Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu aspek yang penting dalam keperawatan adalah keluarga.
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat merupakan klien keperawatan
atau si penerima asuhan keperawatan. Keluarga berperan dalam menentukan cara
asuhan yang diperlukan anggota keluarga yang sakit. Keberhasilan keperawatan
di rumah sakit dapat menjadi sia-sia jika tidak dilanjutkan oleh keluarga. Secara
empiris dapat dikatakan bahwa kesehatan anggota keluarga dan kualitas
kehidupan keluarga menjadi sangat berhubungan atau signifikan.
Keluarga menempati posisi diantara individu dan masyarakat, sehingga
dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga, perawat mendapat
dua keuntungan sekaligus. Keuntungan pertama adalah memenuhi kebutuhan
individu, dan keuntungan yang kedua adalah memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dalam pemberian pelayanan kesehatan perawat harus memperhatikan nilai-nilai
dan budaya keluarga sehingga dapat menerima.
Seiring dengan era reformasi dan era globalisasi di Indonesia saat ini, juga
diikuti dengan perubahan pemahaman terhadap konsep sehat-sakit, kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta penyebaran informasi tentang determinan
kesehatan yang bersifat multifaktorial. Kondisi ini mendorong pembangunan
kesehatan nasional ke arah paradigma baru yaitu paradigma sehat. Dalam
perkembangannya keperawatan mengalami pasang surut sekaligus babak baru
bagi kehidupan profesi keperawatan di Indonesia.
Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik di
dalam maupun di luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku”. Jadi dari pengertian perawat tersebut dapat artikan
bahwa seorang dapat dikatakan sebagai perawat dan mempunyai tanggungjawab
sebagai perawat manakalah yang bersangkutan dapat membuktikan bahwa
dirinya telah menyelesaikan pendidikan perawat baik diluar maupun didalam
negeri yang biasanya dibuktikan dengan ijazah atau surat tanda tamat belajar.
Dengan kata lain orang disebut perawat bukan dari keahlian turun temurun,
malainkan dengan memalui jenjang pendidikan perawat.

1
Proses keperawatan adalah suatu metode sistematis dan ilmiah yang
digunakan perawat untuk memenuhi kebutuhan klien dalam mencapai atau
mempertahankan keadaan biologis, psikologis, sosial, dan spiritual yang optimal,
melalui tahap pengkajian, identifikasi diagnosis keperawatan, penentuan rencana
keperawatan, melaksananakan tindakan keperawatan, serta evaluasi tindakan
keperawatan.

B. Rumusan masalah
1. Apa Pengertian pengkajian keluarga?
2. Bagaimana Pendekatan dan strategi pengkajian keluarga?
3. Apa saja Macam-macam sumber data?
4. Apa saja Jenis data?
5. Bagaimana metode pengumpulan data?
6. Bagaimana konsep pengkajian keluarga?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian pengkajian keluarga
2. Untuk mengetahui Pendekatan dan strategi pengkajian keluarga
3. Untuk mengetahui Macam-macam sumber data
4. Untuk mengetahui Jenis data
5. Untuk mengetahui metode pengumpulan data
6. Untuk mengetahui konsep pengkajian keluarga

D. Manfaat
1. Bagi Institusi Pendidikan

Manfaat makalah ini bagi Institusi pendidikan kesehatan adalah untuk


mengetahui tingkat kemampuan mahasiswa sebagai peserta didik dalam meneliti
suatu fenomena kesehatan yang spesifik tentang konsep pengkajian keluarga
2. Bagi Tenaga Kesehatan (Perawat)
Manfaat makalah ini bagi tenaga kesehatan khususnya untuk perawat
adalah untuk mengetahui tentang program-program pembangunan kesehatan
dalam menanggulangi masalah kesehatan keluarga dan konsep pengkajian
keluarga
2
3. Bagi Mahasiswa
Manfaat makalah ini bagi mahasiswa baik penyusun maupun pembaca
adalah untuk menambah wawasan tentang program-program pembangunan
kesehatan dalam menanggulangi masalah kesehatan utama kesehatan keluarga
dan konsep pengkajian keluarga

