Anda di halaman 1dari 9

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian

Pipa terjepit adalah keadaan dimana sebagian dari pipa bor atau
stang bor (drill collar) terjepit (stuck) didalam lubang bor. Jika hal ini
terjadi, maka gerakan pipa akan terhambat dan pada gilirannya dapat
mengganggu kelancaran operasi pemboran.Dalam prakteknya masalah
pipa terjepit ini dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu :

1. Differential pipe sticking.

2. Mechanical pipe sticking (jepitan mekanis).

3. Key seating

2.2 Differential Pipe Sticking

Differential pipe sticking terjadi jika perbedaan antara tekanan


hidrostatik lumpur pemboran dan tekanan formasi menjadi sangat besar,
keadaan seperti ini terjadi apabila :

1. Menembus formasi yang porous dan permeabel.

2. Lumpur terlalu berat sehingga tekanan hidrostatis lumpur jauh


melebihi tekanan formasi.

3. Lumpur yang kurang stabil (water loss tinggi, mud cake tebal).

Tanda terjadinya differential pipe sticking ini adalah tidak


mungkinnya pipe digerakkan ke atas maupun ke bawah sementara
sirkulasi masih dilakukan 100%, dimana hal ini diakibatkan karena hanya
satu sisi pipa yang menempel di dinding lubang bor. Pada keadaan jepitan
yang lengkap (hal ini terjadi lebih dari satu mekanisme) sirkulasi maupun
gerakkan pipa sudah tidak bisa lagi dilakukan.Besarnya
gaya differential sangat sensitif untuk berubah dalam hal besarnya
perbedaan tekanan (Hs – Pf). Dalam operasi pemboran yang normal
diusahakan terdapat overbalance pressure antara 100 – 200 psi (6,8 – 13,6
bar). Kenaikanoverbalance pressure yang tinggi dapat ditimbulkan oleh
hal-hal sebagai berikut :

1
2

1. Kenaikan tiba-tiba di berat lumpur pemboran akan meningkatkan


tekanan hidrostatik lumpur dan pada akhirnya akan meningkatkan
besarnya overbalance pressure.

2. Pemboran yang melalui resevoir yang terdeplesi dan


adanya regresi tekanan.

Regresi tekanan terjadi apabila operasi pemboran pada saat gradien


tekanan menurun sementara tekanan lumpur pemboran tetap, untuk
menahan tekanan formasi pada formasi buatan yang berada diatasnya.

2.2.1 Pencegahan Differential Sticking

Berdasarkan faktor-faktor yang menyebabkannya differential


sticking dapat dicegah yaitu dengan :

1. Mengurangi Perbedaan Tekanan

Hal ini berarti membor dengan overbalance


pressure yang minimum sekedar untuk mengimbangi tekanan
formasi dan memungkinkan terjadinya fek surge dan swat.
Kenaikan berat jenis lumpur dapat dimonitor dengan
mengontrol laju penembusan (ROP), serbuk bor (cutting)
yang akan menyebabkan kenaikan berat jenis lumpur dan
pada akhirnya akan menaikkan beda tekanan.

2. Mengurangi Perbedaan Tekanan

Mengurangi daerah kontak ( h x t ) karena ketebalan


formasi berpori atau porous tidak dapat dirubah secara fisik,
maka daerah kontak hanya bisa dikurangi dengan mengurangi
ketebalan mud cake. Hal ini berarti mengurangi kandungan
padatan di dalam lumpur menjadi minimum dan
menggunakan lumpur dengan water loss(kehilangan air) yang
rendah. Besarnya daerah kontak juga berhubungan dengan
luas pipa baja yang kontak (menempel) pada
formasi permeabel. Sebagian besar pipa yang menempel pada
kasus differential sticking ini adalahdrill collar, sehingga
pemecahan yang cocok adalah dengan menggunakan drill
collar yang mempunyai luas permukaan minimum. Drill
collar spiral mempunyai luas permukaan yang lebih kecil
(50%) dibandingkan drill collar biasa (smooth) dan oleh
karena itu gaya differential yang dihasilkan juga akan
3

berkurang sebesar setengah dari drill collar biasa.


