Anda di halaman 1dari 14

INTEGRATED CASE

CHEETAH CAFE COMPANY


FINANCIAL MANAGEMENT II

Disusun oleh:
Andrian Wijaya (393211)
Anne Miriam Rahma Habiba (393213)
Melania Krisna N (393240)
Hernandez F. W. (397023)
Michael Dedi Pradipta (397049)
CHEETAH CAFE COMPANY
15 - 17 OPTIMAL CAPITAL STRUCTURE

A. 1. What is business risk? What factor influence a firm’s business risk?


Business risk adalah risiko yang melekat dalam operasi perusahaan jika tidak
menggunakan hutang. Business risk yang dimiliki perusahaan dipengaruhi oleh beberapa
hal, diantaranya:
a) Competition, jika perusahaan dapat memonopoli produk, perusahaan akan
memiliki sedikit resiko dari persaingan dan memiliki penjualan serta harga jual yang
stabil.
b) Demand variability, semakin stabil demand produk suatu perusahaan, maka
resiko bisnis lebih kecil.
c) Sales price variability, perusahaan yang produknya dijual di pasar bebas lebih
memiliki business risk daripada perusahaan yang telah memiliki harga jual produknya
stabil.
d) Input cost variability, perusahaan yang menggunakan bahan baku (input) dengan
cost untuk mendapatkannya yang bervariasi cenderung memiliki business risk yang lebih
tinggi.
e) Product obsolescence, perusahaan yang bersaing di lingkungan dengan teknologi
tinggi, jika perusahaan tidak melakukan pembaharuan produk, maka perusahaan tersebut
memiliki business risk yang lebih tinggi.
f) Foreign risk exposure, perusahaan yang memiliki pendapatan dari luar negeri
yang cukup besar memiliki business risk yang fluktuatif, dipengaruhi exchange rate dan
political risk.

2. What is operating leverage, and how does it affect a firm’s business risk?
Operating leverage menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari
biaya tetapnya. Semakin banyak laba yang dihasilkan perusahaan pada tingkat biaya tetap
yang konstan, semakin tinggi leverage operasinya.
Ketika sebuah perusahaan mengenakan biaya tetap dalam proses produksi, persentase
perubahan keuntungan ketika volume penjualan tumbuh lebih besar daripada persentase
perubahan penjualan. Bila volume penjualan menurun, persentase perubahan dalam
keuntungan akan lebih besar daripada penurunan penjualan. Operating leverage memiliki
keuntungan ketika penjualan tumbuh, tetapi ketika penjualan menurun secara signifikan
mengakibatkan peningkatan business risk yang besar bagi perusahaan.

3. What is the firms’s return on invested capital (ROIC)?


Firm’s return on invested capital merupakan ukuran mengenai efektivitas perusahaan
dalam menggunakan uang baik modal atau dari pinjaman yang diinvestasikan pada
kegiatan usahanya. ROIC dihitung dengan membagi laba bersih operasional setelah pajak
dengan modal yang ditanamkan oleh investor.

B. 1. What do the terms financial leverage and financial risk means ?


Financial leverage adalah derajat dimana perusahaan menggunakan fixed income
securities seperti hutang atau saham preferen. (Investopedia, 2017). Dari pengertian
berikut dapat dilihat bahwa apabila perusahaan menggunakan banyak hutang dalam
pendanaan yang dilakukan, maka semakin tinggi pula financial leverage. Dan dengan
financial leverage yang tinggi maka tingkat bunga dari hutang yang harus dibayar akan
semakin tinggi. Hal ini cukup bisa menjadi boomerang bagi perusahaan itu sendiri,
karena tentu akan mempengaruhi pendapatan per lembar saham dari perusahaan
(Earnings per share).
Arti dari Financial risk adalah risiko bagi para pemegang saham yang disebabkan oleh
meningkat atau menurunnya hutang dan modal preferen dalam struktur modal perusahaan
(Investopedia, 2017). Hal ini terjadi karena seiring dengan meningkatnya hutang yang
ada di struktur modal, maka biaya bunga yang harus dibayar akan semakin tinggi, hal ini
tentunya bisa meningkatkan risiko terhadap stockholder’s return. Hal ini karena adanya
risiko insolvency bahwa perusahaan tidak dapat membayar hutang sesuai dengan kontrak
yang ada.

