Anda di halaman 1dari 10

JURNAL INTERNASIONAL PENELITIAN ILMIAH & TEKNOLOGI VOLUME 6, ISSUE 10, OKTOBER 2017 ISSN 

2277-8616 

Pengaruh Kompresi Jahe Merah Untuk 


Mengurangi Skala Nyeri Gout Pasien 
Arthiris 
Enny Virda Yuniarti, Emyk Windartik, Amar Akbar 
ABSTRAK:  Gout  arthritis  adalah  penumpukan  asam  urat  dalam  sendi  menyebabkan  manifestasi  nyeri.  Selain 
perawatan  farmakologi  yaitu,  perawatan  non-farmakologis  diperlukan  juga  untuk  nyeri,  menggunakan  kompres  jahe 
merah.  Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  pengaruh  kompres  jahe  merah  untuk  menurunkan  skala  nyeri 
pasien  asam  urat.  Desain  penelitian  menggunakan  pendekatan  quasi-eksperimental  non  randomized  control  group 
pretest-posttest  design.  Pengambilan  sampel  menggunakan  total  sampling  untuk  mengekstraksi  sekitar  24 
responden  lansia  yang  menderita  gout  di  rumah  sakit  Lansia  Mojopahit  Mojokerto.  Data  penelitian  ini  diambil  dari 
checklist  dan  lembar  pengamatan  skala  nyeri  sebelum  dan  sesudah  pemberian  kompres  jahe  merah.  Analisis  data 
menggunakan  uji  statistik  dua  uji  t  sampel  independen.  Hasil  penelitian  menunjukkan  skala  nyeri  responden  pada 
kelompok  perlakuan  berada  pada  skala  4-6  dan  7-9,  dan  setelah  diberi  skala  intervensi dengan skala skala 1-3 dan 
4-6,  sedangkan  kontrol  kelompok  tidak  mengalami  penurunan  skala  nyeri.  Hasil  uji  statistik  2  sampel  independen  t 
test  diperoleh  p  value  0,029 (p <0,05). Jadi H0 ditolak, yang berarti ada efek kompres jahe merah untuk menurunkan 
skala  nyeri  pasien  dari  asam  urat.  Kompres  jahe  merah  untuk  penderita  asam  urat  yang  mengalami  nyeri, 
mengurangi  efek  skala  nyeri  pada  bagaimana  membantu  menurunkan  kadar  prostaglandin dan leukotrien (mediator 
inflamasi) dan dilakukan secara teratur 1 kali sehari selama 15-30 menit. 
Kata kunci: Gout Arthritis, Pain, Red Ginger Compress 
—————————————————————————— 
Pendahuluan . Biasanya asam urat diekskresikan dalam urin. Jika ada kelebihan asam urat yang 
diproduksi, dapat terakumulasi dan membentuk kristal kecil di persendian dan di tempat lain. Jika kristal 
ini masuk ke ruang sendi, maka terjadi radang, bengkak, dan berat [1]. Selain perawatan farmakologi, 
juga diperlukan pengobatan nyeri non-farmakologis, atau yang lebih dikenal dengan manajemen nyeri 
adalah tindakan untuk mengurangi rasa sakit [2]. Susenas 2014 menunjukkan bahwa lebih dari 50 persen 
populasi lansia mengalami keluhan kesehatan pada bulan lalu. Berdasarkan jenis kelamin, persentase 
penduduk lansia perempuan yang mengalami keluhan kesehatan pada bulan lalu lebih tinggi daripada 
laki-laki. Jika dilihat dari 2012 hingga 2014, persentase penduduk lansia yang mengalami keluhan 
kesehatan pada bulan lalu cenderung berfluktuasi. Persentase lansia yang mengalami keluhan 
kesehatan dalam sebulan terakhir menurun dari 51,94 persen pada 2012 menjadi 50,93 persen pada 
2013. Persentase ini kemudian naik menjadi 52,67 persen pada 2014. Menurutnya 
, berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada 5 Desember 2015 di Lansia Hospice Mojopahit 
Mojokerto menemukan bahwa orang tua yang menderita encok dan nyeri sendi mengeluhkan sebanyak 
25 orang. Dengan rincian 8 orang mengalami rasa sakit yang parah, 12 orang menderita nyeri sedang 
dan 5 orang mengalami nyeri ringan. Gangguan asam urat yang ditandai dengan serangan mendadak di 
area sendi engsel. Rasa sakit yang memang terjadi cenderung muncul tiba-tiba. Kemunculan mendadak 
ini sering menyebabkan penderita asam urat mengalami kesulitan bergerak. Ketika Anda bangun, 
misalnya, jempol kaki dan pergelangan kaki akan terasa terbakar, nyeri dan bengkak [5]. Lansia yang 
memiliki tahap awal asam urat, yang ditandai dengan gejala tidak sering, obat tradisional untuk 
membantu menghilangkan rasa sakit pada pasien dengan asam urat adalah pilihan terbaik. Selain diet, 
obat tradisional juga bisa dilakukan dengan memberikan kompres jahe merah pada bagian yang sakit. 
Karena kandungan minyak atsiri jahe merah dan memiliki beberapa senyawa, termasuk gingerol, shogaol 
dan zingeron memberikan aktivitas farmakologis dan fisiologis seperti efek antioksidan, antiinflammasi, 
analgesik, antikarsinogenik dan kardiotonik [6]. untuk Susenas 2012, tentang jenis keluhan kesehatan 
lansia yang paling tinggi (32,99%) adalah jenis keluhan 
Metode termasuk keluhan bahwa efek 
penyakit kronis 
Desain penelitian yang digunakan 
dalam penelitian ini adalah kuasi seperti asam urat, tekanan darah tinggi, arthritis, darah rendah, dan 
pendekatan desain eksperimental 
Non-Randomized Control diabetes mellitus [3]. Prevalensigabungan 
desain kelompokpretest-posttest. 
Rancangan rancangan yang bertujuan untuk mendiagnosis pekerja kesehatan berbasis di Indonesia 11,9 
persen 
mengungkapkan perbedaan dari dua 
jenis intervensi atau dan diagnosis berdasarkan gejala atau 24,7 persen [4].Timur 
Pengobatanyang melibatkan dua 
kelompok eksperimen. Di dua Dinas Kesehatan Jawa mengatakan, pada tahun 2013 pasien lansia 
denganuric 
kelompoksebelum administrasi dimulai 
dengan pengamatan asam di Jawa Timur sebanyak 4.027 orang. Sementara itu, 
intervensi (pretest), dan observasi 
setelah Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto mengatakan pasien lansia dengan 
intervensi (posttest). Desain ini dapat 
digambarkan sebagai gout pada tahun 2013 sebanyak 461 pria lansia dan 493 wanita 
berikut. dari 296 910 lansia Mojokerto 
[3]. 
OO 


