Anda di halaman 1dari 18

KEPERAWATAN ANAK

“ Asuhan Keperawatan Pada An. B Dengan Diagnosa Hidrosefalus “

Dosen Pengampu : Dewi Umu Kulsum S.Kep,. Ners,. M.Kes

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2 :

1. Faisal Indriagiri (1800001012)


2. Nur Rahmawati (1800001022)
3. Sabella Putri (1800001030)
4. Syifa Ayu (1800001039)

TINGKAT 2

AKADEMI KEPERAWATAN RS. EFARINA


PURWAKARTA
Jl.Raya Bungursari No.1, Cibening, Purwakarta Jawa Barat
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, dengan rahmat serta karunia-Nya
sehingga makalah ini dapat kami selesaikan. Sholawat dan salam kami ucapkan
kepada nabi Muhammad SAW.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak


kekurangan, baik dari segi sisi, penulisan maupun kata-kata yang digunakan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini.

Rabu, 30 Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 1


DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
A. Latar Belakang ......................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .................................................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 4
BAB I I PEMBAHASAN .................................................................................................. 5
ASUHAN KEPERAWATAN HYDROCEPHALUS PADA PASIEN AN. B .......... 5
A. PENGKAJIAN ..................................................................................................... 5
B. RIWAYAT KESEHATAN .................................................................................. 5
C. POLA MAKAN SEHARI-HARI ........................................................................ 6
D. PEMERIKSAAN FISIK ...................................................................................... 7
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG ...................................................................... 11
F. PENATALAKSANAAN.................................................................................... 11
G. ANALISA DATA ............................................................................................... 12
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN ....................................................................... 13
I. INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI .......................................................... 13
BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 17
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 17
B. Saran........................................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 18
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hidrosefalus adalah suatu penyakit dengan ciri-ciri pembesaran pada sefal
atau kepala yang mengakibatkan bertambahnya cairan serebrospinal (CSS) dengan
atau karena tekanan intrakranial yang meningkat sehingga terjadi pelebaran ruang
tempat mengalirnya cairan serebrospinal (CSS) (Ngastiah). Bila masalah ini tidak
segera ditanggulangi dapat mengakibatkan kematian dan dapat menurunkan angka
kelahiran di suatu wilayah atau negara tertentu sehingga pertumbuhan populasi di
suatu daerah menjadi kecil. Menurut penelitian WHO untuk wilayah ASEAN
jumlah penderita Hidrosefalus di beberapa negara adalah sebagai berikut, di
Singapura pada anak 0-9 th : 0,5%, Malaysia: anak 5-12 th 15%, India: anak 2-4 th
4%, di Indonesia berdasarkan penelitian dari Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas
Indonesia terdapat 3%.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Diagnosis Hidrosefalus?
2. Bagaimana Terapi Hidrosefalus?
3. Bagaimana Prognosis Hidrosefalus?
4. Bagaimana Intervensi dan Implementasi Hidrosefalus?

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Makalah ini diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan
sehingga mahasiswa mampu melaksanakan Asuhan pada kasus Hidrosefalus.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu mengumpulkan data subjektif pada pasien
dengan kasus Hidrosefalus.
b. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data objektif pada pasien
dengan kasus Hidrosefalus.
BAB I I

PEMBAHASAN

ASUHAN KEPERAWATAN HYDROCEPHALUS PADA PASIEN


AN. B

A. PENGKAJIAN

1. Biodata Pasien
a. Nama : An. B
b. Umur : 9 tahun
c. Jenis Kelamin : Laki-laki
d. Agama : Islam
e. Tanggal lahir : Purwakarta, 10 Januari 2010
f. Suku : Sunda
g. Alamat : Purwakarta
h. Diagnosa medis : Hidrosefalus

2. Biodata Penanggung Jawab


a. Nama : Ny. A
b. Umur : 40 tahun
c. Agama : Islam
d. Pendidikan : SMA
e. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
f. Alamat : Purwakarta
g. Hubungan keluarga : Ibu

B. RIWAYAT KESEHATAN
1 Riwayat Penyakit Sebelumnya
Klien sering menderita sakit batuk pilek dan badan panas.Riwayat
penyakit asma tidak ada

2 Riwayat Penyakit Sekarang

Mula –mula klien mengeluh badan terasa panas dan sakit kepala
kemudian pandangan terasa kabur disertai muntah-muntah. Sakit
dibagian belakang kepala kemudian timbul pembesaran pada daerah
dahi yang makin lama makin membesar. Klien pernah berobat ke RS
kemudian disarankan untuk dioperasi tetapi keluarga menolak oleh
karena alasan biaya, pada tahun 2012 ,Sejak 1 tahun yang lalu klien
sulit untuk berjalan.

