PEMUDA PANCASILA
Daftar isi :
Pancasila ...................................................................................................................... 32
Jabatan Lowong, Rangkap Kepengurusan dan Pergantian Pengurus Antar Waktu .... 96
0
PERATURAN ORGANISASI
Nomor : 01/PO/MPN-PP/XI-2010
Tentang
TATA KERJA FUNGSIONARIS
ORGANISASI KEMASYARAKATAN PEMUDA PANCASILA
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa,
Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila, setelah :
Menimbang : a. Bahwa Keputusan-keputusan Musyawarah Besar VIII Pemuda
Pancasila adalah amanat yang harus diwujudkan secara nyata.
b. Bahwa fungsi, wewenang dan tugas pokok Majelis Pimpinan
Pemuda Pancasila dalam mengemban amanat keputusan–
keputusan organisasi yang tertinggi di masing-masing tingkatan,
perlu diwujudkan secara nyata oleh seluruh fungsionaris Majelis
Pimpinan Pemuda Pancasila.
c. Bahwa untuk mengoptimalkan pelaksanaan keputusan-keputusan
Musyawarah Besar VIII Pemuda Pancasila, diperlukan pedoman
dan peraturan yang bertujuan untuk mensinkronisasikan,
menyelaraskan dan mengintegrasikan tugas dan tanggung jawab
dari seluruh fungsionaris Ormas Pemuda Pancasila di semua
tingkatan.
d. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
butir a, b dan c di atas, maka perlu diterbitkan Peraturan
Organisasi tentang Tata Kerja Fungsionaris Organisasi
Kemasyarakatan Pemuda Pancasila.
Mengingat : 1. Hasil-hasil Keputusan Musyawarah Besar VIII Pemuda
Pancasila tahun 2009 di Jakarta.
2. Hasil-hasil Keputusan Rapat Kerja Nasional Pemuda Pancasila
tahun 2009 di Jakarta.
Memperhatikan : 1. Usul dan saran yang berkembang dalam Rapat Pleno IV MPN
Pemuda Pancasila pada tanggal 27 Nopember 2010 di Jakarta.
2. Hasil Keputusan Rapat Pleno IV MPN Pemuda Pancasila
tanggal 27 Nopember 2010 di Jakarta.
MEMUTUSKAN :
1
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1) Tata Kerja ialah tata kerja Fungsionaris Organisasi Kemasyarakatan Pemuda Pancasila
di semua tingkatan, sebagaimana tercantum dalam Anggaran Rumah Tangga BAB XV
Pasal 38 s/d Pasal 50.
2) Komposisi Fungsionaris ialah komposisi fungsionaris Organisasi Kemasyarakatan
Pemuda Pancasila di semua tingkatan, sebagaimana tercantum dalam Anggaran
Rumah Tangga Pemuda Pancasila, BAB XI Pasal 24 s/d Pasal 29.
3) Alat kelengkapan ialah alat kelengkapan kerja fungsionaris Organisasi
Kemasyarakatan Pemuda Pancasila.
4) Uraian tugas kerja ialah uraian tugas kerja fungsionaris Organisasi Kemasyarakatan
Pemuda Pancasila di semua tingkatan.
5) Tata hubungan ialah tata hubungan Majelis Pimpinan Nasional dengan Majelis
Pimpinan Wilayah, Majelis Pimpinan Cabang, Pimpinan Anak Cabang, Pimpinan
Ranting, Pimpinan Anak Ranting, serta antara Majelis Pimpinan dengan Majelis
Pertimbangan, Lembaga-lembaga dan Badan-badan, dan Penasehat, sebagaimana
tercantum dalam Anggaran Rumah Tangga, BAB XVII Pasal 70.
BAB II
KOMPOSISI PERSONALIA FUNGSIONARIS
Pasal 2
Pasal 3
2
g) 1 (satu) orang Bendahara Umum
h) 4 (empat) orang Wakil Bendahara Umum
i) 3 orang anggota masing-masing Bidang, dan/atau dapat disesuaikan dengan
kebutuhan.
Pasal 4
Komposisi fungsionaris Majelis Pimpinan Wilayah dan Majelis Pimpinan Cabang Pemuda
Pancasila terdiri dari:
1) Pimpinan Harian
2) Pengurus Kolektif
Pasal 5
Pasal 6
Pasal 7
3
d) 4 (empat) orang Ketua Bidang
e) 1 (satu) orang Sekretaris
f) 1 (satu) orang Bendahara
Pasal 8
Pasal 9
Pengurus Kolektif Pimpinan Ranting dan Anak Ranting Pemuda Pancasila, terdiri dari :
a) 1 (satu) orang Ketua
b) 1 (satu) orang Ketua Penasehat
c) 1 (satu) orang Wakil Ketua
d) 1 (satu) orang Sekretaris
e) 1 (satu) orang Wakil Sekretaris
f) 1 (satu) orang Bendahara
Pasal 10
BAB III
BIDANG-BIDANG
Pasal 11
4
b) Litbang dan Kaderisasi
c) Hukum dan HAM
d) Ideologi dan Politik
e) Agama, Sosial dan Budaya
f) Informasi dan Komunikasi
g) Hubungan Internasional dan Antar Lembaga Negara
h) Ekonomi dan Pengembangan Usaha
i) Ketahanan Nasional
j) Alam dan Lingkungan Hidup
k) Pemuda, Mahasiswa, Pelajar dan Olahraga
l) Peranan Wanita
m) Dana
n) Sarana dan Prasarana
2) Bidang Hubungan Internasional dan Antar Lembaga Negara hanya berada di tingkat
Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila.
3) Bidang-bidang di tingkat Pimpinan Anak Cabang terdiri dari : Bidang Organisasi &
Keanggotaan, Bidang Agama, Sosial & Budaya, Bidang Pemuda, Mahasiswa, Pelajar
& Olahraga, dan Bidang Alam & Lingkungan Hidup.
4) Di tingkat Pimpinan Ranting dan Pimpinan Anak Ranting tidak ada bidang.
BAB IV
ALAT KELENGKAPAN KERJA
Pasal 12
Pasal 13
Rapat-rapat terdiri dari :
Pasal 14
Rapat Pimpinan Harian ialah untuk menetapkan agenda kerja / pleno, membuat kebijakan
dan mengambil keputusan yang bersifat mendesak dan harus dilaporkan dalam Rapat
Pleno.
Pasal 15
5
1) Rapat Pleno ialah Rapat untuk memutuskan dan menetapkan arah dan kebijakan
mengenai hal-hal yang dibahas sesuai agenda pleno.
2) Rapat Pleno dihadiri :
a) Seluruh pengurus kolektif Ormas Pemuda Pancasila di masing-masing tingkatan.
b) Dapat mengundang Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris Majelis
Pertimbangan, dan/atau Wakil Ketua dan Sekretaris Penasehat.
c) Dapat mengundang Ketua dan Sekretaris masing-masing Lembaga / Badan.
Pasal 16
1) Rapat Bidang ialah rapat internal masing-masing bidang untuk membahas dalam
rangka pelaksanaan program yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya.
2) Rapat bidang dihadiri oleh Ketua Bidang, Sekretaris Bidang, dan anggota bidang.
Pasal 17
BAB V
URAIAN TUGAS KERJA FUNGSIONARIS
Pasal 18
Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila
Pasal 19
Wakil Ketua Umum yang mengkoordinir Bidang Organisasi & Keanggotaan, Bidang
Litbang & Kaderisasi, Bidang Hukum & Hak Azasi Manusia, Bidang Ideologi & Politik,
mempunyai tugas kerja :
1) Membantu dan melaksanakan tugas harian Ketua Umum sesuai dengan bidang yang
ditentukan.
6
2) Mewakili Ketua Umum dalam kegiatan yang bersifat intenal dan eksternal sesuai
bidang atau penugasan yang ditentukan.
3) Memimpin dan mengkoordinir Bidang Organisasi & Keanggotaan, Bidang Litbang
& Kaderisasi, Bidang Hukum & Hak Azasi Manusia, Bidang Ideologi & Politik.
4) Dalam melaksanakan tugasnya Wakil Ketua Umum dibantu/didampingi oleh Ketua
Bidang, Wakil Sekretaris Jenderal, Wakil Bendahara Umum dan anggota-anggota
Bidang.
5) Dapat menandatangani surat-surat penting/berharga, perjanjian kerjasama yang
ditujukan ke dalam maupun keluar organisasi, atas seizin Ketua Umum.
6) Menghadiri Rapat Pleno, Rapat Pimpinan Harian dan memimpin Rapat Koordinasi
Bidang-Bidang terkait.
7) Melaporkan tugas-tugasnya dan bertanggung jawab kepada Ketua Umum.
Pasal 20
Wakil Ketua Umum yang mengkoordinir Bidang Hubungan Internasional & Antar
Lembaga Negara, Bidang Informasi & Komunikasi, Bidang Agama, Sosial & Budaya,
mempunyai tugas kerja :
1) Membantu dan melaksanakan tugas harian Ketua Umum sesuai dengan bidang yang
ditentukan.
2) Mewakili Ketua Umum dalam kegiatan yang bersifat intenal dan eksternal sesuai
bidang atau penugasan yang ditentukan.
3) Memimpin dan mengkoordinir Bidang Hubungan Internasional & Antar Lembaga
Negara, Bidang Informasi & Komunikasi, Bidang Agama, Sosial & Budaya.
4) Dalam melaksanakan tugasnya Wakil Ketua Umum dibantu / didampingi oleh
Ketua Bidang, Wakil Sekjen, Wakil Bendahara Umum dan anggota-anggota
Bidang.
5) Dapat menandatangani surat-surat penting/berharga, perjanjian kerjasama yang
ditujukan ke dalam maupun keluar, atas seizin Ketua Umum
6) Menghadiri Rapat Pleno, Rapat Pimpinan Harian dan memimpin Rapat Koordinasi
Bidang-Bidang terkait.
7) Melaporkan tugas-tugasnya dan bertanggung jawab kepada Ketua Umum.
Pasal 21
Wakil Ketua Umum yang mengkoordinir Bidang Ekonomi & Pengembangan Usaha,
Bidang Ketahanan Nasional, Bidang Alam & Lingkungan Hidup, Bidang Pemuda,
Mahasiswa, Pelajar & Olahraga, mempunyai tugas kerja :
1) Membantu dan melaksanakan tugas harian Ketua Umum sesuai dengan bidang yang
ditentukan.
2) Mewakili Ketua Umum dalam kegiatan yang bersifat intenal dan eksternal sesuai
bidang atau penugasan yang ditentukan.
3) Memimpin dan mengkoordinir Bidang Ekonomi & Pengembangan Usaha, Bidang
Ketahanan Nasional, Bidang Alam & Lingkungan Hidup, Bidang Pemuda,
Mahasiswa, Pelajar & Olahraga.
4) Dalam melaksanakan tugasnya Wakil Ketua Umum dibantu/didampingi oleh
Ketua Bidang, Wakil Sekretaris Jenderal, Wakil Bendahara Umum dan anggota-
anggota Bidang.
5) Menandatangani surat-surat penting/berharga, perjanjian kerjasama yang ditujukan
ke dalam maupun keluar, atas seizin Ketua Umum.
7
6) Menghadiri Rapat Pleno, Rapat Pimpinan Harian dan memimpin Rapat Koordinasi
Bidang-Bidang terkait.
7) Melaporkan tugas-tugasnya dan bertanggung jawab kepada Ketua Umum.
Pasal 22
Wakil Ketua Umum yang mengkoordinir Bidang Peranan Wanita, Bidang Dana, Bidang
Sarana & Prasarana, mempunyai tugas kerja :
1) Membantu dan melaksanakan tugas harian Ketua Umum sesuai dengan bidang yang
ditentukan.
2) Mewakili Ketua Umum dalam kegiatan yang bersifat intenal dan eksternal sesuai
bidang atau penugasan yang ditentukan.
3) Memimpin dan mengkoordinir Bidang Peranan Wanita, Bidang Dana, Bidang
Sarana & Prasarana.
4) Dalam melaksanakan tugasnya Wakil Ketua Umum dibantu/didampingi oleh
Ketua Bidang, Wakil Sekjen, Wakil Bendahara Umum dan anggota-anggota
Bidang.
5) Dapat menandatangani surat-surat penting/berharga, perjanjian kerjasama yang
ditujukan ke dalam maupun keluar, atas seizin Ketua Umum.
6) Menghadiri Rapat Pleno, Rapat Pimpinan Harian dan memimpin Rapat Koordinasi
Bidang-Bidang terkait.
7) Melaporkan tugas-tugasnya dan bertanggung jawab kepada Ketua Umum.
Pasal 23
8
c) Mempersiapkan rencana dan jadwal pelaksanaan program kerja bidang Litbang
& Kaderisasi.
d) Menghadiri Rapat Pleno, Rapat Koordinasi Bidang-Bidang dan memimpin
Rapat Bidang.
e) Memberikan laporan pelaksanaan program bidang tugasnya kepada Wakil
Ketua Umum secara periodik.
9
b) Bersama-sama Wakil Sekjend dan anggota Bidang Ketahanan Nasional,
memberikan pembinaan & bimbingan tekhnis kepada Lembaga-
Lembaga/Badan-badan Pemuda Pancasila di tingkat Majelis Pimpinan
Nasional.
c) Mempersiapkan rencana dan jadwal pelaksanaan program kerja bidang
Ketahanan Nasional.
d) Menghadiri Rapat Pleno, Rapat Koordinasi Bidang-Bidang dan memimpin
Rapat Bidang.
e) Memberikan laporan pelaksanaan program bidang tugasnya kepada Wakil
Ketua Umum secara periodik.
10
c) Mempersiapkan rencana dan jadwal pelaksanaan program kerja bidang
Ekonomi & Pengembangan Usaha.
d) Menghadiri Rapat Pleno, Rapat Koordinasi Bidang-Bidang dan memimpin
Rapat Bidang.
e) Memberikan laporan pelaksanaan program bidang tugasnya kepada Wakil
Ketua Umum secara periodik.
11
a) Membantu dan melaksanakan tugas harian Wakil Ketua Umum yang
mengkoordinir bidang Dana.
b) Bersama-sama Wakil Sekjend dan anggota Bidang Dana, mempersiapkan
rencana dan jadwal pelaksanaan program kerja bidang Dana.
c) Menghadiri Rapat Pleno, Rapat Koordinasi Bidang-Bidang dan memimpin
Rapat Bidang.
d) Memberikan laporan pelaksanaan program bidang tugasnya kepada Wakil
Ketua Umum secara periodik.
Pasal 24
Sekretaris Jenderal mempunyai tugas kerja :
8) Mendampingi Ketua Umum atau Wakil Ketua Umum menghadiri undangan dari
internal maupun eksternal organisasi.
9) Bersama Ketua Umum atau Wakil Ketua Umum memimpin Rapat Pleno, Rapat
Pimpinan Harian atau Rapat Koordinasi/Konsultasi Majelis Pimpinan Nasional.
10) Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Sekretaris Jenderal dibantu oleh Wakil-Wakil
Sekretaris Jenderal.
12
11) Membuat laporan serta bertanggung jawab kepada Ketua Umum dan Wakil-Wakil
Ketua Umum secara periodik.