133 IJSTR © 2017 www.ijstr.org 


OO 


Informasi: ___________________________ 
O1 dan O3: Skala Pengamatan diberikan Nyeri Sebelum pengobatan P1: Pengobatan menggunakan 
kompres jahe merah 
• Dosen Di Bina Sehat Institute of Health Science, Indonesia: amarstikesppni @ gmail.com 
O2: Skala pengamatan nyeri setelah pengobatan yang diberikan O4: Pengamatan pada kelompok kontrol 
skala nyeri 
 
JURNAL INTERNASIONAL ILMIAH & PENELITIAN TEKNOLOGI VOLUME 6, EDISI 10, OKTOBER 2017 ISSN 
2277-8616 
Dalam penelitian ini, penulis menjelaskan efek jahe merah 
sampel, metode ini digunakan ketika 
populasi kompres terhadap scaling back pain pada pasien dengan gout 
relatif kecil [7]. Analisis data dalam 
penelitian ini menggunakan Hospice Lansia Mojopahit kabupaten Mojokerto. 
program komputer SPSS for Windows 
versi 16.0 menggunakan 2 Penentuan populasi penelitian ini adalah 
uji t sampel independen (Independent 
samples t test), dilakukan pada bulan Desember 2015, seluruh lansia 
dengan tingkat signifikansi p <0,05. 
Lansia hospice Mojopahit Mojokerto yang mengalami encok dan nyeri sendi sebanyak 24 responden. 
Peneliti mengambil sampel menggunakan teknik non-probability sampling "total sampling". Dimana 
semua anggota populasi 
Hasil dan Pembahasan 1. Karakteristik responden berdasarkan usia 
Tabel 1.1 menunjukkan distribusi frekuensi responden oleh pasien usia Uric Acid di Rumah Sakit Lansia 
Mojopahit Mojokerto 
tanggal 12 Maret 2016. 
Pada perbedaan Tabel 1.1 menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia 60 tahun -74 tahun 
yaitu antara 8 responden (66,7%) 
134 IJSTR © 2017 www.ijstr.org 
Kelompok kontrol 
F% F% 
1 2 3. 
Kelompok perlakuan Tidak Umur 
45-59 60-74 75-90 
2 8 2 
16,7 66 , 7 16,7 
2 10 0 
16,7 83,3 0 
Total 12 100 12 100 
Tidak ada Seks 
dalam kelompok perlakuan dan 10 responden (83,3%) pada kelompok Kontrol. 
2. Karakteristik responden menurut Jenis Kelamin 
Tabel 1.2 Distribusi frekuensi responden oleh pengidap seks Asam Urat di Rumah Sakit Lansia Mojopahit 
Mojokerto tanggal 
12 Maret 2016. 
Kelompok Perlakuan 
Pada Tabel 1.2 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden dalam kelompok perlakuan 
adalah perempuan sebanyak 10 responden 
Kelompok kontrol 
F% F% 
1. Pria 2 16,7 6 50,0 
2. wanita 10 83,3 6 50,0 
Jumlah 12 100 12 100 
TIDAK ADA 
(83,3%) dan dalam kelompok kontrol seks antara pria dan wanita sama. 
3. Karakteristik responden berdasarkan skala rasa sakit pretest 
Tabel 1.3 Distribusi responden dengan skala nyeri penderita gout sebelum kompres jahe merah di rumah 
sakit Lansia 
Mojopahit Mojokerto tanggal 12 Maret 2016 
Pada  Tabel  1.3  di  atas  menunjukkan  bahwa  pada  kelompok  perlakuan  responden  yang  memiliki  skala 
nyeri 4-6 dan 7-9 persentase adalah skala nyeri yang sama, sedangkan kontrol 
Kelompok kontrol F (%) F (%) 1. 2. 3. 4. 5. 
Nyeri 
Kelompok PerlakuanSkala 
Skala 0 Skala 1-3 Skala 4-6 Skala 7-9 Skala 10 
0 0 6 6 0 
0 0 50,0 50,0 0 
0 5 5 2 0 
0 41,7 41,7 16,7 0 Jumlah 12 100 12 100 
grup memiliki sebagian kecil sebanyak skala nyeri 7-9 2 responden (16,7%). 
 
