PETUNJUK KERJA
1. Bacalah dengan seksama artikel jurnal yang telah anda unduh dari jurnal elektronik PGSD.
2. Dari bacaan yang anda lakukan buatlah dikotomi (batasan) tentang latar belakang masalah, solusi pemecahan masalah, hasil penelitian dan kesimpulan.
4. Hasil review artikel dikumpulkan dalam bentuk soft file dengan format pdf dan diberi nama: Kode kelas—01—NAMA—NPM; contoh: A-01-Siti Khodijah-
A1G1023423
5. Hasil review artikel yang anda lakukan, selanjutnya dikirim ke email: setiono.pgsd@unib.ac.id dengan subject: Kode kelas—01—NAMA—NPM—NO.WA;
contoh: A-01-Siti Khodijah-A1G1023423—085287532328.
Tugas dikirim paling lambat tanggal SABTU, 28 September 2019, pukul 22.00 WIB
HASIL REVIEW ARTIKEL JURNAL
5 PENERAPAN Neza Meningkatnya Mampukah Menerapkan model Dari hasil penelitian Dapat ditarik
MODEL keterampilan membuat mahasiswa PGSD PjBL dalam mata yang telah dilakukan kesimpulan bahwa
Agusdianita
PEMBELAJARAN alat peraga bagi merencanakan kuliah konsep dasar dengan menerapkan melalui model
BERBASIS mahasiswa PGSD pada pembelajaran geometri dan model model pembelajaran
PROYEK PADA mata kuliah konsep matematika yang pengukuran pada pembelajaran berbasis berbasis proyek
MATA KULIAH dasar geometri dan berkualitas dan mahasiswa semester III proyek pada mata pada mata kuliah
KONSEP DASAR pengukuran. terampil dalam Prodi PGSD FKIP kuliah konsep dasar konsep dasar
GEOMETRI DAN menciptakan alat Unib. geometri dan geometri dan
PENGUKURAN peraga yang pengukuran diperoleh pengukuran dapat
UNTUK dibutuhkan? hasil observasi sebagai meningkatkan
MENINGKATKAN berikut: keterampilan
KETERAMPILAN Siklus I membuat alat
MEMBUAT ALAT Deskripsi Observasi peraga bagi
PERAGA BAGI terhadap Keaktifan mahasiswa PGSD.
MAHASISWA Mahasiswa, Disarankan untuk:
PGSD Deskripsi Observasi (1) untuk
terhadap meningkatkan
Jurnal PGSD: Keterampilan keaktifan dan
Jurnal Ilmiah Mahasiswa, keterampilan
Pendidikan Guru Refleksi siklus I mahasiswa dapat
Sekolah Dasar, 9 Berdasarkan hasil menerapkan model
(3) 2016. Hal. 283- analisis terhadap pembelajaran
286 keaktifan dan berbasis proyek,
keterampilan (2) Mahasiswa
mahasiswa masih harus dibekali
terdapat beberapa dengan
aspek yang masih keterampilan
pada kategori cukup membuat alat
yaitu keaktifan peraga matematika
mahasiswa dalam untuk dapat
presentasi dan diskusi digunakan saat
hasil kerja kelompok mereka bekerja
serta dalam membuat sebagai guru.
alat peraga masih ada
mahasiswa yang tidak
bekerja sama dan hasil
produk alat peraga
juga belum sempurna.
Langkah-langkah yang
penulis lakukan untuk
mengatasi kelemahan
pada siklus I yaitu: (1)
memperjelas prosedur
pembelajaran, (2)
memberikan
kesempatan kepada
semua mahasiswa
untuk memberikan
pendapat saat diskusi,
(3) membimbing
mahasiswa dalam
membuat alat peraga
dalam kelompok.
Siklus II
Deskripsi Observasi
terhadap Keaktifan
Mahasiswa, Deskripsi
Observasi terhadap
Keterampilan
Mahasiswa.