Pengurangan luas permukaan drill collar ini hanya akan
mengurangi berat drill collar sebesar 4 – 7% dari berat drill
collar biasa (smooth) dan jika dibutuhkan penambahan berat
tinggal menambahkan drill collar spiral tadi saja. Daerah
kontak juga bisa dikurangi dengan
menggunakanstabilizer yang akan menjaga drill collar tetap
berada di tengah-tengah lubang.

3. Menjaga Rangkaian Bor Agar Tidak Statis

Luas daerah kontak berbanding lurus dengan waktu,


semakin jarang (sedikit) rangkaian bor berada dalam keadaan
statis (diam) akan mengurangi kemungkinan
terjadinya differential sticking.

4. Mengurangi Faktor Gesekan

Mencegah terjadinya differential sticking juga bisa


dengan penggunaan minyak dan walnut hulls. Penggunaan
minyak ini akan mengurangi faktor gesekan pada saat
membor formasi yang potensial mengalami differential
sticking.

2.2.2 Penanggulangan Differential Sticking

Metode-metode yang paling umum digunakan untuk


membebaskan pipa terjepit adalah sebagai berikut :

1. Pengurangan Tekanan Hidrostatik

Cara yang umum digunakan untuk mengurangi tekanan


hidrostatik lumpur adalah metode pipa U (U – tube). Rangkaian
pipa bor dan annulus antara rangkaian dan formasi dianggap
sebagai pipa U, dengan pahat sebagai penghubung (limb).
Kondisi tekanan formasi yang sudah diketahi overbalance
pressure (Hs – Pf) dapat dikurangi secara bertahap hingga
mencapai tingkat yang aman dan akan tetapi tekanan hidrostatik
lumpur harus selalu lebih besar dari tekanan formasi. Tekanan
hidrostatik dapat dikurangi dengan cara mempompakan lumpur
baru dengan densitas yang lebih rendah, atau dengan
memompakan sejumlah kecil fluida yang mempunyaispecivic
gravity (SG) rendah.Jika tekanan formasi belum diketahui,
4

biasanya dilakukan pengurangan tekanan hidrostatik dalam


jumlah yang kecil, dengan teknik pipa U sampai pipa yang
terjepit dapat dibebaskan.Variasi dari metode pipa U dengan
memompakan air kedalam drill pipe dan annulus untuk
mengurangi besarnya tekanan hidrostatik hingga sama dengan
atau sedikit lebih besar dari pada tekanan formasi.

2. Perendaman Dengan Fluida Organik

Fluida organik biasanya disemprotkan disepanjang daerah


jepitan untuk menguragi ketebalan mud cake dan faktor gesekan.
Campuran antara minyak solar dan surfactant adalah fluida yang
paling banyak digunakan karena kemampuannya untuk
membasahi keliling pipa yang terjepit dan karena itu menciptakan
lapisan tipis antara pipa dan mud cake. Hal ini menurunkan
besarnya koefisien gesekan, dan pada akhirnya akan
meningkatkan efektivitas usaha-usaha mekanis untuk
membebaskan pipa.

3. Operasi Back Off

Apabila semua metode diatas sudah dilakukan tetapi


hasilnya belum berhasil, maka operasi back off adalah pilihan
terakhir yang dilakukan. Operasi back off mencakup pelepasan
bagian pipa yang masih bebas dari lubang bor. Hal ini secara
efektif berarti pelepasan rangkaian pemboran pada atau diatas
daerah jepitan dan pengangkatan bagian pipa yang masih bebas
dari jepitan dari lubang bor. Bagian rangkaian pemboran yang
masih tersisa (fish) dapat diambil dengan menggunakan
peralatan fishing tool maupun peralatan washover. Apabila lubang
sumur tersebut mengalami kerusakan atau sisa rangkaian
pemboran tidak bisa diambil, sebagai pilihannya adalah menutup
lubang (plug back) dan kemudian membelokkannya (side track).

