Anda di halaman 1dari 4

Resa Masela K.

13/349658/EK/19545

SUMMARY TEORI AKUNTANSI


CHAPTER 6 – THE SEARCH OF OBJECTIVES

Pendekatan postulat (anggapan dasar) dan prinsip sebagian besar mengabaikan tujuan
dari user (pengguna). Padahal, tujuan user diasumsikan memiliki peran penting dalam research
dan monograf (karangan ilmiah) serta statement yang berorientasi pada teori yang dibuat oleh
AAA, AICPA, APB, dan FASB. Tujuan user memiliki hubungan yang penting dengan
monograf dan statement tersebut dalam rangka pembuatan standar akuntansi keuangan.

A. ASOBAT (1966)
A Statement of Basic Accounting Theory (ASOBAT) yang dibuat oleh AAA
merepresentasikan banyaknya perubahaan dari statement sebelumnya dan banyaknya
suplemen yang dipublikasikan antara 1936-1964. Statement dan suplemen tersebut bersifat
normatif dan deskriptif.

Pengembangan Pendekatan Pengguna


Untuk pertama kalinya, muncul definisi akuntansi dari sisi user. ASOBAT
mendefinisikan akuntansi sebagai: “Proses mengidentifikasi, mengukur, dan
mengkomunikasikan informasi ekonomi untuk membuat keputusan dan penilaian oleh
pengguna informasi.” Definisi tersebut lebih substantif dan bermanfaat dari pada definisi
sebelumnya: “Akuntansi adalah seni mencatat, mengklasifikasikan, dan menginterpretasikan
informasi keuangan”. Penekanan di sini bukan pada user, namun pada pekerjaan dan skill
akuntan. Oleh karena itu, akuntan dianggap sebagai seorang profesional yang pendapatnya
harus diterima oleh siapapun yang tidak mempunyai kualifikasi dan mandat yang dimiliki oleh
akuntan.

Orientasi pada Teori


Komite AAA mendefinisikan teori sebagai “Prinsip yang berhipotesis, konseptual, dan
pragmatis yang menjadi kerangka referensi untuk studi”. Untuk mengaplikasikan definisi
tersebut, maka komite harus melaksanakan tugas berikut:
- Mengidentifikasi bidang-bidang dalam akuntansi sehingga dapat mengembangkan teori
- Membuat standar sehingga informasi akuntansi dapat dinilai
- Melakukan perbaikan dalam praktik akuntansi
- Membuat kerangka bagi accounting researcher
Definisi ASOBAT berfokus pada pembuatan kerangka untuk mengepenilaian pendekatan
dalam mencatat transaksi dan menyajikan laporan keuangan kepada user secara sistematis.
Metatheory akuntansi merupakan bagian yang sangat penting dalam struktur teori.
Metatheory menentukan batasan-batasan tertentu dalam publikasi informasi akuntansi dan juga
memberikan panduan dalam memilih alternatif.

Tujuan Akuntansi
Karena akuntansi mementingkan kebutuhan user, maka seperangkat tujuan yang
berkaitan dengan kebutuhan pengguna berada pada puncak metatheory. Tujuan-tujuan tersebut
antara lain:
1. Membuat keputusan dengan mempertimbangkan penggunaan sumber daya yang
terbatas dan menentukan tujuan  user diversity menuntut pengembangan akuntansi
untuk memperhatikan perbedaan kebutuhan informasi oleh user
2. Mengarahkan dan mengendalikan sumber daya manusia dan materi secara efektif 
tujuannya adalah peggunaan data akuntansi oleh manajemen. ASOBAT memandang
Resa Masela K. 13/349658/EK/19545

bahwa kebutuhan manajerial berbeda dengan kebutuhan eksternal, namun standar


pelaporan tetap sama: relevance, verifiability, free from bias,dan quantifiability.
3. Memelihara dan melaporkan perwalian sumber daya  berkaitan dengan penyerahan
tanggung jawab untuk mengelola aset kepada pihak lain (stewardship).
4. Memfasilitasi fungsi dan pengendalian sosial  kelanjutan dari fungsi stewardship
untuk masyarakat secara keseluruhan.

Walaupun tujuan menjadi puncak dari metatheory, namun tujuan bukanlah


pertimbangan utama dari ASOBAT.

Panduan untuk Mengkomunikasikan Informasi Akuntansi


Selain 4 standar pelaporan di atas, ASOBAT menyediakan 5 panduan untuk
mengkomunikasikan informasi akuntansi:
1. Kelayakan penggunaan  agar informasi akuntansi dapat digunakan dengan
selayaknya, maka standar harus relevan.
2. Pengungkapan hubungan-hubungan yang signifikan  yang jadi perhatian adalah
menentukan data mana saja yang seharusnya disembunyikan pada laporan keuangan.
3. Inklusi environmental information  data mana saja yang dikumpulkan dan asumsi-
asumsi akuntan mengenai kegunaan informasi
4. Keseragaman praktik dalam dan antar entitas
5. Konsistensi praktik dari waktu ke waktu

Kesimpulan: ASOBAT dapat dikritik dari berbagai sisi, khususnya karena panduan
(guidelines) yang dibuat terlalu ringkas sehingga tidak cukup mencakup seluruh topik.