2. How Does Financial Risk Differs from business risks ?


Business risk maksudnya adalah risiko yang melekat dan ada di perusahaan terlepas dari
bagaimana cara pendanaannya. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana profitabilitas dari
perusahaan dan aliran kasnya. (Stephen C. Gabriel C. B. Baker, 1980).
Financial risk seperti yang telah dijelaskan, adalah risiko bagi stockholder yang timbul
karena meningkatnya debt investment dalam struktur modal perusahaan.

Perbedaan utama antara keduanya adalah sebagai berikut :


● Business risk memperhatikan pengambilan keputusan operasional sedangkan
financial risk pada pilihan pendanaan finansial tergantung pada bagaimana
perusahaan didanai.
● Business risk dapat dikurangi dengan melakukan kebijakan-kebijakan operasional
yang baik, sedangkan risiko finansial (financial risk) dapat dikurangi dengan
mengubah struktur modal dengan menggunakan equity investment.
● Business risk mempengaruhi income dari kegiatan operasional, sedangkan
financial risk mempengaruhi income dari laba bersih.
● Business risk tidak dipengaruhi oleh perubahan tingkat bunga, sedangkan
financial risk sangat dipengaruhi oleh perubahan tingkat bunga.
C.
1. Complete the partial income statements and the firms’ ratios.
2. The effect of financial leverage on expected rate of return and risk.

- Untuk mencari ROIC = EBIT ( 1 - T) / Investor-Supplied Capital, tidak dipengaruhi oleh


financial leverage.
- Perusahaan U memiliki expected ROE yang lebih rendah daripada perusahaan L karena
perusahaan U tidak menggunakan utang, namun memiliki expected ROIC yang sama
karena total capital-nya sama besarnya
- Deviasi investor ROIC perusahaan U dan L sama, namun standar deviasi ROE
perusahaan L lebih besar menunjukkan perusahaan L lebih high risk high return karena
terdapat penggunaan utang pada perusahaan L

D.
1. Define the terms optimal capital structure and target capital structure.
Optimal capital structure adalah struktur modal, yaitu perpaduan antara debt, stock, dan ekuitas
lain, yang menyebabkan nilai saham perusahaan mencapai titik maksimumnya. Pada umumnya
dikenal sebagai rasio hutang/modal yang lebih rendah dibandingkan dengan suatu cara yang
memaksimumkan pendapatan per lembar saham/EPS yang diharapkan. Berarti semakin tinggi
level hutangnya, maka semakin tinggi pula pendapatan per lembar saham yang diharapkan,
namun juga menaikkan risiko perusahaan dalam menanggung biaya modal yang semakin tinggi
juga dan berpotensi menurunkan harga saham perusahaan.

2. Why does CC’s bond rating and cost of debt depend on the amount of money borrowed?
Financial risk merupakan risiko tambahan yang dikenakan kepada common stockholders yang
muncul ketika sebuah perusahaan memutuskan untuk mendanai operasi perusahaan dengan
hutang. Secara konseptual, stockholders menanggung sejumlah risiko yang melekat dengan
operasi perusahaan. Apabila sebuah perusahaan mendanai perusahaannya dengan hutang
(financial leverage), business risk akan terpusat pada common stockholders.
Pendanaan dengan hutang akan meningkatkan expected rate of return dari sebuah investasi,tetapi
leverage juga akan meningkatkan probabilitas akan adanya kerugian yang besar, yang
berdampak pada naiknya risiko yang ditanggung oleh stockholders. Semakin banyak jumlah
uang yang didanai dengan hutang, risiko perusahaan akan bertambah yang kemudian berdampak
pada firm’s bond rating yang turun dan kenaikan cost of debt.
3. Assume that shares could be repurchased at the current market price of $25 per share.
Calculate CC’s expected EPS and TIE at debt levels of $0, $250,000, $500,000, $750,000, and
$1,000,000. How many shares would remain after recapitalization under each scenario?
Pada saat D = $0
[𝐸𝐸𝐸𝐸 − 𝐸𝐸(𝐸)](1−𝐸) $400,000(0.6)
EPS = 𝐸ℎ𝐸𝐸𝐸𝐸 𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸= = $3.00
80,000
𝐸𝐸𝐸𝐸 $400,000
TIE = 𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸= =~
$0