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian pengkajian Keluarga


Pengkajian Keluarga merupakan suatu tahapan dimana perawat
mengambil informasi dari keluarga dengan pendekatan sistematis untuk
mengumpulkan data dan menganalisa, sehingga dapat di ketahui
kebutuhan keluarga yang di binanya. Metode dalam pengkajian bisa melalui
wawancara, observasi vasilitas dan keadaan rumah, pemeriksaan fisik dari anggota
keluarga dan measurement dari data sekunder (hasil lab, papsmear, dll). (Susanto,
2012)
Pengkajian keluarga merupakan proses Penjajakan keluarga yang perlu
dilakukan untuk membina hubungan baik dengan keluarga. Dalam penjajakan
ini perawat perlu mengadakan kontak dengan RW/RT dan keluarga yang
bersangkutan guna menyampaikan maksud dan tujuan serta mengatasi
masalah kesehatan mereka. Setelah mendapat tanggapan positif dari keluarga
tersebut, pengkajian diteruskan pada langkah berikutnya. (Zaidin Ali, 2010)
Proses pengkajian keluarga ditandai dengan pengumpulan informasi yang
terus menerus dan keputusan profesional yang mengandung arti terhadap
informasi yang dikumpulkan. Dengan kata lain, data dikumpulkan secara
sistematik menggunakan alat pengkajian keluarga, kemudian diklasifikasikan dan
di analisis menginterpretasikan artinya. (Freadman, 2013)
Pengkajian keluarga merupakan proses yang ditandai dengan pengumpulan
informasi keluarga yang terus-menerus dan keputusan profesional yang
mengandung arti terhadap informasi yang dikumpulkan. Dengan kata lain , data
dikumpulkan secara sistematik dengan menggunakan alat pengkajian keluarga,
kemudian diklasifikasikan dan dianalisis untuk menginterprestasikan artinya.
(Mubarok, 2010)
Pengkajian keluarga (Mubarok, 2010) Mengidentifikasi data sosial budaya,
Data lingkungan, Struktur, Fungsi, Stress dan strategi koping keluarga. Pengkajian
individu anggota keluarga baik Mental, Fisik, Emosi, Sosial, Spiritual.

4
Dari beberapa definisi di atas dapat kelompok simpulkan bahwasanya
pengkajian keluarga adalah suatu proses untuk mengumpulkan data dari informasi-
informasi yang didapatkan dari pihak keluarga secara terus menerus dan
professional sehingga dapat di di klasidikasikan dan di analisis untuk
menginterprestasikan dari data yang ia dapatkan.

B. Pendekatan Dan Strategi Pengkajian Keluarga


Family center care nursing model yang menggambarkan pendekatan proses
keperaatan keluarga menurut Friedman, Bowden dan jones (2003)

Pengkajian keluarga Pengkajian anggota


a. Sosial budaya keluarga:
b. Lingkungan  Status mental
c. Struktur keluarga  Status fisik
d. Fungsional keluarga  Status emosi

Identifikasi:
a. Subsistem keluarga
b. Masalah kesehatan

Perencanaan asuhan keperawatan keluarga

Pelaksanaan berdasarkan sumber

Evaluasi

Ada beberapa prinsip-prinsip keperaatan keluarga yang penting untuk di


perhatikan dalam memberikan asuhan keperaatan keluarga yang meliputi:
1. Keluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam pelayanan kesehatan

5
2. Sehat merupakan tujuan utama dalam memberikan asuhan keperaatan
keluarga
3. Asuhan keperawatan yang diberikan sebagai sarana dalam mencapai
peningkatan kesehatan keluarga
4. Perawat melibatkan peran serta aktif seluruh anggota keluarga dalam
merumuskan masalah dan kebutuhan keluarga untuk mengatasi masalah
kesehatannya
5. Mengutamakan kegiatan yang bersifat promotif dan preventif dan tidak
mengakibbatkan upaya kuratif dan rehabilitative
6. Memanfaatkan sumber daya keluarga semaksimal mungkin untuk
kepentingan asuhan keperaatan keluarga
7. Sasaran asuhan keperawatan keluarga adalah keluarga secara keseluruhan
diutamakan keluarga yang beresiko tinggi
8. Kegiatan dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga di lakukan
dengan pendekatan proses keperawatan yang di rumah.

