PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu aspek yang penting dalam keperawatan adalah keluarga.
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat merupakan klien keperawatan
atau si penerima asuhan keperawatan. Keluarga berperan dalam menentukan cara
asuhan yang diperlukan anggota keluarga yang sakit. Keberhasilan keperawatan
di rumah sakit dapat menjadi sia-sia jika tidak dilanjutkan oleh keluarga. Secara
empiris dapat dikatakan bahwa kesehatan anggota keluarga dan kualitas
kehidupan keluarga menjadi sangat berhubungan atau signifikan.
Keluarga menempati posisi diantara individu dan masyarakat, sehingga
dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga, perawat mendapat
dua keuntungan sekaligus. Keuntungan pertama adalah memenuhi kebutuhan
individu, dan keuntungan yang kedua adalah memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dalam pemberian pelayanan kesehatan perawat harus memperhatikan nilai-nilai
dan budaya keluarga sehingga dapat menerima.
Seiring dengan era reformasi dan era globalisasi di Indonesia saat ini, juga
diikuti dengan perubahan pemahaman terhadap konsep sehat-sakit, kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta penyebaran informasi tentang determinan
kesehatan yang bersifat multifaktorial. Kondisi ini mendorong pembangunan
kesehatan nasional ke arah paradigma baru yaitu paradigma sehat. Dalam
perkembangannya keperawatan mengalami pasang surut sekaligus babak baru
bagi kehidupan profesi keperawatan di Indonesia.
Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik di
dalam maupun di luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku”. Jadi dari pengertian perawat tersebut dapat artikan
bahwa seorang dapat dikatakan sebagai perawat dan mempunyai tanggungjawab
sebagai perawat manakalah yang bersangkutan dapat membuktikan bahwa
dirinya telah menyelesaikan pendidikan perawat baik diluar maupun didalam
negeri yang biasanya dibuktikan dengan ijazah atau surat tanda tamat belajar.
Dengan kata lain orang disebut perawat bukan dari keahlian turun temurun,
malainkan dengan memalui jenjang pendidikan perawat.
1
Proses keperawatan adalah suatu metode sistematis dan ilmiah yang
digunakan perawat untuk memenuhi kebutuhan klien dalam mencapai atau
mempertahankan keadaan biologis, psikologis, sosial, dan spiritual yang optimal,
melalui tahap pengkajian, identifikasi diagnosis keperawatan, penentuan rencana
keperawatan, melaksananakan tindakan keperawatan, serta evaluasi tindakan
keperawatan.
B. Rumusan masalah
1. Apa Pengertian pengkajian keluarga?
2. Bagaimana Pendekatan dan strategi pengkajian keluarga?
3. Apa saja Macam-macam sumber data?
4. Apa saja Jenis data?
5. Bagaimana metode pengumpulan data?
6. Bagaimana konsep pengkajian keluarga?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian pengkajian keluarga
2. Untuk mengetahui Pendekatan dan strategi pengkajian keluarga
3. Untuk mengetahui Macam-macam sumber data
4. Untuk mengetahui Jenis data
5. Untuk mengetahui metode pengumpulan data
6. Untuk mengetahui konsep pengkajian keluarga
D. Manfaat
1. Bagi Institusi Pendidikan
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Dari beberapa definisi di atas dapat kelompok simpulkan bahwasanya
pengkajian keluarga adalah suatu proses untuk mengumpulkan data dari informasi-
informasi yang didapatkan dari pihak keluarga secara terus menerus dan
professional sehingga dapat di di klasidikasikan dan di analisis untuk
menginterprestasikan dari data yang ia dapatkan.
