Anda di halaman 1dari 3

3 Proses Terbentuknya Kepulauan Indonesia

Struktur wilayah di planet Bumi terbagi menjadi dua, yaitu daratan dan lautan. Hampir 70
persen luasnya merupakan lautan dan sisanya adalah daratan yang berupa benua dan pulau-
pulau. Indonesia merupakan wilayah yang terdapat di salah satu benua di dunia ini, yaitu
terletak di benua Asia. Menurut Nur (2010), Kepulauan Indonesia merupakan kepulauan
yang istimewa karena kaya akan sumberdaya kebumian dan sering disebut pula dengan
“untaian jamrud khatulistiwa”. Secara astronomis Kepulauan Indonesia berada pada suatu
wilayah dengan posisi garis Lintang Bumi 07˚ LU – 12˚ LS dan posisi garis Bujur Bumi 95˚
BT – 141˚ BT.

Selain itu, Secara geologis Kepulauan Indonesia berada pada jalur penumjaman lempeng
bumi, seperti penunjaman Lempeng Samudra Indo-Australia dengan Lempeng Benua Eurasia
yang memanjang dari pantai barat Sumatera hingga pantai selatan Jawa terus ke timur sampai
Nusa Tenggara. Adanya proses penunjaman ini Kepulauan Indonesia terdapat deretan gunung
api terutama dari Sumatera, Jawa hingga Nusa Tenggara. Keterdapatan deretan gunung api
tersebut memberikan keuntungan bahwa tanah di sekitarnya akan menjadi subur dan
produktif. Namun juga adanya gunung api yang masih aktif tersebut bahaya letusan gunung
api juga harus diwaspadai.

Selain itu bahaya banjir lahar dingin terutama pada musim hujan juga tidak boleh dilupakan.
Jalur penunjaman lempeng bumi di wilayah Kepulauan Indonesia merupakan jalur penyebab
gempa tektonik yang mana bersifat regional dan umumnya kerusakan yang ditimbulkan
sangat parah. Jalur gempa tersebut secara geologis berdampingan dengan jalur gempa bumi.

Pembentukan benua yang terjadi di planet Bumi oleh beberapa ahli geologis dibedakan
menjadi dua, yaitu:

 Teori Continental Drift (pergerakan kontinen atau benua). Menurut teori continental
drift, pada saat awal pembentukan benua, dahulunya enam benua yang ada di bumi
menjadi satu benua yang utuh. Kemudian, lama kelamaan benua yang menjadi satu
tersebut mengalami pergeseran atau pergerakan akibat formasi atau pembentukan
susunan dasar bumi dan menyebabkan benua tersebut memisahkan diri satu sama lain
hingga sekarang menjadi enam benua yang terpisahkan oleh lautan dan samudera.
 Teori Plate-Tectonics (lempeng tektonik), pembentukan benua yang ada di bumi
disebabkan oleh adanya pergerakan jalur lempengan yang ada di dasar permukaan
bumi akibat dari pergerakan aktif sejumlah gunung berapi yang ada di bumi dimana
pergerakan aktif gunung berapi ini menyebabkan adanya gempa tektonik dengan
magnitude yang besar dan dahsyat sehingga membelah beberapa daratan menjadi
beberapa benua.

Dalam kesempatan kali ini, penjelasan berikut ini mengulas tentang sejarah proses
pembentukan kepulauan Indonesia dari sejumlah sudut pandang yang ada, beberapa
diantaranya adalah sebagai berikut ini:

1. Proses Geologis

Pembentukan kepulauan Indonesia dapat dijelaskan dari proses geologis yang terjadi pada
saat proses pembentukan alam, yaitu proses endogen dan eksogen. Tenaga endogen adalah
proses pembentukan alam yang bersumber dari aktifitas dinamik bumi. Aktifitas ini
menyebabkan adanya deformasi kerak bumi yang mengakibatkan adanya formasi daratan
akibat daya yang maha dahsyat sehingga sejumlah pulau di Indonesia terpisah antara satu
sama lain. Gerak endogen ini dapat diketahui dari adanya letusan gunung berapi dan gempa
bumi.

