Anda di halaman 1dari 14

Kata Pengantar

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT.


Solawat serta salam saya sampaikan kepada junjungan kita Nabi
Besar Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan para
pengikutnys. Terucap pula syukur kepada Allah SWT. Karena
atas izin-Nya, saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini
dengan baik. Dalam laporan ini, saya akan membahas mengenai
Membuat Gudeg . Namun, yang saya akan bahas hanya terbatas
pada bidang-bidang yang sudah disebutkan di atas.
Saya menyadari bahwa penyusunan proposal ini masih jauh
dari sempurna. Namun saya berharap proposal ini dapat
bermanfaat untuk saya sendiri dan orang lain. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang sifatnya membangun dari Bapak/Ibu guru
sangat saya harapkan.

Terima kasih. Semoga bermanfaat.


PENDAHULUAN
Seperti yang kita ketahui, di Indonesia ini terdapat kuliner-

kuliner khas Indonesia yang beraneka ragam dan tidak sedikit


diantaranya yang sudah mendunia. Kuliner-kuliner Indonesia
pun merupakan salah satu factor yang menarik para wisatawan
untuk mengunjungi Indonesia. Dalam artikel ini, kami akan
membahas salah satu kuliner Indonesia yang cukup terkenal,
yaitu Gudeg.
Siapa yang tidak mengenal Gudeg? Makanan khas dari
Yogyakarta ini begitu moncer di jagad Indonesia, sebagai
makanan khas rakyat Mataram. Bagi sebagian masyarakat asli
Yogyakarta, terutama yang lahir sebelum era kemerdekaan,
Gudeg ternyata telah menjadi makanan sehari-hari. Mereka
menyebutnya sebagai lauk pauk yang berasal dari gori (nangka
muda), rasanya manis dan gurih, karena tambahan bumbu
arehnya (santan kental) dan ampas minyak kelapa (klendo)
yang begitu lezat. Gudeg akan semakin menggairahkan jika
ditambah lauk pauk seperti tahu, sambal krecek, dan daging
ayam.
Gudeg, makanan khas jogja ini adalah salah satu makanan
khas yang diminati oleh beberapa orang, rasanya yang khas dan
manis membuat orang mudah ingat dengan makanan yang satu
ini, gudeg adalah buah nangka muda (gori) direbus di atas
tungku sekitar 100 derajat celcius selama 24 jam untuk
menguapkan kuahnya. Sebagai lauk pelengkap, daging ayam
kampung dan telur bebek dipindang yang kemudian direbus.
Sedangkan rasa pedas merupakan paduan sayur tempe dan
sambal krecek.
Gori atau nangka muda, adalah bahan baku utama gudeg
yang lebih umum dikenal. Sebab di masa lalu, bahan baku ini
sangat mudah diperoleh di kebun-kebun milik masyarakat
Jogyakarta, dulu orang Jogya hanya mengenal satu jenis gudeg,
yakni gudeg basah. Gudeg kering dikenal setelahnya, sekitar
57-an tahun dari saat sekarang ini. Hal ini setelah orang-orang
dari luar Jogja mulai membawanya sebagai oleh-oleh.
Keuntungannya, gudeg pun tumbuh sebagai home industry
makanan tradisional di Jogja.

SEJARAH
Banyak wisatawan yang berkunjung ke Jogja dan rasanya
kurang lengkap jika belum menyantap gudeg di tempat ini.
Tidak hanya rasanya tapi juga kemasan gudeg atau oleh-oleh
khas Jogja ini dikemas menarik dengan menggunakan ‘besek’
(tempat dari anyaman bambu) atau menggunakan ‘kendil’ (guci
dari tanah liat yang dibakar). Melengkapi sajian nasi gudeg akan
lebih pas disertai minuman teh gula batu. Dijamin Anda akan
ketagihan.
Jika ditelusuri lebih mendalam, ternyata masyarakat yang
telah berusia lanjut lebih mengenal Gudeg basah daripada
Gudeg kering, seperti yang saat ini dijual sebagai oleh-oleh
karena relatif lahan tahan lama. Sebagai makanan tradisional
khas masyarakat Yogyakarta, Gudeg bukan berasal dari dalam
lingkungan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Jadi, tidak
seperti anggapan yang selama ini muncul di masyarakat umum
yang belum mengetahui sejarah.
Pada masa lalu, bahan baku Gudeg, yaitu Gori atau
Nangka muda sangat mudah diperoleh di kebun-kebun milik
masyarakat Yogyakarta. Saat ini, kita mesti ke daerah
perkampungan yang jauh dari kota, jika ingin mendapatkan
Nangka muda. Selain Gori, ada pula bahan lain untuk membuat
Gudeg, yaitu Manggar (pondoh kelapa). Ada pula Gudeg yang
dibuat dari Rebung (anakan pohon bambu). Kedua bahan yang
terakhir disebut itu sudah amat langka dibuat menjadi Gudeg.
Seperti dijelaskan di depan, masyarakat Yogyakarta,
dahulu hanya mengenal Gudeg basah. Menurut beberapa
kalangan, Gudeg kering baru dikenal setelahnya, sekitar enam
dasawarsa yang lalu. Jadi, ada kemungkinan, munculnya Gudeg
kering itu disebabkan oleh banyaknya masyarakat dari luar
Yogyakarta yang mulai membawanya sebagai oleh-oleh.
Munculnya Gudeg kering ini justru memberikan keuntungan
tersendiri bagi masyarakat Yogyakarta, sebab segera
bermunculan home industry makanan tradisional Yogyakarta,
dan sebagai daya tarik pariwisata yang sangat menggiurkan.