Pada saat D = $250,000


Shares repurchased = $250,000/$25 = 10,000
Remaining shares outstanding = 80,000 - 10,000 = 70,000
[𝐸𝐸𝐸𝐸 − 𝐸𝐸(𝐸)](1−𝐸) [$400,000 − 0.08($250,000)](0.6)
EPS = 𝐸ℎ𝐸𝐸𝐸𝐸 𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸= = $3.26
70,000
𝐸𝐸𝐸𝐸 $400,000
TIE = 𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸= $20,000 = 20x

Pada saat D = $500,000


Shares repurchased = $500,000/$25 = 20,000
Remaining shares outstanding = 80,000 - 20,000 = 60,000
[𝐸𝐸𝐸𝐸 − 𝐸𝐸(𝐸)](1−𝐸) [$400,000 − 0.09($500,000)](0.6)
EPS = 𝐸ℎ𝐸𝐸𝐸𝐸 𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸= = $3.55
60,000
𝐸𝐸𝐸𝐸 $400,000
TIE = 𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸= $45,000 = 8.9x

Pada saat D = $750,000


Shares repurchased = $750,000/$25 = 30,000
Remaining shares outstanding = 80,000 - 30,000 = 50,000
[𝐸𝐸𝐸𝐸 − 𝐸𝐸(𝐸)](1−𝐸) [$400,000 − 0.115($750,000)](0.6)
EPS = 𝐸ℎ𝐸𝐸𝐸𝐸 𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸= = $3.77
50,000
𝐸𝐸𝐸𝐸 $400,000
TIE = 𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸= $86,250 = 4.6x

Pada saat D = $1,000,000


Shares repurchased = $1,000,000/$25 = 40,000
Remaining shares outstanding = 80,000 - 40,000 = 40,000
[𝐸𝐸𝐸𝐸 − 𝐸𝐸(𝐸)](1−𝐸) [$400,000 − 0.14($1,000,000)](0.6)
EPS = 𝐸ℎ𝐸𝐸𝐸𝐸 𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸= = $3.90
40,000
𝐸𝐸𝐸𝐸 $400,000
TIE = 𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸=$140,000 = 2.9x

4. Using the Hamada equation, what is the cost of equity if CC recapitalizes with $250,000 of
debt? $500,000? $750,000? $1,000,000?
𝐸𝐸𝐸 = 6.0%
𝐸𝐸 –𝐸𝐸𝐸 = 6.0%
𝐸𝐸 = 1.0
Total assets = $2,000,000
Tax rate = 40.0%
Perhitungan:
Pada saat D = $0
𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸 𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸 $0
Debt/Assets Ratio = =$2,000,000= 0.00%
𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸 𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸
𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸 𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸 $0
Debt/Equity Ratio = =$2,000,000= 0.00%
𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸

Levered Beta (Hamada Equation, 𝐸𝐸 ) = 𝐸𝐸 [1 + (1 – T)(D/E)] = 1.00[1+(1-0.4)(0.00)] = 1.00


Cost of Equity, 𝐸𝐸 = 𝐸𝐸𝐸 + (𝐸𝐸 –𝐸𝐸𝐸 )b = 6.0% + (6.0%)1.00 = 12.00%
Pada saat D = $250,000
𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸 𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸 $250,000
Debt/Assets Ratio = =$2,000,000= 12.50%
𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸 𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸
𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸 𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸 $250,000
Debt/Equity Ratio = =$1.750,000= 14.29%
𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸

Levered Beta (Hamada Equation, 𝐸𝐸 ) = 𝐸𝐸 [1 + (1 – T)(D/E)] = 1.00[1+(1-0.4)(0.1429)] = 1.09