B. APB STATEMENT 4 (1970)


Tujuan dari APB Statement 4 adalah untuk menetapkan konsep dasar dalam pelaporan
keuangan untuk dijadikan sebagai dasar opini APB. Statement ini tidak terlalu otoritatif sebab
bukan sebuah opini.

Orientasi pada Definisi


APB Statement 4 mendefinisikan akuntansi sebagai: “Akuntansi merupakan sebuah
aktivitas jasa yang berfungsi untuk menyediakan informasi kuantitatif (terutama keuangan)
tentang entitas ekonomi. Akuntansi dimaksudkan untuk menyediakan informasi yang berguna
dalam pengambilan keputusan.”
APB Statement 4 juga mengadopsi penekanan ASOBAT tentang diversity of users.
Users dikelompokkan menjadi 2: (1) yang berkepentingan lansung; dan (2) yang tidak
berkepentingan langsung. Statement ini juga menyatakan bahwa pengguna laporan keuangan
harus berpengetahuan dan memahami karakteristik dan batasan laporan keuangan.
Statement ini juga mendefinisikan aset, utang, ekuitas, pendapatan, dan beban sebagai
elemen dasar dari akuntansi keuangan yang diakui dan diukur sesuai dengan GAAP.

Tujuan kualitatif APB Statement 4:


- Relevance - Neutrality - Completeness
- Understandability - Timeliness
- Verifiability - Comparability

APB Statement 4 menuai konflik dengan ASOBAT terkait masalah tujuan (seperti
relevance dan reliability). Akhirnya, APB Statement 4 bersikap independen terhadap
ASOBAT dengan berfokus pada pengembangan pendekatan yang berorientasi pada user.
Resa Masela K. 13/349658/EK/19545

Selain itu, APB Statement 4 juga kurang inovatif sebab terdapat beberapa bagian yang
merupakan pengulangan dari postulat dari statement yang sudah ada, misalnya ARS 1.

C. TRUEBLOOD COMMITTEE REPORT (1971)


Trueblood Committee dibentuk ketika APB sedang didera kritik hebat sekaligus
berprogres dalam formulasi struktur teori akuntansi. Komite ini dituduh karena menggunakan
APB Statement 4 sebagai alat untuk memperhalus tujuan dari laporan keuangan sebagai bagian
dari struktur metatheory. Tujuan tersebut antara lain:
1. Menyediakan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan.
2. Terutama melayani para pengguna yang tidak memiliki akses kepada informasi selain
laporan keuangan, sehingga laporan keuangan adalah sumber utama dalam memperoleh
informasi tentang aktivitas ekonomi perusahaan.
3. Menyediakan informasi bagi investor dan kreditor untuk memprediksi, membandingkan,
dan mengepenilaian cash flow.
4. Menyediakan informasi untuk memprediksi, membandingkan, dan mengepenilaian
earning power perusahaan.
5. Memasok informasi yang berguna dalam menilai kemampuan manajemen dalam
menggunakan sumber daya secara efektif dalam mencapai tujuan utama perusahaan.
6. Menyediakan informasi faktual dan interpretasi tentang transaksi dan lain-lain yang
berguna untuk memprediksi, membandingkan, dan mengepenilaian earning power
perusahaan. Asumsi-asumsi yang digunakan harus diungkapkan.
7. Menyediakan laporan posisi keuangan yang berguna untuk memprediksi,
membandingkan, dan mengepenilaian earning power perusahaan. Laporan ini harus
memberikan informasi tentang transaksi perusahaan dan lain-lain yang menjadi bagian
dari earning cycle yang belum selesai. Current values juga harus dilaporkan ketika
nilainya berbeda secara signifikan dari historical cost. Aset dan utang harus
dikelompokkan berdasarkan tingkat ketidakpastian jumlah dan waktu untuk merealisasi.
8. Menyediakan laporan periodic earning yang berguna untuk memorediksi,
membandingkan, dan mengepenilaian earning power perusahaan. Net result dari earning
cycle yang sudah selesai dan aktivitas perusahaan yang menghasilkan progres harus
dilaporkan. Perubahan nilai dari laporan posisi keuangan yang sebelumnya juga
dilaporkan, sesuai dengan tingkat kepastian realisasi.
9. Menyediakan laporan aktivitas keuangan yang berguna untuk memprediksi,
membandingkan, dan mengepenilaian earning power perusahaan. Laporan ini harus
melaporkan aspek-aspek faktual dari transaksi perusahaan yang memiliki atau diprediksi
akan mempunyai konsekuensi kas yang signifikan.
10. Menyediakan informasi yang berguna untuk prediksi. Financial forecast harus disediakan
ketika akan memperkuat reliabilitas prediksi pengguna.
11. Tujuan laporan keuangan untuk pemerintah dan organisasi non profit adalah untuk
menyediakan informasi yang berguna untuk mengepenilaian efektivitas manajemen
sumber daya dalam mencapaii tujuan organisasi. Pengukuran kinerja harus dikuantifikasi
berdasarkan pada tujuan.
12. Melaporkan aktivitas perusahaan yang berdampak pada masyarakat, yang dapat ditentukan
dan diukur, serta penting bagi peran perusahaan dalam masyarakat.

