Anda di halaman 1dari 9

1

Nama : Reza Faisal Abdillah

Npm : 17020072

PENINGKATKAN EKSPOR BARANG TEKSTIL INDONESIA

Abstrak

Pada makalah ini adalah mengenai tentang perkembangan ekspor tekstil ke luar
negri. Dari mulai perkembangan tekstil di indonesia yang perkembang, serta
kendala ekspor, dan memperkembang ekspor bidang tekstil. Perusahaan tekstil
yang ada di indonesia sangat banyak, mulai dari pengrajin tenun, batik , dan
pengrajin khusus. Namun kebanyakan di bidang tekstil tersebut adalah pembuatan
baju. Namun bidang tekstil tersebut salah satu komoditi yang paling unggul
ekspor ke luar negri dibandingkan komoditi lain. Hal itu lah yang memperbaiki
perekenomian di ndonesia

BAB I

PENDAHULUAN

Pada perkembangan ekonomi dalam suatu negara sangat mempengaruhi kemajuan


dan perkembangan negara khususnya dalam bidang perekonomian yang saling
bersaing dengan negara lain. Sebagai contohnya adalah dalam perkembangan
industri tekstil di setiap negara nya,disinilah berperan aktif untuk bersaing dengan
negara lain untuk memasarkan produk tekstil tersebut.

Di Indonesia memiliki nilai ekonomis tekstil yang relatif tinggi disebabkan biaya
kebutuhan ekonomi di Indonesia masih tinggi dan tergantung terhadap perubahan
kurs mata uang yang ada didunia. Serta biaya untuk ekspor ke luar negri masih
tinggi di banding dengan negara lain seperti China dan Vietnam.

Kualitas tekstil di Indonesia masih kurang terhadap daya saing ekspor terhadap
antar negara karena disebabkan di Indonesia tidak melakukan suatu event untuk
memasarkan dan menarik suatu pelanggan dari luar negara,serta Indonesia tidak
melakukan suatu terobosan untuk membuat suatu produk supaya bisa diminati
suatu negara.

Para pengusaha tekstil yang di Indonesia baru sedikit menembus pasar ekspor dan
pengusaha tekstil di Indonesia kebanyakan dari kecil ke menengah hal itu
disebabkan karena belum berani dan kurang pengetahuan hal-hal apa saja yang
bisa nembus pasar ekspor

1
2

Di Indonesia banyak pabrik-pabrik tekstil dalam negri yang sukses dalam


menghasilkan produk tekstil yang bagus dalam fesyen dan bisa memperluas
produksi untuk ditingkatkan. Namun Indonesia masih kalah dengan negara lain
dikarenakan adanya menggunakan produk luar negri seperti nike,adidas,puma.

Disebabkan adanya daya saing barang tekstil terhadap luar negri dikarenakan
banyak munculnya suatu produk yang beragam, model bisnis yang berubah, dan
teknologi tekstil yang canggih.

Barang tekstil yang memiliki nilai ekspor tinggi disebabkan karena adanya suatu
permintaan meningkat terhadap produk, mengeluarkan biaya terhadap pembuatan
barang tekstil dan adanya peningkatkan kurs mata uang.

Cara meningkatkan nilai mutu terhadap barang tekstil yaitu dengan cara membuat
suatu produk dalam segi kenyamanan dan fashion untuk memikat minat terhadap
suatu masyarakat yang di Indonesia dan suatu negara.

Dalam suatu perusahaan dalam bidang apapun termasuk bidang tekstil memiliki
suatu target untuk meningkatkan barang ekspor supaya mengalahkan negara lain
dan meningkatkan suatu perekonomian yang ada di Indonesia.

Namun yang harus dilakukan untuk meningkatkan ekspor barang tekstil di


Indonesia tersebut harus mengetahui apa yang diminati atau dibutuhkan oleh
negara lain.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang akan dibahas meliputi :

1. Mengapa Indonesia paling unggul ekspor bidang tekstil dibanding ekspor di


bidang lain ?. 2.Bagaimana cara meningkatkan barang ekspor Indonesia ? .
3.Bagaimana cara mengatasi masalah dalam ekspor ? . 4.Mengapa Vietnam bisa
mengalahi Indonesia dalam ekspor tekstil ?. 5.Bagaimana keadaan industri tekstil
di Indonesia ?