Dalam beberapa cerita, Gudeg pertama kali muncul pada


saat pasukan Sultan Agung kali pertama menyerbu Batavia,
sekitar 1726-1728, yaitu sebagai bekal perang karena Gudeg
tahan lama. Akan tetapi, tidak ditemukan literatur yang
menyatakan demikian. Lagi pula, seperti yang dijelaskan di
depan, masyarakat Yogyakarta (Mataram) dahulu belum
mengenal Gudeg kering (besek atau kendil) yang tahan lama.
Sebagaimana tercatat dalam sejarah, penyerbuan pertama
ke Batavia pada 1726-1728, pasukan Sultan Agung mengalami
kekalahan. Penyebab kekalahan tersebut adalah kelaparan,
banyak pasukan yang meninggal akibat kekurangan bekal
makanan. Untuk menanggulangi masalah tersebut, pada
penyerbuan kedua, pasukan Sultan Agung membuat daerah-
daerah logistik, terutama beras, di kawasan Pantura.
Sedangkan lauk pauknya adalah apa saja yang bisa dimasak di
wilayah logistik tersebut. Jadi bukan membawa bekal lauk
Gudeg.
Hingga saat ini, belum diketahui secara jelas tentang
sejarah Gudeg. Hal ini tentu sama dengan sejarah awal mula
munculnya kawasan masakan khas (Gudeg) di dekat lingkungan
Kraton Yogyakarta (kawasan Benteng di Jalan Wijilan). Mungkin
saja, apa yang dituturkan di depan sama sekali berbeda dengan
yang sesungguhnya terjadi. Begitulah sejarah yang tak kita
saksikan sendiri.
BAHAN-BAHAN PEMBUATAN GUDEG

Bahan:

 500 gram nangka muda merah


 50 gram daun singkong
 8 lembar daun jati
 5 buah cakar ayah
 500 ml santan dari ¼ butir kelapa
 3 lembar daun salam
 2 cm lengkuas

Bumbu halus:

 10 butir besar (+ 60 gram) bawang merah


 2 siung bawang putih
 ½ sendok makan ketumbar
 1 sendok teh garam
 100 gram gula merah sisir

Areh:

 750 ml santan kental


 1 sendok teh garam
Cara Membuat:
Olesi pisau dengan minyak goreng. Kupas nangka dan
bersihkan getahnya, lalu cacah kasar. Rebus daun singkong
hingga setengah matang, tiriskan, peras airnya. Tutup rata
dasar panci dengan 6 lembar daun jati. Masukkan nangka muda
dan cakar ayam ke dalam panci. Tuang santan cair, masukkan
bumbu halus, daun salam, lengkuas dan daun singkong.
Tutup bagian atasnya dengan 2 lembar daun jati, lalu tutup
panci. Masak dengan api sedang sampai mendidih, lalu kecilkan
api. Masak + 6 jam atau sampai nangka berwarna kecokelat-
cokelatan sambil sesekali di aduk. (jika suka, masak terus
hingga gudeg kering sesuai selera).

Areh: campur garam dengan santan kental. Masak dengan


api kecil + 30 menit hingga areh berminyak dan mengental.
Yuang ke atas gudeg yang sudah matang.
Sajikan dengan sambal krecek, opor campur dan sambal terasi
goreng.