Kedua aktifitas ini menimbulkan adanya goncangan dan pensesaran pada permukaan daratan
atau pulau yang menyebabkan adanya peristiwa longsor di daerah yang memiliki tingkat
kecuraman yang tinggi dengan keadaan batuan yang tidak terkonsolidasi dengan baik.
Sedangkan gaya eksogen merupakan proses pembentukan alam yang bersumber dari luar
permukaan bumi. Gaya atau tenaga eksogen ini meliputi iklim, hujan, angin, dan perubahan
temperature batuan yang mengalami pelapukan atau mengalami proses geomorfologi.

2. Proses Tektonik Lempeng

Menurut pengertian tektonik lempeng, semua kerak bumi merupakan suatu lempeng yang
bersifat kaku terhadap satu dengan lainnya di atas suatu cairan yang plastis dimana masing-
masing lempeng tersebut bergerak menjauh dari pusatnya sehingga terjadinya
kemunculanyang berada di tengah samudera atau dengan kata lain mid oceanic ridge dan
kemudian menyusup ke bawah lempeng lainnya melalui suatu jalur pembengkokan atau
subduction zone atau bergeser terhadap lempeng lainnya dengan dibatasi oleh sesar mendatar
atau transfault form dengan kecepatan relatif 10 cm/th. Sehingga proses pembentukan
kepulauan Indonesia dapat terlihat pada pemunculan beberapa pulau yang ada di sepanjang
Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.

3. Proses Tektonik Kepulauan

Kepulauan Indonesia berkaitan erat dengan perkembangan tektonik kepulauan yang berasal
dari proses lempeng tektonik. Berdasarkan klasifikasinya, kepulauan Indonesia terbentuk dari
tiga hasil pergerakan lempeng besar, yaitu lempeng Pasifik di sebelah barat, lempeng
samudera Hindia di sebelah selatan dan lempeng Asia di sebelah utara. Aktifitas lempeng
besar tersebut telah terjadi sejak zaman Neogen atau sekitar 50 juta tahun yang lalu dan
hingga sekarang ketiga lempeng tersebut masih aktif yang seringkali menyebabkan adanya
guncangan gempa bumi yang berskala ringan hingga berat.

Maka dari penjelasan di atas, kepulauan Indonesia terletak pada jalur lempeng samudera dan
benua dimana lempeng-lempeng tersebut beraktifitas layaknya ban berjalan atau convetor
belt dan lempeng-lempeng tersebut dipisahkan oleh adanya suatu batas lempeng yang sifat
pergerakannya adalah konvergen atau saling bertumbukan dan divergen atau sebar pisah.
Akibat dari aktifitas lempeng tersebut maka tidak mengherankan jika kepulauan Indonesia
sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi dimana dari dua aktifitas alam ini
menyebabkan beberapa hal, yaitu:

 Terbentuknya pulau-pulau baru;


 Adanya deformasi atau perubahan struktur geomorfologi di sejumlah wilayah
Indonesia;
 Adanya likuifaksi (tanah ambles) dan pergeseran tanah; dan
 Adanya perubahan topografi permukaan wilayah di Indonesia.

Beberapa daerah rawan gempa di Indonesia dan letusan gunung berapi diantaranya adalah
Pulau Krakatau, Pulau Alor, Pulau Sumatera, Pulau Sulawesi, Pulau Jawa-Bali, Nusa
Tenggara Barat dan Timur karena pulau tersebut berada di jalur aktif lempeng bumi dan jalur
pegunungan berapi. Maka, proses pendidikan tentang mitigasi bencana di Indonesia perlu
ditingkatkan dan dibudidayakan dengan jalan sosialisasi formal.

Anda mungkin juga menyukai