3 Riwayat Kesehatan Keluarga

Anggota keluarga tidak ada yang menderita penyakit seperti yang


dialami oleh klien.

C. POLA MAKAN SEHARI-HARI


NO. JENIS DI RUMAH DI RUMAH SAKIT
1 Pola Makan/Minum
a. Makan
Jenis Nasi, lauk pauk, sayur Bubur
Frekuensi 3x1 hari 2x1 hari
Keluhan Tidak ada Tidak ada

b. Minum
Jenis Air putih, susu Air putih
Frekuensi >1 liter 1 liter
Keluhan Tidak ada Tidak ada
2 Pola Istirahat/Tidur
a. Tidur malam
Frekuensi 8-9 jam 5 jam
Keluhan Tidak ada Tidak ada

b. Tidur Siang
Frekuensi 3-4 jam 2 jam
Keluhan Tidak ada Tidak ada
3 Pola Eliminasi
a. BAB
Frekuensi 1x1 hari Belum pernah
Konsistensi Lunak -
Keluhan Tidak ada Tidak ada

b. BAK
Frekuensi 1500 cc 800 cc
Warna Kuning muda Kuning
Keluhan Tidak ada Tidak ada
4 Personal Hygiene
a. Gosok gigi 2x1 hari 1x1 hari
b. Mandi 2x1 hari 1x1 hari (dengan lap
c. Keramas 2x1 hari basah)
d. Kebersihan kuku 1x1 minggu Belum pernah
Belum pernah

C. PEMERIKSAAN FISIK

A. Kepala, mata, kuping, hidung, dan tenggorokan

Kepala : Bentuk bulat lonjong

Keluhan yang berhubungan : pusing

Ada Luka Operasi tertutup Kassa pada daerah tulang mastoideus.

Mata :
Ukuran pupil : isokor : - Reaksi terhadap cahaya : baik, akomodasi
: baik, bentuk: simetris, Konjungtiva : anemis, Fungsi penglihatan
: Kabur melihat jauh, Tanda-tanda radang : tidak ada, Pemeriksaan
mata terakhir : Tidak pernah memeriksakan mata , operasi : tidak,
Kaca mata : Tidak lensa kotak : tidak.

Hidung :

Reaksi alergi : tidak, cara mengatasinya : tidak, pernah mengalami


flu : pernah, bagaimana frekuensinya dalam setahun : 3 X setahun,
sinus : - , perdarahan : tidak ada.

Mulut dan tenggorokan:

Gigi geligi : Kesulitan/gangguan pembicaraan : tidak, kesulitan


menelan : tidak, pemeriksaan gigi terakhir : tidak pernah.

Pernafasan :

Suara paru : whezing (-), Sonor (+), pola napas : teratur, Batuk (+),
sputum :(+), nyeri : (-), kemampuan melakukan aktifitas : terbatas,
Batuk darah : (-), Ro terakhir : 17 April 2001 Hasil : Multi Nodul
pada kedua paru (metastase sekunder)

Sirkulasi:

Nadi perifer : baik, Capilary refilling : lebih dari 2 detik, Distensi


vena jugularis : - , Suara jantung : aritmia (-), Suara jantung
tambahan : (-), Irama jantung (monitor) : (-), Nyeri :(-), Edema : (-),
Palpitasi : (-), Baal : (+), Perubahan warna kulit : icterus/pucat,
Clubbing : (-), Keadaan ektremitas : Baik , Syncope : (-), Rasa
pusing : (+), Monitoring hemodinamika : CVP: tidak dipasang.

Nutrisi:

Jenis diet : Tingi kalori, Tinggi protein, rendah garam, , nafsu sedang
, rasa mual : kadang-kadang, muntah.
Eliminasi:

Pola rutin : b.a.b. penggunaan laksantia : (-), Colostomy : (-),


Ileostomy :(-), Konstipasi: (-)

Diare :(-)

Pola rutin : b.a.k. Inkontinensia : (-), Infeksi : ginjal, Hematuria :(-),


Cateter :(-).

