Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KELOMPOK

GASTRONOMI
( Gp372016 )

SEJARAH, BUDAYA, LANSEKAP GEOGRAFIS DAN METODE

Dosen Pembimbing :
Bimo Aji Nugroho, S. Pd., M.pd

Oleh :
Kelompok

DESI WAHYUNI 2140603014


KARLINA DEWIANSYAH 2140603043

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
AGUSTUS
2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur peyusun panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah tentang sejarah, budaya, lansekap geografis dan metedo.
Pada kesempatan kali ini tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan hidayahNya.
2. Orang tua yang sudah memberikan dukungan baik secara materiil maupun moril.
3. DOSEN PEMBIMBING selaku dosen pembimbing mata kuliah Gastronomi.
4. Dan seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini
Penyusun berharap semoga makalah ini dapat berguna untuk menambah
wawasan dan pengetahuan serta menjadi bahan motivasi bagi pembaca. Namun,
penyusun menyadari masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan pada laporan
penelitian ini. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang
membangun sehingga penyusun dapat menyempurnakan laporan ini.
Demikian prakata yang dapat penyusun sampaikan, semoga bermanfaat bagi
kehidupan kita. Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih.

Tarakan, Agustus 2022

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................

BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang……………………………………................................................
1.2 Rumusan
Masalah……………………………………….........................................
1.3 Tujuan Penulisan
……………………………………….........................................
1.4 Manfaat Penulisan..................................................................................

BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Sejarah dan asal muasal nama nasi gandul...........................................
2.2 Bahan - bahan pembuatan nasi gandul..................................................
2.3 Cara pembuatan nasi gandul....................................................................

BAB III : PENUTUP


3.1 Kesimpulan....................................................................................................
3.2 Saran.............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................

2
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keanekaragaman suku


bangsa dan kebudayaan. Setiap suku bangsa memiliki bermacam-macam tradisi dan
keunikannya masing-masing, salah satu diantaranya adalah kuliner khas daerah.
Indonesia adalah negara yang memiliki beragam khasanah cita rasa, hal tersebut
didukung oleh faktor geografis dan iklim tropis. Terciptanya cita rasa yang dapat
diterima oleh masyarakat tertentu menjadikan makanan tersebut diproduksi terus
menerus. Pembuatan makanan yang dilakukan secara berkesinambungan di suatu
daerah tertentu akan menjadi makanan khas daerah tersebut.

Usaha makanan (kuliner) merupakan salah satu usaha yang dewasa ini
berkembang pesat. Keadaan ini menimbulkan persaingan yang ketat antar
perusahaan, sehingga memaksa perusahaan untuk lebih memperhatikan kondisi
lingkungan yang dapat mempengaruhi perusahaan dan untuk mengetahui strategi
seperti apa yang harus diterapkan dalam perusahaan. Setiap perusahaan mempunyai
tujuan agar tetap bertahan dan terus berkembang. Untuk mencapai tujuan tersebut,
perusahaan harus menerapkan strategi yang tepat untuk dapat menggunakan
kesempatan atau peluang yang ada dalam pemasaran, sehingga posisi atau kedudukan
perusahaan di pasar dapat dipertahankan sekaligus ditingkatkan.

Strategi pemasaran adalah wujud rencana yang terarah di bidang pemasaran,


untuk memperoleh suatu hasil yang optimal. Strategi pemasaran mengandung dua
faktor yang terpisah tetapi berhubungan dengan erat yakni: pasar target dan bauran
pemasaran. Kedua faktor tersebut berhubungan erat. Pasar sasaran merupakan suatu
sasaran yang akan dituju, sedangkan bauran pemasaran merupakan alat untuk menuju
sasaran tersebut. Strategi Pemasaran mempunyai ruang lingkup yang luas di bidang

3
pemasaran. Diantaranya adalah: strategi dalam persaingan, strategi produk, dan
strategi "Daur Hidup Produk", dan sebagainya ( Anoraga, 2012: 137- 138 )

Nasi gandul merupakan salah satu kuliner khas Pati. Nasi gandul sepintas
mirip dengan perpaduan soto dan gule, berupa daging yang dengan kuah yang
berwarna kecoklatan dengan rasa gurih manis. Nasi gandul ini begitu khas karena
penyajiannya wajib menggunakan daun pisang sebagai alas piringnya. Biasa disajikan
dengan berbagai pelengkap, misalnya telur pindang, daging atau jeroan yang
dipotong-potong menggunakan gunting atau cukup dengan tempe yang digoreng
garing. Ada berpuluh warung yang menjual nasi gandul namun yang cukup terkenal
adalah warung nasi gandul . Pemilik warung nasi gandul , Bapak Meled yang
mengatakan bahwa beliau telah berjualan nasi gandul sejak 1955.

