Anda di halaman 1dari 6

TEORI PRECEDE-PROCEED

STRATEGI PROMKES

Model perencanaan promosi kesehatan yang sering digunakan adalah PRECEDE-


PROCEED. Model PRECEDE-PROCEED memungkinkan suatu struktur komprehensif
untuk menilai tingkat kesehatan, kebutuhan kualitas kehidupan dan untuk merancang,
mengimplementasikan, dan mengevaluasi promosi kesehatan dan program kesehatan publik
lainnya.
PRECEDE yang merupakan akronim dari “predisposing, reinforcing, and enabling
causes in educational diagnosis and evaluation”, menggambarkan perencanaan proses
diagnosis untuk membantu perkembangan program kesehatan atau edukasi kesehatan.
PROCEED yang merupakan akronim untuk “Policy, Regulatory, Organizational
Construct, In Educational and Enviromental Development”, mendampingi proses
implementasi dan evaluasi dari program atau intervensi yang telah dirancang menggunakan
PRECEDE.
Model PRECEDE-PROCEED mengatur perhatian pertama edukator kesehatan pada
outcome dan memulai proses perencananaan edukasi kesehatan dengan melihat outcome
yang diinginkan, dalam hal ini berupa kualitas hidup yang baik.13
PRECEDE terdiri atas 5 fase. Fase pertama menentukan kualias kehidupan atau
permasalahan sosial dan kebutuhan suatu populasi. Fase kedua terdiri dari penentuan faktor
kesehatan untuk permasalahan kesehatan. Fase ketiga menganalisis faktor perilaku dan
lingkungan. Pada fase keempat, pengindentifikasian faktor-faktor predisposing, reinforcing,
dan enabling. Fase kelima meliputi penentuan promosi kesehatan, edukasi kesehatan, dan
atau kebijakan terkait intervensi mana yang paling sesuai untuk mendorong perubahan yang
diinginkan pada perilaku atau lingkungan, dan pada faktor yang mendukung perilaku dan
lingkungan tersebut.
PROCEED terdiri atas 4 fase tambahan. Fase keenam, intervensi pada fase kelima
diimplementasikan. Fase ketujuh dilakukan proses evaluasi dari intervensi-intervensi
tersebut. Fase kedelapan mengevaluasi dampak dari intervensi pada faktor-faktor
pendukung perilaku dan pada perilaku itu sendiri. Fase terakhir terdiri atas evaluasi outcome,
yang menentukan efek terbesar pada intervensi terhadap kesehatan dan kualitas kehidupan
suatu populasi.
Green, 1991. Model pendekatan untuk membuat perencanaan dan evaluasi kesehatan
dengan kerangka PRECEDE-PROCEED.

Langkah-langkah PRECEDE-PROCEED

1. Diagnosis Masalah
2. Diagnosis Epidemiologi
3. Diagnosis perilaku dan lingkungan
4. Diagnosis pendidikan dan organisasional
5. Diagnosis administrasi dan pendidikan
6. Implementasi
7. Proses evaluasi
8. Impact Evaluasi

PRECEDE: Digunakan pada fase diagnosis masalah, menetapkan prioritas masalah dan
diagnosis program.

1. Predisposing (Mempengaruhi)
Faktor Predisposing (P), adalah kekuatan-kekuatan yang berfungsi untuk memotivasi
kelompok atau individu untuk melakukan tindakan. Pengetahuan, kepercayaan, sikap,
nilai, budaya dan adat, keturunan genetik, niat, dan keahlian yang ada semuanya
berfungsi sebagai faktor-faktor predisposisi, kunci untuk memahami faktor predisposisi
adalah sejauh mana tingkah laku dapat diramalkan.
2. Reinforsing (menguatkan)
Reinforcing faktor menyediakan insentif untuk tingkah laku kesehatan atau outcome
dipelihara. Reinforment bisa datang dari individu atau kelonmpok, dari seseorang atau
institusi dalam lingkungan immediate, atau dari sosial. Kunci utama untuk memahami
faktor reinforcing adalah sejahmana ketidakadannya akan berarti kehilangan dukungan
untuk tindakan dari individu atau kelompok
3. Enabling Cause (memungkinkan penyebab)
Faktor Enabling (E) meliputi baik keahlian persoanal maupun sumber daya yang tersedia
yang dibutuhkan unutk melakukan tingkah laku. Faktor enabel adalah hal-hal yang
diatributkan dari kelompok, individual dan system delivery perawatan kesehatan yang
membuatnya mungkin suatu tindakan dapat terjadi. Kunci untuk memahami faktor enable
dalam hubungannya dengan tingkah laku kesehatan adalah sejauh mana ketidakadannya
akan mencegah suatu tindakan akan terjadi.
4. In Educational Diagnosis and Evaluation (dalam diagnosa dan evaluasi yang bersifat
mendidik)