C. Macam-macam Sumber Data


1. Sumber data Primer
Sumber data primer adalah data-data yang dikumpulkan dari klien, yang
dapat memberikan informasi yang lengap tentang masalah kesehatan dan
keperawatan yang dihadapinya.
2. Sumber data Sekunder
Sumber data sekunder adalah data-data yang diumpulkan dari orang
terdekat klien (keluarga), seperti orang tua, saudara, atau pihak lain yang
mengerti dan dekat dengan klien
3. Sumber data lainnya
Catatan klien (perawatan atau rekam medis klien) yang merupakan riwayat
penyakit dan perawatan klien di masa lalu.

Secara umum, sumber data yang dapat digunakan dalam pengumpulan data
adalah Klien sendiri sebagai sumber data utama (primer), Orang terdekat, Catatan
klien, Riwayat penyakit (pemeriksaan fisik dan catatan perkembangan),

6
Konsultasi, Hasil pemeriksaan diagnostic, Catatan medis dan anggota tim
kesehatan lainnya, Perawat lain, Kepustakaan

D. Jenis Data
1. Data Subjektif
Merupakan data yang diperoleh dari keluhan-keluhan yang disampaikan
oleh klien, misalnya rasa nyeri, pusing, mual, ketakutan, kecemasan,
ketidaktahuan, Dan lain-lain
2. Data Objektif
Merupakan data yang diperoleh melalui suatu pengukuran dan pemeriksaan
dengan menggunakan standart yang diakui (berlaku), seperti warna kulit, tanda-
tanda vital, tingkat kesadaran, dll. Data-data tersebut diperoleh melalui senses :
Sight, smell, hearing, touch dan taste

E. Metode Pengumpulan Data


Data pengkajian didapat dengan menggunakan beberapa cara. Berikut
ini adalah metode pengumpulan data yang digunakan: (Zaidin Ali, 2010, hal. 43)
1. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mengetahui data subjektif dalam aspek
fisik, mental, sosial budaya, ekonomi, kebiasaan, adat istirahat, agama,
lingkungan, dan sebagainya
2. Pengamatan atau observasi
Pengamatan atau observasi dilakukan untuk mengetahui hal yang secara
langsung bersifat fisik (ventilasi, kebersihan, penerangan, dll) atau benda lain
(data objektif).
3. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada anggota keluarga yang mempunyai
masalah keluarga dan keperawatan yang berkaitan dengan keadaan fisik,
misalnya kehamilan, mata, telinga, tenggorokan, dll. (data objektif)
4. Studi dokumentsi
Studi dilakukan dengan jalan menelusuri dokumen yang ada, misalnya
catatan kesehatan, kartu keluarga, kartu menuju sehat, literatur, catatan pasien,
dll. (data subjektif). Data yang perlu dikumpulkan dapat dilihat pada lampiran

7
5. Tabulasi data
Data yang ada disusun dalam tabel, grafik, genogram, gambar, dan lain-
lain untuk memudahkan proses analisis

F. Konsep pengkajian
Konsep pengkajian keluarga (Susanto, 2012)
1. Pengumpulan data
a. Data umum
1) Identitas
Pada data ini yang perlu dikaji adalah tentang nama, usia, pendidi
kan, pekerjaan, alamat, dan genogram.
2) Komposisi keluarga
Dikaji tentang daftar anggota keluarga dan genogram.
3) Tipe keluarga
Pada tipe keluarga ini yang dikaji yaitu tentang jenis keluarga
beserta kendala atau masalah yang terjadi dengan tipe tersebut.
4) Suku bangsa
Kaji identifikasi budaya suku bangsa terebut.
5) Agama
Pada pengkajian ini yang perlu dikaji yaitu panutan keluarga tersebut dan
bagaimana keluarga tersebut menjalankan ibadahnya.
6) Status sosial ekonomi keluarga
Pada status sosial ekonomi yang dikaji yaitu tentang pekerjaan ,
tempat kerja, dan penghasilan setiap anggota yang sudah bekerja, sumber
penghasilan, berapa jumlah yang dihasilkan oleh setiap anggota keluarga
yang bekerja.
7) Aktivitas rekreasi kelurga
Dimana pengkajian ini berisi tentang kegiatan keluarga dalam
mengisi waktu luang dan kapan keluarga pergi bersama ketempat rekreasi.

