Anda di halaman 1dari 1

1. Tripel E : engineering (teknik) : tindakan pertama adalah melengkapi semua 1. Tripel E : engineering (teknik) : tindakan pertama adalah 1.

ma adalah 1. Tripel E : engineering (teknik) : tindakan pertama adalah melengkapi


perkakas dan mesin dng alat pencegah kecelakaan (safety guards) misalnya tombol melengkapi semua perkakas dan mesin dng alat pencegah semua perkakas dan mesin dng alat pencegah kecelakaan (safety guards)
untuk menghentikan bekerjanya alat/mesin serta alat lain, agar mereka secara misalnya tombol untuk menghentikan bekerjanya alat/mesin serta alat
teknis dapat terlindungi. Education (pendidikan) : perlu memberikan pendidikan kecelakaan (safety guards) misalnya tombol untuk menghentikan lain, agar mereka secara teknis dapat terlindungi. Education (pendidikan)
dan latihan kepada para pegawai untuk menanamkan kebiasaan bekerja dan cara bekerjanya alat/mesin serta alat lain, agar mereka secara teknis : perlu memberikan pendidikan dan latihan kepada para pegawai untuk
kerja yang tepat dalam rangka mencapai keadaan yg aman (safety) semaksimal dapat terlindungi. Education (pendidikan) : perlu memberikan menanamkan kebiasaan bekerja dan cara kerja yang tepat dalam rangka
mungkin. Enforcement(pelaksanaan) : tindakan pelaksanaan yg memberi jaminan pendidikan dan latihan kepada para pegawai untuk menanamkan mencapai keadaan yg aman (safety) semaksimal mungkin.
bahwa peraturan pengendalian kecelakaan dilaksanakan. kebiasaan bekerja dan cara kerja yang tepat dalam rangka mencapai Enforcement(pelaksanaan) : tindakan pelaksanaan yg memberi jaminan
2. Factor kecelakaan kerja : factor fisik : yang meliputi penerangan, suhu udara, bahwa peraturan pengendalian kecelakaan dilaksanakan.
kelembaban, cepat rambat udara, suara, vibrasi mekanis, radiasi, tekanan udara dll. keadaan yg aman (safety) semaksimal mungkin. 2. Factor kecelakaan kerja : factor fisik : yang meliputi penerangan, suhu
Factor kimia: berupa gas, uap,debu, kabut, awan, cairan dan benda-benda padat. Enforcement(pelaksanaan) : tindakan pelaksanaan yg memberi udara, kelembaban, cepat rambat udara, suara, vibrasi mekanis, radiasi,
Factor biologi : baik dari golongan hewan maupun dari tumbuh-tumbuhan. Factor jaminan bahwa peraturan pengendalian kecelakaan dilaksanakan. tekanan udara dll. Factor kimia: berupa gas, uap,debu, kabut, awan,
fisiologis: seperti kontruksi mesin, sikap dan cara kerja. Factor mental – psikologis : 2. Factor kecelakaan kerja : factor fisik : yang meliputi cairan dan benda-benda padat. Factor biologi : baik dari golongan hewan
yaitu suasana kerja, hubungan di antara pekerja atau dengan pengusaha, maupun dari tumbuh-tumbuhan. Factor fisiologis: seperti kontruksi
pemeliharaan kerja dan sebagainya. penerangan, suhu udara, kelembaban, cepat rambat udara, suara, mesin, sikap dan cara kerja. Factor mental – psikologis : yaitu suasana
3. Pencegahan kecelakaan kerja : factor lingkungan : Memenuhi syarat aman, vibrasi mekanis, radiasi, tekanan udara dll. Factor kimia: berupa gas, kerja, hubungan di antara pekerja atau dengan pengusaha, pemeliharaan
meliputi higiene umum, sanitasi, ventilasi udara, pencahayaan dan penerangan di uap,debu, kabut, awan, cairan dan benda-benda padat. Factor kerja dan sebagainya.
