TENTANG
TENTANG
BUPATI JEMBRANA,
3. Undang-Undang . . .
-2-
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438 );
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4700 );
6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4725 );Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234 );
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587 ), sebagaiamana
telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58 Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata
Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pelaksanaan Pembangunan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor
25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4614);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4817);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);
MEMUTUSKAN :
BAB I . . .
-4-
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II . . .
-5-
BAB II
ASAS DAN TUJUAN
Pasal 2
BAB III
MATERI MUATAN DAN FUNGSI RENCANA
PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
Pasal 3
BAB IV
SISTEMATIKA RENCANA PEMBANGUNAN
JANGKA MENENGAH DAERAH
Pasal 4
BAB V
PENGENDALIAN DAN EVALUASI
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Pasal 5
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 6
Diundangkan di Negara
pada tanggal 16 Agustus 2016
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN JEMBRANA
GEDE GUNADNYA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan
Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya sehingga Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah(RPJMD)Semesta Berencana Kabupaten Jembrana Tahun 2016 - 2021 dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. RPJMDSemesta Berencana Kabupaten Jembrana
Tahun 2016 – 2021 merupakanPerencanaan Jangka Menengah periodeke-3dari Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2005 –
2025.RPJMDSemesta Berencana Kabupaten Jembrana Tahun 2016 – 2021 ditetapkan
dengan tujuan untuk memberikan landasan kebijakan strategis dalam kerangka
pencapaian visi, misi dan program Kepala Daerah. Penyusunan RPJMD Semesta
Berencana Kabupaten Jembrana Tahun 2016 – 2021 bertumpu pada Visi dan Misi
Bupati/Wakil Bupati terpilih, RPJPD Kabupaten Jembrana, memperhatikan RPJMD
Provonsi Bali dan RPJM Nasional serta masukan seluruh Perangkat Daerah (PD) pada
pemerintah Kabupaten Jembrana melaluiRancangan Renstra PD di lingkungan
Kabupaten Jembrana.
Penjabaran visi dan misi kepala daerah/wakil kepala daerah dituangkan dalam
kebijakan - kebijakan yang perlu ditempuh sebagai bagian dari pelaksanaan visi, misi,
strategi dan kebijakan prioritas pembangunan Pemerintah Kabupaten Jembrana Tahun
2016-2021.Akhirnya, dengan rasa hormat yang sedalam-dalamnya diucapkan terima
kasih kepada seluruh Perangkat Daerah di Kabupaten Jembrana, instansi pemerintah,
swasta dan seluruh pihak yang telah membantu penyusunan RPJMD Semesta
Berencana Kabupaten Jembrana Tahun 2016 - 2021. Mudah-mudahan RPJMD ini dapat
mempercepat dan memperlancar penjabaran visi dan misi bupati/wakil bupati guna
meningkatkan layanan publik, kesejahteraan masyarakat, dan daya saing daerah dengan
motto :“Membangun Jembrana Dari Desa & Kelurahan” Terima kasih.
Negara, 16 Agustus 2016
;
DAFTAR ISI
Halaman
PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL v
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Luas Wilayah Kab./ Kota se-Provinsi Bali Tahun 2014 II-1
Tabel 2.2 Pembagian Wilayah Administrasi Kab. Jembrana Tahun 2015 II-2
Tabel 2.3 Penggunaan Lahan di Kabupaten Jembrana (Ha) Tahun 2014 II-10
Tabel 2.4 Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Jembrana Tahun 2010 – 2014 II-15
Tabel 2.5 Penduduk Kabupaten Jembrana Tiap Kecamatan Berdasarkan Jenis II-16
Kelamin Tahun 2015
Tabel 2.6 Penduduk Kabupaten Jembrana Menurut Kelompok Umur Jenis Kelamin II-16
Tahun 2015
Tabel 2.7 PDRB Menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku Kabupaten II-18
Jembrana Tahun 2011 – 2015
Tabel 2.8 PDRB Atas Dasar Harga Konstan , PDRB Atas Dasar HargaBerlaku Kab. II-19
Jembrana Tahun 2011 – 2015
Tabel 2.9 Gini Ratio Kabupaten Jembrana Tahun 2011 - 2015 II-20
Tabel 2.10 Angka Melek huruf Kabupaten JembranaTahun 2011– 2015 II-21
Tabel 2.11 Angka Rata-Rata Lama Sekolah Kabupaten JembranaTahun 2011– 2015 II-22
Tabel 2.12 Angka Partisipasi Kasar (APK) Kabupaten Jembrana Tahun 2011 - 2015 II-22
Tabel 2.13 Angka Partisipasi Murni (APM) Kabupaten Jembrana Tahun 2011 - 2015 II-22
Tabel 2.14 Angka Kematian Balita Kabupaten JembranaTahun 2011 – 2015 II-23
Tabel 2.15 Angka Kematian Bayi Kabupaten JembranaTahun 2011– 2015 II-23
Tabel 2.16 Angka Kematian Ibu Kabupaten JembranaTahun 2011– 2015 II-23
Tabel 2.17 Usia Harapan Hidup Kabupaten Jembrana Tahun 2011– 2015 II-24
Tabel 2.18 Capaian Kinerja Kebudayaan Kab. Jembrana Tahun 2011 – 2015 II-24
Tabel 2.19 Capaian Kinerja Urusan Pendidikan Kab. Jembrana Tahun 2011 – 2015 II-25
Tabel 2.20 Capaian Kinerja Kesehatan Kab. Jembrana Tahun 2011 – 2015 II-26
Tabel 2.21 Capaian Kinerja Urusan Pekerjaan Umum Kab. Jembrana Tahun 2011 – II-27
2015
Tabel 2.22 Capaian Kinerja Urusan Perumahan Kab. Jembrana Tahun 2011 – 2015 II-27
Tabel 2.23 Capaian Kinerja Urusan Tata Ruang Kab. Jembrana Tahun 2011 – 2015 II-27
Tabel 2.24 Capaian Kinerja Urusan Perencanaan Pembangunan Kab. Jembrana Tahun II-28
2011 – 2015
Tabel 2.25 Capaian Kinerja Urusan Perhubungan Kab. Jembrana Tahun 2011 – 2015 II-28
Tabel 2.26 Capaian Kinerja Urusan Lingkungan Hidup Kab. Jembrana Tahun 2011 – II-29
2015
Tabel 2.27 Capaian Kinerja Urusan Pertanahan Kab. Jembrana Tahun 2011 – 2015 II-29
Tabel 2.28 Capaian Kinerja Urusan Kependudukan dan Capil Kab. Jembrana Tahun II-30
2011 – 2015
Tabel 2.29 Capaian Kinerja Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan II-30
Anak Kab. Jembrana Tahun 2011 – 2015
Tabel 2.30 Capaian Kinerja Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Kab. II-31
Jembrana Tahun 2011 – 2015
Tabel 2.31 Capaian Kinerja Urusan Sosial Kab. Jembrana Tahun 2011 – 2015 II-31
Tabel 2.32 Capaian Kinerja Urusan Ketenagakerjaan Kab. Jembrana Tahun 2011 – II-32
2015
Tabel 2.33 Capaian Kinerja Urusan Koperasi dan UKM Kab. Jembrana Tahun 2011 – II-32
2015
Tabel 2.34 Capaian Kinerja Urusan Penanaman Modal Kab. Jembrana Tahun 2011 – II-33
2015
Tabel 2.35 Capaian Kinerja Urusan Kebudayaan Kab. Jembrana Tahun 2011 – 2015 II-33
Tabel 2.36 Capaian Kinerja Urusan Kepemudaan dan Olahraga Kab. Jembrana Tahun II-33
2011 – 2015
Tabel 2.37 Capaian Kinerja Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam NegeriKab. II-34
Jembrana Tahun 2011 – 2015
Tabel 2.38 Capaian Kinerja Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, II-34
Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan
Persandian Kab. Jembrana Tahun 2011 – 2015
Tabel 2.39 Capaian Kinerja Urusan Ketahanan Pangan Kab. Jembrana Tahun 2011 – II-35
2015
Tabel 2.40 Capaian Kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kab. Jembrana II-36
Tahun 2011 – 2015
Tabel 2.41 Capaian Kinerja Urusan Statistik Kab. Jembrana Tahun 2011 – 2015 II-36
Tabel 2.42 Capaian Kinerja Urusan Kearsipan Kab. Jembrana Tahun 2011 – 2015 II-36
Tabel 2.43 Capaian Kinerja Urusan Komunikasi dan Informatika Kab. Jembrana II-37
Tahun 2011 – 2015
Tabel 2.44 Capaian Kinerja Urusan Perpustakaan Kab. Jembrana Tahun 2011 – 2015 II-37
Tabel 2.45 Capaian Kinerja Urusan Pertanian Kab. Jembrana Tahun 2011 – 2015 II-38
Tabel 2.46 Capaian Kinerja Urusan Kehutanan Kab. Jembrana Tahun 2011 – 2015 II-39
Tabel 2.47 Capaian Kinerja Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral Kab. Jembrana II-39
Tahun 2011 – 2015
Tabel 2.48 Capaian Kinerja Urusan Pariwisata Kab. Jembrana Tahun 2011 – 2015 II-39
Tabel 2.49 Capaian Kinerja Urusan Perikanan dan Kelautan Kab. Jembrana Tahun II-40
2011 – 2015
Tabel 2.50 Capaian Kinerja Urusan Perdagangan Kab. Jembrana Tahun 2011 – 2015 II-40
Tabel 2.51 Capaian Kinerja Urusan Perindustrian Kab. Jembrana Tahun 2011 – 2015 II-41
Tabel 2.52 Capaian Kinerja Urusan Transmigrasi Kab. Jembrana Tahun 2011 – 2015 II-41
Tabel 2.53 Kemampuan Ekonomi Daerah Kab. Jembrana Tahun 2011 – 2015 II-42
Tabel 2.54 Fasilitas Wilayah/Infrastruktur Kab. Jembrana Tahun 2011 – 2015 II-42
Tabel 2.55 Fokus Iklim Berinvestasi Kab. Jembrana Tahun 2011 – 2015 II-43
Tabel 2.56 Fokus sumberdaya Manusia Kab. Jembrana Tahun 2011 – 2015 II-43
Tabel 2.57 Capaian SPM Kabupaten Jembrana II-46
Tabel 2.58 Hasil Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah Terhadap Capaian II-65
Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten
Jembrana
Tabel 3.1 Rata – rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten III-3
Jembrana 2011 – 2015
Tabel 3.2 Rata – rata Pertumbuhan Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Jembrana III-5
Tahun 2011 – 2015
Tabel 3.3 Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Pembiayaan Daerah Kabupaten Jembrana III-7
Tahun Anggaran 2011-2015
Tabel 3.4 Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kabupaten Jembrana III-8
Tahun 2011-2015
Tabel 3.5 Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan AparaturKabupaten Jembrana III-9
Tahun 2011– 2015
Tabel 3.6 Pengeluaran Periodik, Wajib dan Mengikat Serta Prioritas Utama III-10
Kabupaten Jembrana Tahun Anggaran 2011-2015
Tabel 3.7 Penutup Defisit Riil AnggaranKabupaten Jembrana Tahun Anggaran III-12
2011-2016
Tabel 3.8 Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Kabupaten Jembrana III-13
Tabel 3.9 Sisa Lebih (riil) Pembiayaan Anggaran Tahun BerkenanKabupaten III-14
Jembrana
Tabel 3.10 Proyeksi Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan AnggaranKabupaten Jembrana III-15
Tabel 3.11 Rata-Rata Pertumbuhan Neraca Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011 III-16
– 2015
Tabel 3.12 Analisis Rasio Keuangan Kabupaten Jembrana Tahun2011 – 2015 III-19
Tabel 3.13 Proyeksi Pendapatan Asli Daerah (PAD)Kabupaten Jembrana III-21
TahunAnggaran 2016 – 2021
Tabel 3.14 Proyeksi Dana Perimbangan Kabupaten Jembrana Tahun Anggaran 2016– III-22
2021
Tabel 3.15 Proyeksi Lain – lain Pendapatan Daerah yang Sah Kabupaten Jembrana III-23
TahunAnggaran 2016 – 2021
Tabel 3.16 Proyeksi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya III-24
(SiLPA)Kabupaten Jembrana Tahun Anggaran 2016-2021
Tabel 3.17 Proyeksi Belanja dan pengeluaran wajib, mengikat serta prioritas utama III-25
Kabupaten Jembrana Tahun Anggaran 2016–2021
Tabel 3.18 Proyeksi Belanja dan pengeluaran wajib, mengikat serta prioritas utama III-27
Kabupaten Jembrana Tahun Anggaran 2016–2021
Tabel 3.19 Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Kabupaten JembranaTahun III-29
Anggaran 2016-2021
Tabel 3.20 Alokasi Kapasitas Riil Keuangan Daerah Berdasarkan Prioritas Kabupaten III-31
JembranaTahun Anggaran 2016-2021
Tabel 3.21 Kerangka PendanaanAlokasi Kapasitas Riil Keuangan Daerah Kabupaten III-31
Jembrana Tahun Anggaran 2016-2021
Tabel 4.1 Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah IV-3
Tabel 4.2 Hasil Telaahan Pola Ruang Wilayah IV-4
Tabel 4.3 Analisis Terhadap Dokumen Hasil KLHS IV-5
Tabel 4.4 Permasalahan Pembangunan IV-6
Tabel 5.1 Tujuan Dan Sasaran Misi 1 Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang V-2
baik menuju good governance
Tabel 5.2 Tujuan Dan Sasaran Misi 2 Meningkatkan Kualitas SDM Melalui V-2
Perluasan Akses Pendidikan Dan Layanan Kesehatan
Tabel 5.3 Tujuan Dan Sasaran Misi 3 Mewujudkan Masyarakat Jembrana Yang V-3
Sejahtera, Melalui Perekonomian Yang Mampu Menyediakan Kesempatan
Kerja, Penghidupan Yang Layak, Peningkatan Pendapatan, Dan
Mendorong Daya Beli Masyarakat.
Tabel 5.4 Tujuan Dan Sasaran Misi 4 Mewujudkan Layanan Publik Baik Fisik V-4
Maupun Non Fisik Dalam Rangka Meningkakan Daya Saing Daerah.
Tabel 5.5 Tujuan Dan Sasaran Misi 5Mewujudkan Pembangunan Yang Bekelanjutan V-5
Menuju Kelestarian Lingkungan Hidup Yang Dilandasi Keharmonisan
Hubungan Antara Manusia Sesama, Alam, Dan Tuhan-Nya Dalam
Mencapai Nilai - Nilai Budi Luhur, Religius Dan Bertaksu.
Tabel 5.6 Tujuan Dan Sasaran Misi 6 Mewujudkan masyarakat Jembrana yang V-6
Aman, Damai dan Demokratis
Tabel 5.7 Tujuan Dan Sasaran Mewujudkan Misi 7 masyarakat Jembrana yang V-7
berbudaya, toleransi tinggi, meredam konflik menuju terjaganya keutuhan
DAFTAR GAMBAR
Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
18. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);
20. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional Tahun 2015–2019 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 210);
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan atau
Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 994);
24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan
Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
32);
25. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 6 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Bali (Lembaran
Daerah Provinsi Bali Tahun 2009 Nomor 6);
26. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 16 Tahun 2009 tentang Rencana Tata
Ruang WilayahProvinsi Bali Tahun 2005-2019 (Lembaran Daerah Provinsi
Bali Tahun 2009 Nomor 16);
27. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi BaliTahun 2013-
2018 (Lembaran Daerah Provinsi Bali Tahun 2014 Nomor 1);
28. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Jembrana
Tahun 2006-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2006
Nomor 13), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 14
Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana
Nomor 13 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) Kabupaten Jembrana Tahun 2006-2025 (Lembaran Daerah
Kabupaten Jembrana Tahun 2012 Nomor 30, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Jembrana Nomor 30);
Gambar 1.1
Hubungan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
Gambar 1.2
Diagram Hubungan Perencanaan Pembangunan dengan Rencana Tata Ruang
PERENCANAAN PEMBANGUNAN,
PERENCANAAN TATA RUANG
DAN PERENCANAAN SEKTORAL
RENCANA PEMBANGUNAN
JANGKA PANJANG (RPJP) JARINGAN
RENCANA PEMBANGUNAN RENCANA INFRASTRUKTUR
ANTARPULAU
Nasional JANGKA MENENGAH (RPJMN) TATA RUANG
NASIONAL DAN ANTAR -
RENCANA KERJA PROVINSI
PEMERINTAH (RKP)
RENCANA PEMBANGUNAN
JANGKA PANJANG (RPJPD )
RENCANA JARINGAN
RENCANA PEMBANGUNAN TATA RUANG INFRASTRUKTUR
Provinsi JANGKA MENENGAH (RPJMD) PROVINSI ANTARKABUPATEN
ANTARKOTA
RENCANA KERJA
PEMERINTAH (RKPD)
RENCANA PEMBANGUNAN
JANGKA PANJANG (RPJPD)
Kabupaten/ RENCANA
TATA RUANG
JARINGAN
INFRASTRUKTUR
Kota RENCANA PEMBANGUNAN
JANGKA MENENGAH (RPJMD) KABUPATEN/KOTA ANTARKECAMATAN
RENCANA KERJA
PEMERINTAH (RKPD)
RENCANA JARINGAN
TATA RUAG INFRASTRUKTUR
Kecamatan KECAMATAN ANTARDESA
8
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
Tabel 2.1
Luas Wilayah Kab/Kota se-Provinsi Bali Tahun 2014
Gambar 2.1
Peta Administrasi Kabupaten Jembrana
Tabel 2.2
Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Jembrana
Tahun 2015
b. Posisi Geostrategis
Kabupaten Jembrana merupakan pintu masuk maupun keluar pulau
Bali,melalui pelabuhan Gilimanuk. Angkutan barang, wisata, penumpang
umum dan jasa dari Pulau Jawa akan melewati Kabupaten Jembrana
menuju ke Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Karangasem di sebelah
Utara, dan angkutan menuju Kabupaten Tabanan, Badung, Kota Denpasar,
Kabupaten Gianyar dan Kabupaten Klungkung di bagian selatan dan
selanjutnya menuju penyeberangan Padang Bai dengan tujuan Provinsi
NTB. Dengan demikian Jembrana merupakan jalur penghubung utama
segala aktivitas antar kota-kota di pulau Jawa dengan pulau Bali, NTB dan
NTT melalui jalur darat.
c. Kondisi/Kawasan
(1) Pesisir
Permukaan Bumi Kabupaten Jembrana bergelombang dan berbukit
di bagian Utara, dan landai di bagian Selatan.
(2) Pegunungan
Relief dan topogafi daerah Kabupaten Jembrana digambarkan
dengan membentangnya pegunungan di sebelah utara yang
memanjang dari barat ke timur. Namun demikian, pegunungan
tersebut bukanlah gunung berapi, beberapa gunung yang terbentang
di Jembrana antara lain gunung Merbuk (1.386 meter), Mesehe
(1.300 meter), Gunung Klakatan (698 meter), Gunung Sanghyang
(1.004 meter), Gunung Musi (1.224 meter) dan Gunung Patas (1.414
meter) serta beberapa gunung lainnya.
(3) Kepulauan
Kabupaten Jembrana juga memiliki 3 buah pulau yang tidak
berpenghuni, yang terletak di Kelurahan Gilimanuk yaitu Pulau
Kalong, Pulau Burung dan Pulau Lumpur.
3) Topografi
a. Kemiringan Lahan
Berdasarkan tingkat kemiringan lereng, wilayah Kabupaten Jembrana
dapat di kelompokkan ke dalam 4 kelompok:
1. Wilayah dengan kemiringan lereng 0 – 2% (datar) seluas 210,47
Km2, tersebar diseluruh kecamatan Kabupaten Jembrana dan
Gambar 2.2
Peta Kemiringan Lereng Kabupaten Jembrana
b. Ketinggian Lahan
Topografi wilayah Kabupaten Jembrana meliputi daerah pegunungan di
bagian utara dan pendataran (pantai) di bagian selatan yang berbatasan
dengan Samudera Indonesia. Pada bagian tengah merupakan daerah
perkotaan. Ketinggian topografi bervariasi ± 1000 mdpl (bagian utara)
sampai ± 1.0 (Pantai Selatan),
Gambar 2.3
Peta Topografi Kabupaten Jembrana
4) Geologi
a. Struktur dan Karakteristik
Berdasarkan data peta geologi Kabupaten Jembrana dapat diketahui bahwa
wilayah Kabupaten Jembrana terdiri dari lima jenis batuan yaitu :
Formasi Gamping Agung
Batuan Gunung Api Jembrana
Formasi Palasari
Formasi Alluvium
Alluvium Formasi Sorga
Berdasarkan peta jenis tanah Provinsi Bali wilayah Kabupaten Jembrana
terdiri dari beberapa jenis tanah yaitu :
a) Tanah Latosol Coklat dan Litosol (Inceptisol)
Jenis tanah ini tersebar di empat wilayah Kabupaten Jembrana, yang
paling luas terdapat di Kecamatan Mendoyo ( 25.985 ha), di Kecamatan
Melaya (16.319 ha), Kecamatan Negara dan Jembrana (14.130 ha) dan
Kecamatan Pekutatan (12.169 ha). Jenis tanah ini dibentuk oleh bahan
induk abu vulkanik intermediet dengan kandungan bahan organik yang
rendah sampai sedang dan PH berkisar antara 4,5-5,5.
Gambar 2.4
Peta Jenis Tanah Kabupaten Jembrana
b. Potensi
Potensi Kawasan Pesisir dan Kepulauan, terbentang dari Gilimanuk
Kecamatan Melaya sampai Desa Pengeragoan di Kecamatan Pekutatan
memiliki potensi untuk pengembangan Pariwisata.
5) Hidrologi
Berdasarkan data Identifikasi, Inventarisasi/Pendataan Penamaan Unsur
Rupabumi (Sungai) di Wilayah Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali Tahun
2011 yang dilakukan oleh Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah
Kabupaten Jembrana, sumber air permukaan di wilayah Kabupaten Jembrana
terdiri dari air sungai, pangkung, tukad dan telabah.
Di daerah ini terdapat 44 sungai, 75 pangkung, 4 tukad dan 2 telabah yang
mempunyai arahan aliran dari Utara (pegunungan) ke muara sungai di bagian
Selatan yaitu Samudera Indonesia. Masing-masing sungai, pangkung, tukad
dan telabah mempunyai daerah tangkapan hujan (catchment area) yang
berbeda-beda. Sungai yang alirannya paling panjang adalah Sungai Yeh
Sumbul sepanjang 70,90 km, dan terpendek adalah Sungai Perahu Mati yang
hanya 1,00 km. Sumber air yang ada di wilayah Kabupaten Jembrana
meliputi :
1. Air permukaan : air sungai, pangkung, tukad dan telabah, bendung
Palasari
2. Air tanah : air yang bersumber dari bawah tanah
3. Mata air : terdapat 37 mata air dg kapasitas 110 l/det
Berdasarkan karakteristik alirannya, sungai-sungai yang ada di wilayah
Kabupaten Jembrana dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu sungai-
sungai yang terletak di Bagian Darat dari wilayah Kabupaten Jembrana
(sebelah Barat Tukad Melaya), sungai-sungai hanya mengalir pada musim
hujan. Hal ini erat kaitannya dengan curah hujan yang sangat rendah di
wilayah itu serta kondisi tanah yang berbentuk dari batuan gamping.
Sedangkan kelompok sungai yang mengalir sepanjang tahun adalah sungai-
sungai yang terletak diantara Tukad Klatakan disebelah Barat dan Tukad
Pulukan disebelah Timur umumnya sungai-sungai tersebut tetap mengalir
pada musim kemarau walaupun debit airnya sangat kecil.
Berdasarkan peta hidrogeologi daerah Kabupaten Jembrana dari Direktorat
Tata Lingkungan Geologi dan Kawasan Pertambangan Sub. Direktorat
Pendayagunaan Air Tanah (Tahun 1986) kondisi air tanah dan struktur
geologi Kabupaten Jembrana dapat diuraikan sebagai berikut:
Terdapatnya air tanah dan produksivitas akuifer (occurrence of
groundwater and productivity of aquifers) yaitu:
a. Akuifer dengan aliran melalui ruang antar butir (aquifers in which flowe
is intergranular)
Akuifer produktif dengan penyebaran luas, berarti: Akuifer dengan
keterusan sedang: muka air tanah atau tinggi pisometri air tanah
dekat atau bawah muka tanah; debit sumur umumnya 5 sampai 10
ltr/dtk.
Gambar 2.5
Peta Hidrologi Kabupaten Jembrana
6) Klimatologi
Ditinjau dari segi kilimatologi, Kabupaten Jembrana mempunyai iklim
tropis dengan penggantian musim yang jelas antara musim terhujan dan
musim kemarau. Jumlah curah hujan di Kabupaten Jembrana cukup tinggi.
Hal ini didasarkan pada stasiun pencatat yang tersebar di masing-masing
kecamatan bahwa curah hujan cukup tinggi terjadi pada awal dan akhir tahun
2013. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari sebesar 357,5 mm dan
pada bulan Desember sebesar 303,7 mm. Sedangkan pada pertengahan tahun
curah hujan tidak terlalu tinggi,tercatat pada bulan Agustus sebanyak 6.3 mm.
7) Penggunaan Lahan
a. Kawasan Budidaya
Kawasan budidaya terbagi menjadi dua yaitu budidaya pertanian dan
budidaya non pertanian, Kabupaten Jembrana merupakah wilayah yang
kaya akan berbagai sumberdaya alam termasuk didalamnya adalah
pertanian.
Tabel 2.3
Penggunaan Lahan di Kabupaten Jembrana (Ha) Tahun 2014
Kecamatan
Jumlah
No Penggunaan Lahan
Melaya Negara Jembrana Mendoyo Pekutatan Total
I Lahan Pertanian
I.1 Lahan Sawah 1.242 1.810 964 2.241 554 6.811
a Irigasi 1.217 1.810 932 2.241 554 6.754
b Tadah Hujan 25 0 32 0 0 57
II. Lahan Bukan Pertanian 14.254 5.800 4.831 19.801 6.851 51.537
Jumlah 19.719 12.650 9.397 29.449 12.965 84.180
Sumber : BPS Kabupaten Jembrana
Kawasan rawan bencana alam adalah kawasan yang sering atau berpotensi
tinggi mengalami bencana alam. Kawasan rawan bencana di Kabupaten Jembrana
meliputi Kawasan rawan banjir, rawan tanah longsor, rawan gelombang pasang
dan rawan abrasi pantai.
a) Kawasan Rawan Banjir
Kawasan rawan bencana banjir seluas kurang lebih 200 hektar, meliputi:
Kawasan Desa Pangyangan dan Lingkungan Koprahan di kecamatan Pekutatan
karena meluapnya sungai Banjar Yeh Lebah; dan
Kawasan di Kelurahan Baler Bale Agung, Kelurahan Lelateng, Kelurahan Loloan
Barat dan Desa Pengambengan karena buruknya sistem drainase kota.
b) Kawasan Rawan Bencana Tanah Longsor
Kawasan rawan bencana tanah longsor tersebar terutama di Kawasan Hutan
Lindung wilayah Desa Berangbang di Kecamatan Negara, Desa Manggissari dan
Desa Yeh Sumbul di Kecamatan Mendoyo.
c) Kawasan Rawan Gelombang Pasang
Kawasan rawan gelombang pasang, tersebar pada sepanjang kawasan pesisir pantai
Kabupaten Jembrana terdiri dari :
1. Kawasan pantai Desa Gilimanuk, Desa Melaya, Desa Candikusuma, Desa
Tuwed, Kecamatan Melaya;
2. Kawasan pantai Desa Banyubiru, Desa Baluk, Desa Cupel, Desa Tegal Badeng
Barat, dan Desa Pengambengan Kecamatan Negara;
3. Kawasan pantai Desa Perancak, Desa Air Kuning, Desa Yeh Kuning,
Kecamatan Jembrana;
4. Kawasan pantai Desa Delod Berawah, Desa Penyaringan, Desa Yeh Embang
Kauh, Desa Yeh Embang, Desa Yeh Embang Kangin dan Desa Yeh Sumbul
Kecamatan Mendoyo;
Gambar 2.6
Peta Rawan Bencana Kabupaten Jembrana
2.1.4 Demografi
Jumlah penduduk Kabupaten Jembrana pada Tahun 2015 adalah 311.995 jiwa
terdiri dari laki-laki 156.368 jiwa dan perempuan 155.627 jiwa. Perbandingan
penduduk laki-laki dengan perempuan (Sex Ratio) di Kabupaten Jembrana pada
tahun 2015 mencapai 100.48. Adapun jumlah penduduk Kabupaten Jembrana
dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir sesuai pada tabel berikut:
Tabel 2.4
Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Jembrana
Tahun 2010 – 2015
No Tahun Jumlah Penduduk Sex Rasio
1 2010 307.804 99.80
2 2011 311.573 99.80
3 2012 317.117 99.80
4 2013 321.008 99.80
5 2014 320.260 100.08
6 2015 311.995 100.48
Sumber : Buku Agregat Semester I Th 2015 Kabupaten Jembrana
Tabel 2.5
Penduduk Kabupaten Jembrana Tiap Kecamatan Berdasarkan
Jenis Kelamin Tahun 2015
Dengan jumlah penduduk sebesar 311.995 jiwa dan luas wilayah 841,80 km2,
Kepadatan Penduduk mencapai 371 Jiwa/km2. Jumlah penduduk tertinggi
terkonsentrasi di Kecamatan Negara yang mencapai 29,73% dari total jumlah
penduduk. Kepadatan penduduknya mencapai hampir 2 (dua) kali lipat
kepadatan penduduk Kabupaten Jumlah penduduk terendah ada di Kecamatan
Pekutatan hanya 9,62% dari total jumlah penduduk Kabupaten dengan jumlah
penduduk 30,018 jiwa.
Struktur Usia penduduk di Kabupaten Jembrana berdasarkan jenis kelamin
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.6
Penduduk Kabupaten Jembrana Menurut Kelompok Umur
Jenis Kelamin Tahun 2015
Dilihat dari tabel diatas, jumlah penduduk Kabupaten Jembrana pada usia
produktif 15 s/d 54 tahun cukup tinggi sebanyak 221.672 orang mencapai 71%
dari total jumlah penduduk dan ini merupakan potensi Sumber Daya Manusia
untuk pembangunan di Kabupaten Jembrana sehingga memerlukan pengelolaan
yang baik agar betul-betul mejadi sumber daya yang produktif dan bermanfaat
bagi pembangunan khususnya di Kabupaten Jembrana.
Tabel 2.7
PDRB Menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku
Kabupaten Jembrana Tahun 2011– 2015
Tabel 2.8
PDRB Atas Dasar Harga Konstan, PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
Kabupaten Jembrana Tahun 2011 – 2015
PDRB PDRB
Tahun Atas Dasar Harga Atas Dasar Harga Berlaku
Konstan (dalam jutaan Rp)
(dalam jutaan Rp)
2011 1.836.899.81 3.936.308,26
2012 6.365.857,71 6.972.949,70
2013 6.727.786,41 7.769.853,83
2014 7.134.660,29 9.019.716,82
2015
Sumber: Data BPS Kabupaten Jembrana
2) Laju Inflasi
Inflasi merupakan persentaseharga sejumlah barang dan jasa yang secara
umum di konsumsi rumah tangga semakin tinggi prosentase inflasi akan
berdampak pada redistribusi pendapatan diantara anggota masyarakat inflasi
jugadapat menyebabkan penurunan dalam efisiensi ekonomi, kesempatan
kerja dan memperlemah daya saing ekspor di pasar internasional jika inflasi
terlalu tinggi akan berdampak kepada instabilitas lingkungan. Pada tahun
2011laju inflasi Kabupaten Jembrana sebesar 3,75 %, pada tahun 2012
sebesar 4,71 % kemudian tahun 2013 sebesar7,35%Pada tahun 2014
mencapai 8,43% dan tahun 2015 mencapai 1,68%.
4) Indeks Gini
Gini Ratio merupakan angka yang digunakan untuk mengukur
ketimpangan pendapatan daerah secara menyeluruh. Sebagaimana disebutkan
dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 bahwa tentang
gini ratio dikelompokkan kedalam ketimpangan rendah apabila gini ratio
tinggi lebih kecil dari 0,3, dikategorikan ketimpangan sedang apabila gini
rationya lebih besar dari 0,3 dan lebih kecil dari 0,5, selanjutnya
dikategorikan ketimpangan tinggi apabila gini rationya lebih besar dari
0,5.Berikut dapat disajikan perkembangan gini ratio Kabupaten Jembrana
untuk kurun waktu 2011 – 2015pada tabel berikut :
Tabel 2.9
Gini Ratio Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 – 2015
Tabel 2.10
Angka Melek huruf Kabupaten Jembrana
Tahun 2011– 2015
Tabel 2.11
Angka Rata-Rata Lama Sekolah Kabupaten Jembrana
Tahun 2011– 2015
Tabel 2.12
Angka Partisipasi Kasar (APK)
Kabupaten Jembrana Tahun 2011 - 2015
AngkaPartisipasiKasar(APK)
Tahun SekolahDasar SekolahMenengahPertama SekolahMenengahAtas
(SD) (SMP) (SMA)
2011 113,94 116,98 98,07
2012 113,95 117,01 98,21
2013 108,75 119,85 98,71
2014 106,46 128,83 114,75
2015 107,34 131.83 123.54
Sumber data : Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten
Jembrana Tahun 2015
AngkaPartisipasiMurni(APM)
Tahun SekolahDasar SekolahMenengahPertama SekolahMenengahAtas
(SD) (SMP) (SMA)
2011 98,43 93,85 74,96
2012 98,71 93,97 86,03
2013 96,28 99,12 89,10
2014 93,09 98,74 82,87
2015 94,50 99.55 6.14
Sumber data : Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten
Jembrana Tahun 2015
Tabel 2.14
Angka Kematian Balita Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 – 2015
Tabel 2.15
Angka Kematian Bayi Kabupaten Jembrana
Tahun 2011– 2015
Tabel 2.16
Angka Kematian Ibu Kabupaten Jembrana
Tahun 2011– 2015
Tabel 2.17
Usia Harapan Hidup Kabupaten Jembrana
Tahun 2011– 2015
Tabel 2.18
Capaian Kinerja Kebudayaan Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 - 2015
TAHUN
No Indikator
2011 2012 2013 2014 2015*)
1. Jumlah Group Kesenian 491 491 495 556 556
2 Gedung Kesenian. 2 2 4 4 4
Sumber: Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jembrana
Tahun 2015
kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, otonomi daerah, pemerintahan umum,
administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian, dan persandian,
ketahanan pangan, pemberdayaan masyarakat dan desa, statistik, kearsipan,
komunikasi dan informatika dan perpustakaan. Berikut disajikan capaian kinerja
dari masing-masing urusan wajib:
1) Urusan Pendidikan
Capaian kinerja urusan pendidikan diukur dengan indikator: Angka
Partisipasi Sekolah SD/MI, Rasio ketersediaan sekolah perpenduduk usia
sekolah SD/MI, Rasio ketersediaan sekolah perpenduduk usia sekolah
SMP/MTs, Rasio guru: murid SD/MI, Rasio guru: murid SMA/MA, Rasio
guru: murid per kelas rata-rata SD/MI, Rasio guru: per kelas rata-rata murid
SMP/MTs, Rasio guru: per kelas rata-rata murid SMA/ MA, dan Rasio
ketersediaan sekolah SLTP.
