Anda di halaman 1dari 32

© Alya S, Asya A, Alya B, Amalia C, Andita P, Adiska C

Kel 5, 6 KKD integratif FK14

No. Penyakit (definisi) + kompetensi DD dan 4 diagnosis Keluhan utama Gejala khas PF Pem Penunjang Tatalaksana

GENETIK DAN KONGENITAL

1. Spina Bifida (2) Klasifikasi: Tergantung Menigomyelocele/ - Myelocele (nonjol tanpa - Pre natal  USG, Surgery
Aplasia atau hypoplasia arcus - Myelocele klasifikasi myeloceledisfungsi tertutup kulit; CSF bocor) HcG, ↑
vertebrae (AV). -Meningocele otonomik (gangguanmiksi- Alfafenoprotein
-Meningo myelocele defekasi) dan defek sensoro- -Meningocele spinal (dura (serum ibu)
(mesoderm gagal -Spinda bifida occulta motorik kedua tungkai dan arachnoid nonjol, MS
berkembangdefectatau normal)
absencedr AV)
-Meningomyelocele
(sebagian medulla spinalis
ikut nonjol lewat defek; bisa
tanpa tertutup kulit)

-Spinda bifida occulta (defek


kecil AV tanpa kelainan
saraf; kulit hiperpigmentasi
dan hipertichosis;
ASIMPTOMATIS)

GANGGUAN NEU PADA PEDIATRI

2. Kejang Demam (4A) DD: Kejang  Riwayat demam 1. Kesadaran (EVM) (Sesuai indikasi) - Anti-kejang
kejang pada anak (usia>1 bulan) - Epilepsi 2. CTV (suhu) - Darah Leukositosis  Saat kejang
yang disertai oleh demam. - Meningitis  KD Sederhana : kejang 3. Tandarangsang - Pungsi lumbal rektal
© Alya S, Asya A, Alya B, Amalia C, Andita P, Adiska C
Kel 5, 6 KKD integratif FK14

No. Penyakit (definisi) + kompetensi DD dan 4 diagnosis Keluhan utama Gejala khas PF Pem Penunjang Tatalaksana

- KD berulang umum<15 menit, tidak meningeal (singkirkan DD bisa  Profilaksis


DemamKejang (adariwayatKD berulang in 24 hours 4. PF Neuro dg ini) intermitenselam
sebelumnya, riwayat  KD Kompleks : kejang - EEG (Lihat a demam
keluarga, <15 bulan wkt 1st fokal / >15 menit, dan epilepsy)
time, sering demam) atau berulang in 24 hours DIAZEPAM (per
rectal)
DK: Kejang <10kg : 5 mg
sederhana/kompleks, febris, ≥10kg :10 mg
tandarangsang meningeal
(+) 3x pemberian msh
DE: Infeksi kejangfenitoin
DT: IV
DP: Reaksi inflamasi
- Antipiretik
- Profilaksis kontinu (1
tahun)
 KDK dg fakris,
kelainan
neurologis nyata
sblm/
sesudahkejang,
usia<12 bulan, KD
>4X/tahun)

INFEKSI

3. Infeksi sitomegalo virus (2) - Rubella kongenital (Tuli,  Mikrosefali 90% asimptomatik - Mikrosefali - Gold standard - Acyclovir/
hepatosplenomegali)  Tuli - Tuli N.VIII kultur virus dari Gancyclovi/
Salah satu infeksi virus paling - Herpes simplex kongenital 13-24% - IUGR (Intrauterine growth urin& lidah (lama) Foscarnet
© Alya S, Asya A, Alya B, Amalia C, Andita P, Adiska C
Kel 5, 6 KKD integratif FK14

No. Penyakit (definisi) + kompetensi DD dan 4 diagnosis Keluhan utama Gejala khas PF Pem Penunjang Tatalaksana

umum yang menyebabkan infeksi (mikrosefali, hepatitis) Tuli (SN) dangan gguan restriction)ukurandan - Antigenemia
kongenital perkembangan berat bay itidak normal (S- antigen pp65 (fast)
DK: tuli sensorineural G-A) - ELISA antibodi IgM
dari ibu DE: infeksi Triasklasik: CMV dan↑ titer
DT: telinga dx/sin kuning (62%), antibodi IgG 4x (2 wks
DP: reaksi inflamasi hepatosplenomegali (50%) pertama kehidupan)
petekie (58%)

4. Meningitis (3B) Dx: Kejang demam, Epilepsi, Demam - Demam, - GCS Pungsilumbal - cairan IV
Encephalitis - muntah, - Vital sign (demam, takikardi Akut: sel↑ dominasi - Konvulsi
Radang selaput otak ditandai oleh - nyerikepala, - Tanda rangsang meningeal PMN diazepam,
bakteri non spesifik. DK: Tergantung klinis - kejang, (+) ↓ Glucose oksigenasi
DE: Infeksi - gangguan tingkah laku ↑ Protein - Kortikosteroid
(e.coli; H.Influenza tipe B; DT: meninges - Penurunan kesadaran Kultur + uji resistensi Deksametason
Pneumonia) DP: reaksi inflamasi pada cepat Pewarnaan gram 0,6
selaput otak - Defisit lokal mg/kbBB/hari,
MRI/CT Scan 15-20 min before
EEG (kalau ada kejang) antibiotic
- Antibiotik
5. Ensefalitis (3B) Dx: meningitis, Epilepsi  Kesadaran↓ Hiperpireksia MRI/CT Scan ada Viral  Acyclovir10 mg/kg
 Kejang edema otak selamat 2-3 minggu.
Demam akut disertai kerusakan DK: Tergantung klinis  Demam
parenkim otak DE: Infeksi Pungsi lumbalbisa TIK manitol 0,5-1
DT: Hemfisfer cerebri normal/abnormal gram/kg/kali
(dx/sin)
DP: reaks iinflamasi pada Antipiretik, Antikejang
cerebri
*Simptomatik
© Alya S, Asya A, Alya B, Amalia C, Andita P, Adiska C
Kel 5, 6 KKD integratif FK14

No. Penyakit (definisi) + kompetensi DD dan 4 diagnosis Keluhan utama Gejala khas PF Pem Penunjang Tatalaksana

6. Malaria serebral (3B) DK: Tergantung klinis Demam tinggi/  Sakitkepala GCS <11 Mikroskopis Antimalaria Artesunat
DE: Infeksi Koma  Fotofobia Bentuk aseksual parasit 2,4 mg/kgBB intravena
Ensefalopati akut dg 3 kriteria: DT:  Agitasi - Kejang biasanya padah hapusan darah 3dd1; lanjut 1dd1 ; sadar
1) koma yang tidak dapat DP:  Psikosis generalized tepi oral 2 mg/kgBB
dibangunkan atau koma yang  Kejang - gejala motoric
menetap> 30 menit setelah  Gangguan kesadaran (tremor, mioklonus, korea, MRI Exchange transfusion
kejang (GCS < 11)  Demam tinggi athetosis) Edema serebri u/anemia dan
2) adanya P. falciparum yang  TIK bisa↑ parasitemia
ditunjukkan dengan hapusan EEG
darah (yang ini gejalanya ada banyak Selalu monitoring tanda
3) penyebab lain dari akut banget banget) vital & komplikasi2 yg
ensefalopati telah sudah terjadi/ bisa
disingkirkan terjadi& kasih terapi
simptomatik lainnya
7. Tetanus (4A) DK: Tergantung klinis Kejang2 Rigiditas otot(kaku), spasme uji spatula Kultur C. tetani dari luka Luka bersihkan dan
DE: infeksi viral otot (kontraksi menyentuh dinding sangat sulit (hanya 30% debridement
Infeksi akut disebabkan DT: tiba2kejang2), posterior faring. positif )
eksotoksin yang dihasilkan oleh DP:Kerusakan sel akibat Dan ketidakstabilan otonom (+) jika terjadi kontraksi Antibiotik
Clostridium tetani, ditandai toksin virus (salivasi, berkeringat, rahang involunter (menggigit Metronidazole IV 15
dengan peningkatan kekakuan meningkatnya sekresi bronkus, spatula) (-) berupa refleks mg/kgBB
umum dan kejang-kejang otot Dx: epilepsy, meningitis hiperpireksia) muntah.
rangka Antitoksinhuman
Kaku: Cek luka dimana tetanus immunoglobulin
Trismus (Lock Jaw), kaku (HTIG) segera di
leher, dan nyeri punggung. injeksikan IM dengan
otot-otot wajah dan dosis total 3.000- 10.000
faringealrisus sardonicus, unit dibagike 3 tempat
sakit tenggorokan, dan
disfagia. Anti kejangDiazepam
© Alya S, Asya A, Alya B, Amalia C, Andita P, Adiska C
Kel 5, 6 KKD integratif FK14

No. Penyakit (definisi) + kompetensi DD dan 4 diagnosis Keluhan utama Gejala khas PF Pem Penunjang Tatalaksana

0,1-0,3 mg/kgBB/ kali


dengan interval 2-4 jam

Tetanus Toxoid

Hati2 Spasme di Sal.