Pada umumnya setiap perusahaan memiliki tujuan yang sama yaitu untuk
mendapatkan laba yang optimal. Begitu juga dengan warung nasi gandul pak meled .
Akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut warung nasi gandul harus mampu
bersaing dengan para pesaingnya. Pemilik harus mengerti betul kekuatan dan
kelemahan apa yang dimiliki oleh perusahaan. Selain itu, pemilik juga harus mencari
peluang sebesar-besarnya dan meminimalisir ancaman yang dapat mengakibatkan
terganggunya keberlangsungan hidup usahanya. Oleh karena itu pemilik harus dapat
menentukan strategi yang tepat agar mampu merealisasikan tujuanya

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka kami rumuskan masalah sebagai


berikut :

1. Bagaimana sejarah dari makanan khas pati nasi gandul / sego gandul?

2. Apa saja bahan - bahan yang di perlukan untuk membuat makanan khas nasi

gandul / sego gandul?

3. Bagaimana cara membuat makanan khas pati nasi gandul / sego gandul?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penulisan ini untuk :

1. Untuk mengetahui sejarah dari makanan khas pati nasi gandul / sego gandul

4
2. Untuk mengetahui bahan - bahan apa saja yang di perlukan untuk membuat

makanan khas pati nasi gandul / sego gandul

3. Untuk mengetahui cara membuat makanan khas pati nasi gandul / sego gandul

1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu :

1. Sebagai bahan informasi bagi mahasiswa Pendidikan Biologi, terutama pengikut

mata kuliah Gastronomi

2. Sebagai materi tambahan pada materi Gastronomi

3. Untuk melengkapi tugas mata kuliah Gastronomi pada program studi Pendidikan

Biologi Fkip UBT Tarakan.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah dan asal muasal nama nasi gandul

Nasi gandul atau biasa di sebut sego gandul adalah salah satu kuliner khas
yang berasal dari Pati - jawa tengah yang telah melegenda sejak tahun 1950-an.
Melansir dari laman Kebudayaan Kemdikbud, dipercaya bahwa sego gandul
dipopulerkan oleh Pak Meled, seorang warga dari desa Gajahmati yang pertama kali
berjualan sego gandul pada tahun 1955. Usaha sego gandul Pak Meled diteruskan
oleh menantunya setelah beliau meninggal di tahun 2002 hingga saat ini, Desa
Gajahmati dikenal sebagai pelopor dan pusat Sego Gandul di Pati - jawa tengah .
Nama sego gandul diketahui berasal dari para pembeli sego gandul. Sego bermakna
nasi, dan gandul bermakna sesuatu yang menggantung. Bila ditelusuri asal usulnya,
pada saat pertama kali dijajakan, sego gandul dijual dengan pikulan berisi dua buah
wadah besar. Satu wadah berupa kuali ( wajan ) untuk kuah, dan satu wadah lagi
merupakan bakul berisi nasi dan alat makan. Pikulan dengan perlengkapan berjualan
tersebut dijajakan secara keliling dengan berjalan kaki, dan kedua wadah besar
menggantung di kedua sisi. Sehingga tampak menggantung dan bergoyang kesana
kemari seirama langkah kaki sang penjual.

Jika dahulu Nasi Gandul dijual dengan cara berkeliling kampung, kini sudah
tidak ditemui penjual Nasi Gandul yang berkeliling. Penjual Nasi Gandul umumnya
menetap di sebuah bangunan atau kaki lima Sebab itulah kuliner ini dinamakan nasi
gandul, dan nama ini melekat hingga sekarang meski sego gandul tak lagi dijual
dengan cara dipikul, melainkan di warung makan atau berjualan di pinggir jalan mirip
dengan nasi pindang yang berasal dari kudus tetapi kalau nasi gandul atau sego
gandul tidak menggunakan daun melinjo. Penyajian dan pelengkapanya juga berbeda
apabila dibandingkan dengan nasi pindang. Nasi gandul sepintas mirip dengan
perpaduan soto dan gulei berupa daging 10dengan kuah yang berwarna kecoklatan
dengan rasa gurih manis. Nasi gandul ini begitu khas karena penyajiannya wajib
menggunakan daun pisang sebagai alas piringnya Fungsinya untuk menetralisir panas
dari masakan agar lebih nikmat saat disajikan. . Nasi gandul merupakan makanan