Tabel 2.19
Capaian Kinerja Urusan Pendidikan Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 - 2015
TAHUN
No Indikator
2011 2012 2013 2014 2015*)
1 Angka Partisipasi Sekolah SD/MI
(%) 98,50 98,53 98,94 93,09 117.75
2) Urusan kesehatan
Capaian kinerja layanan umum dalam urusan kesehatan diukur dengan
indikator kinerja: Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB),
Angka Kematian Balita (AKABA), Gizi Buruk, Umur Harapan Hidup, Ratio
Posyandu per-100 balita, Ratio puskesmas, Poliklinik, postu per-10.000
penduduk, Ratio Rumah Sakit Per-100.000 Penduduk, Ratio Dokter per-
Tabel 2.20
Capaian Kinerja Urusan Kesehatan Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 - 2015
TAHUN
No Indikator
2011 2012 2013 2014 2015*)
1 Angka Kematian Ibu 93,60 125.10 69.09 42,8 145,7
2 Angka Kematian Bayi 9.16 10.63 6,93 7,5 5,8
3 Angka Kematian Balita 14,52 11,47 6,70 8,77 7,5
4 Gizi Buruk 0,01 0,44 0,41 0,05 0.03
5 Usia Harapan Hidup 71,8 71,8 71,8 71,8 71,8
6 Rasio Posyandu per Satuan 100 Balita - 2,63 2,59 1,59 2
7 Rasio Puskesmas, Poliklinik, Pustu
4,55 4,55 4,55 2 2
per 10.000 penduduk
8 Rasio Rumah Sakit per 100.000
1,30 1,30 1,30 1,11 1,11
Penduduk
9 Rasio Dokter per 100.000 Penduduk 25,21 27,66 33,16 34,84 27,98
10 Rasio Bidan per 100.000 Penduduk 40,52 71,34 111,70 174,39 12,43
11 Rasio perawat per 100.000 Penduduk - - - 71,53 2,21
12 Cakupan pertolongan persalianan oleh
tenaga kesehatan yang memiliki 103,14 99,40 94,95 103.3 102.91
kopetensi kebinanan
13 Cakupan desa kelurahan UCI 100% 100% 100% 100% 100%
14 Cakupan Balita Gizi buruk mendapat
100% 100% 100% 100% 100 %
perawatan
15 Angka Kesakitan 18,10 14,36 13,10 29,8 56.78
Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Jembrana Th 2015
Tabel 2.21
Capaian Kinerja Urusan Pekerjaan Umum Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 - 2015
TAHUN
No Indikator
2011 2012 2013 2014 2015*)
1 Proporsi Panjang Jaringan Jalan dalam
82,98 84,14 89,14 94,14 96
Kondisi Baik (%)
2 Rasio Jaringan Irigasi (m/ha) 66 72 80,80 89,60 64.14
3 Persentase rumah tinggal bersanitasi
85,67 92,39 92,39 76 91.73
(%)
Sumber: Dinas PU Kab. Jembrana Th 2012
4) Urusan Perumahan
Capaian kinerja layanan umum pada urusan Perumahan diukur dengan
indikator: Rumah tangga pengguna air bersih, Rumah tangga pengguna
listrik, Rumah tangga bersanitasi, Lingkungan pemukiman kumuh dan
Rumah layak huni.
Tabel 2.22
Capaian Kinerja Urusan Perumahan Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 - 2015
TAHUN
No Indikator
2011 2012 2013 2014 2015*)
1. Rumah tangga pengguna air bersih (%) 94,51 96,61 91,54 91 57,77
2. Rumah tangga pengguna listrik 72 - - - -
3. Rumah tangga bersanitasi (%) 93,29 94,69 92,69 76 68,76
4. Rumah layak huni (%) 91,99 92,39 92,39 83,01 93,11
Sumber: Dinas PU Kab. Jembrana Th 2015
Tabel 2.23
Capaian Kinerja Urusan Tata Ruang Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 - 2015
TAHUN
No Indikator
2011 2012 2013 2014 2015*)
1. Rasio ruang terbuka Hijau per Satuan Luas 44
25 25 25 44
Wilayah ber HPL/HGB (%)
2. Rasio bangunan ber-IMB per satuan 4,41
25,8 22,9 26,34 30
bangunan (%)
Sumber: Bagian Pemerintahan Setda Kab. Jembrana Th 2015Sumber: Bagian Pemerintahan Setda
Kab. Jembrana Th 2015
Tabel 2.24
Capaian Kinerja Urusan Perencanaan Pembangunan Kabupaten
Jembrana Tahun 2011 - 2015
TAHUN
No Indikator
2011 2012 2013 2014 2015*)
1. Jumlah dokumen perencanaan RPJPD yang telah
1 1 1 1 1
ditetapkan dengan Perda
2. Jumlah Dokumen Perencanaan RPJMD yang telah
1 1 1 1 1
ditetapkan dengan Perda/Perkada
3. Jumlah dokumen RKPD, KUA dan PPAS 5 5 5 5 5
4. Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD (%) 100 100 100 100 100
Sumber: Bappeda dan PM Kab. Jembrana Th 2015
7) Urusan Perhubungan,
Capaian kinerja layanan umum pada urusan Perhubungan diukur dengan
indikator: Jumlah arus penumpang angkutan umum, rasio Ijin trayek, Jumlah
uji kir angkutan umum, Jumlah Pelabuhan Laut /udara/Terminal Bis,
Angkutan Darat.
Tabel 2.25
Capaian Kinerja Urusan Perhubungan Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 - 2015
TAHUN
No Indikator
2011 2012 2013 2014 2015*)
1. Arus penumpang angkutan umum
48,58% 49,16% 53,01% 49,17% 64,59%
(%)
2. rasio Ijin trayek( %) 33,47% 22,04% 6,53% 24,08% 18,78%
3. Jumlah uji kir angkutan umum
2428 3050 3280 3562 3712
(kali)
4. Jumlah Pelabuhan Laut
2 2 2 2 2
/udara/Terminal Bis
Sumber: Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Jembrana Th 2015
Tabel 2.26
Capaian Kinerja Urusan Lingkungan Hidup Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 - 2015
TAHUN
No Indikator
2011 2012 2013 2014 2015*)
1 Persentase penanganan sampah 77,22 77,35 77,50 77,58 77.78
2 Pengelolaan kualitas air ( kali 8
1 2 2 2
penetapan kelas air)
3 Cakupan pengawasan terhadap
100 100 100 100 100
dokumen lingkungan (%).
4 Tempat pembuangan sampah (TPS) per 28
32 32 36 36
satuan penduduk (%)
5 Penegakan hukum lingkungan (%) 100 100 100 100 100
Sumber: Kantor Lingkungan Hidup dan Kebersihan Pertanaman Kab. Jembrana Th 2015
9) Urusan Pertanahan
Capaian kinerja layanan umum pada urusan Pertanahan diukur dengan
indikator Persentase luas lahan bersertifikat, Penyelesaian kasus tanah negara
dan Penyelesaian izin lokasi.
Tabel 2.27
Capaian Kinerja Urusan Pertanahan Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 - 2015
TAHUN
No Indikator
2011 2012 2013 2014 2015*)
1 Persentase luas lahan bersertifikat (%) 47,09% 47,09% 62,05% 64,92% 64,93%
2 Penyelesaian kasus tanah negara(%) 100% 100% 100% 100% 100%
3 Penyelesaian izin lokasi(%) 100% 100% 100% 100% 100%
Sumber: Bagian Pemerintahan Setda Kab. Jembrana Th 2015
Tabel 2.28
Capaian Kinerja Urusan Kependudukan dan Capil Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 - 2015
TAHUN
No Indikator
2011 2012 2013 2014 2015*)
1 % kepemilikan KTP 81,08 82.70 83,45 84,56 89,68
2 % kepemilikan akta kelahiran 19,10 25,12 28,78 30,61 32,81
Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Jembrana Th 2015
Tabel 2.29
Capaian Kinerja Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kabupaten Jembrana Tahun 2011 - 2015
TAHUN
No Indikator
2011 2012 2013 2014 2015*)
1 Persentase partisipasi perempuan di
2,25 3,24 3,25 3,57 3.57
lembaga pemerintah (%)
2 Rasio KDRT (kali dalam setahun) 14 49 46 9 21
3 Persentase jumlah tenaga kerja dibawah
0,03 - - - -
umur (%)
4 Penyelesaian pengaduan perlindungan
perempuan dan anak dari tindakan 100 100 100 100 100
kekerasan (%)
Sumber: Kantor Pemberdayaan Perempan dan Keluarga Berencana Kab. Jembrana Th 2015
Tabel 2.30
Capaian Kinerja Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Kabupaten Jembrana Tahun 2011 - 2015
TAHUN
No Indikator
2011 2012 2013 2014 2015*)
1 Rata – rata jumlah anak per keluarga 1,8 1,8 1,8 1,8 1,8
2 Rasio akseptor KB (%) 88,74 88,81 88,25 85,45 88,45
3 Cakupan peserta KB aktif (%) 88,74 88,81 88,25 85,45 88,45
4 Keluarga Pra Sejahtera dan keluarga
7,77 8,49 8,54 13,22 13,22
Sejahtera I(%)
Sumber: Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kab. Jembrana Th 2015.
Tabel 2.31
Capaian Kinerja Urusan Sosial Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 - 2015
TAHUN
No Indikator
2011 2012 2013 2014 2015*)
1 Sarana sosial seperti panti asuhan, panti
19 16 17 17 18
jompo dan panti rehabilitasi (buah)
2 PMKS yang memperoleh bantuan
35,00 35,00 35,00 35,00 17,79
sosial (%)
3 Penanganan penyandang masalah
35,00 35,00 35.00 35.00 17,79
kesejahteraan social (%)
Sumber: Dinas Tenaga Kerja, Kesejahteraan sosial dan Transmigrasi Kab. Jembrana Th 2015
Tabel 2.32
Capaian Kinerja Urusan Ketenagakerjaan Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 - 2015
TAHUN
No Indikator
2011 2012 2013 2014 2015*)
1 Angka partisipasi angkatan
77,62 78,34 70,26 72,49 70,90
kerja(%)
2 Angka Angkatan Kerja (Orang) 152.237 155,121 140,474 146,400 144.733
3 Angka Kesemapatan Kerja(%) 150.042 154.979 137.223 142.086 142.434
4 Pengangguran (orang) 5.368 3.055 4.863 4.314 2.299
5 Angka sengketa pengusaha pekerja
15 10 8 0 0
per tahun(kali)
6 Pencari kerja yang ditempatkan (%) 31,2 35,6 38 40 49
7 Tingkat pengangguran terbuka (%) 3,53 1,97 3,46 2,95 1,59
8 Keselamatan dan perlindungan (%) 82 84 80 80 82
9 Perselisihan buruh dan pengusaha
tehadap kebijakan pemerintah 1 0 0,5 0,5 1
daerah(%)
Sumber: Dinas Tenaga Kerja, Kesejahteraan sosial dan Transmigrasi Kab. Jembrana Th 2015
Tabel 2.33
Capaian Kinerja Urusan Koperasi dan UKM Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 - 2015
TAHUN
No Indikator
2011 2012 2013 2014 2015*)
1
Persentase koperasi aktif (%) 92,79 91,77 92,15 92,30 92.89
Tabel 2.34
Capaian Kinerja Urusan Penanaman Modal Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 - 2015
TAHUN
No Indikator
2011 2012 2013 2014 2015*)
1 Lama proses perizinan (hari) 10h 10h 10h 10h 10h
2 Jumlah Perda yang mendukung iklim
12 12 12 12 -
usaha (buah)
Sumber: Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kab. Jembrana Th 2015
Tabel 2.35
Capaian Kinerja Urusan Kebudayaan Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 - 2015
TAHUN
No Indikator
2011 2012 2013 2014 2015*)
1 Penyelenggaraan festival seni budaya
8 8 22 24 24
(kali)
2 Jumlah sarana penyelenggaraan seni
6 6 6 6 6
dan budaya (kali)
3 Benda, Situs dan Kawasan Cagar
47% 47% 50% 60% 60%
Budaya yang dilestarikan (%)
Sumber: Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Jembrana Th 2015
Tabel 2.36
Capaian Kinerja Urusan Kepemudaan dan Olahraga
Kabupaten Jembrana Tahun 2011 - 2015
No Indikator Tahun
2011 2012 2013 2014 2015*)
1. Jumlah Klub Olah raga 5 5 5 5 5
2. Jumlah Gedung Olah Raga 7 7 7 7 7
3. Jumlah Organisasi Pemuda 25 22 22 22 22
4. Jumlah Organisasi Olah raga 13 26 26 26 26
5. Jumlah Kegiatan Kepemudaan 8 8 8 8 8
6. Jumlah Kegiatan Olah raga 1 2 2 2 2
Sumber: Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Jembrana Th 2015
Tabel 2.37
Capaian Kinerja Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Kabupaten Jembrana Tahun 2011 - 2015
No Indikator Tahun
2011 2012 2013 2014 2015*)
1 Persentase masyarakat
yang menggunakan hak 70 70 70 70 70
pilihnya dalam pemilu
2 Persentase Ormas yang
mendapat pendidikan
70 70 70 70 70
politik kebangsaan
Tabel 2.38
Capaian Kinerja Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi
Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
Kabupaten Jembrana Tahun 2011-2015
No Indikator Tahun
2011 2012 2013 2014 2015*)
1 Rasio jumlah polisi pamong praja 97 97 97 98 98
2 Jumlah Linmas per Jumlah 10.000
62 62 62 62 175
penduduk
3 Frekwensi penanganan unjuk rasa 1 1 - - -
4 Jumlah / frekwensi kegiatan
50 49 96 96 96
pengamanan dalam setahun
5 Kemiskinan (KK) 5.935 5.308 4.683 4.049 3.737
6 Sistem informasi pelayanan perijinan
1 1 1 1 1
dan administrasi pemerintah
7 Penegakan Perda 120 120 106 435 457
8 Jumlah Ranperda yang diajukan ke 5 5 5 5
-
DPRD Ranperda Ranperda Ranperda Ranperda
9 3 3 3 3
Himpunan Himpunan Himpunan Himpunan
Jumlah himpunan produk hukum daerah
- Produk Produk Produk Produk
yang terdokumentasikan
Hukum Hukum Hukum Hukum
Daerah Daerah Daerah Daerah
10 Jumlah kasus yang difasilitasi dalam
penyelesaian masalah hukum dan - 1 Kasus 1 Kasus 0 Kasus 0 Kasus
HAM(Kasus)
11 Jumlah kegiatan penyuluhan hukum dan
- 5 Kegitan 5 Kegitan 5 Kegitan 5 Kegitan
pembinaan desa sadar hukum
12 Jumlah kegiatan sosialisasi produk
hukum daerah dan peraturan perundang- - 5 Kegitan 5 Kegitan 5 Kegitan 5 Kegitan
undangan
13 Jumlah kegiatan pengharmonisasian 4 4 4 4
-
peraturan perundang-undangan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan
Sumber: Pemerintah Kab. Jembrana Th 2015
Tabel 2.39
Capaian Kinerja Urusan Ketahanan Pangan Kabupaten Jembrana
Tahun 2011-2015
No Indikator Tahun
2011 2012 2013 2014 2015*)
1 Regulasi ketahanan
4 4 4 4 4
pangan (buah)
2 Ketersediaan pangan
132.927,48 168.770,00 128.991,73 157.930,60 128.783,04
utama (kg)
Sumber: Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kab. Jembrana Th 2015
Tabel 2.40
Capaian Kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa
Kabupaten Jembrana Tahun 2011 - 2015
No Indikator Tahun
2011 2012 2013 2014 2015*)
1 Rata-rata jumlah kelompok
binaan lembaga
10 10 10 10 10
pemberdayaan masyarakat
(LPM)
2 Rata-rata jumlah kelompok
51 51 51 51 51
binaan PKK
Sumber: Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kab. Jembrana Th 2015
Tabel 2.41
Capaian Kinerja Urusan Statistik Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 - 2015
No Indikator Tahun
2011 2012 2013 2014 2015*)
1 Buku “Kabupaten
dalam angka” (buah) 1 1 1 1 1
2 Buku “PDRB
1 1 1 1 1
Kabupaten” (buah)
Sumber: Bappeda dan PM Kab. Jembrana Th 2015
Tabel 2.42
Capaian Kinerja Urusan Kearsipan Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 - 2015
No Indikator Tahun
2011 2012 2013 2014 2015*)
1 Pengelolaan arsip secara
60 100 100 100 100
baku (%)
2 Jumlah pengelola kearsipan
2 2 2 2 2
Tabel 2.43
Capaian Kinerja Urusan Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Jembrana Tahun 2011 - 2015
No Indikator Tahun
2011 2012 2013 2014 2015*)
1 Jumlah jaringan
4 6 9 9 9
komunikasi (buah)
2
Jumlah wartel/warnet
terhadap 0,01 0,16 0,18 0,20 0.20
penduduk
3
Jumlah surat kabar
15 15 16 16 12
Nasional /lokal (buah)
4
Jumlah penyiaran
8 5 5 5 5
radio/TV lokal (buah)
5 Webside milik
pemerintah daerah 1 1 1 1 1
(buah)
6 Pameran/Expo (kali) 1 2 2 2 2
Sumber: Dinas Perhubungan Komunkas dan InformatikaBappeda dan PM Kab. Jembrana Th 2015
Tabel 2.44
Capaian Kinerja Urusan Perpustakaan Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 - 2015
No Indikator Tahun
2011 2012 2013 2014 2015*)
1 jumlah tenaga
10 8 10 6 6
perpustakaan
2 Rasio jumlah
pengunjung 100 100 100 100 100
perpustakaan
3 Jumlah Desa dan
51 51 51 51 51
kelurahan yang cerdas
Sumber: Kantor Perpusatakaan dan Arsip Kab. Jembrana Th 2015
1) Urusan Pertanian
Capaian kinerja layanan umum pada urusan Pertanian diukur dengan
indikator: Kontribusi Sektor Peternakan terhadap PDRB (%),Produktivitas
Padi ton/Ha dan Produktivitas Sayuran.
Tabel 2.45
Capaian Kinerja Urusan Pertanian Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 - 2015
No Indikator Tahun
2011 2012 2013 2014 2015*)
Kontribusi lapangan usaha
1 Peternakan terhadap PDRB 19,02 19,65 20,76 20,88 21,50
(%)
2 Produktivitas Padi ton/Ha 5,833 6,558 6,095 6,845 6,674
Produktivitas Sayuran Kw/Ha) 44 44 11,10 53,37 53.37
3
Produktifitas Kelapa dalam
4 1.160 1.170 1.150 1.180 1.010
Kg/Ha
Produktifitas Kopi Robusta
5 270 290 260 280 290
Kg/Ha
6 Produktifitas Cengkeh Kg/Ha 20 390 240 240 230
7 Produktifitas Kakao Kg/Ha 430 430 630 670 640
8 Produktifitas Panili Kg/Ha 280 300 40 20 0.5
Sumber: Dinas Pertanian, Kehutanan dan Kelautan Kabupaten Jembrana tahun 2015
*Hasil dari Perhitungan
2) Urusan Kehutanan
Capaian kinerja layanan umum pada urusan Kehutanan diukur dengan
indikator; Rehabilitasi Hutan dan Lahan, dan Kerusakan kawasan hutan.
Tabel 2.46
Capaian Kinerja Urusan Kehutanan Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 - 2015
No Indikator Tahun
2011 2012 2013 2014 2015*)
Rehabilitasi Hutan dan Lahan (%)
1 44,53% 47,85% 63.88% 68,18% 71.82%
Tabel 2.47
Capaian Kinerja Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral
Kabupaten Jembrana Tahun 2011 - 2015
No Indikator Tahun
2011 2012 2013 2014 2015*)
1 % Pertambangan tanpa izin/ Liar - - - - -
% Kontribusi lapangan usaha
pertambangan dan penggalian
2 1,01% 1,09 1,10 1,02 0
terhadap PDRB
4) Urusan Pariwisata
Capaian kinerja layanan umum pada urusan Pariwisata diukur dengan
indikator: Kunjungan wisatawan, dan kontribusi lapangan usaha pariwisata
terhadap PDRB.
Tabel 2.48
Capaian Kinerja Urusan Pariwisata Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 - 2015
No Indikator Tahun
2011 2012 2013 2014 2015*)
Kunjungan wisata
1 89.474 98,859 134.093 132.170 156.247
(Orang/Tahun)
Kontribusi lapangan
2 usahapariwisata 0,012 0,012 - - -
terhadap PDRB (%)
Sumber: Data BPS Kabupaten Jembrana
Tabel 2.49
Capaian Kinerja Urusan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 - 2015
No Indikator Tahun
2011 2012 2013 2014 2015*)
1 Jumlah produksi ikan 54.24% 55.65% 31.17% 49.44% 42.07%
2 % Capaian target 84.78 96.28 90.08 92.10 92.89
Jumlah rata-rata
3 konsumsi ikan 15,00% 20,00% 25,00% 30,00% 35.00%
(kg/Tahun)
Sumber: Dinas Kehutanan dan Perikanan Kabupaten Jembrana Tahun 2015
6) Urusan Perdagangan
Capaian kinerja layanan umum pada urusan Perdagangan diukur dengan
indikator: Jumlah produk unggulan daerah yang memenuhi kualifikasi ekspor
dan Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informasi.
Tabel 2.50
Capaian Kinerja Urusan Perdagangan Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 - 2015
No Indikator Tahun
2011 2012 2013 2014 2015*)
% Kontribusi
sektor
ekonomi/lapangan
usaha Perngadaan
1 air, pengolahan
0,11 0,10 0,10 0,09 -
sampah, limbah
dan daur ulang
terhadap PDRB
Ekspor Bersih
2 Perdagangan
144.229.332.100 1.018.974.000,46 217.166.690.075 1.422.888.965,094 361.128.670.065
7) Urusan Perindustrian
Capaian kinerja layanan umum pada urusan Perindustrian diukur dengan
indikator: Jumlah produk unggulan daerah yang memenuhi kualifikasi
ekspor, dan Cakupan bina kelompok pengrajin.
Tabel 2.51
Capaian Kinerja Urusan Perindustrian Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 - 2015
No Indikator Tahun
2011 2012 2013 2014 2015*)
% Kontribusi lapangan
usaha Industri
1 4,92% 4,90% 4,99% 5,04 -
pengolahan terhadap
PDRB
Pertumbuhan Industri
2 secara keseluruhan 3,30% 1.03% 0.45% (73.02)% 2.04%
(%)
Sumber: BPS Kabupaten Jembrana Tahun 2015
8) Urusan Transmigrasi
Capaian kinerja layanan umum pada urusan Transmigrasi diukur dengan
indikator kinerja: Transmigrasi swakarsa, dan Kontribusi transmigrasi terhadap PDRB.
Tabel 2.52
Capaian Kinerja Urusan Transmigrasi Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 - 2015
No Indikator Tahun
2011 2012 2013 2014 2015*)
1 Transmigrasi swakarsa(KK) 0 0 24 0 10
Kontribusi Sektor
Ekonomi/lapangan usaha
2 0 0 0 0 0
transmigrasi terhadap PDRB
(%)
Sumber: BPS Kabupaten Jembrana
Tabel 2.53
Kemampuan Ekonomi Daerah Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 - 2015
Tabel 2.54
Fasilitas Wilayah/Infrastruktur Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 - 2015
Tabel 2.55
Fokus Iklim Berinvestasi Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 - 2015
Tabel 2.56
Fokus sumberdaya Manusia Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 - 2015
Tabel 2.57
Capaian SPM Kabupaten Jembrana
Target
Batas
Bidang /Jenis rencana
No Indikator Kinerja waktu Realisasi Pencapaian Target
Layanan penca
Pencapaian
paian
2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Pendidikan Dasar
a Pendidikan Dasar oleh
Kab/Kota
1 Tersedia satuan pendidikan dalam jarak yang SD - - - 100 100 100
terjangkau dengan berjalan kaki yaitu maksimal 3 km MI - - - 100 100 100
untuk SD/MI dan 6 km untuk SMP/MTs dari SMP - - - 100 100 100
kelompok permukiman permanen di daerah terpencil; MTs - - - 100 100 100
2 Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar SD - - - 53,55 100 100
untuk SD/MI tidak melebihi 32 orang, dan untuk MI - - - 11,11 11,11 11,11
SMP/MTs tidak melebihi 36 orang. Untuk setiap SD - - - 100 100 100
rombongan belajar tersedia 1 (satu) ruang kelas yang MI - - - 100 100 100
dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk SMP - - - 46,15 50 50
peserta didik dan guru, serta papan tulis; MTS - - - 100 100 100
SMP - - - 100 100 100
-
MTS - - 100 100 100
3 Di setiap SMP dan MTs tersedia ruang laboratorium SMP - - - 73,07 73,07 73,07
IPA yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang MTS - - - 50 50 50
cukup untuk 36 peserta didik dan minimal satu set SMP - - - 76,92 76,92 76,92
peralatan praktek IPA untuk demonstrasi dan -
eksperimen peserta didik; MTs - - 50 50 50
4 Di setiap SD/MI dan SMP/MTs tersedia satu ruang SD - - - 97,26 96,21 96,21
guru yang dilengkapi dengan meja dan kursi untuk MI - - - 88,88 88,88 88,88
setiap orang guru, kepala sekolah dan staf SMP - - - 100 100 100
kependidikan lainnya; dan di setiap SMP/MTs MTs - - - 100 100 100
tersedia ruang kepala sekolah yang terpisah dari SMP - - - 96,15 96,15 96,15
ruang guru; -
MTs - - 100 100 100
5 Di setiap SD/MI tersedia 1 (satu) orang guru untuk SD - - - 55,73 55,13 55,13
setiap 32 peserta didik dan 6 (enam) orang guru untuk MI - - - 88,88 88,88 88,88
setiap satuan pendidikan, dan untuk daerah khusus 4 SD - - - 55,73 55,13 55,13
(empat) orang guru setiap satuan pendidikan MI - - - 88,89 88,89 88,89
Target
Batas
Bidang /Jenis rencana
No Indikator Kinerja waktu Realisasi Pencapaian Target
Layanan penca
Pencapaian
paian
2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
6 Di setiap SMP/MTs tersedia 1 (satu) orang guru - - -
untuk setiap mata pelajaran, dan untuk daerah khusus SMP - - - 73,08 73,08 73,08
tersedia satu orang guru untuk setiap rumpun mata -
pelajaran; MTs - - 50 50 50
7 Di setiap SD/MI tersedia 2 (dua) orang guru yang SD - - - 9,28 9,189 9,19
memenuhi kualifikasi akademik S1 atau D-IV dan 2 MI - - - 88,89 88,89 88,89
(dua) orang guru yang telah memiliki sertifikat SD - - - 96,72 95,68 95,68
pendidik -
MI - - 88,89 88,89 88,89
8 Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi SMP - - - 100 100 100
akademik S-1 atau D-IV sebanyak 70% dan separuh MTS - - - 50 50 50
diantaranya (35% dari keseluruhan guru) telah SMP - - - 100 100 100
memiliki sertifikat pendidik, untuk daerah khusus -
masing-masing sebanyak 40% dan 20% MTs - - 50 50 50
9 Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi - - -
akademik S-1 atau D-IV dan telah memiliki sertifikat SMP - - - 80,77 80,77 80,77
pendidik masing-masing satu orang untuk mata -
pelajaran Matematika, IPA, Bahasa Indonesia,Bahasa MTs - - 50 50 50
Inggris dan PKn
10 Di setiap Kabupaten/Kota semua kepala SD/MI SD - - - 97,3 97,30 97,30
berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah -
MI - - 88,89 88,89 88,89
memiliki sertifikat pendidik
11 Di setiap kab/kota semua kepala SMP/MTs - - -
berkualifikasi akademik S-1 atau D-IV dan telah SMP - - - 96,15 96,15 96,15
memiliki sertifikat pendidik; -
MTs - - 50 50 50
Target
Batas
Bidang /Jenis rencana
No Indikator Kinerja waktu Realisasi Pencapaian Target
Layanan penca
Pencapaian
paian
2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
mengembangkan kurikulum dan proses pembelajaran
yang efektif
50 bila memiliki rencana tetapi belum melaksanakan - - - - - -
0 bila tidak memiliki rencana untuk membantu - -
sekolah dalam mengembangkan kurikulum dan - - - -
proses pembelajaran yang efektif.
14 Kunjungan pengawas ke satuan pendidikan dilakukan SD - - - 33,88 43,24 43,24
satu kali setiap bulan dan setiap kunjungan dilakukan MI - - - 44,44 44,44 44,44
selama 3 jam untuk melakukan supervisi dan SMP - - - 53,85 69,23 69,23
pembinaan; MTs - - - 37,5 50 50
b Pendidikan dasar oleh
satuan pendidikan
1. Setiap SD/MI menyediakan buku teks yang sudah SD - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
ditetapkan kelayakannya oleh Pemerintah mencakup MI - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, SD - - - 47,00 51,89 51,89
IPS dan PKn dengan perbandingan satu set untuk -
setiap peserta didik
MI - - 22,22 22,22 22,22
2 Setiap SMP/MTs menyediakan buku teks yang sudah SMP - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
ditetapkan kelayakannya oleh Pemerintah mencakup MTs - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
semua mata pelajaran dengan perbandingan satu set SMP - - - 92,31 92,31 92,31
untuk setiap perserta didik; MTs - - - 50 50 50
3 Setiap SD/MI menyediakan satu set peraga IPA dan SD - - - 59,561 58,92 58,92
bahan yang terdiri dari model kerangka manusia, MI - - - 33,33 33,33 33,33
model tubuh manusia, bola dunia (globe), contoh
peralatan optik, kit IPA untuk eksperimen dasar, dan
poster/carta IPA;
4 Setiap SD/MI memiliki 100 judul buku pengayaan SD - - - 46,99 46,49 46,49
dan 10 buku referensi,dan setiap SMP/MTs memiliki MI - - - 33,33 33,33 33,33
200 judul buku pengayaan dan 20 buku referensi; SMP - - - 88,46 88,46 88,46
MTs - - - 50 50 50
5 Setiap guru tetap bekerja 37,5 jam per minggu di guru tetap -
satuan pendidikan, termasuk merencanakan bekerja
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai 37,5 jam
- - 36,35 36,35 36,35
hasil pembelajaran, membimbing atau melatih peserta per minggu
didik, dan melaksanakan tugas tambahan; di satuan
pendidikan
Target
Batas
Bidang /Jenis rencana
No Indikator Kinerja waktu Realisasi Pencapaian Target
Layanan penca
Pencapaian
paian
2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
SD - - - 40,44 40 40
MI - - - 44,44 44,44 44,44
SMP - - - 30,77 30,77 30,77
MTs - - - 37,5 37,5 37,5
6 Satuan pendidikan menyelenggarakan proses Jumlah -
pembelajaran selama 34 minggu per tahun dengan rombongan
kegiatan pembelajaran sebagai berikut : belajar
- - 56,72 56,72 56,712
yang
memenuhi
standar
Kelas I - II : 18 jam per minggu SD - - - 100 100 100
Kelas III : 24 jam per minggu MI - - - 100 100 100
Kelas IV – VI : 27 jam per minggu SMP - - - 100 100 100
Kelas VII – IX : 27 jam per minggu MTs - - - 100 100 100
7 Setiap satuan pendidikan menerapkan kurikulum SD - - - 100 100 100
sesuai ketentuan yang berlaku MI - - - 100 100 100
SMP - - - 100 100 100
MTs - - - 100 100 100
8 Setiap guru yang menerapkan Rencana Pelaksanaan SD - - - 100 100 100
Pembelajaran (RPP) yang disusun berdasarkan MI - - - 100 100 100
silabus untuk setiap mata pelajaran yang diampunya SMP - - - 100 100 100
MTs - - - 100 100 100
9 Setiap guru mengembangkan dan menerapkan Jumlah -
program penilaian untuk membantu meningkatkan guru yang
kemampuan belajar peserta didik mengemba
ngkan dan
menerapka
n program
penilaian
untuk - - 96,37 96,37 96,37
membantu
meningkatk
an
kemampua
n belajar
peserta
didik
SD - - - 95,63 83,74 83,74
Target
Batas
Bidang /Jenis rencana
No Indikator Kinerja waktu Realisasi Pencapaian Target
Layanan penca
Pencapaian
paian
2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
MI - - - 100 100 100
SMP - - - 88,46 88,46 100
MTs - - - 100 88,46 100
10 Kepala sekolah melakukan supervisi kelas dan SD - - - 83,06 68,65 68,65
memberikan umpan balik kepada guru dua kali dalam MI - - - 66,67 66,67 66,67
setiap semester SMP - - - 80,77 80,77 80,77
MTs - - - 75 75 75
11 Setiap guru menyampaikan laporan hasil evaluasi SD - - - 100 100 100
mata pelajaran serta hasil penilaian setiap peserta MI - - - 100 100 100
didik kepada Kepala sekolah pada akhir semester SMP - - - 100 100 100
dalam bentuk laporan hasil presentasi belajar peserta -
didik MTs - - 100 100 100
Target
Batas
Bidang /Jenis rencana
No Indikator Kinerja waktu Realisasi Pencapaian Target
Layanan penca
Pencapaian
paian
2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
MTs - - - - - -
2 Kesehatan
1) Kunjungan Bumil K4 95% 2015 89,64 93,23 90,68 92,17 98,32 40,27
2) 80% 2015 100,00 100,00 100,00 80,24 80,42 29,69
Komplikasi Kebidanan yang ditangani
3) Persalinan Ditolong Nakes yg memiliki Kompetensi
90% 2015 90,92 103,14 99,40 94,95 103,03 44,84
Kebidanan
4) 90% 2015 99,10 98,57 96,54 100,00 99,17 40,99
Pelayanan Nifas.