JURNAL INTERNASIONAL PENELITIAN & TEKNOLOGI PENELITIAN VOLUME 6, MASALAH 10, OKTOBER 2017 
ISSN 2277-8616 
4. Karakteristik responden berdasarkan skala nyeri posttest 
Tabel1.4 Distribusi responden berdasarkan skala penderita nyeri dilakukan setelah kompres jahe merah 
pada Lansia 
hospice Mojopahit Mojokerto tanggal 12 Maret 2016 
NO Pain 
Treatment group Kelompok Kontrol Skala 
F% F% 1. 2. 3. 4. 5. 
Pada  Tabel  4.4  di  atas  menunjukkan  bahwa  sebagian  besar  responden  dalam  kelompok  perlakuan 
memiliki skala nyeri 4-6 sebagai sebanyak 10 responden (83,3%), sedangkan kelompok kontrol 
135 IJSTR © 2017 www.ijstr.org Skala 0 
Skala1-3 Skala 4-6 Skala 7-9 Skala 10 
0 2 10 0 0 
0 16,7 83,3 0 0 
0 5 5 2 0 
0 41,7 41,7 16,7 0 total 12 100 12 100 
Skala Nyeri 
Respondenyang memiliki skala nyeri 1-3 dan 4-6 skala nyeri persentase yang sama 
5. Efek Merah Kompresi Jahe untuk Mengurangi Skala Nyeri Pasien Gout. 
Tabel 4.5 Pengaruh Kompresi Red Ginger Compress Scale terhadap Penderita Nyeri Asam Urat di 
Rumah Tua Hospice Mojopahit Mojokerto 
tanggal 12 Maret 2016 
Kelompok perlakuan Kelompok kontrol 
F% F% Skala 0 0 0 0 0 
Skala 1-3 2 16,7 5 41,7 
Skala 4-6 10 83,3 5 41,7 
Skala 7-9 0 0 2 16,7 
Skala 10 0 0 0 0 
Jumlah 12 100 12 100 
sampel independen Uji t p = 0,029 
Hasil  uji  statistik  dengan  menggunakan  independent  samples t test 2 (uji t sampel independen) diperoleh 
nilai  signifikansi  p  =  0,029  dan  lebih  kecil  dari  pada  α  =  0,05,  yang  menunjukkan  tidak  ada  perbedaan 
signifikan, dan dapat dikatakan kompres jahe merah efektif untuk menurunkan skala nyeri. 
Diskusi Bab ini menjelaskan diskusi yang mencakup interpretasi dan diskusi tentang hasil penelitian 
tersebut telah dijelaskan dalam bab sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh 
kompres jahe merah untuk menurunkan skala nyeri pasien asam urat. Pada penderita nyeri gout 
distribusi berdasarkan skala nyeri sebelum kompres jahe merah Hasil pada Tabel 4.3 menunjukkan 
bahwa kelompok perlakuan responden yang memiliki skala nyeri 4-6 dan 7-9 persentase adalah skala 
nyeri yang sama, sedangkan kelompok kontrol memiliki skala nyeri fraksi 7-9 oleh 2 responden (16,7%). 
Hal ini disebabkan berbagai faktor yang menyebabkan asam urat sehingga seorang pasien dapat 
mengalami rasa sakit. Dari data umum yang diperoleh selama penelitian ditemukan beberapa kesimpulan 
dapat dijelaskan bahwa responden mengalami nyeri karena kadar asam urat yang tidak normal dalam 
darah.  Ini  karena  kadar  asam  urat  dalam  darah  melebihi  ambang  normal,  asam  urat  tidak  akan  larut 
kembali  ke  dalam  darah.  Pada  akhirnya,  itu  akan  menetap  ke  kristal  urat  dan  masuk  ke  organ-organ 
tubuh,  terutama  di  persendian.  Kristal  urat  ini  diambil  sebagai  benda  asing  oleh  tubuh.  Pemicu  sel 
kekebalan  (sel  imun)  untuk  memaksanya.  Munculnya  sel-sel  kekebalan  akan menyebabkan peradangan 
atau  reaksi  peradangan  yang  menyebabkan  pembengkakan  kemerahan  dan  nyeri  [8].  Bahan  aktif  dari 
jahe  (gingerol  dan  shogaols)  memiliki  berat  molekul  150-190  Da,  lipophilicity  log  P  kisaran  3,5,  dan 
kelarutan  moderat  dalam  air  dan  minyak,  yang  memungkinkan  potensi  yang  baik  untuk  penetrasi  kulit. 
Ekstrak  gingerol  pada  plester  diserap  secara  transdermal  melalui  epidermis  manusia  serta  memiliki 
respon  anti-inflamasi  yang  efektif  pada  kulit  tikus.  Mingetti  dkk.  menyimpulkan  ada  kemungkinan  akan 
menjadi  efek  anti-inflamasi  dengan  pengiriman  jahe  transdermal  [9].  Distribusi  pasien  dengan  nyeri 
setelah diberi kompres jahe merah Dalam distribusi penderita nyeri gout berdasarkan skala nyeri sebelum 
kompres  jahe  merah  Hasil  pada  Tabel  4.4  menunjukkan  bahwa  mayoritas  responden  dalam  kelompok 
perlakuan memiliki skala nyeri 4-6 sebagai sebanyak 10 responden (83,3%), 
 