Identifikasi:
a. Subsistem keluarga
b. Masalah kesehatan
Evaluasi
5
2. Sehat merupakan tujuan utama dalam memberikan asuhan keperaatan
keluarga
3. Asuhan keperawatan yang diberikan sebagai sarana dalam mencapai
peningkatan kesehatan keluarga
4. Perawat melibatkan peran serta aktif seluruh anggota keluarga dalam
merumuskan masalah dan kebutuhan keluarga untuk mengatasi masalah
kesehatannya
5. Mengutamakan kegiatan yang bersifat promotif dan preventif dan tidak
mengakibbatkan upaya kuratif dan rehabilitative
6. Memanfaatkan sumber daya keluarga semaksimal mungkin untuk
kepentingan asuhan keperaatan keluarga
7. Sasaran asuhan keperawatan keluarga adalah keluarga secara keseluruhan
diutamakan keluarga yang beresiko tinggi
8. Kegiatan dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga di lakukan
dengan pendekatan proses keperawatan yang di rumah.
Secara umum, sumber data yang dapat digunakan dalam pengumpulan data
adalah Klien sendiri sebagai sumber data utama (primer), Orang terdekat, Catatan
klien, Riwayat penyakit (pemeriksaan fisik dan catatan perkembangan),
6
Konsultasi, Hasil pemeriksaan diagnostic, Catatan medis dan anggota tim
kesehatan lainnya, Perawat lain, Kepustakaan
D. Jenis Data
1. Data Subjektif
Merupakan data yang diperoleh dari keluhan-keluhan yang disampaikan
oleh klien, misalnya rasa nyeri, pusing, mual, ketakutan, kecemasan,
ketidaktahuan, Dan lain-lain
2. Data Objektif
Merupakan data yang diperoleh melalui suatu pengukuran dan pemeriksaan
dengan menggunakan standart yang diakui (berlaku), seperti warna kulit, tanda-
tanda vital, tingkat kesadaran, dll. Data-data tersebut diperoleh melalui senses :
Sight, smell, hearing, touch dan taste
7
5. Tabulasi data
Data yang ada disusun dalam tabel, grafik, genogram, gambar, dan lain-
lain untuk memudahkan proses analisis
F. Konsep pengkajian
Konsep pengkajian keluarga (Susanto, 2012)
1. Pengumpulan data
a. Data umum
1) Identitas
Pada data ini yang perlu dikaji adalah tentang nama, usia, pendidi
kan, pekerjaan, alamat, dan genogram.
2) Komposisi keluarga
Dikaji tentang daftar anggota keluarga dan genogram.
3) Tipe keluarga
Pada tipe keluarga ini yang dikaji yaitu tentang jenis keluarga
beserta kendala atau masalah yang terjadi dengan tipe tersebut.
4) Suku bangsa
Kaji identifikasi budaya suku bangsa terebut.
5) Agama
Pada pengkajian ini yang perlu dikaji yaitu panutan keluarga tersebut dan
bagaimana keluarga tersebut menjalankan ibadahnya.
6) Status sosial ekonomi keluarga
Pada status sosial ekonomi yang dikaji yaitu tentang pekerjaan ,
tempat kerja, dan penghasilan setiap anggota yang sudah bekerja, sumber
penghasilan, berapa jumlah yang dihasilkan oleh setiap anggota keluarga
yang bekerja.
7) Aktivitas rekreasi kelurga
Dimana pengkajian ini berisi tentang kegiatan keluarga dalam
mengisi waktu luang dan kapan keluarga pergi bersama ketempat rekreasi.
10
sandang pangan dan papan (Mubarok, 2010: 102)
g. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga metode ini
sama dengan pemerikasaan fisik di had to toe. Pemeriksaan fisik adalah
mengukur tanda-tanda vital dan pengukuran lainnya serta pemeriksaan semua
bagian tubuh dengan menggunakan teknik inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi.
Sepanjang pemeriksaan fisik, data di ukur terhadap standar, yang
merupakan peraturan yang telah di tetapkan atau dasar pembanding dalam
pengukuran atau penilaian kapasitas, kuantitas, kandungan dan nilai dari objek
dalam kategori yang sama.
