Anda di halaman 1dari 12

TUGAS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

PSIKIATRI SOSIAL

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat


Dalam Menempuh Kepaniteraan Klinik
Ilmu Kesehatan Masyarakat

Disusun oleh :
Juliand Hidayat (030.13.093)
Laxmita Dewi Arityani (030.13.110)

Pembimbing :
dr. Erita Istriana Sp.KJ
dr.Sri Ratnawati

KEPANITERAAN KLINIK

ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/KESEHATAN MASYARAKAT

PERIODE 14 JANUARI 2019 – 22 MARET 2019

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

JAKARTA
I. IDENTITAS
Nama : Tn. R
Usia : 35 th

II. ANAMNESIS
KU : Pasien mengeluh sering merasa dadanya berdebar-debar dan keringat
dingin sejak 1 bulan yang lalu

Riwayat Penyakit Sekarang:


Autoanamnesis
Pasien mengaku bahwa dirinya sering kali merasa dadanya
berdebar dan keringat dingin. Keluhan ini dimulai sejak 1 bulan yang lalu.
Sebelumnya terdapat tetangga pasien yang meninggal karena serangan
jantung yang membuat pasien takut meninggal seperti tetangganya. Hal ini
menyebabkan pasien melakukan check up pada 3 hari yang lalu dan dari
hasil pemeriksaan tidak ditemukan kelainan pada tubuh pasien. Namun,
pasien tetap merasa ada kelainan pada tubuhnya sehingga meminta di
rujuk ke rsud jatipadang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Perasaan cemas ini berlangsung sebentar dan biasanya hilang atau
berkurang apabila pasien melakukan aktivitas seperti jalan-jalan keluar
dari rumah dan ibadah di masjid.
Perasaan cemas terjadi pada saat pasien dirumah, saat tidak adanya
aktivitas, mendengar suara bising. Pasien tidak pernah merasa dirinya
tidak berdaya, kehilangan minat, merasa lemas ataupun terpikirkan putus
asa dan melakukan bunuh diri. Tidak ada riwayat trauma, mengkonsumsi
alcohol maupun obat-obatan terlarang. Selama keluhannya berlangsung,
pasien masih dalam keadaan sadar penuh. Pasien tidak pernah merasa
senang maupun sedih yang berlebihan, tidak pernah mengamuk, berbicara
sendiri, mendengar atau melihat sesuatu. Pasien mengatakan tidak
memiliki masalah dengan keluarganya, orang sekitar ataupun masalah
dalam ekonomi, Pasien tidak pernah merasa dirinya berubah, ataupun
orang dan lingkungannya yang berubah.
Riwayat prenatal dan perinatal dan riwayat masa kanak awal baik
pendidikan pasien hingga ke jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA).

Riwayat Penyakit Dahulu


a. Riwayat Psikiatri: Pasien memiliki gangguan seperti ini sebelumnya,
pertama kali yaitu 20 tahun yang lalu (1998) dan pernah dirawat di RS
Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan Grogol sebanyak 5 kali.
Sebelumnya tidak pernah mengalami hal yang serupa.
b. Riwayat Medis Umum: Riwayat trauma, infeksi atau penyulit lainya
disangkal. Pasien tidak pernah dirawat di RS sebelumnya, riwayat
kecelakaan disangkal, riwayat terjatuh disangkal. Riwayat kejang, asma,
hipertensi, diabetes mellitus disangkal.
c. Penggunan Zat: Pasien memiliki kebiasaan merokok sejak remaja dan
masih sampai sekarang. Riwayat mengkonsumsi zat-zat terlarang
(NAPZA) disangkal.
Tidak merokok, alcohol, kopi dll