5) 80% 2010 101,46 100,00 100,00 80,24 80,03 45,85
Neonatus dengan Komplikasi yg ditangani
6) 90% 2010 99,83 100,00 94,85 100,05 99,26 45,82
Kunjungan Bayi
7) Desa / Kelurahan Universal Child Immunization (
100% 2010 96.03 100,00 78,43 100,00 100,00 100,00
UCI )
8) 90% 2010 67,02 91,71 86,69 78,61 91,51 34,80
Pelayanan Anak Balita
9) Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak
100% 2010 0,00 0,00 0,00 100,00 #DIV/0! 100,00
usia 6 – 24 bulan Keluarga Miskin
10) Balita Gizi Buruk mendapat Perawatan 100% 2010 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 0,00
11) Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan setingkat 100% 2010 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 0,00
12) Peserta KB Aktif 70% 2010 100,00 88,74 88,81 87,90 85,46 85,68
13) Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit -
>2/100.000 Pertahun 0,00 1,27 0,00 3,93 86,80 89,74
Acute Flacid Paralysis ( AFP )
14) Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit -
100% 2010 100,00 100,00 100,00 0,52 1,20 3,08
Penemuan Penderita Pneumonia Balita
15) Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit -
100% 2010 100,00 100,00 100,00 60,91 65,91 55,81
Penemuan Pasien baru TB BTA Positif.
16) Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit -
100% 2010 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Penderita DBD yang ditangani
17) Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit -
100% 2010 100,00 100,00 100,00 89,74 92,69 41,60
Penemuan Penderita Diare
18) Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat
100% 2015 100,00 100,00 100,00 46,26 4,16 30,66
Miskin
19) Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat
100% 2015 100,00 100,00 100,00 0,11 4,16 30,66
Miskin
20) Pelayanan Gawat Darurat level 1 yang harus
100% 2015 100,00 100,00 100,00 100,00 82,35 33,33
diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kab/Kota
Target
Batas
Bidang /Jenis rencana
No Indikator Kinerja waktu Realisasi Pencapaian Target
Layanan penca
Pencapaian
paian
2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
21) Desa / Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan
100% 2015 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
penyelidikan Epidemiologi < 24 jam.
22) Desa Siaga Aktif 100% 2015 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
4 Perumahan Rakyat
a. Rumah Layak Huni dan
Terjangkau
1) Cakupan ketersediaan rumah layak huni 100% 2009 - 2025 - - - - - -
2) Cakupan Layanan Rumah Layak Huni Yang
70 % 2009 - 2025 - - - - - -
Terjangkau
Target
Batas
Bidang /Jenis rencana
No Indikator Kinerja waktu Realisasi Pencapaian Target
Layanan penca
Pencapaian
paian
2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
b. Lingkungan yang Sehat
dan Aman yang
didukung dengan
Prasarana, Sarana dan
Utilitas Umum (PSU)
Target
Batas
Bidang /Jenis rencana
No Indikator Kinerja waktu Realisasi Pencapaian Target
Layanan penca
Pencapaian
paian
2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
6 Sosial
a. Pelaksanaan
program/kegiatan
bidang sosial:
1) Pemberian bantuan sosial bagi Penyandang Masalah
80% 2008-2015 - - - - 1.23 0.00
Kesejahteraan Sosial skala Kabupaten/ Kota
2) Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan sosial skala
80% 2008-2015 - - - - - -
Kabupaten/Kota
b Penyediaan sarana dan
- - - - 100.00 100.00
prasarana sosial
1) Penyediaan sarana prasarana pantai sosial skala
80% 2008-2015 - - - - - -
kabupaten/kota
2) Penyediaan sarana prasarana pelayanan luar panti
60% 2008-2015 - - - - - -
skala Kabupaten/Kota
c. Penanggulangan korban
- - - - 79.51 70.00
Bencana:
1) Bantuan sosial bagi korban bencana skala
80% 2008-2015 - - - - - -
Kabupaten/Kota
2) Evakuasi korban bencana skala Kabupaten/kota 80% 2008-2015 - - - - - -
d. Pelaksanaan dan
pengembangan jaminan
sosial bagi penyandang
- - - - 9.29 81.10
cacat fisik dan mental,
serta lanjut usia tidak
potensial:
1) Penyelenggaraan jaminan sosial skala
40% 2008-2015 - - - - 14.19 15.38
Kabupaten/Kota
7 Penanaman Modal
a Kebijakan Penanaman
Modal
1) Tersedianya informasi peluang usaha sektor/bidang 1 (satu)
unggulan sampai dengan 2014 sekurang-kurangnya 1 sektor/
5
(satu) sektor/bidang usaha pertahun : bidang 2014 - - - - 5 Sektor
Sektor
usaha/
tahun
b Kerjasama Penanaman
Modal
Target
Batas
Bidang /Jenis rencana
No Indikator Kinerja waktu Realisasi Pencapaian Target
Layanan penca
Pencapaian
paian
2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1) Antara Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi
1 (satu)
(UMKMK) tingkat propinsi dengan pengusaha 2014 - - - - 0 kali 0 kali
kali/ tahun
tingkat provinsi/nasional
2) Antara Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi
1 (satu)
(UMKMK) tingkat kabupaten/kota dengan pengusaha 2014 - - - - 1 kali 2 kali
kali/ tahun
tingkat provinsi/nasional
c Promosi Penanaman
Modal
1) Terselenggaranya promosi peluang penenaman modal 1 (satu)
2014 - - - - 3 kali 2 kali
ditingkat provinsi. kali/ tahun
2) Terselenggaranya promosi peluang penenaman modal 1 (satu)
2014 - - - - 0 kali 0 kali
ditingkat kabupaten/kota. kali/ tahun
d Pelayanan Penanaman
Modal
1) Pendaftaran Penanaman Modal Dalam Negeri, Izin
Prinsip Penanaman Modal Dalam Negeri, Izin Usaha
Penanaman Modal Dalam Negeri, Perpanjangan
Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA),
100% 2014 - - - - - -
Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja
Asing (IMTA) yang bekerja di lebih dari 1 (satu)
kabupaten/kota, sesuai kewenangan pemerintah
provinsi.
2) Pendaftaran Penanaman Modal Dalam Negeri, Izin
Prinsip Penanaman Modal Dalam Negeri, Izin Usaha
Penanaman Modal Dalam Negeri, Tanda Daftar
Perusahaan (TDP), Surat Izin Usaha Perdagangan
100% 2014 - - - - - -
(SIUP), Perpanjangan Izin Mempekerjajan Tenaga
Kerja Asing (IMTA) yang bekerja di lebih dari 1
(satu) kabupaten/kota, sesuai kewenangan pemerintah
kabupaten/kota.
e Pengendalian
Pelaksanaan Penanaman
Modal
1) Terselenggaranya bimbingan pelaksanaan Kegiatan 1 (satu)
2014 - - - - 100% 100%
Penanaman Modal kepada masyarakat dunia usaha. kali/ tahun
f Pengelolaan Data dan
Sistem Informasi
Penanaman Modal
Target
Batas
Bidang /Jenis rencana
No Indikator Kinerja waktu Realisasi Pencapaian Target
Layanan penca
Pencapaian
paian
2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1) Terimplementasikannya Sistem Pelayanan Informasi
100% 2014 - - - - 1 1
dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE).
g Penyebarluasan,
Pendidikan dan
Pelatihan Penanaman
Modal.
1) Terselenggaranya sosialisasi kebijakan penanaman 1 (satu)
2014 - - - - 0 kali 0 kali
modal kepada masyarakat dunia usaha kali/ tahun
8 Perhubungan
a Angkutan Jalan
1) Tersedianya angkutan umum yang melayani wilayah
99,3576 102,173
yang telah tersedia jaringan jalan untuk jaringan jalan 75% 2014 100,64 104,40 104,40
0 9
104,3956
Kabupaten/Kota
2) Tersedianya angkutan umum yang melayani jaringan
trayek yang menghubungkan daerah tertinggal dan
98,1132 101,886
terpencil dengan wilayah yang telah berkembang 60% 2014 98,37 98,11 103,77
075 8
103,7736
pada wilayah yang telah tersedia jaringan jalan
Kabupaten/Kota.
3) Tersedianya halte pada setiap Kabupaten/Kota yang 45,4545 54,5454
100% 2014 54,55 83,33 137,14 54,54545
telah dilayani angkutan umum dalam trayek. 5 5
4) Tersedianya terminal angkutan penumpang pada
setiap Kabupaten/Kota yang telah dilayani angkutan 40% 2014 100 100 100 100 100 100
umum dalam trayek.
5) Tersedianya fasilitas perlengkapan jalan (rambu,
marka, dan guardrill) dan penerangan jalan umum
60% 2014 84,2739 94,0857 94,8000 82,2286 82,6571 84,0857
(PJU) pada jalan Kabupaten/Kota.
Target
Batas
Bidang /Jenis rencana
No Indikator Kinerja waktu Realisasi Pencapaian Target
Layanan penca
Pencapaian
paian
2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
bermotor.
9) Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang
MRLL, Evaluasi Andalalin, Pengelolaan Parkir pada 40% 2014 16,6667 16,6667 16,66667 16,6667 16,6666 16,66667
Kabupaten/Kota.
10) Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang
memiliki kompetensi sebagai pengawas kelaikan 100% 2014 0 0 0 0 0 0
kendaraan pada setiap perusahaan angkutan umum
11) Terpenuhinya standar keselamatan bagi angkutan
umum yang melayani trayek di dalam 100% 2014 91 91 58,91892 91 47,0219 58,91892
Kabupaten/Kota.
B Angkutan Sungai dan
Danau.
1) Tersedianya kapal sungai dan danau untuk melayani
jaringan trayek dalam Kabupaten/Kota pada wilayah
75% 2014 #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
yang tersedia alur sungai dan danau yang dapat
dilayari.
2) Tersedianya kapal sungai dan danau yang melayani
trayek dalam Kabupaten/Kota yang menghubung-kan
daerah tertinggal dan terpencil dengan wilayah yang 40% 2014 #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
telah berkembang pada wilayah yang tersedia alur
sungai dan danau yang dapat dilayari.
3) Tersedianya pelabuhan sungai dan danau untuk
melayani kapal sungai dan danau yang beroperasi
60% 2014 #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
pada trayek dalam Kabupaten/Kota pada wilayah
yang telah dilayari angkutan sungai dan danau.
4) Terpenuhinya standar keselamatan bagi kapal sungai
dan danau yang beroperasi pada lintas antar 100% 2014 #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
pelabuhan dalam satu Kabupaten/Kota.
5) Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang
mempunyai kompetensi sebagai awak kapal angkutan
50% 2014 #DIV/0! #DIV/0! - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
sungai dan danau untuk daerah yang telah melayani
angkutan sungai dan danau.
c. Angkutan
Penyeberangan
1) Tersedianya kapal penyeberangan yang beroperasi
pada lintas dalam Kabupaten/Kota pada wilayah yang
60% 2014 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - #DIV/0!
telah ditetapkan lintas penyeberangan dalam
Kabupaten/Kota.
Target
Batas
Bidang /Jenis rencana
No Indikator Kinerja waktu Realisasi Pencapaian Target
Layanan penca
Pencapaian
paian
2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2) Tersedianya kapal penyeberangan yang beroperasi
pada lintas dalam Kabupaten/Kota untuk
menghubung-kan daerah tertinggal dan terpencil
100% 2014 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - #DIV/0!
dengan wilayah yang telah berkembang pada wilayah
yang telah ditetapkan lintas penyeberangan dalam
kabupaten/Kota.
3) Tersedianya pelabuhan penyebe-rangan pada
Kabupaten/Kota yang memiliki pelayanan angkutan
penye-berangan yang beroperasi pada lintas 60% 2014 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - #DIV/0!
penyeberangan dalam Kabupaten/ Kota pada wilayah
yang memiliki alur pelayaran.
4) Terpenuhinya standar keselamatan kapal
penyeberangan dengan ukuran di bawah 7 GT dan
100% 2014 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - #DIV/0!
kapal penyebe-rangan yang beroperasi pada lintas
penyeberangan dalam Kabupaten/ Kota
5) Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang
mempunyai kompetensi sebagai awak kapal
penyeberangan dengan ukuran di bawah 7 GT atau 50% 2014 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - #DIV/0!
yang beroperasi di lintas penye-berangan dalam
Kabupaten/Kota
d. Angkutan Laut
1) Tersedianya kapal laut yang beroperasi pada lintas
dalam Kabupaten/Kota pada wilayah yang memiliki 90% 2014 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - #DIV/0!
alur pelayaran dan tidak ada alternatif angkutan jalan.
2) Tersedianya kapal laut yang beroperasi pada lintas
atau trayek dalam Kabupaten/Kota untuk
menghubungkan daerah tertinggal dan terpencil
100% 2014 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - #DIV/0!
dengan wilayah yang telah berkembang pada wilayah
yang memiliki alur pelayaran dan tidak ada alternatif
angkutan jalan.
3) Tersedianya dermaga pada setiap ibukota Kecamatan
dalam Kabupaten/Kota untuk melayani kapal laut
yang beroperasi pada trayek dalam Kabupaten/Kota 60% 2014 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - #DIV/0!
pada wilayah yang memiliki alur pelayaran dan tidak
ada alternatif angkutan jalan.
4) Terpenuhinya standar keselamatan kapal dengan
ukuran di bawah 7 GT yang beroperasi pada lintas 100% 2014 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - #DIV/0!
dalam Kabupaten/Kota.
Target
Batas
Bidang /Jenis rencana
No Indikator Kinerja waktu Realisasi Pencapaian Target
Layanan penca
Pencapaian
paian
2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
5) Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang
mempunyai kompetensi sebagai awak kapal angkutan 100% 2014 #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! - - #DIV/0!
laut dengan ukuran di bawah 7 GT
9 Lingkungan Hidup
a. Pelayanan Pencegahan
Pencemaran Air
1) Prosentase jumlah usaha dan/atau kegiatan yang
mentaati persyaratan administrasi dan teknis 100% 2013 40% 60% 80% 80% 100% 80,40%
pencegahan pencemaran air
b Pelayanan Pencegahan
Pencemaran Udara dari
Sumber Tidak Bergerak
Target
Batas
Bidang /Jenis rencana
No Indikator Kinerja waktu Realisasi Pencapaian Target
Layanan penca
Pencapaian
paian
2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
a. Penanganan Pengaduan/
Laporan Korban
Kekerasan Terhadap
Perempuan dan Anak
1) Cakupan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan
yang Mendapatkan Penanganan Pengaduan oleh 100% 2014 - - 100 100 100 100
Petugas Terlatih di dalam Unit Pelayan Terpadu
b. Pelayanan Kesehatan
Bagi Perempuan dan
Anak Korban
Kekerasan
1) Cakupan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan
yang Mendapatkan Layanan Kesehatan oleh Tenaga
100% 2014 - - - - - -
Kesehatan Terlatih di Puskesmas Mampu Tatalaksana
KtP/A dan PPT / PKT di RS
c. Rehabilitasi Sosial Bagi
Perempuan dan Anak
Korban Kekerasan
1) Cakupan Layanan Rehabilitasi Sosial yang Diberikan
oleh Petugas Rehabi-litasi social Terlatih Bagi
75% 2014 - - - - - -
Perempuan dan Anak Korban Kekerasan di dalam
Unit Pelayanan Terpadu
2) Cakupan Layanan Bimbingan Rohani yang Dierikan
Oleh Petugas Bimbingan Rohani Terlatih Bagi
75% 2014 - - 100 100 100 100
Perempuan dan Anak Korban Kekerasan di Dalam
Unit Pelayanan Terpadu
d. Penegakan dan Bantuan
Hukum Bagi
Perempuan dan Anak
Korban Kekerasan
1) Cakupan Penegakan Hukum dari Tingkat Penyidikan
sampai dengan Putusan Pengadilan atas Kasus-kasus 80% 2014 - - 100 100 100 100
Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak
2) Cakupan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan
50% 2014 - - 100,0 100,0 100,0 100,0
yang Mendapatkan Layanan Bantuan Hukum
e. Pemulangan dan
Reintegrasi Sosial Bagi
Perempuan dan Anak
Target
Batas
Bidang /Jenis rencana
No Indikator Kinerja waktu Realisasi Pencapaian Target
Layanan penca
Pencapaian
paian
2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Korban Kekerasan
1) Cakupan Layanan Pemulangan Bagi Perempuan dan
50% 2014 - - - 49 26 51
Anak Korban Kekerasan
2) Cakupan Layanan Reintegrasi Sosial Bagi Perempuan
100% 2014 - - - - - -
dan Anak Korban Kekerasan
11 Keluarga Berencana
a. Komunikasi Informasi
dan Edukasi Keluarga
Berencana dan Keluarga
Sejahtera (KIE KB dan
KS)
1) Cakupan Pasangan Usia Subur yang isterinya
100 2014 - - 1.87 1,87% 1,20% 1,20%
dibawah usia 20 tahun (3,5%)
2) Cakupan Sasaran Pasangan Usia Subur menjadi
100 2014 - - 88,78 88,73% 88,81% 88,62%
Peserta KB aktif (65%)
3) Cakupan Pasangan Usia Subur yang ingin ber-KB
100 2014 - - 2,28 2,37% 2,29% 2,36%
tidak terpe-nuhi (unmet need) 5%
4) Cakupan Anggota Bina Keluar-ga Balita (BKB) ber-
100 2014 - - 80,20 80,20% 92,20% 92,62%
KB (70%)
5) Cakupan PUS peserta KB Ang-gota Usaha
Peningkatan Pen-dapatan Keluarga Sejahtera 100 2014 - - 87,46 87,89% 30,13% 87,89%
(UPPKS) yang ber-KB (87%)
6) Ratio Petugas Lapangan Keluarga
Berencana/Penyuluh Keluarga Berencana (PLKB/ 100 2014 - - 1,34 1,34% 1,70% 1,75%
PKB) 1 Petugas di setiap 2 (dua) desa/kelurahan
7) Ratio Pembantu Pembina Keluarga Berencana
100 2014 - - 1 1 1 1
(PPKBD) 1 (satu) petugas di setiap desa/ kelurahan
b. Penyediaan Alat dan
Obat Kontrasepsi
1) Cakupan Penyediaan alat dan obat kontrasepsi untuk
100 2014 - - 100 100 100 100
memenuhi permintaan masyarakat 30% setiap tahun
c. Penyediaan Informasi
Data Mikro
1) Cakupan penyediaan informasi data mikro keluarga
100 2014 - - 100 110,04 110 113
di setiap desa/kelurahan 100% setiap tahun
Target
Batas
Bidang /Jenis rencana
No Indikator Kinerja waktu Realisasi Pencapaian Target
Layanan penca
Pencapaian
paian
2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
a. Pelaksanaan Diseminasi
Informasi Nasional
1) Media massa seperti majalah, radio, dan televisi; 12 x /tahun 2014
- Media Cetak - - 400% 400% 400% 0
- Radio - - 117% 117% 117% 0
- Televisi - - 17% 17% 17% 0
2) Media baru seperti website (media online); Setiap hari 2014 - - 0 0 0 3000
3) Media tradisionil seperti pertunjukan rakyat; 12 x /tahun 2014 - - - - - 16,66
4) Media interpersonal seperti sarasehan, ceramah/ 12 x /tahun 2014 1100% 1100% 2200% 0
diskusi dan lokakarya; setiap - -
kecamatan
5) Media luar ruang seperti media buletin, leaflet,
12 x /tahun 2014 - - 100% 100% 100% 833,33
booklet, brosur, spanduk, dan baliho
- Buletin - - - - - 0
- Leaflet - - - - - 0
- Booklet - - - - - 0
- Brosur - - 400% 400% 400% 8333,33
- Spanduk - - 117% 117% 117% 1325
- Baliho - - 17% 17% 17% 725
b. Pengembangan dan
Pemberdayaan
Kelompok Informasi
Masyarakat (KIM)
1) Cakupan pengembangan dan pemberdayaan
Kelompok Informasi Masyarakat di Tingkat 50% 2014 100% 0 0 0
Kecamatan
13 Ketenagakerjaan
a. Pelayanan Pelatihan
Kerja
1) Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan
75% 2016 - - - #DIV/0! 92% 97%
berbasis kompetensi
2) Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan
60% 2016 - - - #DIV/0! 93% 78%
berbasis masyarakat
3) Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan
60% 2016 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
kewirausahaan
b. Pelayanan Penempatan
Tenaga Kerja
Target
Batas
Bidang /Jenis rencana
No Indikator Kinerja waktu Realisasi Pencapaian Target
Layanan penca
Pencapaian
paian
2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1) Besaran pencari kerja yang terdaftar yang
70% 2016 - - - #DIV/0! #DIV/0! 47%
ditempatkan
c. Pelayanan Penyelesaian
Perselisihan Hubungan
Industrial
1) Besaran Kasus yang diselesaikan dengan Perjanjian
50% 2016 - - - #DIV/0! #DIV/0! 100%
Bersama (PB)
d. Pelayanan Kepesertaan
Jamsostek
1) Besaran Pekerja/buruh yang menjadi peserta
50% 2016 - - - #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0!
Jamsostek
e. Pelayanan Pengawasan
Ketenagakerjaan
1) Besaran pemeriksaan perusahaan 45% 2016 - - - #DIV/0! 13% 37%
2) Besaran pengujian peralatan di perusahaan 50% 2016 - - - #DIV/0! 14% 20%
14 Ketahanan Pangan
a. Ketersediaan dan
Cadangan Pangan
1) Ketersediaan Energi dan Protein Per Kapita 90% 2015 - - - 225,30 101,72 101,91
2) Penguatan Cadangan Pangan 60% 2015 - - - 108,00 93,00 103,00
b. Distribusi dan Akses
Pangan
1) Ketersediaan Informasi Pasokan, Harga dan Akses
90% 2015 - - - 300,00 300,00 300,00
Pangan di Daerah
2) Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan 90% 2015 - - - 100,00 100,00 100,00
c. Penganekaragaman dan
Keamanan Pangan
1) Skor Pola Pangan Harapan (PPH 90% 2015 - - - 90,60 72,30 71,80
2) Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan 80% 2015 - - - 0,00 0,00 0,00
d. Penanganan Kerawanan
Pangan
1) Penanganan Daerah Rawan Pangan 60% 2015 - - - 0,00 0,00 0,00
15 Kesenian
a. Perlindungan,
Pengembangan, dan
Pemanfaatan Bidang
Target
Batas
Bidang /Jenis rencana
No Indikator Kinerja waktu Realisasi Pencapaian Target
Layanan penca
Pencapaian
paian
2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Kesenian
1) Cakupan Kajian Seni (50%) 100% 2014 - - - - 80 93
2) Cakupan Fasilitasi Seni (30%) 100% 2014 - - - - 0 0
3) Cakupan Gelar Seni (75%) 100% 2014 - - - - 800 800
4) Misi Kesenian 100% 2014 - - - - 300 300
b. Sarana dan Prasarana
1) Cakupan Sumberdaya Manusia Kesenian (25%) 100% 2014 - - - - 1600 1750
2) Cakupan Tempat (100%) 100% 2014 - - - - 300 300
3) Cakupan Organisasi 100% 2014 - - - - 196,08 196,08
Tabel 2.58
Hasil Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah Terhadap Capaian Kinerja
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jembrana
Tahun 2011-2015
Aspek
Inter
/focus/ururan/indicato Stan-
No r kinerja
Tahun
dar
preta
si
pembangunan daerah
Aspek
Inter
/focus/ururan/indicato Stan-
No r kinerja
Tahun
dar
preta
si
pembangunan daerah
2.1 Pendidikan
2.1.1 Angka Melek Huruf (%) 90,69 91,36 92,65 96,12 -
2.1.2 Angka Rata-rata lama 7,80 7.80 7.87 7.87 7,3
sekolah (Th)
2.1.3 APK SD/MI/Paket A (%) 113,94 113,95 108,75 106,46 107,34
2.1.4 APK SMP/MTs/Paket B 131,83
116,98 117,01 119,85 128,83
(%)
2.1.5 APK 123,54
SMA/SMK/MA/Paket C 98,07 98,21 98,71 114,75
(%)
2.1.6 APM SD/MI/Paket A (%) 98,43 98,71 96,28 93,09 94,50
2.1.7 APM SMP/MTs/Paket B 93,85 93,97 99,12 98,74 99,55
(%)
2.1.8 APM 74,96 86,03 89,10 82,87 86,14
SMA/SMK/MA/Paket C
(%)
2.2 Kesehatan
2.2.1 Angka kematian bayi 9.16 10.63 6,93 7,5 8,20
2.2.2 Angka Usia Harapan
71,8 71,8 71,8 71,8 71,8
Hidup (Th)
2.2.3 Angka Kematian Balita
14,52 11,47 6,70 8,77 7,5
(%)
2.2.4 Angka Kematian Ibu
93,60 125.10 69.09 42,8 145,7
/100.000 KH
2.3 Pertanahan
2.3.1 Persentase Penduduk 62% 62% 50,40% 60% 60%
yang Memiliki Lahan
2.4 Ketanagakerjaan.
Aspek
Inter
/focus/ururan/indicato Stan-
No r kinerja
Tahun
dar
preta
si
pembangunan daerah
Aspek
Inter
/focus/ururan/indicato Stan-
No r kinerja
Tahun
dar
preta
si
pembangunan daerah
Aspek
Inter
/focus/ururan/indicato Stan-
No r kinerja
Tahun
dar
preta
si
pembangunan daerah
Aspek
Inter
/focus/ururan/indicato Stan-
No r kinerja
Tahun
dar
preta
si
pembangunan daerah
Aspek
Inter
/focus/ururan/indicato Stan-
No r kinerja
Tahun
dar
preta
si
pembangunan daerah
Aspek
Inter
/focus/ururan/indicato Stan-
No r kinerja
Tahun
dar
preta
si
pembangunan daerah
Aspek
Inter
/focus/ururan/indicato Stan-
No r kinerja
Tahun
dar
preta
si
pembangunan daerah
Aspek
Inter
/focus/ururan/indicato Stan-
No r kinerja
Tahun
dar
preta
si
pembangunan daerah
BAB III
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
DAN KERANGKA PENDANAAN
Tabel 3.1
Rata – rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah
Kabupaten Jembrana 2011 – 2015
No Uraian TAHUN Rata-Rata
2011 2012 2013 2014 2015 pertumbuhan
(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1. PENDAPATAN
41.330.605.674,41 46.470.110.900,58 68.485.482.416,06 89.349.644.542,62 98.112.674.981,55 25,00
1.1 Pendapatan Asli Daerah
9.000.786.813,25 11.043.396.183,00 22.069.529.710,50 30.111.096.040,75 32.861.157.268,97 42,03
1.1.1 Pajak daerah
4.521.869.727,33 6.750.577.625,00 7.905.025.746,40 8.836.894.861,00 8.929.995.048,00 19,79
1.1.2 Retribusi daerah
1.1.3 Hasil Pengelolaan Keuangan Daerah 2.602.468.852,94 2.853.010.557,29 3.937.071.653,32 4.912.891.848,84 4.912.891.848,84 18,24
yang dipisahkan
1.1.4 Lain-lain pendapatan asli daerah yang 25.205.480.280,89 25.823.126.535,29 34.573.855.305,84 45.461.094.962,92 51.408.630.815,74 20,19
sah
426,572,101,884.00 464,324,549,206.00 517,834,703,075.00 546,799.186.839,00 577.461.799.183,00 7,89
1.2 Dana perimbangan
(6,05)
1.2.1 Dana bagi hasil pajak/bagi hasil 21,668,027,144.00 27,391,860,206.00 21,511,707,075.00 17,840,081,937.00 15,688,309,183.00
bukan pajak
339,501,986,000.00 396,762,339,000.00 450,919,726,000.00 484,825,804,000.00 486,895,030,000.00 9,62
1.2.2 Dana alokasi umum (DAU)
35,488,400,000.00 40,170,350,000.00 45,403,270,000.00 43,546,330,000.00 74,878,460,000.00 23,52
1.2.3 Dana alokasi khusus (DAK)
1.3 Lain-lain pendapatan daerah yang 100,358,626,965.28 140,603,643,928.36 159,014,797,020.78 176,819,268,738.02 228,127,824,369.38 23,35
sah
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
1.3.1 Hibah
1.3.2. Dana Darurat
1.3.3 Bagi hasil pajak dari provinsi dan dari 66,498,751,965.28 79,964,812,535.16 86,699,592,888.78 114,153,615,885.64 131,798,589,369.38 18,95
pemerintah daerah lainnya
28,83
1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi 32,073,035,000.00 51,680,144,000.00 70,517,727,000.00 70,899,963,000.00 83,094,188,000.00
Khusus
1.3.5 Bantuan Keuangan dari Provinsi atau 1,786,840,000.00 8,958,687,393.20 1,797,477,132.00 2,150,000,000.00 825,000,000.00
69,85
b. Belanja Daerah
Belanja Daerah sebagaimana yang tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan
Kabupaten/ Kota yang terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan dan urusan yang penanganannya dalam
bagian atau bidang tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antar pemerintah daerah yang ditetapkan
dengan ketentuan perundang–undangan.
Sesuai dengan kebijakan pengelolaan belanja daerah didasarkan pada anggaran berbasis kinerja
yang berorientasi pada pencapaian hasil, dan prinsip transparasi, akuntabilitas, efisien dan efektif yang
diarahkan kepada layanan sosial dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum
berwawasan lingkungan serta hak kedudukan Hukum, HAM dan Politik.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah,
dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 beserta revisinya dan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Struktur belanja
Kabupaten Jembrana untuk tahun anggaran 2011 – 2014 dikelompokkan menjadi:
1) Belanja Tidak Langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan
pelaksanaan program dan kegiatan yang terdiri atas Belanja Pegawai, Belanja Bunga, Belanja
Subsidi, Belanja Hibah, Belanja Bagi Hasil, Belanja Bantuan Keuangan dan Belanja tidak terduga.
2) Belanja Langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan
program dan kegiatan yang dianggarkan pada belanja perangkat daerah yang bersangkutan seperti :
Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, Belanja Modal.
Belanja Langsung dimaksud lebih difokuskan untuk mendukung perwujudan masyarakat Jembrana
yang sejahtera sesuai visi, misi dan program prioritas pembangunan. Berikut dapat dilihat pertumbuhan
Realisasi belanja daerah Kabupaten Jembrana untuk Tahun Anggaran 2011 – 2015 sebagai berikut:
Tabel 3.2
Rata – rata Pertumbuhan Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Jembrana
Tahun 2011 – 2015
c. Pembiayaan Daerah
Pembiayaan daerah terdiri dari :
1) Penerimaan pembiayaan yang mencakup : sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu (SILPA),
pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan yang dipisahkan, penerimaan pinjaman daerah,
penerimaan kembali pemberian pinjaman dan penerimaan piutang daerah.
2) Pengeluaran pembiayaan yang mencakup : pembentukan dana cadangan, penyertaan modal
(investasi) pemerintah daerah, pembayaran pokok utang, pemberian pinjaman daerah dan selisih
antara Anggaran Pendapatan Daerah dengan Angggaran Belanja Daerah yang disebut dengan
surplus atau defisit anggaran.
Surplus Anggaran terjadi bilamana anggaran pendapatan daerah diperkirakan lebih besar dari
anggaran belanja daerah. Dalam hal surplus anggaran penggunaannya diprioritaskan untuk pembayaran
pokok utang, penyertaan modal (investasi) daerah dan/atau penanaman penyertaan pendanaan belanja,
peningkatan jaminan sosial yang diwujudkan dalam program dan kegiatan pelayanan dasar masyarakat
yang dianggarkan pada perangkat daerah yang secara fungsional terkait dengan tugasnya melaksanakan
program dan kegiatan tersebut.
Defisit Anggaran terjadi apabila anggaran pendapatan daerah diperkirakan lebih kecil dari anggaran
belanja daerah dengan berpedoman pada penetapan batas maksimal defisit anggaran oleh Menteri
Keuangan. Dalam hal anggaran defisit ditetapkan pembiayaan untuk menutup defisit tersebut yang
diantaranya bersumber dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya, pencairan
dana cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman dan
penerimaan pinjaman daerah dan atau penerimaan piutang daerah.
Tabel 3.3
Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Pembiayaan Daerah
Kabupaten Jembrana Tahun Anggaran 2011-2015
Rata2
No. Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
pertumbuhan
A SURPLUS/DEFISIT 21,421,859,098.93 13,324,755,649.68 26,796,538,982.79 37,067,111,657.03 17,989,085,857.20 0.12
1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN
DAERAH
60,871,080,232.74 82,588,745,031.67 66,467,447,206.99 90,665,655,189.78 124,437,900,246.81 0.22
1.1 Sisa lebih perhitungan anggaran
tahun anggaran sebelumnya
55,871,080,232.74 77,283,939,331.67 61,063,989,381.99 84,863,986,189.78 119,332,766,846.81 0,24
1.2 Penerimaan piutang daerah - 304,805,700.00 203,457,825.00 601,669,000.00 105,133,400.00 -0.20
1.3 Penerimaan Dana Talangan 5,000,000,000.00 5,000,000,000.00 5,200,000,000.00 5,200,000,000.00 5,000,000,000.00 0
2 PENGELUARAN
5,000,000,000.00 8,200,000,000.00 8,400,000,000.00 8,400,000,000.00 8,550,000,000.00
PEMBIAYAAN DAERAH
2.1 Penyertaan modal (investasi)
pemerintah daerah/BUMD
- 3,000,000,000.00 3,000,000,000.00 3,000,000,000.00 3,550,000,000.00 7,78
2.2 Jaminan Kredit Daerah - 200,000,000.00 200,000,000.00 200,000,000.00 200,000,000.00 0,25
2.3 Dana Talangan 5,000,000,000.00 5,000,000,000.00 5,200,000,000.00 5,200,000,000.00 5,000,000,000.00 -0,21
B PEMBIAYAAN NETTO (1-2) 55,871,080,232.74 74,388,745,031.67 58,067,447,206.99 82,265,655,189.78 115,887,900,246.01 0,23
C SISA LEBIH PEMBIAYAAN
ANGGARAN (A+B)
77,283,939,331.67 61,063,989,381.99 84,863,986,189.78 119,332,766,846.81 133,876,968,104.01 0.17
Sumber: Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Jembrana 2015
Tabel 3.4
Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur
Kabupaten Jembrana Tahun 2011-2015
Dari tabel 3.4 tersebut diatas maka akan dilakukan analisa proporsi belanja pemenuhan kebutuhan
aparatur selama 5(lima) tahun yang dapat disampaikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 3.5
Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur
Kabupaten Jembrana Tahun 2011– 2015
No Tahun Total Belanja untuk Pemenuhan Total Pengeluaran (Belanja + Pembiayaan Persentase
Kebutuhan Aparatur (Rp) Pengeluaran) (Rp) 3/4 x 100%
1 2 3 4 5
1 2011 388,588,463,473.00 551,848,475,424.76 70,4
2 2012 492,670,381,650.00 672,923,059,684.00 73,2
3 2013 524,157,407,476.00 729,938,443,529.05 71,8
4 2014 566,058,515,214.00 794,685,298,610.23 71,2
5 2015 613,692,712,262.30 894,263,212,676.73 68,6
Sumber : Bagian Keuangan Setda Kab. Jembrana 2015
Berdasarkan hasil analisis proporsi total belanja untuk kebutuhan Aparatur terhadap total pengeluaran
selama 5 (lima) tahun yang lalu tercermin bahwa proporsi belanja pemenuhan aparatur secara umum
mengalami penurunan terhadap total pengeluaran. Persentase yang semakin besar menunjukkan bahwa
proporsi pemenuhan kebutuhan aparatur masih lebih besar dibandingkan dengan total pengeluaran. Kondisi
tersebut mencerminkan bahwa pengelolaan keuangan daerah kabupaten Jembrana belum sepenuhnya
menerapkan efisiensi anggaran yang tersedia. Belum efisiennya pengelolaan keuangan daerah dari proporsi
belanja pemenuhan aparatur dengan total belanja disebabkan oleh total pendapatan daerah masih
didominasi dari Dana Perimbangan dibandingkan dengan total Pendapatan Asli Daerah.
dibayar serta tidak dapat ditunda pembayarannya dan dibayar setiap tahun oleh Pemerintah Daerah
seperti gaji dan tunjangan pegawai serta anggota dewan, bunga, belanja jasa kantor, sewa kantor yang
telah ada kontrak jangka panjang atau belanja sejenis lainnya. Sedangkan, belanja periodik prioritas
utama adalah pengeluaran yang harus dibayar setiap periodik oleh Pemerintah Daerah dalam rangka
keberlangsungan pelayanan dasar prioritas Pemerintah Daerah yaitu pelayanan pendidikan dan
kesehatan, seperti honorarium guru dan tenaga medis serta belanja sejenis lainnya.