Refleksi siklus II
Berdasarkan hasil
analisis terhadap
keaktifan dan
keterampilan siswa
menjukkan terdapat
peningkatan yaitu dari
kategori baik pada
siklus I menjadi
kategori amat baik
pada siklus II. Hal
tersebut ditunjukkan
dengan rata-rata skor
pada keaktifan siswa
pada siklus I sebesar
36 menjadi 45,5 pada
siklus II. Selanjutnya
untuk keterampilan
mahasiswa rata-rata
skor pada siklus I
sebesar 36 dan
meningkat menjadi
47,5 pada siklus II.
6 Permainan Lompat Elfitria Rosa, Meningkatnya Hasil Di SD N 51 Kota Dalam penelitian di Data hasil penelitian Dapat disimpulkan
Kodok Belajar Matematika Bengkulu, pada jurnal tersebut ini meliputi data tes bahwa terdapat
V. Karjiyati, &
Mempengaruhi Siswa Kelas V di pembelajaran menggunakan metode dengan menggunakan pengaruh
Hasil Belajar Hasnawati SDN 51 Kota Bengkulu matematika yaitu eksperimen semu lembar tes pilihan Rosa, E., Karjiyati,
Matematika Siswa pembelajarannya (quasy experiment), ganda (multiple V., & Hasnawati
Kelas V di masih monoton karena sampelnya choise). Tes ini terdiri 46 Jurnal
SDN 51 Kota atau tidak dipilih secara dari pretest dan Pendidikan Guru
Bengkulu konvensional. Hal acak melainkan sudah posttest pada dua Sekolah Dasar, 2 (1)
ini membuat terbentuk berupa kelas- kelompok, yakni : 38 – 46
Jurnal Pendidikan banyak siswa kelas, sehingga akan kelompok eksperimen permainan lompat
Guru Sekolah yang tidak dipilih dua kelas yaitu (VA) dan kelompok kodok terhadap
Dasar, 2 (1) 2019 : memperhatikan kelas eksperimen dan kontrol (VB). Kedua hasil belajar siswa
38 – 46 guru saat kelas kontrol. kelompok aspek kognitif pada
menerangkan Pada kelas eksperimen, melaksanakan proses pembelajaran
pelajaran, pembelajaran akan pembelajaran dengan Matematika Kelas
sehingga siswa dilaksanakan perlakuan yang V SDN 51 Kota
sibuk sendiri pembelajaran dengan berbeda pada masing- Bengkulu . Hal ini
dengan menggunakan masing kelompok, ditunjukkan dengan
kegiatannya permainan lompat yaitu kelompok perhitungan uji-t
seperti kodok yang telah eksperimen pada pretest yaitu t
menggangu dan dimodifikasi oleh menggunakan hitung (2,38) > t
mengobrol peneliti, dan pada kelas pembelajaran dengan tabel (2,02) yang
dengan kontrol pembelajaran permainan lompat artinya tidak
temannya. akan dilaksanakan kodok yang telah terdapat perbedaan
pembelajaran secara dimodifikasi oleh rata-rata pada
konvensional. Dari dua peneliti dan kelompok kelas eksperimen
kelas yang terpilih, kontrol menggunakan dan kelas kontrol,
kelas akan dibuat pembelajaran secara pada posttest t
secara setara atau konvensional. hitung (0,0964) < t
sama sampelnya. dapat disimpulkan tabel (2,02) yang
pengujian hipotesis artinya terdapat
uji-t nilai posttest perbedaan rata-rata
antara kelompok pada kelas
eksperimen dan eksperimen dan
kelompok kontrol kelas kontrol dan
adalah t hitung > t terdapat pengaruh
tabel. Artinya terdapat signifikan pada
perbedaan posttest antara
kemampuan siswa kelas eksperimen
setelah diberi dan kelas kontrol.
perlakuan pada kelas Dari kenaikan
eksperimen dan kelas pretest – posttest
kontrol . menunjukkan
bahwa kelas
eksperimen lebih
tinggi, hal ini
menunjukkan
bahwa terdapat
pengaruh
permainan lompat
kodok terhadap
hasil belajar siswa
aspek kognitif pada
pembelajaran
Matematika Kelas
V SDN 51 Kota
Bengkulu.
