Anda di halaman 1dari 12

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT MATERNAL

SELF EFFICACY PADA IBU PRIMIPARA


Nurul Pradita1, Desy Ayu Wardany2, Hamka3
1
Mahasiswa Program Studi Kesehatan, STIKES Wiyata Husada, Jl. Kadrie Oening No.77, Samarinda, Kalimantan Timur.

e-mail : nurulpradita478@gmail.com
2
Dosen, STIKES Wiyata Husada, Jl. Kadrie Oening No. 77, Samarinda, Kalimantan Timur.

e-mail : desywardani235@gmail.com
3
Dosen STIKES Wiyata Husada, Jl. Kadrie Oening No.77, Samarinda, Kalimantan Timur.

e-mail : qtek_ham@yahoo.co.id

Abstrak
Latar Belakang : Pada ibu primipara merupakan pengalaman pertamanya dalam melakukan perannya sebagai
ibu yaitu merawat bayinya yang dapat menimbulkan ketidakpercayaan diri dalam melakukan tugasnya.
Ketidakpercayaan diri yang dihadapinya akan menghambat pencapaian perannya sebagai ibu yang dimana akan
mempengaruhi tingkat maternal self efficacy yang dimilikinya. Untuk mencapai tingkat maternal self efficacy
yang tinggi dibutuhkan faktor-faktor yang mempengaruhi salah satunya dukungan keluarga yang diharapkan dapat
meningkatkan kepercayaan diri ibu primipara dalam merawat bayinya. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan
dukungan keluarga dengan tingkat maternal self efficacy pada ibu primipara. Metode : Jenis penelitian ini
menggunakan rancangan cross sectional, dengan jumlah sampel 50 responden dengan tekhnik purposive sampling.
Pengukuran dilakukan dengan kuisioner maternal efficacy questionnaire dan postpartum support system. Hasil :
Diperoleh hasil (p = 0,016) yang berarti Ho ditolak. Kesimpulan: Ada hubungan antara dukungan keluarga
dengan tingkat maternal self efficacy pada ibu primipara, dan semakin tinggi dukungan keluarga yang didapat oleh
ibu primipara semakin tinggi pula tingkat maternal self efficacy yang dimilikinya. Saran: Keluarga mampu
memberikan dukungan kepada ibu agar dapat meningkatkan kepercayaan dirinya sehingga dapat optimal dalam
menjalankan perannya.
Kata kunci : Dukungan Keluarga, Maternal Self Efficacy, Ibu Primipara