1.1 Latar Belakang


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa banyak perubahan
diberbagai bidang dalam aspek kehidupan manusia. Banyak dari budaya barat yang
masuk dan mempengaruhi segala aspek dalam kehidupan manusia sehari-hari. Hal
tersebut membuat semakin banyak orang yang lebih menyukai makanan cepat saji tau
lebih dikenal dengan junk food. Banyaknya orang yang menyukai makanan cepat saji
membuat orang enggan untuk makan dengan menu makanan tradisional. Makanan cepat
saji sendiri merupakan makanan yang diproses dengan waktu proses memasak yang
cepat, dan masakan cepat saji merupakan makanan yang tidak sehat karena
menggunakan bahan makanan buatan. Dalam hal ini tentunya makanan tradisional jauh
leih baik dari makanan cepat saji karena menggunakan bahan makanan alami dan sehat
bagi tubuh.
Gudeg merupakan menu makanan khas jogja yang memiliki cita rasa yang khas.
Gudeg sendiri disajikan dengan sayur nangka muda, sayur krecek, ayam, sayur tahu dan
lain-lain. Proses memasak gudeg memang membutuhkan waktu yang lama dan
menggunakan alat masak tradisional, tetapi hasil masakan yang dihasilkan memiliki cita
rasa yang khas dan lezat. Warung makan gudeg dapat menjadi peluang usaha yang
menjanjikan, terlebih lagi di kota besar seperti jakarta dan tangerang. Tanpa harus pergi
jauh ke jogja, konsumen di kota besar seperti jakarta dan tangerang dapat menikmati
makanan khas jogja ini. Hal tersebut yang mendorong saya untuk membuka usaha
warung makan gudeg dengan nama Warung Gudeg Delicious.

1.2 Visi dan Misi


Dalam membangun usaha kuliner “Warung Gudeg Delicious” ini terdapat visi dan
misi yaitu sebagai berikut.
a. Visi dari usaha warung gudeg ini adalah masakan tradisional, citarasa fenomenal.
b. Misi dari warung gudeg ini adalah :
- Fokus pada cita rasa yang lezat dan khas.
- Menjaga kualitas dan higenitas masakan.
- Memberikan pelayanan yang terbaik dalam penyajian masakan gudeg.
ASPEK PEMASARAN

2.1 Aspek Pemasaran Bisnis


Strategi pemasaran merupakan hal yang penting dalam membuat suatu usaha. Hal
ini tentunya tidak dapat diabaikan. Berikut ini merupakan strategi pemasaran dalam
mendirikan usaha warung gudeg delicious.
1. Target Pasar
Target Pasar : Seluruh Masyarakat dari Berbagai Kalangan
Jangkauan Pemasaran : Kedungwaringin dan sekitarnya
2. Lokasi
Usaha warung gudeg delicious bergerak dibidang kuliner. Usaha ini berkaitan dengan
makanan dan miuman. Lokasi yang tepat dan strategis untuk usaha ini adalah tempat
yang dekat dengan pusat jajanan atau tempat kuliner lainnya yang terdiri dari berbagai
macam menu masakan lain. Hal ini akan mempermudah konsumen memilih masakan
yang disukai pada saat makan bersama keluarga ataupun teman.
3. Metode Promosi
Metode Promosi dalam pemasaran usaha warung gudeg delicious adalah dengan
membuat selebaran sederhana dan dengan menggunakan media sosial sebagai sarana
pemasarannya.
Selebaran sederhana yang dibuat dapat dipublikasikan ke orang banyak dengan
memberikan kepada setiap orang yang kita jumpai. Sedangkan media sosial saat ini
merupakan sarana yang menjanjikan sebagai sarana promosi karena banyak orang yang
dengan mudah mengetahui tempat atau lokasi usaha dan menu masakan yang disajikan.

ASPEK KEUANGAN

3.1 Aspek Keuangan Bisnis


Anggaran sebagai modal awal yaitu berasal dari modal awal pemilik yaitu sebesar
Rp.2.500.000 Pengeluaran untuk mendirikan usaha warung gudeg delicious adalah
sebagai berikut :
- Sewa tempat usaha sebesar Rp. 600.000/bulan
- Sarana dan prasarana memasak dan alat saji serta bahan sebesar Rp.900.000 untuk kuali
tradisional, kotak etalase, bahan yang akan dimasak dan lain-lain.
- Sarana dan prasarana meja dan kursi sederhana Rp.1.000.000
Pemasukan yang didapat dari usaha warung gudeg delicious untuk target awal
yaitu target pendapatan perhari yang didapat dengan 1 porsi makan @Rp. 15.000 dan
minum dengan harga @Rp.3000 - Rp.5000. Setiap hari masakan yang disediakan cukup
untuk 50 – 60 porsi makanan. Total pendapatan yang didapatkan adalah Rp. 700.000 –
1.200.000/hari
Pengeluaran lain :
Listrik dan air Rp.200.000/bulan
Lain lain dan pengeluaran tak terduga Rp. 300.000/bulan
Pengeluaran untuk pegawai yang membantu memasak dan melayani konsumen Rp.
600.000/bulan.