b. Riwayat dan perkembangan keluarga (Susanto, 2012)


1) Tahap perkembangan keluarga saat ini
Pada tahap ini yang dikaji adalah hubungan keluarga saat ini,
8
dan komunikasi antar keluarga tersebut, apaka ada pertengkaran ,
perdebatan dan sebagainya antar keluarga.
2) Tahap perkembangan keluarga yg berlaku yg belum terpenuhi:
Pada tahap ini yang dikaji adalah tugas perkembangan keluarga saat ini yg
belum belum dilaksanakan secara optimal oleh keluarga.
3) Riwayat keluarga inti
Pada tahap ini yang dikaji adalah hubungan keluarga inti, dan apa latar
belakang sebelum menjalani sebuah kelurga.
4) Riwayat keluarga sebelumnya
Pada tahap ini yang dikaji adalah bagaimana keaadan keluarga
sebelumnya, sampai keadaan sekarang.

c. Lingkungan (Susanto, 2012)


1) Karakteristik rumah
Pada tahap ini yg dikaji adalah letak posisi rumah pada denah
perkampungan yg ditinggali keluarga dengan jelas.
2) Karakteristik tetangga dan komunitas
Pada tahap ini yg dikaji adalah gambaran tentang rumah keluarga dan
apa yg dilakukan keluarga setiap harinya, misalnya berbaur dengan tetangga.
3) Mobilitas geografis keluarga
pada tahap ini yg dikaji adalah letak daerah rumah keluarga
4) Perkumpulan keluarga dan interaksi keluarga
Pada tahap ini yg dikaji adalah tentang interaksi dengan tetangga,
misalnya apakah keluarga mengikuti pengajian atau perkumpulan ibu-ibu
rumah tangga lainnya ataupun kegiatan lainya (Susanto, 2012)
5) Sistem pendukung keluarga
Pada tahap ini dikaji adalah tentang kesulitan keungan yang keluarga dapat
diatasi dengan dukungan keluarga (Susanto, 2012)

d. Struktur Keluarga (Mubarok, 2010)


1) Pola-pola komunikasi keluarga menjelaskan komunikasi antar
anggota keluarga, termasuk pesan yang disampaikan, bhsa yang
digunakan, komunikasi secara langsung atau tidak, pesan
9
emosional(positif/negatif), frekuensi kualitas komunikasi yg
berlangsung.adakah hal – hal yang tertutup dalam keluarga dan untuk
didiskusikan.
2) Strukrur kekuatan keluarga
Keputusan dalam keluarga, siapa yang membuat yang
memutuskan dalam penggunaan keuangan, pengambilan keputusan
dalam pekerjaan tempat tinggal, serta siapa yang memutuskan
kegiatan dan kedisiplinan anak – anak. Model kekuatan atau
kekuasaan yang digunakan adalah membuat keputusan.
3) Struktur peran
Menjelaskan peran dari masing – masing anggota keluarga baik
secara formal maupun informal (Mubarok, 2010)
4) struktur nilai atau norma keluarga menjelaskan mengenai nilai norma
yang dianut keluarga dengan kelompok atau komunitas (Mubarok, 2010)

e. Fungsi keluarga (Harnilawati, 2013)