Abstract
Background: In primiparous mothers is her first experience in carrying out her role as mother namely caring for
her baby which can lead to self-mistrust in carrying out her duties. The self-disbelief it faces will hamper the
achievement of its role as a mother which will affect the level of maternal self-efficacy it has. Maternal self efficacy
is the ability of self-confidence, success, the feeling of being able to care for the baby, the perception of the role
of the mother in carrying out her duties. To achieve a high level of maternal self efficacy , factors that influence
one of them are family support which are expected to increase the confidence of primiparous mothers in caring for
their babies. Objective: To determine the relationship of family support with the level of maternal self efficacy in
primiparous mothers. Method: This type of research uses adesign cross sectional, with a sample of 50 respondents
with purposive sampling technique. Measurements were made with the maternal efficacy questionnaire and
postpartum support system questionnaire. Results: Obtained results (p = 0.003) which means Ho is rejected.
Conclusion: There is a relationship between family support and the level of maternal self efficacy in primiparous
mothers, and the need for family support to improve maternal self efficacy.
Keywords: Family Support, Maternal Self Efficacy, Primipara Mother
PENDAHULUAN
Angka kematian bayi merupakan salah dialami pada ibu postpartum diantara adalah
satu indikator penting dalam menentukan tingkat taking in (ibu pasif terhadap lingkungan), taking
kesehatan masyarakat. Angka kematian bayi hold (ibu merasa khawatir akan
WHO (World Health Organization) pada tahun ketidakmampuan merawat bayinya) letting go (
2015 di negara ASEAN (Association Of South ibu menerima tanggung jawab sebagai ibu).
East Asia Nations) seperti di Singapura 3 per Semua ibu postpartum pasti melewati fase-fase
1000 kelahiran hidup, Malaysia 5,5 per 1000 diatas, yang dimana ketika seorang ibu tidak
kelahiran hidup, Thailand 17 per 1000 kelahiran dapat melewati fase diatas khusus nya pada fase
hidup , Vietnam 18 per 1000 kelahiran hidup, taking hold maka akan mempengaruhi
dan Indonesia 27 per 1000 kelahiran hidup. kepercayaan dirinya dalam melaksanakan
Angka kematian bayi di Indonesia masih tinggi tugasnya dan mempengaruhi tingkat maternal
dari negara ASEAN lainnya. Tren AKB yang self efficacy.
terus meningkat merupakan suatu permasalahan
Maternal self efficacy adalah kemampuan,
besar bagi suatu negara, dikarenakan AKB ini
kepercayaan diri, keberhasilan, perasaan mampu
merupakan indikator yang mencerminkan
merawat bayi, persepsi terhadap peran ibu dan
tingkat pembangunan kesehatan dan kualitas
harga diri (salonen et al, 2009). Ada beberapa
hidup masyarakat dari suatu negara. Angka
faktor yang memengaruhi maternal self efficacy
kematian bayi di kota Samarinda sebanyak 33
salah satunya adalah dukungan keluarga.
dari 17.416 Kelahiran Hidup, sehingga
Dukungan kelarga adalah dukungan yang
didapatkan Angka Kematian Bayi (AKB)
didapat dari orang di sekitarnya, orang yang
sebesar 2 per 1.000 kelahiran hidup. Dari data-
memotivasi. membesarkan hati dan orang yang
data di atas Indonesia khusunya Samarinda
selalu bersamanya serta membantu dalam
angka kematian bayi masih menjadi masalah
menghadapi perubahan akibat adanya
yang harus diselesaikan oleh pemerintahan
persalinan. Dengan adanya dukungan keluarga
karena menjadi salah satu tolak ukur kesehatan
yang baik diharapkan dapat mneingkatkan
suatu negara. Yang dimana ada beberapa faktor
tingkat maternal self efficacy pada ibu
yang mempengaruhi tingkat angka kematian
primipara. Tujuan dari penelitian ini adalah
bayi, antara lain faktor ibu, faktor bayi, kondisi
mengidentifikasi hubungan dukungan keluarga
sosial ekonomi dan pelayanan kesehatan. Faktor
dengan tingkat maternal self efficacy pada ibu
ibu yang dimana dipengaruhi dari kesehatan ibu
primipara.
dalam fase kehamilan maupun persalinan yag
kemudian baru menimbulkan resiko morbiditas METODE
kemudian bayi akan sakit yang jika tidak dapat
disembuhkan maka akan berujung pada Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
kematian (Karta panca,2006). dengan menggunakan desain cross sectional
yang merupakan desain penelitin analitik yang
Pada ibu primipara, merupakan bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
pengalaman pertamanya dalam menjalankan variabel independen dan dependen secara
perannya sebagai ibu. Perubahan perannya dari bersamaan (Dharma,2011). Populasi dan sampel
seorang istri menjadi seorang ibu, merupakan dalam penelitian ini adalah ibu primipara yang
suatu tantangan baru yang dihadapinya. Yang sesuai dengan kriteria inklusi penelitian.
dimana pada fase postpartum seorang ibu akan Penentuan jumlah sampel menggunakan
mengalami adaptasi baik secara fisiologis purposive sampling dengan jumlah sampel 50
maupun psikologis. Adaptasi psikologi yang orang.
Instrument pada penelitian ini Usia Frekuensi Persentase
Responden
menggunakan maternal efficacy questionnaire Remaja akhir 33 66.0
yang telah dimodifikasi dalam bahasa Indonesia Dewasa awal 17 34.0
dan telah digunakan di Indonesia (Ruswanti, Total 50 100
2013). Uji reliabilitas pada kuesioner ini adalah
Berdasarkan Tabel 1 diatas, didapatkan
0,911. Kuesioner ini terdiri dari 10 item
distribusi umur dari 50 responden
pertanyaan menggunakan skala likert dengan
diperoleh data dengan usia remaja akhir
penilaian satu sampai empat. Skor total dalam
(17 – 25 tahun ) adalah responden
kuesioner ini minimum 10 dan maksimum 40,
terbanyak yaitu 33 orang (66 %).
dengan skor lebih dari sama dengan 25
menunjukkan MSE yang tinggi dan skor kurang Tabel 2 Distribusi Frekuensi