Serta peneliti
mengemukakan
beberapa saran
sebagai berikut:
1. Dalam
permainan lompat
kodok guru
sebaiknya dapat
berperan aktif
dengan
menggunakan
permainan lompat
kodok yang
digabungkan dalam
pembelajaran
matematika,
sehingga
permainan tersebut
dapat dijadikan alat
bagi anak untuk
mempermudah
dalam memahami
konsep.
2. Bagi peneliti lain
(yang ingin
menindaklanjuti
penelitian ini)
disarankan peneliti
memilih strategi
yang tepat dalam
mengkondisikan
siswa pada saat
permainan sesuai
dan saling
mendukung agar
didapatkan hasil
belajar aspek
kognitif yang
maksimal.
7 STUDI Tesy Siswa tidak kesulitan Sebagian siswa Dilakukan p enelitian Berdasarkan hasil Berdasarkan hasil
KEMAMPUAN untuk membuat pantun kesulitan untuk deskriptif dengan analisis, kemampuan penelitian dan
Ratnasari,
MENULIS yang sesuai dengan membuat pantun tujuan menggambarkan menulis pantun pembahasan dari 21
PANTUN Daimun teori. yang sesuai secara sistematis fakta nasihat pada siswa siswa diperoleh
dengan teori. dan karakter objek atau kelas IVA SD Negeri nilai rata-rata
NASIHAT SISWA Hambali, &
Terdapat subjek yang diteliti 73 Kota Bengkulu kemampuan
KELAS IVA SD
Ansyori kesalahan pada secara tepat. Dalam terbagi menjadi menulis pantun
NEGERI 73 penulisan pantun penelitian ini peneliti kriteria mampu dan nasihat siswa kelas
KOTA Gunawan
seperti pemilihan tidak melakukan tidak mampu. Siswa IVA SDN 73 Kota
BENGKULU kata yang tidak manipulasi atau mampu dalam menulis Bengkulu sebesar
sesuai dengan memberikan pantun apabila 67,2 . Nilai tersebut
Jurnal Riset sajak dan belum perlakuan-perlakuan memperoleh nilai bila dilihat dari
Pendidikan memahami kata- tertentu terhadap objek total/keseluruhan kriteria penilaian
Dasar, 1 (1) 2018 kata yang tepat penelitian, semua jumlah aspek termasuk kriteria
: 57 – 62 untuk kegiatan atau peristiwa kemampuan yang cukup, karena
ditempatkan pada berjalan seperti apa diamati adalah ≥75. berada pada
sampiran dan isi adanya. Pada Hal ini berpedoman rentang nilai 56-75.