Pasal 25
Pasal 26
Pasal 27
Pasal 28
13
Ketua MPW dan/atau Ketua MPC Pemuda Pancasila mempunyai tugas kerja :
1) Memimpin seluruh jajaran organisasi di tingkat Wilayah dan/atau Tingkat Cabang
baik yang bersifat ke dalam maupun keluar dalam rangka perwujudan peran serta
Pemuda Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2) Memberikan arah bagi pelaksanaan program organisasi di tingkat wilayah dan/atau
cabang untuk melaksanakan Keputusan-keputusan Musyawarah Besar VIII,
Rakernas, Muswil, Rakerwil, dan/atau Muscab, Rakercab, Rapat Pleno, Rapat
Pimpinan Harian MPW dan/atau Rapat Pimpinan Harian MPC serta instruksi Majelis
Pimpinan Nasional.
3) Menandatangani surat-surat keputusan, surat berharga yang bersifat keuangan,
perjanjian, baik yang ditujukan ke dalam maupun keluar.
4) Memimpin dan mengawasi pengurus kolektif MPW dan/atau MPC dalam
melaksanakan tugasnya baik yang bersifat kedalam maupun keluar.
5) Melaksanakan konsolidasi organisasi sesuai dengan masa baktinya.
6) Memberi kebijakan alokasi pembiayaan program.
7) Mengupayakan dan mengelola sumber keuangan organisasi.
8) Dalam melaksanakan tugasnya, Ketua MPW dan/atau Ketua MPC dibantu seluruh
pengurus kolektifnya.
Pasal 29
Wakil Ketua MPW dan/atau Wakil Ketua MPC, yang mengkoordinir Bidang
Organisasi & Keanggotaan, Bidang Litbang & Kaderisasi, Bidang Hukum & HAM,
Bidang Informasi & Komunikasi, Bidang Ideologi & Politik, Bidang Ketahanan Nasional
mempunyai tugas kerja :
1) Membantu dan melaksanakan tugas harian Ketua sesuai dengan bidang yang
ditentukan.
2) Mewakili Ketua dalam kegiatan yang bersifat intenal dan eksternal sesuai bidang
atau penugasan yang ditentukan.
3) Memimpin dan mengkoordinir Bidang Organisasi & Keanggotaan, Bidang Litbang
& Kaderisasi, Bidang Hukum & HAM, Bidang Informasi & Komunikasi, Bidang
Ideologi & Politik, Bidang Ketahanan Nasional.
4) Dalam melaksanakan tugasnya Wakil Ketua, dibantu/didampingi oleh Ketua
Bidang, Wakil Sekretaris, Wakil Bendahara dan anggota-anggota Bidang.
5) Dapat menandatangani surat-surat penting/berharga, perjanjian kerjasama yang
ditujukan ke dalam maupun keluar organisasi atas seizin Ketua.
6) Menghadiri Rapat Pleno, Rapat Pimpinan Harian dan memimpin Rapat Koordinasi
Bidang-bidang terkait.
7) Melaporkan tugas-tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua MPW dan/atau Ketua
MPC secara periodik.
Pasal 30
Wakil Ketua MPW dan/atau Wakil Ketua MPC, yang mengkoordinir Bidang Ekonomi
& Pengembangan Usaha, Bidang Agama, Sosial & Budaya, Bidang Pemuda, Mahasiswa,
14
Pelajar & Olahraga, Bidang Alam & Lingkungan Hidup, Bidang Peranan Wanita, Bidang
Dana, Bidang Sarana & Prasarana, mempunyai tugas kerja :
1) Membantu dan melaksanakan tugas harian Ketua sesuai dengan bidang yang
ditentukan.
2) Mewakili Ketua dalam kegiatan yang bersifat intenal dan eksternal sesuai bidang
atau penugasan yang ditentukan.
3) Memimpin dan mengkoordinir Bidang Ekonomi & Pengembangan Usaha, Bidang
Agama, Sosial & Budaya, Bidang Pemuda, Mahasiswa, Pelajar & Olahraga, Bidang
Alam & Lingkungan Hidup, Bidang Peranan Wanita, Bidang Dana, Bidang Sarana
& Prasarana.
4) Dalam melaksanakan tugasnya Wakil Ketua, dibantu/didampingi oleh Ketua
Bidang, Wakil Sekretaris, Wakil Bendahara dan anggota-anggota Bidang.
5) Dapat menandatangani surat-surat penting/berharga, perjanjian kerjasama yang
ditujukan ke dalam maupun keluar organisasi atas seizin Ketua.
6) Menghadiri Rapat Pleno, Rapat Pimpinan Harian dan memimpin Rapat Koordinasi
Bidang-bidang terkait.
7) Melaporkan tugas-tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua MPW dan/atau Ketua
MPC secara periodik.
Pasal 31
Ketua-Ketua Bidang di tingkat MPW dan/atau MPC, mempunyai tugas kerja sebagai
berikut:
1) Ketua Bidang Organisasi & Keanggotaan
a) Membantu dan melaksanakan tugas harian Wakil Ketua yang mengkoordinir
Bidang Organisasi & Keanggotaan.
b) Bersama-sama Wakil Sekretaris dan anggota Bidang Organisasi &
Keanggotaan, memberikan pembinaan & bimbingan tekhnis kepada Lembaga-
Lembaga/Badan-badan Pemuda Pancasila di tingkat MPW dan/atau MPC.
c) Mempersiapkan rencana dan jadwal pelaksanaan program kerja bidang
Organisasi & Keanggotaan.
d) Menghadiri Rapat Pleno, Rapat Koordinasi Bidang-bidang, dan memimpin
Rapat Bidang.
e) Memberikan laporan pelaksanaan program bidang tugasnya kepada Wakil
Ketua secara periodik.
15
3) Ketua Bidang Hukum & Hak Azasi Manusia
a) Membantu dan melaksanakan tugas harian Wakil Ketua yang mengkoordinir
Hukum & Hak Azasi Manusia.
b) Bersama-sama Wakil Sekretaris dan anggota Bidang Hukum & Hak Azasi
Manusia, memberikan pembinaan & bimbingan tekhnis kepada Lembaga-
Lembaga/Badan-badan Pemuda Pancasila di tingkat MPW dan/atau MPC.
c) Mempersiapkan rencana dan jadwal pelaksanaan program kerja Bidang Hukum
& Hak Azasi Manusia.
d) Menghadiri Rapat Pleno, Rapat Koordinasi Bidang-bidang, dan memimpin
Rapat Bidang.
e) Memberikan laporan pelaksanaan program bidang tugasnya kepada Wakil
Ketua secara periodik.
16
7) Ketua Bidang Ekonomi & Pengembangan Usaha
a) Membantu dan melaksanakan tugas harian Wakil Ketua yang mengkoordinir
Bidang Ekonomi & Pengembangan Usaha.
b) Bersama-sama Wakil Sekretaris dan anggota Bidang Ekonomi &
Pengembangan Usaha, memberikan pembinaan & bimbingan tekhnis kepada
Lembaga-Lembaga/Badan-badan Pemuda Pancasila di tingkat MPW dan/atau
MPC.
c) Mempersiapkan rencana dan jadwal pelaksanaan program kerja Bidang
Ekonomi & Pengembangan Usaha.
d) Menghadiri Rapat Pleno, Rapat Koordinasi Bidang-bidang, dan memimpin
Rapat Bidang.
e) Memberikan laporan pelaksanaan program bidang tugasnya kepada Wakil
Ketua secara periodik.
17
b) Bersama-sama Wakil Sekretaris dan anggota Bidang Alam & Lingkungan
Hidup, memberikan pembinaan & bimbingan tekhnis kepada Lembaga-
Lembaga/Badan-badan Pemuda Pancasila di tingkat MPW dan/atau MPC.
c) Mempersiapkan rencana dan jadwal pelaksanaan program kerja Bidang Alam
& Lingkungan Hidup.
d) Menghadiri Rapat Pleno, Rapat Koordinasi Bidang-bidang, dan memimpin
Rapat Bidang.
e) Memberikan laporan pelaksanaan program bidang tugasnya kepada Wakil
Ketua secara periodik.
Pasal 32
Sekretaris MPW dan/atau Sekretaris MPC Pemuda Pancasila mempunyai tugas kerja:
18
1) Mendampingi Ketua dalam memimpin seluruh jajaran organisasi, baik yang bersifat
ke dalam maupun keluar dalam rangka perwujudan peran serta Pemuda Pancasila
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2) Mengkomunikasikan, menyelaraskan, mensinkronisasikan, mengintegrasikan dan
mengarahkan kebijakan-kebijakan, baik yang bersifat sektoral maupun teritorial.
3) Bersama Ketua menandatangani surat menyurat baik yang bersifat ke dalam maupun
yang bersifat keluar.
4) Mengelola kesekretariatan dan mengatur tata tertib administrasi organisasi.
5) Bersama Ketua atau Wakil Ketua, mengambil langkah-langkah dalam mengatasi
permasalahan organisasi.
6) Bersama Ketua, Wakil-wakil Ketua atau Bendahara membuat/merumuskan
kebijakan keuangan organisasi.
7) Bersama Ketua atau Wakil–Wakil Ketua atau Bendahara, menandatangani
administrasi keuangan organisasi.
8) Mendampingi Ketua atau Wakil Ketua menghadiri undangan dari internal maupun
eksternal organisasi.
9) Bersama Ketua atau Wakil Ketua memimpin Rapat Pleno, Rapat Pimpinan Harian
atau Rapat Koordinasi/Konsultasi.
10) Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Sekretaris dibantu oleh Wakil-Wakil
Sekretaris.
11) Membuat laporan serta bertanggung jawab kepada Ketua dan Wakil-Wakil Ketua
secara periodik.
Pasal 33
Pasal 34
Pasal 35
19
1) Membantu tugas-tugas Bendahara.
2) Mewakili Bendahara, atas menandatangani surat berharga, surat yang berhubungan
dengan keuangan organisasi seizin dan penugasan dari Bendahara.
3) Menghadiri Rapat Pleno, Rapat Pimpinan Harian dan Rapat Koordinasi Bidang.
4) Bertanggung jawab kepada Bendahara.
Pasal 36
Pimpinan Anak Cabang Pemuda Pancasila
Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Pemuda Pancasila mempunyai tugas kerja :
1) Memimpin seluruh jajaran organisasi di tingkat Pimpinan Anak Cabang.
2) Mengkoordinir rekruitmen anggota masyarakat untuk menjadi anggota Pemuda
Pancasila, sekaligus melakukan proses administrasi sampai dengan pemberian KTA.
3) Melaksanakan hasil-hasil keputusan organisasi sesuai dengan kewenangan dan
tingkatannya.
4) Melaksanakan konsolidasi organisasi sesuai dengan masa baktinya.
5) Memberikan bimbingan dan pembinaan organisasi kepada Pimpinan Ranting dan
Pimpinan Anak Ranting.
6) Menandatangani surat-surat, yang bersifat ke dalam maupun keluar.
7) Dalam melaksanakan tugasnya Ketua dibantu oleh seluruh Pengurus kolektif
Pimpinan Anak Cabang.
Pasal 37
Pasal 38
Pasal 39
Wakil-Wakil Sekretaris PAC mempunyai tugas kerja :
1) Membantu pelaksanaan tugas-tugas Sekretaris.
20
2) Menghadiri Rapat Pengurus PAC.
3) Bertanggung jawab kepada Sekretaris.
Pasal 40
Bendahara PAC mempunyai tugas kerja :
1) Bersama Ketua dan Sekretaris, mengupayakan pembiayaan kegiatan organisasi.
2) Mengatur tata administrasi keuangan organisasi.
3) Menghadiri Rapat Pengurus PAC.
4) Bertanggung jawab kepada Ketua PAC.
Pasal 41
Wakil-wakil Bendahara PAC mempunyai tugas kerja :
1) Membantu tugas-tugas Bendahara.
2) Menghadiri Rapat Pengurus PAC.
3) Bertanggung jawab kepada Bendahara PAC.
Pasal 42
Ketua Ranting dan/atau Ketua Anak Ranting Pemuda Pancasila mempunyai tugas kerja :
1) Memimpin pengurus dan anggota di Tingkat Pimpinan Ranting dan atau Pimpinan
Anak Ranting
2) Bersama dengan Pimpinan Anak Cabang melaksanakan rekruitmen anggota
masyarakat untuk menjadi anggota Pemuda Pancasila, sekaligus melakukan proses
administrasi sampai dengan pemberian KTA.
3) Melaksanakan konsolidasi organisasi sesuai dengan masa baktinya.
4) Memimpin Rapat Anggota.
5) Dalam melaksanakan tugasnya, Ketua dibantu oleh seluruh pengurus kolektif
Pimpinan Ranting dan Pimpinan Anak Ranting.
Pasal 43
Wakil Ketua Pimpinan Ranting dan/atau Pimpinan Anak Ranting mempunyai tugas kerja :
1) Membantu tugas-tugas Ketua.
2) Mewakili Ketua dalam kegiatan yang bersifat intenal dan eksternal sesuai penugasan
yang diberikan.
3) Menghadiri Rapat Anggota
4) Melaporkan tugas-tugasnya secara berkala dan bertanggung jawab kepada Ketua
Pimpinan Ranting dan atau Ketua Pimpinan Anak Ranting.
Pasal 44
Sekretaris Pimpinan Ranting dan/atau Pimpinan Anak Ranting mempunyai tugas kerja :
21
1) Bersama Ketua Pimpinan Ranting dan/atau Pimpinan Anak Ranting , bertanggung
jawab melaksanakan seluruh keputusan-keputusan organisasi.
2) Bersama Ketua Pimpinan Ranting dan/atau Pimpinan Anak Ranting,
menandatangani surat menyurat baik yang bersifat ke dalam maupun keluar.
3) Mengatur dan mengelola tata tertib administrasi kesekretariatan Pimpinan Ranting
dan/atau Pimpinan Anak Ranting Pemuda Pancasila.
4) Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretaris dibantu oleh Wakil Sekretaris.
5) Bersama Ketua menghadiri undangan dari internal maupun eksternal organisasi.
6) Bersama Ketua, memimpin Rapat Pengurus Pimpinan Ranting dan/atau Pimpinan
Anak Ranting.
7) Membuat laporan secara periodik serta bertanggung jawab kepada Ketua Pimpinan
Ranting dan/atau Pimpinan Anak Ranting.
Pasal 45
Pasal 46
Pasal 47
BAB VI
TATA HUBUNGAN MAJELIS PIMPINAN
DENGAN LEMBAGA / BADAN
Pasal 48
22
1) Tata hubungan Majelis Pimpinan dengan Lembaga / Badan adalah bersifat Instruktif
dan Koordinatif.
2) Pengurus Lembaga / Badan dibentuk dan disahkan dengan Surat Keputusan Majelis
Pimpinan sesuai tingkatannya.
3) Majelis Pimpinan memberikan kebijakan sebagai pedoman dalam rangka
perencanaan dan pelaksanaan program masing-masing Lembaga / Badan.
4) Lembaga / Badan melaksanakan program secara otonom dan melaporkan serta
bertanggung jawab kepada Majelis Pimpinan sesuai dengan tingkatannya.
BAB VII
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 49
1) Pengambilan keputusan di semua tingkatan organisasi Pemuda Pancasila dilakukan
melalui mekanisme Rapat Pleno.