tempat kerja dan pengaturan suhu udara ruang kerja. 2. Memenuhi syarat biologi : baik dari golongan hewan maupun dari tumbuh-tumbuhan. 3. Pencegahan kecelakaan kerja : factor lingkungan : Memenuhi syarat
keselamatan, meliputi kondisi gedung dan tempat kerja yang dapat menjamin Factor fisiologis: seperti kontruksi mesin, sikap dan cara kerja. aman, meliputi higiene umum, sanitasi, ventilasi udara, pencahayaan dan
keselamatan.Memenuhi penyelenggaraan ke tata rumah tanggaan, meliputi penerangan di tempat kerja dan pengaturan suhu udara ruang kerja. 2.
pengaturan penyimpanan barang, penempatan dan pemasangan mesin, Factor mental – psikologis : yaitu suasana kerja, hubungan di Memenuhi syarat keselamatan, meliputi kondisi gedung dan tempat kerja
penggunaan tempat dan ruangan. Faktor mesin dan peralatan kerja Mesin dan antara pekerja atau dengan pengusaha, pemeliharaan kerja dan yang dapat menjamin keselamatan.Memenuhi penyelenggaraan ke tata
peralatan kerja harus didasarkan pada perencanaan yang baik dengan sebagainya. rumah tanggaan, meliputi pengaturan penyimpanan barang, penempatan
memperhatikan ketentuan yang berlaku. Perencanaan yang baik terlihat dari 3. Pencegahan kecelakaan kerja : factor lingkungan : Memenuhi dan pemasangan mesin, penggunaan tempat dan ruangan. Faktor mesin
baiknya pagar atau tutup pengaman pada bagian-bagian mesin atau perkakas yang dan peralatan kerja Mesin dan peralatan kerja harus didasarkan pada
bergerak, antara lain bagian yang berputar. Faktor Perlengkapan kerja Alat syarat aman, meliputi higiene umum, sanitasi, ventilasi udara, perencanaan yang baik dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.
pelindung diri merupakan perlengkapan kerja yang harus terpenuhi bagi pekerja. pencahayaan dan penerangan di tempat kerja dan pengaturan suhu Perencanaan yang baik terlihat dari baiknya pagar atau tutup pengaman
Alat pelindung diri berupa pakaian kerja, kacamata, sarung tangan, yang udara ruang kerja. 2. Memenuhi syarat keselamatan, meliputi pada bagian-bagian mesin atau perkakas yang bergerak, antara lain
kesemuanya harus cocok ukurannya sehingga menimbulkan kenyamanan dalam kondisi gedung dan tempat kerja yang dapat menjamin bagian yang berputar. Faktor Perlengkapan kerja Alat pelindung diri
penggunaannya. Faktor manusia Pencegahan kecelakaan terhadap faktor manusia keselamatan.Memenuhi penyelenggaraan ke tata rumah tanggaan, merupakan perlengkapan kerja yang harus terpenuhi bagi pekerja. Alat
meliputi peraturan kerja, mempertimbangkan batas kemampuan dan keterampilan pelindung diri berupa pakaian kerja, kacamata, sarung tangan, yang
pekerja, meniadakan hal-hal yang mengurangi konsentrasi kerja, menegakkan meliputi pengaturan penyimpanan barang, penempatan dan kesemuanya harus cocok ukurannya sehingga menimbulkan kenyamanan
disiplin kerja, menghindari perbuatan yang mendatangkan kecelakaan serta pemasangan mesin, penggunaan tempat dan ruangan. Faktor mesin dalam penggunaannya. Faktor manusia Pencegahan kecelakaan
menghilangkan adanya ketidakcocokan fisik dan mental dan peralatan kerja Mesin dan peralatan kerja harus didasarkan terhadap faktor manusia meliputi peraturan kerja, mempertimbangkan
4. Kecelakaan kerja dilabolatorium a. Kebakaran : kebakaran dapat diakibatkan pada perencanaan yang baik dengan memperhatikan ketentuan batas kemampuan dan keterampilan pekerja, meniadakan hal-hal yang
dari bahan bahan berbahaya yang mudah terbakar. Hal yang dapat dilakukan mengurangi konsentrasi kerja, menegakkan disiplin kerja, menghindari
dengan memadamkan api menggunakan alat pemadam api sederhana atau APAR. yang berlaku. Perencanaan yang baik terlihat dari baiknya pagar perbuatan yang mendatangkan kecelakaan serta menghilangkan adanya
b. Keracunan : keracunan dapat terjadi karena praktikan tanpa sengaja menghirup atau tutup pengaman pada bagian-bagian mesin atau perkakas yang ketidakcocokan fisik dan mental