Trueblood Report juga berisikan bagian tentang “qualitative characteristics of


reporting” yang sebagian besar berdasarkan pada standar dan guideline dari ASOBAT dan
tujuan kualitatif APB Statement 4. Selain itu, ada pula chapter yang secara singkat berisi
tentang berbagai sistem penilaian akuntansi. Kritik bagi Trueblood Report adalah tujuan-tujuan
yang ada terlalu jelas dan tidak mencakup tujuan operasional yang dapat dipraktikkan. Kritik
Resa Masela K. 13/349658/EK/19545

tersebut benar, namun tidak relevan. Trueblood Report menekankan pentingnya cash flow bagi
users, dan hubungan antara pengukuran earning power dengan penciptaan aliran kas.

D. SATTA (1973)
SATTA (Statement on Accounting Theory and Theory Acceptance) dibuat oleh AAA
pada tahun 1973. Tujuannya adalah menyediakan survey dari statement dan literatur akuntansi
keuangan tentang posisi akuntan dalam teori akuntansi. SATTA dan ASOBAT memiliki
panduan umum yang hampir sama, mengingat keduanya adalah sama-sama produk AAA.
Namun perbedaannya adalah: ASOBAT  bermaksud untuk mengembangkan panduan untuk
mengepenilaian informasi akuntansi dan sistem penilaian; SATTA  mempertimbangkan
banyak metode penilaian, teori, dan alasan tentang mengapa tidak mungkin mengembangkan
sebuah sistem penilaian yang dapat diterima oleh seluruh profesi akuntan. SATTA merupakan
sebuah dokumen yang mempertimbangkan peluang diadopsinya satu teori penilaian untuk
seluruh user.

SATTA mengklasifikasikan pendekatan Teori Akuntansi menjadi:


1. Classical Approaches : normatif, deduktif, dan tidak dikhususkan untuk kebutuhan user
dalam membuat keputusan.
2. Decision-Usefulness Approaches : pendekatan kontemporer berfokus pada pengguna
laporan akuntansi, informasi yang dibutuhkan, pembuatan keputusan, dan lain sebagainya.
Pendekatan ini diklasifikasikan menjadi 2:
- Decision Model Orientation
 bersifat normatif dan deduktif  sistem harus sesuai dengan kerangka metateori
 sangat menekankan relevansi informasi bagi user
 kriteria relevansi mempengaruhi metode pengukuran
- Decision Maker Orientation
 bersifat positif, deskriptif, dan induktif  ingin mengetahui informasi apa yang
benar-benar dibutuhkan oleh user.
 mencakup behavioral research  research yang bertujuan untuk mengetahui
bagaimana peengguna informasi akuntansi membuat keputusan dan informasi
apa saja yang dibutuhkan.
3. Informartion Economics Approaches : tidak berkaitan secara langsung dengan
alternatif penilaian dalam akuntansi, namun berfokus pada cost dan benefit dari
penyediaan dan penggunaan informasi. Pada pendekatan ini, informasi dilihat sebagai
economic good.

Yang menjadi masalah bagi SATTA adalah keberagaman user dalam membuat
keputusan dan perbedaan informasi yang dibutuhkan. ASOBAT dan APB Statement 4
mengakui bahwa terdapat banyak kelompok pengguna yang membutuhkan informasi dalam
pengambilan keputusan. ASOBAT merespon isu ini dengan membuat beberapa pengukuran.
Sementara itu, Trueblood Report menyatakan bahwa walaupun terdapat banyak kelompok
pengguna, namun keputusan yang dibuat dan informasi yang dibutuhkan adalah sama.
SATTA memiliki peran yang penting dalam perkembangan teori akuntansi. Namun,
keberagaman informasi yang dibutuhkan dan upaya untuk menguntungkan semua pihak tanpa
merugikan salah satu pihak masih dipertanyakan. Kita tidak dapat mengharapkan para pembuat
teori akuntansi untuk mengembangkan kerangka teori yang dapat membuat semua orang
terpuaskan.

Anda mungkin juga menyukai