ABTRAK
Limbah domestik dan non domestik tidak asing lagi terdengar oleh para masyarakat,
banyak warga pesisir yang mengeluh akan hal tersebut . Banyak kota-kota besar di
Indonesia yang berada di wilayah pesisir yang mempunyai potensi yang besar untuk
menjadi kota pariwisata, perdagangan dan industri karena letaknya yang strategis. Namun
demikian, kualitas lingkungan pesisir masih kurang diperhatikan, sehingga terjadi
pencemaran dan kerusakan lingkungan yang akhirnya mengancam pengembangan potensi
kota pesisir tersebut. Oleh karena itu, perlu langkah nyata berupa pengelolaan,
pengendalian dan pemantauan lingkungan yang berkesinambungan. Hal ini dikarenakan
sumber pencemar dan kerusakan lingkungan berasal dari kegiatan di daratan dan lautan.
Langkah pengelolaan yang harus dilakukan adalah pengelolaan limbah dan penerapan
manajemen terpadu (Integrated Coastal Management) yang melibatkan semua pihak dan
sektor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji secara ilmiah bahaya dari
limbah domestik dan non domestik. Penelitian dilakukan bersifat deskriptif dengan dasar
penelitian melalui metode studi literatur dari berbagai referensi ilimiah maupun non
ilmiah.
A.Latar Belakang
limbah merupakan buangan atau sesuatu yang tidak terpakai, dapat berbentuk cair,
gas dan padat [1]. Limbah domestik adalah air buangan yang berasal dari limbah rumah
tangga, seperti air bekas cucian, dapur, kamar mandi, dan toilet [2]. Limbah cair domestik
mengandung 99,9% air dan 0,1% zat padat. Zat padat terdiri dari 85% protein; 25%
karbohidrat; 10% lemak dan sisanya zat anorganik terutama butiran pasir, garam-garam
dan logam [3]. (Metcalf & Eddy dalam Supradata, 2005). Air limbah domestik, menurut
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air
Limbah Domestik disebutkan pada Pasal 1 ayat 1, bahwa air limbah domestik adalah air
limbah yang berasal dari usaha dan atau kegiatan permukiman (real estate), rumah makan
(restaurant), perkantoran, perniagaan, apartemen dan asrama. A. Limbah Organik Limbah
organik pada umumnya berupa limbah yang dapat membusuk atau terdegradasi oleh
mikroorganisme. Hal tersebut dapat mengakibatkan semakin berkembangnya
mikroorganisme, termasuk mikroba patogen. Berkembangnya mikroba patogen akan
mengakibatkan berbagai macam penyakit [7]. Berdasarkan sifat yang dimiliki, karakteristik
limbah organik dibagi menjadi tiga, yaitu karakteristik fisika, kimia, dan biologi.
Karakteristik fisika meliputi padatan total, kekeruhan, bau, suhu, dan warna. Karakteristik
biologi dengan melihat golongan mikroorganisme (pathogen atau tidak) yang terdapat
dalam limbah organik ( Fitria, 2015).
limbah organik adalah protein (mengandung karbon, hidrogen, dan oksigen serta
pembentuk sel dan inti sel), karbohidrat (gula, pati, sellulosa dan benang-benang kayu yang
terdiri dari unsur C, H, dan O), minyak adalah lemak yang bersifat cair, deterjen, dan phenol
yang mempunyai sifat larut dalam air . Pengolahan Limbah Cair Secara Biologi Pada
dasarnya, cara biologi adalah pemutusan molekul kompleks menjadi molekul sederhana
oleh mikroorganisme. Proses ini sangat peka terhadap faktor suhu, pH, oksigen terlarut
(DO), dan zat-zat inhibitor terutama zat-zat beracun. Mikroorganisme yang digunakan
untuk pengolahan limbah adalah bakteri, algae, atau protozoa . Dari penjelasan diatas maka
masalah yang angkat adalah :(1)Apa saja dampak negatif dari libah domestik dan
nondomestik?, (2) Macam-macam Limbah Dan Jenisnya ? Dan (3) Bahaya limbah domestik
dan non domestik pada daerah pesisir?