JURNAL INTERNASIONAL ILMIAH & TEKNOLOGI PENELITIAN VOLUME 6, EDISI 10, OKTOBER 2017 ISSN 
2277-8616 
sedangkan  kelompok  kontrol  responden  yang  memiliki  skala  nyeri  1-3  dan  4-6  skala  nyeri  persentase 
yang  sama. Itu karena rasa sakit selalu dikaitkan dengan stimulus (stimulus nyeri) dan reseptor. Reseptor 
yang  dimaksud  adalah  nociceptors,  ujung  saraf  di  kulit  yang  bebas  untuk  merespon  stimulus  yang  kuat. 
Munculnya  rasa  sakit  dimulai  dengan  stimulus  yang  menyakitkan.  Rangsangan  mungkin  biologis,  kimia, 
termal,  listrik  dan  mekanik  [10].  Rangsangan  rasa  sakit  yang  dimaksud di sini adalah stimulasi rasa sakit 
akibat  peradangan  yang  disebabkan  meningkatnya  kadar  asam  urat  dalam  darah.  Rasa  sakit  dirasakan 
semua  orang  bisa  berbeda  karena  berbagai  faktor.  Hasil  analisis  2  sampel  independent  t  test 
(independent  samples  t  test)  menghasilkan  (ρ  =  0,029  <α  =  0,05)  maka  H0  ditolak  dan  H1  diterima 
yang  berarti  tidak  ada  efek  kompres  jahe  merah  untuk  menurunkan skala nyeri pasien asam urat di UPT 
Lansia  hospice  Mojopahit  kabupaten  Mojokerto.  Tabel  4.3  Menunjukkan  bahwa  dari  12  responden  yang 
mendapat  intervensi  kompres  jahe  merah,  sebelum  diberikan  intervensi  yang  menurunkan  skala  nyeri 
hingga  sebanyak  2  1-3  skala  nyeri  responden (16,7%) dan menurun hingga sebanyak 4-6 Skala nyeri 10 
responden  (83,3%),  dan  12  responden  yang  tidak  menerima  intervensi  kompres  jahe  merah  tidak 
mengalami  penurunan  skala  nyeri.  Data  di  atas  menunjukkan  bahwa  orang  yang  mengalami  nyeri sendi 
setelah  diberi  skala  nyeri  intervensi  kompres  jahe  merah  menurun  secara  signifikan.  Ini  karena 
kandungan  minyak  atsiri  pada  jahe  merah  kering  sekitar  2,58  hingga  3,90%.  Komponen  utama  minyak 
atsiri  jahe  merah  yang  menyebabkan  aroma  adalah  zingiberen  dan  zingiberol.  Oleoresin  jahe  merah 
mengandung  banyak  komponen  -  komponen  tidak  mudah  menguap  yang  memiliki  titik  didih  lebih  tinggi 
daripada  komponen  minyak  atsiri  yang  mudah  menguap.  Dalam  industri  farmasi,  minyak  esensial 
digunakan  sebagai  anti-rasa  sakit,  anti-infeksi,  dan  pembunuh  bakteri  [11].  Aplikasi  jahe  topikal  adalah 
pendekatan  tradisional  (Chen  et  al.,  2010;  Yang  et  al.,  2012)  yang  telah  ditemukan  di  rumah  sakit 
antropomorfik  untuk  menjadi  efektif  untuk  berbagai  kondisi  inflamasi  ketika  diterapkan  di  atas  wilayah 
ginjal  (Fingado,  2012;  Schurholz  et  al.,  2002).  Orang  dengan  gejala  kompleks  manifest  OA  dan  sering 
memiliki  komorbiditas  kompleks  (Lane  et  al.,  2011).  Manajemen  OA perlu mencakup pendekatan holistik 
yang  memperlakukan  rasa  sakit  pada  gerakan  serta  kelelahan,  kelelahan,  kecemasan,  dan  efek  global. 
