Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Salah satu permasalahan yang terjadi adalah pelayanan kesehatan di
rumah sakit. Kualitas pelayanan rumah sakit dapat diketahui dari
penampilan professional personil rumah sakit, efisiensi dan efektivitas
pelayanan serta kepuasan pasien. Kepuasan pasien ditentukan oleh
keseluruhan pelayanan: pelayanan admisi, dokter, perawat, makanan, obat-
obatan, sarana dan peralatan, fasilitas dan lingkungan fisik rumah sakit.
Dalam pengalaman sehari-hari, ketidakpuasan pasien yang paling sering
dikemukakan dalam kaitannya dengan sikap dan perilaku petugas RS, antara
lain: keterlambatan pelayanan dokter dan perawat, dokter sulit ditemui,
dokter yang kurang komunikatif dan informatif, lamanya proses masuk
rawat, aspek pelayanan di RS, sertaketertiban dan kebersihan lingkungan
RS.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah definisi rumah sakit?
2. Apakah Pengertian Managemen Rumah Sakit ?
3. Apakah Fungsi Managemen Rumah Sakit ?

C. TUJUAN
1. Mengetahui definisi rumah sakit
2. Mengetahui pengertian Managemen Rumah Sakit
3. Mengetahui Fungsi Managemen Rumah Sakit

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Rumah Sakit


Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis
profesional yang terorganisasi serta sarana kedokteran yang permanen
menyelenggarakan pelayanan kedokteran, asuhan perawatan yang
berkesinambungan, diagnosis, serta pengobatan yang diderita oleh pasien
(American Hospital Association, 1974; dalam Azwar, 1996). Sementara itu,
dalam Sistem Kesehatan Nasional (1992) dinyatakan bahwa rumah sakit
mempunyai fungsi utama menyelenggarakan kesehatan bersifat
penyembuhan dan pemulihan penderita serta memberikan pelayanan yang
tidak terbatas pada perawatan di dalam rumah sakit saja, tetapi memberikan
pelayanan rawat jalan, serta perawatan di luar rumah sakit.

B. Pengertian Managemen Rumah Sakit

Rumah Sakit merupakan salah satu dari beberapa fasilitas umum yang
memberikan jasa pelayanan dalam aspek kesehatan bagi masyarakat. Oleh
sebab itu, pelayanan yang baik dan memuaskan bagi masyarakat terutama
pasien, adalah hal yang utama dan perlu untuk diperhatikan. Sebab apabila
pelayanan yang diberikan kepada pasien membuat pasien puas dan merasa
diperlakukan dengan baik (dihargai), hal tersebut akan berimbas baik pula
kedepannya dimana masyarakat (pasien) akan mempercayakan pelayanan
kesehatannya kepada rumah sakit tersebut.
UU tentang pelayanan publik pada tahun 2009, mensyaratkan pada
setiap institusi baik pemerintah maupun swasta wajib memberikan pelayanan
yang baik kepada masyarakat. Tidak terkecuali instansi rumah sakit, sebagai
pusat pelayanan kesehatan bagi masyarakat, tidak boleh tidak pun harus

2
memberikan pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya. Untuk itu diperlukan
adanya kerja sama yang sinergis dari berbagai komponen.
Dengan demikian, menjadi suatu keharusan bagi rumah sakit yakni
membuat suatu sistem manajemen pelayanan kesehatan rumah sakit yang
mencakup semua aspek yang diperlukan untuk terlaksananya sistem
pelayanan yang efisien dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, perlu
diterapkannya manajemen yang baik guna mendukung tercapainya
penyediaan pelayanan kesehatan yang baik bagi masyarakat.
Manajemen kesehatan adalah penerapan manajemen umum dalam
sistem pelayanan kesehatan masyarakat, sehingga yang menjadi objek atau
sasaran manajemen adalah sistem yang berlangsung (Notoatmodjo
(2007). Manajemen pelayanan kesehatan berarti penerapan prinsip-prinsip
manajemen dalam pealayan kesehatan untuk sistem dan pelaksanaan
pelayanan kesehatan dapat berjalan dengan baik, sesuai dengan prosedur,
teratur, menempatkan orang-orang yang terbaik pada bidang-bidang
pekerjaannya, efisien, dan yang lebih penting lagi adalah dapat
menyenangkan konsumsi atau membuat konsumen puas terhadap pelayanan
kesehatan yang diberikan.
Pelayanan kesehatan mencakup semua pelayanan yang bertumpu pada
diagnosis suatu penyakit dan perlakuan yang harus diberikan, atau sistem
promosi, perawatan dan restorasi kesehatan. Hal ini mencakup pelayanan
kesehatan yang bersifat personal dan non personal. Pelayanan kesehatan
merupakan fungsi yang paling mudah nampak dari semua sistem kesehatan,
baik kepada pengguna maupun terhadap masyarakat umum.
Penyediaan layanan menunjukkan semua input yang dapat
mendukung pelayanan kesehatan seperti berbagai input dana, staf, peralatan
dan obat-obatan. Peningkatan akses, kemampuan dan kualitas pelayanan
tergantung pada ketersediaan semua pendukung tersebut, mutu dari