Cost of Equity, 𝐸𝐸 = 𝐸𝐸𝐸 + (𝐸𝐸 –𝐸𝐸𝐸 )b = 6.0% + (6.0%)1.09 = 12.54%
Pada saat D = $500,000
𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸 𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸 $500,000
Debt/Assets Ratio = =$2,000,000= 25.00%
𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸 𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸
𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸 𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸 $500,000
Debt/Equity Ratio = =$1.500,000= 33.33%
𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸

Levered Beta (Hamada Equation, 𝐸𝐸 ) = 𝐸𝐸 [1 + (1 – T)(D/E)] = 1.00[1+(1-0.4)(0.3333)] = 1.20


Cost of Equity, 𝐸𝐸 = 𝐸𝐸𝐸 + (𝐸𝐸 –𝐸𝐸𝐸 )b = 6.0% + (6.0%)1.20 = 13.20%
Pada saat D = $750,000
𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸 𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸 $750,000
Debt/Assets Ratio = =$2,000,000= 37.50%
𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸 𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸
𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸 𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸 $750,000
Debt/Equity Ratio = =$1.250,000= 60.00%
𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸

Levered Beta (Hamada Equation, 𝐸𝐸 ) = 𝐸𝐸 [1 + (1 – T)(D/E)] = 1.00[1+(1-0.4)(0.6)] = 1.36


Cost of Equity, 𝐸𝐸 = 𝐸𝐸𝐸 + (𝐸𝐸 –𝐸𝐸𝐸 )b = 6.0% + (6.0%)1.36 = 14.16%
Pada saat D = $1,000,000
𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸 𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸 $1,000,000
Debt/Assets Ratio = =$2,000,000= 50.00%
𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸 𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸
𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸 𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸 $1,000,000
Debt/Equity Ratio = =$1.000,000= 100.00%
𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸

Levered Beta (Hamada Equation, 𝐸𝐸 ) = 𝐸𝐸 [1 + (1 – T)(D/E)] = 1.00[1+(1-0.4)(1)] = 1.60


Cost of Equity, 𝐸𝐸 = 𝐸𝐸𝐸 + (𝐸𝐸 –𝐸𝐸𝐸 )b = 6.0% + (6.0%)1.60 = 15.60%

5. Considering only the levels of debt discussed, what is the capital structure that minimizes
CC’s WACC?
𝐸𝐸𝐸 = 6.0%
𝐸𝐸 –𝐸𝐸𝐸 = 6.0%
𝐸𝐸 = 1.0
Total assets = $2,000,000
Tax rate = 40.0%

Perhitungan:
Amount Borrowed sampai 𝐸𝐸 pada soal nomor 4, Equity/Assets Ratio didapat dari 100.00% -
Debt/Assets Ratio, dan 𝐸𝐸 diketahui di soal.
Pada saat D = 0
WACC = 𝐸𝐸 𝐸𝐸 (1 - T) + 𝐸𝐸 𝐸𝐸 = 0 + 1.00 (12.00%) = 12.00%
Pada saat D = $250,000
WACC = 𝐸𝐸 𝐸𝐸 (1 - T) + 𝐸𝐸 𝐸𝐸 = 0.125(4.8%) + 0.875 (12.51%) = 11.55%
Pada saat D = $500,000
WACC = 𝐸𝐸 𝐸𝐸 (1 - T) + 𝐸𝐸 𝐸𝐸 = 0.25(5.4%) + 0.75 (13.20%) = 11.25%
Pada saat D = $750,000
WACC = 𝐸𝐸 𝐸𝐸 (1 - T) + 𝐸𝐸 𝐸𝐸 = 0.375(6.9%) + 0.625 (14.16%) = 11.44%
Pada saat D = $1,000,000
WACC = 𝐸𝐸 𝐸𝐸 (1 - T) + 𝐸𝐸 𝐸𝐸 = 0.50(8.4%) + 0.50 (15.60%) = 12.00%

Kesimpulan: capital structure dengan WACC paling rendah adalah yang terdiri dari 25% debt
dan 75% equity, dengan besar WACC 11.25%.