Terapi  Jahe  mencapai  ini  untuk  Peter,  tanpa  efek  samping  negatif  yang  dilaporkan  [12].  Minyak  jahe 
aromatik  ditambahkan  ke  pijat  Swedia  (SMGO)  dan  ditemukan  lebih  efektif  daripada  TTM  untuk 
mengurangi  nyeri  punggung  dalam  jangka  pendek  dan  panjang.  Tampaknya  penambahan  minyak  jahe 
aromatik  meningkatkan  manfaat  pijat  Swedia  untuk  membuatnya  lebih  efektif  daripada  TTM  dalam 
mengurangi  nyeri  punggung  bawah.  Penelitian  sebelumnya  tentang  penggunaan  jahe  aromatik  dalam 
mengobati  nyeri  muskuloskeletal,  termasuk  nyeri  lutut,  dan  nyeri  otot,  melaporkan  bahwa  jahe 
menghasilkan  pengurangan  nyeri  sedang  hingga  besar.  Temuan  penelitian  saat  ini  sesuai  dengan 
penelitian  yang  menunjukkan  efek  analgesik  jahe  di  muskuloskeletal.  rasa  sakit  pasien  [13].  Sejauh  ini, 
hasil  farmakologis  menunjukkan  bahwa  jahe  merah  memiliki  beberapa  aktivitas  sebagai  anti-inflamasi. 
Ketika  ada  rasa  sakit  bahan  kimia  yang  meningkatkan  transmisi  atau  persepsi  rasa  sakit  termasuk 
histamin,  bradikinin,  asetilkolin  dan  substansi  P.  Prostaglandin  adalah  bahan  kimia  yang  dapat 
meningkatkan  sensitivitas  reseptor  rasa  sakit  dengan  meningkatkan  efek  bradikinin  yang  menyebabkan 
rasa sakit. Di sisi lain, 
136 IJSTR © 2017 www.ijstr.org 
tubuh juga melepaskan endorfin dan encephalin. Zat-zat ini berfungsi sebagai penghambat transmisi rasa 
sakit.  Contoh  transmisi  nyeri  melalui serat C adalah cedera yang menyakitkan dan nyeri inflamasi. Dalam 
kondisi  peradangan,  akan  meningkatkan  pengeluaran  mediator  inflamasi  seperti  sitokin  proinflamasi, 
kemokin,  yang  dapat meningkatkan sensitivitas nociceptor sehingga menurunkan ambang nyeri sehingga 
ada  rasa  sakit.  Contoh  mediator  inflamasi  dirangsang  sebagai  akibat  dari  infeksi  di  antara prostaglantin, 
leukotrien,  bradikinin  merangsang  nyeri  inflamasi  [2].  Uji  laboratorium  menunjukkan  bahwa  ekstrak  jahe 
merah  dalam  air  panas  memnghambat  lipoksigenase  dan aktivitas siklooksigenase menghasilkan tingkat 
prostaglandin  dan  leukotriane  yang  lebih  rendah  (mediator  inflamasi)  (Setiawan,  2015).  Pengobatan 
topikal  jahe  memiliki  potensi  untuk  meredakan  gejala, meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, dan 
meningkatkan  kemandirian  orang  dengan  osteoartritis  kronis  [9].  Jahe Merah memiliki efek anti-inflamasi 
yang  dapat digunakan untuk mengobati peradangan dan menghilangkan rasa sakit yang disebabkan oleh 
asam  urat.  Efek  antiinflamasi  disebabkan  oleh  komponen  aktif  yang  terdiri  dari  jahe  merah  gingerol, 
gingerdione,  dan  zingeron  yang  berfungsi  untuk  menghambat  leukotrien  dan  prostaglandin  yang 
merupakan mediator inflamasi [14]. 