pantun. penelitian ini pada standar Dari analisis data
difokuskan untuk kemampuan yang menunjukkan
mencari data tentang ditetapkan oleh SD bahwa: (1) sebagian
kemampuan menulis Negeri 73 Kota dari 21 orang (86%)
pantun nasihat pada Bengkulu. siswa telah
siswa kelas IVA di SDN Dari 21 orang siswa memperoleh
73 Kota Bengkulu. jumlah nilai kriteria baik sekali
Kemampuan menulis keseluruhan dalam kesesuaian
ini sesuai dengan kemampuan dilihat dengan kriteria
kriteria menulis dari kelima aspek pantun; (2)
pantun. adalah 1410. Rata-rata sebagian dari 21
kemampuan siswa orang (72,6%) siswa
dalam menulis pantun telah memperoleh
nasihat dilihat dari kriteria cukup
keseluruhan aspek dalam kemenarikan
adalah 67,2 termasuk isi pantun; (3)
kriteria cukup. Rincian sebagian dari 21
kemampuan menulis orang (65,4%) siswa
pantun nasihat dari 21 telah memperoleh
orang siswa 12 orang kriteria cukup
(57,1%) siswa mampu dalam kekuatan
dalam menulis pantun imajinasi; (4)
nasihat, dan 9 orang sebagian dari 21
(42,9%) siswa tidak orang (67,8%) Siswa
mampu dalam menulis telah memperoleh
pantun nasihat. kriteria cukup
Deskripsi pada setiap dalam ketepatan
aspek sebagai berikut diksi dan ejaan; (5)
sebagian dari 21 orang sebagian dari 21
(86%) siswa telah orang (67,8%) Siswa
memperoleh kriteria telah memperoleh
baik sekali dalam kriteria cukup
kesesuaian dengan dalam kebaruan
kriteria pantun, tema, dan bagi
sebagian dari 21 orang siswa disarankan
(72,6%) siswa telah lebih banyak
memperoleh kriteria berlatih menulis
cukup dalam pantun, terutama
kemenarikan isi pantun nasihat dan
pantun, sebagian dari harus
21 orang (65,4%) siswa memperhatikan
telah memperoleh syarat-syarat dalam
kriteria cukup dalam penulisan pantun
kekuatan imajinasi, untuk
sebagian dari 21 orang meningkatkan
(67,8%) Siswa telah kemampuan
memperoleh kriteria menulis pantun.
cukup dalam Bagi guru
ketepatan diksi dan memberikan
ejaan, sebagian dari 21 motivasi yang lebih
orang (67,8%) Siswa kepada siswa
telah memperoleh sehingga dapat
kriteria cukup dalam meningkatkan
kebaruan tema. kemampuan belajar
siswa, serta
memberikan
pelajaran yang
lebih pada aspek
menulis pantun
yang mendapatkan
kriteria cukup. Bagi
peneliti selanjutnya
(yang ingin
menindaklanjuti
penelitian ini),
disarankan untuk
melakukan
penelitian pada
satu aspek saja
agar penelitiannya
lebih terfokus dan
mendalam.
8 Pengaruh Media Vicha Dwi Meningkatnya Ditemukan beberapa Dilakukan jenis Data hasil penelitian Disumpulkan
Kartu Kata Penguasaan permasalahan, antara penelitian kuantitatif ini diperoleh melalui bahwa terdapat
Anggraini.S,
Bergambar Kosakata Bahasa lain : (1) guru belum dengan desain nilai pretest dan pengaruh
terhadap Sri Ken Indonesia Siswa menggunakan media penelitian TheMatching postest dari kelompok penggunaan kartu
Penguasaan Kelas I Sekolah Dasar dalam kegiatan Only Pretest-Posttest eksperimen dan kata bergambar
Kustianti, &
Kosakata Bahasa di Kecamatan pembelajaran terutama Control Group Design. kelompok control dan terhadap
Indonesia Siswa Wurdjinem Pelabai Kabupaten di kelas rendah; Desain ini memerlukan terdapat pengaruh kemampuan
Kelas I Sekolah Lebong (2) siswa kesulitan dua kelompok subyek dari penggunaan penguasaan
Dasar di ketika diberikan tugas yang dipilih secara media kartu kata kosakata bahasa
Kecamatan untuk mengerjakan soal acak kelompok. Masing- bergambar terhadap Indonesia pada
Pelabai Kabupaten bahasa Indonesia masing kelompok kemampuan siswa siswa kelas I
Lebong berdasarkan teks; diberikan tes sebanyak dalam Sekolah
(3) siswa sulit dua kali, yakni menguasai kosakata Dasar di
Jurnal Riset memahami maksud dari pretest dan posttest. bahasa Indonesia. Hal Kecamatan Pelabai.
