalah
infrastruktur, perumahan, alih fungsi lahan, tata ruang, sosial-budaya,
kriminalitas, layanan kesehatan, pendidikan dan lain-lainnya.
Pertumbuhan penduduk di Bali meningkat hampir dua kali lipat yaitu
dari 1,26% dalam satu tahun pada periode 1990-2000 menjadi 2,15% pada periode
2000-2010.Selain itu, juga terjadi ketimpangan yang cukup tajam dalam hal
pertumbuhan penduduk antar kabupaten/ kota di Bali yaitu 4,62% di Kabupaten
Badung dan 4,01% di Kota Denpasar, dan hanya sekitar 1,0-1,5% di kabupaten
lainnya bahkan kurang dari 1% di Kabupaten Karangasem dan Kabupaten
Klungkung. Bila laju pertumbuhan penduduk per kabupaten/kota di Bali masih
tetap sama dengan laju pertumbuhan penduduk tahun 2000-2010 maka perkiraan
jumlah penduduk Bali pada tahun 2020 akan mencapai 4.727.270 jiwa, dimana
penduduk Kota Denpasar akan melampaui jumlah 1 juta jiwa. Tingginya
pertumbuhan penduduk disebabkan oleh karena tingginya arus migrasi masuk dari
luar Bali dan tingginya perpindahan penduduk dari kabupaten lain ke Kabupaten
Badung dan Kota Denpasar dan juga karena meningkatnya angka kelahiran.
Dalam 10 tahun terakhir TFR (angka kelahiran total) di Bali mengalami
peningkatan dari 2,10 menjadi 2,30, sedangkan TFR pada tahun 1997 pernah
mencapai 1,89. Langkah strategi yang bersifat holistik sangat diperlukan dalam
rangka menekan dan mengurangi ketimpangan pertumbuhan penduduk di Bali,
seperti; penerapan dan mengawasi tata ruang secara ketat, pengembangan sentra-
sentra ekonomi dan infrastruktur pendukungnya di Bali Utara, Bali Timur dan
Bali Barat, meningkatkan nilai tukar hasil pertanian dalam upaya untuk
mengurangi arus urbanisasi, dan meningkatkan intensitas program keluarga
berencana terutama dalam hal pengembangan layanan kontrasepsi jangka panjang
(IUD, tubektomi dan vasektomi).

2. Mempercepat perbaikan sistem dan akses Pendidikan


Strategi ini merupakan upaya untuk mendukung capaian sasaran yang akan
dilakukan pada tujuan Suatu perbaikan sistem memerlukan perencanaan yang
holistik terhadap seluruh pelaku sistem, baik aspek manajemen (organisasi,
prosedur, dan pengendalian), aparatur (tenaga pendidik dan kependidikari), sarana
dan prasarana, fakto penunjang lain bagi peserta didik, dan infrastruktur
pendidikan, dan komponen lainnya. Suatu perbaikan sistem diharapkan dapat
mengefisiensikan biaya dan mengefektifkan tujuan sistem pendidikan antara lain
menghasilkan siswa yang bermutu dan sesuai kriteria. Sementara itu, sistem
pendidikan yang telah diperbaiki, khususnya pendidikan dasar, ditindaklanjuti
dengan agenda pembangunan untuk memenuhi syarat aksesibilitas; baik secara
geografis maupun teraksesnya pendidikan dasar oleh
masyarakat ekonomi lemah.

VII - 7
Pemerintah Kabupaten Bangli

3. Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat


Strategi ini merupakan upaya untuk mendukung capaian sasaran yang akan
dilakukan target urusan kesehatan di masa lalu masih perlu peningkatan antara
lain juga untuk memenuhi target MDGs (bidang kesehatan) dan Indonesia Sehat
yang belum tercapai dimasa lalu. Langkah mendasar strategi ini adalah antara lain
peningkatan kapasitas kinerja tenaga kesehatan hingga perbaikan infrastruktur
kesehatan untuk mempercepat penjaminan kesehatan masyarakat Bali secara
merata.
4. Penanggulangan Kemiskinan dan Pengurangan Pengangguran
Strategi ini merupakan upaya untuk mendukung capaian sasaran yang
akan dilakukan capaian angka kemiskinan di Bali sudah sangat jauh menurun,
tetapi di masa yang akan datang jumlah penduduk miskin di Bali masih tetap ada.
Langkah mendasar strategi ini adalah bagaimana penurunan penduduk miskin
dapat terus ditingkatkan dan bagaimana tidak terjadi lagi penduduk miskin baru
akibat kurangnya kesempatan bekerja atau karena hal lainnya.

5. Pengembangan Infrastruktur
Strategi ini merupakan upaya untuk mendukung capaian sasaran yang
akan dilakukan pijakan utama strategi ini adalah berkaitan dengan permasalahan
utama pembangunan ekonomi Bali yang masih belum merata, sehingga masih
terdapat ketimpangan pembangunan antar wilayah utara, selatan, dan barat serta
timur Bali.Pengembangan dan peningkatan infrastruktur yang baik diseluruh
kawasan/wilayah Bali, diharapkan akan dapat mempercepat pembangunan
ekonomi terutama potensipotensi yang ada di pelosok-pelosok pedesaan atau di
pusat-pusat ekonomi kerakyatan yang ada di daerah di Provinsi Bali.
Infrastruktur merupakan motor penggerak (engine of economic growth)
pertumbuhan ekonomi yang menjadi pendorong bagi kesejahteraan penduduk
dalam percepatan pertumbuhan penduduk. Perkembangan Kepariwisataan di Bali
yang telah berkembang dengan demikian pesat dengan menjadikan Bali sebagai
pusat bisnis, perdagangan dan kebudayaan haruslah diimbangi pula dengan
penyediaan sarana dan prasarana (infrastruktur) yang layak dan memadai,
sehingga selain untuk mendukung pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat,
penyediaan infrastruktur juga dilaksanakan dalam rangka mendukung
pengembangan pariwisata Bali yang secara langsung telah memberikan dampak
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Bali.Hal ini sesuai dengan kebijakan
pengembangan koridor ekonomi Bali–Nusa Tenggara sebagai pintu gerbang
pariwisata dan pendukung pangan nasional dalam MP3EI, dimana dalam
mendukung persepektif nasional, Provinsi Bali merupakan pintu gerbang kegiatan
utama pariwisata di Indonesia, memerlukan adanya pemenuhan kebutuhan
infrastruktur dalam rangka peningkatan konektivitas (infrastruktur) untuk
mendukung kegiatan pengembangan ekonomi utama pariwisata. Bahwa
pengembangan pusat perkotaan nasional dan wilayah diserasikan dengan sistem
jaringan transportasi, sistem jaringan prasarana dan sarana, dan memperhatikan
peruntukan ruang kawasan budidaya di wilayah sekitarnya, baik yang ada
sekarang maupun yang direncanakan sehingga pengembangannya dapat
meningkatkan kualitas pemanfaatan ruang yang ada, dimana jaringan prasarana
dan sarana dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan menunjang fungsi pusat
perkotaan dalam wilayah nasional, sehingga pelayanan prasarana dan sarana dapat

VII - 8
Pemerintah Kabupaten Bangli

menjangkau seluruh masyarakat termasuk di kawasan perdesaan; Sehingga


disadari, saat ini, isu-isu penyediaan kebutuhan infrastruktur telah menjadi isu
prioritas yang harus ditangani yang memerlukan sinergisitas dalam penyediaannya
oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

6. Peningkatan pengembangan Pariwisata Budaya dan Ekonomi Kreatif


Strategi ini merupakan upaya untuk mendukung capaian sasaran yang
akan dilakukan pada tujuan Pembangunan pariwisata yang sangat pesat di Bali,
merupakan salah satu keberhasilan masyarakat Bali dalam mempertahankan
sendi-sendi budaya lokal.Pemerintah daerah akan proaktif memfasilitasi proses
dan agenda pembangunan yang dapat memelihara nilai-nilai budaya daerah, serta
memberikan kesempatan ruang gerak yang lebih banyak untuk pembangunan
yang berorientasi pada pengembangan budaya lokal dan ekonomi kreatif.
Ekonomi kerakyatan berpilar pada ekonomi lokal yang telah ada selama
ini yang diselenggarakan oleh masyarakat menengah-bawah (UKM), termasuk
yang berbasis hasil-hasil pertanian. Keberhasilan Bali dalam meningkatkan
ekspornya menjadi salah satu basis pengembangan strategi ini. Ekonomi kreatif
atau ekonomi kerakyatan pada dasarnya mengedepankan kemandirian, dalam arti
manufaktur hasil-hasil ekonomi hulu juga diupayakan dapat diselenggarakan agar
nilai tambah produk lebih optimal (FDRB). Untuk itu diperlukan kerja keras
berbagai pihak, dan berbagai aspek secara holistik dan benar-benar mendapatkan
penekanan pada alokasi anggaran yang memadai dari tahun ke tahun.

Tabel 7.2
Keterkaitan Prioritas Pembangunan Kabupaten Bangli
Dengan Prioritas Provinsi Bali

No Program Prioritas Kabupaten Program Prioritas Provinsi Bali


Bangli
1 Program prioritas pembangunan Program prioritas pembangunan
Kabupaten Bangli nomor satu; Provinsi Bali nomor delapan;
Program peningkatan produktivitas dan Pertanian dan Ketahanan Pangan
infrastruktur pendukung pertanian
guna meningkatkan jenis, mutu serta
ketersediaan aneka pangan.
2 Program prioritas pembangunan Program prioritas pembangunan
Kabupaten Bangli nomor dua; Provinsi Bali nomor enam;
Program perlindungan dan pelestarian Lingkungan Hidup, Tata Ruang,
terhadap keanekaragaman sumber daya dan Pengelolaan Bencana
alam hayati dan non hayati.
3 Program prioritas pembangunan Program prioritas pembangunan
Kabupaten Bangli nomor tiga; Provinsi Bali nomor delapan;
Program peningkatan penanganan Pertanian dan Ketahanan Pangan
panen dan pasca panen produk
pertanian untuk meningkatkan
kesejahteraan petani.
4 Program prioritas pembangunan Program prioritas pembangunan
Kabupaten Bangli nomor empat; Provinsi Bali nomor sembilan;

VII - 9
Pemerintah Kabupaten Bangli

Program peningkatan ketersediaan Investasi, Industri Kecil, Koperasi


bahan baku dan permodalan untuk dan UMKM
mendukung produktivitas masyarakat
dalam bidang sandang.
5 Program prioritas pembangunan nomor Program prioritas pembangunan
lima; Provinsi Bali nomor dua;
Program pemberdayaan masyarakat Penanggulangan Kemiskinan Dan
desa, termasuk optimalisasi Pengurangan Pengangguran
ketersediaan perumahan yang layak Program prioritas pembangunan
huni bagi masyarakat berpenghasilan Provinsi Bali nomor lima;
rendah dan infrastruktur penunjang. Infrastruktur

6 Program prioritas pembangunan nomor Program prioritas pembangunan


enam; Provinsi Bali nomor sepuluh;
Program optimalisasi regulasi di Ketentraman, Ketertiban dan
tingkat kabupaten. Keamanan
Program prioritas pembangunan
Provinsi Bali nomor satu;
Reformasi Birokrasi dan Tata
Kelola
7 Program prioritas pembangunan nomor Program prioritas pembangunan
tujuh; Provinsi Bali nomor dua;
Program peningkatan Pendidikan, Penanggulangan Kemiskinan dan
kesehatan dan layanan sosial. Pengurangan Pengangguran
Program prioritas pembangunan
Provinsi Bali nomor tiga;
Kesehatan
Program prioritas pembangunan
Provinsi Bali nomor empat;
Pendidikan
8 Program prioritas pembangunan nomor Program prioritas pembangunan
delapan; Provinsi Bali nomor tujuh;
Program peningkatan peranan dan Kebudayaan, Pariwisata dan
fungsi adat istiadat. Ekonomi Kreatif
9 Program prioritas pembangunan nomor Program prioritas pembangunan
sembilan; Provinsi Bali nomor sepuluh;
Program dukungan pada layanan Ketentraman, Ketertiban dan
keagamaan. Keamanan
Program prioritas pembangunan
Provinsi Bali nomor tujuh;
Kebudayaan, Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif
10 Program prioritas pembangunan nomor Program prioritas pembangunan
sepuluh; Provinsi Bali nomor tujuh;
Program peningkatan pelestarian Kebudayaan, Pariwisata dan
budaya. Ekonomi Kreatif
11 Program prioritas pembangunan nomor Program prioritas pembangunan
sebelas; Provinsi Bali nomor dua;

VII - 10
Pemerintah Kabupaten Bangli

Program peningkatan lapangan kerja Penanggulangan Kemiskinan dan


dan pengentasan kemiskinan. Pengurangan Pengangguran
12 Program prioritas pembangunan nomor Program prioritas pembangunan
duabelas; Provinsi Bali nomor tujuh;
Program pembenahan tata kelola Kebudayaan, Pariwisata dan
pariwisata. Ekonomi Kreatif
13 Program prioritas pembangunan nomor Program prioritas pembangunan
tigabelas; Provinsi Bali nomor satu;
Program peningkatan pemerintahan Reformasi Birokrasi dan Tata
yang demokratis, bersih dan efisien. Kelola

7.2 Program Pembangunan Daerah

Program prioritas dijabarkan lebih lanjut dalam program pembangunan


berdasarkan kewenangan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 adalah sebagai berikut :

7.2.1 Program Setiap Perangkat Derah


Program setiap Perangkat Daerah Kabupaten Bangli Tahun 2016-2021
adalah:
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2) Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
3) Program peningkatan disiplin aparatur
4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
5) Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
6) Program Pelaksanaan Upacara Nasional, Daerah dan Keagamaan

7.2.2 Program Pembangunan Daerah Terkait Dengan Urusan


A. Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Layanan Dasar
1. Pendidikan
Program pada urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan
layanan dasar pendidikan Kabupaten Bangli tahun 2016-2021 adalah:
1) Program Pendidikan Usia Dini
2) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
3) Program Pendidikan Menengah
4) Program Pendidikan Non Formal
5) Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
6) Program manajemen Pelayanan Pendidikan
7) Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)

2. Kesehatan
Program pada urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan
layanan dasar kesehatan Kabupaten Bangli tahun 2016-2021 adalah:
1) Program Obat dan Perbekelan Kesehatan
2) Program Upaya Kesehatan Masyarakat
3) Program Pengawasan Obat dan Makanan

VII - 11
Pemerintah Kabupaten Bangli

4) Program Pengembangan Obat Asli Indonesia


5) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
6) Program Perbaikan Gizi Masyarakat
7) Program pengembangan lingkungan sehat
8) Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
9) Program standarisasi pelayanan kesehatan
10) Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan
prasarana puskesmas/ puskesmas pembantu dan jaringannya
11) Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan
12) Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia
13) Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
14) Program Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
15) Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja
16) Program Peningkatan Pengembangan Mutu SDM Pelayanan
Kesehatan Masyarakat
17) Program Peningkatan Manajemen Pelayanan Kesehatan
18) Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah
Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata
19) Program Pengembangan Rumah Sakit Daerah
20) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Pada BLUD

3. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang


Program pada urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan
layanan dasar pekerjaan umum dan penataan ruang Kabupaten Bangli tahun
2016-2021 adalah:
1) Program pembangunan jalan dan jembatan
2) Program pembangunan saluran drainase/gorong–gorong
3) Program Pembangunan turap/talud/bronjong
4) Program rehabilitasi /pemeliharaan jalan dan jembatan
5) Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan
6) Program Pengembangan dan Pengelolaan Jarlngan Irigasi, Rawa
dan Jaringan Pengairan Lainnya
7) Program Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi Sungai,
Danau dan Sumber Daya Air Lainnya
8) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air
Limbah
9) Program Pengendalian Banjir
10) Program Pembangunan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
11) Program Perencanaan Tata Ruang
12) Program Pemanfaatan Ruang
13) Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang
14) Program Pembangunan Infrasturktur Pedesaan

VII - 12
Pemerintah Kabupaten Bangli

4. Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman


Program pada urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan
layanan dasar perumahan rakyat dan kawasan pemukiman Kabupaten Bangli
Tahun 2016-2021 adalah:
1) Program Pengembangan Perumahan
2) Program Lingkungan Sehat Perumahan
3) Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan
4) Program pengelolaan areal pemakaman

5. Ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat


Program pada urusan wajib layanan dasar ketenteraman, ketertiban
umum, dan pelindungan masyarakat Kabupaten Bangli tahun 2016-2021
adalah:
1) Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
2) Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak
kriminal
3) Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan
keamanan
4) Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat)
5) Program penegakkan Peraturan Perudang-undangan
(PERDA/PERKADA)
6) Program Peningkatan Kesiagaan Dan Pencegahan Bahaya
Kebakaran

6. Sosial
Program pada urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan
layanan dasar sosial Kabupaten Bangli tahun 2016-2021 adalah:
1) Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
2) Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
3) Program pembinaan anak terlantar
4) Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma
5) Program pembinaan panti asuhan/panti jompo
6) Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks
narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya)
7) Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

B. Urusan pemerintahan wajib yang tidak berkaitan dengan layanan dasar


1. Tenaga Kerja
Program pada urusan pemerintahan wajib yang tidak berkaitan dengan
layanan dasar tenaga kerja Kabupaten Bangli tahun 2016-2021 adalah:
1) Program Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja
2) Program Peningkatan Kesempatan Kerja
3) Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaan

VII - 13
Pemerintah Kabupaten Bangli

2. Pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak


Program pada urusan pemerintahan wajib yang tidak berkaitan dengan
layanan dasar pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Kabupaten
Bangli tahun 2016-2021 adalah:
1) Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan
Perempuan
2) Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan
Anak
3) Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
4) Program peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam
pembangunan

3. Pangan
Program pada urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan
layanan dasar pangan Kabupaten Bangli Tahun 2016-2021 adalah:
1) Program Peningkatan Ketahanan pangan Pertanian/Perkebunan
2) Program peningkatan diversifikasi dan ketahanan pangan
masyarakat

4. Pertanahan
Program pada urusan pemerintahan wajib yang tidak berkaitan dengan
layanan dasar pertanahan Kabupaten Bangli tahun 2016-2021 adalah:
1) Program penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan
pemanfaatan tanah.
2) Program penyelesaian konflik–konflik pertanahan

5. Lingkungan hidup
Program pada urusan pemerintahan wajib yang tidak berkaitan dengan
layanan dasar lingkungan hidup Kabupaten Bangli tahun 2016-2021 adalah:
1) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
2) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
Hidup
3) Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
4) Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya
Alam dan Lingkungan Hidup
5) Program peningkatan pengendalian polusi
6) Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)

6. Administrasi kependudukan dan pencatatan sipil


Program pada urusan pemerintahan wajib yang tidak berkaitan dengan
layanan dasar administrasi kependudukan dan pencatatan sipil Kabupaten
Bangli Tahun 2016-2021 adalah:
1) Program Penataan Administrasi Kependudukan

VII - 14
Pemerintah Kabupaten Bangli

7. Pemberdayaan masyarakat dan Desa


Program pada urusan pemerintahan wajib yang tidak berkaitan dengan
layanan dasar pemberdayaan masyarakat dan desa Kabupaten Bangli tahun
2016-2021 adalah:
1) Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan
2) Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan
3) Program Penguatan SDM Desa dan Banjar
4) Program Peningkatan Ketahanan Pangan Masyarakat Miskin

8. Pengendalian penduduk dan keluarga berencana


Program pada urusan pemerintahan wajib yang tidak berkaitan dengan
layanan dasar pengendalian penduduk dan keluarga berencana Kabupaten
Bangli tahun 2016-2021 adalah:
1) Program Keluarga Berencana
2) Program Kesehatan Reproduksi Remaja
3) Program pelayanan kontrasepsi
4) Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan
KB/KR yang mandiri
5) Program promosi kesehatan ibu, bayi dan anak melalui kelompok
kegiatan di masyarakat
6) Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling
KRR
7) Program peningkatan penanggulangan narkoba, PMS termasuk
HIV/AIDS
8) Program pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan
pembinaan tumbuh kembang anak
9) Program penyiapan tenaga pendampingan kelompok bina keluarga
10) Program Nyama Anyar
11) Program Posdaya

9. Perhubungan
Program pada urusan pemerintahan wajib yang tidak berkaitan dengan
layanan dasar perhubungan Kabupaten Bangli tahun 2016-2021 adalah:
1) Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
2) Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasiitas
LLAJ
3) Program peningkatan pelayanan angkutan
4) Program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan
5) Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas
6) Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor

10. Komunikasi dan informatika


Program pada urusan pemerintahan wajib yang tidak berkaitan dengan
layanan dasar komunikasi dan informatika Kabupaten Bangli tahun 2016-
2021 adalah:
1) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
2) Program pengkajian dan penelitian bidang informasi dan
komunikasi

VII - 15
Pemerintah Kabupaten Bangli

3) Program fasilitasi Peningkatan SDM bidang komunikasi dan


informasi
4) Program kerjasama informasi dengan mas media

11. Koperasi, usaha kecil, dan menengah


Program pada urusan wajib non layanan dasar Koperasi, usaha kecil,
dan menengah Kabupaten Bangli tahun 2016-2021 adalah :
1) Program penciptaan iklim usaha Usaha Kecil Menengah yang
konduksif
2) Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan
Kompetitif Usaha Kecil Menengah
3) Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha
Mikro Kecil dan Menengah
4) Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

12. Penanaman modal


Program pada urusan pemerintahan wajib yang tidak berkaitan dengan
layanan dasar penanaman modal Kabupaten Bangli tahun 2016-2021 adalah:
1) Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
2) Program Peningkatan iklim investasi dan Realisasi investasi

13. Kepemudaan dan olahraga


Program pada urusan pemerintahan wajib yang tidak berkaitan dengan
layanan dasar kepemudaan dan olahraga Kabupaten Bangli Tahun 2016-
2021 adalah:
1) Program peningkatan peran serta kepemudaan
2) Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga

14. Statistik
Program pada urusan pemerintahan wajib yang tidak berkaitan dengan
layanan dasar statistik Kabupaten Bangli tahun 2016-2021 adalah:
1) Program pengembangan data/informasi/statistik daerah

15. Persandian
Program pada urusan pemerintahan wajib yang tidak berkaitan dengan
layanan dasar persandian Kabupaten Bangli Tahun 2016-2021 adalah:
1) Program pengembangan persandian daerah

16. Kebudayaan
Program pada urusan pemerintahan wajib yang tidak berkaitan dengan
layanan dasar kebudayaan Kabupaten Bangli tahun 2016-2021 adalah:
1) Program Pengembangan Nilai Budaya
2) Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
3) Program Pengelolaan Keragaman Budaya
4) Program pengembangan kerjasama pengelolaan kekayaan budaya

VII - 16
Pemerintah Kabupaten Bangli

17. Perpustakaan
Program pada urusan pemerintahan wajib yang tidak berkaitan dengan
layanan dasar perpustakaan Kabupaten Bangli tahun 2016-2021 adalah:
1) Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan
perpustakaan
2) Program Peningkatan Sarana Prasarana Perpustakaan Umum
Daerah

18. Kearsipan
Program pada urusan pemerintahan wajib yang tidak berkaitan dengan
layanan dasar kearsipan Kabupaten Bangli Tahun 2016-2021 adalah:
1) Program perbaikan sistem administrasi kearsipan
2) Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah
3) Program pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana kearsipan
4) Program peningkatan kualitas pelayanan informasi

C. Urusan Pemerintahan Pilihan


1. Kelautan dan Perikanan
Program pada urusan pemerintahan pilihan kelautan dan perikanan
Kabupaten Bangli tahun 2016-2021 adalah:
1) Program pengembangan budidaya perikanan

2. Pariwisata
Program pada urusan pemerintahan pilihan pariwisata Kabupaten
Bangli tahun 2016-2021 adalah:
1) Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
2) Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
3) Program Pengembangan Kemitraan
4) Program Penguatan Keberadaan Geopark Kaldera Batur
5) Program pembenahan tata kelola dan Penatan Obyek-obyek Wisata

3. Pertanian
Program pada urusan pemerintahan pilihan pertanian Kabupaten Bangli
tahun 2016-2021 adalah:
1) Program Peningkatkan Kesejahteraan Petani
2) Program Peningkatan Ketahanan Pangan (pertanian/ perkebunan)
3) Program peningkatan pemasaran hasil produksi
pertanian/perkebunan
4) Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan
5) program peningkatan produksi pertanian/perkebunan
6) Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan
7) Program Pengembangan Agribisnis
8) Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
9) Program peningkatan produksi hasil peternakan
10) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani (Peternakan)

VII - 17
Pemerintah Kabupaten Bangli

4. Kehutanan
Program pada urusan pemerintahan pilihan kehutanan Kabupaten
Bangli tahun 2016-2021 adalah:
1) Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
2) Program perlindungan dan konservasi sumber daya hutan

5. Energi Dan Sumber Daya Mineral


Program pada urusan pilihan energi dan sumber daya mineral
Kabupaten Bangli tahun 2016-2021 adalah:
1) Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang
berpotensi merusak lingkungan

6. Perdagangan
Program pada urusan pilihan perdagangan Kabupaten Bangli tahun
2016-2021 adalah:
1) Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
2) Program Peningkatan dan Pengembangan Eksport
3) Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
4) Program pembinaan pedagang kaki lima dan asongan

7. Perindustrian
Program pada urusan pemerintahan pilihan perindustrian Kabupaten
Bangli Tahun 2016-2021 adalah:
1) Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistim Produksi
2) Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
3) Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
4) Program pengembangan sentra-sentra industri potensial

8. Transmigrasi
Program pada urusan pemerintahan pilihan transmigrasi Kabupaten
Bangli Tahun 2016-2021 adalah:
1) Program Tranmigrasi Regional

D. Penunjang Urusan Pemerintahan


1. Perencanaan
Program pada penunjang urusan pemerintahan daerah perencanaan
Kabupaten Bangli Tahun 2016-2021 adalah:
1) Program Kerjasama Pembangunan
2) Program perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat
tumbuh
3) Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan
pembangunan daerah
4) Program perencanaan pembangunan daerah
5) Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi
6) Program Perencanaan Sosial Budaya
7) Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam

VII - 18
Pemerintah Kabupaten Bangli

2. Keuangan
Program pada penunjang urusan pemerintahan daerah keuangan
Kabupaten Bangli Tahun 2016-2021adalah:
1) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan
Daerah
2) Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan
Kabupaten

3. Kepegawaian serta pendidikan dan pelatihan


Program pada penunjang urusan pemerintahan daerah kepegawaian,
pendidikan dan pelatihan Kabupaten Bangli Tahun 2016-2021 adalah:
1) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
2) Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

4. Penelitian dan pengembangan


Program pada penunjang urusan pemerintahan daerah penelitian dan
pengembangan Kabupaten Bangli Tahun 2016-2021 adalah:
1) Program Penelitian dan pengembangan
2) Program Sistem Inovasi daerah (SIDa)

5. Sekretariat DPRD
Program pada penunjang urusan pemerintahan daerah Sekretariat
DPRD Kabupaten Bangli Tahun 2016-2021 adalah:
1) Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat
Daerah

6. Sekretariat Daerah
Program pada penunjang urusan pemerintahan daerah Sekretariat
Daerah Kabupaten Bangli Tahun 2016-2021 adalah:
1) Program peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/wakil
kepala daerah
2) Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah
3) Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan
4) Program Penataan Daerah Otonomi Baru

7. Inspektorat
Program pada penunjang urusan pemerintahan daerah inspektorat
Kabupaten Bangli Tahun 2016-2021 adalah:
1) Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian
pelaksanaan kebijakan KDH
2) Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan
aparatur pengawasan

8. Kesbang Poldagri
Program pada penunjang urusan pemerintahan daerah Kesbang Poldagri
Kabupaten Bangli Tahun 2016-2021 adalah:
1) Program pengembangan wawasan kebangsaan

VII - 19
Pemerintah Kabupaten Bangli

2) Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan


3) Program pendidikan politik masyarakat

9. Perizinan Terpadu
Program pada penunjang urusan pemerintahan daerah perijinan
Kabupaten Bangli Tahun 2016-2021 adalah :
1) Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi

10. Penanggulangan Bencana Daerah


Program pada penunjang urusan pemerintahan daerah penanggulangan
bencana daerah Kabupaten Bangli Tahun 2016-2021 adalah:
1) Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana
alam
2) Program Penanganan Darurat Bencana
3) Program Rehabilitasi dan Rekontruksi Pasca Bencana

11. Kecamatan
Program pada penunjang urusan pemerintahan daerah kecamatan
Kabupaten Bangli Tahun 2016-2021 adalah :
1) Program Penataan Administrasi Kependudukan
2) Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun
desa

VII - 20
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tabel 7.3
Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Kabupaten Bangli 2016–2021