Tabel 3.6
Pengeluaran Periodik, Wajib dan Mengikat Serta Prioritas Utama
Kabupaten Jembrana Tahun Anggaran 2011-2015
Rata-
Rata
Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 Pertum
buhan
A Belanja Tidak Langsung 325,214,009,075.36 366,954,024,831.72 392,797,206,309.80 417,711,389,149.06 394,965,527,859.27 0.04
1. Gaji dan Tunjangan 225,426,338,727.00 239,652,683,177.00 249,234,350,366.00 257,418,346,951.00 274,570,607,472.00 5.06
2. Tambahan Penghasilan PNS 74,846,080,200.00 94,095,040,170.00 101,253,274,770.00 116,274,380,000.00 119,470,383,300.00
3. Belanja Penerimaan Lainnya Pimpinan dan Anggota
DPRD serta KDH/WKDH 1,807,800,000.00 1,812,000,000.00 2,012,000,000.00 2,096,000,000.00 2,243,630,000.00 5.62
5. Belanja Perawatan kendaraan bermotor 7,154,525,602.00 8,357,023,530.00 10,349,149,580.00 1,946,865,751.00 1,879,587,888.00 -11.00
6. Belanja Sewa Rumah/Gedung/Gudang/Parkir/Tanah 480,299,500.00 643,897,000.00 442,625,000.00 379,960,000.00 316,846,000.00 -6.99
7. Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor 647,862,500.00 695,756,900.00 1,353,919,200.00 1,610,826,669.00 1,653,921,766.00 30.91
8. Belanja Sewa Sarana Mobilitas 4,077,220,200.00 4,849,187,000.00 4,501,952,000.00 1,945,465,000.00 2,179,670,000.00 -8.24
9. Belanja Beasiswa Pendidikan PNS - - 105,000,000.00 - - 0.00
10. Belanja pemeliharaan - 4,830,111,685.00 5,144,331,935.00 9,925,833,238.00 5,984,137,594.00 19.91
11. Belanja Perawatan Bangunan/Gedung 1,873,332,677.00 - - - - 0.00
12. Belanja Perawatan Peralatan 1,017,069,325.00 - - - - 0.00
13. Belanja perawatan jaringan/instalasi 1,666,269,797.00 - - - - 0.00
14. Belanja Barang Dana BOS 911,810,239.00 - - - - 0.00
15. Belanja Jaminan Sosial 7,565,300,083.60 - - - 0.00
Dari tabel tersebut diatas disebutkan bahwa total pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas
utama menjadi dasar dalam menentukan kebutuhan anggaran belanja yang tidak dapat dihindari dan
tidak dapat ditunda dalam rangka perhitungan kapasitas riil keuangan daerah dan menganalisa kerangka
pendanaan.
Tabel 3.7
Penutup Defisit Riil Anggaran
Kabupaten Jembrana Tahun Anggaran 2011-2016
NO Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
1. Realisasi Pendapatan Daerah 568,261,334,523.69 651,398,304,034.94 745,334,982,511.84 823,352,410,267.26 903,702,298,533.93
Dikurangi realisasi:
2 Belanja Daerah 546,848,475,424.76 664,723,059,684.62 718,538,443,529.05 786,285,298,610.23 885,713,212,676,73
3 Pengeluaran Pembiayaan 5,000,000,000.00 8,200,000,000.00 8,400,000,000.00 8,400,000,000.00 8,550,000,000.00
Daerah
A Defisit riil 16,412,859,098.93 (21,524,755,649.68) 18,396,538,982.79 28,667,111,657.03 9,439,085,857.20
Ditutup oleh realisasi
Penerimaan Pembiayaan:
4 Sisa Lebih Perhitungan
Anggaran (SILPA) Tahun 55,871,080,232.74 77,283,939,331,57 61,063,989,381.99 84,863,986,189.78 119,332,766,846.81
Anggaran Sebelumnya
5 Pencairan Dana Cadangan - - - - -
6 Hasil Penjualan Kekayaan - - - - -
Daerah Yang diPisahkan
7 Penerimaan Pinjaman Daerah - - - - -
8 Penerimaan Kembali 5,000,000,000.00 5,000,000,000.00 5,200,000,000.00 5,200,000,000.00 5,000,000,000.00
Pemberian Pinjaman Daerah
9 Penerimaan Piutang Daerah - 304,805,700.00 203,457,825.00 601,669,000.00 105,133,400.00
B Total Realisasi Penerimaan 60,871,080,232.74 82,588,745,031.57 66,467,447,206.99 90,665,655,189.78 129,350,792,095.65
Pembiayaan Daerah
(A+B) Sisa Lebih Pembiayan 77,283,939,331.67 61,063,989,381.99 84,863,986,189.78 119,332,766,846.81 133,876,986,104.01
Anggaran Tahun Berkenan
Sumber : Bagian Keuangan Setda Kabupaten Jembrana
Selama kurun waktu 5(lima) tahun dari tahun 2011-2015 tercerminkan bahwa defisit anggaran
terjadi pada tahun anggaran 2012 sebesar Rp. 21.524.755.649,68 yang akan ditutupi dari sisa lebih
pembiayaan anggaran tahun berkenan sebesar Rp 61.063.989.381,99 atau 35,24% dari total silpa
pembiayaan. Secara umum bahwa peningkatan sisa lebih perhitungan tahun sebelumnya mencerminkan
belum optimalnya penyerapan anggaran yang dialokasikan dan penetapan defisit anggaran berada pada
batas aman dalam 5(lima) tahun berjalan.
Tabel 3.8
Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran
Kabupaten Jembrana
Rata
Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 Pertumbu
No
han
Tabel 3.9
Sisa Lebih (riil) Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenan
Kabupaten Jembrana
No Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 Saldo Kas Neraca Daerah 73,220,800,384.65 58,872,048,048.94 79,733,495,799.70 105,410,745,940.30 117,585,573,160.19
Dikurangi :
2 Kewajiban Kepada Pihak - - - - -
Ketiga Sampai Akhir Tahun
Belum Terselesaikan
3 Kegiatan Lanjutan - - - - -
Sisa Lebih (Riil) Pembiyaan
77,283,939,331.67 61,067,225,381.99 84,863,986,189.78 119,332,766,846.81 133,836,686,294.01
Anggaran
Tabel 3.10
Proyeksi Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran
Kabupaten Jembrana
Tabel 3.11
Rata-Rata Pertumbuhan Neraca Daerah
Kabupaten Jembrana Tahun 2011 – 2015
Rata2
N
Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 Pertum-
o.
buhan
1 Aset
2 Aset Lancar
3 Kas Di Kas Daerah 73,220,800,384.65 58,872,048,048.94 79,733,495,799.70 105,410,745,940.30 117,585,573,160.19 14,90
4 Kas Di Bendahara Pengeluaran 379,423,008.77 0.00 0.00 6,986,645.00 0.00 (25)
5 Kas di Bendahara Penerimaan 0.00 0.00 0.00 0.00 47,286,455.00 100
6 Kas Di BLU Puskesmas 198,329,466.49 879,436,692.17 1,289,881,069.11 4,292,437,957.21 5,500,861,347.54 162,76
7 Kas Di BLU RSU Negara 2,684,755,760.52 310,195,309.86 2,631,606,164.95 7,832,596,318.28 8,881,732,685.26 217,74
8 Kas Di Pengelolaan Dana Bergulir 800,630,711.24 1,005,545,331.02 1,209,003,156.02 1,810,672,156.02 1,915,805,556.02 25,35
9 Piutang Pajak 211,181,100.00 189,681,700.00 26,965,626,286.59 29,167,004,271.50 32,100,119,724.30 3531,07
10 Penyisihan Piutang Tak Tertagih 0.00 0.00 (4.049.037.733,34) ( 10.087.645.793,03) ( 75.860.821,08) 12,47
11 Piutang Retribusi 0.00 101,624,850.00 170,970,729.00 522,319,868.00 929,956,697.50 87,95
12 Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi 825,259,716.00 1,603,666,551.69 2,091,493,697.92 1,693,536,158.86 1,809,527,387.76 28,14
13 Piutang Lainnya 15,235,094,288.46 16,348,021,400.90 24,248,986,095.10 28,392,324,158.84 4,462,121,213.60 (2,89)
14 Persediaan 8,662,800,989.65 7,200,832,491.63 6,868,134,594.00 6,670,518,582.00 227,094,095.00 (30,24)
15 Jumlah Aset Lancar 102,218,275,425.78 86,511,052,376.21 141,160,159,859.05 175,711,496,262.98 173,384,217,501.09 17,74
16 Investasi Jangka Panjang
17 Investasi Nonpermanen
18 Investasi Non Permanen - Dana Bergulir 20,767,808,227.10 20,767,808,227.10 20,767,808,227.10 20,767,808,227.10 7,523,780,364.10 (15,94)
Investasi Non Permanen - Dana Bergulir
(13,316,527,863.00) (13,316,527,863.00) (13.316.527.863,00) ( 13.244.027.863,00) ( 13.244.027.863,00) (0,14)
19 Diragukan Tertagih
(5.720.247.498,90)
7,451,280,364.10 7,451,280,364.10 7,451,280,364.10 7,523,780,364.10 (43,76)
20 Jumlah Investasi Nonpermanen
21 Investasi Permanen
22 Penyertaan Modal Pada PT. Bank BPD Bali 8,092,000,000.00 11,092,000,000.00 14,092,000,000.00 17,092,000,000.00 20,092,000,000.00 25,74
Penyertaan Modal Pada Pt.Jamkrida Bali
0.00 200,000,000.00 400,000,000.00 600,000,000.00 800,000,000.00 70,83
23 Mandara
24 Jumlah Investasi Permanen 8,092,000,000.00 11,292,000,000.00 14,492,000,000.00 17,692,000,000.00 20,892,000,000.00 27,01
25 Jumlah Investasi Jangka Panjang 15,543,280,364.10 18,743,280,364.10 21,943,280,364.10 25,215,780,364.10 15,171,752,501.10 3,19
26 Aset Tetap
27 Tanah 193,857,204,000.00 195,183,704,000.00 195,449,637,000.00 194,665,342,000.00 195,026,349,000.00 0,15
28 Peralatan Dan Mesin 137,804,781,944.00 161,153,877,463.00 164,995,854,849.00 191,612,124,500.00 215,776,165,028.00 12,02
29 Gedung Dan Bangunan 430,761,797,035.00 467,109,120,028.00 535,368,306,652.00 587,248,713,011.00 644,318,637,364.00 10,61
30 Jalan, Irigasi, Dan Jaringan 293,524,708,912.00 342,278,928,098.00 395,940,974,906.00 478,077,178,256.00 580,522,996,117.30 18,62
31 Aset Tetap Lainnya 9,540,863,329.00 17,310,229,245.00 22,018,828,460.00 24,419,420,086.00 26,302,378,586.00 31,81
34 Dana Cadangan
35 Jumlah Dana Cadangan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0
36 Aset Lainnya
37 Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah 71,207,500.00 6,932,500.00 6,932,500.00 6,932,500.00 0.00 (47,57)
42 Kewajiban
43 Kewajiban Jangka Pendek
0
0.00 0 0.00 0.00 0.00
44 Utang Perhitungan Pihak Ketiga (Pfk)
45 Utang Jangka Pendek Lainnya 376,918,034.00 955,877,588.01 2,023,730,035.15 714,779,691.00 0.00 25,16
51 Ekuitas Dana
52 Ekuitas Dana Lancar
53 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) 77,283,939,331.67 61,067,225,381.99 84,863,986,189.78 119,332,766,846.81 133,836,686,294.01 17,69
62 Diinvestasikan Dalam Aset Tetap 1,065,489,355,220.00 1,195,001,966,834.00 1,321,899,383,867.00 1,483,851,730,248.82 1,669,775,478,491.12 11,89
63 Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya 32,418,663,831.00 39,399,333,087.00 67,341,442,832.00 74,156,848,138.00 74,184,266,138.00 25,65
64 Jumlah Ekuitas Dana Investasi 1,113,451,299,415.10 1,253,144,580,285.10 1,411,184,107,063.10 1,583,224,358,750.92 1,772,375,524,993.22 12,32
Analisis terhadap data neraca daerah sekurang-kurangnya dilakukan untuk hal-hal sebagai berikut:
1. Rasio likuiditas
Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan Pemerintah Daerah dalam memenuhi kewajiban
jangka pendeknya. Jenis rasio likuiditas yang digunakan adalah rasio lancar (current ratio) dan rasio quick
(quick ratio). Rasio lancar merupakan perbandingan antara aset lancar dibagi kewajiban jangka pendek.
Sedangkan rasio quick merupakan perbandingan antara aset lancar dikurang persediaan dengan kewajiban
jangka pendek.
2. Rasio solvabilitas
Rasio solvabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan Pemerintah Daerah dalam memenuhi kewajiban-
kewajiban jangka panjangnya. Jenis rasio solvabilitas yang digunakan adalah rasio total utang terhadap total
aset dan rasio utang terhadap modal. Rasio total utang terhadap total aset merupakan perbandingan antara
total kewajiban dengan total aset. Sedangkan rasio utang terhadap modal merupakan perbandingan total
utang dengan total ekuitas.
Hasil analisis rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio aktivitas periode tahun 2011-2015 tersaji pada Tabel 3.12
berikut ini.
Tabel 3.12
Analisis Rasio Keuangan Kabupaten Jembrana Tahun 2011 – 2015
Berdasarkan analisis rasio keuangan Kabupaten Jembrana sebagaimana yang disajikan pada Tabel 3.12 di atas
menunjukkan bahwa rasio lancar selama 5 (lima) periode dari tahun 2011 sampai dengan 2015 mempunyai nilai lebih
dari satu, yang berarti bahwa Pemerintah Kabupaten Jembrana mampu menjamin kewajiban yang jatuh tempo. Untuk
tahun 2015 rasio likuiditasnya pada rasio lancar (current ratio) sebesar 48,15 yang berarti bahwa Rp 1,- utang lancar
dijamin dengan asset lancar sebesar Rp 48,15. Kondisi ini menunjukkan bahwa kondisi keuangan Pemerintah
Kabupaten Jembrana sangat likuid. Sama seperti halnya rasio quick pada tahun 2015 sebesar 47,15, hal ini berarti
kemampuan Pemerintah Kabupaten Jembrana dalam membayar kewajiban jangka pendeknya sangat baik setelah
dikurangi nilai persediaan. Meskipun persediaan masuk dalam komponen aset lancar, persediaan di Pemerintah
Daerah tidak dikategorikan sebagai barang dagangan, namun dalam perhitungan Quick Ratio persediaan tersebut
digunakan sebagai pengurang asset lancar.
Rasio total utang terhadap total aset menunjukkan seberapa besar aktiva dibiayai oleh hutang atau seberapa besar
pengaruh utang terhadap pengelolaan aktiva, di mana semakin besar ratio total utang terhadap total aktiva maka
semakin besar pemerintah daerah memenuhi kewajiban pembayaran hutang kepada pihak lain. Besar rasio total utang
terhadap total aset pada tahun 2015 sebesar 0,0036 atau 0,36%, hal ini berarti asset Pemerintah Daerah yang dibiayai
oleh hutang kurang dari 1% atau sangat kecil.
Rasio utang terhadap modal menunjukkan besarnya modal yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah bukan berasal
dari pihak lain. Pada tahun 2015 rasio utang terhadap modal Pemerintah Kabupaten Jembrana sebesar 0,0029 atau
0,29% . Hal ini menunjukkan bahwa nilai total utang masih jauh di bawah nilai modal yang dimiliki Kabupaten
Jembrana, dan semakin mandiri serta tidak tergantung pada utang.
3.3 Kerangka Pendanaan
Analisis kerangka pendanaan bertujuan untuk daerah dapat menghitung kapasitas riil keuangan daerah yang akan
dialokasikan untuk program pembangunan jangka menengah daerah selama 5 (lima) tahun ke depan. Memperhatikan
realisasi pendapatan daerah 5 (lima) tahun sebelumnya Kabupaten Jembrana mengalami trend peningkatan rata–rata 10,93
% tiap tahunnya, begitu pula dengan belanja daerah juga mengalami trend peningkatan rata–rata 0,12 %.
Tabel 3.13
Proyeksi Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Kabupaten Jembrana
Tahun Anggaran 2016 – 2021
b. Dana Perimbangan
Dari kurun waktu 5 (lima) tahun sebelumnya trend dana perimbangan mengalami peningkatan dan memiliki
rata-rata kontribusi 70% dari total pendapatan daerah. Berikut disajikan tabel 3.14 tentang Proyeksi Dana
Perimbangan Kab. Jembrana Tahun Anggaran 2016–2021 sebagai berikut :
Tabel 3.14
Proyeksi Dana Perimbangan Kabupaten Jembrana
Tahun Anggaran 2016–2021
19
1.1 Dana Bagi Hasil Pajak 18.725.351.580 17.789.084.001 16.899.629.801 16.054.648.311
20.748.312.000 19.710.896.400
atau Hasil Bukan Pajak .885.182.220
562.525.134.000 590.651.390.700 620.183.960.235 651.193.158.247 683.752.816.159 717.940.456.967
1.2 DAU .139.360
13
146.798.161.650 154.138.069.733 161.844.973.219 169.937.221.880
1.3 DAK 133.150.260.000 139.807.773.000
8.476.270.400
Tabel 3.15
Proyeksi Lain – lain Pendapatan Daerah yang Sah
Kabupaten Jembrana Tahun Anggaran 2016 – 2021
d. Proyeksi Silpa
Sebagaimana diketahui tingkat pertumbuhan SiLPA periode tahun 2010-2014 sebesar 3,44 persen. Namun
demikian, dengan mempertimbangkan bahwa tahun-tahun mendatang proses perencanaan dan penganggaran
diharapkan akan lebih baik, sistem pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan sudah berjalan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan atau dengan asumsi bahwa SiLPA harus mampu
menutup defisit anggaran yaitu maksimal sebesar 6,00 persen dari total APBD, maka diperoleh proyeksi SiLPA
sebagaimana disajikan pada Tabel 3.16 berikut ini.
Tabel 3.16
Proyeksi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya (SiLPA)
Kabupaten Jembrana Tahun Anggaran 2016-2021
Tabel 3.17
Proyeksi Belanja dan pengeluaran wajib, mengikat serta prioritas utama
Kabupaten Jembrana Tahun Anggaran 2016–2021
Ting Proyeksi
kat per
Data tahun dasar
No. Uraian tum-
(2015) 2016 2017 2018 2019 2020 2021
buh
an
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A. BELANJA TIDAK
353,581,711,066.20 10% 388,939,882,172.82 427,833,870,390.10 470,617,257,429.11 517,678,983,172.02 569,446,881,489.23 626,391,569,638.15
LANGSUNG
1. Gaji dan Tunjangan 274,570,607,472.00 10% 302,027,668,219.20 332,230,435,041.12 365,453,478,545.23 401,998,826,399.76 442,198,709,039.73 486,418,579,943.70
2. Tambahan 10%
119,470,383,300.00 131,417,421,630.00 144,559,163,793.00 159,015,080,172.30 174,916,588,189.53 192,408,247,008.48 211,649,071,709.33
penghasilan PNS
3. Belanja Penerimaan 10%
lainnya Pimpinan dan
2,243,630,000.00 2,467,993,000.00 2,714,792,300.00 2,986,271,530.00 3,284,898,683.00 3,613,388,551.30 3,974,727,406.43
anggota DPRD serta
KDH/WKDH
4. Biaya Pungutan Pajak - 10% 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
5. Jasa Pelayanan Medis - 10% 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
6. Insentif pemungutan 10%
pajak daerah dan 1,366,092,855.00 1,502,702,140.50 1,652,972,354.55 1,818,269,590.01 2,000,096,549.01 2,200,106,203.91 2,420,116,824.30
Retribusi Pajak
7. Belanja Bagi Hasil 10%
Kepada 13,099,593,982.51 14,409,553,380.76 15,850,508,718.84 17,435,559,590.72 19,179,115,549.79 21,097,027,104.77 23,206,729,815.25
Propensi/Kabupaten/
Kota dan 10%
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Pemerintahan Desa
8. Bantuan Keuangan 10%
10,357,001,513.69 11,392,701,665.06 12,531,971,831.56 13,785,169,014.72 15,163,685,916.19 16,680,054,507.81 18,348,059,958.59
Program JKBM
9. Belanja Tidak 10%
1,599,243.00 1,759,167.30 1,935,084.03 2,128,592.43 2,341,451.68 2,575,596.84 2,833,156.53
Terduga
10% 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
B. BELANJA 10%
33,571,355,167.00 36,928,490,683.70 40,621,339,752.07 44,683,473,727.28 49,151,821,100.00 54,067,003,210.01 59,473,703,531.01
LANGSUNG
1. Belanja honorarium 10%
PNS khusus untuk - 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
guru dan tenaga
medis
TOTAL (A+B) 395,503,066,233.20 10% 435,053,372,856.52 478,558,710,142.17 526,414,581,156.39 579,056,039,272.03 636,961,643,199.23 700,657,807,519.15
10% 388,939,882,172.82 427,833,870,390.10 470,617,257,429.11 517,678,983,172.02 569,446,881,489.23 626,391,569,638.15
Sumber: Bagian Keuangan Setda Kabupaten Jembrana 2015
Belanja Daerah
Secara umum Belanja daerah dapat dikelompokkan menjadi belanja tidak langsung dan belanja langsung.
a. Proyeksi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Yang Periodik, Wajib, Mengikat Serta
Prioritas Utama
Proyeksi belanja tidak langsung dan belanja langsung yang periodik, wajib, mengikat, serta prioritas utama
periode tahun 2016-2021 diproyeksikan cenderung meningkat. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.18
berikut ini.
Tabel 3.18
Proyeksi Belanja dan pengeluaran wajib, mengikat serta prioritas utama
Kabupaten Jembrana Tahun Anggaran 2016–2021
Ting Proyeksi
kat
Data tahun dasar per
No. Uraian
(2015) tum- 2016 2017 2018 2019 2020 2021
buh
an
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A. BELANJA TIDAK 306.510.205.297,00 416.546.527.856,59 437.373.854.249,42 459.242.546.961,89 482.204.674.309,99 506.314.908.025,48 531.630.653.426,76
LANGSUNG
1. Gaji dan Tunjangan 361.687.850.739,17 379.772.243.276,13 398.760.855.439,93 418.698.898.211,93 439.633.843.122,53
257.418.346.951,00 5% 344.464.619.751,59
2. Tambahan
45.992.994.500,00 5% 67.965.060.000,00 71.363.313.000,00 74.931.478.650,00 78.678.052.582,50 82.611.955.211,63 86.742.552.972,21
penghasilan PNS
3. Belanja Penerimaan
lainnya Pimpinan dan
2.096.000.000,00 5% 2.268.200.000,00 2.381.610.000,00 2.500.690.500,00 2.625.725.025,00 2.757.011.276,25 2.894.861.840,06
anggota DPRD serta
KDH/WKDH
4. Insentif pemungutan
927.400.000,00 5% 1.582.300.000,00 1.661.415.000,00 1.744.485.750,00 1.831.710.037,50 1.923.295.539,38 2.019.460.316,34
pajak daerah
5. Insentif pemungutan 75.463.846,00 5% 266.348.105,00 279.665.510,25 293.648.785,76 308.331.225,05 323.747.786,30 339.935.175,62
retribusi daerah
Tabel 3.19
Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun Anggaran 2016-2021
Proyeksi
No. Uraian
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Pendapatan 1.055.603.784.935,16 1.108.383.974.181,92 1.163.803.172.891,01 1.221.993.331.535,56 1.283.092.998.112,34 1.347.247.648.017,96
2. Pencaiaran dana
cadangan
3. Sisa lebih riil 41.897.931.947,21 41.478.952.627,74 41.064.163.101,46 40.653.521.470,45 40.246.986.255,74
42.321.143.381,02
perhitungan anggaran
Kapasitas riil
kemampuan keuangan 1.097.924.928.316,18 1.150.281.906.129,13 1.205.282.125.518,75 1.263.057.494.637,02 1.323.746.519.582,79 1.387.494.634.273,70
daerah
Sumber: Bagian Keuangan Setda Kabupaten Jembrana 2015
Dengan melihat proyeksi kapasitas riil kemampuan keuangan daerah sebagaimana disajikan Tabel 3.19 di atas,
maka dalam mengalokasikan anggaran harus benar-benar sesuai prioritas daerah agar keterbatasan kemampuan
keuangan daerah tersebut dapat dimanfaatkan seefektif mungkin.
Prioritas I
Dialokasikan untuk mendanai pengeluaran wajib, mengikat serta prioritas utama.
Prioritas II
Dialokasikan untuk pendanaan:
a. Program prioritas dalam rangka pencapaian visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati periode tahun 2016-
2021, yang merupakan program pembangunan daerah dengan tema atau program unggulan (dedicated)
kepala daerah sebagaimana diamanatkan dalam RPJMN dan amanat/kebijakan nasional yang definitif
harus dilaksanakan oleh daerah pada tahun rencana, termasuk untuk prioritas bidang pendidikan 20%
(dua puluh persen) dan bidang kesehatan 10% (sepuluh persen). Program tersebut harus berhubungan
langsung dengan kepentingan publik, bersifat monumental, berskala besar, dan memiliki kepentingan
dan nilai manfaat yang tinggi, memberikan dampak luas pada masyarakat dengan daya ungkit yang
tinggi pada capaian visi/misi daerah. Di samping itu, prioritas II juga diperuntukkan bagi prioritas
belanja yang wajib sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Program prioritas dalam rangka penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah yang paling berdampak
luas pada masing-masing segmentasi masyarakat yang dilayani sesuai dengan prioritas dan
permasalahan yang dihadapi berhubungan dengan layanan dasar serta tugas dan fungsi perangkat
daerah.
Prioritas III
Merupakan prioritas yang dimaksudkan untuk alokasi belanja-belanja tidak langsung, seperti: dana
pendamping DAK, tambahan penghasilan PNS, belanja hibah, belanja bantuan sosial organisasi
kemasyarakatan, belanja bantuan keuangan dan pemerintahan desa, serta belanja tidak terduga.
Pengalokasiannya prioritas III harus memperhatikan (mendahulukan) pemenuhan dana pada prioritas I dan
II terlebih dahulu untuk menunjukkan urutan prioritas yang benar. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka
alokasi kapasitas riil keuangan daerah berdasarkan prioritas disajikan pada Tabel 3.20 sebagai berikut.
Tabel 3.20
Alokasi Kapasitas Riil Keuangan Daerah Berdasarkan Prioritas
Kabupaten JembranaTahun Anggaran 2016-2021
Alokasi
No Jenis dana 2016 2017 2018 2019 2020 2021
% Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % Rp
1. Prioritas I
Belanja tidak 345.758.651.497,59 5 363.046.584.072,47 5 381.198.913.276,09 5 400.258.858.939,90 5 420.271.801.886,89 5 441.285.391.981,24
langsung
Belanja langsung 302.823.417.660,35 5 317.964.588.543,37 5 333.862.817.970,54 5 350.555.958.869,06 5 368.083.756.812,52 5 386.487.944.653,14
Tabel 3.21
Kerangka PendanaanAlokasi Kapasitas Riil Keuangan Daerah
Kabupaten Jembrana Tahun Anggaran 2016-2021
Proyeksi
No. Uraian
2016 2017 2018 2019 2020 2021
A. KAPASITAS KEMAMPUAN
KEUANGAN DAERAH
Pendapatan
1.055.603.784.935,16 1.108.383.974.181,92 1.163.803.172.891,01 1.221.993.331.535,56 1.283.092.998.112,34 1.347.247.648.017,96
B. BELANJA
1. BELANJA TIDAK LANGSUNG
PRIORITAS I
a. Gaji dan Tunjangan 345.758.651.497,59 363.046.584.072,47 381.198.913.276,09 400.258.858.939,90 420.271.801.886,89 441.285.391.981,24
b. Belanja Penerimaan lainnya Pimpinan
2.268.200.000,00 2.381.610.000,00 2.500.690.500,00 2.625.725.025,00 2.757.011.276,25 2.894.861.840,06
dan anggota DPRD serta KDH/WKDH
c. Insentif Pemungutan Pajak Daerah 1.582.300.000,00 1.661.415.000,00 1.744.485.750,00 1.831.710.037,50 1.923.295.539,38 2.019.460.316,34
d. Insentif Pemungutan Retribusi Daerah 266.348.105,00 279.665.510,25 293.648.785,76 308.331.225,05 323.747.786,30 339.935.175,62
PRIORITAS III
a. Tambahan Penghasilan PNS 67.965.060.000,00 71.363.313.000,00 74.931.478.650,00 78.678.052.582,50 82.611.955.211,63 86.742.552.972,21
b. Belanja Hibah 13.621.044.174,17 14.302.096.382,88 15.017.201.202,02 15.768.061.262,12 16.556.464.325,23 17.384.287.541,49
c. Belanja Bantuan Sosial Kepada
2.880.697.500,00 3.024.732.375,00 3.175.968.993,75 3.334.767.443,44 3.501.505.815,61 3.676.581.106,39
Organisasi Kemasyarakatan
d. Belanja Bantuan Keuangan Kepada
Pemerintah Daerah/Pemerintahan Desa 83.495.698.955,52 87.670.483.903,30 92.054.008.098,46 96.656.708.503,38 101.489.543.928,55 106.564.021.124,98
Lainnya
e. Belanja Tidak Terduga
2. BELANJA LANGSUNG
PRIORITAS I
a. Belanja honorarium pns khusus untuk
13.682.789.968,00 14.366.929.466,40 15.085.275.939,72 15.839.539.736,71 16.631.516.723,54 17.463.092.559,72
guru dan tenaga medis
b. Belanja Jasa Kantor 22.121.456.235,00 23.227.529.046,75 24.388.905.499,09 25.608.350.774,04 26.888.768.312,74 28.233.206.728,38
c. Belanja Sewa
638.050.000,00 669.952.500,00 703.450.125,00 738.622.631,25 775.553.762,81 814.331.450,95
Rumah/Gedung/Gudang/Parkir
d. Belanja Sewa Sarana Mobilitas 2.775.400.000,00 2.914.170.000,00 3.059.878.500,00 3.212.872.425,00 3.373.516.046,25 3.542.191.848,56
e. Belanja Sewa Perlengkapan Dan
2.239.865.811,00 2.351.859.101,55 2.469.452.056,63 2.592.924.659,46 2.722.570.892,43 2.858.699.437,05
Peralatan Kantor
f. Belanja Beasiswa Pendidikan PNS
PRIORITAS II
a. Program pencapaian visi dan misi 1.163.803.172.891,01 1.221.993.331.535,56 1.283.092.998.112,34 1.347.247.648.017,96
1.055.603.784.935,16 1.108.383.974.181,92
Dengan melihat proyeksi kapasitas riil kemampuan keuangan daerah sebagaimana disajikan Tabel 3.21 di atas, maka
dalam mengalokasikan anggaran harus benar-benar sesuai prioritas daerah agar keterbatasan kemampuan keuangan daerah
tersebut dapat dimanfaatkan seefektif mungkin.
BAB IV
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
Dewasa ini kondisi umum daerah, baik struktur ruang, pola ruang, dan
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) sangat terkait dengan daya dukung
lingkungan. Oleh sebab itu maka dalam menganalisis Isu-isu strategis untuk
memecahkan permasalahan pembangunan daerah; diawali dengan menelaah kondisi
kondisi umum daerah, baik struktur ruang, pola ruang, dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis (KLHS).
Gambar 4.1
Informasi yang Diperlukan Dalam Perumusan
Isu-Isu Strategis Kabupaten Jembrana
Hasil Analisis
Gambaran Umum Hasil Evaluasi
Daerah RPJMD 2011 -2016
Isu – isu
Strategis
tahun 2011 menjadi 7,00 pada tahun 2014. Penurunan angka kemiskinan cukup
sisnifikan dari 5.935 KK pada tahun 2011 menjadi 3.737 KK pada tahun 2015.
Berbagai program ekonomi kerakyatan berjalan dengan baik, seperti:
Program Pendidikan, Program kesehatan, Program pertanian dalam arti luas,
Program Pembangunan Infrastruktur dan Lingkungan serta program-program
lainnya.
Gambar 4.2
Rencana Struktur Ruang Kabupaten Jembrana
Tabel 4.1.
Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah
Tabel 4.2.
Hasil Telaahan Pola Ruang Wilayah
Indikasi Program
Pengaruh Rencana
Rencana Pola Pola Ruang Pemanfaatan Ruang Pada
Pola Ruang terhadap
No Ruang Saat Ini Periode Perencanaan
Program RPJMD
Berkenaan
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Rencana Rencana Program pengendalian Sesuai proritas
kawasan kawasan pencemaran dan perusakan
lindung lindung lingkungan hidup
Program perlindungandan Sesuai proritas
kenservasi sumber daya alam
Program pengendalian Sesuai proritas
kebakaran hutan
Program pengenloaan ruang Sesuai proritas
terbuka hijau (RTH)
2. Kawasan Kawasan Program pencegahan dini dan Sesuai proritas
rawan bencana rawan bencana penanggulangan korban
bencana alam
3. Rencana Rencana Program peningkatan Sesuai proritas
kawasan kawasan penerapan teknologi
budidaya budidaya pertanian/perkebunan
Program pengembangan Sesuai proritas
tanaman hutan rakyat
Tabel 4.3.