Pendidikan Dasar, percakapan ketika orang Dari kedua kelompok ini juga menunjukan Hal ini ditunjukkan
1 (3) 2018 : 240 – lain menggunakan akan dilakukan bahwa terdapat dengan nilai rata-
245 bahasa Indonesia; pengundian untuk perbedaan rata hasil postest
(4) siswa masih terbata- memperoleh kelas kemampuan pada kedua kelas,
bata ketika berbicara eksperimen dan kelas penguasaan kosakata yakni pada kelas
menggunakan bahasa kontrol. Dalam bahasa Indonesia eksperimen sebesar
Indonesia. penelitian ini, yang siswa pada 75,5 dan pada kelas
menjadi variabel bebas kelompok eksperimen kontrol
(X) adalah media kartu dan kelompok kontrol sebesar 64,65,
kata bergambar. akibat dari perlakuan dengan hasil
Sedangkan yang yang diberikan perhitungan uji t
menjadi variabel kepada kelompok pada postestsebesar
terikat (Y) adalah eksperimen. 2,5 lebih besar bila
penguasaan dibandingkan
kosakata bahasa dengan ttabel pada
Indonesia. taraf signifikan 5%
Instrumen dalam sebesar 1,69 dan
penelitian ini adalah peneliti
lembar tes objektif. mengemukakan
Instrumennya berupa beberapa saran
soal pilihan ganda (tes sebagai berikut.
objektif) dengan bobot 1. Guru dalam
skor setiap soalnya satu mengajarkan
dan alternatif jawaban kosakata bahasa
(a, b, c, dan d) Indonesia di kelas I
sekolah dasar
disarankan untuk
menggunakan
media kartu kata
bergambar, karena
media
kartu kata
bergambar penting
untuk membantu
siswa dalam
memahami makna
dari kosakata
bahasa Indonesia
yang bersifat
abstrak.
2. Bagi peneliti lain
yang ingin meneliti
tentang penguasaan
kosakata bahasa
Indonesia selain
menggunakan
media kartu kata
bergambar akan
lebih baik jika
dikolaborasikan
dengan media
konkret agar
hasilnya lebih
efektif bagi siswa
dalam memahami
makna kosakata
bahasa Indonesia
yang bersifat
abstrak.
9 Penggunaan Model Azis Meningkatnya Kualitas Guru masih Dilakukan variasi Penerapan model Disimpulkan
Inkuri untuk Pembelajaran melaksanakan model pembelajaran Inkuiri bahwa:
Meningkatkan IPA pada Siswa Kelas V proses Pembelajaran dengan berbasis aktivitas 1. Dengan
Kualitas SD Negeri 09 pembelajaran penggunaan model untuk meningkatkan menggunakan
Pembelajaran Kabawetan Melalui yang hanya inkuiri dan diikuti hasil Model
IPA pada Siswa Penggunaan Model menggunakan dengan penelitian belajar siswa dapat pembelajaran
Kelas V SD Negeri Inkuri. metode ceramah tindakan kelas (action dilakukan dengan Inkuiri Berbasis
09 dimana siswa research) yang mengawalinya dengan Aktivitas, ternyata
Kabawetan bertindak sebagai dilaksanakan dalam 3 membuat rencana mampu
pelaku pasif siklus, masing-masing pelaksanaan meningkatkan hasil
Jurnal Pendidikan dalam kegiatan siklus terdiri atas 1 kali pembelajaran (RPP), belajar siswa kelas
Guru Sekolah belajar mengajar. pertemuan. menentukan konsep 5 SDN Kabawetan
Dasar, 11 (2) 2018 : Rendahnya nilai materi yang akan 2. Melalui Model
170-175 hasil belajar diajarkan pembelajaran
siswa. kepada siswa, mencari Inkuiri Berbasis
Kurangnya dan merumuskan Aktivitas, siswa
variasi model masalah yang sesuai dapat lebih aktif
pembelajaran dengan konsep dalam kegiatan
yang digunakan tersebut, serta belajar, terutama
oleh guru. merencanakan strategi pada mata
pembelajaran yang pelajaran IPA.