Target Capaian
Kinerja Program
Indikator Kinerja Bidang
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kondisi Kondisi Pembangunan PD
Utama Urusan
awal Akhir Daerah
2016 2021
1  Meningkatnya  Intensifikasi  Melakukan Cakupan penelitian dan Program Penelitian
Penelitian dan Bappeda &
prokduktivitas dan penelitian dan pengembangan yang 0 50% dan Pengembangan
Pengembangan PM
pertanian dan ekstensifikasi pengembangan dilaksanakan
guna Persentase peningkatan Program Peningkatan
perikanan pertanian dan
meningkatkan pengetahuan dan Penerapan Teknologi
guna perikanan guna 10% 70% Pertanian P3
produktivitas dan ketrampilan petani Pertanian/
ketahanan ketahanan kualitas hasil Perkebunan
pangan pangan pertanian dalam Persentase peningkatan Program
rangka kedaulatan pengetahuan dan pemberdayaan
pangan ketrampilan penyuluh 10,42% 10,42% penyuluh Pertanian P3
pertanian/perkebunan
lapangan
 Memetakan Produktivitas Padi atau Program Peningkatan
potensi pertanian, bahan pangan utama lokal 4,83 5,18 Ketahanan Pangan
Pertanian P3
peternakan, lainnya per hektar ton/Ha ton/Ha (pertanian/
perkebunan dan perkebunan)
perikanan Produktivitas tanaman Program
125 143
hortikultura unggulan per Pengembangan Pertanian P3
ton/Ha ton/Ha
hektar Agribisnis
Persentase populasi ternak Program peningkatan
meningkat 3% 10,5% produksi hasil Pertanian P2
peternakan
 Meningkatkan Produktivitas tanaman program peningkatan
0,27 0,44
produktivitas dan perkebunan unggulan per produksi Pertanian P3
ton/Ha ton/Ha
kualitas hasil hektar pertanian/perkebunan
potensi pertanian, Persentase populasi ternak Program peningkatan
peternakan, meningkat 3% 10,5% produksi hasil Pertanian P3
peternakan

VII - 21
Pemerintah Kabupaten Bangli

Target Capaian
Kinerja Program
Indikator Kinerja Bidang
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kondisi Kondisi Pembangunan PD
Utama Urusan
awal Akhir Daerah
2016 2021
perkebunan dan Persentase Produksi Program
Kelautan
perikanan Perikanan budidaya 1,43% 1,55% pengembangan P2
Perikanan
termasuk sayuran budidaya perikanan
Produktivitas tanaman Program
125 143
hortikultura unggulan per Pengembangan Pertanian P3
ton/Ha ton/Ha
hektar Agribisnis
 Meningkatkan Produktivitas Padi atau Program Peningkatan
produktivitas dan bahan pangan utama lokal Ketahanan Pangan
4,83 5,18
kualitas hasil lainnya per hektar (pertanian/ Pertanian P3
ton/Ha ton/Ha
potensi kelapa perkebunan)
sebagai
perkebunan Produktivitas tanaman program peningkatan
ungulan perkebunan unggulan per 0,27 0,44 produksi
Pertanian P3
hektar ton/Ha ton/Ha pertanian/perkebunan

 Meningkatkan Persentase populasi ternak Program peningkatan


produktivitas dan meningkat produksi hasil
kualitas hasil peternakan
3% 10,5% Pertanian P2
potensi sapi bali,
babi bali, itik bali
dan ayam bali
 Memperkuat Produktivitas Padi atau Program Peningkatan
peningkatan bahan pangan utama lokal Ketahanan Pangan
4,83 5,18
ketahanan pangan lainnya per hektar (pertanian/ Pertanian P3
ton/Ha ton/Ha
melalui perkebunan)
perlindungan
sawah, Rasio sarana jaringan Program
perlindungan irigasi yang baik Pengembangan dan
Pekerjaan
sumber daya air, Pengelolaan Jaringan
37,39% 100% Umum dan PU
kesuburan tanah, Irigasi, Rawa dan
Penataan Ruang
dan akses produksi Jaringan Pengairan
Lainnya

VII - 22
Pemerintah Kabupaten Bangli

Target Capaian
Kinerja Program
Indikator Kinerja Bidang
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kondisi Kondisi Pembangunan PD
Utama Urusan
awal Akhir Daerah
2016 2021
Persentase embung yang Program
terbangun Pengembangan,
Pekerjaan
Pengelolaan, dan
0% 100% Umum dan PU
Konservasi Sungai,
Penataan Ruang
Danau dan Sumber
Daya Air Lainnya
 Meningkatkan Produktivitas tanaman Program
produksi buah hortikultura unggulan per Pengembangan
lokal, seperti sawo, hektar 125 143 Agribisnis
Pertanian P3
wani dan lain ton/Ha ton/Ha
sebagainya.

 Mengaktifkan Produktivitas Padi atau Program Peningkatan


sekee manyi bahan pangan utama lokal Ketahanan Pangan
lainnya per hektar (pertanian/
4,83 5,18
 Memperkuat ton/Ha ton/Ha
perkebunan) Pertanian P3
kelembagaan
Subak

 Mempertegas Persentase ketersediaan Program Peningkatan


Kantor
peningkatan beras Ketahanan Pangan
66% 72% Pangan Ketahanan
kedaulatan beras (Pertanian/
Pangan
Perkebunan)
Persentase skor pola Program Peningkatan
pangan harapan Diversifikasi dan Kantor
88,05% 88,50% Ketahanan Pangan Pangan Ketahanan
Masyarakat Pangan

 Mengembangkan Persentase ketersediaan Program pengelolaan


kelestarian ruang terbuka hijau dari ruang terbuka hijau Lingkungan
5% 35,00% BLH
pertanian Tanaman luas kabupaten Bangli (RTH) Hidup
Bumi Banten

VII - 23
Pemerintah Kabupaten Bangli

Target Capaian
Kinerja Program
Indikator Kinerja Bidang
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kondisi Kondisi Pembangunan PD
Utama Urusan
awal Akhir Daerah
2016 2021
2 Meningkatnya Penguatan  Mengembangkan Persentase peningkatan Program Peningkatan
pemberdayaa perekonomian pemberdayaan Keberdayaan Masyarakat Keberdayaan Pemberdayaan
n masyarakat desa dan masyarakat desa. Perdesaan 65% 90% Masyarakat masyarakat BPMPD
Perdesaan Desa
desa guna pemberdayaan
produktivitas masyarakat
Persentase peningkatan Program
perekonomian desa ekonomi pedesaaan pengembangan Pemberdayaan
lokal 87% 92% lembaga ekonomi masyarakat BPMPD
pedesaan Desa

 Pengembangan Persentase Peningkatan Program


kerajinan tenun di Efisiensi perdagangan Peningkatan
pedesaan dan dalam negeri Efisiensi
54,16% 8,33% Perdagangan Disperindag
perkotaan Perdagangan Dalam
Negeri

Persentase peningkatan Program


jumlah UMKM memiliki Pengembangan
kewirausahaan Kewirausahaan dan
Koperasi dan DiskopUMK
0,73% 2,57% Keunggulan
UKM M
Kompetitif Usaha
Kecil Menengah

Persentase peningkatan Program


jumlah UMKM yang Pengembangan
memiliki daya saing dan Sistem Pendukung
promosi Usaha Bagi Usaha
Koperasi dan DiskopUMK
1,46% 3,47% Mikro Kecil dan
UKM M
Menengah

VII - 24
Pemerintah Kabupaten Bangli

Target Capaian
Kinerja Program
Indikator Kinerja Bidang
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kondisi Kondisi Pembangunan PD
Utama Urusan
awal Akhir Daerah
2016 2021
3  Meningkatnya  Intensifikasi  Pemetaan dan Persentase peningkatan Program peningkatan
pendapatan dan penggalian pengelolaan keuangan dan pengembangan
90% 90% Keuangan Dispenda
asli daerah ekstensifikasi potensi PAD daerah pengelolaan
keuangan daerah
Sumber-
 Meningkatkan Persentase Optimalisasi Program
sumber PAD Pemanfaatan Teknologi Optimalisasi Perizinan Kantor
pemanfaatan
95% 100%
Teknologi Informasi Pemanfaatan terpadu Perizinan
Informasi Teknologi Informasi
 Meningkatkan Persentase Penegakkan Program penegakkan Ketentraman,
Pengendalian Peraturan Perundang- Peraturan Perudang- Ketertiban
Perijinan Undangan 13% 100% Undangan (PERDA/ Umum dan POL PP
(PERDA/PERKADA) PERKADA) Perlindungan
Masyarakat
4  Meningkatnya  pembangunan,  Meningkatkan Persentase Daya Tarik Program
ketersediaan peningkatan kuantitas maupun Wisata yang tertangani Pengembangan
25% 84% Pariwisata Disbudpar
insfrastruktur kualitas sarana Destinasi Pariwisata
infrastruktur
dan prasarana
dasar guna penunjang
penunjang Daya Persentase Pembangunan Program
mendukung objek wisata Tarik Wisata sarana dan prasarana di pembenahan tata
tata kelola (DTW) Desa Wisata 0% 90% kelola dan Penatan Pariwisata Disbudpar
Daya Tarik Obyek-obyek Wisata
Wisata (DTW)
Persentase jalan dan Program
Pekerjaan
jembatan yang terbangun pembangunan jalan
31% 100% Umum dan PU
dan jembatan
Penataan Ruang
Panjang saluran drainase/ Program Pekerjaan
gorong-gorong terbangun pembangunan Umum dan
saluran Penataan Ruang
17% 100% PU
drainase/gorong-
gorong

VII - 25
Pemerintah Kabupaten Bangli

Target Capaian
Kinerja Program
Indikator Kinerja Bidang
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kondisi Kondisi Pembangunan PD
Utama Urusan
awal Akhir Daerah
2016 2021
Persentase Program Pekerjaan
Turap/Talud/Bronjong yang 24% 100% Pembangunan Umum dan PU
dibangun turap/talud/bronjong Penataan Ruang
Persentase rehabilitasi / Program rehabilitasi Pekerjaan
pemeliharaan jalan dan 17% 100% /pemeliharaan jalan Umum dan PU
jembatan dan jembatan Penataan Ruang
Persentase sarana dan Program peningkatan Pekerjaan
prasarana dalam kondisi 10% 100% sarana dan prasarana Umum dan PU
baik kebinamargaan Penataan Ruang
Persentase Pengembangan Program Pekerjaan
Pengelolaan Air Minum Pengembangan Umum dan
dan Air Limbah 9,87% 100% Kinerja Pengelolaan Penataan Ruang PU
Air Minum dan Air
Limbah
Persentase Infrastruktur Program Pekerjaan
kawasan cepat tumbuh Pembangunan Umum dan
3,74% 50% PU
Wilayah Strategis Penataan Ruang
dan Cepat Tumbuh
Persentase sarana dan Program Pekerjaan
prasarana infrastruktur Pembangunan Umum dan
30,18% 100% PU
perdesaan yang baik Infrasturktur Penataan Ruang
Pedesaan
 Peningkatan  Meningkatkan Persentase Geosite yang Program Penguatan
kualitas pelestarian tertangani Keberadaan Geopark
pengelolaan panorama alam Kaldera Batur
9% 90% Pariwisata Disbudpar
dan daerah tujuan
tata ruang dan
wisata
objek wisata
 Melakukan persentase lahan kritis Perlindungan dan
rehabilitasi daerah Konservasi Sumber Lingkungan BLH
50,60% 30,30%
kritis dalam Daya Alam Hidup

VII - 26
Pemerintah Kabupaten Bangli

Target Capaian
Kinerja Program
Indikator Kinerja Bidang
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kondisi Kondisi Pembangunan PD
Utama Urusan
awal Akhir Daerah
2016 2021
berbagai Persentase pengelolaan Program pengelolaan
aspeknya, tahura ruang terbuka hijau dari ruang terbuka hijau
dan daerah luas kabupaten Bangli (RTH)
Lingkungan BLH
terbuka hijau, 5% 35,00%
Hidup
reboisasi dan
penghijauan

 Meningkatkan Jumlah dokumen Program Pekerjaan


2 3 Bappeda PM
kualitas tataruang perencanaan tata ruang Perencanaan Tata Umum dan
dokumen dokumen dan PU
dan kuantitas Ruang Penataan ruang
Daya Tarik Jumlah dok. pemanfaatan Program Pekerjaan
1
Wisata (DTW) ruang sesuai aturan 0 Pemanfaatan Ruang Umum dan DPU
dokumen
Penataan ruang
Persentase Pengawasan Program Pekerjaan
1 1 Bappeda PM
pemanfaatan ruang Pengendalian Umum dan
dokumen dokumen dan DPU
Pemanfaatan Ruang Penataan ruang
Persentase sarana dan Program
prasarana infrastruktur Pembangunan Pekerjaan
perdesaan yang baik 30,18% 100% Infrasturktur Umum dan DPU
Pedesaan Penataan ruang

5  Meningkatnya  Peningkatan  Meningkatkan Persentase Pembangunan Program


ketersediaan ketersediaan kualitas dan Prasarana dan fasilitas Pembangunan
sarana dan dan kualitas kuantitas sarana perhubungan Prasarana dan Dishubkomin
7,69% 100% Perhubungan
perhubungan , Fasilitas fo
prasarana fasilitas
komunikasi dan Perhubungan
perhubungan, perhubungan, informatika
komunikasi pengelolaan Persentase Rehabilitasi dan Program Rehabilitasi
dan komunikasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Pemeliharaan
informatika informatika Dishubkomin
dan Fasiitas LLAJ 6,24% 100% Prasarana dan Perhubungan
fo
guna Fasiitas LLAJ

VII - 27
Pemerintah Kabupaten Bangli

Target Capaian
Kinerja Program
Indikator Kinerja Bidang
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kondisi Kondisi Pembangunan PD
Utama Urusan
awal Akhir Daerah
2016 2021
mendukung Persentase Peningkatan Program Peningkatan
Dishubkomin
tata kelola Pelayanan Angkutan 5,67% 100% Pelayanan Angkutan Perhubungan
fo
Daya Tarik
Wisata Persentase Pembangunan Program
Sarana dan Prasarana Pembangunan Sarana
(DTW) Dishubkomin
Perhubungan 10% 100% dan Prasarana Perhubungan
fo
Perhubungan

Persentase Pengendalian Program


dan Pengamanan Lalu Pengendalian dan
Dishubkomin
lintas 1,34% 100% Pengamanan Lalu Perhubungan
fo
lintas

Persentase pengembangan Program


Komunikasi, Informasi dan Pengembangan
Media Massa Komunikasi, Komunikasi Dishubkomin
4,47% 100%
Informasi dan Media dan Informatika fo
Massa

Persentase Pengkajian dan Program pengkajian


Penelitian Bidang dan penelitian bidang
Komunikasi Dishubkomin
Komunikasi dan Informasi 0% 100% informasi dan
dan Informatika fo
komunikasi

Persentase Fasilitasi Program fasilitasi


Peningkatan SDM Bidang Peningkatan SDM
Komunikasi Dishubkomin
Komunikasi dan Informasi 10% 100% bidang komunikasi
dan Informatika fo
dan informasi

Persentase Fasilitasi Program Kerja Sama


Komunikasi Dishubkomin
Peningkatan SDM Bidang 3,54% 100% Informasi dengan
dan Informatika fo
Komunikasi dan Informasi Mas Media

VII - 28
Pemerintah Kabupaten Bangli

Target Capaian
Kinerja Program
Indikator Kinerja Bidang
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kondisi Kondisi Pembangunan PD
Utama Urusan
awal Akhir Daerah
2016 2021
6  Menurunnya  Penanggulanga  Memastikan Persentase Peningkatan Program Jaminan
angka n kemiskinan, jaminan sosial Jaminan Kesehatan Pemeliharaan
25% 75% Kesehatan Dinkes
pengangguran Masyarakat (JKN, Kesehatan
kemiskinan
Jamkesda, DLL) Masyarakat
dan
Cakupan Pelayanan dan Program Pelayanan
peningkatan rehabilitasi kesejahteraan dan Rehabilitasi Dinsosnakert
pemberdayaan 56,65% 57,34% Sosial
sosial Kesejahteraan Sosial rans
masyarakat
miskin Cakupan pembinaan anak Program pembinaan Dinsosnakert
5,18% 27,03% Sosial
terlantar anak terlantar rans
Cakupan Pembinaan para Program pembinaan
Dinsosnakert
Penyandang Cacat dan Eks 5,75% 6,83% para penyandang Sosial
rans
Trauma cacat dan trauma
Cakupan peningkatan Program pembinaan
Dinsosnakert
pranan Panti Asuhan 5,45% 27,27% panti asuhan/panti Sosial
rans
jompo
Cakupan Pembinaan para Program pembinaan
Penyandang Cacat dan Eks eks penyandang
Trauma penyakit sosial (eks Dinsosnakert
0,25% 25,69% Sosial
narapidana, PSK, rans
narkoba dan penyakit
sosial lainnya)
Cakupan berfungsinya Pemberdayaan
Kelembagaan Kelembagaan Dinsosnakert
100 100 Sosial
Kesejahteraan Sosial Kesejahteraan Sosial rans

 Membangun Persentase jumlah Program Kerjasama


kerjasama dan kerjasama dengan dunia Pembangunan
memperkuat usaha/lembaga
0 24% Perencanaan Bappeda PM
hubungan dunia
usaha dan potensi
lokal

VII - 29
Pemerintah Kabupaten Bangli

Target Capaian
Kinerja Program
Indikator Kinerja Bidang
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kondisi Kondisi Pembangunan PD
Utama Urusan
awal Akhir Daerah
2016 2021
 Peningkatkan Persentase peningkatan Program Peningkatan
Gerakan Keberdayaan Masyarakat Keberdayaan
Pembangunan Perdesaan Masyarakat
Desa Sistem Perdesaan
Gotong Royong Pemberdayaan
(Gerbangdesigot) 65% 90% Masyarakat BPMPD
dan Gerakan Desa
pembangunan
Sistem Gotong
Royong Kota
(Gerbangsigota)
 Membina dan Persentase partisipasi Program Keserasian
Pemberdayaan
memberdayakan perempuan di lembaga Kebijakan
39% dan 40% dan perempuan dan
organisasi pemerintah dan Cakupan Peningkatan Kualitas BPPKB
10% 50% perlindungan
perempuan pengembangan Kabupaten Anak dan Perempuan
anak
Layak Anak (KLA)
Jumlah orang yang terdidik Program peningkatan Pemberdayaan
dan terlatih peningkatan peran serta dan perempuan dan
0 50 orang BPPKB
peran serta dan kesetaraan kesetaraan gender perlindungan
gender dalam pembangunan anak
 Melakukan Persentase pengembangan Program
peningkatan perumahan Pengembangan Perumahan
pembangunan Perumahan Rakyat dan PU dan Tata
0,13 100
Rumah Layak Kawasan Kota
Huni (Bedah Permukiman
Rumah)
7  Meningkatnya  Peningkatan  Meningkatkan Persentase peningkatan Program Obat dan
cakupan Kualitas kualitas sarana dan pengadaan obat dan 57,14 71,43 Perbekelan Kesehatan Dinkes
Pelayanan prasarana perbekalan kesehatan Kesehatan
layanan
kesehatan Persentase Peningkatan Program Pengawasan
kesehatan Kesehatan
Pengawasan Obat dan 75 100 Obat dan Makanan Kesehatan Dinkes
Makanan

VII - 30
Pemerintah Kabupaten Bangli

Target Capaian
Kinerja Program
Indikator Kinerja Bidang
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kondisi Kondisi Pembangunan PD
Utama Urusan
awal Akhir Daerah
2016 2021
Persentase Peningkatan Program standarisasi
Dinkes dan
Standarisasi Pelayanan 66,67 66,67 pelayanan kesehatan Kesehatan
RSU
Kesehatan
Kebutuhan akan sarana dan Program Pengadaan,
prasana rumah sakit Peningkatan Sarana
terpenuhi dan Prasarana
Rumah Sakit/Rumah
3 3 Kesehatan RSU
Sakit Jiwa/Rumah
Sakit Paru-
Paru/Rumah Sakit
Mata
Ketersedian alat kesehatan Program
dan sarana penunjang 100 100 Pengembangan Kesehatan RSU
Rumah Sakit Daerah
cakupan pelayanan BLUD Program Peningkatan
yang tertangani Pelayanan
1 1 Kesehatan RSU
Kesehatan Pada
BLUD
Persentase Peningkatan Program
Pengembangan Mutu Peningkatan
SDM Pelayanan Kesehatan Pengembangan
N/A 100 Kesehatan Dinkes
Masyarakat Mutu SDM
Pelayanan Kesehatan
Masyarakat
Persentase Peningkatan Program Peningkatan
Manajemen Pelayanan N/A 100 Manajemen Kesehatan Dinkes
Kesehatan Pelayanan Kesehatan
 Peningkatan akses Persentase Peningkatan dan Program pengadaan,
kesehatan melalui Perbaikan Sarana dan peningkatan dan
Poskesdes, Prasarana Puskesmas/ 22,22 40,74 perbaikan sarana dan Kesehatan Dinkes
Polindes dan Pustu Pustu dan Jaringannya prasarana
puskesmas/

VII - 31
Pemerintah Kabupaten Bangli

Target Capaian
Kinerja Program
Indikator Kinerja Bidang
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kondisi Kondisi Pembangunan PD
Utama Urusan
awal Akhir Daerah
2016 2021
puskesmas pembantu
dan jaringannya
 Meningkatkan Persentase Peningkatan Program Upaya
pelayanan Upaya Kesehatan 43,48 100 Kesehatan Kesehatan Dinkes
kesehatan Masyarakat Masyarakat
khususnya pada Persentase Pengembangan Program
penduduk yang Obat dan Makanan 0 70 Pengembangan Obat Kesehatan Dinkes
kurang mampu Asli Indonesia
Persentase Peningkatan Program Promosi
Promosi Kesehatan dan Kesehatan dan
33,30 88,88 Kesehatan Dinkes
Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan
Masyarakat
Persentase Peningkatan Program Perbaikan
25 75 Kesehatan Dinkes
Perbaikan Gizi Masyarakat Gizi Masyarakat
Persentase Peningkatan Program pencegahan
Pencegahan dan dan penanggulangan
penanggulangan Penyakit penyakit menular
73,33 100 Kesehatan Dinkes
Menular Pencegahan
Penularan Penyakit
Endemik/epidemik
Persentase Peningkatan Program kemitraan
Kemitraan Pelayanan 66,67 100 peningkatan Kesehatan Dinkes
Masyarakat pelayanan kesehatan
Persentase Peningkatan Program peningkatan
Pelayanan Kesehatan 50 100 pelayanan kesehatan Kesehatan Dinkes
Lansia lansia
Persentase Peningkatan Program peningkatan
Keselamatan Ibu 25 100 keselamatan ibu Kesehatan Dinkes
Melahirkan Anak melahirkan dan anak
Persentase Peningkatan Program Bantuan
Bantuan Operasional 50 100 Operasional Kesehatan Dinkes
Kesehatan (BOK) Kesehatan (BOK)

VII - 32
Pemerintah Kabupaten Bangli

Target Capaian
Kinerja Program
Indikator Kinerja Bidang
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kondisi Kondisi Pembangunan PD
Utama Urusan
awal Akhir Daerah
2016 2021
Persentase Peningkatan Program Jaminan
Jaminan Kesehatan Pemeliharaan
25 75 Kesehatan Dinkes
Masyarakat (JKN, Kesehatan
Jamkesda, DLL) Masyarakat
Persentase Peningkatan dan Program Kesehatan
Keselamatan Kerja N.A 100 dan Keselamatan Kesehatan Dinkes
Kerja
8  Meningkatnya  Peningkatan  Meningkatkan PersentasePeningkatanPeng Program
Dinas
cakupan mutu dan kesadaran embangan Lingkungan 75 75 Pengembangan Kesehatan
Kesehatan
layanan sosial jangkauan masyarakat akan Sehat Lingkungan Sehat
PHBS Persentase Lingkungan Program Lingkungan Perumahan
dasar pelayanan
Sehat Perumahan Sehat Perumahan Rakyat dan
sosial 0% 100% Tata Kota
Kawasan
Permukiman
Persentase Pemberdayaan Program Perumahan
Komunitas Perumahan Pemberdayaan Rakyat dan PU+Tata
0,56% 100,00%
Komunitas Kawasan Kota
Perumahan Permukiman
 Meningkatkan Persentase Penyelesaian Program Penguatan Pemberdayaan
perlindungan pengaduan perlindungan Kelembagaan perempuan dan
100% 100% BPPKB
perempuan dan perempuan dan anak dari Pengarusutamaan perlindungan
anak tindakan kekerasan Gender dan Anak anak
Persentase KDRT dan Program Peningkatan Pemberdayaan
Persentase Partisipasi 0,003% 0,002% Kualitas Hidup dan perempuan dan
BPPKB
perempuan di lembaga dan 0% dan 50% Perlindungan perlindungan
swasta Perempuan anak
 Meningkatkan Persentase Laju Program Keluarga Pengendalian
pembinaan Pertumbuhan Penduduk Berencana penduduk dan
kepesertaan dan keluarga
1,07% 1,05% BPPKB
kemandirian berencana
berKB

VII - 33
Pemerintah Kabupaten Bangli

Target Capaian
Kinerja Program
Indikator Kinerja Bidang
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kondisi Kondisi Pembangunan PD
Utama Urusan
awal Akhir Daerah
2016 2021
Persentase angka kelahiran Program Kesehatan Pengendalian
pada remaja usia 15-19 ASFR ASFR Reproduksi Remaja penduduk dan
BPPKB
tahun (ASFR 15-19 tahun) 42/1000 38/1000 keluarga
berencana
Persentase peserta KB Program pelayanan Pengendalian
MKJP kontrasepsi penduduk dan
0 0 BPPKB
keluarga
berencana
Jumlah Kampung KB yang Program pembinaan
Pengendalian
terbentuk 2 peran serta
penduduk dan
0 Kampun masyarakat dalam BPPKB
keluarga
g KB pelayanan KB/KR
berencana
yang mandiri
Persentase AKI dan AKB AKI Program promosi
AKI 102/100. kesehatan ibu, bayi
102/100. 000 dan anak melalui Pengendalian
000 kelahira kelompok kegiatan di penduduk dan
kelahiran n masyarakat keluarga BPPKB
AKB AKB berencana
7/1.000 7/1.000
kelahiran kelahira
n
Jumlah PIK-R yang Program Pengendalian
terbentuk dan terbina pengembangan pusat penduduk dan
45 PIK-
20 PIK-R pelayanan informasi keluarga BPPKB
R
dan konseling KRR berencana

Jumlah SMP dan Program peningkatan Pengendalian


6 SMP
SMA/SMK yang penanggulangan penduduk dan
dan 4
mendapatkan penyuluhan 0 narkoba, PMS keluarga BPPKB
SMA/S
penanggulangan narkoba termasuk HIV/AIDS berencana
MK
dan PMS

VII - 34
Pemerintah Kabupaten Bangli

Target Capaian
Kinerja Program
Indikator Kinerja Bidang
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kondisi Kondisi Pembangunan PD
Utama Urusan
awal Akhir Daerah
2016 2021
Jumlah BKB Kit yang Program
tersedia pengembangan Pengendalian
bahan informasi penduduk dan
0 50 buah tentang pengasuhan keluarga BPPKB
dan pembinaan berencana
tumbuh kembang
anak
Jumlah Tenaga Program penyiapan Pengendalian
Pendamping Kelompok tenaga penduduk dan
BKB di Kecamatan 0 50 org pendampingan keluarga BPPKB
kelompok bina berencana
keluarga
Persentase Keluarga Pra Program Nyama Pengendalian
Sejahtera dan KS-I Anyar penduduk dan
5% 3% keluarga BPPKB
berencana

Persentase JKeluarga Pra Program Posdaya Pengendalian


Sejahtera dan KS-I penduduk dan
5% 3% BPPKB
keluarga
berencana
 Meningkatkan Cakupan Pemberdayaan Pemberdayaan Fakir
penangan terhadap Fakir Miskin, Komunitas Miskin, Komunitas
fakir miskin dan Adat Terpencil (KAT) dan Adat Terpencil
Dinsosnakert
PMKS Penyandang Masalah 36,53% 75,14% (KAT) dan Sosial
ran
Kesejahteraan Sosial Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial
(PMKS) Lainnya
 Meningkatkan Jumlah Terkirimnya Program Tranmigrasi
minat dan kualitas Transmigran Regional Dinsosnakert
0 50 KK Transmigrasi
para calon ran
transmigran