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk : 1.Menjelaskan cara
mengekspor barang tekstil. 2.Menjelaskan cara meningkatkan barang ekspor
tekstil. 3.Menjelakan cara bersaing dengan negara lain. 4.Menjelaskan cara
mengembangkan usaha dalam bidang tekstil. 5.Mendeskripsikan kualitas barang
tekstil di indonesia dengan negara lain. Sedangkan manfaat Dalam pembahasan
ini bagi penulis dan pembaca mengenai pembahasan ini berharap mendapatkan
wawasan untuk mengenai mengenal barang – barang tekstil yang ada di
Indonesia, serta mengetahui peningkatkan produksi tekstil di Indonesia dan
3

perkembangan ekspor di bidang tekstil bagi Indonesia, Jika dalam industri tekstil
pemilik atau pegawai industri mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan
jika ada kendala dalam ekspor

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Ekspor dan komoditi ekspor

Ekspor adalah kegiatan mengirim barang atau komoditas ke luar negeri untuk
mencukupi kebutuhan suatu barang yang tidak tersedia di negara lain. Dengan
kegiatan ekspor ini maka kebutuhan yang tidak tersedia di negara lain dapat
terpenuhi. Proses ekspor saat ini sudah dilakukan oleh banyak perusahaan
dengan skala bisnis kecil hingga skala bisnis menengah. Berikut 5 Komoditi
ekspor utama Indonesia, yaitu:

2.1.1Tekstil dan produk tekstil : Industri tekstil dan produk tekstil ini menjadi
produk andalah ekspor Indonesia. Negara tujuan ekspor produk tekstil ini lebih
sering ke Amerika Serikat, Jepang, dan China.

2.1.2 ElektronikProduk elektronik : ini menjadi penyumbang ekspor terbesar


setelah tekstil. Dalam rentang waktu Januari – Agustus 2015 tercatat bahwa
perdagangan produk elektronik telah menghasilkan sebanyak USD
500.704.809. Negara tujuan utama ekspor barang elektronik ini antara lain
negara Singapura, Amerika Serikat, Jepang, Jerman, dan Hongkong.

2.1.3 Karet dan produk karet : Karet menjadi bahan baku penting dalam
peradaban modern. Belum ada produk buatan yang dapat menyaingi karet alam.
Pemasok karet alam dunia sebagian besar dari negara-negara Asia Tenggara
seperti Thailand, Indonesia, Malaysia, dan Vietnam. Jika kalian memiliki usaha
karet alami tujuan ekspornya adalah Amerika Serikat, Jepang, China, dan Korea
Selatan.

2.1.4 Sawit dan produk sawit : Kelapa sawit produksi Indonesia kebanyakan di
dalam negeri dijadikan sebagai bahan mentah dalam pembuatan minyak goreng,
sabun, margarin, dan oleochemical. Dan sebagian besar diekspor dalam bentuk
4

minyak sawit dan minyak inti sawit. Tujuan utama ekpor produk sawit yaitu
negara India, China, dan Pakistan.

2.1.5 Produk hasil hutan : Indonesia merupakan eksportir kayu tropis terbesar di
dunia. Industri kayu telah berkembang dengan pesat dari tahun ke tahun. Pada
tahun 2010, Indonesia berhasil mencapai angka 9,71 miliar USD dari produksi
hasil hutan. Negara tujuan utama ekspor produk hasil hutan adalah China,
Jepang, Amerika Serikat, dan Korea Selatan (beyond indonesia, 2017)

2.2 Kebijakan Ekspor : Adapun untuk meningkatkan ekspor suatu benda


apapun termasuk barang tekstil. Indonesia mempunyai salah satu kebijakan
untuk meningkatkan ekspor. Yaitu :