Pernapasan Perhatikan
ABC
8. Tetanus Neonatorum (3B) Dx: Meningitis, encephalitis,  Kejang, kaku Tanyakan riwayat Kakuseluruhtubuh IV line + cairan dosis
epilepsy pemotongan/ perawatan tali rumatan
Penyakit yang disebabkan  Tidak mau pusat
Clostridium tetani. Penyakit yang DK: kejang, kaku menyusu Diazepam 10
terjadi pada masa neonatal (bayi DE: infeksi virus C.tetani Tanyakan riwayat imuniasi TT mg/kgBB/hari IV/Rektal
usia< 28 hari). DT: ibu
DP: kerusakan selakibat Resusitasi jika henti napas
toksin virus  Tidak bisa menyusu (stops rujuk ke fasilitas NICU
sucking)
 Mulut mencucu (like a fish) Tetanus immunoglobulin
 Kejang (terutama saat 500 IU IM atau tetanus
dirangsang sentuhan, antitoksin 5 000 IU IM
suara, atau sinar)
 Bisa demam Tetanus toksoid 0.5 mL
 Crying-rewel IM diberikan pada tempat
yang berbeda dengan
tempat pemberian anti
toksin

Penisilin prokain 50 000


IU/kgBB/hari IM dosis
© Alya S, Asya A, Alya B, Amalia C, Andita P, Adiska C
Kel 5, 6 KKD integratif FK14

No. Penyakit (definisi) + kompetensi DD dan 4 diagnosis Keluhan utama Gejala khas PF Pem Penunjang Tatalaksana

tunggal atau Metronidazol


IV selama 10 hari

9. Toksoplasmosis serebral (2) DK: cephalgia(?), Nyeri kepala/  ↑TIK Pem. Saraf cranial MRI Fase Akut
hemiparesis, paresis N.VII, kejang/ paresis  Gejala neurologis fokal Pem. motorik Lesi fokal, Klindamisin 4 x 600
Disebab kan oleh Toxoplasma dll progresif: single/multiple mg/hari PO
gondii, pada orang dg HIV (+) DE: Infeksi - Kejang Efek desak ruang (+)
DT: Hemisfer cerebri - Hemiparesis Hipodense Fase Rumatan
DP: - Paresis saraf kranial Dosis ½ fase akut hingga
- Gangguan bahasa CD4 > 200
Dx: encephalitis, abses - Gangguan lapang
serebri pandang
- Ataxia

Serologis
Anti Toxoplasma

10. Abses otak (2) DK: sesuai klinisnya Nyeri kepla/ kejang/  SistemikDemam Defisit motoric & sensorik Lab <2,5 cm
DE: infeksi demam  Neurologik TTIK Leukositosis, LED↑ Antibiotik Ceftriaxone 8
Stadium IVMatur, kapsul tebal DT: hemisfer cerebri  Neurologik fokal Kejang, minggu
mengelilingi kavitas berisi debris DP: defisit motoric, defisit CT Scan otak
sel PMN & edema sensorik Daerah hipodens >2,5 cm
Dx: Tumor intracranial, dikelilingi cincin Antibiotik + operasi
meningitis, hematom Tanyakan riwayat penyakit
subdural kronik dahulu, infeksi lainnya, trauma,
operasi bedah saraf
© Alya S, Asya A, Alya B, Amalia C, Andita P, Adiska C
Kel 5, 6 KKD integratif FK14

No. Penyakit (definisi) + kompetensi DD dan 4 diagnosis Keluhan utama Gejala khas PF Pem Penunjang Tatalaksana

MRI

Kultur kuman dari focus


infeksi

PCR
DNA toxoplasma
11. HIV AIDS tanpa komplikasi (4A) Sesuai keluhan Manifestasi neurologis muncul MMS Rapid HIV antibody A) Suportif
pada fase krisis Pem motorik  Asupan nutrisi yang
ELISA baik
Enselofalopati HIV  Psikososial dan
 Gangguan kognitif Western blot dukungan agama
 Disfungsi motorik  Istirahat cukup
 Aktivitas terganggu PCR
 Progresif B) simptomatik
 Tidak ditemukan antipiretik, antiinflamasi,
penyebab lain kecuali HIV obatdiare, dll

Bisa ada meningitis aseptic, C) Anti retroviral


© Alya S, Asya A, Alya B, Amalia C, Andita P, Adiska C
Kel 5, 6 KKD integratif FK14

No. Penyakit (definisi) + kompetensi DD dan 4 diagnosis Keluhan utama Gejala khas PF Pem Penunjang Tatalaksana

neuropati perifer dll  Lamivudin 150 mg


2dd1
 Zidovudin 500-600
mg/hari
 Neviropin 200mg
1dd1/14 hari,
kemudian 200mg
2dd1

MULTITHERAPY!!
12. Hidrocefalus (penumpukan cairan Etiologi: - peningkatan TIK - GCS - foto rontgen& CT scan - medikamentosa:
serebrospinal yang terakumulas Topis: - ggn. Penglihatan - rangsang meningeal (+) kepala furosemide 1,2
pada ventrikel/r. subarachnoid) Patologi: (kelumpuhan n. 6 - n. cranialis (2 dan 6) - transiluminasi mg/kgBB/hari oral 1x/hari
Klinis: uni/bi) - lumbal pungsi
- kesulitan berjalan - operasi
Dd: makrosefali, hematom
subdural
13. Rabies (virus yang menyerang Etiologi: Infeksi - demam - GCS - ELISA - vaksin rabies intradermal
SSP) Topis: batang otak, - penurunan - rangsang meningeal - Isolasi virus - serum antirabies
diensefalon, hipokampus kesadaran - n. cranialis (7 dan 2,4,6) - immunoglobulin
Patologi: inflamasi - parestesi - sensorik
Klinis: - pupil dilatas
ianisokor
Dd: polio, ensefalitis - facial palsy
- midriasis
14. Spondilitis TB (peradangan Etiologi: infeksi - 5L - TTV - pem. Darah lengkap - obat anti TB
granulomatosa kronis o/ M. TB) Topis: MS - Demam pd mlm - status general - uji mantoux - dekompresi MS
Patologi: destruksi, kompresi hari - motoric - BTA (+) - hilangkaninfeksi
Klinis: - nyeri intercostal - sensorik - foto thoraks
© Alya S, Asya A, Alya B, Amalia C, Andita P, Adiska C
Kel 5, 6 KKD integratif FK14

No. Penyakit (definisi) + kompetensi DD dan 4 diagnosis Keluhan utama Gejala khas PF Pem Penunjang Tatalaksana

- gibus pd - reflexfisiologis (meningkat)


Dd: fr.Kompresi, tumor punggung - reflexpatologis (+)
- paraplegi,
paraparesis (UMN)
- def. sendorik
setinggi gibus

TUMOR PADA SSP

15. Tumor sekunder

16. Ensefalopati

PENURUNAN KESADARAN

17. Koma (hilangnya kemampuan u/ Etiologi: metabolic/ - penurunan - ABC - darah lengkap
beri respon trhdp rangsangan) vaskular kesadaran - periksa trauma - elektrolit darah
Topis: - beri I.V - CT scan tanpa kontras
Patologi: - pem. Neurologis: GCS, r.
Klinis: batangotak, motorik
© Alya S, Asya A, Alya B, Amalia C, Andita P, Adiska C
Kel 5, 6 KKD integratif FK14

No. Penyakit (definisi) + kompetensi DD dan 4 diagnosis Keluhan utama Gejala khas PF Pem Penunjang Tatalaksana