atau menelan bahan berbahaya seperti HCL / Sianida. Hal yang dapat dilakukan bergerak, antara lain bagian yang berputar. Faktor Perlengkapan 4. Alat Pelindung Diri (APD) adalah suatu alat yang mempunyai
dengan memberikan antidot seperti air kelapa, susu atau obat antidotum. C. kerja Alat pelindung diri merupakan perlengkapan kerja yang harus kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi
Tertusuk : tertusuk karena benda tajam atau pecahan kaca, yang dapat melukai terpenuhi bagi pekerja. Alat pelindung diri berupa pakaian kerja, sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya/kecelakaan kerja di
atau merobek bagian tubuh yang terkena. Hal yang dapat dilakukan dengan tempat kerja. Syarat-syarat APD : enak dipakai, tidak mengganggu kerja,
membersihkan luka dengan air yang mengalir, kemudian berikan obat merah. Jika kacamata, sarung tangan, yang kesemuanya harus cocok ukurannya memberikan perlindungan efektif sesuai dengan jenis bahaya di tempat
luka cukup dalam dan parah segera bawa ke dokter atau sarana kesehatan, tutup sehingga menimbulkan kenyamanan dalam penggunaannya. Faktor kerja. Apd secara umum : Helm keselamatan atau safety helmet ini
luka dengan kasa. D. Terpeleset : terpeleset dapat terjadi tanpa disengaja karena manusia Pencegahan kecelakaan terhadap faktor manusia meliputi berfungsi untuk melindungi kepala dari benturan, pukulan, atau
factor manusia atau kondisi lingkungan , dari factor manusia karena manusia tidak peraturan kerja, mempertimbangkan batas kemampuan dan kejatuhan benda tajam dan berat yang melayang atau meluncur di udara.
konsen saat melakukan praktikum sehingga tepeleset dan jatuh yang dapat Sabuk dan tali keselamatan Sabuk keselamatan atau safety belt ini
merugikan praktikan. keterampilan pekerja, meniadakan hal-hal yang mengurangi berfungsi untuk membatasi gerak pekerja agar tidak terjatuh atau
5. Alat Pelindung Diri (APD) adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan konsentrasi kerja, menegakkan disiplin kerja, menghindari terlepas dari posisi yang diinginkan. Sepatu boot ini berfungsi untuk
untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh perbuatan yang mendatangkan kecelakaan serta menghilangkan melindungi kaki dari benturan atau tertimpa benda berat, tertusuk benda
tubuh dari potensi bahaya/kecelakaan kerja di tempat kerja. Syarat-syarat APD : adanya ketidakcocokan fisik dan mental tajam, terkena cairan panas atau dingin, uap panas, bahan kimia
enak dipakai, tidak mengganggu kerja, memberikan perlindungan efektif sesuai 4. Kecelakaan kerja dilabolatorium a. Kebakaran : kebakaran berbahaya ataupun permukaan licin. Sarung Tangan Berfungsi sebagai
dengan jenis bahaya di tempat kerja. Apd secara umum : Helm keselamatan atau alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang
safety helmet ini berfungsi untuk melindungi kepala dari benturan, pukulan, atau dapat diakibatkan dari bahan bahan berbahaya yang mudah dapat mengakibatkan cedera tangan. Masker (Respirator) Berfungsi
kejatuhan benda tajam dan berat yang melayang atau meluncur di udara. Sabuk terbakar. Hal yang dapat dilakukan dengan memadamkan api sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan
dan tali keselamatan Sabuk keselamatan atau safety belt ini berfungsi untuk menggunakan alat pemadam api sederhana atau APAR. b. kualitas udara buruk (misal: berdebu, beracun, dsb). Kaca Mata
membatasi gerak pekerja agar tidak terjatuh atau terlepas dari posisi yang Keracunan : keracunan dapat terjadi karena praktikan tanpa sengaja Pengaman (Safety Glasses) Berfungsi sebagai pelindung mata ketika
diinginkan. Sepatu boot ini berfungsi untuk melindungi kaki dari benturan atau bekerja (misalnya mengelas). Penutup Telinga (Ear Plug) Berfungsi
tertimpa benda berat, tertusuk benda tajam, terkena cairan panas atau dingin, uap menghirup atau menelan bahan berbahaya seperti HCL / Sianida. sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising.