sesuai atau yang Dilanjutkan dengan
cocok. beberapa saran
Mengacu pada model yang dianggap
yang digunakan, maka perlu untuk
selama proses disampaikan
kegiatan belajar diantaranya:
mengajar di kelas 1. Dalam kegiatan
siswa dapat pembelajaran IPA
memusatkan sebaiknya guru
perhatiannya pada menggunakan
pokok bahasan yang model
akan dijelaskan. Siswa pembelajaran
memperoleh Inkuiri berbasis
pengalaman yang aktivitas, karena
dapat membentuk dengan model
ingatan pembelajaran
yang kuat, siswa tersebut terbukti
terhindar dari dapat
kesalahan dalam meningkatkan hasil
mengambil suatu belajar siswa;
kesimpulan, 2. Guru hendaknya
pertanyaan- menerapkan
pertanyaan yang pembelajaran
timbul dapat dijawab Inkuiri, terutama
sendiri oleh siswa pada mata
pada saat pelajaran IPA,
dilaksanakannya karena dapat
evaluasi, apabila mengaktifkan siswa
terjadi keraguan siswa dalam
dapat menanyakan pembelajaran.
secara
langsung kepada guru,
kesalahan yang terjadi
dari hasil ceramah
dapat diperbaiki
karena langsung
terjadi interaksi
antara guru dan siswa
dalam proses belajar
mengajar.
Kesalahan yang
terjadi dari hasil
ceramah dapat
diperbaiki dengan
cara: (1).
Mengadakan dialog
dengan siswa dan
membahas tentang
materi yang telah
diajarkan namun
belum banyak yang
memahaminya;
(2). Memberikan tugas
kelompok yang berupa
lembar kerja
kelompok, sehingga
peneliti dapat
mengukur
kemampuan siswa
dalam memahami
pembelajaran;
(3). Menggunakan
metode
pembelajaran yang
bervariasi yaitu
metode ceramah,
metode tanya jawab,
presentasi
dan pemberian tugas
secara kelompok.
10 Penggunaan Peta Iskandar Meningkatnya Kualitas Hasil belajar PKn Dilakukan jenis Berdasarkan hasil Dapat diambil
Konsep Sebagai Proses dan di kelas IV SD penelitian tindakan observasi guru dan kesimpulan
Media Hasil Belajar Siswa Negeri 09 Tebat kelas (Classroom Action siswa serta hasil antara lain :
Pembelajaran Pkn Kelas IV SD Karai belum Research) di SD Negeri evaluasi selama proses 1. Penggunaan peta
Untuk Negeri 09 Tebat Karai memuaskan. 09 Tebat Karai, dengan pembelajaran sudah konsep sebagai
Meningkatkan Melalui Penggunaan Rata- rata nilai teknik pengumpulan menunjukkan media
Kualitas Proses dan Peta Konsep Sebagai ulangan harian data observasi, peningkatan yang pembelajaran PKn
Hasil Belajar Siswa Media Pembelajaran yaitu 5,0 dan dokumentasi dan tes. sangat baik. Hal ini dapat
Kelas IV SD Pkn ketuntasan Instrumen Penelitian dapat dilihat dari meningkatkan
Negeri 09 Tebat belajar klasikal yang digunakan adalah aspek pengamatan kualitas proses
Karai sebesar 50%. lembar observasi pada observasi guru pembelajaran. Hal
Guru guru, lembar observasi rata-rata telah ini dapat dilihat
Jurnal Pendidikan menggunakan siswa, dan lembat tes terlaksana dengan dari :
Guru Sekolah model tertulis. Ada empat baik dan hanya ada 1 a. Aktivitas guru
Dasar, 11 (2) 2018: pembelajaran tahapan penting dari aspek yang dalam Dengan