6. What would be the new stock price if CC recapitalizes with $250,000, $500,000, $750,000,
$1,000,000 of debt?
Dalam kasus ini, semua laba dibagikan kepada pemegang saham (payout ratio 100%) dan tidak
ada pertumbuhan dividen (g = 0) karena tidak ada laba yang ditanamkan kembali.
Formula perhitungan harga saham:
𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸𝐸
𝐸 =
(𝐸𝐸 − 𝐸)

Debt Level DPS = EPS rs Stock Price

$ 0 3.00 12.00% $ 25.00

250,000 3.26 12.51 26.06

500,000 3.55 13.20 26.89

750,000 3.77 14.16 26.62

1,000,000 3.90 15.60 25.00

Harga saham mencapai maksimum pada debt level $500,000 dengan EPS sebesar $3.55 yaitu
seharga $26.89.

7. Is EPS maximised at the debt level that maximizes share price?


Pada debt level $500,000 harga saham mencapai maksimum yaitu sebesar $26.89 dan WACC
mencapai nilai minimumnya. Meskipun dalam kasus ini nilai EPS terus meningkat seiring
meningkatnya debt level, namun pada debt level $500,000 EPS belum mencapai nilai
maksimumnya. Karena EPS akan terus meningkat seiring makin besarnya modal yang dimiliki
untuk menghasilkan laba, dengan asumsi faktor lain dianggap tetap (jumlah saham beredar,
dividen saham, dll). Akan tetapi, EPS tidak menjadi fokus dalam menentukan capital structure
karena tidak mencerminkan peningkatan risiko yang harus ditanggung pemegang ekuitas akibat
tingginya jumlah hutang.

8. Considering only the levels of debt discussed, what is CC’s optimal capital structure?
Berdasarkan analisis, capital structure CC dengan menyertakan debt sebesar $500,000
merupakan struktur modal yang paling optimal karena menghasilkan harga saham maksimum
sebesar $26.89.

9. What is the WACC at the optimal capital structure?


Pada saat mencapai capital structure optimal, WACC Perusahaan Cheetah Cafe sebesar 11.25%,
seperti perhitungan pada nomor 4 atau,
𝐸𝐸𝐸𝐸 = 𝐸𝐸 (𝐸𝐸 ) (1 − 𝐸) + 𝐸𝐸 (𝐸𝐸 )
𝐸𝐸𝐸𝐸 = (0.25) (5.4%) + (0.75) (13.20%) = 11.25%

E. How would the analysis be affected if the firm had more or less business risk than
originally estimated?
Jika risiko bisnis perusahaan lebih tinggi maka perusahaan tidak dapat menggunakan jumlah
hutang sebanyak ketika risiko bisnis seperti yang ada dalam analisis ini. Hal tersebut dikarenakan
cost of debt (rd) dan cost of equity (rs) akan meningkat. Sebaliknya, jika risiko bisnis perusahaan
lebih rendah maka perusahaan dapat menggunakan pendanaan dari hutang yang lebih banyak
dalam struktur modalnya.

F. Hal-hal yang harus dipertimbangkan seorang manajer dalam menentukan target


struktur modal
1. Stabilitas penjualan. Perusahaan dengan penjualan yang stabil dapat menggunakan lebih
banyak hutang.
2. Struktur aset. Perusahaan dengan jumlah kas dan aset setara kas yang banyak dapat
meminjam lebih banyak hutang karena dapat dijadikan sebagai jaminan.
3. Operating leverage. Perusahaan dengan operating leverage yang rendah cenderung
memiliki risiko yang lebih rendah. Sehingga perusahaan-perusahaan tersebut dapat
mendorong financial leverage.
4. Tingkat pertumbuhan. Perusahaan dengan pertumbuhan pesat memerlukan suntikan
pendanaan dari luar pemilik (pemegang saham) untuk mempercepat pertumbuhan
bisnisnya. Di saat yang sama, perusahaan-perusahaan tersebut memiliki risiko yang lebih
tinggi sehingga terlalu berisiko untuk menggunakan hutang terlalu banyak.
5. Profitabilitas. Perusahaan dengan ROI tinggi cenderung mengggunakan lebih sedikit
hutang karena memiliki kemampuan untuk melakukan pendanaan internal.
6. Pajak. Perusahaan dengan tingkat pajak tinggi sering memanfaatkan hutang untuk
memperkecil EBT, sehingga pajak penghasilan yang dikenakan lebih sedikit.
7. Pengendalian (Control). Faktor ini terkait dengan kepentingan manajemen yang
dipertaruhkan ketika membuat keputusan struktur modal.
8. Management Attitudes. Faktor ini masih terkait dengan kepentingan manajemen namun
menyangkut aspek sikap yang cenderung ditunjukkan, apakah konservatif atau agresif.
9. Lender and rating agency attitudes. Manajer biasanya juga meminta pendapat dari
pemberi pinjaman dan agen penilai tentang efek dari keputusannya.
10. Kondisi pasar. Fluktuasi kondisi pasar ikut mempengaruhi perubahan struktur modal
yang ditargetkan.
11. Kondisi internal perusahaan.
12. Financial Flexibility. Pendanaan tidak dilakukan secara kaku, melainkan menyesuaikan
pada kebutuhan, kondisi perekonomian, dll.
Figure IC 15.1 Relationship between Capital Structure and Stock Price