dari 25 menunjukkan MSE yang rendah. Karakteristik Responden

Sedangkan untuk dukungan keluarga Berdasarkan Status Pendidikan

menggunakan postpartum support system yang Pendidikan Frekuensi Persentase


telah dimodifikasi dalam bahasa Indonesia dan telah Dasar 2 4.0
digunakan di Indonesia (Kurniawati, 2015). Uji Menengah 32 64.0
reliabilitas dengan Alpha Cronbach’s sebesar 0,81.
Tinggi 16 32.0
Kuesioner ini dimodifikasi lagi oleh peneliti dan
Total 50 100
didapatkan Alpha Cronbach’s sebesar 0,985,
sehingga kuesioner ini reliabel digunakan. Kuesioner Berdasarkan Tabel 2 diatas, diperoleh
ini terdiri dari 25 item pertanyaan menggunakan data responden dengan status Pendidikan
skala likert dengan penilaian nol sampai tiga. Skor menengah (SMP-SMA) adalah
total dalam kuesioner ini minimum nol dan responden terbanyak yaitu 32 orang (64
maksimum 75, dengan skor lebih dari 29 %).
menunjukkan dukungan keluarga baik dan skor
kurang dari sama dengan 29 menunjukkan dukungan Tabel 3 Distribusi Frekuensi

keluarga kurang. karakteristik responden berdasarkan


pendapatan keluarga
HASIL PENELITIAN
Status sosial Frekuensi Persentase
a. Analisa Univariat ekonomi
Bawah 4 8.0
Tabel 1 Distribusi Frekuensi
Menengah 15 30.0
Karakteristik Responden
Berdasarkan Usia Responden Atas 31 62.0