B.PEMBAHASAN
Banyak hal yang berdampak buruk yaitu seperti seluruh limbah domestik dibuang
langsung ke dalam laut atau sembarang tempat yang tidak bertuan dan tanpa didahului
pengolahan walaupun sederhana. Padahal limbah domestik mengandung campuran unsur-
unsur yang sangat kompleks . Kehadiran pencemar di dalam badan air ada yang secara
langsung dapat diketahui tanpa melakukan pemeriksaan laboratorium, seperti timbulnya
busa, warna dan bau yang tidak sedap . Masuknya limbah yang membutuhkan oksigen ke
badan air akan menurunkan secara cepat kandungan oksigen di dalam air . Limbah ini
menimbulkan ancaman bagi kehidupan flora dan fauna yang terdapat dalam badan sungai.
Selain itu kondisi tersebut sangat kondusif untuk pertumbuhan bakteri ( Sasongko, 2006 ).
Limbah domestik yaitu limbah yang bisa jadi berasal dari rumah tangga , warga-
warga , Limbah domestik adalah air buangan yang berasal dari limbah rumah tangga,
seperti air bekas cucian, dapur, kamar mandi, dan toilet . Limbah cair domestik
mengandung 99,9% air dan 0,1% zat padat. Zat padat terdiri dari 85% protein; 25%
karbohidrat; 10% lemak dan sisanya zat anorganik terutama butiran pasir, garam-garam
dan logam Biodegradasi merupakan salah satu pengolahan limbah secara biologi yang
sering dipilih karena efektif untuk pengolahan limbah organik terlarut dan membutuhkan
biaya yang sedikit. Namun keberhasilan pengolahan limbah secara biologi sangat
tergantung pada aktivitas dan kemampuan mikroorganisme pendegradasi bahan organik
dalam limbah . Prinsip pengolahan limbah secara biologi adalah pemanfaatan aktivitas
mikroorganisme seperti bakteri, fungi, dan protozoa. Mikroorganisme tersebut merombak
limbah organik menjadi senyawa organik sederhana dan mengkonversikannya menjadi gas
karbondioksida (CO2), air (H2O) dan energi untuk pertumbuhan dan reproduksinya
(Doraja, 2015).
Air limbah domestik (greywater) merupakan air buangan yang berasal dari kegiatan
dapur, toilet, wastafel dan sebagainya yang jika langsung dibuang ke lingkungan tanpa
dilakukan pengolahan terlebih dahulu akan menyebabkan pencemaran dan dampak
terhadap kehidupan di air. Salah satu upaya dalam mengelola limbah domestik yaitu
dengan pengolahan biofilter aerob menggunakan media bioball dan tanaman
kiambang.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efisiensi penurunan BOD, minyak
dan lemak pada limbah rumah makan dengan pengolahan biofilter aerob menggunakan
media bioball dan tanaman kiambang. Proses penelitian ini meliputi proses pembiakan
bakteri (seeding) selama 2 minggu, dilanjutkan dengan aklimatisasi selama 3 hari dengan
arah aliran down flow–up flow dan dilakukan secara duplo di Laboratorium menggunakan
reaktor yang terbuat dari kaca dengan dimensi tertentu, bioball dan tanaman kiambang
dan debit 0,34 ml/detik menghasilkan efisiensi penurunan BOD sebesar 68,98% dari
konsentrasi awal BOD 785,5 mg/l menjadi 235,29 mg/l. Sedangkan efisiensi penurunan
minyak lemak sebesar 96,60% dari konsentrasi awal 5213 mg/l menjadi 177,5 mg/l. Dari
hasil penelitian yang dilakukan, pengolahan dengan bioball dan tanaman kiambang mampu
menurunkan parameter khususnya BOD dan minyak lemak, tetapi nilai tersebut masih
diatas baku mutu Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 112 Tahun 2003, limbah padat
non domestik adalah limbah padat yang berasal dari industri konstruksi gedung, kegiatan
pertanian dan perkebunan, dan industri umum. contohnya : jerami,potongan besi, paku
bekas, bahan kimia beracun, dan sisa sisa pengemasan produk ( Filliazati, 2013) .