1) Fungsi afektif: Mengkaji diri keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki
keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya,
kehangatan kepada keluarga dan keluarga mengembangkan sikap saling
menghargai
2) Fungsi sosialisasi: Mengkaji tentang otonomi setiap anggota dalam keluarga,
saling ketergantungan keluarga, yang bertanggung jawab dalam
membesarkan anak (Mubarok, 2012).
Fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak untuk berkehidupan
sosial sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain
diluar rumah (Harnilawati, 2013)
3) Fungsi perawatan kesehata: Mengkaji tentang sejauh mana keluarga
menyediakan makanan, pakaian , dan perlindungan terhadap anggota yang
sakit(Mubarok, 2012)
4) Fungsi reproduksi: Mengkaji tentang beberapa jumlah anak , merencanakan
jumlah anggota keluarga serta metode yang digunakan keluarga dalam
mengendalikan jumlah anggota keluarga (Mubarok, 2010)
5) Fungsi ekonomi: Mengkaji sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan

10
sandang pangan dan papan (Mubarok, 2010: 102)

f. Stres dan koping keluarga (Mubarok, 2010)


1) Stesor jangka pendek: Stresor yang dialami keluarga yang memerlukan
penyelesaikan dalam waktu lebih dari 6 bulanStrategi koping yang digunakan.
2) Mengkaji tentang strategi koping apa yang digunakan keluarga bila
menghadapi permasalahan
3) Kemampuan keluarga berespons terhadap situasi atau stresor,
Mengkaji sejauh mana keluarga berespon terhadap situasi atau stressor
4) Strategi adaptasi disfungsional menjelaskan adaptasi disfungsional yang
digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.

g. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga metode ini
sama dengan pemerikasaan fisik di had to toe. Pemeriksaan fisik adalah
mengukur tanda-tanda vital dan pengukuran lainnya serta pemeriksaan semua
bagian tubuh dengan menggunakan teknik inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi.
Sepanjang pemeriksaan fisik, data di ukur terhadap standar, yang
merupakan peraturan yang telah di tetapkan atau dasar pembanding dalam
pengukuran atau penilaian kapasitas, kuantitas, kandungan dan nilai dari objek
dalam kategori yang sama.
Sebelum melakukan pemeriksaan fisik, perawat menyiapkan
klien,lingkungan, dan peralatan yang di perlukan. Perawat menginpormasikan
klien tentang proses pemeriksaan fisik, secara spesifik tentang tujuan, peran
perawat, peran klien, dan perkiraan waktu yang di butuhkan.

h. Harapan keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga
terhadap petugas kesehatan yang ada

i. Dasar data pengkajian pada pola gordon yaitu :


1) Aktivitas dan istirahat

11
Gejala : Kelemahan atau keletihan, perubahan pada pola istirahat dan jam
kebiasaan tidur, adanya faktor-faktor yang mempengaruhi tidur.
2) Sirkulasi
Gejala : Palpitasi, nyeri dada pada pergerakan kerja, perubahan pada
tekanan darah (hipotensi)
3) Integritas ego
Gejalanya Faktor stress dan cara mengatasi stress, masalah tentang
perubahan dalam penampilan, menyangkal diagnosis, perasaan tidak
berdaya. Tanda Menyangkal, menarik diri, marah
4) Eliminasi
Gejala :Perubahan pada pola defekasi, perubahan eliminasi urinarius
Tanda :Perubahan pada bising usus, distensi abdomen
5) Makanan dan cairan
Gejala : Kebiasaan Diet buruk, anoreksia, intoleransi aktivitas, perubahan
pada berat badan
Tanda : Perubahan pada kelembaban atau turgor kulit, edema
6) Neurosensori
Gejala :Pusing, sinkope
7) Nyeri dan kenyamanan
Gejala :Tidak ada nyeri atau derajat bervariasi
8) Pernapasan
Gejala : Merokok
9) Keamanan
Gejala : Pemajanan pada kimia toksik, karsinogen, pemajanan matahari
lama
Tanda : Demam, ruam kulit, ulserasi
10) Seksualitas
Gejala : Masalah seksual, pasangan seks multiple
11) Interaksi sosial
Gejala : Ketidakadekuatan/kelemahan sistem pendukung, riwayat
perkawinan
12) Penyuluhan dan pembelajaran

12
Gejala : Riwayat kanker pada keluarga, riwayat pengobatan (Tantut Susanto.
2012)

2. Analisa data
Bailon dan Maglay (1989) dalam bukunya Perawatan Kesehatan Keluarga
menyatakan tiga norma perkembangan kesehatan, yaitu :
a. Keadaan kesehatan yang normal dari setiap anggota keluarga
b. Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan
c. Karateristik keluarga.