PROCEED : Digunakan untuk menetapkan untuk menetapkan sasaran dan criteria


kebijakan, serta implementasi dan evaluasi. Meliputi : Policy, Regulatory, Organizational
Construct, In Educational danAnd Enviromental Development.

1. Fase (diagnosa administrasi dan kebijakan)


Pada fase ini dilakukan analisis kebijakan, sumber daya dan kejadian-kejadian dalam
organisasi yang mendukung atau menghambat perkembangan promosi kesehatan.
a. Administrative diagnosis
1) Memperkirakan atau menilai resorces/ sumber daya yang dibutuhkan program
2) Menilai resorces yang ada didalam organisasi atau masyarakat
3) Mengidentifikasi faktor penghambat dalam mengimplementasi program

Tahap diagnosa administrasi, antara lain:

a) Menilai kebutuhan sumber daya


 Time
 Personnel
 Budget
b) Menilai ketersediaan sumber daya
 Personnel
 Budgetary contraints (keterbatasan budget)
c) Menilai penghambat implementasi
 Staff commitment and attitude
 Goal conflict
 Rate of change
 Familiarity
 Complexity
 Space
 Community barriers
b. Policy diagnosis
1) Menilai dukungan politik
2) Dukungan regulasi atau peraturan
3) Dukungan sistem didalam organisasi
4) Hambatan yang ada dalam pelaksanaan program
5) Dukungan yang memudahkan pelaksanaan program

Tahapan diagnosa kebijakan, antara lain:

a) Menilai kebijakan, regulasi dan organisasi


 Issue of loyality
 Consistency
 Flexibility
 Administrative of professional direction
b) Menilai kekuatan politik
 Level of analysis
 The zero-sum game
 System approach
 Exchange theory
 Power equalization approach
 Power educative approach
 Conflict approach
 Advocacy and education and community development

2. Fase Implementasi
Kunci keberhasilan implementasi:
1. Pengalaman
2. Sensitif terhadap kebutuhan
3. Fleksibel dalm situasi kondisi
4. Fokus pada tujuan
5. Sense of humor

3. Evaluasi dan accountability


Evaluasi: membandingkan tujuan dengan standar object of interest:
a. Mengukur quality of life
b. Indikator status kesehatan
b. Faktor perilaku dan lingkungan
c. Faktor predisposing, enabling, reinforcing
d. Aktivitas intervensi
e. Metode
f. Perubahan kebijakan, regulasi atau organisasi
g. Tingkat keahlian staf
h. Kualitas penampilan dan pendidikan

Object of interest:

1. Input
2. Intermediate effects
3. Outcome

Tingkatan Objective:

1. Ultimate objectives : sosial dan kesehatan


2. Intermediate objectives: perilaku dan lingkungan
3. Immediate objective: educational, regulatory, policy

Tingkat Evaluasi:

1. Evaluasi proses
Evaluasi dari program promosi kesehatan yang dilaksanakan
2. Evaluasi impact
Menilai efek langsung dari program pada target perilaku (predisposing, enabling,
reinforcing factors) dan lingkungan
3. Evaluasi outcome
Evaluasi terhadap masalah pokok yang pada proses awal perencanaan akan
diperbaiki: satus kesehatan dan quality of life

Anda mungkin juga menyukai