2.2.1 Menambah Keragaman Barang Ekspor : penganekaragaman barang


ekspor dengan memperbanyak macam dan jenis barang yang diekspor.
Misalnya Indonesia awalnya hanya mengekspor tektil dan karet, kemudian
menambah komoditas ekspor seperti kayu lapis, gas LNG, rumput laut dan
sebagainya. Diversifikasi ekspor dengan menambah macam barang yang
diekspor ini dinamakan diversifikasi horizontal.
2.2.2 Subsidi Ekspor : Subsidi ekspor diberikan dengan cara memberikan
subsidi/bantuan kepada eksportir dalam bentuk keringanan pajak, tarif angkutan
yang murah, kemudahan dalam mengurus ekspor, dan kemudahan dalam
memperoleh kredit dengan bunga yang rendah.
2.2.3 Premi Ekspor : Untuk lebih menggiatkan dan mendorong para produsen
dan eksportir, pemerintah dapat memberikan premi atau insentif, misalnya
penghargaan atas kualitas barang yang diekspor. Pemberian bantuan keuangan
dari pemerintah kepada pengusaha kecil dan menengah yang orientasi usahanya
ekspor.
2.2.4 Devaluasi : merupakan kebijakan pemerintah untuk menurunkan nilai
mata uang dalam negeri (rupiah) terhadap mata uang asing. Dengan kebijakan
devaluasi akan mengakibatkan harga barang ekspor di luar negeri lebih murah
bila diukur dengan mata uang asing (dollar), sehingga dapat meningkatkan
ekspor dan bisa bersaing di pasar internasional.
2.2.5 Meningkatkan Promosi Dagang ke Luar Negeri : Pemasaran suatu produk
dapat ditingkatkan dengan mempromosikan produk yang akan dijual. Untuk
meningkatkan ekposr ke luar negeri maka pemerintah dapat berusaha dengan
melakukan promosi dagang ke luar negeri, misalnya dengan dengan
mengadakan pameran dagang di luar negeri agar produk dalam negeri lebih
dapat dikenal.
2.2.6 Menjaga Kestabilan Nilai Kurs Rupiah terhadap Mata Uang Asing :
Kestabilan nilai kurs rupiah terhadap mata uang asing sangat dibutuhkan oleh
5

para importir dan pengusaha yang menggunakan peroduk luar negeri untuk
kelangsungan usaha dan kepastian usahanya. Bila nilai kurs mata uang asing
terlalu tinggi membuat para pengusaha yang bahan baku produksinya dari luar
negeri akan mengalami kesulitan karena harus menyediakan dana yang lebih
besar untuk membiayai pembelian barang dari luar negeri. Akibatnya harga
barang yang diproduksi oleh pengusaha tersebut menjadi mahal. Hal ini dapat
menurunkan omzet penjualan dan menurunkan laba usaha, yang akhirnya akan
mengganggu kelangsungan hidup usahanya.
2.2.7 Mengadakan Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Internasional : Melakukan
perjanjian kerja sama ekonomi baik bilateral, regional maupun multilateral akan
dapat membuka dan memperluas pasar bagi produk dalam negeri di luar negeri.
serta dapat menghasilkan kontrak pembelian produk dalam negeri oleh negara
lain. Misalnya perjanjian kontrak pembelin LNG (Liquid Natural Gas)
Indonesia yang dilakukan oleh Jepang dan Korea Selatan (Danang, 2014)
2.3 Perkembangan Tekstil di Indonesia

Di Indonesia sangat banyak sekali perusahaan dan pabrik yang berdiri. Dan
tentunya perusahaan dan parbik yang berdiri sangat beragam sekali jenis
usahanya. Namun yang paling menjadi sorotan yaitu pabrik dan perusahaan yang
bergerak di bidang industri tekstil. Tentu tanpa pabrik industri tekstil kita tidak
akan bisa menikmati pakaian yang kita pakai sekarang. Mungkin bagi anda yang
belum tahu bahwa industri tekstil yaitu industri yang bergerak dibidang sandang
yang pastinya tujuan utama dari pabrik ini yaitu membuat pakaian untuk
kebutuhan masyarakatnya. Bayangkan jika suatu negara tanpa ada pabrik industri
tekstil tentu semua warga negara nya akan tanpa busana. Maka dari itu pabrik
industri tekstil sangat perlu sekali dalam suatu negara. Di Indonesia sendiri pabrik
yang bergerak di industri tekstil sudah banyak sekali. Seperti Polychem Indonesia
Tbk, Centex Tbk, Eratex Djaja Tbk dan masih banyak pabrik industri tekstil
lainnya. Tentu indonesia akan aman sandangnya. Karena memang tidak akan
mungkin suatu negara pabrik industri tekstilnya hanya satu atau dua. Tentu
banyak masyarakat yang akan sulit nantinya untuk mendapatkan pakaian.
Semakin berkembangnya jaman. Perkembangan industri tekstil pun semakin maju
dan semakin luas usahanya. Tentu ini tidak lepas dari peran pemerintah yang
memberikan izin kepada para usahawan yang membangun pabrik industri tekstil.
Namun jika terlalu banyak pabrik yang bergerak dibidang industri tekstil disuatu
negara tentu tidak baik. Maka dari itu banyaknya industri tekstil harus bisa
sebanding dengan jumlah penduduk dan juga permintaan sandang dari
masyarakatnya. (desa ciburial, 2016)