2) Keputusan Rapat Pimpinan Harian Majelis Pimpinan dan Pimpinan Anak Cabang
Pemuda Pancasila tentang kebijakan organisasi maupun keputusan yang bersifat
mendesak, dilaporkan dalam Rapat Pleno.
BAB VIII
KOORDINATOR WILAYAH, KOORDINATOR CABANG,
DAN KOORDINATOR ANAK CABANG
Pasal 50
1) Koordinator Wilayah, Koordinator Cabang dan Koordinator Anak Cabang adalah
alat kelengkapan kerja Majelis Pimpinan dan Pimpinan Anak Cabang untuk
melakukan pembinaan serta pengawasan konsolidasi dan program organisasi.
2) Pembagian tugas Koordinator diatur melalui Surat Keputusan sesuai tingkatannya.
3) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Koordinator Wilayah, Koordinator Cabang
dan Koordinator Anak Cabang dilaporkan secara periodik kepada Majelis Pimpinan
Pemuda Pancasila sesuai tingkatannya.
BAB IX
SEKRETARIAT
Pasal 51
1) Sekretariat Organisasi Pemuda Pancasila di masing-masing tingkatan berfungsi
sebagai :
a) Alamat organisasi Pemuda Pancasila.
b) Pusat informasi kegiatan organisasi.
c) Pusat data, administrasi dan dokumentasi organisasi.
2) Sekretariat Organisasi Pemuda Pancasila bertugas memberikan pelayanan dan
dukungan terhadap kelancaran pelaksanaan program serta tugas-tugas
keorganisasian.
3) Kedudukan Sekretariat organisasi Pemuda Pancasila berada di Ibukota Pemerintahan
sesuai dengan tingkatan masing-masing.
BAB X
PENUTUP
Pasal 52
23
1) Apabila terdapat kekeliruan dalam Peraturan Organisasi ini, maka akan diperbaiki
sebagaimana mestinya oleh Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila.
2) Dengan diberlakukannya Peraturan organisasi ini, maka segala Peraturan Organisasi
tentang tata kerja maupun tata hubungan kerja Pemuda Pancasila yang pernah
dikeluarkan sebelumnya dinyatakan tidak berlaku.
3) Peraturan organisasi ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 27 Nopember 2010
24
PERATURAN ORGANISASI
Nomor : 02/PO/MPN-PP/XI/2010
Tentang
25
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
KARTU TANDA ANGGOTA DAN MASA BERLAKU
Pasal 2
Kartu Tanda Anggota
26
4) Kartu Tanda Anggota Khusus :
a) Kartu Tanda Anggota Khusus ialah Kartu Anggota yang diterbitkan oleh Pengurus
Lembaga/Badan Pemuda Pancasila di masing-masing tingkatan.
b) Kartu Tanda Anggota Khusus diberikan kepada anggota Lembaga/Badan yang
telah memiliki Kartu Tanda Anggota Biasa.
Pasal 3
Masa Berlaku
1) Masa berlaku Kartu Tanda Anggota Pemuda Pancasila sesuai dengan yang tertera
dalam Kartu Tanda Anggota.
2) Masa berlaku KTA Pemuda Pancasila dinyatakan gugur apabila :
a) Anggota yang bersangkutan meninggal dunia.
b) Mengundurkan diri secara tertulis
c) Terkena sanksi berupa pemecatan
BAB III
FORMULIR
Pasal 4
1) Setiap orang yang ingin menjadi anggota Pemuda Pancasila harus mengisi formulir
pendaftaran dengan melampirkan :
a) Foto copy KTP / SIM / Kartu Keluarga / Kartu Mahasiswa / Kartu Pelajar (salah
satu).
b) Phas photo berwarna, ukuran 2x3, sebanyak 6 lembar dan 3x4 sebanyak 6
lembar.
c) Contoh formulir terlampir.
2) Formulir disiapkan / diadakan oleh MPW Pemuda Pancasila dalam rangkap 5 (lima),
masing-masing untuk MPW, MPC, PAC, Ranting dan Calon Anggota.
BAB IV
NOMOR KTA, BENTUK, UKURAN, WARNA DAN TATA LETAK
Pasal 5
Nomor KTA
1) Nomor Kartu Tanda Anggota terdiri dari 8 (delapan) digit.
2) 2 (dua) digit pertama adalah kode nomor provinsi.
3) 6 (enam) digit berikutnya adalah nomor urut anggota.
4) Nomor anggota ditentukan dan diadministrasikan oleh MPW Pemuda Pancasila.
5) Lihat pada contoh Kartu Tanda Anggota.
Pasal 6
Bentuk
Bentuk Kartu Tanda Anggota Pemuda Pancasila adalah empat persegi panjang.
Pasal 7
Ukuran
1) Ukuran Kartu Tanda Anggota Pemuda Pancasila : panjang 9 cm dan lebar 6 cm.
2) Ukuran phas photo anggota : 2x3 cm.
3) Ukuran lambang Perisai Pemuda Pancasila disesuaikan.
4) Ukuran stempel MPW dan MPN pada Kartu Tanda Anggota disesuaikan.
27
Pasal 8
Warna
1) Warna Kartu Tanda Anggota Pemuda Pancasila di bagian depan ialah bermotif
loreng Pemuda Pancasila dengan kombinasi warna orange, coklat dan hitam.
2) Warna Kartu Tanda Anggota Pemuda Pancasila di bagian belakang adalah dasar
orange.
3) Phas Photo anggota berlatar belakang warna putih, dengan memakai baju loreng
Pemuda Pancasila.
4) Warna, nomor KTA, biodata anggota, dan tanda tangan adalah hitam.
5) Warna tulisan berhuruf kapital KARTU TANDA ANGGOTA PEMUDA
PANCASILA PROVINSI .......... adalah putih.
Pasal 9
Tata Letak
1) Tata letak lambang, pas photo, nomor KTA, biodata anggota, tanda tangan dan
stempel, mengacu pada contoh Kartu Tanda Anggota.
28
BAB V
BIAYA
Pasal 10
BAB VI
PELAPORAN DAN PENGGANTIAN
Pasal 11
Pelaporan
Pasal 12
Penggantian
29
BAB VII
PENUTUP
Pasal 13
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 27 Nopember 2010
30
Lampiran :
31
PERATURAN ORGANISASI
Nomor : 03/PO/MPN-PP/XI/2010
Tentang
Memperhatikan : 1. Pengarahan Ketua Umum MPN Pemuda Pancasila serta saran dan
pendapat yang berkembang dalam Rapat Pleno IV MPN Pemuda
Pancasila pada tanggal 27 Nopember 2010 di Jakarta.
2. Hasil Keputusan Rapat Pleno IV MPN Pemuda Pancasila tanggal
27 Nopember 2010 di Jakarta.
MEMUTUSKAN:
32
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
KEKUASAAN DAN WEWENANG
Pasal 2
BAB III
KELENGKAPAN
Pasal 3
33
a) Penanggung jawab dan penyelenggara
b) Panitia Pengarah (SC) dan Panitia Pelaksana (OC)
c) Peserta (Utusan dan Peninjau)
d) Tempat/sarana/perlengkapan Acara.
e) Pimpinan Sidang Pleno / Paripurna dan Pimpinan Rapat Komisi
f) Rancangan Materi Musyawarah dan Rapat.
g) Surat-surat Keputusan Musyawarah dan Rapat.
h) Sidang dan Rapat-rapat
i) Komisi-Komisi
j) Formatur
k) Pendukung Acara dan alat pendukung lainnya.
BAB IV
PENANGGUNG JAWAB DAN PENYELENGGARA
Pasal 4
Pasal 5
Pasal 6
Pasal 7
Pasal 8
Pasal 9
34
Penanggung jawab dan penyelenggara Rapat Pemilihan Pengurus di tingkat Anak Ranting
adalah Pimpinan Anak Ranting.
Pasal 10
BAB V
PANITIA PENGARAH (SC) DAN PANITIA PELAKSANA (OC)
Pasal 11
1) Panitia Pengarah (SC) dan Panitia Pelaksana (OC) Musyawarah dan Rapat-rapat
dibentuk dengan Surat Keputusan sesuai tingkatannya.
2) Tugas Panitia Pengarah (SC) adalah mempersiapkan rancangan materi bahasan.
3) Tugas Panitia Pelaksana (OC) adalah mempersiapkan segala sesuatu untuk
mendukung kelancaran pelaksanaan musyawarah dan rapat-rapat.
4) Jumlah personalia Panitia Pengarah (SC) dan Panitia Pelaksana (OC) sesuai
kebutuhan.
BAB VI
RANCANGAN MATERI BAHASAN
Pasal 12
35
6) Semua rancangan materi bahasan dipersiapkan oleh Penyelenggara.
BAB VII
SURAT-SURAT KEPUTUSAN
Pasal 13
Surat-surat Keputusan, terdiri dari :
1) No. 01 tentang Jadwal Acara dan Tata tertib.
2) No. 02 tentang Pimpinan Sidang Pleno / Paripurna.
3) No. 03 tentang Laporan Pertanggung Jawaban.
4) No. 04 tentang Pembentukan Komisi-Komisi.
5) No. 05 tentang Hasil kerja komisi A (Organisasi).
6) No. 06 tentang Hasil kerja komisi B (Program).
7) No. 07 tentang Hasil kerja komisi C (Pokok-Pokok Pikiran dan Rekomendasi).
8) No. 08 tentang Demisioner.
9) No. 09 tentang Ketua Terpilih.
10) No. 10 tentang Formatur.
11) No. 11 tentang Hasil Kerja Formatur.
12) No. 12 tentang Sidang dan Rapat dinyatakan selesai/ditutup.
BAB VIII
PESERTA
Pasal 14
Pasal 15
1) Peserta sebagai Utusan Musyawarah Besar/Mubeslub Pemuda Pancasila ialah :
a) Majelis Pimpinan Nasional.
b) Majelis Pimpinan Wilayah dengan mandat tertulis.
c) Majelis Pimpinan Cabang dengan mandat tertulis.
2) Peserta sebagai Utusan Musyawarah Wilayah/Muswillub Pemuda Pancasila ialah:
a) Majelis Pimpinan Nasional dengan mandat tertulis.
b) Majelis Pimpinan Wilayah
c) Majelis Pimpinan Cabang dengan mandat tertulis.
36
b) Pimpinan Anak Cabang
c) Pimpinan Ranting dengan mandat tertulis.
5) Peserta sebagai Utusan Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Ranting Pemuda
Pancasila ialah :
a) Pimpinan Anak Cabang dengan mandat tertulis.
b) Pimpinan Ranting
c) Pimpinan Anak Ranting dengan mandat tertulis.
6) Peserta sebagai Utusan Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak Ranting
Pemuda Pancasila ialah :
a) Pimpinan Ranting dengan mandat tertulis.
b) Pimpinan Anak Ranting
c) Anggota Anak Ranting Pemuda Pancasila se-Rukun Warga / Dusun
d) Jika di 1 (satu) RW / Dusun atau yang setingkatnya, belum terbentuk Pimpinan
Anak Ranting, maka anggota Pemuda Pancasila dapat membentuk Pimpinan Anak
Ranting dengan menggabungkan anggota Pemuda Pancasila lebih dari 1 (satu)
RW / Dusun atau yang setingkatnya, dengan jumlah anggota minimal 10 (sepuluh)
orang.
7) Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Ranting dan/atau Pimpinan Anak Ranting
sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Rumah Tangga Organisasi Sosial
Kemasyarakatan Pemuda Pancasila, Bab XVI Pasal 53 dan Pasal 54, adalah rapat
untuk menyusun dan menetapkan Kepengurusan Kolektif Pimpinan Ranting dan/atau
Pimpinan Anak Ranting.
8) Jumlah peserta sebagai utusan Musyawarah-musyawarah dan Rapat-rapat pemilihan
pengurus pada masing-masing tingkatan ditentukan oleh penyelenggara musyawarah.
Pasal 16
Pasal 17
1) Pendengar adalah orang yang menghadiri atau yang ditugaskan dalam Musyawarah-
musyawarah dan Rapat-rapat pemilihan pengurus pada masing-masing tingkatan.
2) Undangan lainnya ialah orang yang menghadiri rangkaian Acara dalam Musyawarah-
musyawarah dan Rapat-rapat pemilihan pengurus pada masing-masing tingkatan.
BAB IX
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 18
Hak dan kewajiban peserta dalam Musyawarah dan Rapat-rapat, diatur dalam Tata Tertib
dengan mengacu pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Pemuda Pancasila.
37
BAB X
QUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 19
Quorum
Pasal 20
Pengambilan Keputusan
BAB XI
LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN
Pasal 21
1) Laporan Pertanggung Jawaban MPN, MPW dan MPC, disampaikan oleh Ketua Umum
dan/atau Ketua sesuai tingkatannya dalam Sidang Pleno.
2) Laporan Kegiatan PAC, Pimpinan Ranting dan Pimpinan Anak Ranting disampaikan
oleh Ketua sesuai tingkatannya.
3) Laporan Pertanggung Jawaban Ketua Umum dan/atau Ketua sesuai tingkatannya,
mendapatkan penilaian melalui Pandangan Umum dari unsur peserta dalam Sidang
Pleno.
4) Ketua Umum dan/atau Ketua sesuai tingkatannya memberikan tanggapan terhadap
Pandangan Umum.
BAB XII
SIDANG DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 22
38
1) Sidang-sidang dalam Musyawarah atau Rapat Pemilihan Pengurus di masing-masing
tingkatan terdiri dari :
a) Sidang Pleno
b) Sidang Komisi, dan Sub-Komisi bila diperlukan
c) Sidang Formatur
d) Rapat Pimpinan Sidang
BAB XIII
KOMISI-KOMISI
Pasal 23
BAB XIV
PIMPINAN SIDANG DAN TUGAS
Pasal 24
Pimpinan Sidang
Pasal 25
39
c) 1 (satu) orang anggota.
2) Pimpinan Sidang Komisi dipilih dari dan oleh anggota komisi, yang dipimpin oleh
salah seorang anggota Pimpinan Sidang Pleno.
Pasal 27
Sebelum Pimpinan Sidang Pleno dipilih, Penanggung jawab Musyawarah atau
Penanggung jawab Rapat Pemilihan, bersama dengan Panitia Pengarah (SC) selaku
Pimpinan Sidang Sementara memimpin Sidang Pleno untuk membahas dan menetapkan :
a) Jadwal Acara
b) Peraturan Tata Tertib
c) Pemilihan Pimpinan Sidang Pleno.
Pasal 28
Pasal 29
Tugas
Pasal 30
40
b) Mengesahkan Quorum Sidang-sidang komisi.
c) Membuka, menskorsing, menutup sidang komisi
d) Memimpin jalannya sidang komisi sesuai dengan materi bahasannya, agar berjalan
dalam suasana kebersamaan, demokratis, permusyawaratan, lancar dan tertib.
e) Menandatangani hasil kerja Sidang Komisi.
f) Melaporkan hasil kerja komisi dalam Sidang Pleno.