18. Mati batang otak (hilangnya Etiologi: - koma - GCS


fungsi scr irreversible) Topis: - tidak ada reflex - reflex batang otak
Patologi: batang otak - test apneu
Klinis: - apneu

NYERI KEPALA

19. Tension headache (nyeri kepala Etiologi: idiopatik - nyeri kepala spt TES SEMUA HEHE TAPI - analgetik: ibuprofen
episode berulang) Topis: diikat/ ditekan NORMAL SEMUA HASILNYA 800mg/hari
Patologi: - bilateral - muscle relaxan
Klinis: - ringan --> sedang (baclofen)
- tidak ada keluhan
Dd: migraine, cefalgia sek lain
- tidak dipengaruhi
aktivitas

20. Migren (4A), kelainan kompleks DD:Cluster headache, Nyeri kepala sekitar 4 stadium migren: Tanda vital, Kesadaran, CT Scan/MRI, - terapi abortive:
yang ditandai dengan sakit kepala migren dengan aura, migren oculo temporal, - Prodormal motoric, sensorik, saraf Pungsi lumbal untuk abortif non-spesifik:
berulang, unilateral, biasanya tanpa aura unilateral - Aura kranial, fungsi (parasetamol 100-600 mg
pada beberapa kasus adanya aura Diagnosis: - Nyeri kepala koordinasi,reflex patologis, tiap 6-8 jam/ibuprofen
timbul sebelum nyeri - Klinis: hemiparetik, berdenyut unilateral, fisiologis 400-800 mg tiap 6 jam).
kepala/setelahnya hemisensorik nyeri lebih berat Untuk abortif spesifik:
- Topis: malam hari, mual (ergotamine 1-2 mg)
- Etiologis: muntah,
hipertensi, fotofobia/fonofobia - Terapi profilaksis:
hipotensi - Postdormal, sodium valproate 400-
- Patologis: perubahan nafsu 1000 mg/hari per oral
makan, perubahan
© Alya S, Asya A, Alya B, Amalia C, Andita P, Adiska C
Kel 5, 6 KKD integratif FK14

No. Penyakit (definisi) + kompetensi DD dan 4 diagnosis Keluhan utama Gejala khas PF Pem Penunjang Tatalaksana

mood, agitasi

21. Arteritis Kranial (1)

22. Neuralgia Trigeminal (3A), nyeri DD: migren, cluster Nyeri sepanjang Nyeri terasa seperti ditusuk- Tanda vital, Kesadaran, CT Scan/MRI Karbamazepin per oral
unilateral yang mengikuti headache, sinusitis nervus trigeminus, tusuk, dicetuskan dengan motoric, sensorik, saraf 100-600 mg/hari,
distribusi sensorik saraf kranial Diagnosis: unilateral mengunyah atauh menyentuh kranial,reflex patologis, Gabapentin peroral 1200-
- Klinis:tumor, daerah yang terlibat diwajah. fisiologis 3600 mg/hari
aneurisma
- Topis: Bedah: indikasi pada nyeri
- Etiologi:aneurisma, sulit di control
tumor (dekompresi
- Patologis: mikrovaskular, gamma
knife radiosurgery)
23. Cluster Headache (3A), nyeri DD: Tension headache, Nyeri kepala hebat, Nyeri sangat hebat, nyeri Tanda vital, Kesadaran, Terapi abortive: oksigen
kepala hebat, unilateral, diorbita, migren. unilateral, salah menusuk, menembus, tidak motoric, sensorik, saraf (7lt/menit selama 15
supraorbital, temporal atau Diagnosis: satu sisi mata berdenyut, unilateral, di sekitar kranial,reflex patologis, menitdengan sungkup),
kombinasi dr tempat-tempat - Klinis: merah/mengeluark mata, tiba-tiba, memuncak fisiologis Dihidroergotamin 0,5-1,5
tersebut. - Topis: an air mata, hidung dalam 10-15 menit, durasinya 5 mg IV
- Etiologi:neurovascul tersumbat/keluar menit-3 jam per episode,
ar, irama sirkardian, ingusnya. frekuensinya 1-8x sehari Terapi profilaksis:
vasodilatasi arteri selama berbulan-bulan. Verapamil (pilihan
- Patologi: pertama) 120-160 mg
2 bentuk jenis nyeri kepala Peroral 3-4x/hari,
cluster: nimodipin 240 mg/hari,
1. Tipe episodic: 2 fase nifedipin 40-120 mg/hari.
nyeri kepala
berlangsung selama 7
hari-1 tahun yang
dipisahkan oleh
© Alya S, Asya A, Alya B, Amalia C, Andita P, Adiska C
Kel 5, 6 KKD integratif FK14

No. Penyakit (definisi) + kompetensi DD dan 4 diagnosis Keluhan utama Gejala khas PF Pem Penunjang Tatalaksana

interval bebas selama


1 bln/lebih
2. Tipe kronik: nyeri
kepala > 1 tahun tanpa
remisi atau interval
bebas < 1 bulan.

PENYAKIT NEUROVASKULAR

24. TIA (Transient ischemic Attack) DD: Migren+aura, gangguan Sinkop, bingung, Berdasarkan aerteri yang Tanda vital, Kesadaran, Darah rutin, LED, Obat antiplatelet (aspirin
(3B), gangguan sementara dalam vestibuler, Hipoglikemia, pusing terkena: motoric, sensorik,reflex Glukosa darah, 75 mg per hari),
fungsi otak akibat penyumbatan Tumor intracranial 1) Karotis: hemiparesis, patologis, fisiologis kolesterol, EKG, CTscan antikoagulan (warfarin)
aliran darah ke otak yang Diagnosis: hilangnya sensasi kranial, angiografi.
sementara. - Klinis: hemisensorik, disfasia, Bedah: Endaterektomi
- Topis: kebutaan monocular. karotis
- Etiologi: 2) Vertebrobasilar:
tromboemboli dari paresis, kebutaan
atheroma mendadak bilateral
pem.darah leher, (pd pasien usia lanjut),
lipohialinosis pemb. diplopia, ataksia,
Darah kecil intra vertigo,disfagia.
kranial, emboli
kardiogenik
- Patologi:
25. Infark Serebral (3B), kematian DD: stroke hemoragik, Tanda vital, Kesadaran,
neuron-neuron, sel glia dan stroke iskemik motoric, sensorik,reflex
system pemb darah yang Diagnosis: patologis, fisiologis
disebabkan kekurangan oksigen - Klinis
dan utrisi - Topis
- Etiologi:hipertensi,
diabetes mellitus,
hiperlipidemia
- Patologi:
© Alya S, Asya A, Alya B, Amalia C, Andita P, Adiska C
Kel 5, 6 KKD integratif FK14

No. Penyakit (definisi) + kompetensi DD dan 4 diagnosis Keluhan utama Gejala khas PF Pem Penunjang Tatalaksana

26. Hematom Serebral (3B)

27. Perdarahan Subarachnoid (3B), DD: migren, cluster Nyeri kepala hebat Serangan seperti di sambar Tanda vital, Pemeriksaan CT Scan tanpa kontras, Peningkatan TIK: intubasi
suatu kejadian saat adanya darah headache, Non-Hemoragic dan mendadak, petir, gangguan gerak bola kesadaran, fungsi luhur, pungsi lumbal, dan hiperventilasi.
pada rongga subarachnoid yang stroke hilang kesadaran, mata, nyeri wajah, nyeri pemeriksaan motoric, reflex Angiografi. Mannitol, furosemide,
disebabkan oleh proses patologis Diagnosis: fotofobia, orbital, nyeri kepala terlokalisir. patologis, fisiologis, dexametason.
- klinis: meningismus, mual pemeriksaan nervus kranial.
- topis: muntah
- etiologi:rupture aneurisma,
malformasi arteriovenosa
- patologi:

28. Ensefalopati Hipertensi (3B), DD: stroke Nyeri kepala hebat, Onset gejala berlangsung Tanda vital, kesadaran, Darah rutin, creatinine, Tangani hipertensinya,
sindrom klinik akut reversible yg iskemik/hemoragik, mual muntah, ggn perlahan, progresi sekitar 24- pemeriksaan motorik elektrolit, urinalisa, EKG, Rawat ICU, sodium
dicetuskan oleh kenaikan tekanan perdarahan intracranial, penglihatan, 48 jam, deficit neurologis fokal, rontgen Thoraks, CT nitropusside (vasodilator),
darah secara mendadak sehingga encephalitis. confusion, pingsan Manifestasi neurologis berat Scan/MRI labetol Dosis inisial alah
melampaui batas autoregulasi Diagnosis: sampai koma muncul jika telah terjadi 20 mg dosis bolus,
otak - Klinis:hipertensi hipertensi maligna atau kemudian 20-80 mg dosis
- Topis: tekanan diastolik >125mmHg intravena setiap 10 menit
- Etiologi: hipertensi, disertai perdarahan retina, sampai tekanan darah
peny ginjal kronis, eksudat, papiledema, yang diinginkan atau total
stenosis arteri gangguan pada jantung dan dosis sebesar 300 mg
renalis, ginjal, tanda-tanda lateralisasi tercapai.
glomerulonephritis. yang bersifat reversible
- Patologi: maupun irreversible yang
mengarah ke perdarahan
cerebri atau stroke
© Alya S, Asya A, Alya B, Amalia C, Andita P, Adiska C
Kel 5, 6 KKD integratif FK14

No. Penyakit (definisi) + kompetensi DD dan 4 diagnosis Keluhan utama Gejala khas PF Pem Penunjang Tatalaksana

LESI KRANIAL DAN BATANG OTAK

29. Bells Palsy (4A), penyakit lower DD: stroke, guillan barre Kelemahan otot Nyeri sekitar telinga, sulit Tanda vital, Kesadaran, CT Scan/radiografi Prednisone 1 mg/kgBB (5
motor neuron yang mengenai syndrome, miastenia gravis wajah ipsi lateral makan dan minum, sulit pemeriksaan nervus cranialis, polos, MRI hari), diturunkan 2
nervus facialis perifer dengan Diagnosis: secara tiba-tiba berbicara, hiperakusis, motoric, sensorik tablet/hari sampai 10 hari
penyebab yg tidak teridentifikasi. - Klinis: beberapa jam- hipersalivasi, alis mata turun, (stadium akut)
- Topis:hemisfer kiri beberapa hari, mata berair. Mecobalamin 500 mg (3x
atau kanan kerutan dahi sehari
- Etiologi:virus herpes menghilang Fisioterapi
simpleks, ipsilateral
neoplasma, trauma
- Patologi:
30. Lesi Batang otak (2), segala jenis Krn rapatnya
lesi yang melibatkan batang otak struktur batang
berupa ggn vaskuler, tumor, otak
proses inflamasi dan degenerasi.

GANGGUAN SISTEM VASKULAR

31. Meniere’s Disease (3A), penyakit DD: Vertigo, tinnitus, Vertigo disertai mual dan Tanda vital, Kesadaran, Darah lengkap, Diuretic: hidrochlorotiazid
yang ditandai dengan episode Diagnosis: tuli sensorineural muntah, setiap serangan pemeriksaan saraf kranial, immunologi, elektrolit, 50mg/hari
berulang dari vertigo yang - Klinis: terutama nada biasanya disertai dengan motoric, sensorik reflex CT Scan. Vasodilator: agonis
berlangsung dari menit sampai - Topis: rendah. gangguan pendengaran dan fisiologis, patologis, garpu histamine (betahistine)
hari, disertai dgn tinnitus dan tuli - Etiologi: autoimun, dalam keadaan tidak ada tala. Steroid: pred nison,
sensorineural yang progresif alergi, serangan, pendengaran baik deksametason
genetic,anatomi, kembali, tinnitus, perasaan
infeksi virus penuh dalam telinga.
- Patologi:
© Alya S, Asya A, Alya B, Amalia C, Andita P, Adiska C
Kel 5, 6 KKD integratif FK14

No. Penyakit (definisi) + kompetensi DD dan 4 diagnosis Keluhan utama Gejala khas PF Pem Penunjang Tatalaksana

Kriteria diagnosis menurut guidelines of the American Academy


of Otolaryngolobgy-Head and Neck Surgery (AAO-HNS),
penyakit Meniere ditandai empat gejala iaitu:

1. Vertigo: rasa berputar, episodic, derajat ringan sampai


berat, rotasinal, dengan durasi minimal 20 menit setiap
episode serangan, tidak pernah lebih dari 24 jam.
2. Pendengaran menurun: berfluktuasi, tuli sensoris
frekuensi rendah, yang memberat saat serangan,
makin lama dapat semakin memberat.
3. Tinnitus: khas seperti dering bernada rendah.
4. Rasa penuh dalam telinga.

32. Benign Paroxymal Positional DD: Rasa pusing - Rasa berputar - Uji Romberg : mata ? Self-limitting 4-6 mgg.
Vertigo/BPPV(4A) Termasuk - Meniere’s disease: berputar, rasa (Kalo utk vertigo non- tertutup, badan goyang
vertigo vestibular. ditambah tinnitus & SNHL, ditarik, atau vestibular : rasa melayang, menjauhi garis tengah. Non-medika:
sensai penuh pd telinga didorong menjauhi goyang, mengambang.) (Artinya kelainan vestibuler) - Terapi fisik
Vertigo : Suatu kumpulan gejala - Vestibular neuritis: bhub bidang vertical - Diperburuk dgn pindah posisi - Manuver Brandt-daroff
berupa senasi rotasi/memutar, dgn infeksi virus kepala - Uji Tandem gait, hasil (-)
tanpa perputaran yg sebenarnya. - Ada mual muntah berjalan menyimpang, tp Medikamentosa:
D. Klinis: Vertigo perifer - Serangan episodic /rekuren tidak jatuh. (Artinya kelainan - Ca Channel blocker 
 biasa tjd pd org tua>50thn - Durasi serangan <1 menit vestibuler) Flunarizin 1x5 mg
D. Topis:Idiopatik - Anti histamine utk efek
- Uji telunjuk/past-pointing supresif pusat munrah
D. Etiologi: lesi N. test (=) ke arah lesi. Dimenhydrinate 3 x 50 mg
Vestibularis
Edukasi:
D. Patofisiologi: ? - Menghindari minum
alcohol dan rokok
berlebihan
- Memperbaiki posisi tidur
© Alya S, Asya A, Alya B, Amalia C, Andita P, Adiska C
Kel 5, 6 KKD integratif FK14

No. Penyakit (definisi) + kompetensi DD dan 4 diagnosis Keluhan utama Gejala khas PF Pem Penunjang Tatalaksana

dan saat bekerja

33. Cerebral Palsy (2) DD: Sukar makan, otot - Terjadi sejak dilahirkan & - Inspeksi gaya jalan : ataxia Non-medika
suatu keadaan kerusakan - Trauma medulla spinalis kaku, sulit menelan, seumur hidup - Peningkatan refleks - Menjaga nutrisi yg
jaringan otak yg tidak progresif sulit bicara, kejang, - gang pengontrolan gerakan fisiologis adekuat
D. Klinis: spastic badan gemetar, spastisitas - Refleks patologis Babinski - Jika ada inkontinensia
hemiplegia/paraplegia/tetra masalah pd BAB - disfungsi mental (+) urin da nada isk, berikan
plegia BAK. AB

D. Topis: idiopatik Medikamentosa


- Lioresal utk kasus
D. Etiologi:idiopatik hemiplegia utk mengurai
spatisitas
D. Patofisiologi:?