Limbah yaitu buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri
maupun domestik, seperti halnya limbah padat (sampah) , air kakus (black water), dan air
buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya. Limbah tersebut terbaggi menjadi 2
macam yaitu limbah padat dan limbah cair. Limbah padat adalah buangan industri yang
berupa padatan, lumpur atau bubur yang berasal dari suatu proses pengolahan ( Rancak,
2014 ).
Limbah padat berasal dari kegiatan industri dan domestik. Dengan konsentrasi dan
kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan
terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah.
Sedangkan limbah cair yaitu limba yang umunya dibuang melalui saluran atau got menuju
sungai atau laut . terkadang dalam perjalanannya menuju laut, air limbah ini dapat
mencemari sumber air bersih yang dipergunakan oleh manusia. Dengan demikian
penanganan air limbah perlu mendapat perhatian serius . selain dapat berbahaya bagi
kesehatan manusia, air limbah juga dapat menganggu lingkungan, hewan, ataupun bagi
keindahan sekitar ( Rancak, 2014 ).
B.3 Bahaya limbah domestik dan non domestik pada daerah pesisir
Secara umum, kegiatan atau aktivitas di daratan yang berpotensi mencemari lingkungan
pesisir dan laut, antara lain adalah :
Sedangkan, kegiatan atau aktivitas di laut yang berpotensi mencemari lingkungan pesisir
dan laut antara lain adalah :
a. Pelayaran (shipping)
c. Pertambangann (mining)
f. Perikanan (fishing)
C. Kesimpulan
Limbah domestik mengandung campuran unsur-unsur yang sangat kompleks . Kehadiran
pencemar di dalam badan air ada yang secara langsung dapat diketahui tanpa melakukan
pemeriksaan laboratorium, seperti timbulnya busa, warna dan bau yang tidak sedap .
Sampah apabila tidak dikendalikan dapat mencemari lingkungan , terutama perairan yang
notabenenya banyak dianggap sebagai tempat sampah paling luas. Pencemaran perairan
sendiri adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan atau
komponen lain kedalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai
ketingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfuungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya
Pencemaran lingkungan pesisir dan laut dapat diakibatkan oleh limbah buangan kegiatan
atau aktifitas di daratan, maupun kegiatan atau aktivitas di lautan . Kontaminasi lingkungan
laut akibat pencemaran dapat dibagi atas kontaminasi secara fisik dan secara kimiawi
DAFTAR PUSTAKA
Doraja, Maya Shovitri, dan N.D. kuswytasari. 2015. Biodegradasi Limbah Domestik Menggunakan
Inokulum Alami Dari Tangki Septik. Jawa Barat :Institut Sepuluh November.
http://www.ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/view/788/244
Filliazati, Mega, Apriani, Isna, Zahara, Titin Anita. 2013. Pengolahan limbah cair domestik dengan
biofilter aerob menggunakan media bioball dan tanaman kiambang
https://media.neliti.com/media/publications/191531-ID-pengolahan-limbah-cair-domestik-dengan-
b.pdf
Sasongko, Aris, Lutfi . 2006 . Kontribusi Air Limbah Domestik Penduduk Di Sekitar Sungai Tuk Terhadap
Kualitas Air Sungai Kaligarang Serta Upaya Penanganannya http://eprints.undip.ac.id/15152/
Widiyanto Fitria, Saudin Yuniarno, Kuswanto.2012. Polusi Tanah Akibat Limbah Industri dan Limbah
Rumah Tangga. Jurnal Kesehatan Masyarakat: Jakarta
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas/article/view/3388