Kendala Usaha

Setiap usaha pastinya memiliki hambatan bisnis tanpa terkecuali bisnis gudeg khas
Jogja. Namun, tingkat resiko untuk bisnis makanan gudeg ini dapat dikatakan cukup
sedang. Resikonya adalah jika dagangan gudeg tidak laku terjual. Untuk itu, Anda harus
memilih lokasi yang benar-benar strategis agar orang mudah mengetahui bahwa Anda
menjual gudeg dengan rasa yang enak.

Kendala lain untuk usaha ini adalah kenaikan harga bahan baku, seperti harga bahan
ayam, telur dan bahan pelengkap gudeg lainnya. Untuk mengatasi hambatan tersebut,
Anda sebagai pelaku bisnis harus memperhitungkan dengan benar berapa banyak
makanan yang Anda sediakan untuk setiap kali jual, hal itu untuk menghindari makanan
terbuang sia-sia karena tidak laku terjual.
KANDUNGAN GIZI

Gudeg Jogja mengandung energi sebesar 160 kilokalori, protein 3,3 gram, karbohidrat
16 gram, lemak 9,2 gram, kalsium 62 miligram, fosfor 55 miligram, dan zat besi 12,8
miligram. Selain itu di dalam Gudeg Jogja juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU,
vitamin B1 0,15 miligram dan vitamin C 0 miligram. Hasil tersebut didapat dari
melakukan penelitian terhadap 100 gram Gudeg Jogja, dengan jumlah yang dapat
dimakan sebanyak 100 %.

Secara umum bahan yang terkandung dalam satu sajian gudeg adalah Nasi, Nangka
muda, santan kelapa, daging ayam, telur, bumbu-bumbu (bawang merah, bawang putih,
kemiri, ketumbar, gula kelapa, lengkuas, daun salam, daun jeruk purut).

Karena menggunakan nasi, jadi sudah pasti gudeg mengandung karbohidrat yang
(sebagaimana kita ketahui) mampu menjaga kecukupan energi dan stamina tubuh. Yang
khas dari gudeg adalah justru lauknya (semua jenis makanan nasi memang dibedakan
dari lauknya). Yang paling terkenal adalah nangka, lebih tepatnya daging nangka muda
atau biasa disebut tewel. Nah, bahan satu ini dipercaya mengandung albuminoid, zat
antioksidan, dan sedikit karbohidrat.

Sumber protein datang dari lauk yang biasanya berupa daging ayam lunak basah atau
telur bacem. Kuah yang mengandung gula kelapa juga memberi kesan manis karena
memang gudeg mengadung lemak yang bisa menghangatkan tubuh. Kandungan protein
plus zat besi bisa Anda dapatkan dari pilihan lauk berupa telur yang dimasak matang
ini. Belum lagi jika lauk diganti atau ditambah dengan ceker ayam yang oleh beberapa
kalangan dipercaya mengandung asam amino yang baik bagi pertumbuhan, terutama
pada bayi dengan komposisi tulang yang masih rawan.
DOKUMENTASI
KESIMPULAN
Gudeg merupakan makanan khas daerah Yogyakarta yang

sudah tidak asing lagi didengar oleh masyarakat Indonesia,


yang kabarnya sudah mulai mendunia, contohnya Negara
Malaysia dan Thailand. Gudeg adalah makanan yang berbahan
dasar nangka dengan bumbu - bumbu khas Indonesia yang
bercita rasa manis. Gudeg biasanya disajikan dengan telur,
lalapan dan sambel. Terdapat 2 jenis gudeg, yaitu gudeg basah
dan gudeg kering. Gudeg bisa dinikmati oleh semua kalangan
di Indonesia, sehingga gudeg merupakan salah satu makanan
khas Indonesia yang cukup digemari.

DAFTAR PUSTAKA

http://dewiciptanovitas.blogspot.com/2015/10/proposal-usaha-warung-gudeg-
delicious.html

https://beritagar.id/artikel/kuliner/cara-membuat-gudeg
PORTOFOLIO PRAKARYA

PEMBUATAN GUDEG

DISUSUN OLEH :

 IRMA NOVITA
 ARYA BAGJA
 IMELIA GABRIEL

KELAS : XII IPS 1

SMA NEGERI 1 KEDUNGWARINGIN


2019/2020

Anda mungkin juga menyukai