DEFISIT MEMORI

34. Demensia (3A) DD: Penurunan fungsi - Awalya diawali kemerosotan - MMSE : buruk (skor <24) - CT Scan : lesi otak - Mengatasi deficit
 sindrom neurodegenerative yg - Delirium : kesadaran kognitif (cepat lupa, dlm pengendalian emosi, - Refleks primitive pada bayi (tumor), infark cerebri, memori ringan
menyebabkan gangguan kognisi, menurun lambar berfikir) perilaku sosial, dan motivasi bisa (+) hematoma - Lakukan diet rendah
perilaku, dan aktivitas fungsional. - Penyakit Alzheimer: onset hidup. - Skor iskemik Hachinski utk subdural/ekstradural lemak utk menurunkan
bertahap Onset : mendadak - Penurunan daya ingat membedakan demensia faktor risiko stroke
- Tdk ada gang kesadaran vaskuler & demensa - Anti platlet utk efek (+)
 faktor risiko : HT, DM, D. Klinis: ? - Gejala dan disabilitas ada alzheimer (skor ≥7: demensia pd deficit kognitif (Aspirin,
hyperlipidemia, stroke, min. 6 bulan vaskuler) tioclodipine, clopidogrel.)
© Alya S, Asya A, Alya B, Amalia C, Andita P, Adiska C
Kel 5, 6 KKD integratif FK14

No. Penyakit (definisi) + kompetensi DD dan 4 diagnosis Keluhan utama Gejala khas PF Pem Penunjang Tatalaksana

arterosklerosis D. Topis: ? - Inkontinensia urin - Utk fungsi kognitif &


- Bicara tidak jelas, halusinasi, perilaku: Donepenzil,
D. Etiologi: Degeneratif / sukar menurut perintah Galantamine,
Vaskuler Rivastigmine

D. Patofisiologi: Nekrosis
saraf

35. Penyakit Alzheimer (2) DD: Perubahan mental - Tidak ada deficit neurologis - Skor iskemik Hachinski utk - CT Scan : lesi otak - Inhibitor kolinesterasi
penyakit neurodegeneratifyg - Demensia vaskuler perlahan membedakan demensia (tumor), infark cerebri, (fisostigmin)
mnjd salah satu penyebab - Delirium : disorientasi, Stadium 1 (onset 1-3 thn) vaskuler & demensa hematoma - Thiamin hydroclorida
demensia (50-60%) prubahan status mental cpt - Gangguan memori ringan alzheimer (skor ≥7: demensia subdural/ekstradural 3gr/hari PO selama 3
- Kemampuan visospasial vaskuler) - PET (Positron Emission bulan utk fungsi kognisis
 Ada riw keluarga D. Klinis: buruk - MMSE : buruk (skor <24) Tomography) : ada - Klonidin (catapes) 1,2 mg
- Gangguan berbahasa penurunan aliran darah, PO selama 1 bln utk gang
D. Topis: - Gangguan perilaku : iritabel, metabolisme O2, dan fungsi intelektual
sedih, bisa delusi glukosa di daerah
D. Etiologi: VITAMIN D, serebral
dominan idiopatik Stadium 2 (Onset 3-10 tahun) Kriteria diagnosis
- Gangguan memori sedang 1. MMSE buruk
D. Patofisiologi: - Gangguan visospasial 2. Defisit fungsi kognisi >2
- Gangguan berbahasa 3. Tdk ada gang kesadaran
- Gangguan perilaku : iritabel, 4. Awitan 40-90 tn
sedih, bisa delusi 5. Tdk ada peyakit otak
- Gangguan motoric : gelisah, lainnya
mondar mandir
- EEG : slow background rhytm

Stadium 3 (Onset 8-12 tahun)


© Alya S, Asya A, Alya B, Amalia C, Andita P, Adiska C
Kel 5, 6 KKD integratif FK14

No. Penyakit (definisi) + kompetensi DD dan 4 diagnosis Keluhan utama Gejala khas PF Pem Penunjang Tatalaksana

- Fungsi intelektual buruk


- Postur badan fleksi & kaku
otot
- Gangguan miksi & BAB
- EEG : Diffusely slow

GGN PERGERAKAN

36. Parkinson (3A) DD: Gemetar, - Tremor saat istirahat - Gaya jalan : Parkinson gait - Pem mikroskopik ada - Dopamin agonis
Penyakit neurogeneratif yg - Tremor krn serebellar : berkurangnya - Bradikinesia/ kelemahan - Inspeksi wajah : ekspresi lewy bodies(eosinophil (bromokriptin)
kronis yg progresif yg ditandai dgn hilang wkt istirahat) kecepatan gerakan umum aktivitas motoric wajah kosong seperti topeng, yg terkurung) di - Obat pengganti
gemetar, kekakuan, dan - Tremor karena senilis langkah pendek2 hipersalivasi substansia nigra otak dopamine (Levodopa)
berkurangnya kecepatan gerakan. esensial - Rigiditas : terutama gerak - Pem motoric: tanda motoric - CT scan utk - Anti kolinergik
putar siku biasanya berawal secara menunjukkan atrofi (Benztropin)
 Riw penggunaan obat D. Klinis: Parkinson - Abnormalitas postural unilateral kortikal difus
fenotiazin, metildopa, SSRI, asam sering terjatuh
valproat D. Topis:? - Gejala psikiatri: depresi,
cemas, halusinasi, penurunan
D. Etiologi: Degenerasi fungsi kognitif

D. Patofisiologi: stress
oksidatif di substansia nigra
otak sehingga dopamine
berkurang

EPILEPSI DAN KEJANG LAINNYA


© Alya S, Asya A, Alya B, Amalia C, Andita P, Adiska C
Kel 5, 6 KKD integratif FK14

No. Penyakit (definisi) + kompetensi DD dan 4 diagnosis Keluhan utama Gejala khas PF Pem Penunjang Tatalaksana

37. Kejang (3B) DD: Kejang Ada 2 jenis kejang non epilepsy - Status generalis : - Darah rutin - Kejang parsial, tonik
 - Kejang epilepsi : pemeriksaan kardiovaskular, - Terutama kalsium, klonik : Carbamazepin,
- Tetanus 1. Kelainan neurologi : oleh bekas gigitan lidah, luka lecet magnesium, kreatinin Fenitoin
karena VITAIN D - St neurologis : pem nervus - Tes fungsi hepar - Kejang absence L
D. Klinis: kejang 2. Kelainan metabolic : gang. cranialis, fungsi motoric - EEG : utk jenis kejang Ethosuximide
Elektrolit, hipo/giperglikemi sensorik, pem refleks - CT scan utk melihat - Kejang mioklonik : Asam
D. Topis: ? - Jika ada deficit neurologi apakah ada lesi valproat
- Ada >= 2 kejang tanpa berarti ada lateralisasi/lesi di
D. Etiologi: VITAMIN D provokasi, selang waktu >24 area otak yg terbatas
jam
D. Patofisiologi: aktivitas
abnormal neurotransmitter
otak
38. Epilepsi (3A) DD: Kejang Ada 2 kategori kejang epilepsi - Status generalis : - Darah lengkap Fase akut:
manifestasi gang fungsi otak - Status epileptikus :>30 yaitu: pemeriksaan kardiovaskular, - EEG : menentukan - Diazepam per rektal 5mg
karena lepasnya muatan listrik menit  Kejang 1. Kejang fokal/parsial : lesi di bekas gigitan lidah, luka lecet jenis kejang epiepsi kalo BB<10 kg & 10mg
neuron otak yg berlebihan. - Kejang non epilepsi epilepsi:60%etiolog salah satu bagian korteks - St neurologis : pem nervus parsial/kompleks kalo BB>10 mg
inya idiopatik serebri cranialis, fungsi motoric - MRI l utk lihat letak lesi - Klo blm berhenti?
Ada 2 jenis: D. Klinis: kejang epilepsy a. Parsial sederhana : ga sensorik, pem refleks Diulang diazepam stlh 5
- Epilepsi idiopatik/primer :  Ada ≥ 2 kejang ada gang kesadaran - Jika ada deficit neurologi mnt
biasanya generalized, tanpa aura D. Topis:tergantung kondisi tanpa provokasi, b. Parsial kompleks : ada berarti ada lateralisasi/lesi di - Klo blm berhenti? Rujuk
- Epilepsi simptomatik : biasanya selang waktu >24 gang kesadaran, area otak yg terbatas ke RS
localized, ada penyebab dgn alat D. Etiologi:VITAMIN D jam biasanya <3 mnt
bantu EEG 2. Kejang umum: lesi lebih luas
D. Patofisiologi: pelepasan dr fokal, bisa mengenai ke-2
neurotransmitter eksitatori hemisfer
yg lerlebih a. Tonik-klonik
Biasanya didahului lidah
tergigit & ngompol
© Alya S, Asya A, Alya B, Amalia C, Andita P, Adiska C
Kel 5, 6 KKD integratif FK14