panas, bahan kimia berbahaya ataupun permukaan licin. Sarung Tangan Berfungsi Hal yang dapat dilakukan dengan memberikan antidot seperti air Pelindung Wajah (Face Shield) Berfungsi sebagai pelindung wajah dari
sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat kelapa, susu atau obat antidotum. C. Tertusuk : tertusuk karena percikan benda asing saat bekerja (misal: pekerjaan menggerinda).
mengakibatkan cedera tangan. Masker (Respirator) Berfungsi sebagai penyaring benda tajam atau pecahan kaca, yang dapat melukai atau merobek 5. Antropometri (ukuran tubuh manusia) di laboratorium perlu
udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan kualitas udara buruk (misal: bagian tubuh yang terkena. Hal yang dapat dilakukan dengan memperhatikan : Desain Ketinggian Area Kerja Layout Stasiun Kerja
berdebu, beracun, dsb). Jas Hujan (Rain Coat) Berfungsi melindungi dari percikan Desain untuk sikap kerja duduk Desain untuk sikap kerja berdiri Desain
air saat bekerja Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses) Berfungsi sebagai pelindung membersihkan luka dengan air yang mengalir, kemudian berikan untuk sikap kerja duduk dan berdiri bergantian/dinamis. Untuk mencapai
mata ketika bekerja (misalnya mengelas). Penutup Telinga (Ear Plug) Berfungsi obat merah. Jika luka cukup dalam dan parah segera bawa ke dokter kenyaman kerja. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui
sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising. Pelindung atau sarana kesehatan, tutup luka dengan kasa. D. Terpeleset : pencegahan cedera dan penyakit akibat kerja. Meningkatkan
Wajah (Face Shield) Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing terpeleset dapat terjadi tanpa disengaja karena factor manusia atau kesejahteraan sosial melalui peningkatkan kualitas kontak
saat bekerja (misal: pekerjaan menggerinda). Pelampung, Pelampung berfungsi sosial,mengelola secara tepat dan meningkatkan jaminan sosial.
melindungi pengguna yang bekerja di atas air atau dipermukaan air agar terhindar kondisi lingkungan , dari factor manusia karena manusia tidak Menciptakan keseimbangan rasional aspek teknis ,ekonomis dan budaya
dari bahaya tenggelam dan atau mengatur keterapungan konsen saat melakukan praktikum sehingga tepeleset dan jatuh 6. Hirarki pengendalian risiko, segitiga terbalik, (paling atas)eliminasi
6. Antropometri (ukuran tubuh manusia) di laboratorium perlu memperhatikan : yang dapat merugikan praktikan. (menghilangkan sumber bahaya).Substitusi (mengganti bahan/mesin yg
Desain Ketinggian Area Kerja Layout Stasiun Kerja Desain untuk sikap kerja duduk 5. Alat Pelindung Diri (APD) adalah suatu alat yang mempunyai lebih aman). Rekayasa teknik (perancangan/modifikasi peralatan, tempat
Desain untuk sikap kerja berdiri Desain untuk sikap kerja duduk dan berdiri kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya kerja,sistem &proses untuk mengurangi paparan. Administratif (prosedur
bergantian/dinamis. Untuk mencapai kenyaman kerja. Meningkatkan pelatihan, jadwal kerja, rotasi kerja, pemeliharaan, rambu K3 dll, APD
kesejahteraan fisik dan mental melalui pencegahan cedera dan penyakit akibat mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi (Alat pelindung diri (APD) digunakan sebagai upaya terakhir) .panah ke