VII - 35
Pemerintah Kabupaten Bangli

Target Capaian
Kinerja Program
Indikator Kinerja Bidang
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kondisi Kondisi Pembangunan PD
Utama Urusan
awal Akhir Daerah
2016 2021
 Meningkatkan Persentase Penataan Program Penataan Administrasi
tertib administrasi Administrasi Administrasi Kependudukan
51,80% 66,80% Disdukcapil
umum Kependudukan Kependudukan dan Catatan
Sipil
9  Meningkatnya  Meningkatkan  Memantapkan APK PAUD Program Pendidikan
manajemen akses layanan pemenuhan Usia Dini
68% 87, 03 % Pendidikan Disdik
pendidikan, pendidikan dan kebutuhan
PAUD/TK
dan pariwisata pariwisata
 Memantapkan Cakupan layanan Program Wajib
pemenuhan pendidikan dasar Sembilan Belajar Pendidikan
80% 100% Pendidikan Disdik
kebutuhan Dikdas tahun Dasar Sembilan
da Wajar 9 Tahun Tahun
Cakupan layanan Program Pendidikan
65% 90% Pendidikan Disdik
pendidikan non formal(%) Non Formal
 Mendukung Wajar Cakupan Peningkatan Mutu Program Peningkatan
12 tahun Pendidik dan Tenaga Mutu Pendidik dan
75% 100% Pendidikan Disdik
Kependidikan Tenaga
Kependidikan
Cakupan Pelayanan Program manajemen
Pendidikan 70% 95% Pelayanan Pendidikan Disdik
Pendidikan
Cakupan Pengembangan Program
Keprofesian Berkelanjutan Pengembangan
68% 100% Pendidikan Disdik
Keprofesian
Berkelanjutan (PKB)
 Meningkatkan Persentase peningkatan Program
Kantor
tatakelola kunjungan ke perpustakaan Pengembangan
Perpustakaan,
perpustakaan dan umum daerah 33,63% 100% Budaya Baca dan Perpustakaan
Arsip dan
arsip Pembinaan
Dokumentasi
Perpustakaan
Persentase peningkatan Program Peningkatan Kantor
37,60% 62,60% Perpustakaan
jumlah sarana dan Sarana Prasarana Perpustakaan,

VII - 36
Pemerintah Kabupaten Bangli

Target Capaian
Kinerja Program
Indikator Kinerja Bidang
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kondisi Kondisi Pembangunan PD
Utama Urusan
awal Akhir Daerah
2016 2021
prasarana pada Perpustakaan Umum Arsip dan
perpustakaan umum Daerah Dokumentasi
Kabupaten Bangli
 Meningkatkan Cakupan Peningkatan Program peningkatan
Kepemudaan
pembinaan dan Peran Sera Kepemudaan 63% 80% peran serta Disdik
dan Olah Raga
kualitas sarana kepemudaan
prasarana olahraga Cakupan pembinaan dan Program Pembinaan
Kepemudaan
pemasyarakatan olah raga 70% 90% dan Pemasyarakatan Disdik
dan Olah Raga
Olah Raga
 Mengembangkan Persentase Daya Tarik Program
desti wisata baru: Wisata yang tertangani, Pengembangan
Wisata Agro, 25% 84% Destinasi Pariwisata Pariwisata Disbudpar
Wisata Spiritual,
Wisata Alam dll
 Pengembangan Persentase Keterlibatan Program
SDM Pariwisata Masyarakat dalam Pengembangan
25% 70% Pariwisata Disbudpar
dengan melibatkan Pelestarian Pariwisata dan Kemitraan
desa adat. Budaya
10  Meningkatnya  Peningkatan  Meningkatkan Persentase Pengolahan Program
manajemen cakupan kelestarian sampah Pengembangan
lingkungan pengelolaan, lingkungan Kinerja Pengelolaan
Lingkungan
termasuk 33% 60% Persampahan BLH
penataan Hidup
pengendalian
lingkungan pemanfaatan
hidup dan danau
partisipsi Persentase usaha/kegiatan Program
masyarakat yang terawasi Pengendalian
Lingkungan
dalam menjaga 20% 100% Pencemaran dan BLH
Hidup
kelestarian Perusakan
Lingkungan Hidup

VII - 37
Pemerintah Kabupaten Bangli

Target Capaian
Kinerja Program
Indikator Kinerja Bidang
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kondisi Kondisi Pembangunan PD
Utama Urusan
awal Akhir Daerah
2016 2021
lingkungan  Meningkatkan Persentase status Program Peningkatan
peran serta Lingkungan Hidup Daerah Kualitas dan Akses
Lingkungan
masyarakat dalam Kabupaten Bangli 11,18% 100% Informasi Sumber BLH
Hidup
mengamankan Daya Alam dan
pelestarian daerah Lingkungan Hidup
tangkapan air, Persentase pengendalian Program peningkatan
resapan air, daerah sumber polusi bergerak pengendalian polusi
cadangan air, yang terpantau
sempadan (jalan, Lingkungan
1,00% 16,67% BLH
sungai, jurang, Hidup
danau), darah
perlindungan
jurang
11  Meningkatnya  Peningkatan  Penguatan Persentase penguatan SDM Program Penguatan Pemberdayaan
kelembagaan kesesuaian keberadaan Desa Desa dan Banjar 85% 90% SDM Desa dan masyarakat BPMPD
aparatur struktur Adat Banjar desa
pemerintah organisasi  Meningkatkan Persentase Kesesuaian Penyempurnaan
kesesuaian struktur kelembagaan dengan Kelembagaan dan
perangkat
organisasi peraturan perundang- Manajeman
daerah dengan perangkat daerah undangan Perkantoran
kebutuhan dengan kebutuhan Penunjang
daerah 75% 97% Setda Ortal
daerah Urusan
 Meningkatkan
koordinasi antar
organisasi
perangkat daerah
12  Meningkatnya  Peningkatan  Meningkatkan Persentase penguatan SDM Program Penguatan
kelembagaan SDM Aparatur sumber daya Desa dan Banjar SDM Desa dan
aparatur desa dan Banjar Pemberdayaan
Desa Dinas, Desa, Desa 85% 90% Masyarakat BPMPD
kelurahan
Desa Adat/Desa Desa
Adat/Desa Pekraman dan
Pekraman Banjar

VII - 38
Pemerintah Kabupaten Bangli

Target Capaian
Kinerja Program
Indikator Kinerja Bidang
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kondisi Kondisi Pembangunan PD
Utama Urusan
awal Akhir Daerah
2016 2021
dan Banjar Adat/Banjar
Adat/Banjar Pekraman
Pekraman  Peningkatan  Meningkatkan Persentase Organisasi Program
kesadaran kesadaran Generasi Muda yang Pengembangan Penunjang Kesbangpold
70% 70%
berbangsa dan berbangsa dan memahami tentang Wawasan Urusan agri
bernegara Nasionalisme (%) Kebangsaan
bernegara
Persentase Organisasi Program kemitraan
Kemasyarakatan yang aktif pengembangan Penunjang Kesbangpold
75% 95%
dalam penguatan persatuan wawasan kebangsaan Urusan agri
dan kesatuan bangsa
Persentase Ormas yang Program Pendidikan
Penunjang Kesbangpold
mendapat Pendidikan 70% 70% Politik Masyarakat
Urusan agri
Politik Kebangsaan
13  Meningkatnya  Peningkatan  Meningkatkan Persentase Capaian Kinerja Program Peningkatan
Bagian
akuntabilitas tata kelola akuntabilitas Perangkat Daerah dengan Pengembangan
Penunjang Organisasi
kinerja penyelenggaraa kinerja pemerintah Nilai Kinerja dengan 0 50% sistem Pelaporan
Urusan dan
dari tingkat desa katagori B capaian kinerja dan
instansi n pemerintahan Tatalaksana
hingga kabupaten keuangan
pemerintah yang akuntabel Persentase Kesesuaian Penyempurnaan Bagian
kelembagaan dengan Kelembagaan dan Penunjang Organisasi
75% 97%
peraturan perundang- Manajeman Urusan dan
undangan Perkantoran Tatalaksana
Persentase Inovasi Peningkatan Kerja Bagian
Pelayanan Publik Sama Antar Penunjang Organisasi
0 20%
Pemerintah Daerah Urusan dan
Tatalaksana
Persentase SKPD yang Program peningkatan
Melaksanakan SPIP dan sistem pengawasan
Pengendalian Pelaksanaan internal dan Penunjang
7,85% 21,84% Inspektorat
Kebijakan Daerah pengendalian Urusan
pelaksanaan
kebijakan KDH

VII - 39
Pemerintah Kabupaten Bangli

Target Capaian
Kinerja Program
Indikator Kinerja Bidang
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kondisi Kondisi Pembangunan PD
Utama Urusan
awal Akhir Daerah
2016 2021
 Peningkatkan  Meningkatkan Persentase ASN yang Program Peningkatan Kepegawaian
kualitas dan profesionalisme memiliki sertifikat diklat Kapasitas Sumber serta
14% 16% BKD
kuantitas aparat pemerintah, peningkatan komptensi Daya Aparatur pendidikan dan
mulai dari tingkat pelatihan
data/informasi
Kabupaten, Persentase APIP yang Program peningkatan
pendukung Kecamatan, memenuhi standar profesionalisme Penunjang
pembangunan 8,17% 20,93% Inspektorat
sampai dengan kompetensi tenaga pemeriksa dan Urusan
daerah dan Desa aparatur pengawasan
penyelenggaraa  Meningkatkan persentase jumlah dokumen Program
n pemerintahan kualitas master plan pengembangan perencanaan
perencanaan wilayah strategis 0 21,25% pengembangan Perencanaan Bappeda PM
pembangunan wilayah strategis dan
daerah cepat tumbuh
Persentase peningkatan Program peningkatan
kualitas kelembagaan kapasitas
perencanaan pembangunan 10% 100% kelembagaan Perencanaan Bappeda PM
daerah perencanaan
pembangunan daerah
Persentase jumlah Perda Program
tentang perencanaan dan 16% 23% perencanaan Perencanaan Bappeda PM
keuangan daerah pembangunan daerah
Cakupan dokumen Program
perencanaan pembangunan Perencanaan
6,69% 18,33% Perencanaan Bappeda PM
ekonomi ( %) Pembangunan
Ekonomi
Persentase jumlah dokumen Program
perencanaan sosial budaya 19,86% 18,49% Perencanaan Sosial Perencanaan Bappeda PM
Budaya
persentase jumlah dokumen Program perencanaan
perencanaan prasarana prasarana wilayah dan
0 16,04% sumber daya alam Perencanaan Bappeda PM
wilayah dan sumber daya
alam

VII - 40
Pemerintah Kabupaten Bangli

Target Capaian
Kinerja Program
Indikator Kinerja Bidang
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kondisi Kondisi Pembangunan PD
Utama Urusan
awal Akhir Daerah
2016 2021
14  Meningkatny  Peningkatan  Melibatkan Jumlah Produk Hukum Program Penataan
a ketenteraman, masyarakat dan Daerah yang tidak Peraturan
demokratisasi ketertiban dan lembaga-lembaga bertentangan dengan Perundang-
adat sejak awal, Peraturan Perundang- 225 250 Undangan
masyarakat perlindungan Penunjang Setda Bag.
berkaitan dangan undangan dan Kepentingan Produk Produk
Bangli masyarakat Urusan Hukum
pembuatan Umum Hukum Hukum
ataupun sosialisasi
produk-produk
hukum
 Meningkatkan Persentase Pemeliharaan Program Ketentraman,
partisipasi Trantibmas dan pemeliharaan Ketertiban
masyarakat dalam Pencegahan tindak 13% 100% kantrantibmas dan Umum dan Pol PP
ketenteraman, Kriminal pencegahan tindak Perlindungan
ketertiban umum criminal Masyarakat
Persentase Pemberdayaan Program Ketentraman,
Masyarakat untuk menjaga pemberdayaan Ketertiban
ketertiban dan keamanan 0% 100% masyarakat untuk Umum dan Pol PP
Satlinmas menjaga ketertiban Perlindungan
dan keamanan Masyarakat
Persentase Patroli di Program peningkatan Ketentraman,
wilayah Kab. Bangli keamanan dan Ketertiban
13% 100% kenyamanan Umum dan Pol PP
lingkungan Perlindungan
Masyarakat
 Meningkatkan Persentase Penanganan Program Penanganan Penanggulanga
85% 85% BPBD
kesadaran Darurat Bencana Darurat Bencana n Bencana
masyarakat Bangli Persentase Pelaksana Program Peningkatan Ketentraman,
untuk penenganan terhadap Kesiagaan dan Ketertiban
berpartisipasi jumlah kejadian bahaya Pencegahan Bahaya Umum dan Satpol.PP &
13% 100%
dalam upaya kebakaran Kebakaran Perlindungan PU
pencegahan dan Masyarakat

VII - 41
Pemerintah Kabupaten Bangli

Target Capaian
Kinerja Program
Indikator Kinerja Bidang
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kondisi Kondisi Pembangunan PD
Utama Urusan
awal Akhir Daerah
2016 2021
penanggulangan Persentase sarana dan Program
Pekerjaan
bencana. prasarana pengendalian Pengendalian Banjir
52,60% 100% Umum dan PU
banjir
Penataan Ruang
 Penguatan  Mengembangkan Cakupan penelitian yang Program Penelitian Penelitian dan
0 50% Bappeda PM
sistem inovasi Inovasi dan dilaksanakan dan Pengembangan Penembangan
dan teknologi tepat Cakupan pelaksanaan Program Sistem
Penelitian dan
guna sistem inovasi daerah 0 60% Inovasi daerah Bappeda PM
pengembangan Penembangan
(SIDa)
IPTEK Persentase peningkatan Program Peningkatan
strategis daerah pengetahuan dan Penerapan Teknologi
ketrampilan petani 5,00% 3,51% Pertanian/ Pertanian P3
Perkebunan

15  Meningkatnya  Peningkatan  Meningkatkan Persentase peningkatan Program Peningkatan


Koperasi,
kinerja produksivitas kualitas dan jumlah koperasi aktif dan Kualitas
Usaha Kecil UMKM
Koperasi, kualitas kuantitas koperasi berkualitas 92,01% 98,52% Kelembagaan
dan Menengah
dan UMKM Koperasi
UMKM, Koperasi dan
Persentase peningkatan Program penciptaan Koperasi,
Penanaman UMKM. jumlah UMKM yang iklim usaha Usaha Usaha Kecil
Modal, 18,63% 26,29% UMKM
memiliki legalitas usaha Kecil Menengah dan Menengah
Perindustrian yang konduksif
dan  Peningkatan  Mengembangkan Persentase peningkatan Program
perdagangan produktivitas industri ungulan jumlah UMKM memiliki Pengembangan Koperasi,
usaha berbasis daerah yang kewirausahaan Kewirausahaan dan Usaha Kecil
0,73% 2,57% UMKM
potensial. Keunggulan dan Menengah
ekonomi
Kompetitif Usaha
kreatrif Kecil Menengah
Jumlah Peningkatan Program Peningkatan
Penanaman
Investor (PMA/PMDN) 268 393 Promosi dan Bappeda dan
Modal
Investor Investor Kerjasama Investasi PM

VII - 42
Pemerintah Kabupaten Bangli

Target Capaian
Kinerja Program
Indikator Kinerja Bidang
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kondisi Kondisi Pembangunan PD
Utama Urusan
awal Akhir Daerah
2016 2021
Jumlah Peningkatan Nilai Program Peningkatan Penanaman
Investasi (PMA/PMDN) Iklim Investasi dan Modal Bappeda dan
105 M 118,5 M
Realisasi Investasi PM

Pertumbuhan eksport bersih Program Peningkatan


perdagangan 0,90% 1,90% dan Pengembangan Perdagangan Disperindag
Eksport
Persentase Peningkatan Program Peningkatan
Kapasitas Iptek Sistim 10,34% 17,24% Kapasitas Iptek Perindustrian Disperindag
Produksi Sistim Produksi
Persentase Peningkatan Program Peningkatan
Kemampuan Teknologi 0,87% 1,67% Kemampuan Perindustrian Disperindag
Industri Teknologi Industri
Persentase pertumbuhan Program
unit usaha industri (IKM) pengembangan
9,70% 16,78% Perindustrian Disperindag
sentra-sentra industri
potensial
 Meningkatkan Persentase peningkatan Program
kemitraan jumlah UMKM yang Pengembangan Koperasi,
pemasaran hasil memiliki daya saing dan Sistem Pendukung Usaha Kecil
1,46% 3,47% UMKM
industri kecil dan promosi Usaha Bagi Usaha dan Menengah
menengah Mikro Kecil dan
Menengah
Persentase Peningkatan Program
Efisiensi perdagangan Peningkatan
dalam negeri 40,62% 99,69% Efisiensi Perdagangan Disperindag
Perdagangan Dalam
Negeri
Persentase Pembinaan Program pembinaan
Pedagang Kaki Lima dan 0,38% 1,37% pedagang kaki lima Perdagangan Disperindag
Asongan dan asongan
16  Meningkatnya  Pelestarian  Mengembangkan Persentase Pelaksanaan 27% 52% Program Pengelolaan Kebudayaan Disbudpar

VII - 43
Pemerintah Kabupaten Bangli

Target Capaian
Kinerja Program
Indikator Kinerja Bidang
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Kondisi Kondisi Pembangunan PD
Utama Urusan
awal Akhir Daerah
2016 2021
nilai budaya seni dan dan merevitalisasi Pelatihan, Peningkatan Kekayaan Budaya
dan kearifan budaya daerah seni budaya Bali SDM di Bidang
lokal  Merestorasi Kebudayaan
peninggalan
budaya
 Merevitalisasi
keberadaan
Listibya
 Pengembangan  Membangun Persentase Penunjang Program
seni dan sarana dan kegiatan berkesenian pengembangan
budaya daerah prasarana kesenian 30% 55% kerjasama Kebudayaan Disbudpar
pengelolaan
kekayaan budaya
 Meningkatkan Persentase Pelaksanaan Program Pengelolaan
apresiasi Pelatihan, Peningkatan Kekayaan Budaya
masyarakat SDM di Bidang 27% 52% Kebudayaan Disbudpar
terhadap seni dan Kebudayaan
budaya lokal
 Menguatkan Persentase Program Pengelolaan
kelompok dan Sekee/sanggar/group dalam Keragaman Budaya
28% 60% Kebudayaan Disbudpar
pelaku seni budaya pengelolaan budaya
lokal
 Meningkatkan Cakupan Jumlah Kegiatan Program Pengelolaan
Penunjang Setda Bag.
kerukunan antar Keagamaan dan Adat 8,98% 21,69% Kekayaan Budaya
Urusan Kesra
umat beragama

VII - 44
Pemerintah Kabupaten Bangli

BAB VIII
INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI
KEBUTUHAN PENDANAAN

8.1 Penyusunan Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan


Pendanaan RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli

Mengacu pada Pasal 18 ayat (7) Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945 susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan
daerah diatur dalam Undang-Undang, oleh sebab itu maka Pemerintah Indonesia
menerbitkan UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerinatahan Daerah. Penerbitan
UU No. 23 Tahun 2014 dimaksudkan agar penyelenggaraan pemerintahan dapat
mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan
pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya
saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan,
dan kekhasan suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Selanjutnya mengacu pada pasal 258 UU No. 23 Tahun 2014 Daerah
melaksanakan pembangunan untuk peningkatan dan pemerataan pendapatan
masyarakat, kesempatan kerja, lapangan berusaha, meningkatkan akses dan
kualitas pelayanan publik dan daya saing Daerah. Pembangunan Daerah
merupakan perwujudan dari pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang telah
diserahkan ke Daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional.
Kementerian atau lembaga pemerintah nonkementerian berdasarkan pemetaan
Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan
Urusan Pemerintahan Pilihan melakukan sinkronisasi dan harmonisasi dengan
Daerah untuk mencapai target pembangunan nasional.

8.2 Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan


Sebagaimana amanat pasal 9 UU No. 23 Tahun 2014 Urusan
Pemerintahan terdiri atas urusan pemerintahan absolut, urusan pemerintahan
konkuren, dan urusan pemerintahan umum. Urusan pemerintahan absolut adalah
Urusan Pemerintahan yang sepenuhnya menjadi kewenangan Pemerintah Pusat.
Urusan pemerintahan konkuren adalah Urusan Pemerintahan yang dibagi antara
Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota.Urusan
pemerintahan konkuren yang diserahkan ke Daerah menjadi dasar pelaksanaan
Otonomi Daerah.Urusan pemerintahan umum adalah Urusan Pemerintahan yang
menjadi kewenangan Presiden sebagai kepala pemerintahan, urusan
pemerintahan absolut meliputi:
1) politik luar negeri;
2) pertahanan;
3) keamanan;
4) yustisi;

VIII 1
Pemerintah Kabupaten Bangli

5) moneter dan fiskal nasional; dan


6) agama.

Urusan pemerintahan konkuren yang menjadi kewenangan Daerah terdiri


atas Urusan Pemerintahan Wajib dan Urusan Pemerintahan Pilihan. Urusan
Pemerintahan Wajib terdiri atas Urusan Pemerintahan yang berkaitan dengan
Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan yang tidak berkaitan dengan
Pelayanan Dasar.Pembagian urusan pemerintahan konkuren antara Pemerintah
Pusat dan Daerah provinsi serta Daerah kabupaten/kota didasarkan pada prinsip
akuntabilitas, efisiensi, dan eksternalitas, serta kepentingan strategis
nasional.Berdasarkan prinsip kriteria Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Pemerintah Pusat adalah:
1) Urusan Pemerintahan yang lokasinya lintas Daerah provinsi atau lintas
negara;
2) Urusan Pemerintahan yang penggunanya lintas Daerah provinsi atau lintas
negara;
3) Urusan Pemerintahan yang manfaat atau dampak negatifnya lintas Daerah
provinsi atau lintas negara;
4) Urusan Pemerintahan yang penggunaan sumber dayanya lebih efisien apabila
dilakukan oleh Pemerintah Pusat; dan/atau
5) Urusan Pemerintahan yang peranannya strategis bagi kepentingan nasional.

Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar


adalah Urusan Pemerintahan Wajib yang sebagian substansinya merupakan
Pelayanan Dasar. Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan
Dasar meliputi:
1) pendidikan;
2) kesehatan;
3) pekerjaan umum dan penataan ruang;
4) perumahan rakyat dan kawasan permukiman;
5) ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat;
6) sosial.

Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan


Dasar meliputi:
1) tenaga kerja;
2) pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak;
3) pangan;
4) pertanahan;
5) lingkungan hidup;
6) administrasi kependudukan dan pencatatan sipil;
7) pemberdayaan masyarakat dan desa;
8) pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
9) perhubungan;

VIII 2
Pemerintah Kabupaten Bangli

10) komunikasi dan informatika;


11) koperasi, usaha kecil, dan menengah;
12) penanaman modal;
13) kepemudaan dan olah raga;
14) statistik;
15) persandian;
16) kebudayaan;
17) perpustakaan; dan
18) kearsipan.

Urusan Pemerintahan Pilihan meliputi:


1) kelautan dan perikanan;
2) pariwisata;
3) pertanian;
4) kehutanan;
5) energi dan sumber daya mineral;
6) perdagangan;
7) perindustrian; dan
8) transmigrasi.

Pemilihan program prioritas didasarkan pada Peraturan Perundang-


undangan yang berlaku memperhatikan lampiran Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014. Adapun Program prioritas Kabupaten Bangli Tahun 2016-2021
tersaji pada tabel 8.1 berikut.

VIII 3
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tabel 8.1 Indikasi Rencana Program Prioritas yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
Tahun
Kondisi Kinerja Pada
Kondisi Akhir Periode RPJMD
Bidang urusan
Indikator kinerja Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Tahun 2021) PD
pemerintahan
Kode program pada Penanggu
program prioritas
(outcame) Awal ng Jawab
pembangunan
RPJMD

Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta)

Program Setiap
143.033,44 169.820,53 124.129,56 130.154,60 231.208,68 210.450,60 1.008.797,40
Perangkat Daerah

Cakupan pelayanan Setiap


Program Pelayanan
1 administrasi 94% 95% 17.181,77 96% 23.789,03 97% 27.149,29 98% 28.936,35 99% 31.546,69 100% 34.505,65 100% 163.108,78 Perangkat
Administrasi Perkantoran
perkantoran Daerah

Program peningkatan Cakupan peningkatan Setiap


2 sarana dan prasarana sarana dan prasarana 94% 95% 57.721,73 96% 84.944,06 97% 98% 28.287,41 99% 100% 100% Perangkat
30.783,37 121.076,31 91.042,35 413.855,22
aparatur aparatur Daerah

Setiap
Program peningkatan Cakupan peningkatan
3 94% 95% 323,83 96% 5.821,03 97% 6.099,65 98% 6.554,72 99% 6.730,29 100% 7.098,81 100% 32.628,32 Perangkat
disiplin aparatur disiplin apatatur
Daerah

Program Peningkatan Cakupan peningkatan Setiap


5 Kapasitas Sumber Daya kapasitas Sumber 94% 95% 907,86 96% 1.935,01 97% 2.159,94 98% 2.856,56 99% 2.609,60 100% 2.540,94 100% 13.009,91 Perangkat
Aparatur Daya Aparatur Daerah

Cakupan peningkatan
Program peningkatan
pengembangan Setiap
pengembangan sistem
6 sistem pelaporan 94% 95% 62.760,20 96% 48.779,40 97% 53.007,22 98% 58.316,28 99% 63.694,99 100% 69.383,99 100% 355.942,08 Perangkat
pelaporan capaian kinerja
capaian kinerja dan Daerah
dan keuangan
keuangan

Cakupan
Program Pelaksanaan Setiap
pelaksanaan upacara
9 Upacara Nasional, Daerah 94% 95% 4.138,05 96% 4.551,99 97% 4.930,10 98% 5.203,28 99% 5.550,79 100% 5.878,86 100% 30.253,08 Perangkat
nasional, daerah dan
dan Keagamaan Daerah
keagaman

VIII 4
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tahun
Kondisi Kinerja Pada
Kondisi Akhir Periode RPJMD
Bidang urusan
Indikator kinerja Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Tahun 2021) PD
pemerintahan
Kode program pada Penanggu
program prioritas
(outcame) Awal ng Jawab
pembangunan
RPJMD
Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta)

Urusan Pemerintahan
1
Wajib

Urusan Pemerintahan
1 1 256.599,02 492.382,88 343.069,26 376.696,50 390.028,37 2.272.584,03
Wajib Pelayanan Dasar 413.808,01

1 1 1 Pendidikan 43.424,95 48.704,93 59.865,39 65.911,93 73.528,33 80.951,16 372.386,69

Program Pendidikan Usia 87, 03 87, 03


1 1 1 15 APK PAUD 68% 68% 2.873,00 68% 3.040,20 71% 4.224,22 85% 4.646,64 82% 4.991,52 5.490,67 25.266,25 Disdikpora
Dini % %

Program Wajib Belajar Cakupan layanan


1 1 1 16 Pendidikan Dasar pendidikan dasar 79% 80% 32.823,92 82% 32.721,10 85% 40.393,21 87% 44.432,53 91% 100% 100% 253.009,91 Disdikpora
48.875,78 53.763,36
Sembilan Tahun Sembilan tahun
Cakupan layanan
Program Pendidikan
1 1 1 17 pendidikan Menengah 70% 70% 6.979,84 72% 7.677,83 75% 8.445,61 77% 9.290,17 79% 81% 81% 53.853,74 Disdikpora
Menengah 10.219,19 11.241,11
tahun
Program Pendidikan Non Cakupan layanan
1 1 1 18 65% 65% 0,00 70% 650,00 75% 700,00 80% 750,00 85% 90% 90% 4.000,00 Disdikpora
Formal pendidikan non formal 900,00 1.000,00

Program Peningkatan Cakupan Peningkatan


1 1 1 20 Mutu Pendidik dan Mutu Pendidik dan 74% 75% 314,44 80% 3.006,37 85% 3.251,97 90% 3.577,17 95% 100% 100% 18.413,20 Disdikpora
3.934,88 4.328,37
Tenaga Kependidikan Tenaga Kependidikan

Program manajemen Cakupan Pelayanan


1 1 1 21 69% 70% 433,75 75% 1.191,37 80% 2.300,51 85% 2.530,56 90% 95% 95% 14.301,77 Disdikpora
Pelayanan Pendidikan Pendidikan 3.783,61 4.061,97

Cakupan
Program Pengembangan
Pengembangan
1 1 1 22 Keprofesian Berkelanjutan 68% 68% 0,00 70% 418,07 75% 549,87 83% 684,86 95% 100% 100% 3.541,83 Disdikpora
Keprofesian 823,35 1.065,68
(PKB)
Berkelanjutan

VIII 5
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tahun
Kondisi Kinerja Pada
Kondisi Akhir Periode RPJMD
Bidang urusan
Indikator kinerja Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Tahun 2021) PD
pemerintahan
Kode program pada Penanggu
program prioritas
(outcame) Awal ng Jawab
pembangunan
RPJMD
Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta)

1 1 2 Kesehatan 78.622,52 144.160,79 103.283,61 128.411,74 133.720,37 104.846,13 693.045,16