BAB XV
HAK SUARA
Pasal 31
Hak suara untuk memilih Ketua Umum, Ketua MPW, Ketua MPC dalam Musyawarah-
musyawarah dan Rapat Pemilihan Ketua Pimpinan Anak Cabang, Ketua Pimpinan
Ranting, dan/atau Ketua Pimpinan Anak Ranting, sebagai berikut :
1) Mubes / Mubeslub :
a) Majelis Pimpinan Nasional = 1 (satu) hak suara.
b) Majelis Pimpinan Wilayah masing-masing = 1(satu) hak suara
c) Majelis Pimpinan Cabang, masing-masing = 1 (satu) hak suara
2) Muswil / Muswillub :
a) Majelis Pimpinan Nasional = 1 (satu) hak suara.
b) Majelis Pimpinan Wilayah = 1(satu) hak suara
c) Majelis Pimpinan Cabang se-propinsi masing-masing = 1 (satu) hak suara
3) Muscab / Muscablub :
a) Majelis Pimpinan Wilayah = 1 (satu) hak suara.
b) Majelis Pimpinan Cabang = 1(satu) hak suara
c) Pimpinan Anak Cabang se-kab/kota, masing-masing = 1 (satu) hak suara
Pasal 32
1) Pemberian hak suara dalam pemilihan Ketua Umum dan/atau Ketua MPW atau Ketua
MPC dilakukan oleh yang mewakili atau dilakukan secara langsung oleh Ketua
41
Delegasi dari masing-masing unsur sebagaimana yang ditetapkan dalam Bab XV
Pasal 31 ayat 1), ayat 2), ayat 3).
2) Pemberian Hak Suara dalam Rapat Pemilihan Ketua PAC, Ketua Pimpinan Ranting,
dan/atau Ketua Pimpinan Anak Ranting, dilakukan oleh yang mewakili dari masing–
masing unsur sebagaimana yang ditetapkan dalam BAB XV pasal 31 ayat 4), ayat 5),
ayat 6).
BAB XVI
DEMISIONER
Pasal 33
BAB XVII
PERSYARATAN, KRITERIA CALON KETUA UMUM, KETUA MPW,
KETUA MPC, KETUA PAC, KETUA PIMPINAN RANTING,
KETUA PIMPINAN ANAK RANTING
DAN TATA CARA PEMILIHAN
Pasal 34
1) Persyaratan administrasi :
a) Warga Negara Indonesia, dengan bukti Kartu Tanda Penduduk.
b) Memiliki Kartu Tanda Anggota Pemuda Pancasila
c) Pernah atau sedang menjadi fungsionaris di salah satu jenjang institusi Pemuda
Pancasila, minimal satu periode masa bakti dengan bukti Surat Keputusan.
d) Membuat surat pernyataan kesediaan di atas kertas bermeterai cukup disertai
biodata.
e) Menyatakan pengunduran diri dari rangkap jabatan pada jenjang tingkatan internal
organisasi Pemuda Pancasila lainnya bilamana terpilih.
2) Kriteria :
a) Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b) Setia kepada NKRI, Pancasila dan UUD 1945.
c) Memiliki integritas moral dan visioner.
d) Tidak tercela atau tidak sedang terkena vonis hukuman minimal 5 (lima) tahun dari
Pengadilan, yang mempunyai kekuatan hukum tetap.
e) Memiliki pemahaman tentang organisasi Pemuda Pancasila.
f) Tidak terkena sanksi organisasi berupa skorsing atau pemecatan, terkecuali telah
mendapat rehabilitasi.
g) Memiliki sikap yang tegas, konsisten, serta mampu secara moril dan materil
mengemban amanat keputusan-keputusan organisasi.
Pasal 35
1) Pemilihan Ketua Umum, Ketua MPW, Ketua MPC, Ketua PAC, Ketua Pimpinan
Ranting dan/atau Ketua Pimpinan Anak Ranting dalam musyawarah-musyawarah
dan rapat sesuai tingkatannya dilakukan secara musyawarah untuk mufakat.
42
2) Jika usulan calon Ketua Umum MPN, Ketua MPW, Ketua MPC, Ketua PAC, Ketua
Pimpinan Ranting dan Ketua Pimpinan Anak Ranting disepakati secara musyawarah
untuk mufakat maka yang bersangkutan dinyatakan terpilih secara aklamasi.
3) Apabila secara musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka pemilihan dilakukan
dengan tahapan sebagai berikut :
Tahap II (Pemilihan) :
a) Pemilihan dipandu oleh Pimpinan Sidang Pleno secara kolektif.
b) Setiap calon wajib menyampaikan Visi dan Misinya.
c) Masing-masing unsur Utusan yang berhak memilih, hanya mempunyai satu hak
suara dan hanya dapat memilih satu nama dari calon yang ditetapkan.
d) Sebelum Pemilihan dilakukan, terlebih dahulu dipersiapkan jumlah kertas suara
sesuai dengan jumlah suara utusan yang berhak memilih.
e) Pemilihan dilakukan secara langsung, bebas dan rahasia.
f) Perhitungan hasil pemilihan dilakukan secara terbuka dan disaksikan oleh unsur
peserta.
g) Calon yang memperoleh suara terbanyak, dinyatakan dan ditetapkan sebagai
Ketua Umum MPN, Ketua MPW, Ketua MPC, Ketua PAC, Ketua Pimpinan
Ranting, Ketua Pimpinan Anak Ranting, Terpilih.
h) Apabila calon yang dipilih mendapat dukungan jumlah suara yang sama banyak,
maka pemilihan akan diulang hanya untuk satu kali.
i) Apabila setelah pemilihan diulang hasil suaranya masih tetap sama, maka calon-
calon yang bersangkutan melalui Pimpinan Sidang Pleno diserahkan kepada
jenjang organisasi setingkat di atasnya untuk diputuskan, dan keputusan ini
bersifat mengikat serta tidak dapat diganggu gugat.
j) Ketua Umum MPN, Ketua MPW, Ketua MPC Terpilih secara otomatis menjadi
Ketua Formatur.
BAB XVIII
FORMATUR
Pasal 36
43
1) Tim Formatur untuk menyusun kepengurusan tingkat Majelis Pimpinan Pemuda
Pancasila berjumlah ganjil, minimal 5 (lima) orang dan maksimal 7 (tujuh) orang.
2) Formatur dengan mandat penuh menyusun kepengurusan Majelis Pimpinan dan
Majelis Pertimbangan Organisasi sesuai tingkatannya, serta melaporkan hasil kerjanya
kepada Pimpinan Sidang Pleno/Paripurna.
3) Tim Formatur terdiri dari Ketua Terpilih sebagai Ketua Formatur, dibantu oleh unsur
formatur lainnya yang ditunjuk/dipilih oleh peserta.
4) Tim Formatur untuk menyusun kepengurusan MPN Pemuda Pancasila terdiri dari :
a) Ketua Umum MPN Terpilih sebagai Ketua Formatur.
b) Unsur MPN Demisioner
c) Unsur MPW Pemuda Pancasila
d) Unsur MPC Pemuda Pancasila
5) Tim Formatur untuk menyusun kepengurusan MPW Pemuda Pancasila terdiri dari :
a) Ketua MPW Terpilih sebagai Ketua Formatur.
b) Unsur MPW Demisioner
c) Unsur MPN Pemuda Pancasila
d) Unsur MPC Pemuda Pancasila
6) Tim Formatur untuk menyusun kepengurusan MPC Pemuda Pancasila terdiri dari :
a) Ketua MPC Terpilih sebagai Ketua Formatur.
b) Unsur MPC Demisioner
c) Unsur MPW Pemuda Pancasila
d) Unsur PAC Pemuda Pancasila
Pasal 37
1) Ketua Pimpinan Anak Cabang, Pimpinan Ranting dan/atau Pimpinan Anak Ranting
Terpilih sebagai Ketua Formatur menyusun kepengurusan Pimpinan Anak Cabang,
Pimpinan Ranting dan/atau Pimpinan Anak Ranting.
2) Melaporkan hasil kerjanya kepada Pimpinan Rapat Pemilihan Pengurus sesuai
tingkatannya.
BAB XIX
KEPUTUSAN DAN RISALAH
Pasal 38
BAB XX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 39
44
1) Apabila terdapat kekeliruan dalam Peraturan Organisasi ini, akan diperbaiki
sebagaimana mestinya oleh Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila.
2) Dengan ditetapkannya Peraturan Organisasi ini, maka Peraturan Organisasi tentang
Musyawarah-Musyawarah Organisasi Pemuda Pancasila yang dikeluarkan
sebelumnya, dinyatakan tidak berlaku.
3) Peraturan Organisasi ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 27 Nopember 2010
45
PERATURAN ORGANISASI
Nomor : 04/PO/MPN-PP/XI/2010
Tentang
Memperhatikan : 1. Usul, saran, pendapat yang tumbuh dan berkembang dalam Tim
Kerja yang membahas Peraturan Organisasi ini.
2. Hasil Keputusan Rapat Pleno IV MPN Pemuda Pancasila, pada
tanggal 27 Nopember 2010 di Jakarta.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN ORGANISASI TENTANG SATUAN SISWA,
PELAJAR DAN MAHASISWA (SAPMA) PEMUDA PANCASILA.
46
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Organisasi ini, yang dimaksud dengan :
1) SAPMA Pemuda Pancasila ialah Satuan Siswa, Pelajar dan Mahasiswa Pemuda
Pancasila sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Rumah Tangga, BAB XIII Pasal
37 ayat 1) butir b).
2) Tempat kedudukan ialah tempat kedudukan SAPMA Pemuda Pancasila.
3) Fungsi dan peran ialah fungsi dan peran SAPMA Pemuda Pancasila.
4) Keanggotaan ialah keanggotaan SAPMA Pemuda Pancasila.
5) Lambang dan atribut ialah lambang dan atribut SAPMA Pemuda Pancasila.
6) Tata Hubungan ialah Tata Hubungan SAPMA Pemuda Pancasila dengan Majelis
Pimpinan dan Antar Internal SAPMA Pemuda Pancasila.
7) Susunan, komposisi dan masa bakti kepengurusan ialah susunan, komposisi dan
masa bakti kepengurusan SAPMA Pemuda Pancasila.
8) Pembentukan Kepengurusan ialah pembentukan kepengurusan SAPMA Pemuda
Pancasila.
9) Quorum dan pengambilan keputusan ialah quorum dan pengambilan keputusan
dalam rapat-rapat SAPMA Pemuda Pancasila.
10) Rapat-rapat ialah jenis rapat-rapat SAPMA Pemuda Pancasila.
11) Keuangan ialah keuangan SAPMA Pemuda Pancasila.
BAB II
TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 2
Tempat kedudukan SAPMA Pemuda Pancasila :
1) Tingkat Nasional di Ibukota Negara.
2) Tingkat Provinsi di Ibukota Provinsi.
3) Tingkat Kabupaten/Kota di Ibukota Kabupaten/Kota.
4) Tingkat Komisariat / Koordinator Komisariat di Perguruan Tinggi atau Sekolah.
5) Kedudukan SAPMA Pemuda Pancasila di Luar Negeri berkedudukan di Negara yang
telah ada perwakilan Pemuda Pancasila di luar negeri.
6) Khusus suatu Negara yang mempunyai Negara-negara bagian/propinsi dapat dibentuk
Koordinator SAPMA yang berkedudukan di Ibukota /distrik dari Negara-negara
bagian / provinsi tersebut.
BAB III
FUNGSI DAN PERAN
Pasal 3
47
1) Sebagai wadah pembinaan dan pemberdayaan siswa, pelajar, dan mahasiswa di
masing-masing tingkatan.
2) Sebagai sumber kader bangsa melalui pengaderan Pemuda Pancasila.
3) Sebagai lembaga fungsional Pemuda Pancasila dalam wadah berhimpun dan/atau
forum komunikasi kepemudaan.
Pasal 4
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 5
1) Anggota SAPMA Pemuda Pancasila ialah Siswa, Pelajar dan Mahasiswa yang telah
memenuhi persyaratan sebagai anggota Pemuda Pancasila.
2) Prosedur penerimaan anggota SAPMA Pemuda Pancasila mengacu pada ketentuan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Pemuda Pancasila.
3) Setiap anggota SAPMA dinyatakan sah sebagai anggota apabila sudah memiliki
Kartu Tanda Anggota Pemuda Pancasila.
4) Anggota SAPMA Pemuda Pancasila mempunyai Kartu Tanda Anggota Khusus,
yang diterbitkan oleh Pengurus SAPMA sesuai tingkatannya.
BAB V
LAMBANG DAN ATRIBUT
Pasal 6
1) Lambang dan Atribut SAPMA Pemuda Pancasila diatur dalam Peraturan Organisasi
Pemuda Pancasila tentang Lambang dan Atribut, serta mempunyai ciri khusus yang
baku di seluruh Indonesia.
2) SAPMA memiliki alat kelengkapan administrasi berupa kop surat, stempel, dan lain-
lain.
BAB VI
TATA HUBUNGAN
Pasal 7
1) SAPMA Pemuda Pancasila adalah organ yang tak terpisahkan dengan Majelis
Pimpinan Pemuda Pancasila sesuai tingkatannya.
48
2) Tata Hubungan Antar SAPMA Pemuda Pancasila secara vertikal bersifat Koordinatif
dan Konsultatif.
3) Hubungan dan kegiatan yang bersifat eksternal harus terlebih dahulu dikoordinasikan
dan dikonsultasikan kepada Majelis Pimpinan Pemuda Pancasila sesuai tingkatannya.
BAB VII
SUSUNAN, KOMPOSISI KEPENGURUSAN
DAN MASA BAKTI
Pasal 8
Susunan Kepengurusan
Pasal 9
Komposisi Kepengurusan
49
Pasal 10
Pasal 11
Pasal 12
Masa bakti
1) Masa bakti Pengurus SAPMA Pemuda Pancasila adalah :
a) Pengurus Pusat : 3 (tiga) tahun
b) Pengurus Wilayah : 3 (tiga) tahun
c) Pengurus Cabang : 2 (dua) tahun
d) Pengurus Korkom dan/atau Komisariat : 1 (satu) tahun
e) Pengurus Perwakilan Luar Negeri : 1 (satu) tahun
BAB VIII
PEMBENTUKAN KEPENGURUSAN
Pasal 13
50
3) Pembentukan kepengurusan SAPMA Pemuda Pancasila untuk periode selanjutnya
dilaksanakan melalui mekanisme Rapat Konsolidasi.
4) Pengesahan kepengurusan SAPMA Pemuda Pancasila untuk periode selanjutnya
ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris Lembaga SAPMA Pemuda Pancasila
setingkat di atasnya, bersama Ketua Majelis Pimpinan Pemuda Pancasila, di atas kop
surat Lembaga SAPMA Pemuda Pancasila.
BAB IX
QUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 14
Quorum
1) Quorum rapat-rapat SAPMA dinyatakan sah apabila dihadiri oleh setengah ditambah 1
(satu) dari jumlah unsur peserta yang hadir, jika quorum tidak terpenuhi, rapat-rapat
ditunda selama 2 (dua) kali 15 menit.
2) Apabila setelah ditunda selama 2 (dua) kali 15 (lima belas) menit, quorum belum juga
terpenuhi maka rapat dapat dimulai / dilanjutkan.
Pasal 15
Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dalam rapat-rapat SAPMA Pemuda Pancasila pada azasnya
dilakukan secara musyawarah untuk mufakat, dan apabila musyawarah untuk mufakat
tidak tercapai, pengambilan keputusan dilakukan dengan suara terbanyak.
BAB X
RAPAT-RAPAT
Pasal 16
Rapat-rapat SAPMA Pemuda Pancasila terdiri dari :
1) Rapat Konsolidasi.