6
berkuah yang warnanya merah kecoklatan. Biasa Saat disajikan, pembeli akan
diminta untuk memilih berbagai perlengkapan misalnya telur pindang atau daging
yang digunakan untuk pelengkap mulai dari jeroan sapi, daging hingga lidah sapi
menjadi menu pelengkapnya .yang dipotong - potong menggunakan gunting atau
cukup dengan tempe yang digoreng garing Saat digigit, tempe dan nasi gandul ini
bertekstur lebih keras jika dibanding tempe pada umumnya. Namun, saat dikunyah
menjadi pecah dan mudah untuk dicerna. Zaman dahulu Nasi Gandul dihargai relatif
cukup mahal, sehingga tidak semua orang mampu membelinya. Namun tidak
demikian untuk saat ini. Seporsi Nasi Gandul Pati dihargai Rp. 15.000. Semua bahan
untuk membuat Nasi Gandul mudah didapat dan tersedia di pasar-pasar tradisional.
Biasanya, penjual nasi gandul sudah memiliki langganan yang akan mengantar
bahan-bahan tersebut.

Sedangkan asal muasal nama sego gandul dituturkan oleh Pak Sardi, salah
seorang penjual nasi gandul di Pati sejak tahun 1978, Pak Sardi adalah generasi
penjual Nasi Gandul Pati yang lebih muda dibanding Pak Meled. Sampai saat ini ada
sekitar 50an pedagang yang berjualan Nasi Gandul di Pati. Pak Sardi mengatakan,
“Nasi gandul itu masak dagingnya, daging sapi, kan sapi dipotong sore hari, lalu
pahanya sapi digantungkan dan dipotong, terus diiris untuk dicampur kuah. Itu
namanya nasi gandul, karna paha sapi digantung” ungkap Sardi mengenai versi lain
asal mula munculnya nama Nasi Gandul. Jadi, kalau dari versi Pak Sardi, dasar dari
penamaan ‘gandul’ pada sego gandul bukan karena cara jualannya yang dipikul,
melainkan karena paha sapinya yang digantung sebelum dipotong untuk dijadikan
lauk. Masyarakat sekitar juga berpendapat bahwa dahulu penjual nasi gandul kepala
nya botak dan dagangan nasi gandul tersebut dipikul oleh 2 orang dengan kepala
botak, sehingga seperti gondal gandul. Oleh sebab itu, pembeli menyebutnya sebagai
nasi gandul. Selain itu nama nasi gandul terinspirasi dari cara penyajian nasi gandul
yang unik. Cara penyajiannya: piring yang telah dilapisi oleh daun pisang, kemudian
diisi oleh nasi, baru setelah itu diberi kuah. Karena penyajian yang serupa itu, oleh
para pembeli menyebut bahwa nasi dan kuah itu mengambang; menggantung (tidak
menyentuh piring).

Sampai saat ini, penikmat Nasi Gandul masih banyak jumlahnya. Tidak ada
perbedaan yang berarti antara Nasi Gandul dahulu dan sekarang. Pada
perkembangannya, Nasi Gandul saat ini disajikan dengan tambahan aneka lauk pauk
sebagai hidangan pelengkap, di antaranya telur bacem, perkedel kentang, tempe
goreng dan lainnya. Saat ini tidak semua penikmat Nasi Gandul menggunakan suru,
tetapi ada juga yang menggunakan sendok berbahan stainless. Jika pada mulanya

7
kuah Nasi Gandul dimasak menggunakan kuali tanah, sebagian besar pedagang kini
beralih menggunakan panci atau kuali alumunium dengan alasan lebih praktis. Setiap
penjual Nasi Gandul memiliki cara pembuatan, bahan-bahan, dan takarannya sendiri.
Hanya saja bahan dan komponen penting dari Nasi Gandul Pati masih tetap sama.
Penikmat Nasi Gandul tidak hanya berasal dari Kabupaten Pati, melainkan juga
banyak berasal dari luar kota. Hal ini berkat cerita tutur dari mulut ke mulut. Bagi
masyarakat Pati sendiri, kuliner khas daerah ini bukan hanya sekedar makanan
pelepas lapar, melainkan telah menjadi identitas serta 3memiliki makna tersendiri.
Nasi Gandul juga menjadi menu utama ketika berkumpul bersama keluarga pada saat
lebaran. Makanan ini juga menjadi salah satu alasan orang Pati untuk rindu dan ingin
pulang ke kampung halaman bagi mereka yang merantau ke luar daerah.