Persentase
Program Obat dan peningkatan
1 1 2 15 57% 57% 2.969,34 86% 3.670,22 86% 90% 3.304,53 95% 100% 100% 20.188,77 Dinkes
Perbekelan Kesehatan pengadaan obat dan 3.197,43 3.444,63 3.602,62
perbekalan kesehatan
Persentase
Program Upaya Peningkatan Upaya
1 1 2 16 43% 43% 5.976,38 83% 380,75 87% 91% 1.000,66 96% 100% 100% 10.515,15 Dinkes
Kesehatan Masyarakat Kesehatan 926,68 1.077,98 1.152,69
Masyarakat
Persentase
Program Pengawasan Peningkatan
1 1 2 17 75% 43% 65,41 80% 83,28 85% 90% 90,62 95% 100% 100% 519,33 Dinkes
Obat dan Makanan Pengawasan Obat 86,87 94,53 98,62
dan Makanan
Persentase
Program Pengembangan
1 1 2 18 Pengembangan Obat 30% 30% 0,00 35% 40,00 50,00% 60% 200,00 65% 70% 70% 2.210,00 Dinkes
Obat Asli Indonesia 1.500,00 220,00 250,00
dan Makanan
Persentase
Program Promosi
Peningkatan Promosi
Kesehatan dan
1 1 2 19 Kesehatan dan 33% 33% 150,00 89% 162,59 89% 89% 199,75 89% 89% 89% 1.553,53 Dinkes
Pemberdayaan 180,72 419,74 440,73
Pemberdayaan
Masyarakat
Masyarakat
PersentasePeningkat
Program Perbaikan Gizi
1 1 2 20 anPerbaikanGiziMasy 25% 25% 141,54 75% 152,00 75% 75% 366,03 75% 75% 75% 2.006,83 Dinkes
Masyarakat 274,60 523,25 549,41
arakat
PersentasePeningkat
Program Pengembangan
1 1 2 21 anPengembanganLin 75% 75% 252,29 75% 240,00 75% 75% 514,61 75% 75% 75% 2.415,94 Dinkes
Lingkungan Sehat 387,25 452,09 569,70
gkunganSehat
Persentase
Peningkatan
Pencegahan dan
Program pencegahan dan
penanggulangan
1 1 2 22 penanggulangan penyakit 73% 73% 897,57 79% 809,00 84% 89% 1.462,70 95% 100% 100% 7.215,12 Dinkes
Penyakit Menular 983,48 1.547,04 1.515,32
menular
Pencegahan
Penularan Penyakit
Endemik/epidemik

VIII 6
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tahun
Kondisi Kinerja Pada
Kondisi Akhir Periode RPJMD
Bidang urusan
Indikator kinerja Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Tahun 2021) PD
pemerintahan
Kode program pada Penanggu
program prioritas
(outcame) Awal ng Jawab
pembangunan
RPJMD
Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta)

Persentase
Program standarisasi Peningkatan Dinkes &
1 1 2 23 67% 67% 805,96 67% 1.955,52 67% 67% 1.252,10 67% 67% 67% 6.561,86
pelayanan kesehatan Standarisasi 966,74 789,71 791,83 RSU
Pelayanan Kesehatan
Program pengadaan, Persentase
peningkatan dan Peningkatan dan
perbaikan sarana dan Perbaikan Sarana
1 1 2 25 22% 22% 8.359,71 81% 20.465,29 85% 67% 37.154,80 70% 41% 41% 127.709,81 Dinkes
prasarana puskesmas/ dan Prasarana 20.277,38 38.004,40 3.448,23
puskesmas pembantu dan Puskesmas/ Pustu
jaringannya dan Jaringannya
Persentase
Program kemitraan
Peningkatan
1 1 2 28 peningkatan pelayanan 67% 67% 27,00 73% 40,20 80% 87% 65,40 93% 100% 100% 326,45 Dinkes
Kemitraan Pelayanan 52,40 69,00 72,45
kesehatan
Masyarakat
Persentase
Program peningkatan
Peningkatan
1 1 2 30 pelayanan kesehatan 50% 50% 30,02 60% 36,52 70% 80% 41,29 90% 100% 100% 257,08 Dinkes
Pelayanan Kesehatan 38,85 53,85 56,55
lansia
Lansia
Persentase
Program peningkatan
Peningkatan
1 1 2 32 keselamatan ibu 25% 25% 1.518,88 40% 1.079,97 55% 70% 1.136,82 85% 100% 100% 7.217,92 Dinkes
Keselamatan Ibu 1.101,53 1.173,33 1.207,39
melahirkan dan anak
Melahirkan Anak
Persentase
Program Bantuan
Peningkatan Bantuan
1 1 2 33 Operasional Kesehatan 50% 50% 2.748,00 60% 2.840,00 70% 80% 3.055,42 90% 100% 100% 17.699,87 Dinkes
Operasional 2.945,60 3.055,42 3.055,42
(BOK)
Kesehatan (BOK)
Persentase
Program Jaminan Peningkatan Jaminan
1 1 2 34 Pemeliharaan Kesehatan Kesehatan 25% 25% 14,98 63% 4.022,23 100% 75% 4.365,00 75% 75% 75% 21.969,67 Dinkes
4.171,70 4.583,30 4.812,47
Masyarakat Masyarakat (JKN,
Jamkesda, DLL)
Persentase
Program Kesehatan dan
1 1 2 35 Peningkatan dan 40% 40% 0,00 50% 30,00 63% 75% 33,08 88% 100% 100% 165,77 Dinkes
Keselamatan Kerja 31,50 34,73 36,47
Keselamatan Kerja

VIII 7
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tahun
Kondisi Kinerja Pada
Kondisi Akhir Periode RPJMD
Bidang urusan
Indikator kinerja Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Tahun 2021) PD
pemerintahan
Kode program pada Penanggu
program prioritas
(outcame) Awal ng Jawab
pembangunan
RPJMD
Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta)

Persentase
Program Peningkatan Peningkatan
Pengembangan Mutu Pengembangan Mutu
1 1 2 36 40% 40% 0,00 50% 119,22 63% 75% 131,44 88% 100% 100% 658,77 Dinkes
SDM Pelayanan SDM Pelayanan 125,18 138,01 144,91
Kesehatan Masyarakat Kesehatan
Masyarakat
Persentase
Program Peningkatan
Peningkatan
1 1 2 37 Manajemen Pelayanan 40% 40% 0,00 50% 34,00 63% 75% 37,49 88% 100% 100% 187,87 Dinkes
Manajemen 35,70 39,36 41,33
Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
Program Pengadaan,
Peningkatan Sarana dan
Kebutuhan akan
Prasarana Rumah
1 1 2 26 sarana dan prasana 10% 13% 1.275,15 26% 50.000,00 36% 39% 5.000,00 46% 49% 52% 71.275,15 RSU
Sakit/Rumah Sakit 5.000,00 5.000,00 5.000,00
rumah sakit terpenuhi
Jiwa/Rumah Sakit Paru-
Paru/Rumah Sakit Mata
Ketersedian alat
Program Pengembangan
1 1 2 38 kesehatan dan 20% 30% 8.390,29 35% 10.000,00 40% 45% 18.000,00 50% 55% 60% 91.390,29 RSU
Rumah Sakit Daerah 12.000,00 20.000,00 23.000,00
sarana penunjang
Program Peningkatan
cakupan pelayanan
1 1 2 39 Pelayanan Kesehatan 70% 72% 45.000,00 74% 48.000,00 76% 78% 51.000,00 80% 82% 84% 301.000,00 RSU
BLUD yang tertangani 49.000,00 53.000,00 55.000,00
Pada BLUD

Pekerjaan Umum dan


1 1 3 130.302,73 285.780,42 215.433,10 97.849,90 116.858,38 145.210,06 991.434,59 DPU
Penataan Ruang

Persentase jalan dan


Program pembangunan
1 1 3 15 jembatan yang 77% 31% 6.500,00 19% 30.050,00 40% 42.575,00 54% 29.685,00 67% 100% 100% 214.065,00 DPU
jalan dan jembatan 36.755,00 68.500,00
terbangun
Program pembangunan Panjang saluran
1 1 3 16 saluran drainase/gorong- drainase/ gorong- 83% 17% 4.955,86 45% 10.046,93 53% 1.440,00 67% 3.680,00 85% 100% 100% 28.614,79 DPU
4.752,00 3.740,00
gorong gorong terbangun

VIII 8
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tahun
Kondisi Kinerja Pada
Kondisi Akhir Periode RPJMD
Bidang urusan
Indikator kinerja Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Tahun 2021) PD
pemerintahan
Kode program pada Penanggu
program prioritas
(outcame) Awal ng Jawab
pembangunan
RPJMD
Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta)

Persentase
Program Pembangunan
1 1 3 17 Turap/Talud/Bronjong 50% 24% 4.355,86 56% 2.514,80 67% 1.950,00 78% 1.950,00 89% 100% 100% 14.670,66 DPU
turap/talud/bronjong 1.950,00 1.950,00
yang dibangun

Persentase
Program rehabilitasi
rehabilitasi /
1 1 3 18 /pemeliharaan jalan dan 12% 17% 97.018,51 61% 144.546,19 85% 89% 27.022,90 95% 100% 100% 467.499,80 DPU
pemeliharaan jalan 138.198,90 33.620,40 27.092,90
jembatan
dan jembatan

Persentase sarana
Program Peningkatan
dan prasarana
Kesiagaan dan
1 1 3 19 pencegahan bahaya 80% 45% 250,00 100% 1.900,00 - - 100% 2.150,00 DPU
Pencegahan Bahaya - -
kebakaran yang
Kebakaran
memadai

Program peningkatan Persentase sarana


1 1 3 23 sarana dan prasarana dan prasarana dalam 60% 10% 1.450,00 24% 4.212,50 52% 56,40% 657,00 77,10% 100% 100% 6.726,34 DPU
401,20 2,98 2,66
kebinamargaan kondisi baik

Program Pengembangan
dan Pengelolaan Jaringan
Rasio sarana jaringan 37,39 48,84
1 1 3 24 Irigasi, Rawa dan 31,64% 6.203,50 12.959,50 60,43% 12.225,00 73,02% 13.287,00 86,46% 14.178,00 100% 14.284,50 100% 73.137,50 DPU
irigasi yang baik % %
Jaringan Pengairan
Lainnya

Program Pengembangan,
Pengelolaan, dan
Persentase embung
1 1 3 26 Konservasi Sungai, 10% 10% 0,00 20% 9.120,00 40% 60% 12.120,00 80% 100% 100% 61.600,00 DPU
yang terbangun 9.120,00 14.120,00 17.120,00
Danau dan Sumber Daya
Air Lainnya

VIII 9
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tahun
Kondisi Kinerja Pada
Kondisi Akhir Periode RPJMD
Bidang urusan
Indikator kinerja Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Tahun 2021) PD
pemerintahan
Kode program pada Penanggu
program prioritas
(outcame) Awal ng Jawab
pembangunan
RPJMD
Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta)

Persentase
Program Pengembangan Pengembangan
1 1 3 27 Kinerja Pengelolaan Air Pengelolaan Air 9,87% 9,87% 2.318,00 79% 36.740,00 89% 100% 7.000,00 53.058,00 DPU
7.000,00 - -
Minum dan Air Limbah Minum dan Air
Limbah

Persentase sarana
Program Pengendalian 52,60 62,08
1 1 3 28 dan prasarana 43,12% 800,00 550,00 71,56% 81,04% 1.000,00 90,52% 100% 100% 6.650,00 DPU
Banjir % % 800,00 1.500,00 2.000,00
pengendalian banjir

Program Pembangunan Persentase


12,99
1 1 3 29 Wilayah Strategis dan Infrastruktur kawasan 0 3,74% 323,00 125,50 22,24% 31,49 1.000,00 40,75% 50% 50% 5.748,50 DPU
% 800,00 1.500,00 2.000,00
Cepat Tumbuh cepat tumbuh

Jumlah dokumen Bappeda


Program Perencanaan
1 1 3 30 perencanaan tata 2 dok 2 dok 330,00 6 dok 825,00 6 dok 3dok 400,00 3dok 440,00 3dok 480,00 23 dok 3.300,00 PM dan
Tata Ruang 825,00
ruang PU

Jumlah dok.
Program Pemanfaatan
1 1 3 31 pemanfaatan ruang 0.00 0 0,00 0 - 1 dok 0 - 0 0 1 dok 50,00 DPU
Ruang 50,00 - -
sesuai aturan

Persentase Bappeda
Program Pengendalian
1 1 3 32 Pengawasan 20% 20% 50,00 0 - 25% 50% 40,00 75% 100% 100% 210,00 PM dan
Pemanfaatan Ruang 40,00 40,00 40,00
pemanfaatan ruang DPU

Persentase sarana
Program Pembangunan dan prasarana 30,18 44,14
1 1 3 33 26,72% 5.748,00 32.190,00 58,11% 72,07% 8,00 86,04% 100% 100% 53.954,00 DPU
Infrasturktur Pedesaan infrastruktur % % 8,00 8.000,00 8.000,00
perdesaan yang baik

VIII 10
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tahun
Kondisi Kinerja Pada
Kondisi Akhir Periode RPJMD
Bidang urusan
Indikator kinerja Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Tahun 2021) PD
pemerintahan
Kode program pada Penanggu
program prioritas
(outcame) Awal ng Jawab
pembangunan
RPJMD
Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta)

Perumahan Rakyat dan


1 1 4 95,00 7.487,36 37.200,90 151.909,17
Kawasan Pemukiman 28.044,67 38.191,94 40.889,29

Persentase
Program Pengembangan 17,44 DPU+Tata
1 1 4 15 pengembangan 0.00 0,13% 80,00 1.000,00 36,64% 57,37% 12.430,90 75,76% 100% 100% 43.484,68
Perumahan % 2.400,00 13.036,39 14.537,39 Kota
perumahan

Persentase
Program Lingkungan
1 1 4 16 Lingkungan Sehat 0% 0% 0,00 19% 5.537,36 41% 61% 22.740 80% 100% 100% 97.274,03 Tata Kota
Sehat Perumahan 24.430 21.867 22.701
Perumahan

Persentase
Program Pemberdayaan Pemberdayaan 17,32 100,00 PU+Tata
1 1 4 17 0% 0,56% 15,00 450,00 34,45% 54,93% 550,00 75,79% 100% 2.685,00
Komunitas Perumahan Komunitas % 460,00 560,00 % 650,00 Kota
Perumahan

Persentase
Program pengelolaan
1 1 4 20 Pengelolaan Areal 0% 0 0,00 16% 500,00 34% 54% 1.480,50 76% 100% 100% 8.465,46 Tata Kota
areal pemakaman 755,00 2.728,55 3.001,41
Pemakaman
Ketentraman, Ketertiban
Umum dan
1 1 5 1.345,22 2.119,12 2.687,53 14.692,62 Satpol.PP.
Perlindungan 2.229,98 3.081,71 3.229,08
Masyarakat
Satpol.
Persentase
Program peningkatan PP+Kesba
terkendalinya potensi
1 1 5 15 keamanan dan 13% 13% 663,50 27% 820,92 42% 60% 960,96 79% 100% 100% 5.782,32 ngpoldagri
konflik di Wilayah 896,96 1.352,75 1.087,23
kenyamanan lingkungan +4
Kabupaten Bangli
Kecamatan

VIII 11
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tahun
Kondisi Kinerja Pada
Kondisi Akhir Periode RPJMD
Bidang urusan
Indikator kinerja Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Tahun 2021) PD
pemerintahan
Kode program pada Penanggu
program prioritas
(outcame) Awal ng Jawab
pembangunan
RPJMD
Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta)

Persentase
Program pemeliharaan
Pemeliharaan
kantrantibmas dan
1 1 5 16 Trantibmas dan 13% 13% 187,79 27% 206,57 43% 60% 249,95 79% 100% 100% 1.448,93 Satpol.PP.
pencegahan tindak 227,23 274,95 302,44
Pencegahan tindak
kriminal
Kriminal

Persentase
Program pemberdayaan Pemberdayaan
masyarakat untuk Masyarakat untuk
1 1 5 19 10% 10% 0,00 27% 126,50 43% 60% 153,07 79% 100% 100% 772,30 Satpol.PP.
menjaga ketertiban dan menjaga ketertiban 139,15 168,37 185,21
keamanan dan keamanan
Satlinmas

Persentase
Program peningkatan
Pelaksanaan
1 1 5 20 pemberantasan penyakit 10% 13% 100,00 27% 110,00 43% 60% 133,10 79% 100% 100% 771,56 Satpol.PP.
Pemberantasan 121,00 146,41 161,05
masyarakat (pekat)
Penyakit masyarakat

Persentase
Program penegakkan
Penegakkan
Peraturan Perudang-
1 1 5 22 Peraturan 10% 13% 118,93 27% 130,12 43% 60% 157,40 79% 100% 100% 913,31 Satpol.PP.
Undangan 143,14 173,20 190,52
Perundang-Undangan
(PERDA/PERKADA)
(PERDA/PERKADA)

Persentase
Program Peningkatan
Pelaksana
Kesiagaan dan Satpol.PP
1 1 5 23 penenganan terhadap 10% 13% 275,00 27% 575,00 43% 60% 833,05 79% 100% 100% 4.454,20
Pencegahan Bahaya 702,50 966,03 1.102,63 & PU
jumlah kejadian
Kebakaran
bahaya kebakaran

VIII 12
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tahun
Kondisi Kinerja Pada
Kondisi Akhir Periode RPJMD
Bidang urusan
Indikator kinerja Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Tahun 2021) PD
pemerintahan
Kode program pada Penanggu
program prioritas
(outcame) Awal ng Jawab
pembangunan
RPJMD
Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta)

Persentase
Program Pendidikan Pelaksanaan
1 1 5 21 20% 20% 0,00 47% 150,00 - 64% 200,00 100% 100% 550,00 Satpol.PP.
Politik Masyarakat Pendidikan politik - 200,00
masyarakat

Dinsosnak
1 1 6 Sosial 2.808,60 4.130,27 11.007,27 49.115,80
4.951,27 11.315,77 14.902,64 ertran

Cakupan
Pemberdayaan Fakir
Pemberdayaan Fakir
Miskin, Komunitas Adat
Miskin, Komunitas
Terpencil (KAT) dan 36,53 44,14 75,14 Dinsosnak
1 1 6 15 Adat Terpencil (KAT) 35% 2.467,00 3.448,00 50,97% 57,8% 9.248,00 64,63% 75,14% 41.014,00
Penyandang Masalah % % 4.073,00 9.448,00 % 12.330,00 ertran
dan Penyandang
Kesejahteraan Sosial
Masalah
(PMKS) Lainnya
Kesejahteraan Sosial
Program Pelayanan dan Cakupan Pelayanan
56,65 56,74 57,34 Dinsosnak
1 1 6 16 Rehabilitasi dan rehabilitasi 56,25% 225,14 357,39 56,84% 57,11% 1.042,39 57,22% 57,34% 4.434,59
% % 459,89 1.132,39 % 1.217,39 ertran
Kesejahteraan Sosial kesejahteraan sosial

Program pembinaan anak Cakupan pembinaan 10,09 27,03 Dinsosnak


1 1 6 17 5,45% 5,18% 12,46 25,00 14,73% 19,1% 205,00 23,2% 27,03% 713,96
terlantar anak terlantar % 30,00 205,00 % 236,50 ertran

Cakupan Pembinaan
Program pembinaan para
para Penyandang Dinsosnak
1 1 6 18 penyandang cacat dan 5,45% 5,75% 59,00 5,97% 49,88 6,19% 6,41% 56,88 6,63% 6,83% 6,83% 918,25
Cacat dan Eks 53,38 60,38 638,75 ertran
trauma
Trauma

Program pembinaan panti Cakupan peningkatan 10,36 27,27 Dinsosnak


1 1 6 19 5,45% 5,45% 0,00 50,00 15,00% 19,37% 60,00 23,47% 27,27% 280,00
asuhan/panti jompo pranan Panti Asuhan % 50,00 60,00 % 60,00 ertran

Program pembinaan eks


Cakupan Pembinaan
penyandang penyakit
para Penyandang 15,00 17,00 25,69 Dinsosnak
1 1 6 20 sosial (eks narapidana, 15,00% 0,00 100,00 25,17% 25,45% 290,00 25,57% 25,69% 1.180,00
Cacat dan Eks % % 180,00 300,00 % 310,00 ertran
PSK, narkoba dan
Trauma
penyakit sosial lainnya)

VIII 13
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tahun
Kondisi Kinerja Pada
Kondisi Akhir Periode RPJMD
Bidang urusan
Indikator kinerja Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Tahun 2021) PD
pemerintahan
Kode program pada Penanggu
program prioritas
(outcame) Awal ng Jawab
pembangunan
RPJMD
Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta)

Cakupan
Pemberdayaan
berfungsinya Dinsosnak
1 1 6 21 Kelembagaan 100% 100% 45,00 100% 100 100% 100% 105 100% 100% 100% 575,00
Kelembagaan 105 110 110 ertran
Kesejahteraan Sosial
Kesejahteraan Sosial
Urusan Pemerintahan
1 2 Wajib Non Pelayanan 25.043,19 26.992,48 44.961,25 260.490,31
57.853,91 51.741,63 53.897,85
Dasar

Dinsosnak
1 2 1 Tenaga Kerja 285,00 420,00 1.175,00 9.855,00
630,00 3.615,00 3.730,00 ertran
Persentase
Program Peningkatan
peningkatan Kwalitas 66,67 67,32 69,82 Dinsosnak
1 2 1 15 Kualitas dan Produktivitas 0,67% 210,00 100,00 67,96% 68,59% 130,00 69,21% 69,82% 5.610,00
dan Produktifitas % % 110,00 2.530,00 % 2.530,00 ertran
Tenaga Kerja
Tenaga Kerja
Presentase
Peningkatan Kesempatan 97,50 98,00 100,00 100,00 Dinsosnak
1 2 1 16 Meningkatnya 97,00% 45,00 200,00 98,50% 99,00% 745,00 99,50% 2.805,00
Kerja % % 255,00 750,00 % 810,00 % ertran
kesempatan kerja

Program Perlindungan Cakupan lembaga


dan Pengembangan Perlindungan dan Dinsosnak
1 2 1 17 48,83% 51% 30,00 51% 120,00 54% 56% 300,00 58% 60% 60,49% 1.440,00
Lembaga Pengembangan 265,00 335,00 390,00 ertran
Ketenagakerjaan Ketenaga kerjaan

Pemberdayaan
1 2 2 Perempuan dan 532,99 411,79 994,36 5.140,07 BPPKB
903,96 1.093,80 1.203,18
Perlindungan Anak

Persentase partisipasi
perempuan di
Program Keserasian
lembaga pemerintah 39% 39,8% 40% 40% 40% 40% 40%
Kebijakan Peningkatan 1,14% dan
1 2 2 15 dan Cakupan dan 209,23 dan 117,15 dan dan 383,75 dan dan dan 1.945,44 BPPKB
Kualitas Anak dan 0% 348,86 422,12 464,34
pengembangan 10% 20% 30% 40% 50% 50% 50%
Perempuan
Kabupaten Layak
Anak (KLA)

VIII 14
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tahun
Kondisi Kinerja Pada
Kondisi Akhir Periode RPJMD
Bidang urusan
Indikator kinerja Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Tahun 2021) PD
pemerintahan
Kode program pada Penanggu
program prioritas
(outcame) Awal ng Jawab
pembangunan
RPJMD
Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta)

Persentase
Penyelesaian
Program Penguatan
pengaduan
Kelembagaan
1 2 2 16 perlindungan 100% 100% 123,76 100% 116,14 100% 100% 213,13 100% 100% 100% 1.139,10 BPPKB
Pengarusutamaan Gender 193,75 234,44 257,88
perempuan dan anak
dan Anak
dari tindakan
kekerasan

Persentase KDRT
Program Peningkatan dan Persentase 0,003 0,003 0,002% 0,002% 0,002% 0,002 0,002%
0,011% dan
1 2 2 17 Kualitas Hidup dan Partisipasi % dan 100,00 % dan 75,00 dan dan 151,25 dan % dan dan 813,14 BPPKB
0% 137,50 166,38 183,01
Perlindungan Perempuan perempuan di 0% 48% 50% 50% 50% 50% 50%
lembaga swasta
Jumlah orang yang
Program peningkatan
terdidik dan terlatih
peran serta dan 50 50 50 50 50 250
1 2 2 18 peningkatan peran 0 0 100,00 103,50 246,24 1.242,39 BPPKB
kesetaraan gender dalam orang orang 223,85 orang orang 270,86 orang 297,94 orang
serta dan kesetaraan
pembangunan
gender

Kantor
1 2 3 Pangan Ketahana
1.892,20 1.122,65 1.146,20 1.159,70 1.186,70 1.253,60 7.761,05
n Pangan

Program Peningkatan Kantor


Persentase
1 2 3 16 Ketahanan Pangan 64% 66% 1.855,50 67% 1.081,00 68% 69% 1.117,00 71% 72% 72% 7.511,00 Ketahanan
ketersediaan beras 1.104,00 1.143,50 1.210,00
(Pertanian/Perkebunan) Pangan

VIII 15
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tahun
Kondisi Kinerja Pada
Kondisi Akhir Periode RPJMD
Bidang urusan
Indikator kinerja Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Tahun 2021) PD
pemerintahan
Kode program pada Penanggu
program prioritas
(outcame) Awal ng Jawab
pembangunan
RPJMD
Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta)

Program Peningkatan
Kantor
Diversifikasi dan Persentase skor pola 88,05 88,10 88,50
1 2 3 17 87,90% 36,70 41,65 88,20% 88,30% 42,70 88,40% 88,50% 250,05 Ketahanan
Ketahanan Pangan pangan harapan % % 42,20 43,20 % 43,60
Pangan
Masyarakat

1 2 4 Pertanahan 0,00 400,00 120,00 1.130,00


610,00 - -

Program penataan
penguasaan, pemilikan, cakupan Setda Bag.
1 2 4 16 0% 30% 0,00 60% 300,00 100% - 100% 800,00
penggunaan dan pemanfaatan tanah 500,00 - Tapem
pemanfaatan tanah

Program Penyelesaian Persentase Jumlah


Setda Bag.
1 2 4 17 Konflik – konflik Penyelesaian Kasus 0 50% 100,00 75% 100% 120,00 100% 330,00
110,00 - - Tapem
Pertanahan Tanah

1 2 5 Lingkungan Hidup 5.820,38 2.738,23 7.488,90 38.409,33 BLH


3.462,54 9.031,38 9.867,90

Program Pengembangan
Persentase sampah
1 2 5 15 Kinerja Pengelolaan 30% 33% 234,91 37% 514,82 42% 47% 4.267,23 52% 60% 60% 17.026,51 BLH
yang tertangani 551,73 5.473,10 5.984,72
Persampahan

Program Pengendalian
Persentase
Pencemaran dan 100,00
1 2 5 16 usaha/kegiatan yang 10% 20% 513,85 30% 704,59 40% 60% 1.328,45 80% 60% 6.793,51 BLH
Perusakan Lingkungan 1.232,20 1.456,62 % 1.557,80
terawasi
Hidup

VIII 16
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tahun
Kondisi Kinerja Pada
Kondisi Akhir Periode RPJMD
Bidang urusan
Indikator kinerja Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Tahun 2021) PD
pemerintahan
Kode program pada Penanggu
program prioritas
(outcame) Awal ng Jawab
pembangunan
RPJMD
Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta)

Perlindungan dan
Persentase lahan 50,60 47,80 30,30
1 2 5 17 Konservasi Sumber Daya 50,80% 587,31 878,00 44,30% 40,30% 1.158,77 35,30% 60% 6.398,10 BLH
kritis % % 997,41 1.308,84 % 1.467,76
Alam

Program Peningkatan
Persentase status
Kualitas dan Akses
Lingkungan Hidup 11,18 26,04 100,00
1 2 5 19 Informasi Sumber Daya 10,00% 257,00 365,82 41,20% 58,89% 438,45 78,48% 60% 2.477,40 BLH
Daerah Kabupaten % % 396,20 484,72 % 535,21
Alam dan Lingkungan
Bangli
Hidup

Persentase
Program peningkatan pengendalian sumber 16,67
1 2 5 20 0 1,00% 150,00 2,30% 175,00 5,17% 8,62% 175,00 12,46% 60% 1.025,00 BLH
pengendalian polusi polusi bergerak yang 175,00 175,00 % 175,00
terpantau

Persentase
Program pengelolaan ketersediaan ruang 35,00
1 2 5 24 5,00% 5,00% 0,00 7,00% 100,00 14,00% 21% 121,00 28,00% 35,00% 611,51 BLH
ruang terbuka hijau (RTH) terbuka hijau dari luas 110,00 133,10 % 147,41
kabupaten Bangli

Program Pengadaan dan Persentase Sarana


Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
1 2 5 26 20% 25% 1.959,73 - - - 1.959,73 Tata Kota
Prasarana Kebersihan Kebersihan yang - -
dan Pertamanan memadai

Penanganan dan Jumlah lokasi


200
1 2 5 27 Pengelolaan sampah yang 200 lokasi 2.117,59 - - - 2.117,59 Tata Kota
lokasi - -
Persampahan tertangani

VIII 17
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tahun
Kondisi Kinerja Pada
Kondisi Akhir Periode RPJMD
Bidang urusan
Indikator kinerja Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Tahun 2021) PD
pemerintahan
Kode program pada Penanggu
program prioritas
(outcame) Awal ng Jawab
pembangunan
RPJMD
Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta)