Riwayat Kehidupan Pribadi


a. Prenatal dan perinatal: tidak ada kelainan
b. Masa kanak awal (0-3 tahun): Psikomotor, psikososial, komunikasi, emosi,
kognitif, emosi tidak ada kelainan
c. Masa kanak pertengahan (4-11 tahun): Pasien lulus SD sampai kelas 6,
tidak pernah tinggal kelas
d. Masa kanak akhir (12-18 tahun): pasien lulus ST, lalu melanjutkan sekolah
STM.
e. Masa dewasa:
- Riwayat keagamaan: Pasien beragama Islam
- Riwayat pendidikan: Pasien lulus pendidikan SMA, pasien tidak
melanjutkan ke pendidikan kuliah. Pasien tidak pernah tinggal kelas
- Riwayat pekerjaan: Setelah lulus STM, kerja di bengkel kontruksi
selama 3 tahun, dagang bensin selama 2 tahun, dagang langsam /
sembako di pasar, sejam 1977 buka warung sembako di rumah sampai
saat ini
- Riwayat pernikahan: Menikah
- Riwayat aktivitas sosial: pasien merupakan orang yang cukup aktif
dalam kegiatan disekitar rumah. Pasien sering berkomunikasi dengan
tetangganya
- Riwayat hukum: Pasien tidak pernah melakukan pelanggaran hukum.
- Situasi hidup sekarang: Pasien tinggal bersama istri. Anak ke 2 tinggal
bersama dengan 2 anak. Sehari-harinya jaga warung dirumah

RPK : Pada keluarga tidak ada yang memiliki gangguan seperti pasien.

III. STATUS GENERALIS


- Keadaan umum : baik
- Kesadaran : Compos mentis
- Tekanan darah : 130/80 mmHg
- Nadi : 88x/menit
- Pernapasan : 20 x/menit
- Suhu : 36,4 C
- Pemeriksaan Neurologis: Tidak dilakukan
- Pemeriksaan Fisik
o Kepala: normocphali, distribusi rambut merata, CA -/-, SI -/-
o Thoraks: snv +/+, Rh -/-, Wh -/-. BJ I-II regular, murmur (-),
gallop (-)
o Abdomen: supel, BU (+) normal, NT (-), timpani
o Ekstremitas: akral hangat, CRT < 2’s, oedem (-)

IV. STATUS MENTAL


a. Deskripsi umum
Penampilan : Pasien seorang laki-laki, berusia 80,
tampak sesuai dengan usianya.
Kesadaran : Compos mentis
Perilaku dan psikomotor : Normoaktif
Pembicaraan : Spontan, volume dan intonasi baik,
artikulasi jelas
Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif
b. Alam Perasaan
Mood : Hipotim
Afek : Apropriate, stabil
Keserasian : Serasi

c. Gangguan Persepsi
Halusinasi : Halusinasi auditorik, halusinasi visual
Ilusi : Tidak ada
Depersonalisasi : Tidak ada
Derealisasi : Tidak ada

d. Proses Pikir
Arus pikir
Produktivitas : cukup ide
Kontinuitas : Koheren
Hendaya bahasa : Tidak ada
Isi pikir
Waham : Waham curiga
Preokupasi : Tidak ada
Obsesi : Tidak ada
Fobia : Tidak ada

e. Pengendalian impuls : Baik

f. Daya nilai
Daya nilai sosial : Baik
Uji daya nilai : Baik
Daya nilai realitas : Baik

g. Tilikan: Derajat 6
h. Reabilitas : Dapat dipercaya

V. SENSORIUM DAN KOGNISI


a. Kesadaran, neurologis: compos mentis, psikiatri: jernih
b. Orientasi
- Waktu: Baik
- Tempat: Baik
- Orang: Baik
- Situasional: Baik
c. Daya ingat:
- Segera: baik
- Jangka pendek: baik
- Jangka panjang: baik
d. Konsentrasi: Tidak dinilai
e. Perhatian: Mudah ditarik dan mudah dicantum
f. Kemampuan baca tulis: Baik
e. Kemampuan visuospasial: Tidak dilakukan
f. Pikiran abstrak: Baik

 Diagnosis multiaksial
AKSIS I : F20.0 Skizofrenia Paranoid
AKSIS II : (perlu observasi lebih lanjut)
AKSIS III : tidak ada
AKSIS IV : tidak ada
AKSIS V : GAF current: 70-61

Tatalaksana : Non farmakologis :


 Rawat Jalan
 Psikoedukasi
Farmakologis :
 Risperidone 2x2mg
 Triheksifenidil 2x2mg
 Clozapine 1x100 mg

Prognosis
Ad Vitam : Bonam
Ad Fungtionam : Bonam
Ad Sanationam : dubia ad Bonam

Langkah yang akan di ambil berdasarkan sasaran :


Pasien :
1. Melakukan pendekatan dengan pasien agar ia mau bercerita dengan
terbuka tentang masalah/hal yang sedang ia hadapi/alami.
2. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh untuk
menegakkan diagnosis kerja secara tepat.
3. Memberikan terapi baik farmako atau pun non farmako yang disesuaikan
berdasarkan diagnosis dari pasien.

