Tripel E : engineering (teknik) : tindakan pertama adalah melengkapi
semua perkakas dan mesin dng alat pencegah kecelakaan (safety guards) misalnya tombol untuk menghentikan bekerjanya alat/mesin serta alat lain, agar mereka secara teknis dapat terlindungi. Education (pendidikan) : perlu memberikan pendidikan dan latihan kepada para pegawai untuk menanamkan kebiasaan bekerja dan cara kerja yang tepat dalam rangka mencapai keadaan yg aman (safety) semaksimal mungkin. Enforcement(pelaksanaan) : tindakan pelaksanaan yg memberi jaminan bahwa peraturan pengendalian kecelakaan dilaksanakan. 2. Factor kecelakaan kerja : factor fisik : yang meliputi penerangan, suhu udara, kelembaban, cepat rambat udara, suara, vibrasi mekanis, radiasi, tekanan udara dll. Factor kimia: berupa gas, uap,debu, kabut, awan, cairan dan benda-benda padat. Factor biologi : baik dari golongan hewan maupun dari tumbuh-tumbuhan. Factor fisiologis: seperti kontruksi mesin, sikap dan cara kerja. Factor mental – psikologis : yaitu suasana kerja, hubungan di antara pekerja atau dengan pengusaha, pemeliharaan kerja dan sebagainya. 3. Pencegahan kecelakaan kerja : factor lingkungan : Memenuhi syarat aman, meliputi higiene umum, sanitasi, ventilasi udara, pencahayaan dan penerangan di tempat kerja dan pengaturan suhu udara ruang kerja. 2. Memenuhi syarat keselamatan, meliputi kondisi gedung dan tempat kerja yang dapat menjamin keselamatan.Memenuhi penyelenggaraan ke tata rumah tanggaan, meliputi pengaturan penyimpanan barang, penempatan dan pemasangan mesin, penggunaan tempat dan ruangan. Faktor mesin dan peralatan kerja Mesin dan peralatan kerja harus didasarkan pada perencanaan yang baik dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku. Perencanaan yang baik terlihat dari baiknya pagar atau tutup pengaman pada bagian-bagian mesin atau perkakas yang bergerak, antara lain bagian yang berputar. Faktor Perlengkapan kerja Alat pelindung diri merupakan perlengkapan kerja yang harus terpenuhi bagi pekerja. Alat pelindung diri berupa pakaian kerja, kacamata, sarung tangan, yang kesemuanya harus cocok ukurannya sehingga menimbulkan kenyamanan dalam penggunaannya. Faktor manusia Pencegahan kecelakaan terhadap faktor manusia meliputi peraturan kerja, mempertimbangkan batas kemampuan dan keterampilan pekerja, meniadakan hal-hal yang mengurangi konsentrasi kerja, menegakkan disiplin kerja, menghindari perbuatan yang mendatangkan kecelakaan serta menghilangkan adanya ketidakcocokan fisik dan mental 4. Alat Pelindung Diri (APD) adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya/kecelakaan kerja di tempat kerja. Syarat-syarat APD : enak dipakai, tidak mengganggu kerja, memberikan perlindungan efektif sesuai dengan jenis bahaya di tempat kerja. Apd secara umum : Helm keselamatan atau safety helmet ini berfungsi untuk melindungi kepala dari benturan, pukulan, atau kejatuhan benda tajam dan berat yang melayang atau meluncur di udara. Sabuk dan tali keselamatan Sabuk keselamatan atau safety belt ini berfungsi untuk membatasi gerak pekerja agar tidak terjatuh atau terlepas dari posisi yang diinginkan. Sepatu boot ini berfungsi untuk melindungi kaki dari benturan atau tertimpa benda berat, tertusuk benda tajam, terkena cairan panas atau dingin, uap panas, bahan kimia berbahaya ataupun permukaan licin. Sarung Tangan Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Masker (Respirator) Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan kualitas udara buruk (misal: berdebu, beracun, dsb). Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses) Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas). Penutup Telinga (Ear Plug) Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising. Pelindung Wajah (Face Shield) Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja (misal: pekerjaan menggerinda). 5. Antropometri (ukuran tubuh manusia) di laboratorium perlu memperhatikan : Desain Ketinggian Area Kerja Layout Stasiun Kerja Desain untuk sikap kerja duduk Desain untuk sikap kerja berdiri Desain untuk sikap kerja duduk dan berdiri bergantian/dinamis. Untuk mencapai kenyaman kerja. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui pencegahan cedera dan penyakit akibat kerja. Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatkan kualitas kontak sosial,mengelola secara tepat dan meningkatkan jaminan sosial. Menciptakan keseimbangan rasional aspek teknis ,ekonomis dan budaya 6. Hirarki pengendalian risiko, segitiga terbalik, (paling atas)eliminasi (menghilangkan sumber bahaya).Substitusi (mengganti bahan/mesin yg lebih aman). Rekayasa teknik (perancangan/modifikasi peralatan, tempat kerja,sistem &proses untuk mengurangi paparan. Administratif (prosedur pelatihan, jadwal kerja, rotasi kerja, pemeliharaan, rambu K3 dll, APD (Alat pelindung diri (APD) digunakan sebagai upaya terakhir) .panah ke atas bawah (atas) paling efektif (bawah) kurang efektif