Reproduksi :

Kehamilan :(-), Perdarahan :(-), Pemeriksaan Pap smear terakhir :(-


), Hasil:(-), Keputihan : (-), Pemeriksaan sendiri: (-), Prostat :
normal, Penggunaan kateter : (-)

Neurologis :

Tingkat kesadaran : compas mentis, Orientasi : baik, Koordinasi :


kurang, Pola tingkah laku : masih dalam batas normal, Riwayat
epilepsi/kejang/parkinson : (-), Refleks: baik, kekuatan
menggenggam: Baik , Pergerakan ekstremitas : terbatas.

Muskuloskeletal :
Nyeri : sendi (+), Pola latihan gerak : berkurang, Kekakuan : tidak
ada, Kelemahan pada kaki kanan
Kulit :
Warna : pucat/icterus, Turgor : menurun, integritas : dalam batas
normal.

1. Keadaan umum :
Klien tampak lemah, terpasang infus RL – 14 tts/m, posisi tidur terlentang
dengan kepala ditinggikan 30º.
2. Tanda-tanda vital :
Suhu : 36 º C (axilla)
Nadi : 100 x/m, teratur, kuat
Tekanan Darah : 110/60 mmHg , lengan kanan, klien berbaring
RR : 20 x/m, teratur.
3. Body System
1. Pernapasan (B1=Breathing)
Hidung : tidak ada secret, perdarahan.
Trachea : tidak ada deviasi.
Nyeri, retraksi dada, dyspnea, cyanosis : tidak ada.
Suara napas : vesikuler.
Bentuk dada : simetris.
2. Cardiovaskuler ( B2=Bleeding)
Klien mengeluh sakit kepala.
Suara jantung : S1 S2 tunggal.
Edema : tidak ada
3. Persyarafan (B3=Brain)
Kesadaran : compos mentis.
GCS : E = 4 V= 5 M= 6
Total nilai : 15
Kepala : tampak ada pembesaran pada daerah dahi
dan bentuk kepala agak membesar.
Wajah : tampak sunset phenomena.
Mata : sclera : putih , conjunctiva : merah muda,
pupil : isokor, reflek cahaya : -/-
Refleks : Babinski +/+, Chad +/+, HT -/-, PM -/-.
4. Perkemihan – Eliminasi Uri (B4=Bladder)
Produksi urine : ± 1500 ml/hari , frekuensi :sering dengan bantuan, warna
: kuning muda, Tidak ada masalah.
5. Pencernaan – Eliminasi Alvi (B5=Bowel)
Mulut dan tengorok : tidak ada kelainan.
Abdomen : datar, tidak ada distensi.
BAB : kebiasaan 1 x/hari, sudah 4 hari tidak ada
BAB.
6. Tulang-Otot-Integumen (B6=Bone)
Kemampuan pergerakan sendi : bebas.
Parese : ya
Paralise : tidak
Hemiparese : tidak
Ekstremitas atas : tidak ada kelainan.
Ekstremitas bawah : terdapat kelemahan pada kedua
tungkai bawah.
Tulang belakang : tidak ada kelainan.
Kulit : tidak ada kelainan
Akral : hangat.
Turgor : baik.

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Darah (31-5-2001)


Hb : 13,3
Eritrosit : 8,8
HCT : 36,9 %
SGOT : 19
Urea-N : 12
Kreatinin serum: 0,27
APTT : 30,7/35,1
PTT : 10,3/8,8

F. PENATALAKSANAAN
Terapi :
a. Infus RL:D5% : 2:1 --- /hari
b. Injeksi Cimetidine 3 x ½ ampul
c. Injeksi Dexamethasone 4 x1/2 ampul
d. Injeksi Tramadol 3 x ½ ampu
e. Diet : TKTP

G. ANALISA DATA
NO. DATA ETIOLOGI MASALAH
1. DS : Tekanan Pada Kulit Nyeri
Klien Mengatakan nyeri pada yang dilakukan shunt
daerah dekat telinganya,
Mengatakan nyerinya pada
skala 7.

DO :
Klien meringis, sering
memejamkan matanya,
Kadang – kadang memegang
tempat dialkukan
pemasangan shunt, Nadi 104
kali/menit, berkeringat. RR
26 kali/menit,

2. DS : Kurangnya intake Kurang


Klien mengatakan kurang peroral Volume
minum karena tidak merasa Cairan
haus, sering berkeringat.

DO :
Suhu 38,5 oC, Nadi 104
Kali/menit, mukosa
membran lembab.

3. DS : Perubahan Status Cemas


Klien mengatakan ia cemas Kesehatan
dengan penyakitnya,
Bertanya apakah penyakitnya
dapat sembuh atau tidak.

