Anda di halaman 1dari 2

Field Trip Kelas X SMAS Cendana Mandau TP 2017/2018

By: MOHAMMED EL-MAGHRIBY


X MIPA1
(Artikel Dewan Redaksi Cendana Edisi Laporan Kegiatan Wajib Kelas X,
Cendana Goes on Field Trip)
Halo warga cendana! Tanggal 15–17 September lalu, angkatan C’20 telah melaksanakan
kegiatan tahunan sekolah, yaitu Field Trip. Tahun ini pihak sekolah memilih Provinsi Jambi
sebagai travel destination.
Perjalanan dari Duri menuju Jambi membutuhkan waktu sekitar 15 jam. Angkatan C’20
berangkat pukul 10.00 WIB dari Duri dan sampai di Jambi pukul 5.30 WIB keesokan harinya.
Sesampainya di Jambi, siswa-siswi melaksanakan ibadah sholat shubuh dan berganti pakaian
berwarna merah. Ya, berbeda dengan tahun sebelumnya, angkatan C’19 kompak memakai baju
berwarna putih, sedangkan tahun ini memakai baju berwarna merah dan guru-guru memakai baju
berwarna merah muda.
Tempat pertama yang menjadi tujuan field trip kali ini adalah Candi Muara Jambi. Di
kawasan candi tersebut, pengunjung dapat menyewa sepeda seharga Rp. 10.000,- persepeda atau
menyewa ojek becak seharga Rp. 50.000, karena jarak antara candi pertama dengan candi kedua
lumayan jauh, sehingga akan menguras tenaga jika berjalan kaki. Di candi tersebut, pengunjung
akan mendapatkan penjelasan tentang sejarah penemuan Candi Muara Jambi oleh pemandu
wisata. Setelah candi, pemandu wisata akan memandu pengunjung ke museum candi yang
terletak tidak jauh dari kawasan candi tersebut. Banyak pelajaran dan sejarah yang didapat
setelah mengunjungi Candi Muara Jambi.
“Saya menjadi lebih paham dengan struktur candi dan tahu sejarah pembugaran Candi
Muara Jambi.” – Shahnaz Namira, perwakilan siswi.
Setelah selesai mengunjungi Candi Muara Jambi, tujuan selanjutnya adalah Kota Jambi,
tepatnya Museum Siginjai. Di museum ini terdapat banyak barang bersejarah dan beberapa
pajangan adat jambi seperti baju adat, tempat pelaminan, dan rumah adat Provinsi Jambi. Telah
setengah hari angkatan C’20 melakukan Field Trip yang jauh dari orang tua, tetapi semangat
untuk melanjutkan field trip tidak redup di angkatan C’20.
“Walaupun kangen dengan orang tua, ini adalah proses tumbuh dan berkembang, kita
butuh field trip ini untuk mengembangkan kemandirian kita dan kita tidak perlu khawatir karena
ada guru-guru yang senantiasa menemani.” – Khalid Rizki, perwakilan siswa.
Setelah puas melihat-lihat barang bersejarah, tujuan selanjutnya adalah Taman Anggrek.
Di taman ini pengunjung dapat melihat berbagai jenis-jenis bungan anggrek, baik dari jenis biasa
maupun hasil kawin silang. Tidak hanya anggrek, tetapi banyak tanaman lain yang
ditumbuhkembangkan, seperti jambu Kristal, manggis, sawo duren, mangga kasturi, dan lainnya.
Setelah flora, tujuan field trip selanjutnya adalah tentang fauna, yaitu Taman Rimbo
Jambi. Disini pengunjung akan terkesan melihat banyaknya fauna-fauna yang dipelihara, dari
hewan kecil hingga hewan buas terdapat di taman ini. Setelah memasuki gerbang, pengunjung
dihadapkan dengan sangkar raksasa yang isinya adalah berbagai macam burung dan mamalia
kecil. Baik elang, kura-kura, maupun kangguru ada di dalam sangkar atau kandang raksasa ini.
Tidak hanya hewan herbivora seperti gajah, kera, ungko, kancil, tetapi hewan karnivora seperti
singa dan harimau ada di dalam taman ini.
Pukul 5, peserta field trip sampai di hotel untuk beristirahat karena sudah seharian
mengunjungi berbagai macam tempat wisata di Provinsi Jambi. Malamnya, siswa diberi waktu
bebas untuk istirahat atau berjalan-jalan di Mall WTC Jambi, namun pada pukul 10 malam siswa
diwajibkan kembali ke hotel untuk beristirahat.
Matahari telah terbit, menandakan hari telah berganti. Hari Minggu tanggal 17 September
2017, peserta field trip bersiap-siap untuk kembali ke Duri dengan rasa senang bercampur sedih.
Pukul 3.30 pagi rombongan field trip sampai di Duri dan langsung pulang bersama orang tuanya
masing-masing yang telah merindukan anaknya 3 hari ini.
Angkatan C’20 sangat senang kembali ke Duri dengan selamat dan membawa ilmu
pengetahuan yang didapat selama berada di Jambi.
“ Semoga apa yang diamati dan diteliti bisa menjadi ilmu yang bermanfaat agar kita lebih
mencintai Indonesia.” – Ibu Wiselmi, Kepala Sekolah.
“ Kalau bisa field trip ini diadakan setiap tahun dan kalau bisa dalam field trip ini ada
penambahan harinya yang biasanya tiga hari menjadi empat hari, supaya siswa dan siswi akan
lebih maksimal dalam mengikuti field trip.” – Bapak Agrisman, Ketua Pelaksana.

Anda mungkin juga menyukai