2.4 Kendala Ekspor


6

Dalam dunia bisnis pasti mempunyai kendala untuk mengekspornya. Disini ada 2
sektor dalam ekspor yaitu masalah internal dan eksternal.

2.4.1 Masalah Internal : Masalah internal adalah masalah yang datang dari
pelaku usaha sendiri.

2.4.2 Masalah Eksternal : selain masalah internal, pengekspor asal Indonesia


juga harus siap menghadapi masalah lain yang berhubungan dengan kondisi-
kondisi eksternal. Terkait dengan hal ini, penyelesaiannya tidak bisa dilakukan
oleh pelaku usaha sendiri saja, tetapi juga kerja sama dengan pihak-pihak yang
saling terkait. (editor blog, 2017)

2.5. Perkembangan Tekstil di Vietnam

Tekstil dan garmen merupakan salah satu sektor ekspor paling penting
Vietnam. Dengan 2 juta pekerja, seperempat dari seluruh lapangan kerja
industri dan 2.500 perusahaan, industri tekstil dan pakaian menjadi sumber
utama lapangan kerja industri, terutama untuk kaum perempuan, dan
merupakan industri terkemuka untuk industrialisasi dan pertumbuhan
keseluruhan.

Sejak masuknya Vietnam ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) pada bulan


Januari 2007 dan ekspor yang meningkat dengan pesat sebagai hasilnya, industri
tekstil dan garmen Vietnam, peraih devisa terbesar negara, mengalami penurunan
pada tahun 2009. Vietnam – dengan nilai ekspor US$ 7,8 miliar pada tahun 2007
(naik dua kali lipat dari tahun 2004) – menempati posisi ke-9 di antara para
eksportir tekstil dan garmen terbesar dunia.
Meskipun awal tahun 2009 berjalan relatif lamban bagi eksportir garmen dan
tekstil Vietnam, kinerja paruh keduanya membaik sehingga ekspor tahun 2009
secara keseluruhan sama dengan tahun 2008 tercatat US$ 9 miliar. Banyak
eksportir tekstil dan garmen yang berusaha meluaskan pasar ekspornya ke Timur
Tengah, Eropa Timur, Amerika Selatan dan Taiwan. Pertumbuhannya sangat luar
biasa selama 10 tahun terakhir, rata-rata 20% per tahun dalam pengertian nilai.

Ekspor tekstil dan garmen Vietnam mencapai US$ 11,2 miliar pada tahun 2010,
naik 18% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2009 dan mencapai US$
14 miliar untuk tahun 2011 dan diperkirakan mencapai US$ 25 miliar pada
tahun 2020. Importir utama tekstil dan garmen Vietnam adalah AS, Jepang dan
Jerman. (Vietnam, 2012)

2.6 Pembahasan
7

Indonesia sangat banyak kekayaan alam yang melimpah dan perekonomiannya sangat
baik dengan mengelola itu sendiri. Indonesia sangat baik dalam ekspor hasil yang mereka
produksi sendiri . indonesia memiliki sejumlah komoditi ekspor paling baik dari bidang
apapun. Sebagai contohnya yang paling unggul nya adalah tekstil dan produk
tekstil,selanjutnya elektronik, karet dan produk karet, sawit dan produk sawit, produk
hasil hutan

Yang akan di bahas yaitu di bidang tekstil. Komoditi yang paling unggul untuk
menghasilkan nilai ekspor bagi indonesia di sektor perekonomian. industri tekstil ini
dibagi menjadi 3 teknis yaitu: sektor hulu (upstream), sektor menengah (midstream) dan
sektor hilir (downstream). Pembuatan serat (fiber) dan pemintal (spinning) terdapat di
sektor hulu. Kemudian sektor menengah meliputi bidang pemintalan (spinning),
pertenunan (weaving) dan pencelupan/penyempurnaan (dyeing/finishing).