2.3 Mechanical Sticking

Pipa terjepit secara mekanis ini dapat dibedakan menjadi dua,


yaitu pipa terjepit karena runtuhan dan pipa terjepit karena lubang bor
mengecil.
5

2.3.1 Pipa Terjepit Karena Runtuhan

Pipa terjepit jenis ini karena dinding lubang bor yang


runtuh (caving) yang mengisi annulus antara pipa dan dinding
lubang..

a. Penyebab Dinding Lubang Runtuh

Dinding lubang runtuh dapat disebabkan oleh :

1. Formasi yang kurang kompak dan rapuh (pasir lepas, batu


bara,barrite shale).

2. Tekanan hidrostatik lumpur yang terlalu kecil.

3. Shale yang sensitif air.

Runtuhan dari dinding ini akan berkumpul di annulus dan


memegang rangkaian bor, sehingga mengakibatkan rangkaian
bor terjepit.

b. Tanda Pipa Terjepit Karena Runtuhan

Tanda telah terjadi runtuhan saat melakukan pemboran adalah


sebagai berikut :

1. Cutting yang keluar bertambah banyak.

2. Cutting yang keluar besar-besaran dan bentuknya pipih.

3. Tekanan pompa lumpur naik.

4. Torsi naik.

Sebagai tanda telah terjadi pipa terjepit karena runtuhan


dinding lubang adalah sebagai berikut :

1. Rangkaian tidak bisa digerakkan, diputar dan diangkat.

2. Tekanan pompa naik secara mendadak.

c. Pencegahan Dinding Lubang Runtuh


6

Mencegah runtuhnya dinding lubang bor dapat dilakukan hal-


hal sebagai berikut :

1. Naikkan tekanan hidrostatik lumpur, supaya dapat


menahan dinding lubang supaya jangan runtuh.

2. Kecepatan aliran di annulus diusahakan jangan terlalu


tinggi.

3. Jenis aliran di annulus harus laminer.

4. Menggunakan lumpur dengan water loss yang kecil saat


menembus formasi shale.

5. WOB diperkecil diwaktu menembus batu bara, dan sering


dilakukan reaming.

2.3.1 Pipa Terjepit Karena Lubang Bor Mengecil

Pipa terjepit dapat disebabkan karena lubang bor mengecil.


Kejadian ini biasanya terjadi pada formasi shale.

Penyebab Penyempitan Lubang

Shale yang sensitif air adalah shale yang


mempunyai mineral clayjenis natrium monmorillonite. Mineral
ini akan menghisap air tawar, sehingga ikatan antar partikel
menjadi lemah dan mengembang. Karena
tekanan overburden batuan yang terdapat diatasnya maka
lapisan shale akan bergerak ke arah lubang bor dan menyebabkan
terjadi sumbat cincin. Sumbat cincin adalah dinding lubang
memegang keliling pipa, sehingga pipa tidak dapat diangkat dan
diturunkan.

Tanda Pipa Terjepit Karena Sumbat Cincin

Tanda pipa terjepit karena sumbat cincin adalah sebagai berikut :

1. Torsi naik, torsi naik karena terjadi gesekan dengan dinding


lubang.
7

2. Tekanan pompa naik, tekanan pompa naik disebabkan aliran


lumpur di annulus sudah tertutup.

3. Rangkaian tidak bisa diangkat, rangkaian mungkin bisa


diangkat untuk panjang tertentu, tetapi selanjutnya akan
terjepit karena tool joint drill pipe atau drill collar tersebut.