kerja. Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatkan kualitas kontak bahaya/kecelakaan kerja di tempat kerja. Syarat-syarat APD : enak atas bawah (atas) paling efektif (bawah) kurang efektif
sosial,mengelola secara tepat dan meningkatkan jaminan sosial. Menciptakan dipakai, tidak mengganggu kerja, memberikan perlindungan efektif
keseimbangan rasional aspek teknis ,ekonomis dan budaya Antropometri di sesuai dengan jenis bahaya di tempat kerja. Apd secara umum :
Labolatorium Hasil : sudah sesuai dengan ukuran antropometri probandus dimana
saat probandus duduk baik dengan menyandarkan kaki maupun tidak, lutut Helm keselamatan atau safety helmet ini berfungsi untuk
probandus tidak bersinggungan dengan meja bagian bawah. Karena tinggi lutut melindungi kepala dari benturan, pukulan, atau kejatuhan benda
duduk individu tertinggi adalah 49,9 cm; tinggi sandaran kaki yang diukur adalah tajam dan berat yang melayang atau meluncur di udara. Sabuk dan
16,7 cm, sedangkan tinggi meja 71,8 cm dengan tebal meja 1,7 cm. Serta bahannya tali keselamatan Sabuk keselamatan atau safety belt ini berfungsi
juga terbuat dari bahan yang keras dan tidak mudah patah. Kesesuaian Kursi untuk membatasi gerak pekerja agar tidak terjatuh atau terlepas
Kriteria: Probandus dengan sikap duduk mendapatkan sikap yang mantap dan
memberikan relaksasi otot, dan tidak mengalami penekanan-penekanan pada dari posisi yang diinginkan. Sepatu boot ini berfungsi untuk
bagian tubuh yang mengganggu sirkulasi darah dan sensitifitas bagian tubuh. Tinggi melindungi kaki dari benturan atau tertimpa benda berat, tertusuk
Alas Duduk Tinggi tempat duduk dari lantai sampai dengan permukaan atas benda tajam, terkena cairan panas atau dingin, uap panas, bahan
bagian depan alas duduk. Kriteria : harus lebih pendek dari panjang lekuk lutut kimia berbahaya ataupun permukaan licin. Sarung Tangan Berfungsi
sampai dengan telapak kaki. Usulan : 39-45 cm. Hasil : belum sesuai, karena tinggi
tempat duduk hasil pengukuran adalah 80,2 cm, sedangkan panjang tungkai bawah sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau
persentil 5% probandus adalah 39,3 cm. Hal ini dikarenakan kesalahan dan situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Masker
ketidaktelitian praktikan dalam melakukan pengukuran. Lebar Alas Duduk Diukur (Respirator) Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat
pada garis tengah alas duduk melintang. Kriteria : harus lebih lebar dari lebar bekerja di tempat dengan kualitas udara buruk (misal: berdebu,
pinggul. Usulan : 40-45 cm. Hasil : belum sesuai dengan ukuran antropometri lebar beracun, dsb). Jas Hujan (Rain Coat) Berfungsi melindungi dari
pinggul probandus, karena lebar pinggul probandus terlebar adalah 51 cm,
sedangkan lebar kursi yang ada yaitu 38,8 cm. Untuk merancang desain lebar kursi percikan air saat bekerja Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
harus memperhatikan data antropometri individu ekstrim dalam hal ini yaitu Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya
individu terbesar. . Sudut Sandaran Punggung Usulan : 101 Hasil : belum sesuai, mengelas). Penutup Telinga (Ear Plug) Berfungsi sebagai pelindung
karena didapatkan hasil pengukuran 37° pada kursi laboratorium. Hal ini telinga pada saat bekerja di tempat yang bising. Pelindung Wajah
dikarenakan kesalahan dan ketidaktelitian praktikan dalam melakukan pengukuran.