Keluarga :
1. Melakukan home visit dan asuhan keperawatan serta edukasi kepada
keluarga mengenai kondisi pasien. Mencari tau penyebab kondisi pasien.
2. Meminta bantuan berupa dukungan dari keluarga, baik untuk mengurus
pasien dari segi kepatuhan minum obat, kepatuhan kontrol ke dokter, dan
dukungan kepada pasien agar pasien merasa bahwa masih banyak orang-
orang yang peduli terhadap ia dan kesehatannya.
3. Memberi pelatihan/ cara perawatan harian keluarga kepada pasien secara
berkala sampai keluarga mandiri.

Masyarakat :
1. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat mengenai gangguan jiwa,
sehingga stigma yang berkembang dapat berubah, dan kepedulian terhadap
ODGJ meningkat.
2. Menghimbau kepada masyarakat untuk merangkul dan mengikutsertakan
ODGJ yang telah dalam masa pengobatan untuk ikut dalam kegiatan
kemasyarakatan agar mereka tidak merasa dikucilkan dan dapat berfungsi
secara sosial.
3. Membentuk kader peduli ODGJ yang melakukan kegiatannya secara aktif
khsususnya dalam rehabilitasi kejiwaan
4. Berkerjasama dengan lintas sektoral (komunitas, LSM, Tokoh Masyarakat,
perusahaan-perusahaan, sekolah, tempat-tempat ibadah) dalam
membangun kepedulian terhadap ODGJ

Pemangku Kepentingan :
1. Membentuk komitmen bersama dengan RT/RW/Lurah/Kecamatan untuk
peduli dengan ODGJ
2. Mengajarkan kepada RT dan RW cara memonitoring pasien ODGJ serta
menginisiasi dan pemantauan kader dalam melaksanakan kegiatannya.
3. Berdiskusi dengan pemegang program jiwa dipuskesmas untuk
melaksanakan program terkait ODGJ (pembentukan kader ODGJ,
pembinaan/penyuluhan kepada warga, sistem rujukan pasien ODGJ).
Kasus:
Laki-laki, 35 tahun, tidak bekerja, belum menikah.
Keluhan: sering mendengar suara laki-laki sejak lebih dari 20 tahun yang lalu .
Keluhan ini sudah dialami selama 20 tahun, pasien berobat ke RS Jiwa Dr. Soharto
Heerdjan Grogol.

Analisa berdasarkan metode 2 menit:


Tidak terdapat keluhan fisik, psikosomatik. Terdapat gangguan yang berhubungan
dengan perasaan, perilaku, dan pikiran.

Merupakan kasus Jiwa .


Edukasi keluarga dan pasien untuk diadakan pertemuan dengan dokter di waktu
tertentu
( Puskesmas Kelurahan Jati Padang)

Siapkan Rujukan pada Faskes


yang terdapat spesialis Dokter
jiwa.
Kasus Jiwa
(+)

Poli Umum Puskesmas


Kelurahan Jati Padang
Rujuk ke Spesialis
Kedokteran Jiwa
untuk pengobatan
lebih lanjut
Pendataan warga
dengan gangguan
kejiwaan
Pengobatan dan
Rehabilitasi

Lakukan Kunjungan
Jika kondisi telah Rutin ke Rumah
Memastikan
Koordinasi dengan RT
pasien
stabil keamanan warga dan
& RW setempat,
Rujuk Balik untuk Sosial,
Dinas pendataan
dan
1. Edukasi ke keluarga
pasien mengenai
gangguan jiwa
2. Edukasi ke keluarga
pentingnya berobat
secara teratur dan
mendukung secara
psikologis
3. Edukasi ke keluarga
untuk cepat membawa
pasien ke fasilitas
kesehatan apabila
terdapat
kegawatdaruratan
LAMPIRAN

Gambar 1. Kunjungan pasien

Anda mungkin juga menyukai