2) Rapat Kerja
3) Rapat Pleno
4) Rapat Koordinasi / Konsultasi.
Pasal 17
Rapat Konsolidasi
Rapat Konsolidasi SAPMA Pemuda Pancasila terdiri dari :
1) Rapat Konsolidasi Nasional
2) Rapat Konsolidasi Wilayah
3) Rapat Konsolidasi Cabang
Pasal 18
1) Rapat Konsolidasi Nasional SAPMA Pemuda Pancasila dihadiri oleh unsur peserta:
a) Pengurus Pusat
b) Pengurus Wilayah
c) Pengurus Cabang
d) Majelis Pimpinan Nasional
e) Undangan lainnya yang ditentukan oleh penyelenggara
51
2) Rapat Konsolidasi Nasional SAPMA Pemuda Pancasila memiliki wewenang :
a) Menetapkan penilaian terhadap laporan pertanggung jawaban.
b) Menetapkan program kerja
c) Memilih Ketua SAPMA
d) Menetapkan kebijakan-kebijakan SAPMA dan rekomendasi, sepanjang tidak
bertentangan dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Pemuda
Pancasila.
3) Rancangan jadwal acara, tata tertib dan materi bahasan serta kebutuhan lainnya
dipersiapkan oleh Penyelenggara.
4) Jumlah peserta ditentukan oleh Penyelenggara.
Pasal 19
1) Rapat Konsolidasi Wilayah SAPMA Pemuda Pancasila dihadiri oleh unsur peserta :
a) Pengurus Wilayah
b) Pengurus Cabang
c) Pengurus Pusat
d) Majelis Pimpinan Wilayah
e) Undangan lainnya yang ditentukan oleh penyelenggara.
2) Rapat Konsolidasi Wilayah SAPMA Pemuda Pancasila memiliki wewenang :
a) Menetapkan penilaian terhadap laporan pertanggung jawaban.
b) Menetapkan program kerja
c) Memilih Ketua SAPMA
d) Menetapkan kebijakan-kebijakan dan rekomendasi sepanjang tidak bertentangan
dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Pemuda Pancasila.
3) Rancangan jadwal acara, tata tertib dan materi bahasan serta kebutuhan lainnya
dipersiapkan oleh Penyelenggara.
4) Jumlah peserta ditentukan oleh Penyelenggara.
Pasal 20
1) Rapat Konsolidasi Cabang SAPMA Pemuda Pancasila dihadiri oleh unsur peserta :
a) Pengurus Cabang
b) Pengurus Wilayah
c) Majelis Pimpinan Cabang
d) Pengurus Korkom dan/atau Pengurus Komisariat, apabila Korkom belum
terbentuk.
e) Undangan lainnya yang ditentukan oleh penyelenggara
2) Rapat Konsolidasi Cabang SAPMA Pemuda Pancasila memiliki wewenang :
a) Menetapkan penilaian terhadap laporan pertanggung jawaban.
b) Menetapkan program kerja
c) Memilih dan menetapkan Ketua SAPMA
d) Menetapkan kebijakan-kebijakan dan rekomendasi sepanjang tidak bertentangan
dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Pemuda Pancasila.
3) Rancangan jadwal acara, tata tertib dan materi bahasan serta kebutuhan lainnya
dipersiapkan oleh Penyelenggara.
4) Jumlah peserta ditentukan oleh Penyelenggara.
52
Pasal 21
Rapat Kerja
Pasal 22
1) Rapat Kerja Nasional SAPMA Pemuda Pancasila dihadiri oleh unsur peserta :
a) Pengurus Pusat
b) Pengurus Wilayah
c) Majelis Pimpinan Nasional
d) Undangan lainnya yang ditentukan oleh penyelenggara.
2) Rapat Kerja Nasional SAPMA Pemuda Pancasila memiliki wewenang :
a) Mengevaluasi dan menetapkan program kerja SAPMA untuk jangka pendek,
jangka menengah dan jangka panjang.
b) Menetapkan rekomendasi.
3) Rapat Kerja Nasional Lembaga SAPMA dipimpin oleh Pengurus Pusat SAPMA
Pemuda Pancasila.
4) Rancangan jadwal acara, tata tertib dan materi bahasan serta kebutuhan lainnya
dipersiapkan oleh Penyelenggara.
5) Jumlah peserta ditentukan oleh Penyelenggara.
Pasal 23
1) Rapat Kerja Wilayah SAPMA Pemuda Pancasila dihadiri oleh unsur peserta :
a) Pengurus Wilayah
b) Pengurus Cabang
c) Majelis Pimpinan Wilayah
d) Pengurus Pusat
e) Undangan lainnya yang ditentukan oleh penyelenggara
2) Rapat Kerja Wilayah SAPMA memiliki wewenang :
a) Mengevaluasi dan menetapkan program kerja SAPMA untuk jangka pendek,
jangka menengah dan jangka panjang.
b) Menetapkan rekomendasi.
3) Rapat Kerja Wilayah SAPMA dipimpin oleh Pengurus Wilayah SAPMA Pemuda
Pancasila.
4) Rancangan jadwal acara, tata tertib dan materi bahasan serta kebutuhan lainnya
dipersiapkan oleh Penyelenggara.
5) Jumlah peserta ditentukan oleh Penyelenggara.
Pasal 24
1) Rapat Kerja Cabang SAPMA Pemuda Pancasila dihadiri oleh unsur peserta :
a) Pengurus Cabang
53
b) Pengurus Wilayah
c) Majelis Pimpinan Cabang
d) Undangan lainnya yang ditentukan oleh penyelenggara
2) Rapat Kerja Cabang SAPMA memiliki wewenang :
a) Mengevaluasi dan menetapkan program kerja SAPMA untuk jangka pendek,
jangka menengah dan jangka panjang.
b) Menetapkan rekomendasi.
3) Rapat Kerja Cabang SAPMA dipimpin oleh Pengurus Cabang SAPMA Pemuda
Pancasila.
4) Rancangan jadwal acara, tata tertib dan materi bahasan serta kebutuhan lainnya
dipersiapkan oleh Penyelenggara.
5) Jumlah peserta ditentukan oleh Penyelenggara.
Pasal 25
Rapat Pleno
Pasal 26
Rapat Koordinasi / Konsultasi
Rapat Koordinasi / Konsultasi ialah Rapat Koordinasi / Konsultasi antar internal SAPMA
secara vertikal dan/atau dengan Majelis Pimpinan sesuai tingkatannya dan/atau dengan
pihak eksternal.
BAB XI
KEUANGAN
Pasal 27
BAB XII
PENUTUP
Pasal 28
54
1) Apabila terdapat kekeliruan dalam Peraturan Organisasi ini, akan diperbaiki
sebagaimana mestinya oleh Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila.
2) Dengan diberlakukannya Peraturan Organisasi ini, maka Peraturan Organisasi
tentang Satuan Siswa, Pelajar dan Mahasiswa (SAPMA) Pemuda Pancasila yang
pernah dikeluarkan sebelumnya dinyatakan tidak berlaku.
3) Peraturan Organisasi ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 27 Nopember 2010
55
PERATURAN ORGANISASI
Nomor : 05/PO/MPN-PP/XI/2010
Tentang
Memperhatikan : 1. Usul, saran, pendapat yang tumbuh dan berkembang dalam Tim
Kerja yang membahas tentang Lembaga Srikandi Pemuda
Pancasila.
2. Hasil Keputusan Rapat Pleno IV MPN Pemuda Pancasila, pada
tanggal 27 Nopember 2010 di Jakarta.
MEMUTUSKAN:
56
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 2
BAB III
FUNGSI DAN PERAN
Pasal 3
Pasal 4
57
2) Melakukan rekruitmen anggota masyarakat / perempuan untuk menjadi anggota
Pemuda Pancasila.
3) Melakukan kaderisasi terhadap anggota.
4) Melakukan kajian pengarus-utamaan gender.
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 5
BAB V
LAMBANG DAN ATRIBUT
Pasal 6
1) Lambang dan Atribut Lembaga Srikandi Pemuda Pancasila diatur dalam Peraturan
Organisasi Pemuda Pancasila tentang Lambang dan Atribut, serta mempunyai ciri
khusus yang baku/seragam di seluruh Indonesia.
2) Lembaga Srikandi memiliki alat kelengkapan administrasi berupa kop surat, stempel,
dan lain-lain.
BAB VI
TATA HUBUNGAN
Pasal 7
1) Lembaga Srikandi Pemuda Pancasila adalah organ yang tak terpisahkan dengan
Majelis Pimpinan Pemuda Pancasila sesuai tingkatannya.
2) Tata Hubungan Antar Lembaga Srikandi Pemuda Pancasila secara vertikal bersifat
Koordinatif dan Konsultatif.
3) Hubungan dan kegiatan yang bersifat eksternal harus terlebih dahulu dikoordinasikan
dan dikonsultasikan kepada Majelis Pimpinan Pemuda Pancasila sesuai tingkatannya.
BAB VII
SUSUNAN, KOMPOSISI KEPENGURUSAN DAN MASA BAKTI
Pasal 8
Susunan Kepengurusan
58
Susunan Kepengurusan Lembaga Srikandi Pemuda Pancasila :
1) Tingkat Nasional disebut Pengurus Pusat
2) Tingkat Propinsi disebut Pengurus Wilayah
3) Tingkat Kabupaten/Kota disebut Pengurus Cabang
Pasal 9
Komposisi Kepengurusan
1) Komposisi kepengurusan Lembaga Srikandi Pemuda Pancasila di masing-masing
tingkat Majelis Pimpinan terdiri dari :
a) 1 (satu) orang Ketua
b) 3 (tiga) orang Wakil Ketua
c) 9 (sembilan) Ketua Bidang
d) 1 (satu) orang Sekretaris
e) 3 (tiga) orang Wakil Sekretaris
f) 1 (satu) orang Bendahara
g) 3 (tiga) orang Wakil Bendahara
h) Anggota-anggota Bidang sesuai kebutuhan.
2) Bidang-bidang terdiri dari :
a) Organisasi dan Keanggotaan
b) Litbang dan Kaderisasi
c) Politik
d) Hukum dan HAM
e) Ekonomi dan Pengembangan Kewirausahaan
f) Pengembangan Bakat dan Minat
g) Keagamaan
h) Sosial dan Budaya
i) Lingkungan Hidup
Pasal 10
Masa bakti
Masa bakti kepengurusan Lembaga Srikandi Pemuda Pancasila di semua tingkat Majelis
Pimpinan adalah 3 (tiga) tahun.
BAB VIII
PEMBENTUKAN KEPENGURUSAN
Pasal 11
1) Pembentukan kepengurusan Lembaga Srikandi Pemuda Pancasila untuk pertama kali
di masing-masing tingkatan adalah :
a) Tingkat Cabang dibentuk oleh MPC Pemuda Pancasila setelah mendapat
rekomendasi/persetujuan Lembaga Srikandi Tingkat Wilayah.
b) Tingkat Wilayah dibentuk oleh MPW Pemuda Pancasila setelah mendapat
rekomendasi/persetujuan Lembaga Srikandi Tingkat Pusat.
c) Tingkat Pusat dibentuk oleh MPN Pemuda Pancasila.
2) Kepengurusan Lembaga Srikandi Pemuda Pancasila untuk periode selanjutnya di
masing-masing tingkatan dilakukan melalui mekanisme konferensi.
3) Pengesahan kepengurusan Lembaga Srikandi Pemuda Pancasila untuk periode
selanjutnya ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris Lembaga Srikandi Pemuda
Pancasila setingkat di atasnya, bersama Ketua Majelis Pimpinan Pemuda Pancasila, di
atas kop surat Lembaga Srikandi Pemuda Pancasila.
59
BAB IX
QUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 12
Quorum
1) Quorum konferensi atau rapat-rapat Lembaga Srikandi Pemuda Pancasila dinyatakan
sah apabila dihadiri oleh minimal setengah ditambah 1 (satu) dari jumlah unsur peserta
yang hadir. Jika quorum tidak terpenuhi, konferensi atau rapat-rapat ditunda selama 2
(dua) kali 15 menit.
2) Apabila setelah ditunda selama 2 (dua) kali 15 (lima belas) menit, quorum belum juga
terpenuhi maka konferensi atau rapat dapat dimulai/dilanjutkan.
Pasal 13
Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dalam konferensi dan rapat-rapat Lembaga Srikandi Pemuda
Pancasila pada azasnya dilakukan secara musyawarah untuk mufakat, dan apabila
musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, pengambilan keputusan dilakukan dengan
suara terbanyak.
BAB X
KONFERENSI DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 14
Konferensi dan Rapat-rapat Lembaga Srikandi Pemuda Pancasila terdiri dari :
1) Konferensi
2) Rapat Kerja
3) Rapat Pleno
4) Rapat Koordinasi / Konsultasi
Pasal 15
Konferensi
Pasal 16
1) Konferensi Nasional (Konfernas) Lembaga Srikandi Pemuda Pancasila dihadiri oleh
unsur peserta :
a) Pengurus Pusat
b) Pengurus Wilayah
c) Pengurus Cabang
d) Majelis Pimpinan Nasional
e) Undangan lainnya yang ditentukan oleh penyelenggara
60
2) Konferensi Nasional (Konfernas) Lembaga Srikandi Pemuda Pancasila memiliki
wewenang :
a) Menetapkan penilaian terhadap laporan pertanggung jawaban.
b) Menetapkan program kerja
c) Memilih Ketua Lembaga Srikandi
d) Menetapkan kebijakan-kebijakan lembaga Srikandi dan rekomendasi, sepanjang
tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Pemuda
Pancasila.
3) Rancangan jadwal acara, tata tertib dan materi bahasan serta kebutuhan lainnya
dipersiapkan oleh Penyelenggara.
4) Jumlah peserta ditentukan oleh Penyelenggara.
Pasal 17
Pasal 18
61
4) Jumlah peserta ditentukan oleh Penyelenggara.
Pasal 19
Rapat Kerja
Pasal 20
Pasal 21
Pasal 22
62
b) Pengurus Wilayah
c) Majelis Pimpinan Cabang
d) Undangan lainnya yang ditentukan oleh penyelenggara
2) Rapat Kerja Cabang Lembaga Srikandi memiliki wewenang :
a) Mengevaluasi dan menetapkan program kerja Lembaga Srikandi untuk jangka
pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
b) Menetapkan rekomendasi.
3) Rapat Kerja Cabang Lembaga Pengusaha dipimpin oleh Pengurus Cabang Lembaga
Srikandi Pemuda Pancasila.
4) Rancangan jadwal acara, tata tertib dan materi bahasan serta kebutuhan lainnya
dipersiapkan oleh Penyelenggara.
5) Jumlah peserta ditentukan oleh Penyelenggara.
Pasal 23
Rapat Pleno
1) Rapat Pleno Lembaga Srikandi di masing-masing tingkatan adalah rapat internal untuk
menetapkan agenda Rapat Pleno yang dibahas.
2) Rapat Pleno dihadiri oleh seluruh pengurus kolektif Lembaga Srikandi sesuai
tingkatannya.
Pasal 24
Rapat Koordinasi / Konsultasi
BAB XI
KEUANGAN
Pasal 25
BAB XII
PENUTUP
Pasal 26
63
2) Dengan diberlakukannya Peraturan Organisasi ini, maka Peraturan Organisasi tentang
Lembaga Srikandi Pemuda Pancasila yang pernah dikeluarkan sebelumnya,
dinyatakan tidak berlaku.