Tinggi Sandaran Kaki Diukur dari alas (lantai) sampai sandaran kaki. Usulan : - (Face Shield) Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan
Hasil : sudah sesuai, karena tinggi lutut duduk individu tertinggi adalah 49,9 cm; benda asing saat bekerja (misal: pekerjaan menggerinda).
tinggi sandaran kaki yang diukur adalah 16,7 cm. Disamping itu ternyata tinggi meja Pelampung, Pelampung berfungsi melindungi pengguna yang
71,8 cm dengan tebal meja 1,7 cm. Sehingga saat probandus menggunakan bekerja di atas air atau dipermukaan air agar terhindar dari bahaya
sandaran kaki saat duduk tidak membuat lutut probandus bersinggungan dengan tenggelam dan atau mengatur keterapungan
dasar meja dan probandus akan merasa nyaman. Antropometr (ukuran tubuh
manusia) di laboratorium perlu memperhatikan : Desain Ketinggian Area Kerja 6. Antropometri (ukuran tubuh manusia) di laboratorium perlu
Layout Stasiun Kerja Desain untuk sikap kerja duduk Desain untuk sikap kerja memperhatikan : Desain Ketinggian Area Kerja Layout Stasiun Kerja
berdiri Desain untuk sikap kerja duduk dan berdiri bergantian/dinamis. Untuk Desain untuk sikap kerja duduk Desain untuk sikap kerja berdiri
mencapai kenyaman kerja. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui Desain untuk sikap kerja duduk dan berdiri bergantian/dinamis.
pencegahan cedera dan penyakit akibat kerja. Meningkatkan kesejahteraan sosial
melalui peningkatkan kualitas kontak sosial,mengelola secara tepat dan Untuk mencapai kenyaman kerja. Meningkatkan kesejahteraan fisik
meningkatkan jaminan sosial. Menciptakan keseimbangan rasional aspek teknis dan mental melalui pencegahan cedera dan penyakit akibat kerja.
,ekonomis dan budaya Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatkan kualitas
7. Hirarki pengendalian risiko, segitiga terbalik, (paling atas)eliminasi kontak sosial,mengelola secara tepat dan meningkatkan jaminan
(menghilangkan sumber bahaya).Substitusi (mengganti bahan/mesin yg lebih sosial. Menciptakan keseimbangan rasional aspek teknis ,ekonomis
aman). Rekayasa teknik (perancangan/modifikasi peralatan, tempat kerja,sistem
&proses untuk mengurangi paparan. Administratif (prosedur pelatihan, jadwal dan budaya Antropometri di Labolatorium Hasil : sudah sesuai
kerja, rotasi kerja, pemeliharaan, rambu K3 dll, APD (Alat pelindung diri (APD) dengan ukuran antropometri probandus dimana saat probandus
digunakan sebagai upaya terakhir) .panah ke atas bawah (atas) paling efektif duduk baik dengan menyandarkan kaki maupun tidak, lutut
(bawah) kurang efektif probandus tidak bersinggungan dengan meja bagian bawah. Karena
tinggi lutut duduk individu tertinggi adalah 49,9 cm; tinggi sandaran
kaki yang diukur adalah 16,7 cm, sedangkan tinggi meja 71,8 cm
dengan tebal meja 1,7 cm. Serta bahannya juga terbuat dari bahan
yang keras dan tidak mudah patah. Kesesuaian Kursi Kriteria:
Probandus dengan sikap duduk mendapatkan sikap yang mantap
dan memberikan relaksasi otot, dan tidak mengalami penekanan-
penekanan pada bagian tubuh yang mengganggu sirkulasi darah
dan sensitifitas bagian tubuh. Tinggi Alas Duduk Tinggi tempat
duduk dari lantai sampai dengan permukaan atas bagian depan
alas duduk. Kriteria : harus lebih pendek dari panjang lekuk lutut
sampai dengan telapak kaki. Usulan : 39-45 cm. Hasil : belum sesuai,
karena tinggi tempat duduk hasil pengukuran adalah 80,2 cm,
sedangkan panjang tungkai bawah persentil 5% probandus adalah
39,3 cm. Hal ini dikarenakan kesalahan dan ketidaktelitian praktikan
dalam melakukan pengukuran. Lebar Alas Duduk Diukur pada garis
tengah alas duduk melintang. Kriteria : harus lebih lebar dari lebar
pinggul. Usulan : 40-45 cm. Hasil : belum sesuai dengan ukuran
antropometri lebar pinggul probandus, karena lebar pinggul
probandus terlebar adalah 51 cm, sedangkan lebar kursi yang ada
yaitu 38,8 cm. Untuk merancang desain lebar kursi harus
memperhatikan data antropometri individu ekstrim dalam hal ini
yaitu individu terbesar. . Sudut Sandaran Punggung Usulan : 101
Hasil : belum sesuai, karena didapatkan hasil pengukuran 37° pada
kursi laboratorium. Hal ini dikarenakan kesalahan dan
ketidaktelitian praktikan dalam melakukan pengukuran. Tinggi
Sandaran Kaki Diukur dari alas (lantai) sampai sandaran kaki.