DO:
Ekspresi wajah menunjukkan
kecemasan, Nadi 104
kali/menit, RR 26 kali/menit,
Keringat dingin.
4. DS : Kelemahan Gangguan
Klien mengeluh lemah, Sulit Aktivitas
mengangkat atau Fisik
menggerakan kaki kiri.

DO :
Klien hanya tidur di tempat
tidur, Aktivitas dibantu.

H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan Rasa nyaman, nyeri dengan perdarahan.
2. Resiko Tinggi kurang volume cairan b/d dengan kurangnya masukkan
melalui oral.
3. Cemas b/d perubahan status kesehatan.
4. Gangguan aktifitas fisik b/d kelemahan.

I. INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI

DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI IMPLEMENTASI


KEPERAWATAN
1. Gangguan Rasa Rasa nyeri Bantu klien untuk Mengkaji nyeri klien
nyaman : nyeri berkurang setelah menentukan batas dengan menggunakan
dengan perdarahan. diberikan nyeri dengan skala skala nyeri 1 – 10.
tindakan. 1 - 10. -Memberikan alas kapas
DS : KH : -Beri alas kapas pada daerah yang
Klien Mengatakan -Klien tidak secukupnya pada diinfus.
nyeri pada daerah mengeluh nyeri. daera penekanan -Memberikan posisi
lokasi infus. -Klien dapat (daerah yang yang nyaman yaitu
istirahat dan tidur. diapsang infus). posisi miring kearah.
DO : -Klien mampu -Berikan posisi -Mengajarkan klien
Klien meringis, mende- yang nyaman. tekhnik relaksasi : Tarik
sering monstrasikan Hindari pada posisi Napas dalam
memejamkan tehnik un-tuk tempat dilakukan Mengkaji respon klien
matanya, Kadang – mengurangi nyeri infus. terhadap gambaran rasa
kadang memegang -Tanda Vital -Mengajarkan nyerinya.
tempat dialkukan Dalam batas tehnik untuk menu- -Memonitor tanda vital
pemasangan infus, Normal. runkan ambang
Nadi 112 Tensi : 120/80 nyeri.
kali/menit, mmHg -Mengajarkan
Nadi : 80 X/menit metode relaksasi.
berkeringat. RR 28 RR : 20 X/menit -Mengkaji respon
kali/menit. klien terhadap
gambaran nyeri-
nya.
-Mengkaji tanda
vital.

-Membatasi
pergerakan klien.

2. Resiko Tinggi Kebutuhan cairan -Ukur dan catat Membuat Catatan


kurang volume terpenuhi selama pemasukkan dan balance Cairan.
cairan b/d dengan usus belum pengeluaran.
kurangnya berfungsi. -Monitor vital sign. -Memonitor tanda vital.
masukkan melalui KH : -Kaji balutan luka, -Mengkaji keadaan
oral. -Tanda vital drainage secara Luka.
dalam batas teratur. -Memonitor pemberian
DS : normal. -Kolaborasi : Cairan secara intavena.
Klien mengatakan -Turgor kulit Monitor cairan -Memonitor hasil
kurang minum normal. parentral. laboratorium.
karena tidak merasa -Membran -Monitor
haus, sering mukosa lembab. laboratorium ; Hb,
berkeringat. -Produksi urine Hct
output seimbang
DO :
Klien tampak
pucat, lemas,
mukosa kering.