Analisis Terhadap Dokumen Hasil KLHS
Permasalahan pembangunan daerah merupakan “gap expectation” antara kinerja pembangunan yang dicapai saat ini dengan
yang direncanakan serta antara apa yang ingin dicapai dimasa datang dengan kondisi riil saat perencanaan dibuat. Potensi
permasalahan pembangunan daerah pada umumnya timbul dari kekuatan yang belum didayagunakan secara optimal, kelemahan yang
tidak bisa diatasi, peluang yang tidak dimanfaatkan dan ancaman yang tidak diantisipasi.
Tujuan dari perumusan permasalahan pembangunan daerah adalah untuk mengidentifikasi berbagai faktor yang mempengaruhi
keberhasilan/kegagalan kinerja pembangunan daerah dimasa lalu. Identifikasi factor-faktor tersebut dilakukan terhadap lingkungan
internal maupun eksternal dengan mempertimbangkan masukan dari SKPD.
Permasalahan-permasalahan pembangunan daerah yang dihadapi pada saat ini dan yang diperkirakan akan dihadapi pada masa
yang akan datang oleh Kabupaten Jembrana sebagaimana dapat dilihat pada tabel 4.4
Tabel 4.4
Permasalahan Pembangunan
a. Pendidikan.
Angka melek huruf Angka Melek Huruf baru - Masih adanya masyarakat yang buta - Meningkatkan program penuntasan angka
mencapai 98.88% pada tahun 2014 huruf buta huruf melalui pelaksanaan kegiatan
paket A, B,C.
Angka rata-rata lama sekolah Angka rata-rata lama sekolah baru - Penuntasan wajib belajar sembilan - Meningkatkan kualitas layanan
mencapai 7.87 tahun pada tahun tahun dan pengambangan wajib pendidikan gratis pada semua jenjang
2014. belajar 12 tahun belum berjalan pendidikan; dan
sesuai harapan. - Meningkatkan akses pendidikan pada
- Masih terbatasnya akses SMK, penduduk usia sekolah
Angka partisipasi kasar: - SD/MI: 107,34 - Masih rendahnya kesadaran - Meningkatkan kesadaran penduduk usia
- SLTP/MTS: 131,83 penduduk usia sekolah untuk sekolah untuk berpartisipasi dalam bidang
- SLTA/SMK/MA: 123,54 melanjutkan sekolah kejenjang yang pendidikan terutama Pendidikan Dasar 9
Angka pendidikan yang - Tidak punya ijazah SD: - lebih tinggi; tahun.
ditamatkan: - SD sederajat: 100 - Akses pelayanan pendidikan pada - Meningkatkan Layanan Pendidikan
- SMP sederajat: 100 jenjang pendidikan menengah masih utamanya Pendidikan Menengah
- SMA sederajat: 99,96 kurang.
- Perguruan tinggi: -
Angka partisipasi murni: - SD/MI: 93,09
- SMP/MTs: 98,74
- SMA/SMK/MA82,87
Rasio ketersediaan sekolah 1: 120 - Belum memadainya ketersediaan - Meningkatkan sarana dan prasarana
Dasar sarana dan prasarana pendidikan pendidikan (ruang multimedia, ruang
Rasio ketersediaan sekolah 1:353 perpustakaan, laboratorium)
pendidikan menengah - Pembangunan sekolah baru tingkat
pendidikan menengah dan kejuruan
Rasio guru/murid pendidikan 1:20 - Belum meratanya sebaran guru ke - Meningkatkan pemerataan kebutuhan
dasar sekolah-sekolah. guru di semua sekolah baik di perkotaan
maupun di perdesaan/daerah terpencil.
Rasio guru/murid pendidikan 1:20 -
menengah
Rasio guru/murid per kelas 1:20:23 -
rata-rata pendidikan dasar
Rasio guru/murid per kelas 1:20:23 - Masih kurangnya guru agama Hindu - Mengusulkan Pengangkatan Guru Agama
rata-rata pendidikan pada pendidikan menengah hindu
menengah
Sekolah pendidikan SD/MI 72.7% - Masih perlunya anggaran perbaikan - Melaksanakan rehabilitasi sekolah dengan
kondisi bangunan baik
b. Kesehatan
Persentase balita gizi buruk 0,03 Masih kurangnya pelayanan kesehatan - Desa Mempunyai kemampuan mengelola
dasar melalui POSKESDES, POSKESDES, POLINDES, dan POSTU.
Jumlah sarana sosial seperti - Masih Terbatasnya Santunan dan - Memastikan santunan dan tunjangan
panti asuhan, panti jompo Tunjangan kepada penderita cacat kepada cacat permanen dan lanjut usia,
dan panti rehabilitasi. permanen dan lanjut usia jaminan kesehatan jaminan kecelakaan
kerja, jaminan hari tua, dan santunan
kematian
- Pemerintah Daerah belum optimal - Diperlukan peningkatan anggaran dan
dalam memberikan pelayanan sasaran pada masing-masing kegiatan
kesejahteraan sosial dan pembinaan untuk meningkatkan pelayanan
bagi PMKS; kesejahteraan sosial;
- Peran masyarakat melalui organisasi - Meningkatkan peran masyarakat dalam
nirlaba dan dunia usaha dalam dunia usaha
pelayanan kesejahteraan sosial
belum terarah dan terdayagunakan
secara optimal.
PMKS yang memperoleh 50 - Cakupan atau jangkauan pelayanan - Optimalisasi cakupan atau jangkauan
bantuan sosial program kesejahteraan sosial masih pelayanan program kesejahteraan sosial
sangat terbatas; kepada penerima manfaat;
- Terbatasnya anggaran yang - Peningkatan anggaran untuk membantu
dialokasikan untuk sarana dan PMKS;
prasarana pendukung. - Penyediaan SOP dan penentuan kriteria
PMKS yang akan mendapatkan bantuan.
Penanganan penyandang 50 - Pemerintah Daerah belum optimal - Adanya komitmen Pemerintah untuk
masalah kesejahteraan sosial dalam memberikan pelayanan meningkatkan kesejahteraan sosial
kesejahteraan sosial dan masyarakat;
pembinaan bagi PMKS. - Peningkatan dan pemerataan kesejahteraan
masyarakat melalui upaya pemberdayaan
sosial, rehabilitasi sosial, perlindungan dan
jaminan sosial.
Angka partisipasi angkatan 60 - Belum Optimalnya kerja sama dan - Memperkuat kerja sama dan hubungan
kerja hubungan dengan dunia dengan dunia usaha/Industri
usaha/Industri
- Masih Lemahnya akses Permodalan - Memperkuat akses permodalan masyarakat
masyarakat Jembrana untuk Jembrana untuk menangkap peluang kerja
menangkap peluang kerja
- Mewajibkan penyerapan tenaga kerja yang
ada di desa Pekraman/Desa Adat
- Tingkat partisipasi angkatan kerja - Pembekalan dan pelatihan tenaga kerja
masih perlu ditingkatkan; baik skill maupun kemapuan manajemen
- Database ketenagakerjaan daerah - Pembangunan balai latihan kerja yang
perlu ditingkatkan; memenuhi standar nasional;
- Belum terbangunnya gedung dan - Pembangunan sekolah kejuruan yang
sarana prasarana UPTD BLK berbasis kebutuhan pasar kerja.
Kabupaten Jembrana sebagai tempat
peningkatan kualitas pelatihan
berbasis kompetensi dan masyarakat
Rasio penduduk yang bekerja - - Peningkatan jumlah angkatan kerja - Peningkatan ketersediaan lapangan
yang tinggi tidak diikuti dengan pekerjaan yang baru;
ketersediaan lapangan kerja yang - Peningkatan kemampuan petani dalam
memadai; meningkatkan nilai tambah hasil produksi
- Tingginya angka pengangguran; pertanian.
- Rendahnya tingkat pendapatan di
sektor pertanian
b. Pemberdayaan perempuan
dan pelindungan anak
Persentase partisipasi 3.57 - Terbatasnya akses perempuan - Meningkatkan kapasitas dan skill
perempuan di lembaga terhadap pekerjaan yang layak perempuan melalui berbagai kegiatan
pemerintah akibat rendahnya pengetahun dan penddikan dan pelatihan
keterampilan;
- Terdapat perbedaan upah kerja laki-
laki dengan perempuan terutama di
sektor pertanian
f. Administrasi
kependudukan dan
pencatatan sipil
Rasio penduduk ber-KTP per - - Masih ada penduduk wajib KTP - Peningkatan pelayanan dan pemahaman
satuan penduduk. yang belum memiliki KTP kepada masyarakat tentang administrasi
Rasio bayi berakte kelahiran - - Masih terdapat bayi yang belum kependudukan
memiliki akte kelahiran - Peningkatan kapasitas dan pengetahuan
Rasio pasangan berkate - - Belum terdapat penduduk/pasangan aparatur pemerintah dalam penyusunan
nikah yang belum memiliki akte nikah database kependudukan yang berkualitas
Kepemilikan KTP 100 - Masih terdapat penduduk yang dan akurat;
belum memiliki KTP - Peningkatan koordinasi antar tingkatan
Kepemilikan akta kelahiran 212.536 - Masih terdapat bayi yang belum pemerintahan dalam pengoperasian dan
per 1000 penduduk memiliki akte kelahiran pemeliharaan sistem informasi dan
Ketersediaan database - - Kurangnya kesadaran masyarakat database kependudukan.
kependudukan sakal provinsi tentang administrasi kependudukan;
Penerapan KTP nasional - - Belum optimalnya tertib layanan
berbasis NIK administrasi kependudukan
g. Pemberdayaan
masyarakat dan Desa
Rata-rata jumlah kelompok 10 - Belum mantapnya penyelenggaraan - Meningkatkan pembinaan terhadap
Jumlah pelabuhan 2 membiayai sarana dan prasarana transportasi khususnya pada kawasan
laut/udara/terminal bis: - perhubungan; perdesaan.
Kepemilikan kir angkutan - Belum terbangunnya terminal
umum sebagai sarana pelayanan
Lama pengujian kelayakan - transportasi darat;.
angkutan umum (kir) - Belum tersedianya angkutan umum
Biaya pengujian kelayakan - dalam kabupaten;
angkutan umum - Masih sedikitnya angkutan yang
Pemasangan rambu-rambu: - memenuhi ijin kelaikan jalan.
j. Komunikasi dan
informatika
Jumlah jaringan komunikasi 9 - Belum optimalnya layanan multi - Penyediaan sarana dan prasarana jaringan
Rasio wartel/warnet terhadap 0.20 media dalam rangka pemenuhan hak - komunikasi pada wilayah yang belum
penduduk tahu publik sesuai Undang-Undang terjangkau pelayanan jaringankomunikasi;
Website milik pemerintah 1 Nomor 14 tahun 2008 tentang - Penyediaan sarana dan prasarana jaringan
daerah keterbukaan informasi publik; komunikasi pada wilayah yang belum
Pameran/expo 2 - Pengelolaan teknologi informasi dan terjangkau pelayanan jaringan komunikasi;
komunikasi belum maksimal; - Peningkatan kualitas dan jangkauan
- Kelembagaan komunikasi dan jaringan komunikasi;
informatika masih lemah; - Menyelenggarakan pameran/expo skala
- Masih terbatasnya sarana internet nasional.
untuk diakses oleh masyarakat
maupun untuk penyelenggaraan
pemerintahan;
- Penyebarluasan informasi terkait
kebijakan Pemerintah masih belum
optimal;
- Belum pernah menyelenggarakan
pameran/expo skala nasional.
k. Koperasi, usaha kecil, dan
menengah
Persentase peningkatan 94.55 - Masih minimnya SDM kemampuan Meningkatkan peran Pemerintah dalam
jumlah koperasi aktif dan koperasi dan UMKM dalam pembinaan koperasi serta meningkatkan
berkualitas memiliki kompetensi, keahlian/ pembinaan wawasan kewirausahaan.
keterampilan, kewirausahaan dan
manajemennya
- Wawasan kewirausahaan masih
kurang
Usaha mikro dan kecil 105% - Masih kurangnya inovasi, penelitian Meningkatkan inovasi, penelitian dan
dan pengembangan produk; pengembangan produk serta kemitraan usaha.
- Kurangnya kemitraan usaha.
l. Penanaman modal
Jumlah investor berskala - - Belum terbentuknya lembaga yang - Perlunya dibentuk lembaga yang
nasional (PMDN/PMA) menangani urusan penanaman modal menangani penanaman modal secara
secara khusus; khusus;
- Regulasi pelayanan perizinan bidang - Perlunya pengembangan regulasi perizinan
penanaman modal masih perlu dan non perizinan;
kembangkan; - Pelimpahan wewenang secara menyeluruh
- Masih adanya wewenang penerbitan kepada PTSP.
perizinan dan non perizinan yang
belum dilimpahkan;
Jumlah nilai investasi - - Lemahnya sistem pengawasan Reformasi birokrasi penanaman modal.
berskala nasional penanaman modal;
(PMDN/PMA) - Kurangnya koordinasi antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah.
m. Kepemudaan dan
olahraga
Jumlah organisasi pemuda 1 - Ketersediaan sarana dan prasarana - Mengupayakan pembangunan sarana dan
Jumlah organisasi olahraga 16 publik untuk pengembangan prasarana untuk pengembangan olahraga
Jumlah kegiatan kepemudaan 16 olahraga baik dari segi kuantitas dan kegiatan kepemudaan;
Jumlah kegiatan olahraga 16 maupun pemerataannya masih belum - Meningkatkan upaya pemberdayaan
Gelanggang/balai remaja - memadai; organisasi pemuda dan pembinaan
(selain milik swasta) - Peningkatan kualitas dan kuantitas terhadap cabang olahraga tertentu.
Lapangan olahraga 7 atlet di berbagai cabang olahraga
Benda, situs dan kawasan - - Belum tersedianya museum daerah; - Meningkatkan pembinaan terhadap
cagar budaya yang - Kurangnya perhatian terhadap pelestarian nilai-nilai budaya daerah;
dilestarikan pelestarian seni budaya, situs, benda - Meningkatkan sarana dan prasarana
purbakala dan kawasan cagar budaya penyelenggaraan seni budaya daerah;
sehingga terdapat beberapa kawasan - Meningkatkan promosi budaya lokal;
yang belum mendapat perhatian - Meningkatkan upaya pelestarian seni
Pemerintah; budaya daerah;
- Kurang terawatnya dokumentasi
sejarah kebudayaan termasuk
peninggalannya.
p. Perpustakaan
Jumlah perpustakaan 302 - Sarana dan prasarana pendukung - Peningkatan sarana dan prasarana
perpustakaan termasuk kantor belum perpusatakaan, termasuk gedung
memadai; perpusatakaan yang representatif;
- Terbatasnya pendanaan untuk - Pengembangan perpustakaan daerah.
pengembangan perpustakaan;
- Belum adanya gedung perpustakaan
yang representatif;
Koleksi buku yang tersedia 21.613 Kualitas dan kuantitas bahan pustaka - Peningkatan koordinasi dan kerjasama
di perpustakaan daerah masih kurang. antar Pemerintah dan penerbit dalam
pengadaan bahan bacaan yang bermutu;
- Peningkatan peran pemangku kepentingan
untuk berpartisipasi dalam pengadaan
bahan bacaan yang bermutu.
q. Kearsipan
Pengelolaan arsip secara - - Belum adanya Perda yang mengatur - Penyusunan regulasi tentang
baku tentang Penyelenggaraan Kearsipan penyelenggaraan kearsipan daerah;
Daerah Kabupaten Jembrana; - Penyediaan dan peningkatan sarana dan
- Belum dilakukannya pengelolaan prasarana pengelolaan kearsipan yang
arsip dengan baik; berkualitas;
- Sarana dan prasarana pengelolaan - Peningkatan pemahaman dan kapasitas
dan penyimpanan arsip masih aparat terkait pengelolaan arsip;
kurang sehingga arsip belum tertata - Kurangnya komitmen para pimpinan PD
dengan baik sesuai dengan kaidah akan pentingnya arsip.
kearsipan;
- Rendahnya pemahaman dan
kesadaran akan pentingnya arsip.
Peningkatan SDM pengelola - - Ketersediaan dan kapasitas sumber - Peningkatan pemahaman aparatur akan
kearsipan daya manusia pengelola arsip belum pentingnya pengelolaan arsip, dan
memadai; ketersediaan aparatur pengelola arsip;
- Belum dilakukannya pembinaan - Penyediaan unit pengelolaan arsip pada
kearsipan di PD. PD.
Urusan pilihan:
a. Kelautan dan perikanan
Produksi perikanan 21.455,42 ton - Kurang akuratnya data kelompok - Pemutakhiran data kelompok usaha
Konsumsi ikan 35 kg/kapita/tahun usaha perikanan budidaya akibatnya perikanan;
Cakupan bina kelompok 482 kelompok identifikasi dan inventarisasi - Pelatihan dan pembinaan penyuluh
nelayan kelompok penerima bantuan perikanan;
Produksi perikanan 21.455,42 ton membutuhkan waktu yang lama; - Peningkatan kualitas sarana dan prasarana
kelompok nelayan - Keterbatasan tenaga penyuluh; perikanan;
- Sarana dan prasarana penunjang - peningkatan kualitas dan kuantitas
untuk mengoptimalkan pemanfaatan produksi perikanan;
potensi perikanan masih terbatas; - Intensifikasi dan ekstensifikasi budidaya
- Masih rendahnya nilai tambah perikanan.
pengolahan hasil perikanan;
c. Pertanian
Produktivitas padi per hektar - - Produksi padi yang mencukupi - Mengoptimalkan pengelolaan pabrik
belum dirasakan manfaatnya oleh penggilingan Padi
petani dalam menjaga kedaulatan
- Kurang optimalnya Agro Techo Park - Mengoptimalkan Agro Techo Park
- Mengoptimalkan Pepadu, Bimasena,
Pertanian Organik
Cakupan bina kelompok 8 - Penguasaan teknologi dan - Peningkatan kualitas SDM pertanian dan
petani pemanfaatan pupuk organik di perkebunan melalui penguasaan
tingkat petani masih kurang; teknologi,pemanfaatan pupuk organik, dan
- Kurang memadainya kondisi penanganan pasca panen yang tepat;
infrastruktur jalan dan irigasi ke - Peningkatan infrastruktur jalan tani dan
sentra produksi; irigasi ke sentra-sentra produksi pertanian;
- Terbatasnya SDM yang kompeten di - Penyediaan sarana pengolahan hasil
sektor pertanian dan peternakan; produksi pertanian yang memadai
- Masih rendahnya nilai tambah yang termasuk bibit dan pupuk;
didapatkan oleh para petani akibat - Optimalisasi kegiatan penyuluhan
mutu hasil pertanian yang rendah; pertanian.
- Minimnya pengelolaan pasca panen
hasil pertanian;
- Terbatasnya tenaga penyuluh
pertanian.
Nilai tukar petani Nilai tukar petani rendah - Pembangunan lumbung pangan
Kabupaten;
- Sistem informasi pasar.
d. Kehutanan
Rehabilitasi hutan dan lahan 460 hektar - Status kawasan hutan yang belum - Penyelesaian tata batas kawasan hutan,
kritis mantap; batas luar dan batas fungsi kawasan hutan
- Masih luasnya lahan kritis baik di serta penguatan upaya peningkatan
dalam maupun di luar kawasan kapasitas pengelolaan kawasan hutan
hutan; melalui peningkatan kapasitas polisi hutan;
- SDM aparatur kehutanan yang masih - Peningkatan upaya rehabilitasi hutan dan
kurang; monitoring kegiatan konservasi hutan dan
- Belum adanya RDTR kawasan lahan;
hutan; - Peningkatan SDM aparatur kehutanan.
- Belum maksimalnya konservasi
hutan dan lahan;
- Masih banyaknya masyarakt
berkebun di kawasan hutan;
Kerusakan kawasan hutan - Masih tingginya tekanan dan gangguan Penegakan hukum
keamanan hutan serta illegal logging.
e. Energi dan sumber daya
mineral
Pertambangan tanpa ijin - Masih banyaknya penambangan tanpa Sinkronisasi perencanaan dan pengembangan
izin dan pengendalian aktivitas pertambangan dengan rencana tata ruang
penambangan serta konsistensi pemanfaatan rencana tata
ruang dan penegakan hukum.
f. Perdagangan
Ekspor bersih perdagangan 361.128.670.065 - Belum tertibnya ketersediaan data - Optimalisasi peran sektor industri terhadap
Cakupan bina kelompok 4.276 dan informasi komoditi perdagangan PDRB;
pedagang/usaha informal yang keluar-masuk daerah; - Peningkatan koordinasi antar tingkatan
- Belum optimalnya penciptaan iklim pemerintahan dalam upaya memacu
usaha yang kondusif; kontribusi sektor industri terhadap PDRB;
- Terbatasnya sumber daya yang dapat - Peningkatan daya saing daerah di era pasar
menunjang perdagangan; global melalui peningkatan kapasitas
- Penggunaan alat teknologi tepat pelaku perdagangan;
guna bagi IKM masih rendah; - Upaya optimalisasi sarana dan prasarana
- Legalitas dan kepastian hukum usaha perdagangan.
belum optimal;
- Masih rendahnya daya saing produk
daerah.
g. Perindustrian
Pertumbuhan industri 32 unit usaha - Persaingan di era globalisasi pasar - Peningkatan daya saing daerah di era pasar
bebas semakin meningkat; global melalui peningkatan kapasitas
- Sarana dan prasarana penunjang pelaku industri kecil, menengah dan rumah
industri belum memadai;/maksimal; tangga;
- Penguasaan teknologi masih kurang - Upaya optimalisasi sarana dan prasarana
industri.
h. Transmigrasi
Penunjang urusan
pemerintahan:
a. Perencanaan
f. Inspektorat
- Kinerja Pemerintahan Belum - Mengoptimalkan kinerja Pemerintah
Optimal sehingga memperoleh kategori minimal B
- Sistem akuntabilitas kinerja istansi - Mengoptimalkan sistem akuntabilitas
pemerintah belum optimal kinerja instansi pemerintah sehingga
- Laporan Keuangan SKPD dan memperoleh katagori minimal B
SKPKD belum sepenuhnya sesuai - Meminimalisir temuan aparat pemeriksaan
SAP, kepatuhan terhadap peraturan sehingga memperoleh opini wajar tanpa
peraturan perundang-undangan dan pengecualian (WTP)
sistem pengendalian intern yang
memadai
a) Iklim Investasi:
Kurangnya regulasi investasi di daerah;
Kewenangan investasi masih tumpang tindih;
Masih rendahnya promosi dan kerjasama potensi investasi
daerah;
Kurangnya infrastruktur penunjang investasi.
BAB V
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
Tabel 5.1
Tujuan Dan Sasaran Misi 1
Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang baik menuju good governance
No Tujuan Sasaran
1 2 3
1 Meningkatkan tata kelola Meningkatnya tata kelola asset
kepemerintahan yang baik. dan keuangan yang baik
Meningkatnya kepengawasan
kebijakan kepala daerah
2 Meningkatkan pembinaan aparatur Meningkatnya pembinaan
pemerintah yang bersih dan bebas aparatur pemerintah yang bersih
KKN dan bebas KKN
3 Meningkatkan ketersediaan sistem Meningkatnya ketersediaan
administrasi pertanahan yang dapat sistem administrasi pertanahan
dijadikan pedoman dalam yang dapat dijadikan pedoman
pengelolaan pertanahan dengan dalam pengelolaan pertanahan
pendataan dan sertifikasi status dan dengan pendataan dan sertifikasi
peruntukan tanah di Kabupaten status dan peruntukan tanah di
Jembrana. Kabupaten Jembrana.
4 Meningkatkan partisipasi Meningkatnya partisipasi
masayarakat dalam perencanaan masayarakat dalam perencanaan
pembangunan pembangunan
Tabel 5.2
Tujuan Dan Sasaran Misi 2
Meningkatkan Kualitas SDM Melalui Perluasan Akses Pendidikan Dan
Layanan Kesehatan
No Tujuan Sasaran
1 2 3
1 Meningkatkan perluasan kesempatan Meningkatnya akses, mutu,
belajar, peningkatan mutu efisiensi dan relevansi
pendidikan, efektif dan efisiensi pengelolaan pendidikan.
pengelolaan pendidikan serta
relevansi lulusan dengan lapangan
kerja pada semua jenjang dan jenis
pendidikan.
Tabel 5.3
Tujuan Dan Sasaran Misi 3
Mewujudkan Masyarakat Jembrana Yang Sejahtera, Melalui Perekonomian
Yang Mampu Menyediakan Kesempatan Kerja, Penghidupan Yang Layak,
Peningkatan Pendapatan, Dan Mendorong Daya Beli Masyarakat.
No Tujuan Sasaran
1 2 3
1 Meningkatkan kegiatan usaha Meningkatnya usaha
ekonomi keluarga dan pemasaran perekonomian keluarga dan
hasil produk masyarakat pedesaan masyarakat serta pendapatan
dan usaha ekonomi desa desa
2 Meningkatkan koordinasi dan Meningkatnya koordinasi,
ketahanan pangan keluarga dan produksi, distribusi,dan
masyarakat konsumsi serta keamanan
pangan masyarakat.
4 Meningkatkan kelembagaan teknis Meningkatnya kelembagaan
serta keterampilan dan pengetahuan teknis serta keterampilan dan
petani - peternak dan petugas dalam pengetahuan petani - peternak
mengembangkan sistim agribisnis dan petugas dalam
terutama dalam aspek pemasaran dan mengembangkan sistim
manajemen usaha. agribisnis terutama dalam aspek
pemasaran dan manajemen
usaha.
Tabel 5.4
Tujuan Dan Sasaran Misi 4
Mewujudkan Layanan Publik Baik Fisik Maupun Non Fisik Dalam Rangka
Meningkakan Daya Saing Daerah.
No Tujuan Sasaran
1 2 3
1 Meningkatkan penuhan kebutuhan Meningkatnya penuhan
infra struktur pedesaan layak untuk kebutuhan infra struktur
mengurangi masyarakat miskin dan pedesaan layak untuk
berpenghasilan rendah. mengurangi masyarakat miskin
dan berpenghasilan rendah.
2 Meningkatkan kualitas struktur jalan Meningkatnya kualitas struktur
dan jembatan sehingga mampu jalan dan jembatan sehingga
mengantisipasi dan melayani tingkat mampu mengantisipasi dan
pertumbuhan arus lalu lintas melayani tingkat pertumbuhan
Tabel 5.5
Tujuan Dan Sasaran Misi 5
Mewujudkan Pembangunan Yang Bekelanjutan Menuju Kelestarian
Lingkungan Hidup Yang Dilandasi Keharmonisan Hubungan Antara Manusia
Sesama, Alam, Dan Tuhan-Nya Dalam Mencapai Nilai - Nilai Budi Luhur,
Religius Dan Bertaksu
No Tujuan Sasaran
1 2 3
1 Meningkatkan regulasiperumahan Meningkatnya ketersediaan
dan pemukiman regulasiregulasiperumahan dan
pemukiman
2 Meningkatkan sanitasi masyarakat Meningkatnya sanitasi
masyarakat
3 Meningkatkan ketersediaan RTH Meningkatnya ketersediaan RTH
4 Meningkatkan regulasi Tata Ruang Meningkatnya ketersediaan
yang dapat dipakai sebagai regulasi Tata Ruang yang dapat
pedoman/acuan dalam pelaksanaan dipakai sebagai pedoman/acuan
pembangunan dengan mekanisme dalam pelaksanaan
yang jelas dalam pengendalian pembangunan
pemanfaatan ruang
Tabel 5.6
Tujuan Dan Sasaran Misi 6
Mewujudkan masyarakat Jembrana yang Aman, Damai dan Demokratis.
No Tujuan Sasaran
1 2 3
1 Meningkatkan azas demokrasi melalui Meningkatnya azas demokrasi
pemberdayaan lembaga perwakilan melalui pemberdayaan lembaga
rakyat perwakilan rakyat
2 Meningkatkan pembinaan kesbang Meningkatnya pembinaan kesbang
poldagri poldagri
3 Meningkatkan pembenahan sistem dan 1. Meningkatnya pembenahan
politik hukum, terwujudnya sistem sistem dan politik hukum,
Hukum yang adil, konsekuen, dan tidak terwujudnya sistem Hukum yang
diskriminatif; terjaminnya konsistensi adil, konsekuen, dan tidak
seluruh Peraturan Perundang - diskriminatif; terjaminnya
Undangan pada tingkat Pusat dan konsistensi seluruh Peraturan
Daerah, serta tidak bertentangan Perundang-Undangan pada tingkat
dengan Peraturan dan Perundangan Pusat dan Daerah, serta tidak
yang lebih tinggi; dan kelembagaan bertentangan dengan Peraturan dan
Peradilan dan penegak Hukum yang Perundangan yang lebih tinggi; dan
berwibawa, bersih, profesional sebagai kelembagaan Peradilan dan
upaya memulihkan kembali penegak Hukum yang berwibawa,
kepercayaan Hukum masyarakat secara bersih, profesional sebagai upaya
keseluruhan. memulihkan kembali kepercayaan
Hukum masyarakat secara
keseluruhan.
4 Meningkatkan pembinaan Peraturan Meningkatnya pembinaan
Perundang - Undangan yang tidak Peraturan Perundang - Undangan
mengandung perlakuan diskriminasi yang tidak mengandung perlakuan
baik terhadap warga Negara. diskriminasi baik terhadap warga
2. Negara.
5 Meningkatkan pembinaan Rencana Meningkatnya pembinaan Rencana
Aksi yang terkait dengan penghormatan Aksi yang terkait dengan
dan pengakuan hak asasi manusia penghormatan dan pengakuan hak
dengan Penghapusan Eksploitasi asasi manusia dengan Penghapusan
Seksual Komersial Anak; Eksploitasi Seksual Komersial
Anak;
Tabel 5.7
Tujuan Dan Sasaran Misi 7
Mewujudkan masyarakat Jembrana yang berbudaya, toleransi tinggi,
meredam konflik menuju terjaganya keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
No Tujuan Sasaran
1 2 3
1 3. Meningkatkan pembinaan kerukunan 4. Meningkatnya pembinaan
antar umat beragama dan Pemerintah kerukunan antar umat beragama
dengan menjamin kebinekaan suku, dan Pemerintah dengan menjamin
agama dan adat istiadat. kebinekaan suku, agama dan adat
istiadat.
2 5. Meningkatkan pembinaan kebudayaan 7. Meningkatnya pembinaan
Daerah dengan semangat mekepung kebudayaan Daerah dengan
6. semangat mekepung
3 Menurunkan ketegangan dan ancaman Menurunnya ketegangan dan
konflik antar kelompok masyarakat ancaman konflik antar kelompok
atau antargolongan di Daerah - daerah masyarakat atau antargolongan di
rawan konflik; Daerah - daerah rawan konflik;
4 Menurunkan ketegangan dan ancaman Menurunnya ketegangan dan
konflik antar kelompok masyarakat; ancaman konflik antar kelompok
masyarakat;
5 Meningkatkan pembinaan kerukunan Meningkatnya pembinaan
antar umat beragama dan Pemerintah kerukunan antar umat beragama
dengan menjamin kebinekaan suku, dan Pemerintah dengan menjamin
agama dan adat istiadat. kebinekaan suku, agama dan adat
istiadat.
6 Meningkatkan pembinaan kebudayaan Meningkatnya pembinaan
Daerah dengan semangat mekepung kebudayaan Daerah dengan
semangat mekepung
7 Meningkatkan pembinaan kemitraan Meningkatnya pembinaan
dunia usaha kepariwisataan dengan kemitraan dunia usaha
pemerintah dalam mengembangkan kepariwisataan dengan pemerintah
dan menggali potensi wisata, termasuk dalam mengembangkan dan
aset budaya dan terwujudnya menggali potensi wisata, termasuk
pembangunan pariwisata yang aset budaya dan terwujudnya
terintegrasi dan terencana dalam tahap pembangunan pariwisata yang
- tahap pencapaiannya. terintegrasi dan terencana dalam
tahap - tahap pencapaiannya.
Tabel 5.8
Keterkaitan Misi dan Tujuan Kabupaten Jembrana
Tahun 2016-2021
Tabel 5.9
Keterkaitan Tujuan dan Sasaran Kabupaten Jembrana Tahun 2016-2021
5.2.3.Kebijakan
Kebijakan merupakan ketentuan-ketentuan dari Bupati yang akan dijadikan
pedoman dan petunjuk bagi setiap kegiatan pada Sekretariat Daerah, Badan, Dinas
maupun Kantor. Setiap tahun dalam Perencanaan Strategis ditetapkan sebuah
kebijakan Pemerintah Kabupaten Jembrana sesuai dengan tujuan dan sasaran yang
ingin dicapai. Kebijakan Bupati Jembrana dalam lima Tahun selengkapnya dapat
dilihat pada format RPJMD terlampir.
5.2.4 Program
Program merupakan penjabaran dari kebijakan yang telah ditetapkan.
Program ini merupakan dukungan nyata bagi keberhasilan pelaksanaan tujuan dan
sasaran serta kebijakan dengan demikian program disusun secara nyata, sistimatis
dan terpadu.