Administrasi
1 2 6 Kependudukan dan 874,14 550,05 734,99 5.001,16 Disdukcap
619,30 976,48 1.246,22
Catatan Sipil il

Program Penataan Persentase Penataan


1 2 6 15 Administrasi Administrasi 51,8 51,80 874,14 54,80 550,05 57,57 60,80 734,99 63,80 66,80 66,80 5.001,16 Disdukcapi
619,30 976,48 1.246,22
Kependudukan Kependudukan l

Pemberdayaan
1 2 7 2.492,78 3.668,00 4.396,49 23.757,19 BPMPD
Masyarakat dan Desa 3.994,90 4.512,04 4.692,98

Persentase
Program Peningkatan peningkatan
15 Keberdayaan Masyarakat Keberdayaan 60% 65% 97,00 70% 45,00 75% 80% 55,00 85% 90% 90% 374,00 BPMPD
50,00 61,00 66,00
Perdesaan Masyarakat
Perdesaan

Program pengembangan Persentase


16 lembaga ekonomi peningkatan ekonomi 86% 87% 29,00 88% 115,00 89% 90% 170,00 91% 92% 92% 884,00 BPMPD
140,00 200,00 230,00
pedesaan pedesaaan

Persentase
Program Penguatan SDM
20 penguatan SDM Desa 84% 85% 2.270,00 86% 3.433,00 87% 88% 4.066,49 89% 90% 90% 21.877,40 BPMPD
Desa dan Banjar 3.714,90 4.131,04 4.261,98
dan Banjar

Persentase
Program Peningkatan
Peningkatan
4 Ketahanan Pangan 86% 87% 96,78 88% 75,00 89% 90% 105,00 91% 92% 92% 621,78 BPMPD
Ketahanan Pangan 90,00 120,00 135,00
Masyarakat Miskin
Masyarakat Miskin

VIII 18
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tahun
Kondisi Kinerja Pada
Kondisi Akhir Periode RPJMD
Bidang urusan
Indikator kinerja Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Tahun 2021) PD
pemerintahan
Kode program pada Penanggu
program prioritas
(outcame) Awal ng Jawab
pembangunan
RPJMD
Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta)

Pengendalian Penduduk
1 2 8 1.345,21 2.261,23 3.087,97 16.215,78 BPPKB
dan Keluarga Berencana 2.698,16 3.296,77 3.526,45

Persentase Laju
Program Keluarga
15 Pertumbuhan 1,07% 1,07% 1.279,54 1,07% 1.300,00 1,07% 1,06% 1.546,15 1,06% 1,05% 1,05% 8.883,80 BPPKB
Berencana 1.496,50 1.600,77 1.660,84
Penduduk

Persentase angka
kelahiran pada ASFR ASFR ASFR ASFR ASFR ASFR ASFR
Program Kesehatan ASFR
16 remaja usia 15-19 42/100 0,00 42/100 60,00 40/100 38/100 24,20 38/100 38/100 38/100 162,10 BPPKB
Reproduksi Remaja 42/1000 22,00 26,62 29,28
tahun (ASFR 15-19 0 0 0 0 0 0 0
tahun)

Program pelayanan Persentase peserta


17 0,4101 0 0,00 0 50,00 0 0 278,30 0 0 43,80% 1.024,17 BPPKB
kontrasepsi KB MKJP 53,00 306,13 336,74

Program pembinaan
2 2 2 2 2 2
peran serta masyarakat Jumlah Kampung KB
18 0 0 0,00 Kampu 180,00 Kampu Kampu 205,70 Kampu Kampu Kampu 1.047,87 BPPKB
dalam pelayanan KB/KR yang terbentuk 187,00 226,27 248,90
ng KB ng KB ng KB ng KB ng KB ng KB
yang mandiri

AKI AKI AKI


AKI AKI AKI AKI
102/10 102/10 102/10
102/10 102/10 102/10 102/10
AKI 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000
Program promosi 144/100.00 kelahir kelahir kelahir
kelahira kelahira kelahir kelahir
kesehatan ibu, bayi dan Persentase AKI dan 0 kelahiran an an an
19 45,67 50,23 n n 60,78 an an 352,33 BPPKB
anak melalui kelompok AKB AKB AKB AKB 55,25 66,86 AKB 73,54
AKB AKB AKB AKB
kegiatan di masyarakat 7/1.000 7/1.00 7/1.00 7/1.00
7/1.000 7/1.000 7/1.000 7/1.000
kelahiran 0 0 0
kelahira kelahira kelahir kelahir
kelahir kelahir kelahir
n n an an
an an an

VIII 19
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tahun
Kondisi Kinerja Pada
Kondisi Akhir Periode RPJMD
Bidang urusan
Indikator kinerja Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Tahun 2021) PD
pemerintahan
Kode program pada Penanggu
program prioritas
(outcame) Awal ng Jawab
pembangunan
RPJMD
Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta)

Program pengembangan
Jumlah PIK-R yang 20 25 30 PIK- 35 PIK- 40 PIK- 45 45 PIK-
20 pusat pelayanan informasi 18 PIK-R 20,00 309,00 26,62 441,31 BPPKB
terbentuk dan terbina PIK-R PIK-R R 24,20 R R 29,28 PIK-R 32,21 R
dan konseling KRR

Jumlah SMP dan


SMA/SMK yang 6 SMP 6 SMP 6 SMP 6 SMP 6 SMP 6 SMP
Program peningkatan
mendapatkan dan 4 dan 4 dan 4 dan 4 dan 4 dan 4
21 penanggulangan narkoba, 0 0 0,00 15,00 18,15 91,58 BPPKB
penyuluhan SMA/S SMA/S 16,50 SMA/S SMA/S 19,97 SMA/S 21,96 SMA/S
PMS termasuk HIV/AIDS
penanggulangan MK MK MK MK MK MK
narkoba dan PMS

Program pengembangan
bahan informasi tentang
Jumlah BKB Kit yang 50 50 50 50 50 50
22 pengasuhan dan 40 buah 0 0,00 166,00 321,86 1.523,96 BPPKB
tersedia buah buah 292,60 buah buah 354,05 buah 389,45 buah
pembinaan tumbuh
kembang anak
Jumlah Tenaga
Program penyiapan
Pendamping 250
23 tenaga pendampingan 0 0 0,00 50 org 90,00 50 org 50 org 108,90 50 org 50 org 549,46 BPPKB
Kelompok BKB di 99,00 119,79 131,77 orang
kelompok bina keluarga
Kecamatan
Persentase Keluarga
25 Program Nyama Anyar Pra Sejahtera dan 5% 5% 0,00 5% 23,00 3% 3% 269,83 3% 3% 3,00% 1.161,44 BPPKB
245,30 296,81 326,49
KS-I

Persentase Keluarga
26 Program Posdaya Pra Sejahtera dan 5% 5% 0,00 5% 18,00 3% 3% 227,48 3% 3% 3,00% 977,76 BPPKB
206,80 250,23 275,25
KS-I

1 2 9 Perhubungan 711,00 1.657,75 4.168,95 42.988,60 Dishubfor


27.430,80 4.888,10 4.132,00
minko
Persentase
Program Pembangunan
Pembangunan 76,02 100,00
1 2 9 15 Prasarana dan Fasilitas 7,69% 7,69% 85,00 100,00 91,86% 94,57% 300,00 97,29% 100% 26.760,00 Dishubfor
Prasarana dan % 25.175,00 500,00 % 600,00
Perhubungan minko
fasilitas perhubungan

VIII 20
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tahun
Kondisi Kinerja Pada
Kondisi Akhir Periode RPJMD
Bidang urusan
Indikator kinerja Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Tahun 2021) PD
pemerintahan
Kode program pada Penanggu
program prioritas
(outcame) Awal ng Jawab
pembangunan
RPJMD
Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta)

Persentase
Program Rehabilitasi dan Rehabilitasi dan
28,63 100,00
1 2 9 16 Pemeliharaan Prasarana Pemeliharaan 6,24% 6,24% 55,00 100,00 46,94% 64,86% 157,95 84,68% 100% 883,85 Dishubfor
% 161,30 174,60 % 235,00
dan Fasiitas LLAJ Prasarana dan minko
Fasiitas LLAJ

Persentase
Program Peningkatan 20,44 100,00
1 2 9 17 Peningkatan 5,67% 5,67% 156,00 150,00 38,49% 59,59% 580,00 81,38% 100% 2.493,00 Dishubfor
Pelayanan Angkutan % 496,00 599,00 % 512,00
Pelayanan Angkutan minko
Persentase
Program Pembangunan Pembangunan
10,00 20,00 100,00
1 2 9 18 Sarana dan Prasarana Sarana dan 10% 0,00 350,00 40,00% 60,00% 1.550,00 80,00% 100% 5.100,00 Dishubfor
% % 350,00 1.850,00 % 1.000,00
Perhubungan Prasarana minko
Perhubungan
Persentase
Program Pengendalian
Pengendalian dan 26,40 100,00
1 2 9 19 dan Pengamanan Lalu 1,34% 1,34% 165,00 682,75 42,24% 60,58% 1.256,00 80,21% 100% 5.901,75 Dishubfor
Pengamanan Lalu % 948,50 1.414,50 % 1.435,00
lintas minko
lintas
Persentase
Program Peningkatan
peningkata kelaikan 13,51 28,38 100,00
1 2 9 20 Kelaikan Pengoperasian 13,51% 250,00 275,00 44,59% 62,16% 325,00 81,08% 100% 1.850,00 Dishubfor
pengoperasian % % 300,00 350,00 % 350,00
Kendaraan Bermotor minko
kendaraan bermotor

Komunikasi dan
1 2 10 361,88 970,00 1.595,00 6.871,88 Dishubfor
Informatika 955,00 1.470,00 1.520,00
minko

Persentase
Program Pengembangan
pengembangan 25,26 100,00
1 2 10 15 Komunikasi, Informasi dan 4,47% 4,47% 286,88 435,00 46,98% 66,52% 1.255,00 82,95% 100% 4.721,88 Dishubfor
Komunikasi, Informasi % 595,00 1.055,00 % 1.095,00
Media Massa minko
dan Media Massa

Persentase
Program pengkajian dan Pengkajian dan
100,00
1 2 10 16 penelitian bidang Penelitian Bidang 0,00% 0,00% 0,00 175,00 - - 100% 175,00 Dishubfor
% - -
informasi dan komunikasi Komunikasi dan minko
Informasi

VIII 21
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tahun
Kondisi Kinerja Pada
Kondisi Akhir Periode RPJMD
Bidang urusan
Indikator kinerja Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Tahun 2021) PD
pemerintahan
Kode program pada Penanggu
program prioritas
(outcame) Awal ng Jawab
pembangunan
RPJMD
Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta)

Persentase Fasilitasi
Program fasilitasi
Peningkatan SDM 10,00 20,00 100,00
1 2 10 17 Peningkatan SDM bidang 10,00% 0,00 115,00 40,00% 60,00% 115,00 80,00% 100% 575,00 Dishubfor
Bidang Komunikasi % % 115,00 115,00 % 115,00
komunikasi dan informasi minko
dan Informasi

Persentase Fasilitasi
Program Kerja Sama
Peningkatan SDM 49,06 100,00
1 2 10 18 Informasi dengan Mas 3,54% 3,54% 75,00 245,00 60,61% 71,23% 225,00 85,38% 100% 1.400,00 Dishubfor
Bidang Komunikasi % 245,00 300,00 % 310,00
Media minko
dan Informasi

Koperasi, Usaha Kecil DiskopUM


1 2 11 690,00 874,00 1.221,00 6.574,00
dan Menengah 1.183,00 1.244,00 1.362,00 KM

Persentase
Program penciptaan iklim
peningkatan jumlah DiskopUM
1 2 11 15 usaha Usaha Kecil 17,09 18,63 18,38 20,16 20,00 21,69 23,22 22,00 24,76 26,29 2629% 128,38
UMKM yang memiliki 21,00 23,00 24,00 KM
Menengah yang konduksif
legalitas usaha

Program Pengembangan Persentase


Kewirausahaan dan peningkatan jumlah DiskopUM
1 2 11 16 0,65 0,73 25,68 1,10 105,00 1,47 1,83 218,00 2,20 2,57 257% 1.020,68
Keunggulan Kompetitif UMKM memiliki 214,00 227,00 231,00 KM
Usaha Kecil Menengah kewirausahaan
Persentase
Program Pengembangan
peningkatan jumlah
Sistem Pendukung Usaha DiskopUM
1 2 11 17 UMKM yang memiliki 1,06 1,46 335,95 1,87 325,00 2,27 2,67 442,00 3,07 3,47 347% 2.413,95
Bagi Usaha Mikro Kecil 426,00 442,00 443,00 KM
daya saing dan
dan Menengah
promosi

Persentase
Program Peningkatan
peningkatan jumlah DiskopUM
1 2 11 18 Kualitas Kelembagaan 88,72 92,01 310,00 92,80 424,00 93,63 522,00 94,42 539,00 95,55 552,00 98,52 664,00 9852% 3.011,00
koperasi aktif dan KM
Koperasi
berkualitas

VIII 22
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tahun
Kondisi Kinerja Pada
Kondisi Akhir Periode RPJMD
Bidang urusan
Indikator kinerja Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Tahun 2021) PD
pemerintahan
Kode program pada Penanggu
program prioritas
(outcame) Awal ng Jawab
pembangunan
RPJMD
Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta)

Kantor
1 2 12 Penanaman Modal 0,00 - 640,00 - - 773,90 - - 3.906,76
704,00 851,84 937,02 Perizinan

Program Peningkatan Jumlah Peningkatan 268 293 318 343 368 393 393
218 Kantor
1 2 12 15 Promosi dan Kerjasama Investor Invest 0,00 Investo 490,00 Investo Investo 592,90 Investo Investo Investo 2.991,50
Investor 539,00 652,19 717,41 Perizinan
Investasi (PMA/PMDN) or r r r r r r

Program Peningkatan Jumlah Peningkatan


108,5 118,5 118,5 Kantor
1 2 12 16 Iklim Investasi dan Nilai Investasi 103 M 105 M 0,00 150,00 111 M 113 M 181,00 116 M 915,27
M 165,00 199,65 M 219,62 M Perizinan
Realisasi Investasi (PMA/PMDN)

Kepemudaan dan Olah Disdikpor


1 2 13 2.301,26 3.226,15 4.219,54 23.793,16
Raga 4.205,77 5.066,50 4.773,95 a

Cakupan
Program peningkatan
1 2 13 16 Peningkatan Peran 63% 63% 1.153,23 65% 1.896,15 74% 75% 2.294,34 79% 80% 80% 13.575,22 Disdikpora
peran serta kepemudaan 2.585,77 3.073,78 2.571,95
Serta Kepemudaan

Program Pembinaan dan Cakupan pembinaan


1 2 13 20 Pemasyarakatan Olah dan pemasyarakatan 68% 70% 1.148,03 70% 1.330,00 75% 83% 1.925,20 91% 90% 90% 10.217,94 Disdikpora
1.620,00 1.992,72 2.201,99
Raga olah raga

Bappeda
1 2 14 Statistik 195,00 158,50 150,00 983,50
140,00 170,00 170,00 PM

Program pengembangan Ketersediaan data


Bappeda
1 2 14 15 data informasi/statistik informasi/statistik 55% 61% 195,00 67% 158,50 74% 82% 150,00 91% 100% 100% 983,50
140,00 170,00 170,00 PM
daerah daerah

VIII 23
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tahun
Kondisi Kinerja Pada
Kondisi Akhir Periode RPJMD
Bidang urusan
Indikator kinerja Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Tahun 2021) PD
pemerintahan
Kode program pada Penanggu
program prioritas
(outcame) Awal ng Jawab
pembangunan
RPJMD
Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta)

1 2 15 Persandian 0,00 80,00 96,80 488,41 Setda


88,00 106,48 117,13

Rasio dokumen
Program Persandian Setda Bag.
1 2 15 persandian terhadap 0% 0,00 90% 80,00 90% 90% 96,80 90% 90% 90% 488,41
daerah 88,00 106,48 117,13 Umum
kebutuhan

1 2 16 Kebudayaan 7.125,00 7.240,50 12.765,00 62.516,50 Disbudpar


8.466,00 13.020,00 13.900,00

Presentase
Program Pengembangan Keterlibatan
1 2 16 15 40% 40% 1.270,00 48% 700 53% 57% 2.130 62% 67% 67% 10.609,50 Disbudpar
Nilai Budaya Masyarakat dalam 1.790 2.220 2.500
Pelestarian Budaya

Presentase
Pelaksanaan
Program Pengelolaan
1 2 16 16 Pelatihan, 27% 27% 1.890,00 32% 2.496 37% 42% 2.420 47% 52% 52% 14.892,00 Disbudpar
Kekayaan Budaya 2.421 2.750 2.915
Peningkatan SDM di
Bidang Kebudayaan

Presentase
Program Pengelolaan Sekee/sanggar/ group
1 2 16 17 28% 28% 3.485,00 35% 3.395 43% 50% 7.115 58% 60% 60% 31.975,00 Disbudpar
Keragaman Budaya dalam pengelolaan 3.395 7.150 7.435
budaya

Program pengembangan Presentase


1 2 16 18 kerjasama pengelolaan Penunjang kegiatan 30% 30% 480,00 35% 650,00 40% 45% 1.100 50% 55% 55% 5.040,00 Disbudpar
860 900 1.050
kekayaan budaya berkesenian

VIII 24
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tahun
Kondisi Kinerja Pada
Kondisi Akhir Periode RPJMD
Bidang urusan
Indikator kinerja Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Tahun 2021) PD
pemerintahan
Kode program pada Penanggu
program prioritas
(outcame) Awal ng Jawab
pembangunan
RPJMD
Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta)

Kantor
Perpustak
aan, Arsip
1 2 17 Perpustakaan 228,88 331,58 381,33 2.141,01
354,37 408,03 436,82 dan
Dokument
asi
Kantor
Presentase
Perpustaka
Program Pengembangan peningkatan
33,63 51,34 an, Arsip
1 2 17 21 Budaya Baca dan kunjungan ke 5,54% 228,88 298,45 63,51% 75,67% 342,36 87,83% 100% 100% 1.944,84
% % 318,46 365,75 390,94 dan
Pembinaan Perpustakaan perpustakaan umum
Dokument
daerah
asi
Persentase Kantor
Program Peningkatan peningkatan jumlah Perpustaka
Sarana Prasarana sarana dan prasarana 37,60 42,60 62,60 an, Arsip
1 2 17 22 34,40% 0,00 33,13 47,60% 52,60% 38,97 57,60% 62,60% 196,18
Perpustakaan Umum pada perpustakaan % % 35,92 42,28 % 45,88 dan
Daerah umum Kabupaten Dokument
Bangli asi
Kantor
Perpustak
aan, Arsip
1 2 18 Kearsipan 186,49 241,05 432,33 2.953,91
260,91 804,52 1.028,62 dan
Dokument
asi
Persentase instansi
Kantor
pemerintah yang
Perpustaka
pengelolaan
Program perbaikan sistem an, Arsip
1 2 18 15 kearsipan mengacu 70% 70% 0,00 72% 15,00 74% 76% 18,15 78% 80% 80% 91,58
administrasi kearsipan 16,50 19,97 21,96 dan
kepada peraturan
Dokument
perundang-
asi
undangan(%)
Kantor
Persentase instansi Perpustaka
Program penyelamatan
pemerintah yang 10,88 an, Arsip
1 2 18 16 dan pelestarian 3,35% 4,60% 37,00 5,86% 41,50 7,11% 8,37% 49,56 9,62% 10,88% 283,94
menitipkan arsipnya 46,05 52,94 % 56,89 dan
dokumen/arsip daerah
di depo Dokument
asi

VIII 25
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tahun
Kondisi Kinerja Pada
Kondisi Akhir Periode RPJMD
Bidang urusan
Indikator kinerja Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Tahun 2021) PD
pemerintahan
Kode program pada Penanggu
program prioritas
(outcame) Awal ng Jawab
pembangunan
RPJMD
Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta)

Kantor
Persentase instansi Perpustaka
Program pemeliharaan
pemerintah yang an, Arsip
1 2 18 17 rutin/berkala sarana dan 3% 3% 0,00 - 0 20% 150,00 50% 100% 100% 1.350,00
menitipkan arsipnya 500,00 700,00 dan
prasarana kearsipan
di depo Dokument
asi
Kantor
Persentase Pegawai Perpustaka
Program peningkatan
dilingkungan Pemkab an, Arsip
1 2 18 18 kualitas pelayanan 1,30% 1,96% 149,49 2,60% 184,55 3,26% 3,91% 214,61 4,56% 5,21% 5,21% 1.228,40
yang mendapat bintek 198,36 231,62 249,77 dan
informasi
kearsipan Dokument
asi

Urusan Pemerintahann
2 25.512,58 64.692,70 124.478,32 694.537,18
Pilihan 128.016,68 143.589,06 208.247,83

Dinas
Peternaka
n
2 1 Kelautan dan Perikanan 2.651,19 3.159,00 3.778,00 24.285,59
3.963,00 4.671,00 6.063,40 Perikanan
Darat Kab.
Bangli
Dinas
Peternaka
Program pengembangan Persentase Produksi
2 1 20 70,00% 72% 2.651,19 74% 3.159 76% 78% 3.778 79% 85% 85% 24.285,59 n
budidaya perikanan Perikanan budidaya 3.963 4.671 6.063
Perikanan
Darat

2 2 Pariwisata 13.432,81 42.260,00 89.930,00 523.012,81 Disbudpar


97.920,00 109.690,00 169.780,00

Presentase Pelaku
Program Pengembangan
2 2 15 Promosi dan Pelaku 4% 4% 701,00 16% 1.250,00 21% 25% 4.310,00 35% 55% 55% 16.261,00 Disbudpar
Pemasaran Pariwisata 1.280,00 4.340,00 4.380,00
pariwisata

VIII 26
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tahun
Kondisi Kinerja Pada
Kondisi Akhir Periode RPJMD
Bidang urusan
Indikator kinerja Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Tahun 2021) PD
pemerintahan
Kode program pada Penanggu
program prioritas
(outcame) Awal ng Jawab
pembangunan
RPJMD
Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta)

Presentase Daya
Program Pengembangan
2 2 16 Tarik Wisata yang 25% 25% 10.079,81 36% 4.100,00 47% 58% 3.630,00 73% 84% 84% 59.599,81 Disbudpar
Destinasi Pariwisata 34.500,00 3.640,00 3.650,00
tertangani,

Presentase
Keterlibatan
Program Pengembangan Masyarakat dalam
2 2 17 10% 25% 1.152,00 36% 1.360,00 45% 26% 1.640,00 65% 70% 70% 9.002,00 Disbudpar
Kemitraan Pelestarian 1.390,00 1.710,00 1.750,00
Pariwisata dan
Budaya

Program Penguatan
Presentase Geosite
2 2 18 Keberadaan Geopark 9% 9% 1.500,00 19% 35.000,00 38% 55% 70.350,00 73% 90% 90% 325.200,00 Disbudpar
yang tertangani 58.350,00 80.000,00 80.000,00
Kaldera Batur

Presentase
Program pembenahan
Pembangunan sarana
2 2 19 tata kelola dan Penataan 0% 0% 0,00 35% 550,00 60% 70% 10.000,00 80% 90% 90% 112.950,00 Disbudpar
dan prasarana di 2.400,00 20.000,00 80.000,00
Obyek-obyek Wisata
Desa Wisata

2 3 Pertanian 5.409,01 12.075,77 17.417,06 93.051,48 P3


13.937,38 20.629,11 23.583,15

Program Peningkatkan Persentase


2 3 15 Kesejahteraan Petani Peningkatan kelas 1,15 3,03 65,00 6,43 300,00 7,96 8,38 860 10,38 15,38 15,38 5.140,00 P3
535 1.080 2.300
(pertanian/ perkebunan) kelompok tani

Produktivitas Padi
Program Peningkatan
atau bahan pangan
2 3 16 Ketahanan Pangan 4,83 4,83 2.543,42 4,91 5.869,97 4,98 6.760 5,05 7.801 5,14 5,18 5,18 43.740,89 P3
utama lokal lainnya 9.863 10.904
(pertanian/ perkebunan)
per hektar

VIII 27
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tahun
Kondisi Kinerja Pada
Kondisi Akhir Periode RPJMD
Bidang urusan
Indikator kinerja Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Tahun 2021) PD
pemerintahan
Kode program pada Penanggu
program prioritas
(outcame) Awal ng Jawab
pembangunan
RPJMD
Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta)

Persentase promosi
Program peningkatan
produk pertanian/
2 3 17 pemasaran hasil produksi 25,00 6,67 50,00 8,89 100,00 8,89 8,89 120 8,89 8,89 8,89 650,00 P3
perkebunan unggulan 110 130 140
pertanian/perkebunan
daerah
Persentase
Program Peningkatan
peningkatan
2 3 18 Penerapan Teknologi 5,00 5,00 0,00 8,51 100,00 12,02 3,51 120 3,51 3,51 3,51 600,00 P3
pengetahuan dan 110 130 140
Pertanian/ Perkebunan
ketrampilan petani
program peningkatan Produktivitas
2 3 19 produksi tanaman perkebunan 0,27 0,27 579,80 0,29 761,00 0,32 0,35 1.571 0,39 0,44 0,44 9.627,92 P3
912 2.772 3.032
pertanian/perkebunan unggulan per hektar
Program pemberdayaan Persentase
penyuluh peningkatan
2 3 20 30,00 10,42 916,10 10,42 610,00 10,42 10,42 1.150 10,42 10,42 10,42 5.876,10 P3
pertanian/perkebunan pengetahuan dan 830 1.170 1.200
lapangan ketrampilan penyuluh
Produktivitas
Program Pengembangan
2 3 23 tanaman hortikultura 125 125 140,00 129 103 133 137 169 141 143 143,00 985,00 P3
Agribisnis 136 202 235
unggulan per hektar
Program pencegahan dan
Persentase tingkat
2 3 21 penanggulangan penyakit 7,0% 6,50 278,00 6,00 1.000 5,50 5,00 1.221 4,50 4,00 4,00 6.217,75 P2
kesakitan hewan 1.194 1.248 1.277
ternak

Program peningkatan Persentase populasi


2 3 22 1,50% 3% 257,60 4,50% 1.317 6% 7,5 2.316 9,00 10,5 10,5 7.874,40 P2
produksi hasil peternakan ternak meningkat 1.431 1.339 1.215

Persentase
Program Peningkatan
peningkatan kelas
2 3 15 Kesejahteraan Petani 20% 25% 579,08 30% 1.915 35% 40% 2.089 45% 50% 0,50 12.339,42 P2+SDA
kelompok ternak dan 1.920 2.695 3.141
(peternakan)
ikan

VIII 28
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tahun
Kondisi Kinerja Pada
Kondisi Akhir Periode RPJMD
Bidang urusan
Indikator kinerja Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Tahun 2021) PD
pemerintahan
Kode program pada Penanggu
program prioritas
(outcame) Awal ng Jawab
pembangunan
RPJMD
Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta)

2 4 Kehutanan 1.076,46 105,00 114,00 1.632,46 P3


109,00 114,00 114,00

Persentase
Program Pemanfaatan
pengurangan
2 4 15 Potensi Sumber Daya 23,08 24,02 1.008,46 24,04 35,00 24,07 24,10 40,00 24,13 24,16 24,16 1.198,46 P3
kerusakan kawasan 35,00 40,00 40,00
Hutan
hutan

Persentase
Program perlindungan pemahaman
2 4 17 dan konservasi sumber masyarakat tentang - 16,67 68,00 13,33 70,00 13,33 13,33 74,00 13,33 13,33 13,33 434,00 P3
74,00 74,00 74,00
daya hutan dampak perusakan
hutan

Energi dan Sumber Bagian


2 5 850,00 150,00 180,00 1.750,00
Daya Mineral 165,00 195,00 210,00 SDA

Cakupan
pengawasan
Program pengawasan dan
perlindungan dan
penertiban kegiatan rakyat 16,19 100,00 100,00 Bagian
2 5 17 penertiban kegiatan 0% 0% 0,00 150,00 34,29% 54,29% 180,00 76,19% 900,00
yang berpotensi merusak % 165,00 195,00 % 210,00 % SDA
rakyat yang
lingkungan
berpotensi merusak
lingkungan
Program Pembinaan dan Cakupan Pembinaan
SDA dan
2 5 Pengembangan dan Pengembangan 12 Bln 12 Bln 690,00 - - - 690,00
- - Tata Kota
Ketenagalistrikan Ketenagalistrikan

Program Pengembangan Terbinanya


Bagian
2 5 Kinerja Pengelolaan pengelolaan sampah 0% 100% 35,00 - - - 35,00
- - SDA
Persampahan plastik
Program Pengendalian
Terbinanya
pencemaran dan Bagian
2 5 kelompok/pengusaha 100% 100% 40,00 - - - 40,00
perusakan lingkungan - - SDA
penghasil limbah
hidup