Pencegahan Sumbat Cincin

Mencegah terjadinya pipa terjepit karena sumbat cincin


adalah mencegah mengembangnya formasi. Caranya yaitu
sebagai berikut :

1. Menggunakan lumpur dengan water loss kecil, kalau bisa


menggunakan lumpur yang tidak memiliki water loss.
Sehingga tidak ada reaksi mineral clay dengan air dan supaya
mengembang.

2. Memakai lumpur calcium lignosulfonate atau


lumpur polimer.Prinsipnya disini adalah mengurangi aktifitas
unsur natrium dariclay.

3. Menggunakan lumpur minyak.

Penanggulangan Mechanical Sticking

Metode yang biasanya dilakukan untuk membebaskan pipa


yang terjepit secara mekanis adalah dengan usaha penggerakkan
pipa baik diputar ataupun ditarik atau dengan mengaktifkan jar,
apabila rangkaian pipa dilengkapi dengan jar. Jika metode ini
gagal, biasanya disemprotkan fluida organik dan kemudian
prosedur yang telah disebutkan tadi diulangi. Jika usaha tersebut
belum berhasil, maka pipa harus dilepaskan dengan cara back off.

2.4 Key Seating

Pipa terjepit karena key seat terjadi pada saat mencabut


rangkaian. Tool jointdrill pipe akan menyangkut pada lubang key
seat sehingga rangkaian tidak bisa dicabut.
8

Penyebab Key Seat

Pipa terjepit karena key seat disebabkan karena adanya dog


leg. Dog leg adalah lubang bor membelok secara mendadak atau dengan
kata lain terjadi perubahan sudut kemiringan lubang dan sudut arah lubang
secara mendadak.Drill pipe akan mengikis lubang yang bengkok secara
mendadak tersebut, sehingga terbentuk lubang yang penampangnya seperti
lubang kunci (key seat). Waktu sedang melakukan pemboran terlihat ada
kenaikan torsi, karena drill pipemengikis dinding lubang yang bengkok.
Pada waktu mencabut rangkaian terjadi sangkutan saat drill collar sampai
di daerah key seat.

Penyebab dog leg bisa diakibatkan karena WOB yang terlalu tinggi, faktor
formasi (perubahan kekerasan, kemiringan lubang yang ditembus dan
formasi bergoa-goa).

Tanda-Tanda Key Seat

Sebagai tanda telah terjadi pipa terjepit karena adanya key seat adalah
sebagai berikut :

1. Rangkaian tidak bisa diangkat.

2. Tekanan pompa normal.

3. Rangkaian masih bisa diputar.

Selama pemboran drill pipe selalu dijaga dalam keadaan tension (tarik)
dan pada saat memasuki bagian dog leg drill pipe berusaha untuk menjadi
lurus, sehingga menimbulkan gaya lateral seperti yang ditunjukkan pada
gambar. Gaya lateral ini mengakibatkan sambungan sambungan drill
pipe (tool joint) menggerus formasi yang berada pada busur dog leg, dan
menimbulkan lubang baru sebagai akibat diputarnya rangakaian pemboran.
Lubang baru itu disebut “Key Seat”.

Key seat ini hanya dapat terbentuk jika formasi yang ditembus lunak dan
berat yang tergantung di bawah dog leg cukup besar untuk menimbulkan
gaya lateral.
9

Pencegahan Key Seating

Apabila terjadi kenaikan torsi disaat sedang member, karena


gesekan-gesekan drill pipe ke dinding lubang, hentikanlah segera
pemboran. Angkatstring dan pasang string remer atau key seat wiper.
Kemudian lakukan reamingpada kedalaman yang mengalami dog leg.

String reameri atau seat wiper dipasang pada drill pipe. Ukuran string
reamer atau key seat wiper harus lebih besar dari tool joint drill pipe dan
lebih kecil dari diameter drill collar.

Kalau pipa sudah terjepit karena masalah key seat, rangkaian diputar
pelan-pelan dengan tension yang minimum. Hal ini dilakukan terus
menerus sampai rangkaian bisa dicabut.

Anda mungkin juga menyukai