Tabel 5.10
Visi,Msi,Tujuan,Sasaran, Indikator Sasaran dan Target Sasaran
Visi:“Terwujudnya Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Unggul dan Berdaya saing Dalam Rangka Optimalisasi
Pemanfaatan sumber Daya menuju Masyarakat Jembrana yang Sejahtera”,
No Misi Tujuan Sasaran Urusan Pemerintahan Target Capaian Setiap Tahun Penanggung
Indikator KinerjaSasaran jawab
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 Meningkatkan 1. Meningkatk 1) Meningkatnya - Rata-rata lama sekolah 8,0 8,3 8,7 8,8 8,9 9,0 Dikporaparbud
kualitas sumber Cakupan - Angka melek huruf 90,39 91,30 91,50 91,60 91,70 91,80 Dikporaparbud
an kualitas
daya manusia Layanan - APK PAUDNI (%) 61,07 62,05 63,25% 64,12% 65,01% 65,89% Dikporaparbud
yang sumberdaya Pendidikan
manusia Cakupan layanan pendidikan dasar Dikporaparbud
profesional
Sembilan tahun
berdaya saing yang cerdas,
yang unggul - APK SD/MI (%) 108,00 108,50 109,00 109,50 110,00 110,50 Dikporaparbud
sehat, dan - APK SMP/MTs (%) 121,00 122,00 123,00 124,00 125,00 126,00 Dikporaparbud
berdaya - APM SD/MI (%) 95,00 95,50 96,00 96,50 97,00 97,50 Dikporaparbud
saing - APM SMP/MTs (%) 100 100 100 100 100 100 Dikporaparbud
unggul - Angka melanjutkan SD/MI(%) 99,54 99,65 99,76 99,85 99,92 100 Dikporaparbud
- Angka melanjutkan SMP/MTs(%) 99,46 99,50 99,55 99,58 99,60 99,70 Dikporaparbud
0,0 Dikporaparbud
- DO SD/MI(%) 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
0
- DO SMP/MTs(%) 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Dikporaparbud
- Cakupan layanan pendidikan menengah 75,60 - - - - - Dikporaparbud
(%)
- APK SMA/SMK (%) 111,00 112,00 113,00 114,00 115,00 116,00 Dikporaparbud
- APM SMA/SMK (%) 80,25 80,40 80,50 80,60 80,70 80,75 Dikporaparbud
- DO SMA/SMK (%) 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Dikporaparbud
- Cakupan layanan pendidikan non 76 77 78 79 80 81 Dikporaparbud
formal(%)
- Cakupan peningkatan mutu tenaga 70 70 72 75 77 80 Dikporaparbud
pendidik dan kependidikan(%)
- Cakupan peningkatan mutu manajemen 70 70 75 75 80 90 Dikporaparbud
pelayanan pendidikan(%)
KESEHATAN
2)Meningkatnya - Angka Harapan Hidup (Th) 71,80 71,80 71,82 71,82 71,83 71,83 Dinas Kesehatan
No Misi Tujuan Sasaran Urusan Pemerintahan Target Capaian Setiap Tahun Penanggung
Indikator KinerjaSasaran jawab
2016 2017 2018 2019 2020 2021
- Angka kematian Balita 7,5 7,5 7,0 7,0 6,2 6,2 Dinas Kesehatan
- Angka kematian ibu 145,7 145,7 124,8 124,8 104,0 104,0 Dinas Kesehatan
- Persentase Desa Kelurahan UCI(%) 100 100 100 100 100 100 DinasKesehatan
- Persentase masyarakat yang terlayani(%) 100 100 100 100 100 100 RSU Negara
- Cakupan Pengembangan Obat Bahan Asli Dinas Kesehatan
1 2 2 4 6 6
Indonesia(kali)
- Persentase Jumlah Desa/ Kelurahan Siaga Dinas Kesehatan
70 75 85 90 95 95
Aktif(%)
- Persentase Penurunan Gizi Buruk ( %) 0,029 0,024 0,024 0,019 0.014 0,014 Dinas Kesehatan
- Persentase Rumah Sehat 52,28 0 0 60 75 95 Dinas Kesehatan
- Persentase Sarana dan Prasarana Rumah RSU Negara
- - - - - -
sakit yang diadakan
- Persentase pelayanan kesehatan RSU Negara
90- 91 92 93 94 94
BLUD(%)
- Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan
50 65 65 70 75 75
Lansia(%)
- Cakupan Pengawasan dan Pengendalian Dinas Kesehatan
10 20 20 30 40 40
Kesehatan Makanan(kali)
PEMUDA DAN OLAHRAGA
3) Meningkatnya - Persentase Meningkatnya peran pemuda
10 10 15 20 25 30 Dikporaparbud
Cakupan (%)
Layanan - Persentase Meningkatnya
10 15 15 20 20 30 Dikporaparbud
Pemuda dan pesertaolahraga(%)
Olahraga,Kebu - Persentase meningkatnya Sarana dan
10 15 15 15 20 25 Dikporaparbud
dayaan, Prasarana Olahraga(%)
Perpustakaan KEBUDAYAAN
dan Arsip.
- Cakupan Pengelolaan Adat Budaya
77 80 83 85 90 95 Dikporaparbud
(%)
- Cakupan Benda, situs dan kawasan
77% 80% 85% 87% 90 95 Dikporaparbud
cagar budaya yang dilestarikan (%)
- Cakupan Pelaksanaan Festival Seni
86 87 90 93 95 97 Dikporaparbud
dan Budaya (%)
No Misi Tujuan Sasaran Urusan Pemerintahan Target Capaian Setiap Tahun Penanggung
Indikator KinerjaSasaran jawab
2016 2017 2018 2019 2020 2021
PERPUSTAKAAN
- Persentase pemustaka 57 59 61 63 65 67
- Presentase peningkatan kunjungan ke Kantor Perpustakaan Dan
57 59 61 63 65 100
perpustakaan umum daerah Arsip
- Persentase Meningkatnya jumlah sarana
Kantor Perpustakaan Dan
dan prasarana pada perpustakaan umum 70 80 80 90 95 100
Arsip
Kabupaten Jembrana
- Jumlah bahasa dan sastra yang tergali Kantor Perpustakaan Dan
0 0 2 2 2 2
terkait dengan naskah kuno Arsip
KEARSIPAN
- Persentase instansi pemerintah yang
pengelolaan kearsipan mengau kepada 40 50 60 70 90 100
peraturan perundang-undangan(%)
- Persentase instansi pemerintah yang Kantor Perpustakaan Dan
70 80 90 95 100 100
mendapat pembinaan kearsipan(%) Arsip
- Persentase instansi pemerintah yang Kantor Perpustakaan Dan
40 50 60 70 90 100
menitipkan arsipnya di depo Arsip
- Persentase instansi pemerintah yang Kantor Perpustakaan Dan
40 50 60 70 90 100
menitipkan arsipnya di depo Arsip
- Persentase instansi pemerintah yang Kantor Perpustakaan Dan
40 50 60 70 90 100
menitipkan arsipnya di depo Arsip
- Persentase Pegawai dilingkungan Kantor Perpustakaan Dan
60 80 90 100 100 100
Pembkab yang mendapat bintek kearsipan Arsip
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNAN ANAK
4) Meningkatnya - Indeks Pembangunan Gender 71,5 72 72,5 73 73,5 74 Kantor PPKB
Cakupan - Prosenase penyelesaian pengaduan Kantor PPKB
Layanan perlindungan perempuan dan anak dari 87 86 87 88 89 90
Pemberdayaan tindakan kekerasan (%)
Perempuan, - Partisipasi Angkatan Kerja Kantor PPKB
80 82 84 86 88 90
KB, tenaga Perempuan(%)
kerja, - Rasio KDRT(%) 0,03 0,03 0,02 0,02 0,01 0,01 Kantor PPKB
transmigrasi ,
- Jumlah organisasi perempuan aktif 19 19 19 19 19 19 Kantor PPKB
Administrasi
Kependudukan PENGENDALIAN PENDUDUKAN DAN KB
dan pencatatan - Laju Pertumbuhan Penduduk(%) 1,20 1,18 1,16 1,14 1,12 1,10 Kantor PPKB
sipil.
- Prepalensi peserta KB aktif (%) 79,99 80 81 82 83 84 Kantor PPKB
- Ratio Akseptor KB
79,99 80 80 82 83 84 Kantor PPKB
- (%)
No Misi Tujuan Sasaran Urusan Pemerintahan Target Capaian Setiap Tahun Penanggung
Indikator KinerjaSasaran jawab
2016 2017 2018 2019 2020 2021
TENAGA KERJA
- Tingkat Pengangguran terbuka 2,95 2,75 2,65 2,55 2,45 2,35 Dinas Kesos Nakertrans
TRANSMIGRASI
- Persentase peningkatan transmigrasi 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 Dinas Kesos Nakertrans
ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
DAN CACATAN SIPIL
- Persentase masyarakat yang memiliki
dokumen kependudukan dan ketersediaan 90 92 93 94 95 96 Dafdukcapil
database kependudukan(%)
- Persentase masyarakat yang memiliki
dokumen kependudukan dan ketersediaan 90 92 93 94 95 96 Dafdukcapil
database kependudukan(%)
- Prosesntase kepemilikan KTP
95 96 97 98 99 100
No Misi Tujuan Sasaran Urusan Pemerintahan Target Capaian Setiap Tahun Penanggung
Indikator KinerjaSasaran jawab
2016 2017 2018 2019 2020 2021
n pemanfaatkan nilai tambah produktivitas - Persentase penanganan rawan pangan (%) 32,70 35 40 45 50 55 BPMPD
sumber daya perekonomian pertanian, - Persentase skor pola pangan harapan
ekonomi dan perkebunan, 92 93 94 95 96 97 BPMPD
tingkat konsumsi(%)
sumber daya dan peternakan
PERTANIAN
alam sebagai
penyangga - NTP 104,19 104,20 104,22 104,24 104,26 104,30
ketahanan - Persentase perolehan harga gabah petani
25 30 35 40 45 50 Dinas PPP
pangan sesuai dengan HET(%)
- Persentase Peningkatan pengetahauan dan
50 55 57 60 65 70 Dinas PPP
keterampilan petani
- Produksi tanaman pangan dan holtikultura 4 6 8 10 12 14 Dinas PPP
8) Menurunnya - Angka kemiskinan (KK) 3.737 3.537 3.337 3.137 2.937 2.737
No Misi Tujuan Sasaran Urusan Pemerintahan Target Capaian Setiap Tahun Penanggung
Indikator KinerjaSasaran jawab
2016 2017 2018 2019 2020 2021
- Persentase menurunnya Angka PMKS(%) 0,1 0,1 0,2 0,2 0,3 0,3 Dinas Kesos Nakertrans
- Persentase capaian pemberdayaan
lembaga kesejahteraan sosial 62 64 66 68 70 72 Dinas Kesos Nakertrans
PARIWISATA
No Misi Tujuan Sasaran Urusan Pemerintahan Target Capaian Setiap Tahun Penanggung
Indikator KinerjaSasaran jawab
2016 2017 2018 2019 2020 2021
PERINDUSTRIAN
No Misi Tujuan Sasaran Urusan Pemerintahan Target Capaian Setiap Tahun Penanggung
Indikator KinerjaSasaran jawab
2016 2017 2018 2019 2020 2021
ESDM
No Misi Tujuan Sasaran Urusan Pemerintahan Target Capaian Setiap Tahun Penanggung
Indikator KinerjaSasaran jawab
2016 2017 2018 2019 2020 2021
- Rasio ruang terbuka Hijau per 25 25,2 25,4 25,5 25,8 25,9 PU
Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB
(%)
PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PEMUKIMAN
- Rumah layak huni (%) 90,99 91,69 92,39 93,09 93,79 94,49 PU
- Rumah tangga bersanitasi (%) 91,29 92,99 94,69 96,39 98,89 99,80 PU
No Misi Tujuan Sasaran Urusan Pemerintahan Target Capaian Setiap Tahun Penanggung
Indikator KinerjaSasaran jawab
2016 2017 2018 2019 2020 2021
No Misi Tujuan Sasaran Urusan Pemerintahan Target Capaian Setiap Tahun Penanggung
Indikator KinerjaSasaran jawab
2016 2017 2018 2019 2020 2021
No Misi Tujuan Sasaran Urusan Pemerintahan Target Capaian Setiap Tahun Penanggung
Indikator KinerjaSasaran jawab
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Research NKRI - Persentase organisasi siswa tingkat SMA 70 70 70 70 70 70 Kantor Kesbang Pol
dengan sederajat yang mendapat pemahaman
pemanfaatan tentang nasionalisme
kemajuan - Jumlah rapat dan sosialisasi dan 80 80 80 80 80 80 Kantor Kesbang Pol
IPTEK penanganan konflik sosial
- Persentase masyarakat yang 70 70 70 70 70 70 Kantor Kesbang Pol
menggunakan hak pilihnya dalam pemilu
- Persentase ormas yang mendapat 70 70 70 70 70 70 Kantor Kesbang Pol
pendidikan politik kebangsaan
- Persentase pencegahan dini dan
60 60 60 60 60 60 Kantor Satpol PP
penanggulangan bencana alam
BAB VI
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
6.1 Strategi dan Arah Kebijakan
Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif
tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan
efektif dan efisien. Dengan pendekatan yang komprehensif, strategi juga dapat
digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi, reformasi, dan perbaikan
kinerja birokrasi.
Perencanaan strategis selain mengagendakan aktivitas pembangunan, juga
mengakomodasi segala program yang mendukung dan menciptakan layanan
masyarakat yang dapat dilakukan dengan baik, termasuk didalamnya upaya
memperbaiki kinerja dan kapasitas birokrasi, sistem manajemen, dan pemanfaatan
teknologi informasi.
Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program program
indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi menjadi salah satu rujukan
penting dalam perencanaan pembangunan daerah (strategy focussed-management).
Sedangkan arah kebijakan adalah pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi
yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dari waktu
kewaktu selama 5 (lima) tahun. Rumusan arah kebijakan merasionalkan pilihan
strategi agar memiliki fokus dan sesuai dengan pengaturan pelaksanaannya.
Untuk mewujudkan visi pembangunan jangka menengah Kabupaten
Jembrana Tahun 2016-2021, yang dilaksanakan melalui 3 (tiga) misi,dengan
11(Sebelas) Prioritas Bidang Pembangunan yaitu :
1. Prioritas satu; Bidang Pangan
2. Prioritas Kedua ; Bidang Sandang
3. Prioritas Ketiga; Bidang Papan
4. Prioritas Keempat; Bidang Kesehatan
5. Prioritas Kelima, Bidang Pendidikan
6. Prioritas Keenam Bidang Adat.
7. Prioritas Ketujuh; Bidang Agama.
8. Prioritas Kedelapan Bidang; Kebudayaan.
9. Prioritas Kesembilan; Bidang Jaminan sosial;
10. Prioritas Kesepuluh; Bidang Pariwisata.
11. Prioritas Kesebelas Tata kelola kepemerintahan yang baik
Keterkaitan Misi dan Prioritas Program dapat ditunjukan dalam tabel berikut:
Tabel 6.1
Keterkaitan Misi dan Prioritas Program
Pariwisata
7. Prioritas Kesembilan; Bidang
Jaminan sosial
2 Mengoptimalkan Pemanfaatkan 1. Prioritas satu; Bidang Pangan
Sumber Daya Ekonomi dan
Sumber Daya Alam
2. Prioritas Kedua ; Bidang Sandang
Agar lebih terarah masing-masing prioritas program dimasukan dalam setiap misi. Agar prioritas program dalam setiap misi dapat
terlaksana dengan baik guna mencapai tujuan dan sasaran, maka dirumuskan strategi dan arah kebijakan dalam kurun waktu 2016-2021
sebagai berikut:
Tabel 6.2
Keterkaitan Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan
Visi : Terwujudnya Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Unggul dan Berdaya Saing Dalam Rangka Optimalisasi
Pemanfaatan Sumber Daya Menuju Masyarakat Jembrana yang Sejahtera
Misi Pertama: Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang profesional berdaya saing yang unggul(Prioritas Keempat; Bidang
Kesehatan, Prioritas Kelima, Bidang Pendidikan,Prioritas Keenam Bidang Adat, Prioritas Ketujuh; Bidang Agama, Prioritas Kedelapan
Bidang; Kebudayaan, Prioritas Kesembilan; Bidang Jaminan social; dan Prioritas Kesepuluh; Bidang Pariwisata.)
pendatang
- Melakukan penguatan ekonomi berbasis desa
Pekraman (Pasar Adat dan LPD)
- Pembangunan bidang Agama merupakan prioritas
bagi Kabupaten Jembrana
- Membantu Rehabilitasi Sad khayangan, Dang
Khayangan, Khayangan desa dan Khayangan jagad
- Menata lingkungan agar sesuai dengan konsep Tri
Hita Karana
- Meingkatkan Sradha dan Bhakti umat Hindu
- Menyusun dan melestarikan Purana Pura
- Mengamankan Pratima Pura
- Mendirikan Hindu Centre
- Memperkuat kerukunan hidup antar umat beragama
- Memelihara,Merevitalisasi seni Budaya Bali
1. Misi Kedua: Mengoptimalkan Pemanfaatkan Sumber Daya Ekonomi dan Sumber Daya Alam (Prioritas Ketiga Pengentasan
kemiskinan, Prioritas Keempat Peningkatan Daya Saing Ekonomi dan Prioritas Kelima Pembangunan Infrastruktur yang
ramah Lingkungan Hidup)
No Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
1 2 3 4 5
1 Meningkatkan nilai tambah Meningkatnya produktivitas 1) Menjamin ketersediaan - Melakukan penelitian dan pengembangan guna
perekonomian pertanian, perkebunan, dan pangan meningkatkan produktifitas pertanian dalam
peternakan sebagai penyangga rangka daulat pangan
ketahanan pangan
- Pelestarian buah local; seperti
Wani,Leci,kedondong dsb
- Memetakan potensi pertanian, perkebunan,
peternakan dan perikanan
- Mencanangkan gerakan kedaulatan beras
sosial.
- Melakukan peningkatan Pembangunan Rumah
Layak Huni (Bedah Rumah).
- Melakukan penanganan yang lebih intensif
terhadap penduduk miskin dan Penyandang
Masalah Sosial
- Meningkatkan upaya pemberdayaan fakir miskin,
dan penyandang masalah
- kesejahteraan sosial (PMKS).
3) Peningkatan - Menggiatkan empowering yakni ”memotivasi”
Pemberdayaan warga masyarakat untuk sadar akan masalah yang
masyarakat dan dihadapi, sadar akan potensi yang dimiliki untuk
Partisipasi Masyarakat. memecahkan masalah tersebut, mampu melihat
alternatif yang dapat diambil serta mampu
memutuskan alternatif pemecahan masalah.
- Meningkatkan kemampuan dan kemandirian
masyarakat dalam Pembangunan Desa
- Membuka berbagai peluang kemajuan ekonomi
masyarakat
- Meningkatkan peran pemerintahan desa dan
kelurahan dalam pemberdayaan masyarakat.
4) Mengembangkan, menata - Pengembangan kepariwisataan yang senergis
dan mempromosikan dengan budaya dan potensi daerah.
obyek pariwisata daerah.
- Pengembangan Destinasi wisata baru seperti
wisata agro, wisata spiritual, wisata alam dan
wisata minat
- Pengembangan Pariwisata berkelajutan dengan
Green Tourism
- Pengembangan Home Base pariwisata menjadi
wisata pedesaan/wisata budaya
- Pengembangan SDM Pariwisata
- Pengembangan pariwisata Hutan Raya
Meningkatnya kualitas koperasi Meningkatkan kualitas 1) Mendorong 1) Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat melalui
dan UMKM kelembagaan koperasi pengembangan dan koperasi dan UKM.
Meningkatkan Kewirausahaan Pemberdayan Koperasi 2) Peningkatan Daya saing koperasi dan UKM.
bagi UMKM dan UMKM yang 3) Peningkatan jaminan Kredit Daerah (Jamkrida)
inovatif dan berdaya bagi UKM.
saing
2) Penguatan Koperasi dan
UMKM melalui
peningkatan kompetensi
dan kualitas
SDM,jaringan Usaha,
perluasan aspek
permohonan dan daya
saing produk koperasi
dan UMKM.
- Membentuk Jiwa wira usaha baru
- Mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi dengan
meminimalisir resiko kredit modalkerja dan kredit
investasi.
- Peningkatan Daya Saing Koperasi dan UMKM.
- Peningkatan Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida)
bagi UMKM.
Meningkatnya Pertumbuhan Meningkatkan Pertumbuhan 3 ) Mendorong - Melalui Pembangunan Industri untuk memberikan
Industri Potensial IKM. produktivitas dukungan kebijakan dan bantuan untuk
perindustrian meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan
usaha Industri
- Melalui Pembangunan Industri untuk memberikan
dukungan peningkatan Kemampuan Teknologi
Industri di Kab. Jembrana kepada para IKM.
- Melalui pembangunan Industri berbasis SDM
untuk memberikan dukungan kebijakan dan
bantuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
2 Meningkatkan pembangunan yang 1. Terwujudnya 1) Pengurangan kerusakan - Pengembangan kebijakan pembangunan yang
berwawasan lingkungan hidup pembangunan yang lingkungan hidup. berwawasan lingkungan.
berkelanjutan berdasarkan
daya dukung lingkungan
hidup termasuk taman hutan
raya
- Mengoptimalisasikan potensi, keselarasan tatanan
kehidupan moderen, pelestarian panorama,
nuansa ruang dan lingkungan alam.
- Pengembangan berbagai sarana dan prasarana
lingkungan dan peningkatan kegiatan rehabilitasi
lingkungan dalam rangka mempercepat
pemulihan kondisi lingkungan yang mengalami
degradasi.
- Mengamankan pelestarian daerah tangkapan air,
resapan air, daerah cadangan air, sempadan (jalan,
sungai, jurang, pantai), daerah perlindungan
jurang.
- Melakukan rehabilitasi daerah kritis dalam
berbagai aspeknya, pembangunan hutan
kesejahteraan, hutan kota dan daerah terbuka
hijau, reboisasi dan penghijauan, serta penanaman
terumbu karang, budidaya kerang dan perikanan
pantai, pengendalian pemanfaatan pantai dan laut.
- Peningkatan Pemulihan dan Fungsi Kawasan
Hutan, Perlindungan, Konservasi Alam serta
Pelestarian Panorama Alam.
- Peningkatan kesadaran, kepedulian dan peran
aktif masyarakat dalam pengelolaan lingkungan.
2) Menekan areal galian C - Menutup Galian C
3) Peningkatan pemanfaatan - Membangun Taman Huatan raya
Taman Huatan raya
- Penanaman tanaman langka terutama yang
berguna untuk upakara
3 Meningkatkan ketersediaan 2. Meningkatnya ketersediaan 1) Penyesuaian kebutuhan - Mengembangkan jalan dan jembatan
Perumahan dan Pemukiman Perumahan dan Pemukiman sarana dan prasarana - Mengembangkan prasarana dan sarana
,Infrastruktur dasar, transportasi, ,Infrastruktur dasar, infrastruktur. pengelolaan sumber daya air.
transportasi, komunikasi
informatika dengan
mempertimbangkan tata
ruang
- Mengembangkan dan meningkatan Fungsi
Jaringan Irigasi untuk Mendukung Ketahanan
Pangan dan kesejahteraan masyarakat
- Pengembangan prasarana dan sarana publik yang
memadai guna memperluas dan mendistribusikan
pusat pertumbuhan ekonomi, agar terjadi
keseimbangan antara kecamatan.
- Pembangunan infrastruktur pendukung
pendidikan, kesehatan,sandang, pangan, papan,
agama, kebudayaan, pariwisat, tenaga kerja dan
jaminan sosial
2) Melengkapi regulasi tata - Penyesuaian tata ruang dengan menetapkan dan
ruang. mensosialisasikan peraturan/perda tata ruang
- Mengkaji dan mempertegas kembali Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten (RTRWK),
3) Melengkapi regulasi - Mengembangkan sarana dan prasarana
pengelolaan Perumahan perumahan dan permukiman dengan
dan Pemukiman. mengefisienkan penggunaan lahan sesuai rencana
tata ruang dan tetap mengacu peraturan daerah
tentang ketinggian bangunan serta keselarasan
dengan daya dukung lingkungan.
- Mengembangkan prasarana dan sarana
penyediaan air minum dan sanitasi dalam
meningkatkan akses terhadap penyediaan air
bersih dan pelayanan sanitasi bagi masyaraka
4) Pembenahan tata kelola - Mengembangan/meningkatan pelayanan jaringan
perhubungan prasarana transportasi untuk kesimbangan dan
konektivitas wilayah;
- Manajemen rekayasa lalu lintas dan penyediaan
serta pemeliharaan fasilitas keselamatan di jalan
raya dalam mengoptimalkan penggunaan jaringan
jalan dan pergerakan lalu lintas untuk menjamin
keamanan, keselamatan, ketertiban dan
kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan;
- Peningkatan kuantitas dan kualitas pelayanan
angkutan umum, khususnya di daerah perkotaan
dalam mengatasi kemacetan.
5) Mendorong - Mengupayakan Sistem Informasi Manajemen
pengembangan Pemerintahan yang berbasis teknologi
komunikasi dan informasi/komputerisasi.
informatika
- Meningkatkan dan mengembangkan kualitas
komunikasi, informasi serta kerja sama dengan
media masa
3. Misi Ketiga: Melakukan berbagai inovasi, dan jiwa entrepreneur masyarakat berbasis Research dengan pemanfaatan
kemajuan IPTEK( Prioritas ke enam Tata Kelola Kepemerintahan yang baik)
BAB VII
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
KABUPATENN JEMBRANA 2016 – 2021
Gambar 7.1
Contoh Dukungan Daerah Dalam Pencapaian Nawa Cita Melalui Kebijakan
Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah
NAWACITA RPJMN
VISI & MISI RENSTRA K/L
2015-2019
PRESIDEN
MENDAGRI MUSRENBANG
RPJMD PROV
4 Prioritas Pokok Koordinasi Teknis
(Multi
• Kedaulatan Pangan antara K/L dgn daerah
Stakeholder)
Prov oleh MENDAGRI
• Kedaulatan Energi
dgn BAPPENAS
• Kemaritiman RENSTRA-PD
EVALUASI PERDA RPJMD PROV
• Pariwisata & PROV
Ekonomi Kreatif Peserta:
Kemendagri, DPRD,
Prioritas Wajib Bappeda & PD Prov,
• Pendidikan Prov yg berbatasan,
• Kesehatan Bappenas & K/L
• Penanggulangan
Kemiskinan MUSRENBANG
GUBERNUR RPJMD K/K
Dimensi Pemerataan (Multi
Koordinasi Teknis antara
• Antar Wilayah Stakeholder)
PROV dgn K/K oleh GUB
• Antar Kelompok
RENSTRA-PD
Pendapatan EVALUASI PERDA RPJMD K/K
K/K
Peserta:
Bappeda & PD Prov,
DPRD, Bappeda & PD
K/K, K/K yg
berbatasan
Tabel 7.1
Keterkaitan Prioritas Pembangunan Kabupaten Jembrana Dengan Nawaciata
(Prioritas Pembangunan Nasional)
5. Pengembangan Infrastruktur
Strategi ini merupakan upaya untuk mendukung capaian sasaran
yang akan dilakukan pijakan utama strategi ini adalah berkaitan dengan
permasalahan utama pembangunan ekonomi Bali yang masih belum merata,
sehingga masih terdapat ketimpangan pembangunan antar wilayah utara,
selatan, dan barat serta timur Bali. Pengembangan dan peningkatan
infrastruktur yang baik diseluruh kawasan/wilayah Bali, diharapkan akan
optimal (FDRB). Untuk itu diperlukan kerja keras berbagai pihak, dan
berbagai aspek secara holistik dan benar-benar mendapatkan penekanan
pada alokasi anggaran yang memadai dari tahun ke tahun
Tabel 7.2
Keterkaitan Prioritas Pembangunan Kabupaten Jembrana Dengan Prioritas
Pembangunan Provinsi Bali
1. Pendidikan
Kebijakan Umum Urusan Pendidikan Kabupaten Jembrana 2016-2021 dapat
diuraikan sebagai berikut :
1) Meningkatkan kualitas SDM lahir dan bathin dengan meningkatkan kualitas dan
akses pendidikan melalui wajib belajar, serta meningkatkan penguasaan dan
penerapan IPTEK.
2) Memantapkan paradigma baru pembangunan pendidikan yang bertumpu pada
tiga pilar utama, yakni: kemandirian dalam pengelolaan, akuntabilitas
(accountability) dan jaminan mutu (quality assurance).
3) Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan termasuk kualitas
pengelolanya, serta memberikan perhatian khusus (bea sisiwa) kepada penduduk
yang kurang mampu.
4) Pemenuhan Kebutuhan Pendidikan PAUD/TK
2. Kesehatan
Kebijakan Umum Urusan Kesehatan Kabupaten Jembrana 2016-2021 dapat
diuraikan sebagai berikut :
1) Meningkatan kualitas SDM melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
masyarakat.
2) Meningkatkan intensitas upaya-upaya pencegahan untuk menurunkan angka
kematian bayi, angka kematian balita dan angka kematian ibu.
3) Meningkatkan upaya pencarian (case finding) anak balita dengan gizi buruk dan
gizi kurang.
4) Meningkatkan akses dan mutu layanan kesehatan.
5) Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar dengan standar dan
kualitas yang sama: Pembangunan POSKESDES dan POLINDES/PUSTU di
masing-masing Desa seluruh Kabupaten/Kota se-Bali.
6) Membangun Puskesmas Rawat Inap yang berkualitas sesuai standar ISO dengan
model bangunan dan standar yang sama di semua Kecamatan se-Provinsi Bali.
7) Pengangkatan tenaga medis dan paramedis untuk ditugaskan di Puskesmas
Pembantu, Puskesmas Rawat Inap, Rumah Sakit Tanpa Kelas, dan RSUD yang
tetap disesuaikan dengan kebutuhan.
8) Pengadaan Dokter Spesialis Kandungan dan Anak melalui pola ikatan dinas
yang ditugaskan di Puskesmas Rawat Inap; perekrutan dilakukan dengan sistem
6. Sosial
Kebijakan Umum Urusan Sosial Kabupaten Jembrana 2016-2021 dapat
diuraikan sebagai berikut :
7. Tenaga Kerja
Kebijakan Umum Urusan Tenaga Kerja Kabupaten Jembrana 2016-2021
dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Pengembangan keterampilan tenaga kerja.
2) Melakukan upaya-upaya peningkatan kesejahteraan dan perluasan lapangan
kerjabagi masyarakat.
3) Menetapkan dan meningkatkan serta mengawasi pelaksanaan upah minimum
Kabupaten agar dapat meningkatkan kesejahteraan pekerja membuka lapangan
kerja baru untuk mengurangi jumlah pengangguran.
4) Membangun kerjasama dan memperkuat hubungan dengan dunia usaha dan
industri, baik dalam maupun luar negeri.
5) Membangun kerjasama dengan Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota di
luar Bali.
6) Melakukan kerjasama dengan negara-negara tetangga dalam rangka
meningkatkan kemampuan dan keahlian dengan magang tenaga kerja untuk
mendorong terciptanya wirausaha baru pasca magang diluar negeri.
7) Memberi pinjaman lunak kepada pekerja Indonesia (masyarakat Bali) yang ke
luar negeri untuk menjadi pengusaha muda dalam rangka menyerap tenaga kerja.
8) Mewajibkan kepada para investor untuk memprioritaskan tenaga kerja lokal di
lingkungan setempat (Desa Pakraman/Desa Adat).
9. Pangan
Kebijakan Umum Urusan Pangan Kabupaten Jembrana 2016-2021 dapat
diuraikan sebagai berikut :
1) Meningkatkan peran sektor pertanian dalam arti luas sebagai salah satu penguat
perekonomian terutama dalam memperkokoh ketahanan pangan.
2) Melakukan penelitian dan pengembangan guna meningkatkan produktivitas dan
kualitas hasil pertanian dalam rangka kedaulatan pangan di Bali.
3) Memetakan potensi Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kelautan dan Perikanan
di Kabupaten/Kota se-Bali.
4) Program yang mendukung peningkatkan ketahanan pangan melalui kedaulatan
beras.
5) Memberikan subsidi harga jual hasil Pertanian.
6) Memberikan jaminan kepastian harga hasil Pertanian.
7) Mengembangkan pertanian Taman Bumi Banten unggulan integrasi
Kabupaten/Kota se-Bali, terdiri dari:
8) Berbagai jenis kelapa untuk sarana upakara (Nyuh Gading, Nyuh Gadang, Nyuh
Bulan, dst)
9) Berbagai jenis buah untuk sarana upakara (Buah Pinang, Buah Pisang, Buah
Tingkih, Pangi, Tebu dst)
10) Berbagai jenis bunga untuk sarana upakara (Sandat, Cempaka, Jepun, Tunjung,
dst)
11) Berbagai jenis pohon untuk sarana upakara/Taru Pramana (Majegau, Cendana,
Dapdap, Base, Kelor, Medori, Kayu Tulak, dst)
12) Mendorong pemanfaatan secara optimal tanah pekarangan, lahan kosong, dan
lahan tidak produktif untuk ditanami tanam-tanaman (sayuran, buah-buahan,
10. Pertanahan
Kebijakan Umum Urusan Pertanahan Kabupaten Jembrana 2016-2021 dapat
diuraikan sebagai berikut :
1) Mewujudkan tata kelola pertanahan daerah yang tertib dan akuntabel.
15. Perhubungan
Kebijakan Umum Urusan Perhubungan Kabupaten Jembrana 2016-2021
dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Mengembangan/meningkatan pelayanan jaringan prasarana transportasi untuk
keseimbangan dan konektivitas wilayah.
2) Manajemen rekayasa lalu lintas dan penyediaan serta pemeliharaan fasilitas
keselamatan di jalan raya dalam mengoptimalkan penggunaan jaringan jalan dan
pergerakan lalu lintas untuk menjamin keamanan, keselamatan, ketertiban dan
kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan.
3) Peningkatan kuantitas dan kualitas pelayanan angkutan umum, khususnya di
daerah perkotaan dalam mengatasi kemacetan.
20.Statistik
Kebijakan Umum Urusan StatistikKabupaten Jembrana2016-2021 dapat
diuraikan sebagai berikut :
1) Meningkatkan kualitas data pendukung perencanaan daerah
21.Persandian
Kebijakan Umum Urusan Persandian Kabupaten Jembrana 2016-2021 dapat
diuraikan sebagai berikut :
1) Meningkatkan kualitas persandian daerah
22. Kebudayaan
Kebijakan Umum Urusan Kebudayaan Kabupaten Jembrana 2016-2021 dapat
diuraikan sebagai berikut :
1) Memperkuat kelembagaan tradisional kemasyarakatan guna mengusung dan
mengawal pelestarian dan pengembangan kebudayaan.
2) Mengoptimalkan peran dan fungsi lembaga tradisional penunjang kebudayaan
daerah, seperti: desa pakraman, banjar dan berbagai sekaa.
3) Meningkatkan kuantitas maupun kualitas Pelestarian Nilai-Nilai Budaya.
4) Merehabilitasi Pura (Sad Kahyangan, Dang Kahyangan, Kahyangan Jagat,
Kahyangan Desa).
5) Memberi bantuan sarana peribadatan Pura (Sad Kahyangan, Dang Kahyangan,
Kahyangan Jagat,Kahyangan Desa).
6) Menata kawasan/lingkungan Pura agar menjadi tempat yang hijau, bersih, indah,
dan lestari.
7) Membangun/mengembangkan tempat parkir, kios, fasilitas MCK, dan fasilitas
lain yang layak di kawasan Pura.
23. Perpustakaan
Kebijakan Umum Urusan Perpustakaan Kabupaten Jembrana 2016-2021
dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Meningkatkan minat dan budaya baca masyarakat.
24. Kearsipan
Kebijakan Umum Urusan Kearsipan Kabupaten Jembrana 2016-2021 dapat
diuraikan sebagai berikut :
1) Meningkatkan kinerja pengelolaan kearsipan daerah.