Total 50 100
Berdasarkan Tabel 3 diatas diperoleh b. Analisa bivariat
data responden dengan status sosial
Tabel 6 Hubungan dukungan
ekonomi atas (Rp 2.500.000 – Rp.
keluarga dengan maternal self efficacy
3.500.000) adalah responden terbanyak
pada ibu primipara
yaitu 31 orang (62%).
Maternal Self P
Dukunga
Efficacy Total Valu
Tabel 4 distribusi frekuensi dukungan n
Tinggi Rendah e
Keluarga
N % N % N %
keluarga pada ibu primipara 1 60. 1 39. 2 10
Baik
7 7 1 3 8 0
5 22. 1 77. 2 10 0.016
Dukungan Frekuensi Persentase Kurang
7 7 3 2 0
keluarga 2 44. 2 56. 5 10
Jumlah
Baik 37 74.0 2 0 8 0 0 0
Berdasarkan Tabel 6 didapatkan hasil
Kurang 13 26.0
dukungan keluarga yang baik dengan
Total 50 100
maternal self efficacy yang tinggi pada
Dari tabel 4 diatas bisa kita lihat bahwa
ibu primipara yaitu 17 responden
dari 50 responden didapatkan hasil yaitu
(60.7%), dan dukungan keluarga yang
dukungan keluarga baik dengan
kurang dengan maternal self efficacy
frekuensi 37 orang, yang bisa kita
yang tinggi pada ibu primipara yaitu 5
simpulkan bahwa hampir seluruh
responden (22.7%). Sedangkan hasil
responden mendapat dukungan yang
keluarga yang kurang mendukung
baik dari keluarganya dengan persentasi
dengan maternal self efficacy yang
74%.
rendah pada ibu primipara yaitu 17
Tabel 5 distribusi frekuensi maternal resonden (77.3%) dan dukungan
self efficacy pada ibu primipara keluarga yang baik dengan maternal self
efficacy yang rendah pada ibu primipara
Maternal Self Frekuensi Persentase
Efficacy yaitu 11 responden (39.3%). Hasil uji
Rendah 23 46.0
analisis bivariat didapatkan hasil bahwa
Tinggi 27 54.0
p value lebih kecil dari nilai α (0,05)
Total 50 100
yaitu p value 0.016 < 0.05, berarti
Dari tabel 5 diatas bisa kita simpulkan hipotesa nol ditolak, kesimpulannya ada
bahwa setengah dari ibu primipara yaitu 27 hubungan bermakna antara dukungan
responden memiliki maternal self efficacy keluarga dengan maternal self efficacy
atau keyakinan dalam merawat bayinya yang pada ibu primipara.
tinggi dengan persentasi 54 %.
PEMBAHASAN besar, dan kelompok sosial, sedangkan
dukungan keluarga internal antara lain
1. Dukungan Keluarga Pada Ibu
dukungan dari suami atau istri, dari
Primipara
saudara kandung (Setiadi,2008).
Berdasarkan tabel 4.4 didapatkan
Dari data kuisioner didapatkan
gambaran dari 50 responden bahwa
hasil bahwa dukungan keluarga yang di
hampir seluruhnya responden yaitu 37
dapat oleh ibu primipara hampir
responden medapat dukungan yang baik
seluruhnya baik, yang dimana dukungan
dengan persentasi 74 % dan 13
keluarga adalah salah satu faktor yang
responden yang kurang mendapat
mendukung pencapaian ibu dalam
dukungan keluarga.
melakukan perannya. Yang dimana
Friedman(2010) mengungkapkan bahwa
semakin baik, dukungan keluarga,
dukungan keluarga adalah sikap,
semakin tinggi maternal self efficacy
tindakan penerimaan keluarga terhadap
pada ibu primipara.
anggota keluarganya, berupa dukungan
Hal ini didukung oleh peneltian
informasi, dukungan penilaian,
yang dilakukan oleh Yanita
dukungan instrument dan dukungan
Trisetyaningsih dengan judul “
emosional. Dukungan keluarga
Dukungan Keluarga berperan penting
merupakan bentuk hubungan
dalam pencapaian peran ibu primipara”
interpersonal yang melindungi seseorang
dengan hasil penelitian bahwa ada
dari efek stress yang buruk. Anggota
hubungan yang signifikan antara
keluarga memandang bahwa orang yang
dukungan keluarga dengan pencapaian
bersifat mendukung selalu siap
peran ibu primipara.
memberikan pertolongan pertama dan
2. Maternal Self Efficacy pada ibu
bantuan jika diperlukan. Apabila ada
primipara