(Siti Nur Khofifah.2016)


3. Diagnosa
Menurut Sprajitno (2004) dalam bukunya Asuhan Keperawatan Keluarga,
perumusan diagnosis keperawatan menggunakan aturan yang telah disepakati,
terdiri dari
1. Masalah (P) adalah menjelaskan status kesehatan atau masalah kesehatan
klien secara jelas dan sesingkat mungkin.
2. Penyebab (E) atau etiologi adalah faktor klinik dan personal yang dapat
merubah status kesehatan atau mempengaruhi perkembangan masalah.
3. Tanda atau gejala (S) adalah data-data subjektif dan objektif yang ditemukan
sebagai komponen pandukung terhadap diagnosis keperawatan actual dan
risiko. (Tantut Susanto. 2012)

3. Perencanaan Keperawatan Keluarga

13
Perencanaan keperawatan keluarga adalah sekumpulan tindakan yang
direncanakan oleh perawat untuk membantu keluarga dalam mengatasi masalah
keperawatan dengan melibatkan anggota keluarga.
Berikut ini akan diuraikan rencana tindakan berdasarkan tugas kesehatan
keluarga
adalah sebagai berikut:
a. Rencana tindakan untuk membantu keluarga dalam rangka menstimulasi
kesadaran dan penerimaan terhadap masalah keperawatan keluarga adalah
dengan memperluas dasar pengetahuan keluarga, membantu keluarga untuk
melihat dampak atau akibat dari situasi yang ada, menghubungkan antara
kebutuhan kesehatan dengan sasaran yang telah ditentukan, dan
mengembangkan sikap positif dalam menghadapi masalah.
b. Rencana tindakan untuk membantu keluarga agar dapat menentukan
keputusan yang tepat, sehingga dapat menyelesaikan masalahnya, yaitu
berdiskusi dengan keluarga tentang, konsekuensi yang akan timbul jika tidak
melakukan tindakan, alternative tindakan yang mungkin dapat diambil, serta
sumber-sumber yang diperlukan dan manfaat dari masing-masing alternatif
tindakan.
c. Rencana tindakan agar keluarga dapat meningkatkan kepercayaan diri dalam
memberikan perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit. Perawat dapat
melakukan tindakan antara lain dengan mendemonstrasikan tindakan yang
diperlukan, memanfaatkan fasilitas atau sarana yang ada di rumah, dan
menghindari hal-hal yang merintangi keberhasilan keluarga dalam merujuk
klien atau mencari pertolongan pada petugas kesehatan.
d. Untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam menciptakan lingkungan
yang menunjang kesehatan, antara lain dengan membantu keluarga mencari
cara untuk menghindari adanya ancaman dan perkembangan kepribadian
anggota keluarga, membantu keluarga memperbaiki fasilitas fisik yang ada,
menghindari ancaman
e. psikologis dengan memperbaiki pola komunikasi, memperjelas peran
masing-masing anggota keluarga, dan mengembangkan kesanggupan
keluarga untuk memenuhi kebutuhan psikososial.