No. Penyakit (definisi) + kompetensi DD dan 4 diagnosis Keluhan utama Gejala khas PF Pem Penunjang Tatalaksana

b. Absence
Durasi 5-10 detik, mata
tak berkedip & mukul2
bibir
c. Klonik
Kontraksi otot ritmik,
umumnya ekstremitas
atas, muka
d. Tonik
Kaku otot ekstensor,
jatuh terkapar
e. Atonik
Kehilangan tonus otot,
jatuh mendadak
39. Status epileptikus (3B) DD: Kejang - paling sering yg jenis tonik- - Status generalis : - Sampel darah : serum - Infus cairan isotonic IV
 Kejang yg berlangsung - Kejang Epilepsi klonik umum pemeriksaan kardiovaskular, elektrolit, ureum, - Kalo hipoglikemia, kasih
>30menit ATAU 2 kejang yg - Tetanus: ada lock jaw, - Partial sederhana : 1-22 detik. bekas gigitan lidah, luka lecet glukosa glukosa 50 ml 50%
diantaranya tdk ada pemulihan rhesus sardonicus, riw luka Prognosis baik, serangan - St neurologis : pem nervus - Darah lengkap - Pemberian oksigen
kesadaran, berlangsung >30 menit terutama saat tidur cranialis, fungsi motoric - EEG dilakukan jika - Tiamin 100 mg IV utk
D. Klinis: Status epileptikus - Partial kompleks: bs didahului sensorik, pem refleks kejang msh lanjut cegah ensfalopati
parsial sederhana dengan atau - Jika ada deficit neurologi - Lorazepam 0,1 mg/kgBB
D. Topis:? tanpa aura berarti ada lateralisasi/lesi di IV atau diazepam 0,15
- Partial jadi umum area otak yg terbatas mg/kgBB IV
D. Etiologi:VITAMIN D

D. Patofisiologi:pelepasan
neurotransmitter eksitatori
yg berlebih
© Alya S, Asya A, Alya B, Amalia C, Andita P, Adiska C
Kel 5, 6 KKD integratif FK14

No. Penyakit (definisi) + kompetensi DD dan 4 diagnosis Keluhan utama Gejala khas PF Pem Penunjang Tatalaksana

PENYAKIT DEMIELINISASI

40. Sklerosis multiple (1) DD: Pandangan kabur - Awal: gang penglihatan + - Pem funduskopi : -MRI utk menentukan Pengobatan relaps :
 Penyakit autoimun yg - Acute disseminated dan nyeri mata rasa nyeri blkg mata (neuritis papilledema pd fase awal& letak lesi metilprednisolon 500-
menyerang myelin dan akson otak encephalomyelitis (ADEM) : optika) papil atrofi pd fas lanjut (periventricular/juxtacor 1000 mg IV selama 3-5
post inveksi /post vaksinasi, - Pandangan berangsur2 atau tical/infratentorial/medu hari
 bnyk pd wanita muda ada demam & nyeri kepala mendadak kabur pd 1 mata lla spinalis)
- Neuromyeltisi optika: mata - Keluhan memberat jika Medikamentosa
Kriteria McDonald 2010: bilateral akut terpajan suhu panas (fenomena - Terapi interferon beta
 ≥2 serangan; ada ≥ 2 lesi ATAU Uthoff) - Glatiramer asetat 200
1 lesi dgn riw serangan sblmnya D. Klinis: myelitis, neuritis - Diplopia mg/hari IV utk nutunin
 ≥2 serangan; ada bukti klinis 1 optik - Kesemutan frek relaps
lesi - Sensasi listrik leher ke bawah - Fingolimod PO, jika
 1 serangan; ada bukti klinis ≥2 D. Topis: ? saat fleksi leher (Tanda interferon beta tdk
lesi Lhermitte) memuaskan
D. Etiologi:
Idiopatik/Autoimun Non-medikamentosa
- Latihan fisik sesuai
D. Patofisiologi: kerusakan kondisi
mielin - Diet tinggi serat
- Asupan cairan cukup

PENYAKIT PD TLG BELAKANG DAN SS TLG BELAKANG

41. Amyotrophic Lateral Sclerosis DD: Gangguan - Tersandung - Bisa terganggu pada UMN - Darah rutin - belum ada obat utk
(ALS) (1) - Trauma MS melakukan - Kelelahan abnormal pd dan LMN, minimal 3 regio - EMG utk deteksi memperlambat LS
gang neurologis yg pergerakan lengan/kaki tubuuh aktivitas elektrik dlm - Riluzole 100mg/hari,
mempengaruhi neuron motoric di D. Klinis: tetraparesis spastik sederhana - Kram otot otot saat istirahat & dimulai dosis 50 mg/hari
© Alya S, Asya A, Alya B, Amalia C, Andita P, Adiska C
Kel 5, 6 KKD integratif FK14

No. Penyakit (definisi) + kompetensi DD dan 4 diagnosis Keluhan utama Gejala khas PF Pem Penunjang Tatalaksana

otak & MS atau flasid - Berkedut kontraksi selama 1-2 mgg lalu naik
- Perlahan2 kehilangan 50 mg tiap 12 jam per hari.
 Prognosis buruk D. Topis: Lesi UMN / LMN penggunaan tangan, lengan, Fungsiutk menurunkan
kaki pelepasan glutamate
D. Etiologi: Idiopatik - Kesulitan menelan dan - Terapi fisik utk
mengunyah meningkatkan
D. Patofisiologi:Neuron kemandirian pasien
motoric pd otak & MS mulai
bedegenerasi

42. Complete spinal transaction (3B) DD: Kelemahan - Complete transaction : semua Letak trauma - Lab darah - Cairan intravena
Cedera kolumna vertebralis MS, - Stroke tubuh/anggota traktus di MS terputus, C1-C4 : tetraplegia - Rontgen AP, Lateral, - Lesi MS komplet yg tdk
dgn atau tanpa deficit neurologis, - Infeksi intrakranial gerak kehilangan kemampuan C5 : paraplegia, kemampuan odontoid utk vertebra menunjukkan perbaikkan
yg menyebabkan traksi dan sensoris-motoric & flaksid otot bernafas lemah servikal dlm 72 jam pertama,
kompresi MS D. Klinis: & hilang refleks. C6: paraplegia, gang. ekstensi - Rontgen AP & Lateral cenderung permanen
tetraplegia/paraplegia siku, kemampuan bernafas utk vertebra torakal & - Metilprednisolon
- Incomplete lemah lumbal -Rehab medic : terapi
D. Topis: MS transaction/central cord C7: bs menggerakkan bahu, kandung kemih, terapi
vertebra/torakal/lumbal/sakr syndrome : Hilang kekuatan gang. Ekstensi siku & jati2 tgn okupasi, fisioterapi
al motoric lbh banyak pd C8: Masih bs mengenggam
ekstremitas atas drpd T1-T5: gang. Ekstremitas atas
D. Etiologi: trauma/non ekstremitas bwh, ada riw jatuh T6-T12: otot perut &
trauma (osteoporosis, ke dpn dgn dampak pd daerah punggung, biasanya ada
multiple sclerosis) wajah keluhan paraplegia
L1-L5: Gang. Fungsi panggul
D. Patofisiologi: Kompresi - Incomplete & kaki
MS oleh korpus vertebra transaction/Anterior cord S1-S5: mungkin kehilangan
syndrome : paraplegia, bbrp fungsi panggul& kaki,
kehilangan sensorik disosiasi mampu berjalan cukup baik
© Alya S, Asya A, Alya B, Amalia C, Andita P, Adiska C
Kel 5, 6 KKD integratif FK14

No. Penyakit (definisi) + kompetensi DD dan 4 diagnosis Keluhan utama Gejala khas PF Pem Penunjang Tatalaksana

(nyeri suhu raba tekanan),


prognosis terburuk

- Brown sequard syndrome: krn


hemiseksi MS, biasanya krn
luka tembus, kehilangan sistem
motoric ipsilateral, hilang
sensasi posisi/propioseptif,
hilang sensasi suhu& nyeri
kontralateral.
43. Sindrom kauda equina (2) DD: Baal di daerah - Disfungsi miksi & BAB - Pem motoric - MRI : utk menegakkan - Immobilisasi jika ada
Kondisi neurologis yg - Trauma MS ekstremitas bawah - Disfungsi seksual - Pem sensorik diagnosis & letak trauma
disebabkan krn kerusakan di - HNP - Defisit neurologi daerah - Pem refleks: tjd deficit kompresi - Anti inflamasi, efektif utk
Cauda equine sgh hilangnya Onset cepat tungkai (motor/sensory loss, refleks - Darah lengkap etiologi inflamasi
fungus pleksus lumbalis di area di D. Klinis: paraplegia, low reflex change) -Inspeksi & palpasi - AB utk etiologi infeksi
bawah conus medullaris (diantara back pain, sensory-motory - Saddle numbness : hilang - Kateter
L1-L2) loss sensori diantara kaki, genital, - rUJUK UTK
anus MELAKUKAN
D. Topis: cauda equina - Back pain PEMBEDAHAN