G. Put labels on Figure IC 15.1 and then discuss the graph as you might use it to explain to your
boss why CC might to use some debt?

Penggunaan utang (debt) akan membantu perusahaan dalam mengurangi pembayaran pajak yang
didapatkan dari pengurangan bunga (deductibility of interest). Namun, bukan berarti bahwa
penggunaan utang (debt) merupakan cara pendanaan yang sudah pasti bagus, karena semakin
banyak menggunakan utang (debt) maka risiko kemungkinan bangkrut juga akan semakin
membesar. Selain itu, risiko kesulitan keuangan meningkat (risk of financial distress), kos modal
(cost of equity) juga akan meningkat dan memicu penurunan harga saham.
CC di dalam tingkatan tertentu akan menggunakan utang karena utang memberikan tax shelter
benefits yang mana lebih banyak penggunaan utang akan mengurangi pajak dan kemudian bisa
membuat EBIT tersebut lebih banyak beralih kepada investor. Adapun yang dimaksud dalam
tingkatan tertentu ialah target debt ratios nya haruslah lebih kurang dari 100% modalnya agar
menghindari potensial bangkrut. Jika perusahaan bisa menjaga target debt ratios hingga pada
titik dimana penggunaan utang tidak membuat risiko bangkrut dan menggunakan utang tersebut
dengan benar, maka value dari saham CC pun meningkat seperti yang ditunjukkan pada grafik.

H. How does the existence of asymmetric information and signaling affect capital structure?
Asymmetric information adalah situasi dimana manajer memiliki informasi yang lebih tahu
terlebih dahulu (kualitas informasi yang dimiliki lebih baik) mengenai prospek perusahaan
dibanding yang diketahui oleh investor. Dan karena adanya asymmetric information ini, maka
akan memberi sinyal pengaruh terhadap struktur modal. Biasanya perusahaan dengan prospek
masa depan yang lebih baik tentu berusaha untuk menghindari penerbitan / penjualan saham
karena cenderung tidak ingin membagikan keuntungannya kepada investor baru, dan lebih
memilih meningkatkan modal dengan cara penerbitan utang baru. Sedangkan perusahaan dengan
prospek buruk, justru ingin didanai dengan cara penerbitan saham. Investor mengenali hal seperti
ini dan tentunya akan memberi sinyal terhadap perusahaan tersebut dengan cara menghindari
kepemilikan di perusahaan tersebut lagi yang berdampak pada akhirnya terhadap penurunan
harga saham.

Reference
Investopedia. "Financial Leverage." Investopedia. Last modified October 10, 2017.
https://www.investopedia.com/walkthrough/corporate-finance/5/capital-structure/financial-
leverage.aspx.
Investopedia. "Financial Leverage." Investopedia. Last modified October 10, 2017.
https://www.investopedia.com/walkthrough/corporate-finance/5/capital-structure/financial-
leverage.aspx.
C. B., Baker, and Gabriel Stephen C. "Index to Volume 62." American Journal of Agricultural
Economics 62, no. 5 (1980), 1149-1158. doi:10.1093/ajae/62.5.1149.

Anda mungkin juga menyukai