VIII 29
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tahun
Kondisi Kinerja Pada
Kondisi Akhir Periode RPJMD
Bidang urusan
Indikator kinerja Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Tahun 2021) PD
pemerintahan
Kode program pada Penanggu
program prioritas
(outcame) Awal ng Jawab
pembangunan
RPJMD
Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta)

Terwujudnya
Program Peningkatan
kesadaran siswa 100% Bagian
2 5 Ketahanan pangan 100% 40,00 - - - 40,00
untuk mengkonsumsi % - - SDA
Pertanian/Perkebunan
olahan pangan lokal
Termonitornya
Program Pembinaan dan kegiatan
Bagian
2 5 pengawasan bidang pertambangan 100% 100% 45,00 - - - 45,00
- - SDA
pertambangan mineral bukan logam
dan batuan

Disperinda
2 6 Perdagangan 1.175,61 5.882,93 11.494,26 42.267,33
10.332,30 6.624,95 6.757,28 g

Program Perlindungan
Persentase
Konsumen dan 78,39 80,24 Disperinda
2 6 15 Pembinaan 78,27% 115,00 195,00 85,18% 90,12% 5.245,00 95,06% 100% 100% 10.340,00
Pengamanan % % 4.220,00 270,00 295,00 g
Pedagang
Perdagangan

Pertumbuhan eksport
Program Peningkatan dan 1,905 Disperinda
2 6 17 bersih perdagangan 0,90% 1,12% 257,00 1,27% 205,00 1,42% 1,58% 510,00 1,74% 1,905% 2.557,00
Pengembangan Eksport 445,00 550,00 % 590,00 g
pertahun

Persentase
Program Peningkatan
Peningkatan Efisiensi 40,62 62,49 99,69 Disperinda
2 6 18 Efisiensi Perdagangan 40,62% 475,00 5.446,97 71,79% 81,09% 5.685,00 90,39% 99,69% 28.771,97
perdagangan dalam % % 5.630,00 5.740,00 % 5.795,00 g
Dalam Negeri
negeri

Persentase
Program pembinaan
Pembinaan Disperinda
2 6 19 pedagang kaki lima dan 0,19% 0,38% 328,61 0,55% 35,96 0,73% 0,93% 54,26 1,14% 1,37% 1,37% 598,36
Pedagang Kaki Lima 37,30 64,95 77,28 g
asongan
dan Asongan

VIII 30
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tahun
Kondisi Kinerja Pada
Kondisi Akhir Periode RPJMD
Bidang urusan
Indikator kinerja Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Tahun 2021) PD
pemerintahan
Kode program pada Penanggu
program prioritas
(outcame) Awal ng Jawab
pembangunan
RPJMD
Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta)

Disperinda
2 7 Perindustrian 897,50 1.015,00 1.525,00 8.272,50
1.530,00 1.605,00 1.700,00 g

Persentase
Program Peningkatan
Peningkatan 13,79 17,24 17,24 Disperinda
2 7 15 Kapasitas Iptek Sistim 10,34% 120,00 145,00 17,24% 17,24% 165,00 17,24% 17,24% 965,00
Kapasitas Iptek Sistim % % 150,00 185,00 % 200,00 g
Produksi
Produksi

Persentase
Program Pengembangan
pembinaan perajin 29,51 30,51 35,11 Disperinda
2 7 16 Industri Kecil dan 29,01% 390,00 520,00 31,61% 32,71% 695,00 33,91% 35,11% 3.920,00
Industri Kecil dan % % 785,00 760,00 % 770,00 g
Menengah
Menengah

Persentase
Program Peningkatan
Peningkatan Disperinda
2 7 17 Kemampuan Teknologi 0,71% 0,87% 75,00 1,03% 100,00 1,19% 1,35% 160,00 1,51% 1,67% 1,67% 725,00
Kemampuan 105,00 115,00 170,00 g
Industri
Teknologi Industri

Program pengembangan Persentase


10,68 11,90 16,78 Disperinda
2 7 19 sentra-sentra industri pertumbuhan unit 9,70% 312,50 250,00 13,12% 14,34% 505,00 15,56% 16,78% 2.662,50
% % 490,00 545,00 % 560,00 g
potensial usaha industri (IKM)

Dinsosnak
2 8 Transmigrasi 20,00 45,00 - 40,00 265,00
60,00 60,00 40,00 ertran

Program Tranmigrasi Jumlah Transmigran Dinsosnak


2 8 17 50 KK 10KK 20,00 10 KK 45,00 10 KK 10 KK 40,00 10 KK 10 KK 60KK 265,00
Regional yang dikirim 60,00 60,00 40,00 ertran

VIII 31
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tahun
Kondisi Kinerja Pada
Kondisi Akhir Periode RPJMD
Bidang urusan
Indikator kinerja Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Tahun 2021) PD
pemerintahan
Kode program pada Penanggu
program prioritas
(outcame) Awal ng Jawab
pembangunan
RPJMD
Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta)

Penunjang Urusan
3 38.709,08 49.711,09 63.211,44 371.435,44
Pemerintahan 63.839,51 73.086,21 82.878,12

Bappeda
3 1 Perencanaan 2.205,04 2.379,71 3.123,85 19.562,00
2.620,69 4.237,69 4.995,02 PM

Persentase jumlah
Program Kerjasama Bappeda
3 1 16 kerjasama dengan 16% 16% 0,00 16% 40,00 18% 20% 50 22% 24% 24% 250,00
Pembangunan 45 55 60 PM
dunia usaha/lembaga
Program perencanaan Persentase jumlah
pengembangan wilayah dokumen master plan 18,75 18,75 21,25 Bappeda
3 1 18 18,75% 0,00 100,00 19,38% 20,00% 180 20,63% 21,25% 900,00
strategis dan cepat pengembangan % % 110 230 % 280 PM
tumbuh wilayah strategis
Persentase
Program peningkatan
peningkatan kualitas
kapasitas kelembagaan Bappeda
3 1 20 kelembagaan 10% 10% 50,00 20% 70,00 40% 60% 133 80% 100% 100% 660,56
perencanaan 100 146 161 PM
perencanaan
pembangunan daerah
pembangunan daerah
Persentase jumlah
Program perencanaan Perda tentang Bappeda
3 1 21 10% 16% 1.920,04 13% 1.619,71 14% 17% 2.086 17% 23% 23% 14.291,44
pembangunan daerah perencanaan dan 1.781 3.071 3.814 PM
keuangan daerah

Cakupan dokumen
Program Perencanaan perencanaan 26,39 18,33 Bappeda
3 1 22 6,69% 6,69% 90,00 200,00 15,24% 16,73% 225 16,73% 18,33% 1.190,00
Pembangunan Ekonomi pembangunan % 205 225 % 245 PM
ekonomi ( %)
Persentase jumlah
Program Perencanaan dokumen 19,86 13,70 18,49 Bappeda
3 1 23 19,86% 145,00 100,00 13,70% 17,12% 175 17,12% 18,49% 900,00
Sosial Budaya perencanaan sosial % % 120 225 % 135 PM
budaya

VIII 32
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tahun
Kondisi Kinerja Pada
Kondisi Akhir Periode RPJMD
Bidang urusan
Indikator kinerja Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Tahun 2021) PD
pemerintahan
Kode program pada Penanggu
program prioritas
(outcame) Awal ng Jawab
pembangunan
RPJMD
Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta)

Persentase jumlah
dokumen
Program perencanaan
perencanaan 29,41 66,04 Bappeda
3 1 24 prasarana wilayah dan 0 0 0,00 250,00 24,60% 34,71% 275 45,24% 66,04% 1.370,00
prasarana wilayah % 260 285 % 300 PM
sumber daya alam
dan sumber daya
alam

3 2 Keuangan 1.570,56 2.150,00 4.197,05 20.397,12


2.515,50 4.666,76 5.297,26

Program penataan Jumlah Peraturan


3 2 3 peraturan perundang- perundang-undangan 90 95% 52,00 95% 55,00 95% 95% 66,55 95% 95% 95% 401,61 Dispenda
60,50 73,21 94,36
undangan yang di rancang
Program peningkatan dan Persentase
Dispenda+
pengembangan peningkatan
3 2 17 90 90% 1.518,56 90% 1.895,00 90% 90% 3.602,00 90% 90% 90% 17.456,18 Perhubung
pengelolaan keuangan pengelolaan 2.120,00 3.962,20 4.358,42
an
daerah keuangan daerah
Program pengembangan
Jumlah wp yang
3 2 20 kekayaan dan pelestarian 90 90% 0,00 90% 200,00 90% 90% 528,50 90% 90% 90% 2.539,34 Dispenda
terbina 335,00 631,35 844,49
budaya

Kepegawaian, Serta
3 3 Pendidikan dan 3.199,75 3.153,28 6.036,61 33.718,41 BKD
4.884,38 7.591,61 8.852,80
Pelatihan

Presentase ASN yang


Program Peningkatan
memiliki sertifikat
3 3 16 Kapasitas Sumber Daya 9% 14% 1.226,93 15% 2.110,28 15% 15% 4.850 16% 16% 16% 24.348,41 BKD
diklat peningkatan 3.715,38 5.858 6.589
Aparatur
komptensi
Presentase
administrasi
Program Pembinaan dan
3 3 17 kepegawaian yang 9% 14% 1.972,82 15% 1.043,00 15% 15% 1.187 16% 16% 16% 9.370,00 BKD
Pengembangan Aparatur 1.169 1.734 2.264
diselesaikan tepat
waktu

VIII 33
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tahun
Kondisi Kinerja Pada
Kondisi Akhir Periode RPJMD
Bidang urusan
Indikator kinerja Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Tahun 2021) PD
pemerintahan
Kode program pada Penanggu
program prioritas
(outcame) Awal ng Jawab
pembangunan
RPJMD
Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta)

Penelitian dan Bappeda


3 4 0,00 0,45 95,00 130,00 170,00 225,00 275,00 895,00
Pengembangan PM

Program Penelitian dan Cakupan penelitian Bappeda


3 4 15 5% 5% 0,00 15% 45,00 20% 25% 100,00 30% 35% 35% 565,00
Pengembangan yang dilaksanakan 70,00 150,00 200,00 PM

Cakupan
Program Sistem Inovasi Bappeda
3 4 16 pelaksanaan sistem 0 0 0,00 30% 50,00 35% 40% 70,00 50% 60% 60% 330,00
daerah (SIDa) 60,00 75,00 75,00 PM
inovasi daerah

Sekretariat
3 5 Sekretariat DPRD 13.993,11 18.474,32 18.490,75 125.737,36
22.179,53 25.013,86 27.585,78 DPRD

Persentase
Program peningkatan Peningkatan
11,13 14,69 21,94 Sekretariat
3 5 15 kapasitas lembaga Kapasitas Lembaga 90% 13.993,11 18.474,32 17,64% 14,71% 18.490,75 19,89% 22% 125.737,36
% % 22.179,53 25.013,86 % 27.585,78 DPRD
perwakilan rakyat daerah Dewan Perwakilan
Rakyat

3 6 Sekretariat Daerah 15.187,66 19.568,71 25.367,20 - 135.831,79 Setda


22.268,47 25.449,45 27.990,30

Setda Bag.
3 6 1 Bagian Umum 1.881,40 2.147,46 2.883,55 3.324,16 2.584,50 2.842,95 15.664,02
Umum

Presentase
Prorgam Peningkatan
peningkatan Setda Bag.
4 Administrasi 100% 100% 406,00 100% 487,20 100% 100% 643,10 100% 100% 100% 3.606,51
administrasi 584,64 707,41 778,16 Umum
Pemerintahan
pemerintahan
Program Peningkatan dan Presentase
pengembangan terlaksananya Setda Bag.
17 85% 85% 807,00 87% 1.161,90 90% 92% 2.023,22 94% 95% 95% 8.115,28
pengelolaan keuangan pengelolaan 1.700,88 1.153,47 1.268,82 Umum
daerah keuangan daerah

VIII 34
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tahun
Kondisi Kinerja Pada
Kondisi Akhir Periode RPJMD
Bidang urusan
Indikator kinerja Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Tahun 2021) PD
pemerintahan
Kode program pada Penanggu
program prioritas
(outcame) Awal ng Jawab
pembangunan
RPJMD
Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta)

Presentase
Program Peningkatan
optimalnya Setda Bag.
23 Optimalisasi Pemanfaatan 80% 80% 315,30 83% 378,36 85% 87% 499,44 90% 95% 95% 2.800,82
pemanfaatan 454,03 549,38 604,32 Umum
Teknologi Informasi
teknologi informasi
Jumlah Produk
Hukum Daerah yang
Program penataan tidak bertentangan
Setda Bag.
26 peraturan perundang- dengan Peraturan 80% 85% 100,00 87% 120,00 90% 92% 158,40 94% 95% 95% 888,30
144,00 174,24 191,66 Umum
undangan Perundang-undangan
dan Kepentingan
Umum
Presentase
Program Pembinaan dan pembinaan dan
Setda Bag.
27 Pengembangan Bidang pengembangan 90% 90% 150,00 - - - - - 90% 150,00
Umum
Ketenagalistrikan ketenagalistrikan
yang terlaksana
Presentase
Program Pengendalian Setda Bag.
28 pemanfaatan ruang 80% 80% 103,10 - - - - - 80% 103,10
Pemanfaatan Ruang Umum
yang terkendali

Setda Bag.
3 6 2 Bagian Ekonomi 602,00 630,00 1.635,00 4.812,00
680,00 645,00 620,00 Ekonomi

Persentase cakupan
Program Pengembangan
pengembangan 74,84 75,47 77,98 Setda Bag.
16 Lembaga Ekonomi 74% 72,00 185,00 76,10% 76,72% 195,00 77,35% 77,98% 1.017,00
lembaga ekonomi % % 190,00 200,00 % 175,00 Ekonomi
Pedesaan
pedesaan

Jumlah Cakupan
Program Perlindungan
perlindungan
konsumen dan Setda Bag.
15 Konsumen dan 3,00% 3,05% 133,00 3,06% 140,00 3,07% 3,08% 135,00 3,09% 3,11% 3,11% 823,00
pengamanan 135,00 140,00 140,00 Ekonomi
Pengamanan
perdagangan
Perdagangan
Persentase
Peningkatan Promosi dan Peningkatan Promosi Setda Bag.
15 2% 6% 397,00 11% 305,00 20% 25% 1.305,00 26% 31% 31,00% 2.972,00
Kerjasama Investasi dan Kerjasama 355,00 305,00 305,00 Ekonomi
Investasi

VIII 35
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tahun
Kondisi Kinerja Pada
Kondisi Akhir Periode RPJMD
Bidang urusan
Indikator kinerja Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Tahun 2021) PD
pemerintahan
Kode program pada Penanggu
program prioritas
(outcame) Awal ng Jawab
pembangunan
RPJMD
Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta)

Setda Bag.
3 6 3 Bagian Pembangunan 1.542,57 2.326,38 3.045,88 3.777,33 4.515,46 5.275,02 20.482,64 Pembangu
nan
Persentase
Program peningkatan Bag.Admin
peningkatan
pelayanan kedinasan 100,00 istrasi
15 pelayanan Kepala 15% 16% 521,38 16% 1.121,38 34% 54% 2.321,38 76% 100% 12.128,28
Kepala Daerah / Wakil 1.721,38 2.921,38 3.521,38 % Pembangu
daerah / Wakil Kepala
Kepala Daerah nan
Daerah
Persentase Bag.Admin
Program Peningkatan dan
Peningkatan 100,00 istrasi
17 Pengembangan 100% 100% 35,61 - 0% - 0% - 0% 0% 35,61
Penelitian RKA-DPA - - % Pembangu
Pengelolaan keuangan
SKPD nan
Bag.Admin
Persentase dokumen
Program Perencanaan 100,00 istrasi
21 perencanaan yang 100% 100% 547,63 100% 600,00 100% 100% 726,00 100% 100% 4.210,69
Pembangunan Daerah 660,00 798,60 878,46 % Pembangu
disusun tepat waktu
nan
Persentase Bag.Admin
Program Penataan Peningkatan 100,00 istrasi
27 0 20% 437,96 33% 605,00 48% 64% 729,95 81% 100% 4.108,06
Daerah Otonomi Baru Penataan Daerah 664,50 795,48 875,18 % Pembangu
Otonomi Baru nan

Setda Bag.
3 6 4 Bagian Hukum 2.041,59 2.250,70 2.584,67 15.213,09
2.469,17 2.813,44 3.053,53 Hukum

Jumlah Produk
Hukum Daerah yang 225
Program Penataan tidak bertentangan Produ 225 250 250 250 250 250
200 Produk Setda Bag.
26 Peraturan Perundang- dengan Peraturan k 2.041,59 Produk 2.250,70 Produk Produk 2.584,67 Produk Produk Produk 15.213,09
hukum 2.469,17 2.813,44 3.053,53 Hukum
Undangan Perundang-undangan Huku Hukum Hukum Hukum Hukum Hukum Hukum
dan Kepentingan m
Umum

Setda
3 6 5 Bagian Ortal 594,50 970,00 970,00 5.444,50
970,00 970,00 970,00 Bag. Ortal

VIII 36
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tahun
Kondisi Kinerja Pada
Kondisi Akhir Periode RPJMD
Bidang urusan
Indikator kinerja Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Tahun 2021) PD
pemerintahan
Kode program pada Penanggu
program prioritas
(outcame) Awal ng Jawab
pembangunan
RPJMD
Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta)

Persentase Capaian Bagian


Kinerja Perangkat Organisasi
Program Perencanaan
21 Daerah dengan Nilai 6% 6% 260,00 - - - 6% 260,00 dan
Pembangunan Daerah - -
Kinerja dengan Tatalaksan
katagori B a

Persentase Capaian Bagian


Program Peningkatan
Kinerja Perangkat Organisasi
Pengembangan sistem
Daerah dengan Nilai 6% 6% 0,00 12% 285,00 20% 28% 285,00 36% 50% 50% #REF! dan
Pelaporan capaian kinerja 285,00 285,00 285,00
Kinerja dengan Tatalaksan
dan keuangan
katagori A a

Persentase Bagian
Penyempurnaan Kesesuaian Organisasi
Kelembagaan dan kelembagaan dengan 70% 75% 334,50 80% 585,00 85% 90% 585,00 95% 97% 50% 3.259,50 dan
585,00 585,00 585,00
Manajeman Perkantoran peraturan perundang- Tatalaksan
undangan a
Bagian
Organisasi
Peningkatan Kerja Sama Persentase Inovasi
3% 3% 0,00 9% 100,00 12% 15% 100,00 18% 20% 50% 500,00 dan
Antar Pemerintah Daerah Pelayanan Publik 100,00 100,00 100,00
Tatalaksan
a

Setda Bag.
3 6 6 Bagian Humas 1.884,78 1.970,00 2.380,70 13.077,38
2.167,00 2.226,11 2.448,79 Humas

Program peningkatan
Persentase
pelayanan kedinasan 14,94 21,91
15 peningkatan 50% 8,72% 800,00 1.670,00 16,43% 18,08% 2.017,70 19,92% 10.998,82 Humas
kepala daerah/wakil % 1.837,00 2.225,77 % 2.448,35
pelayanan kedinasan
kepala daerah
Program optimalisasi
Persentase siaran 16,38 23,98
pemanfaatan teknologi 100% 0,00% 0,00 300,00 18,02% 330,00 19,82% 363 21,80% 0,34 993,78 Humas
dan tayangan % % 0,44
informasi

VIII 37
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tahun
Kondisi Kinerja Pada
Kondisi Akhir Periode RPJMD
Bidang urusan
Indikator kinerja Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Tahun 2021) PD
pemerintahan
Kode program pada Penanggu
program prioritas
(outcame) Awal ng Jawab
pembangunan
RPJMD
Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta)

Program Pembinaan Persentase pemuda


100,00
Peningkatan kreatifitas pengibaran bendera 100% 533,00 0,00% - 0,00% - 0 - 533,00
% -
Pemuda dan Olahraga pusaka

Meningkatnya
Program operasional
serapan informasi 100% 100% 551,78 0,00% - 0,00 - 0,00% 0 0,00 0,00% - 551,78 Humas
Penerangan -
oleh masyarakat

Bag
3 6 7 Bagian Keuangan 2.975,88 3.298,47 3.751,57 22.320,35
3.628,32 4.126,72 4.539,40 Keuangan

Program peningkatan dan


Persentase sistem
pengembangan Bag
17 pengelolaan 50% 50% 2.895,88 65% 3.185,47 70% 75% 3.614,84 80% 85% 85% 21.550,48
pengelolaan keuangan 3.504,02 3.976,32 4.373,95 Keuangan
keuangan daerah
daerah

Jumlah pembinaan
Program pembinaan dan
dan fasilitasi Bag
18 fasilitasi pengelolaan 4 kali 4 kali 80,00 4 kali 88,00 4 kali 4 kali 106,48 4 kali 4 kali 20 kali 617,25
pengelolaan 96,80 117,13 128,84 Keuangan
keuangan kabupaten/kota
keuangan daerah
Jumlah pembinaan
Program pembinaan dan
dan fasilitasi Bag
17 fasilitasi pengelolaan 0,00 1 kali 25,00 1 kali 1 kali 30,25 1 kali 1 kali 5kali 152,63
pengelolaan 27,50 33,28 36,60 Keuangan
keuangan desa
keuangan desa

Setda Bag.
3 6 8 Bagian Kesra 2.681,09 4.882,50 5.794,48 32.050,55
5.307,25 6.373,92 7.011,31 Kesra

Cakupan Jumlah
Program Pengelolaan 15,20 21,69 Setda Bag.
Kegiatan Keagamaan 8,98% 8,98% 1.852,62 3.135 16,49% 17,92% 3.697 19,72% 21,69% 20.623,03
Kekayaan Budaya % 3.400 4.066 % 4.473 Kesra
dan Adat

Program Pemberdayaan Cakupan Jumlah


10,41 14,67 21,48 Setda Bag.
Kelembagaan Pemberdayaan 10,41% 223,47 315 16,14% 17,76% 381 19,54% 21,48% 2.146,58
% % 347 419 % 461 Kesra
Kesejahteraan Sosial Kesejahteraan Sosial

VIII 38
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tahun
Kondisi Kinerja Pada
Kondisi Akhir Periode RPJMD
Bidang urusan
Indikator kinerja Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Tahun 2021) PD
pemerintahan
Kode program pada Penanggu
program prioritas
(outcame) Awal ng Jawab
pembangunan
RPJMD
Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta)

Program Upaya Cakupan Jumlah 10,46 14,67 21,47 Setda Bag.


10,46% 305,00 428 16,13% 17,75% 517 19,52% 21,47% 2.914,93
Kesehatan Masyarakat Sekolah dan TP UKS % % 470 569 % 626 Kesra

Cakupan Jumlah
Program Pengembangan 15,79 22,80 Setda Bag.
Pengembangan Nilai 4,71% 4,71% 300,00 1.005 17,13% 18,84% 1.200 20,73% 22,80% 6.366,01
Nilai Budaya % 1.091 1.320 % 1.451 Kesra
Budaya (%)

Bagian Tata Setda Bag.


3 6 9 983,85 1.093,20 1.149,30 6.767,25
Pemerintahan 1.117,30 1.194,30 1.229,30 Tapem

Program Peningkatan Persentase


Bagian
Administrasi Ketepatan waktu 100% 100% 93,00 100% 100,00 100% 100% 115,00 100% 100% 100% 668,00
110,00 120,00 130,00 Tapem
Pemerintahan Penyampaian LPPD
Persentase
Pelaksanaan Rapat
Program pemeliharaan
Koordinasi
kantrantibmas dan Bagian
Pemeliharaan 100% 100% 749,20 100% 693,90 100% 100% 720,00 100% 100% 100% 4.373,10
pencegahan tindak 700,00 750,00 760,00 Tapem
Kamtibmas dan
kriminal
perlindungan
Masyarakat

Persentase
Program Peningkatan
Pelaksanaan Bagian
25 Kerjasama Antar 100% 100% 60,00 100% 65,00 100% 100% 75,00 100% 100% 100% 440,00
Kerjasama Antar 70,00 80,00 90,00 Tapem
Pemerintah Daerah
Pemerintah Daerah

Persentase
Kecamatan yang
Program Peningkatan
sudah melaksanakan Bagian
Administrasi 100% 100% 39,30 100% 39,30 100% 100% 39,30 100% 100% 100% 235,80
Pelayanan 39,30 39,30 39,30 Tapem
Pemerintahan
Adminnistrasi
Terpadu
Persentase
Program Penataan Peningkatan Bagian
27 100% 100% 42,35 100% 195,00 100% 100% 200,00 100% 100% 100% 1.050,35
Daerah Otonomi Baru Penataan Daerah 198,00 205,00 210,00 Tapem
Otonomi Baru

VIII 39
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tahun
Kondisi Kinerja Pada
Kondisi Akhir Periode RPJMD
Bidang urusan
Indikator kinerja Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Tahun 2021) PD
pemerintahan
Kode program pada Penanggu
program prioritas
(outcame) Awal ng Jawab
pembangunan
RPJMD
Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta)

Inspektora
3 7 Inspektorat 1.026,10 1.370,00 1.786,30 10.791,70
1.500,00 2.297,60 2.811,70 t

Persentase SKPD
Program peningkatan
yang Melaksanakan
sistem pengawasan
SPIP dan
20 internal dan pengendalian 7,85 7,85 834,94 15,07 1.000,00 16,72 18,40 1.356,30 20,11 21,84 21,84 8.450,54 Inspektorat
Pengendalian 1.100,00 1.837,60 2.321,70
pelaksanaan kebijakan
Pelaksanaan
KDH
Kebijakan Daerah
Program peningkatan
Persentase APIP
profesionalisme tenaga
21 yang memenuhi 8,17 8,17 191,17 15,80 370,00 17,09 18,37 430,00 19,65 20,93 20,93 2.341,17 Inspektorat
pemeriksa dan aparatur 400,00 460,00 490,00
standar kompetensi
pengawasan

Kesbangp
3 8 Kesbangpoldagri 602,84 829,08 1.048,66 4.932,41
985,50 715,28 751,05 oldagri

Persentase
Organisasi Generasi
Program Pengembangan Kesbangpo
17 Muda yang 70% 70% 284,84 70% 299,08 70% 70% 329,74 70% 70% 70% 1.923,46
Wawasan Kebangsaan 300,00 346,24 363,56 ldagri
memahami tentang
Nasionalisme (%)
Persentase
Organisasi
Program kemitraan
Kemasyarakatan Kesbangpo
18 pengembangan wawasan 75% 75% 125,00 80% 150,00 85% 90% 164,00 92% 95% 95% 949,10
yang aktif dalam 157,00 172,24 180,86 ldagri
kebangsaan
penguatan persatuan
dan kesatuan bangsa

Jumlah Laporan dari


Program pemberdayaan 4 4
Anggota Kominda
masyarakat untuk 4 Kec.di Kec.di Kec.di Kesbangpo
19 tentang 168,00 - - - - - - - - 168,00
menjaga ketertiban dan Kab Bangli Kab - - Kab ldagri
IPOLEKSOSBUDHA
keamanan Bangli Bangli
NKAM

VIII 40
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tahun
Kondisi Kinerja Pada
Kondisi Akhir Periode RPJMD
Bidang urusan
Indikator kinerja Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Tahun 2021) PD
pemerintahan
Kode program pada Penanggu
program prioritas
(outcame) Awal ng Jawab
pembangunan
RPJMD
Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta)

Persentase
Program Pendidikan Masyarakat yang Kesbangpo
21 72% 72% 0,00 - 210,00 70% 70% 367,50 927,50
Politik Masyarakat Menggunakan Hak 350,00 - - ldagri
pilihnya dalam Pemilu

Persentase Ormas
yang mendapat Kesbangpo
70% 70% 25,00 70% 170,00 70% 70% 187,43 70% 70% 70% 964,36
Pendidikan Politik 178,50 196,80 206,64 ldagri
Kebangsaan

Kantor
3 9 Perizinan Terpadu 25,00 140,00 359,35 1.823,50
249,50 469,59 580,06 Perizinan

Persentase
Program Optimalisasi
Optimalisasi Kantor
23 Pemanfaatan Teknologi 94% 95% 25,00 96% 140,00 97% 98% 359,35 99% 100% 100% 1.823,50
Pemanfaatan 249,50 469,59 580,06 Perizinan
Informasi
Teknologi Informasi

Penanggulangan
3 10 466,66 469,75 1.242,97 10.906,65 BPBD
Bencana Daerah 5.263,12 1.418,20 2.045,94

Persentase
Program pencegahan dini
Pencegahan dan 85,00 85,00 95,00
22 dan penanggulangan 30% 140,26 310,71 90,00% 90,00% 890,04 95,00% 95,00% 8.708,04 BPBD
Keseiapsiagaan Pra % % 5.028,18 929,96 % 1.408,89
korban bencana alam
Bencana
Persentase
Program Penanganan
23 Penanganan Darurat 85% 85% 276,40 85% 104,04 85% 85% 244,39 85% 85% 85,00% 1.591,81 BPBD
Darurat Bencana 154,44 348,83 463,71
Bencana
Persentase
Program Rehabilitasi dan
Rehabilitasi dan 90,00
24 Rekontruksi Pasca 85% 85% 50,00 85% 55,00 85% 90,00% 108,55 90,00% 90,00% 606,80 BPBD
Rekonstruksi Pasca 80,50 139,41 % 173,35
Bencana
Bencana

3 11 Kecamatan 432,37 - 1.081,24 - - 1.388,69 - - 6.839,51


1.242,82 1.001,18 1.693,21

VIII 41
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tahun
Kondisi Kinerja Pada
Kondisi Akhir Periode RPJMD
Bidang urusan
Indikator kinerja Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Tahun 2021) PD
pemerintahan
Kode program pada Penanggu
program prioritas
(outcame) Awal ng Jawab
pembangunan
RPJMD
Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta)

Kec.
3 11 1 Kecamatan Bangli 58,83 676,30 778,43 818,08 323,38 882,72 3.537,74
Bangli

Persentase Capaian
Program Penataan Kec.
Kinerja Penataan
15 Administrasi 60% 60% 5,00 65% 110,43 71% 75% 235,04 79% 85% 85% 1.094,09 Bangli + 4
Adminstrasi 200,68 258,55 284,40
Kependudukan Kelurahan
Pemerintahan.
Persentase
Program Peningkatan Kec.
Partisipasi
17 Partisipasi Masyarakat 70% 70% 3,33 74% 565,87 78% 82% 583,03 86% 90% 90% 2.393,15 Bangli + 4
Masyarakat Dalam 577,76 64,84 598,32
Dalam Membangun Desa Kelurahan
Membangun Desa
Persentase Capaian
Program Peningkatan Kinerja
Kec.
Kapasitas Aparatur Penyelenggaraan 60% 60% 5,00 - - - - - - - - 5,00
- - Bangli
Pemerintah Desa pem. desa dan
kelurahan
Capaian Kinerja
Mekanisme
Perencanaan
Program Perencanaan Kec.
21 pembangunan di 60% 60% 5,00 - - - - - - - - 5,00
Pembangunan Daerah - - Bangli
Tingkat Desa /
Kelurahan /
Kecamatan.
Persentase Capaian
Program Pendidikan Non Kec.
Kinerja Pembinaan 60% 60% 5,00 - - - - - - - - 5,00
Formal. - - Bangli
sekolah sehat
Program Peningkatan Capaian Kinerja
Sistem Pengawasan Monitoring dan
Kec.
Internal dan Pengendalian Pengawasan Wilayah 60% 60% 13,50 - - - - - - - - 13,50
- - Bangli
Pelaksanaan Kebijakan yang lebih Intensif
KDH dan Optimal.