3) Peraturan Organisasi ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 27 Nopember 2010
64
PERATURAN ORGANISASI
Nomor : 06/PO/MPN-PP/XI/2010
Tentang
MEMUTUSKAN:
65
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Organisasi ini, yang dimaksud dengan :
1) LPPH Pemuda Pancasila, ialah Lembaga Penyuluhan dan Pembelaan Hukum
Pemuda Pancasila sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Rumah Tangga Pemuda
Pancasila, BAB XIII Pasal 37 ayat 1) butir d).
2) Tempat kedudukan ialah tempat kedudukan LPPH Pemuda Pancasila.
3) Fungsi dan peran ialah fungsi dan peran LPPH Pemuda Pancasila.
4) Keanggotaan LPPH Pemuda Pancasila ialah anggota Pemuda Pancasila yang
berhimpun dalam LPPH Pemuda Pancasila.
5) Lambang dan atribut ialah lambang dan atribut LPPH Pemuda Pancasila.
6) Tata Hubungan ialah Tata Hubungan LPPH Pemuda Pancasila dengan Majelis
Pimpinan dan antar internal LPPH Pemuda Pancasila.
7) Susunan, komposisi dan masa bakti kepengurusan ialah susunan, komposisi dan
masa bakti kepengurusan LPPH Pemuda Pancasila.
8) Pembentukan kepengurusan ialah pembentukan kepengurusan LPPH Pemuda
Pancasila.
9) Quorum dan pengambilan keputusan ialah quorum dan pengambilan keputusan
dalam konferensi dan rapat-rapat LPPH Pemuda Pancasila.
10) Musyawarah dan rapat-rapat ialah musyawarah dan rapat-rapat LPPH Pemuda
Pancasila.
11) Keuangan ialah keuangan LPPH Pemuda Pancasila
12) Kerjasama ialah kerjasama Lembaga Pengusaha Pemuda Pancasila dengan pihak
lain.
BAB II
TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 2
BAB III
FUNGSI DAN PERAN
Pasal 3
66
Pasal 4
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 5
BAB V
LAMBANG DAN ATRIBUT
Pasal 6
BAB VI
TATA HUBUNGAN
Pasal 7
1) Lembaga Penyuluhan dan Pembelaan Hukum Pemuda Pancasila adalah organ yang tak
terpisahkan dari Majelis Pimpinan Pemuda Pancasila sesuai tingkatannya.
2) Tata Hubungan Antar Lembaga Penyuluhan dan Pembelaan Hukum Pemuda Pancasila
secara vertikal bersifat Koordinatif dan Konsultatif.
67
BAB VII
SUSUNAN, KOMPOSISI KEPENGURUSAN DAN MASA BAKTI
Pasal 8
Susunan Kepengurusan
Susunan Kepengurusan LPPH Pemuda Pancasila :
1) Tingkat Nasional disebut Pengurus Pusat
2) Tingkat Propinsi disebut Pengurus Wilayah
3) Tingkat Kabupaten/Kota disebut Pengurus Cabang
Pasal 9
Komposisi Kepengurusan
1) Komposisi kepengurusan LPPH Pemuda Pancasila di semua tingkat Majelis Pimpinan
terdiri dari :
a) 1 (satu) orang Ketua
b) 2 (dua) orang Wakil Ketua
c) 9 (sembilan) orang Ketua Bidang
d) 1 (satu) orang Sekretaris
e) 2 (dua) orang Wakil Sekretaris
f) 1 (satu) orang Bendahara
g) 2 (dua) orang Wakil Bendahara
h) Anggota-anggota Bidang sesuai kebutuhan.
2) Bidang-bidang terdiri dari :
a) Bidang Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi
b) Bidang Perdata
c) Bidang Pidana
d) Bidang Ekonomi/Perbankan/Niaga
e) Bidang Perburuhan
f) Bidang Tata Usaha Negara / Militer
g) Bidang HAM / Lembaga Negara
h) Bidang Penyuluhan/Pengkajian/Pengembangan
i) Bidang Hubungan Masyarakat / Publikasi
Pasal 10
Masa bakti
Masa bakti kepengurusan Lembaga Penyuluhan dan Pembelaan Hukum Pemuda Pancasila
di masing-masing tingkatan adalah 3 (tiga) tahun.
BAB VIII
PEMBENTUKAN KEPENGURUSAN
Pasal 11
1) Pembentukan kepengurusan LPPH Pemuda Pancasila untuk pertama kali di masing-
masing tingkatan adalah :
a) Tingkat Cabang dibentuk oleh MPC Pemuda Pancasila setelah mendapat
rekomendasi/persetujuan LPPH Pemuda Pancasila Tingkat Wilayah.
b) Tingkat Wilayah dibentuk oleh MPW Pemuda Pancasila setelah mendapat
rekomendasi/persetujuan LPPH Pemuda Pancasila Tingkat Pusat.
c) Tingkat Pusat dibentuk oleh Majelis Pimpinan Nasional.
68
2) Kepengurusan LPPH Pemuda Pancasila untuk periode selanjutnya dilakukan melalui
mekanisme Musyawarah di masing-masing tingkatan.
3) Pengesahan kepengurusan LPPH Pemuda Pancasila untuk periode selanjutnya
ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris LPPH Pemuda Pancasila setingkat di
atasnya, bersama Ketua Majelis Pimpinan Pemuda Pancasila, di atas kop surat LPPH
Pemuda Pancasila.
BAB IX
QUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 12
Quorum
1) Quorum konferensi dan rapat-rapat dinyatakan sah apabila dihadiri oleh setengah
ditambah 1 (satu) dari jumlah unsur peserta yang hadir, jika quorum tidak terpenuhi
Musyawarah atau rapat ditunda selama 2 x 15 menit.
2) Apabila setelah ditunda selama 2 x 15 menit, quorum belum juga terpenuhi maka
Musyawarah atau rapat dapat dimulai/dilanjutkan.
Pasal 13
Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dalam Musyawarah dan rapat-rapat LPPH Pemuda Pancasila pada
azasnya dilakukan secara musyawarah untuk mufakat, dan apabila musyawarah untuk
mufakat tidak tercapai, pengambilan keputusan dilakukan dengan suara terbanyak.
BAB X
MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 14
Musyawarah dan Rapat-rapat LPPH Pemuda Pancasila terdiri dari :
1) Musyawarah
2) Rapat Kerja
3) Rapat Pleno
4) Rapat Koordinasi / Konsultasi
Pasal 15
Musyawarah
Musyawarah LPPH Pemuda Pancasila terdiri dari :
1) Musyawarah Nasional (Munas)
2) Musyawarah Wilayah (Muswil)
3) Musyawarah Cabang (Muscab)
Pasal 16
1) Musyawarah Nasional LPPH Pemuda Pancasila dihadiri oleh unsur peserta :
a) Pengurus Pusat
b) Pengurus Wilayah
c) Pengurus Cabang
d) Majelis Pimpinan Nasional
e) Undangan lainnya yang ditentukan oleh penyelenggara
69
2) Musyawarah Nasional LPPH Pemuda Pancasila memiliki wewenang :
a) Menetapkan laporan pertanggung jawaban.
b) Menetapkan program kerja
c) Memilih Ketua LPPH Pemuda Pancasila
d) Menetapkan kebijakan-kebijakan LPPH Pemuda Pancasila dan rekomendasi,
sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga
Pemuda Pancasila.
3) Rancangan jadwal acara, tata tertib, materi bahasan, dan kebutuhan lainnya
dipersiapkan oleh Penyelenggara.
4) Jumlah peserta ditentukan oleh Penyelenggara.
Pasal 17
Pasal 18
70
Pasal 19
Rapat Kerja
Pasal 20
1) Rapat Kerja Nasional LPPH Pemuda Pancasila dihadiri oleh unsur peserta :
a) Pengurus Pusat
b) Pengurus Wilayah
c) Majelis Pimpinan Nasional
d) Undangan lainnya yang ditentukan oleh penyelenggara
2) Rapat Kerja Nasional LPPH Pemuda Pancasila memiliki wewenang :
a) Mengevaluasi dan menetapkan program kerja LPPH Pemuda Pancasila untuk
jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
b) Menetapkan rekomendasi.
3) Rapat Kerja Nasional LPPH Pemuda Pancasila dipimpin oleh Pengurus Pusat LPPH
Pemuda Pancasila.
4) Rancangan jadwal acara, tata tertib, materi bahasan, dan kebutuhan lainnya
dipersiapkan oleh Penyelenggara.
5) Jumlah peserta ditentukan oleh Penyelenggara.
Pasal 21
1) Rapat Kerja Wilayah LPPH Pemuda Pancasila dihadiri oleh unsur peserta :
a) Pengurus Wilayah
b) Pengurus Cabang
c) Majelis Pimpinan Wilayah
d) Pengurus Pusat
e) Undangan lainnya yang ditentukan oleh penyelenggara.
2) Rapat Kerja Wilayah LPPH Pemuda Pancasila memiliki wewenang :
a) Mengevaluasi dan menetapkan program kerja LPPH Pemuda Pancasila untuk
jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
b) Menetapkan rekomendasi.
3) Rapat Kerja Wilayah LPPH Pemuda Pancasila dipimpin oleh Pengurus Wilayah LPPH
Pemuda Pancasila.
4) Rancangan jadwal acara, tata tertib, materi bahasan, dan kebutuhan lainnya
dipersiapkan oleh Penyelenggara.
5) Jumlah peserta ditentukan oleh Penyelenggara.
Pasal 22
1) Rapat Kerja Cabang LPPH Pemuda Pancasila dihadiri oleh unsur peserta :
a) Pengurus Cabang
b) Pengurus Wilayah
c) Majelis Pimpinan Cabang
d) Undangan lainnya yang ditentukan oleh penyelenggara
71
2) Rapat Kerja Cabang LPPH Pemuda Pancasila memiliki wewenang :
a) Mengevaluasi dan menetapkan program kerja LPPH Pemuda Pancasila untuk
jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
b) Menetapkan rekomendasi.
3) Rapat Kerja Cabang LPPH dipimpin oleh Pengurus Cabang LPPH Pemuda Pancasila.
4) Rancangan jadwal acara, tata tertib, materi bahasan, dan kebutuhan lainnya
dipersiapkan oleh Penyelenggara.
5) Jumlah peserta ditentukan oleh Penyelenggara.
Pasal 23
Rapat Pleno
1) Rapat Pleno LPPH Pemuda Pancasila di masing-masing tingkatan adalah rapat internal
untuk memutuskan dan menetapkan agenda Rapat Pleno yang dibahas.
2) Rapat Pleno dihadiri oleh seluruh pengurus kolektif LPPH Pemuda Pancasila sesuai
tingkatannya.
Pasal 24
Rapat Koordinasi / Konsultasi
BAB XI
KEUANGAN
Pasal 25
BAB XII
KERJASAMA
Pasal 26
LPPH Pemuda Pancasila dalam melaksanakan tugasnya dapat menjalin kerjasama dengan
pihak lain, baik secara institusi maupun perorangan.
72
BAB XIII
KODE ETIK PROFESI
Pasal 27
Kode Etik Profesi Lembaga Penyuluhan dan Pembelaan Hukum (LPPH) Pemuda
Pancasila mengacu kepada Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.
BAB XIV
PENUTUP
Pasal 28
1) Segala sesuatu yang diperlukan dan belum termaktub dalam Peraturan Organisasi ini
diatur lebih lanjut dalam pedoman kerja yang dipersiapkan oleh Pengurus Pusat
LPPH Pemuda Pancasila.
2) Apabila terdapat kekeliruan dalam Peraturan Organisasi ini, akan diperbaiki
sebagaimana mestinya oleh Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila.
3) Dengan diberlakukannya Peraturan Organisasi ini, maka Peraturan Organisasi
tentang Lembaga Penyuluhan dan Pembelaan Hukum (LPPH) Pemuda Pancasila
yang pernah dikeluarkan sebelumnya dinyatakan tidak berlaku.
4) Peraturan Organisasi ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 27 Nopember 2010
73
PERATURAN ORGANISASI
Nomor : 07/PO/MPN-PP/XI-2010
Tentang
Menimbang : 1. Bahwa untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna dari
pelaksanaan program organisasi Pemuda Pancasila sebagai
amanat Musyawarah Besar VIII Pemuda Pancasila, diperlukan
upaya-upaya yang mampu menghimpun dan mengelola potensi-
potensi organisasi baik secara personal maupun kelembagaan.
2. Bahwa perlu adanya suatu spesifikasi peran yang dilembagakan
sebagai media pembinaan fungsional dari pendukung usaha-usaha
organisasi sekaligus guna meningkatkan keterjangkauan
organisasi dalam berbagai sektor kehidupan masyarakat.
3. Bahwa Lembaga Pengusaha Pemuda Pancasila ialah salah satu
Lembaga yang diamanatkan oleh Musyawarah Besar VIII Pemuda
Pancasila untuk dibentuk dan diaktifkan
4. Bahwa dalam rangka membangun kesamaan dan keseragaman
pola pikir mengenai pengorganisasian Lembaga Lembaga
Pengusaha Pemuda Pancasila, dipandang perlu diterbitkan
Peraturan Organisasi tentang Lembaga Pengusaha Pemuda
Pancasila.
Memperhatikan : 1. Pendapat, usul, saran yang berkembang secara dinamis dalam Tim
kerja yang membahas Peraturan Organisasi tentang Lembaga
Pengusaha Pemuda Pancasila.
2. Hasil Keputusan Rapat Pleno IV Majelis Pimpinan Nasional
Pemuda Pancasila tanggal 27 Nopember 2010 di Jakarta.
MEMUTUSKAN:
74
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Organisasi ini, yang dimaksud dengan :
BAB II
TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 2
Tempat kedudukan Lembaga Pengusaha Pemuda Pancasila :
1) Tingkat Nasional berkedudukan di Ibukota Negara.
2) Tingkat Wilayah berkedudukan di Ibukota Provinsi.
3) Tingkat Cabang berkedudukan di Ibukota Kabupaten/Kota.
BAB III
FUNGSI DAN PERAN
Pasal 3
Fungsi Lembaga Pengusaha Pemuda Pancasila ialah :
1) Sebagai wadah menghimpun dan memberdayakan anggota Pemuda Pancasila yang
berprofesi pengusaha di masing-masing tingkatan.
75
2) Sebagai sumber kader Pemuda Pancasila.
3) Sebagai lembaga profesi Pemuda Pancasila mengacu kepada UU No. 1 tahun 1987
tentang Kamar Dagang dan Industri (KADIN) dan Ketentuan Perundang-undangan
lainnya yang berlaku.