Yang memiliki pasar industri tekstil ini adalah Amerika Serikat yang mengalami
penurunan nilai ekspor sebanyak 5,22% dibandingkan periode yang sama pada tahun
sebelumnya. Hal ini diakibatkan karena produk Indonesia dianggap kurang kompetitif
serta tidak memuaskan bagi konsumen , terutama di pasar AS dan Eropa karena belum
adanya free trade agreement. Namun pada tahun 2013 Indonesia memiliki kabar yang
bagus dalam ekspor bidang tekstil karena dapat menyumbangkan ekspor di bidang tpt
pakaian mencapai 60,86%, diikuti oleh ekspor serat dan benang sebesar 36,03% dan
ekspor kain sebesar 3,10% dengan Amerika Serikat sebagai negera tujuan ekspor TPT
terbesar mencapai 32,29% dari total ekspor TPT Indonesia ke dunia Negara Tujuan Expor
: Amerika Serikat, Jepang, Turki, Korea Selatan, Inggris, Uni Emirat Arab, RRT,
Brasilia, Malaysia, Belgia, Italia, Belanda, Spanyol, Kanada, Saudi Arabia, Thailand,
Prancis, Vietnam, Taiwan.

Tentu tanpa pabrik industri tekstil kita tidak akan bisa menikmati pakaian yang kita pakai
sekarang. Namun industri tekstil sangat berkembang di jaman modern ini dengan
perubahan stylish nya tersebut. Dan disitulah industri tekstil di indonesia berkembang
signifikat dari hasil yang diperolehnya

untuk meningkatkan barang ekspor tekstil tersebut dengan cara menambahkan


beragam barang ekspornya/membuat produk baru untuk di ekspor sesuai peminat
yang diminta oleh negara terentu, selanjutnya dibantu oleh pemerintah untuk
membantu keringan pajak ekspor atau biaya pengiriman barang ekspor tersebut
karena untuk barang tersebut menjadi mahal, mempunyai kemudahan dalam
ekspor, dan memiliki kredit bunga setiap barangnya sangat rendah.

Selanjutnya mempromosikan setiap barang yang akan diekspor ke luar negri


dengan cara menawarkan atau memposting di media online, atau bekerja sama
dengan negara lain dalam bidang perekonomian. Selanjutnya menjaga kestabilan
kurs mata uang rupiah. Hal ini berdampak dalam biaya proses pengiriman ekspor,
dan kredit bunga setiap barang akan sangat mahal. Namun setiap ada proses
8

ekspor pasti mempunyai kendala/masalah yang diperoleh. Kendalanya yaitu


dalam usaha bisnis tekstil mengenah. Dalam kegiatan ekspor haruslah mempunyai
modal yang banyak, dan selanjutnya tidak paham atau pengetahuan dalam
transaksi perdangangan internasional. Dan yang paling utama dari semua usaha
bisnis mengenah ke atas adalah dalam promosi , promosi bagian penting dalam
ekspor tersebut, dengan cara mempromosikan lewat internet disitulah para
konsumen yang ada di luar negri tersebut mengetahui barang apa saja yang akan
di ekspor

Di Vietnam banyak sekali perusahaan di bidang tekstil hampir seperempat


lapangan kerja perusahaan di vietnam adalah bidang tekstil dalam masalah
pembiayaan di vietnam jauh lebih murah dibanding di indonesia. Namun di
indonesia masih sedikit dan pembiayaannya mahal daripada vietnam. Dan dilihat
dari segi pembiayaan dalam tenaga kerja kedua negara tersebut.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jadi kesimpulannya adalah dalam dunia modern ini hal yang dibutuhkan adalah
bahan sandang atau produk tekstil yang diproses menjadi baju. Namun
pemerintahan indonesia harus memiliki target untuk memajukan perekonomian
negri ini termasuk bidang tekstil dan komoditi lainnya. Untuk menghadapi zaman
perdangangan internasional/MEA. Sehingga bisa menjual produk yang ada di
indonesia, bukan negara lain yang menguasai perdangan di indonesia.

3.2 Saran

Sarannya adalah untuk masyarakat sebagai pengetahuan tentang pertumbuhan


ekonomi, dan perkembangan tekstil indonesia, mengetahui kebijakan ekspor jika
mempunyai usaha dalam bidang tekstil dan bidang lainnya
9

Anda mungkin juga menyukai