Kesimpulan dan Saran 


Kesimpulan 1. Skala nyeri pasien asam urat sebelum mengkompres jahe merah di Unit Perawatan 
Lansia Mojopahit kabupaten Mojokerto memiliki skala nyeri rata-rata 4-6. 2. Skala nyeri penderita asam 
urat setelah kompres jahe merah di Unit Perawatan Lansia Mojopahit kabupaten Mojokerto menunjukkan 
penurunan skala nyeri sigifikan. 3. Ada pengaruh kompres jahe merah untuk menurunkan skala nyeri 
pasien asam urat di Unit Perawatan Lansia Mojopahit Mojokerto dan hasil uji independen t test 2 (uji t 
sampel independen) menunjukkan hasil p = 0,029 <α = 0,05 . 
Saran 1. Untuk responden dengan nyeri yang disebabkan oleh asam urat sebaiknya menggunakan 
kompres jahe merah setiap pagi secara teratur untuk membantu meredakan nyeri yang dialami sisik. 
Untuk responden yang memiliki kadar asam urat yang sangat tinggi sebaiknya dibantu dengan minum 
obat untuk asam urat untuk membantu menurunkan kadar asam urat, selain itu responden juga harus 
mengontrol dietnya. 2. Bagi petugas kesehatan untuk dapat menggunakan terapi jahe merah untuk 
mengobati nyeri pasien yang disebabkan oleh asam urat sehingga kasus sakit asam urat dapat menurun. 
Hal ini juga diinginkan untuk memperkenalkan manfaat jahe merah sehingga Anda dapat memanfaatkan 
jahe merah untuk kesehatan dan dapat bermanfaat secara optimal. 3. Untuk peneliti selanjutnya agar 
lebih memperhatikan dosis kompres jahe merah untuk setiap responden sehingga hasilnya bisa di antara 
responden satu sama lain yang sama. 
 