Pasal 4
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 5
BAB V
LAMBANG DAN ATRIBUT
Pasal 6
BAB VII
SUSUNAN, KOMPOSISI KEPENGURUSAN DAN MASA BAKTI
Pasal 8
Susunan Kepengurusan
Susunan Kepengurusan Lembaga Pengusaha Pemuda Pancasila :
1) Tingkat Nasional disebut Pengurus Pusat
76
2) Tingkat Propinsi disebut Pengurus Wilayah
3) Tingkat Kabupaten/Kota disebut Pengurus Cabang
Pasal 9
Komposisi Kepengurusan
1) Komposisi kepengurusan Lembaga Pengusaha Pemuda Pancasila di semua tingkat
Majelis Pimpinan terdiri dari :
a) 1 (satu) orang Ketua
b) 2 (dua) orang Wakil Ketua
c) 1 (satu) orang Sekretaris
d) 2 (dua) orang Wakil Sekretaris
e) 1 (satu) orang Bendahara
f) 2 (dua) orang Wakil Bendahara
g) Ketua dan Anggota Bidang (sesuai kebutuhan)
Pasal 10
Masa bakti
Masa bakti kepengurusan Lembaga Pengusaha Pemuda Pancasila di semua tingkat Majelis
Pimpinan Pemuda Pancasila adalah 3 (tiga) tahun.
BAB VIII
PEMBENTUKAN KEPENGURUSAN
Pasal 11
77
3) Pengesahan kepengurusan Lembaga Pengusaha Pemuda Pancasila untuk periode
selanjutnya ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris Lembaga Pengusaha Pemuda
Pancasila setingkat di atasnya, bersama Ketua Majelis Pimpinan Pemuda Pancasila, di
atas kop surat Lembaga Pengusaha Pemuda Pancasila.
BAB IX
QUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 12
Quorum
1) Quorum konferensi dan rapat-rapat Lembaga Pengusaha Pemuda Pancasila dinyatakan
sah apabila dihadiri oleh setengah ditambah 1 (satu) dari jumlah unsur peserta yang
hadir, jika quorum tidak terpenuhi, rapat-rapat ditunda selama 2 (dua) kali 15 menit.
2) Apabila setelah ditunda selama 2 (dua) kali 15 (lima belas) menit, quorum belum juga
terpenuhi maka rapat dapat dimulai / dilanjutkan.
Pasal 13
Pengambilan Keputusan
BAB X
KONFERENSI DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 14
Konferensi dan Rapat-rapat Lembaga Pengusaha Pemuda Pancasila terdiri dari :
1) Konferensi
2) Rapat Kerja
3) Rapat Pleno
4) Rapat Koordinasi / Konsultasi
Pasal 15
Konferensi
Konferensi Lembaga Pengusaha Pemuda Pancasila terdiri dari :
1) Konferensi Nasional (Konfernas)
2) Konferensi Wilayah (Konferwil)
3) Konferensi Cabang (Konfercab)
Pasal 16
78
c) Pengurus Cabang
d) Majelis Pimpinan Nasional
e) Undangan lainnya yang ditentukan oleh penyelenggara
2) Konferensi Nasional (Konfernas) Lembaga Pengusaha Pemuda Pancasila memiliki
wewenang :
a) Menetapkan laporan pertanggung jawaban.
b) Menetapkan program kerja
c) Memilih Ketua Lembaga Pengusaha
d) Menetapkan kebijakan-kebijakan lembaga pengusaha dan rekomendasi, sepanjang
tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Pemuda
Pancasila.
3) Rancangan jadwal acara, tata tertib dan materi bahasan serta kebutuhan lainnya
dipersiapkan oleh Penyelenggara.
4) Jumlah peserta ditentukan oleh Penyelenggara.
Pasal 17
Pasal 18
1) Konferensi Cabang (Konfercab) Lembaga Pengusaha Pemuda Pancasila dihadiri
oleh unsur peserta :
a) Pengurus Cabang
b) Pengurus Wilayah
c) Majelis Pimpinan Cabang
d) Anggota Lembaga Pengusaha
e) Undangan lainnya yang ditentukan oleh penyelenggara
2) Konferensi Cabang (Konfercab) Lembaga Pengusaha Pemuda Pancasila memiliki
wewenang :
a) Menetapkan penilaian terhadap laporan pertanggung jawaban.
b) Menetapkan program kerja
79
c) Memilih dan menetapkan Ketua Lembaga Pengusaha
d) Menetapkan kebijakan-kebijakan dan rekomendasi sepanjang tidak bertentangan
dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Pemuda Pancasila.
3) Rancangan jadwal acara, tata tertib dan materi bahasan serta kebutuhan lainnya
dipersiapkan oleh Penyelenggara.
4) Jumlah peserta ditentukan oleh Penyelenggara.
Pasal 19
Rapat Kerja
Pasal 20
Pasal 21
Pasal 22
Pasal 23
Rapat Pleno
Pasal 24
Rapat Koordinasi / Konsultasi
Rapat Koordinasi / Konsultasi ialah Rapat Koordinasi / Konsultasi antar internal Lembaga
Pengusaha secara vertikal dan/atau dengan Majelis Pimpinan sesuai tingkatannya dan/atau
dengan pihak eksternal.
BAB XI
KEUANGAN
Pasal 25
81
BAB XII
KERJASAMA
Pasal 26
BAB XIII
PENUTUP
Pasal 27
1) Segala sesuatu yang diperlukan dan belum termaktub dalam Peraturan Organisasi ini
akan diatur lebih lanjut dalam Pedoman Kerja yang dibuat oleh Pengurus Pusat
Lembaga Pengusaha Pemuda Pancasila.
2) Apabila terdapat kekeliruan dalam Peraturan Organisasi ini, akan diperbaiki
sebagaimana mestinya oleh Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila.
3) Dengan diberlakukannya Peraturan Organisasi ini, maka Peraturan Organisasi tentang
Lembaga Pengusaha Pemuda Pancasila yang pernah dikeluarkan sebelumnya
dinyatakan tidak berlaku.
4) Peraturan Organisasi ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 27 Nopember 2010
82
PERATURAN ORGANISASI
Nomor : 08/PO/MPN-PP/XI/2010
Tentang
Memperhatikan : 1. Usul, saran, pendapat yang tumbuh dan berkembang dalam Tim
Kerja yang membahas tentang Lembaga Buruh dan Pekerja
Pemuda Pancasila.
2. Hasil Keputusan Rapat Pleno IV MPN Pemuda Pancasila, pada
tanggal 27 Nopember 2010 di Jakarta.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN ORGANISASI TENTANG LEMBAGA BURUH
DAN PEKERJA PEMUDA PANCASILA.
83
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1) Lembaga Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila ialah Lembaga Buruh dan Pekerja
Pemuda Pancasila sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Rumah Tangga, BAB
XIII Pasal 37 ayat 1) butir f).
2) Tempat kedudukan ialah tempat kedudukan Lembaga Buruh dan Pekerja Pemuda
Pancasila Pemuda Pancasila.
3) Fungsi dan peran ialah fungsi dan peran Lembaga Buruh dan Pekerja Pemuda
Pancasila Pemuda Pancasila.
4) Keanggotaan Lembaga Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila ialah anggota Pemuda
Pancasila yang berhimpun dalam Lembaga Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila.
5) Lambang dan atribut ialah lambang dan atribut Lembaga Buruh dan Pekerja Pemuda
Pancasila.
6) Tata Hubungan ialah Tata Hubungan Lembaga Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila
dengan Majelis Pimpinan dan antar internal Lembaga Buruh dan Pekerja Pemuda
Pancasila.
7) Susunan, komposisi dan masa bakti kepengurusan ialah susunan, komposisi dan masa
bakti kepengurusan Lembaga Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila.
8) Pembentukan kepengurusan ialah pembentukan kepengurusan Lembaga Buruh dan
Pekerja Pemuda Pancasila.
9) Quorum dan Pengambilan Keputusan ialah quorum dan pengambilan keputusan
dalam konferensi dan Rapat-rapat Lembaga Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila.
10) Konferensi dan Rapat-rapat ialah konferensi dan rapat-rapat Lembaga Buruh dan
Pekerja Pemuda Pancasila.
11) Keuangan ialah keuangan Lembaga Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila.
12) Kerjasama ialah kerjasama Lembaga Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila dengan
pihak lain.
BAB II
TEMPAT KEDUDUKAN
Pasal 2
BAB III
FUNGSI DAN PERAN
Pasal 3
84
1) Sebagai wadah pembinaan dan pemberdayaan anggota Pemuda Pancasila yang
berprofesi dalam bidang Buruh dan Pekerja di masing-masing tingkatan.
2) Sebagai sumber kader Pemuda Pancasila.
3) Sebagai lembaga profesi Pemuda Pancasila.
Pasal 4
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 5
1) Anggota Lembaga Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila adalah anggota Pemuda
Pancasila.
2) Prosedur penerimaan anggota Lembaga Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila mengacu
pada ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Pemuda Pancasila.
3) Setiap anggota Lembaga Buruh dan Pekerja dinyatakan sah sebagai anggota apabila
sudah memiliki Kartu Tanda Anggota Pemuda Pancasila.
4) Anggota Lembaga Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila mempunyai Kartu Tanda
Anggota Khusus, yang diterbitkan oleh Pengurus Lembaga Buruh dan Pekerja sesuai
tingkatan Majelis Pimpinan.
BAB V
LAMBANG DAN ATRIBUT
Pasal 6
1) Lambang dan Atribut Lembaga Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila menyesuaikan
dengan ketentuan Peraturan Organisasi Pemuda Pancasila tentang Lambang dan
Atribut.
2) Lembaga Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila memiliki alat-alat kelengkapan
administrasi seperti kop surat, stempel, dan lain-lain.
BAB VI
TATA HUBUNGAN
Pasal 7
1) Lembaga Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila adalah organ yang tak terpisahkan dari
Majelis Pimpinan Pemuda Pancasila sesuai tingkatannya.
2) Tata Hubungan Antar Lembaga Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila secara vertikal
bersifat Koordinatif dan Konsultatif.
85
BAB VII
SUSUNAN, KOMPOSISI KEPENGURUSAN DAN MASA BAKTI
Pasal 8
Susunan Kepengurusan
Pasal 9
Komposisi Kepengurusan
Pasal 10
Masa bakti
Masa bakti Pengurus Lembaga Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila di masing-masing
tingkatan Majelis Pimpinan adalah 3 (tiga) tahun.
BAB VIII
PEMBENTUKAN KEPENGURUSAN
Pasal 11
1) Pembentukan kepengurusan Lembaga Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila untuk
pertama kali di masing-masing tingkatan adalah :
a) Tingkat Cabang dibentuk oleh MPC Pemuda Pancasila setelah mendapat
rekomendasi/persetujuan Lembaga Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila Tingkat
Wilayah.
b) Tingkat Wilayah dibentuk oleh MPW Pemuda Pancasila setelah mendapat
rekomendasi/persetujuan Lembaga Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila Tingkat
Pusat.
c) Tingkat Pusat dibentuk oleh Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila.
86
2) Kepengurusan Lembaga Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila untuk periode
selanjutnya dimasing-masing tingkatan dilakukan melalui mekanisme konferensi.
3) Pengesahan kepengurusan Lembaga Buruh & Pekerja Pemuda Pancasila untuk periode
selanjutnya, ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris Lembaga Buruh & Pekerja
Pemuda Pancasila setingkat di atasnya, bersama Ketua Majelis Pimpinan Pemuda
Pancasila, di atas kop surat Lembaga Buruh & Pekerja Pemuda Pancasila.
BAB IX
QUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 12
Quorum
1) Quorum konferensi dan rapat-rapat Lembaga Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila
dinyatakan sah apabila dihadiri oleh setengah ditambah 1 (satu) dari jumlah unsur
peserta yang hadir, jika quorum tidak terpenuhi, rapat-rapat ditunda selama 2 (dua)
kali 15 menit.
2) Apabila setelah ditunda selama 2 (dua) kali 15 (lima belas) menit, quorum belum juga
terpenuhi maka rapat dapat dimulai / dilanjutkan.
Pasal 13
Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan dalam Konferensi dan rapat-rapat Lembaga Buruh dan Pekerja
Pemuda Pancasila pada azasnya dilakukan secara musyawarah untuk mufakat, dan apabila
musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, pengambilan keputusan dilakukan dengan
suara terbanyak.
BAB X
KONFERENSI DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 14
Konferensi dan Rapat-rapat Lembaga Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila terdiri dari:
1) Konferensi
2) Rapat Kerja
3) Rapat Pleno
4) Rapat Koordinasi / Konsultasi
Pasal 15
Konferensi
87
Pasal 16
Pasal 17
Pasal 18
88
2) Konferensi Cabang (Konfercab) Lembaga Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila
memiliki wewenang :
a) Menetapkan penilaian terhadap laporan pertanggung jawaban.
b) Menetapkan program kerja
c) Memilih dan menetapkan Ketua Lembaga Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila
d) Menetapkan kebijakan-kebijakan dan rekomendasi sepanjang tidak bertentangan
dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Pemuda Pancasila.
3) Rancangan jadwal acara, tata tertib dan materi bahasan serta kebutuhan lainnya
dipersiapkan oleh Penyelenggara.
4) Jumlah peserta ditentukan oleh Penyelenggara.
Pasal 19
Rapat Kerja
Rapat Kerja Lembaga Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila terdiri dari :
1) Rapat Kerja Nasional
2) Rapat Kerja Wilayah
3) Rapat Kerja Cabang
Pasal 20
1) Rapat Kerja Nasional Lembaga Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila dihadiri oleh
unsur peserta :
a) Pengurus Pusat
b) Pengurus Wilayah
c) Majelis Pimpinan Nasional
d) Undangan lainnya yang ditentukan oleh penyelenggara
2) Rapat Kerja Nasional Lembaga Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila memiliki
wewenang :
a) Mengevaluasi dan menetapkan program kerja Lembaga Buruh dan Pekerja Pemuda
Pancasila untuk jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
b) Menetapkan rekomendasi.
3) Rapat Kerja Nasional Lembaga Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila dipimpin oleh
Pengurus Pusat Lembaga Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila.
4) Rancangan jadwal acara, tata tertib dan materi bahasan serta kebutuhan lainnya
dipersiapkan oleh Penyelenggara.
5) Jumlah peserta ditentukan oleh Penyelenggara.
Pasal 21
1) Rapat Kerja Wilayah Lembaga Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila dihadiri oleh
unsur peserta :
a) Pengurus Wilayah
b) Pengurus Cabang
c) Majelis Pimpinan Wilayah
d) Pengurus Pusat
e) Undangan lainnya yang ditentukan oleh penyelenggara
89
2) Rapat Kerja Wilayah Lembaga Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila memiliki
wewenang untuk :
a) Mengevaluasi dan menetapkan program kerja Lembaga Buruh dan Pekerja Pemuda
Pancasila untuk jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
b) Menetapkan rekomendasi.
3) Rapat Kerja Wilayah Lembaga Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila dipimpin oleh
Pengurus Wilayah Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila.
4) Rancangan jadwal acara, tata tertib dan materi bahasan serta kebutuhan lainnya
dipersiapkan oleh Penyelenggara.
5) Jumlah peserta ditentukan oleh Penyelenggara.
Pasal 22
1) Rapat Kerja Cabang Lembaga Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila dihadiri oleh
unsur peserta :
a) Pengurus Cabang
b) Pengurus Wilayah
c) Majelis Pimpinan Cabang
d) Undangan lainnya yang ditentukan oleh penyelenggara
2) Rapat Kerja Cabang Lembaga Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila memiliki
wewenang untuk :
a) Mengevaluasi dan menetapkan program kerja Lembaga Buruh dan Pekerja Pemuda
Pancasila untuk jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
b) Menetapkan rekomendasi.
3) Rapat Kerja Cabang Buruh dan Pekerja dipimpin oleh Pengurus Cabang Lembaga
Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila.