Usulan : - Hasil : sudah sesuai, karena tinggi lutut duduk individu
tertinggi adalah 49,9 cm; tinggi sandaran kaki yang diukur adalah
16,7 cm. Disamping itu ternyata tinggi meja 71,8 cm dengan tebal
meja 1,7 cm. Sehingga saat probandus menggunakan sandaran kaki
saat duduk tidak membuat lutut probandus bersinggungan dengan
dasar meja dan probandus akan merasa nyaman. Antropometr
(ukuran tubuh manusia) di laboratorium perlu memperhatikan :
Desain Ketinggian Area Kerja Layout Stasiun Kerja Desain untuk
sikap kerja duduk Desain untuk sikap kerja berdiri Desain untuk
sikap kerja duduk dan berdiri bergantian/dinamis. Untuk mencapai
kenyaman kerja. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental
melalui pencegahan cedera dan penyakit akibat kerja.
Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatkan kualitas
kontak sosial,mengelola secara tepat dan meningkatkan jaminan
sosial. Menciptakan keseimbangan rasional aspek teknis ,ekonomis
dan budaya
7. Hirarki pengendalian risiko, segitiga terbalik, (paling
atas)eliminasi (menghilangkan sumber bahaya).Substitusi
(mengganti bahan/mesin yg lebih aman). Rekayasa teknik
(perancangan/modifikasi peralatan, tempat kerja,sistem &proses
untuk mengurangi paparan. Administratif (prosedur pelatihan,
jadwal kerja, rotasi kerja, pemeliharaan, rambu K3 dll, APD (Alat
pelindung diri (APD) digunakan sebagai upaya terakhir) .panah ke
atas bawah (atas) paling efektif (bawah) kurang efektif

Anda mungkin juga menyukai

  • Cengkeh
    Cengkeh
    Dokumen11 halaman
    Cengkeh
    Adi Putra
    Belum ada peringkat
  • Kina
    Kina
    Dokumen2 halaman
    Kina
    Adi Putra
    Belum ada peringkat
  • Jsjskjs
    Jsjskjs
    Dokumen7 halaman
    Jsjskjs
    Adi Putra
    Belum ada peringkat
  • JBHKJ
    JBHKJ
    Dokumen58 halaman
    JBHKJ
    Adi Putra
    Belum ada peringkat
  • Neteru Sukinini
    Neteru Sukinini
    Dokumen34 halaman
    Neteru Sukinini
    Adi Putra
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Gerd
    Jurnal Gerd
    Dokumen18 halaman
    Jurnal Gerd
    Adi Putra
    Belum ada peringkat
  • Kawalumet
    Kawalumet
    Dokumen13 halaman
    Kawalumet
    Adi Putra
    Belum ada peringkat
  • 4513 Uas
    4513 Uas
    Dokumen2 halaman
    4513 Uas
    Adi Putra
    Belum ada peringkat