JURNAL INTERNASIONAL PENELITIAN & TEKNOLOGI PENELITIAN VOLUME 6, EDISI 10, OKTOBER 2017 ISSN 
2277-8616 
Daftar Pustaka [1] Charlish Anne. 2010. Jawaban-jawaban Alternatif 
Untuk Artritis & Reumatik. Klaten: Penerbitan Quantum 
[2] Andarmoyo Sulistyo. 2013. Nama & Proses 
Keperawatan Nyeri. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media 
[3]  Wardani  Eka  Raysa.  2015.  Sejarah  Terapi  Jus  Sirsak  Terhadap  Penurunan  Kadar  Asam Urat Lansia 
Wanita  Di  Desa  Gayaman  Kecamatan  Mojoanyar  Kabupaten  Mojokerto.  Diakses  tanggal  26  November 
2015 
[4] Riskesdas. 2013. Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013. 
Diakses tanggal 26 November 2015 
[5] Sibella Rifdah. 2010. Libas Asam Urat Dengan Terapi 
Herbal Buah Sayuran. Klaten: Galmas Publiser 
[6]  Rusnoto,  dkk.  2015.  Pemberian  Kompres  Hangat  Memakai  Jahe  Untuk  Meringankan  Skala  Nyeri 
Pada  Pasien  Asam  Urat  Di  Desa  Kedungwungu  KecamatanTegowanu  Kabupaten  Grobogan.  Diakses 
tanggal 26 November 2015 
[7]  Hidayat  A.Aziz  Alimul.  2010.  Metode  Penelitian  Kesehatan,  Paradigma  Kuantitatif.Surabaya:  Heaith 
Books Publishing 
[8] Soeroso Joewono, 2011. Asam Urat.Jakarta: Penebar 
Plus 
[9]  Therkleson,  Tessa.  2013.  Pengobatan  Jahe  Topikal  Dengan  Kompres  atau  Patch  untuk  Gejala 
Osteoarthritis.  Edith Cowan University, Australia Barat- KeperawatanRATO Kesehatan, LowerHutt: Jurnal 
ilmu keperawatan Selandia Baru. 
[10] Prasetyo Nian Sigit. 2010. Nama Dan Proses 
Keperawatan Nyeri.Yogyakarta: Graha Ilmu 
[11] Setyawan Budi. 2015. Peluang Usaha Budidaya Jahe. 
Yogyakarta: Pustaka Baru Press 
[12]  Therkleson,  Tessa.  2014.  Jahe  dan  Osteoarthritis.  Edith  Cowan  University,  Australia  Barat- 
KeperawatanRATO Kesehatan, LowerHutt: Jurnal ilmu keperawatan Selandia Baru. 
[13]  Netchanok  dkk.  2013.  Efektivitas  pijat  Swedia  dengan  minyak  jahe  aromatik  dalam  mengobati  sakit 
punggung  kronis  pada  orang  dewasa  yang  lebih  tua:  Sebuah  uji  coba  terkontrol  secara  acak.  Terapi 
Clomentary  dalam  kedokteran.  Sekolah  Keperawatan  dan  Kebidanan,  Griffith  University,  170  Kessels 
Road, Nathan, QLD: Australia.www.elsevierhealth.com/journals / ctim 
[14] Herliana Esti. 2013. Penyakit Asam Urat Kandas 
Berkat Herbal. Jakarta: Agro Media 
137 IJSTR © 2017 www.ijstr.org 

Anda mungkin juga menyukai