26. Pariwisata
Kebijakan Umum Urusan Pariwisata Kabupaten Jembrana 2016-2021 dapat
diuraikan sebagai berikut :
1) Mengembangkan ”pariwisata kerakyatan” yang dapat memberikan efek ganda
(multiplier effect) bagi sebagian besar masyarakat lokal Jembrana.
2) Perbaikan infrastuktur penunjang pariwisata, menjaga lingkungan alam secara
berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing, serta dengan lebih
mengutamakan quality tourism.
3) Menggali dan menemukan gagasan baru atau inovasi agar terjadi penemuan
kembali aktivitas kehidupan pariwisata, sehingga terhindar dari stagnasi dan
penurunan drastis atau decline kegiatan pariwisata.
4) Mewujudkan kualitas pariwisata budaya terpadu, yang berbasis pada
masyarakat, serta peningkatan penghasilan yang dirasakan langsung oleh
sebagian besar masyarakat Jembrana.
5) Meningkatkan pengembangan ekonomi kreatif.
6) Meningkatkan kontribusi dunia pariwisata terhadap pelestarian budaya.
7) Mengembangkan destinasi Wisata Baru : Wisata Agro, Wisata Spiritual, Wisata
Alam, Wisata Minat.
8) Pengembangan pariwisata berkelanjutan dengan green tourism/ penggunaan
material yang renewable (natural dan ramah lingkungan).
9) Pengembangan home base pariwisata menjadi wisata pedesaan/wisata budaya.
10) Pengembangan obyek wisata baru yang menjadi wisata alternatif di setiap
Kabupaten/ Kota.
11) Pengembangan SDM Pariwisata:Memberikan pelatihan tentang kepariwisataan
kepada Masyarakat. Serta Menerapkan standarisasi dan sertifikasi kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM) di Bidang Jasa Pariwisata (Hotel, Restoran,
Travel, Pramuwisata, Souvenir, dan Jasa Penunjang Pariwisata lainnya) dengan
mengutamakan Local Genius.
12) Memfasilitasi penetapan standarisasi tarif hotel di Kabupaten/Kota se-Bali.
13) Mengoptimalkan kerjasama dengan para pihak pelaku pariwisata.
14) Meningkatkan sistem promosi pariwisata secara terpadu dengan memanfaatkan
teknologi informasi.
15) Membangun Wisata Kebun Raya di Kabupaten Jembrana.
16) Pembangunan kawasan wisata berbasis masyarakat dari hulu sampai dengan
hilir.
27.Pertanian
Kebijakan Umum Urusan Pertanian Kabupaten Jembrana 2016-2021 dapat
diuraikan sebagai berikut :
1) Meningkatkan peran sektor pertanian dalam arti luas sebagai salah satu penguat
perekonomian terutama dalam memperkokoh ketahanan pangan dan
meningkatkan kesejahteraan petani.
2) Mewujudkan sistem pertanian berkelanjutan yang efisiensi, berbasis iptek dan
sumber daya local, serta berwawasan lingkungan melalui pendekatan sistem
agribisnis.
3) Melakukan kegiatan dengan Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri).
4) Mengembangkan pertanian dalam arti luas, yang tangguh menuju kemandirian,
sejahtera dan keadilan.
5) Pengembangan Komoditas Andalan/Unggulan Pertanian.
28. Kehutanan
Kebijakan Umum Urusan Kehutanan Kabupaten Jembrana 2016-2021 dapat
diuraikan sebagai berikut :
1) Mewujudkan Taman Hutan Raya.
2) Mewujudkan Jembrana Bersih dan Hijau (Clean and Green).
30. Perdagangan
Kebijakan Umum Urusan PerdaganganKabupaten Jembrana 2016-2021 dapat
diuraikan sebagai berikut :
1) Peningkatan dukungan terhadap pengusaha lokal dan kemitraan pemasaran
hasilIndustri Kecil dan Menengah.
2) Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Ekspor.
31. Industri
Kebijakan Umum Urusan Industri Kabupaten Jembrana 2016-2021 dapat
diuraikan sebagai berikut :
1) Melalui Pembangunan Indusrti untuk memberikan dukungan kebijakan dan
bantuan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan usaha industry,
2) Melalui Pembangunan Industri untuk memberikan dukungan peningkatan
Kemampuan Teknologi Industri di Kab. Jembrana kepada para IKM,
3) Melalui pembangunan Industri berbasis SDM untuk memberikan dukungan
kebijakan dan bantuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
32. Ketransmigrasian
Kebijakan Umum Urusan KetransmigrasianKabupaten Jembrana 2016-2021
dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Meningkatkan kualitassumber daya manusia transmigrasi asal Kabupaten
Jembrana.
2) Mewujudkan ekonomi kerakyatan yang tangguh sehingga mampu
mengembangkan ekonomikerakyatan yang mantap dan stabil, serta terwujudnya
distribusi, komposisi yang berimbang, dan terwujudnya iklim berinvestasi yang
sehat.
33. Perencanaan
Kebijakan Umum Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah; Perencanaan
Kabupaten Jembrana 2016-2021 dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Menyelaraskan konsep program pembangunan dengan instansi terkait, dalam
tata ruang dan lingkungan hidup menyangkut: pendidikan, kesehatan, tenaga
kerja, bapedalda, kehutanan, perkebunan, peternakan, pertanian, kelautan, ke-
PU-an (pengairan, Bina Marga, Cipta Karya), pertambangan, serta penelitian dan
pengembangan dengan melibatkan peran serta masyarakat.
34. Keuangan
Kebijakan Umum Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah; Keuangan
Kabupaten Jembrana 2016-2021 dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Mewujudkan pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel sehingga
tercipta pemerintahan yang bersih dan berwibawa, mendapatkan kepercayaan
dan dukungan dari masyarakat luas, serta mampu memberikan pelayanan prima,
sejalan dengan prinsip clean government dan good governance.
39. Inspektorat
Kebijakan Umum Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah; Inspektorat
Kabupaten Jembrana 2016-2021 dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Meningkatkan Efektifitas pengawasan penyelenggaraan Pemerintah, dan
aparatur pemerintah melalui koordinasi dan sinergi pengawasan internal
(pengawasan melekat, pengawasan fungsional), eksternal dan pengawasan
masyarakat.
2) Meningkatkan budaya kerja aparatur bermoral, professional, bertanggungjawab
dan memiliki integritas yang tinggi
41. Kecamatan
Kebijakan Umum Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah; Kecamatan
Kabupaten Jembrana 2016-2021 dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Layanan kecamatan yang sederhana dan tepat waktu.
42. BPBD
Kebijakan Umum Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah; Penanggulangan
Bencana Kabupaten Jembrana 2016-2021 dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Tanggap darurat bencana untuk keamanan dan kenyamanan masyarakat.
43. Perizinan
Kebijakan Umum Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah; Perijinan
Terpadu Kabupaten Jembrana 2016-2021 dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Mendorong layanan perizinan berstandar, tepat waktu dan mudah prosedur
2. Kesehatan
Program-program urusan kesehatan yang direncanakan pada RPJMD
Kabupaten Jembrana tahun 2016-2021 adalah:
1) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
2) Program Upaya Kesehatan Masyarakat
3) Program Pengawasan Obat dan Makanan
4) Program Pengembangan Obat Asli Indonesia
5) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
6) Program Perbaikan Gizi Masyarakat
7) Program pengembangan lingkungan sehat
8) Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
9) Program standarisasi pelayanan kesehatan
10) Program pelayanan kesehatan penduduk miskin
11) Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/
puskesmas pembantu dan jaringannya
12) Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit
jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata
13) Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah
sakit paru-paru/ rumah sakit mata
14) Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan
15) Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita
16) Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia
17) Program pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan
18) Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
6.Sosial
Program-program Urusan Sosial yang direncanakan pada RPJMD Kabupaten
Jembrana tahun 2016-2021 adalah:
1) Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnva
2) Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
3) Program pembinaan anak terlantar
4) Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma
5) Program Pembinaan Panti Asuhan/ Jompo
6) Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK, narkoba
dan penyakit sosial lainnya)
7) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
3.Pangan
Program-program Urusan Pangan yang direncanakan pada RPJMD
Kabupaten Jembrana tahun 2016-2021 adalah:
1) Program Peningkatan Ketahanan Pangan
2) Program Pengembangan dan pemantapan kelembagaan
3) Program Disversifikasi Pangan dan Gizi
4.Pertanahan
Program-program Urusan Pertanahan yang direncanakan pada RPJMD
Kabupaten Jembrana tahun 2016-2021 adalah:
1) Program pembangunansistem pendaftaran tanah
2) Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
3) Program Penyelesaian Konflik – konflik Pertanahan
4) Program pengembangan sistem informasi pertanahan
5. Lingkungan Hidup
Program-program Urusan Lingkungan Hidup yang direncanakan pada
RPJMD Kabupaten Jembrana tahun 2016-2021 adalah:
1) Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
2) Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
3) Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
4) Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam
5) Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup
6) Program Peningkatan Pengendalian Polusi
7) Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
9. Perhubungan
Program-program Urusan Perhubungan yang direncanakan pada RPJMD
Kabupaten Jembrana tahun 2016-2021 adalah:
1) Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
2) Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
3) Program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan
4) Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas
5) Program Peningkatan Pelayanan Angkutan
6) Program Peningkatan Kelayakan Pengoperasian Kendaraan Bermotor
12.Penanaman Modal
Program-program Urusan Penanaman Modal yang direncanakan pada
RPJMD Kabupaten Jembrana tahun 2016-2021 adalah:
1) Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
2) Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
14. Statistik
Program-program Urusan Statistik yang direncanakan pada RPJMD
Kabupaten Jembrana tahun 2016-2021 adalah:
1) Program Pengembangan Statistik Daerah
15. Persandian
Program-program Urusan Persandian yang direncanakan pada RPJMD
Kabupaten Jembrana tahun 2016-2021 adalah:
1) Program Pengembangan Persandian Daerah
16.Kebudayaan
Program-program Urusan Kebudayaan yang direncanakan pada RPJMD
Kabupaten Jembrana tahun 2016-2021 adalah:
1) Pengembangan Nilai Budaya
2) Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
3) Pengelolaan Keragaman Budaya Daerah
4) Program pengembangan kerjasama pengelolaan kekayaan budaya
17.Perpustakaan
Program-program Urusan Perpustakaan yang direncanakan pada RPJMD
Kabupaten Jembrana tahun 2016-2021 adalah:
1) Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
2) Program Peningkatan Sarana Prasarana Perpustakaan Umum Daerah
3) Program Pengembanga Nilai Budaya
18.Kearsipan
Program-program Urusan Kearsipan yang direncanakan pada RPJMD
Kabupaten Jembrana tahun 2016-2021 adalah:
1) Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan
2) Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/ Arsip Daerah
3) Program Pemeliharaan Rutin/ Berkala Sarana dan Prasarana Kearsipan
4) Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi
2. Pariwisata
Program-program Urusan Pariwisata yang direncanakan pada RPJMD
Kabupaten Jembrana tahun 2016-2021 adalah:
1) Program Pengambangan Pemasaran Pariwisata
2) Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
3) Program Pengembangan Kemitraan
3. Pertanian
Program-program Urusan Pertanian yang direncanakan pada RPJMD
Kabupaten Jembrana tahun 2016-2021 adalah:
1) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
2) Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan
3) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan
4) Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan
5) Program pemberdayaan penyuluh pertanian lapangan
6) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
7) Program Peningkatan Produksi Hasil Ternak
8) Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan
9) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan
4.Kehutanan
Program-program Urusan Kehutanan yang direncanakan pada RPJMD
Kabupaten Jembrana tahun 2016-2021 adalah:
1) Program perencanaan dan pengembangan hutan.
5.ESDM
Program-program Urusan ESDM yang direncanakan pada RPJMD Kabupaten
Jembrana tahun 2016-2021 adalah:
1) Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak
lingkungan
2) Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan
6.Perdagangan
Program-program Urusan Perdagangan yang direncanakan pada RPJMD
Kabupaten Jembrana tahun 2016-2021 adalah:
1) Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
7.Perindustrian
Program-program Urusan Perindustrian yang direncanakan pada RPJMD
Kabupaten Jembrana tahun 2016-2021 adalah:
1) Program Pengembangan Industri Kecil & Menengah
2) Program Peningkatan kemampuan teknologi industry
3) Program Pengembangan sentra-sentra industri
8.Transmigrasi
Program-program Urusan Transmigrasi yang direncanakan pada RPJMD
Kabupaten Jembrana tahun 2016-2021 adalah:
1) Program Transmigrasi Regional
2. Keuangan
Program-program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah berupa Program-
Program Keuangan yang direncanakan pada RPJMD Kabupaten Jembrana tahun
2016-2021 adalah:
1) Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
2) Program peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah
3) Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan Kabupatenn/kota
4) Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa
5. Sekretariat DPRD
Program-program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah berupa Program-
Program Sekretariat DPRD yang direncanakan pada RPJMD Kabupaten Jembrana
tahun 2016-2021 adalah:
1) Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah
6. Sekretariat Daerah
Program-program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah berupa Program-
Program Sekretariat Daerah yang direncanakan pada RPJMD Kabupaten Jembrana
tahun 2016-2021 adalah:
1) Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah
2) Program Peningkatan Kerjasama antar daerah
3) Program Penagakan Peraturan Perundang-undangan
4) Program Pennataan Otonomi daerah Baru
5) Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
6) Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
7) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
8) Program Pembinaan Masyarakat
9) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
10) Program penataan Peraturan Perundang-undangan
7. Inspektorat
Program-program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah berupa Program-
Program Inspektorat yang direncanakan pada RPJMD Kabupaten Jembrana tahun
2016-2021 adalah:
1) Program Peningkatan Sistem Pengawasan internal Pelaksanaan Kebijakan Kepala
Daerah
2) Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan
3) Program penataan dan penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur
pengawasan
4) Program mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat
8. BPBD
Program-program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah berupa Program-
Program BPBD yang direncanakan pada RPJMD Kabupaten Jembrana tahun 2016-
2021 adalah:
1) Program perbaikan perumahan akibat bencana alam/sosial
2) Program tanggap darurat jalan dan jembatan
3) Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam
10. Kecamatan
Program-program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah berupa Program-
Program Kecamatan yang direncanakan pada RPJMD Kabupaten Jembrana tahun
2016-2021 adalah:
1) Penataan Administrasi Kependudukan
2) Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma
3) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
12. KORPRI
Program-program terkait Fungsi lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan; berupa Program-Program KORPRI yang direncanakan dalam
RPJMD Kabupaten Jembrana tahun 2016-2021 adalah:
1) Program peningkatan disiplin apatatur
2) Program fasilitasi pindah /purna tugas PNS
3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
4) Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan
Tabel 7.3
Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Kabupaten Jembrana 2016 – 2021
No Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Target Capaian Program Perangkat daerah
Pembangunan Daerah
Kinerja Kinerja
Utama Kondisi
Kondisi awal
Akhir
2016
2021
1 2 3 4 5 6 7 8
Meningkatnya - Mendorong - Meningkatkan kualitas SDM Rata-rata lama Dikporaparbud
Cakupan Layanan Perluasan akses dan lahir dan bathin dengan sekolah
Pendidikan dan mutu pendidikan. meningkatkan kualitas dan akses
kesehatan pendidikan melalui wajib 7,87 9,0 PENDIDIKAN
belajar, serta meningkatkan
penguasaan dan penerapan
IPTEK.
- Meningkatkan program Angka melek huruf
penuntasan angka buta huruf
90,39 91,80
melalui pelaksanaan kegiatan
paket A,B,C.
- Meningkatkan kualitas layanan
pendidikan gratis pada semua APK PAUD (%) 60,52 65,89% Program Pendidikan Usia Dini
jenjang pendidikan.
- Meningkatkan kesadaran
penduduk usia sekolah untuk Cakupan layanan Program Wajib Belajar
berpartisipasi dalam pendidikan pendidikan dasar Pendidikan Dasar Sembilan
terutama pendidikan dasar 9 Sembilan tahun Tahun
tahun.
- Mendukung Wajar 12 Tahun
APK SD/MI (%) 107,65 110,50
terutama pendirian SMK
- Meningkatkan sarana dan
prasarana pendidikan (ruang
APK SMP/MTs (%) 120,00 126,00
multimedia, ruang perpustakaan,
laboratorium)
- Meningkatkan pemerataan
APM SD/MI (%) 94,78 97,50
kebutuhan guru
- Mengusulkan Pengangkatan APM SMP/MTs
100 100
Guru Agama hindu (%)
- Melaksanakan rehabilitasi Angka melanjutkan 99,41 100
sekolah SD/MI(%)
- Sosialisasi terkait PAUD Angka melanjutkan
99,40 99,70
SMP/MTs(%)
- Membangun PAUDBerbasis
DO SD/MI(%) 0,01 0,00
Desa Pekraman/DesaAdat
- Peningkatan kompetensi guru
melalui pendidikan dan pelatihan DO SMP/MTs(%) 0,14 0,00
guru
- Cakupan layanan
pendidikan
75,60 - Pendidikan Menengah
menengah(%)
- APK SMA/SMK
110,00 116,00
(%)
- APM SMA/SMK
80,19 80,75
(%)
- DO SMA/SMK (%) 0,24 0,00
- Cakupan layanan
Program Pendidikan Non
pendidikan non 75 81
Formal
formal(%)
- Cakupan Program Peningkatan Mutu
peningkatan mutu Pendidik dan Tenaga
tenaga pendidik dan 70 80 Kependidikan
kependidikan
(%)
Cakupan Manajemen Pelayanan
peningkatan mutu Pendidikan
manajemen 70 90
pelayanan
pendidikan(%)
Meningkatnya - Mendorong upaya - Peningkatan kemampuan Desa Angka Harapan Dinas Kesehatan
Cakupan Layanan kesehatan promotif, mengelola POSKESDES, Hidup (Th)
Program Obat dan Perbekalan
kesehatan preventif, kuratif POLINDES, dan POSTU. 71,80 71,83
Kesehatan
dan reahabilitatif
secara holistik
- Meningkatkan sumber daya Menurunnya angka
manusia kader Posyandu dan kematian ibu
pemberian dukungan sarana
145,7 104,0
danprasarana yang layak kepada
Posyandu diDesa/Kelurahan
khususnya didaerah terpencil
(%)
- Penanaman - Penguatan Lembaga-lembaga
kecintaan pada Desa Pekraman/Desa Adat Cakupan
75 95 Pengembangan Nilai Budaya
budaya daerah dan seperti banjar Adat, sekaa Truna Pengelolaan Adat
nasional. dan sekaa-sekaa lainnya Budaya (%)
- Pemenuhi prajuru desa Cakupan Benda,
pekraman/desa Adat termasuk situs dan kawasan Program PengelolaanKekayaan
75 95
prajuru banjar yang dipilh sesuai cagar budaya yang Budaya
dengan awig-awig dilestarikan (%)
- Melatih prajuru dalam Cakupan
pemahaman tugas pokok dan Pelaksanaan Pengelolaan Keragaman
85 97
fungsinya Festival Seni dan Budaya Daerah
Budaya (%)
- Membantu pembangunan pura - - - - -
khayangan, Palemahan dan
Pawongan
- Melalui pengaturan penduduk - - - - -
pendatang Desa Pekraman
memantu krama
Tamiu/Penduduk pendatang
- Melakukan penguatan ekonomi - - - - -
berbasis desa Pekraman (Pasar
Adat dan LPD)
- Pembangunan bidang Agama - - - - -
merupakan prioritas bagi
Kabupaten Jembrana
- Membantu Rehabilitasi Sad - - - - -
khayangan, Dang Khayangan,
Khayangan desa dan Khayangan
jagad
- Menata lingkungan agar sesuai - - - - -
dengan konsep Tri Hita Karana
- Meingkatkan Sradha dan Bhakti - - - - -
umat Hindu
- Menyusun dan melestarikan - - - - -
Purana Pura
- Mengamankan Pratima Pura - - - - -
- Mendirikan Hindu Centre - - - - -
- Memperkuat kerukunan hidup - - - - -
antar umat beragama
- Memelihara,Merevitalisasi seni - - - - -
Budaya Bali
- Merevitalisasi keberadaan - - - - -
majelis pertimbangan dan
pengembangan kebudayaan
(LISTIBYA)
- Memperkuat kelembagaan
tradisional kemasyarakatan guna
mengusung dan mengawal
pelestarian dan pengembangan
kebudayaan.
- Mengoptimalkan peran dan - - - - -
fungsi lembaga tradisional
penunjang kebudayaan daerah,
seperti: desa pakraman, banjar
dan berbagai sekaa.
- Meningkatkan kuantitas maupun
kualitas Pelestarian Nilai-Nilai
Budaya
- Mengoptimalkan pola kearsipan Persentase Instansi
Pemerintah yang
pengelolaan
kearsipan mengacu
30% 100%
kepada peraturan
perundang-
undangan(%)
Persentase instansi
pemerintah yang Program perbaikan system
30% 100%
menitipkan arsipnya administrasi kearsipan
di depo
Persentase instansi
Program penyelamatan dan
pemerintah yang
30% 100% pelestarian dokumen arsip
menitipkan arsipnya
daerah
di depo
Persentase instansi
Program pemeliharaan
pemerintah yang
30% 100% rutin/berkala sarana dan
menitipkan arsipnya
prasarana kearsipan
di depo
Persentase instansi Program peningkatan kualitas
50% 100%
pemerintah yang pelayanan informasi
mendapat
pembinaan
kearsipan(%)
Persentase instansi
pemerintah yang
Program peningkatan kualitas
mendapat Bintek 50% 100%
pelayanan informasi
kearsipan
kearsipan(%)
- Mengoptimalkan pengelolaan Persentase
55% 67% PERPUSTAKAAN
perpustakaan Pemustaka
Presentase
Program Pengembangan
peningkatan 100%
Budaya Baca dan Pembinaan
kunjungan ke 55% 3.918.510
Perpustakaan
perpustakaan umum orang
daerah
Persentase Program Peningkatan Sarana
Meningkatnya Prasarana Perpustakaan Umum
jumlah sarana dan Daerah
prasarana pada 50% 100%
perpustakaan umum
Kabupaten
Jembrana
Program Peningkatan Sarana
Prasarana Perpustakaan Umum
Daerah
KANTOR PPKB
Meningkatnya - Optimalisasi - Melaksanakan upaya-upaya Indeks
Cakupan Layanan Pengarusutamaan advokasi agar perempuan agar Pembangunan
Pemberdayaan gender dan anak . bisa mendapat hak warisan serta Gender
Perempuan, KB, hak “saling tegen”. Program Keserasian Kebijakan
tenaga kerja, 71 74 Peningkatan Kualitas Anak dan
transmigrasi, Perempuan
Administrasi
Kependudukan dan
pencatatan sipil.
- Melaksanakan upaya-upaya Prosenase
Program Penguatan
advokasi untuk mengurangi penyelesaian
Kelembagaan dan Kantor
stigma dan diskrimininasi pada pengaduan 85 90
Pengarusutamaan Gender dan PPKB
perempuan. perlindungan
Anak
perempuan dan
memiliki dokumen
kependudukan dan
ketersediaan
database
kependudukan(%)
Prosesntase
95 100
kepemilikan KTP
BKD
Meningkatnya - Meningkatkan tertib - Tertib dokumen kepegawaian Persentase ASN
pelayanan dokumen yang memenuhi
kepegawaian yang kepegawaian standar kompetensi 90 96
cepat, tepat dan dalam jabatan(%)
berkualitas
Persentase Program Peningkatan Disiplin
penanganan Aparatur
terhadap
90% 90% BKD
pelanggaran disiplin
ASN
- Meningkatkan upaya
pemberdayaan fakir miskin,
dan penyandang masalah
kesejahteraan sosial (PMKS).
BPMPD
3) Peningkatan - Menggiatkan empowering Persentase desa 60 90 Program Peningkatan
Pemberdayaan yakni ”memotivasi” warga tertib administrasi Keberdayaan Masyarakat
masyarakat dan masyarakat untuk sadar akan (%) Pedesaan
Partisipasi masalah yang dihadapi, sadar
Masyarakat. akan potensi yang dimiliki
untuk memecahkan masalah
tersebut, mampu melihat
alternatif yang dapat diambil
serta mampu memutuskan
alternatif pemecahan masalah.
- Meningkatkan kemampuan dan Persentase jumlah
kemandirian masyarakat dalam organisasi dan Program Pengembangan
86 92 BPMPD
Pembangunan Desa lembaga desa yang Lembaga Ekonomi Pedesaan
aktif(%)
- Membuka berbagai peluang Persentase lembaga
Program Peningkatan
kemajuan ekonomi masyarakat keuangan mikro di
85 90 Partisipasi Masyarakat dalam BPMPD
kelurahan dan desa
Membangun Desa
yang aktif(%)
- Meningkatkan peran Persentase
pemerintahan desa dan masyarakat yang Program Peningkatan Kapasitas
87 92 BPMPD
kelurahan dalam pemberdayaan ikut dalam Aparatur Pemerintah Desa
masyarakat. musrenbang(%)
4) Mengembangkan, - Pengembangan kepariwisataan Persentase aparatur
menata dan yang senergis dengan budaya desa yang
mempromosikan dan potensi daerah. kompeten(%) 88 93 BPMPD
obyek pariwisata
daerah.
DIKPORAPARBUD
- Pengembangan Destinasi Jumlah Wisatawan
Program Pengambangan
wisata baru seperti wisata agro, yang berkunjung
156.247 276.800 Pemasaran Pariwisata Dikporaparbud
wisata spiritual, wisata alam (orang)
dan wisata minat
- Pengembangan Pariwisata Cakupan Program Pengembangan
berkelajutan dengan Green Pengembangan 60 85 Destinasi Pariwisata Dikporaparbud
Tourism Destinasi Pariwisata
(%)
- Pengembangan Home Base Cakupan
Program Pengembangan
pariwisata menjadi wisata Pembinaan Usaha 10 50 Dikporaparbud
Kemitraan
pedesaan/wisata budaya Pariwisata (%)
- Pengembangan SDM
Pariwisata
DINAS PERINDAGKOP
Meningkatkan 1) Mendorong Peningkatan Daya Saing Persentase 29,68 36,00 1) Program penciptaan Perindagkop
Kewirausahaan Pengembangan Koperasi dan UMKM. peningkatan iklim usaha Usaha
bagi UMKM dan jumlah UMKM Kecil Menengahyang
Pemberdayaan yang memiliki konduksif
Koperasi dan legalitas usaha
UMKM yang
inovati dan
berdaya saing.
Meningkatkan 2). Penguatan Peningkatan Daya Saing Persentase 8,29 14,00 2) Program
Kewirausahaan Koperasi dan Koperasi dan UMKM. Peningkatan Pengembangan
bagi UMKM UMKM melalui Jumlah UMKM Kewirausahaan dan
peningkatan memiliki Keunggulan
kompetensi dan Kewirausahaan Kompetitif UKM
kualitas SDM,
Perindagkop
jaringan usaha,
perluasan aspek
permodalan dan
daya saing
produk koperasi
dan UMKM.
Meningkatkan 3). Penguatan 1) Peningkatan Daya Saing Persentase 1,57 25,57 Meningkatkan
Kewirausahaan Koperasi dan Koperasi dan UMKM. peningkatan Kewirausahaan bagi
bagi UMKM UMKM melalui Jumlah UMKM UMKM
peningkatan yang memiliki
kompetensi dan daya saing dan
Perindagkop
kualitas SDM, promosi
jaringan usaha,
perluasan aspek
permodalan dan
daya saing
produk koperasi
dan UMKM.
Meningkatkan Mendorong .Meningkatkan kesejahteraan Persentase 3,37 22,07 Program Peningkatan
kualitas Pengembangan masyarakat melalui koperasi peningkatan Kualitas Kelembagaan
kelembagaanko dan dan UMKM Jumlah Koperasi koperasi
perasi. Pemberdayaan aktif dan
Perindagkop
Koperasi dan berkualitas
UMKM yang
inovati dan
berdaya saing
BAPPEDA & PM
Jumlah
peningkatan Program Peningkatan
investor berskala 222 410 Promosi dan Kerjasama Bappeda & PM
nasional Investasi
(PMA/PMDN)
Jumlah
peningkatan nilai Program Peningkatan Iklim
investasi berskala 116M 170M Investasi dan Realisasi Bappeda & PM
nasional Investasi
(PMA/PMDN)
DINAS PERINDAGKOP
2) Mendorong 1) Pengembangan industri % Kontribusi 7,57 8,80 Mendorong produksivitas
produksivitas ungulan daerah yang lapangan usaha perindustrian.
perindustrian. potensial. Industri Perindagkop
pengolahan
terhadap PDRB
Meningkatkan Mendorong Melalui Pembangunan Industri 2,96 22,82 Program Pengembangan
Pertumbuhan produksivitas untuk memberikan dukungan Industri Kecil & Menengah
Persentase
IKM. perindustrian kebijakan dan bantuan untuk
Peningkatan Perindagkop
meningkatkan pertumbuhan dan
Jumlah IKM
perkembangan usaha Industri
terhadap kerusakan
lingkungan
DKPK
2) Peningkatan - Pengembangan pariwisata Jumlah luas Taman
Program perencanaan dan
pemanfaatan Hutan Raya hutan Raya(Ha) 0 1000 DKPK
pengembangan hutan
Taman Hutan raya
- Penanaman tanaman langka
terutama yang berguna untuk
upakara
PEKERJAAN UMUM
Meningkatnya 1) Penyesuaian - Mengembangkan jalan dan
ketersediaan kebutuhan sarana jembrana
Perumahan dan dan prasarana
Pemukiman,Infrastru infrastruktur.
ktur dasar, Program Peningkatan Sarana
2 Paket 2.294 M2 PU
transportasi, dan Prasarana Aparatur
komunikasi Persentase
informatika dengan Pembangunan
mempertimbangkan Sarana dan
tata ruang Prasarana Aparatur
- Mengembangkan prasarana dan Persentase
Program Pembangunan Jalan
sarana pengelolaan sumber pembangunan jalan 2 Bh 2 Bh PU
dan Jembatan
daya air. dan jembatan
- Mengembangkan dan Persentase
meningkatan Fungsi Jaringan peningkatan sistem
Prgram Pembangunan Saluran
Irigasi untuk Mendukung draenase dan 4 Paket 2.300 M’ PU
Drainase/Gorong-Gorong
Ketahanan Pangan dan pembangunan
kesejahteraan masyarakat trotoar
- Pengembangan prasarana dan
sarana publik yang memadai
guna memperluas dan Program
mendistribusikan pusat Proporsi Panjang 74,14 99,00 Rehabilitasi/Pemeliharaan PU
pertumbuhan ekonomi, agar Jaringan Jalan Jalan dan Jembatan
terjadi keseimbangan antara dalam Kondisi Baik
kecamatan. (%)
- Pembangunan infrastruktur Persentase
Program Pembangunan Sistem
pendukung pendidikan, pemetaan data jalan
941,023 Km 15,00 Informasi/Data Base Jalan dan PU
kesehatan,sandang, pangan, dan jembatan
Jembatan
papan, agama, kebudayaan,
HPL/HGB (%)
Rumah layak huni Program Pengembangan
(%) 90,99 94,49 Perumahan PU
kemacetan.
Persentase Program Pembangunan Sarana Dinas Perhubungan,
penurunan angka 0 0 Dan Prasarana Perhubungan Komunikasi Dan
kecelakaan(%) Informatika
Persentase Program Peningkatan Dinas Perhubungan,
penurunan angka 90 20.29 Pelayanan Angkutan Komunikasi Dan
kecelakaan(%) Informatika
Persentase Program Pengendalian Dan Dinas Perhubungan,
penurunan angka 90 20.35 Pengamanan Lalu Lintas Komunikasi Dan
kecelakaan(%) Informatika
Persentase Program Peningkatan Kelaikan Dinas Perhubungan,
penurunan angka 0 27.00 Pengoperasian Kendaraan Komunikasi Dan
kecelakaan(%) Bermotor Informatika
5) Mendorong - Mengupayakan Sistem Program Pengembangan
Persentase
pengembangan Informasi Manajemen Komunikasi ,Informasi Dan Dinas Perhubungan,
terpenuhinya
komunikasi dan Pemerintahan yang berbasis 90 20.83 Media Massa Komunikasi Dan
keterbukaan
informatika teknologi Informatika
informasi publik
informasi/komputerisasi.
