Nyeri
Nyeri merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan,
berkaitan dengan kerusakan jaringan yang nyata atau berpotensi menimbulkan kerusakan jaringan
(IASP, 1979).
Berdasarkan typenya, nyeri dibagi menjadi 3 yakni nyeri akut, nyeri kronik non keganasan, dan
nyeri kronik keganasan.
Nyeri dapat disebabkan oleh: trauma (mekanik, thermis, khemis, dan elektrik), neoplasma (jinak
atau ganas), inflamasi, gangguan sirkulasi darah dan kelainan pembuluh darah, trauma psikologis.
FISIOLOGIS NYERI
2.1 STIMULUS
nyeri selalu dikaitkan dengan adanya stimulus (rangsang nyeri) dan reseptor. reseptor yang
dimaksud adalah nosiseptor, yaitu ujung-ujung saraf bebas pada kulit yang berespon terhadap
stimulus yang kuat. munculnya nyeri dimulai dengan adanya stimulus nyeri. stimulus-stimulus
tersebut dapat berupa biologis,zat kimia,panas,listrik serta mekanik .
Hipertermi
1. KONSEP DASAR TEORI
1. Pengertian Hipertermi
a) Keadaan suhu tubuh seseorang yang meningkat di atas rentang normalnya.(nic noc.2007).
b) Keadaan dimana seorang individu mengalami peningkatan suhu tubuh di atas 37,80C
peroral atau 38,80C perrektal karena factor eksternal (Carpenito, 1995).
Jadi hipertermi adalah keadaan suhu tubuh seseorang yg meningkat di atas rentang normalnya
karena faktor eksternal atau akibat kehilangan mekanisme termorgulasi.
1. Etiologi Hipertermi
Hipertermi dapat disebabkan gangguan otak atau akibat bahan toksik yang mempengaruhi pusat
pengaturan suhu. Zat yang dapat menyebabkan efek perangsangan terhadap pusat pengaturan
suhu sehingga menyebabkan demam disebut pirogen. Zat pirogen ini dapat berupa protein ,
pecahan protein , dan zat lain. Terutama toksin polisakarida , yang dilepas oleh bakteri toksik /
pirogen yang dihasilkan dari degenerasi jaringan tubuh dapat menyebabkan demam selama
keadaan sakit.
Faktor penyebabnya :
a) Dehidrasi
f) Pengobatan/anesthesia
1. Batasan Karakteristik
– Mayor(Harus terdapat)
a) Suhu lebih tinggi dari 37,80C per oral atau 38,80C per rektal
b) Kulit hangat
c) Takikardia
a) Kulit kemerahan
d) Dehidrasi
e) Sakit dan nyeri yang spesifik atau umum (mis : sakit , malaise/ kelelahan)
1. Proses Terjadinya
Pusat pengturan suhu tubuh terletak di hipotalamus anterior dimana terdapat suatu pusat kecil
yang mengatur suhu tubuh. Pemanasan dari ini menyebabkan fase dilatasi semua pembuluh
darah tubuh. Salah satu penyebabnya peningkatan suhu tubuh adalah peradangan karena
masuknya suatu virus tertentu dalam tubuh. Untuk itu tubuh akan berkompensasi terhadap
peradangan yang di tandai dengan hipertermi atau peningkatan suhu tubuh.
Akibat bila tidak ditanggulangi adalah pasien dapat mengalami kejang atau demam
1. Patofisiologi
Suhu tubuh kita dalam keadaan normal dipertahankan di kisaran 37’C oleh pusat pengatur suhu
di dalam otak yaitu hipotalamus. Pusat pengatur suhu tersebut selalu menjaga keseimbangan
antara jumlah panas yang diproduksi tubuh dari metabolisme dengan panas yang dilepas melalui
kulit dan paru sehingga suhu tubuh dapat dipertahankan dalam kisaran normal. Walaupun
demikian, suhu tubuh kita memiliki fluktuasi harian yaitu sedikit lebih tinggi pada sore hari jika
dibandingkan pagi harinya.
Demam merupakan suatu keadaan dimana terdapat peningkatan suhu tubuh yang disebabkan
kenaikan set point di pusat pengatur suhu di otak. Hal ini serupa dengan pengaturan set point
(derajat celsius) pada remote AC yang bilamana set pointnya dinaikkan maka temperatur
ruangan akan menjadi lebih hangat. Suatu nilai suhu tubuh dikatakan demam jika melebihi 37,2
‘C pada pengukuran di pagi hari dan atau melebihi 37,7’C pada pengukuran di sore hari dengan
Selain itu terdapat pula kondisi ‘demam’ lainnya namun yang tidak disebabkan oleh kenaikan set
point di pusat pengatur suhu di otak, yaitu dikenal sebagai hipertermia. Pada hipertermia,
terdapat kenaikan suhu tubuh yang tinggi yang disebabkan oleh peningkatan suhu inti tubuh
secara berlebihan sehingga terjadi kegagalan mekanisme pelepasan panas. Hipertermia antara
lain dijumpai pada heat stroke (tersengat panasnya udara lingkungan), aktivitas fisik yang
berlebihan pada cuaca panas serta dikarenakan efek dari beberapa jenis obat-obatan seperti
ekstasi.