D. Etiologi: Congenital/
Trauma (fraktur MS)/ Infeksi
(TB)/ Neoplasma/
Degeneratif
(Spondilolisthesis)/ Inflamasi
(RA)/ Vaskulat
(epidural/subdural
hematom)
© Alya S, Asya A, Alya B, Amalia C, Andita P, Adiska C
Kel 5, 6 KKD integratif FK14

No. Penyakit (definisi) + kompetensi DD dan 4 diagnosis Keluhan utama Gejala khas PF Pem Penunjang Tatalaksana

D. Patofisiologi: gangguan di
cauda equine

44. Siringomielia (2) - defisit sensorik - menyebabkan defisit sensoris - pem motorik - MRI, CT (unt lihat aliran - dapat sembuh sendiri
(rongga (syring) berisi cairan dan motorik dan motorik - pem sensorik CSF dan kavitasi medula tanpa pengobatan
serebrospinal pd medula spinalis, SENSORIK: syring - pem otonom spinalis) - operasi jika ganggu
gangguan perkembangan menghambat perjalanan serat aktivitas (unt hilangkan
pembentukan kanalis sentralis) spinotalamikus yang tekanan pada MS)
menghantarkan sensasi nyeri
dan suhu. MOTORIK: syring
melebar ke kornu anterior
sebabkan atrofi otot difus.
OTONOM: ggn miksi dan
defekasi

- syring byk pada spinalis


cervical
- gangguan degeneratif: 25-
40th
© Alya S, Asya A, Alya B, Amalia C, Andita P, Adiska C
Kel 5, 6 KKD integratif FK14

No. Penyakit (definisi) + kompetensi DD dan 4 diagnosis Keluhan utama Gejala khas PF Pem Penunjang Tatalaksana

45. Mielopati (2) Mielopati komprehensif Dibagi 2 kategori: Pemfis


(menggambarkan setiap defisit - Mielopati kompresif degeneratif - ada tdknya trauma yg hebat Meningeal Sign
neurologis yang berhub dgn ss tlg - MK post traumatik - ada tidaknya rasa sakit - ka
blkg) - MK ok abses
Paling sering ok kompresi ss tlg) PP
- CT, MRI, Xray
Beda dengan mielitis: inflamasi/ rx - lab darah
infeksi

46. Dorsal root syndrom (2) - nyeri punggung - defisit neurologis multifokal, menjalar ke proks dan distal Pemfis Rituximab
Kumpulan gejala ok kerusakan (tgt letak lesi alami tungkai - pem sensoris (raba, - nyeri: PCT, NSAID
primer ganglion radiks post dan ggn) getar, nyeri) - antidepresan:
penjalarannya amitriptilin bantu proses
PP toleransi nyeri
- xray vertebra - antikonvulsan:
- MRI karbamazepin dpt
mengurangi nyeri
© Alya S, Asya A, Alya B, Amalia C, Andita P, Adiska C
Kel 5, 6 KKD integratif FK14

No. Penyakit (definisi) + kompetensi DD dan 4 diagnosis Keluhan utama Gejala khas PF Pem Penunjang Tatalaksana

47. Acute medulla compression (3B) - gejala lebih parah - keluhan sensorik, motorik, - pem sensorik - BNO, CR, MRI - KS: metilprednisolon
Penekanan thd sumsum tulang pd lokasi lesi lbh otonom. Sensorik muncul - pem motorik - lab: AGD unt evaluasi bolus IV 30mg/kgbb
blkg akibatkan perubahan tinggi diawali dari kaki smp level - pem otonom oksigenasi dan ventilasi,
medulla Hb unt monitor kondisi
- penekan ok tumor, abses kehilangan darah,
trauma urinalisis unt monitor
injuri pada tr
genitourinarius
48. Radicular syndrome (3A) - nyeri dermatom - defisit sensorik, motorik, - pem meningens - BNO, MRI, CT - penghilang nyeri unt fase
Ggn fungsi dan struktur radiks - parestesia (menurunnya refleks), hilang sensorik, refleks - pem sensorik akud: NSAID
kelemahan otot pada dermatom yg bersangkutan - tidak ada defisit otonom (ok - pem motorik dan refleks - vit B1, B6, B12
serabut simpatis dan para ada
di distal radiks) Fisioterapi
- traksi, servical collar,
termoterapi
© Alya S, Asya A, Alya B, Amalia C, Andita P, Adiska C
Kel 5, 6 KKD integratif FK14

No. Penyakit (definisi) + kompetensi DD dan 4 diagnosis Keluhan utama Gejala khas PF Pem Penunjang Tatalaksana

49. Hernia nucleus pulposus (3A) - nyeri, reda bila - ok trauma - palpasi: nyeri - xray polos lumbal Konservatif bila tidak
Herniasi diskus intervertebralis berbaring - kelemahan pada otot - refleks menurun simetris. - CT scan diket defisit neurologik:
- nyeri mendadak - kejang otot Refleks fisiologis dan - MRI tirah baring, muscle
- atrofi patologis (babinski) - diskography relaxant
- nyeri menyebar ke pantat, - pem motorik Pembedahan unt nyeri
betis, makin sakit jika batuk - rangsang meningeal: menetap yang tak dapat
- reda bila berbaring laseque +, valsava + ada nyeri diatasi
- kesemutan/paresthesia

TRAUMA

50. Hematom epidural (2) Gejala ok cedera - biasanya ok fraktur - CT, MRI: unt cari - dekompresi
Perdarahan intrakranial ok fraktur kepala: perdarahan intrakranial - kraniotomi
tulang tengkorak antara tabula - penurunan
interna kranii dengan duramater kesadaran
- bingung
- pengelihatan
kabur
- susah bicara
- nyeri kepala hebat
- otore dan rinore
- mual, pusing - penurunan kesadaran scr
- berkeringat progresif
- terlihat memar disekitar mata
dan belakang telinga
- rinore dan otore
© Alya S, Asya A, Alya B, Amalia C, Andita P, Adiska C
Kel 5, 6 KKD integratif FK14

No. Penyakit (definisi) + kompetensi DD dan 4 diagnosis Keluhan utama Gejala khas PF Pem Penunjang Tatalaksana

51. Hematom subdural (2) - penurunan - pada subdural hematom: ok - CT: terdapat hiperdens - dekompresi
Perdarahan antara duramater dan kesadaran trauma kepala hebat bulan sabit (subdural - kraniotomi
araknoid (biasa di frontal, parietal - lateralisasi: hematom akut)
dan temporal) hemiparese/ plegi - MRI: unt cari
perdarahan intrakranial

52. Trauma medulla spinalis (2) - kelemahan, nyeri, Manifestasi tgt lesi di vertebra - Xray spinal - stabilisasi medis
Cedera pada tulang belakang kelumpuhan - c1-c5: kuadriplegi, paralisis - MRI - ABC
sbbkan lesi di med spinalis ekstremitas, respi - CT scan - operatif: dekompresi dan
inkontinensia urine - c5-c6: paralisis kaki tangan stabilisasi spinal
- c6-c7: paralisis kaki tangan,
bahu dan siku masih bisa gerak
- c7-c8: paralisis kaki tangan
- t11-12: paralisis otot kaki
diatas dan bwh lutut

NYERI
© Alya S, Asya A, Alya B, Amalia C, Andita P, Adiska C
Kel 5, 6 KKD integratif FK14

No. Penyakit (definisi) + kompetensi DD dan 4 diagnosis Keluhan utama Gejala khas PF Pem Penunjang Tatalaksana

53. Referred pain (3A) - - pem motorik - analgetik non opioid


Nyeri alih: sensori subjektif dan - pem sensorik NSAID
emosional yang tidak - pem yg berhub dengan - relaksasi
menyenangkan ok kerusakan penyakit yg diderita saat ini - prinsip farmako: ttx
jaringan analgetik dari obat yang
ringan smpe kuat