dukungan, rasa percaya diri akan
Bedasarkan tabel 5 diatas
bertambah dan motivasi untuk
didapatkan hasil bahwa maternal self
menghadapi masalah yang terjadi akan
efficacy pada ibu primipara dari 50
meningkat (Kaplan dan Sadock,2002).
responden sebanyak 23 responden (46%)
Dukungan keluarga dapat bersifat
memiliki tingkat maternal self efficacy
ekternal dan internal. Dukungan
yang rendah dan sebanyak 27 responden
keluarga eksternal antara lain sahabat,
(54%) memiliki tingkat maternal self
pekerjaan, tetangga, sekolah, keluarga
efficacy yang tinggi. Yang dapat
disimpulkan bahwa hampir setengah dari orangtua serta dukungan untuk
50 responden memiliki tingkat maternal menjalankan peran sebagai orangtua
self efficacy yang rendah. (Schubert et al,2011). Beberapa faktor
Maternal self efficacy yang mempengaruhi maternal self
merupakan kepercayaan diri seorang ibu efficacy pada ibu remaja antara lain usia
dalam menjalankan perannya dalam ibu, pendapatan keluarga, pengetahuan
merawat bayi. Ibu primipara merupakan ibu, sikap ibu, dukungan keluarga dan
ibu yang baru pertama kali memiliki temperamen bayi (Ruswanti,2013).
pengalaman dalam menjalankan Penelitian lain yang dilakukan oleh
perannya sebagai ibu. Pada ibu primipara Azmoude, Jafarnejade & Mazlom (2015)
mengalami perubahan peran dari seorang menyebutkan faktor-faktor yang
istri menjadi seorang ibu. Proses transisi memengaruhi maternal self efficacy
tersebut dapat dipengaruhi oleh adalah status pendidikan ibu, riwayat
keyakinan ibu sendiri dalam depresi postpartum, temperamen bayi,
kemampuannya sebagai ibu baru, hal ini usia bayi, dukungan keluarga dan
dapat mempengaruuhi kesehatan mental pendapatan keluarga.
dan kesejahteraan ibu (Lemanska,2013). Pada penelitian ini dilihat dari
Kepercayaan diri seorang ibu faktor-faktor yang mempengaruhi yang
primipara masih rendah dikarenakan ibu tergambar di dalam karekteristik
primipara adalah seorang ibu yang baru responden yaitu usia responden, status
pertama kali menjalankan perannya pendidikan dan status ekonomi. Hasil
dalam merawat bayi. Karena ini adalah penelitian ini diapatkan usia responden
pengalaman pertamanya pasti akan sebagian besar adalah remaja akhir 33
mempengaruhi dalam kepercayaan responden (66%) yang dimana usia
dirinya dalam merawat bayinya yang tersebut masuk kedalam rentang 17
nanti akan mempengaruhi dari tingkat sampai 25 tahun. Yang mana jika kita
maternal self efficacy yang dimilikinya. lihat dari sebaran distribusi frekuensi
Maternal self efficacy adalalah bahwa sebagian besar responden yang
kemampuan, kepercayaan diri, memilki matenal self efficacy yang
keberhasilan, perasaan mampu merawat rendah terjadi pada ibu degan usia
bayi, persepsi terhadap peran ibu dan remaja.
harga diri (Saloen et al,2009) dan kunci Ibu dengan usia remaja
untuk meningkatkan fungsinya sebagai cenderung masih memiliki sifat egois
yang tinggi, yang dapat membuat mereka statistika pada penelitian ini didapatkan
sulit untuk memiliki empati terhadap hasil bahwa ada hubungan antara usia
bayinya (Stiles, 2010). Hal ini ibu dengan tingkat maternal self efficacy
mengakibatkan ibu dengan usia remaja pada ibu primipara (p value 0.010)
merasa kurang siap dalam pengambilan Faktor yang mempengaruhi
peran sebagai seorang ibu dan maternal self efficacy yaitu pendidikan
menghambat kemampuannya dalam pada penelitian didapatkan hasil yaitu
menjalankan peran sebagai seorang ibu pendidikan responden mayoritas
(Khan,2011). Usia ibu yang belum berpendidikan menengah (SMP-SMA)
dewasa menjadi salah satu faktor yang sebanyak 32 responden (64%) yang