106-111 yang tidak penelitian tindakan ini katagori cukup yaitu menggunakan peta
variatif, dan yang terdiri dari : a) guru belum optimal konsep sebagai
selalu perencanaan memotivasi siswa media
menggunakan (planning); b) untuk melaporkan pembelajaran PKn
metode ceramah pelaksanaan tindakan hasil diskusi di depan yang
yang (action); c) pengamatan kelas. Aktivitas dilakukan di kelas
menyebabkan (observation); dan d) siswa juga telah dalam IV SD Negeri 09
siswa menjadi refleksi (reflection). katagori baik dengan Tebat Karai dapat
tidak aktif,sibuk rata- rata yang meningkat. Pada
dengan diperoleh sebesar 25. siklus I nilai rata-
pekerjaannya Beberapa aspek yang rata aktivitas guru
sendiri, dan sulit ada di lembar yaitu 23.5 dengan
mengerti materi observasi yang masih kriteria baik dan
pembelajaran termasuk dalam mengalami
kategori cukup pada peningkatan pada
siklus I, baik lembar siklus II menjadi
observasi guru 32.5 dengan kriteria
maupun lembar baik.
observasi siswa b. Aktivitas siswa
telah mengalami Dengan
peningkatan pada menggunakan peta
siklus II. Adapun konsep sebagai
presentase ketuntasan media
belajar klasikal pada pembelajaran PKn
siklus I (50%) yang
meningkat pada siklus dilakukan di kelas
II menjadi (75%). IV SD Negeri 09
Aktivitas Tebat Karai dapat
pembelajaran dan meningkat. Pada
hasil belajar telah siklus I nilai rata-
berhasil dan mencapai rata aktivitas siswa
ketuntasan yang yaitu 19.5 dengan
ditetapkan SDN 09 kriteria baik dan
Tebat Karai yaitu mengalami
belajar dikatakan peningkatan pada
tuntas bila minimal siklus II menjadi 25
70% siswa mendapat dengan kriteria
nilai ≥ 60 dan rata- baik.
rata kelas minimal 60, 2. Penggunaan peta
sehingga penelitian ini konsep sebagai
dapat diakhiri. media
pembelajaran PKn
dapat
meningkatkan
hasil belajar siswa
kelas IV SD Negeri
09 Tebat Karai
dengan ata-rata
kelas
pada siklus I
sebesar 60,75
dengan ketuntasan
belajar klasikal
sebesar 50% dan
meningkat pada
siklus II dengan
nilai rata-rata 70.25
dan ketuntasan
belajar
secara klasikal
mencapai 75%.
Dengan saran :
1. Guru disarankan
untuk dapat
mencoba
menggunakan peta
konsep sebagai
media
pembelajaran PKn
pada tingkatan
kelas yang lain,
karena terjadi
peningkatan hasil
belajar.
2. Guru disarankan
untuk dapat
mencoba
menggunakan peta
konsep sebagai
media
pembelajaran pada
mata pelajaran
yang lain agar
dapat memberikan
variatif baru dalam
proses
pembelajaran
sebagai upaya
untuk tercapainya
tujuan
pembelajaran yang
diharapkan.
3. Bagi peneliti lain
disarankan agar
dilakukan
penelitian lebih
lanjut mengenai
pembelajaran
dengan
menggunakan peta
konsep sebagai
media
pembelajaran
PKn. Peneliti
mengemukakan
masih terdapat
beberapa
kekurangan dalam
penelitian ini,
diharapkan bagi
peneliti lain
kekurangan ini
nantinya dapat
dijadikan bahan
rujukan untuk
melakukan
penelitian
selanjutnya.
Kekurangan
itu diantaranya
guru belum optimal
menciptakan
motivasi siswa
untuk
melaporkan hasil
diskusi di depan
kelas.