2.2 Bahan - bahan pembuatan nasi gandul

1). 500 gram daging sapi

2). 350 gram jeroan sapi (usus, babat, paru)

3). 1 liter santan

4). 2 batang serai, memarkan

5). 1 ruas lengkuas, memarkan

6). 1 sdm gula merah sisir

7). 2 lembar daun salam

8). 5 lembar daun jeruk

9). 1 sdt kaldu bubuk

10). 4 sdm kecap manis

11). 1/2 sdt pala bubuk

12). Garam secukupnya

Bumbu halus:

1). 10 butir bawang merah

2). 5 siung bawang putih

8
3). 1 ruas kencur

4). 3 cabai merah besar, rebus dulu

5). 4 butir kemiri, sangrai

6). 1 sdm ketumbar, sangrai

7). Jahe

8). 1/2 sdt terasi matang

9). Merica

10). Kayu manis

11). Jintan

Pelengkap:

1). Sambel

2). Bawang goreng

3). Tempe goreng

4). Perkedel

5). Empal gunting

6). Telor bacem

2.3 Cara pembuatan nasi gandul

Adapun cara membuat kuah nasi gandul adalah,

1. Didihkan air, masukkan jeroan rebus 10 menit. Angkat lalu buang airnya agar
tidak bau amis. Ganti air bau lalu rebus lagi sampai jeroan empuk. Angkat lalu
potong-potong
2. Tumis bumbu yang sudah dihaluskan sampai wangi, dengan menggunakan
apikecil. Masukkan serai, daun jeruk, dan daun salam, aduk sampai bumbu
matang.
3. Masukkan jeroan kedalam rebusan matang, tuangi santan, kasi garam, gula,
pala bubuk, kecap manis, dan merica. Masak sampai bumbu meresap.

9
4. Penyajian: siapkan piring yang sudah dialasi daun pisang, tata nasi di atasnya
beri potongan daging, lalu siram dengan kuah. Taburi bawang goreng, sajikan
dengan pelengkap.

Adapun cara memasak empal atau bacem daging yaitu,

1). Bumbu bacem dihaluskan terlebih dahulu

2). Daging sapi dan jeroan lainnya direbus hingga lunak.

3). Rebus 10 menit. Angkat lalu buang airnya agar tidak bau amis. Ganti air baru lalu
rebus lagi sampai jeroaan empuk. Angkat, lalu potong-potong.

2). Tumis bumbu halus sampai wangi, dengan menggunakan api kecil. Masukkan

serai, daun jeruk, dan daun salam, aduk sampai bumbu matang.

3). Masukkan daging, aduk sampai berubah warna. Tuangi air, masak sampai daging
empuk.

4). Masukkan jeroan ke dalam rebusan daging, tuangi santan, bumbui garam, gula,
pala bubuk, kecap manis dan lada bubuk. Masak sampai bumbu meresap. Koreksi
rasa, bila sudah pas, matikan api.

Cara penyajian Nasi Gandul Pati yaitu

1). Siapkan piring yang sudah dialasi daun pisang ( slamir ) , tata nasi diatasnya, beri
potongan daging, Taburi bawang goreng.

2). Pembeli bisa memilih sendiri baceman yang diinginkan, bisa jeroan, daging, atau
babat.

3). Ditambahkan sedikit sambal, yang terbuat dari cabe rawit rebus yang dihaluskan
dan kecap manis.

4). Terakhir disiram kuah diatasnya

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

10
Upaya untuk mempertahankan berbagai pangan lokal mayarakat pati jawa
tengah adalah dengan adalah dengan menanamkan kesadaran kepada masyarakat dan
dengan cara memasarkan pangan lokal tersebut krpada masyarakat umum dengan
membuat inovasi atau penambahan variasi dan peningkatan kualitas bahan daerah
agar dapat diterima dengan baik oleh sesama masyarakat.

3.2 Saran

Sebagai warga Negara Indonesia kita perlu mengetahui makanan-makanan


khas yang ada di Negara kita sendiri, termasuk makanan yang ada di tempat tinggal
kita. Kadang kita lebih menyukai makanan yang ada di Negara lain dari pada
makanan khas Indonesia. Maka dari itu kita harus mengenal makanan khas Indonesia
dari berbagai daerah.

DAFTAR PUSTAKA

11
https://id-theasianparent-com.cdn.ampproject.org/v/s/id.theasianparent.com/nasi-
gandul

https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-3732459/mengapa-kuliner-khas-dari-
pati-ini-disebut-nasi-gandul

http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbyogyakarta/2355

https://dinasarpus.patikab.go.id/halaman/detail/nasi-gandul

12

Anda mungkin juga menyukai