54. Nyeri neuropatik (3A) - nyeri epikritik - tidak ada kerusakan jaringan Analgesik NSAID,
Gangguan neuronal fungsional (tajam dan - nyeri dapat dirasakan pada analgesik topikal
dmn saraf perifer dan sentral menyetrum) daerah yg alami defisit sensorik
meluar

PENYAKIT NEUROMUSKULAR DAN NEUROPATI

55. Sindrom Horner (2) DD: Ptosis, miosis, -Bahu dan lengan sakit - kaku kuduk (+) -Pem. Fotothoraks: -tergantung etiologinya
Adiel pupil, third nerve palsy, enoftalmus dan -Nyeri lengan, kepala, leher karsinoma bronkogenik -pembedahan
senile miosis, holmesadie anhidrosis dan tangan apical diindikasikan spt
pupil -CT scan aneurisma
-MRI
56. Carpal tunnel syndrome (3A) DD: Nyeri tangan/ Nyeri tangan atau lengan -Tinel sign (+) -Imaging studies 1. Konservatif:
-compression median nerve lengan terutama pada malam hari -Phalen test (+) (radiografi wrist, carpal penggunaan splint
-diabetic neuropathy atau saat bekerja (discomfort/ -Tourniquet test(+) tunnel view) (mempertahankan posisi
numbness oleh aktivitas fleksi-- -Two point discrimination -EMG utk melokalisir netral saat tidur), NSAID
-menerima telepon, test nerve compression &injeksi steroid
memegang buku/koran) -LAB: LED, gula darah, 2. Surgical: jika
nilai tiroid. konservatif gagal (open
insicion, endoscopic)
© Alya S, Asya A, Alya B, Amalia C, Andita P, Adiska C
Kel 5, 6 KKD integratif FK14

No. Penyakit (definisi) + kompetensi DD dan 4 diagnosis Keluhan utama Gejala khas PF Pem Penunjang Tatalaksana

57. Tarsal tunnel syndrome (3A) DD: Nyeri kaki/mati rasa Kesemutan, mati rasa sekitar -Tinel sign (+) - EMG -injeksilokal steroid
Plantar facitis pada kaki/ pergelangan kaki& punggung -dorsofleksi- eversion (+ = - nerve conduction -operasi, jika tindakan
kesemutan pd kaki kaki smp jari, kram kaki, nyeri nyeri pada tumit) - X-ray diatas gagal.
Diag.Klinis : nyeri kaki seperti terbakar -Pem.sensoris = hipoathesisa/ - MRI
pergelangan kaki, tumit, hyperalgesia nervus plantar
mati rasa distal kaki medial
58. Neuropati (3A) DD: Kebal, keram, nyeri Paresthesia, nyeri rasa - penurunan rasa raba, vibrasi -LAB: darah lengkap, - Kausatif: obati BM,
Neuropati tipe aksonal, atau lemah di terbakar, lama2 gangguan dan posisi LED, gula darah puasa, hipotiroidisme, defisiensi
demielinasasi atau bagian distal sensorik mengenai bagian -hilangnya sensasi (getar, kadar TSH, vit B12 vitamin nya spt beri
campuran, GBS ekstremitas proksimal ekstremitas disertai proprioseptif, suhu, nyeri) -EEG metilkobalamin (derivate
kelemahan otot/atrofi -fungsi ginjal vit B12) 1500mg/hari slm
-pungi lumbal: protein 6-10 minggu
CSF meningkat - Simptomatik: analgetik,
gold standard: ENMG antiepileptic gabapentin,
(degenerasi aksonal& carbamazepine,
demielinisasi), biopsy amitriptilin.
saraf
59. Peroneal palsy (3A) Kelemahan - Steppage gait saat berjalan -Pem.sensori: penurunan - Radiologi: utk tau
dorsifleksi kaki sensasi fraktur/tumor
-Tinnel sign (+) etiologinya
-LAB: darah lengkap
-Neurofisiologi
60. Guillan-Barre syndrome (3B) DD: Kelemahan/ rasa -riwayat diare atau gangguan -LAB: darah lengkap -imunoglobulin IV : 0,4
Myelitis akut, poliomyelitis kesemutan pada pernapasan -Lumbal pungsi gr/kgBB/day selama 3 hari
anterior akut, polineuropati kaki (bisa menjalar -rasa spt ditusuk jarum di ujung -EMG utk rekam maintenance 0,4
post difteri kebagian tubuh jari kaki/tangan kontraksi otot gr/kgBB/daytiap 15 hari
lain) bisa jd lumpuh -mati rasa di bagian tubuh tsb smp sembuh
-kaki terasa berat dan kaku -obat sitotoksik:
© Alya S, Asya A, Alya B, Amalia C, Andita P, Adiska C
Kel 5, 6 KKD integratif FK14

No. Penyakit (definisi) + kompetensi DD dan 4 diagnosis Keluhan utama Gejala khas PF Pem Penunjang Tatalaksana

-lengan lemah, telapak tangan azathioprine,


tdk bisa genggam erat/ mutar cyclophosphamid
sesuatu dgn baik
61. Myasthenia gravis (3B) DD: Kelemahan, Kelemahan otot jd krn -Pem.refleks: kelumpuhan -LAB : anti-SM antibody -Acetilkolinesterase
Meningitis basalis, kelelahan pd bbrp penggunaan berulang dan triceps dan ekstensor jari-jari (+) inhibitor: mestinon 30-120
aneurisma sirkulus arteriosus atau seluruh otot semakin berat, kelumpuhan -Pem nerv cranialis : -Radiologi : X-ray mg/3-4 jam/oral atau
willisii PROGRESIF. otot berupa : kelumpuhan -MRI (last option) prostigmine 7,5-45 mg/2-6
Diplopia, ptosis, disfagia, suara jam/oral
sengau -Kortikosteroid 10-20 mg

-Azatioprin 2-3
mg/kgBB/hari/oral slm 8
mgg
62. Neurofibromatosis (2)

GGN NEURO BEHAVIOUR

63. Amnesia pascatrauma (3A) DD: Infromasi ttg Disorientasi, gelisah, agresif, -GOAT (gavelston -suportif dan dukungan
-Retrograde (telahterjadi) kejadian yg penurunan konsentrasi, orientation amnesia keluarga
-anterograde (baruterjadi) berlangsung tdk hilangnya ingatan, halusinasi, test)
tersimpan, akibat konfabulasi, pengulangan -WP-TAS
trauma kapitis gerakan, siklus tdr terganggu,
impulsif
64. Afasia (2) Gangguan Afasia broca - Impairment based
berbicara, - sulit mulai bicara therapies: merangsang
memahami sesuatu, - kalimatnya pendek penderita mendengar
membaca, menulis, - repetisi buruk sesuatu, berbicara,
berhitung - kemampuan menamai buruk membaca, menulis. (CIT &
© Alya S, Asya A, Alya B, Amalia C, Andita P, Adiska C
Kel 5, 6 KKD integratif FK14

No. Penyakit (definisi) + kompetensi DD dan 4 diagnosis Keluhan utama Gejala khas PF Pem Penunjang Tatalaksana

- pemahaman lumayan MIT)


Afasia wernicke - Specific Communication
- bicara lancar Based Therapies :
- panjang kalimat normal 1. PACE: menggambar,
- repitisi buruk menamakan
- komprehensi auditif dan 2. Conversional Coaching
membaca buruk 3. Supported
Afasia konduksi Conversation
- bicara lancar
- pemahaman bagus
- ggn berat pada repetisi

65. Mild Cognitive Impairment (MCI) DD : -mudah lupa 1. Keluhan memori, terutama -MMSE -Pem cairan otak -Counseling dan support
(2) - proses menua normal -pasien tidak disampaikan oleh orang lain -GDS -Neuroimaging : CT scan -Memory training
- defisit neurologis fokal normal, tp tidak 2. Gangguan memori obyektif -CDR atau MRI program
- depresi berat demensia 3. Fungsi kognitif umum -Neuropsikologi -Perubahan gaya hidup
- kelainan organik -mengajukan normal -Obat : donepezil memiliki
(intra/ekstra kranial pertanyaan 4. Aktivitas kehidupan sehari- efek pencegahan
berulang hari intak sementara slm 1 tahun
D.Klinis -menceritakan 5. Tidak ada demensia
D.Topis cerita yg sama
D.Etiologi -tdk mampu
D.Patologi mengikuti tugas
yang rumit

Anda mungkin juga menyukai