4) Rancangan jadwal acara, tata tertib dan materi bahasan serta kebutuhan lainnya
dipersiapkan oleh Penyelenggara.
5) Jumlah peserta ditentukan oleh Penyelenggara.
Pasal 23
Rapat Pleno
Pasal 24
Rapat Koordinasi / Konsultasi
90
BAB XI
KEUANGAN
Pasal 25
BAB XII
KERJASAMA
Pasal 26
Lembaga Buruh dan Pekerja Pemuda Pancasila dalam melaksanakan program kerjanya
dapat menjalin kerjasama dengan pihak lain, baik secara institusi maupun perorangan.
BAB XIII
PENUTUP
Pasal 27
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 27 Nopember 2010
91
PERATURAN ORGANISASI
Nomor : 09/PO/MPN-PP/XI/2010
Tentang
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN ORGANISASI TENTANG PROSEDUR DAN
MEKANISME PEMBERIAN SANKSI ORGANISASI
DAN/ATAU REHABILITASI.
92
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
SANKSI-SANKSI
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
Pasal 5
93
3) Pemberhentian sementara (skorsing), dilakukan oleh pimpinan dan/atau jenjang
organisasi setingkat di atasnya, apabila teguran tertulis tidak diindahkan.
4) Pemecatan dilakukan oleh Majelis Pimpinan Nasional apabila telah memenuhi
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam BAB II pasal 3 dan pasal 4, yang
tembusannya disampaikan kepada MPW dan MPC.
5) Pemberian sanksi organisasi berupa pemberhentian sementara (schorsing) ataupun
pemecatan terhadap anggota dilakukan melalui Rapat Pleno.
Pasal 6
Pemberian sanksi organisasi terhadap individu pengurus, harus memenuhi tahapan sebagai
berikut :
1) Teguran tertulis pertama, dilakukan oleh pimpinan dan/atau jenjang organisasi
setingkat di atasnya.
2) Teguran tertulis kedua, dilakukan oleh Pimpinan dan/atau jenjang organisasi setingkat
di atasnya, apabila teguran tertulis pertama tidak dilaksanakan.
3) Pemberhentian Sementara (skorsing), dilakukan oleh pimpinan dan/atau jenjang
organisasi setingkat di atasnya melalui Rapat Pleno, apabila teguran tertulis tidak
diindahkan.
4) Pemberhentian Tetap dilakukan oleh pimpinan setelah mendapat persetujuan jenjang
organisasi setingkat di atasnya.
Pasal 7
BAB III
REHABILITASI
Pasal 8
Jenis rehabilitasi terhadap anggota atau individu pengurus yang terkena sanksi organisasi
terdiri dari :
1) Dipulihkan / diaktifkan kembali keanggotaannya.
2) Diaktifkan kembali fungsinya sebagai pengurus.
BAB IV
WEWENANG PEMBERIAN REHABILITASI
Pasal 9
94
2) Diusulkan oleh anggota yang bersangkutan kepada MPN Pemuda Pancasila, dan
tembusannya disampaikan kepada MPW dan MPC Pemuda Pancasila.
3) Rehabilitasi terhadap individu pengurus yang diberhentikan sementara (skorsing)
dan/atau diberhentikan tetap, dilakukan melalui :
a) Rapat Pleno oleh institusi Pemuda Pancasila di masing-masing tingkatan.
b) Musyawarah sesuai tingkatannya.
BAB V
PENUTUP
Pasal 10
1) Apabila terdapat kekeliruan dalam Peraturan Organisasi ini,, akan diperbaiki kembali
sebagaimana mestinya oleh MPN Pemuda Pancasila.
2) Dengan ditetapkan dan diberlakukannya Peraturan Organisasi ini, maka Peraturan
Organisasi serta kebijakan-kebijakan lainnya yang mengatur pemberian sanksi atau
rehabilitasi, dinyatakan tidak berlaku.
3) Peraturan Organisasi ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 27 Nopember 2010
95
PERATURAN ORGANISASI
Nomor : 10/PO/MPN-PP/XI/2010
Tentang,
Memperhatikan : 1. Usul, saran dan pendapat yang berkembang dalam Rapat Pleno IV
MPN Pemuda Pancasila tanggal 27 Nopember 2010 di Jakarta.
2. Hasil Keputusan Rapat Pleno IV MPN Pemuda Pancasila pada
tanggal 27 Nopember 2010 di Jakarta.
MEMU TUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
96
3) Rangkap Kepengurusan ialah rangkap kepengurusan di internal institusi Ormas
Pemuda Pancasila.
4) Pergantian Pengurus Antar Waktu ialah pergantian personalia Pengurus Antar waktu
di setiap jenjang / tingkatan Ormas Pemuda Pancasila.
BAB II
SUSUNAN DAN KOMPOSISI PENGURUS
Pasal 2
Susunan dan Komposisi Pengurus di setiap jenjang dan tingkatan Ormas Pemuda
Pancasila adalah sebagaimana tercantum dalam Anggaran Rumah Tangga, BAB XI Pasal
25 s/d Pasal 30.
BAB III
JABATAN LOWONG
Pasal 3
Jabatan lowong Pengurus di setiap jenjang dan tingkatan, dapat dinyatakan apabila :
97
BAB IV
RANGKAP KEPENGURUSAN
Pasal 4
1) Rangkap Kepengurusan di internal institusi Pemuda Pancasila di semua tingkatan,
tidak diperbolehkan.
2) Terkecuali untuk menjadi anggota Majelis Pertimbangan dan/atau Penasehat.
3) Seseorang yang menjabat sebagai Ketua (Pucuk Pimpinan) di jenjang institusi
Pemuda Pancasila tidak diperbolehkan menjabat menjadi Ketua di OKP atau Ormas
lain, kecuali pada organisasi wadah berhimpun, organisasi profesi atau organisasi
keagamaan.
BAB V
PERGANTIAN PENGURUS ANTAR WAKTU
Pasal 5
Pasal 6
1) Mekanisme dan prosedur pergantian pengurus antar waktu di setiap tingkatan institusi
Ormas Pemuda Pancasila dilakukan melalui Keputusan Rapat Pleno, kemudian
diusulkan ke institusi setingkat di atasnya guna mendapatkan pengesahan dengan Surat
Keputusan.
2) Di tingkat Majelis Pimpinan Nasional, Pergantian Pengurus Antar Waktu dilakukan
melalui Keputusan Rapat Pleno MPN Pemuda Pancasila.
Pasal 7
Mekanisme dan prosedur pergantian pengurus antar waktu di setiap tingkatan Lembaga
dan Badan-badan Pemuda Pancasila dilakukan melalui keputusan Rapat Pleno kemudian
diusulkan ke Majelis Pimpinan Pemuda Pancasila sesuai tingkatannya guna mendapatkan
pengesahan dengan Surat Keputusan.
98
BAB VI
PENUTUP
Pasal 8
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 27 Nopember 2010
99
PERATURAN ORGANISASI
No. 011/PO/MPN-PP/XI/2010
Tentang
Memperhatikan : 1. Pemikiran, saran dan usul yang berkembang secara dinamis dalam
Tim Kerja yang membahas tentang Perwakilan Pemuda Pancasila
di Luar Negeri.
2. Hasil Keputusan Rapat Pleno IV MPN Pemuda Pancasila pada
tanggal 27 Nopember 2010 di Jakarta.
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
100
Pasal 2
BAB II
FUNGSI
Pasal 3
BAB III
PEMBENTUKAN
Pasal 4
Pembentukan Perwakilan Institusi Pemuda Pancasila di luar negeri bersifat khusus, dan
dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
BAB IV
SUSUNAN DAN KOMPOSISI PENGURUS
Pasal 5
101
3) Nama-nama calon pengurus Perwakilan Institusi Pemuda Pancasila di Luar Negeri
diajukan oleh pemegang surat mandat pembentukan kepada Majelis Pimpinan
Nasional Pemuda Pancasila di Jakarta.
4) Kepengurusan Perwakilan Institusi Pemuda Pancasila di luar negeri dikukuhkan
melalui suatu acara yang diadakan/diselenggarakan khusus untuk itu, serta disahkan
dengan Surat Keputusan MPN Pemuda Pancasila.
BAB V
WEWENANG DAN TUGAS POKOK
Pasal 6
Wewenang dan tugas pokok Perwakilan Institusi Pemuda Pancasila di luar negeri, sama
sebagaimana yang ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga Pemuda Pancasila BAB
XV Pasal 40.
BAB VI
KEANGGOTAAN, HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 7
Pada dasarnya, keanggotaan, hak dan kewajibannya sama sebagaimana yang ditetapkan
dalam Anggaran Rumah Tangga Ormas Pemuda Pancasila, BAB III Pasal 9 s/d Pasal 14
dan BAB IV Pasal 15 dan Pasal 16.
BAB VII
MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 8
Pasal 9
BAB VIII
MASA BAKTI KEPENGURUSAN
Pasal 10
Masa bakti kepengurusan Perwakilan Institusi Pemuda Pancasila di Luar Negeri adalah
4 (empat) tahun.
102
BAB IX
KETENTUAN KHUSUS
Pasal 11
Setiap program kegiatan yang bersifat politis / pernyataan aspirasi dan/atau sikap politik,
wajib dikoordinasikan dengan MPN Pemuda Pancasila dan Kedutaan Besar / Konsulat RI
untuk mendapatkan persetujuannya.
BAB X
PENUTUP
Pasal 12
1) Apabila ada hal-hal yang bersifat substansi dan belum terakomodir dalam Peraturan
Organisasi ini, maka akan disempurnakan sebagaimana mestinya oleh Majelis
Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila.
2) Peraturan Organisasi ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 27 Nopember 2010
103
PERATURAN ORGANISASI
Nomor : 012/PO/MPN-PP/XI/2010
Tentang
Memperhatikan : 1. Usul, saran, pendapat yang tumbuh dan berkembang dalam Tim
Kerja yang membahas Peraturan Organisasi tentang
Penyelenggaraan Kaderisasi Pemuda Pancasila.
2. Hasil Keputusan Rapat Pleno IV MPN Pemuda Pancasila pada
tanggal 27 Nopember 2010 di Jakarta.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN ORGANISASI TENTANG PENYELENGGARAAN
KADERISASI PEMUDA PANCASILA.
104
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
PENGERTIAN KADERISASI
Pasal 2
Kaderisasi adalah suatu proses yang berlangsung terus menerus dalam rangka
mendewasakan, memandirikan dan mengakarkan Pemuda Pancasila dalam kehidupan
masyarakat dan Bangsa Indonesia, sebagaimana yang tercantum dalam Anggaran Rumah
Tangga Pemuda Pancasila, BAB VII Pasal 21 ayat 5).
BAB III
LANDASAN
Pasal 3
BAB IV
VISI DAN MISI
Pasal 4
Visi
Visi Kaderisasi Pemuda Pancasila merupakan tekad dan komitmen organisasi terhadap
kebesaran organisasi dimasa depan, yaitu “Menjadikan Pemuda Pancasila sebagai wadah
105
pengaderan untuk melahirkan kader bangsa yang berkemampuan mewujudkan cita-cita
Proklamasi 17 Agustus 1945”.
Pasal 5
Misi
Misi kaderisasi Pemuda Pancasila adalah untuk mengejawantahkan ide dasar dan pokok-
pokok perjuangan Pemuda Pancasila.
BAB V
ARAH DAN TUJUAN
Pasal 6
Arah
Pasal 7
Tujuan
BAB VI
SASARAN DAN TARGET
Pasal 8
Sasaran Kaderisasi
Sasaran kaderisasi Pemuda Pancasila ditujukan bagi seluruh Anggota, Pengurus Pemuda
Pancasila dan pihak lain yang bersedia mengikuti Kaderisasi Pemuda Pancasila.
Pasal 9
Target Kaderisasi
106
3) Tingkat Nasional minimal 2 (dua) angkatan per tahun dengan jumlah peserta
minimal 75 orang setiap angkatan.
4) Pelatihan Instruktur dilaksanakan oleh MPN Pemuda Pancasila, minimal 2 (dua)
angkatan per tahun, dengan jumlah peserta minimal 75 orang setiap angkatan.
BAB VII
ALAT KELENGKAPAN KADERISASI
Pasal 10
Pasal 11
Penanggung Jawab/Penyelenggara Kaderisasi
Pasal 12
Komposisi
Pasal 13
Tugas
107
5) Mempersiapkan Instruktur.
6) Melakukan pendataan serta monitoring hasil Kaderisasi.
7) Mempertanggung jawabkan pelaksanaan kaderisasi kepada Majelis Pimpinan Pemuda
Pancasila sesuai tingkatannya.
Pasal 14
Kurikulum/silabus
Pasal 15
108
3) Prosentase kurikulum dari total waktu penyelenggaraan kaderisasi adalah :
a) Ceramah ....................................... 60 %
b) Diskusi dan Simulasi .................. 30 %
c) Pembinaan mental dan fisik ....... 10 %
Pasal 17
Instruktur Kaderisasi
Persyaratan Instruktur :
1) Memiliki sertifikat hasil kaderisasi yang diselenggarakan oleh Pemuda Pancasila
dengan nilai sangat memuaskan (UTAMA).
2) Telah mengikuti Pelatihan Instruktur yang diselenggarakan oleh Pemuda Pancasila
serta memiliki sertifikat sebagai Instruktur dan Brefet.
3) Dari eksternal/mitra organisasi Pemuda Pancasila yang ditentukan oleh Majelis
Pimpinan Pemuda Pancasila dan/atau atas usul Badan Pelaksana Kaderisasi.
Pasal 18
Tugas dan tanggung jawab
Tugas dan tanggung jawab Instruktur ialah :
1) Menyajikan materi dan membimbing peserta.
2) Mengarahkan peserta untuk mencapai tujuan kaderisasi.
3) Bertanggung jawab kepada Badan Pelaksana Kaderisasi Pemuda Pancasila.
Pasal 19
Peserta Kaderisasi
BAB VIII
PENILAIAN DAN TANDA KELULUSAN
Pasal 20
Penilaian
109
2) Penilaian dinyatakan dengan huruf :
A = Sangat Memuaskan (Utama)
B = Cukup Memuaskan (Madya)
C = Kurang Memuaskan (Pratama)
4) Peserta kaderisasi yang telah memiliki sertifikat pendidikan dan pelatihan dari
lembaga-lembaga resmi dapat menjadi nilai tambah bagi peserta kaderisasi dan
Instruktur.
Pasal 21
Tanda Kelulusan
1) Tanda Kelulusan diberikan kepada setiap peserta yang telah mengikuti kaderisasi dan
dinyatakan lulus sesuai hasil penilaian.
BAB IX
KETENTUAN KHUSUS
Pasal 22
BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 23
1) Segala sesuatu yang diperlukan dan belum termaktub dalam Peraturan Organisasi ini
diatur lebih lanjut dalam Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis yang
dipersiapkan oleh Badan Pelaksana Kaderisasi.
2) Apabila terdapat kekeliruan dalam Peraturan Organisasi ini, akan diperbaiki
sebagaimana mestinya oleh Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila.
110
3) Dengan diberlakukannya Peraturan Organisasi ini, maka segala ketentuan yang
pernah dikeluarkan sebelumnya tentang Kaderisasi Pemuda Pancasila dinyatakan
tidak berlaku.
4) Peraturan Organisasi ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 27 Nopember 2010
111