3
terorganisasinya suatu sistem dan manajemen yang berlaku, dan juga
besarnya insentif yang diberikan kepada para pelaku teknis.
Berkaitan dengan hal tersebut, instansi rumah sakit sebagai pusat
pelayanan kesehatan bagi masyarakat, perlu untuk membangun suatu sistem
manajemen strategi dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan rumah
sakit, manajemen pelayanan kesehatan yang baik, sehingga pelayanan yang
diberikan dapat berjalan dengan sangat efisien dan memiliki mutu yang dapat
diandalkan, yang mampu memberikan pelayanan prima atau sering
disebut Service Excellence atau Excellent Service. Perlu adanya inovasi, perlu
adanya upgrade dalam hal paradigma manajemen yang mengacu kepada
kepentingan dan tuntutan kebutuhan dari para konsumen.

C. Fungsi Managemen Rumah Sakit

Fungsi manajemen yang dilakukan di rumah sakit secara garis besar


meliputi ; perencanaan,pengorganisasian, penggerakan pelaksanaan,
pengawasan dan pengendalian.
1. Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen yang penting,
karena perencanaan memegang peranan yang sangat strategis dalam
keberhasilan upaya pelayanan kesehatan di RS. Terdapat beberapa jenis
perencanaan spesifik yang dilaksanakan di RS, yaitu : (a) perencanaan
pengadaan obat dan logistik, yang disusun berdasarkan pola konsumsi
dan pola epidemiologi, (b) perencanaan tenaga professional kesehatan,
dalam menentukan kebutuhan tenaga tersebut misalnya ; tenaga perawat
dan bidan, menggunakan beberapa pendekatan, antara lain ;
ketergantungan pasen, beban kerja, dll.
2. Pengorganisasian merupakan upaya untuk menghimpun semua sumber
daya yang dimiliki RS dan memanfaatkannya secara efisien untuk

4
mencapai tujuannya. Pengorganisasian dalam manajemen pelayanan
kesehatan di rumah sakit, sama hal dengan di organisasi lainnya.
3. Penggerakan pelaksanaan, manajemen rumah sakit hampir sama
dengan hotel atau penginapan, hanya pengunjungnya adalah orang sakit
(pasen) dan keluarganya, serta pada umumnya mempunyai beban
sosial-psikologis akibat penyakit yang diderita oleh anggota
keluarganya yang sedang dirawat. Kompleksitas fungsi penggerakan
pelaksanaan di RS sangat dipengaruhi oleh dua aspek, yaitu : (1) sifat
pelayanan kesehatan yang berorientasi kepada konsumen penerima jasa
pelayanan kesehatan (customer service), dengan hasil pelayanan
kemungkinan ; sembuh dengan sempurna, sembuh dengan cacat dan
meninggal. Apapun hasilnya kualitas pelayanan diarahkan untuk
kepuasan pasen dan keluarganya. (2) Pelaksanaan fungsi actuating ini
sangat kompleks,karena tenaga yang bekerja di RS terdiri dari berbagai
jenis profesi.
4. Pengawasan dan pengendalian, merupakan proses untuk mengamati
secara terus menerus (bekesinambungan) pelaksanaan rencana kerja
yang sudah disusun dan mengadakan koreksi (perbaikan) terhadap
penyimpangan yang terjadi. Untuk menjalankan fungsi ini diperlukan
adanya standar kinerja yang jelas. Dari standar tersebut dapat
ditentukan indikator kinerja yang akan dijadikan dasar untuk menilai
hasil kerja (kinerja) pegawai. Penilaian kinerja pegawai di RS meliputi
tenaga yang memberikan pelayanan langsung kepada pasen, seperti ;
perawat, bidan dan dokter maupun tenaga administratif. Adanya
indikator kinerja, akan memudahkan dalam melakukan koreksi apabila
ada penyimpangan.

5
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Rumah Sakit merupakan salah satu dari sekian banyak jasa
pelayanan yang memberikan pelayanan umum dibidang kesehatan
bagi masyarakat luas. Untuk itu pelayanan yang baik dan memuaskan
bagi masyarakat terutama pasien, menjadi hal yang utama perlu untuk
diperhatikan. Karena apabila yang kita berikan kepada pasien
membuat pasien puas dan dihargai maka akan berimbas baik
kedepannya dimana mereka akan mempercayakan pelayanan
kesehatannya kepada rumah sakit tersebut. Selain itu jika pelayanan
yang didapatkan baik, pasien tidak hanya sekali menggunakan jasa
pelayanan anda, bahkan mereka juga akan mengatakan hal itu kepada
orang-orang di sekitarnya. Dan orang-orang tersebut akan lebih
percaya terhadap orang yang sudah berpengalaman langsung
dibandingkan dari iklan atau janji-janji melalui media apapun.

B. SARAN
Salah satu efektivitas Pelayanan Rumah Sakit Umum harus
menciptakan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah
sakit agar dapat melayani kebutuhan dan keinginan serta memberikan
kepuasan kepada pasien yang penerapannya harus dilaksanakan oleh
semua elemen organisasi rumah sakit secara komprehensif dan
berkelanjutan termasuk pula pasien sebagai pihak pemakai.

Anda mungkin juga menyukai