14
f. Rencana tindakan berikutnya untuk membantu keluarga dalam
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada. Perawat harus mempunyai
pengetahuan yang luas dan tepat tentang sumber daya yang ada di
masyarakat dan cara memanfaatkannya.
4. PELAKSANAAN KEPERAWATAN KELUARGA
Menurut Sri Setyowati dan Arita Murwani (2008) dalam bukunya Asuhan
Keperawatn Keluarga, menyebutkan tindakan keperawatan keluarga mencakup
hal-hal berikut, yaitu :
a. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan
kebutuhan kesehatan dengan cara memberikan informasi,
mengidentifikasi
b. kebutuhan dan harapan tentang kesehatan, serta mendorong sikap emosi
yang sehat terhadap masalah.
c. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat
dengan cara mengidentifikasi konsekuensi untuk tidak melakukan
tindakan, mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga, dan
mendiskusikan konsekuensi setiap tindakan.
d. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang
sakit dengan cara mendemonstrasikan cara perawatan, menggunakan alat
dan fasilitas yang ada di rumah, dan mengawasi keluarga melakukan
perawatan.
e. Membantu keluarga untuk menemukan cara membuat lingkungan yang
menjadi sehat dengan cara menemukan sumber-sumber yang dapat
digunakan keluarga dan melakukan perubahan lingkungan keluarga
seoptimal mungkin.
f. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan
cara mengendalikan fasilitas kesehatan yang ada dilingkungan keluarga
dan membantu keluarga menggunakan fasilitas tersebut. (Asa
dorell.2017)

5. Evaluasi
Evaluasi adalah tindakan untuk melengkapi proses keperawatan yang
menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan, dan

15
pelaksanaannya sudah berhasil dicapai, meskipun tahap evaluasi diletakkan
pada akhir proses keperawatan. (Siti Nur Khofifah.2016)

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengkajian keluarga merupakan proses Penjajakan keluarga yang perlu
dilakukan untuk membina hubungan baik dengan keluarga. Dalam penjajakan
ini perawat perlu mengadakan kontak dengan RW/RT dan keluarga yang
bersamhkutan guna menyampaikan maksud dan tujuan serta mengatasi
masalah kesehatan mereka. Setelah mendapat tanggapan positif dari keluarga
tersebut, pengkajian diteruskan pada langkah berikutnya.
Keluarga berfugsi sebagai Fungsi afektii, Fungsi sosialisasi, Mengkaji diri
keluarga, Fungsi perawatan kesehatan, Fungsi reproduksi dan fungsi ekonomi.
Proses Keperawatan Keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan
melalui praktik keperawatan pada keluarga untuk membantu menyelesaikan masalah
kesehatan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Proses
keperawatan terdiri dari lima tahap yang berhubungan dan berurutan yaitu penkajian,
diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Yang bertujuan untuk
1. Memperoleh informasi tentang keadaan kesehatan klien.
2. Menentukan masalah keperawatan dan kesehatan klien.
3. Menilai keadaan kesehatan klien.

B. Saran
Demikian isi makalah ini, kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna dan banyak kekurangan baik dari segi bentuk maupun
materi yang kami uraikan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca untuk memperbaiki makalah selanjutny

17
Daftar Pustaka

Made,Ni Rismini. Panduan Asuhan Keperawatan Individu, Keluarga, Kelompok dan


Komunitas dengan Modifikasi NANDA, NIC, NOC, ICNP di puskesmas dan
masyaraka Makhfudli, (2013). Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta:
Salemba
Medik Freadman, M. M. (2013). Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.
Medika. Susanto, T. (2012). Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Jakarta: TIM.
Mubarok, W. I. (2010). Ilmu Keperawatan Komunitas. Jakarta: Salemba
Zaidin Ali, S. M. (2010). Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC

1
2

Anda mungkin juga menyukai

  • Jbptunikompp GDL Ariefnoors 14992 1 Bab2mtg
    Jbptunikompp GDL Ariefnoors 14992 1 Bab2mtg
    Dokumen21 halaman
    Jbptunikompp GDL Ariefnoors 14992 1 Bab2mtg
    yayan adi prastyo
    Belum ada peringkat
  • Askep Kel. 11
    Askep Kel. 11
    Dokumen4 halaman
    Askep Kel. 11
    Eka Sofia
    Belum ada peringkat
  • Meme Riflet
    Meme Riflet
    Dokumen2 halaman
    Meme Riflet
    Merina Firmansah
    Belum ada peringkat
  • Intervensi GG Prtkran Gas
    Intervensi GG Prtkran Gas
    Dokumen6 halaman
    Intervensi GG Prtkran Gas
    hafidhoh
    Belum ada peringkat
  • Semangat Merina
    Semangat Merina
    Dokumen71 halaman
    Semangat Merina
    Merina Firmansah
    Belum ada peringkat
  • Lembar Konsultasi Akademik
    Lembar Konsultasi Akademik
    Dokumen2 halaman
    Lembar Konsultasi Akademik
    Merina Firmansah
    Belum ada peringkat
  • Sap Batuk Efektif
    Sap Batuk Efektif
    Dokumen9 halaman
    Sap Batuk Efektif
    lina alin
    Belum ada peringkat
  • 2
    2
    Dokumen47 halaman
    2
    vendyrestu
    Belum ada peringkat
  • Tumor Otak
    Tumor Otak
    Dokumen1 halaman
    Tumor Otak
    Merina Firmansah
    Belum ada peringkat
  • Tuas Jurnal Pak Napo
    Tuas Jurnal Pak Napo
    Dokumen3 halaman
    Tuas Jurnal Pak Napo
    Merina Firmansah
    Belum ada peringkat
  • NANANG
    NANANG
    Dokumen6 halaman
    NANANG
    Merina Firmansah
    Belum ada peringkat
  • Hepatitis Didot
    Hepatitis Didot
    Dokumen18 halaman
    Hepatitis Didot
    Faiqotun Nazila
    Belum ada peringkat
  • IPONG
    IPONG
    Dokumen6 halaman
    IPONG
    Merina Firmansah
    Belum ada peringkat
  • DEWI
    DEWI
    Dokumen5 halaman
    DEWI
    Merina Firmansah
    Belum ada peringkat
  • Asuhan Keperawatan Teori Gadar
    Asuhan Keperawatan Teori Gadar
    Dokumen13 halaman
    Asuhan Keperawatan Teori Gadar
    Reni
    Belum ada peringkat
  • Hepatitis Didot
    Hepatitis Didot
    Dokumen18 halaman
    Hepatitis Didot
    Faiqotun Nazila
    Belum ada peringkat
  • HHJHV
    HHJHV
    Dokumen5 halaman
    HHJHV
    Dah Saadah Akasia
    Belum ada peringkat
  • NANANG
    NANANG
    Dokumen6 halaman
    NANANG
    Merina Firmansah
    Belum ada peringkat
  • Cover Merina
    Cover Merina
    Dokumen1 halaman
    Cover Merina
    Merina Firmansah
    Belum ada peringkat
  • Tumor Otak
    Tumor Otak
    Dokumen1 halaman
    Tumor Otak
    Merina Firmansah
    Belum ada peringkat
  • Askep Teori Hepatitis
    Askep Teori Hepatitis
    Dokumen10 halaman
    Askep Teori Hepatitis
    Faiqotun Nazila
    Belum ada peringkat
  • Isi 1
    Isi 1
    Dokumen43 halaman
    Isi 1
    Vivin Karlina
    Belum ada peringkat
  • Makalah Gadar
    Makalah Gadar
    Dokumen25 halaman
    Makalah Gadar
    Indrie
    Belum ada peringkat
  • Jiwa Lansia
    Jiwa Lansia
    Dokumen11 halaman
    Jiwa Lansia
    Merina Firmansah
    Belum ada peringkat
  • Pemeriksaan Fisik Postpartum
    Pemeriksaan Fisik Postpartum
    Dokumen9 halaman
    Pemeriksaan Fisik Postpartum
    Rahmayuni
    Belum ada peringkat
  • Cover Merina
    Cover Merina
    Dokumen1 halaman
    Cover Merina
    Merina Firmansah
    Belum ada peringkat
  • Riset Keperawat
    Riset Keperawat
    Dokumen4 halaman
    Riset Keperawat
    Merina Firmansah
    Belum ada peringkat
  • Tranlate Jurnal Tumor Otak
    Tranlate Jurnal Tumor Otak
    Dokumen4 halaman
    Tranlate Jurnal Tumor Otak
    Merina Firmansah
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 11 Terapi Madu
    Kelompok 11 Terapi Madu
    Dokumen10 halaman
    Kelompok 11 Terapi Madu
    Merina Firmansah
    Belum ada peringkat