- Meningkatkan dan Persentase Program Pengkajian Dan
Dinas Perhubungan,
mengembangkan kualitas terpenuhinya Penelitian Bidang Komunikasi
90 20.83 Komunikasi Dan
komunikasi, informasi serta keterbukaan Dan Informatika
Informatika
kerja sama dengan media masainformasi publik
Persentase
Dinas Perhubungan,
terpenuhinya
90 20 Komunikasi Dan
keterbukaan
Informatika
informasi publik
Persentase Program Kerjasama Informasi
Dinas Perhubungan,
pemanfaatan Dengan Mass Media
90 20 Komunikasi Dan
teknologi informasi
Informatika
dan komunikasi
BAPPEDA DAN PM
Meningkatkan 1) Mendorong - MengembangkanInovasi-inovasi Persentase Bappeda dan PM
sistem inovasi menguatnya sistem Daerah pelaksanaan
daerah (SIDa) inovasi daerah kegiatan koordinasi
melalui membangun (SIDa) dan pengembangan Program Sistem Inovasi
jiwa entrepreneur sistem inovasi - 100% Daerah (SIDa)
masyarakat berbasis daerah (SIDa) dlm
Research dan 1 tahun
pengembangan
IPTEK
aparatur
Persentase 100 100
Program Peningkatan Disiplin Kantor Camat
peningkatan disiplin
Aparatur Melaya
aparatur
Persentase 100 100
Program Pembinaan Kantor Camat
pembinaan
Masyarakat Melaya
masyarakat
Persentase Evaluasi 100 100 Program Peningkatan Aparatur Kantor Camat
Rancangan Pemerintah Desa Melaya
Terdatanya UMKM 100 100 Program Peningkatan Kantor Camat
di Kecamatan Pelayanan Perijinan Umum Melaya
KECAMATAN NEGARA
Presentase 95 Program Pelayanan
Pelayanan Administrasi Perkantoran Kantor Camat
95
Administrasi Negara
Peerkantoran
Persentase
terlaksananya
program Program Peningkatan Sarana Kantor Camat
90%
peningkatan sarana dan dan Prasarana Aparatur Negar
dan prasarana
aparatur
Persentase
Program Peningkatan Disiplin Kantor Camat
peningkatan disiplin 90
Aparatur Negar
aparatur
Persentase 95 95
Program Pembinaan Kantor Camat
pembinaan
Masyarakat Negar
masyarakat
Persentase 95 95
terlaksananya
Program peningkatan Kantor Camat
program
pelayanan perijinan Negar
peningkatan
pelayanan perijinan
Persentase 90
terlaksananya
ProgramPeningkatan
program Kantor Camat
90 Kapasistas Aparatur
peningkatan Negar
Pemerintah desa
kapasitas aparatur
pemerintah desa
KECAMATAN JEMBRANA
9) Mendorong - Menetapkan SOP penyusunan Cakupan Persentase 10 60 Program Penataan Peraturan SETDA
meningkatnya peraturan perundang-undangan peningkatan Perundang-Undangan Bag. Hukum dan
kualitas dan pengharmonisasian HAM
kuantitas penyusunan produk
penyusunan hukum daerah,
peraturan peningkatan
perundang- ketaatan hukum
undangan masyarakat dan
fasilitasi masalah
hukum dan HAM
daerah
Persentase Notisi
Review laporan
keuangan/LKPD
100 100 INSPEKTORAT
yang ditindaklanjuti
oleh SKPD dan
SKPKD
Persentase
rekomendasi hasil
pemeriksaan yang 81 85 INSPEKTORAT
tuntas
ditindaklanjuti
Meningkatnya 1) Mendorong - Penguatan partisipasi pemangku Program Kerjasama
ketersediaan ketersediaan kepentingan Persentase Jml Pembangunan
Dokumen dokumen kerjasama dengan Bappeda & PM
Perencanaan dan perencanaan dunia usaha/
data lembaga
2) Mendorong - Penetapan dokumen perencanaan
kerjasama tepat waktu
kabupaten,
Program Perencanaan
provinsi dan Cakupan dokumen
8 dok 2 dok Pengembangan kota kota Bappeda & PM
pusat perencanaan
menengah dan besar
penyusunan pengembangan kota
dokumen kota menengah dan
perencanaan besar
- Meningkatkan kualitas data Persentase
pendukung perencanaan daerah pengingkatan
kualitas Program Peningkatan Kapasitas
kelembagaan Kelembagaan Perencanaan Bappeda & PM
perencanaan Pembangunan Daerah
pembangunan
daerah
Mendorong - Meningkatkan kualitas data Persentase Jml
ketersediaan data pendukung perencanaan daerah Perda tentang Program perencanaan
Bappeda & PM
untuk perencanaan perencanaan dan pembangunan daerah
pembangunan keuangan daerah
Meningkanya 1) Meningkatkan - Mewujudkan ketentraman, Cakupan Dokumen
ketenteraman, ketenteraman, kedamaian, kenyamanan dan perencanaan Program perencanaan
ketertiban umum kerukunan hidup bermasyarakat 10 2 Bappeda & PM
ketertiban umum, pembangunan pembangunan ekonomi
pelindungan dalam kemajemukan, serta ekonomi
BAB VIII
INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI
KEBUTUHAN PENDANAAN RPJMD KABUPATEN JEMBRANA
Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan yang tidak berkaitan dengan Pelayanan
Dasar.
Pembagian urusan pemerintahan konkuren antara Pemerintah Pusat dan
Daerah provinsi serta Daerah kabupaten/kota didasarkan pada prinsip akuntabilitas,
efisiensi, dan eksternalitas, serta kepentingan strategis nasional.
Berdasarkan prinsip kriteria Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
Pemerintah Pusat adalah:
a) Urusan Pemerintahan yang lokasinya lintas Daerah provinsi atau lintas negara;
b) Urusan Pemerintahan yang penggunanya lintas Daerah provinsi atau lintas
negara;
c) Urusan Pemerintahan yang manfaat atau dampak negatifnya lintas Daerah
provinsi atau lintas negara;
d) Urusan Pemerintahan yang penggunaan sumber dayanya lebih efisien apabila
dilakukan oleh Pemerintah Pusat; dan/atau
e) Urusan Pemerintahan yang peranannya strategis bagi kepentingan nasional.
2) pariwisata;
3) pertanian;
4) kehutanan;
5) energi dan sumber daya mineral;
6) perdagangan;
7) perindustrian; dan
8) transmigrasi.
Pemilihan program prioritas didasarkan pada Peraturan Perundang-undangan
yang berlaku memperhatikan lampiran Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014.
Gambar 8.1
Kedudukan Dokumen Perencanaan Pembangunan dan Penganggaran
Keuangan Daerah di Provinsi Bali
R P J P A
BAPPED R PJ M
PRO V. B AL I
N a si on al N a si o na l RK P
R PJ P RPJM R A PB D
P r ov in si P ro vins i RKP D
R en s tra RK A – R i n ci an
S KP D R en j a S K P D S KP D AP BD
Provinsi Bali tidak seperti provinsi lain di Indonesia yang memiliki sumber
daya alam yang potensial seperti pertambangan dan hutan, sehingga pembangunan
di bidang ekonomi, Provinsi Bali bertumpu pada tiga sektor unggulan yaitu:
Gambar 8.2
Sektor Unggulan dalam Ekonomi, Provinsi Bali
Gambar 8.3
Pencapaian “Nawacita” Melalui Kebijakan Perencanaan Pembangunan
Jangka Menengah Daerah
Tabel 8.1
Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai
Kebutuhan Pendanaan RPJMD Kabupaten Jembrana
APK SMA/SMK
110,00 111,00 112,00 113,00 114,00 115,00 116,00
(%)
APM SMA/SMK
80,19 80,25 80,40 80,50 80,60 80,70 80,75
(%)
DO SMA/SMK
0,24 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
(%)
PERUMAHAN
RAKYAT DAN
1 04
KAWASAN
PEMUKIMAN
Program
10.865.000.000,0
1 Pengembangan Rumahlayakhun 90,99 91,69 9.693.890.000,00 92,39 12.735.000.000,00 93,09 11.700.000.000,00 93,79 11.750.410.000,00 94,49 10.150.000.000,00 94,49
0
PU
Perumahan i (%)
Program Lingkungan
2
Sehat Perumahan
Rumahtanggabe 91,29 92,99 2.324.260.000,00 94,69 1.757.460.000,00 96,39 2.779.370.000,00 98,89 3.744.233.000,00 100 5.000.000.000,00 100 5.500.000.000,00 PU
rsanitasi (%)
Program Prosentaseterwuju
3 PemberdayaanKomuni dnyafasilitasidansa - - - 19 Desa 115.000.000,00 20 Desa 178.590.000,00 16 Desa 159.420.000,00 6 Desa 159.420.000,00 6 Desa 175.362.000,00 PU
tasPerumahan ranapermukiman
KETENTERAMAN,
1 07
KETERTIBAN
1 14 TENAGA KERJA
Program Peningkatan Tingkat 2,95 2,95 850.000.000 2,75 935.000.000 2,65 1.028.500.000 2,55 1.131.350.000 2,45 1.244.485.000 2,35 1.368.933.500 Dinas Kesos
Kwalitas dan Pengangguran Nakertrans
Produktifitas Tenaga terbuka
Kerja
Program Peningkatan Cakupan tenaga 50 55 261.291.500 57 287.420.650 60 316.162.715 62 347.778.986 65 382.556.885 67 420.812.573 Dinas Kesos
kesempatan kerja kerja yang Nakertrans
berkompeten
Program Perlindungan Cakupan 5 4 162.893.500 3 179.182.850 3 197.101.135 2 216.811.248 2 238.492.373 2 262.341.610 Dinas Kesos
dan Pengembangan perlindungan Nakertrans
Lembaga Ketenaga lembaga ketenaga
Kerjaan kerjaan
PEMBERDAYAAN Indeks
PEREMPUAN DAN Pembangunan Kantor
1 11 71 71,5 - 72 - 72,5 - 73 - 73,5 - 74 -
PERLINDUNGAN Gender PPKB
ANAK
Peningkatan
pengelolaan sistem
KETAHANAN
ketahanan pangan 60 65 764.707.600 67 836.408.300 70 927.032.430 75 1.019.736.073 80 1.121.708.979 85 1.233.881.490 BPMPD
PANGAN
berbasis keluarga
(%)
Persentase
Program Peningkatan terpenuhinya
88 88 217.457.000 90 658.144.000 91 733.984.900 93 817.409.890 95 909.176.879 97 1.010.121.617 BPMPD
Ketahanan Pangan bahan pangan
masyarakat (%)
Program Persentase
Pengembangan dan terpenuhinya
88 88 13.187.600 90 14.506.300 92 15.956.000 95 17.552.000 96 19.307.000 97 21.238.762 BPMPD
pemantapan bahan pangan
Kelembagaan masyarakat (%)
skor pola pangan
Progran Diversivikasi
harapan tingkat 71,8 87,8 534.063.000 88 163.758.000 89 177.091.530 90 184.774.183 91 193.225.100 92 202.521.111 BPMPD
Pangan dan Gizi
konsumsi(%)
Program Peningkatan Tersedianya 73.000 74.460 75.950 77.371
70.079 ton 70.079 ton 71.480
Ketahanan Pangan Pangan Utama 5.909.936.000,- 7.673.390.000 ton 8.577.256.000 ton 9.434.169.000 ton 10.377.500.000 ton 11.415.295.000 Dinas PPP
GKG GKG ton GKG
Pertanian/ Perkebunan GKG GKG GKG GKG
PERTANAHAN
Terpenuhinya
Program Pelayanan
pelayanan
1 08 01 administrasi 100% 100% 468.183.395 100% 470.000.000 100% 475.000.000 100% 480.000.000 100% 485.000.000 100% 490.000.000 LHKP
adminintrasi
perkantoran
perkantoran
Presentase
Program peningkatan terpeliharanya
1 08 02 sarana dan prasarana secara 70% 70% 3.313.835.000 75% 175.000.000 80% 225.000.000 85% 230.000.000 90% 240.000.000 95% 250.000.000 LHKP
aparatur rutin/berkala
dinas/operasional
Tersedianya
Program Peningkatan
1 08 03 Pakaian Kerja 100% 100% 61.250.000 100% 65.000.000 100% 67.000.000 100% 70.000.000 100% 75.000.000 100% 80.000.000 LHKP
Disiplin Aparatur
Lapangan
Program
Persentase
Pengembangan Kinerja
1 08 15 Tingkat layanan 55% 55% 2.406.000.000 60% 5.800.000.000 65% 6.300.000.000 70% 6.600.000.000 75% 7.000.000.000 80% 7.500.000.000 LHKP
Pengelolaan
persampahan
Persampahan
Tingkat ketaatan
Program Pengendalian
perusahaan yang
1 08 16 Pencemaran dan 60% 65% 300.000.000 70% 350.000.000 75% 375.000.000 80% 400.000.000 80% 450.000.000 85% 475.000.000 LHKP
memiliki Dampak
Perusakan Lingkungan
Lingkungan
Program Peningkatan
Tingkat Dokumen
Peningkatan Kualitas 6 6 6 6 8
yang memuat 6
1 08 19 dan Akses Informasi 4 Dokumen 241.000.000 dokume 250.000.000 dokume 300.00.000 dokume 300.000.000 dokume 300.000.000 dokume 500.000.000 LHKP
informasi dokumen
Sumber Daya Alam dan n n n n n
Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
Persentase Luas
Program Pengelolaan
1 08 24 Ruang Terbuka 23% 23% 9.043.000.000 25% 26.000.000.000 26% 21.000.000.000 27% 21.000.000.000 28% 9.500.000.000 30% 10.000.000.000 LHKP
Ruang Terbuka Hijau
Hijau
Prosesntase
95 95 96 97 98 99 100
kepemilikan KTP
Cakupan sasaran
PUS menjadi
Program Keluarga Kantor
peserta KB Aktif 79,99 % 79,99 % 26.925.000 80% 53.925.000 81 % 58,925.000 82 % 43.925.000 83 % 47..925.000 84 % 51..925.000
Berencana PPKB
Cakupan
Program Promosi Kesertaan ber KB
Kantor
Kesehta IBu, bayi dan bagi kelompok 92,50 % 92,50% - 93% 97.494..000 93,50% 106.394.000 94% 116.394..000 94,50% 127..594.000 95% 139.594..000
PPKB
anak melalui kelompok Tribina dan
UPPKS
Prroram pengembangan Cakupan sekolah
pusat pelayanan yang mempunyai Kantor
39,19 39,19 - 60,87 20.494.000 69,32 22.394.000 80,43 24..494.000 91,31 26..594.000 100 28..694.000
informasi dan konseling PIK Remaja PPKB
KRR
Program Rata-rata jumlah
Pengembangan Bahan anak perkeluarga
Informasi tentang Kantor
1,8 % 1,8 % 487.998.000 1,7 % 487.998.000 1,6 % 502.998.000 1,6 % 552.998.000 1,6% 602.998.000 1,6 % 632.998.000
Pengasuhan dan PPKB
Pembinaan Tumbuh
Kembang Anak
1 07 PERHUBUNGAN
Persentase
Dinas
ProgramPembangunanP cakupanpeningkat
5.001.006.525,00 Perhubungan,
rasarana dan anpembangunanpr 0% 1,50% 3.419.928.398,000 2,20% 5.000.000.000,000 33,45% 5.000.965.000,000 20,95% 5.000.812.500,000 20,95% 5.000.911.750,000 20,95%
0 komunikasi dan
FasilitasPerhubungan asaranadanfasilitas
Infomatika
perhubungan
ProgramRehabilitasi Persentasecakupan Dinas
dan peningkatanrehabil 38% 56% 676.092,66 42% 773.701,93 32% 937.976,21 34% 645.773,83 40% 771.351,22 43% 878.986,34 Perhubungan,
PemeliharaanPrasarana itasidanpemelihara komunikasi dan
KEPEMUDAAN
1 18
DAN OLAHRAGA
Persentase
Peningkatan Peran
1 18 16 Meningkatnya 10 10 5.500.000.000,00 10 6.050.000.000,00 15 6.700.000.000,00 20 7.400.000.000,00 25 8.000.000.000,00 30 8.750.000.000,00 Dikporaparbud
Serta Kepemudaan
peran pemuda (%)
Persentase
Pembinaan dan
Meningkatnya
1 18 20 Pemasyaraktan 10 10 2.300.000.000,00 15 2.500.000.000,00 15 2.800.000.000,00 20 3.000.000.000,00 20 3.400.000.000,00 30 3.700.000.000,00 Dikporaparbud
jumlah peserta
Olahraga
olahraga(%)
Program Peningkatan Persentase
1 18 21 10 10 250.000.000,00 15 312.500.000,00 15 350.000.000,00 15 400.000.000,00 20 450.000.000,00 25 500.000.000,00 Dikporaparbud
Sarana dan Prasarana meningkatnya
Persentase Instansi
Pemerintah yang
pengelolaan
Kepala Kantor
kearsipan mengacu
PerpustakaKep
kepada peraturan
1 24 KEARSIPAN 30% 40% 45.468.400 50% 52.729.000 60% 108.741.000 70% 119.614.000 90% 131.776.000 100% 145.253.000 ala Kantor
perundang-
Perpustakaan
undangan(%)
Dan Arsip
Persentase instansi
pemerintah yang
Program Perbaikan Kepala Kantor
menitipkan
Sistem Administrasi 30% 40% 6.000.000 50% 6.600.000 60% 57.000.000 70% 62.000.000 80% 68.000.000 100% 75.000.000 Perpustakaan
arsipnya di depo
Kearsipan Dan Arsip
Persentase
Program Peningkatan meningkatnya
Produksi Pertanian/ Produksi Tanaman 5% 5% 915.350.000 5% 1.006.885.000 5% 1.107.573.000 5% 1.218.492.000 5% 1.340.250.000 5% 1.474.275.000 Dinas PPP
Perkebunan Pertanian/Perkebu
nan
Persentase
Program Pemberdayaan meningkatnya
Penyuluh pengetahuan dan
2% 2% 135.000.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Dinas PPP
Pertanian/Perkebunan ketrampilan
Lapangan penyuluh
Cakupan
Program Pencegahan pencegahan dan
dan Penanggulangan penanggulangan 60 % 60 % 232.580.000 64 % 255.900.000 68 % 285.000.000 72 % 310.000.000 76 % 340.500.000 80 % 374.500.000 Dinas PPP
Penyakit Ternak penyakit ternak
Persentase
meningkatnya
Program Peningkatan populasi dan
40 % 40 % 1.885.335.000 45 % 2.062.500.000 50 % 2.200.000.000 55 % 2.450.000.000 60 % 2.700.000.000 65 % 2.800.000.000 Dinas PPP
Produksi Hasil Ternak produksi hasil
peternkan
Persentase
Program peningkatan peningkatan
pemasaran hasil pemasaran hasil 10 % 150.000.000 10 % 165.000.000 10 % 180.000.000 10 % 200.000.000 10 % 220.000.000 Dinas PPP
produksi peternakan produksi
peternakan
Meningkatnya
Program Peningkatan kelompok petani
Penerapan Teknologi yang menerapkan 28,67 % 28,67 % 15.000.000 31 % 50.000.000 34 % 60.000.000 36 % 70.000.000 38 % 80.000.000 40 % 90.000.000 Dinas PPP
Peternakan teknologi
peternakan
2 02 KEHUTANAN
Program perencanaan Jumlah luas
dan pengembangan Taman hutan 0 0 0 1000 100.000.000 1000 115.000.000 1000 132.250.000 1000 152.088.00 1000 174.901 DKPK
hutan Raya(Ha)
ENERGI DAN
2 03 SUMBER DAYA
MINERAL
Prosentase
Program Pembinaan
Pengendalian
1 dan Pengawasan 18,70 34,95 367.720.000,00 51,12 877.720.000,00 67,45 927.720.000,00 83,75 1.027.720.000,00 100 777.720.000,00 100 837.720.000,00 PU
bidang
Bidang Pertambangan
pertambangan
Program Prosentaseterwuju
PengawasandanPenertib dnyapengendalianr
2 - 20 % 139.700.000,00 22 % 177.000.000,00 24 % 194.700.000,00 26 % 214.170.000,00 28 % 235.590.000,00 30 % 259.150.000,00 PU
anKegiatan Rakyat akyatterhadapkeru
Yang sakanlingkungan
Persentase Alat
UTTP yang di 1.304 48 50 60 65 70 75
tera/tera ulang.
Program Persentase
Dinas
Peningkatandanpengem Peningkatan Nilai 221.832.284.250 5 100.000.000 6,58 125.000.000 7,10 150.000.000 7,26 250.000.000 8,15 275.000.000 8,68 300.000.000
Perindagkop
banganEkspor Ekspor
Program Peningkatan Persentase
Efisiensi Perdagangan Peningkatan Dinas
2 07 18 16,67 6.000.000.000 0,11 37.000.000.000 0,11 6.000.000.000 0,11 6.000.000.000 0,11 6.000.000.000 0,11 6.000.000.000
Dalam Negeri Pasilitas Perindagkop
Perdagangan.
Persentase
Peningkatan
1.784 11,49 10 7 5 8 6
Legalitas Usaha
Perdagngan
Persentase 10 10 10 10 10 10 10 10
Fluktuasi Harga
Barang Kebutuhan
Bahan Pokok.
(kurang dari…%)
Program Pembinaan Persentase
Pedagang Kaki Lima Peningkatan
dan Asongan Pembinaan PKL Dinas
154 1,62 28.825.000 1,95 60.000.000 2,27 75.000.000 2,60 100.000.000 3,25 125.000.000 3,57 200.000.000
dan Asongan Perindagkop
Tingkat kesesuaian
RKPD, RPJMD,
Program perencanaan RPJPD dengan
1 06 21 99% 99% 772.402.500 99% 900.000.000 99% 925.000.000 99% 950.000.000 99% 975.000.000 99,50% 1.000.000.000 Bappeda & PM
pembangunan daerah RPJPD dan
RPJMD Provinsi
serta RPJMN
Persentase pagu
belanja langsung
yang
Bappeda & PM
mengakomodir 42% 45% 312.108.400 50% 350.000.000 55% 375.000.000 60% 400.000.000 65% 425.000.000 70% 450.000.000
usulan masyarakat
melalui
musrenbang
Persentase
kesesuaian
pelaksanaan
Bappeda & PM
program 99% 99% 282.702.600 99% 300.000.000 99% 325.000.000 99% 350.000.000 99% 375.000.000 99% 400.000.000
pembangunan
dengan
perencanaan
Persentase
ketersediaan data
dan informasi
Program perencanaan pembangunan Bappeda & PM
1 06 22 56 % 60 % 398.409.000 62 % 400.000.000 65% 410.000.000 67 % 420.000.000 70 % 430.000.000 72% 450.000.000
pembangunan ekonomi hasil
pengumpulan/upda
ting, koordinasi,
monitoring,
INSPEKTORAT
Program Peningkatan Persentase SKPD
Sistem Pengawasan yang mendapat
1 20 20 internal dan nilai >CC hasil 80 80 41.475.000 83 42.475.000 85 43.500.000 87 43.500.000 88 44.500.000 90 45.000.000 INSPEKTORAT
pengendalian Kebijakan penilaian
Kepala Daerah Inspektorat
Persentase Notisi
Review laporan
keuangan/LKPD
yang 100 100 24.005.000 100 25.000.000 100 25.500.000 100 25.500.000 100 26.000.000 100 26.000.000 INSPEKTORAT
ditindaklanjuti
oleh SKPD dan
SKPKD
Persentase
rekomendasi hasil
pemeriksaan yang 81 81 124.600.000 82 124.600.000 82 125.000.000 83 125.500.000 84 126.000.000 90 126.000.000 INSPEKTORAT
tuntas
ditindaklanjuti
Persentase
organisasi
KESATUAN
kemasyarakatan
BANGSA DAN Kantor Kesbang
1 19 yang aktif dalam 70 75 80 85 90 92 95
POLITIK DALAM Pol
penguatan
NEGERI
persatuan dan
kesatuan bangsa
Jumlah laporan Kantor Kesbang
Program Pemeliharaan
dari anggota Pol
Kantrantibmas dan
1 19 15 Kominda tentang 80 80 283.100.000 80 283.100.000 80 283.100.000 80 283100.000 80 283.100.000 80 283.100.000
Pencegahan Tindak
IPOLEKSOSBUD
Kriminal
Kali
1 19 16 Program Persentase 70 70 41.191.500 70 41.191.500 70 41.191.500 70 41.191.500 70 41.191.500 70 41.191.500 Kantor Kesbang
Persentase
terlaksananya
Program Peningkatan
program Kantor Camat
Sarana dan dan 100 100 472.290.000,00 100 404.290.000,00 100 444.719.000,00 100% 489.190.900,00 100 538.109.990,00 100 591.920.989,00
peningkatan sarana Melaya
Prasarana Aparatur
dan prasarana
aparatur
PENANGGULANGA
N BENCANA
Persentase
Program Pencegahan
pencegahan dini
Dini dan
dan 60 60 60.373.500 60 63.392.175 60 66.561.783,75 60 69.889.872,94 60 73.384.366,59 60 77.053.584,92 Kantor Satpol PP
Penanggulangan
penanggulangan
Bencana alam
bencana alam
PERIJINAN
Indek Kepuasan
Program Peningkatan
Masyarakat atas
1 20 29 Pelayanan Umum 77,99 74,05 236,222,500 74,06 259,844,500 74,07 285,829,000 74,08 314,412,,000 74,009 345,853,500 74,10 380,438,500 KPPT
pelayanan
Perijinan
perijinan
BAB IX
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Gambar 9.1
Mekanisme Penetapan IKU
Indikator
Kinerja Kunci
(IKK)
Standar
Pelayanan
Minimal IKU
(SPM)
Indikator
Kinerja
Mandiri
Daerah, dan Angka Putus Sekolah. Ilustrasi Kinerja dan Indikator Kinerja Serta Target
Kinerja
Contoh:
• Jumlah jasa/kegiatan yang direncanakan
Jumlah orang yang diimunisasi/vaksinasi;
Jumlah permohonan yang diselesaikan;
Jumlah pelatihan/peserta pelatihan.
• Jumlah barang yang akan dibeli/dihasilkan
Jumlah pupuk/obat/bibit yang dibeli;
Jumlah volume gedung yang dibangun
panjang jembatan yang dibangun;
Meter panjang jalan yang dibangun/direhab.
Hasil (Outcome) “Apa yang ingin dicapai” adalahManfaat yang diperoleh
dari jangka menengah untuk beneficiaries tertentu sebagai hasil dari output.
Pengukuran indikator outcome seringkali rancu dengan pengukuran indikator
keluaran (output). Indikator outcome lebih utama daripada sekedar output, walaupun
produk telah berhasil dicapai dengan baik, belum tentu outcome dari kegiatan
tersebut telah tercapai. Outcome menggambarkan tingkat pencapaian atas hasil lebih
tinggi yang mungkin menyangkut kepentingan banyak pihak
Contoh:
- Peningkatan langsung hal-hal yang positif:
Cakupan kunjungan Ibu hamil K4
Kunjungan wisata
Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal
Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk
- Penurunan langsung hal-hal negatif:
Prevalensi gizi buruk
Contoh:
- Peningkatan hal yang positif :
Laju pertumbuhan ekonomi.
- Penurunan hal yang negatif:
Angka kemiskinan.
Tingkat Pengangguran Terbuka.
Syarat-syarat indikator kinerja; spesifik dan jelas, dapat diukur secara
obyektif, relevan, dapat dicapai, penting, dan menunjukkan keberhasilan, fleksibel dan
sensitif terhadap perubahan, dan efektif.Penetapan Indikator kinerja Daerah terhadap
Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Jembrana
disajikan pada tabel 9.1.
Tabel 9.1
Penetapan Indikator Kinerja Daerah
Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan PemerintahanKabupaten Jembrana
6 Persentase Penduduk Dibawah Garis Kemiskinan 3.95 3,90-3,82 3,86-3,78 3,83-3,75 3,79-3,71 3,75 - 3,68 3,75 - 3,68 Bappeda dan PM
7 Angka Kriminalitas 21.00 15.00 14.00 13.00 12.00 10.00 10.00 Bappeda dan PM
APK SMA/SMK (%) 110,00 111,00 112,00 113,00 114,00 115,00 116,00
APM SMA/SMK (%) 80,19 80,25 80,40 80,50 80,60 80,70 80,75
DO SMA/SMK (%) 0,24 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Cakupan Pengembangan Obat Bahan Asli Indonesia 1 kali 1 kali 2 kali 2 kali 1 kali 3 kali 4 kali DinasKesehatan
Persentase Jumlah Desa/ Kelurahan Siaga Aktif(%) 70 70 75 85 90 95 95 DinasKesehatan
Persentase Penurunan Gizi Buruk ( %) 0,01 0,5 0.5 0,45 0,40 0.35 0,30 DinasKesehatan
Vakupan pengembangan lingkungan sehat 60 60 65 70 75 80 85 DinasKesehatan
Persentase cakupan pelayanan kasus penyakit menular dan
80 80 80 85 85 90 90 DinasKesehatan
tidak menular
Cakupan standar pelayanan kesehatan 80 80 80 80 85 90 90 DinasKesehatan
Persentase Desa Kelurahan UCI(%) 100 100 100 100 100 100 100
Persentase masyarakat yang terlayani(%) 100 100 100 100 100 100 100 RSU Negara
Persentase Sarana dan Prasarana Rumah sakit yang diadakan - - - - - - - RSU Negara
Persentase pelayanan kesehatan BLUD(%) 90 90 91 92 93 94 94 RSU Negara
Cakupan peningkatan sarana dan prasarana puskesmas dan
80 80 80 85 85 90 90 DinasKesehatan
puskesmas pembantu
Cakupan jaminan kesehatan masyarakat 0 0 60 65 70 75 80 DinasKesehatan
Persentase Cakupan Pelayanan Kesehatan Lansia(%) 50 50 65 65 70 75 80 DinasKesehatan
Cakupan Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan
10 kali 10 kali 15 kali 25 kali 30 kali 40 kali 42 kali DinasKesehatan
Makanan(kali)
menurunnya angka kematian ibu dan angka kematian
bayi/balita 70 70 75 80 85 90 95 DinasKesehatan
6 SOSIAL
Angka kemiskinan 3,8 3,7 3,6 3,5 3,4 3,3 3,2
Persentase menurunnya Angka PMKS(%) 3,5 0,1 0,1 0,2 0,2 0,3 0,3 Dinas Kesos Nakertrans
Persentase menurunnya Angka PMKS(%) 3,5 0,1 0,1 0,2 0,2 0,3 0,3 Dinas Kesos Nakertrans
Persentase capaian pemberdayaan lembaga kesejahteraan 60 62 64 66 68 70 72 Dinas Kesos Nakertrans
sosial
7 TENAGA KERJA
Tingkat Pengangguran terbuka 2,95 2,95 2,75 2,65 2,55 2,45 2,35 Dinas Kesos Nakertrans
Cakupan tenaga kerja yang berkompeten 50 55 57 60 62 65 67 Dinas Kesos Nakertrans
Cakupan perlindungan lembaga ketenaga kerjaan 5 4 3 3 2 2 2 Dinas Kesos Nakertrans
8 PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan 85% 85% 86% 87% 88% 89% 90% Kantor PPKB
Jumlah bahasa dan sastra yang tergali yang terkait dengan Kantor Perpustakaan Dan
0 0 2 2 2 2 2
naskah kuno Arsip
24 KEARSIPAN
Persentase instansi pemerintah yang pengelolaan kearsipan Kantor Perpustakaan Dan
30 40 50 60 70 90 100
mengacu kepada peraturan perundang-undangan(%) Arsip
Persentase instansi pemerintah yang menitipkan arsipnya di Kantor Perpustakaan Dan
30 40 50 60 70 90 100
depo Arsip
Persentase instansi pemerintah yang menitipkan arsipnya di Kantor Perpustakaan Dan
30 40 50 60 70 90 100
depo Arsip
Persentase instansi pemerintah yang mendapat pembinaan Kantor Perpustakaan Dan
50 60 70 80 90 95 100
kearsipan(%) Arsip
Persentase Pegawai dilingkungan Pemkab yang mendapat Kantor Perpustakaan Dan
50 60 70 80 90 95 100
bintek kearsipan Arsip
25 PERIKANAN DAN KELAUTAN
Jumlah kawasan konservasi perairan (kawasan) 2 1 1 1 1 1 1 DKPK
Persentase cakupan pengawasan Pengawasan dan
90 91 95 96 97 97 97 DKPK
Pengendalian Sumber Daya Kelautan
Persentase cakupan bina kelompok nelayan 20 20 30 40 50 60 70
Persentase Produksi Perikanan budidaya 90 90,73 90,81 91,74 92,84 93,89 95,10 DKPK
Persentase Produksi perikanan perikanan tangkap 80 88,04 89,59 91,20 94,63 97,18 97,93 DKPK
Persentase Cakupan Bina kelompok nelayan 60 60 65 70 75 80 85 DKPK
37 SEKRETARIAT DPRD
Persentase Meningkatnya Kapasitas Lembaga Perwakilan
90 90 90 90 90 90 90 Sekret. DPRD
Rakyat Daerah
Persentase Meningkatnya Kapasitas Lembaga Perwakilan
90 90 90 90 90 90 90 Sekret. DPRD
Rakyat Daerah
38 SEKRETARIAT DAERAH
Cakupan Persentase peningkatan pengharmonisasian
penyusunan produk hukum daerah, peningkatan ketaatan SETDA
10 10 20 30 40 50 60
hukum masyarakat dan fasilitasi masalah hukum dan HAM Bag. Hukum dan HAM
39 INSPEKTORAT
Persentase SKPD yang mendapat nilai >CC hasil penilaian
80 80 83 85 87 88 90 INSPEKTORAT
Inspektorat
Persentase Notisi Review laporan keuangan/LKPD yang
100 100 100 100 100 100 100 INSPEKTORAT
ditindaklanjuti oleh SKPD dan SKPKD
Persentase rekomendasi hasil pemeriksaan yang tuntas
81 81 82 82 83 84 90 INSPEKTORAT
ditindaklanjuti
40 KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI
Persentase organisasi kemasyarakatan yang aktif dalam
70 75 80 85 90 92 95 Kantor Kesbang Pol
penguatan persatuan dan kesatuan bangsa
Jumlah laporan dari anggota Kominda tentang 80 80 80 80 80 80 80 Kantor Kesbang Pol
IPOLEKSOSBUD
Kali
Persentase organisasi siswa tingkat SMA Sederajat yang 70 70 70 70 70 70 70 Kantor Kesbang Pol
mendapat pemahaman tentang nasionalisme
Jumlah rapat dan sosialisasi dan penanganan konflik sosial 80 80 80 80 80 80 80 Kantor Kesbang Pol
Persentase masyarakat yang menggunakan hak pilihnya 70 70 70 70 70 70 70 Kantor Kesbang Pol
dalam pemilu
Persentase ormas yang mendapat pendidikan politik 70 70 70 70 70 70 70 Kantor Kesbang Pol
kebangsaan
41 KECAMATAN MENDOYO
43 KECAMATAN MELAYA
Persentase pelayanan perkantoran
100 100 100 100 100 100 100 Kantor Camat Melaya
BAB X
PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
Pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan yang perlu dirumuskan dalam bagian
ini antara lain :
10.1 Pedoman Transisi :
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Jembrana Tahun 2016-2021 Wajib digunakan sebagai pedoman dalam
menyusun rencana kerja Pemerintah Daerah (RKPD) pada Tahun 2022,
sebagaimana amanat Pasal 263 Ayat (3) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah.
Hal ini penting untuk menjaga kesinambungan pembangunan dan mengisi
kekosongan RKPD setelah RPJMD berakhir.
Pedoman transisi dimaksud antara lain bertujuan menyelesaikan masalah-
masalah pembangunan yang belum seluruhnya tertangani sampai dengan akhir
periode RPJMD dan masalah-masalah pembangunan yang akan dihadapi dalam
tahun pertama masa pemerintahan baru.
Selanjutnya RKPD masa transisi merupakan tahun pertama dan bagian yang
tidak terpisahkan dari RPJMD dari Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
terpilih hasil Pemilukada pada periode berikutnya.
10.2 Kaidah Pelaksanaan :
RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program kepala daerah
dan wakil kepala daerah terpilih merupakan pedoman bagi setiap kepala SKPD
menyusun Renstra SKPD dan pedoman untuk menyusun RKPD.
Sehubungan dengan hal tersebut dalam bagian ini, perlu dirumuskan kaidah-
kaidah pelaksanaan sebagai berikut :
1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Jembrana Tahun 2016-2021 menjadi pedoman penyusunan RKPD setiap
tahun mulai Tahun 2016-2021 sesuai dengan amanat pasal 17 Ayat (2)
Peraturan Pemerintah Tahun 2008;
2. Bupati Jembrana menyebarluaskan Peraturan Daerah tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Jembrana
Tahun 2016-2021;
3. Bappeda melaksanakan Pengendalian dan Evaluasi terhadap hasil
pelaksanaan RPJMD;
4. SKPD berkewajiban menjamin konsistensi antara RPJMD dengan Renstra
SKPD;