NIM : MA1318001
I. HORMON PERTUMBUHAN
Hormon prolaktin terdapat pada sebagian besar hewan termasuk manusia. Prolaktin
merupakan anggota dari hormon polipeptida berdasarkan sekuen asam amino yang homolog.
Prolaktin diproduksi oleh sel yang terdapat pada anterior pituitary.
2.2. Struktur Prolaktin
Hormon pertumbuhan, prolaktin dan placental laktogen merupakan anggota dr hormon
polipeptida yang signifikan dengan sekuen asam amino yang homolog. Struktur prolaktin pada
manusia terdiri atas rantai tunggal asam amino dengan ikatan di sulfida (S-S). Pada asam amino
terminal, terdiri atas 199 asam amino. Dengan penambahan ikatan disulfida pada asam amino
ke tiga antara Cys-4 dan Cys-11.
2.3. Struktur gen Prolaktin.
Pada dasarnya struktur prolaktin hampir mirip dengan struktur hormon pertumbuhan dan
placental laktogen. Karena ketiganya dihasilkan dari prekursor yang sama. Pada manusia dan
tikus, sepanjang cDNA dari mRNA sekuen homolog ketiga hormon tersebut hampir sama
persis.
Gambar struktur prolaktin manusia
1. Reseptor prolaktin terdapat pada jaringan-jaringan antara lain :
a. Kelenjar glandula mamae normal
b. Mammary tumor
c. Liver
d. Pancreas
e. Ginjal
f. Adrenal
g. Placenta
h. Ovary : Sel granulosa dan corpus luteum
i. Testis : Sel leydig
j. Epididimis
k. Seminal vesikel
l. Prostat
m. Lymphosit
n. Choroid plexus
o. Hypotalamus
2. Struktur reseptor
Reseptor prolaktin merupakan glikoprotein. Dari hasil kloning dan sekuensing cDNA-nya
diketahui bahwa reseptor prolaktin monomerik dan terentang melewati membran. Bagian
ekstra selular terdiri atas 5 sistein dan 3 potensial Asb sites. Pada manusia ukuran reseptor
prolaktin sama dengan reseptor hormon pertumbuhan.
3. Regulasi jumlah reseptor
Regulasi reseptor prolaktin kebanyakan diteliti di bagian liver. Diketahui bahwa hal ini
berkaitan dengan peningkatan pubersitas dan juga selama kehamilan dan laktasi. Konsentrasi
sirkulasi dan faktor periferal dari hormon sex juga berperan penting sebagai regulator. Reseptor
dapat menaikkan atau menurunkan fungsi regulasi tergantung dari interaksi hormon dan
reseptor.
2.4. Jenis dan Kegunaan
Walaupun estrogen dan progesteron penting bagi perkembangan fisik payudara selama
kehamilan, kedua hormon ini juga mempunyai efek khusus untuk menghambat sekresi susu
sebenarnya. Di pihak lain hormon prolaktin mempunyai efek yang tepat berlawanan,
meningkatkan sekresi air susu. Hormon ini disekresikan oleh glandula pituitaria ibu dan
konsentrasinya dalam darah ibu terus meningkat sejak minggu kelima kehamilan sampai
kelahiran bayi, saat ini meningkat ke kadar sangat tinggi, biasanya sepuluh kali dari kadar tidak
hamil dan normal. Disamping itu plasenta mensekresikan banyak somatotropin korionik
manusia, yang juga mempunyai sifat laktogenik ringan, jadi menyokong prolaktin dari
pituitaria ibu. Bahkan hanya beberapa mililiter cairan disekresikan tiap hari sampai bayi lahir.
Cairan ini dinamakan kolostrum. Kolostrum pada hakekatnya mengandung protein dan laktosa
yang sama jumlahnya seperti susu, tetapi hampir tidak mengandung lemak, dan kecepatan
maksimum pembentukannya sekitar 1/100 kecepatan pembentukan susu selanjutnya.
Tidak adanya laktasi selama kehamilan disebabkan efek penekanan progesteron dan
estrogen, yang disekresikan dalam jumlah sangat besar selama plasenta masih dalam uterus
dan yang benar-benar mengurangi efek laktogenik prolaktin dan somatomamotropin korionik
manusia. Akan tetapi, segera setelah bayi dilahirkan, hilangnya estrogen dan progesteron yang
disekresi plasenta secara mendadak sekarang memungkinkan efek laktogenik prolaktin dari
kelenjar hipofisis ibu mengambil peranan alamiahnya dan dalam dua atau tiga hari kelenjar
mammae mulai menyekresikan susu dalam jumlah besar sebagai ganti kolostrum.
Setelah kelahiran bayi, kadar basal sekresi prolaktin kembali ke kadar sebelum hamil
dalam beberapa minggu berikutnya. Setiap ibu menyusukan bayinya isyarat syaraf dari putting
susu ke hipotalamus menyebabkan gelora sekresi prolaktin hampir sepuluh kali lipat yang
berlangsung sekitar satu jam. Sebaliknya prolaktin bekerja atas payudara untuk menyiapkan
susu bagi periode pnyusuan berikutnya. Bila gelora prolaktin ini tak ada, jika ia dihambat
sebagai akibat kerusakan hipotalamus atau hipofisis, atau jika penyusuan tidak kontinyu maka
payudara kehilangan kesanggupannya untuk menghasilkan susu dalam beberapa hari. Tetapi
produksi susu dapat kontinyu selama beberapa tahun jika anak mengisap secara kontinyu, tetapi
normalnya kecepatan pembentukan susu sangat menurun dalam tujuh sampai sembilan bulan.
2.5. Fungsi Hormon Prolaktin
Berperan dalam pembesaran alveoli dalm kehamilan
Mempengaruhi inisiasi kelenjar susu dan mempertahankan laktasi.
Menstimulasi sel di dalam alveoli untuk memproduksi ASI
Hormon ini juga mengatur metabolisme pada ibu, sehingga kebutuhan zat oleh