dapat menyebabkan ibu kesulitan dalam terdiri dari 15 responden dengan tingkat
memahami bayinya. Usia merupakan maternal self efficacy yang rendah dan
pertimbangan yang berpengaruh 17 responden dengan tingkat maternal
terhadap kemampuan ibu untuk sukses self efficacy yang tinggi. Ibu dengan
mengorganisir dan menjalankan pendidikan menengah memiliki
rencananya sebagai orang tua. Usia ibu keterbatasan pengetahuan dalam
yang belum dewasa akan memengaruhi perawatan bayi. Pengetahuan remaja
pencapaian perannya (Bandura dalam mengenai tahap-tahap perkembangan
Bloomfield dan Kendall (2005). bayi masih sangat kurang
(Crugnola,2014) serta memiliki
Hal ini sejalan dengan penelitian keterbatasan pengetahuan dalam
yang dilakukan Mutmainah (2006) yang perawatan bayi (Brown,2011). Dari hasi
menunjukkan bahwa ibu primipara yang uji statistika pada penelitian ini
berusia lebih dewasa memilki lebih didapatkan hasil bahwa tidak ada
banyak pengalaman, lebih stabil dan hubungan antara pendidikan dengan
memilki kemampuan menyelesaikan maternal self efficacy pada ibu primipara
masalah secara lebih baik sehingga dapat (p value 0.244).
menyesuaikan post partum dan perilaku Faktor yang mempengaruhi
menjadi ibu. Hal ini juga sejalan dengan maternal self efficacy yaitu pendapatan
penelitian Eaton dan Salonen et.al (2009) keluarga yang pada penelitian ini
bahwa usia ibu adalah faktor yang didapatkan hasil hampir sebagian besar
potensial mempengaruhi self efficacy ibu responden yaitu 31 responden (62%)
dalam merawat bayinya. Dari hasil uji dengan penghasilan menengah keatas.
yang terdiri dari 20 responden dengan 3. Hubungan Dukungan Keluarga
tingkat maternal self efficacy yang tinggi dengan maternal self efficacy pada ibu
dan 11 responden dengan tingkat primipara
maternal self efficacy yang rendah. Dari
Pada penelitian ini didapatkan hasil
hasil uji statistik, didapakan hasil bahwa
sebagian besar tingkat maternal self efficacy
tidak hubungan antara faktor sosial
pada ibu primipara tinggi yaitu 27 responden
ekonomi dengan maternal self efficacy
(54%) yang terdiri dari 25 responden yang
pada ibu primipara (p value 0.141).
memiliki maternal self efficacy tinggi diikuti
Pendapatan keluarga adalah
dengan dukungan keluarga yang baik. Hasil
salah faktor yang mempengaruhi ibu penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan
dalam menjalankan perannya sebagai keluarga memengaruhi maternal self efficacy
ibu, yang dimana ketika pendapatan pada ibu primipara. Dengan adanya dukungan
keluarga tersebut tercukupi atau tinggi keluarga seorang ibu primipara dapat
maka ibu dapat terbantu dari segi meningkatkan kepercayaan dirinya dalam
keuangan dalam mempersiapkan menjalankan perannya sebagai ibu, yang
kebutuhan akan bayinya. Hal ini sejalan selayaknya pada ibu primipara ini adalah
dengan peneliian yang dilakukan oleh pengalaman pertamanya.
Kurniawati (2015) yang dimana dalam
Kemampuan ibu terhadap perubahan
penelitiannya dijelaskan bahwa ibu
peran barunya dipengaruhi oleh faktor
remaja dengan pendapatan keluarga
internal dan faktor eksternal antara llain
yang tinggi mempunyai kesempatan
dukungan keluarga (Irmawati,2008). Hal ini
memperoleh dukungan dalam
sejalan dengan penelitian Santi (2011),
mempersiapkan kebutuhan bayinya
Irmawati (2008), dan Eliot (2007), yang
sejak awal kehamilan yang akan
menunjukkan ada hubungan antara dukungan
meningkatkan hubungan emosi ibu serta
keluarga dengan pencapaian peran ibu dan
membantu ibu dalam melakukan peran
penelitian yang dilakukan oleh Ruswanti
pengasuhan dan berperan menjadi ibu,
(2013), Jehan(2016) , yang menunjukkan ada
serta meningkatkan kepercayaan diri