VIII 42
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tahun
Kondisi Kinerja Pada
Kondisi Akhir Periode RPJMD
Bidang urusan
Indikator kinerja Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Tahun 2021) PD
pemerintahan
Kode program pada Penanggu
program prioritas
(outcame) Awal ng Jawab
pembangunan
RPJMD
Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta)

Capaian Kinerja
Program Keserasian
Pendampingan
kebijakan Peningkatan Kec.
Program 60% 60% 22,00 - - - - - - - - 22,00
Kualitas Anak dan - - Bangli
Pemberdayaan
perempuan
perempuan dan Anak.

Kec.
3 11 2 Kecamatan Susut 65,57 61,65 529,64
79,50 97,25 106,97 118,70 Susut

Program Penataan Persentase Penduduk


15 Admministrasi Yang tertib 70% 70% 3,04 74% 14,76 78% 82% 86% 90% 90% 101,28 Kec. Susut
16,74 19,21 22,14 25,38
Kependudukan Administrasi

Persentase
Program Peningkatan
Partisipasi
17 Partisipasi Masyarakat 70% 70% 3,33 74% 46,89 78% 82% 86% 90% 90% 369,17 Kec. Susut
Masyarakat Dalam 62,76 78,03 84,84 93,32
Dalam Membangun Desa
Membangun Desa

Program Keserasian
Kebijakan Peningkatan Persentase Desa
70% 70% 31,02 - - - - - 70% 31,02 Kec. Susut
Kualitas Anak dan Yang Diberdayakan -
Perempuan

Persentase
Program Peningkatan
Meningkatnya
Kapasitas Aparatur 70% 70% 4,15 - - - - - 70% 4,15 Kec. Susut
Administrasi Aparatur -
Pemerintah Desa
Pemerintah desa
Persentase Sekolah
Program Pendidikan Non
Yang Melaksanakan 70% 70% 4,53 - - - - - 70% 4,53 Kec. Susut
Formal -
UKS

Persentase Jumlah
Program Perencanaan desa Yang
21 70% 70% 4,53 - - - - - 70% 4,53 Kec. Susut
Pembangunan daerah Melaksanakan -
Perencanaan Pemb.

VIII 43
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tahun
Kondisi Kinerja Pada
Kondisi Akhir Periode RPJMD
Bidang urusan
Indikator kinerja Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Tahun 2021) PD
pemerintahan
Kode program pada Penanggu
program prioritas
(outcame) Awal ng Jawab
pembangunan
RPJMD
Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta)

Program Pemeliharaan Persentase


Kantrantibmas dan Ketentraman Dan
70% 70% 14,97 - - - - - 70% 14,97 Kec. Susut
Pencegahan Tindak Ketertiban Yang -
Kriminal Terpelihara
Kec.
3 11 3 Kecamatan Tembuku 101,00 101,50 890,50
119,40 142,80 195,20 230,60 Tembuku
Peningkatan Cakupan
Program Penataan
Pelayanan
15 Administrasi 3% 3% 10,00 14% 23,00 17% 19% 22% 26% 26% 287,00
Administrasi 31,20 50,40 81,60 90,80
Kependudukan
Kependudukan
Cakupan Peningkatan
Program Peningkatan
Partisipasi Kec.
17 Partisipasi Masyarakat 1% 1% 20,00 17% 78,50 18% 21% 23% 23% 23% 532,50
Masyarakat Dalam 88,20 92,40 113,60 139,80 Tembuku
Dalam Membangun Desa
Membangun Desa
Persentase sekolah
Program Pendidikan Non 6
dengan UKS yang 6 Desa 6,00 - - - - - - - 6 Desa 6,00 -
Formal. Desa - - -
baik
Program Peningkatan
Sistem Pengawasan Persentase kebijakan
6
Internal dan Pengendalian KDH yang berjalan 6 Desa 15,00 - - - - - - - 6 Desa 15,00 -
Desa - - -
Pelaksanaan Kebijakan dengan baik
KDH
Persentase kegiatan
Program Perencanaan pembangunan yang 6
6 Desa 10,00 - - - - - - 6 Desa 10,00 -
Pembangunan Daerah dilaksanakan sesuai Desa - - -
rencana
Program Pemeliharaan Persentase kondisi
Keamanan ketertiban masyarakat yang
6
masyarakat dan tertib dan aman 6 Desa 5,00 - - - - - - - 0 6 Desa 5,00 -
Desa - -
Pencegahan tindak berdasarkan
kriminal. ketentuan

Program Keserasian
kebijakan Peningkatan Persentase desa 6
6 Desa 35,00 - - - - - - - 0 6 Desa 35,00 -
Kualitas Anak dan yang diberdayakan Desa - -
perempuan

VIII 44
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tahun
Kondisi Kinerja Pada
Kondisi Akhir Periode RPJMD
Bidang urusan
Indikator kinerja Kinerja 2016 2017 2018 2019 2020 2021 (Tahun 2021) PD
pemerintahan
Kode program pada Penanggu
program prioritas
(outcame) Awal ng Jawab
pembangunan
RPJMD
Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta) Target Rp. (Juta)

Kec.
3 11 4 Kec. Kintamani 206,96 241,79 265,49 330,57 - 375,63 461,19 1.881,63
Kintamani
Program Penataan
Persentase jumlah Kec.
15 Administrasi 60% 60% 35,72 79% 41,79 79% 82% 86% 56 95% 95% 290,39
penduduk yang didata 45,49 50,57 61,19 Kintamani
Kependudukan
Persentase
Program peningkatan
peningkatan Kec.
17 partisipasi masyarakat 75% 75% 32,23 76% 200,00 78% 82% 87% 320 95% 95% 1.452,23
kapasitas aparatur 220,00 280,00 400,00 Kintamani
dalam membangun desa
pemerintahan desa
Persentase
Program perencanaan Kec.
21 perencanaan 60% 60% 5,00 60% 5,00
pembangunan daerah Kintamani
pembangunan daerah
Persentase
Program pengelolaan Kec.
16 pengelolaan 75% 75% 30,17 75% 30,17
kekayaaan Budaya Kintamani
kekayaaan Budaya
Program keserasian Persentase
kebijakan peningkatan keserasian kebijakan Kec.
15 60% 60% 19,00 60% 19,00
kwalitas anak dan peningkatan kwalitas Kintamani
perempuan anak dan perempuan
Persentase
Program penciptaan iklim penciptaan iklim
Kec.
15 usaha kecil menengah usaha kecil 70% 70% 20,00 70% 20,00
Kintamani
yang kondusif menengah yang
kondusif
Persentase
Program pemeliharaan
pemeliharaan
Keamanan Ketertiban dan Kec.
16 Keamanan,Ketertiban 75% 75% 34,44 75% 34,44
pencegahan tindak Kintamani
dan pencegahan
kriminal
tindak kriminal
Persentase
Program peningkatan
peningkatan Kec.
18 kapasitas aparatur 75% 75% 30,40 75% 30,40
kapasitas aparatur Kintamani
pemerintahan desa
pemerintahan desa

VIII 45
Pemerintah Kabupaten Bangli

BAB IX
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

9.1 Pengukuran Indikator Kinerja


Untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran dari visi dan misi
yang telah dijabarkan dalam program prioritas pembangunan Kabupaten
Bangli lima tahun mendatang, ditetapkan indikator kinerja daerah. Indikator
kinerja ini merupakan kunci dalam pelaksanaan pemantauan dan evaluasi
kinerja daerah. Dalam hal ini, indikator kinerja tersebut digunakan untuk
mengetahui apakah kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah dilakukan
bila dibandingkan terhadap hasil perencanaan yang hendak dicapai dapat
terpenuhi. Indikator Kinerja daerah ini disusun untuk memperoleh gambaran
mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/ program/kebijakan
dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi Pemerintah Kabupaten
Bangli yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis.
Capaian kinerja RPJMD setiap tahun diukur dari dimensi
akuntabilitas dengan menggunakan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LKjIP). Sistem Renstra dengan LKjIP-nya dikelola dalam bentuk Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP). Sistem AKIP
terdiri atas: subsistem perencanaan, subsistem pengukuran kinerja dan
subsistem pelaporan kinerja. Dalam modul Pengukuran dan Analisis Kinerja
disebutkan bahwa pengukuran kinerja merupakan subsistem kedua dari
Sistem AKIP, yaitu setelah subsistem perencanaan kinerja (Meneg PAN,
2008 : 2). Pengukuran kinerja merupakan proses membandingan kinerja
dengan ukuran berupa indikator kinerja. Pengukuran kinerja dilakukan
dengan membandingkan realisasi dengan target yang direncanakan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
Pengukuran kinerja dilakukan setelah pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan penetapan kinerja dalam dokumen perencanaan. Hasil pengukuran
kinerja yang dilengkapi dengan analisis dan evaluasi atas capaian kinerja
disajikan dalam pelaporan kinerja. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor
39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan, mewajibkan setiap penyelenggara negara baik di
pusat maupun di daerah untuk melakukan pengukuran mengenai realisasi
fisik maupun keuangan setiap triwulan. Pada tahun 2014 Men Pan RB
mengeluarkan Peraturan Men Pan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu
Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Pengukuran Indikator Kinerja
didasarkan pada Peraturan Men Pan RB Nomor 53 Tahun 2014 tersebut.
Dalam Sistem AKIP dilakukan pengukuran capaian keuangan dan
fisik seluruh program, sub program, kegiatan, dan kegiatan. Khusus bagi
pemerintah daerah, kewajiban melakukan pengukuran kinerja juga
diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2006 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah dan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006
sebagaimana telah diubah menjadi Permendagri Nomor 59 Tahun 2007
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

IX - 1
Pemerintah Kabupaten Bangli

9.2 Indikator Kinerja Daerah


Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan atau kualitatif yang
menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang ditetapkan
organisasi. Indikator kinerja harus merupakan sesuatu yang akan dihitung dan
diukur serta digunakan untuk menilai tingkat kinerja. Ukuran kuantatif &
kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan dan
sasaran yang telah ditetapkan. Indikator kinerja memberikan penjelasan baik
secara kuantitatif maupun secara kualitatif mengenai apa yang diukur untuk
menentukan apakah tujuan sudah tercapai. Indikator kinerja memberikan
penjelasan sesuatu yang mengindikasikan terwujudnya kinerja yang
diinginkan. Indikator kinerja memberikan penjelasan ukuran kinerja yang
digunakan untuk mengetahui upaya dalam mencapai hasil dan hasil kerja
yang dicapai.Indikator kinerja adalah alat ukur untuk menilai keberhasilan
pembangunan secara kuantitatif dan kualitatif (PP No. 8 Tahun 2008).
Indikator kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan/atau kualitatif
yang terdiri dari unsur masukan, proses, keluaran, hasil, manfaat, dan/atau
dampak yang menggambarkan tingkat capaian kinerja suatu kegiatan (PP No.
6 Tahun 2008).
Indikator kinerja berfungsi untuk memperjelas tentang apa, berapa
dan bagaimana kemajuan pelaksanaan kegiatan/program dan kebijakan
organisasi; Menciptakan konsensus yang dibangun oleh berbagai pihak terkait
untuk menghindari kesalahan interpretasi selama pelaksanaan
kebijakan/program/kegiatan dan dalam menilai kinerjanya; Membangun dasar
bagi pengukuran, analisis dan evaluasi kinerja organisasi/unit kerja,
Mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pemerintahan daerah; Salah satu
dasar dalam menentukan jumlah anggaran; dan Sebagai dasar dalam
pembangunan arsitektur kinerja
Tujuan Penyusunan Indikator Kinerja adalah untuk menyiapkan alat
ukur dalam mengukur Rencana Pembangunan serta hasil-hasilnya. Setiap
stakeholder dan komponen masyarakat dapat menilai kinerja pemerintah
sejak perencanaan, pelaksanaan maupun kontrol sosial. Syarat-syarat
indikator kinerja adalah spesifik dan jelas, dapat diukur secara obyektif,
relevan, dapat dicapai, penting, dan menunjukkan keberhasilan, fleksibel dan
sensitif terhadap perubahan, dan efektif.
Penetapan Indikator kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Bangli disajikan pada
tabel 9.1

IX - 2
Pemerintah Kabupaten Bangli

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah


Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kabupaten Bangli

Kondisi Target Kinerja


Kondisi
Kinerja pada
Kinerja pada Penanggung
No Indikator awal periode
2016 2017 2018 2019 2020 akhir periode Jawab
RPJMD
RPJMD 2021
2015
I Indikator Makro
Bappeda dan
1 Pertumbuhan Ekonomi 6,21 5,96-6,36 6,07-6,47 6,09-6,49 6,17-6,57 6,24-6,64 6,30-6,70
PM
Bappeda dan
2 Indek Pembangunan Manusia 66,24 67,12 67,73 68,35 68,97 69,60 70,23
PM
3 Laju inflasi 2,75 3-5 2,5-4,5 2,5-4,5 2,5-4,5 2,5-4,5 2,5-4,5 TPID
PDRB Perkapita harga berlaku Bappeeda dan
4 22.418,77 22.626,15 24.272,25 25.922,35 27.556,48 29.162,10 30.657,52
(Juta/tahun) PM
5 Indek Gini 0,36 0,35 0,36 0,37 0,38 0,39 0,40 Bappeda PM
Dinsosnakertr
Persentase Penduduk Dibawah
6 5,86 5,18 4,91 4,64 4,37 4,10 3,80 an
Garis Kemiskinan
Indikator Kinerja Utama
II
Pada Masing-masing Urusan
URUSAN PEMERINTAHAN
WAJIB YANG BERKAITAN
DENGAN LAYANAN DASAR
1 Pendidikan DISDIKPORA

APK PAUD 68% 68% 68% 71% 85% 82% 87, 03 % DISDIKPORA

IX - 3
Pemerintah Kabupaten Bangli

Cakupan layanan pendidikan


79% 80% 82% 85% 87% 91% 100% DISDIKPORA
dasar Sembilan tahun
Cakupan layanan pendidikan
70% 70% 72% 75% 77% 79% 81% DISDIKPORA
Menengah tahun
Cakupan layanan pendidikan
65% 65% 70% 75% 80% 85% 90% DISDIKPORA
non formal
Cakupan Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga 74% 75% 80% 85% 90% 95% 100% DISDIKPORA
Kependidikan
Cakupan Pelayanan Pendidikan 69% 70% 75% 80% 85% 90% 95% DISDIKPORA
Cakupan Pengembangan
68% 68% 70% 75% 83% 95% 100% DISDIKPORA
Keprofesian Berkelanjutan
2 Kesehatan Dinkes

Angka kematian ibu 57 56 54 52 50 48 46 Dinkes

Aangka kematian bayi 6,9 6,8 6,5 6,2 6 5,7 5,7 Dinkes

Angka kematian Balita 7,9 7,8 7,6 7,4 7,2 7 7 Dinkes


Persentase Desa Kelurahan
100 100 100 100 100 100 100 Dinkes
UCI(%)
Persentase masyarakat yang
100 100 100 100 100 100 100 Dinkes
terlayani(%)
Cakupan Pengembangan Obat
0 0 35 50 60 65 70 Dinkes
Bahan Asli Indonesia(%)
Persentase Jumlah Desa/
14 14 18 22 26 30 30 Dinkes
Kelurahan Siaga Aktif(%)
Persentase Penurunan Gizi
<5 <5 <5 <5 <5 <5 <5 Dinkes
Buruk ( %)
Persentase peningkatan
57% 57% 86% 86% 90% 95% 100% Dinkes
pengadaan obat dan perbekalan

IX - 4
Pemerintah Kabupaten Bangli

kesehatan

Persentase Peningkatan Upaya


43% 43% 83% 87% 91% 96% 100% Dinkes
Kesehatan Masyarakat
Persentase Peningkatan
75% 43% 80% 85% 90% 95% 100% Dinkes
Pengawasan Obat dan Makanan
Persentase Pengembangan Obat
30% 30% 35% 50,00% 60% 65% 70% Dinkes
dan Makanan
Persentase Peningkatan
Promosi Kesehatan dan 33% 33% 89% 89% 89% 89% 89% Dinkes
Pemberdayaan Masyarakat
PersentasePeningkatanPerbaika
25% 25% 75% 75% 75% 75% 75% Dinkes
nGiziMasyarakat
PersentasePeningkatanPengemb
75% 75% 75% 75% 75% 75% 75% Dinkes
anganLingkunganSehat
Persentase Peningkatan
Pencegahan dan
penanggulangan Penyakit 73% 73% 79% 84% 89% 95% 100% Dinkes
Menular Pencegahan Penularan
Penyakit Endemik/epidemik
Persentase Peningkatan
Dinkes &
Standarisasi Pelayanan 67% 67% 67% 67% 67% 67% 67%
RSU
Kesehatan
Persentase Peningkatan dan
Perbaikan Sarana dan Prasarana
22% 22% 81% 85% 67% 70% 41% Dinkes
Puskesmas/ Pustu dan
Jaringannya
Persentase Peningkatan
Kemitraan Pelayanan 67% 67% 73% 80% 87% 93% 100% Dinkes
Masyarakat
Persentase Peningkatan
50% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Dinkes
Pelayanan Kesehatan Lansia
Persentase Peningkatan
25% 25% 40% 55% 70% 85% 100% Dinkes

IX - 5
Pemerintah Kabupaten Bangli

Keselamatan Ibu Melahirkan


Anak
Persentase Peningkatan Bantuan
50% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Dinkes
Operasional Kesehatan (BOK)
Persentase Peningkatan Jaminan
Kesehatan Masyarakat (JKN, 25% 25% 63% 100% 75% 75% 75% Dinkes
Jamkesda, DLL)
Persentase Peningkatan dan
40% 40% 50% 63% 75% 88% 100% Dinkes
Keselamatan Kerja
Persentase Peningkatan
Pengembangan Mutu SDM
40% 40% 50% 63% 75% 88% 100% Dinkes
Pelayanan Kesehatan
Masyarakat
Persentase Peningkatan
Manajemen Pelayanan 40% 40% 50% 63% 75% 88% 100% Dinkes
Kesehatan
Kebutuhan akan sarana dan
10% 13% 26% 36% 39% 46% 49% RSU
prasana rumah sakit terpenuhi
Ketersedian alat kesehatan dan
20% 30% 35% 40% 45% 50% 55% RSU
sarana penunjang
cakupan pelayanan BLUD yang
70% 72% 74% 76% 78% 80% 82% RSU
tertangani
Pekerjaan umum dan Penataan DINAS PU
3
Ruang
Persentase jalan dan jembatan
77% 31% 19% 40% 54% 67% 100% DPU
yang terbangun
Panjang saluran drainase/
83% 17% 45% 53% 67% 85% 100% DPU
gorong-gorong terbangun
Persentase
Turap/Talud/Bronjong yang 50% 24% 56% 67% 78% 89% 100% DPU
dibangun
Persentase rehabilitasi /
12% 17% 61% 85% 89% 95% 100% DPU
pemeliharaan jalan dan

IX - 6
Pemerintah Kabupaten Bangli

jembatan

Persentase sarana dan prasarana


pencegahan bahaya kebakaran 80% 45% 100% DPU
yang memadai
Persentase sarana dan prasarana
60% 10% 24% 52% 56,40% 77,10% 100% DPU
dalam kondisi baik
Rasio sarana jaringan irigasi
31,64% 37,39% 48,84% 60,43% 73,02% 86,46% 100% DPU
yang baik
Persentase embung yang
10% 10% 20% 40% 60% 80% 100% DPU
terbangun
Persentase Pengembangan
Pengelolaan Air Minum dan Air 9,87% 9,87% 79% 89% 100% DPU
Limbah
Persentase sarana dan prasarana
43,12% 52,60% 62,08% 71,56% 81,04% 90,52% 100% DPU
pengendalian banjir
Persentase Infrastruktur
0 3,74% 12,99% 22,24% 31,49 40,75% 50% DPU
kawasan cepat tumbuh
Jumlah dokumen perencanaan Bappeda PM
2 dok 2 dok 6 dok 6 dok 3dok 3dok 3dok
tata ruang dan PU
Jumlah dok. pemanfaatan ruang
0.00 0 0 1 dok 0 0 0 DPU
sesuai aturan
Persentase Pengawasan Bappeda PM
20% 20% 0 25% 50% 75% 100%
pemanfaatan ruang dan DPU
Persentase sarana dan prasarana
infrastruktur perdesaan yang 26,72% 30,18% 44,14% 58,11% 72,07% 86,04% 100% DPU
baik
Perumahan Rakyat dan DINAS PU
4 Kawasan Pemukiman dan
TATA KOTA
Persentase pengembangan DPU+Tata
0.00 0,13% 17,44% 36,64% 57,37% 75,76% 100%
perumahan Kota

IX - 7
Pemerintah Kabupaten Bangli

Persentase Lingkungan Sehat


0% 0% 19% 41% 61% 80% 100% Tata Kota
Perumahan
Persentase Pemberdayaan
0% 0,56% 17,32% 34,45% 54,93% 75,79% 100,00% PU+Tata Kota
Komunitas Perumahan
Persentase Pengelolaan Areal
0% 0 16% 34% 54% 76% 100% Tata Kota
Pemakaman
Ketentraman, Ketertiban Umum Satpol.PP.
5
dan Perlindungan Masyarakat
Satpol.
Persentase terkendalinya potensi
PP+Kesbangp
konflik di Wilayah Kabupaten 13% 13% 27% 42% 60% 79% 100%
oldagri+4
Bangli
Kecamatan
Persentase Pemeliharaan
Trantibmas dan Pencegahan 13% 13% 27% 43% 60% 79% 100% Satpol.PP.
tindak Kriminal
Persentase Pemberdayaan
Masyarakat untuk menjaga
10% 10% 27% 43% 60% 79% 100% Satpol.PP.
ketertiban dan keamanan
Satlinmas
Persentase Pelaksanaan
Pemberantasan Penyakit 10% 13% 27% 43% 60% 79% 100% Satpol.PP.
masyarakat
Persentase Penegakkan
Peraturan Perundang-Undangan 10% 13% 27% 43% 60% 79% 100% Satpol.PP.
(PERDA/PERKADA)
Persentase Pelaksana
Satpol.PP &
penenganan terhadap jumlah 10% 13% 27% 43% 60% 79% 100%
PU
kejadian bahaya kebakaran
Persentase Pelaksanaan
20% 20% 47% 64% 100% Satpol.PP.
Pendidikan politik masyarakat
6 SOSIAL

Cakupan Pemberdayaan Fakir 35% 36,53% 44,14% 50,97% 57,8% 64,63% 75,14% Dinsosnakertr

IX - 8
Pemerintah Kabupaten Bangli

Miskin, Komunitas Adat an


Terpencil (KAT) dan
Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial
Cakupan Pelayanan dan Dinsosnakertr
56,25% 56,65% 56,74% 56,84% 57,11% 57,22% 57,34%
rehabilitasi kesejahteraan sosial an
Cakupan pembinaan anak Dinsosnakertr
5,45% 5,18% 10,09% 14,73% 19,1% 23,2% 27,03%
terlantar an
Cakupan Pembinaan para
Dinsosnakertr
Penyandang Cacat dan Eks 5,45% 5,75% 5,97% 6,19% 6,41% 6,63% 6,83%
an
Trauma
Cakupan peningkatan pranan Dinsosnakertr
5,45% 5,45% 10,36% 15,00% 19,37% 23,47% 27,27%
Panti Asuhan an
Cakupan Pembinaan para
Dinsosnakertr
Penyandang Cacat dan Eks 15,00% 15,00% 17,00% 25,17% 25,45% 25,57% 25,69%
an
Trauma
Cakupan berfungsinya
Dinsosnakertr
Kelembagaan Kesejahteraan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
an
Sosial
URUSAN PEMERINTAHAN
WAJIB YANG TIDAK
BERKAITAN DENGAN
LAYANAN DASAR
1 Tenaga Kerja
Persentase peningkatan
Dinsosnakertr
Kwalitas dan Produktifitas 0,67% 66,67% 67,32% 67,96% 68,59% 69,21% 69,82%
an
Tenaga Kerja
Presentase Meningkatnya Dinsosnakertr
97,00% 97,50% 98,00% 98,50% 99,00% 99,50% 100,00%
kesempatan kerja an
Cakupan lembaga Perlindungan
Dinsosnakertr
dan Pengembangan Ketenaga 48,83% 51% 51% 54% 56% 58% 60%
an
kerjaan

IX - 9
Pemerintah Kabupaten Bangli

Pemberdayaan Perempuan dan


2
Perlindungan Anak
Persentase partisipasi
perempuan di lembaga
39,8% dan
pemerintah dan Cakupan 1,14% dan 0% 39% dan 10% 40% dan 30% 40% dan 40% 40% dan 50% 40% dan 50% BPPKB
20%
pengembangan Kabupaten
Layak Anak (KLA)
Persentase Penyelesaian
pengaduan perlindungan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% BPPKB
perempuan dan anak dari
tindakan kekerasan
Persentase KDRT dan
0,011% dan 0,003% dan 0,003% dan 0,002% dan 0,002% dan 0,002% dan 0,002% dan
Persentase Partisipasi BPPKB
0% 0% 48% 50% 50% 50% 50%
perempuan di lembaga swasta
Jumlah orang yang terdidik dan
terlatih peningkatan peran serta 0 0 50 orang 50 orang 50 orang 50 orang 50 orang BPPKB
dan kesetaraan gender
3 Pangan
Kantor
Persentase ketersediaan beras 64% 66% 67% 68% 69% 71% 72% Ketahanan
Pangan
Kantor
Persentase skor pola pangan
87,90% 88,05% 88,10% 88,20% 88,30% 88,40% 88,50% Ketahanan
harapan
Pangan
4 Pertanahan
Setda Bag.
cakupan pemanfaatan tanah 0% 30% 60% 100%
Tapem
Persentase Jumlah Penyelesaian Setda Bag.
0 50% 75% 100%
Kasus Tanah Tapem
5 Lingkungan Hidup