Sebelum melakukan pemeriksaan fisik, perawat menyiapkan
klien,lingkungan, dan peralatan yang di perlukan. Perawat menginpormasikan
klien tentang proses pemeriksaan fisik, secara spesifik tentang tujuan, peran
perawat, peran klien, dan perkiraan waktu yang di butuhkan.
h. Harapan keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga
terhadap petugas kesehatan yang ada
11
Gejala : Kelemahan atau keletihan, perubahan pada pola istirahat dan jam
kebiasaan tidur, adanya faktor-faktor yang mempengaruhi tidur.
2) Sirkulasi
Gejala : Palpitasi, nyeri dada pada pergerakan kerja, perubahan pada
tekanan darah (hipotensi)
3) Integritas ego
Gejalanya Faktor stress dan cara mengatasi stress, masalah tentang
perubahan dalam penampilan, menyangkal diagnosis, perasaan tidak
berdaya. Tanda Menyangkal, menarik diri, marah
4) Eliminasi
Gejala :Perubahan pada pola defekasi, perubahan eliminasi urinarius
Tanda :Perubahan pada bising usus, distensi abdomen
5) Makanan dan cairan
Gejala : Kebiasaan Diet buruk, anoreksia, intoleransi aktivitas, perubahan
pada berat badan
Tanda : Perubahan pada kelembaban atau turgor kulit, edema
6) Neurosensori
Gejala :Pusing, sinkope
7) Nyeri dan kenyamanan
Gejala :Tidak ada nyeri atau derajat bervariasi
8) Pernapasan
Gejala : Merokok
9) Keamanan
Gejala : Pemajanan pada kimia toksik, karsinogen, pemajanan matahari
lama
Tanda : Demam, ruam kulit, ulserasi
10) Seksualitas
Gejala : Masalah seksual, pasangan seks multiple
11) Interaksi sosial
Gejala : Ketidakadekuatan/kelemahan sistem pendukung, riwayat
perkawinan
12) Penyuluhan dan pembelajaran
12
Gejala : Riwayat kanker pada keluarga, riwayat pengobatan (Tantut Susanto.
2012)
2. Analisa data
Bailon dan Maglay (1989) dalam bukunya Perawatan Kesehatan Keluarga
menyatakan tiga norma perkembangan kesehatan, yaitu :
a. Keadaan kesehatan yang normal dari setiap anggota keluarga
b. Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan
c. Karateristik keluarga.
13
Perencanaan keperawatan keluarga adalah sekumpulan tindakan yang
direncanakan oleh perawat untuk membantu keluarga dalam mengatasi masalah
keperawatan dengan melibatkan anggota keluarga.
Berikut ini akan diuraikan rencana tindakan berdasarkan tugas kesehatan
keluarga
adalah sebagai berikut:
a. Rencana tindakan untuk membantu keluarga dalam rangka menstimulasi
kesadaran dan penerimaan terhadap masalah keperawatan keluarga adalah
dengan memperluas dasar pengetahuan keluarga, membantu keluarga untuk
melihat dampak atau akibat dari situasi yang ada, menghubungkan antara
kebutuhan kesehatan dengan sasaran yang telah ditentukan, dan
mengembangkan sikap positif dalam menghadapi masalah.
b. Rencana tindakan untuk membantu keluarga agar dapat menentukan
keputusan yang tepat, sehingga dapat menyelesaikan masalahnya, yaitu
berdiskusi dengan keluarga tentang, konsekuensi yang akan timbul jika tidak
melakukan tindakan, alternative tindakan yang mungkin dapat diambil, serta
sumber-sumber yang diperlukan dan manfaat dari masing-masing alternatif
tindakan.
c. Rencana tindakan agar keluarga dapat meningkatkan kepercayaan diri dalam
memberikan perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit. Perawat dapat
melakukan tindakan antara lain dengan mendemonstrasikan tindakan yang
diperlukan, memanfaatkan fasilitas atau sarana yang ada di rumah, dan
menghindari hal-hal yang merintangi keberhasilan keluarga dalam merujuk
klien atau mencari pertolongan pada petugas kesehatan.
d. Untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam menciptakan lingkungan
yang menunjang kesehatan, antara lain dengan membantu keluarga mencari
cara untuk menghindari adanya ancaman dan perkembangan kepribadian
anggota keluarga, membantu keluarga memperbaiki fasilitas fisik yang ada,
menghindari ancaman
e. psikologis dengan memperbaiki pola komunikasi, memperjelas peran
masing-masing anggota keluarga, dan mengembangkan kesanggupan
keluarga untuk memenuhi kebutuhan psikososial.
14
f. Rencana tindakan berikutnya untuk membantu keluarga dalam
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada. Perawat harus mempunyai
pengetahuan yang luas dan tepat tentang sumber daya yang ada di
masyarakat dan cara memanfaatkannya.
4. PELAKSANAAN KEPERAWATAN KELUARGA
Menurut Sri Setyowati dan Arita Murwani (2008) dalam bukunya Asuhan
Keperawatn Keluarga, menyebutkan tindakan keperawatan keluarga mencakup
hal-hal berikut, yaitu :
a. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai masalah dan
kebutuhan kesehatan dengan cara memberikan informasi,
mengidentifikasi
b. kebutuhan dan harapan tentang kesehatan, serta mendorong sikap emosi
yang sehat terhadap masalah.
c. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat
dengan cara mengidentifikasi konsekuensi untuk tidak melakukan
tindakan, mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga, dan
mendiskusikan konsekuensi setiap tindakan.
d. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang
sakit dengan cara mendemonstrasikan cara perawatan, menggunakan alat
dan fasilitas yang ada di rumah, dan mengawasi keluarga melakukan
perawatan.
e. Membantu keluarga untuk menemukan cara membuat lingkungan yang
menjadi sehat dengan cara menemukan sumber-sumber yang dapat
digunakan keluarga dan melakukan perubahan lingkungan keluarga
seoptimal mungkin.
f. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan
cara mengendalikan fasilitas kesehatan yang ada dilingkungan keluarga
dan membantu keluarga menggunakan fasilitas tersebut. (Asa
dorell.2017)
5. Evaluasi
Evaluasi adalah tindakan untuk melengkapi proses keperawatan yang
menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan, dan
15
pelaksanaannya sudah berhasil dicapai, meskipun tahap evaluasi diletakkan
pada akhir proses keperawatan. (Siti Nur Khofifah.2016)
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengkajian keluarga merupakan proses Penjajakan keluarga yang perlu
dilakukan untuk membina hubungan baik dengan keluarga. Dalam penjajakan
ini perawat perlu mengadakan kontak dengan RW/RT dan keluarga yang
bersamhkutan guna menyampaikan maksud dan tujuan serta mengatasi
masalah kesehatan mereka. Setelah mendapat tanggapan positif dari keluarga
tersebut, pengkajian diteruskan pada langkah berikutnya.
Keluarga berfugsi sebagai Fungsi afektii, Fungsi sosialisasi, Mengkaji diri
keluarga, Fungsi perawatan kesehatan, Fungsi reproduksi dan fungsi ekonomi.
Proses Keperawatan Keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan
melalui praktik keperawatan pada keluarga untuk membantu menyelesaikan masalah
kesehatan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Proses
keperawatan terdiri dari lima tahap yang berhubungan dan berurutan yaitu penkajian,
diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Yang bertujuan untuk
1. Memperoleh informasi tentang keadaan kesehatan klien.
2. Menentukan masalah keperawatan dan kesehatan klien.
3. Menilai keadaan kesehatan klien.
B. Saran
Demikian isi makalah ini, kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna dan banyak kekurangan baik dari segi bentuk maupun
materi yang kami uraikan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca untuk memperbaiki makalah selanjutny
17
Daftar Pustaka
1
2