hubungan antara dukungan keluarga denga
dalam merawat bayi (Bryanton et al,
maternal self efficacy pada ibu primipara. Hal
2008)
ini sejalan dengan teori keperawatan yang
dikemukakan oleh Mercer (2006) dengan
judul Maternal Role Attainment- becoming a
mother , faktor keluarga merupakan faktor Dukungan keluarga memiliki
yang berkontribusi dalam pencapaian kontribusi terhadap kepercayaan diri ibu
identitas ibu. Faktor-faktor seperti dukungan remaja sebagai dorongan bagi mereka untuk
sosial yang didalamnya terdapat dukungan mencoba hal-hal baru sehingga meningkatkan
keluarga akan mempengaruhi kepercayaan harga diri dan keyakinan diri. Dukungan
diri ibu (Leahy-Warren & McCarthy, 2011). keluarga juga membantu ibu remaja
Pencapaian peran ibu berdasarkan teori mengembangkan kemampuannya dalam
Maternal Role Attainment menurut Mercer mengatasi stres sehingga tercapai
(2004) adalah suatu proses pengembangan kesejahteraan. Hal ini juga dapat menjadi
dan interaksional disaat ibu menyentuh sumber daya dalam mengatasi permasalahan
bayinya akan menciptakan kemampuan yang ditimbulkan dari peran remaja sebagai
mengasuh dan merawat serta membentuk ibu. Dukungan ini dapat dijadikan penyangga
peran dan menunjukkan kepuasan dan untuk mengurangi dampak psikologis
kesenangan menikmati perannya tersebut. maupun ekonomi yang akan dihadapi oleh ibu
remaja (Bowman, 2007).
Maternal self efficacy adalah
kemampuan, kepercayaan diri, keberhasilan, KESIMPULAN
perasaan mampu merawat bayi, persepsi
Hasil data tentang karakteristik dari 50
terhadap peran ibu dan harga diri (Salonen et responden yang terdiri dari : usia, Pendidikan
al, 2009) dan kunci untuk meningkatkan dan pendapatan keluaga didapatkan hasil
fungsinya sebagai orangtua serta dukungan yaitu usia responden yang terbanyak adalah
untuk menjalankan peran sebagai orangtua remaja akhir 33 (66%) responden, dilihat dari
(Schubert et al, 2011). Beberapa faktor dapat status Pendidikan yang terbanyak adalah
memengaruhi MSE pada ibu remaja antara Pendidikan menengah 32 (64%) responden ,
lain usia ibu, status sosial ekonomi, serta dari distribusi pendapatan keluarga
pengetahuan ibu, sikap ibu, dukungan didapatkan hasil bahwa status social ekonomi
keluarga dan temperamen bayi (Ruswanti, sebagian besar termasuk kategori atas dengan
2013). Penelitian lain yang dilakukan oleh jumlah 31 (62%) responden. Terdapat
Azmoude, Jafarnejade & Mazlom (2015) dukungan keluarga yang baik pada ibu
menyebutkan faktor-faktor yang primipara yaitu degan hasil 37 (74%)
memengaruhi maternal self efficacy adalah responden dang tingkat maternal self efficacy
status pendidikan ibu, riwayat depresi yang tinggi pada ibu primipara yaitu dengan
postpartum, temperamen bayi, usia bayi, hasil 27 (54%) responden. Anatara variabel
dukungan keluarga dan pendapatan keluarga. dependen (dukungan keluarga) dan variabel
independent (maternal self efficacy) terdapat Mother, Health Visitor and Family
Support Center Workers on The
hubungan yang signifikan denga p= 0,003.
Chalanges and Difficulties of Parenting”
Health and Social Care in The
SARAN
Community, Vol. 13 No. 1, 46 – 56.
4. Brown, L. E. (2011). A comparison of
Bagi ibu primipara hasil penelitian ini adolescent mothers and adult mothers
diharapkan menjadi bahan pertimbangan bagi with low levels of education. Diunduh
pada 20 September 2018
para ibu primipara untuk dapat
http://lib.dr.iastate.edu/cgi/viewconte
memaksimalkan pencapaian peran ibu nt.cgi?article=3176&context=etd
sehingga keterkaitan ibu dan bayi dapat 5. Bryanton, J., Gagnon, A. J., Hatem,
M., Johnston, C. (2008). Predictors of