3. Cemas b/d Dalam waktu 30 Kaji tingkat cemas Mengkaji tingkat cemas
perubahan status menit setelah klien, bagaimana klien, bagaimana klien
kesehatan. diberikan klien memecahkan memecahkan masalah
tindakan klien da- masalah dan koping dan koping apa yang
DS : pat mengurangi apa yang digunakan.
Klien mengatakan kecemasan digunakan. -Memberikan informasi
ia cemas dengan KH : -Berikan informasi akurat dan jawab setiap
penyakitnya, -Klien tampak akurat dan jawab pertanyaan klien.
Bertanya apakah rileks dan mampu setiap pertanyaan -Memberikan
penyakitnya dapat mengungkapkan klien. kesempatan pada klien
sembuh atau tidak. rasa cemasnya. -Berikan untuk mengekspresikan
-Klien mampu kesempatan pada perasaannya.
DO : meng-identifikasi klien untuk -Menciptakan
lingkungan yang
Ekspresi wajah koping yang mengekspresikan terbuka dan aman
menunjukkan efektif. perasaannya. sehingga klien lebih
kecemasan, Nadi -Klien mampu -Tingkatkan mudah men-diskusikan
104 kali/menit, RR menyusun lingkungan yang tentang penyakit dan
26 kali/menit, rencana untuk terbuka dan aman perasaannya.
Keringat dingin. mengubah gaya sehingga klien lebih -Mempertahankan
hidup. mudah men- kontak yang sering
-Klien dapat diskusikan tentang dengan klien, berbicara
mengalihkan penyakit dan dengan memberikan
perasaan perasaannya. sentuhan terapeutik .
cemasnya de- -Pertahankan -Menjelaskan setiap
ngan cara yang kontak yang sering tindakan yang akan
kon-struktif dengan klien, dilakukan dan beri
seperti membaca, berbicara dengan kesempatan untuk
berceritra, memberi sentuhan bertanya.
mendengarkan ra- terapeutik mengevaluasi status
dio dan lain-lain. Jelaskan setiap psikologis dan tanda
-Tanda vital nadi, tindakan yang akan vital.
perna-pasan, suhu dilakukan dan beri -Menganjurkan klien
dan tekanan darah kesempatan untuk berdoa dan menjalankan
dalam batas bertanya. kewajiban sembahyang.
normal. -Evaluasi status
* N = 60 - 80 psikologis dan
x/mt tanda vital.
* P = 16 - 24 -Anjurkan klien
x/mt berdoa dan
* S = 26 - 37,5 C menjalankan
* TD = 100/70 sd kewajiban
140/90 mmHg. sembahyang.

4. Gangguan Setelah diberikan -Kaji kekuatan -Mengkaji kekuatan


aktifitas fisik b/d penjelasan dan motorik kaki klien. motorik kaki klien.
kelemahan . demonstrasi -Jelaskan pada -Menjelaskan pada klien
gerakan selama klien tentang tentang pergerakan
DS : 30 menit klien pergerakan tubuh tubuh secara anatomis
Klien mengeluh dapat : secara anatomis untuk menjaga stamina.
lemah, Sulit mengikuti untuk menjaga -Membantu pergerakan
mengangkat atau gerakan yang stamina. secara bertahap secara
menggerakan kaki diajarkan. -Bantu pergerakan pasif kemudian
kiri. KH : secara bertahap meningkat yang
-Klien dapat secara pasif dilakukan secara aktif.
DO : melakukan kemudian -Kolaborasi
Klien hanya tidur di gerakan sesuai meningkat yang Unit Rehabilitasi Medis,
tempat tidur, anatomis. dilakukan secara fisiotherapis.
Aktivitas dibantu. -Melakukan aktif.
latihan tanpa ragu -Kolaborasi
secara pasif dan Unit Rehabilitasi
aktif. Medis,
fisiotherapis.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Hidrosefalus merupakan suatu keadaan dimana terjadi ketidakseimbangan
antara produksi dan absorbsi dari CSS. Hidrosefalus dapat diklasifikasikan
berdasarkan anatomi/tempat obstruksi CSS, etiologinya, dan usia penderitanya.
Diagnosa hidrosefalus selain berdasarkan gejala klinis juga diperlukan pemeriksaan
khusus. Penentuan terapi hidrosefalus berdasarkan ada tidaknya fasilitas.
Hidrosefalus adalah kelainan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya
cairan serebrospinal dengan tekanan intrakranial yang meninggi, sehingga terdapat
pelebaran ventrikel.
Pada dasarnya ada 3 prinsip dalam pengobatan hidrosefalus, yaitu:
1. Mengurangi produksi CSS
2. Mempengaruhi hubungan antara tempat produksi CSS dengan tempat
absorbsi
3. Pengeluaran likuor (CSS) ke dalam organ ekstrakranial
B. Saran
Bagi petugas kesehatan diharapkan dapat melakukan penatalaksanaan dan
asuhan yang adekuat dan hati-hati untuk mencegah terjadinya infeksi sehingga
dapat menurunkan angka kematian.
DAFTAR PUSTAKA

https://vdocuments.site/askep-hidrosefalus-563f9b67db705.html (Diakses tanggal


30-10-2019).
http://ns-asri-kaltara.blogspot.com/2015/02/asuhan-keperawatan-hydrocephalus-
post.html (Diakses pada tanggal 30-10-2019).
Anonymous,2010.http://idmgarut.wordpress.com/2009/02/02/hidrosefalus/
(Diakses tanggal 30-10-2019).

Anda mungkin juga menyukai