FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA 2019 A. Pendahuluan Al-Hamlu (hamil) dalam bahasa arab adalah bentuk mashdar (infinitif) dari kata hamalat. Dikatakan : “al-mar’atu haamil ma haamilatun kaanat hublaa” (wanita itu hamil apabila ia sedang mengandung janin). Sedangkan menurut istilah fuqaha, yaitu janin yang dikandung dalam perut ibunya, baik laki-laki maupun perempuan. Al-qur’an telah mengajarkan manusia bahwa manusia diciptakan dalam perut ibunya mengikuti tahap perkembangan tertentu, sebagaimana pernyataan berikut ini: “…Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan selain Dia, maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?” (QS. Az-Zumar: 6) Dalam ayat lain al-qur’an juga menggambarkan bahwa allah menempatkan bayi pada awal perkembangan disuatu tempat yang kokoh dana man, yaitu dalam surat Al-Mursalat: 20-22: “Bukankah kami menciptakan kamu dari air mani yang hina, kemudian kami letakkan dia dalam tempat yang kokoh (dalam rahim) sampai waktu yang ditentukan” Dari ayat di atas yang dimaksud tiga kegelapan yaitu kegelapan dalam dinding perut (anterior abdominal wall), kegelapan dalam dinding uterus (uterine well) dan kegelapan dalam selaput yang menutup anak dalam Rahim (amniochorionic membrane). B. Fisiologi Kehamilan Kehamilan adalah urutan kejadian yang secara normal terdiri atas pembuahan, implantasi, pertumbuhan embrio, pertumbuhan janin dan berakhir pada kelahiran bayi. Ketika spermatozoa bertemu dengan ovum maka dimulailah awal kehamilan, setiap kehamilan selalu diawali dengan konsepsi pembuahan ovum oleh spermatozoa dan nidasi dari hasil konsepsi tersebut (Yongki, 2012). Wanita setiap bulan melepaskan 1 atau 2 sel telur (Ovum) dari indung telur (Ovarium), yang ditangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk kedalam saluran telur. Seorang wanita biasanya mengovulasi (menghasilkan ovum dari ovari) hanya menghasilkan 450 ovum selama masa reproduksinya. C. Pembahasan Asal mula Adam diciptakan dari ketiadaan dan tidak berasal dari kehidupan sebelumnya sandaran permulaan kehidupan manusia ketika maternal dan paternal dan telah terkombinasi dalam proses fertilisasi (pembuahan). Sandaran tubuh manusia terbangun dari elemen bumi: air, tanah. Bentuk fisik manusia secara biologis berasal dari bumi. Ketika meninggal sel atau seluruh organisme, elemen yang ada dalam tubuh kembali ke dalam tanah. Nutfah adalah unsur dasar kehidupan. Merupakan germa sel-sel primer, sperma dalam lelaki dan ovum dalam wanita. Dalam intisari nutlah terdapat DNA orang tua (ibu dan bapak bayi). Nabi dalam banyak hadits menggambarkan tentang pembentukan fetus secara detail. Manusia mempunyai satu asal, yaitu dari nabi Adam yang berasal dari tanah. Manusia memiliki bermacam-macam ras, merupakan satu jenis yang dapat berkembang biak. Namun bagaimana pun manusi mempunyai perbedaan warna dan struktur. Perbedaan secara biologis diantara manusia telah diciptakan oleh Allah. Konsepsi Gamet jantan adalah sperma dan gamet betina adalah ovum. Kira-kira lima puluh sampai seratus sperma mencapai ovum, namun hanya satu yang dapat menembusnya. Kemungkinan statistic keturunan individu tertentu dalam ovum. Penyusunan kembali kromoson, mungkin jutaan gabungan dan permutasi. Individu manusia adalah ciptaan yang unik allah dapat memilih milyaran kemungkinan dalam menciptakan manusia. Permulaan kehidupan manusia yang baru.secara sah dikenal dengan konsepsi. Tetapi dari sudut pandang biologis terdapat kehidupan di dalam gamet sebelum konsepsi. Penetapan gender memerlukan kromoson X dan Y adalah proses berurutan yang ditentukan dengan sengaja oleh allah, guna membantu suatu keturunan pria atau wanita. Nabi menerangkan bahwa keturunan menyerupai kedua orang tua, karena mereka berdua berkontribusi dalam menghasilkan keturunannya. Janin dan anak mungkin memperoleh bentuk biologis yang tidak diwarisi salah satu dari kedua orang tua, karena disebabkan oleh pengaruh lingkungan genotype. Sifat behavioral dapat dipancarkan dari orang tua dengan pendidikan dan kebudayaan, akan tetapi tidak diwariskan. Firman Allah tentang proses kejadian manusia QS. Al-Mu’minum ayat 12-14 : “Dan sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.” “Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (Rahim).” “Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.” QS. Al-Hajj ayat 5: “Hai manusia , jika kamu keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), Maka (ketahuilah) sesungguhnya kami telah menjadikan kamu dari tanah, Kemudian dari setetes mani, Kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal darah, Kemudian dari segumpal daging yang Sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna , agar kami jelaskan kepada kamu dan kami tetapkan dalam rahim, apa kami kehendakin sampai waktu yang sudah ditentukan, Kemudian kami keluarkan kamu sebagai bayi, Kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan diantara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) diantara kamu yang diperpanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya Telah diketahuinya. dan kamu lihat bumi ini kering, Kemudian apabila Telah kami turunkan air diatasnya, hiduplah bumiitu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.” Daftar Pustaka Mufdilah, Saktiyandari Yekti. 2012. Kebidanan Dalam Islam. Yogyakarta: Quantum Sinergi Media Hasan, Omar K Kasule. 2007. Kuliah Kedokteran Islam. Yogyakarta: Grafina Yongki, Judha Mohammad. 2012. Asuhan Pertumbuhan Kehamilan, Persalinan, Bayi dan Balita. Yogyakarta: Nuha Medika