terjalin dengan baik dan keluarga mampu early parenting self-efficacy: results of
memberikan dukunganya kepada ibu a prospective cohort study. Nursing
research. 2008;57(4):252-9.
khususnya ibu primipara agar dapat 6. Crugnola, C. R., Lerardi, E., Gazzotti,
meningkatkan maternal self efficacy. Bagi S., Albizzati, A. (2014). Motherhood
in adolescent mothers: maternal
institusi kesehaatan diharapkan mampu attachment, mother-infant styles of
menjadikan dukungan keluarga sebagai bahan interaction and emotion regulation at
three months. Infant Behaviour and
pembelajaran baru dalam pemberian asuhan Development Journal 37 (2014) 44-
keperawatan khususnya keperawatan 56.
7. Eaton, M. M. (2007). Self efficacy in
maternitas pada ibu primipara. Peneliti first time mothers: a comparison of
selanjutnya dapat mengembangkaan younger and older mothers
(Dissertation). Departement of
penelitian dengan cara memberikan intervensi Familiy Studies and Human Services
untuk meningkatkan atau mempertahankan College of Human Ecology Kansas
University
maternal self efficacy pada ibu primipara.
8. Friedman, M. M., Bowden, V. R.,
Jones, E. G. (2010). Keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
keluarga teori dan praktek. Edisi 5.
EGC: Penerbit Buku Kedokteran
1. Azmoude, E., Jafarnejade, F., 9. Karta panca, S. (2006). BAB II
Mazlom, S. R. (2015). The predictors
for maternal self-efficacy in early URAIAN TEORITIS 2.1. Pengertian.
parenthood. Journal of Midwifery and Bagyono, 5–17.
Reproductive Health. 2015; 3(2):368-
376. https://doi.org/10.1016/j.jse.2012.03.
2. Bandura, A.(2005).Theories Of 012
Personality, six edition. Sociaal 10. Khan, S. A. (2011). Baby steps: A
Cognitive Theory. The Mc Graw-Hill bonding program for adolescent
mothers and
companies. Hlm.470. their infants. UMI Number: 3539917.
3. Bloomfield. (2005). “A qualitative Study 11. Kurniawati, D. (2015). Hubungan
Exploring The Experiences and Views of antara kondisi psikososial ibu pada
masa postpartum dan kepuasan ibu CPDL terhadap kemampuan ibu
terhadap pelayanan persalinan
primipara merawat bayi di Provinsi
dengan ikatan antara ibu dan bayi
(Tesis). Fakultas Ilmu Keperawatan Jambi 2006 (Tesis). Fakultas Ilmu
Universitas Indonesia, Jakarta. Tidak Keperawatan Universitas Indonesia,
dipublikasikan.
12. Leahy-Warren, P., McCarthy, G. Jakarta. Tidak dipublikasikan.
(2011). Maternal parental self- 16. Puspasari, J. (2016). Hubungan
efficacy in the postpartum period. Antara Dukungan Keluarga Dan
Midwifery J. 2011; 27(6):802-810 Temperamen Bayi Dengan Maternal
13. Lemanska, M. (2013). The Self Efficacy Pada Ibu Remaja.
relationship between infant
temperament and maternal self (Tesis). Fakultas Ilmu Keperawatan
efficacy, perceived stress level and Universitas Indonesia. Tidak untuk
general well-being. Diunduh pada 13 Dipublikasikan
Januari 2019
http://esource.dbs.ie/bitstream/handle 17. Salonen, A. H., Kaunonen, M., Astedt-
/10788/1642/hdip_lemanska_m_201 Kurki, P., Järvenpää, A.-L., Isoaho, H.,
3.pdf?sequence=1. & Tarkka, M.-T. (2009). Parenting self-
14. Mercer, T.R. and Walker, L.O. 2006. efficacy after childbirth. Journal of
A review of nursing intervention to advanced nursing, 65(11), 2324–36.
foster becoming a mother. doi:10.1111/j.1365-2648.2009.05113.x
AWHONN. JOGNN. 35(5. 18. Stiles, A. C. (2010). Case study of an
15. Mutthmainnah, M. (2006). Efektifitas intervention to enhance maternal
sensitivity in adolescent mothers.
pendidikan kesehatan pada periode JOGNN, 39, 723-733; 2010. DOI:
awal postpartum dengan metode 10.1111/j.1552-6909.2010.01183.x

Anda mungkin juga menyukai