IX - 10
Pemerintah Kabupaten Bangli

Persentase sampah yang


30% 33% 37% 42% 47% 52% 60% BLH
tertangani
Persentase usaha/kegiatan yang
10% 20% 30% 40% 60% 80% 100,00% BLH
terawasi
Persentase lahan kritis 50,80% 50,60% 47,80% 44,30% 40,30% 35,30% 30,30% BLH
Persentase status Lingkungan
Hidup Daerah Kabupaten 10,00% 11,18% 26,04% 41,20% 58,89% 78,48% 100,00% BLH
Bangli
Persentase pengendalian sumber
0 1,00% 2,30% 5,17% 8,62% 12,46% 16,67% BLH
polusi bergerak yang terpantau
Persentase ketersediaan ruang
terbuka hijau dari luas 5,00% 5,00% 7,00% 14,00% 21% 28,00% 35,00% BLH
kabupaten Bangli
Administrasi Kependudukan
6 Disdukcapil
dan Catatan Sipil
Persentase Penataan
51,8 51,80 54,80 57,57 60,80 63,80 66,80 Disdukcapil
Administrasi Kependudukan
Pemberdayaan Masyarakat dan
7
Desa
Persentase peningkatan
Keberdayaan Masyarakat 60% 65% 70% 75% 80% 85% 90% BPMPD
Perdesaan
Persentase peningkatan
86% 87% 88% 89% 90% 91% 92% BPMPD
ekonomi pedesaaan
Persentase penguatan SDM
84% 85% 86% 87% 88% 89% 90% BPMPD
Desa dan Banjar
Persentase Peningkatan
Ketahanan Pangan Masyarakat 86% 87% 88% 89% 90% 91% 92% BPMPD
Miskin
Pengendalian Penduduk dan
8
Keluarga Berencana

IX - 11
Pemerintah Kabupaten Bangli

Persentase Laju Pertumbuhan


1,07% 1,07% 1,07% 1,07% 1,06% 1,06% 1,05% BPPKB
Penduduk
Persentase angka kelahiran pada
ASFR ASFR ASFR ASFR ASFR ASFR ASFR
remaja usia 15-19 tahun (ASFR BPPKB
42/1000 42/1000 42/1000 40/1000 38/1000 38/1000 38/1000
15-19 tahun)
Persentase peserta KB MKJP 0,4101 0 0 0 0 0 0 BPPKB
Jumlah Kampung KB yang 2 Kampung 2 Kampung 2 Kampung 2 Kampung 2 Kampung
0 0 BPPKB
terbentuk KB KB KB KB KB
AKI AKI AKI AKI AKI AKI AKI
144/100.000 102/100.000 102/100.000 102/100.000 102/100.000 102/100.000 102/100.000
Persentase AKI dan AKB kelahiran kelahiran kelahiran kelahiran kelahiran kelahiran kelahiran BPPKB
AKB 7/1.000 AKB 7/1.000 AKB 7/1.000 AKB 7/1.000 AKB 7/1.000 AKB 7/1.000 AKB 7/1.000
kelahiran kelahiran kelahiran kelahiran kelahiran kelahiran kelahiran
Jumlah PIK-R yang terbentuk
18 PIK-R 20 PIK-R 25 PIK-R 30 PIK-R 35 PIK-R 40 PIK-R 45 PIK-R BPPKB
dan terbina
Jumlah SMP dan SMA/SMK
yang mendapatkan penyuluhan 6 SMP dan 4 6 SMP dan 4 6 SMP dan 4 6 SMP dan 4 6 SMP dan 4
0 0 BPPKB
penanggulangan narkoba dan SMA/SMK SMA/SMK SMA/SMK SMA/SMK SMA/SMK
PMS
Jumlah BKB Kit yang tersedia 40 buah 0 50 buah 50 buah 50 buah 50 buah 50 buah BPPKB
Jumlah Tenaga Pendamping
0 0 50 org 50 org 50 org 50 org 50 org BPPKB
Kelompok BKB di Kecamatan
Persentase Keluarga Pra
5% 5% 5% 3% 3% 3% 3% BPPKB
Sejahtera dan KS-I
9 Perhubungan
Persentase Pembangunan
Prasarana dan fasilitas 7,69% 7,69% 76,02% 91,86% 94,57% 97,29% 100,00% Dishubformin
perhubungan ko
Persentase Rehabilitasi dan
Pemeliharaan Prasarana dan 6,24% 6,24% 28,63% 46,94% 64,86% 84,68% 100,00% Dishubformin
Fasiitas LLAJ ko

IX - 12
Pemerintah Kabupaten Bangli

Persentase Peningkatan
5,67% 5,67% 20,44% 38,49% 59,59% 81,38% 100,00% Dishubformin
Pelayanan Angkutan
ko
Persentase Pembangunan
Sarana dan Prasarana 10% 10,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% 100,00% Dishubformin
Perhubungan ko
Persentase Pengendalian dan
1,34% 1,34% 26,40% 42,24% 60,58% 80,21% 100,00% Dishubformin
Pengamanan Lalu lintas
ko
Persentase peningkata kelaikan
pengoperasian kendaraan 13,51% 13,51% 28,38% 44,59% 62,16% 81,08% 100,00% Dishubformin
bermotor ko
10 Komunikasi dan Informatika
Persentase pengembangan
Komunikasi, Informasi dan 4,47% 4,47% 25,26% 46,98% 66,52% 82,95% 100,00% Dishubformin
Media Massa ko
Persentase Pengkajian dan
Penelitian Bidang Komunikasi 0,00% 0,00% 100,00% 100,00% Dishubformin
dan Informasi ko
Persentase Fasilitasi
Peningkatan SDM Bidang 10,00% 10,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% 100,00% Dishubformin
Komunikasi dan Informasi ko
Persentase Fasilitasi
Peningkatan SDM Bidang 3,54% 3,54% 49,06% 60,61% 71,23% 85,38% 100,00% Dishubformin
Komunikasi dan Informasi ko
Koperasi, Usaha Kecil dan
11
Menengah
Persentase peningkatan jumlah
DiskopUMK
UMKM yang memiliki legalitas 17,09 18,63 20,16 21,69 23,22 24,76 26,29
M
usaha
Persentase peningkatan jumlah
DiskopUMK
UMKM memiliki 0,65 0,73 1,10 1,47 1,83 2,20 2,57
M
kewirausahaan

IX - 13
Pemerintah Kabupaten Bangli

Persentase peningkatan jumlah


DiskopUMK
UMKM yang memiliki daya 1,06 1,46 1,87 2,27 2,67 3,07 3,47
M
saing dan promosi
Persentase peningkatan jumlah DiskopUMK
88,72 92,01 92,80 93,63 94,42 95,55 98,52
koperasi aktif dan berkualitas M
12 Penanaman Modal
Jumlah Peningkatan Investor Kantor
218 Investor 268 Investor 293 Investor 318 Investor 343 Investor 368 Investor 393 Investor
(PMA/PMDN) Perizinan
Jumlah Peningkatan Nilai Kantor
103 M 105 M 108,5 M 111 M 113 M 116 M 118,5 M
Investasi (PMA/PMDN) Perizinan
13 Kepemudaan dan Olah Raga
Cakupan Peningkatan Peran
63% 63% 65% 74% 75% 79% 80% Disdikpora
Sera Kepemudaan
Cakupan pembinaan dan
68% 70% 70% 75% 83% 91% 90% Disdikpora
pemasyarakatan olah raga
14 Statistik
Ketersediaan data
55% 61% 67% 74% 82% 91% 100% Bappeda PM
informasi/statistik daerah
15 Persandian
Rasio dokumen persandian Setda Bag.
0% 0% 90% 90% 90% 90% 90%
terhadap kebutuhan Umum
16 Kebudayaan
Presentase Keterlibatan 40% 40% 48% 53% 57% 62% 67%
Masyarakat dalam Pelestarian Disbudpar
Budaya
Presentase Pelaksanaan 27% 27% 32% 37% 42% 47% 52%
Pelatihan, Peningkatan SDM di Disbudpar
Bidang Kebudayaan

IX - 14
Pemerintah Kabupaten Bangli

Presentase Sekee/sanggar/ 28% 28% 35% 43% 50% 58% 60%


group dalam pengelolaan Disbudpar
budaya
Presentase Penunjang kegiatan 30% 30% 35% 40% 45% 50% 55%
Disbudpar
berkesenian
Perpustakaan
17
Kantor
Presentase peningkatan
Perpustakaan,
kunjungan ke perpustakaan 5,54% 33,63% 51,34% 63,51% 75,67% 87,83% 100%
Arsip dan
umum daerah
Dokumentasi
Persentase peningkatan jumlah Kantor
sarana dan prasarana pada Perpustakaan,
34,40% 37,60% 42,60% 47,60% 52,60% 57,60% 62,60%
perpustakaan umum Kabupaten Arsip dan
Bangli Dokumentasi
Kearsipan
18
Persentase instansi pemerintah Kantor
yang pengelolaan kearsipan Perpustakaan,
70% 70% 72% 74% 76% 78% 80%
mengacu kepada peraturan Arsip dan
perundang-undangan(%) Dokumentasi
Kantor
Persentase instansi pemerintah
Perpustakaan,
yang menitipkan arsipnya di 3,35% 4,60% 5,86% 7,11% 8,37% 9,62% 10,88%
Arsip dan
depo
Dokumentasi
Kantor
Persentase instansi pemerintah
Perpustakaan,
yang menitipkan arsipnya di 3% 3% 3% 3% 20% 50% 100%
Arsip dan
depo
Dokumentasi
URUSAN PEMERINTAHAN
PILIHAN
1 Kelautan dan Perikanan

IX - 15
Pemerintah Kabupaten Bangli

Dinas
Persentase Produksi Perikanan Peternakan
70,00% 72% 74% 76% 78% 79% 81%
budidaya Perikanan
Darat
2 Pariwisata

Kunjungan Pariwisata 610.349 1.200.000 1.988.279 3.366.209 4.744.140 6.122.070 7.500.000 Disbudpar
Presentase Pelaku Promosi dan
4% 4% 16% 21% 25% 35% 55% Disbudpar
Pelaku pariwisata
Presentase Daya Tarik Wisata
25% 25% 36% 47% 58% 73% 84% Disbudpar
yang tertangani,
Presentase Keterlibatan
Masyarakat dalam Pelestarian 10% 25% 36% 45% 26% 65% 70% Disbudpar
Pariwisata dan Budaya
Presentase Geosite yang
9% 9% 19% 38% 55% 73% 90% Disbudpar
tertangani
Presentase Pembangunan sarana
0% 0% 35% 60% 70% 80% 90% Disbudpar
dan prasarana di Desa Wisata
3 Pertanian
Persentase Peningkatan kelas
1,15 30,03 6,43 3,96 3,38 3,38 3,38 P3
kelompok tani
Produktivitas Padi atau bahan
pangan utama lokal lainnya per 4,83 4,83 4,91 4,98 5,05 5,14 5,18 P3
hektar
Persentase promosi produk
pertanian/ perkebunan unggulan 25,00 6,67 8,89 8,89 8,89 8,89 8,89 P3
daerah
Persentase peningkatan
pengetahuan dan ketrampilan 5,00 5,00 8,51 12,02 3,51 3,51 3,51 P3
petani
Produktivitas tanaman
0,27 0,27 0,29 0,32 0,35 0,39 0,44 P3
perkebunan unggulan per hektar

IX - 16
Pemerintah Kabupaten Bangli

Persentase peningkatan
pengetahuan dan ketrampilan 30,00 10,42 10,42 10,42 10,42 10,42 10,42 P3
penyuluh
Produktivitas tanaman
125 125 129 133 137 141 143 P3
hortikultura unggulan per hektar
Persentase tingkat kesakitan
7,0% 6,50 6,00 5,50 5,00 4,50 4,00 P2
hewan
Persentase populasi ternak
1,50% 3% 4,50% 6% 7,5 9,00 10,5 P2
meningkat
Persentase peningkatan kelas
20% 25% 30% 35% 40% 45% 50% P2+SDA
kelompok ternak dan ikan
4 Kehutanan
Persentase pengurangan
23,08 24,02 24,04 24,07 24,10 24,13 24,16 P3
kerusakan kawasan hutan
Persentase pemahaman
masyarakat tentang dampak - 16,67 13,33 13,33 13,33 13,33 13,33 P3
perusakan hutan
Energi dan Sumber Daya
5
Mineral
Cakupan pengawasan
perlindungan dan penertiban
0% 0% 16,19% 34,29% 54,29% 76,19% 100,00% Bagian SDA
kegiatan rakyat yang berpotensi
merusak lingkungan
6 Perdagangan
Persentase Pembinaan
78,27% 78,39% 80,24% 85,18% 90,12% 95,06% 100% Disperindag
Pedagang
Pertumbuhan eksport bersih
0,90% 1,12% 1,27% 1,42% 1,58% 1,74% 1,905% Disperindag
perdagangan pertahun
Persentase Peningkatan
Efisiensi perdagangan dalam 40,62% 40,62% 62,49% 71,79% 81,09% 90,39% 99,69% Disperindag
negeri

IX - 17
Pemerintah Kabupaten Bangli

Persentase Pembinaan Pedagang


0,19% 0,38% 0,55% 0,73% 0,93% 1,14% 1,37% Disperindag
Kaki Lima dan Asongan
7 Perindustrian
Persentase Peningkatan
10,34% 13,79% 17,24% 17,24% 17,24% 17,24% 17,24% Disperindag
Kapasitas Iptek Sistim Produksi
Persentase pembinaan perajin
29,01% 29,51% 30,51% 31,61% 32,71% 33,91% 35,11% Disperindag
Industri Kecil dan Menengah
Persentase Peningkatan
0,71% 0,87% 1,03% 1,19% 1,35% 1,51% 1,67% Disperindag
Kemampuan Teknologi Industri
Persentase pertumbuhan unit
9,70% 10,68% 11,90% 13,12% 14,34% 15,56% 16,78% Disperindag
usaha industri (IKM)
8 Transmigrasi
Jumlah Transmigran yang Dinsosnakertr
50 KK 10KK 10 KK 10 KK 10 KK 10 KK 10 KK
dikirim an
PENUNJANG URUSAN
PEMERINTAHAN DAERAH
1 Perencanaan
Persentase jumlah kerjasama
16% 16% 16% 18% 20% 22% 24% Bappeda PM
dengan dunia usaha/lembaga
Persentase jumlah dokumen
master plan pengembangan 18,75% 18,75% 18,75% 19,38% 20,00% 20,63% 21,25% Bappeda PM
wilayah strategis
Persentase peningkatan kualitas
kelembagaan perencanaan 10% 10% 20% 40% 60% 80% 100% Bappeda PM
pembangunan daerah
Persentase jumlah Perda tentang
perencanaan dan keuangan 10% 16% 13% 14% 17% 17% 23% Bappeda PM
daerah
Cakupan dokumen perencanaan
6,69% 6,69% 26,39% 15,24% 16,73% 16,73% 18,33% Bappeda PM
pembangunan ekonomi ( %)

IX - 18
Pemerintah Kabupaten Bangli

Persentase jumlah dokumen


19,86% 19,86% 13,70% 13,70% 17,12% 17,12% 18,49% Bappeda PM
perencanaan sosial budaya
Persentase jumlah dokumen
perencanaan prasarana wilayah 0 0 29,41% 24,60% 34,71% 45,24% 66,04% Bappeda PM
dan sumber daya alam
Keuangan

Opini BPK WDP WDP WDP WTP WTP WTP WTP Keuangan
Jumlah Peraturan perundang-
Dispenda
undangan yang di rancang 90 95% 95% 95% 95% 95% 95%
Persentase peningkatan Dispenda+Per
90 90% 90% 90% 90% 90% 90%
pengelolaan keuangan daerah hubungan
Jumlah wp yang terbina 90 90% 90% 90% 90% 90% 90% Dispenda
Kepegawaian, Serta Pendidikan
dan Pelatihan
Persentase pejabat yg telah
memenuhi persyaratan
10% 20% 30% 50% 70% 80% 100% BKD
pendidikan pelatihan
kepemimpinan
Presentase ASN yang memiliki
sertifikat diklat peningkatan 9% 14% 15% 15% 15% 16% 16% BKD
komptensi
Presentase administrasi
kepegawaian yang diselesaikan 9% 14% 15% 15% 15% 16% 16% BKD
tepat waktu
Penelitian dan Pengembangan
Cakupan penelitian yang
5% 5% 15% 20% 25% 30% 35% Bappeda PM
dilaksanakan
Cakupan pelaksanaan sistem
0 0 30% 35% 40% 50% 60% Bappeda PM
inovasi daerah

IX - 19
Pemerintah Kabupaten Bangli

Sekretariat DPRD
Persentase Peningkatan
Sekretariat
Kapasitas Lembaga Dewan 90% 11,13% 14,69% 17,64% 14,71% 19,89% 21,94%
DPRD
Perwakilan Rakyat
Sekretariat Daerah

Bagian Umum
Presentase peningkatan Setda Bag.
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
administrasi pemerintahan Umum
Presentase terlaksananya Setda Bag.
85% 85% 87% 90% 92% 94% 95%
pengelolaan keuangan daerah Umum
Presentase optimalnya
Setda Bag.
pemanfaatan teknologi 80% 80% 83% 85% 87% 90% 95%
Umum
informasi
Jumlah Produk Hukum Daerah
yang tidak bertentangan dengan Setda Bag.
84% 85% 87% 90% 92% 94% 95%
Peraturan Perundang-undangan Umum
dan Kepentingan Umum
Bagian Ekonomi
Persentase cakupan
Setda Bag.
pengembangan lembaga 74% 74,84% 75,47% 76,10% 76,72% 77,35% 77,98%
Ekonomi
ekonomi pedesaan
Jumlah Cakupan perlindungan
Setda Bag.
Konsumen dan Pengamanan 3,00% 3,05% 3,06% 3,07% 3,08% 3,09% 3,11%
Ekonomi
Perdagangan
Persentase Peningkatan Promosi Setda Bag.
2% 6% 11% 20% 25% 26% 31%
dan Kerjasama Investasi Ekonomi
Bagian Pembangunan
Persentase peningkatan Bag.Administr
15% 16% 16% 34% 54% 76% 100%
pelayanan Kepala daerah / asi

IX - 20
Pemerintah Kabupaten Bangli

Wakil Kepala Daerah Pembangunan

Persentase dokumen Bag.Administr


perencanaan yang disusun tepat 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% asi
waktu Pembangunan
Bag.Administr
Persentase Peningkatan
0% 20% 33% 48% 64% 81% 100% asi
Penataan Daerah Otonomi Baru
Pembangunan
Bagian Hukum
Jumlah Produk Hukum Daerah
yang tidak bertentangan dengan 200 Produk 225 Produk 225 Produk 250 Produk 250 Produk 250 Produk 250 Produk Setda Bag.
Peraturan Perundang-undangan hukum Hukum Hukum Hukum Hukum Hukum Hukum Hukum
dan Kepentingan Umum
Bagian Ortal
Persentase Capaian Kinerja Bagian
Perangkat Daerah dengan Nilai 6% 6% 12% 20% 28% 36% 50% Organisasi dan
Kinerja dengan katagori A Tatalaksana
Persentase Kesesuaian Bagian
kelembagaan dengan peraturan 70% 75% 80% 85% 90% 95% 97% Organisasi dan
perundang-undangan Tatalaksana
Bagian
Persentase Inovasi Pelayanan
3% 3% 9% 12% 15% 18% 20% Organisasi dan
Publik
Tatalaksana
Bagian Humas
Persentase peningkatan
7% 8,72% 14,94% 16,43% 18,08% 19,92% 21,91% Humas
pelayanan kedinasan
Persentase siaran dan tayangan 5% 5% 16,38% 18,02% 19,82% 21,80% 23,98% Humas

Bagian Keuangan

IX - 21
Pemerintah Kabupaten Bangli

Persentase sistem pengelolaan


50% 50% 65% 70% 75% 80% 85% Bag Keuangan
keuangan daerah
Jumlah pembinaan dan fasilitasi
4 kali 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali 4 kali Bag Keuangan
pengelolaan keuangan daerah
Jumlah pembinaan dan fasilitasi
0 0 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali Bag Keuangan
pengelolaan keuangan desa
Bagian Kesra
Cakupan Jumlah Kegiatan Setda Bag.
8,98% 8,98% 15,20% 16,49% 17,92% 19,72% 21,69%
Keagamaan dan Adat Kesra
Cakupan Jumlah Pemberdayaan Setda Bag.
10,41% 10,41% 14,67% 16,14% 17,76% 19,54% 21,48%
Kesejahteraan Sosial Kesra
Cakupan Jumlah Sekolah dan Setda Bag.
10,46% 10,46% 14,67% 16,13% 17,75% 19,52% 21,47%
TP UKS Kesra
Cakupan Jumlah
Setda Bag.
Pengembangan Nilai Budaya 4,71% 4,71% 15,79% 17,13% 18,84% 20,73% 22,80%
Kesra
(%)
Setda Bag.
Bagian Tata Pemerintahan
Tapem
Persentase Ketepatan waktu
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Bagian Tapem
Penyampaian LPPD
Persentase Pelaksanaan Rapat
Koordinasi Pemeliharaan
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Bagian Tapem
Kamtibmas dan perlindungan
Masyarakat
Persentase Pelaksanaan
Kerjasama Antar Pemerintah 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Bagian Tapem
Daerah
Persentase Kecamatan yang
sudah melaksanakan Pelayanan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% Bagian Tapem
Adminnistrasi Terpadu
Inspektorat Inspektorat

IX - 22
Pemerintah Kabupaten Bangli

Persentase SKPD yang


Melaksanakan SPIP dan
7,85 7,85 15,07 16,72 18,40 20,11 21,84 Inspektorat
Pengendalian Pelaksanaan
Kebijakan Daerah
Persentase APIP yang
8,17 8,17 15,80 17,09 18,37 19,65 20,93 Inspektorat
memenuhi standar kompetensi
Kesbangpolda
Kesbangpoldagri
gri
Persentase Organisasi Generasi
Kesbangpolda
Muda yang memahami tentang 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70%
gri
Nasionalisme (%)
Persentase Organisasi
Kemasyarakatan yang aktif Kesbangpolda
75% 75% 80% 85% 90% 92% 95%
dalam penguatan persatuan dan gri
kesatuan bangsa
Jumlah Laporan dari Anggota
4 Kec.di Kab 4 Kec.di Kab Kesbangpolda
Kominda tentang - - - - -
Bangli Bangli gri
IPOLEKSOSBUDHANKAM
Persentase Masyarakat yang
Kesbangpolda
Menggunakan Hak pilihnya 72% 72% - 70% 70%
gri
dalam Pemilu
Persentase Ormas yang
Kesbangpolda
mendapat Pendidikan Politik 70% 70% 70% 70% 70% 70% 70%
gri
Kebangsaan
Kantor
Perizinan Terpadu
Perizinan
Persentase Optimalisasi
Kantor
Pemanfaatan Teknologi 94% 95% 96% 97% 98% 99% 100%
Perizinan
Informasi
Penanggulangan Bencana
Daerah
Persentase Pencegahan dan
30% 85,00% 85,00% 90,00% 90,00% 95,00% 95,00% BPBD
Keseiapsiagaan Pra Bencana

IX - 23
Pemerintah Kabupaten Bangli

Persentase Penanganan Darurat


85% 85% 85% 85% 85% 85% 85% BPBD
Bencana
Persentase Rehabilitasi dan
85% 85% 85% 85% 90,00% 90,00% 90,00% BPBD
Rekonstruksi Pasca Bencana
Kecamatan

Kecamatan Bangli Kec. Bangli


Persentase Capaian Kinerja 60% 60% 65% 71% 75% 79% 85%
Kec. Bangli +
Penataan Adminstrasi
4 Kelurahan
Pemerintahan.
Persentase Partisipasi 70% 70% 74% 78% 82% 86% 90%
Kec. Bangli +
Masyarakat Dalam Membangun
4 Kelurahan
Desa
Kecamatan Susut Kec. Susut
Persentase Penduduk Yang 70% 70% 74% 78% 82% 86% 90%
Kec. Susut
tertib Administrasi
Persentase Partisipasi 70% 70% 74% 78% 82% 86% 90%
Masyarakat Dalam Membangun Kec. Susut
Desa
Kecamatan Tembuku Kec. Tembuku
Peningkatan Cakupan 3%
Pelayanan Administrasi 3% 14% 17% 19% 22% 26% Kec. Tembuku
Kependudukan
Cakupan Peningkatan
Partisipasi Masyarakat Dalam 1% 1% 17% 18% 21% 23% 23% Kec. Tembuku
Membangun Desa
Kec.
Kec. Kintamani
Kintamani
Persentase jumlah penduduk Kec.
60% 60% 79% 79% 82% 86% 95%
yang didata Kintamani

IX - 24
Pemerintah Kabupaten Bangli

Persentase peningkatan
Kec.
kapasitas aparatur pemerintahan 75% 75% 76% 78% 82% 87% 95%
Kintamani
desa

IX - 25
Pemerintah Kabupaten Bangli

BAB X
PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

10.1 Pedoman Transisi


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Semesta Berencana Kabupaten Bangli Tahun 2016-2021 ini selanjutnya
menjadi pedoman bagi penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) dan Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD)
tahun pertama dibawah kepemimpinan Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah terpilih hasil pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) pada
periode berikutnya.
Hal ini untuk menjaga kesinambungan pembangunan dan mengisi
kekosongan RKPD Kabupaten Bangli setelah RPJMD Semesta Berencana
Kabupaten Bangli berakhir. Pedoman transisi dimaksud antara lain
bertujuan menyelesaikan masalah-masalah pembangunan yang belum
seluruhnya tertangani sampai dengan akhir periode RPJMD Semesta
Berencana Kabupaten Bangli dan masalah-masalah pembangunan yang
akan dihadapi dalam tahun pertama masa pemerintahan baru.
Selanjutnya RKPD masa transisi merupakan tahun pertama dan
bagian yang tidak terpisahkan dari RPJMD Semesta Berencana Kabupaten
Bangli pada periode Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih hasil
pemilukada berikutnya.

10.2 Kaidah Pelaksanaan


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Bangli Tahun 2016-2021 ini hendaknya dapat dilaksanakan
secara konsisten, jujur, transparan, profesional, partisipatif, dan penuh
tanggung jawab, dengan kaidah-kaidah pelaksanaan adalah sebagai berikut.
1. Seluruh Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangli,
serta masyarakat, termasuk dunia usaha, agar melaksanakan program-
program dalam RPJMD Tahun 2016-2021 ini dengan sebai- baiknya.
2. Seluruh Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangli,
berkewajiban menyusun Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra-
PD) dengan mengacu visi, misi, tujuan, strategi Kepala daerah dan
Wakil Kepala Daerah serta kebijakan, program, dan kegiatan
pembangunan sesuai tugas dan fungsi Perangkat Daerah masing-
masing, yang berpedoman pada RPJMD Semesta Berencana Kabupaten
Bangli Tahun 2016-2021, yang nantinya akan menjadi pedoman dalam
menyusun Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja-PD).
3. Perangkat Daerah Kabupaten Bangli berkewajiban menjamin
konsistensi antara RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli
dengan Renstra Perangkat Daerah Kabupaten Bangli.
4. Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan RPJMD Semesta
Berencana Kabupaten Bangli Tahun 2016-2021, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Kabupaten Bangli berkewajiban melakukan
pemantauan terhadap penjabaran RPJMD Semesta Berencana

X-1
Pemerintah Kabupaten Bangli

Kabupaten Bangli Tahun 2016-2021 ke dalam Rencana Strategis


Perangkat Daerah (Renstra-PD).
5. Bupati Bangli berkewajiban menyebarluaskan Peraturan Daerah tentang
RPJMD Semesta Berencana Kabupaten Bangli Tahun 2016-2021
kepada masyarakat.
6. Penyusunan RKPD Kabupaten Bangli Tahun 2017 sampai dengan
Tahun 2021 berpedoman pada RPJMD Semesta Berencana Kabupaten
Bangli Tahun 2016-2021.
7. Bappeda melaksanakan pengendalian dan evaluasi terhadap RPJMD
Semesta Berencana Kabupaten Bangli Tahun 2013-2018, yang dimulai
Tahun 2014-2018.
8. DPRD berkewajiban membahas KUA-PPAS yang diajukan oleh Bupati
dalam rangka penyusunan RAPBD dan pembahasan rancangan
Peraturan Daerah tentang RAPBD untuk menjamin agar sesuai dengan
Peraturan Daerah tentang RPJMD Semesta Berencana Kabupaten
Bangli Tahun 2016-2021. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan Pasal 3
huruf c Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pedoman
Penyusunan Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tentang Tata
Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang menyatakan bahwa
“DPRD mempunyai tugas dan wewenang melaksanakan pengawasan
terhadap pelaksanaan Peraturan Daerah dan APBD”.
9. Masyarakat dapat melaporkan program dan kegiatan yang dilaksanakan
Perangkat Daerah yang dianggap tidak sesuai dengan yang telah
ditetapkan.
10. Hal tersebut pada huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e sesuai
dengan ketentuan Pasal 10 ayat (1), Pasal 17 ayat (2), Pasal 45 ayat (1),
Pasal 48 ayat (1), Pasal 52 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2008 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 dan Pasal 3
huruf c Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pedoman
Penyusunan Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tentang Tata
Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

BUPATI BANGLI,

I MADE GIANYAR

X-2

Anda mungkin juga menyukai