Disusun oleh :
Syifa Nurathiah
P17320118110
Tingkat 2-C
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
2019
CARA MEMERAH DAN MENYIMPAN ASI
1. Pastikan ibu mencuci tangan dengan bersih sebelum memerah ASI maupun
menyimpannya.
2. Wadah penyimpanan harus dipastikan bersih. Ibu dapat menggunakan botol kaca atau
kontainer plastik dengan tutup yang rapat dengan bahan bebas bisphenol A (BPA).
Hindari pemakaian kantong plastik biasa maupun botol susu disposable karena
wadah-wadah ini mudah bocor dan terkontaminasi. Kontainer harus dicuci dengan air
panas dan sabun serta dianginkan hingga kering sebelum dipakai.
3. Simpanlah ASI sesuai dengan kebutuhan bayi.
4. Pastikan bahwa pada wadah ASI telah diberi label berisi nama anak dan tanggal ASI
diperah.
5. Tanggal kapan ASI diperah perlu dicantumkan untuk memastikan bahwa ASI yang
dipakai adalah ASI yang lebih lama.
6. Jangan mencampurkan ASI yang telah dibekukan dengan ASI yang masih baru pada
wadah penyimpanan.
7. Jangan menyimpan sisa ASI yang sudah dikonsumsi untuk pemberian berikutnya.
8. Putarlah kontainer ASI agar bagian yang mengandung krim pada bagian atas
tercampur merata. Jangan mengocok ASI karena dapat merusak komponen penting
dalam susu.
1. Kencangkan tutup botol atau kontainer pada saat ASI telah membeku sepenuhnya
2. Sisakan ruang sekitar 2,5 cm dari tutup botol karena volume ASI akan meningkat
pada saat beku
3. Jangan menyimpan ASI pada bagian pintu lemari es atau freezer.
1. Cek tanggal pada label wadah ASI. Gunakan ASI yang paling dulu disimpan.
2. Untuk ASI beku: pindahkan wadah ke lemari es selama 1 malam atau ke dalam bak
berisi air dingin. Naikkan suhu air perlahan-lahan hingga mencapai suhu pemberian
ASI. Caranya cairkan dulu ASI perah tersebut ke dalam lemari pendingin di luar
freezer, kemudian ketika suhu dirasa sudah turun kurang lebih 6 jam, pindahkan lagi
ke daun pintu lemari es setelah 6 jam. Lalu keluarkan ASI dari luar lemari es.
3. Setelah itu, hangatkan wadah ASI dalam bak berisi air hangat atau air dalam panci
yang telah dipanaskan selama beberapa menit dengan suhu kurang lebih 60°C. Jangan
menghangatkan ASI dengan api kompor secara langsung. . Perubahan suhu air yang
bertahap sangat berguna bagi kandungan ASI di dalamnya.
4. Jangan menaruh wadah dalam microwave. Microwave tidak dapat memanaskan ASI
secara merata dan justru dapat merusak komponen ASI dan membentuk bagian panas
yang melukai bayi. Botol juga dapat pecah bila dimasukkan ke dalam microwave
dalam waktu lama.
5. Jika cara pencairan cepat sangat diperlukan, anda dapat mencairkan ASI peras dengan
dialiri air atau dengan cara direndam oleh air. Peganglah botol ASI perah di bawah air
yang mengalirdengan suhu ruang kemudian tingkatkan temperatur pada air secara
berkala sampai ASI perah mencair.
6. Goyangkan botol ASI dan teteskan pada pergelangan tangan terlebih dahulu untuk
mengecek apakah suhu sudah hangat.
7. Berikan ASI yang dihangatkan dalam waktu 24 jam. Jangan membekukan ulang ASI
yang sudah dihangatkan.
8. Sebaiknya anda memberikan ASI perah menggunakan sendok yang kecil secara
perlahan.
a. PISANG/PEPAYA
Pilih buah yang masak, dicuci, dikupas, dikerik halus dengan sendok teh.
b. TOMAT
Pilih tomat yang masak, dicuci, direndam dalam air mendidih, dibuang kulitnya,
disaring, diencerkan dengan air matang yang sama banyaknya dan diberi sedikit gula.
c. JERUK
Pilih jeruk yang manis lalu cuci, belah menjadi 2 potong kemudian diperas dan
disaring. Bila perlu tambahkan sedikit gula pasir.
d. BISKUIT
Rendam biskuit dengan sedikit air matang.
e. BUBUR SUSU
Campurkan tepung beras 1-2 sdm dan gula pasir 1-2sdm menjadi satu , tambahkan
susu/santan 5 sdm yang sudah dicairkan dengan air 200 cc sedikit-sedikit aduk sampai
rata , kemudian masak di atas api kecil sambil diaduk-aduk sampai matang.
f. NASI TIM CAMPUR
Buat bubur dari beras dan lauk hewani/nabati. Tambahkan sayur cincang, garam, dan
sedikit santan. Masak sampai matang.
a. Dalam pembuatan tim campur , beras dapat diganti kentang atau macaroni. Lauk
dapat digunakan ayam, hati, ikan, telur, daging, tempe, tahu, kacang hijau, kacang
merah. Sayur dapat menggunakan bayam, labu kuning, wortel, kangkung.
b. Pemberian telur dapat dicoba kuningnya dahulu. Apabila ada gejala alergi, telur
jangan diberikan dulu, ditunda sampai anak usia 1 tahun
c. Pada usia 9 bulan jenis buah yang boleh diberikan: pisang, jeruk, alpukat, apel,
mangga harum manis, papaya, melon.
d. Jangan ditambahkan penyedap rasa misalnya vetsin.
1. Cuci tangan sebelum menyiapkan bubur serealia, gunakan selalu mangkok dan
sendok yang bersi
2. Rebus air minum sampai mendidih selama lima menit, diamkan sampai suam-suam
kuku
3. Tuangkan air masak hangat (40derajat celcius) sesuai takaran yang tertera pada saran
penyajian kedalam mangkuk.
4. Masukkan bubur serealia sesuai takaran.
5. Aduklah sampai bubur menjadi lembut. suapkan bubur serealia yang telah dilarutkan
dgn menggunakan sendok, jgn diberikan dalam botol susu.